A. PENDAHULUAN Seiring
commerce merupakan perubahan radikal teknologi
dalam aspek ekonomi masya-rakat modern
mulai
saat ini. Di sektor peme-rintahan ada e-
dan
government. Demikian pula di sektor
penelitian sangat diperlukan. Hakekat e-
pendidikan sudah berkembang apa yang
learning
disebut e-learning.Pemanfaatan teknologi
internet,
perkembangan
model
dikembang-kan,
e-learning
sehingga
adalah
konvensional
bentuk
pembelajaran dalam
internet untuk pendidikan dipelopori oleh
format digital melalui teknologi internet.
sekolah militer di Amerika Serikat (1983).
Sistem
dalam
Sejak itu tren teknologi internet untuk
pendidikan jarak jauh atau pendidikan
pendidikan berkembang pesat dan lebih
konvensional.Oleh
itu
dari 100 perguruan tinggi di Amerika
mengembangkan model ini tidak sekedar
Serikat telah memanfaatkannya. Begitu pula
menyajikan materi pelajaran ke dalam
teknologi ini berkembang pesat di negara-
internet
negara lain. Hasil survai yang dilakukan
secara
ini
yang
kajian
dapat
tetapi logis
dituangkan
digunakan
karena
perlu dan
dipertimbangkan prinsip
James W. Michaels dan Dirk Smilie (dalam
desain
Andito M. Kodijat, 2002) saat ini provider di
pengembangan yang sederhana, personal,
dunia ada sekitar 25% pendidikan tinggi
dan cepat, serta unsur hiburan akan
yang menawarkan programnya melalui
menjadikan peserta didik betah belajar di
internet. Visi dari sekolah (universitas) ini
depan
mereka
adalah untuk mencapai dan memberikan
belajar di dalam kelas. Ilmu dan teknologi
layanan pada pasar tanpa dibatasi atau
terutama teknologi informasi berkembang
perlu
sangat
Indonesia pemanfaatan teknologi internet
pembelajaran.
internet
pesat.
memegang
Begitu
pula
seolah-seolah
Pesatnya
perkembangan
memperluas
teknologi ini berdampak pada pelbagai
dimulai
sekitar
perubahan sosial budaya. Misalnya e-
IndoInternet
fasilitas
tahun
membuka
fisiknya.Di
1995 jasa
ketika layanan
internet. Kemudian tahun 1997-an mulai
pendidikan tinggi (negeri dan swasta),
berkembang pesat. Namun harus diakui
lembaga riset nasional, serta intansi terkait
bahwa kini pemanfaatan teknologi ini
yang
masih didominasi oleh lembaga seperti
perkembangan
perbankan, perdagangan, media massa,
internet untuk pendidikan di Indonesia
atau
khususnya
kalangan
potensinya,
industri.
dalam
Jika
waktu
melihat
mendatang
didirikan
mendominasinya.
Bangkit
teknologi
bergabung. zaman,
di
perguruan
berkembang.
mungkin saja lembaga pendidikan akan Pemanfatan
telah
Misalnya
universitas
Seiring
pemanfaat-an
tinggi
terus
tahun maya
University
2001
Indonesia Teledukasi
internet untuk pendidikan di Indonesia
(IBUTeledukasi)
secara resmi dimulai sejak dibentuknya
Universitas Tun Abdul Razak Malaysia,
telematika tahun 19961). Masih ditahun
beberapa PT juga menawarkan program
yang
Internet
on-line course misalnya (www.petra.ac.id).
Interconnections Initiatives (www.ai3.itb.
Universitas Terbuka mengembangkan on-
ac.id/indonesia). Jaringan yang dikoordinir
line
oleh ITB ini bertujuan untuk pengenalan
(www.ut.ac.id/indonesia/tutorial.htm),
dan
Indo-nesia
sama
dibentuk
pengembangan
Asian
teknologi
internet
bekerjasama
dengan
tutorial
Digital
Library
Network
untuk pendidikan dan riset, pengembangan
mengembangkan perpustakaan elektronik
backbone internet pendidikan dan riset di
(www.idln.itb.ac.id), dan lain-lain. Peman-
kawasan
bersama-sama
faatan internet untuk pendidikan ini tidak
perguruan tinggi di kawasan ASEAN dan
hanya untuk pendidikan jarak jauh, akan
Jepang, serta pengembangan informasi
tetapi juga dikembangkan dalam sistem
internet
pendidikan
Asia
yang
Pasific
meliputi
aspek
ilmu
konvensional.
lembaga
Kini
pendidikan
sudah
pengetahuan, teknologi, budaya, sosial, dan
banyak
terutama
ekonomi. Hingga kini sudah ada 21 lembaga
perguruan tinggi yang sudah mulai merintis
dan mengembangkan model pembelajaran
A. INTERNET
berbasis internet dalam mendukung sistem
SEBAGAI
MEDIA
PENDIDIKAN
pendidikan konvensional. Namun suatu
Internet sering disebut sebagai
inovasi selalu saja menimbulkan pro dan
jaringan komputer. Padahal tidak semua
kontra. Yang pro dengan berbagai dalih
jaringan
komputer
meyakinkan akan manfaat kecanggihan
Jaringan
sekelompok
teknologi
sifatnya terbatas disebut sebagai jaringan
ini
komunikasi,
sumber
memudahkan berbelanja, lainnya.
seperti;
memudahkan
informasi
kerjasama, dan
kemudahan
Sebaliknya
yang
termasuk
internet.
komputer
yang
dunia,
lokal (Local Area Network). “Internet
hiburan,
merupakan jaringan yang terdiri atas
aktivitas
ribuan bahkan jutan komputer, termasuk di
kontra
dalamnya
jaringan
yang
saluran
(satelit,
menunjukan sisi negatifnya, antara lain:
terhubungkan
biaya relatif besar dan mudahnya pengaruh
telepon, kabel) dan jangkauanya mencakup
budaya asing. Internet sebagai media baru
seluruh dunia (Kamarga, 2002)”. Jaringan
ini juga belum begitu familier dengan
ini bukan merupakan suatu organisasi atau
masyarakat, termasuk personil lembaga
institusi, sifatnya bebas, karena itu tidak
pendidikan. Oleh karena itu sangat perlu
ada
terus dilakukan kajian, penelitian, dan
memilikinya.Internet
pengembangan model e-learning. Tulisan
perang dingin sekitar tahun 1969 dan
ini akan mencoba menjelaskan e-learning
digunakan pertama kali untuk keperluan
dan kemungkinan pengembangan model-
militer (Ahmad Bustami, 1999). Pada tahun
nya dalam meningkatkan mutu pendidikan
ini
pihak
ARPA
Agency) Amerika PEMBAHASAN
melalui
lokal,
yang
lahir
(Avanced
dari
mengatur
Research
Departemen
Serikat
pada
dan masa
Project
Pertahanan
membangun
sistem
jaringan komputer yang disebut Arpanet.
Jaringan
ini
menghubungkan
antar
dan penyebaran data atau informasi secara
komputer di daerah-daerah vital dalam
fleksibel dan mengintegrasikan seluruh
rangka mengatasi masalah jika terjadi
bentuk media massa konvensional seperti
serangan
media cetak dan audio visual.Internet
nuklir.
Arpanet
berkembang
sangat pesat dan dipecah menjadi dua
memiliki
bagian
Milnet
digunakan dalam berbagai bidang, seperti
digunakan khusus untuk keperluan militer,
militer, media massa, bisnis, dan juga untuk
sedangkan
pendidikan. Fasilitas tersebut antara lain: e-
Milnet
dan
Arpanet
Arpanet.
digunakan
untuk
banyak
tinggi. Gabungan kedua jaringan ini pada
Newsgroup,
akhirnya dikenal dengan nama Darpa
Transfer Protocol (FTP), atau World Wide
Internet, yang kemudian disederhanakan
Web (WWW). Di antara banyak fasilitas
menjadi
internet
tersebut menurut Onno W. Purbo (1997),
dianggap sebagai penemuan yang cukup
“ada lima aplikasi standar internet yang
besar, yang mengubah dunia dari bersifat
dapat
lokal atau regional menjadi global. Karena
pendidikan, yaitu e-mail, Mailing List (milis),
internet terdapat sumber-sumber informasi
News group, File Transfer Protocol (FTC),
dunia yang dapat diakses oleh siapapun dan
dan World Wide Web (WWW)”.Electronic
dimanapun
internet.
mail (e-mail), mulai diperkenalkan tahun
Melalui internet faktor jarak dan waktu
1971 (http://www.livinginternet.com). Fasi-
sudah tidak menjadi masalah. Dunia seolah-
litas ini sering disebut sebagai surat
olah menjadi kecil, dan komunikasi menjadi
elektronik, merupakan fasilitas yang paling
mudah. Dalam hal ini Onno W. Purbo
sederhana dan mudah digunakan. Dalam
(2001) melukiskan bahwa internet juga
survei yang dilakukan sebuah lembaga riset
telah mengubah metode komunikasi massa
Amerika Serikat (Graphics, Visualization and
jaringan
Mailing
digunakan
List
untuk
Relay
telah
mail,
melalui
Internet
yang
keperluan non militer terutama perguruan
internet.Penemuan
Telnet,
fasilitas
(Milis),
Chat, File
keperluan
Usability Center) diketahui bahwa 84%
audio dengan menggunakan fasilitas chat
responden memilih e-mail sebagai aplikasi
(IRC). Melalui fasilitas File Transfer Protocol
terpenting
(FTC)
internet,
lebih
penting
ketimbang
web
ini
orang
dapat
menstransfer
data/file dari satu komputer ke internet
(http://www.gvu.gatech.edu/user_sur veis).
(up-load)
Mailing List mulai diperkenalkan setelah e-
pengguna internet di seluruh pelosok dunia.
mail
1972
Di samping itu fasilitas ini dapat mengambil
Ini
arsif/file dari situs internet ke dalam
merupa-kan salah satu fasilitas yang dapat
komputer pengguna (down-koad). World
digunakan
Wide Web atau sering disebut Web mulai
yaitu
sejak
tahun
(http://www.livinginternet.com).
untuk
membuat
kelompok
sehingga
bisa
diakses
diskusi atau penyebaran informasi. Cara
diperkenalkan
kerja mailing list adalah pemilik email
(http://www.livingin ternet.com). Fasilitas
dapat bergabung dalam sebuah kelompok
ini merupakan kumpulan dokumentasi
diskusi, atau bertukar informasi yang tidak
terbesar yang tersimpan dalam berbagai
dapat diintervensi oleh orang di luar
server yang terhubung menjadi suatu
kelompoknya. Komunikasi melalui fasilitas
jaringan
ini sama seperti e-mail bersifat tidak
dikembangkan dalam format hypertext.
langsung
(internet).
1990-an
Dokumen
ini
News
group
Dengan menggunakan Hypertext Markup
yang
dapat
Language (HTML). Melalui format ini
dilakukan untuk komunikasi antar dua
dimungkinkan terjadinya link dari satu
orang atau lebih secara serentak (waktu
dokumen ke dokumen/bagian lain. Selain
bersamaan)
langsung
itu fasilitas ini bersifat multimedia, yang
(synchronous). Bentuk pertemuan ini sering
terdiri dari kombinasi unsur teks, foto,
disebut sebagai konferensi, dengan fasilitas
grafika,
video conferencing, atau text saja, atau bisa
video.Teknologi internet pada hakekatnya
adalah
(asynchronous).
tahun
oleh
fasi-litas
atau
internet
bersifat
audio,
animasi,
dan
juga
merupakan perkembangan dari teknologi
dengan mudah berguru pada para ahli di
komunikasi generasi sebelumnya. Media
bidang
seperti radio, televisi, video, multi media,
Kuliah/belajar
dan media lainnya telah digunakan dan
diambil di berbagai penjuru dunia tanpa
dapat
bergantung
membantu
meningkatkan
mutu
yang
diminatinya. dapat
pada
dengan
(c). mudah
universitas/sekolah
pendidikan. Apalagi media internet yang
tempat si mahasiswa belajar. Di samping itu
memiliki sifat interaktif, bisa sebagai media
kini hadir perpustakan internet yang lebih
massa dan interpersonal, dan gudangnya
dinamis dan bisa digunakan di seluruh jagat
sumber informasi dari berbagai penjuru
raya.Pendapat ini hampir senada dengan
dunia, sangat dimungkinkan menjadi media
Budi
pendidikan lebih unggul dari generasi
manfaat internet bagi pendidikan adalah
sebelumnya. Oleh karena itu Khoe Yao Tung
dapat
(2000)
setelah
informasi, akses kepada nara sumber, dan
kehadiran guru dalam arti sebenarnya,
sebagai media kerjasama. Akses kepada
internet
sumber
mengatakan
akan
menjadi
bahwa
suplemen
dan
Rahardjo
menjadi
(2002).
akses
informasi
Menurutnya,
kepada
yaitu
sumber
sebagai
komplemen dalam menjadikan wakil guru
perpustakaan on-line, sumber literatur,
yang mewakili sumber belajar yang penting
akses hasil-hasil penelitian, dan akses
di dunia.Dengan fasilitas yang dimilikinya,
kepada materi kuliah. Akses kepada nara
internet menurut Onno W. Purbo (1998)
sumber bisa dilakukan komunikasi tanpa
paling tidak ada tiga hal dampak positif
harus bertemu secara fisik. Sedangkan
penggunaan internet dalam pendidikan
sebagai media kerjasama internet bisa
yaitu: (a). Peserta didik dapat dengan
menjadi media untuk melakukan penelitian
mudah mengambil mata kuliah dimanapun
bersama atau membuat semacam makalah
di seluruh dunia tanpa batas institusi atau
bersama. Penelitian di Amerika Serikat
batas negara. (b). Peserta didik dapat
tentang pemanfaatan teknologi komunikasi
dan informasi untuk keperluan pendidikan
Koran (2002), mendefinisikan e-learning
diketahui
sebagai
memberikan
dampak
positif
sembarang
pengajaran
(Pavlik, 19963). Studi lainya dilakukan oleh
pembelajaran
Center for Applied Special Technology
rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau
(CAST),
internet)
“bahwa
pemanfaatan
internet
yang
dan
untuk
menggunakan
menyampaikan
isi
sebagai media pendidikan menunjukan
pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.
positif
peserta
Ada pula yang menafsirkan e-learning
didik4)”.Internet sebagai media pendidikan
sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang
memiliki banyak keunggulan. Namun tentu
dilakukan
saja memiliki kelemahan; seperti yang
Sedangkan Dong (dalam Kamarga, 2002)
disampaikan oleh Budi Rahardjo (2002)
mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan
adalah
masih
belajar asynchronous melalui perangkat
terbatas dan mahal, keterbatasan dana, dan
elektronik komputer yang memperoleh
budaya baca kita masih lemah. Di sinilah
bahan
tantangan
kebutuhannya.
terhadap
hasil
infrastruktur
belajar
internet
bagaimana
mengembangkan
melalui
belajar
media
yang
internet.
sesuai
dengan
Rosenberg
(2001)
model pembe-lajaran melalui internet.
menekankan bahwa e-learning merujuk
1. E- Learning
pada penggunaan teknologi internet untuk
Banyak
para
ahli
yang
mengirimkan serangkaian solusi yang dapat
mendefinisikan e-learning sesuai sudut
meningkatkan
pandangnya.
keterampilan.
Karena
e-learning
pengetahuan Hal
ini
dan
senada
dengan
kepanjangan dari elektronik learning ada
Cambell (2002), Kamarga (2002) yang
yang
sebagai
intinya menekankan penggunaan internet
bentuk pembelajaran yang memanfaatkan
dalam pendidikan sebagai hakekat e-
teknologi elektronik (radio, televisi, film,
learning. Bahkan Onno W. Purbo (2002)
komputer, internet, dll). Jaya Kumar C.
menjelaskan
menafsirkan
e-learning
bahwa
istilah
“e”
atau
singkatan dari elektronik dalam e-learning
paradikma tradisional dalam pelatihan.
digunakan sebagai istilah untuk segala
Uraian di atas menunjukan bahwa sebagai
teknologi
dasar dari e-learning adalah pemanfaatan
yang
digunakan
untuk
mendukung usaha-usaha pengajaran lewat
teknologi
teknologi elektronik internet.Secara lebih
merupakan
rinci Rosenberg (2001) mengkatagorikan
konvensional
tiga kriteria dasar yang ada dalam e-
format digital melalui teknologi internet.
learning, yaitu: (a). e-learning bersifat
Oleh karena itu e-learning dapat digunakan
jaringan,
dalam sistem pendidikan jarak jauh dan
yang
membuatnya
mampu
internet.
Jadi
bentuk
pembelajaran
dituangkan
juga
memunculkan kembali, mendistribusikan,
Dalam pendidikan konvensional fungsi e-
dan sharing pembelajaran dan informasi.
learning
Persyaratan ini sangatlah penting dalam e-
melainkan
learning, sehingga Rosenberg menyebutnya
pembelajaran konvensional. Dalam hal ini
sebagai persyaratan absolut. (b). e-learning
Cisco
dikirimkan
learning sebagai berikut: (a). e-learning
pengguna
melalui
pendidikan
dalam
memperbaiki secara cepat, menyimpan atau
kepada
sistem
yang
e-learning
bukan
(2001)
konvensional.
untuk
mengganti,
memperkuat
menjelaskan
model
filosofis
komputer dengan menggunakan standar
merupakan
teknologi internet. CD ROM, Web TV, Web
komunikasi,
Cell Phones, pagers, dan alat bantu digital
pelatihansecaraon-line.(b).
personal
menyediakan seperangkat alat yang dapat
lainnya
walaupun
bisa
penyampian
e-
informasi, pendidikan,
menyiapkan pesan pembelajaran tetapi
memperkaya
tidak
e-
konvensional (model belajar konvensional,
pada
kajian terhadap buku teks, CD-ROM, dan
pandangan pembelajaran yang paling luas,
pelatihan berbasis komputer) sehingga
solusi pembelajaran yang menggungguli
dapat menjawab tantangan perkembangan
bisa
learning.(c).
dikolongkan e-learning
sebagai
terfokus
nilai
belajar
e-learning
secara
globalisasi.(c).
e-learning
tidak
berarti
learning,
biaya
mendirikan
bangunan
menggantikan model belajar konvensional
sekolah, buku - buku, tenaga pengajar, dan
di dalam kelas, tetapi memperkuat model
biaya operasional peserta didik dapat
belajar tersebut melalui pengayaan content
ditekan. Oleh karena itu pendidikan jarak
dan pengembangan teknologi pendidikan.
jauh atau sistem konvensional yang massal
(d).
bervariasi
akan lebih efisien dengan e-learning. (2).
tergantung pada bentuk isi dan cara
Materi apa saja yang menjadi prioritas
penyampaiannya. Makin baik keselarasan
dimasukan pada model e-learning sesuai
antar conten dan alat penyampai dengan
dengan karakteristik dan kebutuhan, atau
gaya
baik
semua materi pelajaran perlu dimasukan.
kapasitas siswa yang pada gilirannya akan
(3). Pengalihan dari konvensinal ke e-
memberi
learning apakah bisa dilakukan sendiri atau
Kapasitas
belajar,
siswa
maka
hasil
amat
akan
yang
lebih
lebih
baik.
2. Pertimbangan E-Learning
perlu kerjasama dengan instansi lain.
Pertimbangan memutuskan sistem
Instansi seperti perguruan tinggi (yang
pendidikan konvensional menjadi sistem e-
memiliki SDM
learning tentu saja bukan didasarkan pada
industri
trend, ikut-ikutan teknologi internet, tetapi
lunak) sangat potensial dijadikan mitra
perlu ikaji secara matang. Oleh karena itu
kerjasama. (4). Apakah perubahan ini bisa
para penyusun dan pengambil kebijakan
diterima (diadopsi) dengan baik oleh
perlu melakukan observasi dan studi
sasaran. Sebagai hasil inovasi, proses difusi
kelayakan. Beberapa pertanyaan yang bisa
sangat diperlukan. Hasil penelitian yang
dijadikan bahan pertimbangan antara lain:
dilakukan oleh Oos M. Anwas (2003)
(1). Anggaran biaya Yang diperlukan.
menunjukan bahwa adopsi inovasi e-
Bandingkan
pendidikan
learning dalam tahapan pembentukan sikap
konvensional dengan e-learning. Melalui e-
di kalangan akademisi masih bervariasi.
biaya
untuk
relevan) dan kalangan
(terutama
industri
perangkat
Banyak
faktor
yang
menentukan,
bagaimana
kelanjutan
operasional
diantaranya exposure informasi internet,
termasuk evaluasi dan tindaklanjutnya.
kedekatan dengan teknologi komunikasi
3. Pengembangan Model
dan informasi, dan derajat kebutuhan
Pengembangan model e-learning
terhadap internet. Namun yang menarik
perlu dirancang secara cermat sesuai tujuan
dari
faktor
yang diinginkan. Jika kita setuju bahwa e-
dapat
learning
penelitian
kondusivitas
ini
adalah
organisasi
di
dalamnya
juga
termasuk
mempengaruhinya. Dalam organisasi yang
pembelajaranberbasis
kondusif, akademisi cenderung lebih baik
pendapat
dalam mengadopsi e-learning dibandingkan
dipertimbangkan dalam pengembangan e-
dengan organisasi yang kurang kondusif.
learning.
Faktor organisasi yang relatif homogen
kemungkinan dalam pengembangan sistem
seperti perguruan tinggi ini lebih penting
pembelajaran berbasis internet, yaitu web
dibandingkan dengan mempermasalah-kan
course, web centric course, dan web
faktor demografi seperti jenis kelamin, usia,
enhanced
tingkat pendidikan, klas ekonomi, dan
penggunaan
faktor
kepribadian).
pendidikan, yang mana peserta didik dan
Padahal dalam penelitian adopsi inovasi
pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak
sebelumnya,
dan
diperlukan adanya tatap muka. Seluruh
dijadikan
bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan,
penjelas dan mempengaruhi individu dalam
latihan, ujian, dan kegiatan pembelajaran
mengadopsi suatu inovasi. (5). Bagaimana
lainnya sepenuhnya disampaikan melalui
menerapkan perubahan tersebut sehingga
internet. Dengan kata lain model ini
bisa tercapai secara efektif dan efisien, serta
menggunakan
personality
personality
(type
faktor tersebut
demografi sering
internet,
maka
(1998)
perlu
Haughey
Menurutnya
course”.Web internet
sistem
ada
course untuk
jarak
tiga
adalah
keperluan
jauh.Web
centric course adalah penggunaan internet
yang memadukan antara belajar jarak jauh
dan menemukan situs-situs yang relevan
dan tatap muka (konvensional). Sebagian
dengan bahan pembelajaran, menyajikan
materi disampikan melalui internet, dan
materi melalui web yang menarik dan
sebagian lagi melalui tatap muka. Fungsinya
diminati,
saling
komunikasi
melengkapi.
Dalam
model
ini
melayani
bimbingan
dan
internet,
dan
melalui
pengajar bisa memberikan petunjuk pada
kecakapan
siswa untuk mempelajari materi pelajaran
diperlukan.Pengembangan e-learning tidak
melalui web yang telah dibuatnya. Siswa
semata-mata hanya menyajikan meteri
juga diberikan arahan untuk mencari
pelajaran secara on-line saja, namun harus
sumber lain dari situs-situs yang relevan.
komunikatif dan menarik. Materi pelajaran
Dalam tatap muka, peserta didik dan
didesain
pengajar lebih banyak diskusi tentang
dihadapan pengajar melalui layar komputer
temuan materi yang telah dipelajari melalui
yang
internet tersebut. Model web enhanced
internet. Untuk dapat menghasilkan e-
course adalah pemanfaatan internet untuk
learning yang menarik dan diminati, Onno
menunjang
kualitas
W. Purbo (2002) mensyaratkan tiga hal
pembelajaran yang dilakukan di kelas.
yang wajib dipenuhi dalam merancang e-
Fungsi internet adalah untuk memberikan
learning, yaitu “sederhana, personal, dan
pengayaan dan komunikasi antara peserta
cepat”.
didik dengan pengajar, sesama peserta
memudahkan
didik, anggota kelompok, atau peserta didik
memanfaatkan teknologi dan menu yang
dengan nara sumber lain. Oleh karena itu
ada , dengan kemudahan pada panel yang
peran pengajar dalam hal ini dituntut untuk
disediakan, akan mengurangi pengenalan
menguasai teknik mencari informasi di
sistem e-learning itu sendiri, sehingga
internet, membimbing mahasiswa mencari
waktu belajar peserta dapat diefisienkan
peningkatan
lain
seolah
peserta
dihubungkan
Sistem
yang
didik
melalui
belajar
jaringan
yang
sederhana
akan
peserta
didik
dalam
untuk proses belajar itu sendiri dan bukan
komputer sangatlah mengasyikan. Para
pada
pemain
belajar
menggunakan
learning-nya.Syarat
sistem
personal
e-
berarti
akan
karakter
dibuat
yang
hanyut
dengan
dimainkannya
lewat
pengajar dapat berinteraksi dengan baik
komputer tersebut. Bahkan mampu duduk
seperti
yang
berjam-jam dan memainkan permainan
berkomunikasi dengan murid di depan
tersebut dengan senang hati.Fenomena ini
kelas. Dengan pendekatan dan interaksi
sangat
yang
didik
learning.
Dengan
diperhatikan kemajuannya, serta dibantu
learning
yang
segala persoalan yang dihadapinya. Hal ini
peserta didik untuk mengikuti setiap
akan
langkah
layaknya
lebih
seorang
personal,
membuat
guru
peserta
peserta
didik
betah
menarik
dalam
membuat
mampu
belajar
mendesain
di
sistem
ee-
menghanyutkan
dalamnya
seperti
berlama-lama di depan layar komputernya.
layaknya ketika bermain sebuah games.
Kemudian layanan ini ditunjang dengan
Penerapan teori games dalam merancang
kecepatan, respon yang cepat terhadap
materi e-learning perlu dipertimbangkan
keluhan dan kebutuhan peserta didik
karena pada dasarnya setiap manusia
lainnya.
menyukai permainan.Secara ringkas, e-
Dengan
pembelajaran
demikian
dilakukan
secepat
pengajar
atau
peserta didik belajar secara konvensional,
pengelola.Untuk meningkatkan daya tarik
hanya saja dipindahkan ke dalam sistem
belajar, Onno W. Purbo menambahkan
digital melalui internet. Oleh karena itu e-
perlunya menggunakan teori games. Teori
leraning perlu mengadaptasi unsur-unsur
ini dikemukakan setelah diadakan sebuah
yang
pengamatan
terhadap
para
pembelajaran
penggemar
games
yang
dimulai
mungkin
dapat
perbaikan
oleh
perilaku komputer
berkembang sangat pesat. Bermain games
learning
perlu
biasa
dari
operasional
diciptakan
dilakukan
seolah-olah
dalam
konvensional. perumusan dan
dapat
sistem Misalnya
tujuan
yang
diukur,
ada
apersepsi atau pre test, membangkitkan
didesain seperti layaknya pembelajaran
motivasi,
konvensional.
menggunakan
bahasa
yang
Di
sini
perlunya
komunikatif, uraian materi yang jelas,
pengembangan model e-learning yang tepat
contoh-contoh kongkrit, problem solving,
sesuai
tanya jawab, diskusi, post test, sampai
mengatakan bahwa media pembelajaran
penugasan dan kegiatan tindak lanjutnya.
secanggih
Oleh karena itu merancang e-laarning perlu
menggantikan sepenuhnya peran guru.
melibatkan pihak terkait, antara lain:
Penanaman
nila-nilai
pengajar, ahli materi, ahli komunikasi,
kepribadian
sulit
programmer, seniman,dll.
tantangan bagi para pengambil kebijakan
kebutuhan.Ada
apapun
pendapat
tidak
akan
dan
dilakukan.
yang
bisa
sentuhan Di
sini
dan perancang e-learning. Oleh karena itu KESIMPULAN
saya sependapat bahwa dalam sistem
Kebijakan
institusi
pendidikan
dalam memanfaatkan teknologi internet menuju
e-learning
perlu
kajian
dan
rancangan mendalam. E-learning bukan semata-mata hanya memindahkan semua
pendidikan konvensional, fungsi e-learning adalah untuk memperkaya wawasan dan pemahaman peserta didik, serta proses pembiasaan untuk melek sumber belajar khususnya teknologi internet.
pembelajaran pada internet. Hakekat elearning adalah proses pembelajaran yang dituangkan
melalui
teknologi
internet.
Disamping itu prinsip sederhana, personal, dan cepat perlu dipertim-bangkan. Untuk menambah
daya
tarik
dapat
pula
menggunakan teori games. Oleh karena itu prinsip dan komunikasi pembelajaran perlu
DAFTAR PUSTAKA Anwas, Oos M. (2000), Internet: Peluang dan Tantangan Pendidikan Nasional. Jakarta: Jurnal Teknodik Depdiknas.________, (2003), Faktor yang Mempengaruhi Sikap terhadap Internet; Studi Survei Kesiapan Dosen dalam Mengadopsi Inovasi elearning, Jakarta: Program
Pascasarjana Indonesia.
FISIP
Universitas
Awang, Hizamnuddin. (2000) Teknografi Pengguna Internet. http://www.magazin.jaringan.my/2 000/novemberhttp://www.ascusc.or g/jemc/vol16/issue1/abersole.html Kamarga, Hanny. (2002). Belajar Sejarah melalui e-learning; Alternatif Mengakses Sumber Informasi Kesejarahan. Jakarta: Inti Media. Kodijat, Ardito M. (2001). On-line Services pada Industri Pendidikan. http://www.ristek.go.id/berita/ardi to.htm. Koran, Jaya Kumar C. (2002), Aplikasi ELearning dalam Pengajaran dan pembelajaran di Sekolah Malasyia. (8-November-2002). www.moe.edu.my/smartshool/neweb /Seminar/kkerja8.htm.