ISSN 1978 - 2365 Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : 61 – 68
CAMPURAN KARBONDIOKSIDA DAN PROPANE SEBAGAI REFRIGERAN TEMPERATUR RENDAH RAMAH LINGKUNGAN PADA SISTEM REFRIGERASI CASCADE Darwin Rio Budi Syaka, Nasruddin dan Lasman Saputra Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Kampus Baru UI Depok 16424 E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Dalam pengobatan dan penelitian biomedis diperlukan cold storage yang dapat mencapai temperatur sangat rendah dan untuk mencapai temperatur rendah tersebut digunakan sistem refrigerasi cascade. Selama ini sirkuit temperatur rendah menggunakan sistem refrigerasi cascade dan menggunakan refrigeran yang mengandung zat perusak ozon atau penyebab pemanasan global. Karena itu, diperlukan alternatif refrigeran alamiah, yang salah satunya adalah karbondioksida. Namun, tingginya tekanan dan temperatur triple (-56,6 oC) menghalangi penggunaan karbondioksida untuk temperatur rendah. Salah satu solusinya adalah dengan mencampur karbondioksida dengan propane. Pengujian ini dilakukan dengan memvariasikan komposisi massa karbondioksida dari 0% s/d 100%. Data yang diperoleh dari pengujian berupa temperatur evaporasi, temperatur kondenser, temperatur kondenser penukar kalor cascade, tekanan hisap (suction) dan keluar (discharge) kompresor serta daya sehingga dapat menentukan performa sistem refrigerasi yang diukur dalam COP (coefficient of Performance). Hasil pengujian diketahui bahwa peningkatan komposisi karbondioksida akan meningkatkan daya pemakaian listrik sedangkan temperature evaporasi terendah terjadi pada temperatur -72,5oC dengan komposisi massa karbondioksida : propane sebesar 60%:40%. Kata kunci : cascade, COP, triple, karbondioksida, propane ABSTRACT Biomedical research and treatment needed cold storage that can achieve ultra-low temperature used cascade refrigeration system. During this low-temperature circuit in the cascade refrigeration system, used refrigerant that damage the ozone layer or global warming potential. Thus, there is a preference for an alternative refrigerant that is natural, and one of them is carbon dioxide. However, it has some disadvantages such as high pressure and high triple-point temperature (-56.6 ° C), which prevents it for used at lower. One way to overcome this deficiency is to mix carbon dioxide with propane. The experiment is performed by varying the mass composition of carbon dioxide from 0% to 100%. Data obtained from experiment such as evaporating temperature, condensing temperature, condensing temperature of the cascade heat exchanger, suction and discharge pressure and power, so it can determine the performance of refrigeration system, which is measured in COP (coefficient of performance). Experiment result shows that the increase of carbon dioxide will increase electricity consumption while the lowest evaporating temperatures of -72.5° C with a mass composition of carbon dioxide: propane at 60%: 40%. Key word: cascade, COP, Triple, Carbon dioxide, Propane
Naskah diterima : 31 Mei 2010, revisi kesatu: 7 Juni 2010, revisi kedua: 20 Juni 2010
61
ISSN 1978 - 2365
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, 62 Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : 61 – 68 Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : 61 – 68
dan sangat rendah berpotensi pada pemanasan
PENDAHULUAN Kegiatan
pengobatan
dan
penelitian
global[4].
Namun
tingginya
tekanan
dan
biomedis membutuhkan cold storage untuk
temperatur triple menghalangi penggunaan
menyimpan spesimen biomedis seperti sel
karbondioksida bila digunakan untuk sirkuit
induk (stem cells), sperma, darah dan organ-
temperatur rendah[5]. Solusi untuk mengatasi
organ lainnya. Untuk mencegah specimen
kekurangan ini adalah dengan mencampurkan
biomedis dari kerusakan disyaratkan ruang
karbondioksida dengan refrigeran alamiah yang
-70oC[1].
lain yaitu hidrokarbon. Indonesia sebagai salah
Penggunaan sistem refrigerasi siklus tunggal
satu negara penghasil gas alam terbesar
hanya mampu mencapai pendinginan efektif
didunia, memiliki cadangan hirokarbon yang
sekitar -40oC, dan efisiensinya memburuk di
luar
pendingin
dibawah
temperatur
biasa
besar.
Sebagai
refrigeran,
tekanan
hidrokarbon memiliki sifat thermofisik yang
evaporasi. Sehingga, untuk dapat menjangkau
baik, tidak beracun dan ramah lingkungan[6].
temperatur yang lebih rendah, digunakan
Propane merupakan salah satu hidrokarbon
sistem refrigerasi cascade[2].
yang umum digunakan sebagai refrigeran,
bawah
-35oC
karena
turunnya
Sistem refrigerasi cascade minimal terdiri
namun selama ini penggunaannya banyak
dari dua sistem refrigerasi yang bekerja secara
dihambat karena propane dikenal sebagai bahan
mandiri.
dapat terbakar. Oleh karena itu, diharapkan
Dua
sistem
refrigerasi
ini
dihubungkan penukar kalor cascade di mana
apabila
kalor yang dilepaskan kondenser di sirkuit
karbondioksida maka akan dapat mengurangi
temperatur
flammability-nya sekaligus memperbaiki sifat
rendah
(low
temperature
circuit/LTC) diserap evaporator dari sirkuit temperatur
tinggi
(high
temperature
propane
dicampur
dengan
thermofisik karbondioksida. Studi mengenai refrigeran campuran
circuit/HTC)[3]. Selama ini di sirkuit temperatur
karbondioksida
rendah digunakan refrigeran CFC seperti R13
temperatur
atau R503 yang dalam waktu dekat (tahun
melakukan dan diantaranya dilakukan oleh Niu
2010) dilarang karena merusak lapisan ozon.
(2006) yang melakukan eksperimental terhadap
Sementara itu, refrigeran alternatif HFC seperti
campuran biner karbondioksida dan propan[7].
R23 walaupun tidak mengandung zat perusak
Namun penelitian yang dilakukan hanya pada
ozon, tetapi menyebabkan pemanasan global.
satu komposisi tertentu saja, sehingga pengaruh
Sehingga, dicari refrigeran alternatif yang
perubahan
diarahkan pada refrigeran alamiah dan salah
energi (performa) sistem refirgerasi cascade
satunya adalah karbondioksida [4].
masih belum diketahui.
Karbondioksida
memiliki
dan
rendah
hidrokarbon masih
komposisi
sedikit
terhadap
untuk yang
kebutuhan
keungulan
karena tidak beracun, tidak dapat terbakar (nonflamable), mudah didapat, tidak merusak ozone
Tujuan Penelitian
Naskah diterima : 31 Mei 2010, revisi kesatu: 7 Juni 2010, revisi kedua: 20 Juni 2010
ini
bertujuan
untuk
ISSN 1978 - 2365 Campuran Karbondioksida dan Propane Sebagai 63 Ketenagalistrikan Dan Energi Temperatur Terbarukan,Rendah Ramah Lingkungan Pada Sistem Refrigerasi Cascade Refrigeran Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : 61 – 68
pengembangan
prototype
cold
storage
temperatur rendah untuk aplikasi di bidang 7
biomedis dengan mencari komposisi optimal campuran karbondioksida dan propane yaitu
Sirkuit temperatur tinggi
Kondenser
discharge line
liquid line
komposisi yang memiliki temperatur evaporasi
suction line
Tk
Expansion device
yang cukup rendah, COP (coefficient of
5
Performance) tinggi dan aman yakni memiliki
Kompresor temperatur tinggi
Tcas,E
flammability yang rendah dan tidak beracun
6
8 Penukar kalor cascade
untuk dipergunakan dalam sirkuit temperatur rendah pada sistem refrigerasi cascade.
3
Tcas,K Expansion device
METODOLOGI
discharge line
2
suction line
1
TE
Tempat dan Waktu Penelitian
4
Kompresor temperatur rendah
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium
Evaporator Sirkuit temperatur
Teknik Pendingin dan Tata Udara Departemen
rendah
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas (a)
Indonesia, serta dilakukan sejak bulan Juli 2009 hingga bulan Januari 2010. Sampling dan Analisa Sample
P
7
Alat uji yang akan digunakan untuk melakukan pengujian terdiri dari dua sirkuit sirkuit
temperatur
rendah.
Pada
8
(R290).
temperatur
rendah
Sementara akan
diisi
itu,
4
lima
variasi
22 5
d
1
T
(b)
sirkuit
h
campuran
karbondioksida (R744) dan propane (R290), dengan
Tca
sirkuit
temperatur tinggi akan diisi dengan refrigeran propane
Tc
3
refrigerasi, yaitu sirkuit temperatur tinggi dan
6
T
komposisi
Gambar 1. Sistem
refrigerasi
cascade
(a)
Skema sederhana, (b)Diagram P-h
massa
karbondioksida:propane yakni 100:0, 70:30,
Refrigeran pada sirkuit temperatur tinggi
66:34, 60:40 dan 0:100 dengan menggunakan
dikompresi dengan menggunakan kompresor
timbangan refrigerant digital .
hermetic
Tecumseh/
AJB5515EXD
untuk
refrigeran R22 dengan daya sebesar 1 HP, sedangkan sirkuit temperatur tinggi dikompresi dengan menggunakan kompresor hermetic Tecumseh/ AJA7494ZXD untuk refrigeran
Naskah diterima : 31 Mei 2010, revisi kesatu: 7 Juni 2010, revisi kedua: 20 Juni 2010
ISSN 1978 - 2365
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, 64 Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : 61 – 68 Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : 61 – 68
m& h h2 - h3 = m& l h5 - h8
R404A dengan daya sebesar 1 HP. Gambar 1 memperlihatkan skema alat uji yang digunakan. Katup
ekspansi
yang
dapat
diatur
(Variable expansion valve) jenis Sporlan/ASHS-B20.133 2X3 ODF digunakan baik pada sirkuit temperatur tinggi maupun rendah. Temperatur sirkuit refrigeran diukur dengan thermokopel tipe k pada lokasi tertentu, dimana 4 buah pressure transmitter merk Druck PTX 1400 digunakan untuk mengukur tekanan saluran masuk (suction) maupun sisi keluar (discharge)
tiap
kompresor.
Daya
listrik
kompresor diukur menggunakan powermeter
(4)
Daya yang dibutuhkan untuk sirkuit temperatur tinggi :
W& h = m& h (h6 - h5 )
(6)
dan, kalor yang dibuang ke lingkungan oleh kondenser yaitu :
Q& K = m& h ( h6 - h7 )
(7)
Sehingga performa sistem refrigerasi cascade diukur dengan menggunakan COP (Coefficient of Performance) :
COP =
Yokogawa W1010. Semua Masukan data ini
Q& E W& h + W&l
(8)
dicatat dalam melalui data Acquisition National
COP dapat dinyatakan dalam entalpy dengan
Instrumen 9211 & 9203 tiap interval 2 detik
mensubtitusikan persamaan (1),(2),(4) dan (6)
hingga sistem steady state (tunak).
ke dalam persamaan (8) maka, diperoleh :
Semua property thermophysik refrigeran
COP =
diperoleh dari perangkat lunak (software)
( h5 - h8 )(h1 - h4 ) (9) ( h6 - h5 )( h2 - h3 ) + ( h5 - h8 )( h2 - h1 )
REFPROP 8[8], dan berdasarkan beberapa titik keadaan pada gambar 1, dilakukan analisa thermodinamika
dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada sirkuit temperature rendah sistem
menggunakan
persamaan sebagai berikut :
refrigerasi cascade antara –40oC s/d –70oC,
Kapasitas evaporasi sistem refrigerasi cascade
dipilih
refrigeran
tekanan
tinggi
dengan
[3]
densitas uap yang tinggi . Tetapi hanya sedikit
didefinisikan sebagai :
Q& E = m& l (h1 - h4 )
(1)
Daya yang dibutuhkan kompresor untuk sirkuit temperatur rendah yaitu :
pilihan yang memenuhi syarat itu. Selama ini R13 atau R23 merupakan refrigeran yang umum dipakai. Namun, refrigeran ini dalam waktu dekat tidak dapat dipergunakan lagi.
W&l = m& l ( h2 - h1 )
(2)
Sehingga, refrigeran alternatif harus segera
Laju perpindahan kalor yang terjadi di penukar
ditemukan untuk menggantikannya. Beberapa
kalor cascade dapat dinyatakan sebagai :
perbandingan
Q& cas = m& h (h5 - h8 ) = m& l (h2 - h3 ) (3)
Gambar 2
Sehingga dari persamaan diatas, rasio laju aliran
massa
refrigeran
dapat
ditentukan
sebagai :
Naskah diterima : 31 Mei 2010, revisi kesatu: 7 Juni 2010, revisi kedua: 20 Juni 2010
refrigeran
ditunjukkan
pada
ISSN 1978 - 2365 Campuran Karbondioksida dan Propane Sebagai 65 Ketenagalistrikan Dan Energi Temperatur Terbarukan,Rendah Ramah Lingkungan Pada Sistem Refrigerasi Cascade Refrigeran Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : 61 – 68
Gambar 2. Diagram P-T perbandingan properti thermodinamik refrigeran sirkuit temperatur rendah.
Gambar 3. Diagram temperature evaporasi pada beberapa variasi komposisi karbondioksida:propane
Agar dapat menggantikan R13 atau R23, maka
property thermodinamik,
khususnya
tekanan pada temperatur evaporasi
tidaklah
Hasil pengujian temperatur evaporasi pada
beberapa
komposisi
karbondioksida:propane
campuran
ditunjukkan
pada
terlampu jauh perbedaannya. Pada gambar 2
gambar 3. Pada gambar 3 dapat dilihat bahwa
terlihat
alamiah
temperatur evaporasi semakin menurun dengan
memiliki tekanan evaporasi
menurunnya komposisi karbondioksida pada
bahwa
karbondioksida
[4]
refrigeran
yang tinggi dan dihalangi oleh temperatur triple
campuran,
sehingga hanya mampu mencapai temperatur
terendah -72.5oC dicapai pada komposisi 60:40.
o
dimana
temperature
evaporasi
evaporasi -56.6 C. apabila CO2 dipaksa berada
Namun,
dibawah tekanan dan temperatur triple maka,
temperature evaporasi naik mencapai -42oC.
dry ice karbondioksida akan terbentuk dan hal
Hal ini dikarenakan tekanan evaporasi dibatasi
ini
tentu
sangat
[5]
tidak
diinginkan .
Penggunaan refrigeran propane
[9]
dibawah
o
temperatur -42 C akan menyebabkan tekanan evaporasi
dibawah
atmosfir,
komposisi
100%
propane
paling rendah sama dengan tekanan atmosfir (100 kPa) dimana propane memang memiliki boiling point sekitar -42,5oC.
hal
Gambar 4 memperlihatkan daya yang
menimbulkan kakawatiran masuknya udara ke
dibutuhkan oleh kompresor pada beberapa
dalam sistem refrigerasi.
variasi komposisi. Dari komposisi yang ada
Penggunaan
tekanan
saat
campuran
diketahui bahwa penggunaan daya paling besar
karbondioksida:propane yakni 70:30, 66:34,
saat mempergunakan karbondioksida, hal ini
dan 60:40 dalam fraksi massa dibandingkan
karena
dengan
temperatur
evaporasi yang paling tinggi. Karena itu,
tekanan
semakin kecl komposisi karbondioksida dalam
evaporasi tidak lebih dari 150 kPa dimana hal
campuran, maka daya yang dibutuhkan juga
ini masih dalam batas toleransi tekanan
semakin
evaporasi kompresor.
karbondioksida:propane yang menggunakan
evaporasi
R13
atau
memiliki
refrigeran
R23
pada
perbedaan
karbondioksida
kecil.
memiliki
Refrigeran
tekanan
campuran
daya terkecil terjadi pada komposisi 60:40 Naskah diterima : 31 Mei 2010, revisi kesatu: 7 Juni 2010, revisi kedua: 20 Juni 2010
ISSN 1978 - 2365
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, 66 Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : 61 – 68 Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : 61 – 68
sementara itu, ini juga merupakan komposisi
komposisi terbaik didapat pada campuran
dimana temperature evaporasi yang dihasilkan
karbondioksida:propane pada komposisi 60:40
mencapai minimum.
dimana COP campuran yang paling tinggi mencapai 0,405 dan temperatur evaporasi yang paling rendah. Studi mengenai refrigeran campuran biner karbondioksida dan hidrokarbon sebagai refrigeran alternatif R13 untuk temperatur rendah pada sistem refrigerasi cascade juga sudah mulai dilakukan. Salah satunya yakni dilakukan oleh Baolian Niu dan Yufeng Zhang
Gambar 4. Diagram daya pada beberapa variasi komposisi karbondioksida:propane
(2006) yang mengusulkan suatu campuran
Nilai COP yang dihasilkan dari beberapa
dalam fraksi mole/70:30 dalam fraksi massa)
komposisi dapat dilihat pada diagram batang
sebagai refrigeran alternatif alami pengganti
dibawah ini. Penentuan nilai COP pada gambar
R13. Studi eksperimental untuk R13 dan
5 didapatkan dari persamaan (9). Dari diagram
campuran ini dilakukan sistem refrigerasi
diatas juga terlihat bahwa semakin banyak
cascade hanya dengan modifikasi pipa kapiler
karbondioksida
maka
pada bagian yang bertemperatur rendah. Hasil
efisiensinya menurun karena tekanan kerja
dari studi ini cukup menjanjikan dimana
yang
didapatkan
tinggi
dalam dari
campuran,
karbondioksida,
yang
biner karbondioksida dengan propane (79:21
bahwa
COP
dan
kapasitas
menyebabkan daya yang dibutuhkan menjadi
pendinginan dari campuran biner ini lebih
lebih besar.
tinggi dibanding yang menggunakan refrigeran R13 dimana temperatur evaporasi terendah pada –72oC [7]. Hasil eksperimen beberapa campuran karbondioksida dan propane pada penelitian ini memperoleh hasil evaporasi yang tidak jauh berbeda dari Niu el.all[7] yaitu disekitar temperatur –72oC, namun pada komposisi yang
Gambar 5 Diagram COP pada beberapa variasi komposisi karbondioksida:propane Berdasarkan gambar 5 diketahui bahwa walaupun propane memiliki COP yang paling tinggi
yakni
1,17,
namun
temperatur
evaporasinya hanya -42oC. Oleh karena itu,
berbeda yaitu pada 60:40 dalam fraksi massa. Hal ini terjadi berkaitan dengan fakta bahwa campuran karbondioksida dan propane ini tidak dengan sempurna tercampur (Zeotropis). Sehingga
menghasilkan glide temperature
yakni perbedaan temperatur antara permulaan
Naskah diterima : 31 Mei 2010, revisi kesatu: 7 Juni 2010, revisi kedua: 20 Juni 2010
ISSN 1978 - 2365 Campuran Karbondioksida dan Propane Sebagai 67 Ketenagalistrikan Dan Energi Temperatur Terbarukan,Rendah Ramah Lingkungan Pada Sistem Refrigerasi Cascade Refrigeran Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : 61 – 68
dan akhir dari proses perubahan fase[10], hal ini
Saran
menyebabkan masalah penurunan kemampuan
Dalam upaya meningkatkan performa
penukaran panas yaitu pada kondenser dan
sistem refrigerasi cascade perlu dicari suatu
evaporator.
refrigeran
campuran
karbondioksida
dan
meningkatkan
hidrokarbon yang memiliki glide temperatur
performa sistem refrigerasi cascade perlu dicari
seminimal mungkin dan masih cukup aman
suatu refrigeran campuran karbondioksida dan
untuk dipergunakan (flammability-nya rendah).
Karena
itu,
untuk
hidrokarbon yang memiliki glide temperatur seminimal mungkin dan masih cukup aman untuk dipergunakan (flammability-nya rendah).
DAFTAR ACUAN [1] Tianing. Ni Wayan, Sumitro, Sulistyowati dan
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan
Gambaran
Histopatologi Dan Amplifikasi Gen Atpase 6, 8 Serta Cox Iii Pada mtDNA Dari
campuran karbondioksida dan ethane sebagai
Jaringan Kanker Payudara, Biosain, Vol.
refrigeran temperatur rendah pada sistem
2, No. 2, Agustus;
cascade
dan
2002,
pembahasan
refrigerasi
hasil
Muliartha,
maka
dapat
ditarik
kesimpulan antara lain :
Yu, 2007, Refrigerant mixtures used in the
(1) Semakin banyak karbondioksida dalam campuran,
maka
[2] `Wu. Jianfeng, Gong. Maoqiong, Zhang.
efisiensi
lower temperature stage of two-stage
sistem
cascade refrigeration systems, USPTO
refrigerasi cascade akan turun, hal ini
Applicaton #: 20070007487 - Class:
dikarenakan tekanan kerja yang tinggi dari
252067000 (USPTO);
karbondioksida menyebabkan daya yang dibutuhkan menjadi lebih besar.
System and Applications (SI), American
(2) Campuran karbondioksida:propane pada komposisi 60 : 40 memiliki performa yang baik bila dibandingkan dengan campuran lain karena
pada
[3] ASHRAE Handbook, 2006, Refrigeration Society of Heating, Refrigerating, and AirConditioning Engineer, Atlanta, Georgia; [4] Lee. Tzong. Shing, Liu. Cheng-Hao, Chen.
komposisi tersebut
Tung-Wei, 2006, Thermodynamic Analysis
memiliki temperatur evaporasi paling
Of Optimal Condensing Temperature Of
rendah dan nilai COP yang tinggi.
Cascade-Condenser In CO2/NH3 Cascade
(3) Berkaitan dengan fakta bahwa campuran karbondioksida dan propane merupakan campuran Zeotropis yang memiliki glide
Refrigeration Systems, International Jurnal Of Refrigeration, 29 (2006):1100-1108; [5] Campbell,
A,
Missenden,
J.F,.
and
temperature, hal ini menyebabkan masalah
Maidment, G.G, 2007, carbon Dioxide for
penurunan
supermarkets, the institute of refrigeration,
kemampuan
penukaran panas.
pada
alat
U.K, Session 2006-2007. [6] Cox.N, 2007, Working towards more
Naskah diterima : 31 Mei 2010, revisi kesatu: 7 Juni 2010, revisi kedua: 20 Juni 2010
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, 68 Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : 61 – 68 Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : 61 – 68
environmentally
friendly
Refrigerant
Blends, 12th European Conference, Milano, Italy, Juni 8 – 9; [7] Niu,
Boulian,
Zhang,
Yufeng,
2007,
Experimental Study of the Refrigeration Cycle
Performance
Mixtures,
for
International
R744/R290 Jurnal
Of
Refrigeration, 30(2007):37-42; [8] NIST Standard Reference Database 23, 1998,NIST Thermodynamics and Transport Properties of Refrigerans and Refrigeran Mixtures, REFPROP, Version 8.0; [9] Bhattacharyya, Souvik, S. Mukhopadhyay, A. Kumar, R.K. Kurana, dan J. Sarkar, 2005, Optimization Of CO2-C3H8 Cascade System for Refrigeration and Heating, International Jurnal Of
Refrigeration,
28:1284-1292; [10]Kim. Ju Hyok, Cho. Jin Min, Kim. Min Soo, 2008, Cooling performance of several CO2/propane mixtures and glide matching with
secondary
heat
transfer
fluid,
International Jurnal Of Refrigeration, 31 (2008):800-806;
Naskah diterima : 31 Mei 2010, revisi kesatu: 7 Juni 2010, revisi kedua: 20 Juni 2010
ISSN 1978 - 2365