DAFTAR ISI HAL LEMBAR PENGESAHAN .................................................................……………….
i
KATA PENGANTAR ...............................................................................................
ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ....
iii
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................................
v
BAB I
1
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN ...................................................................................... 1.1
Latar Belakang ...............................................................................
1
1.2
Landasan Hukum............................................................................
4
1.3
Maksud dan Tujuan.........................................................................
6
1.4
Sistematika Penulisan ....................................................................
6
GAMBARAN PELAYANAN ......................................................................
9
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi .........................................
9
2.2 Sumber Daya Kesehatan ...............................................................
23
2.2.1. Tenaga .................................................................................
23
2.2.2. Sarana dan Prasarana Kesehatan ……………………………
33
2.2.3. Unit Usaha ………………………………………………………
40
2.3 Kinerja Pelayanan ..........................................................................
42
2.3.1. Indikator Kinerja Utama (IKU) …………………………………
43
2.3.2. Standar Pelayanan Minimal (SPM) …………………………...
49
2.4 Anggaran ........................................................................................
66
2.5 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan .....................
69
ISU - ISU STRATEGIS ............................................................................
80
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan RS .................................................................................
80
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur .....................................................................................
86
3.3 Telaahan Terhadap Renstra Kementerian Kesehatan ...................
90
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ...............................................................................
91
3.5 Penentuan Isu - isu Strategis ..........................................................
91
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
iii
HAL BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN………...
97
4.1 Visi Dan Misi .................................................................................
97
4.1.1. Visi .............................................………………………………
97
4.1.2. Misi ……………………………………………………………….
98
4.2 Tujuan Dan Sasaran ......................................................................
100
4.2.1. Tujuan ……………………………………………………………
100
4.2.2. Sasaran ………………………………………………………….
101
4.3 Strategi Dan Kebijakan .................................................................
BAB V
106
4.3.1. Strategi …………………………………………………………..
106
4.3.2. Kebijakan ………………………………………………………..
114
4.4 Nilai Dasar ....................................................................................
115
4.5 Budaya Kerja .................................................................................
116
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ......................... 118
BAB VI INDIKATOR KINERJA RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD……………………. 145 BAB VII PENUTUP ……………………………………………………………………...
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
148
iv
DAFTAR SINGKATAN
5R
: Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin
AIDS
: Acquired Immune Deficiency Syndrome
ALL
: Acute Lymphocytic Leukimia
ALOS
: Average Length of Stay
AMDAL
: Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
AML
: Acute Myelogenous Leukimia
APBD
: Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBN – TP
: Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara – Tugas Pembantuan
APD
: Alat Pelindung Diri
ASEAN
: Association of South East Asia Nations
ASN
: Aparatur Sipil Negara
ATLS
: Advanced Trauma Life Support
Bakordik
: Badan Koordinasi Pendidikan
BBLR
: Bayi Berat Badan Lahir Rendah
BDRS
: Bank Darah Rumah Sakit
BKD
: Badan Kepegawaian Daerah
BLS
: Basic Life Suport
BLUD
: Badan Layanan Umum Daerah
BOD
: Biochemical Oxygen Demand
BOR
: Bed Occupancy Rate
BTO
: Bed Turn Over
Cathlab
: Catheterization Laboratory
COD
: Chemical Oxygen Demand
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
v
CPAP
: Continuous Positive Airway Pressure
CRR
: Cost Recovery Ratio
CRRT
: Continous Renal Replacement Therapy
CT-Scan
: Computerized Tomography Scanner
CVCU
: Cardio Vascular Care Unit
DAK
: Dana Alokasi Khusus
DBHCHT
: Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau
DNA
: Deoxyribose-Nucleic Acid
DPA
: Dokumen Pelaksanaan Anggaran
ESWL
: Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy
ESWT
: Extracorporeal Shock Wave Therapy
FGD
: Focussed Group Discussion
FKUB
: Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
GDR
: Gross Death Rate
GELS
: General Emergency Life Support
GKM
: Gugus Kendali Mutu
HIV
: Human Immuno Deficiency Virus
IGD
: Instalasi Gawat Darurat
IKU
: Indikator Kinerja Utama
ILSS
: Instalasi Laundry dan Sterilisasi Sentral
Jamkesda
: Jaminan kesehatan daerah
Jamkesmas
: Jaminan kesehatan masyarakat
JCI
: Joint Commite International
JKN
: Jaminan Kesehatan Nasional
KARS
: Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
vi
KLHS
: Kajian Lingkungan Hidup Strategis
KSO
: Kerjasama Operasional
LAKIP
: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
MDGs
: Millennium Development Goals
MEA
: Masyarakat Ekonomi ASEAN
NAPZA
: Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya
NDR
: Net Death Rate
NICU
: Neonatal Intensive Care Unit
PERDA
: Peraturan Daerah
PERMENKES : Peraturan Menteri Kesehatan PH
: Pangkat Hydrogen
PKRS
: Promosi Kesehatan Rumah Sakit
PLN
: Perusahaan Listrik Negara
PMI
: Palang Merah Indonesia
PNSD
: Pegawai Negeri Sipil Daerah
PONEK
: Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif
PPDS
: Program Pendidikan Dokter Spesialis
PPGD
: Penanganan Penderita Gawat Darurat
PPK
: Pemberi Pelayanan Kesehatan
QCC
: Quality Circle Control
RENSTRA
: Rencana Strategis
SAKIP
: Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
SDM
: Sumber Daya Manusia
SIMRS
: Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
SK
: Surat keputusan
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
vii
SKPD
: Satuan Kerja Perangkat Daerah
SOTK
: Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Sp. A
: Spesialis Anak
Sp.An
: Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi
Sp.OG
: Spesialist Obstetri dan Ginekologi (Kebidanan dan Kandungan)
SPM
: Standar Pelayanan Minimal
SWOT
: Strenghts, weaknesses, opportunities, threats
TB
: Tubercolusis
THT
: Telinga Hidung Tenggorokan
TOI
: Turn Over Interval
TPA
: Tempat Pembuangan Akhir
TPS
: Tempat Pembuangan Sampah
TPS
: Tempat Pengumpulan Sementara
TSS
: Total Suspended Solid
URS Fleksible : Ureterorenoscopy Fleksible USG 4 D
: Ultrasonography 4 Dimensi
UV Visible
: Ultra Violet Visible
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya semata, penyusunan Review I Rencana Strategis (Renstra) RSUD Dr. Saiful Anwar Malang tahun 2014 2019 telah terselesaikan. Review I Renstra RSUD Dr. Saiful Anwar Malang tahun 2014 - 2019 ini disusun atas dasar adanya perubahan- perubahan yang terjadi sehingga berimplikasi terhadap perubahan beberapa indikator sasaran, indikator program dan indikator target beserta target tahunannya. Disamping itu Review I Renstra ini disusun berdasarkan sekaligus sebagai penjabaran dari review RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019. Review I Renstra ini merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif dan memuat berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dalam kurun waktu tiga tahun mendatang. Dengan adanya review I ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengelolaan organisasi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang ditetapkan, serta mampu mengantisipasi segala perubahan dalam upaya menuju Rumah Sakit berstandar Kelas Dunia yang transparan dan akuntabel sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku. Penyusunan Review I Renstra ini melibatkan seluruh Satuan Kerja struktural di lingkungan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Program dan kegiatan yang tertuang dalam Review I Renstra RSUD Dr. Saiful Anwar Malang ini tidak banyak mengalami perubahan. Hal ini sesuai dengan hasil kesepakatan pada rapat koordinasi penyusunan Renstra tahun 2014 – 2019, dengan tetap memperhatikan Permendagri nomor 54 tahun 2010 yang akan digunakan sebagai bahan pedoman atau acuan pelaksanaan untuk 5 (lima) tahun ke depan. Melalui kesempatan ini kami mengajak semua unsur yang terkait untuk saling bersinergi dan berkoordinasi dalam rangka mencapai tujuan bersama sesuai Visi yang telah kita sepakati bersama yaitu “MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT”. Akhirnya, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian Review I Renstra ini, semoga upaya kita senantiasa mendapat rahmat, hidayah dan ridho-Nya dalam mengemban tugas yang mulia ini, Aamiin. Malang,
Desember 2016
DIREKTUR RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
dr. RESTU KURNIA TJAHJANI, M.Kes Pembina Utama Madya NIP. 19590829 198703 2 002 Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Review I Rencana Strategis RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2014 - 2019 telah disusun dengan melibatkan Dewan Pengawas RSUD Dr. Saiful Anwar Malang secara aktif.
Ketua Dewan Pengawas RSUD Dr. Saiful Anwar
Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar
Prof.Dr.dr. DJANGGAN SARGOWO,SpPD,SpJK(K) Pembina Utama NIP. 19470921 197603 1 001
dr. RESTU KURNIA TJAHJANI, M.Kes Pembina Utama Madya NIP. 19590829 198703 2 002
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
i
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
masyarakat
yang
setinggi−tingginya
dapat
terwujud.
Hal
ini
dilaksanakan berdasarkan perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata dengan perhatian khusus pada penduduk rentan antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia) dan keluarga miskin. Untuk mewujudkannya perlu disusun suatu Rencana Strategis (Renstra). Rencana strategis merupakan satu dokumen resmi perencanaan suatu organisasi dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Rencana strategis menetapkan arah dan tujuan kemana pelayanan organisasi akan dikembangkan, apa yang hendak dicapai pada masa lima tahun mendatang, bagaimana mencapainya dan langkah-langkah strategi apa yang perlu dilakukan agar tujuan tercapai. Rencana Strategis RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2014 − 2019 merupakan dokumen perencanaan lima tahun ke depan yang telah dibahas dengan seluruh unit kerja di lingkungan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dan pemangku kepentingan dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan sesuai dengan visi, misi dan arah kebijakan pembangunan kesehatan. Rencana Strategis RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2014 − 2019 mensinergikan perencanaan pembangunan kesehatan nasional, provinsi dan daerah melalui program-program kesehatan dan merupakan satu kesatuan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 − 2019. Rencana strategis RSUD Dr. Saiful Anwar Malang ini berfungsi untuk mengklarifikasikan secara eksplisit visi dan misi Gubernur Jawa Timur serta berbagai kebijakan pembangunan dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur khususnya dalam bidang kesehatan. Rencana strategis ini juga sekaligus menerjemahkan secara strategis, sistematis, dan terpadu ke dalam visi, misi, tujuan, sasaran, Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
1
strategi, kebijakan, program dan kegiatan prioritas RSUD Dr. Saiful Anwar Malang serta tolok ukur pencapaiannya. Lebih spesifik, Rencana strategis RSUD Dr. Saiful Anwar Malang memiliki fungsi diantaranya; 1. Menerjemahkan arah dan kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur dan
Kementerian
Kesehatan
terkait
perkembangan
pelayanan
bidang
kesehatan khususnya di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang agar lebih dipahami dan bermanfaat bagi masyarakat; 2. Merumuskan tujuan dan sasaran pembangunan yang realistis, konsisten dengan visi, misi serta tugas pokok dan fungsi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang; 3. Membangun rasa kepemilikan dari pemangku kepentingan terhadap rencana yang disusun oleh RSUD Dr. Saiful Anwar Malang; 4. Membangun kesepakatan untuk memadukan semua sumber daya dalam mencapai tujuan; 5. Memastikan bahwa sumber daya dan dana yang ada diarahkan untuk menangani isu strategis yang menjadi prioritas pelayanan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang; 6. Menetapkan indikator kinerja sebagai alat ukur sejauh mana kemajuan dalam mencapai tujuan dan mengembangkan mekanisme guna menginformasikan perubahan apabila diperlukan; 7. Merumuskan prioritas, strategi dan langkah-langkah yang jelas untuk mencapai tujuan; 8. Membantu dalam melakukan monitoring dan evaluasi kinerja RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Proses penyusunan dokumen rencana strategis RSUD Dr. Saiful Anwar Malang diawali dengan membangun komitmen dan kesepakatan dari semua pemangku kepentingan melalui proses yang transparan, demokratis, dan akuntabel. Pendekatan penyusunan yang digunakan dengan memadukan pendekatan teknokratis, demokratis, partisipatif, dan politis namun lebih dominan pada pendekatan proses teknokratis dan partisipatif karena pada dasarnya perencanaan ini merupakan penjabaran secara teknis dari RPJMD Provinsi Jawa
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
2
Timur tanpa mengesampingkan masukan dari pemangku kepentingan lainnya. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa program yang dirumuskan benar-benar aspiratif dan berpihak kepada kepentingan masyarakat. Renstra RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2014 − 2019 disusun mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 − 2019 dan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan dengan mengikuti kaidah-kaidah penyusunan Renstra seperti yang tertuang dalam Permendagri Nomor 54 tahun 2010. Perwujudan pelaksanaan Renstra akan dilakukan melalui Rencana Kerja (Renja) tahunan tanpa mengesampingkan perubahan situasi dan kondisi kebutuhan dalam upaya optimalisasi pelayanan kesehatan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Renstra ini juga memberikan penekanan pada upaya pencapaian sasaran strategis dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 − 2019 yaitu meningkatnya pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan. Sejalan dengan sasaran strategis dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur tersebut dan Renstra Kementerian Kesehatan maka RSUD Dr. Saiful Anwar Malang akan berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan dengan standar pelayanan yang semakin baik. Hal ini juga sesuai dengan jati diri RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yang merupakan institusi penyedia pelayanan di bidang kesehatan dengan fokus pada upaya kuratif dan rehabilitatif yang mengutamakan keselamatan pasien dengan tetap melaksanakan fungsi promotif dan preventif serta fungsi sebagai tempat pendidikan dan penelitian. Dalam pelaksanaan tahun kedua Renstra RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2014 – 2019 telah mengalami beberapa perubahan situasi dan kondisi, sehingga berimplikasi terhadap perubahan beberapa indikator baik indikator tujuan, indikator sasaran, indikator program maupun indkator kegiatan. Berkaitan dengan hal tersebut serta atas dasar adanya Review RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 maka dipandang perlu dilakukan penyusunan Review Renstra RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2014 – 2019.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
3
Penyusunan Review Renstra RSUD Dr. Saiful Anwar Malang juga memberikan penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Sustainable Development Goals (SDGs) utamanya pada tujuan nomor 2, 3, dan 5 yaitu mengakhiri kelaparan ( kekurangan gizi ), menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia, kesetaraan gender. Sebagai dasar upaya pencapaian SPM adalah Keputusan Menteri Kesehatan nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Nomor 445 / 0892 / 302/ 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal. Berkaitan dengan hal tersebut maka Review Renstra Tahun 2014 − 2019 ini menjadi dokumen yang sangat penting dan relevan untuk dilaksanakan dan digunakan sebagai acuan perencanaan, monitoring dan evaluasi program dan kegiatan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang tiga tahun ke depan.
1.2. Landasan Hukum Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Tahun 2014−2019 disusun berdasarkan : 1. Undang Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan; 2. Undang Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran; 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 − 2025; 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 5. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 6. Undang Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional; 7. Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit: 8. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran;
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
4
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Nomor Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 12. Peraturan Pemerintah nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; 13. Peraturan Presiden Nomor : 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 − 2014; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian,
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah; 15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional; 16. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit; 17. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 374/Menkes/SK/V/2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional; 18. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : HK.03.01/160/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010 – 2014; 19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 2 Tahun 2006 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur; 20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Timur tahun 2006 − 2025;
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
5
21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 − 2019. 22. Keputusan Gubernur Jawa Timur nomor 188/439/KPTS/013/2008 tentang Penetapan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang sebagai BLUD.
1.3. Maksud dan Tujuan Review Rencana strategis ini disusun dengan maksud untuk : 1. Memberikan gambaran rencana jangka menengah pengembangan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan bidang kesehatan. 2. Menyelaraskan antara perencanaan, pelaksanaan serta pencapaian indikator secara berkesinambungan selama tiga tahun ke depan. Adapun tujuan penyusunan review rencana strategis tersebut adalah sebagai pedoman bagi manajemen maupun seluruh satuan kerja di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dalam penyusunan anggaran maupun rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan kurun waktu tiga tahun ke depan.
1.4. Sistematika Penulisan Sistematika Review Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Tahun 2014 – 2019 sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN Pada Latar Belakang mengemukakan secara ringkas pengertian Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar, fungsi Rencana Strategis dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan rencana strategis, keterkaitan rencana strategis dengan RPJMD, dan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan serta dengan rencana kerja Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar, Juga termuat landasan hukum serta maksud dan tujuan serta sistematika penulisan rencana strategis.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
6
BAB 2 GAMBARAN PELAYANAN RUMAH SAKIT Memuat informasi tentang tugas, fungsi dan struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya,
mengemukakan
dihasilkan
melalui
capaian-capaian
pelaksanaan
rencana
indikator strategis
penting periode
yang
telah
sebelumnya,
mengemukakan capaian program prioritas Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Rencana Strategis ini. BAB 3 ISU-ISU STRATEGIS Memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar, Telaahan Visi, Misi dan program Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih, Telaahan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan dan telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup serta penentuan isu-isu strategis RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Malang. BAB 4 VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Memuat Visi, Misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan jangka menengah Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Tahun 2014 - 2019. BAB 5 RENCANA
PROGRAM,
KEGIATAN,
INDIKATOR
KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif yang akan dilaksanakan dalam lima tahun kedepan beserta pencapaian indikator kinerjanya. BAB 6 INDIKATOR
KINERJA
YANG
MENGACU
PADA
TUJUAN
DAN
SASARAN RPJMD Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
7
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Jawa Timur. BAB 7 PENUTUP
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
8
BAB II GAMBARAN PELAYANAN
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur, RSUD Dr. Saiful Anwar Malang merupakan unsur pendukung Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang menyelenggarakan segala urusan Pemerintah dibidang Pelayanan Kesehatan dan dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur Jawa Timur. Status kelembagaan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang ditetapkan sebagai Lembaga Teknis Daerah setingkat Badan dengan Struktur Organisasi Struktural terdiri dari Direktur, 4 Wakil Direktur, 7 Bidang dengan 14 Seksi dan 3 Bagian dengan 9 Sub Bagian. Adapun Organisasi Non Struktural terdiri dari 25 Instalasi, 26 Staf Medik Fungsional dan 1 Staf Fungsional Terkait. Disamping itu terdapat juga beberapa Komite yaitu Komite Medik, Komite Keperawatan, Komite Farmasi dan Terapi serta Satuan Pengawas Intern yang membantu tugas-tugas Direktur. RSUD Dr. Saiful Anwar Malang mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya promotif, pencegahan, pelatihan tenaga kesehatan, penelitian dan pengembangan dibidang kesehatan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, rumah sakit mempunyai fungsi: 1. Penyelenggaraan Pelayanan Medik; 2. Penyelenggaraan Pelayanan Penunjang Medik dan Non Medik; 3. Penyelenggaraan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan; 4. Penyelenggaraan Pelayanan Rujukan; 5. Penyelenggaraan usaha Pendidikan dan Pelatihan;
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
9
6. Penyediaan fasilitas penyelenggaraan pendidikan bagi calon dokter, dokter spesialis, sub spesialis dan tenaga kesehatan lainnya; 7. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan; 8. Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan; 9. Pelaksanaan tugas tugas lain yang diberikan oleh Gubernur. Mengacu pada Undang Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan maka guna menyelaraskan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Bidang kesehatan serta untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan di bidang kesehatan perlu dikembangkan fungsi dalam pelaksanaan penapisan teknologi Kesehatan (Health Technology Assessment ) di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Adapun struktur organisasi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur adalah seperti dalam bagan 2.1. di bawah ini.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
10
Bagan 2.1 : Struktur Organisasi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
11
Adapun Uraian tugas pokok dan fungsi masing-masing struktur sampai dengan satu eselon dibawah Direktur adalah sebagai berikut : Direktur mempunyai tugas memimpin, menetapkan kebijakan, membina, mengkoordinasikan dan mengawasi serta melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan tugas rumah sakit. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur dibantu oleh 4 (empat) orang Wakil Direktur yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur, yaitu : 1. Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan, mempunyai tugas merumuskan kebijakan, mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi, membina dan mengendalikan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan instalasi di bawah koordinasinya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan mempunyai fungsi: 1) Pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan pelayanan medik, keperawatan dan instalasi di bawah koordinasinya; 2) Perencanaan dan pengembangan pelayanan medik, keperawatan dan instalasi di bawah koordinasinya; 3) Pengkoordinasian
pelaksanaan
pelayanan
medik,
keperawatan
dan
instalasi di bawah koordinasinya; 4) Pembinaan terhadap penyelenggaraan pelayanan medik, keperawatan dan instalasi di bawah koordinasinya; 5) Evaluasi terhadap pelayanan medik, keperawatan dan instalasi di bawah koordinasinya; 6) Pengawasan, pengendalian dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan instalasi di bawah koordinasinya; 7) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
12
Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan membawahi Bidang Pelayanan Medik dan Bidang Keperawatan, dimana masing-masing bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan. a. Bidang
Pelayanan
Medik,
mempunyai
tugas
merencanakan
dan
mengembangkan pelayanan rawat inap, rawat intensif, pembedahan, rawat jalan, rawat darurat dan perumusan kebijakan serta koordinasi dengan instalasi : Instalasi Rawat Inap Instalasi Rawat Jalan Instalasi Anesthesi & Rawat Intensif Instalasi Bedah Sentral Instalasi Kedokteran Forensik Instalasi Gawat Darurat Instalasi Rehabilitasi Medis Instalasi Pelayanan Utama Instalasi Gigi & Mulut Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pelayanan Medik, mempunyai fungsi : Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pengembangan kegiatan pelayanan rawat inap, rawat intensif, pembedahan, rawat jalan dan rawat darurat; Pengkoordinasian pengembangan kegiatan pelayanan rawat inap, rawat intensif, pembedahan, rawat jalan, rawat darurat; Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan rawat inap, rawat intensif, pembedahan, rawat jalan, rawat darurat; Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi – instalasi; Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur. Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
13
b. Bidang Keperawatan, mempunyai tugas merencanakan, mengembangkan dan memenuhi kebutuhan pelayanan keperawatan, sarana dan tenaga keperawatan, dan perumusan kebijakan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Keperawatan mempunyai fungsi : Pengkoordinasian,
pelaksanaan
perencanaan
dan
pemenuhan
kebutuhan dalam pengembangan kegiatan pelayanan keperawatan; Pengkoordinasian,
pelaksanaan
perencanaan
dan
pemenuhan
kebutuhan dalam pengembangan sarana dan tenaga keperawatan; Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelayanan keperawatan, sarana dan tenaga keperawatan; Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait; Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur Medik dan Keperawatan.
2. Wakil
Direktur
Penunjang
Pelayanan,
mempunyai
tugas
merumuskan
kebijakan, mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi, membina dan mengendalikan
kegiatan penunjang medik, penunjang non medik, rekam
medik, evaluasi dan pelaporan serta instalasi terkait dibawah koordinasinya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Wakil Direktur Penunjang Pelayanan, mempunyai fungsi : 1) Pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan penunjang medik, penunjang non medik, rekam medik, evaluasi dan pelaporan serta instalasi terkait dibawah koordinasinya; 2) Perencanaan dan pengembangan pelayanan penunjang medik, penunjang non medik, rekam medik, evaluasi dan pelaporan serta instalasi terkait dibawah koordinasinya; 3) Pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan penunjang medik, penunjang non medik, rekam medik, evaluasi dan pelaporan serta instalasi terkait dibawah koordinasinya;
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
14
4) Pembinaan terhadap penyelenggaraan pelayanan penunjang medik, penunjang non medik, rekam medik, evaluasi dan pelaporan serta instalasi terkait dibawah koordinasinya; 5) Evaluasi terhadap pelayanan penunjang medik, penunjang non medik, rekam medik, evaluasi dan pelaporan serta instalasi terkait dibawah koordinasinya; 6) Pengawasan, pengendalian dan pengkoordinasian pelayanan penunjang medik, penunjang non medik, rekam medik, evaluasi dan pelaporan serta instalasi terkait dibawah koordinasinya; 7) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur. Wakil Direktur Penunjang Pelayanan membawahi Bidang Penunjang Medik, Bidang Penunjang Non Medik, Bidang Rekam Medik dan Evaluasi Pelaporan. Masing-masing Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Penunjang Pelayanan. a. Bidang
Penunjang
mengembangkan
dan
Medik,
mempunyai
memenuhi
kebutuhan
tugas
merencanakan,
pelayanan
penunjang
diagnostik, penunjang terapi dan perumusan kebijakan serta koordinasi dengan instalasi : Instalasi Patologi Anatomi Instalasi Farmasi Instalasi Radiologi Instalasi Laboratorium Sentral Instalasi Laboratorium Pathologi Anatomi Instalasi Gizi Instalasi Laboratorium Mikrobiologi Klinik Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Penunjang Medik, mempunyai fungsi :
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
15
Pengkoordinasian,
pelaksanaan
perencanaan
dan
pemenuhan
kebutuhan dalam pengembangan kegiatan pelayanan penunjang diagnostik dan penunjang terapi; Pengkoordinasian
pengembangan
kegiatan
pelayanan
penunjang
diagnostik dan penunjang terapi; Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan penunjang diagnostik dan penunjang terapi; Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait; Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur.
b. Bidang
Penunjang
mengembangkan
Non
dan
Medik,
memenuhi
mempunyai kebutuhan
tugas
merencanakan,
penunjang
pelayanan
langsung dan penunjang pelayanan umum dan perumusan kebijakan serta koordinasi dengan instalasi : Instalasi Pemeliharaan Sarana Alat Medik Instalasi Pemeliharaan Sarana Non Medik Instalasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Instalasi Laundry dan Sterilisasi Sentral Instalasi Penyehatan Lingkungan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Penunjang Non Medik, mempunyai fungsi : Pengkoordinasian,
pelaksanaan
perencanaan
dan
pemenuhan
kebutuhan dalam pengembangan kegiatan penunjang pelayanan langsung dan penunjang pelayanan umum; Pengkoordinasian
pengembangan
kegiatan
penunjang
pelayanan
langsung dan penunjang pelayanan umum; Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan penunjang pelayanan langsung dan penunjang pelayanan umum;
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
16
Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait; Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur.
c. Bidang Rekam Medik dan Evaluasi Pelaporan,
mempunyai tugas
merencanakan, mengembangkan dan memenuhi kebutuhan kegiatan rekam medik, evaluasi pelaporan dan perumusan kebijakan serta koordinasi dengan instalasi :
Instalasi Pengendalian Mutu.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Rekam Medik, Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai fungsi : Pengkoordinasian,
pelaksanaan
perencanaan
dan
pemenuhan
kebutuhan dalam pengembangan kegiatan rekam medik, evaluasi dan pelaporan; Pengkoordinasian
pengembangan
kegiatan
dan
sistem
penyelenggaraan rekam medik, evaluasi dan pelaporan; Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan rekam medik, evaluasi dan pelaporan; Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait; Pengawasan dan pengendalian kegiatan rekam medik dan evaluasi pelaporan; Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur Penunjang Pelayanan.
3. Wakil Direktur Pendidikan dan Pengembangan Profesi, mempunyai tugas merumuskan kebijakan, mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi, membina penelitian,
dan
mengendalikan
pengembangan
penyelenggaraan
profesi
dan
kegiatan
kegiatan
pendidikan,
instalasi
dibawah
koordinasinya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Wakil Direktur Pendidikan dan Pengembangan Profesi, mempunyai fungsi :
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
17
1) Pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan penyelenggaraan kegiatan pendidikan, penelitian, pengembangan profesi dan kegiatan instalasi dibawah koordinasinya; 2) Perencanaan dan pengembangan penyelenggaraan kegiatan pendidikan, penelitian,
pengembangan
profesi
dan
kegiatan
instalasi
dibawah
koordinasinya; 3) Pengkoordinasian pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan pendidikan, penelitian,
pengembangan
profesi
dan
kegiatan
instalasi
dibawah
koordinasinya; 4) Pembinaan terhadap penyelenggaraan kegiatan pendidikan, penelitian, pengembangan profesi dan kegiatan instalasi dibawah koordinasinya; 5) Evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan pendidikan, penelitian, pengembangan profesi dan kegiatan instalasi dibawah koordinasinya; 6) Pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan pendidikan, penelitian,
pengembangan
profesi
dan
kegiatan
instalasi
dibawah
koordinasinya; 7) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur. Wakil Direktur Pendidikan dan Pengembangan Profesi membawahi Bidang Pendidikan dan Penelitian dan Bidang Pengembangan Profesi. Masingmasing bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Pendidikan dan Pengembangan Profesi. a. Bidang Pendidikan dan Penelitian, mempunyai tugas merencanakan dan mengembangkan
kegiatan
pendidikan,
penelitian
dan
perumusan
kebijakan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pendidikan dan Penelitian, mempunyai fungsi: Pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan penelitian; Pengkoordinasian pengembangan kegiatan pendidikan dan penelitian;
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
18
Pengkoordinasian kerjasama pendidikan dan penelitian; Pelaksanaan
monitoring
dan
evaluasi
kegiatan
pendidikan
dan
penelitian; Perumusan kebijakan dan pelaksanaan koordinasi dengan instalasiinstalasi; Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur Pendidikan dan Pengembangan Profesi.
b. Bidang Pengembangan Profesi, mempunyai tugas merencanakan dan mengembangkan kegiatan pengembangan profesi tenaga medik dan keperawatan, pengembangan profesi tenaga non medik dan perumusan kebijakan koordinasi dengan Instalasi Pelatihan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pengembangan Profesi, mempunyai fungsi: Pengkoordinasian pengembangan
perencanaan profesi
tenaga
dan medik
pelaksanaan dan
kegiatan
keperawatan
serta
pengembangan profesi tenaga non medik; Pengkoordinasian pengembangan kegiatan pengembangan profesi tenaga medik dan keperawatan serta pengembangan profesi tenaga non medik; Pengkoordinasian kerjasama untuk pengembangan profesi tenaga medik dan keperawatan serta pengembangan profesi tenaga non medik; Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pengembangan profesi tenaga medik dan keperawatan serta pengembangan profesi tenaga non medik; Perumusan kebijakan dan pelaksanaan koordinasi dengan instalasiinstalasi; Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur Pendidikan dan Pengembangan Profesi.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
19
4. Wakil Direktur Umum dan Keuangan, mempunyai tugas merumuskan kebijakan, mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi, membina dan mengendalikan kegiatan ketatausahaan, penyusunan perencanaan program dan anggaran, keuangan dan akuntansi dan instalasi di bawah koordinasinya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Wakil Direktur Umum dan Keuangan, mempunyai fungsi : 1) Pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan umum dan keuangan; 2) Perencanaan
dan
pengembangan
ketatausahaan,
penyusunan
perencanaan program dan anggaran, keuangan dan akuntansi; 3) Pengkoordinasian pelaksanaan ketatausahaan, penyusunan perencanaan program dan anggaran, keuangan dan akuntansi; 4) Pembinaan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan ketatausahaan, penyusunan
perencanaan
program
dan
anggaran,
keuangan
dan
akuntansi; 5) Pengawasan, pengendalian dan pengkoordinasian kegiatan ketatausahaan, penyusunan
perencanaan
program
dan
anggaran,
keuangan
dan
akuntansi; 6) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur. Wakil Direktur Umum dan Keuangan, membawahi Bagian Umum, Bagian Perencanaan dan Anggaran serta Bagian Keuangan dan Akuntansi. Masing - masing bagian dipimpin oleh Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Umum dan Keuangan. a. Bagian Umum, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan perencanaan, pengembangan dan pemenuhan kebutuhan kegiatan ketatausahaan yang meliputi tata usaha kepegawaian, keprotokolan, surat menyurat, kearsipan, rumah tangga, perjalanan dinas, tata naskah, hukmas, pemasaran dan perumusan kebijakan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Umum mempunyai fungsi :
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
20
Pengkoordinasian,
pelaksanaan
perencanaan
dan
pemenuhan
kebutuhan dalam pengembangan kegiatan pelaksanaan tata usaha, kepegawaian, hukmas dan pemasaran; Pengkoordinasian pengembangan kegiatan tata usaha, kepegawaian, hukmas dan pemasaran; Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pelaksanaan tata usaha, kepegawaian, hukmas dan pemasaran; Pelaksanaan
koordinasi
dengan
instalasi
terkait
tata
usaha,
kepegawaian, hukmas dan pemasaran; Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur.
b. Bagian Perencanaan dan Anggaran, mempunyai tugas perencanaan, pengembangan
dan
pemenuhan
kebutuhan
kegiatan
penyusunan
perencanaan, anggaran, perlengkapan dan aset. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Perencanaan dan Anggaran mempunyai fungsi : Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pemenuhan dan kebutuhan dalam pengembangan penyusunan perencanaan, anggaran, perlengkapan dan aset; Pengkoordinasian pengembangan kegiatan penyusunan perencanaan, anggaran, perlengkapan dan aset; Pelaksanaan
monitoring
dan
evaluasi
kegiatan
penyusunan
perencanaan, anggaran, perlengkapan dan aset; Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait; Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur.
c. Bagian Keuangan dan Akuntansi, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
perencanaan,
pengembangan
dan
pemenuhan
kebutuhan
kegiatan penerimaan pendapatan, perbendaharaan, verifikasi, akuntansi
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
21
dan perumusan kebijakan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Keuangan dan Akuntansi, mempunyai fungsi : Pengkoordinasian,
pelaksanaan,
perencanaan
dan
pemenuhan
kebutuhan dalam pengembangan kegiatan pengelolaan penerimaan pendapatan, perbendaharaan, verifikasi dan akuntansi; Pengkoordinasian, pengembangan kegiatan pengelolaan penerimaan pendapatan, perbendaharaan, verifikasi dan akuntansi; Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pengelolaan penerimaan pendapatan, perbendaharaan, verifikasi dan akuntansi; Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait; Pelaksanaaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur Umum dan Keuangan.
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi struktur organisasi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yang berdasarkan peraturan daerah Provinsi Jatim No.11 Tahun 2008 dan uraian tugas pejabat struktural dituangkan dalam peraturan gubernur Jatim No.48 Tahun 2009, sampai saat ini telah berjalan 5 (lima) tahun dan sudah berjalan dengan baik, namun guna memaksimalkan peran dan fungsi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang ke depan maka masih ada beberapa hal yang perlu dilakukan penataan kembali antara lain dengan melakukan restrukturisasi struktur organisasi dan tata kerja RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Adapun alasan pertimbangan perlunya dilakukan restrukturisasi organisasi tersebut adalah sbb : 1. Terdapat ketidakseimbangan beban tugas antar satuan organisasi yaitu disatu pihak ada beban tugas yang besar dan dilain pihak ada satuan organisasi yang beban tugasnya relatif tidak optimal (kecil); 2. Terdapat satuan organisasi dijajaran struktural yang tugasnya lebih tepat ke arah fungsional karena memberikan pelayanan yang langsung bersentuhan dengan pasien, sehingga agar dapat berkembang lebih baik sebaiknya diarahkan ke organisasi fungsional; Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
22
3. Agar prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi dapat berjalan dengan lebih baik. Berdasarkan beberapa pertimbangan diatas, re-organisasi dilaksanakan melalui : 1. Penataan kembali tupoksi, tanggung jawab, wewenang serta tata hubungan kerja baik secara vertical maupun horizontal di jajaran struktural dan fungsional; 2. Penambahan Instalasi baru disesuaikan dengan perkembangan pelayanan rumah sakit.
2.2. Sumber Daya Kesehatan 2.2.1. Tenaga Potensi Sumber Daya Manusia yang dimiliki RSUD Dr. Saiful Anwar Malang cukup memadai, terutama dari kualitas, meskipun dari segi kuantitas khususnya tenaga medis dan tenaga keperawatan masih belum mencukupi.
Untuk
meningkatkan produktifitas karyawan,
senantiasa
diupayakan peningkatan kesejahteraan pegawai, pengembangan karier melalui pendidikan, kursus dan pelatihan yang dilaksanakan baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit. Permasalahan tenaga khususnya tenaga keperawatan yang telah memasuki masa pensiun, menyebabkan kuantitas tenaga makin tidak terpenuhi. Gambaran tenaga pemberi pelayanan kesehatan bagi pengguna jasa di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang seperti tertera dalam tabel berikut ini.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
23
Tabel 2.1. Gambaran Jumlah Tenaga di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2013.
NO
JENIS TENAGA
PENDIDIKAN
STANDAR KEBUTUHAN MINIMAL (berdasarkan Permenpan No.26 Tahun 2011)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1
Tenaga Medis
Dokter Sub Spesialis /Spesialis/ Umum
339
152
32
155
45,7%
2
Tenaga Keperawatan
Perawat Bidan
1283
523
428
332
25,9 %
3
Tenaga Gizi
Gizi
93
38
8
47
50,5%
4
Tenaga Kefarmasian
Farmasi
188
29
124
35
18,6%
5
Tenaga Kesehatan Masyarakat
Penilik Kesehatan, Kesehatan Masyarakat, Teknik Lingkungan, Ilmu Lingkungan, SPPH
28
16
3
9
32,1%
6
Tenaga Keteknisan Medis
Analis Kesehatan, Analis Kimia, Radiologi, Rekam Medik, Teknik Elektromedik
216
71
64
81
37,5%
7
Tenaga Keterapian Fisik
Fisioterapi, Phisikologi Klinis, Okopasi Terapi
37
14
1
22
59,5%
8
Tenaga Non Kesehatan
S1 Umum,SLTA, SLTP, SD
949
565
334
35
3,7%
3133
1408
994
710
22,7%
JUMLAH
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
&
JML
JML
PNS / ASN
NON PNS / ASN
KEKU RANG AN PNS / ASN
KET. (% kekurangan PNS / ASN)
(8) (7:4)x100
24
Dari seluruh tenaga yang ada baik PNSD maupun tenaga dengan status sebagai tenaga kontrak telah cukup memadai. Namun bila ditinjau dari standar kebutuhan berdasarkan standar Permenpan No. 26 Tahun 2011, Forecasting dengan BKD Provinsi Jawa Timur dan Permenkes 81 Tahun 2004, maka masih banyak kekurangan tenaga kesehatan dalam melakukan pelayanan kesehatan. Dari banyaknya kebutuhan tenaga tersebut, yang paling banyak dibutuhkan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang adalah tenaga medis, tenaga perawat, tenaga gizi, tenaga farmasi, tenaga teknisi dan tenaga keterapian fisik. Apabila dikaitkan dengan gambaran 10 (sepuluh) besar penyakit yang ditangani di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2013 maka kebutuhan tenaga kesehatan tersebut memang sangat dibutuhkan guna efektifitas pelayanan kesehatan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Begitu juga apabila dikaitkan dengan banyaknya kunjungan pasien yang membutuhkan pelayanan di RSUD Dr. Saiful Anwar, dimana pada tahun 2013 kunjungan rawat jalan sebanyak 296.690 orang, kunjungan rawat inap sebanyak 36.825 orang dan kunjungan rawat darurat sebanyak 31.416 orang. Penyakit terbanyak yang ditangani di Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah cedera dan perdarahan sehingga untuk pelayanan ini dibutuhkan kecukupan tenaga medis dan perawat. Di Instalasi Rawat Jalan penyakit terbanyak yang ditangani adalah penyakit degeneratife, penyakit nyeri punggung dan osteoarthritis, sehingga dibutuhkan kecukupan tenaga medis dan tenaga gizi serta tenaga keterapian fisik. Di Instalasi Rawat Inap penyakit yang paling banyak ditangani adalah penyakit degeneratife sehingga dibutuhkan kecukupan tenaga medis, tenaga keperawatan dan tenaga gizi. Sebagai rumah sakit pendidikan, RSUD Dr. Saiful Anwar juga ditunjang oleh 110 tenaga dokter spesialis dari Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya
(FKUB)
dan
dalam
melaksanakan
kegiatan
pendidikan bagi dokter spesialis melibatkan 638 orang Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dalam memberikan pelayanan kesehatan Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
25
disamping sebagai materi pendidikan bagi PPDS juga untuk menunjang kekurangan tenaga medis yang ada. Kewenangan ini diberikan kepada PPDS dalam memberikan pelayanan di rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat maupun pelayanan di penunjang medik sesuai kewenangannya dengan tetap dalam pengawasan dokter spesialis. Di masing-masing SMF tersebut diatas hanya terdapat 1 sampai dengan 3 tenaga dokter spesialis, kekurangan tenaga medis tersebut semakin terasa karena para dokter itu harus meninggalkan pelayanan untuk memberi perkuliahan/pendidikan di kampus yang juga merangkap sebagai dosen di FKUB. Dokter umum bertugas di kamar terima, poliklinik pegawai, triage, dan general check up. Di masa yang akan datang dibutuhkan tambahan beberapa tenaga dokter spesialis untuk mengisi kekurangan tersebut. Tenaga keperawatan dan kebidanan sebanyak 951 orang yang bertugas di instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan dan instalasi gawat darurat. Rasio tenaga perawat terhadap pasien rawat inap dibandingkan dengan jumlah tempat tidur adalah 1:1,57 atau 1 perawat untuk 2 tempat tidur. Karena tugas perawat mencakup 3 giliran jaga (shift), maka jumlah perawat yang bertugas di rawat inap sangat tidak memadai, dengan standar 1 perawat untuk 3 tempat tidur pada 1 shift (Kepmenkes 81 Tahun 2004). Begitu juga tenaga kesehatan lain (tenaga keperawatan non perawatan) dan tenaga administrasi. Dari Tenaga sebanyak
2.402 orang, sebanyak
1408 orang
merupakan tenaga PNSD dan sebanyak 994 orang berstatus tenaga kontrak yang digaji dari anggaran fungsional RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
26
Tabel 2.2. Gambaran Ketenagaan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Berdasarkan Tingkat Kepangkatan Tahun 2013. NO.
TINGKAT KEPANGKATAN/ GOLONGAN
PNS / ASND
FK
Kontrak
BSB
Titipan
JUMLAH
1
IV/e
1
2
0
0
0
3
2
IV/d
21
3
0
0
0
24
3
IV/c
24
6
0
0
0
30
4
IV/b
26
4
0
0
0
30
5
IV/a
30
14
0
0
0
44
6
III/d
134
8
0
0
0
142
7
III/c
155
10
0
0
0
165
8
III/b
293
25
0
0
1
311
9
III/a
128
0
0
0
0
128
10
II/d
169
0
0
0
1
170
11
II/c
88
2
0
0
0
90
12
II/b
219
0
0
0
0
219
13
II/a
75
0
0
0
0
75
14
I/d
26
0
0
0
0
26
15
I/c
5
1
0
0
0
6
16
I/b
14
0
0
0
0
14
17
Tidak ada kepangkatan / gol.
0
37
994
8
0
1045
1408
110
994
8
2
2524
*** Total ***
Sebagian besar sumber daya manusia di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dengan golongan ruang / kepangkatan yang sudah tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa kinerja kepegawaian / profesionalisme pegawai sudah baik yang ditunjang dengan masa kerja pegawai yang memadai.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
27
Tabel 2.3. Gambaran Ketenagaan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2013. NO
TINGKAT PENDIDIKAN
PNS / ASND
FK
Kontrak
BSB
Titipan
JUMLAH
1
Sarjana S3
8
14
1
0
0
23
2
Sarjana S2
149
87
25
0
0
263
3
Sarjana S1
240
3
194
8
1
446
4
D3
398
1
543
0
1
949
5
D1
0
0
2
0
0
2
6
SLTA
377
3
203
0
0
575
7
SLTP
126
2
13
0
0
141
8
SD
110
0
13
0
0
123
1408
110
994
8
2
2524
*** Total ***
Sebagian besar tenaga adalah lulusan strata satu ke atas. Hal ini juga menggambarkan bahwa ketenagaan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang tingkat kompetensi dan profesionalisme sudah baik.
Tabel 2.4. Gambaran Ketenagaan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Berdasarkan Profesionalisme / Kompetensi Tahun 2013.
JENIS TENAGA
Tenaga Medis
STANDAR KEBUTUHAN MINIMAL (berdasarkan Permenpan No.26 Tahun 2011)
JUMLAH PNS / ASN
Dokter Ahl.Anak
18
9
Dokter Ahl.Anastesi
8
Dokter Ahl.Bed.Anak
PENDIDIKAN
JUMLAH NON PNS / ASN
KEKURANGAN PNS / ASN
Juml.
%
6
3
16,7
3
1
4
50,0
7
2
0
5
71,4
Dokter Ahl.Bed.Digestif
5
2
0
3
60,0
Dokter Ahl.Bed.Onkologi
7
3
0
4
57,1
Dokter Ahl.Bed.Orthopaedi
10
4
2
4
40,0
Dokter Ahl.Bed.Plastik
8
1
0
7
87,5
Dokter Ahl.Bed.Saraf
7
3
0
4
57,1
Dokter Ahl.Bed.Toraks
5
2
0
3
60,0
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
28
JENIS TENAGA
STANDAR KEBUTUHAN MINIMAL (berdasarkan Permenpan No.26 Tahun 2011)
JUMLAH PNS / ASN
Dokter Ahl.Bed.Umum
6
1
Dokter Ahl.Emergency Med.
7
Dokter Ahl.Forensik
PENDIDIKAN
JUMLAH NON PNS / ASN
KEKURANGAN PNS / ASN
Juml.
%
0
5
83,3
5
1
1
14,3
11
0
0
11
100,0
Dokter Ahl.Jiwa
6
3
0
3
50,0
Dokter Ahl.Kul.& Kel.
11
3
1
7
63,6
Dokter Ahl.Mata
13
10
2
1
7,7
Dokter Ahl.Mikrobiologi
10
0
0
10
100,0
Dokter Ahl.Obstetri&Ginekologi
15
11
3
1
6,7
Dokter Ahl.Onkologi Radiasi
4
0
1
3
75,0
Dokter Ahl.Parasitologi Klinik
8
0
0
8
100,0
Dokter Ahl.Pat.Anatomi
11
0
1
10
90,9
Dokter Ahl.Pat.Klinik
12
3
1
8
66,7
Dokter Ahl.Penyakit Dalam
18
11
0
7
38,9
Dokter Ahl.Penyakit Jantung
12
7
0
5
41,7
Dokter Ahl.Penyakit Paru
10
6
1
3
30,0
Dokter Ahl.Radiologi
8
6
0
2
25,0
Dokter Ahl.Rehab.Medis
7
4
0
3
42,9
Dokter Ahl.Saraf
10
6
0
4
40,0
Dokter Ahl.THT
12
7
1
4
33,3
Dokter Ahl.Urologi
6
3
1
2
33,3
Dokter Gigi
14
11
0
3
21,4
Dokter Gigi Ahl.Bed.Mulut
5
3
0
2
40,0
Dokter Gigi Ahl.Gigi Anak
4
1
1
2
50,0
Dokter Gigi Ahl.Konserv.Gigi
4
2
1
1
25,0
Dokter Gigi Ahl.Ortodentik
5
3
0
2
40,0
Dokter Gigi Ahl.Prostodonsia
5
1
0
4
80,0
Dokter Umum
30
16
8
6
20,0
339
152
32
149
44,0
Tenaga Medis Total
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
29
STANDAR KEBUTUHAN MINIMAL (berdasarkan Permenpan No.26 Tahun 2011)
JUMLAH PNS / ASN
Bidan
1
1
D.3 Kebidanan
95
D.4 Kebidanan
JENIS TENAGA
Tenaga Keperawatan
PENDIDIKAN
%
0
0
0,0
21
55
19
20,0
11
3
2
6
54,5
S.P.K.
97
97
0
0
0,0
D.3 Keperawatan
758
283
339
136
17,9
D.4 Keperawatan
42
33
7
2
4,8
S.1 Keperawatan
225
72
21
132
58,7
S.2 Keperawatan
8
1
0
7
87,5
D.3 Anastesi
8
4
0
4
50,0
D.4 Anastesi
10
0
0
10
100,0
S.P.R.G.
1
1
0
0
0,0
D.3 Kesehatan Gigi
27
7
4
16
59,3
1283
523
428
332
25,9
S.2 Gizi Medik
2
0
0
2
100,0
S.1 Gizi
15
3
4
8
53,3
D.4 Gizi
26
19
1
6
23,1
D.3 Gizi
26
12
2
12
46,2
D.3 Tata Boga
6
0
1
5
83,3
S.P.A.G./Tata Boga
18
4
0
14
77,8
93
38
8
47
50,5
S.2 Farmasi Klinik
3
1
0
2
66,7
S.1 Farmasi,Apt
65
7
41
17
26,2
D.3 Farmasi/A.A.F.
84
9
59
16
19,0
S.A.A./S.M.F.
36
12
24
0
0,0
188
29
124
35
18,6
S.2 Kesehatan
3
3
0
0
0,0
S.2 Ilmu Lingkungan
1
1
0
0
0,0
S.1 Kesehatan Masyarakat
10
5
3
2
20,0
S.1 Teknik Lingkungan
10
4
0
6
60,0
D.3 Penilik Kesehatan
2
1
0
1
50,0
S.P.P.H.
2
2
0
0
0,0
28
16
3
9
32,1
Tenaga Gizi Total Tenaga Kefarmasian
Tenaga Kefarmasian Total Tenaga Kesehatan Masyarakat
KEKURANGAN PNS / ASN
Juml.
Tenaga Keperawatan Total Tenaga Gizi
JUMLAH NON PNS / ASN
Tenaga Kesehatan Masyarakat Total
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
30
JENIS TENAGA
STANDAR KEBUTUHAN MINIMAL (berdasarkan Permenpan No.26 Tahun 2011)
JUMLAH PNS / ASN
S.1 Biologi
1
1
S.1 Fisika
2
S.1 Teknik Elektro Medik
PENDIDIKAN
JUMLAH NON PNS / ASN
KEKURANGAN PNS / ASN
Juml.
%
0
0
0,0
2
0
0
0,0
3
1
0
2
66,7
S.1 Teknik Kimia
1
0
1
0
0,0
S.1 Teknik Nuklir
3
2
0
1
33,3
S.1 Administrasi Publik
1
1
0
0
0,0
D.4 Radiologi
9
4
0
5
55,6
D.4 Teknik Elektro Medik
6
2
0
4
66,7
D.3 Analis Kesehatan
57
16
22
19
33,3
D.3 Analis Kimia
6
0
2
4
66,7
D.3 Radiologi
41
14
16
11
26,8
D.3 Refraksi Optisi
8
3
1
4
50,0
D.3 Rekam Medik
32
2
13
17
53,1
D.3 Teknik Elektro Medik
10
2
2
6
60,0
D.3 Teknik Gigi
6
3
0
3
50,0
D.1 Tekn.Transfusi Darah
10
0
5
5
50,0
S.M.A.K.
7
7
0
0
0,0
S.M.E.A.
5
5
0
0
0,0
S.M.K.K.
2
2
0
0
0,0
216
71
64
81
37,5
S.2 Psikologi Klinis
3
1
0
2
66,7
D.4 Fisioterapi
5
2
0
3
60,0
D.3 Fisioterapi
17
9
1
7
41,2
D.3 Okupasi Terapi
6
1
0
5
83,3
D.3 Terapi Wicara
6
1
0
5
83,3
Tenaga Keterapian Fisik Total
37
14
1
22
59,5
Tenaga Non Kesehatan
S.2 Administrasi Publik
5
3
0
2
40,0
S.2 Administrasi Rumah Sakit
1
1
0
0
0,0
S.2 Hukum Kesehatan
2
1
0
1
50,0
S.2 Manajemen
11
10
1
0
0,0
S.2 Psikologi
1
1
0
0
0,0
S.2 Sosiologi
2
2
0
0
0,0
S.2 Manajemen Kes.
1
1
0
0
0,0
S.1 Administrasi
20
5
14
1
5,0
Tenaga Keteknisian Medis
Tenaga Keteknisian Medis Total Tenaga Keterapian Fisik
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
31
JENIS TENAGA
STANDAR KEBUTUHAN MINIMAL (berdasarkan Permenpan No.26 Tahun 2011)
JUMLAH PNS / ASN
S.1 Akuntansi
39
12
S.1 Bahasa Inggris
3
S.1 Ekonomi
PENDIDIKAN
JUMLAH NON PNS / ASN
KEKURANGAN PNS / ASN
Juml.
%
27
0
0,0
0
3
0
0,0
8
4
4
0
0,0
S.1 Hukum
10
5
3
2
20,0
S.1 Kesejahteraan Sosial
1
1
0
0
0,0
S.1 Komputer
16
5
9
2
12,5
S.1 Komunikasi
3
0
3
0
0,0
S.1 Manajemen
33
9
24
0
0,0
S.1 Pendidikan
7
3
2
2
28,6
S.1 Psikologi
8
7
1
0
0,0
S.1 Sains
1
1
0
0
0,0
S.1 Statistik
2
0
2
0
0,0
S.1 Teknik
17
4
11
2
11,8
D.3 Administrasi
7
0
5
2
28,6
D.3 Akuntansi
6
1
3
2
33,3
D.3 Akupuntur
1
1
0
0
0,0
D.3 Bahasa Inggris
3
1
1
1
33,3
D.3 Ekonomi
1
1
0
0
0,0
D.3 Kesekretariatan
9
5
4
0
0,0
D.3 Keuangan
2
1
1
0
0,0
D.3 Komputer
17
3
14
0
0,0
D.3 Koperasi
1
0
1
0
0,0
D.3 Perhotelan
1
0
1
0
0,0
D.3 Perpustakaan
1
1
0
0
0,0
D.3 Teknik
4
1
3
0
0,0
D.1 Komputer
4
0
4
0
0,0
S.M.A.
227
115
94
18
7,9
S.M.E.A.
64
56
8
0
0,0
S.M.K.
77
1
61
0
0,0
S.M.K.K.
30
30
0
0
0,0
S.M.P.
81
70
11
0
0,0
S.M.P.S.
52
52
0
0
0,0
S.P.K.P.
52
52
0
0
0,0
S.P.P.
1
1
0
0
0,0
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
32
STANDAR KEBUTUHAN MINIMAL (berdasarkan Permenpan No.26 Tahun 2011)
JUMLAH PNS / ASN
S.T.M.
46
40
S.D.
71
JENIS TENAGA
PENDIDIKAN
Total Tenaga Kesehatan Total Tenaga Non Kesehatan Total Tenaga Kesehatan + Tenaga Non Kesehatan
Secara
umum
jumlah
JUMLAH NON PNS / ASN
KEKURANGAN PNS / ASN
Juml.
%
6
0
0,0
58
13
0
0,0
2.184
843
660
675
30,9
949
565
334
35
3,7
3.133
1.408
994
710
22,7
tenaga
berdasarkan
kompetensi
dan
keprofesionalismenya masih banyak yang kurang. Hal ini karena tenaga khususnya tenaga keperawatan banyak yang telah memasuki masa pensiun, sehingga kuantitas tenaga semakin tidak terpenuhi. Disamping itu dengan dikembangkannya jenis pelayanan di RSSA, jumlah tenaga keperawatan yang ada saat ini belum dapat memenuhi standar minimal kebutuhan tenaga keperawatan.
2.2.2. Sarana dan Prasarana Kesehatan Luas lahan RSUD Dr. Saiful Anwar 84.106,5 m² dengan luas bangunan 101.253,84 m² yang terdiri dari bangunan berlantai satu sampai dengan bangunan berlantai enam. Secara fisik bangunan di RSUD Dr. Saiful Anwar di dominasi bangunan lama dengan usia lebih dari 30 tahun seperti Instalasi Rawat Inap I, Instalasi Gizi dan lainnya, serta gedung baru dengan usia kurang dari 10 tahun seperti gedung IGD, CVCU, Paviliun, Ruang 26, IRNA III, Perinatologi dan lainnya. Dengan kondisi seperti tersebut maka diperlukan pemeliharaan yang intens guna mendukung pelayanan yang lebih optimal. Sarana penunjang lain yang tidak kalah penting adalah ketersediaan listrik dan air. Kondisi ketersediaan listrik RSUD Dr. Saiful Anwar pada tahun 2009 – 2013 sangat memprihatinkan. Dari segi sumber listrik utama Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
33
atau PLN, suplai yang diterima cukup baik namun masih terjadi ketidakstabilan tegangan yang kadang menyebabkan peralatan kesehatan mengalami kerusakan. Terlebih lagi dengan seringnya terjadi pemadaman yang dilakukan PLN dimana dalam satu tahun mencapai 46,53 jam pada tahun 2011 serta 59,80 jam pada tahun 2012. Hal ini menjadi masalah serius ketika energi listrik alternative atau back up generator set yang ada hanya mampu mencakup 30 % kebutuhan energi listrik rumah sakit ketika listrik padam. Namun pada tahun 2013 dengan telah diadakan generator set baru melalui anggaran subsidi APBD Provinsi Jawa Timur Tahun 2013, dengan kapasitas 2 x 1880 KVA telah mampu mem back up seluruh kebutuhan listrik rumah sakit ketika listrik mati oleh PLN. Kondisi air bersih yang ada di RSUD Dr. Saiful Anwar tidak jauh berbeda dengan kondisi listrik. Suplai air bersih dari sumber air bawah tanah yang ada sudah mengalami penurunan debit, disamping kondisi jaringan air bersih yang banyak mengalami kerusakan atau korosi. Hal ini mengakibatkan menurunnya kualitas air yang dibutuhkan untuk pelayanan. Untuk itu diperlukan pemeliharaan sumber air bawah tanah serta penataan jaringan air bersih yang ada. Sebagai gambaran kondisi aset dan sarana prasarana di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dalam melaksanakan fungsinya seperti tertera dalam tabel di bawah ini.
Tabel 2.5. Gambaran Aset RSUD Dr. Saiful Anwar Tahun 2013 No.
Jenis Aset
(1)
(2)
TAHUN 2013 Satuan
Jumlah
Kondisi
Nilai Akhir (Rp)
(3)
(4)
(5)
(6)
Bidang
5
Baik
170,669,750,000
I
Golongan tanah
1
Tanah
II
Gol. Peralatan dan mesin
1
Alat - alat besar
Buah
39
Baik
7,721,657,500
2
Alat - alat angkut
Buah
392
Baik
6,664,175,175
3
Alat bengkel dan alat ukur
Buah
351
Baik
1,449,264,490
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
34
No.
TAHUN 2013
Jenis Aset
(1)
Satuan
Jumlah
Kondisi
Nilai Akhir (Rp)
(3)
(4)
(5)
(6)
(2)
4
Alat pertanian
Buah
0
-
5
Alat kantor dan rumah tangga
Buah
19726
Baik
41,593,805,496
6
Alat studio dan alat komunikasi
Buah
1.363
Baik
2,624,372,650
7
Alat - alat kedokteran
Buah
13610
Baik
227,997,928,167
8
Alat laboratorium
Buah
587
Baik
6,806,150,200
III
Gol.gedung dan bangunan
1
Bangunan gedung
Buah
182
Baik
148,952,700,330
2
Monumen
Buah
2
Baik
20,000,000
IV
Gol. Jalan, irigasi dan jaringan
1
Jalan dan jembatan
Buah
2
Baik
267,626,400
2
Instalasi
Buah
13
Baik
3,936,601,812
3
Jaringan
Buah
14
Baik
4,086,127,742
V
Golongan aset tetap lainnya
1
Buku dan perpustakaan
Buah
1.384
Baik
336,657,150
2
Barang bercorak kebudayaan
Buah
16
Baik
2,813,375
Total
-
623,154,950,862
Semua aset dalam keadaan baik dan berfungsi karena aset yang rusak dalam laporan mutasi aset sudah dilakukan atau sedang diusulkan penghapusan. Disamping itu juga selalu dilakukan pemeliharaan secara berkala dimana pemeliharaan tersebut membutuhkan kemampuan teknis yang lebih spesifik terutama untuk alat - alat kesehatan yang canggih sehingga saat ini masih diperlukan kontrak servis pada distributor. Untuk kedepan akan dilakukan pelatihan peningkatan kemampuan SDM dalam hal perawatan khusus alat-alat kesehatan yang canggih. Aset terbesar yang dimiliki RSUD Dr. Saiful Anwar Malang adalah berupa Alat Kesehatan. Adapun jenis alat dan kondisi alat kesehatan seperti tertuang dalam tabel berikut ini.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
35
Tabel 2.6. Gambaran Beberapa Alat Kesehatan dan Penunjangnya di RSUD Dr. Saiful Anwar Tahun 2013.
No
Nama Alat
(1)
Standar Kebutuhan
(2)
Jumlah Kondisi Saat ini Kekurangan Baik
Rusak
Total
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1
Ventilator transport
4
1
-
1
3
2
Incubator (Incubator transport)
2
1
-
1
1
3
Infant Ventilator
16
4
-
4
12
4
Vital sign monitor
4
-
2
2
2
5
Warmer (Infant warmer)
3
-
1
1
2
6
Inkubator
2
1
-
1
1
7
Ventilator
24
8
2
10
14
8
CPAP
12
3
-
3
9
9
Meja Operasi
22
12
-
12
10
10
Lampu operasi
22
11
-
11
11
11
Electro surgeri unit
22
15
-
15
7
12
Anaesthesi Machine
22
12
-
12
10
13
Defibrilator
7
1
-
1
5
14
Bed Side Monitor
66
23
-
23
43
15
URS Fleksible
1
-
1
1
1
16
Mesin Hemodialis
100
36
-
36
64
17
Endoscopy
3
1
1
2
2
18
C - Arm
2
1
-
1
1
19
Echocardiography
5
3
-
3
2
20
Generator Temporary Pace Maker
7
2
-
2
5
21
Scope Broncoscopy
2
1
-
1
1
22
USG 4 D
1
-
1
1
1
23
Mikroskope Mata
1
-
1
1
1
24
USG MATA
2
-
1
1
1
25
MRI (Magnetic Resonance Imaging) 3 TESLA
1
-
-
1
1
26
USG dengan 3 probe (musculosceletal, neonatal, abdomen)
5
-
1
-
4
27
ESWL
1
1
-
-
-
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
36
No (1)
Jumlah Kondisi Saat ini
Standar Kebutuhan
Nama Alat (2)
Kekurangan Baik
Rusak
Total
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
28
Blood bank
2
0
1
1
2
29
Mammografi
1
0
1
1
1
30
Brachyterapi
1
1
0
1
0
31
Biologycal Safety Cabinet
3
2
0
2
1
32
Pharmaceutical Refrigerator
14
4
0
4
10
33
Aquadest Machine
2
1
0
1
1
34
Radioterapi Cobalt
1
1
1
2
-
35
Bone densitometri
1
1
-
1
-
36
Cathlab
1
1
-
1
-
37
Heart Lung Machine
1
1
-
1
-
38
CT-Scan multislice
2
2
-
2
-
39
Liposuction
1
1
-
1
-
Secara umum pada tahun 2013 masih banyak terdapat kekurangan alat yang sangat dibutuhkan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dalam melaksanakan pelayanan. Hal ini mengingat masih sangat terbatasnya anggaran yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan peralatan kesehatan tersebut. Untuk memenuhi kekurangan tersebut dari dana fungsional secara
keseluruhan
belum
dapat
mencukupi,
sehingga
masih
membutuhkan dana subsidi yang cukup besar dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, disamping APBN-TP, DAK, dan DBHCHT. Untuk pelayanan kedepan agar dapat memperlancar pelayanan diperlukan
perencanaan
secara
bertahap
untuk
pemenuhannya.
Sebagaimana kebutuhan alat bagi Instalasi Gawat Darurat, dimana yang merupakan tempat pertama bagi penanganan pasien gawat darurat dengan kondisi pasien yang gelisah, maka sarana untuk penerimaan pasien haruslah yang aman (terhindar dari jatuh) berupa emergency stretcher dan ventilator transport dan incubator transport.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
37
Demikian untuk pelayanan intensif yang merupakan pelayanan dimana ketergantungan pasien pada peralatan dan petugas sangat tinggi. Kebutuhan sarana atau peralatan Intensif termasuk NICU dalam rangka pencapaian program MDGs, yang salah satunya adalah penurunan angka kematian bayi dan meningkatkan kualitas hidupnya, maka diperlukan peningkatan kualitas pelayanan NICU dengan pemenuhan peralatan medik antara lain, ventilator, CPAP, CRRT, bedsite monitor, incubator, dan lainlain, mengingat tujuan pelayanan yang diberikan adalah untuk membuat harapan hidup pasien lebih besar. Tidak kalah pentingnya kebutuhan alat di Instalasi Bedah Sentral, dengan kondisi ruang operasi saat ini belum sesuai dengan standar Akreditasi yang ada, sehingga diperlukan adanya perubahan dari gedung instalasi bedah sentral termasuk penambahan jumlah kamar operasi dan alat-alat pendukungnya yaitu meja operasi, lampu operasi, mesin anesthesi, instrumen bedah dan lain-lain. Selain itu, saat ini daftar antrian pasien pre operasi di RSUD Dr. Saiful Anwar masih cukup panjang sehingga diperlukan percepatan pelaksanaaan operasi dengan pemenuhan kebutuhan tersebut. Dalam
proses
rehabilitasi
medik
pasien,
dengan
semakin
meningkatnya kasus degeneratif dan cacat sisa yang dialami oleh pasien maka kebutuhan alat rehabilitasi akan semakin banyak antara lain Rolator, ESWT, multi exercise dan lain-lain. Dengan adanya gaya dan pola hidup masyarakat yang berubah berdampak pada peningkatan kasus penyakit degeneratife dan katastropic, cardio cerebrovaskuler, auto imun dan metabolik. Salah satu penyakit degeneratife adalah kasus penyakit gagal ginjal dimana penatalaksanaan yang diberikan antara lain adalah hemodialisa. Ratio antara mesin hemodialisa
dan
pasien
sangatlah
kurang
sehingga
pasien
yang
seharusnya mendapatkan hemodialisa 2 (dua) kali dalam seminggu akhirnya hanya mendapatkan 1 (satu) kali saja, hal inilah yang mendasari akan kebutuhan perluasan ruang hemodialisa dan juga mesin hemodialisa.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
38
Sedangkan kasus penyakit katastropic yaitu penyakit kanker merupakan
penyebab
kematian
nomor
2
(dua)
setelah
penyakit
kardiovaskular dengan jumlah pasien dari tahun ke tahun yang semakin meningkat. Hal ini memerlukan penanganan yang tepat yaitu dengan melakukan relokasi untuk semua pasien menjadi satu tempat khusus untuk merawat pasien kanker. Kasus penyakit hepatitis dengan komplikasi juga semakin meningkat karena mudahnya penularan kasus penyakit hepatitis ini. Diperlukan penegakan diagnosa yang tepat untuk dapat memberikan terapi sesuai penyebabnya, sehingga keberadaan alat endoscopy sangatlah penting untuk dipenuhi. Penyakit jantung adalah merupakan penyebab kematian nomor satu, penegakan diagnosa dan penanganan awal yang cepat dan tepat merupakan kunci dalam penanganan kasus penyakit jantung ini. Untuk itu diperlukan
peralatan
medik
yang
mendukung
untuk
terlaksananya
penanganan yang tepat. Selain itu saat ini keberadaan ruang tindakan jantung telah tersedia dan untuk operasional ruangan tersebut diperlukan peralatan medik echocardiography, C Arm dll. Keselamatan pasien merupakan salah satu program utama yang harus dilaksanakan di rumah sakit. Program keselamatan pasien ini juga merupakan cerminan kualitas pelayanan yang diberikan pada masyarakat, apabila Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) tidak ada berarti pasien yang dirawat di RSSA dalam keadaan aman. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah pencegahan pasien jatuh yang dapat dilaksanakan apabila semua tempat tidur pasien ada pengamannya, untuk itu pemenuhan tempat tidur dengan pengaman harus segera direalisasikan. Dalam hal alat-alat penunjang masih sangat dibutuhkan beberapa alat untuk pemeriksaan cross match pada transplantasi ginjal dan immunopheno typing (membedakan Leukimia AML dan ALL serta memisahkan stemcell, alat untuk menghitung konsentrasi DNA pada
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
39
pemeriksaan biomolekuler seperti alat flowcytometer, spectrofotometer + UV visible dan microskop flouresence + camera computer (euro staraar III plus). Sebagai alat untuk pemeriksaan dengan teknik radiologi yang menggunakan
magnet,
gelombang
radio,
dan
computer
untuk
menghasilkan gambar struktur tubuh dengan menghasilkan citra dan resolusi cukup detail dan dapat mendeteksi perubahan kecil struktur dalam tubuh menggunakan MRI yang saat ini masih kurang jumlahnya. Alat penunjang untuk terapi kanker dengan menggunakan teknik radiasi dengan memberikan dosis radiasi ke tumor semaksimal mungkin, dan membatasi atau meminimalkan radiasi pada jaringan sehat dengan multileaf collimator yaitu linear accelerator, mammografi full digital stereotaktik belum dimiliki RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Peralatan di laboratorium seperti plasma thawer juga masih belum dimiliki RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, dimana alat tersebut berfungsi sebagai peralatan yang digunakan untuk mencairkan plasma dengan perendaman secara tepat tanpa merusak komponen plasma darah. Untuk pelayanan di bidang farmasi masih sangat dibutuhkan alat untuk mengemas obat sekali minum baik puyer maupun tablet secara otomatis yaitu automatic tablet dispensing and packing system dan pharmaceutical refrigerator dimana sebagai alat untuk menyimpan obat dengan stabilitas suhu 2-8 celcius.
2.2.3. Unit Usaha RSUD Dr. Saiful Anwar dalam mengembangkan pelayanan juga melakukan kerjasama operasional (KSO) dengan pihak ketiga antara lain seperti tertera dalam tabel dibawah ini.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
40
Tabel 2.7. Jumlah Kerjasama yang dilaksanakan dengan Pihak Ketiga Tahun 2013. NO
BIDANG YANG DIKERJASAMAKAN
JUMLAH KERJASAMA
TUJUAN KERJASAMA
HASIL YANG TELAH DICAPAI
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
Pelayanan Kesehatan
33 lembaga
Melayani kebutuhan darah untuk pasien, pemeriksaan kesehatan, rujukan pasien
Kebutuhan darah terpenuhi, pemeriksaan kesehatan terjamin,
intensif, pengembangan RS (RSUD Lewoleba Kabupaten Lembata dan RSUD Atambua Kabupaten Belu Prov NTT).
kesehatan pasien menjadi lebih baik, RSUD Lewoleba Kabupaten Lembata dan RSUD Atambua Kabupaten Belu Prov NTT bisa lebih baik pelayanannya
2
Pinjam Pakai Alat
9 lembaga
Pemeriksaan spesimen di
Pemeriksaan spesimen
laboratorium sentral, pengecatan imunohistokimia,pemeriksaan spesimen di laboratorium
menjadi lebih efisien, pemeriksaan CT Scan lebih efisien, kebutuhan oksigen terpenuhi
mikrobiologi,penyediaan alat CT Scan, penyediaan oksigen 3
Konsultasi Hukum
2 lembaga
Konsultasi hukum
Konsultasi hukum
4
Penanganan Limbah
43 lembaga
Pembakaran sampah medis
Pembakaran limbah medis terpenuhi
5
Sewa Lahan
8 lembaga
Pemasangan sarana ATM,
Lahan untuk ATM, parkir;
penyediaan lahan parkir; Dharma Wanita; kantin; koperasi; Bank Jatim
Dharma Wanita; kantin; koperasi; Bank Jatim terpenuhi
Praktek kerja lapangan dan
Pelanggan didik bisa
penelitian, pengembangan RS (RSUD Lewoleba Kabupaten Lembata dan RSUD Atambua Kabupaten Belu Prov NTT)
praktek, magang dan penelitian di RSSA
6
Pelaksanaan
54 lembaga
Pendidikan
7
Hibah Ambulance
1 lembaga
Hibah Ambulance
Pasien terjamin kesehatannya
8
Siaran Mozaik
1 lembaga
Siaran untuk kesehatan
Siaran promosi kesehatan
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
41
Selama tahun 2013 telah dilaksanakan 145 buah kerjasama di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dengan berbagai Rumah Sakit, PMI, Klinik Swasta,
Dinas
Kesehatan
Kota/Kabupaten,
Perusahaan,
Institusi
Pendidikan dan Bank serta Radio untuk Pelayanan Kesehatan, Pendidikan, Penanganan Limbah, dan lain-lain. Kerjasama terbanyak dilakukan dalam hal Pendidikan. Hal ini karena RSUD Dr. Saiful Anwar Malang merupakan Rumah Sakit pendidikan, disamping itu dalam pelayanan kesehatan dan penanganan limbah medis juga melayani untuk Rumah Sakit di sekitar Malang Raya yang belum memiliki alat kesehatan canggih dan penanganan incenerator. Dengan adanya kemitraan dengan berbagai instansi maka dampak yang diperoleh adalah dapat terlayaninya pasien rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat dengan baik serta peserta didik dapat melaksanakan tugas sesuai standart, selain itu penanganan limbah dapat terlaksana dengan baik sesuai standar. Selama pelaksanaan kerjasama dengan berbagai instansi masih terdapat beberapa kendala antara lain, ketika masa berlaku kerjasama berakhir beberapa pihak instansi pelaksana kurang memenuhi tatacara dan peraturan
kerjasama
perbaharuan
yang
kerjasama
telah
sering
disepakati, terjadi
seperti
keterlambatan
pengurusan sehingga
mempengaruhi kelancaran pelayanan.
2.3. Kinerja Pelayanan Untuk mengukur kinerja pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar dapat diketahui melalui pencapaian indikator sasaran melaui Indikator Kinerja Utama (IKU) dan indikator standar pelayanan minimal (SPM) seperti yang tertera dalam tabel berikut ini :
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
42
2.3.1. Indikator Kinerja Utama (IKU) Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan salah satu indikator untuk mengukur capaian kinerja sasaran SKPD di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Timur termasuk RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yang ditetapkan berdasarkan
Keputusan
Gubernur
Jawa
Timur
Nomor:
188/472/KPTS/013/2012 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama SKPD Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Guna efektifitas evaluasi indikator kinerja utama (IKU) di RSUD Dr. Saiful Anwar dikelompokkan dalam 3 jenis kelompok indikator yaitu :
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
43
Tabel 2.8. Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 - 2013
Lingkup pelayanan Administrasi dan Keuangan Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Target Indikator IKU
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
1
Persentase dokumen penatalaksanaan BLUD yang disusun tepat waktu dan tepat isi
100%
100%
100%
100%
100%
100%
56,85%
78,29%
65,52%
73,01%
94,92%
56,85
78,29
65,52
73,01
94,92
2
Cost Recovery Ratio (CRR)
75%
60%
60%
65%
70%
75%
48.95%
79.87%
76.54%
77.71%
80%
81
133
118
111
147.52
3
Persentase pokja akreditasi pelayanan yang memenuhi standar
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100
100
100
100
100
NO
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun
Rasio Capaian pada Tahun (%)
Secara keseluruhan Realisasi pencapaian IKU dalam lingkup pelayanan Umum dan Keuangan sudah memenuhi target kecuali capaian Cost Recovery Ratio (CRR) pada tahun 2009 belum mencapai target. Hal ini dikarenakan pada tahun 2009 sistem pengelolaan pendapatan rumah sakit masih belum terintegrasi. Sedangkan sejak tahun 2010 sistem pendapatan sudah terintegrasi yang berpengaruh terhadap kenaikan CRR dari tahun ke tahun, disamping karena sejak tahun 2011 adanya kenaikan tarif pelayanan kesehatan di RSSA sesuai dengan Pergub Jatim No. 9 tahun 2010 serta kenaikan kunjungan pasien dari tahun ke tahun.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
44
Tabel 2.9. Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 - 2013
Lingkup Pelayanan Medis & Penunjang Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Target / Toleransi IKU
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
1
Bed Occupancy Rate (BOR)
80%
75%
75%
75%
75%
80%
82.67%
73.41%
74.93%
70.43%
69.26%
110
97.88
99.91
93.91
86.58
2
Average Length of Stay (ALOS)
6 hari
7 hari
7 hari
7 hari
7 hari
6 hari
7.51 hari
7.06 hari
7.01 hari
6.35 hari
6.39 hari
Belum mencapai target
3
Bed Turn Over (BTO)
40 kali
40 kali
40 kali
40 kali
40 kali
40 kali
40.62 kali
39.26 kali
39.94 kali
42.04 kali
40.83 kali
Belum mencapai target
4
Turn Over Interval (TOI)
2 hari
2 hari
2 hari
2 hari
2 hari
2 hari
1.56 hari
2.47 hari
2.29 hari
2.57 hari
2.75 hari
Belum mencapai target
5
Net Death Rate (NDR)
6%
6%
6%
6%
6%
6%
7.46%
7.50%
7.03%
5.82%
6.16%
124
125
117.17
85.00
103
6
Gross Death Rate (GDR)
10%
10%
10%
10%
10%
10%
9,50%
9.89%
9.61%
8,77%
9.27%
95
98.90
96.10
87,3
72.7
7
Jumlah pengembangan pelayanan terpadu per tahun
1 jenis
1 jenis
1 jenis
1 jenis
1 jenis
100
100
100
100
100
8
IKM
76,18
75,83
77.19
77.74
80.53
89,62
89,21
96.49
97.18
94.74
NO
5 jenis
85
Target Renstra SKPD Tahun
1 jenis 1 jenis 1 jenis 1 jenis 1 jenis
80
80
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
80
80
85
Realisasi Capaian Tahun
Rasio Capaian pada Tahun (%)
45
Secara umum realisasi pencapaian IKU di lingkup pelayanan Medis dan Penunjang sudah baik. Meskipun beberapa indikator belum mencapai target yang telah ditetapkan namun melalui beberapa indikator pelayanan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang termasuk efisien karena masih dalam batas kategori efisiensi yaitu BOR sebesar 60% - 85%, ALOS sebesar 6 – 9 hari, BTO sebesar 40- 50 kali, TOI sebesar 1-3 hari. Demikian juga dengan pencapaian indikator kepuasan masyarakat meskipun belum mencapai target namun masih dalam kategori baik. Sedangkan indikator pengembangan pelayanan terpadu telah mencapai target yang ditetapkan. Pencapaian indikator NDR dan GDR juga masih melebihi batas toleransi angka maksimal yang telah ditetapkan. Hal ini karena banyaknya kasus-kasus penyakit yang sulit diatasi dan penanganan di rumah sakit yang belum maksimal karena peralatan canggih yang belum lengkap. Disamping itu juga masih banyaknya kasus-kasus rujukan baik langsung dari masyarakat maupun dari pelayanan tingkat dasar dan pelayanan tingkat rujukan sekunder yang datang ke RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dalam kondisi sudah parah atau terlambat datang yang disebabkan karena belum optimalnya system networking. Untuk itu diperlukan optimalisasi sistem networking dengan RS yang merujuk maupun masyarakat.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
46
Tabel 2.10. Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 - 2013
Lingkup Pelayanan Pendidikan & Pengembangan Profesi Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Target Indikator IKU
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
1
Adanya pengakuan sertifikasi rumah sakit pendidikan dari lembaga sertifikasi nasional
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
100%
100%
100%
100%
100%
2
Persentase seleksi prodi profesi kesehatan (Health Care) untuk layak praktik
90%
73,95%
81,66%
74.29%
78.95%
97,63%
123,25%
136,11%
106.13%
98.69%
108,47%
3
Adanya produk hasil penelitian diterbitkan / dipresentasikan tingkat nasional per tahun
10 buah
2 buah 2 buah 2 buah 2 buah 2 buah
2 buah
2 buah
2 buah
2 buah
2 buah
100%
100%
100%
100%
100%
4
Adanya produk hasil penelitian diterbitkan / dipresentasikan tingkat internasional per tahun
5 buah
1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
100%
100%
100%
100%
100%
5
Jumlah tenaga rumah sakit yang mendapatkan pendidikan formal
355 0rg
69 org
79 org
68 org
83 org
80 org
90 org
114,5 %
97,14 %
116.90%
116.91%
123,29%
NO
Target Renstra SKPD Tahun (%)
1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
60%
60%
70 org
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
70%
71 org
80%
72 org
90%
73 org
Realisasi Capaian Tahun (%)
Rasio Capaian pada Tahun (%)
47
NO (1) 6
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Target Indikator IKU
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
3800 org
500 org
600 org
800 org
900 org
1000 org
489 org
501 org
1250 org
1455 org
1526 org
97,8 %
83,5 %
156,25%
161,67%
152,6 %
Jumlah tenaga rumah sakit yang mendapatkan pelatihan
Target Renstra SKPD Tahun (%)
Realisasi Capaian Tahun (%)
Rasio Capaian pada Tahun (%)
Secara umum pencapaian IKU di lingkungan pelayanan Pendidikan dan Pengembangan Profesi sudah mencapai target yang ditetapkan. Namun jumlah tenaga rumah sakit yang mendapatkan pelatihan pada tahun 2009 dan tahun 2010 belum memenuhi target karena kegiatan pelatihan hanya mengandalkan pelatihan keluar rumah sakit. Sejak tahun 2011 dengan diberlakukannya standar pelayanan minimal rumah sakit, pegawai rumah sakit lebih dari 60 % mengikuti pelatihan minimal ≥ 20 jam per jam setiap tahun, maka RSUD Dr. Saiful Anwar Malang mulai tahun 2011 meningkatkan kegiatan melalui In House Training.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
48
2.3.2. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang digunakan di RSUD Dr. Saiful
Anwar
sesuai
dengan
SK
128/Menkes/SK/II/2008
tanggal
6
Menteri Pebruari
Kesehatan 2008
RI
tentang
Nomor Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit, yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Nomor 445 / 0892 / 302/ 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal dengan indikator sebanyak 135 dan mulai berlaku sejak tahun 2011. SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolok ukur pelayanan minimum yang diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada masyarakat. SPM berisikan indikator-indikator mulai dari penyediaan sumber daya, cakupan layanan dan mutu layanan, yang digunakan sebagai alat ukur keberhasilan. Dengan melakukan pengukuran dan evaluasi secara periodik diharapkan terjadi peningkatan kinerja pelayanan secara terus menerus. Selain itu juga dapat memberikan informasi secara transparan terhadap pencapaian kinerja pelayanan. Jumlah indikator seluruh pelayanan 135 indikator. RSUD Dr. Saiful Anwar mampu mencapai 112 indikator atau 83%. Hasil pencapaian masing-masing jenis pelayanan selanjutnya akan diuraikan dalam bentuk tabel beserta analisa Guna efektivitas analisa hasil pencapaian SPM di RSUD Dr. Saiful Anwar dikelompokkan dalam 4 (empat) jenis pelayanan yaitu: 1. Pelayanan Medis dan Keperawatan 2. Pelayanan Penunjang Medis 3. Pelayanan Penunjang Non Medis 4. Pelayanan Administrasi dan Manajemen Adapun hasil pencapaian SPM dimaksud seperti tertera dalam tabel berikut ini.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
49
1. Pelayanan Medis dan Keperawatan Tabel 2.11.
Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Tahun 2011 – 2013. Target Renstra SKPD Tahun
NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
(1) I
(2)
Rasio Capaian pada Tahun (%)
2011
2012
2013
2011
2012
2013
2011
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
Instalasi Gawat Darurat 1
Jam buka pelayanan gawat darurat
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
100%
100%
100%
2
Kemampuan menangani lifesaving pelayanan gawat darurat
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
3
Pemberi pelayanan kegawatdaruratan yang bersertifikat BLS / PPGD / GELS / ATLS
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
4
Ketersediaan tim penanggulangan bencana
1 tim
1 tim
1 tim
1 tim
3 tim
3 tim
3 tim
300%
300%
300%
5
Waktu tanggap pelayanan dokter di pelayanan gawat darurat : ≤ 5 menit
≤ 5 menit
≤ 5 menit
≤ 5 menit
1 menit
1 menit
1 menit
100%
100%
100%
≥ 70%
≥ 70%
≥ 70%
≥ 70%
79%
80,15%
70,30%
100%
100%
100%
≤ 2/1000
≤ 2/1000
≤ 2/1000
≤ 2/1000
8.24/1000
5.71/1000
8,3/1000
a. ≤ 5 menit terlayani, setelah pasien datang 6
Kepuasan pelanggan terhadap pelayanan gawat darurat
7
Kematian pasien < 24 jam di pelayanan gawat darurat : a. ≤ 2/1000 (pindah irna setelah 8 jam)
II
Realisasi Capaian Tahun
Target SPM
Tidak memenuhi target
8
Pasien jiwa yang dapat ditenangkan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
9
Tidak adanya keharusan untuk membayar uang muka
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
a. Klinik Anak
100%
100%
100%
100%
Ada
Ada
Ada
100%
100%
100%
b. Klinik Penyakit dalam
100%
100%
100%
100%
c. Klinik Kebidanan
100%
100%
100%
100%
d. Klinik Bedah
100%
100%
100%
100%
Instalasi Rawat Jalan 1
Pemberi pelayanan klinik spesialis
2
Ketersediaan pelayanan rawat jalan :
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
50
Target Renstra SKPD Tahun NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Rasio Capaian pada Tahun (%)
2011
2012
2013
2011
2012
2013
2011
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
≤ 60 menit
≤ 60 menit
≤ 60 menit
≤ 60 menit
51,87 menit
100%
100%
100%
≥ 90%
≥ 90%
≥ 90%
≥ 90%
72,33%
82,77%
77,42%
80,36%
91,96%
86,02%
pemeriksaan
≥ 60%
≥ 60%
≥ 60%
≥ 60%
78%
80%
78%
100%
100%
100%
b. Pelaksanaan kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di RS
≥ 60%
≥ 60%
≥ 60%
≥ 60%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
a. Dokter spesialis
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
b. Perawat min D3
100%
100%
100%
100%
84,92%
96,45%
96,60%
84,92%
96,45%
96,60%
2
Dokter penanggung jawab pasien rawat inap
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
3
Ketersediaan pelayanan rawat inap : -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
100%
100%
100%
100%
ada
ada
ada
100%
100%
100%
c. Kebidanan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
d. Bedah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(1)
(2) 3
Buka pelayanan rawat jalan
4
Waktu tunggu pelayanan rawat jalan
5
Kepuasan pelanggan pelayanan rawat jalan
6
Rawat Jalan TB : a. Penegakan diagnosis TB mikroskopis TB
III
Realisasi Capaian Tahun
Target SPM
melalui
47,54 menit 50,6 menit
Instalasi Rawat Inap I 1
Pemberi pelayanan di rawat inap :
a. Anak b. Penyakit dalam
4
Jam visite dokter spesialis
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
5
Kejadian Infeksi Nosokomial
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
1,02%
1,63%
1,29%
100%
91%
100%
6
Tidak adanya kejadian pasien jatuh yg berakibat kecacatan/kematian
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
7
Kematian pasien > 48 jam
≤ 0,24%
≤ 0,24%
≤ 0,24%
≤ 0,24%
8,54%
6,84%
6,49%
Tidak memenuhi target
8
Kejadian pulang paksa
≤ 5%
≤ 5%
≤ 5%
≤ 5%
10,42%
10,07%
9,91%
Tidak memenuhi target
9
Kepuasan pelanggan pelayanan rawat inap
≥ 90%
≥ 90%
≥ 90%
≥ 90%
78,79%
86,13%
81,70%
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
87,54%
95,70%
90,77%
51
Target Renstra SKPD Tahun NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Rasio Capaian pada Tahun (%)
2011
2012
2013
2011
2012
2013
2011
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
pemeriksaan
≥ 60%
≥ 60%
≥ 60%
≥ 60%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
b. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di RS
≥ 60%
≥ 60%
≥ 60%
≥ 60%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
11
Ketersediaan pelayanan rawat memberikan pelayanan jiwa
yg
100%
100%
100%
100%
ada
ada
ada
100%
100%
100%
12
Tidak adanya kejadian kematian pasien gangguan jiwa karena bunuh diri
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
13
Kejadian (re-admission) pasien gangguan jiwa tdk kembali dlm perawatan dlm waktu ≤ 1 bulan
100%
100%
100%
100%
95,95%
99,24%
100%
95,95%
99%
100%
14
Lama hari perawatan pasien gangguan jiwa
≤ 6 minggu
≤ 6 minggu
≤ 6 minggu
≤ 6 minggu
3 minggu
100%
100%
100%
a. Dokter spesialis
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
b. Perawat min D3
100%
100%
100%
100%
92,27%
90,30%
95,24%
92,27%
90%
95%
2
Dokter penanggung jawab pasien rawat inap
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
3
Ketersediaan pelayanan rawat inap : a. Anak
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
b. Penyakit dalam
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
c. Kebidanan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
d. Bedah
100%
100%
100%
100%
ada
ada
ada
100%
100%
100%
4
Jam visite dokter spesialis
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
5
Kejadian infeksi pasca operasi
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
0,30%
0,21%
0%
100%
100%
100%
6
Tidak adanya kejadian pasien jatuh yg berakibat kecacatan/kematian
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
7
Kematian pasien > 48 jam
≤ 0,24%
≤ 0,24%
≤ 0,24%
≤ 0,24%
3,04%
3,45%
3,07%
Tidak memenuhi target
8
Kejadian pulang paksa
≤ 5%
≤ 5%
≤ 5%
≤ 5%
6,15%
7,36%
8,50%
Tidak memenuhi target
9
Kepuasan pelanggan pelayanan rawat inap
≥ 90%
≥ 90%
≥ 90%
≥ 90%
76,42%
86,03%
89,93%
(1)
(2) 10
Rawat Inap TB : a. Penegakan diagnosis mikroskopis TB
IV
Realisasi Capaian Tahun
Target SPM
TB
melalui
inap
di
RS
3.38 minggu 3.13 minggu
Instalasi Rawat Inap II 1
Pemberi pelayanan di rawat inap :
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
84,91%
95,58%
99,92%
52
Target Renstra SKPD Tahun NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Rasio Capaian pada Tahun (%)
2011
2012
2013
2011
2012
2013
2011
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
a. Dokter spesialis
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
b. Perawat min D3
100%
100%
100%
100%
82,44%
93,57%
94,15%
82,44%
93,57%
94,15%
2
Dokter penanggung jawab pasien rawat Inap
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
3
Ketersediaan pelayanan rawat inap : a. Anak
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
b. Penyakit dalam
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
100%
100%
100%
100%
ada
ada
ada
100%
100%
100%
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(1) V
Realisasi Capaian Tahun
Target SPM
(2) Instalasi Rawat Inap III 1
Pemberi pelayanan di rawat inap :
c. Kebidanan d. Bedah 4
Jam visite dokter spesialis
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
5
Kejadian infeksi pasca operasi
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
0,48%
0,30%
0,44%
100%
100%
100%
6
Kejadian Infeksi Nosokomial
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
0,59%
0,42%
0,41%
100%
100%
100%
7
Tidak adanya kejadian pasien jatuh yg berakibat kecacatan/kematian
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
8
Kematian pasien > 48 jam
≤ 0,24%
≤ 0,24%
≤ 0,24%
≤ 0,24%
0,04%
0,03%
0,04%
100%
100%
100%
9
Kejadian pulang paksa
≤ 5%
≤ 5%
≤ 5%
≤ 5%
5,6%
7,8%
6,6%
89,35%
98,26%
87,51%
10
Kepuasan pelanggan pelayanan rawat inap
≥ 80%
≥ 80%
≥ 80%
≥ 80%
78,79%
86,13%
81,70%
97,54%
100%
100%
11
Kejadian kematian ibu karena persalinan : a. Pendarahan ≤ 1 %
≤1%
≤1%
≤1%
≤1%
-
1,06%
1,41%
-
94%
96%
b. Preeklamsia ≤ 30 %
≤ 30 %
≤ 30 %
≤ 30 %
≤ 30 %
-
6,89%
1,71%
-
100%
100%
c. Sepsis ≤ 20 %
≤ 20 %
≤ 20 %
≤ 20 %
≤ 20 %
-
12,50%
3,84%
-
100%
100%
a. Dokter Sp.OG
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
b. Dokter umum terlatih (asuhan persalinan normal)
100%
100%
100%
100%
c. Bidan
100%
100%
100%
100%
12
Pemberi pelayanan persalinan normal :
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
53
Target Renstra SKPD Tahun NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Rasio Capaian pada Tahun (%)
2011
2012
2013
2011
2012
2013
2011
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
100%
100%
100%
100%
ada
ada
ada
100%
100%
100%
a. Dokter Sp.OG
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
b. Dokter Sp. A
100%
100%
100%
100%
c. Dokter Sp. An
100%
100%
100%
100%
Pertolongan persalinan melalui sectio caesaria
≤ 20 %
≤ 20 %
≤ 20 %
≤ 20 %
37,54%
43%
46,80%
a. Dokter spesialis
100%
100%
100%
100%
100,00%
100%
100%
100%
100%
100%
b. Perawat min D3
100%
100%
100%
100%
95,04%
93,67%
95,04
95,04%
93,67%
95,04%
2
Dokter penanggung jawab pasien rawat inap
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
3
Ketersediaan pelayanan rawat inap : 100%
100%
100%
100%
ada
ada
ada
100%
100%
100%
b. Penyakit dalam
-
-
-
-
c. Kebidanan
-
-
-
-
d. Bedah
-
-
-
-
(1)
(2) 13
Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit : a. Tim PONEK yang terlatih
14
15 VI
Realisasi Capaian Tahun
Target SPM
Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi:
Tidak memenuhi target
Instalasi Rawat Inap IV 1
Pemberi pelayanan di rawat inap :
a. Anak
4
Jam visite dokter spesialis
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
5
Kejadian infeksi pasca operasi
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
0%
0%
0%
100%
100%
100%
6
Kejadian Infeksi Nosokomial
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
7
Tidak adanya kejadian pasien jatuh yg berakibat kecacatan/kematian
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
8
Kemampuan menangani BBLR 1500-2500 gram
100%
100%
100%
100%
60,46%
54,46%
70,44%
60,46%
54,46%
70,44%
9
Kematian pasien > 48 jam
≤ 0,24%
≤ 0,24%
≤ 0,24%
≤ 0,24%
9,14%
7,60%
7,26%
Tidak memenuhi target
10
Kejadian pulang paksa
≤ 5%
≤ 5%
≤ 5%
≤ 5%
17,98%
16,01%
16,33%
Tidak memenuhi target
11
Kepuasan pelanggan pelayanan rawat inap
≥ 90%
≥ 90%
≥ 90%
≥ 90%
74,93%
88,77%
84,11%
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
Tidak terlaporkan
83,25%
98,63%
93,45%
54
Target Renstra SKPD Tahun NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Rasio Capaian pada Tahun (%)
2011
2012
2013
2011
2012
2013
2011
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
pemeriksaan
≥ 60%
≥ 60%
≥ 60%
≥ 60%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
b. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di RS
≥ 60%
≥ 60%
≥ 60%
≥ 60%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
a. Dokter spesialis
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
b. Perawat min D3
100%
100%
100%
100%
97,28%
97,16%
95,59%
97,28%
97,16%
95,59%
2
Dokter penanggung jawab pasien rawat inap
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
3
Ketersediaan pelayanan rawat inap : 100%
100%
100%
100%
ada
ada
ada
100%
100%
100%
(1)
(2) 12
Rawat Inap TB : a. Penegakan diagnosis TB mikroskopis TB
VII
Realisasi Capaian Tahun
Target SPM
melalui
Instalasi Pelayanan Utama 1
Pemberi pelayanan di rawat inap :
a. Anak b. Penyakit dalam c. Kebidanan d. Bedah
VIII
4
Jam visite dokter spesialis
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
5
Kejadian infeksi pasca operasi
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
0%
0%
0%
100%
100%
100%
6
Kejadian Infeksi Nosokomial
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
0,10%
0%
0%
100%
100%
100%
7
Tidak adanya kejadian pasien jatuh yg berakibat kecacatan/kematian
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
8
Kematian pasien > 48 jam
≤ 0,24%
≤ 0,24%
≤ 0,24%
≤ 0,24%
3,15%
2,70%
2,13%
9
Kejadian pulang paksa
≤ 5%
≤ 5%
≤ 5%
≤ 5%
0,70%
0,84%
0,53%
100%
100%
100%
10
Kepuasan pelanggan pelayanan rawat inap
≥ 90%
≥ 90%
≥ 90%
≥ 90%
77,47%
86,27%
83%
86,07%
95,85%
92,22%
Tidak memenuhi target
Instalasi Bedah Sentral 1
Kejadian kematian di meja operasi
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
0%
0%
0%
100%
100%
100%
2
Tidak adanya kejadian operasi salah sisi
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
55
Target Renstra SKPD Tahun NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
(1)
IX
X
XI
XII
(2)
Realisasi Capaian Tahun
Rasio Capaian pada Tahun (%)
Target SPM 2011
2012
2013
2011
2012
2013
2011
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
3
Tidak adanya kejadian operasi salah orang
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
4
Tidak adanya kejadian salah tindakan operasi
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
5
Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing pd tubuh pasien stlh operasi
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
6
Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi dan salah penempatan endotracheal tube
< 5%
< 5%
< 5%
< 5%
0%
0%
0%
100%
100%
100%
Persentase kualitas pelayanan Keluarga Berencana 1
Ketersediaan pelayanan kontrasepsi mantap
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
2
Konseling KB mantap
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
≤ 3%
≤ 3%
≤ 3%
≤ 3%
0,21%
0,74%
0,51%
100%
100%
100%
a. Dokter Sp. Anestesi dan dokter spesialis sesuai dengan kasus yang ditangani
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
b. 100 % perawat min D3 dg sertifikat perawat mahir ICU/setara D4
100%
100%
100%
100%
74,19%
85,50%
91,12%
74,19%
85,50%
91,12%
Persentase kualitas pelayanan Intensif 1
Rata-rata pasien yg kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang sama < 72 jam
2
Pemberi layanan unit intensif :
Instalasi Rehabilitasi Medik 1
Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang direncanakan
≤ 50 %
≤ 50 %
≤ 50 %
≤ 50 %
36,39%
26,82%
28,18%
100%
100%
100%
2
Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medik
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
3
Kepuasan pelanggan
≥ 80%
≥ 80%
≥ 80%
≥ 80%
78,90%
86,00%
84%
98%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Pelayanan Gakin 1
Pelayanan terhadap pasien gakin yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
56
Target Renstra SKPD Tahun NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
(1) XIII
XIV
(2)
Realisasi Capaian Tahun
Rasio Capaian pada Tahun (%)
Target SPM 2011
2012
2013
2011
2012
2013
2011
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi 1
Tersedianya anggota Tim PPI yang terlatih
75%
75%
75%
75%
66,66%
76%
79%
86%
100%
100%
2
Tersedianya Alat Pelindung Diri (APD) di setiap instalasi
60%
60%
60%
60%
81,81%
81,81%
82%
100%
100%
100%
3
Terlaksananya Keg. Pencatatan & Pelaporan Infeksi Nosokomial di RS
75%
75%
75%
75%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
≤ 2jam
≤ 2jam
≤ 2jam
≤ 2jam
1.54 jam
1.75 jam
1,64
100%
100%
100%
Pemulasaraan Jenazah 1
Waktu tanggap pelayanan pemulasaraan jenazah ≤ 2 jam
Secara umum pencapaian kinerja indikator SPM di lingkungan Pelayanan Medis dan Keperawatan sudah baik. Pelayanan di Instalasi Gawat Darurat secara umum juga sudah baik, namun satu hal yang belum tercapai yaitu masih tingginya kematian pasien < 24 jam. Hal ini terjadi karena RSUD Dr. Saiful Anwar Malang merupakan rumah sakit rujukan tertinggi (tersier) yang berakibat banyaknya pasien yang datang ke IGD sudah dalam kondisi kritis (probability of survival rendah). Demikian juga pelayanan di Instalasi Rawat Jalan juga sudah baik. Hanya ada satu indikator yang tidak memenuhi target yaitu kepuasan pelanggan, namun demikian masih masuk dalam kategori baik. Sebagian besar target indikator SPM di Instalasi Rawat Inap I dan Instalasi Rawat Inap IV sudah tercapai, namun ada tiga indikator yang belum tercapai yaitu angka kematian pasien > 24 jam yang masih tinggi yang disebabkan karena masih banyak pasien yang masuk RS sudah dalam kondisi fase terminal, angka kejadian pulang paksa juga masih tinggi karena pertimbangan biaya dari pihak pasien, serta kepuasan pelanggan yang kurang namun masih dalam kategori baik.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
57
Hampir seluruh indikator SPM di Instalasi Rawat Inap II tercapai target, namun ada dua indikator yang belum mencapai target yaitu angka kematian pasien > 24 jam masih tinggi dan angka kejadian pulang yang masih tinggi juga, dengan penyebab seperti yang terjadi pada Instalasi Rawat Inap I. Sebagian besar indikator SPM di Instalasi Rawat Inap III sudah mencapai target, hanya tiga indikator yang belum tercapai yaitu angka kejadian pulang yang masih tinggi karena pertimbangan biaya dari pihak pasien, angka kematian pasien pada saat persalinan karena banyaknya pasien yang masuk RS sudah dalam kondisi perdarahan berat serta masih tingginya pertolongan persalinan melalui sectio caesaria karena banyaknya pasien dengan kondisi perlu dilakukan tindakan persalinan melalui sectio caesaria. Secara umum pelayanan di Instalasi Pelayanan Utama sudah baik. Namun ada dua indikator SPM yang tidak mencapai target yaitu masih tingginya angka kematian pasien > 24 jam karena banyak pasien yang masuk RS sudah dalam kondisi fase terminal. Disamping itu belum tercapainya target kepuasan pelanggan namun masih termasuk dalam kategori sangat baik. Sedangkan pelayanan Instalasi Bedah Sentral, Keluarga Berencana, pelayanan Intensif, Instalasi Rehabilitasi Medik, Pelayanan Gakin, Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dan Pemulasaraan Jenazah, sudah baik karena telah mencapai target seluruh indikator SPM.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
58
2. Pelayanan Penunjang Medis Tabel 2.12.
Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Tahun 2011 – 2013. Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun
Rasio Capaian pada Tahun (%)
NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Target SPM
2011
2012
2013
2011
2012
2013
2011
2012
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
I
II
Instalasi Radiologi 1
Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto
≤ 3 jam
≤ 3 jam
≤ 3 jam
≤ 3 jam
1.59 jam
1.97 jam
1.97 jam
100%
100%
100%
2
Pelayanan ekspertisi hasil pemeriksaan rontgen
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
3
Kejadian kegagalan pelayanan rontgen
≤ 2%
≤ 2%
≤ 2%
≤ 2%
1.69%
0.80%
0.69%
100%
100%
100%
4
Kepuasan pelanggan
≥ 80%
≥ 80%
≥ 80%
≥ 80%
89.47%
86.72%
86%
100%
100%
100%
Instalasi Laboratorium Sentral 1
Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
≤ 140 menit
≤ 140 menit
≤ 140 menit
≤ 140 menit
287.68 menit
154.05 menit
79,2 menit
Tidak memenuhi
Tidak memenuhi
memenuhi
2
Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan laboratorium
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
3
Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan laboratoium
100%
100%
100%
100%
99.97%
100%
100%
99.97%
100%
100%
4
Kepuasan pelanggan
≥ 80%
≥ 80%
≥ 80%
≥ 80%
69.07%
81.74%
81%
86.00%
100%
100%
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
59
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun
Rasio Capaian pada Tahun (%)
NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Target SPM
2011
2012
2013
2011
2012
2013
2011
2012
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
9 menit
7.47 menit 11.78 menit
100%
100%
100%
18.98 menit 16.81 menit 23.86 menit
100%
100%
100%
III
IV
V
Instalasi Farmasi 1
Waktu tunggu pelayanan ≤ 30 menit ≤ 30 menit obat jadi
≤ 30 menit
≤ 30 menit
2
Waktu tunggu pelayanan ≤ 60 menit ≤ 60 menit obat racikan
≤ 60 menit
≤ 60 menit
3
Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
4
Kepuasan pelanggan
≥ 80%
≥ 80%
≥ 80%
≥ 80%
78.90%
78.02%
98.06%
97.52%
97.52%
100%
5
Penulisan resep sesuai formularium
100%
100%
100%
100%
90.59%
94.79%
93.88%
90.59%
94.79%
93.88%
Instalasi Gizi 1
Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien
≥ 90%
≥ 90%
≥ 90%
≥ 90%
100%
99.91%
100%
100%
100%
100%
2
Sisa makanan yang tidak termakan pasien
≤ 20 %
≤ 20 %
≤ 20 %
≤ 20 %
24.81%
21.49%
11.48%
75.95%
92.55%
100%
3
Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet
100%
100%
100%
100%
99.31%
99.27%
100%
99.31%
99.27%
100%
Transfusi darah 1
Pemenuhan kebutuhan darah bagi setiap pelayanan tranfusi
100%
100%
100%
100%
82.24%
81.43%
86.33%
82.24%
81.43%
86.33%
2
Kejadian reaksi tranfusi
≤ 0,01 %
≤ 0,01 %
≤ 0,01 %
≤ 0,01 %
1.67%
2.35%
0%
-
-
100%
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
60
Secara umum Pelayanan di lingkup Bidang Pelayanan Penunjang Medis sudah baik. Hal ini terlihat sebagian besar indikator SPM telah mencapai target. Namun ada dua indikator SPM yang belum tercapai yaitu belum seluruh penulisan resep sesuai karena beberapa dokter belum mengetahui standar formularium yang sudah ditetapkan dan kemungkinan juga karena adanya perkembangan ilmu kedokteran yang cepat, sehingga standar formularium menjadi kurang sesuai. Indikator kedua yang belum tercapai adalah belum seluruh kebutuhan darah bagi setiap pelayanan tranfusi terpenuhi karena stok darah ada yang tidak jadi diambil/dipakai.
3. Pelayanan Penunjang Non Medis Tabel 2.13.
Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Tahun 2011 - 2013.
NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
(1) I
(2)
Target SPM
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun
Rasio Capaian pada Tahun (%)
2011
2012
2013
2011
2012
2013
2011
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
100%
100%
100%
100%
97.22%
100%
89%
97.22%
100%
89%
100%
100%
100%
100%
99.96%
100%
100%
99.96%
100%
100%
Instalasi Pengelolaan Limbah 1
Baku mutu limbah cair a. BOD < 30 mg/l b. COD < 80 mg/l c. TSS < 30 mg/l d. PH 6-9
2
Pengolahan limbah padat berbahaya sesuai dengan aturan
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
61
NO
II
III
IV
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Target SPM
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun
Rasio Capaian pada Tahun (%)
2011
2012
2013
2011
2012
2013
2011
2012
2013
Instalasi Pemeliharaan Sarana Non Medis 1
Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
2
Ketepatan waktu pemeliharaan alat
100%
100%
100%
100%
99.69%
100%
100%
99.69%
100%
100%
Instalasi Pemeliharaan Sarana Alat Medis 1
Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat
≥ 80%
≥ 80%
≥ 80%
≥ 80%
82.61%
95.74%
100%
100%
100%
100%
2
Ketepatan waktu pemeliharaan alat
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
3
Peralatan Lab. yg terkalibrasi tepat waktu dan sesuai degan ketentuan
100%
100%
100%
100%
99.96%
81%
63%
99.96%
81%
63%
Instalasi Laundry & Sterilisasi Sentral 1
Tidak ada kejadian linen yg hilang
100%
100%
100%
100%
89,66%
96,34%
100%
89,66%
96,34%
100%
2
Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Hampir seluruh indikator SPM di lingkup Pelayanan Penunjang Non Medis mencapai target. Hanya ada satu indikator yang tidak tercapai yaitu kurangnya ketepatan waktu pemeliharaan sarana alat medis, yang disebabkan karena faktor keterbatasan kompetensi dan jumlah ketenagaan yang menangani sarana alat non medis di rumah sakit.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
62
4. Administrasi dan Manajemen Tabel 2.14.
Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Tahun 2011 - 2013. Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun
Rasio Capaian pada Tahun (%)
NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Target SPM
2011
2012
2013
2011
2012
2013
2011
2012
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
I
II
Kepegawaian 1
Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
2
Ketepatan waktu pengurusan kenaikan gaji berkala
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Akuntansi 1
Cost Recovery Rate
≥ 40%
≥ 40%
≥ 40%
≥ 40%
76. 54%
77,71%
80 %
100%
100%
100%
2
Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
3
Ketepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap
≤ 2 jam
≤ 2 jam
≤ 2 jam
≤ 2 jam
0.17 menit
10 menit
10 menit
100%
100%
100%
4
Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan waktu
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
63
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun
Rasio Capaian pada Tahun (%)
NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Target SPM
2011
2012
2013
2011
2012
2013
2011
2012
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
III
IV
Pelayanan Ambulans dan Administrasi 1
Tindaklanjut penyelesaian hasil pertemuan tingkat direksi
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
2
Waktu pelayanan ambulans/kereta jenazah
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
100%
100%
100%
3
Kecepatan memberikan pelayanan ambulans/kereta jenazah
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
≥ 60%
≥ 60%
≥ 60%
≥ 60%
-
52,34%
56,17%
-
87,23%
94%
Evaluasi dan Pelaporan 1
V
Pengembangan Profesi 1
VI
Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja
Karyawan yang mendapat pelatihan min. 20 jam per tahun
Rekam Medik 1
Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan.
100%
100%
100%
100%
79,35%
79,58%
65,69%
79,35%
79,58%
65,69%
2
Kelengkapan informed consent setelah mendapatkan informasi yang jelas.
100%
100%
100%
100%
26,42%
42,84%
46,62%
26,42%
42,84%
46,62%
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
64
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun
Rasio Capaian pada Tahun (%)
NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Target SPM
2011
2012
2013
2011
2012
2013
2011
2012
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
3
Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan.
≤ 10 menit ≤ 10 menit
≤ 10 menit
≤ 10 menit
10,69 menit 10,27 menit 10,19 menit
4
Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap.
≤ 10 menit ≤ 10 menit
≤ 10 menit
≤ 10 menit
2,94 menit
5,06 menit
7,9 menit
Tidak memenuhi target
100%
100%
100%
Sebagian besar indikator SPM di lingkup bagian Administrasi dan Manajemen sudah tercapai. Namun ada empat indikator yang tidak tercapai yaitu masih kurangnya karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam per tahun. Hal ini disebabkan karena sebagian besar pelatihan masih pada pelatihan keluar RS dan kurangnya aspek pemerataan bagi peserta yang akan dikirim untuk mengikuti pelatihan. Sedangkan tiga indikator lainnya yang tidak tercapai adalah masih kurangnya kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan karena sebagai rumah sakit pendidikan harus ada penetapan diagnosis sebab kematian melalui tahapan Morning Report. Selain itu untuk pelaksanaan Rawat Bersama diperlukan pengisian dokumen Rekam Medik yang dilakukan secara bersama. Indikator yang juga belum tercapai targetnya adalah belum lengkapnya informed consent setelah mendapatkan informasi dikarenakan sulitnya mendapatkan tanda tangan saksi dari pihak Rumah Sakit (perawat anastesi). Dan indikator terakhir yang belum tercapai targetnya adalah masih lamanya waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan karena masih terbatasnya jumlah tenaga yang menyediakan sekaligus mengantar dokumen rekam medis sesuai standar.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
65
2.4. Anggaran Sebagai BLUD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang merupakan salah satu SKPD penghasil pendapatan bagi Pemerintah Daerah. Demikian juga dalam melaksanakan upaya pelayanan kesehatan diperlukan pembiayaan yang memadai, baik berupa belanja langsung maupun belanja tidak langsung. Pendapatan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2013 sebesar Rp. 320.030.200.000,- (1.95%) dari total anggaran pendapatan
Daerah
Provinsi
Jawa
Timur
Tahun
2013
sebesar
Rp 16.399.184.060.845,-. Sedangkan Anggaran belanja Kesehatan untuk RSUD Dr. Saiful Anwar Malang tahun 2013 termasuk Gaji PNS adalah sebesar Rp. 516.617.606.585,- (2.93%) dari total APBD Provinsi Jawa Timur tahun 2013 sebesar Rp 17.611.859.870.893,- (2.93%). Adapun perkembangan anggaran Pendapatan dan belanja RSUD Dr. Saiful Anwar Malang lima tahun terakhir berturut-turut seperti pada tabel berikut ini.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
66
Tabel 2.15. Anggaran Pendapatan dan Belanja RSUD Dr. Saiful Anwar Tahun 2009-2013 PAGU ANGGARAN TAHUN : No
RASIO ANTARA REALISASI DAN PAGU ANGGARAN TAHUN :
REALISASI ANGGARAN TAHUN :
URAIAN 2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
rata-rata pertumbuhan 2013
anggaran
realisasi
PENDAPATAN RSUD Dr. SAIFUL ANWAR 1
INSTALASI RAWAT JALAN
2,865,000,000
4,460,000,000
10,000,000,000
34,005,000,000
36,500,000,000
2,895,167,100
3,810,211,700
31,040,574,600
38,653,972,657
33,437,089,650
101.05
85.43
310.41
113.67
91.61
17,566,000,000
21,388,369,742
2
INSTALASI RAWAT INAP
48,392,500,000
67,070,000,000
48,605,000,000
50,175,000,000
68,300,000,000
47,532,981,040
95,711,500,204
54,445,540,666
71,777,070,108
54,584,531,664
98.22
142.70
112.02
143.05
79.92
56,508,500,000
55,303,728,548
3
INSTALASI RAWAT INAP UTAMA
9,000,000,000
23,000,000,000
28,275,000,000
32,000,000,000
52,000,000,000
7,227,203,400
24,499,951,100
29,954,964,167
61,334,851,574
66,207,442,575
80.30
106.52
105.94
191.67
127.32
28,855,000,000
36,399,441,900
4
INSTALASI BEDAH SENTRAL
1,600,000,000
2,500,000,000
3,000,000,000
3,500,000,000
4,000,000,000
1,551,947,200
2,545,078,850
3,250,000,000
3,450,000,000
4,110,000,000
97.00
101.80
108.33
98.57
102.75
2,920,000,000
2,671,015,789
6
INSTALASI GAWAT DARURAT
2,000,000,000
3,500,000,000
3,775,000,000
5,125,000,000
4,527,000,000
2,856,320,850
4,814,827,100
1,744,686,000
2,505,907,300
2,389,257,350
142.82
137.57
46.22
48.90
52.78
3,785,400,000
2,290,935,579
7
INSTALASI REHAB MEDIK
160,000,000
350,000,000
450,000,000
450,000,000
655,000,000
156,389,300
173,011,300
465,022,850
664,858,600
998,886,400
97.74
49.43
103.34
147.75
152.50
413,000,000
460,355,850
8
INSTALASI LAB.PATHOLOGI KLINIK
4,000,000,000
6,200,000,000
8,000,000,000
14,700,000,000
20,000,000,000
4,664,084,550
6,490,991,750
15,108,369,050
17,018,723,650
27,499,009,500
116.60
104.69
188.85
115.77
137.50
10,580,000,000
13,223,418,813
9
INSTALASI LAB.PATHOLOGI ANATOMI
180,000,000
350,000,000
400,000,000
700,000,000
850,000,000
172,924,050
247,410,450
743,002,700
853,220,100
1,118,503,500
96.07
70.69
185.75
121.89
131.59
496,000,000
592,427,369
10
INSTALASI RADIOLOGI
2,000,000,000
3,500,000,000
6,510,000,000
8,800,000,000
11,200,000,000
2,354,638,400
3,901,418,000
10,840,252,750
12,298,565,750
13,808,132,350
117.73
111.47
166.52
139.76
123.29
6,402,000,000
8,169,673,794
11
INSTALASI GIZI
17,500,000
45,000,000
1,200,000,000
1,500,000,000
1,750,000,000
18,863,900
235,345,000
1,756,532,800
1,842,507,900
1,967,419,500
107.79
522.99
146.38
122.83
112.42
902,500,000
1,160,361,062
12
INSTALASI FORENSIK
35,000,000
45,000,000
50,000,000
50,000,000
100,200,000
44,146,450
37,093,000
33,485,000
134,390,000
443,729,000
126.13
82.43
66.97
268.78
442.84
56,040,000
129,739,425
13
INSTALASI FARMASI
1,500,000,000
89,000,000,000
89,250,000,000
100,500,000,000
112,250,000,000
1,256,091,625
91,714,006,239
100,759,470,051
89,961,295,493
141,410,148,544
83.74
103.05
112.90
89.51
125.98
78,500,000,000
84,768,984,082
14
BAGIAN KEUANGAN (JaGiro Bend.Penerimaan/se lisih klaim)
0
250,000,000
350,000,000
2,350,000,000
800,000,000
1,697,538,210
361,811,362
1,394,340,440
722,833,577
2,328,176,800
-
144.72
398.38
30.76
291.02
750,000,000
961,432,436
15
BIDANG PENDIDIKAN DAN PENELITIAN
0
510,000,000
760,000,000
3,075,000,000
3,075,000,000
-
1,304,758,500
3,845,384,850
4,613,857,500
3,002,019,700
-
255.84
505.97
150.04
97.63
1,484,000,000
2,553,204,110
16
INSTALASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
0
50,000,000
1,000,000,000
3,000,000,000
-
667,501,500
2,845,510,000
-
-
-
66.75
94.85
810,000,000
702,602,300
18
BAGIAN.UMUM (Pendapatan Sewa lainnya (air,listrik,parkir dan ambulance)
250,000,000
670,000,000
775,000,000
780,000,000
673,000,000
424,105,000
949,356,800
1,094,781,100
467,687,750
1,094,259,761
169.64
141.70
141.26
59.96
162.59
629,600,000
721,217,116
19
INSTALASI PENGOLAH LIMBAH (Pengolah Limbah(buang limbah Cair)
0
250,000,000
250,000,000
310,000,000
350,000,000
-
298,058,500
299,027,000
499,393,250
610,777,000
-
119.22
119.61
161.09
174.51
232,000,000
341,451,150
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
67
PAGU ANGGARAN TAHUN : No
2009 20
RASIO ANTARA REALISASI DAN PAGU ANGGARAN TAHUN :
REALISASI ANGGARAN TAHUN :
URAIAN
BIDANG PENUNJANG MEDIK (Kerjasama pihak ke III ) TOTAL
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
0
0.00
0
3,000,000,000
0
-
-
5,569,809,703
7,901,237,249
72,000,000,000
201,700,000,000
201,700,000,000
262,020,000,000
320,030,200,000
72,852,401,075
237,094,829,855
262,345,243,728
315,367,873,958
5,000,000,000
25,000,000,000
Pinjaman Bank
2009
357,854,893,295
2010
2011
2012
rata-rata pertumbuhan 2013
anggaran
realisasi
-
-
-
263.37
-
600,000,000
2,694,209,390
101.18
2,280
130.07
120.36
111.82
211,490,040,000
234,532,568,187
6,000,000,000
-
II
BELANJA :
A
TIDAK LANGSUNG :
64,924,767,000
57,129,843,080
67,360,694,517
78,450,006,400
79,890,476,000
55,319,186,220
56,161,529,953
65,666,270,679
75,503,907,974
77,850,900,174
85.21
98.31
97.48
96.24
97.45
69,551,157,399
55,036,521,773
1
Gaji Pegawai
61,317,067,000
56,924,918,080
65,292,812,317
70,376,178,000
72,370,571,000
51,712,186,220
56,103,479,953
63,598,388,734
67,430,079,849
70,330,995,660
84.34
98.56
97.40
95.81
97.18
65,256,309,279
51,492,588,856
2
Hutang dan Bunga
3,607,700,000
204,925,000
2,067,882,200
8,073,828,400
7,519,905,000
3,607,000,000
58,050,000
2,067,881,945
8,073,828,125
7,519,904,514
99.98
28.33
100.00
100.00
100.00
4,294,848,120
3,543,932,937
B
LANGSUNG :
1
Fungsional
82,789,856,965
207,465,746,904
286,080,231,100
278,437,988,700
350,415,450,300
78,801,586,135
204,659,338,398
303,641,372,888
293,892,566,314
376,380,272,927
95.18
8.65
106.14
105.55
107.41
241,037,854,794
235,714,710,124
-
Belanja Pegawai
28,321,766,150
58,834,334,869
82,048,338,555
88,297,420,280
120,656,306,800
27,203,815,687
62,812,076,471
99,440,645,925
101,380,118,371
133,918,857,329
96.05
106.76
121.20
114.82
110.99
75,631,633,331
79,510,339,638
-
Belanja Barang dan Jasa
39,836,205,815
134,460,734,085
146,360,218,015
165,719,211,586
215,486,312,448
37,841,019,098
131,993,930,972
148,868,652,213
169,664,885,781
228,881,669,253
94.99
98.17
101.71
102.38
106.22
140,372,536,390
135,881,827,663
-
Belanja Modal
14,631,885,000
14,170,677,950
57,671,674,530
24,421,356,834
14,272,831,052
13,756,751,350
9,853,330,955
55,332,074,750
22,847,562,162
13,579,746,345
94.02
69.53
95.94
93.56
95.14
25,033,685,073
20,322,542,861
57,796,961,400
65,847,891,656
49,463,947,877
39,380,963,769
91,311,680,285
54,405,201,452
62,696,765,161
47,427,678,062
37,501,239,050
89,371,783,864
94.13
95.21
95.88
95.23
97.88
60,760,288,997
47,399,493,246
2
3
APBD : -
Belanja Pegawai
7,231,016,800
9,412,080,000
9,954,297,877
10,810,829,590
12,324,084,750
6,127,686,580
7,941,053,490
9,625,085,120
10,182,947,640
11,915,438,960
84.74
84.37
96.69
94.19
96.68
9,946,461,803
7,932,905,059
-
Belanja Barang dan Jasa
25,690,363,600
38,756,219,423
18,906,712,680
5,973,216,584
6,118,310,000
25,032,367,872
37,958,591,371
18,186,024,442
5,790,876,160
5,694,247,904
97.44
97.94
96.19
96.95
93.07
19,088,964,457
13,525,947,995
-
Belanja Modal
24,875,581,000
17,679,592,233
20,602,937,320
22,596,917,595
72,869,285,535
23,245,147,000
16,797,120,300
19,616,568,500
21,527,415,250
71,762,097,000
93.45
95.01
95.21
95.27
98.48
31,724,862,737
25,940,640,229
9,893,280,000
18,000,000,000
-
10,000,000,000
35,000,000,000
9,540,683,900
17,695,224,400
-
9,911,449,000
34,196,475,000
96.44
98.31
-
99.11
97.70
14,578,656,000
12,360,629,699
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
40,830,000
47,150,000
37,000,000
76,400,000
20,240,000
47,150,000
33,449,000
75,278,000
49.57
100.00
-
90.40
98.53
40,276,000
31,175,410
9,878,000,000
34,121,197,000
96.63
98.30
-
99.15
97.70
14,538,380,000
12,329,454,299
416,809,162,338
577,799,431,965
91.95
97.92
103.43
102.59
103.81
385,927,957,191
350,511,354,787
APBN : -
Belanja Pegawai
-
Belanja Barang dan Jasa
-
Belanja Modal
TOTAL
9,852,450,000
17,952,850,000
215,404,865,365
348,443,481,640
402,904,873,494
9,963,000,000
34,923,600,000
9,520,443,900
17,648,074,400
406,268,958,869
556,617,606,585
198,066,657,707
341,212,857,912
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
416,735,321,629
68
Realisasi penerimaan pendapatan yang bersumber dari dana fungsional dari tahun ketahun terus ada peningkatan dan melebihi target yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan karena sejak tahun 2010 dilakukan sistem pendapatan yang terintegrasi, adanya upaya penagihan klaim, upaya Intensifikasi maupun ekstensifikasi kerjasama dengan pihak III penjamin, serta adanya kenaikan tarif pelayanan rumah sakit sesuai Peraturan Gubernur nomor 9 tahun 2010 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan di BLUD, RS Daerah Provinsi Jawa Timur. Sedangkan penerimaan dana dari APBD dan APBN bersifat fluktuatif. Secara umum anggaran belanja baik belanja langsung maupun tidak langsung selalu meningkat. Belanja langsung yang bersumber dari fungsional dari tahun ke tahun terus meningkat, bahkan melampaui pagu anggaran yang ditetapkan.
Hal
ini
disebabkan
karena
adanya
peningkatan
permintaan
pemeriksaan kesehatan pasien diluar perkiraan sebelumnya, yang akan berdampak pada peningkatan kebutuhan biaya operasional dan biaya jasa pelayanan. Sesuai peraturan yang berlaku, RSUD Dr. Saiful Anwar Malang sebagai BLUD diperbolehkan melakukan belanja melebihi pagu anggaran sesuai ambang batas yang ditetapkan. Realisasi rata-rata pertumbuhan belanja selama lima tahun terakhir sudah baik dan bahkan realisasi rata-rata pertumbuhan pendapatan melampaui pagu anggaran yang telah ditetapkan. Dengan kondisi belanja rumah sakit yang senantiasa meningkat seperti tersebut maka kedepan diperlukan anggaran tambahan baik yang bersumber dari APBD, APBN maupun dari dana pinjaman pihak ketiga.
2.5. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Berdasarkan hasil pencapaian sasaran RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dan pengamatan terhadap lingkungan strategis, dapat diidentifikasi tantangan dan peluang
pengembangan
pelayanan
dengan
dilakukan
analisa
terhadap
pencapaian sasaran Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Kementerian Kesehatan, Rencana Tata Ruang dan wilayah (RTRW) serta Kajian Lingkungan Hasil Strategis (KLHS).
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
69
1. Tantangan dan peluang berdasarkan pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Masih tingginya permintaan pemeriksaan penunjang yang berulang pada satu pasien dalam satu hari. Meskipun hal tersebut memungkinkan, namun kondisi dimaksud bisa membuka peluang untuk terjadinya inefisiensi dari pemakaian bahan dan alat kesehatan pakai habis. Untuk itu perlu dilakukan pembuktian terhadap kondisi tersebut.
2. Renstra Kemenkes dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa timur Tabel 2.16.
Komparasi Capaian Sasaran Renstra RSSA terhadap Sasaran Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Renstra Kemenkes.
No
Indikator Kinerja
Capaian Sasaran Renstra Dinas Kesehatan Prov. Jatim
(1)
(2)
(3)
(4)
Target pada Renstra Kemenkes
1.
Cost Recovery Ratio (CRR)
-
-
2.
Bed Occupancy Rate (BOR)
-
-
3.
Average Length of Stay (ALOS)
-
-
4.
Bed Turn Over (BTO)
-
-
5.
Turn Over Interval (TOI)
-
-
6.
Net Death Rate (NDR)
-
-
7.
Gross Death Rate (GDR)
-
-
8.
IKM
-
-
Berdasarkan hasil telahaan indikator kinerja RSUD Dr. Saiful Anwar Malang diketahui bahwa indikator kinerja tersebut tidak ada yang berkaitan secara langsung terhadap indikator kinerja yang dipakai untuk mengukur kinerja baik di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur maupun Kementerian Kesehatan. Hal ini karena indikator kinerja RSUD Dr. Saiful Anwar hanya merupakan indikator pendukung terhadap keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran Dinas Kesehatan maupun kementerian Kesehatan.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
70
Namun dari sisi pencapaian indikator program Kemenkes sebagian besar indikator luaran utamanya dalam kegiatan pembinaan upaya kesehatan rujukan telah dilaksanakan oleh RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Hal ini terlihat dari hasil pencapaian hasil pelayanan yang berkaitan langsung dalam upaya mendukung pencapaian indikator luaran kegiatan tersebut antara lain : -
Saat ini sedang berproses untuk memenuhi standar kelas dunia melalui penerapan akreditasi versi 2012 yang telah mengacu pada standar akreditasi KARS internasional.
-
Menyelenggarakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) serta pelayanan bagi penderita TB, HIV/AIDS, Kesehatan Jiwa dan NAPZA serta pelayanan bagi Geriatri.
-
Menyelenggarakan pelayanan bagi pasien penderita penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
-
Sebagai RS Pendidikan telah menyelenggarakan pelayanan pendidikan sesuai dengan standar RS Pendidikan
-
Menyelenggarakan pengendalian resistensi anti mikroba
-
Menyelenggarakan pelayanan BDRS.
3. Hasil Telaahan Terhadap RTRW Secara langsung dokumen RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 2031 tidak terkait dengan keberadaan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang sehingga telahaan RTRW tidak dapat dilakukan. Namun dilihat dari lokasi RSUD Dr. Saiful Anwar sangat strategis untuk akses bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
71
4. Hasil analisis terhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Tabel 2.17. Hasil Analisis terhadap Dokumen KLHS Provinsi Jawa Timur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2013. No
Aspek Kajian
Ringkasan KLHS
Implikasi terhadap Pelayanan RSSA
Catatan bagi Perumusan Program dan Kegiatan RSSA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1.
Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan
Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup makin turun disebabkan oleh pembangunan gedung yang berkelanjutan
Peningkatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dan penurunan terhadap daya dukung dan daya tampung lingkungan
Pengelolaan lingkungan untuk menambah daya dukung lingkungan berupa program green hospital dan pengelolaan, pemantauan lingkungan sesuai dengan amdal akibat dampak yang dihasilkan.
2.
Perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup
Kemungkinan terjadinya pencemaran terhadap air, tanah dan udara khususnya di lingkungan RS
Mengganggu estetika lingkungan, pencemaran lingkungan dan infeksi nosokomial
Pengelolaan dan pemantauan yang tepat terhadap limbah padat, cair dan gas yang dihasilkan dari kegiatan pelayanan kesehatan
3.
Kinerja layanan/jasa ekosistem
Pengelolaan limbah padat, cair dan gas dilaksanakan dengan sistem 3 R (Reuse, Recycle, Reduce) dan sesuai peraturan yang berlaku
Meningkatnya daya dukung lingkungan terhadap ekosistem yang ada di RS
Perlu upaya untuk menjaga kualitas lingkungan & mempertahankan guna menunjang pelayanan rumahsakit.
4.
Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam
Peningkatan pelayanan kesehatan berdampak terhadap peningkatan penggunaan sumber daya alam
Meningkatnya biaya untuk penggunaan sumber daya alam dan meningkatnya dampak yang ditimbulkan oleh pelayanan kesehatan
Pengelolaan dan pemantauan terhadap dampak yang dihasilkan dan efisensi penggunaan sumber daya alam berupa bahan bakar, energi listrik, air dll.
5.
Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim
Lingkungan rumah sakit rentan mengalami penurunan kualitas akibat dari peningkatan pelayanan kesehatan
Penurunan terhadap sumber daya alam dan daya dukung lingkungan khususnya dilingkungan RS dan umumnya lingkungan sekitar RS
Melaksanakan pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan secara terpadu serta perlu upaya untuk meningkatkan program green hospital
6.
Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati
Lingkungan rumah sakit rentan mengalami penurunan ketahanan kualitas lingkungan dan keaneka ragaman hayati akibat peningkatan pelayanan kesehatan
Dilain pihak terjadi peningkatan terhadap pelayanan kesehatan dan dilain pihak terjadi penurunan kualitas lingkungan dan keanegaragaman hayati.
Melaksanakan pemantauan dan pengelolaan lingkungan secara berkesinambungan untuk menjaga kualitas lingkungan sehingga berpotensi meningkatkan keaneka ragaman hayati
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
72
Seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, maka RSUD Dr. Saiful Anwar mengembangkan sarana dan prasarana rumah sakit secara berkesinambungan agar dapat memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat sesuai dengan visi dan misi rumah sakit. Perkembangan jumlah penduduk dan juga meningkatnya pembangunan secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap lingkungan sekitar. Setiap bangunan yang ada akan berpengaruh terhadap lingkungan artinya selain dapat dimanfaatkan keberadaannya oleh manusia juga menimbulkan dampak berupa limbah atau pencemaran lingkungan baik dalam jumlah yang sedikit maupun banyak. RSUD Dr. Saiful Anwar Malang berlokasi di jalan Jaksa Agung Suprapto kecamatan Klojen Kota Malang, berdekatan dengan lingkungan pemukiman, perkantoran, dan pertokoan serta berdekatan dengan sungai yang mengalir di sepanjang pemukiman, sehingga sangat potensial bagi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang untuk menjadi sumber penyebaran penyakit bagi masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan monitoring pelaksanaan pengelolaan lingkungan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang sesuai prosedur tetap dan membandingkan hasil pelaksanaannya dengan standart baku mutu yang berlaku, serta memberikan penilaian terhadap faktor yang berkaitan dengan sistem pengelolaan lingkungan rumah sakit. Pengelolaan lingkungan rumah sakit yang sudah lama diupayakan dengan menyiapkan perangkat lunaknya yang berupa peraturan-peraturan, pedoman-pedoman dan kebijakan-kebijakan yang mengatur pengelolaan dan peningkatan kesehatan dilingkungan rumah sakit seperti berikut : 1. Undang-Undang Nomor 32/ 2009 Tentang Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup; 2. Peraturan Pemerintah, Nomor 85/ 1999 Tentang Pengamanan Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun); 3. Keputusan Kementerian LH. Nomor 85/ 2002 Tentang Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup; 4. PerMenKes Nomor 416/ IX/ 1990 Tentang Baku Mutu Air Bersih;
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
73
5. Keputusan
Menkes
Nomor
1204/SK/X/2004
Tentang
Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit; 6. Peraturan Gubernur JATIM Nomor 72 tahun 2013 Tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Industri dan atau Kegiatan usaha lainnya. Menindaklanjuti peraturan tersebut diatas RSUD Dr. Saiful Anwar Malang melalui Instalasi Penyehatan Lingkungan melaksanakan pengelolaan lingkungan berdasarkan ijin Lingkungan yang ada dengan melaksanakan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Adapun langkah-langkah pelaksanaan program pengelolaan lingkungan di RSUD Dr. Saiful Anwar adalah sebagai berikut : 1. Penyehatan ruang bangunan dan halaman Pemantauan
kualitas
ruangan
yang
meliputi
kebersihan
ruangan,
pemantauan mutu udara ruang, udara ambien, mikrobiologi lantai dan dinding, pencahayaan, kebisingan, suhu, kelembaban, kadar debu serta sarana sanitasi yang ada di seluruh ruangan di rumah sakit. Rata-rata kegiatan pemantauan 208 sampel ruangan. Upaya tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial di rumah sakit. Disamping itu kegiatan pengelolaan taman sangatlah penting sebagai upaya mewujudkan program Green hospital dan sebagai daerah resapan air bagi rumah sakit. 2. Pengendalian serangga, tikus dan kucing. Pengendalian serangga dan binatang pengganggu di beberapa lokasi yang sangat berpotensi terhadap gangguan penyakit yang ditularkan melalui serangga dan binatang pengganggu yang meliputi ; 1). Serangga : a. Lalat, di TPS belakang Incinerator dan belakang Dapur Gizi ; b. Kecoak, di bak kontrol air limbah dan lokasi kumuh tertentu ; c. Nyamuk, di ruangan perawatan/ halaman yang kumuh ; d. Kutu busuk, di tempat tidur beberapa ruangan perawatan ;
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
74
e. Rayap/ semut, di ruangan/ gudang tertentu. 2). Binatang pengganggu : a. Tikus, di ruangan/ gudang tertentu ; b. Kucing, di sekitar dapur Gizi dan ruangan perawatan. 3. Pengawasan dekontaminasi (desinfeksi dan sterilisasi). Pemantauan mutu terhadap alat/instrument untuk menjaga sterilnya alatalat/instrument kedokteran agar dapat
mencegah terjadinya infeksi
nosokomial yang diakibatkan oleh pelayanan kesehatan dengan prioritas tinggi khususnya diruangan yang sangat berisiko seperti ruang ILSS, Bedah Sentral, Bedah IGD, Bedah THT, Bedah Mata, Bedah Combustio, dan lainlain dengan rata-rata kegiatan pemantauan sebanyak 130 sampel alat per tahun. 4. Pengawasan pengelolaan linen (laundry). Pemantauan kualitas linen agar terjaga sterilnya linen khususnya bagi pasien bedah bertujuan untuk mencegah kejadian infeksi nosokomial dengan rata-rata kegiatan pemantaun sebanyak 63 sampel linen per tahun. 5. Pengawasan hygiene dan sanitasi makanan/ minuman Pemantauan kualitas makanan dan minuman dari sebelum disajikan sampai dengan dikonsumsi oleh pasien diruang rawat inap sehingga kualitas makanan dan minuman tersebut terjaga dari kontaminasi oleh bakteri pathogen dengan rata-rata kegiatan pemantauan sebanyak 52 sampel makanan per tahun. 6. Pengelolaan limbah (padat, cair dan gas) 1). Pengelolaan limbah padat a. Sumber dan Komposisi Sampah Padat di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang meliputi sampah padat medis dan non medis yang berasal dari pelayanan di ruang Bedah Sentral, Poliklinik, Instalasi Gawat Darurat (IGD), Radiology, Rehabilitasi Medik, Unit Perawatan Intensif atau Intensive Care Unit (ICU), Patologi, Ruang Jenazah, Laboratorium, Rawat Inap, Paviliun, Poliklinik, dan Instalasi
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
75
Farmasi. Sedangkan sumber sampah non-medis saja berasal dari Ruang Tunggu, Instalasi Dapur/Gizi, Kantin, Kantor Administrasi, dan halaman/taman Rumah Sakit. b. Apabila limbah padat tersebut tidak dikelola dengan baik maka dapat mengganggu kesehatan lingkungan dan estetika khususnya dilingkungan rumah sakit. Pengelolaan limbah padat medis.
Sistem pengelolaan limbah medis di rumah sakit dilakukan dengan cara pembakaran di incenerator seperti tertera pada skema dibawah ini. Skema Pengelolaan Limbah Padat Medis Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Limbah padat medis di Ruangan
Incenerator
Tong Sampah di Ruangan
Petugas Pengelola Sampah
Abu (residu)
PPLI
Petugas Cleaning Service
Tong Sampah di Luar Ruangan
Tempat Pembuangan Akhir
Rumah sakit dalam melaksanakan pengelolaan limbah medis berusaha mereduksi sampah tersebut hingga 10% mengingat limbah medis tersebut merupakan limbah B3 yang harus di kelola dengan baik sehingga tidak mencemari lingkungan rumah sakit khususnya dan lingkungan diluar rumah sakit pada umumnya dengan rata-rata timbulan sampah medis 785 kg/hari.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
76
Pengelolaan limbah padat non medis.
Sistem
pengelolaan
sampah
padat
dimulai
dari
penyimpanan sampah sementara, pengumpulan sampah di tempat
pengumpulan
sementara
(TPS)
sampah
dan
pengangkutan ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah untuk dimusnahkan. Pemanfaatan kembali (daur ulang) dan pengolahan
kembali
pemusnahan
hingga
sampah
pembuangan
memberi
akhir
kontribusi
dan dalam
pengurangan sumber penyebaran penyakit infeksi di rumah sakit dan rata-rata rumah sakit menghasilkan limbah padat non medis 2565 kg/hari. Adapun skema pengelolaan limbah padat non medis adalah sebagai berikut : Skema Pengelolaan Limbah Padat Non Medis Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Sampah Umum di Ruangan
Tong Sampah di Ruangan
Petugas Cleaning Service
Petugas Pemelihara Taman
Petugas Pengelola Sampah
Tong Sampah di luar Ruangan
Tempat Penampungan Sementara
Dinas Kebersihan Kota Malang
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
Tempat Pembuangan Akhir
77
2). Pengelolaan limbah cair. a. Pengelolaan limbah cair dirumah sakit sangatlah penting mengingat limbah yang dihasilkan cukup besar + 950 M3 per hari sehingga perlu pengawasan yang ketat agar tidak terjadi pencemaran badan air. b. Pengelolaan limbah cair di rumah sakit dilaksanakan dengan unit pengolahan air limbah dengan metode lumpur aktif (activated sludge). Melalui metode ini, semua limbah cair dari ruangan dialirkan melalui jaringan air limbah sampai ke unit pengolah air limbah induk. Beberapa ruangan seperti Ruang Radiologi, Bedah Sentral,
Laboratorium
Sentral,
dan
ruangan
lainnya
yang
menghasilkan limbah dengan mutu diatas baku mutu rata-rata air limbah, harus melalui pengolahan pre treatment basin (PTB) sebelum dialirkan kejaringan air limbah induk. c. Pemantauan mutu air limbah dilaksanakan setiap bulan oleh laboratorium yang terakreditasi yang ada di luar RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Selain itu juga dilaksanakan pemantauan mutu setiap
saat
oleh
Instalasi
Penyehatan
Lingkungan,
untuk
memastikan bahwa air limbah yang dihasilkan oleh rumah sakit sebelum dibuang kebadan air, harus benar-benar dibawah baku mutu air limbah sehingga tidak mencemari badan air. 3). Pengelolaan Limbah Gas. Untuk mencegah terjadinya polusi udara yang disebabkan oleh emisi gas buang incenerator, ketel uap dan genset, maka upaya yang dilaksanakan adalah dengan pemantauan mutu emisi gas buang untuk mendapatkan gambaran kualitas emisi gas. Apabila di atas baku mutu emisi gas maka cara meminimalisir terjadinya polusi udara adalah dengan melakukan pemeliharaan lebih lanjut terhadap alat tersebut atau mengganti dengan alat baru sampai kualitas emisi gas yang dikeluarkan dalam batas normal.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
78
7. Penyehatan air bersih. Pemantauan mutu air bersih sangatlah penting karena penggunaan air bersih oleh rumah sakit yang sangat tinggi + 1100 M3 dan harus memenuhi standar kualitas air bersih. Untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial yang disebabkan oleh air bersih maka pemantauan mutu air bersih sebelum digunakan, dilaksanakan setiap bulan di semua reservoir (tandon) maupun di titik kran air bersih. Hal ini dilakukan karena air sangat berperan penting dalam penyebaran penyakit oleh sebab itu kualitas dan mutu air harus benar-benar terjaga kualitasnya. 8. Peningkatan upaya promosi kesehatan lingkungan. Upaya lain yang dilaksanakan untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan yaitu dengan cara penyuluhan kepada masyarakat di rumah sakit yaitu petugas rumah sakit, pengunjung maupun pasien di rumah sakit yang dilaksanakan setiap saat melalui PKRS rumah sakit. Upaya kegiatan penyuluhan dilaksanakan secara langsung diharapkan agar kebersihan lingkungan rumah sakit tetap terjaga dan untuk meminimalisir pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah padat.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
79
BAB III ISU - ISU STRATEGIS
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan RS. Dinamika perubahan lingkungan strategis berpengaruh terhadap program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang. Dari kondisi yang ada, maka identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang seperti tersebut di bawah ini.
Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang. ASPEK KAJIAN
CAPAIAN / KONDISI SAAT INI
STANDAR YANG DIGUNAKAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERNAL
EKSTERNAL
PERMASALAHAN PELAYANAN RS
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Hasil analisis gambaran pelayanan
Belum optimalnya fungsi struktur organisasi yang ada
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 tahun 2008
Adanya ketidaksesuaian beban tugas
Masih banyaknya kekurangan tenaga kesehatan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan
Standar kebutuhan tenaga kesehatan di RS Tipe A Berdasarkan PERMENPAN No. 26 Tahun 2011
1. Anggaran operasional untuk rekruitmen tenaga kontrak terbatas
1. Perkembangan dinamika masyarakat 2. Kebijakan ditentukan PERDA
2. Adanya pengembangan jumlah dan jenis pelayanan
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
SOTK dengan
1. Keterbatasan rekruitmen tenaga kesehatan PNS oleh Pemprov. Jatim
Kurang efiensinya pelaksanaan tupoksi yang berdampak pada kurang efektifnya pelayanan kesehatan.
Masih terbatasnya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan sesuai standar
2. Meningkatnya kunjungan kasuskasus rujukan penyakit berat
80
ASPEK KAJIAN
CAPAIAN / KONDISI SAAT INI
STANDAR YANG DIGUNAKAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERNAL
EKSTERNAL
PERMASALAHAN PELAYANAN RS
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Masih banyaknya kekurangan alat kesehatan dan penunjangnya
Standar kebutuhan alat kedokteran dan penunjangnya di RS Tipe A
1. Keterbatasan dana untuk pengadaan alat kesehatan dan penunjangnya
Adanya ketidakpastian Alokasi dana Subsidi APBD dan APBN
Belum terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar.
1. Keterbatasan sumber daya kesehatan yang ada.
1. Sistem rujukan dari PPK I dan PPK II yang belum berjalan optimal
Kurang optimalnya mutu pelayanan.
2. Pelaksanaan program patient safety belum optimal
2. Tuntutan akreditasi standar KARS 2012
2. Belum optimalnya kerja sama operasional alat dengan pihak ketiga 3. Keterbatasan lahan untuk pengembangan pelayanan 4. Pengelolaan sarana dan prasarana yang kurang optimal
Beberapa indikator SPM belum tercapai
Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Standar Pelayanan Minimum (SPM)
3. Lemahnya kendali mutu pelayanan RS
Perencanaan pendapatan belanja yang kurang optimal
Renstra RSB sakit
dan rumah
1. Penentuan proyeksi pendapatan masih belum berbasis potensi riil. 2. Masih adanya usulan kebutuhan yang belum didukung dengan evaluasi secara komprehensif.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
3. Pola hidup, budaya dan kesadaran masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan di RS masih terbatas.
1. Belum optimalnya pelaksanaan pola pengelolaan keuangan BLUD. 2. Pembayaran dengan sistem penjaminan kesehatan (jamkesmas dan jamkesda) kurang lancar.
Belum sepenuhnya perencanaan, penganggaran, pengendalian, evaluasi dan pelaporan terintegrasi.
81
ASPEK KAJIAN
CAPAIAN / KONDISI SAAT INI
STANDAR YANG DIGUNAKAN
INTERNAL
EKSTERNAL
PERMASALAHAN PELAYANAN RS
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Hasil analisis Renstra Kemenkes RI
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Rumah Sakit Renstra berstandar Kemenkes RI kelas dunia belum tercapai
Masih terbatasnya Kebijakan dari provinsi Belum optimalnya sumber daya RS belum sepenuhnya pencapaian standar sesuai standar mendukung pencapaian kelas dunia. RSUD provinsi berstandar kelas dunia.
Belum sepenuhnya tercapai standar RS pendidikan.
KEPMENKES No.1069/MENKE S/SK/XI/2008 tentang Pedoman Klasifikasi dan Standar RS Pendidikan.
Belum terintegrasinya pelayanan dan pendidikan dalam hal pelaksanaan pelayanan di rumah sakit.
Kurang optimalnya dukungan dana dari fakultas kedokteran terhadap penyelenggaraan pendidikan di RS.
Kurang efisiennya pelayanan sebagai kompensasi proses pendidikan.
Hasil telaahan RTRW (Lokasi)
-
-
-
-
-
Hasil analisis KLHS
Lingkungan RS rentan mengalami penurunan kualitas.
Kepmenkes No. 875/VII/2001 tentang Pengelolaan dan Penataan Lingkungan.
Terjadinya perubahan regulasi (KLH dan PERMENKES)
Pengelolaan lingkungan RS belum sepenuhnya sesuai standar.
1. Lahan terbatas 2. Ketidaksesuaian pembangunan gedung dengan master plan
Dari hasil identifikasi permasalahan seperti tersebut di atas maka terdapat beberapa permasalahan yang berpengaruh terhadap kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang, meliputi : 1. Kurang efisiennya pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang berdampak pada kurang efektifnya pelayanan kesehatan. Pelaksanaan tugas dan fungsi rumah sakit dapat dilaksanakan meskipun pelaksanaan tupoksi masih kurang efisien. Ke depan kebijakan yang akan dilakukan adalah perlu penataan kembali tugas pokok dan fungsi, tanggung jawab, wewenang serta tata hubungan kerja baik secara vertikal maupun horizontal di jajaran struktural dan fungsional serta penambahan instalasi baru disesuaikan dengan perkembangan pelayanan rumah sakit.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
82
2. Masih terbatasnya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan sesuai standar. Arah kebijakan yang dikembangkan dalam mengatasi permasalahan ini adalah pengembangan
dan
pemberdayaan
SDM
yang
diprioritaskan
untuk
mendukung pengembangan mutu pelayanan khususnya pelayanan unggulan serta
untuk
meningkatkan
pendapatan
RS.
Pengembangan
dan
pemberdayaan SDM diutamakan melalui pelatihan dan kursus keterampilan serta pemenuhan tenaga melalui pengangkatan tenaga non PNS dengan mempertimbangkan proporsi ketenagaan dan kecukupan anggaran rumah sakit. 3. Belum terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar. Sarana dan prasarana rumah sakit yang kurang memenuhi standar utamanya untuk memenuhi kebutuhan alat kesehatan akan diarahkan pada pemenuhan kebutuhan pelayanan yang mempunyai kontribusi meningkatkan pendapatan dan dalam rangka pemenuhan standar serta pengganti peralatan yang rusak serta dikembangkan sistem Kerjasama Operasional (KSO). Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan gedung rumah sakit akan dilakukan pembangunan gedung yang mendukung pelayanan unggulan dan pelayanan terpadu yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan kemampuan anggaran. 4. Kurang optimalnya mutu pelayanan. Dalam upaya optimalisasi mutu pelayanan maka arah kebijakan yang akan dikembangkan
adalah
peningkatan
pelayanan
diselenggarakan
secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan sesuai standar akreditasi rumah sakit dan untuk memenuhi standar IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat). Disamping itu tetap dan terus akan dilakukan kegiatan pengendalian mutu melalui Gugus Kendali Mutu (GKM) / Quality Circle Control (QCC) dan kegiatan manajemen tata graha melalui 5 R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin). 5. Belum sepenuhnya perencanaan, penganggaran, pengendalian, evaluasi dan pelaporan terintegrasi. Antisipasi kebijakan dan langkah yang akan dilakukan adalah pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) untuk dapat menyediakan Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
83
data dan informasi yang diperlukan oleh seluruh tingkat manajemen serta dapat mendukung dalam proses pengambilan keputusan, dan diutamakan untuk memberikan kecepatan dan peningkatan mutu pelayanan kepada pengguna jasa rumah sakit. Disamping itu juga akan dilakukan perbaikan dan pengembangan Teknologi Informasi (IT) yang efektif, efisien, dan memenuhi standar dalam rangka kelancaran dan percepatan pelayanan informasi termasuk
pengembangan
Sistem
Informasi
Keuangan
yang
mampu
menyediakan laporan keuangan, cepat serta transparan melalui penerapan EAkuntansi. 6. Belum optimalnya pencapaian standar kelas dunia. Arah kebijakan dan langkah yang akan dilakukan adalah melaksanakan pelayanan di bidang kesehatan dengan berpedoman pada standar akreditasi KARS Internasional pada seluruh lini administrasi dan pelayanan yang ada. 7. Kurang efisiennya pelayanan sebagai kompensasi proses pendidikan. Hal ini akan ditindaklanjuti dengan mengoptimalkan peran Bakordik dalam mengkoordinasikan penyelenggaraan Pendidikan Profesi Kedokteran (dokter, dokter gigi, dokter spesialis I, dokter spesialis II / konsultan, dokter gigi spesialis I, dokter gigi spesialis II / konsultan) di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Disamping itu akan memperluas Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) I dan II / konsultan berdasarkan kemampuan dan kesiapan Rumah Sakit. 8. Pengelolaan lingkungan RS belum sepenuhnya sesuai standar. Arah kebijakan yang akan dilakukan dalam pengelolaan lingkungan RS agar lebih optimal adalah melalui peningkatan upaya pemeliharaan sarana pengelolaan lingkungan yang dilaksanakan dengan memperhatikan skala prioritas.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
84
Tabel 3.2. Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal) Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang. Isu Strategis Dinamika Internasional
Dinamika Nasional
Dinamika Regional / Lokal
Lain-lain
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Globalisasi perdagangan barang dan jasa khususnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sehingga makin banyaknya tenaga kesehatan asing yang bekerja di Indonesia khususnya di RS Swasta milik kooperasi.
1. Reformasi Birokrasi Bidang Kesehatan melalui tuntutan terbentuknya Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Class Hospital)
1. Adanya program Puskesmas PLUS (Pemberi Layanan Unggulan Spesialis) yang merupakan icon Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
1. Pesatnya perkembangan informasi dan teknologi di bidang kesehatan
2. MDGs terutama pada goals ke 4, 5 dan 6 (menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu serta memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya). 3. Pola penyakit metabolic, cardio cerebrovasculair, degeneratif, katastropik dan auto imun yang semakin meningkat. Yang berdampak semakin meningkatkan jumlah kasus dan kematian yang diakibatkannya.
2. Berlakunya sistem JKN dan target pencapaian jaminan kesehatan semesta pada tahun 2019. 3. Angka Kemiskinan Nasional yang masih tinggi. 4. Munculnya penyakit menular dengan jenis strain baru. 5. Berkembangnya peredaran narkoba dan alkohol serta jumlah perokok 6. Perekrutan tenaga PNS terbatas dan adanya kebijakan ASN 7. Standar kompetensi tenaga kesehatan 8. Undang-Undang keterbukaan informasi public dan perlindungan konsumen
4. Berkembangnya health tourism
2. Angka Kemiskinan di Jawa Timur yang masih tinggi dan Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Timur yang masih rendah. 3. Semakin banyaknya RS swasta baru yang berstandar internasional yang berdiri di Malang. 4. Semakin meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk di Jawa Timur 5. Regionalisasi sistem rujukan di Provinsi Jawa Timur 6. Terbukanya jalan malalui transportasi darat, udara dan air yang berdampak meningkatnya penularan penyakit 7. Umur Harapan Hidup yang semakin meningkat yang berdampak pada semakin meningkatnya beban akibat penyakit kronis
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
85
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur JawaTimur Menelaah visi, misi, dan program Gubernur Jawa Timur ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama kepemimpinan Gubernur Jawa Timur periode tahun 2014 - 2019. Disamping itu juga untuk mengidentifikasi keterkaitan tugas dan fungsi RSUD Dr. Saiful Anwar terhadap pencapaian visi dan misi Gubernur Jawa Timur dan akan menjadi input bagi perumusan isu-isu strategis pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Dengan landasan visi Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 “Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing Dan Berakhlak” serta berpedoman pada perwujudan misi pertama yaitu “Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Yang Berkeadilan” dan misi ke empat “ Meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik”, maka tugas dan fungsi RSUD Dr. Saiful Anwar sangat berkaitan. Adapun tugas dan fungsi RSUD Dr. Saiful Anwar adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya promotif, pencegahan, pelatihan tenaga kesehatan, penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi rumah sakit, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi. Guna mendukung perwujudan visi, misi dan program Gubernur Jawa Timur utamanya dalam bidang kesehatan, RSUD Dr. Saiful
Anwar telah
mengidentifikasi faktor penghambat
sekaligus
faktor
pendukung seperti tertera pada tabel di bawah ini.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
86
Tabel 3.3. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Gubernur Jawa Timur. Visi: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak. Faktor
No
Misi dan Program Gubernur Jawa Timur
Permasalahan Pelayanan RSSA
(1)
(2)
(3)
1
Misi 1: Meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan.
Penghambat (Penyebab Masalah)
Pendorong Keberhasilan
(4)
(5)
Kurang efiensinya pelaksanaan tupoksi yang berdampak pada kurang efektifnya pelayanan kesehatan.
1. Adanya ketidaksesuaian beban tugas.
Masih terbatasnya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan sesuai standar
1. Anggaran operasional untuk rekruitmen tenaga kontrak terbatas.
2. Kebijakan ditentukan PERDA.
1. Re-organisasi RS 2. Spesifikasi kompetensi SDM yang memadai.
SOTK dengan
Program: 1.
2.
Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Belum terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar.
1. Adanya jenjang karir yang baik. 2. Adanya remunerasi.
sistem
2. Adanya pengembangan jumlah dan jenis pelayanan.
3. Adanya upaya pengembangan profesi.
3. Keterbatasan rekruitmen tenaga kesehatan PNS oleh Pemprov. Jatim.
4. Terbukanya kesempatan mengangkat kontrak.
1. Keterbatasan dana untuk pengadaan alat kesehatan dan penunjangnya.
1. Adanya kerjasama dengan pihak ketiga tentang operasional alat.
2. Belum optimalnya kerjasama operasional alat dengan pihak ketiga.
2. Jenis peralatan kedokteran yang cukup lengkap.
tenaga
3. Keterbatasan lahan untuk pengembangan pelayanan 4. Pengelolaan sarana dan prasarana yang kurang optimal. 5. Adanya ketidakpastian Alokasi dana Subsidi APBD dan APBN.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
87
Visi: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak. Faktor
No
Misi dan Program Gubernur Jawa Timur
Permasalahan Pelayanan RSSA
(1)
(2)
Penghambat (Penyebab Masalah)
Pendorong Keberhasilan
(3)
(4)
(5)
Kurang optimalnya mutu pelayanan sesuai SPM.
1. Keterbatasan sumber daya kesehatan yang ada.
1. Kompetensi SDM sudah memadai.
2. Pelaksanaan program patient safety belum optimal.
sub
2. Tersedianya pelayanan spesialistik.
3. Lemahnya kendali mutu pelayanan RS.
3. Adanya Standar Prosedur Operasional (SPO) Pelayanan.
4. Sistem rujukan dari PPK I dan PPK II yang belum berjalan optimal.
4. Sudah memperoleh sertifikat ISO 2008 dan sudah terakreditasi 16 pelayanan. 5. Adanya kegiatan pengendalian mutu melalui kegiatan QCC/ KBK. 6. Pelaksanaan pelayanan prima dan citizen charter. 7. Tuntutan akreditasi standart KARS 2012.
Belum optimalnya pencapaian standar kelas dunia.
1. Masih terbatasnya sumber daya RS sesuai standar. 2. Kebijakan dari provinsi belum sepenuhnya mendukung pencapaian RSUD provinsi berstandar kelas dunia.
Kurang pelayanan kompensasi pendidikan.
efisiennya sebagai proses
1. Belum terintegrasinya pelayanan dan pendidikan dalam hal pelaksanaan pelayanan di rumah sakit.
1. Adanya komitmen seluruh unsur RS untuk mewujudkan standar kelas dunia. 2. Proses pemenuhan standar akreditasi RS versi 2012 (KARS) yang mengacu standar akreditasi KARS Internasional. 1. Terakreditasinya RS pendidikan dan seluruh program studi. 2. Adanya Badan Koordinasi Pendidikan (Bakordik)
2. Kurang optimalnya dukungan dana dari fakultas kedokteran terhadap penyelenggaraan pendidikan di RS.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
88
Visi: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak. Faktor
No
Misi dan Program Gubernur Jawa Timur
Permasalahan Pelayanan RSSA
(1)
(2)
(3) Pengelolaan lingkungan RS belum sepenuhnya sesuai standar.
2
Misi 4: Meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik.
Belum sepenuhnya perencanaan, penganggaran, pengendalian, evaluasi dan pelaporan terintegrasi.
Program : 1.
2.
3.
4.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Belum terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar
Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah Program Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggar aan Pemerintahan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
Penghambat (Penyebab Masalah)
Pendorong Keberhasilan
(4)
(5)
1. Lahan terbatas. 2. Ketidaksesuaian pembangunan gedung dengan master plan.
1. Sudah ada AMDAL yang masih berlaku. 2. Adanya izin operasional pengolahan limbah
3. Terjadinya perubahan regulasi (KLH dan PERMENKES).
3. Adanya laboratorium kesehatan lingkungan RS.
1. Penentuan proyeksi pendapatan masih belum berbasis potensi riil.
1. Adanya Dokumen perencanaan, penganggaran, pengendalian dan evaluasi (RENSTRA, DPA, LAKIP, EVALUASI KINERJA, dll).
2. Masih adanya usulan kebutuhan yang belum didukung dengan evaluasi secara komprehensif. 3. Keterbatasan dana untuk pengadaan alat kesehatan dan penunjangnya. 4. Belum optimalnya kerjasama operasional alat dengan pihak ketiga.
2. Adanya kerjasama dengan pihak ketiga tentang operasional alat. 3. Jenis peralatan kedokteran yang cukup lengkap.
5. Keterbatasan lahan untuk pengembangan pelayanan 6. Pengelolaan sarana dan prasarana yang kurang optimal. 7. Adanya ketidakpastian Alokasi dana Subsidi APBD dan APBN.
89
3.3. Telaahan Terhadap Renstra Kementerian Kesehatan Tabel 3.4.
Permasalahan
Pelayanan
RSUD
Dr.
Saiful
Anwar
Malang
Berdasarkan Sasaran Renstra Kementerian Kesehatan Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya.
No (1) 1.
2.
Sasaran/ Program Strategis Renstra Kementerian Kesehatan (2)
Penghambat
Pendorong
(3)
(4)
(5)
1. Masih terbatasnya sumber daya RS sesuai standar.
1. Adanya komitmen seluruh unsur RS untuk mewujudkan standar kelas dunia.
Pembinaan Upaya Belum optimalnya Kesehatan Rujukan pencapaian standar dengan indikator kelas dunia. Rumah Sakit berstandar kelas dunia.
Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan dengan indikator Rumah Sakit Pendidikan menyelenggarakan pelayanan sesuai dengan standar RS Pendidikan.
Faktor
Permasalahan Pelayanan RSSA
Kurang efisiennya pelayanan sebagai kompensasi proses pendidikan.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
2. Kebijakan dari provinsi belum sepenuhnya mendukung pencapaian RSUD provinsi berstandar kelas dunia.
2. Proses pemenuhan standar akreditasi RS versi 2012 (KARS) yang mengacu standar Akreditasi KARS Internasional.
1. Belum 1. Terakreditasinya terintegrasinya RS pendidikan pelayanan dan dan seluruh pendidikan dalam program studi. hal pelaksanaan pelayanan di 2. Adanya Badan rumah sakit. Koordinasi Pendidikan 2. Kurang (Bakordik) optimalnya dukungan dana dari fakultas kedokteran terhadap penyelenggaraan pendidikan di RS.
90
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis. Tabel 3.5. Permasalahan Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar berdasarkan Analisis
KLHS
beserta
Faktor
Penghambat
dan
Pendorong
Keberhasilan Penanganannya. Faktor
No
Hasil KLHS terkait Tugas dan Fungsi SKPD
Permasalahan Pelayanan RSSA
Penghambat
Pendorong
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1.
Lingkungan RS rentan mengalami penurunan kualitas
Pengelolaan lingkungan RS belum sepenuhnya sesuai standar.
1. Lahan terbatas 2. Ketidaksesuaian pembangunan gedung dengan master plan. 3. Terjadinya perubahan regulasi (KLH dan PERMENKES)
1. Sudah ada AMDAL yang masih berlaku. 2. Adanya izin operasional pengolahan limbah 3. Adanya laboratorium kesehatan lingkungan RS
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis Penentuan isu strategis RSUD Dr. Saiful Anwar Malang ditetapkan dengan memperhatikan gambaran pelayanan rumah sakit, sasaran jangka menengah pada Renstra Kementerian Kesehatan, serta implikasi RTRW dan implikasi KLHS bagi pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Adapun tahapan yang dilakukan dalam menentukan isu strategis adalah dengan melakukan Focussed Group Discussion (FGD) dengan melibatkan seluruh jajaran manajemen RSUD Dr. Saiful Anwar dengan menggunakan skala kriteria sebagai berikut :
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
91
Tabel 3.6 Kriteria Penentuan Isu-isu Strategis No
Kriteria
Bobot
1
Memiliki pengaruh yang besar / signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
20
2
Keterkaitan dengan tupoksi RSUD Dr. Saiful Anwar malang
25
3
Dampak pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar terhadap kepuasan pelanggan
25
4
Memiliki daya ungkit untuk pembangunan kesehatan di Jawa Timur
15
5
Kemungkinan atau kemudahannya untuk ditangani
15
Total
100
Dari berbagai isu strategis yang ada maka setelah dilakukan Focussed Group Discussion (FGD) didapatkan hasil skor seperti tertera di dalam tabel berikut ini.
Tabel 3.7 Daftar nilai skala kriteria dalam penentuan isu strategis RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Nilai Skala Kriteria keNo
1
2
3
4
5
Total Skor
Isu Strategis
Ranking
1
Kurang efiensinya pelaksanaan tupoksi yang berdampak pada kurang efektifnya pelayanan kesehatan.
15
22.5
18.75
12
7.5
75.75
11
2
Masih terbatasnya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan sesuai standar.
20
22.5
25
11.25
7.5
86.25
5
3
Belum terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar.
18
22.5
25
10.5
9
85
6
4
Kurang optimalnya mutu pelayanan.
19
23.75
25
13.5
9
90.25
3
5
Belum pencapaian kelas dunia.
20
22.5
21.25
13.5
9.75
87
4
optimalnya standar
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
92
Nilai Skala Kriteria keNo
1
2
3
4
5
Total Skor
Isu Strategis
Ranking
6
Kurang pelayanan kompensasi pendidikan.
efisiennya sebagai proses
14
18.75
21.25
9
11.25
74.25
13
7
Pengelolaan lingkungan RS belum sepenuhnya sesuai standar.
16
20
20
9
9.75
74.75
12
8
Belum sepenuhnya perencanaan, penganggaran, pengendalian, evaluasi dan pelaporan terintegrasi.
12
17.5
17.5
9
12
68
17
9
Globalisasi perdagangan barang dan jasa khususnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sehingga makin banyaknya tenaga kesehatan asing yang bekerja di Indonesia khususnya di RS Swasta milik kooperasi.
14
17.5
21.25
9.75
4.5
67
19
10
MDGs terutama pada goals ke 4, 5 dan 6 (menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu serta memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya).
18
22.5
18.75
14.25
7.5
81
8
11
Pola penyakit metabolic, cardio cerebrovasculair, degeneratif, katastropik dan auto imun yang semakin meningkat. Yang berdampak semakin meningkatkan jumlah kasus dan kematian yang diakibatkannya.
18
23.75
20
12
4.5
78.25
9
12
Berkembangnya tourism.
15
15
21.25
7.5
7.5
66.25
20
health
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
93
Nilai Skala Kriteria keNo
1
2
3
4
5
Total Skor
Isu Strategis
Ranking
13
Reformasi Birokrasi Bidang Kesehatan melalui tuntutan terbentuknya Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Class Hospital).
16
25
25
13.5
12
91.5
1
14
Berlakunya sistem JKN dan target pencapaian jaminan kesehatan semesta pada tahun 2019.
19
25
25
14.25
7.5
90.75
2
15
Angka Nasional tinggi.
Kemiskinan yang masih
2
2.5
1.25
1.5
1.5
8.75
25
16
Munculnya penyakit menular dengan jenis strain baru.
16
22.5
17.5
13.5
7.5
77
10
17
Berkembangnya peredaran narkoba dan alkohol serta jumlah perokok.
11
11.25
10
9.75
1.5
43.5
22
18
Perekrutan tenaga PNS terbatas dan adanya kebijakan ASN.
13
20
17.5
11.25
6
67.75
18
19
Undang-Undang keterbukaan informasi publik dan perlindungan konsumen.
14
18.75
17.5
10.5
10.5
71.25
14
20
Adanya program Puskesmas PLUS (Pemberi Layanan Unggulan Spesialis) yang merupakan icon Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
6
7.5
7.5
4.5
4.5
30
23
21
Angka Kemiskinan di Jawa Timur yang masih tinggi dan Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Timur yang masih rendah.
12
7.5
10
13.5
4.5
47.5
21
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
94
Nilai Skala Kriteria keNo
1
2
3
4
5
Total Skor
Isu Strategis
Ranking
22
Semakin banyaknya RS swasta baru yang berstandar internasional yang berdiri di Malang.
14
21.25
17.5
9
9
70.75
15
23
Pertumbuhan jumlah penduduk di Jawa Timur.
1
1.25
1.25
12
1.5
17
24
24
Regionalisasi sistem rujukan di Provinsi Jawa Timur.
18
22.5
22.5
12.75
6
81.75
7
25
Terbukanya jalan melalui transportasi darat, udara dan air yang berdampak meningkatnya penularan penyakit.
2
1.25
1.25
1.5
1.5
7.5
27
26
Umur Harapan Hidup yang semakin meningkat yang berdampak pada semakin meningkatnya beban akibat penyakit kronis.
2
1.875
1.25
1.5
1.5
8.125
26
27
Pesatnya perkembangan informasi dan teknologi di bidang kesehatan.
14
18.75
20
9
8.25
70
16
Berdasarkan hasil skor terhadap beberapa isu-isu strategis tersebut maka yang diambil sebagai isu strategis RSUD Dr. Saiful Anwar Malang adalah : 1.
Reformasi Birokrasi Bidang Kesehatan melalui tuntutan terbentuknya Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Class Hospital).
2.
Berlakunya sistem JKN dan target pencapaian jaminan kesehatan semesta pada tahun 2019.
3.
Kurang optimalnya mutu pelayanan.
4.
Belum optimalnya pencapaian standar kelas dunia.
5.
Masih terbatasnya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan sesuai standar.
6.
Belum terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
95
7.
Regionalisasi sistem rujukan di Provinsi Jawa Timur.
8.
MDGs terutama pada goals ke 4, 5 dan 6 (menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu serta memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya).
9.
Pola penyakit metabolic, cardio cerebrovasculair, degeneratif, katastropik dan auto imun yang semakin meningkat. Yang berdampak semakin meningkatkan jumlah kasus dan kematian yang diakibatkannya.
10. Munculnya penyakit menular dengan jenis strain baru. 11. Kurang efiensinya pelaksanaan tupoksi yang berdampak pada kurang efektifnya pelayanan kesehatan. 12. Pengelolaan lingkungan RS belum sepenuhnya sesuai standar. 13. Kurang efisiennya pelayanan sebagai kompensasi proses pendidikan. 14. Undang-Undang keterbukaan informasi publik dan perlindungan konsumen. 15. Semakin banyaknya RS swasta baru yang berstandart internasional yang berdiri di Malang.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
96
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi 4.1.1. Visi Visi merupakan suatu komitmen untuk mencapai keadaan ideal dimasa depan dalam suatu organisasi. Perumusan visi RSUD Dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang tahun 2014 - 2019 dilakukan melalui telaah hasil analisa pada bab sebelumnya khususnya terkait permasalahan pelayanan SKPD dan isu strategis yang relevan. Selain itu, rumusan visi RSSA juga mempertimbangkan hasil telaahan terhadap visi Gubernur Jawa Timur dalam RPJMD tahun 2014 - 2019 dan Visi Menteri Kesehatan yang tertuang dalam Renstra Kementerian Kesehatan. Rumusan visi RSSA tahun 2014 - 2019 adalah sebagai berikut: “MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT” Dalam Visi diatas terdapat beberapa pokok – pokok visi yang dapat dijelaskan sebagai berikut.
Tabel 4.1. Pokok – pokok dan Penjelasan Visi RSSA 2014– 2019 Visi
Pokok-Pokok Visi
Penjelasan Visi
RSSA berupaya mencapai standar kelas dunia berdasarkan standar Berstandar Kelas Dunia akreditasi rumah sakit versi Menjadi Rumah 2012 dan Akreditasi KARS Sakit Berstandar Internasional. Kelas Dunia Pilihan Masyarakat Menjadi RS kepercayaan Pilihan masyarakat seluruh lapisan masyarakat.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
97
Berdasarkan tabel diatas, penjelasan lebih rinci dapat diuraikan sebagai berikut. Menjadi rumah sakit berstandar kelas dunia merupakan suatu upaya untuk meningkatkan aksesibilitas, kualitas dan inovasi pelayanan kesehatan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yang mengacu pada standar akreditasi rumah sakit versi 2012 dan Akreditasi KARS Internasional. Hal ini berarti bahwa standar pelayanan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang harus terakreditasi tingkat paripurna sekaligus lulus akreditasi KARS Internasional. Sedangkan sebagai rumah sakit pilihan masyarakat bermakna bahwa nilai / value yang dihasilkan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dapat menjadi kepercayaan masyarakat sehingga masyarakat akan selalu memilih RSUD Dr. Saiful Anwar Malang untuk memperoleh pelayanan kesehatan di tengah banyaknya rumah sakit pesaing yang ada di Malang, Dengan demikian pada akhirnya loyalitas masyarakat terhadap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang akan terwujud, melalui kesadaran dan kemauan sendiri, masyarakat akan selalu mempromosikan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang kepada masyarakat di lingkungannya.
4.1.2. Misi Sesuai dengan visi diatas, dirumuskan penjabaran visi dalam bentuk misi. Misi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, yang akan membantu penggambaran visi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yang ingin dicapai, serta menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan oleh RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Dalam suatu dokumen perencanaan, rumusan misi menjadi penting untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
98
Tabel 4.2. Perumusan Misi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Visi
Pokok-pokok visi
Misi Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang prima dengan mengutamakan keselamatan pasien dan berfokus pada kepuasan pelanggan.
Menjadi Berstandar Dunia Masyarakat
RS Kelas Berstandar kelas dunia Mewujudkan Pilihan pilihan masyarakat penyelenggaraan pendidikan dan penelitian kesehatan berkelas dunia. Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang profesional, akuntabel dan transparan.
Sesuai dengan tabel diatas, rumusan misi dalam upaya mencapai visi “Rumah Sakit Berstandar Kelas Dunia Pilihan Masyarakat” yaitu : 1. Mewujudkan
kualitas
pelayanan
paripurna
yang
prima
dengan
mengutamakan keselamatan pasien dan berfokus pada kepuasan pelanggan; 2. Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan dan penelitian kesehatan berkelas dunia; 3. Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang profesional, akuntabel dan transparan.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
99
4.2. Tujuan dan Sasaran 4.2.1. Tujuan Dalam rangka mencapai visi dan misi tersebut diatas, maka harus dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa perumusan tujuan strategis (strategic goals) organisasi. Tujuan merupakan hasil yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai lima tahun mendatang yang menggambarkan arah strategis organisasi dan digunakan untuk meletakkan kerangka prioritas dengan menfokuskan arah semua program dan aktivitas organisasi pada pencapaian misi. Adapun tujuan yang akan dicapai Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang dalam mewujudkan misinya adalah sebagai berikut : 1. Dalam mewujudkan misi kesatu yaitu “Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang prima dengan mengutamakan keselamatan pasien dan berfokus pada kepuasan pelanggan” maka tujuan yang ingin dicapai adalah “Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dalam rangka keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan”, dengan indikator : - Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan yang memenuhi standar Akreditasi KARS Internasional. 2. Dalam mewujudkan misi kedua yaitu “Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan dan penelitian kesehatan berkelas dunia” maka tujuan yang ingin dicapai adalah “Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan penelitian kesehatan berkelas dunia”, dengan indikator : - Persentase
Elemen
Akreditasi
Pelayanan
pendidikan
yang
memenuhi standar akreditasi KARS. 3. Dalam mewujudkan misi ketiga yaitu “Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang profesional, akuntabel dan transparan” maka tujuan yang ingin dicapai adalah “Meningkatkan kualitas manajemen RS yang professional, akuntabel dan transparan”, dengan indikator : - Cost Recovery Ratio (CRR) Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
100
4.2.2. Sasaran Sasaran
merupakan
penjabaran
dari
tujuan
organisasi
dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan secara operasional. Rumusan sasaran yang ditetapkan diharapkan
dapat
memberikan
fokus
pada
penyusunan
program
operasional dan kegiatan pokok organisasi yang bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai. Berdasarkan makna penetapan sasaran tersebut maka Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang menetapkan sasaran sebagai berikut : 1. Untuk
mewujudkan
kesehatan
dalam
“Meningkatkan
tujuan rangka
keselamatan
kualitas
pasien
dan
pelayanan kepuasan
pelanggan” maka ditetapkan sasaran “Meningkatnya efisiensi, mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat”, dengan indikator : - Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan yang memenuhi standar Akreditasi RS versi 2012. - Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan yang memenuhi standar Akreditasi KARS Internasional. - Persentase Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target. - Bed Occupancy Rate (BOR). - Average Length Of Stay (ALOS). - Turn Over Interval (TOI). - Bed Turn Over (BTO). - Net Death Rate (NDR). - Gross Death Rate (GDR). - Indek Kepuasan Masyarakat (IKM).
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
101
2. Untuk mewujudkan tujuan “Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan penelitian kesehatan berkelas dunia” maka ditetapkan sasaran “Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan dan publikasi ilmiah internasional”, dengan indikator: - Persentase
Elemen
Akreditasi
Pelayanan
pendidikan
yang
memenuhi standar Akreditasi KARS. - Persentase peserta didik yang menyelesaikan periode pendidikan tepat waktu di RS. - Persentase
karya
ilmiah
yang
dipublikasikan
pada
jurnal
Internasional. 3. Untuk mewujudkan tujuan “Meningkatkan kualitas manajemen RS yang profesional, akuntabel dan transparan” maka ditetapkan sasaran “Meningkatnya kualitas tata kelola rumah sakit dan SDM yang profesional”, dengan indikator : - Persentase Kelengkapan Dokumen SAKIP yang tepat waktu. - Cost Recovery Ratio (CRR). - Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). - Persentase hasil Penilaian Kinerja Pegawai yang baik.
Adapun indikator sasaran dan target yang didasarkan pada masingmasing tujuan yang akan dicapai RSUD Dr. Saiful Anwar selama lima tahun ke depan seperti tertera pada tabel 4.3. di bawah ini. Di dalam Renstra ini, target kinerja dalam periode lima tahun ke depan dimulai tahun 2015 sampai tahun 2019 dengan menggunakan data hasil pencapaian kegiatan tahun 2013 sebagai data awal perencanaan. Hal ini karena Renstra disusun pada tahun 2014 dan target kinerja tahun 2014 merupakan bagian dari target kinerja Renstra periode 2009 -2014.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
102
Tabel 4.3. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2014 – 2019.
NO
1.
MISI
Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang prima dengan mengutamakan keselamatan pasien dan berfokus pada kepuasan pelanggan.
TUJUAN
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dalam rangka keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan.
INDIKATOR KINERJA
Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan yang memenuhi standar Akreditasi KARS Internasional
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
KONDISI AWAL (2013)
TARGET AKHIR TAHUN RENSTRA
60 %
100 %
SASARAN
Meningkatnya efisiensi, mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat.
INDIKATOR KINERJA
KONDISI SATUAN AWAL (2013)
TARGET TAHUN 2015
2016
2017
2018
2019
Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan yang memenuhi standar Akreditasi RS versi 2012
%
75
100
100
100
100
100
Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan yang memenuhi standar Akreditasi KARS Internasional
%
60
70
80
90
100
100
Persentase Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target
%
83
85
87.5
90
95
100
BOR
%
69.26
70
72
73
74
75
103
NO
2.
MISI
Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan dan penelitian kesehatan berkelas dunia.
TUJUAN
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan penelitian kesehatan berkelas dunia.
INDIKATOR KINERJA
Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan pendidikan yang memenuhi standar akreditasi KARS
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
KONDISI AWAL (2013)
60 %
TARGET AKHIR TAHUN RENSTRA
100 %
SASARAN
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan dan publikasi ilmiah internasional
INDIKATOR KINERJA
KONDISI SATUAN AWAL (2013)
TARGET TAHUN 2015
2016
2017
2018
2019
ALOS
Hari
6.39
7
7
7
7
7
TOI
Hari
2.75
3
2
2
2
2
BTO
Kali
40.83
41
42
44
45
46
NDR
%
6.16
6.5
5.5
4.5
3.5
2.5
GDR
%
9.27
8.5
7.5
6.5
5.5
4.5
IKM
-
80.32
80,5
81
81,5
82
82,5
Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan pendidikan yang memenuhi standar akreditasi KARS
%
60
70
80
85
95
100
Persentase peserta didik yang menyelesaik an periode pendidikan tepat waktu di RS
%
99,96
100
100
100
100
100
104
NO
MISI
TUJUAN
INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL (2013)
TARGET AKHIR TAHUN RENSTRA
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
Persentase
KONDISI SATUAN AWAL (2013)
TARGET TAHUN 2015
2016
2017
2018
2019
%
12,5
37,5
62,5
87,5
100
100
Persentase Kelengkapan Dokumen SAKIP yang tepat waktu
%
100
100
100
100
100
100
Cost Recovery Ratio (CRR)
%
80
82
84
86
88
90
IKM
-
80,32
80,5
81
81,5
82
82,5
Persentase hasil Penilaian Kinerja Pegawai yang baik
%
-
karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal Internasional.
3.
Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang profesional, akuntabel dan transparan.
Meningkatkan kualitas manajemen RS yang professional, akuntabel dan transparan.
Cost Recovery Ratio (CRR)
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
80 %
90 %
Meningkatnya kualitas tata kelola rumah sakit dan SDM yang profesional
90
92,5
95
97,5
100
105
4.3. Strategi dan Kebijakan 4.3.1. Strategi Strategi dan kebijakan jangka menengah RSUD Dr. Saiful Anwar menunjukkan bagaimana cara RSUD Dr. Saiful Anwar mencapai tujuan, sasaran jangka menengah, dan target kinerja hasil (outcome) program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi RSUD Dr. Saiful Anwar, sekaligus menjadi dasar perumusan kegiatan RSUD Dr. Saiful Anwar bagi setiap program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi RSUD Dr. Saiful Anwar. Guna merumuskan strategi dan kebijakan tersebut maka dilakukan perumusan strategi setiap sasaran sebagai berikut.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
106
Tabel 4.4. Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran “Meningkatnya efisiensi, mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat”. Stengths-S
Faktor Internal
Weaknesses-W
1. Spesifikasi kompetensi SDM yang 1. Kurang optimalnya memadai. pelayanan 2. Adanya kerjasama dengan pihak 2. Belum optimalnya ketiga tentang operasional alat. standar kelas dunia
Faktor Eksternal
Opportunities-O
1. Reformasi Birokrasi Bidang Kesehatan melalui tuntutan terbentuknya Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Class Hospital) 2. Berlakunya sistem JKN dan target pencapaian jaminan kesehatan semesta pada tahun 2019. 3. Pola penyakit degeneratif dan Katastropic yang semakin meningkat
mutu
pencapaian
3. Jenis peralatan kedokteran yang 3. Masih terbatasnya kuantitas dan cukup lengkap. kualitas tenaga kesehatan sesuai standar 4. Tersedianya pelayanan sub spesialistik. 4. Belum terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar 5. Adanya Standar Prosedur Operasional (SPO) Pelayanan Strategi SO
Strategi WO
1. Meningkatkan
1. Meningkatkan
2. Mengevaluasi Standar Prosedur
2. Pemenuhan standar keselamatan
standar kualitas pelayanan RS sesuai dengan standar kelas dunia akreditasi KARS Internasional Operasional (SPO)
3. Meningkatkan
sistem
sumber daya (Sarana prasarana, SDM, dll) yang mendukung pencapaian SPM pasien
jejaring
rumah sakit
3. Realokasi tempat tidur di ruangan rawat inap
4. Meningkatkan audit medis
4. Munculnya penyakit menular dengan jenis strain baru Treaths-T
1. Regionalisasi sistem rujukan di Provinsi Jawa Timur 2. Semakin banyaknya RS swasta baru yang berstandar internasional yang berdiri di Malang
Strategi ST
1. Meningkatkan sumber daya RS 2. Meningkatkan sistem jejaring rumah sakit
Strategi WT
1. Meningkatkan standar kualitas pelayanan RS sesuai dengan standar akreditasi RS versi 2012
3. Undang-Undang keterbukaan informasi public dan perlindungan konsumen.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
107
Dari alternatif strategi seperti tersebut diatas maka strategi yang dipilih untuk mencapai sasaran “Meningkatnya efisiensi, mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat” beserta indikatornya adalah sebagai berikut.
Tabel 4.5. Strategi Pencapaian Indikator Sasaran “Meningkatnya efisiensi, mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat”.
SASARAN Meningkatnya efisiensi, mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat.
INDIKATOR KINERJA
STRATEGI
STRATEGI TERPILIH
1. Meningkatkan Persentase Elemen Meningkatkan standar kualitas Akreditasi Pelayanan standar kualitas pelayanan RS yang memenuhi pelayanan RS sesuai dengan standar Akreditasi sesuai dengan standar akreditasi RS versi 2012 standar akreditasi RS versi 2012. RS versi 2012. Persentase Elemen Meningkatkan Akreditasi Pelayanan standar kualitas 2. Meningkatkan sistem jejaring RS yang memenuhi pelayanan RS melalui intensifikasi standar Akreditasi sesuai dengan dan ekstensifikasi KARS Internasional standar akreditasi kerjasama KARS Internasional. operasional Persentase Indikator Meningkatkan Standar Pelayanan sumber daya Minimal (SPM) yang (Sarana prasarana, mencapai target SDM, dll) yang mendukung pencapaian SPM. BOR
Realokasi tidur di rawat inap
ALOS
Mengevaluasi Standar Prosedur Operasional (SPO )
TOI
Realokasi tempat tidur di ruangan rawat inap
BTO
Realokasi tempat tidur di ruangan rawat inap
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
tempat ruangan
108
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
STRATEGI
NDR
Meningkatkan audit medis
GDR
Meningkatkan sistem jejaring RS melalui intensifikasi dan ekstensifikasi kerjasama operasional
IKM
Meningkatkan sumber daya (Sarana prasarana, SDM, dll)
STRATEGI TERPILIH
Selanjutnya analisa SWOT untuk menentukan strategi pada sasaran ”Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan dan publikasi ilmiah internasional” dapat dilihat dalam tabel berikut.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
109
Tabel 4.6. Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran “Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan dan publikasi ilmiah internasional”.
Faktor Internal
Stengths-S
Weaknesses-W
1. Terakreditasinya RS pendidikan dan seluruh program studi
1. Kurang efisiennya pelayanan sebagai kompensasi proses pendidikan
2. Spesifikasi kompetensi SDM yang memadai. 3. Jenis peralatan kedokteran yang cukup lengkap. Faktor Eksternal
Opportunities-O 1. Reformasi Birokrasi Bidang Kesehatan melalui tuntutan terbentuknya Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Class Hospital)
2. Belum optimalnya pencapaian standar kelas dunia khususnya RS pendidikan
4. Adanya Badan Koordinasi Pendidikan (Bakordik)
3. Masih terbatasnya jumlah penelitian dipublikasikan di jurnal internasional
Strategi SO
Strategi WO
1. Meningkatkan
standar kualitas penyelenggara pendidikan sesuai dengan standar akreditasi KARS
1. Fasilitasi publikasi ilmiah pada jurnal internasional
2. Mengoptimalkan
sistem
pendataan jurnal penelitian
2. Berlakunya sistem JKN dan target pencapaian jaminan kesehatan semesta pada tahun 2019 3. Globalisasi perdagangan barang dan jasa khususnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Treaths-T 1. Perekrutan tenaga PNS terbatas dan adanya kebijakan ASN
Strategi ST
1. Meningkatkan
standar kualitas penyelenggara pendidikan sesuai dengan standar akreditasi KARS
Strategi WT
1. Meningkatkan
standar kualitas penyelenggara pendidikan sesuai dengan standar akreditasi KARS
2. Semakin banyaknya RS swasta baru yang berstandar internasional yang berdiri di Malang 3. Undang-Undang keterbukaan informasi public dan perlindungan konsumen
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
110
Sesuai dengan hasil analisa diatas, selanjutnya dipilih maupun digabungkan beberapa strategi dalam upaya mencapai mencapai sasaran “Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan dan publikasi ilmiah internasional” adalah sebagai berikut.
Tabel 4.7. Strategi Pencapaian Indikator Sasaran “Meningkatnya kualitas penyelenggaraan
pendidikan
dan
publikasi
ilmiah
internasional”.
SASARAN
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan dan publikasi ilmiah internasional
INDIKATOR KINERJA
STRATEGI
Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan pendidikan yang memenuhi standar Akreditasi KARS
Meningkatkan standar kualitas penyelenggara pendidikan sesuai dengan standar akreditasi KARS
Persentase peserta didik yang menyelesaikan periode pendidikan tepat waktu di RS
Meningkatkan standar kualitas penyelenggara pendidikan sesuai dengan standar akreditasi KARS
Jumlah karya ilmiah yang diterbitkan pada jurnal / forum internasional.
1. Fasilitasi publikasi ilmiah pada jurnal internasional.
STRATEGI TERPILIH
Meningkatkan standar kualitas penyelenggara pendidikan dan penelitian sesuai dengan standar akreditasi KARS.
2. Mengoptimalkan sistem pendataan jurnal penelitian.
Sasaran terakhir yaitu meningkatnya kualitas tata kelola rumah sakit dan SDM yang professional dapat diformulasikan beberapa alternatif strategi sebagai berikut.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
111
Tabel 4.8. Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran “Meningkatnya kualitas tata kelola rumah sakit dan SDM yang profesional”. Stengths-S 1. Adanya jenjang karir yang baik Faktor Internal
2. RSSA sebagai BLUD 3. Adanya sistem remunerasi
Faktor Eksternal
Opportunities-O
Weaknesses-W 1. Kurang efiensinya pelaksanaan tupoksi yang berdampak pada kurang efektifnya pelayanan kesehatan
4. Adanya Dokumen perencanaan, penganggaran, pengendalian dan evaluasi
2. Belum sepenuhnya perencanaan, penganggaran, pengendalian, evaluasi dan pelaporan terintegrasi
Strategi SO
Strategi WO
1. Reformasi Birokrasi Bidang 1. Meningkatkan sistem informasi 1. Meningkatkan koordinasi antar Kesehatan melalui tuntutan manajemen RS unit kerja dalam rangka terbentuknya Rumah Sakit penyusunan dokumen SAKIP 2. Meningkatkan pendapatan Indonesia Kelas Dunia (World fungsional melalui intensifikasi 2. Meningkatkan sumber Daya RS Class Hospital) dan ekstensifikasi 2. Berlakunya sistem JKN dan 3. Meningkatkan efisiensi biaya target pencapaian jaminan kesehatan semesta pada tahun 2019 3. Perkembangan dinamika masyarakat
Treaths-T 1. Kebijakan SOTK dengan PERDA
Strategi ST ditentukan
2. Perekrutan tenaga PNS terbatas dan adanya kebijakan ASN
Strategi WT
1. Meningkatkan pemahaman 1. Meningkatkan sistem tentang peraturan kepegawaian manajemen RS
informasi
2. Optimalisasi tenaga kerja dan tenaga kontrak
Sesuai dengan hasil analisa SWOT terdapat beberapa strategi yang dapat dipilih maupun dikombinasikan sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai. Dari beberapa strategi tersebut, strategi yang digunakan untuk mencapai sasaran “Meningkatnya kualitas tata kelola rumah sakit dan SDM yang profesional” adalah sebagai berikut.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
112
Tabel 4.9. Strategi Pencapaian Indikator Sasaran “Meningkatnya kualitas tata kelola rumah sakit dan SDM yang profesional”. INDIKATOR KINERJA
SASARAN
Meningkatnya 3. Persentase kualitas tata kelola Kelengkapan rumah sakit dan Dokumen SAKIP yang SDM yang tepat waktu profesional
STRATEGI
STRATEGI TERPILIH
Meningkatkan koordinasi antar unit kerja dalam rangka penyusunan dokumen SAKIP.
Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) secara bertahap dan berkesinambungan
Meningkatkan sistem informasi manajemen RS. 4. Cost Recovery Ratio (CRR)
Meningkatkan pendapatan fungsional melalui intensifikasi dan ekstensifikasi. Meningkatkan efisiensi biaya.
5. IKM
Meningkatkan sumber daya (Sarana prasarana, SDM, dll)
6. Persentase hasil Penilaian Kinerja Pegawai yang baik
Meningkatkan pemahaman tentang peraturan kepegawaian Optimalisasi kerja dan kontrak
7. Persentase kenaikan jumlah tenaga RS yang mendapatkan pelatihan
Meningkatkan sumber daya (Sarana prasarana, SDM, dll) yang mendukung pencapaian SPM. Optimalisasi kerja dan kontrak
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
tenaga tenaga
tenaga tenaga
113
4.3.2. Kebijakan Kebijakan merupakan cara pelaksanaan strategi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dengan lebih mudah. Dari perumusan strategi seperti tersebut di atas maka kebijakan yang akan dilaksanakan adalah seperti tertera dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.10. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dr. Saiful Anwar Tahun 2014 – 2019. VISI
: MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT
MISI I : Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang prima dengan mengutamakan keselamatan pasien dan berfokus pada kepuasan pelanggan. Tujuan
Sasaran
Strategi
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dalam rangka keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan.
Meningkatnya efisiensi, mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat.
Meningkatkan standar kualitas pelayanan RS sesuai dengan standar akreditasi RS versi 2012. Meningkatkan sistem jejaring RS melalui intensifikasi dan ekstensifikasi kerjasama operasional
Kebijakan Pemenuhan sumber daya RS sesuai standar akreditasi RS versi 2012 Peningkatan kerjasama operasional (KSO) dengan RS sekitar
MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan dan penelitian kesehatan berkelas dunia. Tujuan Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan penelitian kesehatan berkelas dunia
Sasaran Meningkatnya kualitas8. penyelenggaraan pendidikan dan publikasi ilmiah internasional
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
Strategi
Kebijakan
Meningkatkan standar 9. Pemenuhan standar kualitas akreditasi KARS. penyelenggara pendidikan dan penelitian sesuai dengan standar akreditasi KARS.
114
MISI III : Meningkatkan tata kelola rumah sakit yang profesional, akuntabel dan transparan berkelas dunia. Tujuan
Sasaran
Meningkatkan kualitas manajemen RS yang professional, akuntabel dan transparan
Meningkatnya kualitas tata kelola rumah sakit dan SDM yang profesional
Strategi
Kebijakan
Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) secara bertahap dan berkesinambungan
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) secara bertahap dan berkesinambungan yang dapat menyediakan data dan informasi bagi seluruh tingkat manajemen secara cepat dan tepat dalam rangka meningkatkan kecepatan dan mutu pelayanan.
4.4. Nilai Dasar Nilai Dasar (Core Values) merupakan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit. Guna mewujudkan visi dan misinya, RSSA selalu memfokuskan
kegiatannya
untuk
menghasilkan
nilai-nilai
bagi
penerima
pelayanan, dan senantiasa melakukan improvement terhadap sistem dan proses dalam memberikan pelayanan. Dengan demikian, untuk memenuhi dua tuntutan tersebut, rumah sakit perlu menanamkan dan menjujung tinggi nilai-nilai dasar yang disingkat sebagai RSSA, yaitu R = Respect Pelayanan kepada masyarakat diberikan dengan ikhlas tanpa membedakan status sosial, yang merupakan tindakan terpuji, sehingga masyarakat merasa dipedulikan dan akan menumbuhkan rasa cinta dan senang kepada rumah sakit. S = Safety Pelayanan harus menjamin keselamatan bagi pasien dan keluarganya serta petugas rumah sakit, agar terhindar dari bahaya dan ancaman yang bisa menyebabkan cidera, tertular penyakit, maupun kejadian yang tidak diinginkan.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
115
S = Sinergy Pada dasarnya sifat manusia saling membantu, karena setiap manusia tidak bisa bekerja sendiri. Sistem kerja lintas fungsi dan secara tim menjadi pijakan utama dalam bekerja. Sistem kerja lintas fungsi menjadikan organisasi belajar (learning organization) untuk membuat perubahan yang berkelanjutan yang merupakan awal menuju sukses kelas dunia. A = Accountable Sebagai institusi publik, pelayanan yang diberikan harus transparan dan dapat di pertanggungjawabkan kepada pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan.
4.5. Budaya Kerja Dalam rangka untuk meningkatkan produktifitas setiap tenaga medis, paramedis, dan non medis perlu dibangun budaya kerja. Budaya kerja
akan
membentuk sikap dan perilaku dalam melaksanakan pekerjaan maupun berhubungan dengan sesama sehari hari selalu berdasarkan nilai-nilai yang dianut, sehingga dapat menjadi motivasi dan memberi inspirasi untuk senantiasa bekerja lebih baik. Dengan motto “Kepuasan dan Keselamatan Pasien adalah tujuan kami” serta slogan “Kami melayani dengan kasih sayang (With love we serve )” perlu dibudayakan rasa: 1. Peduli
: Semua insan rumah sakit harus peduli baik terhadap sesama, pasien dan keluarganya maupun lingkungan dengan tindakan yang nyata dan segera.
2. Melayani : Semua insan rumah sakit harus mempunyai jiwa melayani dan tidak
harus
dilayani
baik
terhadap
sesama,
pasien
dan
keluarganya serta partner kerja rumah sakit. 3. Memiliki : Semua insan rumah sakit harus merasa memiliki rumah sakit seperti milik sendiri, ikut memelihara dan menjaga sarana dan prasarana
rumah
sakit
serta
menjaga
kebersihan
dan
kenyamanan lingkungan rumah sakit.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
116
4. Ramah
: Semua insan rumah sakit harus memberikan pelayanan dengan senyum, salam, sapa, sopan dan santun kepada seluruh pelanggan RS.
5. Bersih
: Semua insan rumah sakit harus bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan, dan akuntabel.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
117
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Dari penetapan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan dan memperhatikan analisis lingkungan internal dan eksternal maka Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang menetapkan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam waktu lima tahun ke depan. Adapun rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif adalah sebagai berikut :
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
118
Tabel. V.1. Sasaran dan Program Serta Indikator Kinerja Untuk Mewujudkan Misi Pertama
Misi
: Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang prima dengan mengutamakan keselamatan pasien dan berfokus pada kepuasan pelanggan.
Tujuan
: Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dalam rangka keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan, dengan indikator :
NO
INDIKATOR
DEFINISI OPERASIONAL
1.
Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan yang memenuhi standar Akreditasi KARS Internasional
SASARAN
2015
2016
2017
2018
2019
Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan yang memenuhi standar Akreditasi RS versi 2012
75 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan yang memenuhi standar Akreditasi KARS Internasional
60 %
70 %
80 %
90 %
100 %
100 %
DEFINISI OPERASIONAL URAIAN
1.
Meningkatnya efisiensi, mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat
INDIKATOR
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
TARGET PADA AKHIR RENSTRA (TAHUN 2019)
60 %
100 %
RENCANA / TARGET PADA TAHUN :
KONDISI AWAL (2013)
NO
KONDISI AWAL TAHUN (2013)
STRATEGI
KEBIJAKAN
PROGRAM
1. Meningkatkan standar kualitas pelayanan RS sesuai dengan standar akreditasi RS versi 2012
1. Pemenuhan sumber daya RS sesuai standar akreditasi RS versi 2012
Program Peningkatan Pelayanan BLUD
2. Meningkatkan sistem jejaring RS melalui intensifikasi dan ekstensifikasi kerjasama operasional
2. Peningkatan kerjasama operasional (KSO) dengan RS sekitar
119
SASARAN
2015
2016
2017
2018
2019
83 %
85 %
87,5 %
90 %
95 %
100 %
BOR
69,26%
70%
72%
73%
74%
75%
Average Length of Stay (ALOS)
6,39 hari
7 hari
7 hari
7 hari
7 hari
7 hari
Turn Over Internal (TOI)
2,75 hari
3 hari
2 hari
2 hari
2 hari
2 hari
Bed Turn Over (BTO)
40,83 kali
41 kali
42 kali
44 kali
45 kali
46 kali
Net Death Rate (NDR)
6,16 %
6.5 %
5.5 %
4.5 %
3.5 %
2.5 %
Gross Death Rate (GDR)
9.27%
8.5 %
7.5 %
6.5 %
5.5 %
4.5 %
80,32
80,5
81
81,5
82
82,5
DEFINISI OPERASIONAL URAIAN
RENCANA / TARGET PADA TAHUN :
KONDISI AWAL (2013)
NO INDIKATOR Persentase indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target
Indek Kepuasan Masyarakat (IKM)
Nilai rata-rata IKM Rumah Sakit
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
STRATEGI
KEBIJAKAN
PROGRAM
120
Tabel. V.2. Sasaran dan Program Serta Indikator Kinerja Untuk Mewujudkan Misi Dua
Misi
: Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan dan penelitian kesehatan yang berkelas dunia.
Tujuan
: Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan penelitian kesehatan berkelas dunia, dengan indikator :
NO
INDIKATOR
1.
Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan pendidikan yang memenuhi standar akreditasi KARS
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
DEFINISI OPERASIONAL
KONDISI AWAL TAHUN (2013)
TARGET PADA AKHIR RENSTRA (TAHUN 2019)
60 %
100 %
121
SASARAN
2015
2016
2017
2018
2019
60 %
70 %
80 %
85 %
95 %
100 %
Persentase peserta didik yang menyelesaik an periode pendidikan tepat waktu di RS
99,96 %
100 %
100 %
100%
100 %
100 %
Persentase karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal Internasional
12,5 %
37,5 %
62,5 %
87,5 %
100 %
100 %
DEFINISI OPERASIONAL URAIAN
1.
RENCANA / TARGET PADA TAHUN :
KONDISI AWAL (2013)
No INDIKATOR
Meningkatnya Persentase kualitas Elemen penyelenggaAkreditasi raan Pelayanan pendidikan pendidikan dan publikasi yang ilmiah memenuhi internasional standar akreditasi KARS.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
STRATEGI
KEBIJAKAN
PROGRAM
Meningkatkan standar kualitas penyelenggaraan pendidikan dan penelitian sesuai dengan standar akreditasi KARS
Pemenuhan standar akreditasi KARS
Program Peningkatan Pelayanan BLUD
122
Tabel. V.3. Sasaran dan Program Serta Indikator Kinerja Untuk Mewujudkan Misi Ketiga
Misi
: Mewujudkan tatakelola rumah sakit yang profesional, akuntabel dan transparan
Tujuan
: Meningkatkan kualitas manajemen RS yang professional, akuntabel dan transparan, dengan indikator :
NO
1.
INDIKATOR
Cost Recovery Ratio (CRR)
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
DEFINISI OPERASIONAL
KONDISI AWAL TAHUN (2013)
TARGET PADA AKHIR RENSTRA (TAHUN 2019)
80 %
90 %
123
SASARAN NO
1.
DEF INISI OPERASIONAL
RENCANA / TARGET PADA TAHUN :
KONDISI AWAL (2013)
2015
2016
2017
2018
2019
URAIAN
INDIKATOR
Meningkatnya kualitas tata kelola rumah sakit dan SDM yang profesional
Persentase Kelengkapan Dokumen SAKIP yang tepat waktu
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Cost Recovery Ratio (CRR)
80 %
82%
84%
86%
88%
90%
80,32
80,5
81
81,5
82
82,5
-
90 %
92,5 %
95 %
97,5 %
100 %
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Nilai rata-rata IKM Rumah Sakit
Persentase hasil Penilaian Kinerja Pegawai yang baik.
STRATEGI
KEBIJAKAN
PROGRAM
Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) termasuk sub sistem informasi pengelolaan keuangan secara bertahap dan berkesinambungan
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) termasuk sub sistem informasi pengelolaan keuangan secara bertahap dan berkesinambung an yang dapat menyediakan data dan informasi bagi seluruh tingkat manajemen secara cepat dan tepat dalam rangka meningkatkan kecepatan dan mutu pelayanan.
1. Program Peningkatan Pelayanan BLUD 2. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 4. Program Peningkatan Kapasitas kelembagaan Pemerintah Daerah 5. Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggar aan Pemerintahan 6. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
124
Tabel V.4. Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan Indikatif Untuk Mewujudkan Misi Pertama
Misi
: Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang prima dengan mengutamakan keselamatan pasien dan berfokus pada kepuasan pelanggan.
Tujuan
: Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dalam rangka keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan
Sasaran : Meningkatnya efisiensi, mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat, dengan indikator : 1.
Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan yang memenuhi standar Akreditasi RS versi 2012
2.
Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan yang memenuhi standar Akreditasi KARS Internasional
3.
Persentase indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target
4.
Bed Occupancy Rate (BOR)
5.
Average Length of Stay (ALOS)
6.
Turn Over Interval (TOI)
7.
Bed Turn Over (BTO)
8.
Net Death Rate (NDR)
9.
Gross Death Rate (GDR)
10. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
125
NO
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Data Capaian pada Tahun Awal Perenca naan (2013)
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
1.
Program Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Persentase Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target
83 %
85%
369.036.300.000
87,5%
387.363.115.000
90%
558.500.000.000
92.5%
567.900.000.000
95%
577.650.000.000
95%
2.460.449.415.000
Bed Occupancy Rate (BOR)
69,26%
70%
72%
73%
74%
75%
75%
Indek Kepuasan Masyarakat (IKM)
80,32
80,5
81
81,5
82
82,5
82,5
Kegiatan Peningkatan Pelayanan RS/RS Khusus/BP-4
Output : Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
369.036.300.000
387.363.115.000
-
-
-
Unit Kerja SKPD Penang gung jawab
Lokasi
(17)
(18)
RSUD Dr. Saiful Anwar
756.399.415.000
80,32
80,5
81
-
-
-
81
83 %
85%
87,5 %
-
-
-
87,5%
Hasil : Persentase Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
126
Kota Malang
NO
(1)
Program dan Kegiatan
(2)
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan yang memenuhi standar Akreditasi RS versi 2012
75 %
100 %
100 %
-
-
-
100 %
69,26 %
70%
72%
-
-
-
72 %
-
-
-
81,5
82
82,5
82,5
Persentase Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target
-
-
-
90 %
95 %
100 %
100 %
Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan yang memenuhi standar Akreditasi RS versi 2012
-
-
-
100 %
100 %
100 %
100 %
Bed Occupancy Rate (BOR) Kegiatan Penguatan pelayanan RS / RS Khusus
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Data Capaian pada Tahun Awal Perenca naan (2013)
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)
Tahun 2015
Output : Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Tahun 2016
-
Tahun 2017
-
Tahun 2018
558.500.000.000
Tahun 2019
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
577.650.000.000
567.900.000.000
Unit Kerja SKPD Penang gung jawab
Lokasi
(17)
(18)
1.704.050.000.000
Hasil :
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
127
NO
(1)
Program dan Kegiatan
(2)
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)
(3) Bed Occupancy Rate (BOR)
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Data Capaian pada Tahun Awal Perenca naan (2013)
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
Tahun 2015
69,26 %
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
Tahun 2016
Tahun 2017
73%
Tahun 2018
74%
Tahun 2019
75%
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
Unit Kerja SKPD Penang gung jawab
Lokasi
(17)
(18)
75%
128
Tabel V.5. Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan Indikatif Untuk Mewujudkan Misi Kedua
Misi
: Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan dan penelitian kesehatan yang berkelas dunia
Tujuan
: Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan penelitian kesehatan berkelas dunia
Sasaran : Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan dan publikasi ilmiah internasional, dengan indikator : 1.
Persentase Elemen akreditasi pelayanan pendidikan yang memenuhi standar akreditasi KARS
2.
Persentase peserta didik yang menyelesaikan periode pendidikan tepat waktu di RS
3.
Persentase karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal Internasional
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
129
NO
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Data Capaian pada Tahun Awal Perenca naan (2013)
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
Unit Kerja SKPD Penang gung jawab
Lokasi
(18)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
1.
Program Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Persentase penyelesaian pendidikan di RS
99,96%
100%
1.500.000.000
100%
1.750.000.000
100%
3.000.000.000
100%
3.250.000.000
100%
3.350.000.000
100%
12.850.000.000
RSUD Dr. Saiful Anwar
Kegiatan Peningkatan Pelayanan RS/RS Khusus/BP-4
Output : Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
1.500.000.000
1.750.000.000
-
-
-
Kota Malang
3.250.000.000
80,32
80,5
81
-
-
-
81
Persentase peserta didik yang menyelesaikan periode pendidikan tepat waktu di RS
99,96%
100 %
100 %
-
-
-
100 %
Persentase karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal Internasional
12,5%
37,5%
62,5%
-
-
-
62,5%
Hasil :
Kegiatan Output : Penguatan pelayanan Indeks RS / RS Kepuasan Khusus Masyarakat (IKM)
-
-
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
-
3.000.000.000 81,5
3.250.000.000 82
3.350.000.000 82,5
9.600.000.000 82,5
130
NO
(1)
Program dan Kegiatan
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Data Capaian pada Tahun Awal Perenca naan (2013)
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
Persentase peserta didik yang menyelesaikan periode pendidikan tepat waktu di RS
-
-
-
100 %
100 %
100 %
100 %
Persentase karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal Internasional
-
-
-
87,5%
100 %
100 %
100 %
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)
(2)
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
Unit Kerja SKPD Penang gung jawab
Lokasi
(17)
(18)
Hasil :
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
131
Tabel V.6. Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan Indikatif Untuk Mewujudkan Misi Ketiga
Misi
: Mewujudkan tatakelola rumah sakit yang profesional, akuntabel dan transparan
Tujuan
: Meningkatkan kualitas manajemen RS yang professional, akuntabel dan transparan
Sasaran : Meningkatnya kualitas tata kelola rumah sakit dan SDM yang profesional, dengan indikator : 1.
Persentase Kelengkapan Dokumen SAKIP yang tepat waktu
2.
Cost Recovery Ratio (CRR)
3.
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
4.
Persentase hasil Penilaian Kinerja Pegawai yang baik
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
132
NO
(1) 1.
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome) danKegiatan (output)
(2)
(3)
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Data Capaian pada Tahun Awal Perencan aan (2013)
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
6.000.000.000
81
6.250.000.000
81,5
3.500.000.000
82
3.850.000.000
82,5
4.000.000.000
82,5
23.600.000.000
Tahun 2015
Program Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum (BLUD)
Indek Kepuasan Masyarakat (IKM)
80,32
80,5
Persentase pegawai RS yang telah mengikuti pelatihan
-
60%
Kegiatan Peningkatan Pelayanan RS/RS Khusus/BP-4.
Output : Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Tahun 2016
70%
6.000.000.000
Tahun 2017
80%
6.250.000.000
Tahun 2018
90%
-
Tahun 2019
100%
-
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
Unit Kerja SKPD Penang gung jawab
Lokasi
(17)
(18)
RSUD Dr. Saiful Anwar
100%
-
12.250.000.000
80,32
80,5
81
-
-
-
81
Persentase Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target
83 %
85 %
87,5 %
-
-
-
87,5 %
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
80,32
80,5
81
-
-
-
81
Hasil :
Kegiatan Penguatan pelayanan RS / RS Khusus
Output : Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
-
-
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
-
3.500.000.000 81,5
3.850.000.000 82
4.000.000.000 82,5
11.350.000.000 82,5
133
Kota Malang
NO
(1)
Program dan Kegiatan
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Data Capaian pada Tahun Awal Perencan aan (2013)
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
Persentase Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target
-
-
-
90 %
95 %
100 %
100 %
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
-
-
-
81,5
82
82,5
82,5
100%
100%
Persentase tenaga yang puas terhadap pelayanan perkantoran
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
Persentase pegawai yang mendapatkan pelayanan administrasi perkantoran
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
Indikator Kinerja Program (outcome) danKegiatan (output)
(2)
(3)
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
Unit Kerja SKPD Penang gung jawab
Lokasi
(17)
(18)
Hasil :
2.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan Pelaksanaan Administrasi Perkantoran
Indeks kepuasan masyarakat/ aparatur thd pelayanan adm perkantoran dan kenyaman an kantor
Output :
1.422.000.000
100%
1.422.000.000
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
1.422.000.000
100%
1.422.000.000
1.629.000.000
100%
1.629.000.000
1.629.000.000
100%
1.629.000.000
1.629.000.000
100%
1.629.000.000
7.731.000.000
7.731.000.000
134
NO
(1)
Program dan Kegiatan
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Data Capaian pada Tahun Awal Perencan aan (2013)
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
Persentase hasil Penilaian Kinerja Pegawai yang baik
-
90 %
100 %
100 %
Indikator Kinerja Program (outcome) danKegiatan (output)
(2)
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
Unit Kerja SKPD Penang gung jawab
Lokasi
(17)
(18)
Hasil :
3.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Persentase sarana dan prasarana aparatur yang layak fungsi
Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana Dan Prasarana
Output : Persentase pemenuhan peralatan dan kelengkapan sarana dan prasarana SKPD
92,5 %
3.962.000.000
100 %
3.962.000.000
95 %
4.125.770.000
100 %
4.125.770.000
97,5 %
4.294.453.100
100 %
4.294.453.100
100 %
4.468.196.693
100 %
4.468.196.693
100 %
4.647.152.594
100 %
4.647.152.594
21.497.572.387
21.497.572.387
60 %
65 %
70 %
100 %
100 %
100 %
100 %
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
80,32
80,5
81
81,5
82
82,5
82,5
Persentase kelembagaan yang tepat fungsi
100 %
100 %
Hasil :
4.
Program Peningkatan Kapasitas kelembagaan Pemerintah Daerah
75.000.000
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
100 %
75.000.000
100 %
152.000.000
100 %
152.000.000
100 %
152.000.000
100 %
606.000.000
135
NO
(1)
Program dan Kegiatan
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
348 kali
348 kali
348 kali
348 kali
348 kali
348 kali
1740 kali
Persentase Kelengkapan Dokumen SAKIP yang tepat waktu
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
Cost Recovery Ratio (CRR)
80 %
82 %
84 %
86 %
88 %
90 %
90 %
Persentase dokumen penyelenggar aan pemerintahan yang disusun tepat waktu.
100 %
100 %
(2) Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah.
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Data Capaian pada Tahun Awal Perencan aan (2013)
Indikator Kinerja Program (outcome) danKegiatan (output)
(3)
Tahun 2015
Output : Persentase kesesuaian kelembagaan pemerintah daerah dengan aturan yang berlaku. Jumlah Koordinasi dan Konsultasi
Tahun 2016
75.000.000
Tahun 2017
75.000.000
Tahun 2018
152.000.000
Tahun 2019
152.000.000
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
152.000.000
Unit Kerja SKPD Penang gung jawab
Lokasi
(17)
(18)
606.000.000
Hasil :
5.
Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggar aan Pemerintahan
1.750.000.000
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
100 %
2.500.000.000
100 %
925.000.000
100 %
925.000.000
100 %
1.525.000.000
100 %
7.625.000.000
136
NO
(1)
Program dan Kegiatan
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
Jumlah dokumen perencanaan SKPD yang tersusun
5 dok
5 dok
5 dok
5 dok
5 dok
7 dok
27 dok
Jumlah dokumen review masterplan yang disusun
0 dok
0 dok
1 dok
0 dok
0 dok
0 dok
1 dok
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
(2) Kegiatan Penyusunan Dokumen Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Data Capaian pada Tahun Awal Perencan aan (2013)
Indikator Kinerja Program (outcome) danKegiatan (output)
(3)
Tahun 2015
Output :
Tahun 2016
400.000.000
Tahun 2017
900.000.000
Tahun 2018
550.000.000
Tahun 2019
550.000.000
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
1.150.000.000
Unit Kerja SKPD Penang gung jawab
Lokasi
(17)
(18)
3.550.000.000
Hasil : Persentase Kelengkapan Dokumen SAKIP yang tepat waktu Kegiatan Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran
Output :
350.000.000
350.000.000
350.000.000
350.000.000
350.000.000
1.750.000.000
Jumlah dokumen pelaporan yang tersusun
1 dok
1 dok
1 dok
1 dok
1 dok
1 dok
5 dok
Jumlah dokumen evaluasi (Hasil Evaluasi pelaksanaan program/kegi atan ) yang tersusun
4 dok
4 dok
4 dok
4 dok
4 dok
4 dok
20 dok
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
137
NO
(1)
Program dan Kegiatan
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Data Capaian pada Tahun Awal Perencan aan (2013)
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
Jumlah dokumen pelaporan keuangan dan Anggaran
1 dok
1 dok
1 dok
1 dok
1 dok
1 dok
5 dok
Persentase Kelengkapan Dokumen SAKIP yang tepat waktu
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
Cost Recovery Ratio (CRR)
80 %
82 %
84 %
86 %
88 %
90 %
90 %
Indikator Kinerja Program (outcome) danKegiatan (output)
(2)
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
Unit Kerja SKPD Penang gung jawab
Lokasi
(17)
(18)
Hasil :
Kegiatan Penyusunan, Pengembang an, Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistem Informasi Data
Output :
1.000.000.000
1.250.000.000
25.000.000
25.000.000
25.000.000
2.325.000.000
Jumlah Update database SKPD
-
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
5 paket
Jumlah SOP PDE yang tersusun
-
1 dok
1 dok
1 dok
1 dok
1 dok
5 dok
80,32
80,5
81
81,5
82
82,5
82,5
Hasil : Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
138
NO
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome) danKegiatan (output)
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Data Capaian pada Tahun Awal Perencan aan (2013)
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
6.
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Persentase pemenuhan sarana prasarana termasuk alat kedokteran RS
60%
65%
229.358.124.500
70%
196.818.936.950
100%
662.600.000.000
100%
675.600.000.000
100%
688. 600.000.000
100%
2.475.104.863.837
0 unit
2 unit
2 unit
2 unit
2 unit
2 unit
10 unit
80,32
80,5
81
81,5
82
82,5
82,5
-
90 %
92,5 %
95 %
97.5 %
100 %
100 %
Kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas RS/RSK/Balai /Akper/ Latkesmas
Output : Jumlah pengadaan kendaraan dinas RS
600.000.000
600.000.000
600.000.000
600.000.000
600.000.000
Unit Kerja SKPD Penang gung jawab
Lokasi
(17)
(18)
3.000.000.000
Hasil : Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Persentase hasil Penilaian Kinerja Pegawai yang baik Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan (DAK)
Output :
3.000.000.000
211.000.000.000
4.000.000.000
212.000.000.000
213.000.000.000
643.000.000.000
Jumlah pengadaan TT Kelas III
45 Set
50 Set
60 Set
20 Set
0
0
130 Set
Jumlah pengadaan alat kesehatan.
3 Jenis
3 Jenis
4 Jenis
21 Jenis
25 Jenis
37 Jenis
90 Jenis
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
139
NO
(1)
Program dan Kegiatan
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Data Capaian pada Tahun Awal Perencan aan (2013)
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
11 Jenis
11 Jenis
10 Jenis
18 Jenis
25 Jenis
27 Jenis
91 Jenis
IKM
80,32
80,5
81
81,5
82
82,5
82,5
BOR
69,26%
70%
72%
73%
74%
75%
75%
ALOS
6,39 hari
7 hari
7 hari
7 hari
7 hari
7 hari
7 hari
TOI
2,75 hari
3 hari
2 hari
2 hari
2 hari
2 hari
2 hari
BTO
40,83 kali
41 kali
42 kali
44 kali
45 kali
46 kali
46 kali
5 Set
5 Set
-
-
-
-
5 Set
Jumlah pengadaan alat kesehatan
5 jenis
5 jenis
-
-
-
-
5 jenis
Jumlah pengadaan alat kesehatan penunjang
1 jenis
1.jenis
-
-
-
-
1 jenis
80,32
80,5
-
-
-
-
80,5
Indikator Kinerja Program (outcome) danKegiatan (output)
(2)
(3) Jumlah pengadaan alat kesehatan penunjang
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
Unit Kerja SKPD Penang gung jawab
Lokasi
(17)
(18)
Hasil :
Output : Kegiatan Pendampingan Jumlah Pelayanan pengadaan Kesehatan TT Kelas III Rujukan (DAK)
300.000.000
-
-
-
-
300.000.000
Hasil : IKM
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
140
NO
(1)
Program dan Kegiatan
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Data Capaian pada Tahun Awal Perencan aan (2013)
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
BOR
69,26%
70%
-
-
-
-
70%
ALOS
6,39 hari
7 hari
-
-
-
-
7 hari
TOI
2,75 hari
3 hari
-
-
-
-
3 hari
BTO
40,83 kali
41 kali
-
-
-
-
41 kali
1 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
5 Unit
IKM
80,32
80,5
81
81,5
82
82,5
82,5
BOR
69,26%
70%
72%
73%
74%
75%
75%
ALOS
6,39 hari
7 hari
7 hari
7 hari
7 hari
7 hari
7 hari
TOI
2,75 hari
3 hari
2 hari
2 hari
2 hari
2 hari
2 hari
BTO
40,83 kali
41 kali
42 kali
44 kali
45 kali
46 kali
46 kali
19 Jenis
25 Jenis
Indikator Kinerja Program (outcome) danKegiatan (output)
(2)
(3)
Output : Kegiatan Pembangunan RS /RSK/Balai/ Jumlah gedung yang Akper/ dibangun Labkesmas
Tahun 2015
Tahun 2016
10.000.000.000
Tahun 2017
65.000.000.000
Tahun 2018
125.000.000.000
Tahun 2019
130.000.000.000
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
135.000.000.000
Unit Kerja SKPD Penang gung jawab
Lokasi
(17)
(18)
465.000.000.000
Hasil :
Kegiatan Pengadaan Alat Kesehatan /Lab RS/RSK/Balai /Akper/ Labkesmas
Output : Jumlah pengadaan alat kesehatan dan penunjangnya
50.458.124.500
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
27.218.936.950
30 Jenis
100.000.000.000
32 Jenis
105.000.000.000
35 Jenis
110.000.000.000
40 Jenis
392.677.061.450
162 Jenis
141
NO
(1)
Program dan Kegiatan
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Data Capaian pada Tahun Awal Perencan aan (2013)
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
IKM
80,32
80,5
81
81,5
82
82,5
82,5
BOR
69,26%
70%
72%
73%
74%
75%
75%
ALOS
6,39 hari
7 hari
7 hari
7 hari
7 hari
7 hari
7 hari
TOI
2,75 hari
3 hari
2 hari
2 hari
2 hari
2 hari
2 hari
BTO
40,83 kali
41 kali
42 kali
44 kali
45 kali
46 kali
46 kali
Indikator Kinerja Program (outcome) danKegiatan (output)
(2)
(3)
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
Unit Kerja SKPD Penang gung jawab
Lokasi
(17)
(18)
Hasil :
Kegiatan Peningkatan derajad kesehatan masyarakat dengan penyediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi penderita akibat dampak asap rokok (DBHCHT)
Output :
65.000.000.000
-
50.000.000.000
-
-
115.000.000.000
Jumlah gedung yang dibangun
1 unit
1 unit
0 unit
-
-
-
1 unit
Jumlah pengadaan alat kesehatan dan penunjang nya
9 Jenis
35 Jenis
35 Jenis
-
-
-
70 jenis
IKM
80,32
80,5
81
-
-
-
81
BOR
69,26%
70%
72%
-
-
-
72%
ALOS
6,39 hari
7 hari
7 hari
-
-
-
7 hari
TOI
2,75 hari
3 hari
2 hari
-
-
-
2 hari
BTO
40,83 kali
41 kali
42 kali
-
-
-
42 kali
Hasil :
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
142
NO
(1)
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome) danKegiatan (output)
(2)
(3)
Output : Kegiatan Pembangunan Jumlah Sarana dan gedung Prasarana pelayanan RS/RSK/Balai/ dibangun Akper/Labkes mas (Pajak Rokok) Jumlah pengadaan alat kesehatan untuk pelayanan
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Data Capaian pada Tahun Awal Perencan aan (2013)
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
Tahun 2015
Tahun 2016
50.000.000.000
Tahun 2017
Tahun 2018
91.000.000.000
50.000.000.000
Tahun 2019
92.000.000.000
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
93.000.000.000
Unit Kerja SKPD Penang gung jawab
Lokasi
(17)
(18)
376.000.000.000
0 Unit
0 Unit
1 Unit
4 Unit
2 Unit
3 Unit
10 Unit
0 jenis
40 jenis
40 jenis
20 jenis.
10 jenis
15 jenis
125 jenis
IKM
80,32
80,5
81
81,5
82
82,5
82,5
BOR
69,26%
70%
72%
73%
74%
75%
75%
ALOS
6,39 hari
7 hari
7 hari
7 hari
7 hari
7 hari
7 hari
TOI
2,75 hari
3 hari
2 hari
2 hari
2 hari
2 hari
2 hari
BTO
40,83 kali
41 kali
42 kali
44 kali
45 kali
46 kali
46 kali
Hasil :
Kegiatan Penyediaan / Pemeliharaan Sarana Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat yang Terkena Penyakit Akibat Dampak Konsumsi Rokok dan Penyakit Lainnya
Output :
-
-
135.000.000.000
136.000.000.000
137.000.000.000
408.000.000.000
Jumlah gedung yang dibangun
-
-
-
1 unit
1 unit
1 unit
3 unit
Jumlah pengadaan alat kesehatan dan penunjangnya
-
-
-
55 Jenis
50 Jenis
60 Jenis
165 Jenis
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
143
NO
(1)
Program dan Kegiatan
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Data Capaian pada Tahun Awal Perencan aan (2013)
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
IKM
-
-
-
81,5
82
82,5
82,5
BOR
-
-
-
73%
74%
75%
75%
ALOS
-
-
-
7 hari
7 hari
7 hari
7 hari
TOI
-
-
-
2 hari
2 hari
2 hari
2 hari
BTO
-
-
-
44 kali
45 kali
46 kali
46 kali
Indikator Kinerja Program (outcome) danKegiatan (output)
(2)
(3)
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
Unit Kerja SKPD Penang gung jawab
Lokasi
(17)
(18)
Hasil :
Kegiatan Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan (APBN-TP)
Output : Jumlah pengadaan alat kesehat an dan laboratorium RS
50.000.000.000
-
-
-
-
50.000.000.000
11 jenis
20 jenis
-
-
-
-
20 jenis
IKM
80,32
80,5
-
-
-
-
80,5
BOR
69,26%
70%
-
-
-
-
70%
ALOS
6,39 hari
7 hari
-
-
-
-
7 hari
TOI
2,75 hari
3 hari
-
-
-
-
3 hari
BTO
40,83 kali
41 kali
-
-
-
-
41 kali
Hasil :
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
144
BAB VI INDIKATOR KINERJA RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja digunakan untuk mengukur kemajuan dan mengevaluasi kebijakan dan program pembangunan bidang kesehatan guna mewujudkan Visi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yaitu: “Menjadi Rumah Sakit Berstandar Kelas Dunia Pilihan Masyarakat“, meliputi Indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2019. Indikator kinerja RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2019 ditampilkan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 6.1. Indikator kinerja RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2019.
NO
Indikator
Kondisi Kinerja pada awal periode Renstra
Target Capaian
Tahun 2013
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
1
Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan yang memenuhi standar Akreditasi RS versi 2012
75 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
145
NO
Kondisi Kinerja pada awal periode Renstra
Indikator
Target Capaian
Tahun 2013
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
2.
Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan yang memenuhi standar Akreditasi KARS Internasional
60 %
70 %
80 %
90 %
100 %
100 %
100 %
3.
Persentase indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target
83 %
85 %
87,5 %
90 %
95 %
100 %
100%
4.
Bed Occupancy Rate (BOR)
69.26 %
70 %
72 %
73 %
74 %
75 %
75%
5.
Average Length of Stay (ALOS)
6,39 hari
7 hari
7 hari
7 hari
7 hari
7 hari
7 hari
6.
Turn Over Interval (TOI)
2,75 hari
3 hari
2 hari
2 hari
2 hari
2 hari
2 hari
7.
Bed Turn (BTO)
Over
40,83 kali
41 kali
42 kali
44 kali
45 kali
46 kali
46 kali
8.
Net Death (NDR)
Rate
6,16 %
6.5 %
5.5 %
4.5 %
3.5 %
2.5 %
2.5 %
9.
Gross Death Rate (GDR)
9.27%
8.5 %
7.5 %
6.5 %
5.5 %
4.5 %
4.5 %
10.
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
80,32
80,5
81
81,5
82
82,5
82,5
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
146
NO
Indikator
Kondisi Kinerja pada awal periode Renstra
Target Capaian
Tahun 2013
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
11.
Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan pendidikan yang memenuhi standar Akreditasi KARS
60 %
70 %
80 %
85 %
95 %
100 %
100 %
12.
Persentase peserta didik yang menyelesaikan periode pendidikan tepat waktu di RS
99,96 %
100%
100%
100%
100%
100%
100%
13.
Persentase karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal Internasional
12,5%
37,5%
62,5%
87,5%
100%
100%
100%
14.
Persentase Kelengkapan Dokumen SAKIP yang tepat waktu
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
15.
Cost Recovery Ratio (CRR)
80 %
82%
84%
86%
88%
90%
90%
16.
Persentase hasil Penilaian Kinerja Pegawai yang baik.
-*
90%
92,5 %
95 %
97,5 %
100 %
100%
Keterangan : *
: belum ada, karena penilaian kinerja pegawai akan dilakukan melalui sistem penilaian prestasi kerja PNS mulai tahun 2015, berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 46 Tahun 2011.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
147
BAB VII PENUTUP
Renstra RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2014-2019 ini dipakai sebagai perencanaan lima tahunan sekaligus memuat langkah antisipatif terhadap datangnya era perdagangan bebas dan segala perubahan yang akan terjadi, strategi pengembangan pelayanan medis yang merupakan kegiatan inti dari seluruh pelayanan di rumah sakit, juga strategi pengembangan diversifikasi usaha yang akan digunakan menunjang pengembangan pelayanan inti. Penjabaran tahapan kerja setiap tahun disusun dalam Rencana Kerja (Renja) Tahun 2015 sampai dengan 2019. Dengan tersusunnya Renstra ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan program dan kegiatan dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dengan tetap memperhatikan peraturan dan perundangan yang berlaku. Dengan demikian diharapkan Visi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang “Menjadi Rumah Sakit Berstandar Kelas Dunia Pilihan Masyarakat” dapat terwujud. Disadari bahwa dalam penyusunan rencana strategis ini masih memiliki beberapa keterbatasan yang
memungkinkan dilakukannya perbaikan. Apabila
dikemudian hari terdapat hal yang perlu untuk dilakukan perubahan terkait dengan hasil evaluasi, maka tidak menutup kemungkinan akan dilakukan Review Renstra. Demikian pula, untuk dapat terlaksananya Renstra ini, perlu mendapat dukungan dan partisipasi dengan dedikasi yang tinggi dan kerja keras dari seluruh karyawan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang serta perhatian dan dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, baik bersifat administratif, teknis maupun politis. Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan Renstra ini diucapkan terima kasih.
Review I Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019
148
REVIEW I RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2014 – 2019
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 2 Telp (0341 – 362101) MALANG