Land Suitability for Crop Curly Red Chili ( capsicum annum . L ) in Solok district Gumanti valley By: Rio Nopiardi*Dasrizal**Aslan Sari Thesiwati.** * Geografi Departement of Students Education STKIP PGRI West Sumatra ** He Lecturer Employee Of Geografi Departement STKIP PGRI West Sumatera
ABSTRACT This research was conducted with the aim of knowing the terrain and land form units in planting curly red chili (Capsicum annum. L), knowing the characteristics of climate (temperature, humidity and rain fall), soil (pH, drainage, texture, and organic matter) and geomorphology land (altitude and slope) on the use of land for curly red pepper (Capsicum annum. L) and determine the level of suitability for curly red pepper (Capsicum annum. L). Landform unit number of research areas are 8 types of landform units and samples were taken only 4 units alone landform. Stratified random sampling based on sampling. The method used is descriptive research that perform descriptive date are then compared to the others to get a conclusion. The results showed that: daearah landforms landform origins research consists of fluvial processes with unit fluvial landforms plains, natural levees, fluvial terraces, flood plains and the origin of volcanic landforms with volcanic plateau land form units, down volcanic slopes, volcanic hills and slopes amid volcanic. Characteristics of curly red chili crop land are factors supporting and inhibiting factors. Among which the samples V1 / volcanic plains, V2 / down volcanic slopes and F1 / fluvial plains with obstacle altitude (elevation), while the sample V3 / volcanic hills with altitude inhibiting factor and slope. The suitability of land for curly red chili crop in each sample were categorized landform units at an appropriate level of suitability of land for all landform units represent the sample area Keywords : Land suitability curly red pepper (Capsicum annum . L)
ABSTRAK
Rio Nopiardi (2013): Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Cabai Merah Keriting (capsicum annum. L) Di Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui bentuk lahan dan satuan bentuk lahan dalam penanaman cabai merah keriting (capsicum annum. L), mengetahui karakteristik iklim (suhu, kelembaban udara dan curah hujan), tanah (pH, drainase, tekstur dan bahan organik) dan geomorfologi lahan (ketinggian tempat dan kemiringan lereng) pada penggunaan lahan untuk tanaman cabai merah keriting (capsicum annum. L) serta mengetahui tingkat kesesuaian lahan tanaman cabai merah keriting (capsicum annum. L). Jumlah satuan bentuk lahan daerah penelitian adalah 8 jenis satuan bentuk lahan dan sampel yang diambil hanya 4 satuan bentuk lahan saja. Pengambilan sampel berdasarkan stratified random sampling. Metoda yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang melakukan deskriptif data yang kemudian dibandingkan dengan yang lain untuk mendapatkan kesimpulan Hasil penelitian menunjukan bahwa: bentuklahan daearah penelitian terdiri dari bentuklahan asal proses fluvial dengan satuan bentuklahan dataran fluvial, tanggul alam, teras fluvial, dataran banjir dan bentuklahan asal proses vulkanik dengan satuan bentuk lahan dataran vulkanik, lereng bawah vulkanik, perbukitan vulkanik dan lereng tengah vulkanik. Karakteristik lahan tanaman cabai merah keriting terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat. Diantaranya yaitu pada sampel V1/ Dataran vulkanik, V2/ lereng bawah vulkanik dan F1/ Dataran fluvial dengan faktor penghambat ketinggian tempat (elevasi), sedangkan sampel V3/ Perbukitan vulkanik dengan faktor penghambat ketinggian tempat dan kemiringan lereng. Tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman cabai merah keriting pada masingmasing sampel satuan bentuklahan dikategorikan pada tingkat kesesuaian lahan yang sesuai untuk semua satuan bentuk lahan yang mewakili daerah sampel
Kata kunci : Kesesuaian lahan tanaman cabai merah keriting (Capsicum annum. L)
PENDAHULUAN Lahan adalah merupakan lingkungan fisik dan biofisik yang berkaitan dengan daya dukungnya terhadap perikehidupan dan kesejahteraan hidup manusia, lingkungan fisik meliputi relief (topografi), iklim, tanah, air dan penggunaan lahan keseluruhannya saling berinteraksi. Jika dilihat dari kegunaan lahan, lahan memiliki kegunaan yang beragam bagi kehidupan manusia sebagai tempat terjadinya interaksi sosial, budaya dan ekonomi, namun lahan merupakan tempat tumbuh dan berkembang berbagai macam tanaman, baik tanaman pangan maupun tanaman non pangan dan tanaman jangka panjang maupun jangka pendek. Segala aktivitas tanaman berlangsung diatas lahan mulai dari benih sampai membuahkan hasil yang disokong oleh kesesuaian lahan sesuai dengan syarat tumbuh tanaman. Kecamatan Lembah Gumanti mempunyai potensi yang besar untuk pengembangan cabai pada masa yang akan datang. Tidak stabilnya produksi cabai di Kecamatan Lembah Gumanti kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu diantaranya cara pengelolaan yang kurang tepat,seperti perempelan, penyulaman, pemupukan, pengairan dan penyiangan serta pengendalian hama dan penyakit. Selain faktor-faktor di atas ada juga
faktor yang tidak bisa diabaikan yaitu karakteristk lahan yang belum optimalnya pemanfaatan lahan dan teknis diKecamatan Lembah gumanti Kabupaten Solok. Sehubungan dengan kenyataan di atas,perlu adanya penelitian yang meninjau lahan yang sesuai untuk pengembangan tanaman cabai dengan melibatkan karakteristik lahan diantaranya iklim (suhu, kelembaban udara dan curah hujan), tanah (pH, drainase, tekstur tanah dan bahan organik) dan geomorfologi lahan (ketinggian tempat dan kemiringan lereng). Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul.” Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Cabai Merah Keriting (Capsicum Annum L) di Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok” METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang melakukan deskriptif data/karakter yang kemudian dibandingkan dengan yang lain untuk mendapatkan kesimpulan Pengambilan sampel dengan tehnik stratified random sampling, dimana sampel yang diambil berdasarkan strata (tingkatan) satuan bentuklahan. Satuan pemetaan yang digunakan adalah satuan bentuk lahan
yang diperoleh dari hasil tumpang susun peta lereng dan peta bentuk lahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini Tabel 1. Sampel Penelitian No 1 2
Satuan bentuklahan Simbol Dataran vulkanik V1 Lereng bawah V2 vulkanik 3 Perbukitan vulkanik V3 4 Dataran fluvial F1 Sumber:Overlay Peta Lereng dan Peta Bentuklahan Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah karakteristik lahan berkaitan dengan: bentuk lahan dan satuan bentuk lahan, Iklim (suhu, kelembaban udara dan curah hujan), tanah (pH, drainase, tekstur dan bahan organik) dan geomorfologi lahan (ketinggian tempat dan kemiringan lereng). Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung di lapangan dan di laboratorium, sedangkan data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh dari instansi terkait. Data primer yang diamati di lapangan berupa: drainase,ketinggian tempat dan kemiringan lereng. Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah: sumber bacaan yang terkait dengan kajian penelitian,
data curah hujan, data suhu, data kelembaban daerah penelitian, peta yang berkaitan dengan daerah penelitian yaitu peta administrasi, peta geologi, peta jenis tanah, peta kelas lereng, dan peta pengunaan lahan HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan perumusan masalah, tujuan dan hasil penelitian diatas, maka sub bab ini akan dikemukakan pembahasan penelitian sebagai berikut : Bentuk lahan dan satuan bentuk lahan dalam penanaman cabai merah keriting (capsicum annum. L) di Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok Berdasarkan hasil tumpang susun peta lereng dan peta geologi serta cek kelapangan diketahui bentuk lahan dan satuan bentuk lahan dikecamatan Lembah Gumanti terdiri dari dua macam proses bentuk lahan. Bentuk lahan asal proses Fluvial terdiri dari empat bentuk yaitu dataran fluvial (F1), tanggul alam (F2), teras fluvial (F3), dataran banjir (F4). Bentuklahan asal proses vulkanik terdiri dari dataran Vulkanik (V1), lereng bawah vulkanik (V2), perbukitan vulkanik (V3), lereng tengah vulkanik(V4). Karakteristik iklim (suhu, kelembaban udara dan curah hujan) pada penggunaan lahan untuk tanaman cabai merah
keriting (capsicum annum. L) di Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok Berdasarkan hasil penghitungan suhu untuk masing-masing sampel penelitian yang diperoleh dari data sekunder yang didapat dari dinas PSDA Sumatera Barat diperoleh ratarata suhu 29,9⁰c pada semua masingmasing sampel tergolong pada kategori baik untuk tanaman cabai merah keriting berdasarkan kriteria kelas suhu menurut (Wijoyo,2008). Berdasarkan hasil penghitungan kelembaban udara untuk masing-masing sampel penelitian yang diperoleh dari data sekunder yang didapat dari dinas PSDA Sumatera Barat diperoleh rata-rata kelembaban udara 92,9% pada semua masingmasing sampel tergolong pada kategori baik untuk tanaman cabai merah keriting berdasarkan kriteria kelas suhu menurut (Nawangsih,dkk, 2008). Berdasarkan hasil penghitungan curah hujan untuk masingmasing sampel penelitian yang diperoleh dari data sekunder yang didapat dari dinas PSDA Sumatera Barat diperoleh rata-rata curah hujan 1989,9 mm/th pada semua masingmasing sampel tergolong pada kategori baik untuk tanaman cabai merah keriting berdasarkan kriteria kelas curah hujan menurut (Redaksi agromedia,2008).
Karakteristik tanah (pH, drainase, tekstur dan bahan organik) pada penggunaan lahan untuk tanaman cabai merah keriting (capsicum annum. L) di Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok Berdasarkan hasil analisis laboratorium pH tanah diperoleh pHnya yaitu 5,47%, 5,95% tergolong pada kategori baik, terdapat pada satuan bentuk lahan V1/ Dataran vulkanik dan V2/ Lereng bawah vulkanik. Sedangkan tanah yang pH nya 6,50%, 6,87% tergolong pada kategori sangat baik untuk tanaman cabai merah keriting (capsicum annum. L) berdasarkan kriteria kelas pH tanah menurut (Redaksi agromedia, 2008) terdapat pada satuan bentuk lahan V3/ Perbukitan vulkanik dan F1/ Dataran Fluvial. Berdasarkan hasil pengamatan drainase dilapangan, lahan dengan drainase sangat baik yaitu tanah mempunyai peredaran udara yang baik, seluruh profil tanah dari lapisan atas sampai bawah bewarna seragam tidak terdapat bercak-bercak tergolong pada kategori lahan yang berdrainase sangat baik, terdapat pada satuan bentuk lahan V1/ Dataran vulkanik, sedangkan lahan yang ber-drainase baik yaitu tanah mempunyai peredaran udara baik dan tidak terdapat bercakbercak pada lapisan tanah tergolong kepada lahan yang berdrainase baik
untuk tanaman cabai merah keriting (capsicum annum. L) berdasarkan kriteria kelas drainase tanah menurut (Hermon, 2006) ter-dapat pada satuan bentuk lahan V2/ Lereng bawah vulkanik, V3/ Perbukit-an vulkanik dan F1/ Dataran fluvial. Berdasarkan hasil analisis laboratorium tentang tekstur tanah, tanah yang memiliki tekstur liat berdebu tergolong pada kategori lahan yang baik untuk tanaman cabai merah keriting (capsicum annum. L) berdasarkan kriteria kelas tekstur tanah menurut (Santika, 1995) terdapat pada semua satuan bentuk lahan Berdasarkan hasil analisis laboratorium tentang bahan organik tanah, diperoleh bahan organiknya yaitu 12,13%, 11,89% yang tergolong pada kategori lahan yang berbahan sangat baik terdapat pada satuan bentuklahan V1/ dataran vulkanik dan V2/ lereng bawah vulkanik. 10,24%, 8,27% yang tergolong pada kategori lahan yang berbahan organik baik untuk tanaman cabai merah keriting (capsicum annum. L) terdapat pada satuan bentuklahan V3/ perbukitan vulkanik dan F1/ dataran fluvial berdasarkan kriteria kelas tekstur tanah menurut (Redaksi agromedia, 2008) terdapat pada semua satuan bentuk lahan Karakteristik geomorfologi lahan (ketinggian tempat atau elevasi dan kemiringan lereng) pada
penggunaan lahan untuk tanaman cabai merah keriting (capsicum annum. L) di Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok Berdasarkan hasil pengukuran ketinggian tempat (elevasi) dilapangan diperoleh hasilnya untuk masingmasing satuan bentuk lahan yaitu 1328mdpl, 1335mdpl, 1428mdpl dan 1324mdpl tergolong pada kategori lahan yang jelek untuk tanaman cabai merah keriting (capsicum annum. L) berdasarkan kriteria kelas kemiringan lereng menurut (Wijoyo, 2008) terdapat pada semua satuan bentuk lahan. Berdasarkan hasil pengukuran dilapangan dan hasil pencocokan dengan peta lereng, lahan dengan kemiringan lereng 0-8% tergolong pada kategori lahan yang sangat baik, terdapat pada satuan bentuk lahan V1/ Dataran vulkanik dan F1/ Dataran fluvial. Lahan dengan kemiringan lereng 8-15% tergolong pada kategori lahan yang baik, terdapat pada satuan bentuk lahan V2/ Lereng bawah vulkanik dan lahan dengan kemiringan lereng 15-25% tergolong pada kategori lahan yang agak jelek untuk tanaman cabai merah keriting (capsicum annum. L) berdasarkan kriteria kelas kemiringan lereng menurut (Hermon, 2006) terdapat pada satuan bentuk lahan V3/ Perbukitan vulkanik Tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman cabai merah keritng
(capsicum annum. L) di Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok Berdasarkan hasil pengharkatan terhadap 9 karakterisik lahan, maka jumlah nilai yang diperoleh pada satuan bentuk lahan V1/ Dataran vulkanik adalah 28, satuan bentuk lahan V2/ Lereng bawah vulkanik adalah 26, satuan bentuk lahan V3/ Perbukitan vulkanik adalah 25 dan satuan bentuk lahan F1/ Dataran Fluvial adalah 27 yang mana jumlah masing-masing harkat tersebut dikategorikan kepada kelas III yaitu sesuai untuk lahan tanaman cabai merah keriting (capsicum annum. L) KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Bentuk lahan dan satuan bentuk lahan di Kecamatan Lembah Gumanti terdiri dari dua macam proses bentuk lahan, yaitu bentuk lahan asal proses fluvial (F) yang terdiri dari satuan bentuk lahan dataran fluvial (F1), tanggul alam (F2), teras fluvial (F3), dataran banjir (F4) dan bentuk lahan asal proses vulkanik (V) yang terdiri dari satuan bentuk lahan dataran vulkanik (V1), lereng bawah vulkanik (V2),perbukitan vulkanik (V3), dan lereng tengah vulkanik (V4) Karakteristik iklim (suhu, kelembaban udara dan curah hujan) pada
penggunaan lahan untuk tanaman cabai merah keriting (capsicum annum. L). Dilihat secara keseluruhan tidak ada terdapat faktor penghambatnya, semua karakteristik iklim Kecamatan Lembah Gumanti sesuai untuk tanaman cabai merah keriting. Karakteristik tanah (reaksi tanah (pH), drainase, tekstur dan bahan organik) pada penggunaan lahan untuk tanaman cabai merah keriting (capsicum annum. L) di Kecamatan Lembah Gumanti secara keseluruhan tidak ada terdapat faktor penghambatnya, semua karakteristik tanah sesuai untuk tanaman cabai merah keriting. Karakteristik geomorfologi lahan (ketinggian tempat (elevasi) dan kemiringan lereng) pada penggunaan lahan untuk tanaman cabai merah keriting (capsicum annum. L) di Kecamatan Lembah dilihat secara keseluruhan ada terdapat faktor penghambatnya yaitu ketinggian tempat (elevasi) karena tidak sesuai dengan syarat tumbuh tanaman cabai merah keriting. Tingkat Kesesuaian lahan untuk tanaman cabai merah keriting (capsicum annum. L) dikecamatan Lembah Gumanti menunjukan bahwa tingkat kesesuian lahannya di kategorikan pada tingkat kesesuaian lahan yang sesuai untuk setiap satuan bentuk lahan yang mewakili daerah sampel penelitian yaitu pada satuanbentuk
lahan V1/ Dataran vulkanik, V2/ Lereng bawah vulkanik, V3/ Perbukitan vulkanik dan F1/ dataran fluvial DAFTAR PUSTAKA Hermon, Dedi. 2006. Geografi Tanah. FIS UNP. Padang Nawangsih, dkk. 2003. Cabai Hot Beauty, Bogor : Penerbar Swadaya Redaksi Agromedia. 2008. Panduan Lengkap Budidaya dan Bisnis Cabai. Jakarta : PT Agromedia Pustaka
Santika, Adhi. 1995. Agribisnis Cabai. Jakarta: Penebar Swadaya Wijoyo, Padmiarso. 2008. Taktik Jitu Menanam Cabai di Musim Hujan. Jakarta : Bee Media Indonesia