Cara membuat network planning manual
Melanjutkan artikel sebelumnya tentang pengertian network planning selanjutnya kita akan mencoba membuat secara sederhana dan untuk memudahkanya maka dirangkum dalam bentuk tutorial cara membuat network planning manual. kenapa manual? karena untuk membuatnya juga bisa menggunakan bantuan software seperti MS Project. contoh pekerjaan yang akan kita gunakan sebagai data adalah pasangan pondasi batu kali yang sebelumnya sudah kita buat dalam bentuk bar chart dan kurva S. sebagai langkah awal kita buat terlebih dahulu rincian item pekerjaan yang ada.
Daftar item pekerjaan pasangan pondasi batu kali dengan target total waktu pelaksanaan adalah 8 hari kerja NO A B C D E F
JENIS PEKERJAAN Persiapan Galian tanah Lantai kerja Pasir urug Pasangan batu kali Urugan tanah kembali
DURASI WAKTU 6 hari 2 hari 2 hari 1 hari 3 hari 0 hari
Jika kita jumlahkan total durasi waktu adalah 15 hari padahal targetnya hanya 8 hari, disinilah kita memerlukan pembuatan network planning untuk mengatur perletakan jadwal yang bagus.
Dari tabel rincian pekerjaan dan durasi waktu tersebut maka dapat kita pikirkan bagaimana urutan kegiatan pasangan pondasi batu kali akan kita lakukan, pada bagian mana pekerjaan yang harus selesai sebelum dapat mengerjakan kegiatan lain, dan pada item pekerjaan mana yang waktu pelaksanaanya tidak mempengaruhi kegiatan lain, secara umum dapat kita tuliskan bayangan urutan kerja sebagai berikut
pekerjaan persiapan dilakukan diawal pekerjaan sampai berkakhirnya kegiatan. Galian tanah harus selesai sebelum dapat melakukan pekerjaan pembuatan lantai kerja. Setelah membuat lantai kerja lalu dilanjutkan pekerjaan pasir urug dan pasangan batu kali. Urugan tanah kembali baru bisa dilakukan setelah kegiatan pemasangan selesai.
Dari data dan logika berpikir tersebut maka dapat kita tuangkan kedalam sebuah diagram network planning agar fikiran kita dapat mengerti orang lain sekaligus sebagai pedoman dalam penentuan jadwal pelaksanaan setiap item pekerjaan sehingga secara global pekerjaan dapat selesai dalam waktu yang direncanakan.
Jadi cara membuat network planning adalah seperti gambar berikut
Pada gambar diatas kita temui bentuk dan huruf yang artinya adalah
Huruf A, B, C, D = item pekerjaan Angka diatas panah menunjukan durasi waktu Angka lingkaran sebelah atas menunjukan durasi hari berasal dari penjumlahan angka yang diatas tanah dan waktu sebelumnya ( dhitung kedepan ) Angka lingkaran sebelah atas menunjukan durasi hari berasa dari pengurangan angka durasi pekerjaan dikurangi angka diatas panah ( dihitung mundur ) Garis panah solid menunjukan pekerjaan yang masuk lintasan kritis, sedangkan garis panah putus-putus menunjukan pekerjaan yang santai.
Demikian sekilas tentang cara membuat network planning manual, bagi yang hendak menambahkan atau koreksi bisa dilanjut dibawah
Pengertian network planning adalah Pengertian network planning adalah sebuah jadwal kegiatan pekerjaan berbentuk diagram network sehingga dapat diketahui pada area mana pekerjaan yang termasuk kedalam lintasan kritis dan harus diutamakan pelaksanaanya. cara membuat network planning bisa dengan cara manual atau menggunakan software komputer seperti ms project. untuk membuatnya kita membutuhkan data-data yaitu
Jenis pekerjaan yang dibuat detail rincian item pekerjaan, contohnya jika kita akan membuat network planning pondasi batu kali maka apabila dirinci ada pekerjaan galian tanah, pasangan pondasi batu kali kemudian urugan tanah kembali. Durasi waktu masing-masing pekerjaan, dapat ditentukan berdasarkan pengalaman atau menggunakan rumus analisa bangunan yang sudah ada. Jumlah total waktu pelaksanaan pekerjaan. Metode pelaksanaan konstruksi sehingga dapat diketahui urutan pekerjaan.
Selain network planning kita kenal juga jenis jadwal lain yang digunakan dalam melaksanakan proyek seperti kurva S, Bar chart, schedule harian mingguan bulanan dll.
Contoh network planning ( Gambar Update )
Cara membuat network planning Seperti sudah kita ketahui sebelumnya bahwa untuk membuatnya bisa menggunakan cara manual atau dengan bantuan komputer. nah… kita akan mencoba membuat artikel khusus tentang urutan pembuatanya sehingga bisa lebih jelas.
Kegunaan network planning 1. Untuk mengatur jalanya proyek. 2. Mengetahui lintasan kritis pekerjaan. 3. Untuk mengetahui jenis pekerjaan mana yang tidak masuk lintasan kritis sehingga pengerjaanya bisa lebih santai sehingga tidak mengganggu pekerjaan utama yang harus tepat waktu. 4. Mengetahui pekerjaan mana yang harus diutamakan dan dapat selesai tepat waktu.
5. Sebagai rekayasa value engineering sehingga dapat ditentukan metode kerja termurah dengan kualitas terbaik. 6. Untuk persyaratan dokumen tender lelang proyek.
Di bangku kuliah khususnya jurusan teknik sipil kita mempelajarinya pada mata pelajaran manajemen konstruksi atau pada mata kuliah rencana anggaran biaya bangunan ( RAB ), dalam pekerjaan banyak digunakan oleh kontraktor, konsultan pengawas atau konsultan perencana untuk mengatur jalanya proyek pembangunan. jadi bagi yang kebetulan mahir dalam membuatnya dan bersedia berbagai tentang ilmu penjadwalan proyek ini sehingga bisa bermanfaat bagi yang sedang membutuhkan dan mencari network planning
Contoh laporan proyek kontraktor
mingguan
Laporan mingguan proyek merupakah sebuah pertanggung jawaban dalam bentuk tertulis mengenai kegiatan yang sudah dijalankan selama satu minggu untuk kemudian dituangkan dalam bentuk tertulis, laporan mingguan ini dibuat oleh kontraktor atau konsultan pengawas untuk diberikan kepada owner atau pemilik proyek. dengan adanya laporan ini maka proses pelaksanaan pekerjaan dapat diarsipkan.
Sebelum membuat laporan mingguan proyek maka terlebih dahulu dibuat laporan harian proyek yang merupakan laporan per hari mengenai pekerjaan yang sedang dilaksanakan, dari 7 laporan harian proyek tersebut maka dapat dibuat rekap selama satu minggu kerja dalam bentuk laporan mingguan.
Laporan mingguan proyek kontraktor berisi berbagai data pekerjaan yang antara lain sebagai berikut: 1. Nomor laporan mingguan 2. Nama kontraktor dan nama konsultan 3. Judul laporan 4. Nama proyek yang dibuat laporan. 5. Periode tanggal dan waktu laporan 6. Jumlah tenaga kerja dan keahlian masingmasing tenaga kerja selama satu minggu bekerja di proyek, dapat dibuat dalam bentuk tabel untuk mengisi jumlah absen harian. 7. Pekerjaan yang dilaksanakan dibuat sejelas mungkin mengenai lokasi pekerjaan, nama pekerjaan dan besarnya volume progres yang sudah diselesaikan selama satu minggu penuh. 8. Bahan atau material yang telah digunakan 9. Alat kerja yang dipakai untuk melaksanakan pekerjaan. 10. laporan curah hujan atau cuaca selama proses pelaksanaan proyek berlangsung satu minggu , laporan ini cuaca ini dapat digunakan kontraktor sebagai alasan keterlambatan kerja untuk menghindari denda keterlambatan pekerjaan dikemudian hari. 11. form perseyujuan konsultan pengawas atau managemen konstruksi.
12. Form pengajuan kontraktor atau yang membuat laporan mingguan proyek. 13. Lampiran -lampiran foto pelaksanaan proyek maupun hasil akhir kegiatan. 14. serta data-data lain menyesuaikan kebutuhan dan permintaan pemilik proyek.
Masing-masing perusahaan kontraktor atau konsultan pengawas biasanya mempunyai starandar formulir laporan minggunan tersendiri untuk digunakan disetiap pekerjaan proyek. dari laporan mingguan proyek ini kemudian dibuat rekap dalam bentuk bulan selama 1 bulan penuh.
Berikut ini contoh laporan mingguan proyek yang dibuat dengan software microsoft excel barangkali berguna
Format laporan mingguan diatas hanya sebagai contoh saja yang dalam penggunaanya dapat dimodifikasi tata letak tabel dan tampilanya sesuai dengan kebutuhan masing-masing
Teknik penyusunan Jaringan Kerja / Network Planning MINGGU, FEBRUARI 19, 2012 ADI ATMADILAGA 4 COMMENTS
Pada dasarnya network planning adalah suatu cara penggambaran kegiatan proyek dalam bentuk simbolsimbol network. Simbol-simbol yang digunakan adalah: 1) Event (Kejadian= Peristiwa=Saat).
Event adalah saat dimulainya atau berakhirnya suatu kegiatan. Simbul yang digunakan biasanya berupa lingkaran atau ellips. Ruangan sebelah kiri digunakan untuk memberi identitas dari event itu, biasanya berupa bilangan (tak berdimensi).
Ruangan kanan digunakan kapan terjadinya kejadian itu, bagian kanan atas menunjukkan kapan paling cepat saat itu terjadi (EET=Earliest Event Time) dan kanan bawah menunjukkan paling lambat saat itu boleh terjadi (LET=Latest Event time). Setiap kegiatan selalu dimulai oleh sebuah event (disebut Start event atau saat dimulai) dan berakhir pada event lain (disebut finísh event atau saat selesai). Event tidak membutuhkan waktu.
2) Kegiatan (Activity).
Kegiatan adalah setiap bagian dari pekerjaan proyek yang membutuhkan waktu untuk dilaksanakan, juga membutuhkan biaya, tenaga kerja serta peralatan, simbol yang digunakan adalah anak panah. Bagian ekor anak panah terdapat saat mulai dan bagian ujungnya terdapat saat berakhirnya. Karena network merupakan rangkaian anak panah maka network disebut directed network (terarah). Diatas anak panah tertuliskan (secara singkat) nama kegiatan (misal: Pembelian mesin,
galian pondasi dsb). Dibawahnya dituliskan lamanya kegiatan tersebut, dalam satuan waktu yang seragam dengan kegiatan lainnya (misal: dalam jam, hari, minggu dsb). Dalam rangka menempatkan suatu anak panah dalam suatu jaringan kerja harus bisa menjawab dua pertanyaan dibawah ini:
Kegiatan apakah yang sudah harus selesai sebelum sesuatu kegiatan tertentu dapat dimulai?
Adakah kegiatan-kegiatan lain yang dapat dikerjakan secara bersama-sama?
3) Dummy Activity (Kegiatan Semu)
Kegiatan semu (dummy activity) dalam network planning digunakan simbul anak panah yang terputus-putus. Adanya kegiatan semu bisa terjadi karena halhal sebagai berikut: 1. Setiap kegiatan harus mempunyai identitas tersendiri yang dinyatakan oleh nomor start event dan nomor finish event
Karena itu diperlukan ” Dammy”, gambar diatas dirobah menjadi sebagai berikut: Dummy adalah: suatu kegiatan yang tidak memerlukan sumberdaya dan tanpa dimensi waktu.
Kegiatan B identitasnya 2-4 Kegiatan C identitasnya 2-5 Kegiatan D identitasnya 4-5
b) Misalnya hubungan (relationship) antar kigiatan adalah sebagai berikut: Kegiatan B baru bisa dimulai setelah kegiatan A selesai, sedangkan kegiatan D baru bisa dimulai setelah kegiatan A dan C selesai. Untuk menggambarkan relationship seperti tersebut diperlukan dummy
4) Prosedur. Langkah-langkah yang harus diambil dalam melakukan perencanaan dengan network adalah sbb:
Menentukan batasan-batasan dari pekerjaannya. Tentukan kapan dapat dimulai dan kapan harus diakhiri.
Memecah (break down) pekerjaan itu menjadi kegiatan-kegiatan.Untuk ini perencana harus bekerjasama dengan pelaksana. Secara lengkap semua kegiatan yang akan dilaksanakan harus dicatat, apabila ada kegiatan yang terlupakan akibatnya sangat fatal. Oleh karena itu dalam tahapan ini perlu mendapatkan perhatian dan usaha yang intensif. Dan juga pemecahan pekerjaan kedalam kegiatan-kegiatan itu harus menghasilkan kegiatankegiatan yang setingkat, dalam istilah network. Misalnya kegiatan memaku tidak setingkat dengan kegiatan pengurugan tanah, dan sebagainya.
Tentukan urutan-urutan dari kegiatan diatas, urutan-urutan ini disebut precedence relationship, dalam menentukan urutan-urutan ini kita harus berpihak pada pengetahuan logika, (kita tidak
bisa memasang atap kalau penunjangnya belum terpasang).
Kegiatan mana yang harus mendahului kegiatan yang lain.
Kegiatan mana yang harus mengikuti kegiatan yang lain.
Kegiatan mana yang harus dilaksanakan secara serentak.
Dari informasi mengenai hubungan (relationship) antara setiap kegiatan dalam pekerjaan dibuatkan diagram jaringannya, dalam hal ini harus dingat bahwa suatu pekerjaan dimulai pada suatu event (saat mulai atau start event) dan berakhir pada suatu event lain (saat selesai atau finish event). Hubungan ini bisa digambarkan sebagai berikut:
Misalnya : Kegiatan D baru bisa dimulai setelah kegiatan A, B dan C selesai. Simbol:
5. Waktu
Untuk dapat menghitung jangka waktu proyek (Total Project time) serta semua event time, terlebih dahulu harus diperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan (activity duration).
EET = Earlist Event Time (saat paling cepat terjadi) LET = Latest Event Time (saat paling lambat terjadi) X(1-2) = Jenis kegiatan. D(1-2) = Duration (waktu pelaksanaan) EET2 = EET1 + X (1-2). LET1 = LET2 – D (1-2). EST = Earlist Start Time (waktu tercepat kegiatan dapat dimulai). LST = Lastest Start Time (waktu paling lambat kegiatan masih dapat dimulai). EST = EET1 (EET1 + D (1-2) = EET2). LST = LET1 + D (1-2) ≤ LET2.
6) Lintasan Kritis = Waktu Kritis.
Lintasan kritis atau waktu kritis adalah jumlah waktu pelaksanaan didalam suatu event yang tidak boleh dilampaui dalam melaksanakan suatu rangkaian kegiatan. Apabila waktu pada salah satu event didalam rangkaian lintasan kritis tersebut ada yang terlampaui maka penyelesaian proyek tersebut dapat dipastikan
mengalami keterlambatan dari jadwal yang ditentukan, oleh karena itu pada lintasan kritis ini perlu perhatian dan pengawasan yang ekstra ketat. Lintasan kritis terjadi pada suatu event yang mempunyai: EET=LET.
EET (Saat paling cepat terjadi):
o Mulai dari event yang pertama kearah kanan menuju event yang terakhir. o Dengan cara penjumlahan. o Apabila EET dari satu event tergantung oleh lebih dari satu kegiatan maka yang menentukan adalah hasil penjumlahan yang terbesar.
LET (Saat paling lambat terjadi).
o Mulai dari event yang terakhir kearah kiri menuju event yang pertama dengan cara pengurangan. o Apabila LET dari suatu event tergantung pada lebih dari satu kegiatan, maka yang menentukan adalah hasil pengurangan yang terkecil.
7) Float (Slack) Time atau Waktu Mengambang. Total Float = LET2 – EET1 – D (1-2). Free Float = EET2 – EET1 – D (1-2).