BUPATI SIAK I'trIIATUTIAN DAEITAI{ KAI} U I'ATEN SIAK NOMO R 2 0 T A HUN 2 O O 7
TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKANDAN MEKANISME PENYUSUNANPERATURANDESA BUI'ATI SIAK Menimbang
balrwa untuk melaksanakanketentuan Pasal 62 Peraturan Pemerintah Nomot 72 Tahun2005 tentangDesa(LembaranNegaraRepublik IndonesiaTahun2005 Nomor 158,TambahanLembaranNegaraRepublikIndinesiaNomor 4587)perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisrne PenyusunanPeraturanDesa.
Mengingat
1. Undang-UndangNomor 53 Tahun 1999 tentang PembentukanKabupaten Pelalawan,KabupatenI{okan Hulu, KabupatenRokan Hilir, KabupatenSiak, KabupatenKarimun, KabupatenNatuna, KabupatenKuantan Sengingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 3942) sebagaimanatelah diubah dengan Undang-UndangNomor 11 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 31, Tarnbahan LembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor 4274);
2 . Unclang-UnclangNomor i 0 'l'ahun 2004 tcntatig l'cnrbcntukan Pcraturatr (LembaranNegaraRepublikIirdonesiaTahun2004 Nomor Perundang-undangan LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun2003Nornor 4274); 53, Tambahar-r -). Undang-UndangNomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahanDaerah(Lembaran
NegaraRepublikIndonesiaTahun2004Nomor 125, fambahanLembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimanateiah diubah dengan UndangUndang Nomor 8 Tahun 2005 tentangPenetapanPeraturanPemerintahPengganti Undang-UndangNomor 3 Tahun 2005 tentang PernerintahDaerah menjadi Undang-Undang(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun 2005 Nornor 108, TambahanLembaranNegaraRepublik IndonesiaNomor 4548); 4. Undang-UndangNornor 33 Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuanganantara Pemerintahan Pusat dan PemerintahanDaerah (Lernbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4438); 5. PeraturanPemcrintahNomor 72 Tahun 2005 tentangDesa (LernbaranNegara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara ReoublikIndonesiaNomor 4587):
(.). PcraturanPenterintah Nomor 79 Tahun2005 tentangPembinaandan Pengawasan
l)cmcrintah Dacrah ([-crrlbaranNcgara 'Repr"rblikIndonesia Pcnyclcnggaraatr 'fan-rbahan 'l'al.run l-crnbaranNegaraRepubliklndonesiaNomor 2005 Nol-ror 165. -{5e.i):
-l'ahun 2007 tentang Pembagian Urusan 7. I)craturan i,crtrcrintahNomor 3U pcnrcrintalranAntara Pcmerintah. Pcnrerintahanl)aerah Propinsi dan Ncgaral{ctrrubliklttdottcsia lrclrcrintahanl)acrahKabupatcn/ Kota (l.ctrtLraratt ' l' a t lh u h u n 'lu6u12g07N11lreli2 l. c u rb lrt ' uNc t r g a raI lc p t rb likI n c lo n c s iNao t t - l o r r . 4737\: 8. PcraturanMenteri Dalam Ncgeri Nonlor 17 Tahun 2006 tentangLembaran Daerahdan BeritaDaerah; o
PcraturanMer-rteriDalant Negcri Nonror 29 Tahup 2006 tentalg Pedoman I)csa; Pcraturatl dan MckanisnrcPctrl'usunatl l)cnrbcntukan
Mepteri Dalam Ncgeri Nonror 23 Tahun 2007 tcntangPedomanTata 1 0 .Keputr-rsan PerlcrintahanDaerah: Atas Penyclenggaraan cara Pcngawasan f)enganPersetujuanBcrsama DEWAN PERWAKTLAhI RAKYAT DAERAH KABUPATE,NSTAK dan I ] UP A T I S I A K MB MUT US K A N : Mcnctapkan
PERATUITAN DAERAH KAI}UPATEN SIAK TENTANG I'EDOMAN Pt'MI}I1NTUKAN DAN MEKANISN'IE PENYUSUNAN PEITATURAN DESA I]AB I KETENTTIAN UN{UNI P a s a ll
DalanrPeraturanDacrahini yang dimaksuddeugan: Siak; 1. DacrahadalahKabupaten Pemcrintahatl clacnrhscbagaiunslrrpcnyclcnggara l)acrahaclalaht]upatitlan perangkat 2. l)cnrcrintah Dacrali; 3. KcpalaDaerahadalahBupatiSiak; 4. I)ewan Perwakilal Rakyat Dacrah yang selaniutnyadiscbut DPRD adalah LenibagaPerwakilan Daerah; Pemcrintahan RakyatI)aeralrsebagaiunsurpenyelenggara 5. KccamatanadalahwilayahkerjaCamatsebagaiperangkatDaerahKabupatendan daerahKota: 6. l)esa atau yang disebutdengannalna lain, selaniutnl'adisebutDesa adalahkesatuanmasyarakat hukunt yang pcptiliki batas-bataswilayah yang bcrrvenanguntuk mengatur dan nlengurlrs asal usul dan adat istiadatsetelllpatyang diakui dan kcpentingapmasyarakatsctcmpat.bcrdasarkan RepublikIndonesia; Negarakesatuan dihonnatidalan,sistenrPemerinlahan Desadan Badan olch Pernerintah urusanPerncrintairan 7. pemeriltahanDesaadalahpenyelenggaraan PennudyawaratanDesa clalam mengatur dan mengurus kepentir-rganmasyarakat setempat. berdasarkanasal usul dan adat istiadat setempat ),'ang diakLri dan dihornati dalam sisteur NegaraRcpublikIndonesia; l)cmerintahan 8. Pemerintalr Desa adalah Kepala Dcsa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Desa: Pernerintahan Dcsit SclaniutnynDiscbtrt BPD adalah I-crnbagayang nrerupakan 9. IlaclarrPcrrlusylrvaratarr I'etncrintahauDesa sebagaiuttsur penyelcltggara ;rcrw'ujudanclcmokrasiclalampcnyclcnggaraan Desa: Pcnrcrintirhan
Kepala Deiadalam rangka 10. PcrangkatDcsaadalahunsllrstal. pclaksanaclanwilayalt yang ntetnbantLr yang dipilih atau diangkat lanpa pemilihan dari penduduk ntclaksanakantugas clan kcr,va.jibannya. Dcsa yang nrcnrcnuhipersyaratan; I 1. PcraturanDesa adalah PcraturanPerundang-undauganyang dibuat oleh BPD bersauraKepala Dcsa; 12. Pcraturan Kepala Dcsa adalah Peraturan Perundang-undanganyang ditetapkatt oleh Kepala Desa yang bcrsilat nrengatur dalani rangka mclaksanakan Pcraturan Desa dan Pcraturatr Perttndangyang lcbih tinggi: r"rndangan 13. Kcputr.rsanKcpala l)esa aclalah Kcputr-rsanyilnr-rtclitetapkartolch Kcpala Dcsa yang bcrsitat Kcltala Dcsit. I)ct'atttritt.t I)cslt l)li.rilllult l)ctttt-tt'an rrrcrrctapkan dalani nrrrglianrcllrksanalilrn
BAB II DBSA PERA' TURAN MATERI B E N T U KD A N P n s a l2 tercantunrdalanrlanrpiranini yang tlerupakanbagian Bcntuk PeraturanDesaadalahsebagaimana dari PeraturanDacrahini, tidak terpisahkan yang dimaksudpadaay'at( 1) adalahPeratltranDesa yang disusun (2) Pcraturan Desascbagaimana Pemerintahan materi muatandalam rangkapenyelenggaraatl yang scluruh mclipr-rti dcnganmateri Dcsa. penrbangunanclesa.dan pembcrdayaanmas)'arakat.serta penjabaranlebih laniut dari yang lebih t i n-ugi. ketentuanPeraturanPerundang-undangan (l)
BAI] III I'E ITS IA P A NDA N P E MB A HA S A N Pasal3 (l) (2)
Desadan dapatberasaldari usul inisiatif oleh Pemcrintah Desadiprakarsai Itancangan Peraturan BI) D; pada ayat (1) harus rnenanlpultgaspirasi/ RancanganPcraturanDesa scbagaimanadirnaksr-rd dalambcntukmasukansccaratcrtulismaupunlisan kcinginanmasyarakat Pasal:l
Rancangan PeraturanDcsadibahassccarabersamaoleh PemerintahDesadan BPD dalamrapatDesa. Pasal 5 Rancanganl)craturaltI)csa yang bcrasalclari l)cnrcrintah[)csa. dapat ditarik kcnrbali scbclunt ditrahas bersanraBI)D.
Pasal6 pungutan (t ) RancanganPeraturanDesatcntangAnggaranPendapatarr dan BelanjaDesa(AI'}BDesa), bcrsanradcnganBPI). sebelunrditctapkanoleh Kepala dan pcnctapanLrangyang telahdisetu.iui oleh KepalaDesakepadaBupatiuntukdievaluasi; l)csapalinglarna3 (tiga) haridisanipaikan oich (2) IIasil evaluasiRancangan dinraksudpadaayat(1) disampaikan PcraturanDcsascbagainrana (dLra Desa puluh) hari scjak RancanganPeraturatr Bupati kcpadaKcpala Dcsa paling lanra20 tcrsebutditerima; (3 ) Allabila Bupati bclum rnernberikanhasil evah"rasiRancanganPendapatandan Belanja Desa (APBDcsa) scbagaimanadirnaksudpada ayat (2). Kepala Desa dapat menetapkanRancangau dan i3clanjaDcsa ( APBDesa)menjadi Peraturan I)craturanDesatcntangAnggaranPendapatan [)csa.
Pasal7 Evaluasi RancanganPeraturanDesa tentang Anggaran Pendapatandan Belanja Desa (APBDesa) dimaksudpadaPasal6 dapatdidelegasikan kepadaCamat. sebagaimatra
BAI] IV MEKANISME PENGESAFIAI\ DAN PENETAPAN Pas:rl8 (1) Untuk menetapkanPeraturanDesa,BPD mengadakanrapatyang harusdihadiri oleli: a. 2/3 (duapertiga)darijumlah BPD; b. KepalaDesadan PerangkatDesa. (2) Dalamhal jumlah anggotaBPD yang hadir kurangdarijumlah sebagaimana dimaksudpadaayat (l) huruf a, maka rapat BPD dinyatakantidak sah; (3) Apabila rapat BPD dinyatakan tidak sah, maka Kepaia Desa dan BPD menentukanr.vaktuuntuk mengadakanrapatberikutnyaselambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelahrapat yang pertama; (4) Apabila rapat sebagaimanadimaksud pada ayat (3) tidak dipenuhi, maka pelaksanaankeputusan rapatselanjutnyaditentukanoleh KepalaDesadan KetuaBPD yang bersangkutan. Pasal9 (1) RancanganPeraturanDesa yang telah disetujuibersamaKepala Desa dan BPD disampaikanoleh Ketua BPD kepadaKepala Desauntuk ditetapkanmenjadi PeraturanDesa; (2) PenyampaianRancanganPeraturanDesa sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari terhitungsejaktanggalpersetujuanbersama. Pasal10 RancanganPeraturanDesa sebagaimana dimaksudpada Pasal 9 wajib ditetapkanoleh Kepala Desa dengan membubuhkan tandatangandalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanyaRancanganPeraturanDesatersebut. P a s a lll PeraturanDesawajib mencantumkanbataswaktu penetapanpelaksanaan. Pasal12 (1) PeraturanDesa sejak ditetapkan,dinyatakanmulai berlaku dan mempunyai kekuatanhukum yang mengikat,kecuali ditentukanlain didalarnPeraturanDesatersebut; (2) PeraturanDesasebagaimanadimaksudpadaayat (l) tidak boleh berlaku surat. Pasal13 PeraturanDesadan peraturanpelaksanaannya wajib disebarluaskankepadamasyarakatoleh Pemerintah Desa. BAB V I'ELAKSANAAN P a s a l1 4 (1) PeraturanDesayang telah ditetapkanoleh KepalaDesaharusdilaksanakanoleh seluruhrnasyarakat Desa; (2) Dalam melaksanakanPeraturanDesasebagaimana padaayat ( 1) Kepala Desadibantuoleh dimaksr"rd PerangkatDesadan LembagaKemasyarakatandi Desa.
l)asal l5 PeraturanDesa sebagaimanadirnaksud padaPasal15 KepalaDesamenetapkarl (1) Uptuk melaksanal
llAll vl P E MI]INAA N DA N P E NG A WA S A N P a s a l1 6 oleh KepalaDesakepadaBupati utelaluiCatlat sebagaibahan (l) peraturanDesa6arusdisampaikar-r danpcngawasan pcprbipaan ltalinglambat7 (tuitrh)hari sctclahditctapkart: padaayat(l) rneliputi: scbagain.ranadinraksLrd KabLrpaten l,emerintah (2) ircmbinaan dal pcpgawasan Kablpatcn dapat rncnrbatalkanPcraturanDcsa dan KcputttsatlKcpala Desa il. pcr-perintah yang lebih apabilabertentalgandengankepentinganLlmumdan PeraturanPerundang-undangan tinggi; dimaksudpada b. KeputusanpembatalanPeraturanDesadan KeputusanKepalaDesasebagaimana deuganmeuyebutkan Desayang bersangkutan kepadaPemerintal.r huruf a diatas.diberitahukan lasanltya: alasan-a dimaksud perrbantahatr sebagainlana Desa yang tidak dapatmenerimakeputlrsan c. pernerintah denganberbagai keberatankepadaPcmerintahKabr"rpaten pada huruf b, dapat menga.jukan dan alasan-aiasannya; pertin"rbangan setiaptahttnkepadaBupatimelalui pertanggungiawaban keterangan memberikan d. kepala Desa Camat. P : rs a l7 l Teknik pepyusunanperaturanDesa. PeraturanI(epala Desa clan KePutusatrKepala Desa adalah Daerahill r. tercilltttllttdalarlllartrpiranPeraturatr sebagainrana
I}AB VII K E TE , NT UA NL A I N. L A I N P a s : rl1 8 DesaclanPeraturanKepalaDesadiumr:mltandalamBeritaDaearah: (1) Peraturan dimaksrldpada a y a t ( 1) PeraturanDesa dan PeraturanKepala Desa sebagaiurana (2) Pengurnuman dilakukanoleh SekretarisDaeral-r; kepada dimaksudpada ayat (2) dapat didelegasikan penguntlunansebagaimana (3) Pelaksanaan Desa. Sekretaris
BAB VIII
uon ton r't' a,t' Ktt't'tiN'r P a s a l1 9 dalanlperaturatl dimaksuddalamperaturanini ntenjadipedonrzur sebagaimana (l) Keteltuan-ketentuan mengenaiPeraturanDesa; (2) DenganberlakunyaPeraturanDaerahini, maka PeratriranDaerahNomor 20 Tahun 2001 tentang peraturanDesa (LembaranDaerahKabupatenSiak TahLrn2001 Nomor 20 seri D) dicabutdan tidakberlaku. dinvatakan
Pasal20 Hal-hal yang belum diatur dalam PeraturanDaerah ini sepanjangmengenai teknis pelaksanaannyaakan diatur lebih lanjut denganPeraturanBupati. Pasal21 PeraturanDaerahini mulai berlaku padatanggaldiundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannyadalam Lembaran Daerah KabupatenSiak.
Ditetapkan di Siak Sri Indrapura pada tanggal 4 September2007
BUPAYTSIAK,
H. ARWIN. AS, SH Diundangkan di Sia pada tanggal 6 Sep
SEKRETARIS D
i Indrapura
ber 2A07 H KABUPATEN SIAK,
D T s . H .A D L IMA L IK PembinaTk. I .NIP. 424003914 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 20 TAHUN 2OO7
Pasal20 Hal-hal yang belum diatur dalam PeraturanDaerah ini sepanjangmengenai teknis pelaksanaannyaakan diatur lebih lanjut denganPeraturanBupati. Pasal2l PeraturanDaerahini mulai berlaku padatanggaldiundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannyadalam Lembaran Daerah KabupatenSiak.
Ditetapkan di Siak Sri Indrapura pada tanggal 4 September2007
l9 BUPA
SIAK,
{H. anwrN. AS,sH \r'
Diundangkan di Si pada tanggal 6 Se
drsnxnnTARIS D
ri Indrapura
ber 2007 H KABUPATEN SIAK,
Drs.H. ADLI MALIK PembinaTk. I .NIP.420003914 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 20 TAHUN 2OO7
I
Pasal20 Hai-hal yang belum diatur dalam PeraturanDaerah ini sepanjangmengenai teknis pelaksanaannyaakan diatur lebih lanjut denganPeraturanBupati. Pasal21 PeraturanDaerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah penempatannyadalam Lembaran Daerah KabupatenSiak.
Ditetapkan di Siak Sri Indrapura pada tanggal 4 September2007
BUP{PT SIAK,
H. ARWIN. AS, SH Diundangkan di Sia pada tanggal 6 Sep,
i Indrapura ber 2007
SEKRETARIS D
H KABUPATEN SIAK,
Drs.H. ADIII MALIK PembinaTk I .NIP. 420003914 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIAK TAHTJN2OO7NOMOR 20
i
dengan
I'I'NJELASAN ATAS PBRATURAN DABRAH KABUPATEN SIAK NOMOR 20 TAHUN 2OO7 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA I. UMUM Dengan diterbitkannya Undang-UndangNomor 8 Tahun 2005 tentang Perubahanatas Undang-UndangNomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahanDaerah sebagaipenggantiUndangUndangNomor 22Tahun 1999 makaPeraturanPemerintahNomor 76 Tahun 2001 tentangPedoman Umum PengaturanmengenaiDesaharusdisesuaikandenganUndang-UndangNomor 8 Tahun 2005 tentang perubahanatas Undang-UndangNomor 32 Tahun 2004 dan pedoman pada Peraturan PemerintahNomor T2Tahun 2005 tentangDesa. pembangunandan pemberdayaanmasyarakat Dalam rangka penyelenggaraanPemerintahan, sesuaidenganprinsip desentralisasidan otonomi daerah,desa diberi kewenanganuntuk mengatur dan menguruskepentinganmasyarakatsetempat.Dalam rangkapengaturankepentinganmasyarakat, Desa menyusunPeraturanDesa maka untuk itu PemerintahDesa bersamaBadan Permusyawaratan KepalaDesa menetapkanPeraturanKepalaDesa yang dalampenyusunanperaturanpelaksanaannya, dengan kepentingarlumuffr dan PeraturanPerundangdan keputusanyang tidak boleh beftentangan undanganyang lebih tinggi. U. I'ENJELASAN PASAL DEMI PASAL PasalI - Angka I Cukupjelas Angka 2 Cukupjelas Angka 3 Cukupjelas Angka 4 Cukupjelas Angka 5 Cukupjelas Angka 6 Cukupjelas Angka 7 Cukupjelas Angka 8 Cukupjelas Angka 9 Cukupjelas Angka 10 Cukupjelas Angka l1 Cukupjelas Angka 12 Cukupjelas Angka 13 Cukupjelas
Pasal2 Ayat (1) Cukupjelas Ayat(2) Iluruf a Cukupjelas Hurufb Cukupjelas I I u r u fc Cukupjelas Pasal3 Ayat(l) Cukupjelas Ayat(2) Cukupjelas Pasal4 Cukupjelas Pasal5 Cukupjelas Pasal6 Ayat(1) Cukupjelas Ayat(2) Cukupjelas Ayat (3) Cukupjelas PasalT Cukupjelas -
\v
Pasal8 Ayat(1) Huruf a Cukupjelas Huruf b Cukupjelas Ayat(2) Cukupjelas Ayat (3) Cukupjelas Ayat (4) Cukupjelas Pasal9 Ayat(1) Cukupjelas Ayat (2) Cukupjblas Pasal10 Cukupjelas PasalL1 Cukupjelas
Pasal12 Ayat (1) Cukupjelas Ayat (2) Cukupjelas Pasal13 Cukupjelas Pasall4 Ayat (l) Cukupjelas Ayat (2) Cukupjelas Pasal15 Ayat (1) Cukupjelas Ayat (2) Cukupjelas
\b,
-
\/'
Pasal16 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Huruf a Cukupjelas Huruf b CukuPjelas Huruf c Cukupjelas Huruf d Cukupjelas PasalL7 Cukupjelas Pasal18 Ayat (1) Cukupjelas Ayat (2) Cukupjelas Ayat (3) Cukupjelas Pasal19 Ayat (1) Cukupjelas AYat(2) Cukupjeias i Pasal20 Cukupjelas Pasal2l Cukupjelas
TAMBAHAN LtrMBARAN DAERAH KABUPATEN SIAK
Lampiran
: Peraturan Daerah Kabupatdn Siak Nomor : 20 Tahun 2007 'I'anggal : 4 September2007 .
TEKHNIK PENYUSUNAN PERATURAN DESA, I'EITATURAN KEPALA DESA. DAN KEPUTUSAN KEPALA DESA I.
UMUM Sesuai dengan prinsip desentralisasidan otonomi daerah, Desa atau sebutanlain diberi kewenanganuntuk mengaturdan mengurirskepentinganmasyarakatsetempatberdasarkanasal usul dan adat istiadat setempatyang diakui. Dalam rangka pengatr"rrankepentinganmasyarakat,Badau PermusyawaratanDesa bersama Pemerintah Desa menyusun Peraturan Desa dan Kepala Desa yaitu PeraturanKepala Desadan KeputusanKepalaDesa. menyusunperaturanpelaksanaannya, PeraturanDesa,PeraturanKepala Desadan KeputusanKepala Desaharusdisusunsecarabenar sesuaidengankaidah-kaidahhukum dan teknik penyusunamya.Untuk itu perlu adanyapedoman penyusunandan standarisasibentuk PeraturanDesadan KeputusanKepala Desa.
II. TEKNIK PENYUSUNAN Kerangkastruktur PeraturanDesa,PeraturanKepala Desa dan KeputusanKepala Desa terdiri dari : A. Penamaan/ Judul; B. Pembukaan; C. Batangtubuh; D. Penutup;dan E. Lampiran(bila diperlukan) Uraian dari masing-masing substansi kerangka Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa dan KeputusanKepalaDesa,sebagaiberikut : -
A. Penamaan/ Judul 1. Setiap PeraturanDesa, PeraturanKepala Desa dan Keputusan Kepala Desa mempunyai penamaan/judul. 2. Penamaan/ judul Peraturan Desa, PeraturanKepala Desa dan Keputusan Kepala Desa memuat keterangan mengenai jenis, nomor , tahun dan tentang nama peraturan atau keputusanyang diatur. 3. Nama peraturanDesa,PeraturanKepalaDesadan KeputusanKepala Desadibuat singkatdan mencerminkanisi peraturanDesa,peraturanKepala Desadan KeputusanKepala Desa. 4. Judul ditulis denganhuruf kapital tanpadiakhiri tandabaca. ContohPenulisanPenamaan/ Judul : a. JenisPeraturanDesa PERATURAN DESA DAYUN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG ANGGARAN PBNDAPATAN DAN BELANJA DESA b. JenisPeraturanKepalaDesa PERATURAN KAPALA DESA DAYUN NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG
IURAN PEMBANGUNANJEMBATAN DESA
KepalaDcsa c. Jcniskcputr-rsan KEPUTUSAN KEPALA DESA DAYUN NOMOR 44 TAHUN 2006 TENTANG I,EM|]ENTUKAN I,ANITIA FlAl{I ULANG TAHUN lU KIi 61 B.
Pembukaan 1. PernbukaanPadaPeraturanDesaterdiri dari: a. Frasa" DenganRahmatTuhan Yang Maha Esa "; b JabatanPembentukanKePalaDesa; (.). Konsiderans; d. DasarFlukum; l)esa e. Frasa..DenganPersetujrnnBersamalladan Pct'musyawaratan dan Kepala Desa", f. Memutuskan;dan g MenetaPkan' 2. PembukaanPadaPeraturanKepalaDesaTerdiri dari: o'DenganRahmatTul-ranYang Maha Esa "' a.Frasa b JabatanPembentukanPeraturanKepala Desa; c. Konsiderans; d. DasarHukum; e. Memutuskan;dan f. MenetaPkan.
-
3.PembukaanpadaKeputusanKepalaDesaterdiridari: a.Frasa" DenganRahmatTuhan Yang Maha Esa "' b JabatanpembentukanKeputusanKepala Desa; c. Konsiderans; d. DasarHukum; dan e. Memutuskan. PENJELASAN. a. Frasa" DenganRahmatTuhan Yang Maha Esa"; " tnerupakankata yang harus Kata frasa fang berbunyi "Dengu,iRuhrout Tuhan Yang Maha Esa plraturan Kepala Desa dan KeputusanKepala Desa' cara penulisan ditulis dalam peraturanDesa, seluruhnyaharuskapital dan tidak diakhiri dengantandabaca' C on toh :
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
b. Jabatan ditulis pcmberitukanperaturanDesa, PeraturanKepala Desa dan KeputusanKepala Desa, .Tabatan (,) denganhuruf kapital dan diakhiri dengantandabacakoma Contohl
KEPALA DESA DAYUN
c. Konsiderans pokokrrririar.t singkatttrcngcnai I(ilnsiclcrans halusdiawaliclcnganliata"Mcninrtraug" )/iurgnrcurrurt yLrridis. alasan-alasan lanciasan filoSofls, sosiologis. pokokpikiranyangmerr.iacli latarbclakang, serta danpolitis dibentuknyaPeraturanDesa,PeraturanKepalaDesadan KeputusanKepalaDesa. Jika konsiderensterdiri dari lebih satu pokok pikiran, maka tiap-tiap pokok pikiran dirumuskan pcrrgcdian,dari tiap-tiappokok pikiran diawali dcnganhurul' a, b. c, dst. dar.rdialihiri dcngantauda titik koma (;). Contoh: Menimbang:
a
b.
d.
DasarHukum 1) Dasar Hukum diawali dengankata " Mengingat " yang harus memuat dasar hukum bagi pembuatanproduk hukum. Padabagianini perlu dimuat pula jika ada peraturanperundangundanganyang memerintahkandibcntuknyaPcratulan Desa atau yang mcmpunyai kaitan langsungdenganmatcri yang akandiatur. 2) DasarHukum, dapatdibagi 2, yaittt : a) Landasan Yuridis kewenanganmembuat PeraturanDesa, Peraturan Kepala Desa dan KeputusanKepala Desa;dan b) LandasanYuridis materi yang diatur. yang 3) Yang dapat dipakai sebagaidasarhukum hanyalahjenis peratr:ranperundang-undangan tingkatderajatnyalebih tinggi atausamadenganprodurkhukum yang dibuat. Catatan : Keputusanyang bersifat penetapan,Instruksi dan Surat Edaran tidak dapatdipakai sebagaidasarhukum karenatidak termasukjenisperaturanperundang-undangan. 4) Dasar hukum dirumuskan secara kronologi sesuai dengan hierarkhi peraturan perundangundangan, atau apabila peraturan perundang-undangantersebut sama tingkatnya, uraka dituliskan berdasarkanurutan tahun pembentukannya,atau apabila peraturan perundangundangantersebutdibentuk pada tahun yang sama,maka dituliskan berdasarkannornor urutan perlurdang-undangau tersebut. pembuatan 5) Penulisan dasar hukum harus lengkap dengan Lembaran Negara Republik Indonesia, TambahanNegara Republik Indonesia,LembaranDaerah,dan TambahanLembaranDaerah (kalau ada). 6) Jika dasar hukum lebih dari satu peraturan perundang-undangan,maka tiap dasar hukum diawali denganangkaarab 1,2,3 dstdan diakhiri dengantandabacatitik koma (;) Contoh PenulisanDasar Hukum : Mengingat:
1. Undang-UndangNomor 10 Tahun 2004 tentangPembentukanPeraturan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Perundang-undangan 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indottesia Nomor 4389); 2. PeraturanPemerintahNomor 72 Tahun 2005 tentangDesa (Lembaran 2005 Nomor 158,TambahanNegara NegaraRepublik IndonesiaTahr"rn RepublikIndonesiaNomor 4546); . entang.....; Me n t e ri. . . . .No mo r. . . . .T a h u n . . . .T 3. P eraturan 4. PcraturanDearah... Nouror... Tahun... Tcntang...(LembaranDacrah . .. LembaranDaerahNomor....). Tahun... Nomor... ,Tambahan
DesaDan KepalaDesa" bersamaBadanPermusyawaratan e. Frasa"Denganpersetujuan Kata frasa yang berbunyi "Dengan persetujuanbersauiaBadan PermusyawaratanDesa dan Kepala Desa", merupakankalirnat yang harusdicantumkandalam PeraturanDesa dan cara penulisannya dilakukansebagaiberikut : I ) Ditulissebelunr kata\IE \{UTLiS K .{ N :
c) JenisKeputusauKepalaDesa
MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN KEPALA DESA DAYUN TENTANG PENUNJUKAN PI''I'UGASJAGA SISI(AMLING
Mcnetapkan :
Cat:rtan: Contoh pembukaanPeraturanDesa, PeraturanKepala Desa. dan KeputusanKepala Desa secara dapatdirumuskansebagaiberikut : kcseluruhan a. PeraturanDesa
M cn im b a ng:
M cn g in g at:
........'
l. 2...........
..........;
3. ..........
. . . . . . . . . . . . . . .d s t ; DenganPersetujuanBersama
BADAN PERMUSYAWARATAN
DESA DAYUN
dan KEPALA DESA DAYUN MEMUTUSKAN: MenetapKan:
PERATURAN DESA DAYUN TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI PEMERINTAH DESA DAYUN.
b, PeraturanKepala Desa Ditulis seperlihuruf a tapi denganpersetujuanbersamatidak usahdiketik. MEMUTUSKAN: McnetapKan:
PERATURAN KEPALA DESA DAYUN PUNGUTAN UANG SAMPAH.
TENTANG
c. KeputusanKepala Desa DBNGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA DAYUN, M en im b a ng :
a. b....... c. ....
..........; ........; . . . . . . . .d s t ;
TATA
CARA
2) Kata "Dengan PersetujuanBersama" hanyahuruf awal kata ditulis denganhuruf kapital; 3) Kata "antara" sefta" dan" semuaditulis denganhurr'rfkecil; dan Desadan Kepala Desa" seluruhnyaditulis denganhuruf kapital. 4) Kata " BadanPermusyawaratan Co n toh : DenganPersetujuanBcrsirma BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DAYUN dan KEPALA DESA DAYUN f.
Memutuskan Kata "Memutuskan" ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua (:). Peletakankata MEMUTUSKAN adalahditengahnrargin.
g. Menetapkan Kata "Menetapkan"dicantumkansesudahkata MEMUTUSKAN yang disejajarkankebawahdengan kata 'Menimbang" dan "Mengingat". Fluruf awal kata "Menetapkatr" ditulis dengan huruf kapital dandiakhiridengantandabacalitik dua(:). Co n toh : MEMUTUSKAN .........dst
Menetapkan: ...
Penulisankembali nalxa PeraturanDesa , PeraturanKepala Desa atau Keputusan Kepala Desa yang bersangkutandilakukan sesudahkata "Menetapkan" dan cara penulisannyaadalah: . Menuliskankembalinamayangtercantumdalamjudul ; o Nama tersebutdi atas,didahului denganjenis peraturanyang bersdangkutan; . Nama dan jenis peraturantersebut, ditulis denganhuruf kapital dan diakhiri dengantandabacatitik (.). Pada PcraturanDcsasebclunrkata"MEMUTUSKAN " dicautumkanfi'asa: DenganPersetujuanBersama BADAN PERMUSYAWARATT\N DESA DAYUN dan KEPALA DBSA DAYUN C on toh : a) JenisPeraturanDesa ME MUT US K A N: MenetapKan: .
PERATURAN DESA DAYUN TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI PEMERINTAH DESA DAYUN
b) JenisPeraturanKepala Desa ME MUT US K A N: MenetapKan:
PBRATURAN KEPALA DESA DAYUN PUNGUTAN UANG SAMPAH
TENTANG
TATA
CARA
Mengingat
Mcnctapkan KIISATU KEDUA KETIGA C. Batangtubuh Batang Tubuh memuat semuamateri yang dirumuskandalam pasal-pasalatau diktum. Batang Tubuh yang dirumuskan dalam pasal-pasaladalali jenis Pelaturan Desa dan PeraturanKepala Desayang bersifatmengatur(Regelling),sedangkanjenis KeputusanKepala Desa yang bersifat penetapan(Baschikking), batangtubuhnyadirumuskandalam diktum-diktun. Uraianmasing-masingbatangtubuh sebagaiberikut : L BatangTubuh PeraturanDesa a. BatangTubuh PeraturanDesa l) KetentuanUmum; 2) Materi yang diatur ; 3) KetentuanPeralihan(kalau ada);dan 4) KetentuanPenutup. b. Pertgelompokanmateri dalam Bab, bagiandan paragraftidak merupakankeharusan. Jika Peraturan Desa mempunyai materi yang ruang lingkupnya sangat luas dan mempunyai banyak pasal, maka pasal-pasaltersebut dapat dikelornpokanmenjadi Bab, Bagian dan Paragraf.Pengelompokanmateri-materi dalam Bab , Bagian dan Paragraf dilakukan atas dasar kesamaankategori atau kesatuanlingkup isi materi yang diatur. Urutan penggunaankelompok adalah: 1) Bab denganpasal-pasal,tanpabagiandan paragraf; 2) Bab denganbagianpasal-pasaltanpaparagraf; 3) Bab denganbagiandan paragrafyangterdiri dari pasal-pasal. c.TatacarapenulisanBab, Bagian,Paragrafpasaldan ayatditulis sebagaiberikut : 1) Bab diberi nomor urut denganangkaRomawi danjudul Bab semuaditulis dengan huruf kapital. Contoh: BAB I KETENTUAN UMUVI 2)
Bagian diberi nomor urut dengan bilangan yang ditulis dengan huruf kapital dan diberi judul. I{uruf awal kata Bagiar.r,urutan bilangan, dan judul bagian ditulis denganhuruf kapital. Kecuali huruf awal dari huruf partikel yang tidak terletak padaawal frasa. Contol-r: BAB II (............ . J UDUL8 A 8 . . . . . . . . . . . . . . ) Bagian Kedua
f.
pembagianrincian hendaknyatidak melebihi empat tingkat. Jika rincian lebih dari empat tingkat, maka perlu dipertimbangkan pemecahan pasal yang bersangkutanke dalam beberapapasal. Jika unsur atau rincian dalam tabulasi dimaksudkan sebagi rincian yang komulatif , maka perlu ditambahkankata "dan" dilelakang rincian kedua dari belakang. Contoh: a. fiap-tiap rincian ditandaideuganhuruf a datl seterusnya'
(3)......... . a . .........
b......... . . b. Jika suatu rincian memerlukan rincian lebih lanjut, maka perincian itu ditandaidenganangka l, 2, danseterusnya. (4)......... a. b.......... . c......... . . . 1.... . . . . . . . . 2...... . . . . . 3...... . . . . . a) . . . . . . . . . . b). . . . . . . . . . c). . . . . . . . . , 1) . . . . . . . . . . . . . . r . . . . .
.............; .....;dan ........: ......; .. ; dan .........: .......; ..; dan ........: . . . . . . . . ..;
2\ .......... 3) .......... adalah: GambarpenulisankelompokBatangTubuhsecarakeseluruhan BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 (Isi Pasal I ) BAB II ( Judul Bab ) P a s a l. . . ( Isi Pasal) BAB III ( Judul Bab ) BagianKesatu ( Judul Bagian ) Paragraf Kesatu ( Judul Paragraf ) P a s a l. . . . .
(l ) ( Isi ayat ); (2 ) ( lsi ayat ); Pcrincian aYat : .......; dan a. .......: b.
l. 2. 3. a) ( I'erinciansub aYat); ...........; b) c) l) ( P c rin c ia nme n d c t a ild a ri s u b a y a t 2) tubuhadalah: kelompokbatarrg masing-masing Penjelasan KetentuanUmum perlama jika KctentuanurnumdiletakkanclalarnBab Kesatuataudalampasal dalanlbab. tidak adapengelompokan unlunlherisi: Kctcntuutr dari Penger-tian: l) Batasatt 2) Singkatanatauakronilllyallg digupakapdalamPeraturanDesa;dan berikutnya' 3i Ha[hal lain yang bersilatumur]']yangberlakubagi pasal-pasal dari Jika Keterrtuanumum berisi lcbih dari satu hal. maka setiap batasan pengcrtiandan singkatanatauakrouinldiarvalidenganangkaarabdan diakhiri dengantandabacatitik (.). Contoh: PasalI Dalam PeraturanDesaini yang dimahsuddengan: l. PemcrintahDaerahadalahPemerintahDaerah Kabupatcnsiak.
2. 3. Urutan pengertian dalar-rlBab Kctcntuau tJttluur hcndaknya mengikr-rti ketentuansebagaiberikut : yang 1. Penge(ianatau istilahyang ditemukanlebih dahuludalanrtrtateri teratas. diaturditemPatkan istilah mempunyai l.rubunganatau kaitan dengan atau pengertian Jika 2. pengertianatau istilah terdahulu.maka pengertianatau istilah yang ada satukelompokberdekatanitu diletakkandalan-r L.,bungannya I
D.
Kctcntuanntatcriyangakandiatur Materi yang diatur adalahsclllua ob1'ckyang diatur secaraslstlmatlKsesual Materi yang diatur yang dipergur-rakan. dcnganrrung tingkupdan pendekatan dan kaidah-kaidahyang ada seperli hanis mempernatitan dasar-dasar 1) Landasanhukum materi y'ang diatur artinya dalam penyusunantrtateri dasarhukumnya' PeraturanDesaharusmemperhatikan yang mcndasari diterbitkannya alasan 2) Landasan filosofis, artinya Dcsa. l)craturatt 3) Landasansosiologis maksudnyaagar PeraturanDesa yang ditcrbitkan clengannilai-nilaiyang hidup diter-rgah-ter-rgah jangansampaiber-tentangan masyarakat , misalnyaadatistiadat.aganla.
3) Paragrafdi beri nomor urut denganhuruf arab dan diberi judul . Huruf awal dalam judul paragraf,dan huruf awal .judul paragrafditulis denganhuruf kapital , huruf lainnyasetclahhunrf pcrtamaditurlisdcnganhuruf kecil. sedangkan Contoh: Bagian Kcdu:r (........... . J u d u lB a g ia n. . . . . . . . . . . . ) Paragraf Kesatu (Judul paragraph) 4) Pasaladalah satuanaturan yarlg memuat satu norma dan dirumuskandalam satu kalimat. Materi peraturandesa lebih baik dirumuskan dalam banyak pasal yang singkat dan jelas dari pada dalam beberapapasal yang panjang dan memuat beberapaayat. kecuali jika materi yang menjadi isi pasal itu merupakan satu serangkaianyang tidak dapat dipisahkan.Pasal diberi nomor urut denganangka arab,dan huruf awal kata pasalditulis denganhuruf kapital. Contoh: Pasal5 5) Ayat adalahrnerupakanrincian dari pasal,penulisamya diberi nomor urut dengan angka arab diantaratanda bacakurung tanpa diakhiri tanda baca. Satu ayat hanya mengatursatuhal dan dirurnuskandalam satukalimat. Contoh: Pasal21 (l)...
(2)......... (3).... Jika satu pasal mernuatrincian unsur,rnaka disarnpingdirurnuskandalarl bentuk kalimat yang biasa, dapat pula dipertimbangkan penggunaan dalam bentuk tabulasi. Contoh: P a s a l. . . . . . Kartu tanda iuran pedagangsekurang-kurangnyaharus memuat nafirapedagang, jenis dagangan,besarnyaiuran,alamatpedagang. Isi pasalini dapatlebih mudahdipahamidanjika dimmuskansebagaiberikut: Kartu tandaiuran sekurang-kurangnya harusmemuat : a. Nama pedagang; b. Jenisdagangan; c. Besarnyaiuran; dan d. Alarnat pedagang. Dalam membuat rumusan pasal atau ayat dengan tabulasi, hendaknya diperhatikanhal-hal sebagaiberikut : a. Setiap rincian harus dapat dibaca sebagai satu rangkaian kesatuandengan kalirnatberikut; b. Setiaprincian diawali denganhuruf abjad kecil ; c. Setiaprinciandiakhiri dengantandabacatitik koma (;); d. Jika suatu rincian dibagi lagi kedalam unsur-unsuryang lebih kecil, maka unsur yang lebih kecil dituliskan agakkedalam; e. Kalimat yang masihmempunyairincianlebih lanjut diberi tandabacatitik dua (:);
4) Lanclasanlrolitis , maksudnyaagar Pelaturanl)esa yang diterbitkanclapat gejolakditengah-tengah berjalansesuaidengantujuantanpamer-rimbulkan tnasyarakal. 5) Tata carapenulisanmateri yang diatur adalah: a) Materi yang diatur diten-rpatkanlangsung setelah Bab ketentuan ketentuanumuntjika tidak adapengelompokau umlutl ataupasal-pasal dalambab. b) Dihindari adanyaBab tentangketentuanlain-lain. Materi yang akan dijadikan materi Ketentuanlain-lain , hendaknyaditempatkandalam kelonlpokmateriyang diatur denganjudul yang sesuaidengannlateri . 1cr:ic[rut Ketentuanlain-lain hanya dicantumkanuntuk ketentuanyang lain dari materi yang diatur , nalnun mempunyai kaitan da1 perlu lain-lain dicantumkanpada bab atau bab keter-rtuan diatur.Penempatan pasalterakhirsebelumBab KetentuanPeralihan. c. KetentuanPeralihan Ketentuan peralihan timbul sebagai cara metnpertemukan antara azas mengenaiakibat kehadiranperaturanbaru dengankeadaansebelumperaturan baru itu berlaku. Pada azasnyapada saat peraturan baru itu berlaku,. tnaka semuaperaturanlama besertaakibat-akibatnyamenjadi tidak berlaku. Kalau azas ini diterapkan tanpa merlperhitungkan keadaan yang sudah berlaku, maka dapat timbul kekacauan hukum, ketidakpastian hukum atau hukum. kesewenang-wenangan Untuk menampumgakibat berlakunyaperaluranbaru terhadapperaturanlama atau pelaksanaanperaturanlama, diadakanketentuanatauperaturanperalihan. DengandernikianKetentuanPcralihanberfungsi : 1) Menghindarikemungkinanterjadinyakekosonganhukum (Rechtvacuum) 2) Menjamin kepastianhukurn (Rechtszekerheid) bagi rakyat atau kelompok 3) Perlildungan hukurn (Rechsbescherming) teftentuatauoraugteftentu. Jadi pada dasarnya, Ketentuan Peralihan merupakau "penyimpangan" terhadapperaturanbaru itu sendiri. Suatu penyimpangan yang tidak dapat dihindari (lrtrecesseryevil) dalam rangka mencapai atau mempertahankantujuan hukum secara keseluruhan (keterliban, keatnanandan keadilan). Penyimoanganini bersifat sementara, karena itu dalam rumtlsan ketentuan peralihanharusdimuat keadaanatau syarat-syaratyang akan mengakhirimasa peralihan tersebut. Keadaan atau syarat tersebut dapat berupa pembuatan peraturanpelaksanaanbaru (dalarnrangkamelaksanakanperaturanbaru ) atau penentuanjangka waktu teftentu atau mengakui secarapenult keadaanyang lama menjadi keadaanyang baru. d. KetentuanPenutuP Ketentuanpenutupmerupakanbagianterakhir Batang Tubuh PeraturanDesa, sebagaiberikut : yang biasanyaberisiketentuan-ketentuan 1) Penunjukanorgan atau alat kelengkapanyang diikutsertakandalarl melaksanakanPeraturanDesa,yaitu berupa : sesuatuyang bersifat rrenjalankan(eksekutif),yaitu a) Pelaksanaan menunjuk pejabat tertentu yang diberi kewenangan untuk melaksanakanhal-hal tertentu. b) Pelaksanaansesuatu yang bersifat mengatur (legeslatif), yaitu pendelegasiankewenanganuntuk membuat peraturanpelaksanaan (PeraturanKepalaDesa).
2) Nama singkatan(Citeerf itel)' dapat melalui 3) Ketentuan tentang saat mulai berlaku PeraturanDesa sebagaibcrikut: cara-cara a) Penet-apanmulai berlakunya Peraturan Desa pada suatu tanggaltertentu; b) Saat-mulai berlakunya Peraturan Desa tidak harus sama untuk seluruturytr(untuk beberapabagiandapatbebeda)' terhadap 4) Ketentuan tentang pengaruh Peraturan Desa yang baru PeraturanDesaYanglain' 2. Batang'fubuh PeraturanKepalaDesa a. PeraturanKepala Desaadalahbersif'atMengatur (Regelling). yang akan 1) tsatang tuUun PeraturanKepala Desa memuat semua materi dalampasal-pasal' dirr.rmuskan dalambatangtubuhterdiri atas: 2) Pengelonipokan a) KetentuanUmum; b) Materi yang diatur; c) KetentuanPeralihan(kalau ada); d) KetentuanPenutuP. dari 3 ) Materi muatanl'eraturanKepala Desa adalahmerupakanpelaksanaan PeraturanDesa. Peraturan 4) 'I'ata caraperumusandan penulisanmateri muatan batangtubuh penulisan dan perumusan Kepala Desa, sama halnya dengan tata cara materi muatanPeraturanDesa. b. KeputusanKepala Desaadalahbersifatpenetapan(Beschiking)
1 ) Batang Tubuh Keputusan Kepala Desa memuat semua materi muatan keputusanyang dirumuskandalan-rdiktum-diktum' dalarnbatangtubuh terdiri atasmateri yang akan diatur' ? ) e"ng.to-poki Corrtoh:
KBSATU KEDUA
: :
pada 3) Diktum terakhir menyatakankeputusap dinyatakan mulai berlaku tanggalditetaPkan. Catatan: batang KetentuanUmum dan KetentuanPeralihantidak perlu ada dalarn adalah tubuh, karena Keputusan Kepala Desa yang bersifat Penetapan konkrit, individual dan final'
D . Penutup KePala Penutupsuatu Peraturandesa,PeraturanKepala desa atau KePutusan Desa.memuathal-hal sebagaiberikut : kanan; a. Rumusanternpatdan tanggalpenetapan,diletakkandisebelah kata diberi b. Nama jabatan ditulis dengan l-rurufkapital, dan pada akhir tandabacakoma; kapital Nama lengkappejabatyang menaudatangani,ditulis denganiruruf tanpagelar dan Pangkat; Kepala d. PenetapanPeraturai Desa,PeraturanKepala Desa atau Keputusan oleh KepalaDesa; Desaditandatangani
',/
Penjelasan atarrPeraturanKepala Desameflerlukan Aclakalanyasuatu PeraturanDesa penjelasanpasaldemi pasal' p",r;"furon,baik penjelasanull'IummaLlpun politik hukum yang pada Bagian penjelasan umum biasanya dimuat Desa atau PeraturanKepalaDesayang melatarbelakangipenerbitanPeraturan pasalaemi 9.a1a]dijelaskanmateri dari bersangkutun.puOuilugian penjelasan setiappasaldidalambatangtubuh' nornla-normayang terliandungdalam penjelasanadalah: Flal-halyang perlu diperhatikandalam peraturanKepala Desa atau KeputusanKepala l. pembuat peraturanDesa, Desaagartidaknrenyadarkanargumentasipadapenjelasan,tetapiharus PeraturanKepalaDesaatauKeputusan berusahamembuatPeraturanDesa, dalam interprestasi' ;;ru yung d;"t rneniadakanke,ragu-raguan K;ffi bersama-samadengan Rancangan 2 . Naskah penjelasan lirurrrn (dibuat) peraturanDesaatauPeraturanKepalaDesayang bersangkutan' ataumateri tertentu' a n"n;"foton berfungsisebagaitalsiran untuk membuat A penjelasan tidak dafat iipakai sebagai dasar hukum
5. ffiiffiHj.*an
Kepala Desadan,Peraturan judulperaturan dengan sama
yang bersangkutan'. DesaatauKeputusanKepalaDesa yang tinum dan penjelasan pasal 6. penjelasan terdiri atas penjelasan pembagiannyadirinci denganangkaromawi'
T.P enjelasan u mu mme mu a t u ra ia n s is t in ra t is mepokok-pokok n g e n a ila t aratau b e l aazas kang sefta pemikiran, maksud dan tujuan penyusunan peraturan D.ru, Peraturan Kepala Desa, atau yang dibuat Julu* KePutusanKePalaDesa'
S u mu md a p a t d ib e rin o mo r d e t r g a n a n g k a " .B agian.ba g ia n d a rip e n je la s a n .penjelasan-. ilajika ial itu lebih memberikan g,Tidakbolelrb e rle n t a n g a t rd e n g a n a p a -y a n g d ia t u rd a la mm a t e r i P e r a t u r a Desa,atau PeraturanKePalaDesa' l0.Tidakbolelrme n rp e rlu a s a t a u me n a rn b a h n o rma y a n g s u da l r a d a d a l a m batangtubuh. 1 1 . Tidakbolehsekedarmengi'rlangsemata.matadarimateriPeraturanDesa p"roturun Kepala Desa,atar-rKeputusanKepala Desa' pengertianyang sudahdirnuat dalam 12. Tidak boleh memuat istilahatau t{
[:f::ffi;Hro**
dandiberi dipisahkan penjelasan, tidakrnemerlukan
keterangancukuPj elas'
I I I . P E R U I]A I-IA N P E R A T U R ANDESA,PERATURANKEPALADESAATAU KEPUTUSANKEPALA DESA KepalaDesadapatmeliputi: KepalaDesa'danKeputusan Peraturan Desa, Peraturan Perubaha' ketentuan ataumenghapus baru' menyempurnakan ketentuan menyisipkan atau Menambah perkataan 1. Bagia; iturug'uplt,Pasal'ayatmaupun yangsudahada,baik yungu.J.ntuk Bab, diktumdanlain-lainnya' angka,rt"tti, l"tA abica' lampiran' Bab' Bagian' ketentuanlain' baik yang.berbentuk clengau ketentuan suatu 2. Mcngganti bucu'tampiran'diktumdanlai'paragraf,Pasal,ayatmaupunp.triu'o*nangka't1u'ui"tunaa lainnYa'
Dalarn mengadakanperubahan terhadap suatu Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa dan l(eputusanKepalaDesa,hal-halyang harusdiperhatikanadalahsebagaiberikut : yang berwenangmembentuknya. a. Dilakukarrolch pc.iabat b. I)craturanDcsa cliubahdcngan PcraturanDcsa, l)eraturanl(cpala Desa denganPeraturatr KepalaDesa,scdangkanKeputusanKepalaDcsadiubahdenganKeputusanKcpalaDesa. PeraturanDesa,PeraturanKepala Desaatau KeputusanKepala Desa dilakukan c. Perubahar-r sistimatikayangdiubah. tanparnengubah d. DalanrpellanlaandisebutPcraturanDesa,PeraturanKepala Desa, KeputusanKepala Desa manayang diubah dan perubahanyang dilakukan itu adalahperubahanyang keberapakali. ycng pcrtarnakali: Contohpcrubahan PtrRATURAN DESA DAYUN NONOR 33 TAHUN 2006 TENTANG I'ERUBAHAN ATAS PERATURAN DESA DAYUN NOMOIT 21 TAHUN 2006 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA Contohnerubahanselaniutnva: PERATUIIAN DESA DAYUN NOMOR 44 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DESA DAYUN NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BBLAI{JA DESA Dalam Konsiderans Menimbang PeraturanDesa, PeraturanKepala Desa atau Keputusau Kepala Desa yang diubah, harus dikemukakan alasan-alasan atau pertimbanganpertimbanganmengapaPeraturanyang lama perlu diadakanperubahan I
D.
Batang tubuh PeraturanDesa, PeraturanKepala Desa atau Keputusan Kepala Desa yang diubah, hanya ditulis denganangka Romawi, dimana pasal-pasaltersebutdirnuat ketentuau sebagaiberikut : 1) PasalI memuat segalasesuatuperubahandengandiawali penyebutanPeraturanDesa, PeraturanKepala Desaatau KeputusanKepala Desa yang diubah dan urutanperubahanperubahantersebuthendaknyaditandaidebnganhuruf besarA, B, C, dan seterusnya. 2) Pasal II memuat ketentuan mengenai mulai berlakunya Peraturan Desa, Peraturan KepalaDesa,KeputusanKepalaDesaperubahantersebut. Apabila Peraturan Desa, Peratuan Kepala Desa atau Keputusan Kepala Desa sudah mengalamiperubahanberulangkali, sebaiknyaPeraturanDesa, PeraturanKepala Desa atau KeputusankepalaDesatersebutdicabutdan diganti PeraturanDesa,PeraturanKepalaDesa ataukeputusanKepala Desayang baru.
d. Apabila pernbuatPeraturanDesa, PeraturanKepala Desa, atau KeputusanKepala Desa
demi kepentinganpemakai, lebih baik apabila bemiat mengubah secara besar-besaran dibentukPeraturanDesa,PeraturanKepalaDesaatau KeputusanKepala Desayang baru. Cara-caramerumuskanperubahanPeraturanDesa, PeraturanKepala Desa atau Keputusan KepalaDesa(dalampasalI) sebagaiberikut :
I ) Apabila suatu Bab, Bagian, Pasalatau ayat akan dihapuskarr,angka satu nomor pasal itu hendaknyatetapdituliskantetapitanpaisi, hanyadituliskan"dihapus". Contoh: llAll V Pasaldihapus. 2) Apabila diantaradua pasalakandisisipkansuatupasalbaru yang tidak merupakansuatu penggantiandari suatu pasal yang telah dihapuskanitu, maka pasal baru itu tidak boleh padatcmpatpasalyang dihapus. ditcnrp:,rtkan Dalarnpenulisannyapasal baru itr-rditempatkandiantarakeduapasaltersebutdan diberi nolnorsesuaidenganpasalterdahuludan ditambahkandenganhuruf A (Kapital). Contoir: Apabila diantara Pasal 14 dan 15 akan clisisipkanpasal baru, maka pasal baru itu dituliskandenganI'asal 14A. 3) Apabila diantara dua ayat akan disisipkan ayat baru, maka ayat baru itu tersebut ditempatkan diantara kedua ayat yang ada diberi nomor sesuai dengan ayat yang terdahuludenganmenambahkanhuruf a. Contoh: Apabila diantara ayat (l) dan ayat (2) akan disisipkanayat baru, maka diletakkan di antaraayat (l) dan ayat(2) dan dituliskanayat (1a). 4) Apabila suatuperubahanmengenaiperistilahanyang nlempunyai kesatuanmakna,rnaka perubahannyadiusahakanagartidak menimbulkansuatupengerlianbaru. Contoh: Jika istilah "Wilayah Dusun Kempul " akan diubah menjadi :Wilayali Dusun Mertaina " maka janganlah hanya mengubah perkataan "Kempul" menjadi "Mertaina" tetapi seyogyanyaperubahantersebutdilakukan sebagaiberikut: Wilayah Dusun Kempul diganti denganWilayah Dusun Mertaina. ry.
PENCABUTAN PtrRATURAN KEPUTUSAN I(EPALA DESA
DESA.
PERATUITAN
KEPALA
DESA
ATAU
a. Pencabutandenganpenggantian Pencabutandengan penggantian terjadi apabila Peraturan Desa, Peraturan Kepal Desa atau KeputusanKepala Desa yang ada digantikan dengan PeraturanDesa, atau KeputusanKepala Desa yang baru. Bentuk luar (Kenvorm) dari PeraturanDesa, atau PeraturanKepala Desa atau KeputusanKepala Desa yang baru ini sama seperti lazimnya pada PeraturanDesa, Peraturan KepalaDesadan KeputusanKepalaDesalainnya . Dalarn pencabutandenganpenggantianini , ketentrianpencabr,rtan tersebutdapat diletakkan di depan(dalarnpembukaan). Contoh : Menimbang: a.
!fwa....
. ...tidak sesuaidengan perkembangankeadaan, sehingga perlu
dlgantl,
b. bahwa berdasarkanperlirnbangansebagaimanadirnaksudpada huruf a perlu menetapkan.... ;
MEMUTUSKAN: : PERATURAN DESA TENTANG ANGGARAN MenetapKaTT I}ELAN.IA DESA
PENDAPATAN DAN
Akan tclapi apabila ketentuanpcncabutantcrscbut dilctakkan dibelakang(dalatl ketetrtuau penutup).PeraturanDesa, PeraturanKepala Desa ertauKeputusanKepala Desa yang dicabut tersebutakan dicabut, tetapi tidak besertaakar-akarnya, dalarn arti PeraturanDesa, Peraturan Kcpala Dcsa atau KcputusanKcpala Dcsa tcrscbuttcrcabut,tctapi pcraturanpclaksanaamya masihdapatdinyatakanberlaku. Contoh: KE,TENTUAN PENUTUP Pasal88 DcnganberlakunyaPeraturanDesaini maka PeraturanDcsaDayun Nomor 21 Tahun 2006TcntangAnggaran Pcndapatandan llel:rnjaDesadinyatak:rntidal
3. Flindaripernakaian: a. Beberapaistilah yang berbedauntuk pengerlianyang sama. b. Satuistilahuntuk beberapapengertianyang berbeda. 4. Untuk Mendapatkankepastianhukum, istilah dan arti dalarn peraturanpelaksanaanharus yang disesuaikandenganistilah dan arli yang dipakai dalam peraturanperundang-undangan atnya. lebih tinggi deraj slrsurlatl 5. Apabila istilali tertcntu dipaliai bcrulang-ulangmaka untuk menyederhanakau defenisi Desa dapat dibuat atau Keputusan Kepala PeraturanDesa, PeraturanKepala Desa yang ditempatkandalam Bab ketentuanumum. maka untuk menyederhanakan susunansuku kata 6. Jika istilahtertentudipakaiberulang-ulang singkatanatauakronim. dapatrnenggunakat-r 7. Singkatannama atau badan atau lembagayang belum begitu dikenal umuln dan bila tidak dirnuat dalam Ketentuan Umum, maka setelah tulisan lengkapnya, singkatannyadi buat diantaratandakurung. 8. Dianjurkan sedapat mungkin menggunakan istilah pembentukan Bahasa Indonesia. Pemakaian (adopsi) istilah asing yang banyak dipakai dan sudah disesuaikanejaannya dengankaidah BahasaIndonesiadapatdiperlirnbangkandan dibenarkan,jika istilah asing itr"r memenuhisyarat: Mempunyaikonotasiyang cocok; b. Lebih singkatbila dibandingkandenganpadanannyadalam BahasaIndonesia. Lebih mudah tercapainyakesepakatan. BahasaIndonesia. d. Lebih mudahdipahamidari padaterjernahan a.
B. Pilihan kata atau istilah l. Pemakaiankata "Kecuali" Untuk menyatakanmakna tidak termasukdalarn golongan, digunakan kata "kecuali". Kata "Kecuali" ditempatkandiawal kalimatjika yang dikecualikaninduk kalimat. C on toh: Kecuali A dan B, setiaplvarga Desawajib rnelaksanakanSiskamling.
2 . Pemakaiankata "Disamping". Untuk menyatakanmakna tertnasuk,dapatdigunakankata "Disanlping". Co n toh: Disamning membayar iuran heamanan,rvarga yang berst:rtusPegarvaiNcgeri Sipil juga dikenai kervajibanmelaksanakanSiskamling. a
Pemakaiankata "Jika" dan kata "maka". Untuk menyatakanmakna pengandaianatau keurungkinan,diguuakankata "Jika" atau frasa "dalam hal". Gunakankata'Jika" bagi kemungkinanatau keadaanyang akan terjadi lebih dari sekali dan setelahanak kalimat diawali kata "maka". Co n toh: Jika terdapatwarga Desayang tidak melaksanakansiskamling,maka
4. Pemakaiankata "Apabila". Untuk menyatakan atau menunjukkan uraian atau penegasanwaktu terjadinya sesuatu, kata"apabila"atau"bila". sebaiknyarnenggunakan
Contoh Salah satu warga Desa dapat ticlak melaksanakantugas Siskamling,apabila sakit. 5. Pemakaiankata "dan", "atau", "dan atau". a. Untuk rnenyatakansifat yang kumulatif, digunakankata "dan". Contoh: A dan IJ wajib mcmberik a n . . . . . . b. Untuk menyatakansifat alternptifataueksekutifdigunakankata "atau". Cor-rtoh: A at:ruB wajib mcmbcrik a n . . . . . . c. Untuk menyatakansifat alternatifataupunkomulatif, digunakanfrasa"dan atau" Contoh: A dan atau B wajib memberikiln...... 6. Untuk menyatakanistilah hak, digunakankata "berhak" Co n toh: Setiapwarga DesaTribuana yang telah berumur 17 (tujuh belas)tahun berhak untuk mendapatkanKartu Tanda Penduduk (KTP). 7. Untuk menyatakankewenangan,digunakankata "dapat" ataukata "boleh" Kata "dapat "merupakankewenanganyang melekatpada seseorang,sedangkankata "boleh" tidak melekatpadadiri seseorang.Untuk menyatakanistilah kewajiban,digunakankata "wajib". Co n toh: -
Kepala Desa dapat memberikan dispensasibagi lvarga yang sedang mengalami musibah. Setiapwarga Desawaiib membayariuran keamanan.
8. Untuk menyatakanistilah sekedarkondisi ataupelsyaratan,digunakankata "harus". Contoh: Untuk menduduki suatu jabatan Kepala Urusan Keuangan, seorang calon Kepala Urusan Keuangan harus terlebih dahulu mengikuti kursus Bendaharalvan. 9, Untuk menyangkal suatu kewajiban atau kondisi yang diwajibkan, digunakan lrasa "tidak diwajibkan" atau"tidak wajib". Qo n toh: Warga Desayang belum berumur 17 tahun dan belum kalvin, tidak dirvajibkan untuk mengikuti pemilihan Kepala Dusun. C. Tekhnik Pensacuan
1. Untuk mcngacll pasal lain. Digunakanfiasa "scbagaimanadin-raksuddalam". Sedangkan dimaksudpada" untuk mengacuayat lain, digunakanfrasa" sebagaimana Contoh: dimaksudda la m p a s a l1 8 ' . . . . . . .........S ebagaimana dimahsudp a d aa y a t (l). . . . . . . . . ..........S cbagaimana Jika mengacu keperaturanlain, pengacuandengan urutan pasal, ayat dan iudul Peraturan DesaatauPeraturanKepala Desa. Contoh: Sebagaimana dimaksud dnlam pasal 8 ayat (2) Peraturan Desa Dayun Nomor 21 Tahun 2006 Tentang Anggaran Pendapatandan Belanja Desa.
2.
Pengacuandilakukan dengan mencantumkansecara singkat materi pokok yang diacu. Pengacuanhanyaboleh dilakukan ke paraturanyang tingkatannyasamaatau lebih tinggi.
3.
Pengacuandilakukan denganmenyebutkansecarategas nomor dari pasal atau ayat yang diacu, dan hindarkanpenggunaanfrasa "pasal yang terdahulu" atau "pasal tersebutdiatas" atau"pasal ini" . Contoh: Panitia pemilihan Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (3), berlugas. Jika ketentuandari pengaturanyang diacu memangdapat diberlakukanseluruhnya, maka istilah "tetap berlaku" dapatdigunakan. Ditetapkan di Siak Sri Indrapura pada tanggal 4 September
BUPbrySrAK,
H. ARWIN. AS,,SH7(r
dimaksud dalam"' Sedangkan 1. Untuk mengacu pasal lain. Digunakan frasa "sebagaimana dimaksudpada"' frasa" sebagaimana untuk mengacuayat lain, digur-rakan Co n toh: dimaksu dd a la m p a s a l1 8 " " " ' .........S cbagaimana dimaksu dp a d a a y a t (1 )" " " " ' ..........S ebagaimana dan judul Peraturan Jika mengacu keperaturanlain, pengacuandengan urutan pasal, ayat DesaatauPeraturanKePalaDesa' , Contoh: Dayun sebagaimana dimaksucl dalam pasal 8 ayat (2) Peraturan Desa Desa. No m or 2l Tahun 2006TentnngAnggaranPcndapatandan Bel:rnj:r
2.
3.
pokok yalg diacu' Pengacuandilakukan dengan mencantumkatlsecara singkat materi penia",.un hanyaboleh dilakukan ke paraturanyang tingkatannyasamaatau lebih tinggi' pasal atau ayat yang Pengacuandilakukan denganmelyebutkan secarategas nomor dari tersebutdiatas" diac"u,dan hindarkunp.ng-gunuuniroru "pasal yang terdahulu" atau "pasal atau"pasal ini" . Contoll: panitia pemilihan Kepala Desa sebagaimanadimaksud dalam pasal 4 ayat (3)' berlugas. seluruhnya, maka Jika kete'tuan dari pengaturanyang diacu melrrangdapat diberlakukan istilah "tetap berlaku" dapatdigunakan' Ditetapkan di Siak Sri IndraPura paclatanggal4 SePtember 2007
H. ARWIN. AS, SH Diundangkan di Siak Sri IndraPura 2007 patla tanggal 6 ScPtcmber SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SIAK'
Drs.FI. ADLI MALIK PembinaTk.I .NIP. 4200039L4 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 20 TAI{UN 2OO7
dimaksud dalam". Sedangkan 1. Untuk mengacu pasal lain. Digunakan frasa "sebagaitnana dimaksudpada" untuk mengacllayat lain, digunakanfrasa" sebagaimana C on toh: dimaksudd a la m p a s a l1 8 " " " ' .........S ebagaimana dimal<s u tpl a d aa y a t (l)" " " " ' ...S ebagairn:rnl Jika rlengacu keperaturanlain, pcngacllandcugan urutan DesaatauPeraturanKePalaDesa'
pasal, ayat dan judul Peraturan
Contoh: Desa Dayun Sebagaimana dimaksutl tlalam pasal 8 ayat (2) Peraturan Desa. No m or 2l Tahun 2006TentangAnggaranPcndapatandan Belanja
2.
a -1 .
pengacuandilakukan dengan mencantumkansecara singkat materi pokok yang diacu' p"niu"run hanyaboleh dilakukan ke paraturanyal1gtingkatamryasamaatau lebih tinggi' pengacuandilakukan dengan menyebutkansecarategas nomor dari pasal atau ayat yang f.uru "pasal yang terdahulu" atau "pasal tersebutdiatas" diacu, dan hindarkanpeng..gunuun atau"pasal ini" . Contoh : panitia pemilihan Kepala Desa sebagainlanaclirnaksr-rddalarn pasal 4 ayat (3), bertugas. seluluhnya, maka Jika ketentuandari pengaturanyang diacu lnenang dapat diberlakukan istilah "tetap berlakd' dapatdigunakan' Ditetapkan di Siak Sri IndraPura paclatanggal4 SePtember 2007
H. ARWIN. AS, S Diundangkan di Siak Sri IndraPura pada tanggal 6 SePtember 2007 SEKRETAITIS DAEI{AI{ I(AI} UI'A'I'E,N SIAK'
D T s .H .A D L IMA L IK PembinaTk.I .NIP. 420003914 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 20 TAHUN 2OO7