Jttrnol lktiologi Indonesia, Volume 5, Nontor.
l, ,luni 2005
CATFISH KECIL UNIK, Corydoras sp. UNTUKAKUARIUM, TINGKAH LAKU BIOLOGI DAN REPRODUKSINYA [Unique Small Catfish, Corydoras sp. forAquarium, Biology and Reproduction Habitsl Darti Satyani Instalasi Riset Budidaya Ikan Hias Air Tawar, Depok
ABSTRACT Snrall catllsh, Cor.\'doras sp. belongs to family Callichthyidae class Silulidae is very popr-rlar among aqLlarist. This genus consist ol Irnny spccies occut'r'ing in South Atrrerica, but only four have been cultured, C. oeneus, C. paleotus, C.pandrt and C. sterbai. Beside lhc snrall size corrpar-e to the other catfishes (maximum 7.5 cm), Corydoras has two rows of hard scales. They are bottom dweller,
thctrlrtinrttnrtcurperatLlre24-28uC(dependonspecies),pH7-7.5andhaldnessaboutl0"dH. Itiscalled"thecleaneraquarium" rs thcl'lrl<e lu clean the rvall wrth their mouth. The rept'oductive behavror rs unique. Belbre ovulation the t-emale br.ood stock will rllach lrel r'r'routlr to rlale's genitaJ called "T position" and will sr"rck the sperm. The sperm will be release pass by intestine together rith tclcasirtg tlrc cggs, into the "pouch" lbrmed by her pelvic flns. Tlre eff'ective f'ertilization occurred in the "pouch". []erlilizecl cggs will bring to tlte deposit site, usually in object li1<e plant leaf ol locl<s wlrich has cleaned by the nrale. Eggs urll br leavcrl ancl rvill hatch there in the optirnum water condition. lie-1'
tt'ortls: ('ot'.t,rloros sp., reproduction behaviour.
PENDAHIILUAN ihan hias air tawar akhir-akhir ini sudah amat
perkawinan yang amat menarik yaitu dengan adanya pengisapan sperna oleh betina yang dikenal dengan
ekspor. Sen-rakin banyaknya penggemar atau hobiis
"posisi T" (Kohda et al, 1995). Pembuahan dalam "kantong " yang dibenfuk dari pasangan sirip perut
yang l-nemelillara ikan hias, maka komoditas ini menjadi
unfuk kemudian telur yang sudah dibuahi diletakkan
popular sebagai mata dagangan baik lokal maupun
se
urakin be|l.rarga secara ekonomis. Diantara ratusan
di sarang atau obyek.
jcnis ikarr lrias air tawar Corltdor.ls sp. termasuk yang
Makalah ini merupakan review dari beberapa
cukup terkenal. Banyak petemak atau petani yang
pustaka danpengamatan sendiri terhadap tingkah laku
lure
nrbu
d ida
tkan Corydoras sp dalam tempat budidaya petani.
yakannya.
Il
Pengamatan dilakukan terutama saat ikan berlelur, yaitu sekitar bulan September atau permulaan musim hujan.
mencatat ada 95 spesies, sementara yang terakhir Matsuzaka ( 1993 dalam Kohda et aL.,1995) menyatakan genus iui rrempunyai 120 spesies. Walaupun demikian,
sampai saat ini yang dibudidayakan di daerah Jakarta,
BIOLOGI Corydorassp. Genus Corydoras berasal dari perairan
Bogor, Tangelsng, dan Bekasi (Jabotabek) hanya empat
Amerika Selatan yaitu daerah Brazil, Trinidad sampai Argentina (Alderlon, 1997;Axelrod et o1,7995; Sakurai
spesies yaitu C. oeneus, C. paleattrs, C. panda dan C.
et al., 1990). Ikan ini termasuk dalam familia
.stt,t'htri.
Llkulan ikan ini cukup kecil maksimal 7,5 cm,
selringga amat cocok untuk ikan akuarium. C. panda da17
C. steil)di merupakan jenis yang harganya cukup
bagus saat ini.
Tingkah laku ikan ini amatunik selain senang rnembersihkan dinding akuarium dengan mulutnya, kelakuan saat pemijahan amat unik unfuk diamati
ljkuran ikan ini relatif kecil maksimal 7,5 cm. yang Pada dewasa umunmya ikan betina lebih besar dari yang jantan. Sirip perut ikan jantan lebih lancip daripada yang betina yang lebih lebar.
Bentuk badan kompak, bungkuk di punggung, agak pipih ke samping dengan mulut
al,, 1990;
menghadap ke bawah dan dilengkapi dengan sungut
l(ohcla cr al.. 1995). Pemijahan terjadi melaluiproses
khas kelompok "Catfish". Sungut ini berjumlah dua
fAxelrod
darr
Vordenwinkler, 1965; Saktxai
Collichthyidae, Kelas Siluridae.
et
15
Durti Satltani - Catiish l(ecil Unik, Corltfllyns sp. Untuk Akualium, Tingkah Laku Biologi dan Reproduksinya
pasang di atas dan di bawah mulut, yang berfungsi
sebagai sensor atau peraba dalam mencari makan rllaupun saat perkawinan (Geis,2000). Namun tidak
seperti kebanyakan catfish yang tidak bersisik, tubuh Corlrloras diliputi oleh dua baris sisik besar yang clisebut plate (Sterba, 1983). Sirip dada dan silip perut sepasang sementara sirip punggung dan yang lainnya tidak berpasangan. Sirip dada nrempr.rnyat tulang lancip dan keras yang digunakan
sc-bagai senjata. Corydoras juga
sering
mengeluarkan bunyi seperti catfish lain, terutama saat pemijahan atau stress (ditangkap). Menurut Geis (2000) bunyi terjadi dari gesekan pada sendi sirip dengan gelembung renang sebagai pengeras (:ountl s:vstem). Ikan ini hidup merayap di dasar perairan (tergantung spesies), 7,5 dan kesadahan 100 dH (Alderton,
dengan suhu optimal 24
pH antara 7 i
-
280 C
997; Axehod et ul, 1995; Mills, 1986; Sakurai et al.,
C.
paleatus yang sering disebut Peppered
Corydoras. Spesies dengan suhu optimum yang lebih
rendah dari yang lain (18 200 C), terutama saat pemijahan. Warna coklat gelap, lebih gelap dari C aeneus.
Di sekitar kepaia warnanya agak kebiruan.
flkuran maksimalnya lebih besar yaitu 7,5 cm. Varietas albinonya belum/tidak ada. C. pancla berwalna putih agak kemerahan @inlc) dengan garis lebar hitam melintang di daerah kepala dan dekat ekor, sirip punggung juga hitam. C.
pnntlaberukwan kecil maksimal 5 cm. C.
sterbaiberwarna coklat dengan lurik (titik-
titik halus) coklat tua. Sirip
dada dan perut ber-warna
oranye terang. Ulcuran dapat mencapai 7,5 cm. Varitas
albino agak kecoklatan dengan mata merah.
TINGKAH LAKU DAN REPRODIIKSINYA Corydoras mempakan ikan dasar dan senang
merayap. Pakan yang tenggelam atau
di
dasar
i 990). Ikan inijuga mampu hidup dalam ail yang miskin oksigen, karena mereka dapat mengambilnya langsung
merupakan yang paling baik untuknya seperti cacing
dari atmosfer.
atau pakan buatan tenggelam. Pada waktu kecil ikan
Corydoras bersifat omnivor yang senang pakan alami. Pakamya adalah cacing, kutu air maupun
hewan air lain yang r-rsr.rs
kecil. Ikan
ini juga menggunakan
untuk bernafas, mengambil udara melalui mulut
clan melewati perut sampai ke ujung usus (Kohda et al, l99i). Oksigen akan terserap langsung ke peredaran dalah n-relair.ri usus yang sudah ter-modifikasi (Sakurai
sutera (Tubnifex sp.) cacing darch (Ch ironomus sp.)
senang berkelompok terutama dekat atau pada substrat. Sesudah dewasa bersifat soliter, walaupun di alam Cotydoras yang sejenis atau sewarna akan berenang dalam rombongan (Sakurai et al.,1990) lkan Corydordr amat sosial dan damai, tidak agresif baik sesama jenis maupun dengan ikan jenis
lain. Mempunyai kebiasaan menyapu
atau
dalam nrelewatkan sperma secara cepat saat
membersihkan dinding akuarium dengan mulutnya, sehingga disebut "tukang bersih-bersih". Kotoran
pemijahan.
hasil sapuannya sering teronggok di dasar akuarium,
c
t
u
l,
19 9
0). Kemampr-ran inilah yang akan memfasilitasi
Genus
ini mempunyai banyak
spesies.
Menurut Sterba ( 1983) tercatat ada 95 spesies tetapi Matsuzaka (i993 dalam Kohda et al., 1995) telah rnenemukan ada 120 spesies. Namun demikian yang banyak dibudidayakan oleh petani saat ini hanya empat spesies yaitu C. aeneus, C. paleatus, C. panda clan C.
siu'btLl. Dari
spesies tersebut varietas albino
tidak drmakan. Tingkah laku dalam reproduksinya amat unik.
Sebelummemijah induk jantan danbetina yang sudah matang gonad akan berenang berendengan mencari
tempat untuk meletakkan telur (sarang). Waktu bertelur biasanya jam 5.00
-
7.00 pagi (setelah subuh
sampai matahari terbit). Walaupun mereka ikan dasar,
C. ueneus disebut juga sebagai Bronze
tetapi untuk tempat telur biasanya dipilih tempat di kolom air, pada dinding akuarium, potongan paralon,
Corydoras. Wamanya adalah coklat hijau kemerahan
batang dan permukaan dann atau obyek lain. Petemak
(seperli perunggu). IJkuran maksimalnya sampai 6 cm.
umumnya memberikan potongan paralon sebagai
Ada varietas albino dengan badan putih dan mata
sarang. Tempat tersebut akan dibersihkan
ilerah.
permukaannya dengan mulut. Jantan umumnya lebih
terdapat pada C. oetxeus dat C.sterbai.
l6
Jurnol Iktiologi [ntlonesia, VolLrnre 5, Nomor ], Juni 2005
ahtil daripada betina (Axelrod dan Vordenwinkler, 1983). SesLrdah ihr induk akan iebih aktifberenang, sesekali meleka bersinggungan. Sebelum ovulasi
Tingkah laku reproduksi lebih dari 20 spesies Corydoras telah dilaporkan berlangsung seperti di atas dan diduga hampir semua spesies
incluk betina akan menempatkan mulutnya di lubang genital.jantannya dan dikenal dengan "posisi T" dan sperma akan diisapnya (Kohda et al, 1995). Ovulasi
seperti itu juga (Kohda et a|,1995). Menurut Kohda
akan teljadi setelah itu dan induk akan diam di dasar
dapat berlangsung, yaitu: (1) usus Corydoras yang
selar.na
I
-
1
,5
menit, telur yang keluar sebanyak
2
-
5
butir ( Sterba, 1983 ; Geis, 2000). Telur ini akan clitempatkan di "kantong" yang dibentuk oleh pasangan silip perut yang dibengkokkan (seperti tangarl tengadah). Setelah itu baru induk betina
et al. (1995) pula ada tiga kondisi karakteristik yang
dapat memfasilitasi proses pemijahan seperti di atas amat pendek, (2) letak sirip perut yang amat dekat
dengan lubang anus dan
(3) seringnya ikan
mengambil udara ler'vat mulut unfuk bernafas melalui
usus. Kondisi terakhir (butir kebiasaan yang
baik
3) ini memberikan
dalam melewatkan sperma
membarvanya ke tempat yang sudah dibersihkan dan
melalni usus.
rneletakkan telul disifu. Sementara indukjantan akan selalu menunggu di belakang betina untuk proses rrlans. I)r'oses ini diulangi beberapa kali sampai telur
S ayangnya infor-masi mengenai reproduksi Corydoras di alam atau habitatnya hampir tidak ada.
seurua
te
(Sterba,
al. 1990). Telur-telur akan ditinggalkan
pembuahan. Demikian pula teiur yang sangat melekat
.50 200 butir telur tergantrrng dari spesiesnya 198i. Sakurai diir.r
et
tidak dirawat oleh induknya. Acla banyak teori mengenai bagaimana cara
penrbrrai.ran
Tetapi dengan adanya proses sperma yang aktifdalam
"kantong" kecil tersebut diduga merupakan adaptasi terhadap lingkungan dalar-n memberikan efektifitas
rovulasi. Biasanya satu induk mengeluarkan
telvr Corydoras. Ada pendapat
sperma
ciisemprot dari mulut ke bawah badan betina, pada saat ia cliam di dasar wadah, kemudian membuahi
pada obyek yang tidak mudah hanyut dalam air berarus yang merupakan habitat tkan Corydoras di alam (Bnrges, 1 992 dan Matsuzaka, 1993 dal amKohda. et aL.,1995).
telur
di "kantong". Pendapat lain adalah sperma
PENUTTJP
disernpr-otkan ke tempat telur yang disediakan, dan
Tingkah laku rkan Corydoras terutama dalam
Ada lagipendapatbahwa sperma
inengaiir sepanjang badan betina sanrpai ke "kantong"
reproduksinya adalah amat unik. Proses yang unik yaitu meneian sperma untuk pembuahan yang efektif
( Axelrocl
clan Vordenwinkler, 1965, Sterba, 1983,
dalam "kantong" dimana telur akan ditempatkan. Hal
Sakrrrai et ul , 7990., Matsuzaka, 7993 dalam Kohda er
ini diduga merupakan evolusi dari adaptasi ikan kecil
ul , 1997). Tetapi dari penelitian Kohda
dalam lingkungan perairan yang berarus untuk
dibuahi di tempat
1,an-q
itr-r.
et
al.(1995)
ntengihuti ialan sperma dengan cairan berwama
sepelti nretil bim didapatkan hasil bahwa sperma ini clitelan oleh betina melewati usus dan dikeluarkan belsar.naan saat ovnlasi ke dalam "kantong". Pembuahan secara elektifterjadi di "kantong" itu saat indnk dianr di dasar wadah.
Tclur Cot'ydoras termasuk yang meiekat (ttrlhcsivt: c,qg). Perlekatan amat erat dan susah untuk
cliambii
atar.r dipindahkan. Para petani umumnya
menipeltahankan generasinya.
DAFTARPUSTAKA
Alderton D. 1997. Tlte ltamlin book of tropical fi'eshwater fislr. Reed Intewrnational Book
Ltd. Singapore andToronto. 100-
103.
Axelrod H.R. and W. Vordenwinkler. 1983. Encyclopaeclia of tropicat .fishes'. TFH Publications, Inc. New York-USA.
mernindahkan telur bersama dengan sarangnya atau
Axelrod H.R., W.E. Burgess, N. Pronek and J.G. Walls.
dipindahkanuntuk inkubasi telumya. Telur
Dr. Axelrod's atlas offi"eshwoter oc1uariunt
akan menetas setelah 3 - 4 hari, bergantung kepada
fishes. 1995.Eight edition. TFH. Publications,
suhu clan n-rulai berenang sesudah 6 hari.
Inc.
indr.rk yang
NewYolk-IlSA.
11
Darti Satyani - Catf-ish Kecil Unik, Corydoras sp. Untuk Akuarium, Tingkah Laku Biologi dan Reprodtrksinya
Geis R. 2000. Caffish keeping
&
breeding them
in
Mills D. 1986. You and your aquarium. Alfred A.
cilptivity.TTIH,.Publications,Inc.NewYorkUSA.
31-33.
Kolrda M., M. Tanirrura., M. K. Nakamura &
S.
Yamagishi. 1995. Sperm drinking by female catfishes: a novel mode of insemination. Environmental Biology fi.sltt',:42: l-6.
l8
of
Knopf,Inc.Toronto,Canada.T5p. Sakurai A., Y. Sakamoto and F. Mori. 1990. Aquarium fish of the world. Chronicle Books. San Fransisco 229-253. Sterba G. 1983. Tlre acluaris't encyclopaedia.
BlandfordPress.DorsetGDP..ll5-116.