BUPATI BANYUASIN
SAMBUTAN BUPATI BANYUASIN
Dengan ridho dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, Pemerintah Kabupaten Banyuasin dapat menyelesaikan ” Publikasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Banyuasin Tahun 2007 ” yang merupakan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Banyuasin dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuasin. Publikasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Banyuasin Tahun 2007 tersebut, sangat relevan dengan semakin meningkatnya aktivitas pembangunan di segala bidang terutama pembangunan ekonomi yang memerlukan dukungan data statistik yang akurat menyeluruh dan mutakhir guna membantu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen pembangunan Kabupaten Banyuasin. Sebagai indikator pembangunan ekonomi makro, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) memberikan gambaran ekonomi secara sektoral yang sangat penting artinya dalam menyusun kerangka acuan rencana pembangunan di Kabupaten Banyuasin, sehingga pembangunan ekonomi dapat diarahkan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi sektor ekonomi yang ada. Manfaat tersebut memiliki arti yang sangat strategis, oleh karena itu kami sangat menghargai terbitnya ” Publikasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Banyuasin Tahun 2007 ini. Kepada semua pihak yang ikut serta dalam penerbitan publikasi ini kami ucapkan terima kasih.
Pangkalan Balai,
BUPATI BANYUASIN
Ir. H. AMIRUDDIN INOED
2008
BANYUASIN REGENT
PREFACE by BANYUASIN REGENT
By alacrity and grant from God, government of Banyuasin Regency finished the " Gross Domestic Regional Product (GDRP) of Banyuasin Regency 2007", It’s cooperation between government of Banyuasin Regency with Statistic of Banyuasin Regency. Gross Domestic Regional Product (GDRP) of Banyuasin Regency 2007, very relevant with the increasing of development activities in all area especially economics development need support by accurate totally and recent statistic utilize to execute the function of management of Banyuasin Regency development. As macro economic development indicator, Gross Domestic Regional Product (GDRP) give the sectorally economic picture, It’s very important to compile reference frame of development plan in Banyuasin, so that economic development can be instructed to grow and expand as according potency of economic sector. The benefit have strategic mean, therefore we appreciate with publishing of " Gross Domestic Regional Product (GDRP) of Banyuasin Regency 2007.
Pangkalan Balai,
BANYUASIN REGENT
Ir. H. AMIRUDDIN INOED
2008
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH Alamat : Jalan Lingkar Komplek Perkantoran Pemkab Banyuasin
SAMBUTAN
KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN Atas rihdo dan karunia Tuhan Yang Maha Esa maka penyusunan PDRB Tahun 2007 telah selesai dilaksanakan atas kerjasama BAPPEDA Kabupaten Banyuasin dan BPS Kabupaten Banyuasin. Buku PDRB tahun 2007 merupakan lanjutan dari publikasi pada tahun sebelumnya yang memuat informasi dan gambaran makro perekonomian Kabupaten Banyuasin seperti : Struktur Perekonomian, Pertumbuhan ekonomi, Inflasi, Pendapatan perkapita dan indikator lainnya.
Data yang disajikan dalam buku PDRB Tahun 2007 ini akan terus mengalami penyempurnaan, akurasi dan aktualisasi data . Oleh Karena itu jika ada saran, kritik maupun masukan lainnya yang bersifat membangun dapat disampaikan ke BAPPEDA Kabupaten Banyuasin.
Dengan selesainya Penyusunan PDRB Tahun 2007, kami sebagi Kepala BAPPEDA Kabupaten Banyuasin mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya atas bantuan semua pihak dalam menghimpun dan menganalisa data sampai terbitnya Publikasi Buku PDRB Tahun 2007
Pangkalan Balai,
2008
KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN
BADRI SATRIA THALIB,SE, M.Si NIP. 44 023 311
GOVERNMENT OF BANYUASIN REGENCY REGENCY DEVELOPMENT PLANNING BOARD addres : Jalan Lingkar Komplek Perkantoran Pemkab Banyuasin
PREFACE
HEAD OF BANYUASIN REGENCY DEVELOPMENT PLANNING BOARD
By alacrity and grant from God, hence The Gross Domestic Regional Product (GDRP) of Banyuasin Regency 2007 have been compiled by Banyuasin Regency Development Planning Board (BAPPEDA) with BPS-Statistics of Banyuasin Regency in associaton. The Book of GDRP 2007 represent the continuation from
publicizing in previously year, It was contained information and
macro economic of Banyuasin Regency, i.e.: economic strucrure, economic growth, inflation, earnings per capita and others indicator. The compilation and admission filling of GDRP of Banyuasin Regency in 2007 will be nonstoped to experience of the completion of data accuration and data actuality. Therefore, suggestion, criticize and also include constructive communicable to BAPPEDA of Regency Banyuasin. The compilation of GDRP of Banyuasin Regency in 2007 all through, us as Head of Banyuasin regency development planning board render thanks to all party in mustering and analysing data publishing of Banyuasin in Figure 2007
Pangkalan Balai,
2008
HEAD OF BANYUASIN REGENCY DEVELOPMENT PLANNING BOARD
BADRI SATRIA THALIB, SE, M.Si NIP. 440 023 311
KATA PENGANTAR
Perekonomian Daerah yang digambarkan oleh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu informasi Statistik Ekonomi Makro yang banyak dimanfaatkan oleh Birokrasi Pemerintah dalam menyusun Kerangka Kebijakan Pembangunan Daerah. Untuk itu Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuasin bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Banyuasin c.q Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
menyusun buku
publikasi PDRB setiap tahunnya. Publikasi PDRB 2007 yang diterbitkan, ini merupakan partisipasi aktif dari berbagai Dinas/Instansi terkait, Dunia usaha dalam memberikan informasi/data-data yang kami perlukan. Mudah-mudahan respon dari semua pihak tersebut dapat membantu Pemerintah Daerah dalam meningkatkan laju pembangunan di Daerah ini Atas bantuan dan kerja sama yang baik, khususnya dari Pemerintah Daerah c.q Bappeda Banyuasin buku publikasi ini dapat diterbitkan, dan akhirnya disampaikan terima kasih.
Pangkalan Balai, BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANYUASIN K e p a l a,
SARING, B.St NIP. 340007881
2008
FOREWORD
The Region Economy which is illustrated by The Gross Domestic Regional Product (GDRP) is one of macro economy statistics information which is much used by the government bureaucracy in arranging the policy Framework of the region development. Based on that, BPS-Region Statistics Agency of Banyuasin Regency co-operates with The Government of Banyuasin Regency c.q The Region Development Planning Board (Bappeda) to arrange the publication book of the Gross Domestic Regional Product (GDRP) every year.
The publication of the Gross Domestic Regional Product (GDRP) 2007 which is published is one of active participation from many instances, world of commerce, in giving the information/data is needed. I hope the response from many people will help the region government to increase the development of this area.
Thanks for all of supporting from many people and good work, especially from The Region Government c.q the Agency for Regional Development (Bappeda) of Banyuasin Regency.
Pangkalan Balai,
2008
Head of BPS-Region Statistics Agency of Banyuasin Regency
SARING, B.St NIP. 340007881
DAFTAR ISI/CONTENT
Halaman/Page
Foto Bupati Banyuasin/Picture of Banyuasin
i
Regent................................................................
Peta Wilayah Kabupaten Banyuasin/ The Map of Banyuasin Regency..................................
ii
Sambutan
Bupati
iii
Banyuasin
iv
Bappeda
v
of
vi
Kata Pengantar Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuasin.....................................
vii
Preface by Chief of BPS-Statistics of Banyuasin Regency....................................................
viii
Daftar
ix
Banyuasin.......................................................................................................... Preface
of
Regent........................................................................................................
Sambutan
Kepala
Banyuasin........................................................................................... Preface
of
Head
of
BAPPEDA
Banyuasin.............................................................................
Isi/Contents........................................................................................................................
Daftar Tabel/List of
xi
Table............................................................................................................
Daftar Gambar/List of
xiii
Picture......................................................................................................
Daftar Lampiran/List of Enclosure.................................................................................................................................
xiv
..........
BAB I/
PENDAHULUAN
CHAPTER I
INTRODUCTION
1
....................................................................................... 1.1. Pengertian Pendapatan Regional Regional Income Meaning.
1
................................................................... 1.2. Kegunaan Statistik Pendapatan Regional Regional Income Benefit statistic..................................................... 1.3. Ruang Lingkup & Metode Penghitungan Coverage and Estimate Methode.
6
8
.......................................................
BAB II/
GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN
CHAPTER II
ECONOMY GENERAL DESCRIPTION
47
..................................................... 2.1. Gambaran Umum Perekonomian General Descript of
47
Economic............................................................ 2.2
Pertumbuhan Ekonomi Economic
49
Growth..................................................................................... 2.3
Struktur Ekomomi Economic
53
Structure................................................................................ 2.4
Laju Inflasi Sektoral Sectoral
57
Inflation.................................................................................. 2.5
Pendapatan Perkapita Income per Capita..............................................................................
BAB III/
PERKEMBANGAN PDRB SEKTORAL
CHAPTER III
GROWTH OF SECTORAL GDRP
60
63
.................................................................. 3.1. Sektor Pertanian Agriculture
63
Sector................................................................................... 3.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian. Mining and Quarrying
70
Sector................................................................. 3.3 Sektor Industri Pengolahan Manufacturing Industry Sector......................................................... 3.4.
Sektor Listrik Gas dan Air Bersih Electricity, Gas and Water Supply Sector.......................................
3.5. Sektor Bangunan/
73
75 77
Construction........................................................... 3.6.
3.7.
3.8.
3.9.
Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Trade, Hotels, and Restaurants Sector............................................. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Tansportation and Communications Sector...................................... Sektor Keuangaan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Financial, Property and Bussines sector............................................ Sektor Jasa-Jasa Services
78
80
83
85
sector........................................................................................
LAMPIRAN/ ENCLOSURE
.................................................................................................................... ..........
88
DAFTAR TABEL/LIST OF TABLE
Halaman/Pages
Tabel/Table 2.1.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Banyuasin Tahun 2003 – 2007 Economic Growth of Banyuasin Regency in 2003 – 2007...........................
Tabel/Table 2.2
52
Peranan Masing-masing Sektor dalam Pembentukan PDRB dengan Migas atas dasar harga berlaku
56
Contributed by Sectors to GDRP at Current Prices ................................. Tabel/Table 2.3.
Laju Inflasi Sektoral Kabupaten Banyuasin Inflation Rate of Sectoral GDRP
59
Banyuasin…………………………….................... Tabel/Table 2.4.
Pendapatan Perkapita Kabupaten Banyuasin Atas Dasar Harga Berlaku Earning per Capita of Banyuasin Regency at Current Prices …………………
Tabel/Table 3.1.
61
Kontribusi dan Pertumbuhan Sub Sektor dalam Sektor Pertanian Tahun 2004-2007/Contribution and Growth Sub Sector in griculture Sector at 2004- 2007........................................................................................
Tabel/Table 3.2.
65
Kontribusi dan Pertumbuhan Sub Sektor dalam Sektor Pertambangan dan Penggalian Tahun 2004-2007 Contribution and Growth Sub Sector in Mining and Quarrying. Sector at 2004- 2007...................................................................................................
Tabel/Table 3.3.
71
Kontribusi dan Pertumbuhan Sub Sektor dalam Sektor Industri Pengolahan Tahun 2004-2007 Contribution and Growth Sub Sector in Manufacturing Sector Sector at 2004- 2007..................................................................................................
Tabel/Table 3.4.
75
Kontribusi dan Pertumbuhan Sub Sektor dalam Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Tahun 2004-2007 Contribution and Growth Sub Sector in Electricity, Gas and Water Supply Sector at 2004- 2007.......................................................................
76
Tabel/Table 3.5.
Kontribusi dan Pertumbuhan Sub Sektor dalam Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Tahun 2002-2004/ Contribution and Growth Sub Sector in Trade, Hotel, and Restaurant Sector at 2004- 2007.................................................................................
Tabel/Table 3.6.
79
Kontribusi dan Pertumbuhan Sub Sektor dalam Sektor Angkutan dan Komunikasi Tahun 2004-2007 Contribution and Growth Sub Sector in Transportation and Communication Sector at 2004- 2007.......................................................
Tabel/Table 3.7.
81
Kontribusi dan Pertumbuhan Sub Sektor dalam Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Tahun 2004-2007 Contribution and Growth Sub Sector in Own Sector at 2004-
84
2007……………………………………………………………………………… ………………………………..….. Tabel/Table 3.8.
Kontribusi dan Pertumbuhan Sub Sektor dalam Sektor Jasa-Jasa Tahun 2004-2007 Contribution and Growth Sub Sector in Services Sector at 20042007.............................................................................................................. .........
86
DAFTAR GAMBAR/LIST OF PICTURE
Halaman/Pages
Gambar/
Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia/ Economic Growth of Indonesia in
Picture 2.0.
2003-2007 ..........................................................................................................
Gambar/
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Banyuasin Tahun 2001 – 2007
Picture 2.1.
Economic Growth of Banyuasin Regency in 2001 – 2007.................................
Gambar/
Peranan Masing-masing Sektor Dalam Pembentukan PDRB derngan Migas
Picture 2.2
Atas Dasar Harga berlaku/Contributed by Sector to GDRP at Current Prices..
Gambar/
Laju Inflasi Sektoral Kabupaten Banyuasin Tahun 2001- 2007
Pictiure 2.3
Inflation Rate of Sectoral GDRP Banyuasin Regency in 2003 – 2007..............
48
50
54
58
DAFTAR LAMPIRAN/LIST OF ENCLOSURE
Halaman/Pages Tabel/Tab1e 1.
PDRB Kabupaten Banyuasin Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga
88
Berlaku (Juta Rupiah)/ GRDP of Banyuasin Regency at Current Prices by Industrial Origin (Million Rupiahs Tabel/Table 2
PDRB Kabupaten Banyuasin Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga
90
Konstan 2000 (juta Rupiah)/ GRDP of Banyuasin Regency at Constant 2000 Prices by Industrial Origin Tabel/Table 3
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Banyuasin Menurut Lapangan
92
Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Dengan Migas (persen)/ Persentage of GRDP of Banyuasin Regency at Current Prices by Industrial Origin With Oil and Natural Gas (Percent) Tabel/Table 4
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Banyuasin Menurut Lapangan
94
Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tanpa Migas (Persen)/ Persentage of GRDP of Banyuasin Regency at Current Prices by Industrial Origin Without Oil and Natural Gas (Percent) Tabel/Table 5.
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Banyuasin Menurut Lapangan
96
Usaha Atas Dasar Harga Konstan Dengan Migas (persen)/ Persentage of GRDP of Banyuasin Regency at Constan Prices by Industrial Origin With Oil and Natural Gas Tabel/Table 6.
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Banyuasin Menurut Lapangan
98
Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tanpa Migas (persen)/ Persentage of GRDP of Banyuasin Regency at Constan Prices by Industrial Origin With Oil and Natural Gas Tabel/Table 7
Indeks Perkembangan PDRB Kabupaten Banyuasin Menurut Lapangan
100
Usaha Atas Dasar Harga Berlaku/ Growth Index of GRDP of Banyuasin Regency at Current Prices by Industrial Origin Tabel/Table 8.
Indeks Perkembangan PDRB Kabupaten Banyuasin Menurut Lapangan
102
Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000/ Growth Index of GRDP of Banyuasin Regency at Constan 2000 Prices by Industrial Origin Tabel/Table 9.
Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Banyuasin Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku/ Growth Index of GRDP of Banyuasin Regency
104
at Constan 2000 Pricesby Industrial Origin Tabel/Table 10.
Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Banyuasin Menurut Lapangan Usaha
106
Atas Dasar Harga Konstan 2000/ Economic Growth of Banyuasin Regency at Constan 2000 Prices by Industrial Origin Tabel/Table 11.
Implisit PDRB Kabupaten Banyuasin Menurut Lapangan Usaha/ Implistind 108 ex of GDRP of Kabupaten Banyuasin Regensy by industrial Origin
Tabel/Table 12.
Laju InflasiPDRB Kabupaten Banyuasin Menurut Lapangan Usaha/
110
Inflation Rate of GDRP of Banyuasin Regensy by industrial Origin Tabel/Table 13
Pendapatan Regional dan Pendapatan Per Kapita Kabupaten Banyuasin
112
Atas Dasar Harga berlaku (Dengan Migas) / Regional Income and income per Capita Of of Banyuasin Regensy by at Current Prices With Oil and Natural Gas
Tabel/Table 14.
Pendapatan Regional dan Pendapatan Per Kapita Kabupaten Banyuasin
113
Atas Dasar Harga berlaku (Tanpa Migas) / Regional Income and income per Capita Of of Banyuasin Regensy by at Current Prices Without Oil and Natural Gas
Halaman/Pages Tabel/Table 15.
Pendapatan Regional dan Pendapatan Per Kapita Kabupaten Banyuasin
114
Atas Dasar Harga Konstan (Dengan Migas) / Regional Income and income per Capita Of of Banyuasin Regensy at Constan Prices With Oil and Natural Gas Tabel/Table 16.
Pendapatan Regional dan Pendapatan Per Kapita Kabupaten Banyuasin Atas Dasar Harga Konstan (Tanpa Migas) / Regional Income and income per Capita Of of Banyuasin Regensy at Constan Prices Without Oil and Natural Gas
115
I Pendahuluan Introduction
QuickTime™ and a decompressor are needed to see this picture.
•
Pengertian Pendapatan Regional Regional Income Meaning
•
Kegunaan Statistik Pendapatan Nasional Regional Income Statistic Benefits
•
Ruang Lingkup dan Metode Penghitungan Coverage And Estimate Method
I. PENDAHULUAN 1. INTRODUCTION
1.1 Pengertian Pendapatan Regional
S
alah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu
1.1 Regional Income Meaning
O
ne of the important economic indicator for a
wilayah dalam suatu periode tertentu
certain period and area is shown by
ditunjukkan oleh data Produk Domestik
Gross Domestic Regional Product
Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar
(GDRP), at current and constant
harga berlaku maupun atas dasar harga
prices. GDRP is defined as total value
konstan. PDRB didefinisikan sebagai nilai
added created from all economic units
tambah seluruh unit usaha dalam suatu
in a certain region, or is a total final
wilayah tertentu, atau merupakan jumlah
goods and services produced by all
nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan
economic units. The current price of
oleh seluruh unit ekonomi. PDRB atas dasar
GDRP are derived when the products
harga berlaku menggambarkan nilai barang
calculated according to the exsisting
dan jasa yang dihitung menggunakan harga
price in year, while the constant prices
pada setiap tahun, sedang PDRB atas dasar
are when the products calculated at fix
harga konstan menunjukkan nilai tambah
prices of base year, which in this case
barang dan jasa yang dihitung dengan harga
is 2000. The current prices have
pada satu tahun tertentu sebagai dasar,
advantages for showing economic
dimana dalam penghitungan ini digunakan
structures, and the constant prices for
tahun 2000. PDRB atas dasar harga berlaku
knowing economic progress.
dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedang harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.
The GDRP data can be
Untuk menghitung angka-angka
estimated by three approaches, namely:
PDRB ada tiga pendekatan, yaitu : a. Menurut
Pendekatan
Produksi, PDRB
adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan
oleh
berbagai
produksi diwilayah suatu daerah
unit dalam
a. Production
approach,
GDRP is a
total of final product produced from all production units in country for certain period (usually a year).
jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).
The production are grouped into 9
Unit – unit produksi tersebut dalam
sectors
penyajian ini dikelompokkan menjadi 9
of origin, these are :
lapangan usaha yaitu ;
1. Agriculture, live stock, forestry 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan, 2. Pertambangan
dan
Penggalian, 3. Industri Pengolahan, 4 Listrik, Gas dan Air Bersih, 5. Bangunan, 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran, 7. Pengangkutan dan Komunikasi, 8. Keuangan,
Persewaan dan Jasa
Perusahaan, 9. Jasa – jasa termasuk
and fishery 2.Mining and quarrying; 3.Manufac turing; 4. Electricity, gas and water supply; 5. Construction 6. Trade, ho tel and restaurant; 7 Transport and communication; 8. Bank, rental and business services; 9. Services including services provided by government.
jasa pelayanan pemerintah.
b. Menurut Pendekatan Pendapatan,
b. Income approach, GDRB is a total of compensations of
PDRB
merupakan jumlah balas
jasa yang diterima oleh faktor – faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu daerah dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Balas jasa faktor produksi yang
production factors engaged in production process in a country and for a certain period (u sually in a year). The compensations are wages, land rental, capital interest and profit s, all before taxes. In this
dimaksud adalah upah dan gaji, sewa
definition GDRP includes also
tanah, bunga modal dan keuntungan;
depreciation and net indirect taxes.
semuanya sebelum dipotong pajak
Total of the income components in a
penghasilan dan pajak penghasilan dan
sector is called gross value added. It
pajak langsung lainnya. Dalam definisi ini,
therefore, the GDRP is a total value
PDRB mencakup juga penyusutan dan
added of all economic sectors
pajak tidak langsung neto. Jumlah semua
(sectors of origin).
komponen pendapatan ini persektor disebut sebagai nilai tambah bruto sektoral. Oleh karena itu produk domestik bruto merupakan jumlah dari nilai tambah bruto seluruh sektor (lapangan usaha).
c. Menurut Pendekatan Pengeluaran, PDRB adalah semua komponen permintaan akhir seperti : (1) pengeluaran konsumsi Rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba, (2) konsumsi pemerintah, (3) pembentukan moda (4)
l tetap domestik bruto, perubahan stok, dan (5) ekspor
neto,dalam (biasanya
jangka satu
waktu
tahun).
tertentu
Ekspor
c. Expenditure approach, GDRP is
total components of final
demand, which are : (1) Household and period non profit institution expendi tures; (2) Government consumt on; (3) Gross
domestic
fixed
capital
formation; (4) Change in stock, and (5) Net export in a certain period
neto
merupakan ekspor dikurangi impor
Secara konsep ketiga pendekatan
Conceptually, the three approaches
tersebut memberikan jumlah yang sama
give the same results for total
antara jumlah pengeluaran dengan jumlah
expenditure, total final goods and
barang dan jasa akhir yang dihasilkan dan
services and total income of production
harus sama pula dengan jumlah pendapatan
factors. Further, GDRP at current
untuk faktor-faktor produksinya.
prices includes net indirect taxes.
Selanjutnya PDRB atas dasar harga pasar, mencakup komponen pajak tidak langsung neto.
Other figures, derived from GDRP,
Disamping PDRB sebagai salah satu indikator ekonomi, beberapa ukuran penting lainnya yang diturunkan dari data PDRB
are also valuable for economic indicators, namely :
yakni 1. Produk Regional Bruto merupakan
1.
Gross
Regional Product, it is
produk domestik bruto ditambah
derived from GDRP plus net income
dengan pendapatan neto dari luar
from abroad. Term net refers to
negeri. Pendapatan neto itu sendiri
the income of production factors (
merupakan pendapatan atas faktor
labor
produksi (tenaga kerja dan modal)
Banyuasin resident in abroad minus
milik penduduk Kabupaten Banyuasin
income
and
capital)
received
by
yang diterima dari luar negeri dikurangi dengan pendapatan yang sama milik penduduk asing yang diperoleh dari Kabupaten Banyuasin. 2. Produk Regional Neto merupakan produk regional bruto dikurangi dengan seluruh penyusutan atas barang-barang modal tetap yang digunakan dalam proses produksi
2. Net Regional Product, at current price, which is derived from Gross Regional Product minus depreciation of capital goods used in production process for a year.
selama satu tahun.
3.
Produk dasar
Regional
biaya faktor
Neto atas produksi
3. Net Regional Product at factor cost, defined as the product at
adalah produk regional neto atas
current price minus net indirect
dasar harga pasar dikurangi dengan
taxes The term net is the indirect
pajak tidak langsung neto. Pajak tidak
taxes minus government subsidy.
langsung neto merupakan pajak tidak
The indirect taxes and subsidies
langsung yang dipungut pemerintah
are levied on goods and services
dikurangi subsidi pemerintah. Baik
produced or sold. The indirect
pajak tidak langsung
taxes affect in increasing prices, whereas the subsidy conversely.
maupun subsidi, kedua-duanya
The Net Regional Product at factor
dikenakan terhadap barang dan jasa
cost is well known as Regional
yang diproduksi atau dijual. Pajak tidak
Income.
langsung bersifat menaik kan
harga jual sedangkan subsidi sebaliknya. Selanjutnya, produk regional neto atas dasar biaya produksi disebut sebagai Pendapatan Regional. 4. Angka - angka
per
kapita adalah
ukuran-ukuran indikator ekonomi
4. Per capita
figures are obtained
by dividing the indicators above by
sebagaimana diuraikan diatas dibagi
the total population at mid year.
dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.
1.2
D
Kegunaan Nasional
Statistik
Pendapatan
ata pendapatan Regional adalah salah satu indikator makro yang
1.2
Regional
Income
Statistics
Benefits
R
egional income data is an economic indicator used for
dapat menunjukkan kondisi perekonomian
showing region economic condition
daerah setiap tahun.
annually.
Manfaat yang dapat diperoleh dari data ini
The benefits from this data are :
antara lain adalah : 1.
PDRB
harga
berlaku
nominal
1.
GDRP at current prices shows the
menunjukkan kemampuan sumber daya
capability of economic resources to
ekonomi yang dihasilkan
produce products in a region. A
daerah.
Nilai
PDRB
oleh suatu yang
large value of GDRP shows a strong
besar
economic capability.
menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang besar. 2. PDRB
menjukkan
2. GDRP at current prices shows the
pendapatan yang memungkinkan dapat
income received by the residents of
dinikmati oleh penduduk suatu daerah.
a region.
3. PDRB
harga
harga
berlaku
konstan
(riil)
dapat
3. GDRP at constant prices gives a
digunakan untuk menunjukkan besarnya
picture for economic growth either
struktur ekonomi
for the whole or specific sector
secara keseluruhan
atau setiap sektor dari tahun ke tahun. 4. Distribusi PDRB harga berlaku menurut sektor
menunjukan besarnya struktur
perekonomian
dan
peranan
annually. 4.
Distribution of GDRP at current prices
shows
the
economic
sektor
structure of a country. A big share
ekonomi yang mempunyai peran besar
of the sector plays as a basis of the
menunjukkan basis perekonomian suatu
country economy
negara
5. PDRB
harga
penggunaan produk
berlaku
menurut
menunjukkan
bagaimana
barang
dan
jasa
digunakan
untuk tujuan konsumsi, investasi dan diperdagangkan
dengan
pihak
luar
5. GDRP at current prices by expendi ture shows the use of goods and services investment,
for and
consumption, trade
with
overseas.
negeri.
6. Distribusi PDRB menurut penggunaan
6. Distribution
of
GDRP
by
kelembagaan
expenditure explains the share of
menggunakan barang dan jasa yang
institution products by economic
dihasilkan dari sektor ekonomi.
sectors.
menunjuk
kan
peranan
7. PDRB penggunaan atas dasar harga
8.
7.
GDRP at constant prices by expen
konstan bermanfaat untuk pengukuran
diture has benefits for exposing
laju pertumbuhan konsumsi, investasi
the real growth of consumption,
dan perdagangan luar negeri.
investment, and external trade.
PDRB dan PRB per kapita atas harga berlaku PDRB
8.
Per capita GDRP
and
GRP at
menunjukkan nilai
current prices give a clue of GRP
dan PRB per kepala atau
and GNRP per person. These data
per satu orang penduduk.
also conclude the GDRP and the GRP
distributed
equally
to
population in a year. 9.
PDRB
dan PRB per kapita atas
dasar
harga konstan berguna untuk
9.
Per capita GDRP and GRP have benefit
for
mengetahui pertumbuhan nyata
growth
adjusted
ekonomi perkapita.
growth.
1.3.
U
Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan
raian sektoral yang disajikan dalam bab ini mencakup ruang
exposing by
economic population
1.3.
Coverage And Estimate Method
S
ectoral description presented in this chapter includes
lingkup dan definisi dari masing-masing
coverage and definition for sector and
sektor dan sub-sektor, cara-cara
sub-sector, estimation of value added
perhitungan Nilai Tambah Bruto (NTB) baik
both at current and constant 2000
atas dasar harga berlaku maupun atas dasar
market prices, and is data sources.
harga konstan 2000, serta sumber datanya . 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
1.1
Tanaman Bahan Makanan
1.
Agriculture, Forestry and Fishery
1.1 Farm Food Crops This sub sector includes
Sub-sektor ini mencakup komoditi bahan makanan seperti padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, umbi-umbian, kacang tanah kacang kedele, kacang-kacangan
commodities such as paddy, maize, cassava, sweet potatoes, root crops, peanuts, soy bean, other bean and nuts, vegetable and other form food crops.
lainnya; sayur – sayuran, buah-buahan, padipadian serta bahan makanan lainnya. 1.2
Tanaman Perkebunan
1.2 Estate Crops This sub-sector covers all kinds
Sub-sektor ini mencakup semua jenis kegiatan tanaman perkebunan yang diusahakan baik oleh rakyat maupun oleh perusahaan perkebunan. Komoditi yang dicakup meliputi antara lain cengkeh, jahe, jambu mete jarak, kakao, karet, kapas, kapok, kayu manis, kelapa, kelapa sawit, kemiri, kina, kopi, lada, panili, serat karung,
of estate crops activities, for example clove, ginger, cashew fruit, castor, cocoa, rubber, cotton, kapok, cinnamon, coconut, oil palm, candle nut, quinine, caffee, pepper, vanilla, sackfibre, sugar cane, tobacco, tea and other estate crop
tebu, tembakau, serta tanaman perkebunan lainnya. 1.3
Peternakan dan Hasilnya Sub-sektor ini mencakup semua
kegiatan pembibitan dan budidaya segala jenis ternak dan unggas dengan tujuan untuk dikembangbiakkan, dibesarkan, dipotong dan iambil hasilnya, baik yang
1.3
Livestock and Its Products
This sub-sector covers activities all kinds of animal husbandry and poultry for
to
breeding,
growing
up,
slaughtering and obtain its product
dilakukan rakyat maupun oleh perusahaan
undertaking by people and livestock
peternakan. Jenis
company. Kind of animal husbandry
ternak yang dicakup adalah : sapi, kerbau, kambing, babi, kuda, ayam, itik, telur ayam, telur itik, susu sapi serta hewan peliharaan
coverscattle, buffalo, goat, pig, horse, chicken, duck, eggs, fresh milk, and other caring animals
lainnya. 1.4
Kehutanan
1.4
Forestry
Sub-sektor ini mencakup kegiatan
This Sub-sector involves cutting
penebangan segala jenis kayu serta pengambilan daun-daunan, getah-getahan dan akar-akaran, termasuk juga kegiatan perburuan. Komoditi yang dicakup meliputi: kayu gelondongan (baik yang berasal dari hutan rimba maupun hutan budidaya), kayu bakar, rotan, arang, bambu, terpentin, gondorukem, kopal, menjangan, babi hutan, serta hasil hutan lainnya.
of wood, gathering products such as leaves, saps and roots, including hunting. Commodities covered are log (from extensive jungle and cultivated forest), fire wood, rattan, charcoal, bamboo, turpentine, gandarukem, peel, deer, wild pig and other forest products.
1.5 Perikanan Sub-sektor ini mencakup semua
1.5 Fishery Fishery Sub-sector includes all
kegiatan penangkapan, pembenihan dan budidaya segala jenis ikan dan biota air lainnya. Komoditi hasil perikanan antara lain seperti ikan mas, ikan mujair, ikan sepat. Ikan gabus, ikan baung, ikan lele, udang dan
kind of cultivating fish, both in freshwater Fishery products are mas fish, majair fish,sepat fish and other freshwater
fishes
ikan darat lainnya. 1.6
Jasa Pertanian Jasa pertanian merupakan jasa-jasa
khusus yang diberikan untuk menunjang kegiatan ekonomi pertanian berdasarkan
1.6
Agriculture Service Agriculture service are identified
as supporting activity for agriculture
suatu pungutan atau kontrak tertentu.
economic such as contractual work and
Termasuk dalam jasa pertanian adalah
percentages to results. Included in this
penyewaan alat pertanian dengan
sub-sector is agriculture equipment
operatornya dengan syarat pengelolaan dan
rental with operator under condition
resiko usaha tersebut dilakukan secara
that the organizing and activity risk are
terpisah. Dalam penghitungan nilai tambah
separately. Value added of agriculture
jasa pertanian ini terdistribusi pada masing-
sector,
masing sub-sektor (misalnya jasa dokter
agriculture service and distributed into
hewan pada sub-sektor peternakan, jasa
each sub-sector (such as animal doctor
conceptually,
included
in
services in the livestock sub-sector, coffee picking service memetik kopi pada sub-sektor perkebunan). Akan tetapi karena sampai saat ini belum didapat informasi yang lengkap tentang jasa pertanian, maka untuk alasan praktisnya nilai tersebut dianggap terwakili dalam besarnya persentase mark-up untuk tiap-
in
estate
incomplete
crops). in
Because
of
information
the the
agriculture services, calculated by a certain percentage as mark-up value to the each agriculture sub-sector.
tiap sub-sektor pertanian.
1.7
Metode penghitungan Output dan Nilai Tambah
1.7 Estimation Methods of Value Added and Output
Pendekatan yang digunakan dalam memperkirakan nilai tambah sektor pertanian adalah melalui pendekatan produksi. Pendekatan ini didasarkan pada pertimbangan tersedianya data produksi dan harga untuk masing-masing komoditi pertanian. Secara umum, nilai output setiap
Approach that is used in estima ting the agriculture sector value added is through production approach. This approach based on the availability of production and price data for each agriculture commodity. In generally, output of each
komoditi diperoleh dari hasil perkalian
commo dity is obtained by multiplying
antara produksi yang dihasilkan dengan
both
harga produsen komoditi bersangkutan.
producer’s
Menurut sifatnya, output dibedakan atas
characteristic, output is divided into
dua jenis yaitu output utama dan output
two kinds, namely main output and by
ikutan. Disamping itu diperkirakan melalui
product.Commodities
besaran persentase pelengkap (mark-up)
agriculture sub sectors which have not
yang diperoleh dari berbagai survey khusus.
data available are estimated through
Total output suatu sub-sektor merupakan
mark-up percentage, obtained from
penjumlahan dari nilai output utama dan
several specific survey. Total output of
ikutan dari seluruh komoditi ditambah
the
dengan nilai pelengkapnya. Nilai Tambah
summing the main products, by products
Bruto (NTB) suatu sub-sektor diperoleh
and some mark-up. Value added is
dari penjumlahan NTB tiap-tiap komoditi.
derived trough a total of all value
NTB ini didapat dari pengurangan nilai
added
output atas harga produsen terhadap
added it self is a residual of output at
seluruh biaya-biaya antara, yang dalam
producer prices minus intermediate
prakteknya biasa dihitung melalui perkalian
inputs, production and costs are valued
antara rasio NTB terhadap output komoditi
at 2000 prices. For The livestock, is
tertentu. Untuk keperluan penyajian data
product can not be estimated directly,
NTB atas dasar konstan 2000 (2000=100),
but is used a certain formula using
digunakan metode revaluasi, yaitu metode
three variables: number of slaughtering
dimana seluruh produksi dan biaya-biaya
plus changes stock and export of
antara dinilai berdasarkan harga tahun
animals
dasar 2000. Khusus untuk sub-sektor peternakan, penghitungan produksinya tidak dapat dilakukan secara langsung, tetapi diperoleh melalui suatu rumus persamaan yang menggunakan tiga peubah, yakni : banyaknya
production price.
sub-sector
and
commodity
According
is
of
resulted
to
its
other
from
of each commodity. The value
ternak
yang
dipotong
ditambah
selisih
populasi ternak dan selisih antara ekspor dan impor ternak.
. 2.
2.
Pertambangan dan Penggalian
Mining and quarrying All commodities covered in this
Seluruh jenis komoditi yang dicakup dalam sektor pertambangan dan penggalian,
sector are grouped into three sub-
dikelompokkan dalam tiga sub-sektor, yaitu
sector; oil and gas mining, non oil-gas
: pertambangan minyak dan gas bumi
mining and quarrying.
(migas) pertambangan tanpa migas dan penggalian.
2. 1 Pertambangan Minyak dan Gas Bumi
2.1
Oil and Gas Mining The oil gas mining covers
Pertambangan migas meliputi kegiatan pencarian kandungan minyak gas bumi, penyiapan pengeboran, penambangan, penguapan, pemisahan serta penampungan
activities of getting and finding oil and gas, exploring, mining, evaporating, gas, exploring, mining, evaporating, separating and obtaining these
untuk dapat dijual atau dipasarkan.
commodities in order to sell and
Komoditi yang dihasilkan adalah minyak
marketed them. Commodities obtained
bumi, kondensat dan gas bumi. Berbeda
are crude oil, condensate and natural
dengan penghitungan sebelumnya, pada penghitungan seri 2000, cakupan komoditi
gas. Other than previous estimation, this 2000 series extended to include
sub-sektor ini diperluas dengan menambahkan uap panas bumi, dimana pada penghitungan seri 1983 komoditi tersebut belum diperhitungkan karena masih belum
natural hot steam from earth, whereas this steam has not include in 1983 estimation yet due to the lack of data.
tersedia datanya Metode
penghitungan
yang
The estimation method used is
digunakan atas
pendekatan
dasar
harga
produksi. berlaku,
Output diperoleh
production approach. Output current prices is obtained through multiplying
melalui perkalian antara kuantum barang
the quantum and per unit price for
yang dihasilkan dengan harga per unit
respective year. While output at
produksi
constant prices is derived through
pada masing-masing tahun. NTB
atas dasar harga berlaku diperoleh dengan
multiplying those quantum and per unit
mengalikan out put tersebut dengan rasio
prices at 2000 year. By multiplying the
NTB terhadap output pada masing- masing
output with ratio of value added we get
tahun. Sedangkan out put atas dasar harga
value added at 2000 prices.
konstan
2000
diperoleh
dengan
cara
revaluasi, yaitu mengalikan kuantum barang yang dihasilkan pada masing-masing tahun dengan harga per unit produksi pada tahun 2000.
Melalui
perkalian
antara
output
dengan rasio NTB terhadap output tahun 2000 diperoleh NTB atas dasar harga konstan 2000.
2.2
Pertambangan tanpa Minyak
2.2
Non-Oil-Gas Mining This sub-sector includes
Pertambangan tanpa migas meliputi pengam bilan dan persiapan pengolahan
obtaining and preparation of further
lanjutan benda padat, baik di bawah maupun
processing of solid object, whether
diatas permukaan bumi serta seluruh
beneath,
kegiatan lainnya yang bertujuan untuk memanfaatkan bijih logam dan hasil tambang lainnya. Hasil dari kegiatan ini adalah batu bara, pasir besi, biji timah, biji
under or above earth and also all activities to utilize those products. The commodities are coal, iron ore, tin, nickel, ferrous nickel, nickel mates,
nikel, ferro nikel, nikel mattes, biji bauksit,
bauxite, gold and silver, manganese,
biji tembaga, bijih emas dan perak, bijih
sulfur, iodine, phosphate, natural
mangan, belerang, yodium, fosfat, aspal
asphalt and others.
alam serta komoditi tambang selain tersebut diatas. Untuk memperoleh output beberapa komoditi tambang seperti batubara, bijih bauksit, bijih timah, bijih tembaga, bijih nikel, ferro nikel, nikel, nikel mates, bijih emas dan bijih perak tetap digunakan metode pendekatan produksi. Cara yang digunakan untuk memperoleh output dan NTB atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan 2000 ditempuh cara yang sama dengan cara yang digunakan pada
To estimate output of commodities like coal, iron ore, tin, nickel, ferrous nickel, nickel mates, bauxite, gold and silver used production approach. The methode to estimate output and value added at current prices and constant prices 2000 used the same at oil and gas mining, it’s revaluasi
sub-sektor pertambangan migas, yaitu revaluasi. Untuk memperoleh output dan NTB komoditi pasir besi, bijih mangan dan belerang
For iron, manganese and sulfur commodities, the estimation of their
menggunakan cara yang berbeda dengan
output and value added is obtained by
komoditi-komoditi diatas.
applying other procedures than explaned above.
2.3
Penggalian Sub-sektor ini mencakup
2.3 Quarrying This sub-sector covers
penggalian dan pengambilan segala jenis
quarrying and gathering all kinds of
barang galian seperti batu-batuan, pasir dan
stone, sand and soil which are generally
tanah yang pada umumnya berada pada
available on earth. The products are
permukaan bumi. Hasil dari kegiatan ini
mount stones, river stones, lime stones,
adalah batu gunung, batu kali, batu kapur,
pebbles, corals, marbles, sand used in
koral, kerikil, batu karang, batu marmer,
material construction, silicate, kaolin,
pasir untuk bahan bangunan, pasir silika,
quartz.
pasir kwarsa, kaolin, tanah liat. Output penggalian lainnya atas dasar harga konstan tahun 2000 diestimasi melalui pergeseran output tahun 1993 menjadi output tahun 2000, dengan menggunakan perubahan output sektor bangunan atas dasar harga konstan (1993=100). Lalu output ini dikalikan dengan rasio NTB terhadap output tahun 2000 sehingga diperoleh NTB atas dasar harga konstan tahun 2000. Output harga berlaku diperoleh setelah output atas dasar harga konstan 2000 dikalikan dengan indeks HPB penggalian (2000=100). Selanjutnya untuk
Output of other quarrying products at 2000 constants prices also based on 1993 output and extrapolated to 2000 by using indicator of construction change at real value (1993 = 100). This output then multiplied with the value added ratio to obtain value added at constant 2000 price. The current values are derived through using index of whole saleprices of quarrying for the output, and further multiply it with value added ratio to get the value added current values.
memperoleh NTB atas dasar harga berlaku, output ini dikalikan dengan rasio NTB terhadap output pada masing-masing tahun.
3. Industri Pengolahan Seperti halnya pada seri tahun dasar 2000, industri pengolahan dibedakan atas dua kelompok besar yaitu pertama industri
3.
Manufacturing
As in the previous 1983 series data, the manufacturing sub-sector is divided into first, oil and gas processing industry and second, non-oil-gas manufacturing.
pengolahan minyak dan gas bumi (migas),
kedua industri pengolahan tanpa migas.
3.1 Industri tanpa Migas
3.1 Non Oil-Gas Industry
Sejak tahun 2000 Industri
Start in 2000, the
pengolahan tanpa migas disajikan menurut
manufacturing industry of non-gas
dua digit kode Klasifikasi Lapangan Usaha
presents in 2 digits of industrial
Industri (KLUI) yaitu industri makanan,
classification (KLUI) that is : foods,
minuman dan tembakau (31); industri
tobacco and beverages industries (31);
tekstil, pakaian jadi dan kulit (32); industri
textile, garment and leather industries
kayu, bambu dan rotan (33); industri kertas
(32); wood, bamboos, and rattan
dan barang dari kertas (34); industri kimia
industries (33); paper and paper
dan barang-barang dari kimia dan karet
industries (34); chemical and rubber
(35); industri barang galian bukan logam
product industries (35); cement and non
(36); industri logam dasar (37); industri
metallic mineral industries (36); iron
barang dari logam, mesin & peralatannya
and basic steel industries (37);
(38); dan industri pengolahan lainnya (39).
transport equipment, machinery industries (38); and other manufacturing industries (39).
Didalam perhitung pada tahun dasar 2000=100 digunakan sebagai acuan adalah Tabel Input-Output Indonesia tahun 1993 sehingga semua kode KLUI yang dimulai dengan angka 3 (tiga) sudah dimasuk dalam sektor industri. Seperti halnya pada seri tahun dasar 1993, maka pada industri pengolahan tanpa migas ini juga dibedakan atas tiga bagian yaitu : industri pengolahan tanpa migas besar sedang (tenaga kerja > 20 orang), industri pengolahan tanpa migas
Estimation of the base year 2000 = 100 based on the 1993 I-O tables where the classification (KLUI) used the starts with the number 3 as industry code. As it has shown in data series of 1993, the manufacturing non oil gas for 2000 series is also the divided into 3 groups: large and medium industry (labors > 20 person), small industry (519 labors); and household industry
kecil (tenaga kerja 5-19 orang) dan industri
(labors <4 persons).
pengolahan tanpa migas kerajinan rumah tangga (tenaga kerja < 4 orang).
Large and Medium Industry Industri Besar Sedang
Method of estimation used is Metode penghitungannya menggunakan pendekatan produksi, yaitu output dihitung lebih dahulu, kemudian setelah dikurangi dengan biaya antara diperoleh nilai tambah brutonya. Pada prinsipnya metode estimasi yang digunakan, baik pada seri lama maupun pada seri baru tidak berbeda yaitu menggu nakan cara inflasi untuk menghitung atas dasar harga
production approach, that is to estimate output first and then deducted it with intermediate input to get gross value added. In principle the method for the new series is the same as for the old series. The method is to use inflation method for estimating current values and extrapolation for the constant prices.
berlaku dan cara ekstrapolasi untuk menghitung atas dasar harga konstannya.
Industri kecil dan Kerajinan Rumah
Small and House hold Industry
tangga Pada prinsipnya cakupan dan definisi
In principle, scope and definition
kegiatan Industri Kecil dan Kerajinan
of the small and house hold industry
Rumah tangga IKKR) sama dengan cakupan
(IKKR) is the same as the large and
dan definisi kegiatan industri
medium industry of non oil gas
Besar/Sedang tanpa migas. Perbedaannya
activities. The different only is in the
terletak pada jumlah tenaga kerja yang
use of labors. An establishment is
terlibat dalam kegiatan industri tersebut.
defined as small industry if it uses 5 to
Suatu perusahaan dikatakan sebagai
19 labors. Mean while an establishment
Industri Kecil jika tenaga kerjanya
is categorized as house hold industry if
berjumlah antara 5 sampai 19 orang.
it uses less than 5 labors.
Sedangkan perusahaan digolongkan sebagai industri Kerajinan Rumah tangga jika tenaga kerjanya berjumlah kurang dari 5 orang. Dengan adanya pergeseran tahun
As the base year changes from
dasar 1983 ke 2000, serta penyempurnaan yang berkaitan dengan kelengkapan data pendukung, maka metode penghitungan output dan NTB sub-sektor ini diperbaiki dengan menggunakan pendekatan tenaga kerja, yang dihitung secara rinci menurut kegiatan industri yang dikelompokkan dalam tiga digit KLUI.
4. Listrik, Gas dan Air Bersih
1983 to 2000, and the improvement of estimation due to the more complete data, then the method of estimation for the value added is also improved by using labors used which was accounted detailed according to groups of 3 digit classification (KLUI).
4.
Electricity, Gas and Water Supply
4.1 Electricity 4.1 Listrik
This activity covers providing Kegiatan ini mencakup pem bangkitan dan penyaluran tenaga listrik, baik yang diselenggarakan oleh Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN) mau pun oleh perusahaan Non-PLN seperti pembangkitan listrik oleh Perusahaan Pemerintah Daerah dan listrik yang diusahakan oleh swasta (perorangan maupun perusahaan), dengan
and distribution of electric power, either by central state company of electricity (PLN) or by establishment of regional states and personal or private own for the purpose of selling the power. Production of electricity consists of electric sold, own used, loss in transmission, and stolen electricity.
tujuan untuk dijual Listrik yang dibangkitakn atau yang diproduksi meliputi listrik yang dijual, dipakai sendiri, hilang dalam transmisi, dan listrik yang dicuri. Metode penghitungan untuk seri
Method of estimation for 2000 series data of this sub-sector is the
2000 pada sub-sektor ini adalah sama
same as method used for series of 1993
dengan metode penghitungan yang dipakai
previously, that is the production
pada seri 1993 yaitu dengan menggunakan
approach.
pendekatan produksi. 4.2 Air Bersih
Kegiatan sub-sektor air bersih mencakup proses pembersihan, pemurnian dan proses kimiawi lainnya untuk menghasilkan air minum, serta pendistribusian dan penyalurannya secara langsung melalui pipa dan alat lain ke rumahtangga, instansi pemerintah maupun swasta.
4.2 Water supply
This sub-sector covers the refinery and processing of water and other chemical processing of water to produce clean water, including distri bution and supplying directly through pipe and other tool to satisfy house hold, government institution and privates.
Metode penghitungan yang digunakan pada seri 2000 ini masih sama dengan metode penghitungan yang digunakan pada seri 4. Listrik, Gas dan Air
Methode of estimation used for the 2000 series is also the same as the old 1993 series that is the production approach.
Bersih yaitu dengan menggunakan pendekatan produksi. 5.
Bangunan Kegiatan sektor bangunan terdiri
dari bermacam-macam kegiatan meliputi pembuatan, pembangunan, pemasangan dan perbaikan (berat maupun ringan) semua jenis kontruksi yang keseluruhan kegiatan sesuai dengan rincian menurut KLUI. Metode yang digunakan untuk mendapatkan NTB sektor bangunan adalah
5. Construction Activities of construction sector consists of various activities such as building, constructing, installment and Maintenance (small and costly) all kinds of construction which are consistent as the KLUI remark. Method to calculate value added of the construction sector is
melalui pendekatan arus barang (Commodity
commodity flows, this method lays on
flows). Penggunaan metode ini didasarkan
the principle that output of the
pada pemikiran bahwa besarnya output pada
construction sector is on line with the
sektor bangunan sejalan dengan besarnya
input commodity used for construction.
input komiditi yang dipergunakan untuk
Method for estimating value added and
bangunan. Metode estimasi untuk
output are the extrapolation where
memperoleh output dan NTB sektor
output value added at constant prices
bangunan, menggunakan cara ektrapolasi
are estimated first and then the
yang mana output dan nilai tambah bruto
current values at second.
dengan harga konstan harus diperoleh dahulu sebelum memperoleh output dan NTB harga berlaku.
6.
Perdagangan, Hotel dan Restoran
6.
Trade, Hotel and Restaurant
6.1 Trade
6.1 Perdagangan
Kegiatan yang dicakup dalam sub-
Activities cover in sub-sector
sektor perdagangan meliputi kegiatan
trade are to buy and sell products,
membeli dan menjual barang, baik barang
either the new or the used goods, for
baru maupun bekas, untuk tujuan
distribution without changing
penyaluran/pendistribusian tanpa
characteristics of the products. Trade
mengubah sifat
sub-sector consists of wholesale and
barang
tersebut.
barang baru atau bekas oleh pedagang dari
retail sale. The wholesale includes
pro dusen atau importir ke pedagang besar
activities that gathers and resold of
Sub-sektor perdagangan dalam
new and used goods by the traders,
perhitungannya dikelompokan kedalam dua
purchased from producers and
jenis kegiatan yaitu perdagangan besar dan
importers and selling to whole sellers,
perdagangan eceran. Perdagangan besar
retail sellers, establishments and non
meliputi pengumpulan dan penjualan kembali
profit institutions. While retailers include the activities of trading which
lainnya, pedagang eceran, perusahaan dan
providing services to personal
lembaga yang tidak mencari untung.
consumers or household without
Sedangkan perdagangan eceran mencakup
changing characteristics of new and
kegiatan pedagang yang umumnya melayani
used products.
konsu men perorangan atau rumahtangga tanpa merubah sifat, barang baru atau barang bekas. Metode yang digunakan yaitu metode arus barang. Output atau margin perdagangan merupakan selisih antara nilai jual dan nilai beli barang yang diperdagangkan setelah dikurangi dengan biaya angkut barang dagangan yang dikeluarkan oleh pedagang. Dengan cara metode arus barang, output dihi tung berdasarkan margin perdagangan yang timbul akibat memperdagangkan barang-ba rang dari sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, industri serta barangbarang yang berasal dari impor. NTB diperoleh berda sarkan perkalian antara total output dengan rasio NTB. Kemudian untuk memperoleh total NTB sub-sektor perda gangan adalah dengan menjumlahkan NTB tersebut dengan pajak penjualan dan
Method used in this sub-sector is commodity flows. Output on trade margin is defined as a different of selling value and purchasing value of the traded goods and often free from transport cost paid by traded, with the commodity flows, the output is accounted based on trade margin earned from trading the agriculture sector, mining and quarrying, manufacturing products including products from import. Value added is obtained through multiplication of out put total and ratio value added. Further for obtaining value added, the subsector of trade is to sum up the value added and the sales tax and custom duty of import.
bea masuk barang impor.
6.2 Hotel 6.2 Hotel
This sub-sectors includes Sub-sektor ini mencakup kegiatan
providing accommodation by part or
penyediaan akomodasi yang menggunakan
whole of the building for temporarily
sebagian atau seluruh bangunan tempat
staying. The accommodation defined
penginapan. Yang dimaksud akomodasi disini
here is the star hotels, non star hotels,
adalah hotel berbintang maupun tidak
and other for temporarily living such
berbintang, serta tempat tinggal lainnya
as inn, motel and the like. Including
yang digunakan untuk menginapan seperti
activities are providing and supplying
losmen, motel dan sejenisnya. Termasuk
foods and drinks and other facilities
pula kegiatan penyediaan makanan dan
For the guests which are in the same
minuman serta penyediaan fasilitas lainnya
management with the ac commodation.
bagi para tamu yang menginap dimana
Reasons to include this is due to the
kegiatan-kegiatan tersebut berada dalam
difficulties of data separa tion.
satu kesatuan manajemen dengan penginapan. Alasan penggabungan ini karena datanya sulit dipisahkan. NTB sub-sektor hotel diperoleh dengan menggunakan pendekatan produksi, Indikator produksi yang digunakan adalah malam kamar dan indikator harganya adalah rata-rata tarif per malam kamar. Output atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan perkalian indikator produksi dengan indicator harganya. Sedangkan NTB diperoleh berdasarkan perkalian output dengan rasio NTBnya. Output dan NTB atas dasar harga konstan dihitung dengan menggunakan metode ekstrapolasi.
Value added of hotel sub-sector is obtai ned through production approach. Indicators of production used are numbers of room-nights and the indicators for pri ces are average prices of the rate of room-nights. Output at current prices is obtained based on multiplication of production indicator and price indicators. On the hand the value added is derived by applying value added ratio to output. Output and value added at constant prices are accounted by using extrapolation method
6.3 Restoran
6.3 Restaurant Activity of this sector is to
Kegiatan sub-sektor restoran mencakup usaha penyediaan makanan dan
supply a ready foods and drinks for
minuman jadi yang pada umumnya
consume which usually consume at the
dikonsumsi di tempat penjualan. Kegiatan
place of selling. These activities are for
yang termasuk dalam sub-sektor ini seperti
example restaurant all kinds, caffee
Rumah makan, warung nasi, warung kopi,
shop, drinking place canteen and
catering dan kantin
catering. Aproach to estimate value added
Pendekatan yang digunakan untuk menghitung NTB sub-sektor restoran yaitu
of sector restaurant is a consumption
pendekatan pengeluaran konsumsi makanan
expen diture for foods and drink
dan minuman jadi di luar Rumah.
outside of home.
7. Pengangkutan dan Komunikasi
7.
7.1 Pengangkutan
7.1 Transport
Kegiatan yang dicakup dalam
Transport and Communication
Transport sub-sector includes
kegiatan sub-sektor pengangkutan terdiri
rail road transport; road transport; Sea
atas Jasa Angkutan Rel; Angkutan Jalan
transport and services allied to
Raya; Angkutan Sungai dan Jasa penunjang
transport. Those activities are intended
angkutan.Kegiatan pengangkutan meliputi
to move people and goods from one to
kegiatan pemindahan penumpang dan barang
another places. Using a public
dari satu tempat ke tempat lainnya dengan
transport ether has a motor or without
menggunakan alat angkut atau kendaraan,
motor, Services activities are the one
baik bermotor maupun tidak bermotor.
to support the transport activities for
Sedangkan jasa penunjang angkutan
example terminal and storage.
mencakup kegiatan yang sifatnya menunjang kegiatan pengangkutan seperti terminal, pelabuhan dan pergudangan.
Angkutan Rel Meliputi pengangkutan barang dan
Rail road Transport It cludes at transportation of
penumpang menggunakan alat angkut kereta
goods and passengers by using rail
api yang sepenuhnya dikelola oleh
transport which is fully operated by
Perusahaan Kereta Api Indonesia (PT KAI).
state public company (Pt KAI)
Metode estimasi yang digunakan
Method of estimation is the
yaitu pendekatan produksi. Output dan NTB
production approach, output and value
atas dasar harga berlaku diolah dari laporan
added at carrent prices are collected
keuangan PT KAI. Sedangkan output atas
from financial report of the rail
dasar
company. While the constant piece is
harga konstan 2000 diperoleh
dengan metode ekstrapolasi yaitu dengan
estimated through the extrapolation
menggunakan penumpang dan barang sebagai
method that is to use number of
ekstrapolatornya. NTB diperoleh
passengers and goods loaded as
berdasarkan perkalian antara output atas
extrapolation. Value added is obtained
dasar harga konstan dengan rasio NTB
through applying a value added ratio of
tahun 2000.
2000 base year.
Angkutan Jalan Raya
Road Transport
Meliputi kegiatan pengangkutan
This sub-sector cavers the
barang dan penumpang menggunakan alat
transport of good and passangers using
angkut kendaraan jalan raya, baik bermotor
a road vehicle either has a motor or
maupun tidak bermotor. Termasuk pula
without motor. Including also a rental
kegiatan charter/sewa kendaraan baik
vehicles with or without drivers.
dengan atau tanpa pengemudi. Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Output atas dasar harga berlakunya merupakan
Method estimation is production approach. The current output is to multiplying production indicators and
perkalian antara indikator produksi dengan
prices indicators for each kind of
indikator harga untuk masing-masing jenis
vehicles. Output at constant price is to
angkutan. Sedangkan output atas dasar
apply an extrapolation method. Value
harga konstan diperoleh dengan
added is accounted by using value added
menggunakan metode ekstrapolasi. NTB
ratio to output.
dihitung berdasarkan perkalian antara rasio NTB dengan outputnya.
Angkutan Sungai
River Transport Kegiatan yang dicakup meliputi
Activities coverd in this sub-
kegiatan pengangkutan barang dan penumpang dengan menggunakan kapal/angkutan sungai baik bermotor maupun tidak bermotor. Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Indikator produksi yang digunakan adalah jumlah penumpang dan barang. yang diangkut. Output atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan perkalian indikator produksi dengan indikator harga dari angkutan sungai. Untuk output atas dasar harga. Rasio-rasio yang digunakan adalah rasio harga konstan diperoleh dengan metode ekstrapolsi. Sedangkan NTB diperoleh berdasarkan perkalian antara rasio NTB dengan outputnya.
Jasa Penunjang Angkutan Mencakup kegiatan yang bersifat
sector are transporting goods and passengers using boats/vessels of river either having motorized or non motorized. Mehod of estimation is the production approach. Production indicator used is number of passengers and goods transported. Output at current prices is obtained from multiplication of the production indicators and price indicators for river transport. Output at constant prices is gathered through the extrapolation method. The value added is obtained by applying value added ratio.
Transport Services It covers all activities to
menunjang dan memperlancar kegiatan peng
support and smoothing transportation
angkutan, yaitu meliputi jasa-jasa pengang
for the river and land (terminals and
kutan Sungai, pengang kutan darat
parking) and agencies.
(Terminal dan Parkir), dan keagenan penumpang.
Method of estimation used is Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Output dan NTB atas dasar harga berlaku dari kegiatan-kegiatan yang sifatnya monopoli diperoleh dari pengolahan laporan keuangan BUMN yang terkait. Kegiatan lainnya diperhitungkan dengan mengalikan indikator produksi dengan NTB, rasio mark-up dan
production approach. Output and value added at current prices for the monopolize activity are gathered from financial report of BUMN. Other activities are estimated by multiplying production and price indicators. Ratios that is used are value added and mark up.
rasio lainnya yang sesuai.
7.2
Komunikasi
7.2 Communication Sub-sektor ini terdiri dari kegiatan pos dan Giro, Telekomunikasi, dan Jasa Penunjang Komuni kasi. Pos dan Giro mencakup kegiatan pemberian jasa kepada pihak lain dalam hal pengiriman surat, wesel dan paket pos yang diusahakan oleh PT. Pos Indonesia. Kegiatan telekomunikasi meliputi pemberian jasa kepada pihak lain dalam hal pengiriman berita melalui telegram, telepon dan telex yang diusahakan oleh perusahaan seperti PT Telkom dan PT Indosat. Jasa penunjang Komunikasi meliputi kegiatan lainnya yang
This sub-sector consists of pos & Giro, Telecommunication and Services allied to communication. Pos & Giro activities include providing services to others in the form of sending letter, money order and packed which are operated by PT Pos Indonesian includes providing services to others in the form of sending information through telex, telephone operated companies such as by PT Tekom and PT Indosat. Services allied to communication such as
menunjang komunikasi seperti warung
telecommunication shop (wartel), radio
telekomunikasi (Wartel), radio panggil
call (pager) and celluar telephone
(pager) dan telepon seluler (ponsel).
(ponsel).
Metode estimasi yang digunakan
Method of estimation used is
adalah pendekatan produksi. Output atas
production approach. Output at current
dasar harga berlaku berupa
prices is gathered from financial
pendapatan/penerimaan Pos dan Giro serta
reports of these companies. Value
Telekomunikasi diperoleh dari laporan
added is also from the financial report
keuangan. NTB atas dasar harga berlaku
in the form of summing wages and
diperoleh pula dari laporan keuangan berupa
salaries. Profit or loss, depreciation and
penjumlahan upah dan gaji, penyusutan,
other components of the value added,
laba/rugi, dan komponen-komponen lainnya
value added and output at constant
dari NTB. Sedangkan Output dan NTB dari
price are estimated by extrapolation
harga konstan diperolah dengan metode
method.
ekstrapolasi. Output dan NTB jasa penunjang angkutan diestimasi dengan pendekatan produksi, yaitu dengan menggunakan jumlah perusahaan sebagai indikator produksi, danrata-rata pendapatan per perusahaan sebagai indikator harganya. Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan dihitung dengan metode ekstrapolasi.
Output and value added of services allied to transport are also estimated by extrapolation metod, that is by using number of establishments as production indicator and average income per establishment as prices indicator. Output and value added at constant prices are also estimated through the extrapolation method.
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
8.1
Bank
8. Financial, Rentals and Business Sevices
8.1 Bank
Kegiatan yang dicakup adalah kegiatan yang
It covers activities which receive
menerima jasa keuangan pada pihak lain
financial services to other parties for
seperti: menerima simpanan terutama
example : receiving deposits, mainly in
dalam bentuk giro dan deposito,
the forms of giro and deposits,
memberikan kridit/pinjaman baik kredit
providing credit/loan either the short
jangka pendek/ menengah dan panjang,
term or long term, sending money,
mengirim uang, membeli dan menjual surat-
buying and selling securities,
surat berharga, mendiskonto surat
discounting money orders/trade
wesel/kertas dagang/surat hutang dan
securities/loan securities and the like,
sejenisnya, menyewakan tempat
renting place/loker of security and so
penyimpanan barang berharga, dan
on.
sebagainya. Output dari usaha perbankan adalah jumlah penerimaan atas jasa pelayanan bank yang diberikan kepada pemakainya, seperti biaya administrasi atas transaksi dengan bank, biaya pengiriman wesel, dan sebagainya. Dalam output bank dimasukkan pula imputasi jasa bank yang besarnya sama
Output of banking business is defined as total receivable on bank services to custamers, for example administration charges, transfer money charges, and so on. In this output also includes imputation of bank sevices received minus interes paid.
dengan selisih antara bunga yang diterima dengan bunga yang dibayarkan.
8.2
Lembaga Keuangan Tanpa Bank Usaha
Jasa
Asuransi
8.2
Non Bank Financial Institution
Insurance Services
Insurance is a kind of non bank
Asuransi adalah salah satu jenis
financial agents which engages in
lembaga keuangan bukan bank yang usaha
receiving risks an any casualty, damages
pokoknya menang gung resiko-resiko atas
and loss af goods and and people
terjadinya musibah/kecelakaan atas
(including pension fund support). For
barang/ orang tersebut (termasuk
the customers, they can ask claims, on
tunjangan hari tua). Pada pihak ditanggung
their goods casualty and the dead of
dapat menerima biaya atas
persons insured. The insurance services
hancur/rusaknya
barang atau
meng-
akibatkan terjadinya kematian tertanggung.
consists of life insurance, social and casualty and loss insurance.
Jasa asuransi ini dapat dibedakan menjadi asuransi jiwa, asuransi social, serta asuransi kerugian. Asuransi jiwa adalah usaha perasuransian yang khusus menanggung resiko kematian, kecelakaan atau sakit, termasuk juga jaminan haari tua/masa depan pihak tertanggung. Nilai pertanggungan ditentukan dan disetujui oleh kedua belah pihak yang dicantumkan dalam surat perjanjian. Asuransi Kerugian adalah usaha perasuransi yang khusus menanggung resiko atas kerugian, kehilangan atau kerusakan harta milik/benda termasuk juga tanggung jawab hukum pada pihak ketiga yang mungkin terjadi terhadap benda/harta milik tertanggung karena sebab-sebab tertentu dengan suatu nilai pertanggungan yang besarnya telah ditentukan dan disetujui oleh kedua belah pihak yang dicantumkan
The life insurance is an insurance which provides a dead risk, casual or sickness,including a pledge for old life / future life of the insured person. Value of insurance is set by two agents of insurance company and the insured agents and recorded in letter of agreement. The loss insurance is a business which provides a risk on lose and loss or damage of assets or objects, including a responsible on law to the third parties due to the some thing reasons according to the value of insurance. The insurance value is determined by the two parties of concern and it is recorded in the letter of agreement.
dalam surat perjanjian. Asuransi Sosial adalah usaha
The social insurance is on
perasuransian yang mencakup usaha
insurance business which covers life
asuransi jiwa (kerugian) yang dibentuk
(loss) based on government regulations,
pemerintah berdasarkan peraturan-
concerns to the relation between
peraturan yang mengatur hubungan antara
insurance company and the whole or a
pihak asuransi dengan seluruh/segolongan
group of society for the social pur
masyarakat untuk tujuan sosial. Pihak
poses. The insurance company receipts
asuransi ini akan menerima/menampung
premium or obliged donor/contribution
sejumlah iuran/ sumbangan wajib dari
from the society which used the public
masyarakat yang menggunakan jasa
services such as transport services,
pelayanan umum, seperti : jasa angkutan,
health services and services for the
jasa kesehatan, jasa/pelayanan terhadap
vehicle owners and the services of
pemilik kendaraan bermotor dan pelayanan
older’s people.
hari tua. Output dari kegiatan asuransi merupakan rekapitulasi dari output asuransi jiwa, asuransi bukan jiwa (asuransi sosial, asuransi dan reasuransi kerugian serta
Output of the business insurance is a recapitulation of output of life and non life insurance (social loss and broker insurance).
broker asuransi). Biaya antara yang dikeluarkan dalam kegiatan asuransi berupa biaya umum (seperti alat tulis kantor, BBM, rekening listrik dan sebagainya), biaya pemeli haraan, sewa gedung dan biaya administrasi.
Intermadiate cost of the insurance consists overhead / general expenses (for example office expenses, fuels, electric expenses, and others), maintenances, office rents, and
NTB atas dasar harga berlaku
administrative expenses.
diperoleh berdasarkan selisih antara output dan biaya antara yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Sedangkan untuk NTB
Value added at current prices is obtained based on different between output and intermediate inputs
atas dasar harga konstan diperoleh dengan
recorded in the financial reports of the
cara sebagai berikut : untuk asuransi jiwa
insurance companies. Value added at
meng gunakan metode ektrapolasi dan
constant prices is derived as follow :
sebagai ekstrapolatornya adalah jumlah
for the life insurance uses
pemegang polis; untuk asuransi sosial
extrapolation method where the
menggunakan metode ekstrapolasi dan
extrapolations are the number of
sebagai ekstrapola tornya adalah jumlah
polish; for the social insurance use
peserta; untuk asuransi kerugian
number of members; for the loss
menggunakan metode deflasi dan sebagai
insurance uses the deflation method
deflatornya adalah indeks harga
where the wohole sale price index for
perdagangan besar (IHPB) umum.
general as the inflator.
Pegadaian
Pawnshop
Mencakup usaha lembaga perkre ditan
It is an institution of credit
pemerintah yang bersifat monopoli dan
formed by government which
dibentuk berdasarkan ketentuan undang-
monoplized and constituted under the
undang, yang tugasnya antara lain membina
low, which intends to help small
perekonomian rakyat kecil dengan menyalur
economic of society through providing
kan kredit atas dasar hukum gadai dengan
credit based on pledge rule, easy, fast,
cara yang mudah, cepat aman dan hemat.
the main activity is to supply
Kegiatan utamanya adalah memberikan
The main activity is to supply
pinjaman uang kepada segolongan
money loan for group of society under
masyarakat dengan menerima jaminan
the Use pledge/warrant of movable
barang bergerak. Besarnya pinjaman sesuai
goods. The value of warrant is worthy
dengan nilai barang jaminan yang diserahkan
as the value of credits from the
pihak peminjam tanpa syarat apapun
creditors without any restriction on the
mengenai penggunaan dananya.
use of the credit.
Output dan NTB atas dasar harga
Output and value added at
berlaku dari kegiatan Pegadaian diperoleh
current of the pawnshop is recorded
dari hasil pengolahan laporan keuangan
from the financial report of the from
Perum Pegadaian. Outputnya terutama
the financial report of the pawnshop
terdiri dari sewa modal, bunga deposito dan
company (Perum Pegadaian). The output
lain-lain (sewa rumah). NTB diperoleh
is mainly from interst on capital,
dengan mengurangkan output dengan biaya
interest on deposits an other rents
antara.
(house rents). Value added is derived from subtracting intermediate inputs from output. Output and value added at
Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode ekstrapolasi, dan
constant prices use extrapolation method, and the extrapolating is number of consumers.
sebagai ekstrapola tornya adalah jumlah nasabah.
8.3 Sewa Bangunan Sub-sektor ini meliputi usaha persewa an bangunan dan tanah, baik yang menyangkut bangunan tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal seperti perkantoran, pertokoan serta usaha
8.3 Property This sub-sector covers business of rental of building and land, either for dwelling or non dwelling, such as offices, shop and rental on specific time of rent.
persewaan tanah persil. Output untuk persewaan bangunan
Output of building rent is
tempat tinggal diperoleh dari perkalian
entimated through multiplying percapita
antara pengeluaran konsumsi rumahtangga
consumption of dwelling rent, housing
perkapita untuk sewa rumah, kontrak
contract, official condominium,
rumah, sewa beli rumah dinas, perkiraan
estimation ownership of dwelling, tax
sewa rumah, pajak dan pemeliharaan rumah
and maintenance of haouse, with the
dengan jumlah penduduk pertengahan
number of population at mid year.
tahun.
While output of non building
Sedangkan output usaha persewaan
rent is obtained by multiplying the area
bangunan bukan tempat tinggal diperoleh
of building rented and average of rent
dari perkalian antara luas bangunan yang
tariff per square meter. Velue added is
disewa kan dengan rata-rata tarif sewa per
derived from applying value added ratio
m². NTB diperoleh dari hasil perkalian
to output. Value added at constant
antara rasio NTB dengan outputnya, NTB
prices use extrapolation is index of
atas dasar harga konstan diproleh dengan
building are.
menggunakan metode ekstrapolasi dan sebagai ekstrapolatornya indeks luas bangunan.
8.4 Jasa
PerusahaanJasa
Hukum
(Advokat/pengacara, Notaris)
8.4
Business Service Law Services
(Advocate and Notary)
Advocate is the lawyer providing a
Yang dimaksud dengan advokat adalah ahli hokum yang berwenang bertindak
consultation, advice or stand up for a
sebagai penasehat atau pembela perkara
law-suit in administration of justice
dalam pengadilan, baik perkara pidana
either for crime or non crime matters.
maupun perkara perdata. Sedang Notaris
While the notary is a person appointed
adalah orang yang ditunjuk dan diberikuasa
and have a right from Department of
oleh Departe men Kehakiman untuk
Justice to clarify and legitimate leters
mensyahkan dan menyaksikan berbagai
of agreement, land purchasing and the
surat perjanjian, akte dan sebagainya.
like.
Jasa Akuntansi dan Pembukuan Jasa akuntasi dan pembukuan adalah
Accountant and Bookkeeper Services Accountant and bookkeeper
usaha jasa pengurusan tata buku dan
services provide making and checking
pemeriksaan pembukuan termasuk juga jasa
financial report and also services for
pengolahan data dan tabulasi yang
data processing and tabulating as part
merupakan bagian dari jasa akuntasi dan
of the accountant and bookkeeper
pembukuan.
business.
9.
9.
Jasa - jasa
9.1 Pemerintahan umum dan pertanahan Jasa Pemerintahan pada prinsipnya terbagi dua yakni pertama pelayanan dari pemerintahan departemen dan pertanahan, dan kedua pelayanan yang diberikan oleh badan-badan di bawah departemen tersebut. Pelaya nan kedua ini disebut jasa pemerintahan lainnya.
9.1
Services Public Government and Defence This services in principle
consists of first public administration services which are government department and defence, and second services from agents under the department of government. The second services are grouped into other government services.
Administrasi, Pemerintahan dan Ditan
Government administration and
pertanahan
defence sector
Sektor Pemerintahan umum dan
Government administration and
pertahanan mencakup semua departemen
defence sector includes all department
dan non departemen, badan/lembaga tinggi
and non departments, state institutions
negara,
and high state
kantor-kantor dan badan-badan yang berhu
institutions, offices and agents which
bungan dengan administrasi pemerin tahan
controlled by government and defence.
dan pertahanan. Belanja Pegawai guru pemerintah yang
Employiment expenses for administrative are classified into public
memegang tata usaha dikategorikan sebagai
administration while expenses for
administrasi pemerintahan, sedangkan
teachers, which have duty to teach, are
belanja pegawai negeri guru pemerintah
classified into education service. The
yang tugasnya mengajar dikategorikan
same way for those who serve
sebagai jasa pendidikan. Begitu juga dokter
administratively are classified into
pemerintah yang tidak melayani masyarakat.
public administration and doctors who
Dikelompok kan sebagai administrasi
serve directly to society are classified
pemerintahan sedangkan doter pemerintah
into health services.
yang melayani masyarakat dikelompokkan sebagai kesehatan. Kegiatan-kegiatan ini meliputi semua tingkat pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang terdiri dari pemerintahan daerah tingkat I,
These activities include for all government levels, government central, region and below including defence.
tingkat II dan desa termasuk angkatan bersenjata
Jasa Pemerintahan Lainnya Jasa pemerintah lainnya meliputi
Other Government Services Other government services are
kegiatan yang bersifat jasa seperti
services produced, trough government
sekolah-sekolah pemerintah, universitas
schools, universities, hospitals,
pemerintah, rumah sakit pemerintah
museums, guidining of remot people,
bimbingan masyarakat terasing, musium,
recreational, places wich are financed
perpustakaan, tempat - tempat rekreasi
by government impose a few retribution
yang dibiayai dari keuangan pemerintah,
which do not cover all the expenses in
dimana pemerintah memungut pembayaran
running these activities provide
yang pada umumnya tidak mencapai
services for the public/society.
besarnya biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut. Unit – unit usaha
semacam ini menyediakan pelayanan jasa untuk masyarakat. Aparat pemerintah yang melayani penyuluhan KB atau memberi penyuluhan kepada masyarakat terasing dikategorikan sebagai jasa kemasyarakatan lainnya. Sedangkan pegawai pemerintah yang melakukan penjualan karcis masuk taman hiburan, musium atau melayani masyarakat di perpustakaan dikategorikan sebagai jasa hiburan dan kebudayaan.Belanja pegawai dari sektor ini terdiri dari gaji pokok, honorarium dan tunjangan lainnya. Belanja pegawai yang dipisahkan dari belanja pembangunan ditransfer ke belanja rutin, seperti pembayaran honor pegawai negeri yang turut dalam kegiatan proyek.
Government employee which provide service of family planning (KB) and services to remote people are classified into social services. While government employee who include in selling tickets in entertainment park museum or in library are classified as entertainment and cultural services.Employment expenses of this sector consists of basic salaries, supporting salaries, honour and others. Employment expenses derived from development budget is transferred to routine budget. This expenses are for example honorarium of government employee which involved in the development project.
Belanja pegawai jasa pemerintahan lainnya yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun daerah, baik rutin maupun pembangunan adalah untuk guru-guru sekolah negeri, pekerja rumah sakit pemerintah, pekerja bimbingan masyarakat terasing, pekerja perpustakaan dan tempattempat rekreasi serta musium pemerintah.
Government employment expenses for other government sub-sector are employment salaries paid by central and regional government, obtained fram rutine and development budget such as salaries for school teacher, health employee, guiders of remote people, library employee, and recreational and museum employee. Data on depreciation of capital
Penyusutan barang modal untuk
sektor pemerintah umum datanya belum
for public government do not available.
tersedia. Sehingga nilai penyusutan
It is estimate based on ratio to
diadakan estimasi berdasarkan rasio
employment expenses. Input structure
terhadap belanja pegawai. Struktur biaya
of this sub-sector has zero operating
dari sektor ini tidak memuat unsur surplus
surplus. Also it does not have indirect
usaha. Sedangkan pemerintah tidak
taxes, therefore, to obtain gross value
melakukan pembayaran pajak tak langsung,
added is a summation if employement
untuk memperoleh nilai tambah bruto
expenses and depreciation. Data on
diperkirakan dari penjumlahan belanja
estimating the value added are
pegawai serta perkiraan penyusutan. Data
gathered from the realization of
untuk estimasi NTB sektor pemerintahan
government budget.
umum didasarkan pada realisasi pengeluaran pemerintah. Belanja pegawai jasa pemerintahan lainnya yang ditransfer dari pemerintah pusat dan daerah diperoleh dari realisasi anggaran belanja pembangunan menurut sektor dan sub-sektor. Sedangkan belanja pegawai jasa pemerintahan lainnya untuk pemerintah daerah diperoleh dari laporan belanja pegawai menurut jenis pengeluaran.
Employment expenses, which are transferred from central and regional government, are obtained from development budget by economic sector and sub-sectors. While employment expenses of other government service for regional offices are gathered from statement of employment budget by kinds of expenditure.
Disamping belanja pegawai diatas penyusutan juga termasuk dalam penghitungan NTB jasa pemerintahan lainnya. Dimana nilai penyusutan diperkirakan sekitar 5 persen dari nilai belanja pegawai.
Beside to the employment expenses, depreciation also is added up to get the gross value added of other government services sub-sector. The depreciation in this case is estimated to be 5 percent to employment expenses.
Value added at 2000 prices for
Perkiraan NTB sektor pemerintahan umum dan jasa lainnya atas dasar harga
public government and other
konstan 2000 dihitung dengan cara
government services is accounted by
ekstrapolasi menggunakan indeks
using extrapolation method, where the
tertimbang jumlah pegawai negeri menurut
weighted index of number of
golongan kepangkatan.
employment by position levels as extrapolator.
9.2 Swasta Jasa Sosial Kemasyarakatan
9.3 Private Services Sosial Community Services It includes education services,
Meliputi jasa pendidikan, kesehatan, riset/penelitian, palang merah, panti asuhan, panti wreda, yayasan pemeliharaan anak Output jasa sosial dan kemasyarakatan diperoleh dari hasil perkalian antara masing-masing indikator produksi seperti jumlah murid
health, research, red cross, child care, disable Output of the sub-sector is obtained by multiplying production indicator that is number of students per level of education, number of bed the hospital,ect. with the average output per each indicator above.
menurut jenjang pendidikan, jumlah tempat tidur rumah sakit, jumlah dokter, jumlah anak yang diasuh, jumlah orang lanjut usia yang dirawat, jumlah rumah ibadah, jumlah anak cacad yang dirawat dengan rata-rata output per masing-masing indikator.
Jasa Hiburan dan Rekreasi
Recreational and Enterainment Service This services cover production
Meliputi kegiatan produksi dan distribusi film komersial dan film
and distribution of commercial films,
dokumenter untuk kepentingan pemerintah
and documentary films, reproduction
serta reproduksi film video, jasa bioskop
films and video, cenema services,
dan panggung hiburan, studio radio,
podium entertainment, radio studios,
perpustakaan, musium, kebun binatang,
library and museum, zoo, recreation
gedung olah raga, kolam renang, klab malam,
park, tennis court, billiard, karaoke and
taman hiburan, teknis, bilyar, artis
video clip
panggung, karaoke dan video klip Output atas dasar harga berlaku diperoleh dengan menggunakan methode pendekatan produksi, yaitu output diperoleh dari hasil perkalian antara indicator produksi dengan indikator harga. Output kegiatan produksi film diperoleh dari perkalian antara jumlah film yang diproduksi dengan indikator harga. Output kegiatan distribusi filmdiperoleh dari perkalian antara rasio biaya sewa film dengan output bioskop, sedangkan output bioskop diperoleh dari perkalian antara jumlah penonton dengan rata-rata output per penonton. Output panggung hiburan/kesenian dihitung berdasarkan pajak tontonan yang diterima pemerintah. Output untuk jasa hiburan dan rekreasi lainnya pada umumnya didasarkan pada hasil perkalian antara jumlah perusahaan dan jumlah tenaga kerja masing-masing dengan rata-rata output per indikatornya. Dan NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan
Output at current prices is obtained by applying production approach, that is derived from multlipying production indicator and price indicator. Output of film is derived from number of film multiply with average output per film. Output of film distribution is to multiply cost ratio of film rental to movie output. The movie output is obtained from number of visitors and its average output. Output of entertainment podiums is estimated based on movie taxes receipt by government podiums is estimated through number of establishment and number of employment multiply with their respective output. Value added at current prices is derived by using value added ratio multiply the output.
output. Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan menggunakan metode deflasi/ekstrapolasi dengan deflatornya adalah
Output and value added at constant prices are derived through deflating/extrapolating method, where
IHK hiburan & rekreasi/indeks indicator
deflator is the consumer price index
produksi yang sesuai.
(CPI) of recreation and group and the extrapolating is the quantity indicators.
Jasa Perorangan dan Rumah tangga
Personal and Houshold Services It covers all kind of services
Meliputi segala kegiatan jasa yang pada umumnya melayani perorangan dan Rumah tangga. yang terdiri dari : a) Jasa perbengkelan/reparasi kendaraan
activitie which are generally supplied by personal and houshold. It consists of : a) Vehicle repair services, includes small and heavy maintenance of
bermotor, mencakup perbaikan kecil-
privat and public automobiles,
kecilan dari kendaraan roda empat,
motorcycles and like.
dan dua, seperti mobil pribadi, mobil umum, sepeda motor dan sebagainya. b) Jasa perbengkelan/reparasi lainnya
b) Other repair and maintenance
seperti perbaikan/reparasi jam,
service for example for repairing
televisi, radio, lemari es, mesin jahit,
clocks, televisions, radios,
sepeda dan barang-barang, sepeda dan
refrigetors, sewing machines,
barang-barang rumah tangga lainnya.
bicycles, and other househld appliances.
c) Jasa pembantu rumah tangga, mencakup koki, tukang kebun, penjaga malam, pengesuh bayi dan anak-anak dan
c)
Domestic servant, including inde pendent personal services for rentaurant, park, save guard at night, baby & child care, & the
sejenisnya.
d) Jasa perorangan lainnya, mencakup
likes.
d) Other personal services : loundry,
tukang binatu, tukang cukur, tukang
barber shop, sewing shop, cleaning
jahit, tukang semir sepatu, dan
shoes, and the like
sejenisnya. Output atas dasar harga berlaku untuk jasa perbengkelan serta jasa perorangan dan rumah tangga diperoleh dari perkalian antara masing-masing jumlah tenaga kerja dengan rata-rata output pertenaga kerja. Sedangkan output jasa pembantu rumah tangga, pengasuh bayi dan sejenisnya di peroleh dari perkalian antara pengeluaran per kapita untuk pembantu rumah tangga dengan jumlah penduduk pertengahan tahun untuk jasa perorangan yang belum dicakup. NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output, rasio NTB diperoleh dari hasil Survei khusus Input- Output (SKIO). Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode ekstrapolasi.
Output at current prices of maintenance personal and household services are obtained through multiplying each af their labors and average output per labor. While output of domestic servant, baby and child care, and the like are estimated by per capita expenditure multiply with number of servants for domestic servant activity and with number of population at mid year for other services uncovered before. Value added current prices is obtained by applying value added ratio, where the ratio is gathered from special survey of input – output (SKIO). Output and value added at constant price is estimated by using extrapolation method.
II Gambaran Umum Perekonomian Economy General Description
•
Gambaran Umum Perekonomian Economy General Description
•
Pertumbuhan Ekonomi Economic Growth
•
Struktur Ekonomi Economic Structure
•
Inflasi Sektoral Sectoral Inflation
•
Pendapatan Perkapita Per capita Income Economic Structure
•
Inflasi Sektoral Sectoral Inflation
•
Pendapatan Perkapita Per capita Income
BAB II
CHAPTER II
GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN 2.1
GENERAL ECONOMIC DESCRIPTION
2.1 General economic Description of Indonesia
Gambaran umum perekonomian Indonesia
Kondisi
stabilitas
makroekonomi
Conditions
of
Stability
cenderung stabil. Hal tersebut dikarenakan
macroeconomic tend to be stabilized.
kondisi perekonomian pasca krisis ditopang
That mentioned because of condition of
oleh konsumsi dan ekspor. Sementara kondisi
economics
investasi belum menunjukkan peran yang
sustained by consumption and export.
signifikan.
While investment condition not yet shown
of
after
economic
crisis
the role which significant. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
Economic growth Indonesia in the
tahun 2007 mencapai 6,32 persen. Hal
year 2007 reached 6,32 percent. That
tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan
value higher than in 2006 is 5.51 percent.
pertumbuhan sebelumnya
ekonomi yang
Indonesia
tercatat
tahun
sebesar
5,51
persen. Di sisi penawaran, penyumbang utama pertumbuhan sektor
ekonomi
industri
perdagangan,
dan
tersebut
pengolahan, sektor
In supply side, basic contribution
adalah
for economic growth is industrial sector,
sektor
commerce sector, and agriculture sector.
pertanian.
The
National
Economic
Growth
Pencapaian pertumbuhan ekonomi nasional
attainment which high followed by society
yang cukup tinggi diikuti oleh peningkatan
prosperity, that marked by resident
kesejahteraan masyarakat yang ditandai oleh
degradation with lines by a poorness. In
menurunnya penduduk digaris kemiskinan.
the year 2006, noted society amount is
Pada tahun 2006, tercatat jumlah penduduk
under poorness line reach 17,7 percent.
dibawah garis kemiskinan mencapai 17,7
The amount degradation become 16,6
persen. Jumlah tersebut menurun menjadi
percent in 2007
16,6 persen pada tahun 2007.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Economic Growth of Indonesia, 2003-2007 7 6
5.68
4.72
6.32
5 5.48
5.03
4 3 2 1 0 2003
2004
2005
S1 2006
In the year 2007, value of national
Pada tahun 2007 nilai inflasi nasional cenderung
stabil.
faktor-faktor terkendalinya
Membaiknya
kondisi
nonfundamental
dan
factor-faktor
fundamental
memberikan pengaruh terciptanya kondisi
2007
inflation tend to stabilize. The recovery of nonfundamental an fundamental factors give the influence to inflation condition in Indonesia. Stabilized
inflasi Indonesia. Stabilnya perubahan harga barang-
price
change
on
strategic goods like price subsidize oil
BBM
fuel and tariff of electricity ( TDL) in
bersubsidi dan tarif dasar listrik (TDL) di
2007 as especial factor the recovery
tahun
inflation in nonfundamental. While from
barang
strategis
2007
seperti
sebagai
harga
factor
utama
membaiknya inflasi dari sisi non fundamental.
side
Sedangkan dari sisi nonfundamental, masih
control because of still awake of inflation
cukup
expectation
terkendalinya
inflasi
inti
lebih
nonfundamental,
disebabkan oleh masih terjaganya ekspektasi
interaction
inflasi dan minimalnya tekanan dari interaksi
aggregate.
permintaan dan penawaran agregat.
and for
still
enough
minimum supply
and
in
pressure demand
2.2.
Pertumbuhan Ekonomi
2.2 Economic Growth
Economic
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk melihat perkembangan perekonomian suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan agregat pertumbuhan kegiatan ekonomi dari
growth
is
one
of
indicator to see the economics growth in some
region.
represent
the
the
Economic
aggregate
of
growth growth
economic activity from entire sector.
seluruh sektor.
In Secara umum, perekonomian Kabupaten Banyuasin pada tahun 2007 mengalami kemajuan. Hal tersebut ditunjukkan dari angka pertumbuhan ekonomi yang mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2006. Bahkan selama tiga tahun terakhir angka
generally,
economics
of
Regency Banyuasin in 2007 experiencing of progress. That’s shown from natural economics growth increase compared to year 2006. year
Even during three the last
economic
growth
of
Regency
Banyuasin experience improvement.
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyuasin mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 angka pertumbuhan
In
the
year
2007
economic
growth of Regency Banyuasin equal to
ekonomi Kabupaten Banyuasin sebesar 6,33
6,33 percent. Compared to 2005 and
persen. Dibandingkan dengan tahun 2005 dan
2006
2006 pertumbuhan ekonomi selalu mengalami
increased. In 2005, economic growth
kenaikan. Pada tahun 2005, pertumbuhan
equal to 4,58 percent and in 2006 is 6,28
ekonomi sebesar 4,58 persen dan tahun
percent. Economic growth acceleration
2006 sebesar 6,28 persen. Percepatan
during the range of time influenced by
pertumbuhan ekonomi selama kurun waktu
production of regional oil.
tersebut dipengaruhi oleh produksi minyak regional.
economic
growth
always
be
Pertumbuhan ekonomi pada tahun
Economic growth in 2007 without
2007 tanpa migas lebih besar daripada
oil and gas is higher than with oil and gas.
dengan migas. Pertumbuhan ekonomi tanpa
Economic growth without
migas sebesar 6,53 persen. Kondisi tersebut
equal to 6,53 percent. This condition
berkebalikan dengan kondisi tahun 2006.
have reverse with condition in 2006. In
Pada tahun 2006 pertumbuhan ekonomi tanpa
2006, economic growth without oil and
migas lebih rendah daripada dengan migas
gas is lower than by oil and gas is 6,12
yaitu sebesar 6,12 persen.
percent.
Hal tersebut dipengaruhi oleh
That influenced by
oil and gas
oil and gas
produksi migas yang cenderung naik cukup
production which tend to up in 2006.
signifikan pada tahun 2006. Sedangkan pada
While in 2007, Decreasing of oil and gas
tahun 2007 penurunan produksi migas
production influence luence the economic growth
nasional yang secara umum mempengaruhi
of regional.
pertumbuhan ekonomi regional. Pola pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyuasin mengalami pergeseran eran pada tahun 2007. Pertumbuhan ekonomi tanpa migas
Economic
Growth
of
Regency
Banyuasin experience of the friction in 2007. Economic growth without oil and
mengalami percepatan daripada pertumbuhan
gas have acceleration growth Besides
ekonomi dengan migas. Selain hal tersebut,
that,
kebijakan-kebijakan revitalisasi sektor non
sectors
migas sebagai pemicu pergeseran
growth friction.
policy
of
give
revitalitation
influence
to
other
economics
pertumbuhan ekonomi tersebut.
economic growth in the year 2006
Pola laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2006 mempunyai kondisi yang hampir sama dengan kondisi tahun 2007. sektor bangunan (konstruksi) mengalami laju pertumbuhan paling tinggi dibandingkan dengan sektor lainnya. Pada tahun 2007
have
same
construction
condition sector
with
experience
2007. have
highest growth rate than other sectors. In 2007, construction sector experience of the growth rate equal to 15,11 percent.
sektor bangunan mengalami laju pertumbuhan sebesar 15,11 persen.
Besides construction sector, some Selain sektor bangunan, beberapa sektor lainnya juga mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi. Sektor angkutan dan sektor listrik, gas, dan air bersih mengalami laju pertumbuhan diatas 10 persen. Pertumbuhan sektor tersebut masing-masing yaitu 12,93 persen dan 12,11 persen.
other sectors has also experience with high in growth. transportation sector And electrics, gas, and water supply sector experience of the above growth rate 10 percent. Each of them is 12,93 percent and 12,11 percent.
Tabel 2-1 : Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Banyuasin Menurut Sektor Economic Growth Rate in Banyuasin Regency by Sectors (%) Sektor / Sector
2003
2004
2005r
2006*)
2007**)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Pertanian / Agriculture
4.15
3.98
4.36
5.45
5.71
2. Pertambangan / Mining
0.81
30.89
4.34
10.72
7.65
3. Industri Pengolahan / Manufacturing
4.5
3.42
2.27
2.43
2.62
7.12
6.21
5.33
7.56
12.11
5. Bangunan / Constructian
9.43
7.18
9.65
12.4
15.11
6. Perdagangan / Trade
4.24
5.22
5.63
5.63
6.02
7. Angkutan / Transportation
4.95
9.63
8.82
8.99
12..93
11.47
4.92
4.58
4.17
4.31
4. Listrik, Gas, dan Air bersih / Electricity, Gas, and Water
8. Bank, LKBB, Persewaan Bangunan dan Jasa Perusahaan/ Ownership Sector
Dalam kurun waktu empat tahun terakhir
In four last year ago ( 2004-2007), there
(2004-2007), terdapat tiga sektor yang
are three sector has growth rate tend to
mengalami tren laju pertumbuhan yang
go up. That are agricultural sector,
cenderung naik di tiap tahunnya. Sektor
construction, and services. Development
tersebut adalah sektor pertanian, bangunan,
in public facility influence
dan jasa-jasa. Pembangunan dan perbaikan
sectoral growth.
sarana-prasarana masyarakat bisa menjadi pemicu dalam kenaikan pertumbuhan sektoral yang cenderung naik.
to rise of
2.3 Economics Structure
2.3 Struktur Ekonomi
menunjukkan
Economic structure shows the
pembentukan
sectoral contribution in forming GDRP. In
PDRB. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir
three year ago, economic structure of
struktur ekonomi Kabupaten Banyuasin tidak
Regency Banyuasin not experience of
mengalami
significant changes.
Struktur kontribusi
ekonomi
sektoral
dalam
perubahan
yang
signifikan.
Exploit resource
Eksploitasi sumber daya alam menjadi basis
become the bases in economics regional.
dalam perekonomian regional. Hal tersebut
Primary
tercermin dari kondisi struktur ekonomi
contribution than secondary sector and
yaitu sektor primer mempunyai kontribusi
tertiary sector.
yang
paling
besar
dibandingkan
sector
have
the
biggest
dengan
sektor sekunder maupun tersier. Sektor sektor
primer
pertanian
yang dan
terdiri
Primary
dari
pertambangan
sector
consisted
agricultural and mining sector,
of has
mempunyai kontribusi sebesar 48,57 persen
contribution equal to 48,57 percent in
di tahun 2007. Sedangkan sektor sekunder
2007. While tertiary and
dan sektor tersier masing-masing secara
sector, each of them equal to 34,33
berurutan sebesar 34,33 persen dan 17,10
percent
persen.
contribution have some movement in
Kontribusi
sektor
tersebut
mempunyai beberapa pergerakan dalam kurun
and
17,10
secondary
percent.
Sector
three last year ago.
waktu tiga tahun terakhir. Di tahun 2007 tercatat kontribusi sektor
tersier
mengalami
penurunan
in 2007, tertiary sector have lower contribution
than in 2006. But
dibandingkan dengan kondisi tahun 2006. Hal
Primary sector and secondary sector .
sebaliknya terjadi pada sektor primer dan
experiences increased contribution for
sekunder.
GDRP in 2007 compared to year 2006.
kenaikan
Kedua
sektor
kontribusi
dalam
ini
mengalami
pembentukan
PDRB tahun 2007 dibandingkan dengan tahun 2006.
Sedangkan pada tahun 2006 jika
While in 2006 in comparison with
dibandingkan dengan tahun 2005 peranan
2005 role of each sector ector also experience
masing-masing masing
juga
movement. Tertiary sector increase in
sektor
2006. Contribution of tertiary sector in
mengalami
sektor
pergerakan.
tersebut Kontribusi
tersier mengalami kenaikan di tahun 2006
2005
equal to 16,90 percent. While
dibandingkan dengan tahun 2005. kontribusi
secondary sector in this year equal to
pada tahun 2005 sektor tersier sebesar
34,53 percent.
16,90 persen. Sedangkan sektor sekunder
biggest contribution above 48 percent
pada tahun tersebut sebesar 34,53 persen.
that is equal to 48,56 percent. percent
Primary sector have
Sektor primer masih menjadi sektor dengan kontribusi cukup besar diatas 48 persen yaitu sebesar 48,56 persen.
In generally, economic structure
Secara umum dalam struktur ekonomi dengan migas
dibentuk
pembentuk
PDRB,
dari
3
yaitu
sektor sektor
besar primer,
with oil and gas formed by three sector that
are
primary
sector,
secondary
sektor sekunder dan sektor tersier. Berikut
sector, and tertiary sector. Following
struktur ekonomi dengan migas tahun 2007
economic structure with oil and gas in
adalah:
2007:
1.
1.
Sektor primer sebagai sektor terbesar
Primary
sector
as
biggest
Kabupaten
contribution for GDRP of Regency
Banyuasin terdiri dari sektor pertanian
Banyuasin.This sector consisted of
dan sektor pertambangan dan penggalian.
agriculture
Kontribusi
dalam
pembentukan
PDRB
sector & sector mining
pertanian
dalam
and quarrying sector. Contribution of
sebesar
32,27
agriculture Sector in GDRP equal to
persen sedangkan sektor pertambangan
32,27% while mining and quarrying
dan penggalian sebesar 16,29 persen.
sector equal to 16,29 percent.
sektor
pembentukan
2. Sektor yang
PDRB
sekunder merupakan sektor
mempunyai
kontribusi
terbesar
2.
Secondary
sector
represent
the
sector having biggest contribution
setelah sektor primer. Sektor ini terdiri
after primary
dari sektor industri pengolahan, sektor
consisted
listrik, gas, dan air bersih, serta sektor
electrics, gas, and water supply
bangunan.
sector, and also construction sector.
Dalam
ketiga
sektor
sector. This Sector
of
In
sektor industri pengolahan mempunyai
sector have the biggest contribution
kontribusi terbesar yaitu 27,16 persen.
that is 27,16 percent. And then
Kontribusi
selanjutnya
construction
bangunan
sebesar
sektor
sectors,
sector,
pembentuk sektor sekunder tersebut,
dari
secondary
industry
industry
sector
with
persen.
contribution 7,12 percent. electrics,
Sedangkan sektor listrik, gas, dan air
gas, and water supply sector have
bersih mempunyai kontribusi sebesar
the
0,05 persen.
percent.
7,12
contribution
equal
to
0,05
Tabel 2-2 : Peranan masing-masing sektor dalam pembentukan PDRB dengan migas atas dasar harga berlaku / Contributed by sectors to GRDP at Current Prices (%) Kelompok Sektor / Sector Group
2004
2005
2006
2007
1. Sektor Primer / Primary Sector
49,20
48,56
48,36
48,56
- Sektor Pertanian / Agriculture Sector
35,46
32,28
32,17
32,27
13,74
16,29
16,19
16,29
2. Sektor Sekunder / Scondary Sector
33,17
34,53
34,92
34,33
- Sektor Industri Pengolahan / Manufacturing Sector
26,25
27,90
28,24
27,16
0,05
0,05
0,04
0,05
- Sektor Bangunan / Constructian Sector
6,87
6,58
6,64
7,12
3 Sektor Tersier / Tertiary Sector
17,63
16,90
16,71
17,1
- Sektor Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying Sector
- Sektor Listrik, Gas, dan Air bersih / Electricity, Gas, Water Sector
3.
Sektor
tersier
terdiri
dari
sektor
3.
Tertiary
sector
consisted
of
perdagangan, sektor angkutan, sektor
commerce sector, transportation and
Bank, LKBB, Persewaan bangunan dan
communication
Jasa perusahaan, serta sektor jasa-
sector. Biggest contribution come
jasa. Diantara sektor-sektor pembentuk
from sector commerce that is equal
sektor
to 11,40 percent.
tersier
kontribusi
terbesar
berasal dari sektor perdagangan yaitu
commerce
sebesar
increased.
11,40
persen.
Dibandingkan
sector, and Owner
Contribution of
sector And
have
then
been biggest
tahun sebelumnya, kontribusi sektor
contribution from services sector
perdagangan
equal to 4,43 percent. Owner sector
kenaikan.
cenderung Kontribusi
mengalami terbesar
selanjutnya berasal dari sektor jasa-
(bank)
and transportation sector
each having contribution equal to
jasa sebesar 4,43 persen. Selanjutnya sektor
bank
masing-masing
dan
sektor
mempunyai
0,75 percent and 0,53 percent.
angkutan kontribusi
sebesar 0,75 persen dan 0,53 persen.
2.4 Sectoral Inflation
2.4 Inflasi Sektoral Laju inflasi menggambarkan adanya
inflation described increasing of
kenaikan harga-harga barang dan jasa secara
price of goods and service in aggregate.
agregat.
However,
Akan
tetapi
dalam
mencermati
It’s
careful
to
use
this
indikator ini perlu hati-hati karena inflasi
indicator. because this inflation is depict
disini adalah menggambarkan kenaikan harga
the increasing of
ditingkat produsen, bukan inflasi ditingkat
inflation mounted by consumer which
konsumen yang pada umumnya digunakan
commonly use as economics stability
sebagai indikator stabilitas perekonomian.
indicator.
Dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun
producer price, is not
In three last year, inflation of
terakhir laju inflasi Kabupaten Banyuasin
Regency
Banyuasin
be
decreased.
secara umum mengalami penurunan. Inflasi
Inflation GDRP with oil and gas in the
PDRB dengan migas pada tahun 2007 sebesar
2007 equal to 9,16 percent. Compared to
9,16 persen. Dibandingkan dengan tahun-
previously accelerate the inflation GDRP
tahun sebelumnya laju inflasi PDRB dengan
with oil and gas tend be decraesed. In
migas cenderung mengalami penurunan. Pada
the year 2005 and 2006, eachs 18,29
tahun 2005 dan 2006 secara berurutan
percent and 12,70 percent.
masing-masing sebesar 18,29 persen dan 12,70 persen. Sedangkan Inflasi PDRB tanpa migas
While Inflation PDRB without oil
tahun 2007 juga mengalami penurunan jika
and gas in 2007 be lower than in 2006.
dibandingkan dengan laju inflasi tahun 2006.
Inflation GDRP without
Laju inflasi PDRB tanpa migas tahun 2007
2007 is 10,05 percent. While inflation in
sebesar 10,05 persen. Sedangkan laju inflasi
the year 2006 equal to 11,75 percent.
pada tahun 2006 sebesar 11,75 persen.
oil and gas in
Dalam kurun waktu 2001 2001-2007 laju
2007, highest inflation In 2001-2007,
inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2005.
experienced by year 2005. inflation GDRP
Laju inflasi PDRB dengan migas mencapai
with oil and gas 18,29 percent. Increasing
18,29 persen. Kenaikan harga Bahan Bakar
price of fuel oil because of reduction
Minyak akibat
oleh
subsidize by government give influence
pemerintah memberikan pengaruh tingginya
for inflation. And then, inflation tend to
laju inflasi. Pada periode selanjutnya laju
be decreased along stabilized national
inflasi
economics.
pengurangan
cenderung
subsidi
mengalami
penurunan penuru
akibat mulai stabilnya kondisi perekonomian dari efek kenaikan BBM. Secara sektoral, pada tahun 2007
Sectorally, in the year 2007
laju inflasi tertinggi terdapat di sektor jasajasa
highest hest inflation in services sector is
jasa yaitu mencapai 16,53 persen. Pada posisi
16,53
kedua, walaupun sektor pertanian secara
although agricultural sector have been
umum
decrease, this sector experience inflation
mengalami
penurunan nurunan
laju
inflasi
percent.
Second
on
course,
dibandingkan
dengan
tahun
sebelumnya,
reach 10,15 percent. Afterwards followed
sektor ini mengalami laju inflasi mencapai
by the
10,15 persen. Setelah itu diikuti Sektor
Trade sector with inflation equal to 9,57
perdagangan yang mengalami laju inflasi
percent.
sebesar 9,57 persen.
Mostly accelerate the sectoral
Sebagian besar laju inflasi sektoral persen.
Kondisi
inflation about 8 percent. Economics
stabil
akibat
condition to be stabilize the effect from
berkurangnya pengaruh kenaikan harga BBM
increase of price oil fuel in the year 2005
pada tahun 2005 dan 2006 mulai dirasakan
and 2006 strarting felt in the year 2007.
berada
pada
perekonomian
kisaran yang
8 mulai
pada tahun 2007.
Table 2-3 : Laju Inflasi Sektoral / Inflation by Sector (%)
Sektor / Sector
2004
2005
2006
2007
1. Pertanian / Agriculture
6,45
7,89
13,21
10,15
2. Pertambangan / Mining
24,94
40,49
7,55
8,50
3. Industri Pengolahan / Manufacturing
5,61
28,57
18,36
8,77
4. Listrik, Gas, dan Air bersih / Electricity, Gas, and Water
6,35
6,15
3,32
4,86
5. Bangunan / Constructian
9,27
8,11
7,40
8,26
6. Perdagangan / Trade
1,11
14,00
10,33
9,57
7. Angkutan / Transportation
10,68
6,72
14,46
8,97
8. Bank, LKBB, Persw Bangunan dan Jasa Persh / Ownerships
6,77
5,62
8,82
7,29
pada
Sectors about this value is mining sector
sektor
8,50 percent, industry sector equal to
pertambangan sebesar 8,50 persen, sektor
8,77 percent, construction sector equal
industri pengolahan sebesar 8,77 persen,
to 8,26 percent,
sektor bangunan sebesar 8,26, dan sektor
sector equal to 8,97 percent. While
angkutan sebesar 8,97 persen. Sedangkan
sector
sektor-sektor kisaran
dengan
tersebut
laju
inflasi
adalah
with
and
lowest
transportation
inflation
is]
sektor dengan laju inflasi terendah adalah
electricity, gas, and water supply equal to
sektor listrik, gas, dan air bersih sebesar
4,86 percent.
4,86 persen.
2.5 Percapita Income
2.5 Pendapatan Perkapita
Pertumbuhan ekonomi tidak hanya
Economic growth not only show
menunjukkan peningkatan output produksi
the improvement output produce, but also
atau tingkat pendapatan secara makro, tapi
indicate
pertumbuhan
juga
increase of per capita income. That’s can
menunjukkan bahwa telah terjadi kenaikan
be said economic growth and number of
pendapatan
dapat
resident will be able to be seen by
melihat
improvement in distribution of GDRP and
dikatakan
ekonomi
perkapita bahwa
dapat
masyarakat, dengan
pertumbuhan ekonomi dan laju pertumbuhan
that
have
been
happened
per capita income.
penduduk akan bisa dilihat peningkatan dalam pendistribusian PDRB per kapita maupun pendapatan perkapita. Pendapatan per kapita menunjukkan
Per capita income shows the level
besarnya pendapatan yang dinikmati oleh
of earnings by each resident. This value
setiap penduduk secara rata-rata. Besaran
formed by amount of income devided with
ini terbentuk dari jumlah pendapatan dibagi
the resident amount. For of income
dengan jumlah penduduk. Untuk suatu tingkat
growth, accompanied the tardy resident
pertumbuhan
growth, will be yielded income per capita
pendapatan,
disertai
pertumbuhan penduduk yang melambat, akan dihasilkan
pendapatan
perkapita
which excelsior
yang
semakin tinggi. Angka pendapatan per kapita lazim
Percapita
income
used
as
digunakan sebagai indikator untuk mengukur
indicator to measure storey of resident
tingkat kesejahteraan penduduk. Jadi secara
prosperity. In generally if per capita
umum apabila pendapatan per kapita suatu
income increased automatically condition
daerah naik maka secara otomatis hal itu berarti
bahwa
kondisi
of resident prosperity to be much better.
kesejahteraan
penduduk meningkat.
Tabel 2.-4 : Pendapatsn Perkapita Kabupaten Banyuasin Atas Dasar Harga Berlaku Earning per capita of Banyuasin Regency at Current Prices
Dalam Rupiah/
Dalam US Dolar/
In Rupiah
In US Dollar
Tahun/ Tanpa Migas/
Year
Dengan Migas/
Tanpa Migas/ Dengan Migas/
Without oil and With oil and Gas
Without oil and With oil and Gas
Gas
Gas
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
2003
4 833 607
4 255 256
525
462
2004
5 431 132
4 574 315
577
486
Seiring dengan jalannya pembangunan
Along with development progress, in
regional Kabupaten Banyuasin, dalam kurun
2003-2007, per capita income always
waktu
2003-2007,
pendapatan
perkapita
experience increase. Percapita earnings in
selalu
mengalami
kenaikan.
Pendapatan
2007 by current price go with oil and gas
perkapita pada tahun 2007 atas dasar harga
reach Rp. 8.550.425,-. That mentioned
berlaku
Rp.
noted to experience increase about 12
tercatat
gratuity compared percapita income in
dengan
8.550.425,-. mengalami
migas
Hal kenaikan
mencapai
tersebut sekitar
12
persen
dibandingkan dengan pendapatan perkapita tahun 2006.
2006.
III Perkembangan PDRB Sektoral Growth of Sectoral GDRP
• • • • • • • • •
Sektor Pertanian Agriculture Sector Sektor Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying Sector Sektor Industri Pengolahan Manufacturing Industry Sector Sektor Listrik Gas dan Air Bersih Electricity, Gas and Water Supply Sector Sektor Bangunan Construction Sector Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Trade, Hotels, and Restaurants Sector Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Transportation and Communications Sector Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Financial, Property and Business Sector Sektor Jasa – Jasa Services Sector
BAB III
CHAPTER III
PERKEMBANGAN PDRB SEKTORAL
GROWTH OF SECTORAL GDRP 3.1. Agricultural Sector
3.1. Sektor Petanian
Sektor pertanian dalam perekonomian
Agricultural sector in economics
suatu wilayah memberikan peranan yang cukup
regional give important role. That caused by
penting.
level of regional food depend on produced
Hal
tersebut
disebabkan
tingkat
ketahanan pangan regional bergantung pada
from agricultural sector.
tingkat
agriculture assist in increasing agricultural
produksi
dihasilkan
dari
pangan produk
regional
sektor
yang
pertanian.
product.
Economic
programs of
growth
rate
at
Program-program revilitalisasi pertanian cukup
agricultural sector tend to to experience of
membantu dalam peningkatan produksi sektor
increase.
pertanian. Laju pertumbuhan ekonomi pada sektor pertanian ini
cenderung mengalami
kenaikan.
GDRP is also called as gross value
PDRB juga disebut nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku di sektor pertanian
added
tahun 2007 mencapai Rp. 2.633.005 juta atau
sector in 2007 reaching Rp. 2.633.005
memberikan kontribusi sebesar 32,27 persen
million or give the contribution 32,27
dalam PDRB. Sedangkan pada tahun 2006 nilai
percents in GDRP. While in the 2006, gross
tambah bruto sektor pertanian sebesar Rp.
value added value at agricultural sector Rp.
2.261.240 juta atau memberikan kontribusi
2.261.240 million or give contribution 32,17
sebesar 32,17 persen. Secara umum PDRB
percents. In generally, GDRP at agricultural
sektor pertanian atas dasar harga berlaku
sector on current price get increased 16,44
tersebut mengalami peningkatan 16,44 persen.
percents.
Jika dilihat atas dasar harga konstan
on current price at agricultural
If seen on constant price (at 2000)
sektor
value of GDRP at agricultural sector in 2007
pertanian tahun 2007 sebesar Rp. 1.416.567
Rp. 1.416.567 million or experience of t
juta atau mengalami pertumbuhan sebesar 5,71
growth 5,71 percents. While, value of GDRP
persen. Sedangkan, nilai PDRB sektor pertanian
of agricultural sector on constant price in
(harga
tahun
2000)
nilai
PDRB
atas dasar harga konstan tahun 2006 sebesar
2006 equal to Rp. 1.339.990 million.
Rp. 1.339.990 juta. Secara umum, perekonomian Kabupaten
In generally, economics of Regency
Banyuasin bergantung pada sektor pertanian.
Banyuasin base on agricultural sector. high
Kontribusi yang cukup besar menunjukkan
contribution
bahwa perekonomian regional bergantung pada
regional base on this sector. Regency
sektor tersebut. Kabupaten Banyuasin sebagai
Banyuasin as new regency have large area
kabupaten yang baru mempunyai luas wilayah
which can be potency in agricultural sector
yang cukup besar yang dapat dijadikan sebagai
development.
indicate
that
economics
potensi dalam pengembangan sektor pertanian. di
Excellence of agricultural sector in
dapat
Regency Banyuasin is can provided biggest
menyediakan lapangan pekerjaan yang paling
work field than others sector. Agricultural
besar dibandingkan dengan sektor lainnya.
sector consisted of
Sektor
sub sector give the contribution which
Keunggulan Kabupaten
Banyuasin
pertanian
pembentuknya.
sektor
adalah
terdiri
Tiap
pertanian
dari
subsektor
subsektor
tersebut
memberikan kontribusi yang variatif dalam pembentukan PDRB sektor pertanian.
sub sector. Each of
variation in forming of GDRP sector.
agricultural
Tabel/Table 3.1. Konstribusi dan Pertumbuhan Sub sektor dalam sektor pertanian (%) Contribution and Growth Subsectors in Agriculture Sector (%) 2004 – 2007
200 4
Uraian/Description
200 5
200 6
200 7
1. Konstribusi/Contribution 1.1. Tanaman Bahan makanan/Food Crops
30,63
30,08
31,76
32.52
1.2. Tanaman Perkebunan/Estate Crops
28,36
28,42
27,94
28.35
1.3. Peternakan/Livestock
5,91
6,01
5,93
5.77
1.4. Kehutanan/ Forestry
4,27
4,12
4,13
3.95
1.5. Perikanan/ Fishery
30,83
31,37
30,24
29.40
2.1.Tanaman Bahan makanan/Food Crops
6,03
5,35
6,09
7.01
2.2.Tanaman Perkebunan/Estate Crops
-0,68
2,86
7,23
7.43
2.3. Peternakan/Livestock
3,72
3,76
2,77
2.67
2.4. Kehutanan/Forestry
1,00
3,63
2,59
2.21
2. Pertumbuhan/Growth
3.1.1 Subsektor Tanaman Bahan Makanan
3.1.1 Sub sector of Food Crops
(Tabama)
Subsektor (tabama)
tercatat
tanaman
bahan
memberikan
makanan
Sub sector of food crops to give
kontribusi
the biggest contribution for the agricultural
terbesar untuk sektor pertanian. Kontribusi
sector,
subsektor ini mencapai 32,52 persen dari nilai
percents for agricultural sector. In three
PDRB sektor pertanian. Dalam kurun waktu tiga
years
tahun terkhir kontribusi subsektor tabama ini
increasing. In 2006 31,76 percents, and in
mengalami kenaikan. Pada tahun 2006 tercatat
2005 noted to give contribution 30,08
31,76 persen, dan pada tahun 2005 tercatat
percents.
memberikan kontribusi sebesar 30,08 persen.
this
contribution
reach
32,52
ago, this contribution experience
Seiring dengan kenaikan kontribusi,
Along that, this sub sector growth
subsektor ini dalam kurun waktu tersebut
tend to up. In 2007, level of growth equal to
mengalami pertumbuhan cenderung naik. Pada
7,01 percents. This value higher than years
tahun 2007 tingkat pertumbuhan subsektor
previously. In 2005 and 2006 eachs equal to
tabama sebesar 7,01 persen. Lebih besar
5,35 percents and 6,09 percents.
daripada tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2005 dan 2006 tercatat masing-masing secara berurutan sebesar 5,35 persen dan 6,09 persen.
in 2007, gross value added current
Tahun 2007, Nilai tambah bruto atas tabama
price of food crops sub sector reach the Rp.
mencapai Rp. 856.291 juta sedangkan pada
856.291 million, while in 2006 equal to Rp.
tahun 2006 sebesar Rp. 718.218 juta dan pada
718.218 million and in 2005 equal to Rp.
tahun
569.856 million.
dasar
harga
2005
berlaku
sebesar
subsektor
569.856
juta.
besar
dalam
commodity big constribution for
pembentukan subsektor tabama seperti padi.
food crops sub sector like paddy. Paddy
Produksi padi tersebut sangat bergantung oleh
hinging
kebijakan pemerintah dalam bidang pertanian.
agricultural. Like about fertilize, seed aid
Seperti kebijakan menyangkut pupuk, program
programs, till purchasing price of paddy by
bantuan bibit, hingga harga pembelian padi
government.
Komoditi
yang
Rp. cukup
by
governmental
policy
in
petani oleh pemerintah.
3.1.2 Subsektor Tanaman Perkebunan
Jenis tanaman perkebunan yang paling
3.1.2 Estate Crops Sub sector
most dominant plantation crops is
masyarakat
rubber and palm oil, because this crop have
(perkebunan rakyat) adalah karet dan sawit,
very recognized by society, its production
karena tanaman ini sudah sangat dikenal oleh
cost not too big at risk to loss. Rubber
masyarakat, biaya produksinya tidak terlalu
plantation gone around in Regency Banyuasin,
besar dengan resiko kerugian yang relatif
especially in Banyuasin III and Betung.
dominan
diusahakan
oleh
kecil.
Masyarakat
perkebunan
karet
yang tersebar
mengusahakan
While plantation palm oil quite a lot there
di
are subdistrict of Pulau Rimau, Banyuasin
Kabupaten
Banyuasin, terutama di kecamatan Banyuasin
III and Betung.
III dan Betung. Sedangkan perkebunan sawit cukup banyak terdapat di kecamatan Pulau Rimau, Banyuasin III dan Betung. juga
Besides people plantation there are
terdapat cukup luas perkebunan karet atau
managed by public company and also private.
sawit yang dikelola oleh perusahaan pemerintah
The growth of estate crops sub sector tend
maupun swasta nasional. Tingkat pertumbuhan
to increase. Value added this Sub sector on
subsektor
tanaman
current price equal to Rp. 631.733 million in
mengalami
kenaikan
Selain
perkebunan
rakyat
perkebunan
cenderung Nilai
2006 and go up become the Rp. 746.586
tambah subsektor ini atas dasar harga berlaku
million in 2007. Increasing factor caused by
sebesar Rp. 631.733 juta tahun 2006 dan naik
increasing of production also price of
menjadi Rp. 746.586 juta tahun 2007. faktor
plantation
kenaikan tersebut disebabkan produksi yang
improvement.
tiap
tahunnya.
product
experience
of
terus meningkat juga faktor harga produk perkebunan yang juga mengalami peningkatan. Pertumbuhan atas dasar harga konstan
Growth on constant prices in 2007
atau kenaikan produksi di tahun 2007 sebesar
7,43 percents. This growth
experience
7,43 persen. Angka pertumbuhan tersebut
increase compared in 2006 equal to 7,23
mengalami kenaikan dibandingkan dengan angka
percents. Estate crops Sub sector give
pertumbuhan tahun 2006 sebesar 7,23 persen.
contribution for agricultural sector 28,35
Subsektor perkebunan memberikan kontribusi
percents.
untuk sektor pertanian sebesar 28,35 persen 3.1.3 Subsektor Peternakan
3.1.3 Livestock Sub sector
Produksi subsektor peternakan selalu
Produce in livestock sub sector
mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Akan
always experience increase from year to
tetapi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir,
year. However in three last year, this
mengalami
growth equal to 3,76 percents in 2005, and
perlambatan. Angka pertumbuhan subsektor ini
2,77 percents in 2006. While in 2007
sebesar 3,76 persen tahun 2005, melambat
number of growth equal to 2,67 percents.
pertumbuhan
subsektor
ini
menjadi 2,77 persen di tahun 2006. Sedangkan pada
tahun
2007
angka
pertumbuhan
subsektor peternakan sebesar 2,67 persen. Nilai tambah bruto atas dasar harga
Gross value added on current price
berlaku subsektor peternakan mencapai Rp.
reach the Rp. 134.043 million in 2006 and
134.043 juta tahun 2006 dan Rp. 152.047 juta
Rp. 152.047 million in 2007. This Sub sector
tahun 2007. Subsektor menyumbang sekitar
contributed
about
5,77 persen dalam total nilai tambah bruto
totalizeing
for
sektor
subsektor
contribution of Livestock Sub sector still
peternakan masih relatif kecil terhadap total
relative minimize. Dominant production from
PDRB
big livestock ( cow and buffalo) and poultry
sendiri.
pertanian.
maupun Usaha
Kontribusi
terhadap budidaya
sektor
pertanian
peternakan
yang
dominan diusahakan masyarakat adalah ternak
5,77
percents
agricultural
in
sector.
livestock ( chicken and duck), generally in domestic.
besar (sapi dan kerbau) dan ternak unggas (ayam dan itik), umumnya berupa usaha rumah tangga.
3.1.4 Forestry Sub sector
3.1.4 Subsektor Kehutanan
Subsektor
kehutanan
memberikan
Forestry sub sector give smallest
kontribusi paling kecil bagi sektor pertanian.
contribution
for
Kontribusi
contribution
forestry
subsektor
kehutanan
tercatat
agricultural equal
sector. to
3,95
sebesar 3,95 persen di tahun 2007. Kontribusi
percents in 2007. This contribution lower
tersebut lebih rendah daripada tahun-tahun
than yrs. previously. in 2005 and 2006 each
sebelumnya. Kontribusi di tahun 2005 dan
equal to 4,12 percents and 4,13 percents.
2006 masing-masing secara berurutan sebesar 4,12 persen dan 4,13 persen.
growth of forestry sub sector also
Sejalan
dengan
kondisi
tersebut,
experience deceleration in three last year.
juga
forestry sub sector growth 4,98 percents
mengalami perlambatan dalam kurun waktu tiga
in 2005. Become 4,10 percents in 2006. in
tahun
2007 lower 0,3 percents that is equal to
Pertumbuhan
subsektor
terakhir.
kehutanan
Pertumbuhan
subsektor
kehutanan sebesar 4,98 persen di tahun 2005.
3,80 percents.
Pertumbuhan melambat menjadi 4,10 persen di tahun 2006. Di tahun 2007 lebih rendah 0,3 persen yaitu sebesar 3,80 persen.
3.1.5 Fishery Sub sector
3.1.5 Subsektor Perikanan
Fishery
Potensi sumber daya alam perikanan di
resource
potency
in
Kabupaten Banyuasin cukup besar. Subsektor
Banyuasin Regency is large. Fishery Sub
perikanan
sector give second biggest contribution for
memberikan
kontribusi
terbesar
kedua untuk sektor pertanian. Hal ini karena
agricultural
topografi
berbentuk
Banyuasin Regency in form of with large bog
dengan daerah rawa yang cukup luas, dilalui
area, passed by river and some area abut on
sungai dan
beberapa daerah berbatasan
direct with the ocean. With condition like
langsung dengan lautan. Dengan kondisi seperti
this, gross added value on current prices
ini, Nilai tambah bruto atas dasar harga
fishery reach the Rp. 773.980 million in
berlaku subsektor perikanan mencapai Rp.
2007 while in 2006 equal to Rp. 683.869
773.980 juta di tahun 2007 sedangkan di
million.
Kabupaten
Banyuasin
sector.
Topography
of
tahun 2006 sebesar Rp. 683.869 juta. Kontribusi dalam subsektor perikanan
fishery sub sector
Contributed
sebesar 9,49 persen terhadap total PDRB
9,49 percents to totalizeing GDRP or equal
tahun
to 29,40
2007
atau
sebesar
29,40
persen
percents to totalizeing added
terhadap total nilai tambah bruto sektor
value of agricultural sector in 2007. Number
pertanian.
subsektor
of growth fishery in a few year experience
perikanan dalam beberapa tahun mengalami
decreased. In 2007 growth number equal to
penurunan. Di tahun 2007 angka pertumbuhan
3,80 percents.
Angka
pertumbuhan
Lower than in 2006 4,10
sebesar 3,80 persen. Lebih rendah daripada di
percents.
tahun 2006 sebesar 4,10 persen.
3.2 Mining and Quarrying Sector
3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian
Mining
Sektor pertambangan dan penggalian
and
quarrying
sector
merupakan sektor yang sangat berperan dalam
represent important sector in economics
struktur perekonomian Kabupaten Banyuasin.
structure of
Hal ini dapat dilihat dari kontribusi sektor
visible from contribution of
pertambangan
quarrying in forming GDRP. In last year
dan
penggalian
dalam
Banyuasin Regency. This mining and
pembentukan PDRB. Dalam beberapa periode
period,
tahun
about 16 percents of Banyuasin economics.
terakhir,
sektor
pertambangan
dan
Mining and quarrying contribute
penggalian menyumbang sekitar 16 persen dari
Gross added value current prices at
perekonomian Kabupaten Banyuasin. Nilai tambah bruto atas dasar harga
mining and quarrying sector in the 2007 Rp
berlaku sektor pertambangan dan penggalian
1.214.937 million. This give contribution
pada tahun 2007 mencapai Rp 1.214.937 juta.
about 16,29 percents to GDRP of Banyuasin
Jumlah
Regency in 2007.
tersebut
memberikan
kontribusi
sebesar sekitar 16,29 persen terhadap total PDRB
Kabupaten
Banyuasin
tahun
2007.
Potensi sumber daya minyak dan gas sebagian besar
bahkan
seluruhnya
Kecamatan Pulau Rimau
terdapat
di
Oil and gas resource
potency of [of] most in Pulau Rimau.
Tabel/Table 3.2. Konstribusi & Pertumbuhan Sub sektor dalam sektor Pertambangan, Penggalian
Contribution and Growth of Sub Sector in Mining and Quarrying Sector 2004 – 2007 (%)
Uraian/Description
2004
2005
2006
2007
1. Kontribusi/Contribution 1.1. Pertambangan Migas/Oil and Gas Mining 1.2. Pertambangan Non Migas/Non Oil and Gas Mining 1.3. Penggalian/Quarrying
89,33
91,91
91,24
91,39
-
-
-
10,67
8,09
8,76
8,61
34,74
3,90
10,66
7,79
-
-
-
-
2. Pertumbuhan/Growth 2.1. Pertambangan Migas/Oil and Gas Mining 2.2. Pertambangan Non Migas/Non Oil and Gas
3.2.1 Oil and Gas Mining Sub sector
3.2.1 Subsektor Pertambangan Migas
Subsektor
pertambangan
Migas
Oil
and
gas
mining
represent
merupakan penyumbang terbesar terhadap nilai
biggest contributor for mining and quarrying
tambah bruto bagi sektor pertambangan dan
sector. In three last year this sub sector
penggalian. Dalam kurun waktu tiga tahun
have above contribution 90 percents. In the
terakhir subsektor ini mempunyai kontribusi di
year 2007 give contribution 91,39 percents.
atas 90 persen. Pada tahun 2007 tercatat
While in 2005 and 2006 eachs equal to
memberikan kontribusi sebesar 91,39 persen.
91,91 percents and 91,24 percents.
Sedangkan kontribusi tahun 2005 dan 2006 masing-masing secara berurutan sebesar 91,91 persen dan 91,24 persen. Di tahun 2007, pertambangan migas
In 2007, oil and gas mining have
melambat
tardy growth compared in 2006. Noted of
dibandingkan dengan laju pertumbuhan tahun
growth equal to 10,66 percents in 2006 and
mengalami
pertumbuhan
yang
2006.
tercatat
mengalami
pertumbuhan
tardy become 7,79 percents in 2007.
sebesar 10,66 persen di tahun 2006 dan melambat menjadi 7,79 persen di tahun 2007
3.2.2 Quarrying Sub sector
3.2.2 Subsektor Penggalian
Subsektor penggalian sebagian besar
Quarrying sub sector most coming
berasal dari komoditi tanah urug atau galian
from land digging. Quarrying sub sector
golongan C. Subsektor penggalian mempunyai
have contribution equal to 8,61 percents for
kontribusi sebesar 8,61 persen terhadap nilai
quarrying and mining sector.
sektor pertambangan dan penggalian. kecil
smaller contribution than mining sub
dibandingkan dengan subsektor pertambangan
sector caused smaller production also lower
tersebut disebabkan selain jumlah produksi
price of quarrying product than mining sub
lebih
subsektor
sector. Gross value added this sub sector
penggalian jauh lebih rendah daripada komoditi
equal to Rp. 114.481 million in 2007.
subsektor pertambangan moigas. Nilai tambah
Quarrying sub sector noted experience of
bruto tercatat sebesar Rp. 114.481 juta tahun
growth 6,38 percents in 2007 it’s lower
2007.
than in 2006 equal to 11,24 percents.
Nilai
kecil
kontribusi
juga
Subsektor
harga
yang
produk
penggalian
lebih
tercatat
mengalami pertumbuhan 6,38 persen di tahun 2007 atau lebih rendah dibandingkan dengan laju pertumbuhan tahun 2006 sebesar 11,24 persen.
3.3 Sektor Industri Pengolahan
Sektor
industri
3.3 Manufacturing Industry Sector
pengolahan
Manufacturing
Industry
diklasifikasikan menjadi dua sub sektor, yaitu :
consisted of two sub sector, is:
1.
1. Oil and gas manufacturing
Sub sektor industri minyak dan gas bumi (migas)
Sector
a. Industri pengilangan minyak bumi
a. Petroleum Refinery
b. Indutri gas alam cair
b. Liquid Natural Gas
2. Sub sektor industri tanpa migas a.
Industri
makanan,
2. Non Oil and Gas Manufacturing
minuman,
dan
a.
Food and tobaccos manufacturing
tembakau b.
Industri tekstil, barang kulit dan alas
b. Textiles manufacturing
kaki c. Industri barang kayu, dan hasil hutan
c.
Woods industry
lainnya d. Industri kertas dan barang cetakan
d. Paper industry
e. Industri pupuk, kimia, dan barang dari
e.
Chemical manufacturing
f.
Cements industry
g.
Steel and iron industry
karet f. Industri semen dan barang galian bukan logam g. Industri logam dasar besi dan baja h.
Industri
alat
angkutan,
mesin
dan
h. Transportation and machines industry
peralatannya i. Industri barang lainnya.
Basis
i. others
perekonomian
Kabupaten
Bases
of
Banyuasin
Regency
Banyuasin salah satunya ditunjang dari sektor
Economics ones isupported from industry
industri pengolahan. Sektor ini memberikan
sector. This sector give second biggest
kontribusi
kedua setelah sektor
contribution after agricultural sector. In
pertanian. Di tahun 2007, nilai tambah bruto
2007, gross value added industry sector
atas dasar harga berlaku sektor industri
reach
pengolahan
contribution for economics regional equal to
terbesar
mencapai
Rp.
2.215.850
juta.
Jumlah tersebut memberikan kontribusi bagi
the
Rp.
2.215.850
million.
That
27,16 percents.
perekonomian regional sebesar 27,16 persen. Subsektor Industri migas memberikan kontribusi
lebih
besar
terhadap
sektor
Oil
and
gas
manufacturing
sub
sector have higher contribution to industry
industri
pengolahan
subsektor
sector than non oil and gas manufacturing.
industri non migas. Nilai tambah bruto atas
Gross value added on current price equal to
dasar harga berlaku subsektor industri migas
Rp. 1.198.060 million in 2007 or bigger than
sebesar Rp. 1.198.060 juta tahun 2007 atau
in 2006 equal to Rp. 1.089.607 million. Oil
lebih besar daripada tahun 2006 sebesar Rp.
and gas manufacturing sub sector give the
1.089.607
migas
contribution 54,07 percent to industry
memberikan kontribusi sebesar 54,07 persen
sector while non oil and gas manufacturing
terhadap jumlah sektor industri pengolahan
45,93 percents.
juta.
daripada
Subsektor
industri
sedangkan sisanya 45,93 persen dari subsektor industri nonmigas. Nilai tambah bruto subsektor industri
Non oil ang gas manufacturing have
nonmigas tercatat Rp. 1.017.790 juta di tahun
gross value added noted
2007, lebih tinggi daripada tahun 2006 Rp.
million in 2007, higher than in 2006 Rp.
895.583 juta. Pola pertumbuhan subsektor
895.583 million. Oil and gas manufacturing
industri migas mengalami penurunan. Tercatat
sub sector
pertumbuhan subsektor industri migas sebesar
degradation. oil ang gas manufacturing have
-0,26 persen. Nilai tambah bruto atas dasar
growth equal to - 0,26 gratuity. On current
harga
positif
price shows to positive number while growth
dibandingkan tiap tahunnya sedangkan angka
number shows negative value. That indicate
pertumbuhan menunjukkan nilai negatif. Hal
increasing price is bigger than decreasing
tersebut menunjukkan bahwa kenaikan nilai
production.
berlaku
menunjukkan
angka
tambah bruto akibat kenaikan harga lebih besar daripada penurunan nilai tambah bruto akibat penurunan jumlah produksi.
Rp. 1.017.790
growth experience to be
Tabel/Table 3.3. Konstribusi dan Pertumbuhan Sub sektor dalam sektor Industri Pengolahan Contribution and Growth of Sub Sector in Manufacturing Industry Sector 2004 – 2007
200 4
Uraian
200 5
200 6
200 7
1. Kontribusi 1.1. Industri Migas/Oil and Gas Industry 1.2. Industri Non Migas/
43.76
52.36
54.89
54.07
56.24
47.64
45.11
45.93
-0,95
-1,34
Non Oil and Gas Industry 2. Pertumbuhan 2.1. Industri Migas/Oil and Gas Industry Angka
pertumbuhan
subsektor
-1.48
-0.26
industri
Non oil and gas sub sector growth equal to
nonmigas sebesar 3,71 persen tahun 2007,
3,71 percents in 2007, that lower than in
lebih rendah dibandingkan tahun 2006 sebesar
2006 equal to 4 percents.
4 persen.
3.4 Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih
3.4 Electricity, Gas and Water Supply Sector
Electricity,
Penyediaan komoditi sektor listrik, gas dan
air
bersih
pembangunan
merupakan
infrastruktur
bagian yang
dari harus
represent
gas and water supply
part
of
infrastructure
development which must be provided to
disediakan guna menunjang pembangunan di
support
sektor-sektor lainnya. Perkembangan sektor
growth of electricity, gas ang water supply
listrik, gas dan air bersih erat kaitannya
sliver its bearing with governmental policy,
dengan
pemerintah,
because this sector almost managed by
ini hampir sebagian besar
government. this sector also represent the
kebijakan-kebijakan
karena sektor
dikelola oleh pemerintah, baik melalui Badan
development
in
vital sector for society life.
other
sector.
Usaha Milik Daerah (BUMD) maupun milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Selain itu, sektor ini juga merupakan sektor yang vital bagi kehidupan masyarakat.
Tabel/Table 3.4. Konstribusi dan Pertumbuhan Sub Sektor Dalam Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Contribution and Growth Subsector in Electricity, Gas and Water Supply Sector 2004 – 2007 (%)
Uraian
2004
2005
2006
2007
1. Kontribusi/Contribution 1.1. Listrik/Electricity
88,86
89,19
87,46
84,91
1.2. Air Bersih/Water Suplly
11,14
10,81
12,54
15,09
2. Pertumbuhan/Growth Centers development for energi and
Laju pertumbuhan sektor ini cukup pesat.
electricity,
Pembangunan pusat-pusat penyediaan energi
irrigate to trigger growth of
dan air memicu pertumbuhan sektor listrik,
gas ang water supply sector. growth rate of
gas,
pertumbuhan
electricity sub sector is 8,50 percents in
subsektor listrik 8,50 persen tahun 2007. Laju
2007. That rate higher than yrs. previously.
pertumbuhan tersebut lebih tinggi daripada
Noted equal to 8,34 percents in 2006 and
tahun-tahun
5,54
dan
air
bersih.
Laju
sebelumnya.
Tercatat
laju
percents in 2005. Electricity sub
pertumbuhan sebesar 8,34 persen tahun 2006
sector give contribution equal to 84,91
dan 5,54 persen di tahun 2005. Subsektor
percents to
memberikan kontribusi sebesar 84,91 persen
supply sector while 15,09 percentsrendered
terhadap sektor listrik, gas, dan air bersih
by water supply sub sector.
electricity,
gas and water
sedangkan sisanya 15,09 persen disumbangkan oleh subsektor air bersih.
3.5 Construction Sector
3.5 Sektor Bangunan
Sektor bangunan merupakan salah satu
Construction sector represent fast
sektor yang mengalami pertumbuhan cukup
growth
pesat sejak berdirinya Kabupaten Banyuasin.
Regency. This because requirement physical
Hal
facility
ini
disebabkan
oleh
kebutuhan
since
standing
development.
of
Banyuasin
Besides
that,
pembangunan fasilitas bangunan fisik sebagai
infrastructure development become the
pelengkap sarana pemerintahan dan proses
especial priority in program of development
pembangunan
of Banyuasin Regency. Ways, bridges, and
lainnya.
Selain
hal
itu,
pembangunan infrastruktur menjadi prioritas
other
utama dalam program pembangunan Kabupaten
priority in racing movement of wheel of
Banyuasin. Sarana jalan, jembatan, dan sarana
society economics.
public
facility
become
especial
publik lainnya menjadi prioritas utama dalam memacu
pergerakan
roda
perekonomian
masyarakat. Laju cenderung
pertumbuhan terus
sektor
up. In 2004 growth rate this sector noted
tahunnya. Di tahun 2004 laju pertumbuhan
7,18 percents, and increased to become
sektor ini tercatat 7,18 persen, dan meningkat
9,65
menjadi
acceleration
persen
di
kenaikan
Construction sector growth tend to
tiap
9,65
mengalami
bangunan
tahun
2005.
percents in 2005. Development non-stoped
happened
till
Percepatan pembangunan terus terjadi hingga
growth rate noted 12,40 percents in 2006.
laju pertumbuhan tercatat 12,40 persen di
Growth
tahun 2006. Laju pertumbuhan pada tahun
percents.
rate
in
2007
equal
to
15,11
give
the
2007 sebesar 15,11 persen. Sektor
bangunan
memberikan
Construction
sector
kontribusi 7,12 persen terhadap total PDRB
contribution 7,12 percents to GDRP of
Kabupaten
Banyuasin Regency. Assess
Banyuasin.
Nilai
PDRB
sektor
Construction
bangunan sebesar Rp. 581.281 juta di tahun
sector equal to Rp. 581.281 million in 2007.
2007.
3.6 Sektor Perdagangan Hotel dan Restoran
3.6 Trade. Hotels and Restarant Sector Trade, hotel and restaurant sector
Sektor
perdagangan,
hotel
dan
have
role
in
supporting
economics
of
restoran memiliki peranan yang cukup besar
Banyuasin Regency, that as fourth biggest
dalam
contribution to GDRP with value equal to
menunjang
perekonomian
Kabupaten dengan
11,40 percents. Growth of Trade, hotel and
kontribusi terbesar keempat terhadap total
restaurant sector very influenced by others
PDRB dengan nilai
like agricultural sector and industriy sector,
Banyuasin,
yaitu
Perkembangan
sebagai
sektor
sebesar 11,40 persen.
sektor
perdagangan
sangat
dipengaruhi oleh perkembangan sektor-sektor
and also transportation and infrastructure walke.
lain seperti sektor pertanian dan industri sebagai
penghasil
komoditi
yang
diperdagangkan, juga sektor pengangkutan dan
Gross value added ( GDRP ) on
infrastruktur jalan. Nilai tambah bruto (PDRB ) atas dasar
current
prices
of
trade,
hotel
and
harga berlaku sektor perdagangan, hotel, dan
restaurant sector
restoran tercatat Rp. 930.174 juta. Subsektor
million. Biggest sub sector contributor is
penyumbang terbesar terhadap nilai tersebut
trade sub sector 98,19 percents. Situation
adalah subsektor perdagangan 98,19 persen.
which abut on direct with Palembang race
Letak Kabupaten yang berbatasan langsung
movement trade sub sector. While
dengan Kota Palembang memacu pergerakan
sub sector and restaurant sub sector each
subsektor perdagangan. Sedangkan subsektor
giving contribution equal to 0,04 percents
hotel dan subsektor restoran masing-masing
and 1,77 percents.
memberikan kontribusi sebesar 0,04 persen dan 1,77 persen.
noted Rp. 930.174
hotel
Tabel 3.5./Table 3.5 Kontribusi dan Pertumbuhan Sub Sektor dalam Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Contribution and Growth Subsector in Trade, Hotel and Restaurant Sector
2004-2007 (%)
Uraian/Description
2004
2005
2006
2007
1. Kontribusi/Contribution 1.1. Perdagangan/Trade 1.2. Hotel
/ Growth
1.3. Restoran/Restaurant
98,13
98,27
98,25
98.19
0,05
0,05
0,05
0.04
1,82
1,69
1,71
1.77
5,19
5,62
5,63
6.01
2. Pertumbuhan 2.1. Perdagangan/Trade
Restaurant
Subsektor restoran mempunyai laju
sub sector have the
pertumbuhan paling besar daripada subsektor
biggest growth rate than
perdagangan
dan
sector.
pertumbuhan
subsektor
subsektor
hotel.
Laju
others sub
Restaurant sub sector growth rate
sebesar
equal to 6,42 percents in 2007. while trade
6,42% ditahun 2007. Sedangkan subsektor
sub sector and hotel sub sector each equal
perdagangan & subsektor hotel masing-masing
to 6,01 percents and 3,49 percents.
restoran
secara berurutan sebesar 6,01% & 3,49 %.
3.7
3.7 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Transportation
and
Communication
Sector Sektor pengangkutan dan komunikasi termasuk
kategori
transportation
and
communications included in supporter for
perkembangan
other and generally in economics. Growth of
sektor-sektor lain dan perekonomian pada
transportation and communications sector
penunjang
bagi
sektor
of
yang
merupakan
dalam
Sector
umumnya. Perkembangan sektor pengangkutan
will trigger growing of growth some other
dan
like
komunikasi
akan
memicu
tumbuhnya
perkembangan beberapa sektor lain seperti perdagangan
dan
jasa
(forward
effect).
commerce
and
service
(
forward
effect). On the contrary its growth some sector
like
and
growing
of
building
seperti pertanian, industri dan bangunan akan
transportation and communications sector (
menjadi
backward effect).
pengangkutan
dan
tumbuhnya
sektor
influenced
industrial
Sebaliknya perkembangannya beberapa sektor
pemicu
will
agriculture,
(backward
komunikasi
effect). Sektor pengangkutan dan komunikasi
Transportation and communications
meliputi 2 sub sektor, yaitu sub sektor
sector consisted of two sub sector, that is
pengangkutan
transportation
dan
sub
sektor
komunikasi.
sub
sector
and
meliputi
communications sub sector. Transportation
angkutan rel, angkutan jalan raya, angkutan
sub sector such as the Train, transportation
laut,
dan
of roadway, sea transport, transportation of
jasa
river, lake, and crossing, air transport, and
penunjang angkutan. Sedangkan sub sektor
supporter service of transportation. While
komunikasi meliputi pos dan telekomunikasi,
communications sub sector consisted of
dan jasa penunjang komunikasi.
post and telecommunications, and service of
Untuk
sub
sektor
angkutan
penyeberangan,
pengangkutan
sungai, angkutan
danau, udara,
dan
communications supporter.
Tabel/Table 3.6. Konstribusi dan Pertumbuhan Sub Sektor dalam Sektor Angkutan dan Komunikasi/Contribution and Growth Subsector in Transportation and Communication Sector 2004 – 2007 (%) 200 4
Uraian
200 5
200 6
200 7
1. Kontribusi/Contribution 1.1. Angkutan/Transportation
80,42
80,76
80,93
79,90
1.2. Komunikasi/Communication
19,58
19,24
19,07
20,09
6,58
5,64
5,91
9,43
2. Pertumbuhan 2.1. Angkutan/Transportation
3.7.1.
3.7.1 Transportation Sub Sector
Sub Sektor Pengangkutan
selain
Situation of Regency Banyuasin [of]
berbatasan langsung dengan ibukota propinsi
besides on direct with the provincial capital
juga terletak pada jalur lintas timur yang
also lay in band pass connective east
menghubungkan Propinsi Sumatera Selatan dan
Province of South Sumatra and Province of
Propinsi Jambi. Kondisi tersebut memberikan
Jambi.
pengaruh yang cukup besar khususnya pada
transportation sub sector.
Letak
Kabupaten
Banyuasin
The
Condition
give
influence
subsektor pengangkutan Di
tahun
2007,
In 2007, transportation sub sector
subsektor
pengangkutan memberikan kontribusi sebesar
give
0,43 persen terhadap total PDRB Kabupaten
totalizeing GDRP of Banyuasin Regency, or
Banyuasin,
persen
equal to 79,90 Percents to transportation
terhadap sektor angkutan dan komunikasi. Laju
and communications sector. growth rate of
pertumbuhan
pengangkutan
transportation sub sector tend to increase
cenderung mengalami kenaikan dalam beberapa
in a few the last year. Noted 5,64 percents
tahun terakhir. Tercatat 5,64 persen di tahun
in 2005 and go up to become 5,91 in 2006.
atau
sebesar
subsektor
79,90
contribution
0,43
percents
to
2005 dan naik menjadi 5,91 di tahun 2006.
Increasing growth rate also happened in
Kenaikan laju pertumbuhan juga terjadi di
2007 that is become 9,43 percents.
tahun 2007 yaitu menjadi 9,43 persen.
3.7.2 Communications Sub Sector
3.7.2 Sub Sektor Komunikasi
Communications
Sub sektor komunikasi terdiri dari pos dan
telekomunikasi
serta
jasa
penunjang
sub
sector
consisted of post and telecommunications
komunikasi. Dibandingkan dengan subsektor
and
pengangkutan,
komunikasi
supporter. Compared to transportation sub
mempunyai laju pertumbuhan lebih cepat yaitu
sector, communications sub sector have
25,30 persen. Peningkatan konsumen pemakai
higher growth rate, that is 25,30 percents.
jasa
Number
subsektor
telekomunikasi
serta
cepatnya
pembangunan sarana komunikasi mempengaruhi
also
service
of
consumers
communications
influence
the
this
development acceleration this sub sector.
percepatan pembangunan subsektor ini. Di tahun 2007, nilai PDRB atas harga
In 2007, GDRP on current price
berlaku subsektor komunikasi sebesar Rp.
communications sub sector Rp. 8.738 million.
8.738 juta. Lebih besar dibandingkan dengan
And
nilai
Communications
PDRB
tahun
2006
Rp.
6.739
juta.
in
2006
Subsektor komunikasi memberikan kontribusi
contribution
terhadap
communications
sektor angkutan dan komunikasi
sebesar 20,09 persen.
percents.
Rp. sub
to
6.739 sector
million. give
transportation
sector
equal
to
the and 20,09
3.8
Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
3.8 Financial, property and business sector
Sektor keuangan, persewaan dan jasa
Financial owners sector consisted
perusahaan terdiri atas sub sektor perbankan,
of banking sub sector, financial non bank,
sub sektor keuangan bukan bank, sub sektor
sub sector, serviced alliance finance sub
jasa penunjang keuangan, sub sektor sewa
sector, property sub sector and business
bangunan dan sub sektor jasa perusahaan.
service. This sector give second smallest
Sektor ini memberikan kontribusi terkecil
contribution to structure of economics of
kedua
Banyuasin Regency. In 2007, this Sector
terhadap
Kabupaten
struktur
Banyuasin.
Di
perekonomian tahun
2007,
contribution
equal
to
0,74
percents..
Kontribusi sektor ini sebesar 0,74 persen.
Financial sector contribution, rental, and big
Kontribusi sektor keuangan, persewaan, dan
company service usually at an area with the
jasa perusahaan yang besar biasanya terdapat
urban characteristic.
pada daerah dengan ciri perkotaan. Sektor keuangan, persewaan, dan jasa
Owners sectormost supported from
perusahaan sebagian besar ditunjang dari
property sub sector. In time last some
subsektor jasa persewaan bangunan. Dalam
years, the contribution this sub sector to
kurun
waktu
Kontribusi sektor
tahun
terakhir,
owners sector always gyrate above 92
tersebut
terhadap
percents. Noted to have the contribution
beberapa
subsektor keuangan,
persewaan,
dan
jasa
92,92 percents in 2007.
perusahaan selalu berkisar di atas 92 persen. Tercatat mempunyai kontribusi 92,92 persen di tahun 2007 Di dalam sektor keuangan, persewaan,
In owners sector,
Banking sub
subsektor
Bank
sector give smallest contribution than other
paling
kecil
sub sector. Contribution of bank sub sector
lainnya.
only 1,28 percents. However although that,
Kontribusi sektor bank hanya 1,28 persen.
bank sub sector have biggest growth rate
Akan
compared than others. In 2007 growth rate
dan
jasa
perusahaan,
memberikan dibandingkan
tetapi
memberikan
kontribusi dengan
walaupun kontribusi
subsektor
subsektor terkecil,
bank
subsektor
of bank sub sector reach 12,48 percents.
bank memiliki laju pertumbuhan yang paling besar dibandingkan dengan subsektor lainnya. Di tahun 2007 laju pertumbuhan subsektor bank mencapai 12,48 persen.
Tabel/Table 3.7. Konstribusi & Pertumbuhan Sub Sektor dalam sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan/Contribution and Growth Subsector in Ownership Sector 2004 – 2007 (%) Uraian/Description
2004
2005
2006
2007
1. Kontribusi
1,15
1,13
1,20
1,28
1,53
1,54
1,67
1,67
92,78
93,22
92,93
92,92
4,53
4,10
4,20
4,13
15,59
9,77
12,08
12,48
12,56
7,73
9,16
4,21
2,2, Persewaan Bangunan/Property
4,52
4,42
3,84
4,01
2,3, Jasa Perusahaan/Bussines Service
7,40
5,24
6,31
7,01
1.1. Bank/Banking 1,2, Lembaga Keuangan Bukan Bank/ Non Banking Financial 1,3, Persewaan Bangunan/Property 1,4, Jasa Perusahaan/Bussines Service 2, Pertumbuhan 2,1, Bank/Banking 2,2 Lembaga Keuangan Bukan Bank/ Non Banking Financial
cukup
While lower growth rate is property
rendah adalah subsektor persewaan bangunan
sub sector and financial non bank, what is
dan subsektor lembaga keuangan bukan bank,
each
yang
percents.
Sedangkan
laju
pertumbuhan
masing-masing
yang
mempunyai
pertumbuhan pada kisaran 4 persen
.
laju
having
growth
rate
gyration
4
3.9
3.9
Sektor Jasa-jasa
Services Sector
dua
Services sector consisted two sub
pemerintahan
sector, that is public administration and
umum dan subsektor swasta. Laju pertumbuhan
defense sub sector and private services sub
sektor jasa-jasa adalah sebesar 8,86 persen
sector. Growth rate of services sector equal
tahun
persen
to 8,86 percents in 2007, increased 0,32
dibandingkan tahun 2006 yaitu sebesar 8,54
percents compared in 2006, that is equal to
persen. Nilai tambah atas harga berlaku sektor
8,54 percents.. Value added on current price
jasa-jasa mencapai Rp. 361.215 juta di tahun
for services sector reach the Rp. 361.215
2007,
million in 2007, while in2006 previously
Sektor subsektor,
jasa-jasa yaitu
2007,
terdiri
subsektor
meningkat
sedangkan
tahun
dari
0,32
2006
sebelumnya
equal to Rp. 284.727 million.
adalah sebesar 284.727 juta.
3.9.1 Subsektor Pemerintahan Umum 3.9.1
Public administration and defense sub sector
Nilai tambah subsektor pemerintahan umum
Kabupaten
hanya
berasal
dari
Value
added
of
public
administrasi pemerintah dan pertahanan yaitu
administration and defense sub sector only
sebesar Rp. 283.905 juta menurut harga
come from governmental administration and
berlaku. Artinya kontribusi yang diberikan oleh
defender that is equal to Rp. 283.905
sub sektor ini terhadap total PDRB sebesar
million on current price. Its meaning [is]
3,48 persen.
contribution given by this sector sub to
Laju
pertumbuhan
subsektor
pemerintahan umum meningkat sebanyak 2,38
totalizeing GDRP equal to 3,48 percents. growth
rate
of
public
persen pada tahun 2007 yaitu sebesar 8,54
administration and defense sub sector
persen tahun 2006 menjadi 10,92 persen tahun
mount as much 2,38 percents in 2007 that
2006. Kondisi ini sejalan dengan peningkatan
is equal to 8,54
laju pertumbuhan subsektor ini selama dua
becoming 10,92
tahun terakhir yaitu meningkat sebesar 1,31
condition in line with make-up of growth
persen di tahun 2006. Laju pertumbuhan di
rate this sub sector during two last year
percents in
percents in
2006
2006. This
that equal to 1,31 percents in 2006. Growth
tahun 2005 tercatat 7,23 persen
rate in 2005 noted 7,23 percents.
Tabel/Table 3.8. Konstribusi dan Pertumbuhan Sub Sektor dalam sektor Jasa-jasa Contribution and Growth Subsector in Services Sector 2004 – 20007 (%)
Uraian/Desciption
2004
2005
2006
2007
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1.1. Pemerintahan Umum/Public Goverment
70,63
71,70
73,52
78,60
1.2. Swasta/Private services
29,37
28,30
26,48
21,40
1. Konstribusi/Constribution
2. Pertumbuhan/Growth
3.9.2
3.9.2 Subsektor Swasta Subsektor
swasta
mengalami
pola
Privates Services Private
services
sub
sector
pertumbuhan yang cenderung meningkat. Hal
experience of growth pattern which tend to
tersebut
increased.
menunjukkan
bahwa
terjadi
Mentioned
happened
Peran jasa swasta mulai meningkat dalam
private services sub sector . role of Private
perekonomian
pertumbuhan
services sub sector start to mount in
tercatat sebesar 5,17 persen di tahun 2007,
economics regional. Growth rate noted 5,17
meningkat 0,58 persen dibandingkan tahun
percents in 2007, mounting 0,58 percents
2006 yaitu 4,59 persen.
compared to year 2006 that is 4,59
Laju
acceleration
that
percepatan pembangunan di subsektor swasta.
regional.
development
indicate
in
percents. Nilai tambah subsektor swasta sebesar
Value added of private services sub
Rp. 77.310 juta. Nilai tersebut menyumbangkan
sector equal to Rp. 77.310 million. The value
sekitar 21,40 persen terhadap nilai PDRB
render about 21,40 percents to value of
sektor jasa-jasa. Kontribusi subsektor swasta
GDRP of services sector. private services
ini hanya sebesar 0,95 persen terhadap total
sub sector contribution only equal to 0,95
PDRB Kabupaten Banyuasin
gratuity to totalizeing GDRP of Banyuasin Regency.
Lampiran/ Enclosure
Tabel
PDRB Kabupaten Banyuasin Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah) 1
Table
GRDP of Banyuasin Regency at Current Prices by Industrial Origin (Million Rupiahs)
Lapangan Usaha / Industrial Origin
1. Pertanian / Agriculture
2004
2005r
2006*)
2007**)
1.682.274
1.894.156
2.261.240
2.633.005
a. Tanaman Bahan Makanan / Food Crops
515.267
569.856
718.218
856.291
b. Tanaman Perkebunan / Estate Crops
477.087
538.400
631.733
746.586
c. Peternakan / Livestock
99.352
113.783
134.043
152.047
d. Kehutanan / Forestry
71.870
77.952
93.377
104.101
518.698
594.165
683.869
773.980
652.035
955.809
1.138.160
1.329.418
582.445
878.531
1.038.508
1.214.937
-
-
-
69.590
77.278
99.652
114.481
1.245.302
1.637.476
1.985.190
2.215.850
a. Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing
545.000
857.392
1.089.607
1.198.060
1. Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery
545.000
857.392
1.089.607
1.198.060
-
-
-
b. Industri Tanpa Migas / Non Oil and Gas Manufacturing
700.302
780.084
895.583
1.017.790
1. Makanan, minuman dan Tembakau / Food and Tobaccos
438.643
486.721
562.054
647.221
-
-
-
101.470
112.501
131.838
144.314
495
559
657
753
75.974
86.337
99.228
113.742
9.398
10.805
12.685
14.883
e. Perikanan / Fishery
2. Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying a. Minyak dan Gas Bumi / Crude Petroleum and Natural Gas b. Pertambangan Tanpa Migas / Non Crude Petroleum and Natural Gas c. Penggalian / Quarrying
3. Industri Pengolahan / Manufacturing Industry
2. Gas Alam Cair / Liquified Natural Gas (LNG)
2. Tekstil, Brg. dari Kulit dan Alas Kaki / Textiles 3. Barang dari Kayu dan Hasil Hutan Lainnya / Woods Industry 4. Kertas dan Barang Cetakan / Paper 5. Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet / Chemical 6. Semen & Barang Galian Bukan Logam / Cements
Tabel 1. ( Lanjutan) / Table 1. (Continued) Lapangan Usaha / Industrial Origin
2004
2005r
2006*)
2007**)
570.647
687.103
800.794
930.174
559.968
675.191
786.741
913.333
287
318
364
406
10.392
11.594
13.689
16.435
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran / Trade, Hotel and Restaurant a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale and Retail trade b. Hotel / Hotel c. Restoran / Restaurant
7. Pengangkutan dan Komunikasi / 24.387
28.322
35.333
43.481
19.612
22.873
28.594
34.743
-
-
-
0
15.259
17.705
22.647
27.946
-
-
-
0
4.053
4.835
5.554
6.355
-
-
-
0
300
333
393
443
b. Komunikasi / Communication
4.775
5.449
6.739
8.738
1. Pos dan Telekomunikasi / Post and Communication
4.271
4.882
6.112
8.039
504
567
627
699
-
0
Transportation and Communication a. Pengangkutan / Transportation 1. Angkutan Rel / Railway Transportation 2. Angkutan Jalan Raya / Road Transportation 3. Angkutan Laut / Sea Transportation 4. Angkutan sungai, Danau & Penyeberangan / Inland Water Transportation 5. Angkutan Udara / Air Transportation 6. Jasa Penunjang Angkutan / Service Allied to Transportation
2. Jasa Penunjang Komunikasi / Service Allied to Communication
8. Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan / 43.301
47.831
54.219
60.678
a. Bank / Banking
500
542
649
774
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank / Non Bank Financial
662
737
906
1.014
-
-
-
0
40.176
44.589
50.386
56.381
1.963
1.963
2.278
2.508
Ownership
c. Jasa Penunjang Keuangan / Service Allied to Finence d. Sewa Bangunan / Property e. Jasa Perusahaan / Business Service
PDRB Kabupaten Banyuasin Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tabel 2 Table
(juta Rupiah) GRDP of Banyuasin Regency at Constant 2000 Prices by Industrial Origin
Lapangan Usaha / Industrial Origin
1. Pertanian / Agriculture
2004
2005r
2006*)
2007**)
1.217.598
1.270.710
1.339.990
1.416.567
a. Tanaman Bahan Makanan / Food Crops
387.448
408.186
433.065
463.422
b. Tanaman Perkebunan / Estate Crops
341.631
351.413
376.817
404.815
c. Peternakan / Livestock
71.129
73.804
75.847
77.872
d. Kehutanan / Forestry
63.039
65.325
67.016
68.497
354.351
371.982
387.245
401.960
516.575
538.983
596.753
642.408
466.614
484.814
536.495
578.309
-
-
e. Perikanan / Fishery
2. Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying a. Minyak dan Gas Bumi / Crude Petroleum and Natural Gas b. Pertambangan Tanpa Migas /
Non Crude Petroleum and Natural Gas c. Penggalian / Quarrying
49.961
54.169
60.258
64.099 -
3. Industri Pengolahan / Manufacturing Industry
733.046
749.696
767.910
787.996
a. Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing
218.105
215.182
212.000
211.449
1. Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery
218.105
215.182
212.000
211.449
-
-
-
-
b. Industri Tanpa Migas / Non Oil and Gas Manufacturing
514.941
534.514
555.910
576.547
1. Makanan, minuman dan Tembakau / Food and Tobaccos
326.469
341.095
356.478
371.878
-
-
-
-
80.201
80.928
82.644
82.772
410
430
449
465
52.245
54.136
56.047
59.039
2. Gas Alam Cair / Liquified Natural Gas (LNG)
2. Tekstil, Brg. dari Kulit dan Alas Kaki / Textiles 3. Barang dari Kayu dan Hasil Hutan Lainnya / Woods Industry 4. Kertas dan Barang Cetakan / Paper 5. Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet / Chemical
Lapangan Usaha / Industrial Origin
2004
Tabel 2. ( Lanjutan) / Table 2. (Continued) 2005r 2006*) 2007**)
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran / 534.461
564.525
596.334
632.207
525.595
555.138
586.371
621.612
240
249
257
266
8.626
9.138
9.706
10.329
16.403
17.850
19.455
21.970
13.558
14.322
15.169
16.600
-
-
-
-
10.282
10.889
11.558
12.831
-
-
-
-
3.038
3.184
3.351
3.496
-
-
-
-
238
249
261
273
b. Komunikasi / Communication
2.845
3.528
4.286
5.370
1. Pos dan Telekomunikasi / Post and Communication
2.477
3.114
3.835
4.878
368
414
451
492
32.630
34.126
35.549
37.081
a. Bank / Banking
430
472
529
595
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank / Non Bank Financial
466
502
548
571
-
-
-
-
29.920
31.243
32.443
33.744
1.814
1.909
2.029
2.172
Trade, Hotel and Restaurant a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale and Retail trade b. Hotel / Hotel c. Restoran / Restaurant
7. Pengangkutan dan Komunikasi / Transportation and Communication a. Pengangkutan / Transportation 1. Angkutan Rel / Railway Transportation 2. Angkutan Jalan Raya / Road Transportation 3. Angkutan Laut / Sea Transportation 4. Angkutan sungai, Danau & Penyeberangan / Inland Water Transportation 5. Angkutan Udara / Air Transportation 6. Jasa Penunjang Angkutan / Service Allied to Transportation
2. Jasa Penunjang Komunikasi / Service Allied to Communication
8. Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan / Ownership
c. Jasa Penunjang Keuangan / Service Allied to Finence d. Sewa Bangunan / Property e. Jasa Perusahaan / Business Service
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Banyuasin Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Tabel Harga Berlaku Dengan Migas (persen) 3 Persentage of GRDP of Banyuasin Regency at Current Prices by Industrial Origin With Oil Table and Natural Gas (Percent)
Lapangan Usaha / Industrial Origin
2004
2005r
2006*)
2007**)
1. Pertanian / Agriculture
35,46
32,28
32,17
32,27
a. Tanaman Bahan Makanan / Food Crops
10,86
9,71
10,22
10,50
b. Tanaman Perkebunan / Estate Crops
10,06
9,17
8,99
9,15
c. Peternakan / Livestock
2,09
1,94
1,91
1,86
d. Kehutanan / Forestry
1,51
1,33
1,33
1,28
e. Perikanan / Fishery
10,93
10,12
9,73
9,49
13,74
16,29
16,19
16,29
12,28
14,97
14,77
14,89
0,00
0,00
0,00
0,00
c. Penggalian / Quarrying
1,47
1,32
1,42
1,40
3. Industri Pengolahan / Manufacturing Industry
26,25
27,90
28,24
27,16
a. Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing
11,49
14,61
15,50
14,68
1. Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery
11,49
14,61
15,50
14,68
2. Gas Alam Cair / Liquified Natural Gas (LNG)
0,00
0,00
0,00
0,00
b. Industri Tanpa Migas / Non Oil and Gas Manufacturing
14,76
13,29
12,74
12,47
1. Makanan, minuman dan Tembakau / Food and Tobaccos
9,25
8,29
8,00
7,93
2. Tekstil, Brg. dari Kulit dan Alas Kaki / Textiles
0,00
0,00
0,00
0,00
2,14
1,92
1,88
1,77
0,01
0,01
0,01
0,01
2. Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying a. Minyak dan Gas Bumi / Crude Petroleum and Natural Gas b. Pertambangan Tanpa Migas / Non Crude Petroleum and Natural Gas
3. Barang dari Kayu dan Hasil Hutan Lainnya / Woods Industry 4. Kertas dan Barang Cetakan / Paper
Tabel 3. ( Lanjutan) / Table 3. (Continued) Lapangan Usaha / Industrial Origin
2004
2005r
2006*)
2007**)
12,03
11,71
11,39
11,40
11,80
11,51
11,19
11,19
b. Hotel / Hotel
0,01
0,01
0,01
0,00
c. Restoran / Restaurant
0,22
0,20
0,19
0,20
0,51
0,48
0,50
0,53
a. Pengangkutan / Transportation
0,41
0,39
0,41
0,43
1. Angkutan Rel / Railway Transportation
0,00
0,00
0,00
0,00
2. Angkutan Jalan Raya / Road Transportation
0,32
0,30
0,32
0,34
3. Angkutan Laut / Sea Transportation
0,00
0,00
0,00
0,00
0,09
0,08
0,08
0,08
5. Angkutan Udara / Air Transportation
0,00
0,00
0,00
0,00
6. Jasa Penunjang Angkutan / Service Allied to Transportation
0,01
0,01
0,01
0,01
b. Komunikasi / Communication
0,10
0,09
0,10
0,11
1. Pos dan Telekomunikasi / Post and Communication
0,09
0,08
0,09
0,10
2. Jasa Penunjang Komunikasi / Service Allied to Communication
0,01
0,01
0,01
0,01
8. Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan / Ownership
0,91
0,82
0,77
0,74
a. Bank / Banking
0,01
0,01
0,01
0,01
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank / Non Bank Financial
0,01
0,01
0,01
0,01
c. Jasa Penunjang Keuangan / Service Allied to Finence
0,00
0,00
0,00
0,00
d. Sewa Bangunan / Property
0,85
0,76
0,72
0,69
e. Jasa Perusahaan / Business Service
0,04
0,03
0,03
0,03
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran / Trade, Hotel and Restaurant a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale and Retail trade
7. Pengangkutan dan Komunikasi / Transportation and Communication
4. Angkutan sungai, Danau & Penyeberangan / Inland Water Transportation
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Banyuasin Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Tabel Harga Berlaku Tanpa Migas (Persen) 4 Persentage of GRDP of Banyuasin Regency at Current Prices by Industrial Origin Without Table Oil and Natural Gas (Percent)
Lapangan Usaha / Industrial Origin
2004
2005r
2006*)
2007**)
1. Pertanian / Agriculture
46,51
45,83
46,14
45,82
a. Tanaman Bahan Makanan / Food Crops
14,25
13,79
14,65
14,90
b. Tanaman Perkebunan / Estate Crops
13,19
13,03
12,89
12,99
c. Peternakan / Livestock
2,75
2,75
2,73
2,65
d. Kehutanan / Forestry
1,99
1,89
1,91
1,81
e. Perikanan / Fishery
14,34
14,38
13,95
13,47
1,92
1,87
2,03
1,99
--
--
--
0,00
0,00
-
0,00
c. Penggalian / Quarrying
1,92
1,87
2,03
1,99
3. Industri Pengolahan / Manufacturing Industry
19,36
18,88
18,27
17,71
a. Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing
--
--
--
--
1. Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery
--
--
--
--
2. Gas Alam Cair / Liquified Natural Gas (LNG)
--
--
--
--
b. Industri Tanpa Migas / Non Oil and Gas Manufacturing
19,36
18,88
18,27
17,71
1. Makanan, minuman dan Tembakau / Food and Tobaccos
12,13
11,78
11,47
11,26
2. Tekstil, Brg. dari Kulit dan Alas Kaki / Textiles
0,00
0,00
-
0,00
2,81
2,72
2,69
2,51
2. Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying a. Minyak dan Gas Bumi / Crude Petroleum and Natural Gas
--
b. Pertambangan Tanpa Migas / Non Crude Petroleum and Natural Gas
3. Barang dari Kayu dan Hasil Hutan Lainnya / Woods Industry
Tabel 4. ( Lanjutan) / Table 4. (Continued) Lapangan Usaha / Industrial Origin
2004
2005r
2006*)
2007**)
15,78
16,63
16,34
16,19
15,48
16,34
16,05
15,90
b. Hotel / Hotel
0,01
0,01
0,01
0,01
c. Restoran / Restaurant
0,29
0,28
0,28
0,29
0,67
0,69
0,72
0,76
a. Pengangkutan / Transportation
0,54
0,55
0,58
0,60
1. Angkutan Rel / Railway Transportation
0,00
0,00
0,00
0,00
2. Angkutan Jalan Raya / Road Transportation
0,42
0,43
0,46
0,49
3. Angkutan Laut / Sea Transportation
0,00
0,00
0,00
0,00
0,11
0,12
0,11
0,11
5. Angkutan Udara / Air Transportation
0,00
0,00
0,00
0,00
6. Jasa Penunjang Angkutan / Service Allied to Transportation
0,01
0,01
0,01
0,01
b. Komunikasi / Communication
0,13
0,13
0,14
0,15
1. Pos dan Telekomunikasi / Post and Communication
0,12
0,12
0,12
0,14
2. Jasa Penunjang Komunikasi / Service Allied to Communication
0,01
0,01
0,01
0,01
8. Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan / Ownership
1,20
1,16
1,11
1,06
a. Bank / Banking
0,01
0,01
0,01
0,01
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank / Non Bank Financial
0,02
0,02
0,02
0,02
c. Jasa Penunjang Keuangan / Service Allied to Finence
0,00
0,00
0,00
0,00
d. Sewa Bangunan / Property
1,11
1,08
1,03
0,98
e. Jasa Perusahaan / Business Service
0,05
0,05
0,05
0,04
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran / Trade, Hotel and Restaurant a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale and Retail trade
7. Pengangkutan dan Komunikasi / Transportation and Communication
4. Angkutan sungai, Danau & Penyeberangan / Inland Water Transportation
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Banyuasin Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Tabel Harga Konstan Dengan Migas (persen) 5 Persentage of GRDP of Banyuasin Regency at Constan Prices by Industrial Origin With Oil Table and Natural Gas
Lapangan Usaha / Industrial Origin
2004
(1)
2005r
2006*)
2007**)
(3)
(4)
(5)
1. Pertanian / Agriculture
35,61
35,53
35,26
35,05
a. Tanaman Bahan Makanan / Food Crops
11,33
11,41
11,39
11,47
b. Tanaman Perkebunan / Estate Crops
9,99
9,83
9,91
10,02
c. Peternakan / Livestock
2,08
2,06
2,00
1,93
d. Kehutanan / Forestry
1,84
1,83
1,76
1,69
e. Perikanan / Fishery
10,36
10,40
10,19
9,95
15,11
15,07
15,70
15,90
13,64
13,56
14,12
14,31
0,00
0,00
0,00
0,00
c. Penggalian / Quarrying
1,46
1,51
1,59
1,59
3. Industri Pengolahan / Manufacturing Industry
21,44
20,96
20,20
19,50
a. Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing
6,38
6,02
5,58
5,23
1. Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery
6,38
6,02
5,58
5,23
2. Gas Alam Cair / Liquified Natural Gas (LNG)
0,00
0,00
0,00
0,00
b. Industri Tanpa Migas / Non Oil and Gas Manufacturing
15,06
14,95
14,63
14,27
1. Makanan, minuman dan Tembakau / Food and Tobaccos
9,55
9,54
9,38
9,20
2. Tekstil, Brg. dari Kulit dan Alas Kaki / Textiles
0,00
0,00
0,00
0,00
2,35
2,26
2,17
2,05
0,01
0,01
0,01
0,01
2. Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying a. Minyak dan Gas Bumi / Crude Petroleum and Natural Gas b. Pertambangan Tanpa Migas / Non Crude Petroleum and Natural Gas
3. Barang dari Kayu dan Hasil Hutan Lainnya / Woods Industry 4. Kertas dan Barang Cetakan / Paper
Tabel 5 ( Lanjutan) / Table 5. (Continued) Lapangan Usaha / Industrial Origin
2004
2005r
2006*)
2007**)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
15,63
15,79
15,69
15,64
15,37
15,52
15,43
15,38
b. Hotel / Hotel
0,01
0,01
0,01
0,01
c. Restoran / Restaurant
0,25
0,26
0,26
0,26
0,48
0,50
0,51
0,54
a. Pengangkutan / Transportation
0,40
0,40
0,40
0,41
1. Angkutan Rel / Railway Transportation
0,00
0,00
0,00
0,00
2. Angkutan Jalan Raya / Road Transportation
0,30
0,30
0,30
0,32
3. Angkutan Laut / Sea Transportation
0,00
0,00
0,00
0,00
0,09
0,09
0,09
0,09
5. Angkutan Udara / Air Transportation
0,00
0,00
0,00
0,00
6. Jasa Penunjang Angkutan / Service Allied to Transportation
0,01
0,01
0,01
0,01
b. Komunikasi / Communication
0,08
0,10
0,11
0,13
1. Pos dan Telekomunikasi / Post and Communication
0,07
0,09
0,10
0,12
2. Jasa Penunjang Komunikasi / Service Allied to Communication
0,01
0,01
0,01
0,01
8. Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan / Ownership
0,95
0,95
0,94
0,92
a. Bank / Banking
0,01
0,01
0,01
0,01
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank / Non Bank Financial
0,01
0,01
0,01
0,01
c. Jasa Penunjang Keuangan / Service Allied to Finence
0,00
0,00
0,00
0,00
d. Sewa Bangunan / Property
0,87
0,87
0,85
0,83
e. Jasa Perusahaan / Business Service
0,05
0,05
0,05
0,05
9. Jasa-jasa / Services
3,64
3,70
3,77
3,86
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran / Trade, Hotel and Restaurant a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale and Retail trade
7. Pengangkutan dan Komunikasi / Transportation and Communication
4. Angkutan sungai, Danau & Penyeberangan / Inland Water Transportation
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Banyuasin Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Tabel Harga Konstan Tanpa Migas (persen) 6 Persentage of GRDP of Banyuasin Regency at Constan Prices by Industrial Origin With Oil Table and Natural Gas
Lapangan Usaha / Industrial Origin
2004
2005r
2006*)
2007**)
1. Pertanian / Agriculture
44,52
44,18
43,90
43,57
a. Tanaman Bahan Makanan / Food Crops
14,17
14,19
14,19
14,25
b. Tanaman Perkebunan / Estate Crops
12,49
12,22
12,35
12,45
c. Peternakan / Livestock
2,60
2,57
2,48
2,39
d. Kehutanan / Forestry
2,30
2,27
2,20
2,11
e. Perikanan / Fishery
12,96
12,93
12,69
12,36
2. Pertambangan dan Penggalian /
1,83
1,88
1,97
1,97
--
--
0,00
0,00
Mining and Quarrying a. Minyak dan Gas Bumi / Crude Petroleum and Natural Gas b. Pertambangan Tanpa Migas /
--
--
0,00
0,00
Non Crude Petroleum and Natural Gas c. Penggalian / Quarrying
1,83
1,88
1,97
1,97
3. Industri Pengolahan / Manufacturing Industry
18,83
18,58
18,21
17,73
a. Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing
--
--
--
--
1. Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery
--
--
--
--
2. Gas Alam Cair / Liquified Natural Gas (LNG)
--
--
--
--
b. Industri Tanpa Migas / Non Oil and Gas Manufacturing
18,83
18,58
18,21
17,73
1. Makanan, minuman dan Tembakau / Food and Tobaccos
11,94
11,86
11,68
11,44
2. Tekstil, Brg. dari Kulit dan Alas Kaki / Textiles
0,00
0,00
0,00
0,00
3. Barang dari Kayu dan Hasil Hutan Lainnya /
2,93
2,81 2,71
2,55
0,01
0,01
Woods Industry 4. Kertas dan Barang Cetakan / Paper
0,01
0,01
Tabel 6. ( Lanjutan) / Table 6.. (Continued) Lapangan Usaha / Industrial Origin
2004
2005r
2006*)
2007**)
19,54
19,63
19,54
19,44
19,22
19,30
19,21
19,12
b. Hotel / Hotel
0,01
0,01
0,01
0,01
c. Restoran / Restaurant
0,32
0,32
0,32
0,32
0,60
0,62
0,64
0,68
a. Pengangkutan / Transportation
0,50
0,50
0,50
0,51
1. Angkutan Rel / Railway Transportation
0,00
0,00
0,00
0,00
2. Angkutan Jalan Raya / Road Transportation
0,38
0,38
0,38
0,39
3. Angkutan Laut / Sea Transportation
0,00
0,00
0,00
0,00
0,11
0,11
0,11
0,11
5. Angkutan Udara / Air Transportation
0,00
0,00
0,00
0,00
6. Jasa Penunjang Angkutan / Service Allied to Transportation
0,01
0,01
0,01
0,01
b. Komunikasi / Communication
0,10
0,12
0,14
0,17
1. Pos dan Telekomunikasi / Post and Communication
0,09
0,11
0,13
0,15
2. Jasa Penunjang Komunikasi / Service Allied to Communication
0,01
0,01
0,01
0,02
8. Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan / Ownership
1,19
1,19
1,16
1,14
a. Bank / Banking
0,02
0,02
0,02
0,02
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank / Non Bank Financial
0,02
0,02
0,02
0,02
c. Jasa Penunjang Keuangan / Service Allied to Finence
0,00
0,00
0,00
0,00
d. Sewa Bangunan / Property
1,09
1,09
1,06
1,04
e. Jasa Perusahaan / Business Service
0,07
0,07
0,07
0,07
9. Jasa-jasa / Services
4,55
4,59
4,70
4,80
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran / Trade, Hotel and Restaurant a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale and Retail trade
7. Pengangkutan dan Komunikasi / Transportation and Communication
4. Angkutan sungai, Danau & Penyeberangan / Inland Water Transportation
Indeks Perkembangan PDRB Kabupaten Banyuasin Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Tabel Harga Berlaku 7 Growth Index of GRDP of Banyuasin Regency at Current Prices Table by Industrial Origin
Lapangan Usaha / Industrial Origin
2004
2005r
2006*)
2007**)
1. Pertanian / Agriculture
167,73
188,85
225,45
262,52
a. Tanaman Bahan Makanan / Food Crops
156,68
173,27
218,39
260,37
b. Tanaman Perkebunan / Estate Crops
172,55
194,72
228,47
270,01
c. Peternakan / Livestock
173,43
198,62
233,99
265,41
d. Kehutanan / Forestry
106,01
114,99
137,74
153,56
e. Perikanan / Fishery
190,33
218,02
250,93
284,00
2. Pertambangan dan Penggalian / 162,45
238,13
283,56
331,22
Mining and Quarrying a. Minyak dan Gas Bumi / Crude Petroleum and Natural Gas
162,00
244,35
288,84
337,91
b. Pertambangan Tanpa Migas / --
--
--
--
Non Crude Petroleum and Natural Gas c. Penggalian / Quarrying
166,35
184,73
238,21
273,66
3. Industri Pengolahan / Manufacturing Industry
192,05
252,54
306,16
341,73
a. Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing
246,66
388,05
493,15
542,23
1. Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery
246,66
388,05
493,15
542,23
--
--
--
b. Industri Tanpa Migas / Non Oil and Gas Manufacturing
163,83
182,49
209,51
238,10
1. Makanan, minuman dan Tembakau / Food and Tobaccos
171,31
190,09
219,51
252,77
--
--
--
137,00
151,89
178,00
2. Gas Alam Cair / Liquified Natural Gas (LNG)
2. Tekstil, Brg. dari Kulit dan Alas Kaki / Textiles
--
--
3. Barang dari Kayu dan Hasil Hutan Lainnya / 194,85
Woods Industry 4. Kertas dan Barang Cetakan / Paper
135,99
153,57
180,49
206,96
Tabel 7. ( Lanjutan) / Table 7. (Continued) Lapangan Usaha / Industrial Origin
2004
2005r
2006*)
2007**)
124,24
149,59
174,34
202,51
123,83
149,31
173,98
201,97
b. Hotel / Hotel
129,28
143,24
163,96
182,88
c. Restoran / Restaurant
151,00
168,47
198,91
238,82
187,75
218,04
272,02
334,75
172,50
201,18
251,50
305,59
--
--
--
173,53
201,35
257,55
--
--
--
170,51
203,41
233,66
--
--
--
6. Jasa Penunjang Angkutan / Service Allied to Transportation
150,75
167,34
197,38
222,43
b. Komunikasi / Communication
294,75
336,36
415,99
539,37
1. Pos dan Telekomunikasi / Post and Communication
319,21
364,87
456,80
600,83
2. Jasa Penunjang Komunikasi / Service Allied to Communication
178,72
201,06
222,34
247,76
8. Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan / Ownership
139,55
154,14
174,73
195,55
a. Bank / Banking
152,44
165,24
197,87
235,88
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank / Non Bank Financial
180,38
200,82
246,87
276,39
c. Jasa Penunjang Keuangan / Service Allied to Finence
--
--
--
d. Sewa Bangunan / Property
138,74
153,98
174,00
194,71
e. Jasa Perusahaan / Business Service
142,45
142,45
165,31
182,04
9. Jasa-jasa / Services
172,84
199,71
248,65
315,45
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran / Trade, Hotel and Restaurant a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale and Retail trade
7. Pengangkutan dan Komunikasi / Transportation and Communication a. Pengangkutan / Transportation 1. Angkutan Rel / Railway Transportation 2. Angkutan Jalan Raya / Road Transportation 3. Angkutan Laut / Sea Transportation
-317,81 --
4. Angkutan sungai, Danau & Penyeberangan / Inland Water 267,36
Transportation 5. Angkutan Udara / Air Transportation
a. Pemerintahan Umum&Pertahanan /
--
--
Indeks Perkembangan PDRB Kabupaten Banyuasin Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Tabel Harga Konstan 2000 8 Growth Index of GRDP of Banyuasin Regency at Constan 2000 Prices Table by Industrial Origin
Lapangan Usaha / Industrial Origin
2004
2005r
2006*)
2007**)
1. Pertanian / Agriculture
121,40
126,69
133,60
141,23
a. Tanaman Bahan Makanan / Food Crops
117,81
124,12
131,68
140,91
b. Tanaman Perkebunan / Estate Crops
123,56
127,09
136,28
146,41
c. Peternakan / Livestock
124,16
128,83
132,40
135,93
d. Kehutanan / Forestry
92,99
96,36
98,85
101,04
e. Perikanan / Fishery
130,02
136,49
142,09
147,49
128,70
134,28
148,68
160,05
129,78
134,84
149,22
160,85
--
--
--
c. Penggalian / Quarrying
119,43
129,49
144,04
153,23
3. Industri Pengolahan / Manufacturing Industry
113,05
115,62
118,43
121,53
a. Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing
98,71
97,39
95,95
95,70
1. Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery
98,71
97,39
95,95
95,70
--
--
--
b. Industri Tanpa Migas / Non Oil and Gas Manufacturing
120,46
125,04
130,05
134,88
1. Makanan, minuman dan Tembakau / Food and Tobaccos
127,50
133,22
139,22
145,24
--
--
--
108,28
109,26
111,58
2. Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying a. Minyak dan Gas Bumi / Crude Petroleum and Natural Gas b. Pertambangan Tanpa Migas / --
Non Crude Petroleum and Natural Gas
2. Gas Alam Cair / Liquified Natural Gas (LNG)
2. Tekstil, Brg. dari Kulit dan Alas Kaki / Textiles
--
--
3. Barang dari Kayu dan Hasil Hutan Lainnya / Woods Industry
111,75
Tabel 8. ( Lanjutan) / Table 8. (Continued) Lapangan Usaha / Industrial Origin
2004
2005r
2006*)
2007**)
116,36
122,91
129,83
137,64
116,23
122,76
129,67
137,46
b. Hotel / Hotel
108,11
112,16
115,77
119,81
c. Restoran / Restaurant
125,34
132,78
141,03
150,09
126,28
137,42
149,78
169,14
119,25
125,97
133,42
146,01
--
--
--
116,93
123,83
131,44
--
--
--
127,81
133,95
140,97
--
--
--
6. Jasa Penunjang Angkutan / Service Allied to Transportation
119,60
125,13
130,98
137,20
b. Komunikasi / Communication
175,62
217,78
264,55
331,50
1. Pos dan Telekomunikasi / Post and Communication
185,13
232,74
286,59
364,57
2. Jasa Penunjang Komunikasi / Service Allied to Communication
130,50
146,81
159,99
174,57
8. Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan / Ownership
105,16
109,98
114,56
119,50
a. Bank / Banking
131,10
143,90
161,28
181,41
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank / Non Bank Financial
126,98
136,78
149,32
155,61
c. Jasa Penunjang Keuangan / Service Allied to Finence
--
--
--
d. Sewa Bangunan / Property
103,33
107,89
112,04
116,53
e. Jasa Perusahaan / Business Service
131,64
138,53
147,28
157,60
9. Jasa-jasa / Services
108,65
115,41
125,26
136,36
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran / Trade, Hotel and Restaurant a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale and Retail trade
7. Pengangkutan dan Komunikasi / Transportation and Communication a. Pengangkutan / Transportation 1. Angkutan Rel / Railway Transportation 2. Angkutan Jalan Raya / Road Transportation 3. Angkutan Laut / Sea Transportation
-145,92 --
4. Angkutan sungai, Danau & Penyeberangan / Inland Water 147,06
Transportation 5. Angkutan Udara / Air Transportation
--
--
Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Banyuasin Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Tabel Harga Berlaku 9 Growth Index of GRDP of Banyuasin Regency at Constan 2000 Prices Table by Industrial Origin
Lapangan Usaha / Industrial Origin
2004
2005r
2006*)
2007**)
1. Pertanian / Agriculture
10,69
12,59
19,38
16,44
a. Tanaman Bahan Makanan / Food Crops
7,59
10,59
26,03
19,22
b. Tanaman Perkebunan / Estate Crops
10,13
12,85
17,34
18,18
c. Peternakan / Livestock
10,40
14,53
17,81
13,43
d. Kehutanan / Forestry
6,85
8,46
19,79
11,48
e. Perikanan / Fishery
15,14
14,55
15,10
13,18
63,53
46,59
19,08
16,80
73,89
50,84
18,21
16,99
--
--
--
c. Penggalian / Quarrying
9,12
11,05
28,95
14,88
3. Industri Pengolahan / Manufacturing Industry
9,22
31,49
21,23
11,62
a. Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing
9,90
57,32
27,08
9,95
1. Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery
9,90
57,32
27,08
9,95
--
--
b. Industri Tanpa Migas / Non Oil and Gas Manufacturing
8,69
11,39
14,81
13,65
1. Makanan, minuman dan Tembakau / Food and Tobaccos
8,89
10,96
15,48
15,15
--
--
6,98
10,87
17,19
9,46
9,27
12,93
17,53
14,66
2. Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying a. Minyak dan Gas Bumi / Crude Petroleum and Natural Gas b. Pertambangan Tanpa Migas / --
Non Crude Petroleum and Natural Gas
2. Gas Alam Cair / Liquified Natural Gas (LNG)
2. Tekstil, Brg. dari Kulit dan Alas Kaki / Textiles 3. Barang dari Kayu dan Hasil Hutan Lainnya / Woods Industry 4. Kertas dan Barang Cetakan / Paper
Tabel 9. ( Lanjutan) / Table 9. (Continued) Lapangan Usaha / Industrial Origin
2004
2005r
2006*)
2007**)
6,39
20,41
16,55
16,16
6,29
20,58
16,52
16,09
b. Hotel / Hotel
7,89
10,80
14,47
11,54
c. Restoran / Restaurant
11,92
11,57
18,07
20,06
21,34
16,14
24,75
23,06
12,34
16,63
25,01
21,51
--
--
--
11,75
16,03
27,91
--
--
--
14,85
19,29
14,87
--
--
--
6. Jasa Penunjang Angkutan / Service Allied to Transportation
9,49
11,00
17,95
12,69
b. Komunikasi / Communication
80,80
14,12
23,67
29,66
1. Pos dan Telekomunikasi / Post and Communication
92,82
14,31
25,19
31,53
2. Jasa Penunjang Komunikasi / Service Allied to Communication
18,31
12,50
10,58
11,43
8. Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan / Ownership
12,02
10,46
13,36
11,91
a. Bank / Banking
16,01
8,40
19,74
19,21
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank / Non Bank Financial
19,71
11,33
22,93
11,96
c. Jasa Penunjang Keuangan / Service Allied to Finence
--
--
--
d. Sewa Bangunan / Property
12,51
10,98
13,00
11,90
e. Jasa Perusahaan / Business Service
0,00
0,00
16,05
10,12
9. Jasa-jasa / Services
27,21
15,55
24,51
26,86
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran / Trade, Hotel and Restaurant a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale and Retail trade
7. Pengangkutan dan Komunikasi / Transportation and Communication a. Pengangkutan / Transportation 1. Angkutan Rel / Railway Transportation 2. Angkutan Jalan Raya / Road Transportation 3. Angkutan Laut / Sea Transportation
-23,40 --
4. Angkutan sungai, Danau & Penyeberangan / Inland Water 14,42
Transportation 5. Angkutan Udara / Air Transportation
--
--
Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Banyuasin Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Tabel 10 Table
Harga Konstan 2000 Economic Growth of Banyuasin Regency at Constan 2000 Prices by Industrial Origin
Lapangan Usaha / Industrial Origin
2004
2005r
2006*)
2007**)
1. Pertanian / Agriculture
3,98
4,36
5,45
5,71
a. Tanaman Bahan Makanan / Food Crops
6,03
5,35
6,09
7,01
b. Tanaman Perkebunan / Estate Crops
-0,68
2,86
7,23
7,43
c. Peternakan / Livestock
3,72
3,76
2,77
2,67
d. Kehutanan / Forestry
1,00
3,63
2,59
2,21
e. Perikanan / Fishery
7,19
4,98
4,10
3,80
30,89
4,34
10,72
7,65
34,74
3,90
10,66
7,79
--
--
--
c. Penggalian / Quarrying
3,29
8,42
11,24
6,38
3. Industri Pengolahan / Manufacturing Industry
3,42
2,27
2,43
2,62
a. Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing
-0,95
-1,34
-1,48
-0,26
1. Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery
-0,95
-1,34
-1,48
-0,26
--
--
--
b. Industri Tanpa Migas / Non Oil and Gas Manufacturing
5,39
3,80
4,00
3,71
1. Makanan, minuman dan Tembakau / Food and Tobaccos
6,28
4,48
4,51
4,32
--
--
--
3,61
0,91
2,12
0,16
4. Kertas dan Barang Cetakan / Paper
3,54
4,88
4,35
3,63
5. Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet / Chemical
4,61
3,62
3,53
5,34
2. Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying a. Minyak dan Gas Bumi / Crude Petroleum and Natural Gas b. Pertambangan Tanpa Migas / --
Non Crude Petroleum and Natural Gas
2. Gas Alam Cair / Liquified Natural Gas (LNG)
2. Tekstil, Brg. dari Kulit dan Alas Kaki / Textiles
--
--
3. Barang dari Kayu dan Hasil Hutan Lainnya / Woods Industry
Tabel 10. ( Lanjutan) / Table 10. (Continued) Lapangan Usaha / Industrial Origin
2004
2005r
2006*)
2007**)
5,22
5,63
5,63
6,02
5,19
5,62
5,63
6,01
b. Hotel / Hotel
2,13
3,75
3,22
3,49
c. Restoran / Restaurant
7,64
5,94
6,22
6,42
9,63
8,82
8,99
12,93
6,58
5,64
5,91
9,43
--
--
--
6,12
5,90
6,14
--
--
--
8,27
4,81
5,24
--
--
--
6. Jasa Penunjang Angkutan / Service Allied to Transportation
5,31
4,62
4,68
4,75
b. Komunikasi / Communication
26,95
24,01
21,48
25,30
1. Pos dan Telekomunikasi / Post and Communication
30,64
25,72
23,14
27,21
2. Jasa Penunjang Komunikasi / Service Allied to Communication
6,67
12,50
8,98
9,11
8. Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan / Ownership
4,92
4,58
4,17
4,31
a. Bank / Banking
15,59
9,77
12,08
12,48
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank / Non Bank Financial
12,56
7,73
9,16
4,21
c. Jasa Penunjang Keuangan / Service Allied to Finence
--
--
--
d. Sewa Bangunan / Property
4,52
4,42
3,84
4,01
e. Jasa Perusahaan / Business Service
7,40
5,24
6,31
7,01
9. Jasa-jasa / Services
4,82
6,22
8,54
8,86
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran / Trade, Hotel and Restaurant a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale and Retail trade
7. Pengangkutan dan Komunikasi / Transportation and Communication a. Pengangkutan / Transportation 1. Angkutan Rel / Railway Transportation 2. Angkutan Jalan Raya / Road Transportation 3. Angkutan Laut / Sea Transportation
-11,02 --
4. Angkutan sungai, Danau & Penyeberangan / Inland Water 4,32
Transportation 5. Angkutan Udara / Air Transportation
--
--
Tabel
Implisit PDRB Kabupaten Banyuasin Menurut Lapangan Usaha 11
Implistind ex of GDRP of Kabupaten Banyuasin Regensy
Table by industrial Origin
Lapangan Usaha / Industrial Origin
2004
2005r
2006*)
2007**)
1. Pertanian / Agriculture
138,16
149,06
168,75
185,87
a. Tanaman Bahan Makanan / Food Crops
132,99
139,61
165,85
184,78
b. Tanaman Perkebunan / Estate Crops
139,65
153,21
167,65
184,43
c. Peternakan / Livestock
139,68
154,17
176,73
195,25
d. Kehutanan / Forestry
114,01
119,33
139,33
151,98
e. Perikanan / Fishery
146,38
159,73
176,60
192,55
126,22
177,34
190,73
206,94
124,82
181,21
193,57
210,08
--
--
--
c. Penggalian / Quarrying
139,29
142,66
165,38
178,60
3. Industri Pengolahan / Manufacturing Industry
169,88
218,42
258,52
281,20
a. Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing
249,88
398,45
513,97
566,60
1. Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery
249,88
398,45
513,97
566,60
--
--
--
b. Industri Tanpa Migas / Non Oil and Gas Manufacturing
136,00
145,94
161,10
176,53
1. Makanan, minuman dan Tembakau / Food and Tobaccos
134,36
142,69
157,67
174,04
--
--
--
126,52
139,01
159,53
174,35
120,73
130,00
146,42
162,01
2. Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying a. Minyak dan Gas Bumi / Crude Petroleum and Natural Gas b. Pertambangan Tanpa Migas / --
Non Crude Petroleum and Natural Gas
2. Gas Alam Cair / Liquified Natural Gas (LNG)
2. Tekstil, Brg. dari Kulit dan Alas Kaki / Textiles
--
--
3. Barang dari Kayu dan Hasil Hutan Lainnya / Woods Industry 4. Kertas dan Barang Cetakan / Paper
Tabel 11. ( Lanjutan) / Table 11. (Continued) Lapangan Usaha / Industrial Origin
2004
2005r
2006*)
2007**)
106,77
121,71
134,29
147,13
106,54
121,63
134,17
146,93
b. Hotel / Hotel
119,58
127,71
141,62
152,64
c. Restoran / Restaurant
120,47
126,88
141,04
159,12
148,67
158,67
181,61
197,91
144,65
159,71
188,50
209,30
--
--
--
148,40
162,60
195,95
--
--
--
133,41
151,85
165,75
--
--
--
6. Jasa Penunjang Angkutan / Service Allied to Transportation
126,05
133,73
150,69
162,12
b. Komunikasi / Communication
167,84
154,45
157,24
162,71
1. Pos dan Telekomunikasi / Post and Communication
172,43
156,78
159,39
164,80
2. Jasa Penunjang Komunikasi / Service Allied to Communication
136,96
136,96
138,97
141,93
8. Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan / Ownership
132,70
140,16
152,52
163,63
a. Bank / Banking
116,28
114,83
122,68
130,03
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank / Non Bank Financial
142,06
146,81
165,33
177,62
c. Jasa Penunjang Keuangan / Service Allied to Finence
--
--
--
d. Sewa Bangunan / Property
134,28
142,72
155,31
167,09
e. Jasa Perusahaan / Business Service
108,21
102,83
112,25
115,50
9. Jasa-jasa / Services
159,07
173,05
198,51
231,34
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran / Trade, Hotel and Restaurant a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale and Retail trade
7. Pengangkutan dan Komunikasi / Transportation and Communication a. Pengangkutan / Transportation 1. Angkutan Rel / Railway Transportation 2. Angkutan Jalan Raya / Road Transportation 3. Angkutan Laut / Sea Transportation
-217,79 --
4. Angkutan sungai, Danau & Penyeberangan / Inland Water 181,80
Transportation 5. Angkutan Udara / Air Transportation
a. Pemerintahan Umum&Pertahanan /
--
--
Tabel
Laju InflasiPDRB Kabupaten Banyuasin Menurut Lapangan Usaha 12
Table
Inflation Rate of GDRP of Banyuasin Regensy by industrial Origin
Lapangan Usaha / Industrial Origin
2004
2005r
2006*)
2007**)
1. Pertanian / Agriculture
6,45
7,89
13,21
10,15
a. Tanaman Bahan Makanan / Food Crops
1,47
4,98
18,79
11,41
b. Tanaman Perkebunan / Estate Crops
10,89
9,71
9,42
10,01
c. Peternakan / Livestock
6,44
10,37
14,63
10,48
d. Kehutanan / Forestry
5,79
4,67
16,76
9,07
e. Perikanan / Fishery
7,42
9,12
10,56
9,03
24,94
40,49
7,55
8,50
29,05
45,17
6,82
8,53
--
--
c. Penggalian / Quarrying
5,64
2,42
15,92
8,00
3. Industri Pengolahan / Manufacturing Industry
5,61
28,57
18,36
8,77
a. Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing
10,96
59,46
28,99
10,24
1. Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery
10,96
59,46
28,99
10,24
--
--
b. Industri Tanpa Migas / Non Oil and Gas Manufacturing
3,13
7,31
10,39
9,58
1. Makanan, minuman dan Tembakau / Food and Tobaccos
2,46
6,20
10,49
10,38
--
--
--
3,25
9,88
14,76
9,29
5,54
7,68
12,63
10,64
2. Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying a. Minyak dan Gas Bumi / Crude Petroleum and Natural Gas b. Pertambangan Tanpa Migas / Non Crude Petroleum and Natural Gas
2. Gas Alam Cair / Liquified Natural Gas (LNG)
2. Tekstil, Brg. dari Kulit dan Alas Kaki / Textiles
--
3. Barang dari Kayu dan Hasil Hutan Lainnya / Woods Industry 4. Kertas dan Barang Cetakan / Paper
Lapangan Usaha / Industrial Origin
Tabel 12. ( Lanjutan) / Table 12. (Continued) 2004 2005r 2006*) 2007**)
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran / 1,11
14,00
10,33
9,57
1,05
14,16
10,31
9,51
b. Hotel / Hotel
5,65
6,80
10,89
7,78
c. Restoran / Restaurant
3,98
5,32
11,16
12,82
10,68
6,72
14,46
8,97
5,41
10,41
18,03
11,03
--
--
--
5,31
9,56
20,51
--
--
--
6,08
13,82
9,15
--
--
--
6. Jasa Penunjang Angkutan / Service Allied to Transportation
3,97
6,10
12,68
7,58
b. Komunikasi / Communication
42,42
-7,98
1,81
3,48
1. Pos dan Telekomunikasi / Post and Communication
47,59
-9,08
1,67
3,40
2. Jasa Penunjang Komunikasi / Service Allied to Communication
10,92
0,00
1,47
2,13
8. Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan / Ownership
6,77
5,62
8,82
7,29
a. Bank / Banking
0,36
-1,25
6,84
5,99
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank / Non Bank Financial
6,35
3,35
12,61
7,44
c. Jasa Penunjang Keuangan / Service Allied to Finence
--
0,00
-
1,00
d. Sewa Bangunan / Property
7,65
6,28
8,82
7,58
e. Jasa Perusahaan / Business Service
-6,89
-4,98
9,16
2,90
9. Jasa-jasa / Services
21,35
8,79
14,71
16,53
Trade, Hotel and Restaurant a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale and Retail trade
7. Pengangkutan dan Komunikasi / Transportation and Communication a. Pengangkutan / Transportation 1. Angkutan Rel / Railway Transportation 2. Angkutan Jalan Raya / Road Transportation 3. Angkutan Laut / Sea Transportation
-11,15 --
4. Angkutan sungai, Danau & Penyeberangan / Inland Water 9,68
Transportation 5. Angkutan Udara / Air Transportation
--
Pendapatan Regional dan Pendapatan Per Kapita Kabupaten Banyuasin Tabel Atas Dasar Harga berlaku (Dengan Migas) 13 Regional Income and income per Capita Of of Banyuasin Regensy by at Current Prices Table With Oil and Natural Gas
Uraian/ Description
1. Produk Domestik Regional Bruto (Juta Rupiah)
2004
2005r
2006*)
2007**)
4.744.340
5.868.620
7.029.269
8.158.813
431.735
534.044
639.663
742.452
4.312.605
5.334.576
6.389.605
7.416.361
441.224
545.782
653.722
758.770
3.871.382
4.788.794
5.735.883
6.657.592
712.813
733.828
757.398
778.627
Gross Regional Domestic Bruto (Million Rupiah)
2. Penyusutan (Juta Rupiah) Depreciation (Million Rupiah)
3. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar (Juta Rupiah) Gross Regional Domestic Bruto at Market Prices (Million Rupiah)
4. Pajak Tidak Langsung Neto (Juta Rupiah) Net Indirect Taxes (Million Rupiah)
5. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Biaya Faktor (Juta Rupiah) / Gross Regional Domestic Bruto at Factor Cost ( Million Rupiah)
6. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa)
Pendapatan Regional dan Pendapatan Per Kapita Kabupaten Banyuasin Tabel Atas Dasar Harga berlaku Tanpa Migas 14 Regional Income and income per Capita Of of Banyuasin Regensy by at Current Prices Table Without Oil and Natural Gas
Uraian/ Description
1. Produk Domestik Regional Bruto (Juta Rupiah)
2004
2005r
3.616.895
4.132.697
160.952
183.905
3.455.943
3.948.792
195.312
223.166
3.260.631
3.725.626
712.813
733.828
2006*)
2007**)
4.901.154
5.745.816
218.101
255.689
4.683.052
5.490.127
264.662
310.274
4.418.390
5.179.853
757.398
778.627
Gross Regional Domestic Bruto (Million Rupiah)
2. Penyusutan (Juta Rupiah) Depreciation (Million Rupiah)
3. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar (Juta Rupiah) Gross Regional Domestic Bruto at Market Prices (Million Rupiah)
4. Pajak Tidak Langsung Neto (Juta Rupiah) Net Indirect Taxes (Million Rupiah)
5. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Biaya Faktor (Juta Rupiah) / Gross Regional Domestic Bruto at Factor Cost ( Million Rupiah)
6. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa)
Pendapatan Regional dan Pendapatan Per Kapita Kabupaten Banyuasin Tabel Atas Dasar HargaKonstan 2000 (Dengan Migas) 15 Regional Income and income per Capita Of of Banyuasin Regensy by at Constant 2000 Table Prices With Oil and Natural Gas
Uraian/ Description
1. Produk Domestik Regional Bruto (Juta Rupiah)
2004
2005r
2006*)
2007**)
3.419.737
3.576.197
3.800.765 4.041.206
311.196
325.434
3.108.541
3.250.763
287.258
300.401
2.821.283
2.950.363
712.813
733.828
Gross Regional Domestic Bruto (Million Rupiah)
2. Penyusutan (Juta Rupiah)
345.870
367.750
Depreciation (Million Rupiah)
3. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar (Juta 3.454.895 3.673.456
Rupiah) Gross Regional Domestic Bruto at Market Prices (Million Rupiah)
4. Pajak Tidak Langsung Neto (Juta Rupiah)
319.264
339.461
Net Indirect Taxes (Million Rupiah)
5. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Biaya Faktor
3.135.631 3.333.995
(Juta Rupiah) / Gross Regional Domestic Bruto at Factor Cost ( Million Rupiah)
6. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa)
757.398
778.627
Pendapatan Regional dan Pendapatan Per Kapita Kabupaten Banyuasin Tabel Atas Dasar HargaKonstan 2000 (Tanpa Migas) 16 Regional Income and income per Capita Of of Banyuasin Regensy by at Constant Table 2000 Prices Without Oil and Natural Gas
Uraian/ Description
1. Produk Domestik Regional Bruto (Juta Rupiah)
2004
2005r
2006*)
2007**)
2.735.018
2.876.201
3.052.270
3.251.448
248.887
261.734
277.757
295.882
2.486.131
2.614.467
2.774.513
2.955.566
229.742
241.601
256.391
273.122
2.256.390
2.372.866
2.518.122
2.682.444
712.813
733.828
757.398
778.627
Gross Regional Domestic Bruto (Million Rupiah)
2. Penyusutan (Juta Rupiah) Depreciation (Million Rupiah)
3. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar (Juta Rupiah) Gross Regional Domestic Bruto at Market Prices (Million Rupiah)
4. Pajak Tidak Langsung Neto (Juta Rupiah) Net Indirect Taxes (Million Rupiah)
5. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Biaya Faktor (Juta Rupiah) / Gross Regional Domestic Bruto at Factor Cost ( Million Rupiah)
6. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa)