Cara Mengangkat Data Dari Hardisk Yang Rusak Jelang Fajar Irianto
[email protected]
Abstrak Hardisk merupakan sebuah media penyimpanan data yang memang pasti bisa rusak suatu ketika, namun kerusakan hardisk banyak jenis dan tipe kerusakan. Dari kerusakan berat dan ringan juga kerusakan dari komponen di dalam hardisk tersebut maupun kerusakan pada board yang berhubungan dengan power dari hardisk tersebut. Oleh karena itu jangan lah panik jika anda mengalami masalah pada hardisk anda. Sebelum kita melangkah ke bahasan teknisnya, ditegaskan dulu bahwa kerusakan hard-disk yang dapat direcovery hanya kerusakan yang tidak disebabkan oleh cacat fisik pada hard-disk! seperti karena hilangnya tabel partisi harddisk dan lain-lain yang mengharuskan hard-disk diformat ulang. Adapun kerusakan yang bersifat fisik seperti terbakar, pecah, penyok dan sebagainya sebenarnya masih memungkinkan untuk diperbaiki selama yang rusak bukan piringan datanya, hanya saja untuk melakukannya butuh komponen pengganti yang sama persis dengan komponen yang rusak dan ini jelas sangat sulit, bahkan dapat dikata hampir mustahil bagi orangorang kebanyakan. Yang penting dari tips ini hanyalah software yang tepat dan ketelatenan. Itu adalah dua syarat mutlak yang harus dimiliki. Kata kunci : harddisk, recovery
Pendahuluan Tujuan ditulisnya artikel ini adalah agar para pembaca dapat segera memindahkan data data yang penting pada hardisk yang rusak tanpa harus khawatir kehilangan data.
Pembahasan Hal-hal yang wajib diperhatikan sebelum memulai dan sewaktu recovery data: 1. Jangan format hard-disk dulu! Meskipun secara teoritis hard-disk bisa dibilang rusak karena tak terdeteksi windows, namun itu tak berarti data di dalamnya ikut Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2014 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
2.
3.
4.
5.
rusak. Selama hard-disk masih bisa dikenali oleh bios, maka biasanya semua masih aman dan anda bisa sedikit santai. Tindakan format justru menghancurkan data Anda. Meskipun sebenarnya dengan tips yang akan diulas ini hard-disk yang telah diformat masih bisa direcover datanya, tapi kemungkinan data selamat tidak bisa dijamin. Jangan biarkan hard-disk Anda ditangani oleh yang tidak tepat! Meskipun di sekitar anda banyak tukang reparasi komputer, jangan sembarangan menyerahkan urusan hard-disk bila ingin data selamat. Kebanyakan tukang reparasi tidak mau ribet dengan data, yang mereka mau (atau mungkin yang mereka bisa) hanya membuat komputer Anda hidup lagi secepatnya. Akhirnya, mereka akan bilang: “Wah… gak bisa mas. Yang seperti ini harus diformat dulu baru bisa jalan lagi. Datanya sudah hilang!“. Jawaban seperti ini terdengar tidak asing bukan? Jangan pernah merecovery data ke partisi yang sama dengan data yang direcovery!.Langkah ini bisa jadi langkah bunuh diri karena data yang harusnya orisinil bisa ditindih dengan data yang masih belum jelas kualitasnya. Jadi, siapkan partisi lain atau lebih bagus lagi hard-disk lain atau flash disk. Usahakan untuk memakai komputer lain untuk recovery. Caranya, sambungkan hard-disk yang rusak (tapi masih terdeteksi bios) dengan komputer sehat. Install software recovery di komputer yang sehat. Bila terpaksa memakai satu komputer saja, maka usahakan booting dari harddisk yang sehat untuk kegiatan recovery. Bila hanya ada satu hard-disk saja, maka usahakan booting dari partisi yang sehat bila ada. Sekedar tips tambahan, saya selalu menginstall satu sistem operasi di tiap partisi yang saya punya untuk back-up dan recovery tatkala timbul masalah tak terduga. Ini memungkinkan saya untuk mengakses data dari beberapa jalur berbeda. Bila hanya ada satu partisi saja atau tak ada partisi yang bootable, maka terpaksa Anda harus mengikhlaskan sebagian kecil data Anda untuk beresiko hilang karena bagaimanapun, dibutuhkan windows yang hidup untuk melakukan recovery. Caranya instalasi windows di hard-disk yang ingin direcovery tidak bisa sembarangan, tapi ada triknya tersendiri: Pertama, format sebagian kecil saja dari daerah awal di hard-disk sekedar muat untuk windows dan data recovery Anda. Biasanya, ukuran instalasi windows XP hanya butuh 2 GB saja. Anda kira-kirakan sendiri berapa ukuran yang anda butuhkan dengan memperkirakan ukuran data Anda. Jangan memformat area yang terlalu besar karena takut area tempat data Anda tersimpan ikut terformat. Dalam keadaan darurat, sebaiknya jangan memikirkan data yang kurang penting
Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2014 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
seperti film, musik atau gambar-gambar umum yang semuanya bisa dicari lagi. Pilih file yang sangat penting saja. Untuk cara formatnya, insya Allah saya bahas dalam posting yang lain karena agak panjang dan detail. Untuk saat ini, saya asumsikan Anda sudah bisa melakukannya karena kalau belum bisa, maka kecil sekali kemungkinan Anda mau membaca tulisan ini. Betul bukan? Kedua, install windows pada tempat yang disediakan tadi dan lakukan recoverynya. 6. Nama file bisa saja berubah!. Ketika nanti telah selesai dilakukan scanning oleh software recovery, maka akan muncul banyak nama file. File yang anda cari bisa saja berubah namanya menjadi angka-angka dan kode-kode. Biasanya yang seperti ini terjadi tatkala rusaknya parah. Jadi, perluas perhatian Anda pada ekstensi filenya, bukan hanya pada nama filenya. Dalam langkah ini penting sekali untuk mengira-ngira berapa besar ukuran file yang dicari dan tanggal modifikasi file agar tidak perlu mengecek seluruh file yang jumlahnya ribuan itu. 7. Perhatikan juga file-file back-up!. Bila Anda tidak dapat menemukan nama file yang dicari dan sudah mengecek file yang se-ekstensi, maka jangan putus asa dulu, siapa tahu ada back-upnya. Contoh: Anda mau mencari file .doc (Dokumen Microsoft Word) tapi tidak ketemu juga, maka perhatikan juga ekstensi .bak (Ekstensi file backup yang sengaja Anda buat lewat setting back-up) dan .wbk (Ekstensi file backup yang tanpa sengaja anda buat. File dengan ekstensi ini digunakan oleh Microsoft Word sewaktu Anda mengedit file .doc. Biasanya file seperti ini akan langsung hilang tatkala aplikasi Microsoft Word ditutup, namum biasanya bekasnya masih tersimpan dalam hard-disk). Langkah ini biasanya jarang sekali diperhatikan meskipun sangat penting. Dulu file penelitian penting milik seorang teman lama bisa saya selamatkan dengan langkah ini. 8. Semakin lama datanya ada di hard-disk, maka semakin besar kemungkinan anda menyelamatkannya. Ini berarti data-data terbaru kecil kemungkinan bisa selamat secara utuh. Dari pengalaman, biasanya data .doc yang terecovery adalah versi data beberapa jam atau minimal yang sehari sebelum hard-disk rusak. Jadi, jika anda mempunyai dokumen 10 halaman sudah beberapa lama lalu anda menambahkan 2 halaman lagi pada dokumen tersebut lalu hard-disknya rusak, maka kemungkinan yang selamat hanyalah yang 10 halaman itu saja.
Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2014 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Cara merecovery/menyelamatkan data Anda: 1. Install software recovery. Ada banyak software recovery data yang tersedia di pasaran. Kebanyakan harganya mahal. Ada juga yang gratis tapi kebanyakan software recovery gratisan tidak hebat dan banyak gagal kecuali untuk kasus-kasus kerusakan ringan saja. Tapi, sudah jadi komitmen SitusWahab untuk menyajikan software hebat tapi gratis atau digratiskan. Untuk soal recovery, yang saya sarankan adalah R-Studio. Saya pernah memformat flash disk hingga 10 kali kemudian melihat apakah masih ada jejak data yang selamat dengan R-Studio ini dan hasilnya, ternyata masih ada 1 data selamat. 2. Lakukan Scanning dari awal hard-disk hingga akhir. Semakin besar ukuran hard-disk maka semakin melelahkan pekerjaan recovery ini. 3. Cari dan Recover file yang diyakini atau minimal dicurigai sebagai file yang Anda cari. Biasanya ada banyak versi, jadi cek saja seluruh versinya hingga dapat yang anda harapkan. Ingat-ingat tips yang saya sebutkan di atas. Catatan: Bila software yang Anda pakai tidak menampilkan banyak versi, itu berarti kemampuan software itu terbatas. Pakai saja R-Studio.
Penutup Penulis menyadari bahwa artikel ini kurang dari sempurna, penulis mengharapkan artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
Referensi http://fahraservicecomputer.blogspot.com/2011/11/tips-dan-trik-cara-mengangkat-datapada.html http://pusatnya-ilmu-komputer.blogspot.com/2012/08/tips-mengambil-data-di-hardiskrusak.html
Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2014 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Biografi Hey kenalin Jelang Fajar Irianto, bisa dipanggil jelang, hobi saya travelling sekarang sih masih kuliah di STIMIK RAHARJA jurusan tehnik informatika konsentrasi software engineering . Lahir di Tangerang tanggal 18 November 1993. Kalo pengen temenan bisa follow di twitter @jelangfajar.
Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2014 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2014 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org