Komparasi Efektivitas Metode.... (Isti Fa’iyah) 155
KOMPARASI EFEKTIVITAS METODE CIRC DAN TTW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VII SMP NEGERI 2 BANGUNTAPAN Comparison of the effectiveness of CIRC and TTW methods to abilities in narrating interview text Indonesian subjects in grade 7 SMP 2 Banguntapan Oleh: Isti Fa’iyah, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta Kampus Karangmalang, Yogyakarta, 55281 e-mail :
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan komparasi efektivitas metode CIRC dan TTW terhadap keterampilan menulis teks wawancara menjadi narasi. Metode penelitian yang digunakan quasi experimental dengan rancangan pretest-posttest control group design. Populasi penelitian seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Banguntapan. Sampel penelitian adalah kelas VII E sebagai kelas kontrol dan kelas VII C sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan keterampila menarasikan teks wawancara antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Perbedaan dapat dilihat dari hasil analisis uji-t data skor posttest kedua kelas yang menunjukkan nilai Th 2.462, df 62, dan nilai p 0,017 < 0,05. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa metode CIRC lebih efektif daripada metode TTW. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis uji-t data skor pretest-posttest kedua kelas, yaitu kelas eksperimen Th 9.093 dan df 62, kelas kontrol Th 9.986 dan df 62 dengan nilai p masing-masing 0,000 < 0,05. Kata kunci: Metode CIRC dan metode TTW, menarasikan teks wawancara Abstract The aim of the research is to compare the effectiveness of CIRC and TTW methods to the students’ abilities in narrating interview text. The writer used Q Experimental research method using pretestposttest control group design. The population of the research is the grade 7 students of SMP Nigeria 2 Banguntapan. The sample of the research is class VII c as the experimental class and class VII e as the control class. The technique of collecting data, the writer used documentation, observation and test. After conducting the research, the writer has found that there was difference students’ abilities in narrating text between the control class and the experimental class. It could be seen from t-test score analyzes of the second posttest which showed Th 2.462, df 62, and p 0,017 < 0,05. Keywords: CIRC and TTW methods, abilities in narrating interview text Bird (Febriany N, 2013: 1) menggambarkan
PENDAHULUAN Kemampuan berbahasa meliputi empat
perbandingan kegiatan berbahasa yang dilakukan
aspek, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan
oleh responden, yaitu 42% menyimak, 25%
menulis. Keempat kemampuan ini merupakan
berbicara, 15% membaca, dan 18% menulis.
satu
kesatuan
meningkatkan
dalam kemampuan
mendukung
dan
Demikian pula hasil penelitian Rankin dan
berbahasa
atau
Anderson
tentang
kegiatan
berbahasa
berkomunikasi yang baik. Kemampuan menulis
menunjukkan bahwa: menyimak 45%, berbicara
sedikit mendapatkan perhatian dibandingkan
30%, membaca16%, dan menulis 9%. Dibuktikan
dengan kemampuan berbahasa lainnya. Donald. E
pula oleh M. Rivers bahwa kebanyakan orang
156
E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016
dewasa diperkirakan telah melakukan kegiatan
pembelajaran yang menekankan kepada proses
berbahasa
sehari-hari
penyampaian materi secara verbal dari seorang
menunjukkan bahwa: 45% mendengarkan, 30%
guru kepada sekelompok siswa dengan maksud
berbicara, 16% membaca, dan menulis 9%. Dari
agar siswa dapat menguasai materi pelajaran
ketiga data empiris di atas menunjukkan bahwa
secara optimal.
dalam
aktivitas
Sehubungan dengan hal tersebut, maka
kegiatan menulis tidak begitu diminati. Menulis merupakan salah satu jenis
pembelajaran menulis perlu beralih dari metode
keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh
belajar konvensional yang dilandasi oleh asumsi
siswa. Menurut Henry Guntur Tarigan (2008: 3),
bahwa “pengetahuan dapat dipindahkan secara
keterampilan
satu
utuh dari pikiran guru ke pikiran siswa” ke
keterampilan berbahasa yang produktif dan
metode belajar modern yaitu CIRC dan metode
ekspresif yang digunakan untuk berkomunikasi
TTW.
menulis
adalah
salah
Cooperative
secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka
Integrated
Reading
and
dengan orang lain. Menurut Daeng Nurjamal dkk
Composition merupakan program komprehensif
(2011:
sebuah
untuk mengajarkan membaca dan menulis pada
keterampilan
kelas sekolah dasar pada tingkat yang lebih tinggi
69),
keterampilan
menulis
merupakan
berbahasa
yaitu
gagasan,
dan juga pada sekolah menengah (Slavin, 2005:
perasaan, dan pikiran-pemikirannya kepada orang
16). Tujuan utama dari program CIRC terhadap
atau pihak lain dengan menggunakan media
pelajaran menulis dan seni berbahasa menurut
tulisan. Menurut Nurhadi (1995: 343), menulis
Slavin (2005: 204), adalah untuk merancang,
adalah suatu proses penuangan ide atau gagasan
mengimplementasi,
dalam bentuk paparan bahasa tulis berupa
pendekatan
rangkaian
menulis dan seni berbahasa yang akan banyak
seseorang
dalam
mengemukakan
simbol-simbol
bahasa
(huruf).
Sedangkan menurut Burhan Nurgiyantoro (2010:
proses
and
pelajar
merencanakan,
keterampilan
menulis
pada
pelajaran
Dalam Cooperative Integrated Reading
keterampilan berbahasa paling akhir dikuasai setelah
mengevaluasi
memanfaatkan kehadiran teman satu kelas.
296), menulis merupakan suatu bentuk manifesti
bahasa
dan
Composition
mengharuskan
merevisi,
dan
siswa
menyunting
karangan mereka dengan kolaborasi yang erat
mendengarkan, berbicara, dan membaca. Metode pembelajaran yang digunakan
dengan teman satu kelompok. Pembelajaran
oleh guru merupakan salah satu faktor yang
mekanika
mempunyai
proses
sekaligus menjadi bagian dari pelajaran menulis,
pembelajaran menulis serta pencapaian prestasi
dan pelajaran menulis sendiri terintegrasi dengan
siswa. Selama ini guru telah menerapkan metode
pembelajaran memahami bacaan
peranan
pembelajaran dianggap
penting
konvensional,
belum
cukup
dalam
tetapi
masih
mampu
dalam
bahasa
benar-benar
terintegrasi
Metode Think Talk Write adalah metode pembelajaran
yang
memfasilitasi
latihan
memperbaiki kemampuan menulis siswa. Metode
berbahasa secara lisan dan menulis bahasa secara
pembelajaran konvensional sendiri merupakan
lancar (Huda, 2013: 218). Metode ini didasarkan
Komparasi Efektivitas Metode.... (Isti Fa’iyah) 157
pada pemahaman bahwa belajar adalah sebuah
Berdasarkan latar belakang permasalahan
perilaku sosial. Metode TTW mendorong siswa
yang diungkapkan, maka perumusan masalahnya
untuk berpikir, berbicara, dan kemudian menulis
adalah apakah metode CIRC dan metode TTW
suatu topik tertentu.
efektif
a. Think (Berpikir)
mengubah teks wawancara menjadi narasi?.
Aktivitas berpikir dalam pembelajaran
terhadap
Tujuan
kemampuan
yang hendak
siswa
dicapai
dalam
dalam
dapat memancing siswa untuk memikirkan
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
sebuah permasalahan yang terdapat dalam
komparasi efektivitas metode CIRC dan metode
materi yang diberikan oleh guru. Kemudian
TTW terhadap keterampilan siswa dalam menilai
siswa
teks wawancara menjadi narasi.
mulai
memikirkan
permasalahan
tersebut
solusi dengan
dari cara
menuliskannya di buku. Membuat catatan berarti menganalisis dan memeriksa materi
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
yang dituliskan, sehingga akan mempertinggi
Metode penelitian yang digunakan adalah
pengetahuan siswa bahkan meningkatkan
quasi experimental dengan rancangan pretest-
kemampuan berfikir dan menulis.
posttest control group design.
b. Talk (Berbicara) Berbicara
merupakan
kegiatan
Waktu dan Tempat Penelitian
berkata, bercakap, berbahasa, dan melahirkan
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri
pendapat dengan perkataan atau tulisan. Pada
2 Banguntapan, Bantul, Yogyakarta pada bulan
tahap ini memungkinkan siswa untuk terampil
April – Mei 2015.
berbicara
atau
menyampaikan
pendapat/ide/gagasan. Tahap ini juga dapat
Target/Subjek Penelitian
membantu guru mengetahui kemampuan pemahaman
siswa
terhadap
materi
siswa kelas VII SMP Negeri 2 Banguntapan
pembelajaran. c.
tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 161
Write (Menulis) Aktivitas
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh
menulis
akan
membantu
siswa dalam membuat penyelesaian tugas, sedangkan bagi guru untuk melihat bagaimana langkah penyelesaian tugas dan bagaimana menyimpulkan jawabannya. Aktivitas menulis berarti merekonstruksi ide, karena setelah
siswa dan terbagi menjadi lima kelas yaitu kelas VII A, VII B, VII C, VII D, dan VII E. Sampel yang digunakan hanya 2 kelas, yaitu kelas VII C sebagai kelas eksperimen dan kelas VII E sebagai kelas kontrol. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive cluster random sampling,.
berdiskusi, siswa akan mengungkapkannya melalui tulisan. Hal ini memungkinkan guru melihat perkembangan siswa.
Prosedur
158
E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016
Sebelum
di
Data dalam penelitian ini dianalisis
kelas terlebih dahulu peneliti melakukan pretest
dengan teknik analisis data statistik deskriptif
pada
eksperimen
yaitu disajikan dalam bentuk tabel dan diagram
menggunakan soal yang sama. Selanjutnya, siswa
serta analisis statistik uji-t. Untuk lembar
kelas
penilaian
kelas
melakukan
kontrol
eksperimen
dan
pembelajaran
kelas
mendapatkan
perlakuan
unjuk
kerja
dianalisis
dengan
menggunakan metode CIRC, sedangkan kelas
menggunakan teknik analisis statistik deskriptif.
kontrol
Data penilaian pada penelitian ini dinyatakan
menggunakan
pertemuan
terakhir,
metode kedua
TTW. kelas
Pada
tersebut
dalam
bentuk
angka
(skor).
Selanjutnya
dilakukan posttest menggunakan soal yang sama.
dilaksanakan pengujian hipotesis yang di awali
Penelitian ini dilakukan selama 4 pertemuan.
dengan
Adapun
normalitas data dan uji homogenitas varian. Data
desain
penelitian
ini
digambarkan
persyaratan
uji
analisis
yaitu
uji
sebagai berikut.
hasil pretest dan posttest dalam bentuk skor akan
Tabel 3.1. Desain Penelitian Pretest-Posttest
dihitung jumlahnya dengan bantuan komputer
Control Group Design
program SPSS versi 21.
KE KK
O1 O3
X1 X2
O2 O4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data
Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan melalui proses
Sumber data dalam penelitian ada 3, yaitu
kolaborasi antara peneliti dengan guru pelajaran
proses kegiatan pembelajaran, informan (guru
Bahasa Indonesia. Guru bertindak sebagai guru
dan siswa), dan dokumen (silabus, rpp, hasil tes,
inti dalam pemberian perlakuan dan peneliti
pedoman observasi)
bertindak sebagai pengamat siswa maupun guru.
Teknik pengumpulan data menggunakan
Berdasarkan kesepakatan dengan guru, penelitian
tes, observasi, wawancara dan dokumentasi.
dilaksanakan selama 4 pertemuan. Sebagai data
Sutrisno
196)
awal dalam penelitian ini dilaksanakan kegiatan
mengemukan bahwa observasi merupakan suatu
pretest sebelum diberikan perlakuan. Hasil
proses yang kompleks, yang tersusun dari
pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan
berbagai proses biologis dan psikologis.
awal siswa dan untuk membandingkan hasil
Hadi
(Sugiyono,
2012:
Sedangkan instrument yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pedoman penilaian
keterampilan
menulis,
pedoman
belajar siswa sebelum dan setelah diberikan perlakuan. Deskripsi
pelaksanaan
penelitian
ini
wawancara semi terstruktur, dan lembar observasi
meliputi 6 tahap, yaitu pelaksanaan pretest,
guru.
perlakuan pertama, perlakuan kedua, perlakuan ketiga, perlakuan ke empat, dan pelaksanaan
Teknik Analisis Data
posttest.
Komparasi Efektivitas Metode.... (Isti Fa’iyah) 159
kategori kecenderungan perolehan skor pretest sebagai berikut. Tabel 2. Kategori Kencenderungan Data Skor Pretest Kelompok Kontrol No 1. 2. 3.
Kategori Atas Sedang Rendah
Gambar
1.
Deskripsi Data Penelitian
Interval 70-100 54-69 0-53
Frekeuensi 7 21 4
Diagram
Kategori
Kencenderungan Data
Data penelitian ini terdiri dari dua macam
Skor
yaitu, data skor pretest dan data posttest. Kedua
Pretest
Kelas
Kontrol
data inilah yang akan digunakan dalam analisis data selanjutnya. Di bawah ini deskripsi data penelitian :
b. Deskripsi Statitsik Skor Pretest Kelas Eksperimen
1. Data Penilaian Sebelum Perlakuan
Subjek
a. Deskripsi Statitsik Skor Pretest Kelas Kontrol
kelompok
eksperimen
sebanyak 32 siswa. Hasil dari skor pretest kelompok eksperimen, yaitu skor tertinggi
Subjek
kelompok
kontrol
85, skor terendah 50, skor rata-rata
sebanyak 32 siswa. Hasil dari skor pretest
64.063, mode 75, median 65, dan standar
kelas kontrol, yaitu skor tertinggi 80, skor
deviasi 10.659. Data ini dapat dilihat
terendah 50, skor rata-rata 61.875, mode
dalam tabel di bawah ini.
60, median 60, dan standar deviasi 8.590.
Tabel 3. Data Statistik Skor Pretest Kelas
Data tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Tabel 1. Data Statistik Skor Pretest Kelas Kontrol Kategori Skor Skor Rata-rata 61.875 Standar Deviasi 8.590 Mode 60 Median 60 Nilai Terendah 50 Nilai Tertinggi 80 Kategori kecenderungan perolehan skor
pretest
kelompok
Eksperimen Kategori Skor Skor Rata-rata 64.063 Standar Deviasi 10.659 Mode 75 Median 65 Nilai Terendah 50 Nilai Tertinggi 85 Kategori kecenderungan perolehan skor
pretest
kelompok
eksperimen
berdasarkan data statistik dapat disajikan kedalam tiga peringkat, yaitu atas, sedang,
kontrol
dan bawah. Adapun tabel dan diagram
berdasarkan data statistik dapat disajikan
kategori kecenderungan perolehan skor
dalam tiga peringkat, yaitu atas, sedang,
pretest sebagai berikut.
dan bawah. Adapun tabel dan diagram
160
E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016
Tabel 4. Kategori Kencenderungan Data Skor
Pretest
Kelompok
Eksperimen No Kategori 1. Atas 2. Sedang 3. Rendah
Interval 75-100 54-74 0-53
Tabel 5. Data Statistik Skor Posttest
Frekeuensi 9 17 6
Kelompok Kontrol Kategori Skor Skor Rata-rata 79.84375 Standar Deviasi 5.460175 Mode 80 Median 80 Nilai Terendah 70 Nilai Tertinggi 90 Kategori kecenderungan perolehan skor
posttest
kelompok
kontrol
berdasarkan data statistik dapat disajikan kedalam tiga peringkat, yaitu atas, sedang, dan bawah. Adapun tabel dan diagram kategori kecenderungan perolehan skor posttest adalah sebagai berikut. Tabel 6. Kategori Kencenderungan Data Skor Posttest Kelompok Kontrol Gambar
2.
Diagram
Kategori
Kencenderungan Data Skor
Pretest
No Kategori 1. Atas 2. Sedang 3. Rendah
Interval 85-100 75-84 0-77
Frekeuensi 11 18 3
Kelompok Eksperimen 2. Data Statistik Setelah Perlakuan a. Deskripsi Statitsik Skor Posttest Kelas Kontrol Subjek
kelompok
kontrol
sebanyak 32 siswa. Hasil dari skor posttest kelompok kontrol, yaitu skor tertinggi 90, skor terendah 70, skor ratarata 79.844, mode 80, skor median 80, dan standar deviasi 5.460. Data ini dapat
Gambar
3.
Diagram
Kategori
Kecenderungan Data
dilihat dalam tabel di bawah ini.
Skor
Posttest
Kelompok Kontrol b. Deskripsi Statitsik Skor Posttest Kelas Eksperimen
Komparasi Efektivitas Metode.... (Isti Fa’iyah) 161
Hasil dari skor posttest kelompok
Kelompok
eksperimen, yaitu skor tertinggi 90, skor terendah 70, skor rata-rata 83.125, mode
Eksperimen 3. Hasil Uji Prasyarat Analisis
sebesar 80, median 80, dan standar deviasi
Uji prasyarat analisis data terdiri dari
5.198. Data ini dapat dilihat dalam tabel di
uji normalitas dan uji homogenitas. Uji
bawah ini.
normalitas dan uji homogenitas dilakukan
Tabel 7. Data Statistik Skor Posttest
pada data pretest-posttest kedua kelas. Uji
Kelompok Eksperimen
normalitas
Kategori Skor Skor Rata-rata 83.125 Standar Deviasi 5.197704 Mode 80 Median 85 Nilai Terendah 75 Nilai Tertinggi 90 Kategori kecenderungan perolehan skor
posttest
data
homogenitas
yang
untuk
mengetahui
diperoleh
dilakukan
dan
untuk
uji
menguji
mengenai ada tidaknya perbedaan rata-rata hitung yang signifikan. Uji prasyarat analisis data dilakukan sebelum uji analisis data. Hasil uji normalitas dan uji homogenitas dalam
eksperimen
penelitian ini menggunakan bantuan program
berdasarkan data statistik dapat disajikan
SPSS versi 21. Berikut ini hasil uji normalitas
kedalam tiga peringkat, yaitu atas, sedang,
dan uji homogenitas.
dan
a. Hasil Uji Normalitas
bawah.
kelompok
sebaran
dilakukan
Adapun
kategori
kecenderungan perolehan skor posttest
Uji
normalitas
sebaran
data
adalah sebagai berikut.
dikatakan berdistribusi normal apabila
Tabel 8. Kategori Kencenderungan Data
nilai Asymp.sig. (2-tailed) atau p > 0,05
Skor Posttest Kelompok Kontrol No Kategori 1. Atas 2. Sedang 3. Rendah
Interval 88-100 78-87 0-77
Frekeuensi 8 19 5
(5%).
Berikut
rangkuman
hasil
uji
normalitas sebaran data pretest dan posttest
kelompok
kontrol
dan
eksperimen. Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Sebaran Data Data
Gambar
4.
Diagram
Kategori
Kencenderungan Data Skor
Posttest
Asymp.Sig (2-Tailed)
Pretest KK Posttest KK Pretest KE Posttest KE Hasil
Keterangan
0.123 > 0,05 = Normal 0.626 > 0,05 = 0.626 Normal 0.501 > 0,05 = 0.501 Normal 0.129 > 0,05 = 0.129 Normal penghitungan normalitas 0.123
sebaran data pada tabel 9 menunjukkan bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) dari
162
E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016
semua
data
lebih
besar
dari
0,05.
kelompok.
Penghitungan
uji-t
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua
dengan bantuan SPSS versi 21.
data tersebut berdistribusi normal.
a. Uji Hipotesis Pertama
dilakukan
Berikut data hasil perhitungan uji t
b. Hasil Uji Homogenitas Setelah dilakukan uji normalitas
skor
posttest
kedua
kelompok
sebaran data, selanjutnya dilakukan uji
menggunakan bantuan SPSS versi 21.
homogenitas varian. Syarat agar uji
Tabel 11. Hasil Uji Independent Sample
homogenitas varian dinyatakan homogen
T-test Skor Posttest
adalah apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 atau 5%. Penghitungan uji homogenitas SPSS
versi
varian
Th 2.462
Tt 62
Df 1.999
Sig 0.017
program hasil
Perbedaan kemampuan mengubah
penghitungan uji homogenitas varian data
teks wawancara menjadi narasi antara
disajikan dalam tabel berikut :
kedua
Tabel
10.
21.
dibantu
Kelompok KE KK
Rangkuman
Rangkuman
Homogenitas
Hasil
Varian
dari
Data
pada tabel 11 dapat disimpulkan hasil uji hipotesis sebagai berikut :
Df1
Df2
Sig.
Ket.
1
63
0.079 Homogen
1
63
0.211 Homogen
Ho :
Tidak
terdapat
keterampilan
perbedaan
menulis
teks
wawancara menjadi narasi antara kelas yang belajar menggunakan metode CIRC dengan kelas yang belajar
varian dalam tabel 10 diketahui bahwa
data
pretest-posttest
dalam
penelitian ini mempunyai varian yang homogen atau tidak memiliki perbedaan varian.
Uji analisis data dilakukan untuk mengetahui perbedaan kemampuan menulis antara
kelompok
yang
diberi
pembelajaran dengan metode CIRC metode TTW. Data yang digunakan adalah skor posttest dan skor pretest-posttest kedua
metode
Banguntapan. Ho ditolak Ha :
Terdapat perbedaan keterampilan menulis teks wawancara menjadi narasi siswa antara kelas yang belajar
4. Hasil Uji Analisis Data
menggunakan
TTW di kelas VII SMP Negeri 2
signifikansinya lebih besar dari 0,05 (5%),
narasi
dilihat
perbedaan skor posttest. Berdasarkan data
Berdasarkan hasil uji homogenitas
maka
dapat
Uji
Pretest-Posttest Data Pretest KK dan KE Posttest KK dan KE
kelompok
menggunakan
metode
CIRC dengan kelas yang belajar menggunakan metode TTW di kelas
VII
SMP
Negeri
Banguntapan. Ha diterima
2
Komparasi Efektivitas Metode.... (Isti Fa’iyah) 163
b. Uji hipotesis Kedua
Kemampuan
Berikut data hasil perhitungan uji-t data
pretest-posttest
menggunakan
awal
kemampuan
menarasikan teks wawancara pada kedua kelompok
sebelum
bantuan SPSS versi 21.
perlakuan
Tabel 12. Hasil Uji Independent Sample
melakukan pretest. Analisis data pretest
T-test
dapat
mendapatkan
diketahui
dengan
dihitung dengan bantuan SPSS versi 21.
Kelompok Th Tt Df Sig. KE 9.093 1.999 62 0.000 KK 9.986 1.999 62 0.000
Berikut data hasil analisis pretest kedua kelompok. Tabel 13. Perbandingan Data Analisis
Berdasarkan data pada tabel 12 dapat
Pretest Kelas Eksperimen dan
disimpulkan hasil uji hipotesis sebagai
Kelas Kontrol
dan TTW sama-sama efektif
Kelas Th Tt df p KE 0.904 1.999 62 0.79 KK Berdasarkan tabel di atas, Thitung
digunakan dalam pembelajaran
0.904 < Ttabel 1.999 dan p 0.79 > 0.05.
menulis
Hasil tersebut menunjukkan tidak ada
berikut. Ho :
Ha :
Metode
pembelajaran
teks
CIRC
wawancara
menjadi narasi di kelas VII
perbedaan
SMP Negeri 2 Banguntapan.
kemampuan awal kedua kelompok. Data
Ho ditolak
tersebut
Metode CIRC lebih efektif
kelompok berawal dari titik tolak yang
digunakan dalam pembelajaran
sama.
menulis
teks
wawancara
yang
signifikan
menunjukkan
Saat
pretest
antara
bahwa
kedua
kedua
kelompok
menjadi narasi di kelas VII
masih bingung untuk mengubah teks
SMP Negeri 2 Banguntapan
wawancara yang diberikan oleh guru
dibandingkan
menjadi sebuah paragraf narasi. Banyak
menggunakan
metode TTW. Ha diterima 5. Pembahasan Hasil Penelitian
antara kalimat langsung dan kalimat tak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
perbedaan
siswa yang masih belum tahu perbedaan
langsung. Sebagian besar hasil karangan
kemampuan
siswa masih kurang memperhatikan aspek
menarasikan teks wawancara antara kelas
dalam kepenulisan yaitu pada tanda baca,
yang menggunakan metode CIRC dan metode
ejaan
TTW, serta untuk menguji keefektifan antara
Organisasi dan penggunaan bahasa juga
metode CIRC dan metode TTW. Berikut akan
masih belum tepat.
dijelaskan hasil dari penelitian. a. Perbedaan
Kemampuan
atau
aspek
mekanik
lainnya.
Kondisi akhir kemampuan menulis Menarasikan
narasi
pada
kelompok
kontrol
dan
Teks Wawancara antara Kelas Kontrol
kelompok eksperimen dalam penelitian ini
dan Kelas Eksperimen
dapat
diketahui
dengan
melakukan
164
E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016
posttest menulis narasi. Posttest dilakukan
SPSS versi 21. Hasil analisis uji-t data
untuk
akhir
skor pretest dan posttest kedua kelas
siswa setelah diberi perlakuan. Analisis
menunjukkan nilai Th sebesar 9.093
data posttest dihitung dengan bantuan
dengan df 62 dan Th 9.986 dengan df 62
SPSS 21. Berikut data hasil analisis
pada taraf signifikansi 5% dengan nilai p
posttest kelompok kontrol dan kelompok
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05.
mengetahui
kemampuan
eksperimen.
Keefektifan antara metode CIRC
Tabel 14. Perbandingan Data Analisis
dan TTW juga dapat dilihat pada kenaikan
Posttest Kelas Eksperimen Dan
rerata skor tes awal dan tes akhir pada
Kelas Kontrol
kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Kelas Mean KE 83.13 KK 79.84
Th 2.462
Tt 1.999
df 62
p 0.017
Kelaskontrol mengalami kenaikan skor rerata sebesar 17.96, sedangkan kelas eksperimen mangalami kenaikan skor
Berdasarkan tabel 24 di atas,
rerata sebesar 19.08. Kenaikan skor rerata
Thitung 2.462 < Ttabel 1.999 dan p 0.017 <
kelas eksperimen yang lebih besar dari
0.05. Hasil tersebut menunjukkan metode
kelas kontrol menunjukkan bahwa metode
CIRC lebih efektif digunakan dalam
CIRC
pembelajaran mengubah teks wawancara
digunakan dalam pembelajaran mengubah
menjadi narasi di kelas VII SMP Negeri 2
teks wawancara daripada menggunakan
Banguntapan dibandingkan menggunakan
metode TTW.
dapat
dikatakan
lebih
efektif
metode TTW. Pada kegiatan mengubah teks wawancara menjadi narasi terdapat lima aspek yang harus diperhatikan, yaitu
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
aspek isi, organisasi, kosakata, bahasa,
pembahasan
dan mekanika.
kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini
b. Kefektifan Metode CIRC dan Metode TTW
yang
telah
dilakukan,
maka
adalah sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan keterampilan menulis
Keefektifan
antara
teks wawancara menjadi narasi antara kelas
dalam
yang belajar menggunakan metode CIRC
pembelajaran menulis teks wawancara
dengan kelas yang belajar menggunakan
menjadi narasi pada siswa kelas VII SMP
metode TTW di kelas VII SMP Negeri 2
Negeri 2 Banguntapan dapat dilihat dari
Banguntapan. Hal ini dapat dilihat dari hasil
hasil analisis uji-t pretest dan posttest
analisis
pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
eksperimen
Analisis uji-t pada penelitian ini dilakukan
menunjukkan nilai Th sebesar 2.462 dengan df
metode
CIRC
penggunaan dan
TTW
dengan berbantuan program komputer
uji-t
data dan
skor kelas
posttest
kelas
kontrol
yang
Komparasi Efektivitas Metode.... (Isti Fa’iyah) 165
62 pada taraf signifikansi 0.05 dengan nilai p
narasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2
sebesar 0,017 lebih kecil dari 0,05.
Banguntapan.
2. Metode CIRC lebih efektif digunakan dalam pembelajaran
menulis
teks
wawancara
DAFTAR PUSTAKA
menjadi narasi di kelas VII SMP Negeri 2 menggunakan
Burhan Nurgiyantoro. 2009. Penilaian Dalam
metode TTW. Hal ini dapat dilihat dari hasil
Pengajaran Bahasa dan sastra. (Edisi
analisis uji-t data skor pretest dan posttest
Kedua
kelas eksperimen dan kelas kontrol yang
BPFE
Banguntapan
dibandingkan
menunjukkan nilai Th sebesar 9.093 dengan df
Burhan
Cetakan
ketiga).
Nurgiyantoro.
Yogyakarta:
2012.
Penilaian
62 dan Th 9.986 dengan df 62 pada taraf
Pembelajaran Berbasis Kompetensi (Edisi
signifikansi 0.05 dengan nilai p sebesar 0,000
Pertama Cetakan Kedua). Yogyakarta:
lebih kecil dari 0,05.
BPFE Daeng
Saran
Nurjamal,
dkk.
2011.
Terampil
Berbahasa. Bandung: Alfabet. Berdasarkan
implikasi
yang
telah
dijabarkan di atas, maka saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
mengetahui perbedaan keefektifan metode dibandingkan
dengan
Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
1. Perlu diadakannya penelitian lanjutan untuk
CIRC
Henry Guntur Tarigan. 2008. Menulis Sebagai
metode
pembelajaran lain selain metode TTW dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Nurhadi.
1995.
Tata
Bahasa
Pendidikan.
Semarang: Ikip Semarang Press.
2. Keefektifan metode CIRC yang telah diuji dalam penelitian ini menunjukkan bahwa metode
ini
dapat
digunakan
dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia khusunya materi menulis teks wawancara menjadi
Robert E Slavin. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media