DAFTAR PUSTAKA
Agrios, G.N. (1978). Plant Pathology. Acad Press. New York Alexopoulus, C.P & Mims, C.W. (1979). Introductory Mycology. New York : John Wiley & Sons, Inc. Bappenas.(2004). Profil Pangan dan Pertanian. (Online). Tersedia : http://www.bappenas.go.id [27 September 2007] Brock, T.D dan Madigan, M.T. (1988). Biology of Microorganism. Prentice-Hall International Edition. Bustaman.(2006). Seleksi Mikroba Rizosfer Antagonis Terhadap Bakteri Ralstonia solanacearum Penyebab Layu Bakteri Pada Tanaman Jahe Di Lahan Tertindas. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia 8 (1) : 12-18 Cappucino, J.G & N. Sherman. (1983). Microbiology : a laboratory manual. Sydney : Wesley Publishing Company Cook R.J.(1991).Biological Control of Plant Diseases : Broad Concept and Application. Dalam Proceedings of The International Seminar Biocontrol of Plant Diseases & Virus Vektors Disease. Kuothai color printing co.ltd. Cook R.J. dan K.F. Baker. (1974). Biocontrol of plant pathogens. The American Phytopathology Society.St. Paul MN Cook R.J. dan K.F. Baker. (1989). The nature and practice of biological control of plant pathogens. The American Phytopathology Society.St. Paul MN Cristanti, S & Suryanti.(2000). Daya Hambat in vitro Bakteri Pseudomonas fluorescens dari Daerah Perakaran Mimosa sp. Terhadap Fusarium oxysporum f.sp cubens Penyebab Layu pada Pisang. Mediagama 1 (1) : 44-46 Cronqruist, A.(1981). An Integrated System On Classification of Flowering Plants. New York: Columbia University Press. Djafaruddin. (2004). Dasar-dasar Pengendalian Penyakit Tanaman. Jakarta : Bumi Aksara
63
64
Djatmiko et al. (2007).Potensi Tiga Genus bakteri dari Tiga Rizosfer Tanaman sebagai Agensia Pengendali Hayati Penyakit Lincat. Jurnal ilmu-ilmu Pertanian Indonesia. 9 (1) : 40-47 Djatnika, I. dan Nuryani, W. (1993). Pengendalian Penyakit Layu Fusarium pada Bawang Putih Secara Hayati. Risalah Kongres Nasional XII Seminar Ilmiah Perhimpunan Fitopatologi Indonesia. Yogyakarta Djatnika, Sunyoto dan Eliza. (2003). ”Peranan Pseudomonas fluorescens MR 96 pada Penyakit Layu Fusarium Tanaman Pisang”. Jurnal Hortikultura 13(3) : 212-218 Dwijoseputro.(1989). Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan Ernawati, N.M.L(2003). Potensi Mikroorganisme Tanah Antagonis Untuk Menekan Pseudomonas solanacearum Pada Tanaman Pisang Secara In Vitro di Pulau Lombok. (Online). Tersedia : http://tumoutou.net/702_07134/nml_ernawati.htm [28 September 2007] Euzeby, J.P._____. List Of Prokaryotic Names With Standing In Nomenclatur.(Online). Tersedia : http://www.bacterio.cict.fr/classifphyla.html [19 Juli 2008] Gomez, K & Gomez, A.(1995). Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. Jakarta : UI-Press Hadiwiyono , Pujiasmanto, B dan Rahayu, M. (2000). Pengaruh Fermentasi Dalam Air Sisa Tanaman Sakit Terhadap Propagul Patogen Akar Gada (Plasmodiophora brassicae Wor.) Dan Penggunaannya Sebagai Pupuk Caisin (Brassica chinensis L.). Agrosains (2)1 : 25 Hasanudin. (2003). Peningkatan Peranan Mikroorganisme dalam Sistem Pengendalian Penyakit Tumbuhan Secara Terpadu. (Online). Tersedia : http://library.usu.ac.id/download/fp/fp-hasanuddin.pdf [23 Agustus 2007] Hidayat, Y.(1997). Pengaruh Isolat Gliocladium sp. dan waktu aplikasi terhadap intensitas serangan penyakit layu fusarium pada tanaman tomat. Skripsi HPT Faperta UNPAD Holt J.G, et al. (1994). Bergey's Manual of Determinative Bacteriology, 9th Ed. Baltimore: Williams & Wilkins
65
Istikorini, Y. (2002). Pengendalian Penyakit Tumbuhan secara Hayati yang Ekologis dan Berkelanjutan. (Online). Tersedia : http://tumoutou.net/702_05123/yunik_istikorini.htm [23 Agustus 2007] Johnsons, L.F. & E.A Curl. (1972). Methods for Research on the ecology of Soil Born Plant Pathogens. Minnesota : Burgess Publishing Co. Kloepper, J.W., & Schroth, M.N. (1978). Plant growth-promoting rhizobacteria on Radish. Proc. 4th into Conf. Plant Pathogenic. Franco : Bact. Gibert-Clarey,Tours Kusnadi et al. (2003). Common Textbook Mikrobiologi. Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA-UPI Bandung Lay, B.W dan Hastowo, S. (1992). Mikrobiologi. Jakarta : Rajawali Press Losowinarto, et al.(1992). Pengaruh Tanaman Sela dan Fungisida terhadap Perkembangan Fusarium oxysporum F.sp pissi dan Hasil Tanaman Ercis. Buletin Penelitian Hortikultura 12(1) : 39 Machmud ,M. (2001).”Teknik Penyimpanan dan Pemeliharaan Mikroba”. Buletin AgroBio 4(1) : 24-32 Machmud, M., Sudjadi, M., dan Suryadi, Y. (2003). Seleksi dan Karakterisasi Mikroba. (Online). Tersedia : http://www.indobiogen.or.id/terbitan/prosiding/fulltext_pdf/prosidin g2003_118-127_machmud_antagonis.pdf [23 Agustus 2007] Maria, P dan Widodo. (2004). Potensi Bakteri Rizosfer dan Endofit pada Akar Pisang dalam Pengendalian Penyakit Layu Fusarium. Jurnal Hayati 11(2) : 67-72 Mehrotra, B.S. (1976). The Fungi An Introduction 2nd Ed. New Delhi : Oxford & IBH Publishing Company. Nasrun dan Nuryani, Y.(2007). Karakterstik Fisiologis Ralstonia solanacearum Penyebab Penyakit Layu Bakteri Nilam. Jurnal littri 13(2) : 43-48 Natalia, L.(2008).Mikrobia. (Online). http://mikrobia.files.wordpress.com/2008/05/lianatalia078114123.pdf [19Juli 2008]
Tersedia
Nazir, M.(1999). Metode Penelitian.Ghalia Indonesia : Jakarta
:
66
Nigam, N. & K.G. Mukerji. (1988). Biological control-concept and practice. Florida : CRC Press Nuranisa, C., Suwanto, A., dan Tjondronegoro, P.D. (2000). ”Isolasi dan Penapisan Bakteri Permukaan Buah untuk Mempertahankan Kesegaran Cabai Merah ( Capsicum annuum ’Hot Beauty’) ”. Jurnal Hayati 7 (3) : 62 Pelczar & Chan. (1986). Dasar-dasar Mikrobiologi 1 dan 2. UI-Press : Jakarta. Premono, M.E dan Widyastuti R. (1996). Status Hara Tanaman jagung yang Diinokulasi dengan Pseudomonas putida L27A4a1. Jurnal Hayati 3(2) : 55 Rachdi.(2006). Prinsip Pertumbuhan Bakteri. (Online). Tersedia : http://rachdie.blogsome.com/2006/10/14/prinsip-pertumbuhanbakteri/ [16 Juli 2008] Reintjes, C., B. Haverckort dan A. water-Bayer. (1999). Pertanian masa Depan. Pengantar untuk pertanian Berkelanjutan dengan Input Luar Rendah. Terjemahan dari : An Introduction to Low-External Input and Sustainable Agriculture 1992 Oleh Y.Sukoco, S.S. Kanisius : Yogyakarta Salle, A.J.(1978). Fundamental Principles of Bacteriology 7th Ed. New Delhi : Mc Graw Hill Pub.Co.Ltd Schroth, MN & Hancock, JG.(1982). Disease-suppressive Soil and Root Colonizing Bacteria. Science 216 : 1376-1381 Semangun.(1989). Penyakit-penyakit Tanaman Perkebunan di Indonesia. Yogya : UGM Press. Soesanto, L., Rachmat H dan Darinis S.U. (2003). Prospek Pemanfaatan Pseudomonas fluorescens P60 untuk Mengendalikan Penyakit Busuk Batang pada Kacang Tanah. Jurnal Fitopatologi Indonesia 7 (1) Sudadi. (2005). ”Interaksi mineral lempung - bahan organik - mikrobia tanah ”. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan 5 (1) : 18-29 Sumarsih, S.(2003). Diktat kuliah Mikrobiologi dasar.(online). Tersedia : http://sumarsih07.files.wordpress.com/2007/12/buku-ajarmikrobiologi.pdf [16 Juli 2008]
67
Supriadi. (2006). “Analisis Resiko Agen Hayati “. Jurnal Litbang Pertanian 25(3):76-80 Thomashow, L.S. & Weller, D.M. (1988). Role of phenazine antibotic from Pseudomonas fluorescens in biological control of Gaeumannomyces graminis var.tritici. Jurnal Bacteriol 170:34993508. Todar, K. (2004). Pseudomonas and Related Bacteria. (Online). Tersedia : http://textbookofbacteriology.net/Pseudomonas.etc.html [27 september 2007] Warintek._____.Allium sp. (Online). Tersedia http://warintek.progressio.or.id/ [25 September 2007]
:
Yunasfi. (2002). Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit dan Penyakit yang disebabkan oleh jamur. (online). Tersedia : http://library.usu.ac.id/download/fp/fp-yunasfi.pdf [23 Agustus 2007] Yusriadi. (2004). Pengendalian Biologi (Biocontrol) Penyakit Tular tanah Kacang tanah dengan Pseudomonas (Ralstonia) fluorescens BSK8. Jurnal Kalimantan Scientiae, 64 (12) : 78-84. (Online). Tersedia : http://www.hpt-unlam.com/Makalahupaya-yusriadi.pdf [23 Agustus 2007]