DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 5 I.1.
Latar Belakang ............................................................................................... 5
I.1.1.
Pengertian Renja SKPD .......................................................................... 5
I.1.2.
Proses penyusunan Renja SKPD ............................................................ 6
I.1.3.
Keterkaitan Antara Renja SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya .................................................................................................... 7
I.2.
Landasan Hukum ......................................................................................... 10
I.2.1.
Ketentuan tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) dan Kewenangan SKPD ............................................................................... 10
I.2.2.
Ketentuan tentang Perencanaan dan Penganggaran ............................ 12
I.2.3.
Ketentuan tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) SKPD ......... ..... 14
I.2.4.
Ketentuan tentang Indikator Kinerja Kunci (IKK) SKPD ........................ 18
I.2.5.
Ketentuan Indikator Lainnya terkait SKPD............................................. 20
I.3.
Maksud dan Tujuan ...................................................................................... 22
I.3.1 Maksud Penyusunan Renja SKPD. .......................................................... 22 I.3.2 Tujuan Penyusunan Renja SKPD. ............................................................ 22 I.4.
Sistematika Penulisan .................................................................................. 23
BAB II. ANALISIS GAMBARAN PELAYANAN SKPD dan EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU .............................................. 24 II.1 Analisis Gambaran Pelayanan SKPD. ............................................................ 24 II.1.1 Analisis kondisi dan rencana tata ruang wilayah ....................................... 24 II.1.2 Analisis kondisi kewilayahan dan kependudukan ...................................... 25 II.1.3 Analisis terkait tugas dan fungsi pelayanan SKPD .................................... 27 II.1.4 Analisis SPM/IKK/Indikator lainnya (seperti MDG’s, Rencana Aksi Nasional).................................................................................................... 40 II.1.5 Analisis kondisi pelayanan SKPD .............................................................. 42 II.2. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD.44 II.2.1 Keterkaitan antara Renstra SKPD 2010-2015 dengan Renja SKPD 20142015 ........................................................................................................... 44 II.2.2 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD 2014-2015 ........................................ 60 II.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD. ........................... 72 II.3.1 Tingkat Kinerja SKPD ................................................................................ 72 1
II.3.2 Permasalahan dan Hambatan ................................................................... 73 II.3.3 Peluang dan Tantangan............................................................................. 74 II.3.4 Isu-Isu Penting/Strategis Pelayanan SKPD .............................................. 74 II.4. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat. ................................ 75 II.4.1 Proses Perolehan Usulan Program/Kegiatan dari MUSRENBANG .......... 75 II.4.2 Kesesuaian Usulan MUSRENBANG dengan Isu Penting Penyelenggaraan SKPD ......................................................................................................... 76 II.4.3 Usulan program/kegiatan masyarakat ....................................................... 77 BAB III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN .................................... 78 III.1. Tema, Tujuan, dan Sasaran Strategis Pembangunan Kota dalam RKPD 2016.......................................................................................................................... 78
III.2 Tema, Tujuan, dan Sasaran Strategis Renja SKPD........................................ 92 III.2.1 Tema Pelayanan SKPD ............................................................................ 92 III.3. Program dan Kegiatan. .................................................................................. 93 III.3.1 Faktor-faktor yang Menjadi Pertimbangan Dalam Prnrtapan Progran dan Kegiatan....................................................................................................96 III.3.2 Garis Besar Rekapitulasi Program dan Kegiatan ...................................... 97 BAB IV. PENUTUP .................................................................................................. 101
2
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Kota Surabaya Berdasarkan Jenis Kelamin ................26 Tabel 2.2 Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Pemerintah Kota Surabaya ....................................49 Tabel 2.3 Target Indikator Kinerja Dalam Renstra SKPD 2010-2015 ......................55 Tabel 2.4 Target Indikator Kinerja Dalam Renja SKPD 2014-2015 .........................56 Tabel 2.5 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD s/d Tahun 2015 (Tahun Berjalan) Pemerintah Kota Surabaya........................................... 68 Tabel 2.6 Kajian Usulan Program/Kegiatan dari Masyarakat Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2016 .............................................................................77 Tabel 3.1 Tema, Pokok Tema, Tujuan dan Sasaran RKPD 2016 ...........................84 Tabel 3.2 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Keluarga Berencana Tahun 2016 dan Prakiraan Maju Tahun 2017 Kota Surabaya ................................................................... 98
3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Proses Penyusunan Renja SKPD ....................................................... 9 Gambar 1.2 Keterkaitan Antara DokumenPerencanaan dan Penganggaran ........ 10
4
BAB I. PENDAHULUAN I.1.
Latar Belakang
I.1.1. Pengertian Renja SKPD Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang telah dijabarakan secara teknis dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tentang Tahapan, Tata cara, Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, menyatakan bahwa salah satu tahap yang harus dilalui dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah adalah penyusunan Rencana Kerja SKPD. Penyusunan Rencana Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya dilakukan dengan melaksanakan pengkajian terlebih dahulu terhadap kondisi riil, evaluasi pelaksanaan Renja tahun-tahun sebelumnya dan
evaluasi
kinerja
terhadap
pencapaian
Renstra
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya. Dari hasil pengkajian dan evaluasi tersebut bisa dihindari kegagalan dalam pelaksanaan Rencana Kerja SKPD, sehingga Program dan Kegiatan yang telah direncanakan bisa berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Rencana kerja SKPD yang selanjutnya disingkat Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Sebagai dokumen rencana tahunan SKPD, Renja Bapemas & KB merupakan dokumen yang secara substansial menerjemakan visi, misi dan Program Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) dan dilaksanakan dalam bentuk Program dan Kegiatan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya. Rencana Kerja SKPD merupakan salah satu instrumen untuk mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan SKPD untuk mengetahui sejauh mana capaian kinerja SKPD setiap tahunnya terhadap target yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) SKPD setiap lima 5 (lima) tahun. 5
Visi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya adalah “Keluarga Cerdas dan Berkualitas” yaitu keluarga sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk mewujudkan visi tersebut Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya menyusun Rencana Kerja Tahun 2016. Selanjutnya Renja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya digunakan sebagai dasar dalam menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Perangkat Kerja Daerah (RKA-SKPD) I.1.2. Proses Penyusunan Renja SKPD Renja SKPD disusun berdasarkan: a. Pendekatan kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah serta perencanaan dan penganggaran terpadu; b. Kerangka pendanaan dan pagu indikatif; dan c.
Urusan wajib yang mengacu pada SPM sesuai dengan kondisi nyata daerah dan kebutuhan masyarakat, atau urusan pilihan yang menjadi tanggung jawab SKPD.
Pendekatan kinerja direncanakan
yang dimaksud adalah program
mengutamakan keluaran/hasil yang
dan kegiatan yang
terukur,
dan pengalokasian
sumberdaya dalam anggaran untuk melaksanakannya, secara efektif dan efisien telah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. kerangka pengeluaran jangka menengah yaitu pengambilan keputusan terhadap program dan kegiatan prioritas pembangunan, mempertimbangkan perspektif penganggaran lebih dari satu tahun anggaran dan implikasi terhadap
pendanaan
pada
tahun
berikutnya
yang
dituangkan dalam prakiraan maju. Perencanaan dan penganggaran terpadu yaitu pengambilan keputusan penetapan
program dan kegiatan yang direncanakan,
merupakan satu kesatuan proses perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi, konsisten dan mengikat, untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran program dan kegiatan pembangunan daerah SKPD menyusun Renja SKPD, tahapan penyusunan Renja SKPD adalah sebagai berikut: a. Persiapan penyusunan Renja SKPD b. Penyusunan rancangan Renja SKPD 6
c. Pelaksanaan forum SKPD d. Penetapan Renja SKPD Persiapan penyusunan Renja SKPD melalui berbagi kegiatan yaitu penyusunan rancangan
keputusan kepala daerah tentang pembentukan tim penyusun Renja
SKPD, selanjutnya menyamakan persepsi melalui orientasi mengenai Renja SKPD, selanjutnya menyusun agenda kerja tim penyusun Renja SKPD, dan yang terakhir yaitu penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah. Penyusunan Rancangan Renja SKPD disusun dengan mengacu pada pada rancangan awal RKPD, Renstra SKPD, hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan periode sebelumnya, tujuan utama yaitu untuk memecahkan masalah yang dihadapi serta berdasarkan usulan programs serta kegiatan yang berasal dari masyarakat. Perumusan Rancangan Renja SKPD meliputi: a. Persiapan penyusunan rancangan Renja SKPD b. Pengolahan data dan informasi c. Analisis gambaran pelayanan SKPD d. Mereview hasil evaluasi Renja SKPD tahun lalu berdasarkan Renstra SKPD e. Penentuan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD f. Penelaahan rancangan awal RKPD kota g. Perumusan tujuan dan sasaran h. Penelaahan usulan masyarakat i.
Perumusan kegiatan prioritas.
I.1.3. Keterkaitan Antara Renja SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Dokumen Renja SKPD merupakan satu kesatuan yang terintegrasi dengan dokumen perencanaan lainnya, baik di tingkat pusat maupun daerah sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional, maka seharusnya Renja SKPD merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) SKPD periode 2016-2020, dan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) kota Surabaya periode 2016-2020. RPJMD merupakan dasar untuk menyusun Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Pemerintah Kota Surabaya, Namun karena dokumen RPJMD Kota Surabaya periode 2016-2020 belum disusun dan periode RPJMD Kota 7
Surabaya tahun 2010-2015 telah habis masa berlakunya, maka berdasarkan pasal 287
ayat
(2)
penyelenggaraan
yang
menyebutkan
pemerintahan
dan
bahwa
untuk
pembangunan
menjaga
kesinambungan
daerah
kabupaten/kota,
penyusunan RKPD berpedoman pada sasaran pokok arah kebijakan RPJPD kabupaten/kota dan mengacu pada RPJMD provinsi untuk keselarasan program dan kegiatan pembangunan daerah kabupaten/kota dengan pembangunan daerah provinsi, sehingga penyusunan RKPD Tahun 2016 berpedoman pada RPJPD Kota Surabaya Tahun 2005-2025 Pembangunan Periode Lima Tahunan Ketiga serta mengacu RPJMD Propinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019. Pada lingkup pemerintah daerah, RKPD digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD. Untuk menyusun RPJMD Kota harus memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional dan mengacu pada RPJM Provinsi melalui penyelarasan program dan kegiatan pembangunan daerah kabupaten/kota dengan pembangunan
provinsi
dan
prioritas
pembangunan
nasional.
Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional, dan RPJP Nasional merupakan pedoman untuk menyusun Renstra Kementrian/Lembaga serta dijabarkan menjadi Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003, maka RKPD Kota Surabaya akan dijadikan landasan bagi penyusunan KUA serta PPAS dalam rangka penyusunan RAPBD Kota Surabaya Tahun 2016, RKPD juga diacu untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) SKPD. Dan Renja SKPD digunakan sebagi Pedoman untuk menyusun Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA SKPD). Adapun gambaran tentang hubungan antara Renja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya dengan dokumen perencanaan lainnya dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan maupun dengan sistem keuangan adalah sebagaimana ditunjukkan pada gambar 1.1.
8
Gambar 1.1 Proses Penyusunan Renja SKPD
Rancangan Awal RKPD
PENYUSUNAN RANCANGAN RENJA SKPD
Surat Edaran KDH
(perihal penyampaian rancangan awal RKPD sebagai bahan penyusunan rancangan renja-SKPD) · agenda penyusunan RKPD, · pelaksanaan forum SKPD, · musrenbang RKPD, · batas waktu penyampaian rancangan renja-SKPD kepada Bappeda
PENETAPAN RENJA SKPD PENYUSUNAN RKPD
Sinkronisasi Kebijakan Nasional dan Provinsi
Rancangan Renja SKPD
Persiapan Penyusunan Renja-SKPD
Mereview hasil evaluasi renja SKPD tahun lalu berdasarlan Renstra-SKPD
Penelaahan Rancangan Awal RKPD
Pengolahan data dan informasi
Analisis Gambaran pelayanan SKPD
penentuan isu-Isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD
Rancangan Renja SKPD · Pendahuluan, · evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan pencapaian renstra SKPD · Tujuan, sasaran dan program kegiatan, · Indikator Kinerja dan kelompok sasaran yg menggambarkan pencapaian renstra SKPD
Penyesuaian Rancangan Renja-SKPD
Pembahasan Renja SKPD pada Forum SKPD Provinsi
Perumusan Tujuan dan sasaran
· Pendahuluan, · evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan pencapaian renstra SKPD · Tujuan, sasaran dan program kegiatan, · Indikator Kinerja dan kelompok sasaran yg menggambarkan pencapaian renstra SKPD · dana indikatif beserta sumbernya serta prakiraan maju berdasarkan pagu indikatif · sumber dana yang dibutuhkan untuk menjalankan program dan kegiatan · penutup
Perumusan kegiatan prioritas
Penelaahan usulan kegiatan masyarakat
Penyempurnaan Rancangan Renja
Musrenbang kecamatan
Berita Acara Hasil Kesepakatan Musrenbang Kecamatan
Musrenbang Desa
Berita Acara Hasil Kesepakatan Musrenbang Desa
Pelaksanaan Musrenbang RKPD
Berita Acara Hasil Kesepakatan Musrenbang Kabupaten/Kota
Pembahasan Renja SKPD pada Forum SKPD Kabupaten/Kota Berita Acara Hasil Kesepakatan Forum SKPD
Penyusunan Rancangan RKPD
Rancangan Renja-SKPD Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renja-SKPD kepada Bappeda
Verifikasi Rancangan Renja SKPD
Penyusunan KUA dan PPAS
Tidak sesuai
KUA & PPAS YANG DISEPAKATI KDH DAN DPRD
sesuai
Perumusan Rancangan Akhir RKPD
PerKDH RKPD Kab./Kota
Penyesuaian Rancangan Renja-SKPD
Pengesahan Renja-SKPD oleh KDH Penetapan RenjSKPD oleh Kepala SKPD
Renja SKPD
· Pendahuluan, · evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan pencapaian renstra SKPD · Tujuan, sasaran dan program kegiatan, · Indikator Kinerja dan kelompok sasaran yg menggambarkan pencapaian renstra SKPD · dana indikatif beserta sumbernya serta prakiraan maju berdasarkan pagu indikatif · sumber dana yang dibutuhkan untuk menjalankan program dan kegiatan · penutup
9
Gambar 1. 2 Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran
I.2.
Landasan Hukum
I.2.1. Ketentuan tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) dan Kewenangan SKPD Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 15 tahun 2005 tentang Organisasi Perangkat Daerah telah dibentuk Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana sebagai Lembaga Teknis Pemerintah Kota Surabaya. Sejalan dengan perkembangan organisasi maka Pemerintah Pusat mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 mengenai Organisasi Perangkat Daerah. Untuk mengakomodir perubahan tersebut maka Pemerintah Kota Surabaya mengeluarkan Peraturan Daerah Kota Surabaya nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Perangkat Daerah. Untuk kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana terdapat penambahan satu bidang baru yaitu bidang Ketahanan Ekonomi. Pembentukan lembaga ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kota Surabaya terhadap pentingnya Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana 10
sebagai upaya pengendalian laju pertumbuhan penduduk dan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat Kota Surabaya sehingga berupaya dengan maksimal untuk mengedepankan pelayanan terhadap masyarakat serta lebih transparan dalam menginformasikan kegiatan – kegiatan yang ada di Bapemas dan KB. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana sebagai bagian dari Perangkat Daerah yang mempunyai kewenangan di bidang pemberdayaan masyarakat dan Keluarga Berencana perlu menyusun rencana kerja yang sejalan dengan Rencana Program Jangka Panjang dan Rencana Jangka Menengah Kota Surabaya sebagai landasan dalam melaksanakan kegiatan.
Kelembagaan : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 15 tahun 2005 dan disempurnakan dengan Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2008, mempunyai struktur organisasi sebagai berikut : 1.
Kepala Badan
2.
Sekretaris a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian b. Sub Bagian Keuangan
3.
Bidang Pemberdayaan Masyarakat a. Sub Bidang Penguatan Kelembagaan Partisipasi Masyarakat b. Sub Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna
4.
Bidang Ketahanan Ekonomi a. Sub Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat b. Sub Bidang Pemberdayaan Ekonomi Keluarga
5.
Bidang Pemberdayaan Perempuan a. Sub Bidang Peran Aktif Perempuan b. Sub Bidang Pembinaan Pemberdayaan Perempuan
6.
Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera a. Sub Bidang Keluarga Berencana b. Sub Bidang Keluarga Sejahtera
Tugas dan fungsi Berdasarkan Perwali Nomor 37 tahun 2011 tentang Rincian Tugas dan Fungsi
Lembaga Teknis Kota Surabaya, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga 11
Berencana
mempunyai
tugas
melaksanakan
penyusunan
dan
pelaksanaan
kebijakan daerah yang bersifat khusus, yaitu di bidang pemberdayaan masyarakat dan keluarga berencana. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana mempunyai fungsi sebagai berikut : a.
Perumusan kebijakan teknis bidang pemberdayaan masyarakat dan keluarga berencana
b.
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah sesuai dengan lingkup tugasnya
c.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat khusus, yaitu di bidang pemberdayaan masyarakat dan keluarga berencana
d.
Pengelolaan ketatausahaan
e.
Pelaksanaan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
I.2.2. Ketentuan tentang Perencanaan dan Penganggaran Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Renja SKPD meliputi: 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur/Jawa Tengah/Jawa Barat dan Daerah
Istimewa
Yogyakarta
sebagaimana
telah
diubah
dengan
UndangUndang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 19 Tambahan Lembaran Negara Nomor 2730); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4287); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
12
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5234); 7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244); 8. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi Undang-Undang; 9. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara
Pemerintah,
Pemerintahan
Daerah
Propinsi
dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 83 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4738); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817); 15. Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019; 13
16. Peraturan Presiden Nomor 60 tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 (Berita Negara Tahun 2011 Nomor 310); 18. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 19. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Tahun 2011 nomor 694); 20. Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2019; 21. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2008 Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor 8) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2009 (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2009 Nomor 12 Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor 12); 22. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 11 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan daerah (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2008 Nomor 11 Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor 11); 23. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 17 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Surabaya Tahun 2005-2025; 24. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya Tahun 2014-2034. I.2.3. Ketentuan tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bapemas dan KB Sebagai upaya pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan Publik, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana wajib menerapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk menjaga tingkat kualitas 14
pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana kepada masyarakat. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, membantu Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana terkait
ruang lingkup
Penyelenggara,
sistem
pelayanan terpadu,
pedoman
penyusunan Standar Pelayanan, proporsi akses dan kategori kelompok Masyarakat dalam
Pelayanan
Berjenjang,
dan
pengikutsertaan
Masyarakat
dalam
penyelenggaraan Pelayanan Publik. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan penerapan Standar Pelayanan Minimal memberikan ketentuan bahwa Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan publik dasar yang merupakan urusan wajib Satuan Kerja Perangkat Daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana memiliki Standar Pelayanan Minimal yang wajib dilaksanakan yaitu : 1. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Jenis
pelayanan
yang
diselenggarakan
oleh
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya, sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Nomor: 55/HK-010/B5/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera meliputi jenis pelayanan dasar beserta indikator kinerja dan target batas waktu pencapaian pada tahun 2014 yang terdiri dari adalah sebagai berikut: a. Komunikasi Informasi dan Edukasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KIE KB dan KS) b. Penyediaan Alat dan obat Kontrasepsi c. Penyediaan Informasi Data Mikro Dalam peraturan tersebut, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya mengamanatkan target SPM yang harus dipenuhi sampai dengan tahun 2014 sebagai berikut: a. Jenis pelayanan Komunikasi Informasi dan Edukasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KIE KB dan KS) dengan Indikator: 1) Indikator Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB dengan target sebesar 70% 15
2) Indikator Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (Unmet Need) dengan target sebesar 5% 3) Indikator Cakupan Pasangan Usia Subur yang isterinya dibawah usia 20 tahun dengan target 3,5% 4) Indikator Cakupan PUS Peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB dengan target 87% 5) Indikator Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi Peserta KB aktif dengan target sebesar 65% 6) Indikator Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) dengan target sebesar 1 (satu ) petugas di setiap Desa/ Kelurahan 7) Indikator Ratio Petugas Lapangan Keluarga Berencana/Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/PKB) dengan target sebesar 1 Petugas di setiap 2 (dua ) Desa/Kelurahan b. Jenis pelayanan Penyediaan Alat dan obat Kontrasepsi dengan Indikator: 1) Indikator Cakupan penyediaan alat dan obat Kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat dengan target sebesar 30% setiap tahun c. Jenis pelayanan Penyediaan Informasi Data Mikro dengan Indikator: 1) Indikator Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga di setiap Desa/Kelurahan dengan target sebesar 100% setiap tahun Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Nomor: 55/HK-010/B5/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera dengan target batas waktu tahun 2014 maka untuk tahun 2016 tidak ada indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. 2. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Jenis
pelayanan
yang
diselenggarakan
oleh
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia No. 01 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan meliputi jenis pelayanan dasar beserta indikator kinerja dan target tahun 2010 – 2014 adalah sebagai berikut: a. Penanganan pengaduan/laporan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak 16
b. Pelayanan kesehatan bagi perempuan dan anak korban kekerasan c. Rehabilitasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan d. Penegakan dan bantuan hukum bagi perempuan dan anak korban kekerasan e. Pemulangan dan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan Dalam peraturan tersebut, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya mengamanatkan target SPM yang harus dipenuhi sampai dengan tahun 2014 sebagai berikut: a. Jenis Pelayanan Penanganan pengaduan/laporan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan indikator: 1) Indikator
Cakupan perempuan
dan
anak
korban
kekerasan
yang
mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan terpadu dengan target sebesar 100% b. Jenis Pelayanan kesehatan bagi perempuan dan anak korban kekerasan dengan indikator: 1) Indikator
Cakupan perempuan
dan
anak
korban
kekerasan
yang
mendapatkan layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas mampu tatalaksana KTP/A dan PPT/PKT di Rumah Sakit dengan target sebesar 100% c. Jenis Pelayanan Rehabilitasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan dengan indikator: 1) Indikator Cakupan layanan bimbingan rohani yang diberikan oleh petugas bimbingan rohani terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu dengan target sebesar 75% 2) Indikator Cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh petugas rehabilitasi sosial terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu dengan target sebesar 75% d. Jenis Pelayanan Penegakan dan bantuan hukum bagi perempuan dan anak korban kekerasan dengan indikator: 1) Indikator Cakupan penegakan hukum dari tingkat penyidikan sampai dengan putusan pengadilan atas kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan target sebesar 80% 2) Indikator
Cakupan perempuan
dan
anak
korban
kekerasan
yang
mendapatkan layanan bantuan hukum dengan target sebesar 50% 17
e. Jenis Pelayanan Pemulangan dan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan dengan indikator: 1) Indikator Cakupan layanan pemulangan bagi perempuan dan anak korban kekerasan dengan target sebesar 50% 2) Indikator Cakupan layanan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan dengan target sebesar 100% Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia No. 01 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan dengan target mulai tahun 2010 dan berakhir tahun 2014, maka untuk tahun 2016 tidak ada indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan.
I.2.4. Ketentuan tentang Indikator Kinerja Kunci (IKK) Bapemas dan KB Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah memuat tentang Indikator Kinerja Kunci (IKK). Indikator kinerja kunci disusun berdasarkan aspek penilaian yang terdiri: a. ketentraman dan ketertiban umum daerah; b. keselarasan dan efektivitas hubungan antara pemerintahan daerah dan Pemerintah serta antarpemerintahan daerah dalam rangka pengembangan otonomi daerah; c. keselarasan
antara
kebijakan
pemerintahan
daerah
dengan
kebijakan
Pemerintah; d. efektivitas hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD; e. efektivitas proses pengambilan keputusan oleh DPRD beserta tindak lanjut pelaksanaan keputusan; f. efektivitas proses pengambilan keputusan oleh kepala daerah beserta tindak lanjut pelaksanaan keputusan; g. ketaatan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah pada peraturan perundang - undangan; h. intensitas dan efektivitas proses konsultasi publik antara pemerintah daerah dengan masyarakat atas penetapan kebijakan publik yang strategis dan relevan untuk Daerah; 18
i.
transparansi dalam pemanfaatan alokasi, pencairan dan penyerapan DAU, DAK, dan Bagi Hasil;
j.
intensitas,
efektivitas,
dan
transparansi
pemungutan
sumber-
sumber
pendapatan asli daerah dan pinjaman/obligasi daerah; k. efektivitas perencanaan, penyusunan, pelaksanaan tata usaha, pertanggung jawaban, dan pengawasan APBD; l.
pengelolaan potensi daerah; dan
m. terobosan /inovasi baru dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Dengan mempertimbangkan: a. kesesuaian kebijakan daerah dengan peraturan perundang - undangan yang lebih tinggi; dan b. kesesuaian kebijakan daerah dengan kepentingan umum. IKK terkait dengan tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya Memiliki indikator sebagai berikut: 1.
Indikator Prevalensi peserta KB aktif dengan target untuk tahun 2016 sebesar 70%
2.
Indikator Rasio petugas lapangan KB/PKB (PLKB/PKB) dengan target untuk tahun 2016 sebesar 100%
3.
Indikator PKK aktif dengan target untuk tahun 2016 sebesar 100%
Indikator Kinerja Utama (IKU) terkait dengan tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya Memiliki indikator sebagai berikut: 1. Persentase Lembaga Masyarakat yang berperan dalam Pemberdayaan Masyarakat dengan target untuk tahun 2016 sebesar 100% 2. Persentase Permasalahan Perempuan dan Anak yang ditangani dengan target untuk tahun 2016 sebesar 100% 3. Persentase Peserta KB Aktif dengan target untuk tahun 2016 sebesar 81% 4. Persentase Keluarga Miskin yang melakukan Usaha Ekonomi Produktif dengan target untuk tahun 2016 sebesar 100%
19
I.2.5. Ketentuan Indikator Millennium Development Goals (MDG’s) dan Rencana Aksi Pengarusutamaan Gender Bapemas dan KB a. Millennium Development Goals (MDG’s) Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals atau disingkat MDGs) adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada September 2000. Kesepakatan tersebut berupa delapan butir tujuan sebagai satu paket tujuan yang terukur untuk pembangunan dan pengentasan kemiskinan untuk dicapai pada tahun 2015. Untuk mempercepat pencapaian sasaran MDGs, Presiden telah menetapkan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 Tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan. Salah satu amanat yang tercantum dalam Inpres tersebut adalah agar setiap Kementerian/Lembaga, Gubernur, dan Para Bupati/Walikota mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing dalam rangka pelaksanaan program-program pembangunan yang berkeadilan, diantaranya program pencapaian MDGs Dalam kaitannya dengan sistem perencanaan pembangunan sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, maka keberadaan MDGs merupakan bagian utuh dari agenda pembangunan Pemerintah Kota Surabaya yang dituangkan dalam dokumen RPJMD Kota Surabaya tahun 2010-2015. Selanjutnya, untuk setiap tahunnya selama periode perencanaan dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang dijadikan acuan SKPD dalam penyusunann Rencana Kerja (Renja) SKPD di lingkungan Kota Surabaya. Indikator Millennium Development Goals (MDG’s) terkait dengan tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya Memiliki indikator sebagai berikut: 1. Jumlah peserta Pelatihan Ketrampilan 2. Waktu pelaksanaan kegiatan fasilitasi pengembangan hasil usaha ekonomi mikro 3. Waktu pelaksanaan kegiatan fasilitasi pelaksanaan program beras miskin (miskin) 4. Jumlah lembaga berbasis gender yang dibina
20
5. Jumlah peserta yang dilatih dalam meningkatkan kapasitas dan jaringan kelembagaan perempuan dan anak 6. Jumlah kasus tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terfasilitasi 7. Jumlah kegiatan fasilitasi pengembangan kota peduli perempuan dan kota layak anak 8. Waktu pelaksanaan kegiatan fasilitasi institusi masyarakat perkotaan peduli keluarga berencana 9. Jumlah akseptor KB yang mendapatkan pelayanan KB 10. Jumlah pelaksana program keluarga berencana yang dibina Program Millennium Development Goals (MDG’s)
berakhir tahun 2015
Sehingga tahun 2016 tidak terdapat target indikator Millennium Development Goals (MDG’s). Setelah pelaksanaan MDGs peride 2010-2015, saat ini sedang digagas agenda pasca MDGs/Sustainability Development Goals (SDGs) yang ruang lingkupnya lebih luas dan lebih kompleks b. Rencana Aksi Pengarusutamaan Gender Bapemas dan KB Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2000 mengamanatkan kepada seluruh Menteri, Kepala Lembaga, Gubernur dan Bupati/Walikota untuk mengintegrasikan Pengarusutamaan Gender pada setiap tahapan proses pembangunan, mulai dari perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi seluruh kebijakan, program dan kegiatan nasional, provinsi, dan kabupaten/kota pada semua bidang pembangunan. Dalam rangka mengintegrasikan pengaurusutamaan gender dalam proses perencanaan dan penganggaran, pada tahun 2003 diterbitkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 132 tahun 2003 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan di Daerah. Pada tahun 2008 dikeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah dan telah diperbaharui dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomot 67 Tahun 2011. Peraturan ini menginstruksikan pada semua unit pemerintah di bawah koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), untuk mengintegrasikan pengarusutamaan gender ke dalam perencanaan dan penganggaran. Menurut Permendagri tersebut, penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan berperspektif gender dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD, Rencana Strategis SKPD, dan Rencana Kerja SKPD 21
Dalam peraturan/ketentuan tersebut, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya memiliki 5 indikator dan target yang harus dipenuhi pada tahun 2016 sebagai berikut: 1. Indikator jumlah kegiatan Anugerah Parahita Ekapraya dengan target untuk tahun 2016 sebesar 1 kegiatan 2. Indikator jumlah kegiatan capacity building focal point dan PUG dengan target untuk tahun 2016 sebesar 100 Orang 3. Indikator jumlah kegiatan pembinaan Organisasi peduli perempuan dan anak dengan target untuk tahun 2016 sebesar 3 kegiatan 4. Indikator jumlah kegiatan surabaya gender award dengan target untuk tahun 2016 sebesar 31 Kecamatan 5. Indikator jumlah dokumen pendataan profil gender dengan target untuk tahun 2016 sebesar 1 dokumen
I.3.
Maksud dan Tujuan
I.3.1
Maksud Penyusunan Renja SKPD Maksud penyusunan Renja SKPD 2016 adalah untuk mewujudkan sinergitas
antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana, serta mewujudkan efisiensi alokasi berbagai sumber daya dalam pelaksanaan Program dan Kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana I.3.2
Tujuan Penyusunan Renja SKPD
Tujuan penyusunan Renja SKPD adalah: 1. Memelihara konsistensi antara capaian tujuan perencanaan strategis jangka menengah dengan tujuan perencanaan dan penganggaran tahunan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana; 2. Menjadi pedoman bagi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana untuk menyusun
Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana; 3. Mengukur kinerja penyelenggaraan fungsi dan urusan wajib dan pilihan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana melalui capaian target
22
kinerja program dan kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana; 4. Menyediakan informasi bagi pemenuhan laporan evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana yang perlu disampaikan kepada pemerintah Kota.
I.4.
Sistematika Penulisan Rencana Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
Kota Surabaya Tahun 2016 ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I.
BAB II.
PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang
1.2.
Landasan Hukum
1.3.
Maksud dan Tujuan
1.4.
Sistematika Penulisan
ANALISIS
GAMBARAN
PELAYANAN
SKPD
dan
EVALUASI
PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU 2.1.
Analisis Gambaran Pelayanan SKPD
2.2.
Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD
BAB III.
2.3.
Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD
2.4.
Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1.
Tema, Tujuan, dan Sasaran Strategis Pembangunan Kota dalam RKPD 2016
BAB IV.
3.2.
Tema, Tujuan, dan Sasaran Strategis Renja SKPD
3.2.
Program dan Kegiatan
PENUTUP
23
BAB II ANALISIS GAMBARAN PELAYANAN SKPD dan EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
Pada bagian ini dijelaskan mengenai analisis gambaran pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya dan evaluasi pelaksanaan Renja tahun lalu agar substansi pada bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik. II.1
Analisis Gambaran Pelayanan SKPD
II.1.1 Analisis kondisi dan rencana tata ruang wilayah Kota Surabaya memiliki kedudukan yang sangat strategis baik dalam skala regional maupun nasional, yaitu sebagai sentra pelayanan perdagangan dan jasa di Jawa Timur, dan sebagai pusat pengembangan wilayah bagian timur Indonesia, bahkan saat ini kegiatan perdagangan dan jasa di Surabaya telah mencapai lingkup internasional. Dinamika dan aktivitas kota yang sangat tinggi memacu terjadinya perkembangan kota yang sangat cepat, untuk itu diperlukan suatu upaya pengendalian secara terpadu agar perkembangan dan pembangunan kota dapat lebih terarah dan benar-benar bermanfaat. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya disusun dalam rangka pengendalian perkembangan dan pembangunan kota dan untuk mewujudkan Kota Surabaya Metropolitan sebagai kota jasa. Bahwa pengaturan tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 3 Tahun 2007 yang disusun dengan mendasarkan pada Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan
Ruang
beserta
aturan
pelaksanaannya.
Sehubungan
dengan
ditetapkannya Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, maka Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 3 Tahun 2007 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya perlu ditinjau kembali dan ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya Tahun 2014-2034. Perkembangan kota yang sangat cepat membawa dampak terhadap tingginya pertumbuhan penduduk yang berasal dari jumlah kelahiran dan arus urbanisasi, sampai dengat tahun 2015 pertumbuhan penduduk di daerah dikendalikan sekitar 24
1% per tahun. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya pengendalian pertumbuhan penduduk dan pembinaan keluarga. Bentuk pelayanan yang diberikan berupa pembinaan dan Edukasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera serta Penyediaan Alat dan obat Kontrasepsi bagi keluarga miskin. Perkembangan kota yang sangat cepat membawa dampak terhadap semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi oleh warga kota. Perempuan dan anak adalah salah satu kelompok rentan yang harus diperhatikan untuk dilindungi dari dampak perkembangan kota. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah yang bersifat khusus, salah satunya dalah memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk menangani pengaduan/laporan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak, memberikan pelayanan kesehatan bagi perempuan dan anak korban kekerasan, melaksanakan Rehabilitasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan, membantu upaya penegakan dan bantuan hukum bagi perempuan dan anak korban kekerasan, serta melaksanakan pemulangan dan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan. II.1.2 Analisis kondisi kewilayahan dan kependudukan Kota Surabaya dengan luas wilayah 326.81 KM2 Secara administrasi jumlah kecamatan yang ada di Kota Surabaya sebanyak 31 kecamatan dengan jumlah kelurahan sebanyak 154 kelurahan yang terbagi atas 1.368 Rukun Warga (RW) dan 9.118 Rukun Tetangga (RT).Sebagai kota metropolitan kedua setelah Jakarta, Surabaya secara pola ruang perkembangannya terbagi menjadi: 1. Area permukiman vertikal baik berupa rumah susun (sederhana) maupun apartemen atau kondominium tersebar di hampir seluruh penjuru Kota Surabaya, sedangkan area permukiman diarahkan berkembang ke arah barat, timur dan selatan kota. 2. Area untuk kegiatan jasa dan perdagangan yang dipusatkan di kawasan pusat kota dan pusat-pusat sub kota dan unit pengembangan serta di kawasan yang ditetapkan menjadi kawasan strategis ekonomi antara lain di kawasan kaki jembatan Suramadu dan kawasan teluk Lamong; 3. Area untuk kegiatan industri dan pergudangan terkonsentrasi di kawasan pesisir utara di kawasan sekitar Pelabuhan Tanjung Perak dan Terminal 25
Multipurpose Teluk Lamong, dan kawasan selatan kota yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Gresik dan Sidoarjo; 4. Wilayah pesisir khususnya ruang darat dimanfaatkan untuk berbagai fungsi antara lain permukiman nelayan, tambak garam dan ikan, pergudangan, militer, industri kapal, pelabuhan, wisata pesisir sampai dengan fungsi kawasan lindung di Pantai Timur Surabaya serta terdapat aksesibilitas berupa jalan dan jembatan yang menghubungkan Kota Surabaya dan Pulau Madura (Jembatan Suramadu) dan Jembatan Sukolilo Lor- THP Kenjeran yang membuka akses di kawasan sisi timur laut Kota Surabaya; 5. Wilayah Ruang laut Surabaya selain dimanfaatkan untuk kegiatan pelayaran baik interinsulair maupun internasional, juga dikembangkan untuk kegiatan penangkapan ikan tradisional, wisata pantai di Kenjeran dan sekitarnya dan kawasan lindung laut di sekitar Pantai Timur Surabaya. Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, jumlah penduduk Surabaya tahun 2014 sebesar 2.853.661 jiwa dengan komposisi relatif seimbang antara laki-laki dan perempuan, yaitu jenis kelamin laki-laki 1.430.985 (50,15%) dan penduduk perempuan 1.422.676 (49,85%), sebagaimana yang disajikan pada tabel 2.1. Sedangkan komposisi penduduk Kota Surabaya pada tahun 2014 berdasarkan kelompok usia dapat dijelaskan bahwa proporsi terbanyak adalah pada kelompok usia 15 sampai dengan 64 tahun (2.069.212 jiwa) selanjutnya kelompok usia kurang dari 15 tahun (613.554 jiwa) dan kelompok usia diatas 64 tahun (170.895 jiwa).
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Kota Surabaya Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2014 No
Kecamatan
Penduduk Tahun 2014 Laki-laki
Jumlah (jiwa)
Perempuan
1
Karang Pilang
35.382
34.940
70.322
2
Wonocol
39.299
39.038
78.337
3
Rungkut
52.120
51.926
104.046
4
Wonokromo
79.629
80.335
159.964
5
Tegalsari
50.843
50.873
101.716
6
Sawahan
100.426
101.295
201.721 26
7
Genteng
29.387
29.886
59.273
8
Gubeng
67.403
69.218
136.621
9
Sukolilo
52.445
52.448
104.893
10
Tambak Sari
108.625
108.475
217.100
11
Simokerto
48.905
48.808
97.713
12
Pabean Cantian
41.419
40.964
82.383
13
Bubutan
50.909
50.903
101.812
14
Tandes
44.757
44.712
89.469
15
Krembangan
58.136
57.502
115.638
16
Semampir
92.390
90.141
182.531
17
Kenjeran
74.597
72.160
146.757
18
Lakar Santri
27.042
26.430
53.472
19
Benowo
28.145
27.609
55.754
20
Wiyung
33.220
32.522
65.742
21
Dukuh Pakis
29.245
29.184
58.429
22
Gayungan
22.104
21.988
44.092
23
Jambangan
23.986
23.562
47.548
24
Tenggilis Mejoyo
27.386
27.475
54.861
25
Gunung Anyar
26.188
25.932
52.120
26
Mulyorejo
41.178
41.595
82.773
27
Sukomanunggal
49.067
48.842
97.909
28
Asemrowo
22.068
20.905
42.973
29
Bulak
20.446
20.196
40.642
30
Pakal
24.716
23.768
48.484
31
Sambi Kerep
29.522
29.044
58.566
1.430.985
1.422.676
2.853.661
Jumlah
II.1.3 Analisis terkait tugas dan fungsi pelayanan SKPD Dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 8.463/KM2, akan muncul banyak permasalahan di masyarakat yaitu kemiskinan yang semakin bertambah, pertumbuhan penduduk semakin banyak, kekerasan terhadap perempuan dan anak yang semakin meningkat. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya sebagai Lembaga Teknis Kota Surabaya mempunyai tugas melaksanakan 27
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat khusus yaitu di bidang pemberdayaan masyarakat dan keluarga berencana dengan kegiatan pelayanan kepada masyarakat melalui Penyusunan pedoman, norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pelaksanaan dan monitoring di bidang penguatan kelembagaan dan pengembangan partisipasi masyarakat skala kota. Selain itu juga memberikan pelayanan dengan Pelaksanaan koordinasi, fasilitasi, evaluasi dan monitoring penyelenggaraan pemberdayaan ekonomi penduduk miskin skala kota. Di bidang perlindungan perempuan dan anak bentuk layanan yang diberikan adalah koordinasi pelaksanaan kebijakan perlindungan perempuan dan anak terutama perlindungan kekerasan terhadap perempuan dan anak skala kota. Untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk karena jumlah kelahiran yang meningkat, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana mempunyai tugas memberikan pelayanan Keluarga Berencana kepada Warga Surabaya dengan memberikan pembinaan dan edukasi keluarga sejahtera serta Penyediaan Alat dan obat Kontrasepsi bagi keluarga miskin. Data tahun 2013 penduduk yang aktif menggunakan alat kontrasepsi mencapai 399.343 orang dengan tingkat partisipasi yang mencapai 73.49%. Berdasarkan Perwali Nomor 37 tahun 2011 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Lembaga Teknis Kota Surabaya, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
mempunyai
tugas
melaksanakan
penyusunan
dan
pelaksanaan
kebijakan daerah yang bersifat khusus, yaitu di bidang pemberdayaan masyarakat dan keluarga berencana. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Perumusan kebijakan teknis bidang pemberdayaan masyarakat dan keluarga berencana b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah sesuai dengan lingkup tugasnya c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat khusus, yaitu di bidang pemberdayaan masyarakat dan keluarga berencana d. Pengelolaan ketatausahaan
28
e. Pelaksanaan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya. Selanjutnya untuk masing – masing bidang mempunyai tugas sebagai berikut : 1. Sekretariat Sekretariat
mempunyai
mengkoordinasikan
dan
tugas
merencanakan,
mengendalikan
kegiatan
melaksanakan,
administrasi
umum,
kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program dan keuangan. Tugas :
Pemrosesan administrasi perizinan/rekomendasi;
Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana program, anggaran dan laporan badan;
Pelaksanaan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan;
Pengelolaan administrasi kepegawaian;
Pengelolaan surat menyurat, dokumentasi, rumah tangga dinas, kearsipan dan perpustakaan;
Pemeliharaan rutin gedung dan perlengkapan/peralatan kantor;
Pelaksanaan hubungan masyarakat dan keprotokolan;
Penilaian angka kredit jabatan fungsional;
Pengelolaan, pengawasan dan pengendalian pelayanan alokon.
2. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Tugas :
Pemrosesan teknis perizinan/rekomendasi sesuai Bidangnya;
Penyusunan pedoman, norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penguatan kelembagaan dan pengembangan partisipasi masyarakat skala kota;
Pelaksanaan
koordinasi
dan
fasilitasi
penguatan
kelembagaan
masyarakat skala kota;
Penyelenggaraan penguatan kelembagaan masyarakat skala kota;
Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan penguatan kelembagaan masyarakat skala kota;
Pelaksanaan
koordinasi
dan
fasilitasi
pelaksanaan
pelatihan
masyarakat skala kota;
Pelaksanaan pelatihan masyarakat skala kota; 29
Pelaksanaan
monitoring,
evaluasi
dan
pelaporan
pelaksanaan
pelatihan masyarakat skala kota;
Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pengembangan manajemen pembangunan partisipatif masyarakat skala kota;
Pelaksanaan pengembangan manajemen pembangunan partisipatif masyarakat skala kota;
Pelaksanaan
monitoring,
evaluasi
dan
pelaporan
pelaksanaan
pemantapan manajemen pembangunan partisipatif masyarakat skala kota;
Penyusunan pedoman, norma, standar, kriteria dan prosedur di bidang pemberdayaan adat dan pengembangan kehidupan sosial budaya masyarakat skala kota;
Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pemberdayaan lembaga adat dan budaya skala kota;
Pembinaan dan supervisi pemberdayaan lembaga adat dan budaya skala kota;
Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pemberdayaan lembaga adat dan budaya skala kota;
Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan peningkatan kesejahteraan sosial skala kota;
Pembinaan dan supervisi pelaksanaan peningkatan kesejahteraan sosial skala kota;
Pelaksanaan
monitoring,
evaluasi
dan
pelaporan
pelaksanaan
peningkatan kesejahteraan sosial skala kota;
Pelaksanaan
pelatihan/bimbingan
teknis,
penyebarluasan
dan
penerapan Teknologi Tepat Guna skala kota;
Penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna skala kota;
Monitoring, evaluasi dan pelaporan pemasyarakatan dan kerjasama teknologi skala kota;
Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi kebutuhan teknologi tepat guna skala kota;
30
Pembinaan dan supervisi pemanfaatan teknologi tepat guna skala kota;
Pelaksanaan
monitoring,
evaluasi
dan
pelaporan
pemanfaatan
teknologi tepat guna skala kota;
Penyelenggaraan pemasyarakatan dan kerjasama teknologi skala kota;
Pemutakhiran, pengolahan dan penyediaan data mikro kependudukan dan keluarga miskin.
3. Bidang Ketahanan Ekonomi Tugas :
Pemrosesan teknis perizinan/rekomendasi sesuai Bidangnya;
Penyelenggaraan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat skala kota;
Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan pemberdayaan ekonomi penduduk miskin skala kota;
Penyelenggaraan pemberdayaan ekonomi penduduk miskin skala kota;
Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pemberdayaan ekonomi penduduk miskin skala kota;
Pelaksanaan
koordinasi
dan
fasilitasi
penyelenggaraan
pengembangan usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat skala kota;
Penyelenggaraan pengembangan usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat skala kota;
Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pengembangan usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat skala kota;
Pelaksanaan
koordinasi
dan
fasilitasi
penyelenggaraan
pengembangan lembaga keuangan mikro skala kota;
Penyelenggaraan pengembangan lembaga keuangan mikro skala kota;
Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pengembangan lembaga keuangan mikro skala kota; 31
Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan pengembangan produksi dan pemasaran hasil usaha masyarakat skala kota;
Pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pengembangan produksi dan pemasaran hasil usaha masyarakat skala kota;
Pembinaan
teknis
peningkatan
pengetahuan,
keterampilan,
kewirausahaan dan manajemen usaha bagi keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I alasan ekonomi dalam kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) skala kota;
Pelaksanaan kelompok
pendampingan/magang
Usaha
Peningkatan
bagi
para
Pendapatan
kader/anggota
Keluarga
Sejahtera
(UPPKS) skala kota;
Pelaksanaan kemitraan untuk aksesibilitas permodalan, teknologi, dan manajemen serta pemasaran guna peningkatan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) skala kota.
4. Bidang Pemberdayaan Perempuan Tugas :
Pemrosesan teknis perizinan/rekomendasi sesuai Bidangnya;
Pelaksanaan
koordinasi,
fasilitasi
dan
mediasi
pelaksanaan
Pengarusutamaan Gender (PUG) skala kota;
Pelaksanaan fasilitasi penguatan kelembagaan dan pengembangan mekanisme
Pengarusutamaan
pemerintahan,
Pusat
Studi
Gender Wanita,
(PUG) lembaga
pada
lembaga
penelitian
dan
pengembangan, lembaga non pemerintah skala kota;
Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi kebijakan, program dan kegiatan yang responsif gender skala kota;
Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) skala kota;
Pelaksanaan analisis gender, perencanaan anggaran yang responsif gender, dan pengembangan materi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Pengarusutamaan Gender (PUG) skala kota;
32
Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) yang terkait dengan bidang pembangunan terutama di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan Hak Asasi Manusia dan politik skala kota;
Pelaksanaan fasilitasi penyediaan data terpilah menurut jenis kelamin skala kota;
Penyelenggaraan
kebijakan
kota
peningkatan
kualitas
hidup
perempuan yang terkait dengan bidang pembangunan terutama dibidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan Hak Asasi Manusia, politik, lingkungan, dan sosial budaya skala kota;
Pengintegrasian upaya peningkatan kualitas hidup perempuan dalam kebijakan bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan Hak Asasi Manusia, politik, lingkungan, dan sosial budaya skala kota;
Pelaksanaan
koordinasi
pelaksanaan
kebijakan
kualitas
hidup
perempuan dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan Hak Asasi Manusia, politik, lingkungan, dan sosial budaya skala kota;
Penyelenggaraan kebijakan kota perlindungan perempuan terutama perlindungan terhadap kekerasan perempuan skala kota;
Pelaksanaan fasilitasi pengintegrasian kebijakan kota perlindungan perempuan terutama perlindungan kekerasan terhadap perempuan skala kota;
Pelaksanaan
koordinasi
pelaksanaan
kebijakan
perlindungan
perempuan terutama perlindungan kekerasan terhadap perempuan skala kota;
Pelaksanaan kebijakan dalam rangka kesejahteraan dan perlindungan anak skala kota;
Perumusan kebijakan daerah untuk kesejahteraan dan perlindungan anak skala kota;
Pengintegrasian
hak-hak
anak
dalam
kebijakan
dan
program
pembangunan skala kota.
Pelaksanaan koordinasi pelaksanaan kesejahteraan dan perlindungan anak skala kota;
33
Pelaksanaan fasilitasi penguatan lembaga/organisasi masyarakat dan dunia usaha untuk pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anak skala kota;
Pelaksanaan fasilitasi pengembangan dan penguatan jaringan kerja lembaga
masyarakat
dan
dunia
usaha
untuk
pelaksanaan
Pengarusutamaan Gender (PUG), kesejahteraan dan perlindungan anak skala kota;
Pelaksanaan fasilitasi lembaga masyarakat untuk melaksanakan rekayasa sosial untuk mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender (KKG) dan perlindungan anak skala kota;
Penjabaran dan penetapan kebijakan sistem informasi gender dan anak skala kota dengan merujuk pada kebijakan nasional;
Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisis, pemanfaatan dan penyebarluasan sistem informasi gender dan anak skala kota;
Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisis, pemanfaatan dan penyebarluasan sistem informasi gender dan anak;
Pelaksanaan
analisis,
pemanfaatan,
penyebarluasan
dan
pendokumentasian data terpilah menurut jenis kelamin, spesifik perempuan dan anak skala kota;
Pemantauan dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pendataan dan sistem informasi gender dan anak skala kota;
Penyusunan model informasi data (mediasi dan advokasi) skala kota;
Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pemberdayaan perempuan skala kota;
Pembinaan dan supervisi pelaksanaan pemberdayaan perempuan skala kota;
Pelaksanaan
monitoring,
evaluasi
dan
pelaporan
pelaksanaan
pemberdayaan perempuan skala kota;
Pelaksanaan
koordinasi
dan
fasilitasi
pelaksanaan
gerakan
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) skala kota;
Pembinaan dan supervisi pelaksanaan gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) skala kota;
34
Pelaksanaan
monitoring,
evaluasi
dan
pelaporan
pelaksanaan
gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) skala kota. 5. Bidang Keluarga Berencana Keluarga Sejahtera Tugas :
Pemrosesan teknis perizinan/rekomendasi sesuai bidangnya;
Perumusan kebijakan jaminan dan pelayanan Keluarga Berencana, peningkatan partisipasi pria, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, serta kelangsungan hidup ibu, bayi, dan anak skala kota;
Penyelenggaraan dukungan pelayanan rujukan Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi, operasionalisasi jaminan dan pelayanan Keluarga Berencana, peningkatan partisipasi pria, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, serta kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak skala kota;
Penyusunan
bahan
penetapan
dan
pengembangan
jaringan
pelayanan Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi, termasuk pelayanan Keluarga Berencana di rumah sakit skala kota;
Perumusan perkiraan sasaran pelayanan Keluarga Berencana, sasaran peningkatan perencanaan kehamilan, sasaran peningkatan partisipasi pria, sasaran “Unmet Need”, sasaran penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, serta sasaran kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak skala kota;
Penyerasian pelayanan
dan
perumusan
Keluarga
kriteria
Berencana
serta
dan
kelayakan
kesehatan
tempat
reproduksi,
peningkatan partisipasi pria, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, serta kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak skala kota;
Pelaksanaan
jaminan
dan
pelayanan
Keluarga
Berencana,
peningkatan partisipasi pria, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, serta kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak skala kota;
Pemantauan tingkat drop out peserta Keluarga Berencana;
Pengembangan materi penyelenggaraan jaminan dan pelayanan Keluarga Berencana dan pembinaan penyuluh Keluarga Berencana;
Perluasan jaringan dan pembinaan pelayanan Keluarga Berencana; 35
Penyelenggaraan dukungan pelayanan rujukan Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi;
Penyelenggaraan dan fasilitasi upaya peningkatan kesadaran keluarga berkehidupan seksual yang aman dan memuaskan, terbebas dari Human Immunodeficiency Virus (HIV)/ Acquired Immuno Deficiency Syndromes (AIDS) dan Infeksi Menular Seksual (IMS);
Pembinaan penyuluh Keluarga Berencana;
Peningkatan kesetaraan dan keadilan gender terutama partisipasi Keluarga Berencana pria dalam pelaksanaan program pelayanan Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi;
Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan kontrasepsi mantap dan kontrasepsi jangka panjang yang lebih terjangkau, aman, berkualitas dan merata skala kota;
Pelaksanaan distribusi dan pengadaan sarana, alat, obat, dan cara kontrasepsi, dan pelayanannya dengan prioritas keluarga miskin dan kelompok rentan skala kota;
Penjaminan ketersediaan sarana, alat, obat, dan cara kontrasepsi bagi peserta mandiri skala kota;
Pelaksanaan promosi pemenuhan hak-hak reproduksi dan promosi kesehatan reproduksi skala kota;
Pelaksanaan informed choice dan informed consent dalam program Keluarga Berencana;
Penyelenggaraan
dukungan
operasional
Kesehatan
Reproduksi
Remaja (KRR) skala kota.
Perumusan perkiraan sasaran pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) skala kota;
Penyerasian
dan
penyusunan
kriteria
serta
kelayakan
tempat
pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) skala kota;
Penyelenggaraan pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) skala kota;
Penyelenggaraan kemitraan pelaksanaan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) baik antara sektor pemerintah dengan sektor Lembaga Swadaya Organisasi Masyarakat (LSOM) skala kota; 36
Penyusunan bahan penetapan fasilitas pelaksanaan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) baik antara sektor pemerintah dengan sektor Lembaga Swadaya Organisasi Masyarakat (LSOM) skala kota;
Pelaksanaan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) baik antara sektor pemerintah dengan sektor Lembaga Swadaya Organisasi Masyarakat (LSOM) skala kota;
Perumusan sasaran Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) skala kota;
Perumusan prioritas kegiatan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) skala kota;
Pemanfaatan tenaga Sumber Daya Manusia pengelola, pendidik sebaya dan konselor sebaya Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) baik antara sektor pemerintah dengan sektor Lembaga Swadaya Organisasi Masyarakat (LSOM) skala kota;
Penyelenggaraan dukungan pelayanan ketahanan dan pemberdayaan keluarga skala kota;
Penyerasian penetapan kriteria pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga skala kota;
Perumusan sasaran Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL) skala kota
Penyelenggaraan Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL) termasuk pendidikan pramelahirkan skala kota;
Pelaksanaan ketahanan dan pemberdayaan keluarga skala kota;
Pelaksanaan model-model kegiatan ketahanan dan pemberdayaan keluarga skala kota;
Peningkatan kualitas lingkungan keluarga skala kota;
Penyelenggaraan dukungan operasional penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas dan jejaring program skala kota;
Perumusan
perkiraan
sasaran
pengembangan
penguatan
pelembagaan keluarga kecil berkualitas dan jejaring program skala kota;
Pemanfaatan pedoman pelaksanaan penilaian angka kredit jabatan fungsional penyuluh Keluarga Berencana; 37
Perumusan petunjuk teknis pengembangan peran Institusi Masyarakat Perkotaan (IMP) dalam program Keluarga Berencana nasional;
Penyusunan formasi dan sosialisasi jabatan fungsional penyuluh Keluarga Berencana;
Pendayagunaan pedoman pemberdayaan dan penggerakan institusi masyarakat program Keluarga Berencana nasional dalam rangka kemandirian;
Perumusan petunjuk teknis peningkatan peran serta mitra program Keluarga Berencana nasional;
Pelaksanaan pengelolaan personil, sarana dan prasarana dalam mendukung program Keluarga Berencana nasional, termasuk jajaran medis teknis tokoh masyarakat dan tokoh agama;
Penyediaan dan pemberdayaan tenaga fungsional penyuluh Keluarga Berencana;
Penyediaan dukungan operasional penyuluh Keluarga Berencana;
Penyediaan dukungan operasional Institusi Masyarakat Perkotaan (IMP) dalam program Keluarga Berencana nasional;
Pelaksanaan pembinaan teknis Institusi Masyarakat Perkotaan (IMP) dalam program Keluarga Berencana nasional;
Pelaksanaan peningkatan kerjasama dengan mitra kerja program Keluarga Berencana nasional dalam rangka kemandirian;
Penyiapan pelaksanaan pengkajian dan pengembangan program Keluarga Berencana nasional di kota
Pemanfaatan hasil kajian dan penelitian;
Pendayagunaan kerjasama jejaring pelatih terutama pelatihan klinis kota;
Pendayagunaan Sumber Daya Manusia program terlatih, serta perencanaan dan penyiapan kompetensi Sumber Daya Manusia program yang dibutuhkan kota;
Pendayagunaan bahan pelatihan sesuai dengan kebutuhan program peningkatan kinerja Sumber Daya Manusia;
Penyelenggaraan operasional advokasi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) skala kota; 38
Perumusan perkiraan sasaran advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) skala kota;
Penyerasian dan penetapan kriteria advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) skala kota;
Pelaksanaan advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), serta
konseling program
Keluarga
Berencana
dan
Kesehatan
Reproduksi Remaja (KRR);
Pelaksanaan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) ketahanan dan pemberdayaan keluarga, penguatan kelembagaan dan jaringan institusi program Keluarga Berencana;
Pemanfaatan
prototipe
program
Keluarga
Berencana/Kesehatan
Reproduksi (KR), Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), ketahanan dan pemberdayaan keluarga, penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas.
Pelaksanaan promosi Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) termasuk pencegahan Human Immunodeficiency Virus (HIV)/ Acquired Immuno Deficiency Syndromes (AIDS), Infeksi Menular Seksual (IMS), dan bahaya Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) dan perlindungan hak-hak reproduksi;
Perumusan kebijakan dan pengembangan informasi serta data mikro kependudukan dan keluarga skala kota;
Penyelenggaraan informasi serta data mikro kependudukan dan keluarga skala kota;
Perumusan perkiraan sasaran pengembangan informasi serta data mikro kependudukan dan keluarga skala kota;
Pelaksanaan operasional sistem informasi manajemen program Keluarga Berencana nasional;
Pemutakhiran, pengolahan, dan penyediaan data mikro kependudukan dan keluarga;
39
II.1.4 Analisis SPM/IKK/ MDG’s/Indikator Pengarusutamaan Gender a. Standar Pelayanan Minimal Standar Pelayanan Minimal yang dimuat dalam Kebijakan Umum APBD Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Standar Pelayanan Minimal Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, dengan arah kebijakan yaitumewujudkan keluarga berencana yang mandiri dengan meningkatkan jumlah akseptor KB. Untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal yang sudah ditentukan maka kegiatan yang dilaksanakan adalah membentuk pusat informasi dan konseling remaja (KKR), melatih kader PKB, menyediakan sarana dan prasarana serta materi pembinaan poktan PKB. Menyimpan alat obat kontrasepsi di gudang sesuai standarisasi pergudangan yang berlaku. 2. Standar
Pelayanan
Minimal
Bidang
Pemberdayaan
Perempuan
dan
Perlindungan Anak, dengan arah kebijakan yaitu : a. Penguatan kelembagaan, koordinasi, dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi pembangunan di segala bidang. b. Meningkatnya pelayanan terhadap kasus tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak. c. Meningkatkan kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan anak. Untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal yang sudah ditentukan maka kegiatan yang dilaksanakan adalah pendampingan dan penanganan korban tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak. b. Indikator Kinerja Kunci (IKK) Indikator Kinerja Kunci (IKK)
terkait dengan tugas dan fungsi Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya Memiliki indikator sebagai berikut: 1. Indikator Prevalensi peserta KB aktif 2.
Indikator Rasio petugas lapangan KB/PKB (PLKB/PKB)
3.
Indikator PKK aktif
Untuk memenuhi Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang sudah ditentukan maka kegiatan yang dilaksanakan adalah melakukan analisis data hasil pendataan keluarga, 40
kemampuan kondisi dan potensi wilayah, melatih kader PKB serta menyediakan sarana dan prasarana serta materi pembinaan poktan PKB. Indikator Kinerja Utama (IKU) terkait dengan tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya Memiliki indikator sebagai berikut: 1. Persentase Lembaga Masyarakat yang berperan dalam Pemberdayaan Masyarakat 2. Persentase Permasalahan Perempuan dan Anak yang ditangani 3. Persentase Peserta KB Aktif 4. Persentase Keluarga Miskin yang melakukan Usaha Ekonomi Produktif c. Millennium Development Goals (MDG’s) Indikator Millennium Development Goals (MDG’s) terkait dengan tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya Memiliki indikator sebagai berikut: 1.
Jumlah peserta Pelatihan Ketrampilan
2.
Waktu pelaksanaan kegiatan fasilitasi pengembangan hasil usaha ekonomi mikro
3.
Waktu pelaksanaan kegiatan fasilitasi pelaksanaan program beras miskin (miskin)
4.
Jumlah lembaga berbasis gender yang dibina
5.
Jumlah peserta yang dilatih dalam meningkatkan kapasitas dan jaringan kelembagaan perempuan dan anak
6.
Jumlah kasus tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terfasilitasi
7.
Jumlah kegiatan fasilitasi pengembangan kota peduli perempuan dan kota layak anak
8.
Waktu pelaksanaan kegiatan fasilitasi institusi masyarakat perkotaan peduli keluarga berencana
9.
Jumlah akseptor KB yang mendapatkan pelayanan KB
10. Jumlah pelaksana program keluarga berencana yang dibina d. Indikator pengarusutamaan gender Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomot 67 Tahun 2011 menginstruksikan pada
semua
unit
pemerintah
di
bawah
koordinasi
Badan
Perencanaan 41
Pembangunan Daerah (Bappeda), untuk mengintegrasikan pengarusutamaan gender
ke
dalam
pengarusutamaan
perencanaan
gender
dilcapai
dan
penganggaran
dengan
pada
melaksanakan
tahun
kegiatan
2015
fasilitasi
pengembangan kota peduli perempuan dan kota layak anak, serta melaksanakan pendampingan penanganan terhadap kasus tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak. II.1.5 Analisis kondisi pelayanan SKPD Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat khusus, yaitu di bidang pemberdayaan masyarakat dan keluarga berencana. Di bidang pemberdayaan masyarakat
kegiatan pelayanan kepada masyarakat melalui
Penyusunan pedoman, norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pelaksanaan dan monitoring di bidang penguatan kelembagaan dan pengembangan partisipasi masyarakat skala kota. Selain itu Bidang Ketahanan Ekonomi memberikan pelayanan dengan Pelaksanaan koordinasi, fasilitasi, evaluasi dan monitoring penyelenggaraan pemberdayaan ekonomi penduduk miskin skala kota. Di bidang perlindungan perempuan dan anak bentuk layanan yang diberikan adalah koordinasi pelaksanaan kebijakan perlindungan perempuan dan anak terutama perlindungan kekerasan terhadap perempuan dan anak skala kota. Bidang Keluarga Berencana dengan memberikan pembinaan dan edukasi keluarga sejahtera serta Penyediaan Alat dan obat Kontrasepsi bagi keluarga miskin II.1.5a
Hal-hal positif yang sudah berhasil ditingkatkan oleh SKPD Hampir semua indikator yang ditetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), Indikator Kinerja Kunci (IKK), Millennium Development Goals (MDG’s) serta Rencana Aksi Pengarusutamaan Gender dapat dipenuhi sesuai dengan targer yang telah ditetapkan, hal ini berkat dukungan dana yang sudah dianggarkan, serta dukungan sumber daya manusia yang menjalankan semua program dan kegiatan yang telah direncanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya.
II.1.5b
Masalah dan tantangan yang dihadapi terkait pelayanan oleh SKPD Dalam pelaksanaan penerapandan pencapaian indikator yang ditetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), Indikator Kinerja Kunci (IKK), 42
Millennium
Development
Goals
(MDG’s)
serta
Rencana
Aksi
Pengarusutamaan Gender tidak menemukan kendala yang berarti. Hanya untuk indikator kinerja standar pelayanan minimal cakupan pasangan usia subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (Unmet Need) belum dapat mencapai target dikarenakan terdapat pasangan usia subur (PUS) yang masih menghendaki anak lagi, disebabkan oleh jumlah anaknya yang masih satu. Standar Pelayanan Minimal Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan belum semua anggota jejaring menyiapkan anggaran di SKPD atau instansi masing-masing untuk penanganan
korban.
Sedangkan
untuk
indikator
SPM
Cakupan
penegakan hukum dari tingkat penyidikan sampai dengan putusan pengadilan atas kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, terdapat kasus yang masih proses di kepolisian atau pengadilan dengan batas waktu yang tidak bisa ditentukan. II.1.5c
Kondisi/prediksi pelayanan SKPD yang diharapkan ke depan Periode pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah tahun 2010 sampai dengan tahun 2014, sehingga tidak ada target indikator kinerja untuk tahun 2016. Begitu juga dengan Millennium Development Goals (MDG’s) yang pelaksanaanya mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 sehingga target indikator kinerja untuk tahun 2016 tidak ada. Untuk Indikator Kinerja Kunci (IKK) dan Rencana Aksi Pengarusutamaan Gender tahun 2016 pelaksanaanya tergantung pada kesiapan anggaran dan sumber daya manusia yang ada di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga berencana, dengan anggaran yang memadai dan sumber daya manusia berkualitas maka target yang terdapat dalam indikator kinerja akan mudah tercapai.Rekapitulasi mengenai kondisi pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
disajikan
dalam tabel 2.1
43
II.2.
Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD
II.2.1 Keterkaitan antara Renstra SKPD 2010-2015 dengan Renja SKPD 20142015 Visi Misi kepala daerah yang tertuang dalam RPJMD 2010-2015: Visi : Menuju Surabaya Lebih Baik merupakan kata yang memiliki makna strategis dan cerminan aspirasi masyarakat yang ingin perubahan sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan harapan masyarakat. Perubahan di tengah jumlah penduduk yang terus bertambah membawa tuntutan untuk meningkatkan daya dukung kota secara berkelanjutan, karakteristik penduduk yang terus mengalami dinamika, Derajat sumber daya manusia yang harus terus didukung oleh peningkatan kualitas lingkungan kota, Pertumbuhan ekonomi yang harus diimbangi dengan penguatan struktur ekonomi lokal yang mampu bersaing di kawasan regional dan internasional, Peningkatan
partisipasi
masyarakat,
reformasi
birokrasi,
serta
peningkatan
aksesibilitas, kapasitas, dan kualitas pelayanan publik merupakan tiga tantangan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. “MENUJU SURABAYA LEBIH BAIK sebagai KOTA JASA dan PERDAGANGAN yang CERDAS, MANUSIAWI, BERMARTABAT, dan BERWAWASAN LINGKUNGAN” Misi: Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh organisasi, sesuai visi yang telah ditetapkan, agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Misi Walikota terpilih memperlihatkan secara jelas tahapan yang penting dalam proses pembangunan di kota Surabaya . Adapun misi yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : 1. Misi membangun kehidupan kota yang lebih CERDAS melalui peningkatan sumber daya manusia yang didukung oleh peningkatan kualitas intelektual, mental-spiritual, ketrampilan, serta kesehatan warga secara terpadu dan berkelanjutan. 2. Misi menghadirkan suasana kota yang MANUSIAWI melalui peningkatan aksesibilitas, kapasitas, dan kualitas pelayanan publik, reformasi birokrasi, serta pemanfaatan sumber daya kota untuk sebesar-besar kesejahteraan warga.
44
3. Misi
mewujudkan
peri
kehidupan
warga
yang
BERMARTABAT
melalui
pembangunan ekonomi berbasis komunitas yang mengutamakan perluasan akses ekonomi demi mendukung peningkatan daya cipta serta kreatifitas segenap warga Kota Surabaya dalam upaya penguatan struktur ekonomi lokal yang mampu bersaing di kawasan regional dan internasional. 4. Misi menjadikan Kota Surabaya semakin layak-huni melalui pembangunan infrastruktur fisik dan sosial secara merata yang BERWAWASAN LINGKUNGAN. Untuk mewujudkan visi misi Kepala Daerah yang tertuang dalam RPJMD Kota Surabaya tahun 2010-2015, maka Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana sebagai Lembaga Teknis Pemerintah Kota Surabaya harus menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD tahun 2010-2015 dengan mengacu pada RPJMD Kota Surabaya. Renstra sebagai acuan dalam pelaksanaan program SKPD selama 5 tahun memuat tentang program, Kondisi kinerja pada awal periode, indikator, tager capaian setiap tahun serta kondisi pada akhir periode. Rencana
Strategis
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat
dan
Keluarga
Berencana kota Surabaya terdiri dari: 1. Program pendidikan anak usia dini, dengan indikator angka partisipasi murni (APM) PAUD, kondisi kinerja pada awal periode 80%, target tahun pertama 85%, tahun kedua 90%, tahun ketiga 95%, tahun keempat 97%, tahun kelima 99% dan kondisi kinerja pada akhir periode 99%. 2. Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak, dengan indikator jumlah lembaga yang peduli terhadap perempuan dan anak, kondisi kinerja pada awal periode 85 lembaga, target tahun pertama 0 lembaga, tahun kedua 85 lembaga, tahun ketiga 85 lembaga, tahun keempat 85 lembaga, tahun kelima 85 lembaga dan kondisi kinerja pada akhir periode 85 lembaga. 3. Program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan, dengan indikator
persentase kasus kekerasan terhadap perempuan anak yang
dilaporkan dan ditangani, kondisi kinerja pada awal periode 100%, target tahun pertama 100%, tahun kedua 100%, tahun ketiga 100%, tahun keempat 100%, tahun kelima 100% dan kondisi kinerja pada akhir periode 100%. 4. Program keluarga berencana, dengan indikator persentase peserta KB aktif, kondisi kinerja pada awal periode 77.30%, target tahun pertama 79.36%, 45
tahun kedua 78.78%, tahun ketiga 79.52%, tahun keempat 80.26%, tahun kelima 81.00% dan kondisi kinerja pada akhir periode 81.00%. 5. Program penanggulangan kemiskinan, dengan indikator jumlah keluarga miskin yang melakukan usaha ekonomi produktif, kondisi kinerja pada awal periode 1.061 orang, target tahun pertama 0 orang, tahun kedua 1.487 orang, tahun ketiga 1.487 orang, tahun keempat 1.487 orang, tahun kelima 1.487 Orang dan kondisi kinerja pada akhir periode 1.487 orang. Rekapitulasi mengenai target indikator kinerja dalam Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana disajikan dalam tabel 2.2. Target tahunan pada Renstra merupakan target capaian kinerja SKPD yang di jabarkan pada Rencana Kerja (Renja) SKPD. Program dan Kegiatan SKPD yang tertuang pada Renja SKPD tahun 2014-2015 merupakan bagian dari Renstra SKPD tahun 2010-2015. Renja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana tahun 2014-2015 dijabarkan sebagai berikut: 1. Program pendidikan anak usia dini, kegiatannya terdiri dari: Pelatihan bina keluarga balita, dengan indikator jumlah peserta pelatihan bina keluarga balita, target kinerja tahun 2014 sebesar 1000 orang, target kinerja tahun 2015 sebesar 1000 orang 2. Program
penguatan
kelembagaan
pengarusutamaan
gender
dan
anak,
kegiatannya terdiri dari: a. Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak, dengan indikator Jumlah Lembaga berbasis gender yang dibina, target kinerja tahun 2014 sebesar 85 lembaga, target kinerja tahun 2015 sebesar 85 lembaga b. Peningkatan
kapasitas
dan
jaringan
kelembagaan
pemberdayaan
perempuan dan anak, dengan indikator Jumlah peserta yang dilatih dalam meningkatkan kapasitas dan jaringan kelembagaan perempuan dan anak, target kinerja tahun 2014 sebesar 1.000 orang, target kinerja tahun 2015 sebesar 1.000 orang 3. Program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan, kegiatannya terdiri dari: a. Fasilitasi Pengembangan Kota Peduli Perempuan dan Kota Layak Anak, dengan indikator Jumlah kegiatan fasilitasi pengembangan Kota Peduli 46
Perempuan & Kota Layak Anak, target kinerja tahun 2014 sebesar 11 kegiatan, target kinerja tahun 2015 sebesar 11 kegiatan. b. Fasilitasi Upaya Perlindungan Perempuan dan Anak Terhadap Tindak Kekerasan, dengan indikator Jumlah kasus tindak kekerasan terhadap perempuan yang difasilitasi / ditangani, target kinerja tahun 2014 sebesar 200 kasus, target kinerja tahun 2015 sebesar 200 kasus 4. Program keluarga berencana, kegiatannya terdiri dari: a. Fasilitasi Masyarakat Peduli KB, dengan indikator Waktu Pelaksanaan Pembinaan 1565 Institusi Masy. Perkotaan, target kinerja tahun 2014 sebesar 12 bulan, target kinerja tahun 2015 sebesar 12 bulan. b. Pembinaan Keluarga Berencana, dengan indikator Jumlah Peserta KB yg dibina, target kinerja tahun 2014 sebesar 6.725 orang, target kinerja tahun 2015 sebesar 5.479 orang. c. Penyediaan dan Pelayanan Alkon Bagi Gakin, dengan indikator jumlah pelayanan alat kontrasepsi, target kinerja tahun 2014 sebesar 424 orang, target kinerja tahun 2015 sebesar 424 orang. d. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pelayanan KB yang Didanai dari DAK Bidang KB, dengan indikator Jumlah sarana dan prasarana pelayanan KB yang disediakan dari DAK bidang KB, target kinerja tahun 2014 sebesar 5 item, target kinerja tahun 2015 sebesar 4 item. 5. Program pelayanan administrasi perkantoran Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran, dengan indikator Waktu Pelaksanaan Penyediaan 9 Jenis Barang dan Jasa Perkantoran, target kinerja tahun 2014 sebesar 12 bulan, target kinerja tahun 2015 sebesar 12 bulan. 6. Program peningkatan sarana dan prasarana perkantoran Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran, dengan indikator Waktu pelaksanaan pemeliharaan dan pengadaan 3 jenis sarana dan prasarana perkantoran, target kinerja tahun 2014 sebesar 12 bulan, target kinerja tahun 2015 sebesar 12 bulan. 7. Program penanggulangan kemiskinan, kegiatannya terdiri dari:
47
a. Pemberdayaan
Ekonomi,
dengan
indikator
Jumlah
peserta
yang
mendapat pelatihan ketrampilan, target kinerja tahun 2014 sebesar 9.872 orang, target kinerja tahun 2015 sebesar 2.575 orang. b. Fasilitasi Pengembangan Hasil Usaha Ekonomi Mikro, dengan indikator Waktu Pelaksanaan pengembangan usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat, target kinerja tahun 2014 sebesar 12 bulan, target kinerja tahun 2015 sebesar 12 bulan. c. Tim
Koordinasi
Program
Beras
Miskin,
dengan
indikator
Waktu
Pelaksanaan Monitoring Program Beras Miskin, target kinerja tahun 2014 sebesar 12 bulan, target kinerja tahun 2015 sebesar 12 bulan. d. Bulan Bhakti Gotong Royong, dengan indikator Jumlah Peserta Kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong, target kinerja tahun 2014 sebesar 2.500 orang, target kinerja tahun 2015 sebesar 2.500 orang. e. Pengelolaan Pemanfaatan Sumber Daya Alam, dengan indikator Jumlah peserta pembinaan pengelolaan dan pemanfaatan SDA, target kinerja tahun 2014 sebesar 1.487 orang, target kinerja tahun 2015 sebesar 1.487 orang. f. Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga Kelurahan, dengan indikator Jumlah peserta pelatihan pemberdayaan masyarakat dan lembaga kelurahan, target kinerja tahun 2014 sebesar 1.052 orang, target kinerja tahun 2015 sebesar 1.052 orang. g. Fasilitasi Program Penanggulangan Kemiskinan, dengan indikator Waktu Pelaksanaan Fasilitasi Program Penanggulangan Kemiskinan, target kinerja tahun 2014 sebesar 12 bulan, target kinerja tahun 2015 sebesar 12 bulan. h. Dinamisasi Data Keluarga Miskin, dengan indikator Wilayah Pelaksanaan Pendataan Keluarga Miskin, target kinerja tahun 2014 sebesar 160 kelurahan, target kinerja tahun 2015 sebesar 154 kelurahan. Rekapitulasi mengenai target indikator kinerja dalam Renja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana disajikan dalam tabel 2.3.
48
Tabel 2.2 Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Pemerintah Kota Surabaya SPM/Standar Nasional Target No
Indikator
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2014
Tahun 2015
(thn n-2) (thn n-1) (thn n-2) (thn n-1) 1
2
3
4
5
6
7
Cakupan Anggota 70% Bina Keluarga Balita Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin 5% ber-KB tidak terpenuhi (Unmet Need) Cakupan Pasangan Usia 3.5% Subur yang isterinya dibawah usia 20 tahun Cakupan PUS peserta KB anggota usaha peningkatan 87% pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) Cakupan sasran pasangan usia 65% subur menjadi peserta KB aktif Ratio pembina keluarga 100% berencana(PPKB D) Ratio petugas lapangan keluarga berencana/penyul 100% uh keluarga berencana (PLKB/PKB)
MDG’s
IKK
Realisasi Capaian
Proyeksi Tahun 2016 (thn n)
Target
Tah un 2014 (thn (thn n+1) n-2) Tahun 2017
0
81.97%
0
0
-
0
12.18%
0
0
-
0
3.55%
0
0
-
0
72.72%
0
0
-
0
80.99%
0
0
-
0
100%
0
0
-
0
87.50%
0
0
-
Tahu n 2015 (thn n-1)
Realisasi Proyeksi Capaian Tahu Tahu Tahu Tahu n n n n 2014 2015 2016 2017 (thn (thn (thn (thn n-2) n-1) n) n+1)
Target Tahu n 2014 (thn n-2)
Tahu n 2015 (thn n-1)
Realisasi Proyeksi Capaian Tahu Tahu Tahu Tahu n n n n 2014 2015 2016 2017 (thn (thn (thn (thn n-2) n-1) n) n+1)
Indikator Lainnya Target Tahu n 2014 (thn n-2)
Tahu n 2015 (thn n-1)
Realisasi Proyeksi Capaian Tahu Tahu Tahu Tahu n n n n 2014 2015 2016 2017 (thn (thn (thn (thn n-2) n-1) n) n+1)
Catatan Analisis
- 49 -
SPM/Standar Nasional Realisasi Capaian
Target No
Tahun 2015
Tahun 2014
Tahun 2015
(thn n-2) (thn n-1) (thn n-2) (thn n-1)
8
9
10
11
Proyeksi
Target
Indikator Tahun 2014
Cakupan penyediaan alat dan obat kontrasepsi 30% untuk memenuhi permintaan masyarakat Cakupan penyediaan informasi data mikro 100% keluarga di setiap Desa/Kelurahan Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan 100% penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan terpadu Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan kesehatan 100% oleh tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas mampu tatalaksana KTP/A dan PPT/PKT di Rumah Sakit
MDG’s
IKK
Tahun 2016 (thn n)
Tahu n 2014 (thn (thn n+1) n-2) Tahun 2017
0
100%
0
0
-
0
100%
0
0
-
0
100%
0
0
-
0
100%
0
0
-
Tahu n 2015 (thn n-1)
Realisa si Proyek Capaia si n Tahu Tah Tah Tahu n un un n 2014 2015 2016 2017 (thn (thn (thn (thn n-2) n-1) n) n+1)
Target Tahu n 2014 (thn n-2)
Tahu n 2015 (thn n-1)
Realisasi Capaian Tahu n 2014 (thn n-2)
Indikator Lainnya Proyeksi
Target
Tahu Tahu Tahu Tahu n n n n 2015 2016 2017 2014 (thn (thn (thn (thn n-1) n) n+1) n-2)
Realisasi Capaian
Proyeksi
Catatan Analisis
Tahu Tahu Tahu Tahu Tahu n n n n n 2015 2014 2015 2016 2017 (thn (thn (thn (thn (thn n-1) n-2) n-1) n) n+1)
- 50 -
SPM/Standar Nasional Realisasi Capaian
Target No
Tahun 2015
Tahun 2014
Tahun 2015
(thn n-2) (thn n-1) (thn n-2) (thn n-1)
13
14
15
Proyeksi
Indikator Tahun 2014
12
IKK
Cakupan layanan bimbingan rohani yang diberikan oleh petugas bimbingan 75% rohani terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu Cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh petugas rehabilitasi sosial 75% terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu Cakupan penegakan hukum dari tingkat penyidikan sampai dengan putusan 80% pengadilan atas kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak Cakupan perempuan dan anak korban 50% kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hukum
Tahun 2016 (thn n)
Target
Tahu n 2014 (thn (thn n+1) n-2) Tahun 2017
0
100%
0
0
-
0
100%
0
0
-
0
100%
0
0
-
0
100%
0
0
-
Tahu n 2015 (thn n-1)
Realisas Proyeks i Target i Capaian Tahu Tahu Tahu Tahu Tahu Tahu n n n n n n 2014 2015 2016 2017 2014 2015 (thn (thn (thn (thn (thn (thn n-2) n-1) n) n+1) n-2) n-1)
MDG’s Realisasi Capaian Tahu n 2014 (thn n-2)
Indikator Lainnya Proyeksi
Target
Tahu Tahu Tahu Tahu Tahu n n n n n 2015 2016 2017 2014 2015 (thn (thn (thn (thn (thn n-1) n) n+1) n-2) n-1)
Realisas Proyeks i i Capaian Tahu Tahu Tahu Tahu n n n n 2014 2015 2016 2017 (thn (thn (thn (thn n-2) n-1) n) n+1)
Catatan Analisis
- 51 -
SPM/Standar Nasional Realisasi Capaian
Target No
Indikator
Proyeksi
Target
Realisasi Capaian
Tahu Tahu Tahu Tahu Tahun Tahun Tahun Tahun n n n n 2014 2014 2015 2014 2015 2015 2016 2017 (thn (thn (thn (thn (thn n-2) (thn n-2) (thn n-2) (thn n-1) (thn n-2) n-1) n-1) n) n+1) Tahun 2014
16
17
18 19 20
21
22
23
24
25
26
Cakupan layanan pemulangan bagi perempuan dan anak korban kekerasan Cakupan layanan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan Prevalensi peserta KB aktif Rasio petugas lapangan KB/PKB (PLKB/PKB) PKK aktif Persentase Lembaga Masyarakat yang berperan dalam Pemberdayaan Masyarakat Persentase Permasalahan Perempuan dan Anak yang ditangani Persentase Peserta KB Aktif Persentase Keluarga Miskin yang melakukan Usaha Ekonomi Produktif Jumlah peserta Pelatihan Ketrampilan Waktu pelaksanaan kegiatan fasilitasi pengembangan hasil usaha ekonomi mikro
MDG’s
IKK
50%
0
83.33 %
0
0
-
100%
0
100%
0
0
-
Proyeksi
80.26%
81%
81.42%
-
81%
-
100%
100%
100%
-
100%
-
100%
100%
100%
-
100%
-
100%
100%
100%
-
100%
-
100%
100%
100%
-
100%
-
80.26%
81%
81.42%
-
81%
-
100%
100%
100%
-
100%
-
Realisasi Capaian
Target
Tahu Tahu Tahun Tahun n n 2016 2014 2015 2017 (thn (thn (thn n) (thn n-2) n-1) n+1)
Indikator Lainnya Proyeksi
Tahu Tahu Tahu Tahu Tahun n n n n 2014 2015 2015 2016 2017 (thn (thn (thn (thn (thn n-2) n-1) n-1) n) n+1)
9872 Orang
0
9816 Orang
0
0
-
12 Bulan
0
12 Bulan
0
0
-
Realisa si Proyeksi Capaian Tah Tahu Tahu Tahu Tahu Tahu un n n n n n 2014 2015 2014 2015 2016 2017 (thn (thn (thn (thn (thn (thn n-2) n-1) n-2) n-1) n) n+1) Target
Catatan Analisis
- 52 -
SPM/Standar Nasional Target No
27
28
29
30
31
32
33
34
Indikator
Waktu pelaksanaan kegiatan fasilitasi pelaksanaan program beras miskin (miskin) Jumlah lembaga berbasis gender yang dibina Jumlah peserta yang dilatih dalam meningkatkan kapasitas dan jaringan kelembagaan perempuan dan anak Jumlah kasus tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terfasilitasi Jumlah kegiatan fasilitasi pengembangan kota peduli perempuan dan kota layak anak Waktu pelaksanaan kegiatan fasilitasi institusi masyarakat perkotaan peduli keluarga berencana Jumlah akseptor KB yang mendapatkan pelayanan KB Jumlah pelaksana program keluarga berencana yang dibina
Tahu n 2014 (thn n-2)
Tahu n 2015 (thn n-1)
Realisasi Proyeksi Target Capaian Tahu Tahu Tahu Tahu Tahu Tahu n n n n n n 2014 2015 2016 2017 2014 2015 (thn (thn (thn (thn (thn (thn n-2) n-1) n) n+1) n-2) n-1)
MDG’s
IKK
Indikator Lainnya
Realisasi Proyek Realisasi Target Capaian si Capaian Tahu Tahu Tahu Tahu Tahun Tahun Tahun Tahun n n n n 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2016 2017 (thn (thn (thn (thn (thn n-2) (thn n-1) (thn n-2) (thn n-1) n-2) n-1) n) n+1)
Proyeksi Tahun 2016 (thn n)
Target
Tahu n 2014 (thn (thn n+1) n-2) Tahun 2017
12 Bulan
0
12 Bulan
0
0
-
85 Lembaga
0
85 Lembaga
0
0
-
1000 Orang
0
1000 Orang
0
0
-
200 Kasus
0
219 kasus
0
0
-
11 Kegiatan
0
11 Kegiatan
0
0
-
12 Bulan
0
12 Bulan
0
0
-
424 Akseptor
0
311 Akseptor
0
0
-
6725 Orang
0
6725 Orang
0
0
-
Tahu n 2015 (thn n-1)
Realisasi Proyeks Capaian i Tahu Tahu Tahu Tahun n n n 2014 2015 2016 2017 (thn (thn (thn (thn n-2) n-1) n) n+1)
Catatan Analisis
- 53 -
SPM/Standar Nasional Target No
35
36
37
38
39
40
41
Indikator
jumlah kegiatan Anugerah Parahita Ekapraya jumlah kegiatan capacity building focal point dan PUG jumlah kegiatan pembinaan Organisasi peduli perempuan dan anak jumlah kegiatan surabaya gender award Jumlah lembaga berbasis jender yang dibina jumlah peserta yang dilatih dalam meningkatkan kapasitas dan jaringan kelembagaan perempuan dan anak jumlah dokumen pendataan profil gender
Tahu n 2014 (thn n-2)
Tahu n 2015 (thn n-1)
Realisasi Proyeksi Target Capaian Tahu Tahu Tahu Tahu Tahu Tahu n n n n n n 2014 2015 2016 2017 2014 2015 (thn (thn (thn (thn (thn (thn n-2) n-1) n) n+1) n-2) n-1)
IKK Realisasi Proyek Target Capaian si Tahu Tahu Tahu Tahu Tahu Tahu n n n n n n 2014 2015 2016 2017 2014 2015 (thn (thn (thn (thn (thn (thn n-2) n-1) n) n+1) n-2) n-1)
MDG’s-
Indikator Pengarustamaan Gender
Realisasi Proyeksi Target Capaian Tahu Tahu Tahu Tahu Tahun Tahun n n n n 2014 2015 2014 2015 2016 2017 (thn (thn (thn (thn (thn n-2) (thn n-1) n-2) n-1) n) n+1)
Realisasi Capaian
Proyeksi
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
(thn n-2)
(thn n-1)
(thn n)
(thn n+1)
0
0
0
0
1 Kegiata n
-
0
0
0
0
100 Orang
-
0
0
0
0
3 Kegiata n
-
0
0
0
0
31 Kecama tan
-
-
0
-
85 85 85 Lembaga Lembaga Lembaga
1000 Orang
1000 Orang
1000 Orang
-
0
-
0
0
0
0
1 Dokume n
-
Catatan Analisis
- 54 -
Tabel 2.3 Target Indikator Kinerja dalam Renstra SKPD 2010-2015
Kondisi Program NO
1
Indikator Sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Program Pendidikan Anak Usia Dini
2
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
3
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
4
Program Keluarga Berencana
5
Program Penanggulangan Kemiskinan
Angka Partisipasi Murni (APM) PAUD Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD Jumlah Lembaga yang Peduli terhadap Perempuan dan Anak Persentase kasus kekerasan terhadap perempuan anak yang dilaporkan dan ditangani Persentase peserta KB aktif Jumlah keluarga miskin yang melakukan usaha ekonomi produktif
Kinerja pada awal periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Tahun 0
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
80%
85%
90%
95%
97%
99%
99%
80%
85%
90%
95%
97%
99%
99%
85 Lembaga
0
85 Lembaga
85 Lembaga
85 Lembaga
85 Lembaga
85 Lembaga
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
77.30%
79.36%
78.78%
79.52%
80.26%
81.00%
81.00%
1.061 Orang
0
1.487 Orang
1.487 Orang
1.487 Orang
1.487 Orang
1.487 Orang
- 55 -
Tabel 2.4 Target Indikator Kinerja dalam Renja SKPD 2014-2015
Kode
1 1.22 1.22 1.12.0100 1.22 1.12.0100 20 1.22 1.12.0100 20 0007 1.22 1.12.0100 20 0006 1.22 1.12.0100 20 0009 1.22 1.12.0100 20 0008 1.22 1.12.0100 20 0003 1.22 1.12.0100 20 0004 1.22 1.12.0100 20 0005 1.22 1.12.0100 20 0010
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program
Indikator
Rencana Tahun 2014
Kegiatan
Rencana Tahun 2015
Kinerja Program /Kegiatan
Lokasi
target capaian kinerja
2
3
4
5
PERMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELUARGA BERENCANA PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Pengelolaan Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Jumlah Keluarga Miskin yang Melakukan Usaha Ekonomi Produktif Jumlah peserta yang mendapat pelatihan ketrampilan Waktu Pelaksanaan pengembangan usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat Waktu Pelaksanaan Monitoring Program Beras Miskin Jumlah keluarga miskin yang mendapat ketrampilan kerja Jumlah Peserta Kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Jumlah peserta pembinaan pengelolaan dan pemanfaatan SDA
Seleksi dan Pembinaan Program TTG
Jumlah peserta seleksi TTG
Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga Kelurahan
Jumlah peserta pelatihan pemberdayaan masyarakat dan lembaga kelurahan
Bapemas dan KB Bapemas dan KB Bapemas dan KB Bapemas dan KB Bapemas dan KB Bapemas dan KB Bapemas dan KB Bapemas dan KB Bapemas dan KB
Pemberdayaan Ekonomi Fasilitasi Pengembangan Hasil Usaha Ekonomi Mikro Tim Koordinasi Program Beras Miskin Pembinaan Kemampuan dan Ketrampilan Kerja Keluarga Miskin Bulan Bhakti Gotong Royong
Lokasi
target capaian kinerja
6
7
Catatan Penting
8
1.487 Orang Bapemas dan KB 9.872 Orang Bapemas dan KB
1.487 Orang
12 Bulan Bapemas dan KB
12 Bulan
12 Bulan Bapemas dan KB
12 Bulan
0 Bapemas dan KB
0
2.500 Orang Bapemas dan KB
2.500 Orang
1.487 Orang Bapemas dan KB
1.487 Orang
0 Bapemas dan KB
0
1.052 Orang Bapemas dan KB
1.052 Orang
2.575 Orang
- 56 -
Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program
2 PROGRAM PENANGGULANGAN 1.22 1.12.0100 20 0011 KEMISKINAN PROGRAM PENANGGULANGAN 1.22 1.12.0100 20 0021 KEMISKINAN
Indikator
Kegiatan
1
1.11 1.11 1.12.0100 1.11 1.12.0100 17 1.11 1.12.0100 17 0013 1.11 1.12.0100 17 0010 1.11 1.12.0100 17 0008
1.11 1.12.0100 16
1.11 1.12.0100 16 0012
1.11 1.12.0100 16 0005
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELUARGA BERENCANA PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS HIDUP DAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS HIDUP DAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS HIDUP DAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS HIDUP DAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN PENGARUSTAMAAN GENDER DAN ANAK PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN PENGARUSTAMAAN GENDER DAN ANAK PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN PENGARUSTAMAAN GENDER DAN ANAK
Fasilitasi Program Penanggulangan Kemiskinan Dinamisasi Data Keluarga Miskin
Rencana Tahun 2014 target Kinerja Program /Kegiatan Lokasi capaian kinerja 3 4 5 Waktu Pelaksanaan Fasilitasi Program Bapemas dan KB 12 Bulan Penanggulangan Kemiskinan Bapemas dan KB 160 Kelurahan Wilayah Pelaksanaan Pendataan Keluarga Miskin
% Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak yang dilaporkan dan ditangani Pengembangan Kota peduli perempuan dan kota Layak Anak
Jml Peserta Pengembangan Kota Peduli Perempuan & Kota Layak Anak
Jml kegiatan fasilitasi pengembangan Fasilitasi Pengembangan Kota Peduli Kota Peduli Perempuan & Kota Layak Perempuan dan Kota Layak Anak Anak Fasilitasi Upaya Perlindungan Jumlah kasus tindak kekerasan Perempuan dan Anak Terhadap Tindak terhadap perempuan yang difasilitasi / Kekerasan ditangani Jumlah lembaga yang peduli terhadap perempuan dan anak
Bapemas dan KB
Jumlah Pembinaan lembaga berbasis gender
Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
Jumlah Lembaga berbasis gender yang dibina
target capaian kinerja
Lokasi
6 7 Bapemas dan KB 12 Bulan
Bapemas dan KB
Bapemas dan KB 11 Kegiatan
Bapemas dan KB 11 Kegiatan
Bapemas dan KB 200 Kasus
Bapemas dan KB 200 Kasus
Bapemas dan KB
Bapemas dan KB
Bapemas dan KB
0
85 Lembaga
8
100 %
Bapemas dan KB 0
85 Lembaga
Catatan Penting
Bapemas dan KB 154 Kelurahan
Bapemas dan KB 0
Bapemas dan KB Pemberdayaan Lembaga Berbasis Gender
100 %
Rencana Tahun 2015
Bapemas dan KB
Bapemas dan KB
85 Lembaga
0
85 Lembaga
- 57 -
Indikator Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program
1
2
Kegiatan
Kinerja Program /Kegiatan
Rencana Tahun 2014
3 4 Peningkatan Peran Serta dan Jumlah Peserta Peningkatan Peran PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN 1.11 1.12.0100 16 0014 Kesetaraan Gender dalam Serta dan Kesetaraan Gender dalam Bapemas dan KB PENGARUSTAMAAN GENDER DAN ANAK Pembangunan pembangunan Peningkatan kapasitas dan jaringan Jumlah peserta yang dilatih dalam PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN 1.11 1.12.0100 16 0006 kelembagaan pemberdayaan meningkatkan kapasitas dan jaringan Bapemas dan KB PENGARUSTAMAAN GENDER DAN ANAK perempuan dan anak kelembagaan perempuan dan anak KELUARGA BERENCANA DAN 1.12 KELUARGA SEJAHTERA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 1.12 1.12.0100 DAN KELUARGA BERENCANA Bapemas dan 1.12 1.12.0100 15 PROGRAM KELUARGA BERENCANA % Peserta KB Aktif KB Waktu Pelaksanaan Pembinaan 1565 1.12 1.12.0100 15 0016 PROGRAM KELUARGA BERENCANA Fasilitasi Masyarakat Peduli KB Bapemas dan KB Institusi Masy. Perkotaan 1.12 1.12.0100 15 0017 PROGRAM KELUARGA BERENCANA
Pembinaan Keluarga Berencana
1.12 1.12.0100 15 0019 PROGRAM KELUARGA BERENCANA
Penyediaan dan Pelayanan Alkon jumlah pelayanan alat kontrasepsi Bagi Gakin
Bapemas dan KB
1.12 1.12.0100 15 0020 PROGRAM KELUARGA BERENCANA
Penyediaan Sarana dan Prasarana Jumlah sarana dan prasarana Pelayanan KB yang Didanai dari pelayanan KB yang disediakan dari DAK Bidang KB DAK bidang KB
Bapemas dan KB
1.01
PENDIDIKAN
1.01 1.12.0100
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELUARGA BERENCANA
1.01 1.12.0100 15
PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
1.01 1.12.0100 15 0018 PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Pembinaan dan Pengasuhan Tumbuh Kembang Anak
1.01 1.12.0100 15 0067 PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Pelatihan Bina Keluarga Balita
Jumlah Peserta KB yg dibina
Angka Partisipasi Murni (APM) PAUD Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD Jumlah Peserta pembinaan Tumbuh Kembang Anak Jumlah Peserta pelatihan Bina Keluarga Balita
target capaian kinerja
Lokasi
Bapemas dan KB
Bapemas dan KB Bapemas dan KB Bapemas dan KB Bapemas dan KB
5 0 1.000 Orang
80,26% 12 Bulan 6.725 Orang 424 Orang 5 Item
97 % 97 % 0 1000 Orang
Rencana Tahun 2015 target Lokasi capaian kinerja 6 7 Bapemas dan KB Bapemas dan KB
Bapemas dan KB Bapemas dan KB Bapemas dan KB Bapemas dan KB Bapemas dan KB
Bapemas dan KB Bapemas dan KB Bapemas dan KB Bapemas dan KB
Catatan Penting 8
0 1.000 Orang
81,00% 12 Bulan 5.479 Orang 424 Orang 4 Item
99 99 0 1000 Orang
- 58 -
Indikator Kode 1 1.12 1.12 1.12.0100 1.12 1.12.0100 01 1.12 1.12.0100 01 1.12 1.12.0100 02 1.12 1.12.0100 02
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program 2 KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELUARGA BERENCANA PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 0001 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERKANTORAN 0002 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERKANTORAN
Kegiatan
Kinerja Program /Kegiatan 3
Rencana Tahun 2014 target Lokasi capaian kinerja 4 5
Bapemas dan KB Penyediaan Barang dan Jasa Waktu Pelaksanaan Penyediaan Bapemas dan KB 12 Bulan Perkantoran 9 Jenis Barang dan Jasa Perkantoran Bapemas dan KB Pengadaan dan Pemeliharaan Waktu pelaksanaan Bapemas dan KB 12 Bulan Sarana dan Prasarana Perkantoran pemeliharaan dan pengadaan 3 jenis sarana dan prasarana perkantoran
Rencana Tahun 2015 target Lokasi capaian kinerja 6 7
Catatan Penting 8
Bapemas dan KB Bapemas dan KB 12 Bulan Bapemas dan KB Bapemas dan KB 12 Bulan
- 59 -
II.2.2 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD 2014-2015 Rencana Kerja SKPD memiliki target kinerja kegiatan yang harus dicapai setiap tahun, target kinerja kegiatan merupakan penjabaran dari program kerja yang dirumuskan dalam Renstra SKPD. Hasil pelaksanaan kinerja dari masing-masing kegiatan pada Renja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Tahun 2014 dan Tahun 2015 sampai dengan (Triwulan II tahun 2015) adalah sebagai berikut: I. Program Keluarga Berencana Hasil pelaksanaan kegiatan dalam Program Penanganan Bidang Kesehatan dan KB adalah : a. Fasilitasi Masyarakat Peduli KB Kegiatan ini menggunakan indikator kinerja Waktu Pelaksanaan Pembinaan 1565 Institusi Masyarakat Perkotaan (IMP), Target Capaian Renja Tahun 2014 adalah 12 Bulan dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2014 adalah 12 Bulan atau 100%.Target Capaian Renja Tahun 2015 adalah 12 Bulan dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2015 sampai dengan Triwulan II adalah 6 Bulan atau 50%. Untuk melihat capaian terhadap Renstra adalah dengan membandingkan Target Capaian Kinerja Renstra yang ditetapkan sebesar 60 Bulan dan Realisasi kegiatan sampai dengan tahun 2015 tribulan II
sebesar
54 Bulan atau mencapai 90%. b. Pembinaan Keluarga Berencana Kegiatan ini menggunakan indikator kinerja Jumlah peserta KB yang dibina, Target Capaian Renja Tahun 2014 adalah 6.725 Orang dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2014 adalah 6.725 atau 100%. Target Capaian Renja Tahun 2015 adalah 5.479 Orang dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2015 sampai dengan Triwulan II adalah 1.248 atau 22.78%. Untuk melihat capaian terhadap Renstra adalah dengan membandingkan Target Capaian Kinerja Renstra yang ditetapkan sebesar 30.738 Orang, Realisasi kegiatan dengan
tahun 2015
Tribulan II
sampai
sebesar 25.487 Orang atau mencapai
82.92%. c. Penyediaan dan Pelayanan Alkon Bagi Gakin Kegiatan ini menggunakan indikator kinerja Jumlah pelayanan alat kontrasepsi, Target Capaian Renja Tahun 2014 adalah 424 Orang dan 60
Realisasi Kinerja Renja Tahun 2014 adalah 311 Orang atau 73.35%. Target Capaian Renja Tahun 2015 adalah 424 Orang dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2015 sampai dengan Triwulan II adalah 316 Orang atau 74.53%. Untuk melihat capaian terhadap Renstra adalah dengan membandingkanTarget Capaian Kinerja Renstra yang ditetapkan sebesar 1.340 Orang, Realisasi kegiatan sampai dengan tahun 2015 Tribulan II sebesar 1.330 Orang atau mencapai 99.25%. d. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pelayanan KB yang Didanai dari DAK Bidang KB Kegiatan ini menggunakan indikator kinerja Jumlah sarana dan prasarana pelayanan KB yang disediakan dari DAK bidang KB, Target Capaian Renja Tahun 2014 adalah 5 Item dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2014 adalah 5 Item atau 100%.Target Capaian Renja Tahun 2015 adalah 4 Item dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2015 sampai dengan Triwulan II adalah 2 Item atau 50%. Untuk melihat capaian terhadap Renstra adalah dengan membandingkan Target Capaian Kinerja Renstra yang ditetapkan sebesar 40 item, Realisasi kegiatan
sampai dengan tahun 2015 Tribulan II
sebesar 34 item atau mencapai 85.00%. II. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan Hasil pelaksanaan kegiatan dari Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan ini adalah sebagai berikut: a. Fasilitasi Pengembangan Kota Peduli Perempuan dan Kota Layak Anak Kegiatan
ini
menggunakan
indikator
jumlah
kegiatan
fasilitasi
pengembangan kota peduli perempuan dan kota layak anak, Target Capaian Renja Tahun 2014 adalah 11 Kegiatan dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2014 adalah 11 Kegiatan atau 100%. Target Capaian Renja Tahun 2015 adalah 11 Kegiatan dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2015 sampai dengan Triwulan II adalah 8 Kegiatan atau 72.73%. b. Fasilitasi Perlindungan Perempuan Terhadap Tindak Kekerasan Kegiatan ini menggunakan indikator kinerja Jumlah kasus tindak kekerasan terhadap perempuan yang difasilitasi atau ditangani, Target Capaian Renja Tahun 2014 adalah 200 Kasus yang difasilitasi atau ditangani dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2014 adalah 219 Kasus yang difasilitasi 61
atau ditangani atau 109.50%. Target Capaian Renja Tahun 2015 adalah 200 Kasus yang difasilitasi atau ditangani dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2015 sampai dengan Triwulan II adalah 154 Kasus yang difasilitasi atau ditangani atau 77.00%. Untuk melihat capaian terhadap Renstra adalah dengan membandingkan Target Capaian Kinerja Renstra yang ditetapkan sebesar 1.000 Kasus yang difasilitasi atau ditangani, Realisasi kegiatan sampai dengan Tahun 2015 Tribulan II sebesar 1.087 Kasus yang difasilitasi atau ditangani atau mencapai 108.70%. III. Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender dan Anak Hasil
pelaksanaan
kegiatan
dari
Program
Penguatan
Kelembagaan
Pengarustamaan Gender dan Anak adalah sebagai berikut: a. Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Kegiatan ini menggunakan indikator kinerja Jumlah lembaga berbasis gender yang dibina, Target Capaian Renja Tahun 2014 adalah 85 Lembaga dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2014 adalah 85 Lembaga atau 100%. Target Capaian Renja Tahun 2015 adalah 85 Lembaga dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2015 sampai dengan Triwulan II adalah 66 Lembaga atau 77.65%. Untuk melihat capaian terhadap Renstra adalah dengan melihat Realisasi kegiatan awal periode sampai
dengan tahun 2015 tribulan II
sebesar 406 Lembaga atau mencapai 95.53%. b. Peningkatan
Kapasitas
dan
Jaringan
Kelembagaan
Pemberdayaan
Perempuan dan Anak Kegiatan ini menggunakan indikator kinerja Jumlah peserta yang dilatih dalam meningkatkan kapasitas dan jaringan kelembagaan perempuan dan anak, Target Capaian Renja Tahun 2014 adalah 1.000 Orang dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2014 adalah 1.000 Orang atau 100%. Target Capaian Renja Tahun 2015 adalah 1.000 Orang dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2015 sampai dengan Triwulan II adalah 1.000 Orang atau 100%. Realisasi Kegiatan sampai dengan tahun 2014 sebesar 6.076 Orang, Realisasi kegiatan sampai dengan tahun 2015 Tribulan II sebesar 7.076 Orang atau mencapai 82.32%.
62
IV. Program Penanggulangan Kemiskinan Hasil pelaksanaan kegiatan dari program Penanggulangan Kemiskinan adalah sebagai berikut: a. Pemberdayaan Ekonomi Kegiatan ini menggunakan indikator kinerja Jumlah peserta yang mendapat pelatihan ketrampilan, Target Capaian Renja Tahun 2014 adalah 9.872 Orang dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2014 adalah 9.816 Orang atau 99.43%. Target Capaian Renja Tahun 2015 adalah 2.575 Orang dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2015 sampai dengan Triwulan II adalah 2.392 Orang atau 92.89%. Untuk melihat capaian terhadap Renstra adalah dengan membandingkan Target Capaian Kinerja Renstra yang ditetapkan sebesar 55.616 Orang, Realisasi kegiatan sampai dengan tahun 2015 Tribulan II sebesar 38.106 Orang atau mencapai 68.52%. b. Fasilitasi Pengembangan Hasil Usaha Ekonomi Mikro Kegiatan ini menggunakan indikator kinerja waktu pelaksanaan pengembangan usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat, Target Capaian Renja Tahun 2014 adalah 12 Bulan dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2014 adalah 12 Bulan atau 100%. Target Capaian Renja Tahun 2015 adalah 12 Bulan dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2015 sampai dengan Triwulan II adalah 6 Bulan atau 50%. Untuk melihat capaian terhadap Renstra adalah dengan membandingkan Target Capaian Kinerja Renstra yang ditetapkan sebesar 60 Bulan, Realisasi kegiatan sampai dengan tahun 2015 Tribulan II sebesar 54 Bulan atau mencapai 90%. c. Tim Koordinasi Program Beras Miskin Kegiatan ini menggunakan indikator kinerja waktu pelaksanaan monitoring Program Beras Miskin, Target Capaian Renja Tahun 2014 adalah 12 Bulan dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2014 adalah 12 Bulan atau 100%. Target Capaian Renja Tahun 2015 adalah 12 Bulan dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2015 sampai dengan Triwulan II adalah 6 Bulan atau 50%.
Untuk
melihat
capaian
terhadap
Renstra
adalah
dengan
membandingkan Target Capaian Kinerja Renstra yang ditetapkan sebesar 60 Bulan, Realisasi kegiatan sampai dengan tahun 2015 Tribulan II
sebesar 54
Bulan atau mencapai 90%. 63
d. Bulan Bhakti Gotong Royong Kegiatan ini menggunakan indikator kinerja jumlah peserta kegiatan bulan bhakti gotong royong, Target Capaian Renja Tahun 2014 adalah 2.500 Orang dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2014 adalah 2.500 atau 100%. Target Capaian Renja Tahun 2015 adalah 2.500 Orang dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2015 sampai dengan Triwulan II adalah 2.500 atau 100%. Untuk melihat capaian terhadap Renstra adalah dengan membandingkanTarget Capaian Kinerja Renstra yang ditetapkan sebesar 12.500 Orang, Realisasi kegiatan sampai dengan tahun 2015 Tribulan II
sebesar 12.500 Orang atau
mencapai 100% e. Pengelolaan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Kegiatan ini menggunakan indikator kinerja jumlah peserta pembinaan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam, Target Capaian Renja Tahun 2014 adalah 1.487 Orang dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2014 adalah 1.487 Orang atau 100%.Target Capaian Renja Tahun 2015 adalah 1.487 Orang dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2015 sampai dengan Triwulan II adalah 593 Orang atau 39.88%. Untuk melihat capaian terhadap Renstra adalah dengan membandingkanTarget Capaian Kinerja Renstra yang ditetapkan sebesar 3.420 Orang, Realisasi kegiatan sampai dengan tahun 2015 Tribulan II sebesar 3.796 Orang atau mencapai 110.99% f. Fasilitasi Program Penanggulangan Kemiskinan Kegiatan ini menggunakan indikator kinerja waktu pelaksanaan fasilitasi program penanggulangan kemiskinan, Target Capaian Renja Tahun 2014 adalah 12 Bulan dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2014 adalah 12 Bulan atau 100% Target Capaian Renja Tahun 2015 adalah 12 Bulan dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2015 sampai dengan Triwulan II adalah 6 Bulan atau 50%.
Untuk
melihat
capaian
terhadap
Renstra
adalah
dengan
membandingkan Target Capaian Kinerja Renstra yang ditetapkan sebesar 60 Bulan, Realisasi kegiatan sampai dengan tahun 2015 Tribulan II sebesar 54 Bulan atau mencapai 90% g. Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga Kelurahan Kegiatan ini menggunakan indikator kinerja jumlah peserta pelatihan pemberdayaan masyarakat dan lembaga kelurahan, Target Capaian Renja 64
Tahun 2014 adalah 1.052 Orang dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2014 adalah 1.052 Orang atau 100%. Target Capaian Renja Tahun 2015 adalah 1.052 Orang dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2015 sampai dengan Triwulan II adalah 0 Orang atau 0%. Untuk melihat capaian terhadap Renstra adalah dengan membandingkan Target Capaian Kinerja Renstra yang ditetapkan sebesar 3.200 Orang, Realisasi kegiatan sampai dengan tahun 2015 Tribulan II sebesar 3.384 Orang atau mencapai 105.75%. h. Dinamisasi Data Keluarga Miskin Kegiatan ini menggunakan indikator kinerja wilayah pelaksanaan pendataan keluarga miskin, Target Capaian Renja Tahun 2014 adalah 160 Kelurahan dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2014 adalah 160 Kelurahan atau 100%.Target Capaian Renja Tahun 2015 adalah 154 Kelurahan dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2015 sampai dengan Triwulan II adalah 154 Kelurahan atau 100%. Untuk melihat capaian terhadap Renstra adalah dengan membandingkanTarget Capaian Kinerja Renstra yang ditetapkan sebesar 31 Kecamatan/154 Kelurahan, Realisasi kegiatan sampai dengan tahun 2015 Tribulan II sebesar 154 Keluarahan atau mencapai 100%. V. Program Pendidikan Anak Usia Dini Kegiatan yang
dilaksanakan dalam Program Pendidikan Anak Usia
Dini, yaitu Pelatihan Bina Keluarga Balita dimana kegiatan ini menggunakan indikator jumlah peserta pelatihan bina keluarga balita, Target Capaian Renja Tahun 2014 adalah 1.000 Orang dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2014 adalah 800 Orang atau 80.00%. Target Capaian Renja Tahun 2015 adalah 1.000 Orang dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2015 sampai dengan Triwulan II adalah 834 Orang atau 83.40%. Realisasi Kegiatan sampai dengan tahun 2014 sebesar 3.800 Orang. Realisasi kegiatan sampai dengan tahun 2015 Tribulan II sebesar 4.634 Orang atau mencapai 92.68%. VI. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran. Adapun kegiatan dalam program tersebut berupa kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran. Kegiatan ini menggunakan indikator waktu pelaksanaan penyediaan 9 jenis barang dan jasa perkantoran, Target Capaian Renja Tahun 2014 adalah 12 Bulan dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 65
2014 adalah 12 Bulan atau 100%. Target Capaian Renja Tahun 2015 adalah 12 Bulan dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2015 sampai dengan Triwulan II adalah 6 Bulan atau 50%. Untuk melihat capaian terhadap Renstra adalah dengan membandingkanTarget Capaian Kinerja Renstra yang ditetapkan sebesar 60 bulan, Realisasi kegiatan sampai dengan tahun 2015 Tribulan II
sebesar 54
bulan atau mencapai 90%. Kegiatan ini berupa kegiatan penunjang kelancaran tugas-tugas sehari-hari berupa penyediaan alat tulis kantor, barang cetakan dan penggandaan, jasa komunikasi,sumber daya air dan listrik, jasa surat menyurat, komponen
instalasi
listrik/penerangan
bangunan
kantor,
peralatan
dan
perlengkapan kantor, bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan serta penyediaan makanan dan minuman. VII.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program ini bertujuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana aparatur perkantoran. Adapun kegiatan dalam program tersebut berupa kegiatan Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran. Kegiatan ini menggunakan indikator waktu pelaksanaan pemeliharaan dan pengadaan 3 jenis sarana dan prasarana perkantoran, Target Capaian Renja Tahun 2014 adalah 12 Bulan dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2014 adalah 12 Bulan atau 100%. Target Capaian Renja Tahun 2015 adalah 12 Bulan dan Realisasi Kinerja Renja Tahun 2015 sampai dengan Triwulan II adalah 6 Bulan atau 50%. Untuk melihat capaian terhadap Renstra adalah dengan membandingkan Target Capaian Kinerja Renstra yang ditetapkan sebesar 60 bulan, Realisasi kegiatan sampai dengan tahun 2015 Tribulan II sebesar 54 bulan atau mencapai 90%. Kegiatan ini dititikberatkan pada pemeliharaan sarana dan prasarana perkantoran seperti pemeliharaan rutin/ berkala peralatan gedung kantor, pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor, pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/ operasional dan mebeleur. Capaian Rencana Kerja tahun 2014 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Keluarga Berencana dengan melihat target dan realisasi secara keseluruhan hampir semua telah tercapai 100%. Untuk renja tahun 2015, capaian realisasi terhadap target hampir keseluruhan telah mencapai lebih dari 50% sampai dengan tribulan II tahun 2015.
66
Capaian Renstra 2010-2015 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana sampai dengan tribulan II tahun 2015 secara keseluruhan hampir mendekati target yang telah ditetapkan, bahkan sebagian telah melebihi target yang telah di tetapkan. Pelaksanaan renja tahun 2014 dan 2015 tidak ditemukan permasalahan dan hambatan yang berarti, kalupun terdapat hambatan bisa dengan cepat dicarikan solusi melalui koordinasi, hal ini berkat dukungan dana yang sudah dianggarkan, serta dukungan sumber daya manusia yang menjalankan semua program dan kegiatan yang telah direncanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD s/d Tahun 2015 (Tahun Berjalan)Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana disajikan dalam tabel 2.4
67
Tabel 2.5 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD s/d Tahun 2015 (Tahun Berjalan) Pemerintah Kota Surabaya Kode
1 1.22 1.22 1.12.0100 1.22 1.12.0100 20
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program Kegiatan
2 PERMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELUARGA BERENCANA PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN
1.22 1.12.0100 20 0007 Pemberdayaan Ekonomi
1.22 1.12.0100 20 0006
1.22 1.12.0100 20 0009 1.22 1.12.0100 20 0008 1.22 1.12.0100 20 0003 1.22 1.12.0100 20 0004 1.22 1.12.0100 20 0005
Indikator Kinerja Program (outcome)/kegiatan (output)
3
Target Target Realisasi capaian program/keg Target kinerja Kinerja Target & realisasi kinerja program & iatan renja hasil program Renstra SKPD keluaran kegiatan SKPD tahun 2014 (tahun SKPD dan keluaran Tahun 2015 lalu/n-2) Tahun s/d tahun 2013 (akhir periode berjalan (Tahun n-3) renstra) (tahun n-1) Tingkat Realisasi Target Realisasi (%) 4 5 6 7 8=(7/6) 9
Perkiraan realisasi capaian target Renstra SKPD s/d Tahun berjalan
Realisasi capaian 10=(5+7+9)*
Tingkat capaian (%) 11=(10/4)*
Jumlah Keluarga Miskin yang Melakukan Usaha Ekonomi Produktif
7.435 Orang
6.337 Orang
1.487 Orang 1.487 Orang
100.00%
1.487 Orang
7.992 Orang
107,49%
Jumlah peserta yang mendapat pelatihan ketrampilan
55.616 Orang
25.814 Orang
9.872 Orang 9.816 Orang
99.43%
2.575 Orang
38.106 Orang
68,52%
60 Bulan
36 Bulan
12 Bulan
12 Bulan
100.00%
12 Bulan
54 Bulan
90,00%
60 Bulan
36 Bulan
12 Bulan
12 Bulan
100.00%
12 Bulan
54 Bulan
90,00%
10.050 Orang
8.638 Orang
0
0
0.00%
0
8.638 Orang
85,95%
12.500 Orang
7.500 Orang
2.500 Orang
2.500 Orang
100.00%
2.500 Orang
12.500 Orang
100,00%
3.420 Orang
1.716 Orang
1.487 Orang
1.487 Orang
100.00%
1.487 Orang
3.796 Orang
110,99%
31 Kecamatan
31 Kecamatan
0
0
0.00%
0
31 Kecamatan
100,00%
Waktu Pelaksanaan Fasilitasi Pengembangan Hasil pengembangan usaha Usaha Ekonomi Mikro ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat Waktu Pelaksanaan Tim Koordinasi Program Beras Monitoring Program Beras Miskin Miskin Pembinaan Kemampuan dan Jumlah keluarga miskin yang Ketrampilan Kerja Keluarga mendapat ketrampilan kerja Miskin Jumlah Peserta Kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Bulan Bhakti Gotong Royong Jumlah peserta pembinaan Pengelolaan Pemanfaatan pengelolaan dan Sumber Daya Alam pemanfaatan SDA Seleksi dan Pembinaan Jumlah peserta seleksi TTG Program TTG
catatan
12
68
Kode
Target Realisasi capaian Target kinerja Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kinerja hasil program Pemerintahan Daerah dan (outcome)/kegiatan Renstra SKPD dan keluaran Program Kegiatan (output) Tahun 2015 s/d tahun 2013 (akhir periode (Tahun n-3) renstra)
1
2 Pelatihan Pemberdayaan 1.22 1.12.0100 20 0010 Masyarakat dan Lembaga Kelurahan 1.22 1.12.0100 20 0011
Fasilitasi Program Penanggulangan Kemiskinan
1.22 1.12.0100 20 0021 Dinamisasi Data Keluarga Miskin
1.11
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
1.11 1.12.0100
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELUARGA BERENCANA
1.11
1.11 1.11 1.11
3 Jumlah peserta pelatihan pemberdayaan masyarakat dan lembaga kelurahan Waktu Pelaksanaan Fasilitasi Program Penanggulangan Kemiskinan Wilayah Pelaksanaan Pendataan Keluarga Miskin
% Kasus Kekerasan PROGRAM PENINGKATAN Terhadap Perempuan dan 1.12.0100 17 KUALITAS HIDUP DAN Anak yang dilaporkan dan PERLINDUNGAN PEREMPUAN ditangani Jml Peserta Pengembangan Pengembangan Kota peduli 1.12.0100 17 0013 Kota Peduli Perempuan & Kota perempuan dan kota Layak Anak Layak Anak Fasilitasi Pengembangan Kota Jml kegiatan fasilitasi 1.12.0100 17 0010 Peduli Perempuan dan Kota Layak pengembangan Kota Peduli Anak Perempuan & Kota Layak Anak Fasilitasi Upaya Perlindungan Jumlah kasus tindak kekerasan 1.12.0100 17 0008 Perempuan dan Anak Terhadap terhadap perempuan yang Tindak Kekerasan difasilitasi / ditangani
Target & realisasi kinerja program & keluaran kegiatan SKPD tahun 2014 (tahun lalu/n-2)
Target
Realisasi
6
7
Tingkat Realisasi (%) 8=(7/6)
Target program/kegi atan renja SKPD Tahun berjalan (tahun n-1)
Perkiraan realisasi capaian target Renstra SKPD s/d Tahun berjalan
Realisasi capaian
Tingkat capaian (%)
9
10=(5+7+9)*
11=(10/4)*
100,00%
1.052 Orang
3.384 Orang
105,75%
54 Bulan
90,00%
154 Kelurahan
100,00%
4
5
3.200 Orang
2.332 Orang
60 Bulan
36 bulan
12 Bulan
12 Bulan
100,00%
12 Bulan
31 Kecamatan
0 Kelurahan
160 Kelurahan
160 Kelurahan
100,00%
154 Kelurahan
100.00%
100.00%
100.00%
109,50%
109,50%
100.00%
100.00%
100,00%
32.350 Orang
19.580 Orang
0 Orang
0 Orang
0.00%
0 Orang
19.580 Orang
60,53%
0 Kegiatan
0 Kegiatan
11 Kegiatan 11 Kegiatan
100,00%
11 Kegiatan
19 Kegiatan
172,73%
1.000 Kasus
714 Kasus
200 Kasus
109,50%
200 Kasus
1.087 Kasus
108,70%
1.052 Orang 1.052 Orang
219 Kasus
catatan
12
69
Target capaian Realisasi Kinerja Target kinerja Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Renstra hasil program Pemerintahan Daerah dan (outcome)/kegiatan SKPD Tahun dan keluaran Program Kegiatan (output) 2015 (akhir s/d tahun 2013 periode (Tahun n-3) renstra)
Kode
1 1.11 1.11 1.11
2
PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN PENGARUSTAMAAN GENDER DAN ANAK Pemberdayaan Lembaga 1.12.0100 16 0012 Berbasis Gender Penguatan Kelembagaan 1.12.0100 16 0005 Pengarusutamaan Gender dan Anak 1.12.0100 16
1.11
Peningkatan Peran Serta dan 1.12.0100 16 0014 Kesetaraan Gender dalam Pembangunan
1.11
1.12.0100 16 0006
1.12
Peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan dan anak KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELUARGA BERENCANA PROGRAM KELUARGA BERENCANA
Target program/kegi Perkiraan realisasi atan renja capaian target Renstra catatan SKPD Tahun SKPD s/d Tahun berjalan berjalan (tahun n-1)
Target
Realisasi
Tingkat Realisasi (%)
6
7
8=(7/6)
9
10=(5+7+ 9)*
Tingkat capaian (%) 11=(10/ 4)*
100,00%
85 Lembaga
397 Lembaga
93,41%
Realisasi capaian
3
4
5
Jumlah lembaga yang peduli terhadap perempuan dan anak
425 Lembaga
255 Lembaga
Jumlah Pembinaan lembaga berbasis gender
425 Lembaga
255 Lembaga
0 Lembaga
0 Lembaga
0.00%
0 Lembaga
0 Lembaga
0.00%
Jumlah Lembaga berbasis gender yang dibina
0 Lembaga
0 Lembaga
85 Lembaga
85 Lembaga
100,00%
85 Lembaga
406 Lembaga
95,53%
Jumlah Peserta Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam pembangunan
8.596 Orang
5.076 Orang
0 Orang
O Orang
0.00%
0 Orang
0 Orang
0.00%
0 Orang
0 Orang
1.000 Orang
1.000 Orang
100,00%
1.000 Orang
7.076 Orang
82,32%
79,52 %
83.28%
80.26%
81.24%
101.45%
81,00%
81,50%
102,49%
60 Bulan
36 Bulan
12 Bulan
12 Bulan
100,00%
12 Bulan
54 Bulan
90,00%
30.738 Orang
17.514 Orang
6.725 Orang
6.725 Orang
100,00%
5.479 Orang
25.487 Orang
82,92%
1.340 Orang
703 Orang
424 Orang
311 Orang
73,35%
424 Orang
1.330 Orang
99,25%
Jumlah peserta yang dilatih dalam meningkatkan kapasitas dan jaringan kelembagaan perempuan dan anak
1.12
1.12.0100
1.12
1.12.0100 15
1.12
1.12.0100 15 0016 Fasilitasi Masyarakat Peduli KB
1.12
1.12.0100 15 0017 Pembinaan Keluarga Berencana Jumlah Peserta KB yg dibina
1.12
1.12.0100
15 0019
Target & realisasi kinerja program & keluaran kegiatan SKPD tahun 2014 (tahun lalu/n-2)
% Peserta KB Aktif Waktu Pelaksanaan Pembinaan 1565 Institusi Masy. Perkotaan
Penyediaan dan Pelayanan Alkon jumlah pelayanan alat Bagi Gakin kontrasepsi
85 Lembaga 85 Lembaga
12
70
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program Kegiatan
Kode
Indikator Kinerja Program (outcome)/kegiatan (output)
1
2 3 Penyediaan Sarana dan Prasarana Jumlah sarana dan prasarana 1.12 1.12.0100 15 0020 Pelayanan KB yang Didanai dari DAK pelayanan KB yang disediakan dari Bidang KB DAK bidang KB 1.01
1.12 1.12 1.12.0100 1.12 1.12.0100 1.12 1.12.0100 1.12 1.12.0100 1.12 1.12.0100
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELUARGA BERENCANA PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Angka Partisipasi Murni (APM) PAUD Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD Pembinaan dan Pengasuhan Tumbuh Jumlah Peserta pembinaan Tumbuh 15 0018 Kembang Anak Kembang Anak Jumlah Peserta pelatihan Bina 15 0067 Pelatihan Bina Keluarga Balita Keluarga Balita KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELUARGA BERENCANA PROGRAM PELAYANAN 01 ADMINISTRASI PERKANTORAN Penyediaan Barang dan Jasa Waktu Pelaksanaan Penyediaan 9 01 0001 Perkantoran Jenis Barang dan Jasa Perkantoran PROGRAM PENINGKATAN 02 SARANA DAN PRASARANA PERKANTORAN Waktu pelaksanaan pemeliharaan dan Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana 02 0002 pengadaan 3 jenis sarana dan dan Prasarana Perkantoran prasarana perkantoran
1.01 1.12.0100 15
1.01 1.12.0100
40 Item
27 Item
5 Item
5 Item
100,00%
4 Item
34 Item
85,00%
99.00%
95.25%
97.00%
97.02%
100.02%
99.00 %
0.00%
0.00%
99.00%
95.76%
97.00%
97.50%
100.52%
99.00 %
0.00%
0.00%
5.000 Orang
3.000 Orang
0 Orang
0 Orang
0.00%
0 Orang
0 Orang
0.00%
0 Orang
0 Orang
1.000 Orang
800 Orang
80,00%
1000 Orang
4.634 Orang
92,68%
60 Bulan
36 Bulan
12 Bulan
12 Bulan
100,00%
12 Bulan
54 Bulan
90,00%
60 Bulan
36 Bulan
12 Bulan
12 Bulan
100,00%
12 Bulan
54 Bulan
90,00%
PENDIDIKAN
1.01 1.12.0100
1.01 1.12.0100
Target Realisasi capaian Target Target Kinerja program/kegia kinerja hasil Target & realisasi kinerja program & Perkiraan realisasi capaian Renstra tan renja program dan keluaran kegiatan SKPD tahun 2014 target Renstra SKPD s/d catatan SKPD Tahun SKPD Tahun keluaran s/d (tahun lalu/n-2) Tahun berjalan 2015 (akhir berjalan tahun 2013 periode (tahun n-1) (Tahun n-3) renstra) Tingkat Tingkat Realisasi Target Realisasi Realisasi capaian capaian (%) (%) 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9)* 11=(10/4)* 12
71
II.3
Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD Isu-isu penting yang terkait dengan penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan
Pemberdayaan dan Keluarga Berencana adalah: a. Salah satu prasyarat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat adalah dengan mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dengan pengendalian kuantitas penduduk melalui keluarga berencana yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019. b. Tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak pasti akan terjadi setiap tahun, tindak kekerasan yang terjadi umumnya adalah tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), non KDRT dan trafficking (perdagangan orang).Pemerintah Kota Surabaya telah mampu melakukan fasilitasi terhadap semua kasus tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak. c. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan
menyebutkan
salah
satu
program
penanggulangan kemiskinan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui pembedayaan masyarakat. Pemerintah Kota Surabaya dalam rangka
meningkatkan
pemberdayaan
kesejahteraan
masyarakat
yaitu
masyarakat
dengan
miskin
melalui
penyelenggaraan
kegiatan
peningkatan keterampilan yang terdiri dari bidang usaha makanan dan minuman, handycraft, menjahit, pijat refleksi dan aneka usaha seperti salon, tata rias, membatik, pembuatan pembersih rumah tangga. d. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) sebagai hasil program pemberdayaan masyarakat dengan melakukan usaha ekonomi produktif merupakan salah satu solusi untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat dalam menghadapi meningkatnya biaya kebutuhan hidup. II.3.1 Tingkat Kinerja SKPD Capaian Rencana Kerja tahun 2014 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana dengan melihat target dan realisasi secara keseluruhan hampir semua telah tercapai 100%. Untuk renja tahun 2015, capaian realisasi terhadap target hampir keseluruhan telah mencapai lebih dari 50% sampai dengan tribulan II tahun 2015. Sedangkan Capaian Renstra 2010-2015 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana sampai dengan tribulan II tahun 2015 secara keseluruhan 72
hampir mendekati target yang telah ditetapkan, bahkan sebagian telah melebihi target yang telah di tetapkan II.3.2 Permasalahan dan Hambatan Pelaksanaan renja tahun 2014 dan 2015 tidak ditemukan permasalahan dan hambatan yang berarti, kalupun terdapat hambatan bisa dengan cepat dicarikan solusi melalui koordinasi, hal ini berkat dukungan dana yang sudah dianggarkan, serta dukungan sumber daya manusia yang menjalankan semua program dan kegiatan yang telah direncanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya. Permasalahan dan Hambatan yang muncul bisa diidentifikasi melalui kekuatan dan kelemahan dari pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana, yang dijabarkan sebagai berikut: a. Kekuatan yang dimiliki terdiri dari: 1. Terpenuhinya sarana dan prasarana pendukung untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan ketahanan ekonomi masyarakat serta perlindungan perempuan dan anak 2. Besarnya dukungan APBD untuk kesejahteraan masyarakat dan ketahanan ekonomi masyarakat serta perlindungan perempuan dan anak 3. Adanya
peraturan
perundang-undangan
terkait
dengan
kesejahteraan
masyarakat, ketahanan ekonomi serta perlindungan perempuan dan anak 4. Adanya program dan kegiatan peningkatan kesejahteraan masyarakat, ketahanan ekonomi serta perlindungan perempuan dan anak. 5. Terciptanya ketentraman dan ketertiban umum yang kondusif sehingga mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat, ketahanan ekonomi serta perlindungan perempuan dan anak b. Kelemahan yang dimiliki terdiri dari: 1. Jumlah aparatur penyuluh dan pendamping yang kurang 2. Kualitas aparatur yang perlu ditingkatkan 3. Kurangnya koordinasi lintas daerah/wilayah dalam penyelesaian masalah kesejahteraan
masyarakat,
ketahanan
ekonomi
serta
perlindungan
perempuan dan anak 4. Beberapa kewenangan tidak ada di level pemerintah kota 5. Tidak berlanjutnya intervensi program kesejahteraan dari pemerintah pusat 73
II.3.3 Peluang dan Tantangan Peluang dan tantangan yang muncul bisa diidentifikasi melalui peluang dan ancaman
yang dihadapi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga
Berencana dalam melaksanakan Tugas dan fungsinya, yang dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan yang dimiliki terdiri dari: a. Peluang yang dimiliki terdiri dari: 1. Adanya dukungan sektor swasta yang mendukung pelaksanaan program 2. Adanya dukungan masyarakat yang mendukung pelaksanaan program 3. Terdapat kebijakan pemerintah pusat yang mendukung program 4. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi masyarakat sehingga pangsa pasar yang tersedia semakin besar 5. Sektor kreatif di masyarakat yang mulau tumbuh sehingga memunculkan banyak wirausaha baru di surabaya b. Ancaman yang dimiliki terdiri dari: 1. Masih adanya penduduk miskin yang kurang berdaya 2. Tingginya
tingkat
urbanisasi
yang
berpengaruh
terhadap
tingkat
kesejahteraan masyarakat, ketahanan ekonomi dan perlindungan perempuan dan anak 3. Kurangnya kesinambungan antar kebijakan kementrian di tingkat pemerintah pusat 4. Kecintaan masyarakat terhadap produk lokal yang masih rendah 5. Pemenuhan kebutuhan dasar yang masih tergantung kepada produk impor II.3.4 Isu-Isu Penting/Strategis Pelayanan SKPD Isu-isu penting/Strategis pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana berupa rekomendasi dan catatan yang strategis untuk di tindaklanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun 2016, isu-isu dijabarkan sebagai berikut: 1. Pangsa pasar yang besar di Kota Surabaya menjadi peluang bagi masyarakat untuk melakukan usaha ekonomi produktif 2. Sektor kreatif di masyarakat yang mulau tumbuh sehingga memunculkan banyak wirausaha baru di surabaya
74
3. Besarnya dukungan APBD untuk kesejahteraan masyarakat dan ketahanan ekonomi masyarakat dan perlindungan perempuan dan anak 4. Terpenuhinya sarana dan prasarana pendukung untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan ketahanan ekonomi masyarakat serta perlindungan perempuan dan anak 5. Adanya dukungan sektor swasta yang mendukung pelaksanaan program 6. Adanya
peraturan
perundang-undangan
terkait
dengan
kesejahteraan
masyarakat, ketahanan ekonomi serta perlindungan perempuan dan anak 7. Terdapat kebijakan pemerintah pusat yang mendukung program
II.4.
Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
II.4.1 Proses Perolehan Usulan Program/Kegiatan dari Musrenbang Musrenbang
RKPD
kabupaten/kota
dilaksanakan
untuk
penajaman,
penyelarasan, Klarifikasi dan kesepakatan terhadap rancangan RKPD kabupaten/kota Bappeda mengajukan rancangan RKPD kabupaten/kota kepada kepala daerah untuk memperoleh persetujuan dibahas dalam musrenbang RKPD kabupaten/kota. Penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan mencakup: 1. prioritas dan sasaran pembangunan daerah kabupaten/kota dengan arah kebijakan, prioritas dan sasaran pembangunan daerah provinsi; 2. usulan program dan kegiatan yang telah disampaikan masyarakat kepada pemerintah daerah kabupaten/kota pada musrenbang RKPD kabupaten/kota di
kecamatan
dan/atau
sebelum
musrenbang
RKPD
kabupaten/kota
dilaksanakan; 3. indikator kinerja program dan kegiatan prioritas daerah kabupaten/kota; 4. prioritas pembangunan daerah serta program dan kegiatan prioritas daerah; 5. sinergi dengan RKP dan RKPD provinsi. Musrenbang
RKPD
kabupaten/kota
oleh Bappeda kabupaten/kota. Pimpinan pejabat dari
dilaksanakan
dan
dikoordinasikan
atau anggota DPRD
kabupaten/kota,
kementerian/lembaga ditingkat pusat, pejabat SKPD provinsi dan
pejabat SKPD kabupaten/kota atau dari unsur lain terkait, dapat diundang menjadi narasumber
musrenbang RKPD kabupaten/kota. Hasil musrenbang RKPD
kabupaten/kota dirumuskan ke dalam berita acara kesepakatan dan ditandatangani 75
oleh yang mewakili setiap unsur
pemangku kepentingan yang menghadiri
musrenbang. II.4.2 Kesesuaian Usulan Musrenbang dengan Tugas, Fungsi, dan Pelayanan SKPD Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana sebagai bagian dari Perangkat Daerah yang mempunyai kewenangan di bidang pemberdayaan masyarakat dan Keluarga Berencana, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat khusus, yaitu di bidang pemberdayaan masyarakat dan keluarga berencana. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Perumusan kebijakan teknis bidang pemberdayaan masyarakat dan keluarga berencan b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah sesuai dengan lingkup tugasnya c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat khusus, yaitu di bidang pemberdayaan masyarakat dan keluarga berencana d. Pengelolaan ketatausahaan e. Pelaksanaan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya. Usulan program/kegiatan masyarakat pada musrenbang 2015 hampir secara keseluruhan berupa pelatihan ketrampilan yang terdiri dari bidang usaha makanan dan minuman, handycraft, menjahit, pijat refleksi dan aneka usaha seperti salon, tata rias, membatik, pembuatan pembersih rumah tangga. Hal ini sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana yang salah satunya adalah melaksanakan pemberdayaan masyarakat dengan cara melaksanakan berbagai pelatihan.
76
II.4.3 Usulan Program/Kegiatan Masyarakat Tabel 2.6 Kajian Usulan Program/Kegiatan dari Masyarakat Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2016*) No 1
2
3
4
5
6
7
Indikator Kinerja PANDEGILING V No. 206 RT. Jumlah Pelatihan Handycraft , rumah bapak RW.007 (Yul peserta (utama) irwandi) pelatihan KEDONDONG No. 19 RT. 6 , Jumlah Pelatihan Menjahit rumah bapak seno pengurus peserta (utama) RW.006 pelatihan Pelatihan Pengolahan KAMPUNG MALANG I No. Jumlah Makanan dan Minuman 24-B RT. 2 , rumah bapak peserta (utama) RW.004 (Pramudyo) pelatihan Jumlah Pelatihan Menjahit MUHAMMAD No. RT. 2 , jalan peserta (utama) Muhammad 42 pelatihan Jumlah peserta Pelatihan Membatik Pulosari iii k no. 18 rt. 2 pelatihan foto lokasi (utama) Program/Kegiatan
Lokasi
Pelatihan Pengolahan Asem raya no. 2 surabaya no. Makanan dan Minuman Rw 001 rt. 9 , aula kelurahan (utama) asemrowo Kalibokor kencana ii no. Rt. , Pelatihan Handycraft lokasi ada di balai rw (utama) foto lokasi
8
Pelatihan Membatik (utama)
WISMA KEDUNG ASEM No. Blok O/28 RT. 5 Foto Lokasi
Pelatihan Pengolahan Mulyorejo selatan no. 47 rt. 2 , 9 Makanan dan Minuman ketua rt 02 (utama) Pelatihan Pengolahan Grudo ii no. Rt. 2 , sekretariat 10 Makanan dan Minuman pkk rw.1 (utama) jl.darmorejo v no. 6 rt. 7 , Pelatihan Membatik 11 balai rw.4 (utama) foto lokasi
12
13
14
Pelatihan Handycraft (utama)
petemon timur no. rt. 2 , balai rw
Pelatihan Handycraft (utama)
PACAR KEMBANG VIII No. 25 RT. , Balai RW
Pelatihan Handycraft (utama)
BRATANG GEDE III No. RT. 4 , Balai RW. VII
Pelatihan Kecantikan / AMPEL MULIA No. 23 RT. 4 15 Penataan Rambut , Balai RW (utama)
Jumlah peserta pelatihan Jumlah peserta pelatihan Jumlah peserta pelatihan Jumlah peserta pelatihan Jumlah peserta pelatihan Jumlah peserta pelatihan Jumlah peserta pelatihan Jumlah peserta pelatihan Jumlah peserta pelatihan Jumlah peserta pelatihan
Besaran/ Volume
Catatan **)
100 Orang
RW 7 tegalsari, tegalsari
100 Orang
RW 6 tegalsari, tegalsari
100 Orang
RW 4 tegalsari, tegalsari
6 Orang
RW 5 sukolilo baru, bulak
25 Orang
RW 7 gunungsari, dukuh pakis
27 Orang
RW 6 asemrowo, asemrowo
17 Orang
RW 5 pucang sewu, gubeng
29 Orang
RW 5 kedung baruk, rungkut
21 Orang
RW 4 mulyorejo, mulyorejo
20 Orang
RW 1 dr. sutomo, tegalsari
23 Orang
RW 4 darmo, wonokromo
20 Orang
RW 1 sawahan, sawahan
12 Orang
RW 6 pacar kembang, tambaksari
23 Orang
RW 7 ngagelrejo, wonokromo
28 Orang
RW 3 ampel, semampir
77
No
Program/Kegiatan
16
Pelatihan Handycraft (utama)
Pelatihan Handycraft 17 (utama)
Lokasi
kupang praupan No. RT. 2
PUTAT GEDE BARAT V No. RT. 5 , PUTAT GEDE BARAT V
Pelatihan Kecantikan / BLAURAN KIDUL I No. 32 18 Penataan Rambut RT. 1 (utama) Pelatihan Pengolahan Makanan dan 19 Minuman (utama) Pelatihan Pembuatan Bahan Pembersih 20 Rumah Tangga (utama)
KALIMAS HILIR I No. 52 RT. , untuk lokasi pelatihan bertempat di kantor kelurahan Nyamplungan Lt.2 SIWALANKERTO No. - RT. 8 , Balai RW 1 atau Balai Kelurahan Siwalankerto Foto Lokasi
Indikator Kinerja Jumlah peserta pelatihan
Besaran/ Volume
Catatan **)
25 Orang
RW 7 DR. sutomo, tegalsari
10 Orang
RW 1 putat gede, sukomanunggal
5 Orang
RW 2 genteng, genteng
Jumlah peserta pelatihan
20 Orang
RW 2 nyamplungan, pabean cantian
Jumlah peserta pelatihan
15 Orang
RW 1 siwalankerto, wonocolo
Jumlah peserta pelatihan Jumlah peserta pelatihan
78
BAB III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
III.1. Tema, Tujuan, dan Sasaran Strategis Pembangunan Kota dalam RKPD 2016 Berdasarkan tema pembangunan nasional pada Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016, dan dengan berpedoman pada sasaran pokok dan arah pembangunan Periode Lima Tahunan Ketiga RPJPD Kota Surabaya Tahun 2005-2025 dan mengacu pada sasaran pokok RPJMD Propinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019,maka tema pembangunan Kota Surabaya tahun 2016 adalah: “Pemantapan Infrastruktur Kota Berbasis Ekologi dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Menuju Kemandirian Ekonomi Serta Daya Saing Dalam Menghadapi Persaingan Global Untuk Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat” Dengan ditetapkannya tema pembangunan Kota Surabaya tersebut, maka tujuan dan sasaran yang hendak dicapai pada kerangka perencanaan pembangunan daerah Tahun 2016 adalah sebagi berikut: 1. Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan serta ketahanan pangan bagi masyarakat, dengan sasaran strategis pembangunan: a. Terwujudnya aksesibilitas pendidikan yang berkualitas bagi seluruh anak usia dini b. Terwujudnya aksesibilitas pendidikan yang berkualitas bagi seluruh anak usia sekolah jenjang pendidikan dasar c. Terwujudnya aksesibilitas pendidikan yang berkualitas bagi seluruh anak usia sekolah jenjang pendidikan menengah d. Terwujudnya aksesibilitas pendidikan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat diluar pendidikan formal e. Peningkatan ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan sesuai kualifikasi akademik dan kompetensi di semua jenjang pendidikan f. Peningkatan aksesibilitas kesehatan khususnya bagi warga miskin g. Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat h. Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan i.
Peningkatan tata kelola layanan kesehatan dan Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang memenuhi standar 79
j.
Peningkatan lingkungan sehat di masyarakat
k. Meningkatnya ketersediaan pangan masyarakat (food availability) dan kualitas konsumsi pangan masyarakat (food utilization) 2. Meningkatkan ketentraman & ketertiban umum yang kondusif untuk mendukung
pelaksanaan
program
kesejahteraan
masyarakat,
dengan
sasaran strategis pembangunan: Terwujudnya peningkatan kualitas dan intensitas pengawasan pelaksanaan peraturan dan norma masyarakat 3. Mewujudkan peningkatan kinerja sistem drainase kota yang berfungsi secara optimal, dengan sasaran strategis pembangunan: Sistem drainase kota yang terpadu, efisien dan efektif 4. Mewujudkan peningkatan jaringan dan pelayanan transportasi kota, dengan sasaran strategis pembangunan: a. Tersedianya jaringan jalan yang terpadu serta peningkatan kapasitas jalan yang memadai b. Tersedianya sistem manajemen lalu lintas yang berkualitas dan angkutan umum massal yang nyaman, aman dan cepat serta ramah lingkungan 5. Terwujudnya pembangunan dan pengembangan utilitas kota secara terpadu dan merata, dengan sasaran strategis pembangunan: Tersedianya pelayanan air bersih/air minum yang dapat menjangkau seluruh wilayah dan segenap lapisan masyarakat 6. Terwujudnya pembangunan dan pengembangan utilitas penerangan jalan umum (PJU) kota secara terpadu dan merata, dengan sasaran strategis pembangunan: Tersedianya prasarana, sarana dan sistem jaringan utilitas penerangan jalan umum kota yang berkualitas 7. Terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan perumahan permukiman yang layak huni, dengan sasaran strategis pembangunan: Tersedianya rumah tempat tinggal yang layak dan dilengkapi dengan prasarana sarana sanitasi dan kesehatan lingkungan secara berkelanjutan 8. Terwujudnya sistem mitigasi bencana kebakaran kawasan perkotaan yang berkualitas, dengan sasaran strategis pembangunan: Tersedianya sistem pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran yang antisipatif, tanggap serta didukung dengan prasarana dan sarana yang berkualitas
80
9. Tersedianya sistem pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran yang antisipatif, tanggap serta didukung dengan prasarana dan sarana yang berkualitas,
dengan
sasaran
strategis
pembangunan:
Terwujudnya
pemanfaatan tanah dan atau bangunan pemerintah kota untuk kepentingan umum 10. Terwujudnya sinkronisasi sistem pertanahan dan penataan ruang yang berkelanjutan, dengan sasaran strategis pembangunan: a. Tersusunnya rencana tata ruang yang aplikatif sebagai pedoman pembangunan kota b. Meningkatnya sistem manajemen pengelolaan dan pengamanan aset tanah dan/atau bangunan 11. Terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan hidup kota yang bersih dan hijau, dengan sasaran strategis pembangunan: a. Tersedianya sistem pengelolaan kebersihan dan persampahan secara terpadu yang berbasis masyarakat dengan penerapan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan b. Tersedianya ruang terbuka hijau yang berfungsi optimal secara ekologis, sosial
budaya,ekonomi
dan
estetika
dengan
sistem
manajemen
pengelolaan yang berkualitas c. Terlaksananya pengendalian lingkungan secara efisien dan efektif d. Meningkatnya pemanfaatan dan upaya pengembangan energi alternatif yang ramah Iingkungan 12. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik yang didukung oleh sistem pemerintahan yang baik serta SDM yang berkualitas, dengan sasaran strategis pembangunan: a. Terwujudnya penyusunan produk hukum daerah yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan b. Terwujudnya peningkatan disiplin aparatur dan tata kelola keuangan yang baik c. Terwujudnya tertib administrasi pemerintahan, kecamatan dan kelurahan d. Terwujudnya peningkatan kapasitas sumber daya aparatur e. Terwujudnya kerjasama dengan pihak lain yang saling menguntungkan dan memberikan manfaat 81
13. Meningkatkan kemandirian keuangan daerah, dengan sasaran strategis pembangunan: Meningkatkan dan Mengoptimalkan pengelolaaan sumber penerimaan daerah secara efektif dan efisien 14. Meningkatkan penanganan PMKS dan keluarga miskin serta pemberdayaan kelompok usia produktif dengan melibatkan peran serta swasta, dengan sasaran strategis pembangunan: a. Terwujudnya peningkatan pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar dan rehabilitasi PMKS serta pemberdayaan keluarga miskin b. Terwujudnya peningkatan pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) 15. Meningkatkan kualitas dan prestasi generasi muda, dengan sasaran strategis pembangunan: a. Terwujudnya peningkatan
potensi serta
partisipasi pemuda dan
organisasi pemuda dalam pelaksanaan pembangunan yang berwawasan dan berkarakter kebangsaan b. Tercapainya peningkatan prestasi olahraga secara berkelanjutan di tingkat nasional dan internasional 16. Meningkatkan penguatan BUDAYA lokal, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak, dengan sasaran strategis pembangunan: a. Terwujudnya penguatan budaya dan tradisi lokal sebagai bagian dari upaya mewujudkan harmoni sosial b. Terwujudnya peningkatan ketersediaan akses baca masyarakat c. Terwujudnya peningkatan
kualitas hidup dan perlindungan perempuan
dan anak 17. Meningkatkan Kompetensi Angkatan kerja, dengan sasaran strategis pembangunan: a. Peningkatan Kesempatan Kerja b. Terciptanya Hubungan Industrial yang Harmonis 18. Meningkatkan efektivitas perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan, dengan sasaran strategis pembangunan: Memantapkan sistem perencanan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan berbasis TIK
82
19. Meningkatkan pelayanan publik yang prima pada semua unit pelayanan dan SKPD, dengan sasaran strategis pembangunan: a. Terwujudnya pelayanan publik berbasis TIK yang dapat diakses dengan mudah oleh seluruh lapisan masyarakat b. Peningkatan pelayanan publik yang memiliki standard dan berkualitas c. Terlaksananya pengelolaan sistem informasi dan komunikasi Secara Efisien dan Efektif 20. Meningkatkan aktivitas ekonomi berbasis komunitas yang berdaya saing, dengan sasaran strategis pembangunan: a. Meningkatnya volume usaha UMKM, dan kualitas kelembagaan koperasi b. Peningkatan produktivitas pertanian 21. Meningkatkan kinerja investasi dan pariwisata, dengan sasaran strategis pembangunan: a. Peningkatan realisasi PMA, PMDN, dan investasi daerah b. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa 22. Meningkatkan kinerja investasi dan pariwisata , dengan sasaran strategis pembangunan: Peningkatan Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB kota Surabaya
83
Tabel 3.1 Tema, Pokok Tema, Tujuan, dan Sasaran RKPD 2016 Tema
Pokok Tema
Tujuan
Sasaran Pembangunan
Program Pembangunan
Pemantapan Infrastruktur Kota Berbasis Ekologi dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Menuju Kemandirian Ekonomi serta Daya Saing dalam Menghadapi Persaingan Global untuk Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat
Kesejahteraan Masyarakat
Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan serta ketahanan pangan bagi masyarakat
Terwujudnya aksesibilitas pendidikan yang berkualitas bagi seluruh anak usia dini
Program Pendidikan Anak Usia Dini
Terwujudnya aksesibilitas pendidikan yang berkualitas bagi seluruh anak usia sekolah jenjang pendidikan dasar
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan tahun
Terwujudnya aksesibilitas pendidikan yang berkualitas bagi seluruh anak usia sekolah jenjang pendidikan menengah
Program Pendidikan Menengah
Terwujudnya aksesibilitas pendidikan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat diluar pendidikan formal
1. Program Pendidikan Non Formal 2. Program Peningkatan Prestasi Non Akademik
Peningkatan ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan sesuai kualifikasi akademik dan kompetensi di semua jenjang pendidikan
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Peningkatan aksesibilitas kesehatan khususnya bagi warga miskin
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat
1. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak 2. Program Keluarga Berencana 3. Program Pendampingan Kelompok Bina Keluarga 4. Program Perbaikan Gizi
84
Tema
Pokok Tema
Pemantapan Infrastruktur
Tujuan
Sasaran Pembangunan
Program Pembangunan
Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan
1. Program pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya 2. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata 3. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Peningkatan tata kelola layanan kesehatan dan Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang memenuhi standar
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Peningkatan lingkungan sehat di masyarakat
1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Meningkatnya ketersediaan pangan masyarakat (food availability) dan kualitas konsumsi pangan masyarakat (food utilization)
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)
Meningkatkan ketentraman & ketertiban umum yang kondusif untuk mendukung pelaksanaan program kesejahteraan masyarakat
Terwujudnya peningkatan kualitas dan intensitas pengawasan pelaksanaan peraturan dan norma masyarakat
1. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan 2. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
Mewujudkan peningkatan kinerja sistem drainase kota yang berfungsi secara optimal
Sistem drainase kota yang terpadu, efisien dan efektif
Program Pengendalian Banjir
85
Tema
Pokok Tema
Tujuan
Sasaran Pembangunan
Program Pembangunan
Mewujudkan peningkatan jaringan dan pelayanan transportasi kota.
Tersedianya jaringan jalan yang terpadu serta peningkatan kapasitas jalan yang memadai
Program Pengelolaan dan Pembangunan Jalan dan Jembatan
Tersedianya sistem manajemen lalu lintas yang berkualitas dan angkutan umum massal yang nyaman, aman dan cepat serta ramah lingkungan
Program Pengembangan Sistem Transportasi
Terwujudnya pembangunan dan pengembangan utilitas kota secara terpadu dan merata
Tersedianya pelayanan air bersih/air minum yang dapat menjangkau seluruh wilayah dan segenap lapisan masyarakat
Program Pembangunan Jaringan Air Bersih Perkotaan
Terwujudnya pembangunan dan pengembangan utilitas penerangan jalan umum (PJU) kota secara terpadu dan merata.
Tersedianya prasarana, sarana dan sistem jaringan utilitas penerangan jalan umum kota yang berkualitas
Program Utilitas Perkotaan
Terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan perumahan permukiman yang layak huni
Tersedianya rumah tempat tinggal yang layak dan dilengkapi dengan prasarana sarana sanitasi dan kesehatan lingkungan secara berkelanjutan
Program Perumahan dan Permukiman
Terwujudnya sistem mitigasi bencana kebakaran kawasan perkotaan yang
Tersedianya sistem pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran yang antisipatif, tanggap serta didukung dengan prasarana dan sarana yang berkualitas
Program Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
86
Tema
Pokok Tema
Tujuan
Sasaran Pembangunan
Program Pembangunan
Optimalisasi tanah dan atau pemerintah kota sesuai dengan perencanaan tata ruang
Terwujudnya pemanfaatan tanah dan atau bangunan pemerintah kota untuk kepentingan umum
Program pengadaan tanah dan atau bangunan bagi pembangunan untuk kepentingan umum
Terwujudnya sinkronisasi sistem pertanahan dan penataan ruang yang berkelanjutan
Tersusunnya rencana tata ruang yang aplikatif sebagai pedoman pembangunan kota
Program Penataan Ruang
Meningkatnya sistem manajemen pengelolaan dan pengamanan aset tanah dan/atau bangunan
Program Sertifikasi Tanah Milik Pemerintah Kota
Terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan hidup kota yang bersih dan hijau
Tersedianya sistem pengelolaan kebersihan dan persampahan secara terpadu yang berbasis masyarakat dengan penerapan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan
Program Pengelolaan Kebersihan Kota
Tersedianya ruang terbuka hijau yang berfungsi optimal secara ekologis, sosial budaya,ekonomi dan estetika dengan sistem manajemen pengelolaan yang berkualitas
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
Terlaksananya pengendalian lingkungan secara efisien dan efektif
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Meningkatnya pemanfaatan dan upaya pengembangan energi alternatif yang ramah Iingkungan
Program Pengelolaan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi
Terwujudnya penyusunan produk hukum daerah yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
berkualitas
Kota Berbasis Ekologi
Peningkatan Kualitas
Meningkatkan tata kelola pemerintahan
87
Tema
Pokok Tema
Tujuan
Sasaran Pembangunan
Sumber Daya Manusia dan Tata Kelola Pemerintahan
yang baik yang didukung oleh sistem pemerintahan yang baik serta SDM yang berkualitas
undangan
Program Pembangunan
Terwujudnya peningkatan disiplin aparatur dan tata kelola keuangan yang baik
1. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Terwujudnya tertib administrasi pemerintahan, kecamatan dan kelurahan
1. Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan 2. Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah 3. Program Penataan Daerah Otonom 4. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah 5. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Terwujudnya peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Terwujudnya kerjasama dengan pihak lain yang saling menguntungkan dan memberikan manfaat
1. Program Peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah 2. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
Meningkatkan kemandirian keuangan daerah
Meningkatkan dan Mengoptimalkan pengelolaaan sumber penerimaan daerah secara efektif dan efisien
1. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 2. Program pengendalian pelaksanaan kebijakan kepala Daerah
Meningkatkan penanganan PMKS dan keluarga miskin serta pemberdayaan kelompok usia produktif dengan melibatkan peran
Terwujudnya peningkatan pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar dan rehabilitasi PMKS serta pemberdayaan keluarga miskin
Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial
88
Tema
Pokok Tema
Tujuan
Sasaran Pembangunan
Program Pembangunan
Terwujudnya peningkatan pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
1. Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial 2. Program peningkatan keberdayaan masyarakat
Terwujudnya peningkatan potensi serta partisipasi pemuda dan organisasi pemuda dalam pelaksanaan pembangunan yang berwawasan dan berkarakter kebangsaan
Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan
Tercapainya peningkatan prestasi olahraga secara berkelanjutan di tingkat nasional dan internasional
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
Terwujudnya penguatan budaya dan tradisi lokal sebagai bagian dari upaya mewujudkan harmoni sosial
Program Pengelolaan Keragaman Budaya Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
Terwujudnya peningkatan ketersediaan akses baca masyarakat
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
Terwujudnya peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak
Program peningkatan kualitas hidup perlindungan perempuan dan anak
Peningkatan Kesempatan Kerja
1. Program Peningkatan Kesempatan Kerja 2. Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas
Terciptanya Hubungan Industrial yang Harmonis
1. Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Syarat Kerja 2. Program Pengawasan dan Perlindungan
serta swasta
Meningkatkan kualitas dan prestasi generasi muda
Meningkatkan penguatan BUDAYA lokal, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak
Meningkatkan Kompetensi Angkatan kerja
89
Tema
Pokok Tema
Tujuan
Sasaran Pembangunan
Program Pembangunan Ketenagakerjaan
Kemandirian Ekonomi
Meningkatkan efektivitas perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan
Memantapkan sistem perencanan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan berbasis TIK
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Meningkatkan pelayanan publik yang prima pada semua unit pelayanan dan SKPD.
Terwujudnya pelayanan publik berbasis TIK yang dapat diakses dengan mudah oleh seluruh lapisan masyarakat
Program peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
Peningkatan pelayanan publik yang memiliki standard dan berkualitas
1. Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan 2. Program Penataan Administrasi Kependudukan 3. Program Pelayanan Perijinan
Terlaksananya pengelolaan sistem informasi dan komunikasi Secara Efisien dan Efektif
1. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa 2. Program Komunikasi dan Publikasi Masyarakat
Meningkatnya volume usaha UMKM, dan kualitas kelembagaan koperasi
1. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah 2. Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir 3. Program Peningkatan Kualitas Koperasi
Peningkatan produktivitas pertanian
1. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan 2. Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan 3. Program pengembangan perikanan tangkap
Meningkatkan aktivitas ekonomi berbasis komunitas yang berdaya saing
90
Tema
Pokok Tema
Tujuan
Sasaran Pembangunan
Program Pembangunan 4. Program Pelayanan Pembibitan dan Penyuluhan pertanian/perkebunan, perikanan dan peternakan 5. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit hewan ternak 6. Program pengembangan perikanan budidaya
Meningkatkan kinerja investasi dan pariwisata
Meningkatkan kinerja investasi dan pariwisata
Peningkatan realisasi PMA, PMDN, dan investasi daerah
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa
Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
Peningkatan Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB kota Surabaya
1. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata 2. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
91
III.2
Tema, Tujuan, dan Sasaran Strategis Renja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya
III.2.1
Tema Pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya Berdasarkan tema pembangunan Kota Surabaya tahun 2016, dan dengan
berpedoman pada Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Surabaya Tahun 2016, maka tema pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya tahun 2016 adalah: “ Peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam menghadapi persaingan global untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat” Dengan ditetapkannya tema pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya tersebut, maka tujuan dan sasaran yang hendak dicapai pada kerangka perencanaan program dan kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Tahun 2016 harus realistis dan obyektif dengan mempertimbangkan potensi, isu permasalahan, hasil analisis dan evaluasi, capaian kinerja pembangunan pada tahun sebelumnya serta tingkat kepentingan berdasarkan usulan musrenbang. III.2.2
Tujuan Strategis Renja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya Tema pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
Kota Surabaya tahun 2016 “ Peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam menghadapi persaingan global untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat” diturunkan menjadi beberapa pokok tema, dari masing-masing pokok tema dapat dicapai melalui beberapa tujuan yang dijabarkan sebagai berikut: 1. Pokok tema: Kesejahteraan Masyarakat, untuk mencapai pokok tema tersebut di capai melalui tujuan: Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan serta ketahanan pangan bagi masyarakat 2. Pokok tema: Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Tata Kelola Pemerintahan , untuk mencapai pokok tema tersebut di capai melalui tujuan: a. Meningkatkan
penanganan
PMKS
dan
keluarga
miskin
serta
pemberdayaan kelompok usia produktif dengan melibatkan peran serta swasta
92
b. Meningkatkan penguatan budaya lokal, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak III.2.3
Sasaran Renja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
dicapai melalui sasaran
strategis Renja SKPD, masing-masing tujuan memiliki satu atau beberapa sasaran strategis untuk mencapai tujuan strategis Renja SKPD, sasaran strategis dari masing-masing tujuan dijabarakan sebagai berikut: 1. Tujuan: Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan serta ketahanan pangan bagi masyarakat, memiliki sasaran strategis: Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. 2. Tujuan: Meningkatkan penanganan PMKS dan keluarga miskin serta pemberdayaan kelompok usia produktif dengan melibatkan peran serta swasta, memiliki sasaran strategis : a. Terwujudnya peningkatan pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar dan rehabilitasi PMKS serta pemberdayaan keluarga miskin b. Terwujudnya peningkatan pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) 3. Tujuan: Meningkatkan penguatan budaya lokal, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak memiliki sasaran strategis: Terwujudnya peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak
III.3.
Program dan Kegiatan Untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan, maka
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya menyusun Program dan kegiatan yang dijabarkan sebagai berikut: 1. Program Keluarga Berencana, dengan Kegiatan: a. Fasilitasi Masyarakat Peduli Keluarga Berencana, dengan sub kegiatan : ·
Pembinaan Institusi Masyarakat Perkotaan (PPKBK dan Sub PPKBK)
·
Pembinaan Saka Kencana
b. Pembinaan Keluarga Berencana, dengan sub kegiatan : ·
Pembinaan Kelompok KB Pria 93
·
Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program KB
·
Revitalisasi program KB
·
Pro Welfare Action
c. Penyediaan Pelayanan KB Bagi Keluarga Miskin 2. Program Bina Keluarga, dengan Kegiatan: Pembinaan Ketahanan keluarga 3. Program peningkatan keberdayaan masyarakat, dengan Kegiatan: a. Fasilitasi Pengembangan Hasil Usaha Ekonomi Mikro, dengan sub kegiatan : ·
Fasilitasi Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat.
·
Penyelenggaraan Pengembangan Usaha Ekonomi Keluarga dan Kelompok Masyarakat
·
Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Pengembangan Usaha Ekonomi Keluarga dan Kelompok Masyarakat
b. Bulan Bhakti Gotong Royong, dengan sub kegiatan : ·
Fasilitasi pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong
·
Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong
c. Pembinaan Pemanfaatan Sumber Daya Alam, dengan sub kegiatan : ·
Pembinaan Pemanfaatan Sumber Daya Alam
·
Seleksi Program Teknologi Tepat Guna
d. Fasilitasi Program dan Monitoring Penanggulangan Kemiskinan, dengan sub kegiatan : ·
Fasilitasi Program Penanggulangan Kemiskinan
·
Monitoring penanggulangan kemiskinan
e. Dinamisasi data keluarga miskin, dengan sub kegiatan : ·
Penyusunan Pedoman Pengembangan Sistem Data Keluarga Miskin
·
Dinamisasi Data Keluarga Miskin
f. Fasilitasi pelaksanaan program beras miskin, dengan sub kegiatan : ·
Monitoring dan Evaluasi Distribusi Beras Miskin (Merujuk Perpu serta Surat Edaran Mendagri dan Surat Gub. Jawa Timur, bukan lagi menjadi kewenangan SKPD yang menangani pemberdayaan maskarakat) 94
·
Sosialisasi Program Beras Miskin (Merujuk Permenko Kesra dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri tidak lagi menjadi Kewenangan SKPD yang menangani pemberdayaan masyarakat)
g. Pemberdayaan ekonomi, dengan sub kegiatan : ·
Pelatihan Keterampilan Dasar
·
Pembekalan dan Pendampingan
·
Rumah Kreatif Klakah Rejo
·
Usulan Musrenbang
·
Pelatihan Ketrampilan
4. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial, dengan Kegiatan: Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat Dan Lembaga Kelurahan, dengan sub kegiatan : ·
Pembinaan Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM)
·
Penguatan Peran Serta Lembaga Kelurahan
5. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak, dengan Kegiatan: a. Fasilitasi Penanganan Permasalahan Perempuan Dan Anak, dengan sub kegiatan : ·
Capacity Building bagi Relawan Pusat Krisis Berbasis Masyarakat (PKBM)
·
Capacity Building bagi Relawan Satuan Petugas Perlindungan Perempuan dan Anak
·
Penanganan Permasalahan Perempuan dan Anak
b. Fasilitasi Pencapaian Indikator Kota Layak Anak, dengan sub kegiatan : ·
Pengembangan Forum Anak
·
Sosialisasi Dinamika Remaja
c. Penguatan dan Pengembangan Jaringan Pengarusutamaan Gender, dengan sub kegiatan : ·
Anugrah Parahita Ekapraya
·
Capacity Building Focal Poit dan Pengarusutamaan Gender (PUG)
·
Pembinaan Organisasi Peduli Perempuan dan Anak
·
Surabaya Gender Award
d. Pengembangan Sistem Pendataan Dinamika Gender 95
6. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran , dengan Kegiatan: Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran 7. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan Kegiatan: Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran III.3.1 Faktor-Faktor yang Menjadi Pertimbangan dalam Penetapan Program dan Kegiatan Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam penetapan program dan kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana adalah: 1. Pencapaian tema dan pokok tema dalam RKPD 2016 khususnya pokok tema Kesejahteraan Masyarakat dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Tata Kelola Pemerintahan 2. Program dan kegiatan harus selaras dengan tugas dan fungs
SKPD
kabupaten/kota berdasarkan usulan program dan kegiatan hasil musrenbang kecamatan 3. Program dan kegiatan harus selaras dengan program dan kegiatan SKPD lainnya dalam rangka sinergi pelaksanaan dan optimalisasi pencapaian sasaran sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing SKPD kota 4. Salah satu prasyarat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat adalah dengan mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dengan pengendalian kuantitas penduduk melalui keluarga berencana yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019 5. Tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak pasti akan terjadi setiap tahun, tindak kekerasan yang terjadi umumnya adalah tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), non KDRT dan trafficking (perdagangan orang).Pemerintah Kota Surabaya telah mampu melakukan fasilitasi terhadap semua kasus tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak. 6. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan
menyebutkan
salah
satu
program
penanggulangan kemiskinan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui pembedayaan masyarakat. 7. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) sebagai hasil program pemberdayaan masyarakat dengan melakukan usaha ekonomi produktif merupakan salah
96
satu solusi untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat dalam menghadapi meningkatnya biaya kebutuhan hidup. Selain
itu,
Isu-isu penting/Strategis pelayanan
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat dan Keluarga Berencana juga menjadi Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam penetapan program dan kegiatan tahun 2016, isu-isu dijabarkan sebagai berikut: 1. Pangsa pasar yang besar di Kota Surabaya menjadi peluang bagi masyarakat untuk melakukan usaha ekonomi produktif 2. Sektor kreatif di masyarakat yang mulau tumbuh sehingga memunculkan banyak wirausaha baru di surabaya 3. Besarnya dukungan APBD untuk kesejahteraan masyarakat dan ketahanan ekonomi masyarakat dan perlindungan perempuan dan anak 4. Terpenuhinya sarana dan prasarana pendukung untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan ketahanan ekonomi masyarakat serta perlindungan perempuan dan anak 5. Adanya dukungan sektor swasta yang mendukung pelaksanaan program 6. Adanya peraturan perundang-undangan terkait dengan kesejahteraan masyarakat, ketahanan ekonomi serta perlindungan perempuan dan anak 7. Terdapat kebijakan pemerintah pusat yang mendukung program III.3.2 Garis Besar Rekapitulasi Program dan Kegiatan Penyelenggaraan program dan kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana dilaksanakan berdasarkan urusan pemerintahan daerah sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, yang sebagian adalah menjadi urusan yang sesuai dengan menjadi tugas pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Pada tahun 2016, rencana program dan kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana yang disusun berdasarkan pada perumusan tujuan dan sasaran terdiri dari 7 Program, 18 Kegiatan dan 40 Sub Kegiatan. Program dan Kegiatan diuraikan secara detail pada Tabel 3.2 Tentang Rumusan Rencana Program dan Kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Tahun 2016 dan Prakiraan Maju Tahun 2017
97
Tabel 3.2 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Tahun 2016 dan Prakiraan Maju Tahun 2017 Kota Surabaya Nama SKPD : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
lembar 1 dari 4
Kode
Indikator Kinerja Program /Kegiatan
Lokasi
target capaian kinerja
Kebutuhan Dana/ pagu indikatif
Sumber Dana
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1 11
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
1 11 20
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak
Persentase Permasalahan Perempuan dan Anak yang Ditangani
Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
100%
4.703.828.309
1 11 20 0007
Pengembangan Sistem Pendataan Dinamika Gender
Persentase Keberhasilan Pengembangan Sistem Pendataan Dinamika Gender
Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
100%
417.620.500
1 11 20 0014
Fasilitasi Pencapaian Indikator Kota Layak Anak
Persentase Keberhasilan Fasilitasi Pencapaian Indikator Kota Layak Anak
Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
100%
Persentase Keberhasilan Fasilitasi Penanganan Permasalahan Perempuan Dan Anak
Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
Fasilitasi Penanganan 1 11 20 0022 Permasalahan Perempuan Dan Anak 1 11 20 0023
Penguatan dan Pengembangan Jaringan Pengarusutamaan Gender
1 12
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
1 12 01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Rencana Tahun 2016 (tahun rencana)
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Catatan Penting
(8)
target capaian kinerja
Kebutuhan Dana/ pagu indikatif
(9)
(10)
-
-
-
Pendapatan Daerah
-
-
-
1.174.815.966
Pendapatan Daerah
-
-
-
100%
1.767.971.543
Pendapatan Daerah
-
-
-
Kantor Badan Pemberdayaan Persentase Keberhasilan Penguatan Masyarakat dan Keluarga dan Pengembangan Jaringan Berencana Pengarusutamaan Gende
100%
1.343.420.300
Pendapatan Daerah
-
-
-
Indeks Kepuasan Karyawan terhadap Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
70%
3.175.834.071
-
-
-
Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
98
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Rencana Tahun 2016 (tahun rencana)
Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program /Kegiatan
Lokasi
target capaian kinerja
Kebutuhan Dana/ pagu indikatif
Sumber Dana
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
100%
3.175.834.071
70%
3.238.557.792
100%
3.238.557.792
1 12 01 0001
Penyediaan Barang Dan Jasa Perkantoran
Persentase Keberhasilan Penyediaan Barang Dan Jasa Perkantoran
1 12 02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Indeks Kepuasan Karyawan terhadap Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
Pendapatan Daerah
Catatan Penting
(8)
target capaian kinerja
Kebutuhan Dana/ pagu indikatif
(9)
(10)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Pengadaan Dan Pemeliharaan 1 12 02 0001 Sarana Dan Prasarana Perkantora
Persentase Keberhasilan Pengadaan Kantor Badan Pemberdayaan Dan Pemeliharaan Sarana Dan Masyarakat dan Keluarga Prasarana Perkantoran Berencana
1 12 15
Program Keluarga Berencana
Persentase Pasangan Usia Subur yang ber-KB Aktif
Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
76.32%
2.666.180.295
1 12 15 0001
Fasilitasi Masyarakat Peduli Keluarga Berencana
Persentase Keberhasilan Fasilitasi Masyarakat Peduli Keluarga Berencana
Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
100%
1.252.185.214
Pendapatan Daerah
-
-
-
1 12 15 0002
Pembinaan Keluarga Berencana
Kantor Badan Pemberdayaan Persentase Keberhasilan Pembinaan Masyarakat dan Keluarga Keluarga Berencana Berencana
100%
516.138.665
Pendapatan Daerah
-
-
-
1 12 15 0003
Penyediaan Pelayanan KB Bagi Keluarga Miskin
Persentase Keberhasilan Penyediaan Pelayanan KB Bagi Keluarga Miskin
Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
100%
897.856.416
Pendapatan Daerah
-
-
-
1 12 25
Program Bina Keluarga
Persentase Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB)/Bina Keluarga Remaja (BKR) /Bina Keluarga Lansia (BKL) yang aktif
Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
23.9%
668.020.510
-
-
-
1 12 25 0001
Pembinaan Ketahanan keluarga
Kantor Badan Pemberdayaan Persentase Keberhasilan Pembinaan Masyarakat dan Keluarga Ketahanan keluarga Berencana
100%
668.020.510
-
-
-
1 13
Sosial
1 13 21
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Persentase PSKS yang berpartisipasi dalam penanganan masalah kesejahteraan social
40%
414.918.596
-
-
-
Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
Pendapatan Daerah
Pendapatan Daerah
99
Kode
Indikator Kinerja Program /Kegiatan
Lokasi
target capaian kinerja
Kebutuhan Dana/ pagu indikatif
Sumber Dana
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
100%
414.918.596
100%
10.593.782.420
Pelatihan Pemberdayaan 1 13 21 0002 Masyarakat Dan Lembaga Kelurahan
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Rencana Tahun 2016 (tahun rencana)
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Persentase Keberhasilan Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat Dan Lembaga Kelurahan
Catatan Penting
(8)
target capaian kinerja
Kebutuhan Dana/ pagu indikatif
(9)
(10)
Pendapatan Daerah
-
-
-
1 22
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1 22 20
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
Tahapan Pelaksanaan Pemutakhiran Data Keluarga Miskin
1 22 20 0008
Pembinaan Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Kantor Badan Pemberdayaan Persentase Keberhasilan Pembinaan Masyarakat dan Keluarga Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berencana
100%
505.996.545
Pendapatan Daerah
-
-
-
Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
1 22 20 0009 Bulan Bhakti Gotong Royong
Persentase Keberhasilan Bulan Bhakti Gotong Royong
Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
100%
808.999.189
Pendapatan Daerah
-
-
-
1 22 20 0010 Pemberdayaan Ekonomi
Persentase Keberhasilan Pemberdayaan Ekonomi
Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
100%
4.254.780.224
Pendapatan Daerah
-
-
-
1 22 20 0012
Dinamisasi Data Keluarga Miskin
Kantor Badan Pemberdayaan Persentase Keberhasilan Dinamisasi Masyarakat dan Keluarga Data Keluarga Miskin Berencana
100%
1.698.311.068
Pendapatan Daerah
-
-
-
1 22 20 0013
Fasilitasi Pelaksanaan Program Beras Miskin
Persentase Keberhasilan Fasilitasi Pelaksanaan Program Beras Miskin
Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
100%
480.844.740
Pendapatan Daerah
-
-
-
1 22 20 0014
Fasilitasi Pengembangan Hasil Usaha Ekonomi Mikro
Persentase Keberhasilan Fasilitasi Pengembangan Hasil Usaha Ekonomi Mikro
Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
100%
2.482.017.358
Pendapatan Daerah
-
-
-
100%
362.833.296
Pendapatan Daerah
-
-
-
Fasilitasi Program 1 22 20 0037 Penanggulangan Kemiskinan
Persentase Keberhasilan Fasilitasi Program Penanggulangan Kemiskinan
Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
100
BAB IV. PENUTUP
Rencana kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana adalah dokumen perencanaan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana untuk periode 1 (satu) tahun. Sebagai dokumen rencana tahunan, Renja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana merupakan dokumen yang secara substansial
menerjemakan visi, misi dan Program Satuan Kerja
Perangkat Daerah yang ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) dan dilaksanakan dalam bentuk Program dan Kegiatan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya. Rencana Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana tahun 2016 merupakan dokumen yang berisi rencana program dan kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana yang disusun berdasarkan Tujuan strategis dan sasaran strategis serta evaluasi hasil kinerja tahun sebelumnya. Dalam rangka menjamin terlaksananya Program dan Kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana, maka perlu dirumuskan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut : 1. Renja tahun 2016 sebagai landasan penyusunan Rencana Kerja dan Anggran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya 2. Dalam
rangka
meningkatkan
efektivitas
pelaksanaan
Renja
Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana, perlu dilaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Renja yang dijadikan bahan bagi penyusunan
Renja
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat
dan
Keluarga
Berencana untuk periode berikutnya 3. Dalam hal Renja tahun 2016 tidak sesuai dengan perkembangan keadaan dalam tahun berjalan yang berpengaruh terhadap tujuan, sasaran, kebutuhan keuangan serta program dan kegiatan, maka dapat dilakukan penyesuaian Renja melalui penyusunan Perubahan Renja yang menjadi landasan penyusunan Perubahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA Perubahan) dan Perubahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA Perubahan) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya 101
Dengan adanya rencana kerja ini diharapkan dapat dicapai hasil yang diinginkan sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat kota surabaya.
Surabaya,
2015
KEPALA BADAN,
Dra. Nanis Chairani, MM Pembina Tingkat I NIP. 19630519 198903 2 003
102