Vol 2 No 2 Juni 2017 E-ISSN: 2528-410X
ARTIKEL PENELITIAN Hubungan Indeks Massa Tubuh Anak Kurang Gizi terhadap Kolesterol dan Lipoprotein M. Anis Fikhry Wajdi1, Meizly Andina2 1
2
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara, Medan Email:
[email protected]
Abstrak: Masalah gizi kurang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu seimbang, kesehatan dan adanya daerah miskin gizi. Penilaian status gizi merupakan suatu tindakan evaluasi dalam menilai status gizi, termasuk pemeriksaan fisik, antropometri, dan biokimia.Pemeriksaan biokimia yang sering digunakan adalah lipid serum, protein serum dan vitamin. Manfaat lemak dan kolesterol untuk menghasilkan energi, memudahkan penyerapan vitamin, membantu pengaturan suhu, kolesterol membentuk rangkaian lipoprotein. Lipoprotein sendiri, dibedakan menjadi HDL, LDL, dan VLDL. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh pada anak kurang gizi terhadap kadar kolesterol dan lipoprotein darah. Jenis penelitian ini observasional analitik dengan desain cross sectional.Analisa untuk melihat ada tidaknya hubungan kemaknaan antara dua variabel menggunakan uji korelasi Spearman. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh anak kurang gizi dengan kadar kolesterol dan LDL (p > 0.05). Namun terdapat hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh anak kurang gizi dengan kadar HDL p = 0.032 (p < 0.05).Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan kadar kolesterol dan LDL denganindeks massa tubuh anak kurang gizi, tetapi terdapat hubungan kadar HDL dengan indeks massa tubuh anak kurang gizi. Kata kunci: kolesterol, kurang gizi, lipoprotein.
Correlation Between Body Mass Index, Cholesterol and Lipoproteins in Children with Low Nutrition Status Abstract :The problem of malnutrition is generally caused by poverty, lack of food supplies, lack of quality of food, lack of public knowledge about nutrition, a balanced diet and health. The valuation of nutritional status is an action of evaluation in assessing nutritional status, include physical examination, anthropometry, and 76 Buletin Farmatera Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
Vol 2 No 2 Juni 2017 E-ISSN: 2528-410X
biochemistry. Biochemical examination that often used are serum lipids, serum proteins and vitamins. The benefits of fat and cholesterol are to produce energy, to ease the absorption of vitamins, regulation temperature. Cholesterol forms a series lipoprotein. Lipoprotein, divided into HDL, LDL, and VLDL. This research isto find out the relationship of body mass index in malnourished childrenagainst cholesterol and lipoprotein levels.Analytic observational study with cross-sectional design was used and analyze using methods Spearman Somers’d Gamma. The result showed that there was no significant relationship between body mass index of malnourished children with cholesterol and LDL (p >0.05). But there is a significant relationship between body mass index of malnourished children with HDL levelsp = 0.032 (p < 0.05).Cholesterol and LDL levels have no correlation with body mass index of malnourished children. But HDL levels has a relationship with a body mass index of malnourished children. Keywords: cholesterol, lipoproteins, malnutrition
keseimbangan antara asupan zat gizi
PENDAHULUAN Pada
saat
ini
Indonesia
dengan
kebutuhan.
Keseimbangan
menghadapi masalah gizi ganda yaitu
tersebut dapat dilihat dari variabel
masih dijumpainya anak-anak yang
pertumbuhan, yaitu berat badan, tinggi
menderita gizi kurang dan buruk serta
badan/panjang badan, lingkar kepala,
meningkatnya
yang
lingkar lengan, dan panjang tungkai.3
mengalami gizi lebih.Gangguan Akibat
Penilaian status gizi merupakan suatu
Kurang Yodium (GAKY) dan Kurang
tindakan evaluasi secara komprehensif
Vitamin A (KVA) masih merupakan
dalam menilai status gizi, termasuk
kendala
ditanggulangi,
riwayat medis, riwayat nutrisi/diet,
namun masalah gizi lebih cenderung
pemeriksaan fisik, antropometri, dan
yang
jumlah
harus
anak
meningkat terutama di kota-kota besar. Masalah
gizi
kurang
1
penunjang/laboratorium.4
pada
Berdasarkan
hasil
umumnya disebabkan oleh kemiskinan,
Kesehatan
kurangnya persediaan pangan, kurang
nasional
baiknya kualitas lingkungan (sanitasi),
nasional Anak Usia Sekolah Kurus
kurangnya
masyarakat
(laki-laki) adalah 13,3%, sedangkan
tentang gizi, menu seimbang, kesehatan
prevalensi nasional Anak Usia Sekolah
dan
Kurus
pengetahuan
adanya
daerah
miskin
gizi
(iodium).2
tubuh
tahun
yang
diakibatkan
oleh
16
(RISKESDAS)
2007,
(Perempuan)
Sebanyak
Status gizi adalah suatu keadaan
Dasar
Riset
Prevalensi
adalah
provinsi
10,9%.
mempunyai
prevalensi Anak Usia Sekolah Kurus (laki-laki)diatas
prevalensi
nasional, 77
Buletin Farmatera Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
Vol 2 No 2 Juni 2017 E-ISSN: 2528-410X
sedangkan mempunyai
Sebanyak
19
prevalensi
provinsi
Anak
Usia
terdiri dari lipid serum, protein serum, vitamin dan nutrisi lainnya.
Sekolah Kurus (Perempuan) diatas prevalensi nasional.5
Sejauh ini manfaat kolesterol yang terbanyak dalam tubuh selain
Berdasarkan standar WHO di
membentuk membran adalah untuk
dalam RISKESDAS tahun 2007, untuk
membentuk
provinsi Sumatera Utara prevalensi
Kolesterol nantinya akan berkonjugasi
kekurusan pada anak usia 6 -14 tahun
dengan zat-zat lain untuk membentuk
adalah 12,4% pada laki-laki dan 9,7%
garam
pada perempuan. Menurut kabupaten,
meningkatkan pencernaan dan absorbsi
prevalensi kekurusan terendah di Dairi,
lemak.8
yaitu 4,3% pada anak laki-lakidan 2,5%
asam
kolat
empedu
Dalam
di
yang
hati.
akan
darah,
kolesterol
rangkaian
lipoprotein.
pada anak perempuan. Lima kabupaten
membentuk
dengan prevalensi kekurusan tertinggi
Lipoprotein sendiri, dibedakan menjadi
pada anak laki-laki adalah Simalungun
rangkaian High Density Lipoprotein
(17,8%),
Bharat
(HDL), Very Low Density lipoprotein
Kota
(VLDL), dan Low Density Lipoprotein
Tanjung Balai (16,4%), dan Kota Binjai
(LDL). Konsentrasi kolesterol paling
(15,1%).
anak
tinggi terdapat pada LDL, sedangkan
Kabupaten
kadar kolesterol paling rendah terdapat
Pakpak
(17,2%),Samosir
(16,5%
Sedangkan
perempuan
terdapat
),
untuk di
Samosir (18,0), Pakpak Bharat (17,2%),
pada HDL.9
Toba Samosir (14,1%), Kota Binjai (14,0%), Tapanuli Selatan (13,4%).6 Penilaian
status
gizi
METODE
selain
Jenis
penelitian
dengan pemeriksaan antropometri dapat
observasional
juga dilakukan dengan pemeriksaan
desaincrossectional.Penelitianinidilaksa
biokimia. Pemeriksaan biokimia yang
nakanpadabulanOktober
sering
teknik
November 2014 di SD Muhammadiyah
pengukuran kandungan berbagai zat
19 Kelurahan Tegal Sari Mandala III
gizi dan substansi kimia lain dalam
dan
darah dan urin.7Pemeriksaan tersebut
Provinsi Sumatra Utara.
digunakan
adalah
di
analitik
ini
Laboratorium
dengan
sampai
Kesehatan
78 Buletin Farmatera Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
Vol 2 No 2 Juni 2017 E-ISSN: 2528-410X
Sampel
dalam
penelitin
ini
kolesterol, HDL dan LDL. Analisis
adalah anak SD yang memiliki IMT
bivariat
kurang gizi di SD Muhammadiyah 19
hubungan antara dua variabel, yaitu
dan memenuhi kriteria inklusi dan tidak
variabel bebas dan variabel terikat. Hal
termasuk
Sampel
ini dilakukan untuk melihat ada atau
penelitian dipilih dengan menggunakan
tidaknya hubungan kemaknaan antara
Purposive
dua variabel.
kriteria
eksklusi.
Random
Samplingdengan
dilakukan
untuk
melihat
besar sampel minimal 27 orang. Data yang dikumpulkan dalam
HASIL
penelitian ini adalah data primer dan
Penelitian
dilakukan
di
SD
data skunder. Data primer yaitu data
Muhammadiyah 19 Kelurahan Tegal
yang didapatkan langsung dari masing-
Sari
masing sampel penelitian, meliputi
Laboratorium
berat badan, tinggi badan, IMT, Data
Provinsi Sumatera Utara, dimulai pada
skunder yaitu data yang didapatkan
tanggal 15-21 November 2014.
Mandala
tidak langsung, meliputi kolesterol, LDL dan HDL. Pengolahan
III Medan dan di Kesehatan
Daerah
Data yang telah dikumpulkan diuji normalitasnya untuk mengetahui
data
meliputi
apakah
distribusi
data
yang
kegiatan pengumpulan data, pengeditan
dikumpulkan normal atau tidak. Setelah
data, pengkodean data, pemasukkan
diuji ternyata hasil yang didapat adalah
data,
dan
distribusi data tidak normal, maka dari
penyimpanan data. Data yang diperoleh
itu data tersebut selanjutnya dianalisis
disajikan dalam bentuk tabel maupun
melalui uji korelasi spearman guna
grafik. Analisis data menggunakan
mengetahui
perangkat lunak, dengan uji statistik
diantara variabel Indeks Massa Tubuh
korelasi.
dengan variabel kadar kolesterol, HDL
pembersihan
data
Analisis terbagi 2 macam yaitu
kekuatan
hubungan
dan LDL.
analisis univariat dan analisis bivariat. Analisis univariat dilakukan untuk melihat
gambaran
dan
distribusi
Karakteristik Sampel Berdasarkan populasi
hasil
penelitian
variabel yang diukur dalam penelitian
didapatkan
sebanyak
163
seperti: umur, jenis kelamin, IMT,
orang. Jumlah sampel yang memenuhi 79
Buletin Farmatera Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
Vol 2 No 2 Juni 2017 E-ISSN: 2528-410X
kriteria yaitu sebanyak 30 orang dengan
Kadar HDL
usia 8-16 tahun.
Semua
kadar
HDL
sampel
Sampel berjenis kelamin laki-
sebanyak 30 orang (100%) dalam batas
sebanyak
(70%),
normal. Rata-rata kadar HDL siswa
sedangkan sampel perempuan sebanyak
54.83 mg/dl dengan SD + 6.938, modus
9 orang (30%). Sampel terbanyak pada
kadar HDL 56 mg/dl, nilai minimum
usia 11 tahun yaitu sebanyak 11 orang
kadar HDL adalah 37 mg/dl dan nilai
(36.67%). Sampel paling sedikit pada
maksimum 70 mg/dl.
laki
21
orang
usia 15 dan 16 tahun yaitu hanya satu orang. Rata-rata usia sampel 10.60
Kadar LDL
tahun.
Hampir sebagain besar saampel memiliki kadar LDL dalam batas
Indeks Massa Tubuh Rata-rata
IMT
normal pada
siswa
yaitu
(96.67%)
sebanyak
sedangkan
29
orang
sampel
yang
2
adalah 13.34 kg/m dengan SD + 1.434. Nilai modus IMT pada siswa 13.23 kg/m2. Nilai IMT minimum yang didapat adalah 9.45 kg/m2 dan IMT maksimum 16.65 kg/m2. Kadar Kolesterol
memiliki kadar LDL rendah hanya 1 orang (3.33%). Rata-rata kadar LDL sampel 97.06 mg/dl dengan SD + 2.353, modus kadar LDL 69 mg/dl, nilai minimum kadar LDL 59 mg/dl dan nilai maksimum 157 mg/dl.
Sebagian besar kadar kolesterol siswa yaitu 17 orang (56.67%) dalam batas normal, sedangkan 12 orang
Koreslasi IMT dengan kolesterol, HDL dan LDL Hasil korelasi antara indeks
(40%) memiliki kadar kolesterol yang tinggi, dan 1 orang (3.33%) memiliki kadar kolesterol rendah. Rata-rata kadar kolesterol sampel 163.3 mg/dl dengan SD + 26.325, modus kadar kolesterol adalah 137 mg/dl, nilai minimum kadar kolesterol adalah 113 mg/dl dan nilai maksimum 230 mg/dl.
massa
tubuh
kurang
gizi
dengan
kolesterol didapati nilai r = -0.157 dan nilai p-value = 0.408 (p > 0.05). Korelasi antara indeks massa tubuh kurang gizi dengan HDL didapati nilai r = -0.393 dan nilai p-value = 0.032 (p < 0.05). Dan korelasi antara indeks massa tubuh kurang gizi dengan LDL didapati 80
Buletin Farmatera Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
Vol 2 No 2 Juni 2017 E-ISSN: 2528-410X
nilai r = -0.078 dan nilai p-value =
mengalami
0.683 (p > 0.05).
bertambah
hiperkolesterolemia pada
mereka
yang
mengalami IMT lebih.11 Hasil
DISKUSI Hasil
analisis
korelasi
antara
IMT
bivariat
terhadap HDL dengan nilai r = -0.393
memperlihatkan korelasi antara indeks
hal ini menunjukan adanya korelasi
massa tubuh kurang gizi terhadap
negatif
kolesterol dengan nilai r = -0.157 hal
signifikan yang didapat p-value = 0.032
ini menunjukan adanya korelasi negatif
(p
antara 2 variabel. Nilai r menunjukan
kemaknaan yang bermakna antara IMT
kekuatan
variabel,
kurang gizi dengan kadar HDL. Nilai r
dimana nilai r semakin menjahui nilai
menunjukan kekuatan korelasi antara
1, sehingga hubungan antara IMT
variabel,
dengan kadar kolesterol lemah. Dan
menjahui nilai 1, sehingga hubungan
nilai signifikan yang didapat p-value =
anata IMT dengan kadar HDL lemah.
korelasi
antara
antara
<
0.05)
dimana
2
variabel,
menunjukan
nilai
r
nilai
taraf
semakin
0.408 (p > 0.05) menunjukan taraf
Hal ini sejalan dengan penelitian
kemaknaan yang tidak bermakna antara
Ercho et al(2013) didapatkan hasil
IMT
bahwa
kurang
gizi
dengan
kadar
kolesterol. Hal ini sejalan dengan penelitian
terdapat
bermakna obesitas
kadar dengan
perbedaan HDL
yang
mahasiswa
mahasiswa
tidak
yang dilakukan oleh Wongkar et al,
obesitas dengan nilai p = 0.000. Dapat
mengenai hubungan antara status gizi
disimpulkan bahwa rata-rata kadar
dengan kadarkolesterol total diperoleh
HDL mahasiswa tidak obesitas lebih
nilai signifikan p = 0.557 (p > 0.05)
tinggi dari mahasiswa obesitas12
yang berarti tidak ada hubungan antara
Syahrullah
et
al
(2013)
status gizi dengan kadar kolesterol
menjelaskan kadar kolesterol HDL akan
total.10
semakinmenurun
dengan
semakin
13
Penelitian lainnya yang sejalan
meningkatnya IMT. Lemieux et al
dengan penelitian ini dilakukan oleh
(2000) menyatakan bahwa IMT yang
Idapola (2009) mengenai hubungan
semakin
IMT dengan keadaan biokimia darah
dengan meningkatnya kadar kolesterol
menunjukan jumlah responden yang
dan triasilgliserol (TAG), menurunnya
meningkat
berhubungan
81 Buletin Farmatera Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
Vol 2 No 2 Juni 2017 E-ISSN: 2528-410X
kadar HDL serta meningkatnya kadar
mahasiswa tidak obesitas dengan nilai
kolesterol LDL.14
p=0,000.12
Hasil
korelasi
antara
IMT
KESIMPULAN
kurang gizi dan LDL dengan nilai r = -
Terdapat
hubungan
yang
0.078 hal ini menunjukan adanya
bermakna antara indeks massa tubuh
korelasi negatif antara 2 variabel, nilai
kurang
signifikan yang didapat p-value = 0.683
(p=0.032),
(p > 0.05) menunjukan taraf kemaknaan
hubungan yang bermakna antara indeks
yang tidak bermakna antara IMT
massa tubuh kurang gizi dengan kadar
kurang gizi dengan kadar LDL. Nilai r
kolesterol dan kadar LDL (p > 0.05),
gizi
dengan namun
kadar tidak
HDL terdapat
menunjukan kekuatan korelasi antara variabel,
dimana
nilai
r
semakin
menjahui nilai 1, sehingga hubungan anata IMT dengan kadar LDL lemah. Hal ini sejalan dengan penelitian
DAFTAR PUSTAKA 1. Azwar, A.Tubuh Sehat Ideal dari Segi
Kesehatan.
In Makalah
disampaikan
padaSeminar
yang dialkukan oleh Bororing (2009)
Kesehatan
Obesitas,
tentang korelasi indeks massa tubuh
Mahasiswa
dan kadar kolesterol LDL serum pada
Masyarakat UI,
subyek dengan hiperkolesterolemia satu
pp. 1-7). 2004.
Fakultas
Senat Kesehatan
Sabtu (Vol.
15,
tahun pasca konseling gizi. Hasil
2. Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu
analisis korelasi IMT dengan kadar
Gizi. Jakarta:PT Gramedia Pustaka
kolesterol LDL dengan nilai p-value
Utama. 2010. 52-76.
sebelum 0.906 dam sesudah 0.659 menunjukan
tidak
adanya
korelasi
antara IMT dengan kolesterol LDL serum
baik sebelum
dan sesudah
konseling gizi.15
3. Gibson, RS. Principle of Nutritional and Assessment. Oxford University Press. Newyork:625. 2005. 4. Departemen
Kesehatan
RI.
Skrining Malnutrisi Pada Anak
Penelitian yang dilakukan Ercho
yang Dirawat di Rumah Sakit.
et al (2013) mendapatkan hasil kadar
Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
LDL, didapatkan hasil bahwa terdapat
2007.
perbedaan yang bermakna antara kadar LDL pada mahasiswa obesitas dengan
5. Kementrian Kesehatan RI. Riset Kesehatan
Dasar
Tahun
2007. 82
Buletin Farmatera Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
Vol 2 No 2 Juni 2017 E-ISSN: 2528-410X
Laporan
Nasional
2007.Jakarta:Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementrian
p/jkp/article/view/2200 -[Accessed Desember 12 2014] 11. Idapola, Sara S J. Hubungan Indeks
Kesehatan RI. 2008.
Massa Tubuh Dengan Keadaan
6. Kementrian kesehatan RI. Laporan
Biokimia Darah Pada Karyawan
Riset Kesehatan Dasar Provinsi
PT Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya.
Sumatra UtaraTahun 2007. Jakarta:
Depok:
Badan
Masyarakat
Penelitian
Pengembangan
dan Kementrian
Kesehatan RI. 2009.
Fakultas
Kesehatan
Gizi
Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia. 2009.
7. Supariasa IDN, Bakri B, Fajar
Available
from:http://lib.ui.ac.id/file?file=digi
I.Penilaian Status Gizi Edisi Revisi.
tal/126760-S-5637-
Jakarta: EGC. 2013. 1-212.
Hubungan%20indeks-Analisis.pdf -
8. Guyton AC & Hall J E. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran.
[Accessed Desember 10 2014] 12. Ercho,
NC,
Berawl
&
Diterjemahkan oleh Irawati.Jakarta:
Susantiningsih
EGC. 2007.
Obesitas Dengan Kadar LDL Dan
9. Stapleton
PA,
and
Hubungan
AG,
HDL pada Mahasiswa Preklinik
Hypercholesterolemia
Fakultas Kedokteran Universitas
microvasculardysfunction:
Lampung Tahun 2013. Lampung:
JamesME.
Goodwill
T.
K
interventional strategies. Journal of
Fakultas Kedokteran
inflamation, Pubmed Central, 21
Lampung. 2013. Available from:
Mei 2010.
file:///C:/Users/user/Downloads/176
10. Wongkar, Mega Cristy, Billy Kepel, and Rivelino Hamel. Hubungan status gizi dengan kadar kolesterol
Universitas
-328-1-SM%20(1).pdf - [Accessed Januari 8 2015] 13. Syahrullah, Rizky R., Youla Assa,
total pada masyarakat di kelurahan
and
Bahu
Kadar High Density Lipoprotein
kecamatan
Malalayang
Murniati
Tiho.
Gambaran
Manado. JURNAL
Darah pada Laki-Laki Berusia 40-
KEPERAWATAN.1.1.2013.
59 Tahun dengan Indeks Massa
Available
from:
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.ph
Tubuh≥
23
kg/m2. Jurnal
e-
Biomedik. 1.1.2013.Available from: 83
Buletin Farmatera Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
Vol 2 No 2 Juni 2017 E-ISSN: 2528-410X
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.ph p/ebiomedik/article/view/1161[Accessed Desember 18 2014] 14. Lemieux,
Isabelle,
Hypertriglyceridemic Marker
of
the
et
al.
Waist
A
Atherogenic
Metabolic
Triad
(Hyperinsulinemia; Hyperapolipoprotein
B;
Small,
DenseLDL). Circulation 102.2.2000 :
179-184.
Available
from:http://circ.ahajournals.org/cont ent/102/2/179.short-
[Accessed
Januari 5 2015] 15. Bororing,
Martine
Korelasi
Indeks
Luciane.
Massa
Tubuh
(IMT) dan Kadar Kolesterol LDL Serum
Pada
Subyek
Hiperkolesterolemia Pasca
konseling
Satu Gizi.
Fakultas Kedokteran Indonesia.
Dengan
2009.
Tahun Depok:
Universitas Available
from:http://lib.ui.ac.id/file?file=digi tal/20340567-T32855Martine%20lucianne%20bororing.p df [Accessed Januari 11 2015]
84 Buletin Farmatera Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera