0
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
i
PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR (KARYA TULIS)
SMA NEGERI 3 DENPASAR
Naskah Pedoman Penulisan Tugas Akhir (Karya Tulis) SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2012 Sumber: Pedoman Penulisan Tesis Program Pascasarjana Revisi 3 Tahun 2011, Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir SMA Negeri 3 Denpasar
PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 3 DENPASAR Jalan Nusa Indah No. 20x DenpasarTelp. (0361) 234293 Fax (0361) 221646 Website :www.sman3denpasar.sch.id , Mailto :
[email protected]
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
ii
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir (Karya Tulis) ini dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang kami miliki. Buku pedoman ini merupakan buku yang tidak diterbitkan dan hanya digunakan dikalangan siswa SMA Negeri 3 Denpasar dalam pembuatan tugas akhir sebagai syarat untuk mendapatkan nomor peserta ujian nasional. Buku ini merupakan kutipan dari Pedoman Penulisan Tesis Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja revisi edisi ke 3 yang kemudian disunting sesuai dengan keperluan oleh Tim Pembimbing Tugas Akhir SMA Negeri 3 Denpasar. Secara skematik buku pedoman ini terditi dari tiga bab dengan rincian 1. BAB I PENDAHULUAN 2. BAB II FORMAT TUGAS AKHIR 3. BAB III TEKNIK PENULISAN Semoga buku pedoman ini dapat digunakan dengan baik, namun kami menyadari bahwa buku ini masih perlu banyak penyempurnaan, untuk itu masukan yang sifatnya konstruktif akan sangat berguna bagi penyempurnaan (revisi) berikutnya.
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
iii
DAFTAR ISI SAMPUL PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR PRAKATA .......................................................................................................................
ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................
iii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................
iv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Tujuan .........................................................................................................
1
B. Topik Tugas Akhir .....................................................................................
1
C. Jenis Penelitian ...........................................................................................
2
FORMAT TUGAS AKHIR A. Bagian Awal ...............................................................................................
3
B. Bagian Inti ..................................................................................................
6
C. Bagian Akhir ..............................................................................................
20
BAB III METODE PENELITIAN A. Bahan ..........................................................................................................
22
B. Pengetikan ..................................................................................................
22
C. Penyajian Tabel ..........................................................................................
24
D. Penyajian Gambar ......................................................................................
25
E. Cara Merujuk Kutipan ................................................................................
26
F. Cara Menulis Daftar Rujukan ....................................................................
27
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................
35
LAMPIRAN .......................................................................................................................
36
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
iv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Sampul Luar Tugas Akhir ...........................................................................................
36
2
Sampul Persyaratan Memperoleh No Ujian Nasional ................................................
37
3
Isi dan Format Lembar Persetujuan Pembimbing .......................................................
38
4
Lembar Persetujuan Tim Simposium .........................................................................
39
5
Contoh Lembar Pernyataan ........................................................................................
40
6
Contoh Prakata ............................................................................................................
41
7
Contoh Format Abstrak untuk Tugas Akhir ...............................................................
43
8
Contoh Format Daftar Isi ............................................................................................
44
9
Contoh Format Daftar Tabel .......................................................................................
46
10 Contoh Format Daftar Gambar ...................................................................................
47
11 Contoh Format Daftar Lampiran ................................................................................
48
12 Contoh Format Daftar Pustaka ...................................................................................
49
13 Contoh Format Riwayat Hidup Penulis ......................................................................
50
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
1
BAB I PENDAHULUAN
Pengembangan kesiswaan pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam 5 (lima) bidang yaitu penalaran, minat kegemaran, kesejahteraan siswa, kepedulian sosial, serta kepemimpinan dan organisasi. Khusus bidang penalaran, melalui kegiatan ini diharapkan tumbuh kreativitas dan inovasi pemikiran mahasiswa dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas. Mengingat pentingnya bidang ini, pemerintah dalam hal ini SMAN 3 Denpasar berupaya menyelenggarakan pembinaan tugas akhir sebagai prasyarat untuk mengikuti Ujian Nasional (UN). Presentasi tugas akhir akan dilakukan secara terpadu pada simposium tugas akhir SMAN 3 Denpasar.
A. TUJUAN Tujuan penyusunan Tugas Akhir Siswa SMA Negeri 3 Denpasar bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya terutama dalam hal sebagai berikut. 1. Cara belajar baru bagi peserta didik, mereka bisa lebih mandiri dengan melakukan penelitian individu, di mana pembelajaran langsung ke lapangan dapat memberikan manfaat kepada siswa tersebut. 2. Interaksi antara pendidik dengan peserta didik yang lebih beragam, tidak sekedar lewat kelas konvensional. 3. Menghayati konstruk dan azas keilmuan sebuah disiplin, sehingga dapat bernalar, bersikap dan berperilaku sebagai seorang ilmuan bermutu yang mandiri.
B. TOPIK TUGAS AKHIR Mengacu pada kewenangan akademis dan pembinaan serta pengembangan disiplin keilmuan, maka topik dan pokok permasalahan tugas akhir mengacu pada bidang sains dasar, sains terapan, sosial-humaniora dan pendidikan. Acuan ini tidak mempersempit ruang masuknya topik dan pokok permasalahan yang secara substantif mengarah pada pengembangan disiplin ilmu.
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
2
C. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir berbasis pada kajian bidang studi yang akan dilakukan penelitian. Dengan demikian, pilihan pendekatan dan jenis penelitian dapat berbentuk penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif, penelitian dan pengembangan, penelitian kebijakan, penelitian eksperimen (baik yang dilakukan di laboratorium maupun di lapangan) dan jenis penelitian lainnya yang sesuai dengan standar dan kaidah-kaidah akademis.
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
3
BAB II FORMAT TUGAS AKHIR
Format tugas akhir yang dimaksud dalam pedoman ini adalah menyangkut susunan, tata letak, tata urutan dan tata cara penulisan termasuk ejaan, ukuran serta jenis huruf. Kertas yang digunakan untuk penulisan tugas akhir adalah kertas putih HVS 70 gram, ukuran A4, sampul hard cover dengan warna (putih untuk sains dasar, hijau untuk sains terapan, merah untuk sosial-humaniora, dan biru untuk pendidikan). Tugas akhir diketik dengan komputer dalam format huruf Times New Roman ukuran font 12 dan spasi 1,5. Tugas akhir merupakan suatu kesatuan utuh, tetapi dapat dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dibagi lagi menjadi bagian-bagian seperti yang dipaparkan dalam ketentuan berikut. A. Bagian Awal Bagian ini terdiri atas halaman sampul, halaman judul, lembar persetujuan (pembimbing), surat pernyataan keaslian karya, prakata, abstrak, daftar isi, daftar tabel (jika ada), daftar gambar (jika ada), daftar lampiran, dan daftar-daftar lain (jika ada). Ciri khas dari bagian awal ini ialah penggunaan angka romawi kecil (i, ii, iii, dst) untuk menandai halaman persetujuan dianggap sebagai halaman berurutan tetapi tidak diberi nomor urut. 1. Halaman Sampul Halaman sampul berisi: judul tugas akhir secara lengkap, nama dan nomor induk siswa (NIS), lambang SMA Negeri 3 Denpasar, nama sekolah dan tahun. Semua huruf dicetak dengan huruf kapital, Komposisi huruf dan tata letak masing-masing bagian diatur simetris, rapi dan serasi (contoh dapat dilihat pada lampiran 1) 2. Lembar Halaman Judul Format dan isi halaman halaman sampul, tetapi memuat teks “Karya Tulis ini Diajukan kepada SMA Negeri 3 Denpasar untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Nomor Ujian Nasional”. Contohnya dapat dilihat pada lampiran 2. 3. Halaman Persetujuan Halaman persetujuan memuat persetujuan dari pembimbing karya tulis. Hal-hal yang dicantumkan dalam lembar persetujuan pembimbing adalah: (1) teks “Tugas Akhir oleh….. ini telah diperiksa dan disetujui untuk disimposiumkan…”, (2) nama lengkap dan nomor induk pegawai (NIP) pembimbing 1 dan pembimbing 2. Contoh format lembar persetujuan pembimbing yang dimaksud dapat dilihat pada lampiran 3.
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
4
4. Halaman Persetujuan Tim Simposium Halaman persetujuan tim simposium ini memuat persetujuan dari tim simposium karya tulis. hal-hal yang dicantumkan dalam lembar persetujuan ini adalah: (1) teks “Tugas Akhir: SMA Negeri 3 Denpasar, disetujui pada tanggal:…….. (2) nama lengkap beserta nomor induk pegawai (NIP) ketua dan tiga anggota tim simposium serta diketahui oleh kepala SMA Negeri 3 Denpasar. Contoh format lembar persetujuan tim simposium yang dimaksud dapat dilihat pada lampiran 4. 5. Pernyataan Keaslian Karya Untuk menghindari terjadinya praktik akademis yang melanggar kaidah dan academic yurisdiction, pada saat penyusunan karya tulis oleh siswa, maka kepada setiap siswa harus melampirkan surat pernyataan keaslian karya yang telah ditandatangani oleh siswa bersangkutan. (contoh format dapat dilihat pada lampiran 5) 6. Prakata Di dalam prakata dicantumkan ucapan terimakasih penulis karya tulis yang ditujukan kepada berbagai pihak. Pihak tersebut dapat berupa individu, pejabat, lembaga, organisasi, dan atau pihak-pihak lain yang berkontribusi dalam menyiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan karya tulis. Tulisan prakata diketik dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikkan tanpa tanda titik. Teks prakarta diketik dengan spasi ganda (dua spasi). Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran A4. Kemudian, pada akhir teks dicantumkan kata “Penulis” yang menyebut nama terang, dan ditempatkan di pojok kanan bawah. (contoh format dapat dilihat pada lampiran 6) 7. Abstrak Nama penulis abstrak diketik dengan urutan nama akhir diikuti nama awal, nama tengah (jika ada). Tahun lulus diketik setelah nama penulis (dalam kurung) dan diakhiri dengan titik. Judul tugas akhir dicetak dengan huruf miring atau tebal dan diketik dengan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertama dari setiap kata. Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan pada bagian bawah abstrak. Jumlah kata kunci ini sekitar lima buah. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci kita bisa menemukan judul-judul tesis beserta abstraknya dengan mudah. Di dalam teks abstrak disajikan secara padat intisari karya tulis yang mencakup tujuan penelitian, fokus masalah penelitian, metode penelitian, dan simpulan penelitian, serta (jika ada) saran/rekomendasi yang diperlukan. Teks di dalam abstrak diketik dengan spasi tunggal (satu spasi) dan panjangnya tidak boleh Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
5
lebih dari satu halaman kertas ukuran A4 (maksimum 300 kata) lihat lampiran 7. Abstrak dibuat dalam Bahasa Indonesia baku. 8. Daftar Isi Di dalam halaman daftar isi dimuat: judul lembar pengesahan, surat pernyataan, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar-daftar lain (jika ada), judul bab, judul anak sub bab, dan judul anak sub bab yang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya di dalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf capital, sedangkan sub bab dan anak sub bab hanya huruf awalnya saja yang diketik dengan huruf capital. Daftar isi hendaknya menggambarkan garis organisasi keseluruhan isi karya tulis (lihat lampiran 8). 9. Daftar Tabel Halaman Daftar tabel memuat nomor tabel, judul tabel, dan nomor halaman untuk setiap tabel yang harus sama dengan judul tabel yang terdapat dalam teks. Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara tabel yang satu dengan tabel yang lainnya diberi jarak dua spasi (lihat lampiran 9). 10. Daftar Gambar Pada daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul gambar, dan nomor halaman tempat pembuatannya dalam teks. Judul gambar yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul gambar dan judul gambar lainnya diberi jarak dua spasi (lihat lampiran 10). 11. Daftar Lampiran Daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran, dan halaman tempat lampiran itu berada. Judul lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul lampiran yang satu dan judul lampiran lainnya diberi jarak dua spasi (lihat lampiran 11). 12. Daftar Pustaka Daftar pustaka adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel- artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sehagian dan karangan yang tengah digarap. Untuk mendeskripsi yang penting tentang buku, majalah, harian itu secara keseluruhan, karena itu fungsi catatan kaki dan daftar pustaka seluruhnya tumpang-tindih satu sama lain. Selain itu berfungsi sebagai pelengkap dan sebuah catatan kaki. Pada daftar pustaka dapat mengetahui keterangan-keterangan yang lengkap mengenai buku atau majalah itu. (contoh format dapat dilihat pada lampiran 12) Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
6
13. Daftar (sesuai dengan keperluan) Jika dalam suatu karya tulis banyak digunakan tanda-tanda lain yang mempunyai makna esesial, seperti singkatan atau lambang-lambang dalam matematika, ilmu eksakta, dan teknik, maka perlu ada daftar mengenai lambang-lambang atau tandatanda lain yang digunakan dalam karya tulis tersebut, dengan mengacu format sebagaimana halnya penulisan daftar tabel atau daftar gambar.
B. Bagian Inti Bagian inti karya tulis terdiri atas sekurang-kurangnya lima bab, yakni pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, hasil penelitian, dan penutup. Bagian inti ditandai dengan penggunaan nomor/angka Romawi besar (I,II, dst) untuk menomori urutan bab, nomor digit untuk menandai urutan sub judul dan sub subnya (paling banyak 4 digit), no angka Arab (1,2,3,dst) untuk menandai halaman. Nomor digit tidak boleh digunakan untuk pengganti no urut seperti 1), 2). Dst. Atau huruf a), b), dst. Jika dirumuskan secara urut maka susunan bagian inti adalah: BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Masalah 1.4 Manfaat Penelitian
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.2 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan 2.3 Kerangka Berpikir 2.4 Hipotesis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian 3.2 Populasi dan Sample Penelitian 3.3 Variabel Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi data 4.2 Hasil penelitian 4.3 Pembahasan Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
7
BAB V
PENUTUP 5.1 Simpulan 5.2 Saran
Bagian inti dari karya tulis penelitian pada rumusan di atas, masing-masing dapat dijelaskan seperti pada paparan berikut ini. 1.
Latar Belakang Penelitian Latar belakang yang digunakan dalam usulan sebuah penelitian diperlukan agar orang
dapat memahami konteks atau lingkungan, factor-faktor yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Jadi segala informasi yang berhubungan dengan permasalahan tersebut dikemukakan dengan maksud agar orang lebih mudah menghayati situasi dan kondisi dimana masalah-masalah tersebut timbul atau terjadi. Informasi mengenai latar belakang tidak perlu panjang lebar melainkan singkat tapi jelas agar tidak membosankan. Pada bagian latar belakang hendaknya dikemukakan secara jelas dan obyektif, rasional akademis mengapa masalah atau pokok persoalan tersebut penting dikaji dalam penelitian. Pernyataan urgenitas tersebut harus didukung oleh argument-argumen akademis terkait, yang melatarbelakangi pentingnya kajian dilakukan. Pada bagian ini juga penting untuk dikemukakan logika konseptual dan praktis atas pokok persoalan, termasuk penggambaran terjadinya kesenjangan antara das sollen dan das sein (harapan dan kenyataan), baik secara teoretik maupun secara praksis. Pernyataan kesenjangan yang dimaksud hendaknya didukung oleh fakta, data, dokumen, dan bukti-bukti ilmiah lainnya yang bertalian dengan pokok permasalahan, sehingga siapapun yang membaca menjadi mengerti mengapa hal tersebut perlu dikaji atau diteliti secara ilmiah. 2.
Rumusan Masalah Masalah penelitian sebaiknya menanyakan keterkaitan antara variabel-variabel yang
akan diteliti, baik untuk penelitian yang bersifat deskriptif/ex post facto maupun yang bersifat eksperimen. Dengan perkataan lain, masalah penelitian merupakan pernyataan dan/atau pertanyaan penelitian yang mendorongnya untuk mengadakan penelitian. Karena itu, masalah penelitian (research question) harus dirumuskan secara spesifik agar dapat menjadi penuntun bagi penelitian di lapangan. Masalah penelitian yang secara sepintas telah tersirat dalam latar belakang penelitian, penting untuk dinyatakan secara lebih jelas, operasional, dan terukur dalam rumusan kalimat tanya atau kalimat pernyataan yang terinci yang akan dicari jawabannya dalam penelitian. Rumusan masalah hendaknya dituangkan ke dalam kalimat tanya atau kalimat pernyataan yang singkat, padat, jelas, dan operasional. Rumusan yang baik akan menampakkan secara Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
8
jelas variabel yang diteliti, jenis dan sifat hubungan antar variabel, keterkaitan antargeneralisasi dan bangunan teori sebuah disiplin, serta subjek penelitiannya. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti, memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. 3.
Tujuan penelitian Secara ringkas dapat dikatakan bahwa tujuan penelitian adalah menemukan informasi
empiris, objektif, logis mengenai sesuatu atau menentukan keterkaitan di antara variabelvariabel yang dipermasalahkan. Dengan demikian, maka tujuan penelitian yang dirumuskan harus mencermikan dan konsisten dengan masalah-masalah yang dikemukakan sebelumnya. Jelaslah bahwa penelitian yang akan dilaksanakan mengarah pada jawaban-jawaban terhadap pertanyaan yang telah dinyatakan dalam masalah penelitian. Tujuan penelitian menyatakan secara jelas, sasaran yang ingin dicapai setelah pelaksanaan penelitian terhadap masalah yang telah dirumuskan pada bagian sebelumnya. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu kepada isi dan rumusan masalah penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya, yang bersifat ringkas, jelas, padat, dan terukur. Tujuan penelitian biasanya diformulasikan (dirumuskan) dalam bentuk kalimat pernyataan. 4.
Manfaat Penelitian Pada bagian ini ditunjukkan pentingnya (keutamaan) penelitian terutama yang bertalian
dengan pengembangan disiplin keilmuan, pembangunan dalam arti luas dan kepentingan praksis sebuah bidang kajian. Dengan kata lain, uraian dalam subbab manfaat penelitian berisi alasan kelayakan akademis dan praksis atas masalah yang diteliti. Perumusan manfaat penelitian, akan memperkuat dan meningkatkan kelayakan sebuah pokok persoalan atau masalah untuk dikaji berdasarkan langkah-langkah akademis, sehingga akan melahirkan adagium tentative pada kalangan komunitas tertentu (sesuai bidang ilmunya). Sementara itu, untuk jenis penelitian tindakan atau penelitian tindakan kelas, termasuk penelitian dan pengembangan di beberapa bagiannya, kebermanfaatan penelitian harus dinyatakan dengan mengacu kepada siapa, dalam hal apa, dan untuk apa nilai manfaat tersebut. 5.
Landasan Teori dan Perumusan Hipotesis Di dalam tugas akhir ini menjadi pengisi BAB II. Bagian ini terdiri atas kajian teori,
kajian penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. 6.
Kajian Teori Kajian teori membahasa secara deduktif dan/atau anti tesis sejumlah teori yang pernah
ada, yang pernah digunakan oleh orang untuk menjawab atau menjelaskan masalah-masalah tertentu. Pemilihan dan penetapan kajian teori dilakukan dengan pertimbangan azas relevansi Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
9
dan kemutakhiran. Bagian ini tidak boleh hanya merupakan rangkaian teori-teori atau kumpulan teori tanpa pemaknaan yang sistematis oleh peneliti. Penetapan dan penggunaan teori-teori ini seyogyanya mengarah kepada teori yang hendak digunakan dalam mengkaji masalah yang dirumuskan dan secara eksplisit harus mampu dirumuskan dan ditetapkan suatu teori dasar (grounded theory) yang nantinya digunakan untuk menakar, membedah, dan memformulasikan pengujian dan/atau penelaahan variabel penelitian. Jenis teori, batasan teori, prosedur penggunaan, mekanisme pengujian, dan yang lainnya harus mampu dirumuskan dan dinyatakan secara jelas pada bagian ini. Penting dipahami dan dilakukan pada bagian ini, bahwa dalam mengutip, memaknai, menyenerai, sumber-sumber kepustakaan pada bagian ini hendaknya menggunakan kata-kata sendiri, dengan menjauhkan kesan menjiplak aslinya. Sesekali memang diperkenankan untuk mengutip secara utuh sebuah teori, prinsip, generalisasi, konsep, dan fakta dari sumber aslinya, dengan cara menuliskannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibenarkan secara akademis.
Pengutipan
sebuah
sumber
atau kepustakaan wajib hukumnya
untuk
mencantumkan nama penulis dan tahun penerbitan sumber kepustakaan tersebut. Bilamana kutipan langsung lebih dari 4 baris, maka penulisannya harus diketik satu spasi dengan mencantumkan nama penulis, tahun penerbit, dan halaman tempat kutipan di buku atau sumber aslinya. 7.
Kajian Hasil Penelitian uang Relevan Pengkajian dan penelusuran berbagai teori adalah dalam rangka menentukan teori dasar
yang akan digunakan oleh peneliti untuk meneliti variabel yang dikonstruksikan. Setiap variabel yang akan diteliti seyogyanya memiliki kontruksi dasar teori. Hal ini sangat penting karena untuk selanjutnya (dalam penelitian kuantitatif) teori yang digunakan akan menentukan arah penelitian tersebut, baik menyangkut instrumentasi yang digunakan (dalam proses perancangan maupun validasinya), perumusan hipotesisnya, maupun tahapan verifikasinya. Setelah penelitian mengemukakan teori-teori yang berhubungan dengan variabel yang diteliti (masalahnya) maka ia dapat mendeduksikan konsep-konsep yang terdapat di dalamnya. Setiap teori berisi konsep, karena itu konsep tersebut harus dijelaskan di dalam bagian ini agar orang mengetahui dasar atau inti teori tersebut. Dalam bagian ini sering digunakan diagram-diagram untuk menjelaskan konsepnya. Pada bagian ini, secara jelas dan objektif harus dipaparkan tentang gagasan, konsep, pemikiran, teori, prinsip, dalil, dan temuan dalam penelitian terdahulu yang bertautan secara langsung maupun tidak langsung dengan focus masalah yang akan diteliti. Penelitian dapat memulai dengan mengemukakan penelitian-penelitian yang relevan dengan apa yang akan Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
10
diteliti secara kronologis, atau disistematisasikan menurut masalahnya. Berdasarkan kajian dan telaah terhadap berbagai temuan penelitian tersebut, maka penelitian dapat memetik halhal yang bertalian dengan masalah, teori yang akan digunakan, metode yang digunakan, dan temuan-temuannya dengan memberikan penguatan, atau komentar, kritik, evaluasi, dan sebagainya, sehingga tidak memunculkan atau menyiratkan kesan bahwa bagian ini adalah kumpulan atau penumpukan rangkaian teori semata. Penelitian dituntut untuk mampu “membahasakan” bagian setiap bagian dari temuan penelitian yang relevan untuk mendukung gagasan utama atau pokok permasalahan penelitiannya, sehingga jelas “posisi peneliti” di antara teori atau temuan penelitian yang telah dihasilkan oleh orang lain pada kajian yang sejenis. Berdasarkan pola seperti di atas, peneliti dengan tegas dapat mengemukakan bagianbagian atau aspek-aspek mana yang berhubungan dan yang tidak berhubungan dengan bagian-bagian atau aspek-aspek yang akan dikaji sekarang, masalah-masalah mana yang sudah diteliti orang dan masalah-masalah mana yang belum digarap sehingga peneliti bisa menempatkan di mana posisi masalah yang akan ditelitinya. Bisa saja terjadi, bahwa fokus masalah yang akan dikajinya sama atau telah dikaji oleh peneliti lain lebih dulu, namun bilamana metode, pelibatan dan jumlah variabel, objek atau subjek penelitian, serta lokasi atau latar penelitiannya berbeda, maka penelitian tersebut layak untuk dilanjutkan. Pada konteks inilah, kejujuran akademis, kedirian akademis siswa, dan gradasi karya yang akan dihasilkannya dipertaruhkan (dinilai dan ditempatkan pada level tertentu). Kajian teori dan kepustakaan setiap variabel ditunjang minimal tiga sumber primer dengan menunjukkan bukti fisik (hard copy). 8.
Kerangka Berpikir Setelah dipastikan teori dan konsep yang hendak dipakai dalam penelitian, maka
penelitian mengemukakan kerangka berpikirnya mengenai teori atau konsep tersebut. Dalam kasanah metodologi antara kajian teori dan kajian empiric tersebut adalah koheren. Kajiankajian tersebut (baik teori maupun empirik) merupakan modal argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat di antara berbagai faktor yang saling berkaitan dan membentuk konstelasi yang dapat dirumuskan dalam kerangka berpikir,yang disusun secara rasional berdasarkan premis-premis ilmiah yang telah teruji kebenarannya dengan memperhatikan factor-faktor empiris yang relevan. Kerangka berpikir menguraikan secara jelas dan koheren pertautan antar variabel atau konsep dan/atau generalisasi yang akan diteliti dengan dukungan teori atau temuan penelitian
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
11
terdahulu, sehingga terbangun sebuah konstruk keilmuan yang menjelaskan talitemali variabel yang dilibatkan dalam penelitian. 9.
Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah praduga ataupun asumsi yang harus diuji melalui data atau fakta yang
diperoleh melalui penelitian. Dengan demikian, hipotesis merupakan penuntun bagi peneliti dalam menggali data yang diinginkan. Sekalipun demikian, perlu diingat, bahwa peneliti harus senantiasa memegang teguh prinsip objektif agar jangan timbul “bias” dalam pencarian data. Hipotesis merupakan jawaban sementara atau dugaan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan, yang pada hakikatnya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan. Secara konsep, hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Secara statistik hipotesis merupakan pernyataan mengenai keadaan parameter yang akan diuji melalui statistik sampel. Hipotesis biasanya juga mengandung prediksi, dan ketepatan prediksinya akan sangat tergantung pada tingkat kebenaran dan ketepatan kajian teori yang mendasarinya. Secara umum, hipotesis sebenarnya menyangkut dua hal yaitu tentang hubungan dan tentang perbedaan, tetapi perumusannya dapat beraneka ragam. Dalam penelitian kuantitatif yang paling perlu diperhatikan adalah jenis rumusan hipotesis tersebut, apakah suatu hipotesis dirumuskan secara direksional atau non direksional. Hal ini penting diperhatikan karena menyangkut uji signifikansi yang akan diterapkan, yaitu: uji satu arah (one tail) untuk hipotesis direksional, atau uji dua arah (two tail) untuk hipotesis non-direksional, di samping kedua jenis rumusan hipotesis dimaksud akan menuntut arah kajian teori yang berbeda. Menurut fungsinya, hipotesis terdiri atas hipotesis teoritik dan hipotesis penelitian. Perlu disadari bahwa penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji teori yang sudah ada. Teori tersebut kemudian dirumuskan ke dalam hipotesis untuk diuji dengan sampel yang ditentukan oleh peneliti. Hipotesis yang diuji dalam penelitian adalah hipotesis nol. Hipotesis nol pada hakikatnya adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan atau tidak ada perbedaan (hypothesis of norelation, hypothesis of no difference). Peneliti dalam hubungan ini mempunyai praduga atau asumsi bahwa data yang diperolehnya akan menunjukkan sebaliknya. Karena itu hipotesis penelitian akan menyatakan gagasan sebaliknya, yaitu: ada hubungan atau ada perbedaan. Berdasarkan pengertian di atas muncul tiga macam pendapat di antara para peneliti, yaitu: (1) karena hipotesis nol bunyinya selalu sama untuk semua penelitian, maka hipotesis Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
12
nol tidak perlu disebutkan dalam usaha penelitian, (2) karena hipotesis penelitian dapat diketahui dari hipotesis nol dan karena hipotesis nol adalah hipotesis yang diujikan, maka hipotesis penelitian tidak perlu dicantumkan dan hanya hipotesis nol yang dicantumkan, dan (3) mencantumkan kedua jenis hipotesis tersebut baik dalam rumusan narasi maupun dalam rumusan statistiknya. Dalam praktiknya, ketiga pendapat tersebut digunakan tanpa masalah. Dengan demikian, peneliti boleh memilih salah satu dari tiga pendekatan tersebut dan menggunakannya secara konsisten. Menurut sifatnya, hipotesis penelitian dapat berupa hipotesis yang mengarah (directional) dan dapat juga berupa hipotesis yang tidak mengarah (non-directional). Hipotesis yang mengarah menunjukkan arah asumsi penelitian, misalnya: semakin tinggi IQ siswa, semakin tinggi prestasi belajarnya. Sebaliknya hipotesis yang tidak mengarah menunjukkan tidak adanya arah asumsi penelitian, misalnya: terdapat perbedaan antara kelompok X dengan kelompok Y, tanpa menyebutkan kelompok yang mana yang lebih tinggi. Menurut bentuknya: hipotesis dapat berupa pernyataan simbolik dan pernyataan verbal. Dalam usulan penelitian, kedua bentuk hipotesis ini harus dicantumkan. 10.
Metode Penelitian Pada butir ini akan menjadi BAB III. Kandungannya mencakup antara lain: jenis
penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis data, dan indikator keberhasilan penelitian. Perlu dicatat, bahwa di dalam bagian ini, penelitian tidak perlu mengemukakan teoriteori atau batasan-batasan tentang istilah-istilah dalam metodologi. Misalnya, ketika mengumumkan tentang subjek penelitian, populasi, dan sampel penelitian, tidak perlu didefinisikan apa itu subjek penelitian, populasi, sampel, dan berbagai hal tentang penyampelan. 11.
Rancangan Penelitian Rancangan (desain) pada hakikatnya mencakup abstraksi isi dan ruang lingkup (the
design is content and scope of the study). Rancangan penelitian tergantung pula pada pendekatan yang digunakan pada subjek penelitian dalam kaitan dengan eksistensi variabel yang diteliti. Eksistensi variabel yang dimaksud apakah variabel yang akan diteliti dimunculkan secara sengaja (dimanipulasi) oleh peneliti dalam suatu eksperimen, atau variabel yang diteliti adalah variabel yang telah ada secara wajar pada subjek yang diteliti (ex-post facto), atau variabel yang diteliti adalah sesuatu yang harus diurai lebih lanjut berdasarkan realitas kekinian temuan di lapangan (etnografi). Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
13
Di sisi lain, penggambaran konstelasi rancangan penelitian akan dipengaruhi pula oleh jumlah (banyaknya) dan status variabel yang dilibatkan dalam penelitian, sehingga akan terkait dengan identifikasi variabel penelitian dan sudah tentunya juga terkait dengan hipotesis yang dirumuskan. Berdasarkan rasional tersebut, maka pada bagian ini, mahasiswa hendaknya mampu dengan tegas menyatakan desain penelitian yang digunakan, sesuai dengan karakteristik fokus masalah yang hendak dikaji atau diteliti. Pada rancangan penelitian, secara empiris telah dinyatakan rancang bangun penelitian yang akan dilakukan, sehingga akan memudahkan penelitian dalam melakukan tahapan penelitian selanjutnya. 12.
Populasi dan Sampel Penelitian Sejak awal, penelitian harus dengan tegas menentukan populasi penelitiannya. Karena
itu ia harus mendefinisikan populasi agar orang mengetahui ke mana hasil penelitian tersebut dapat digeneralisasikan. Populasi terdiri atas populasi teoretis dan populasi terjangkau. Populasi teoretis adalah semua subjek, baik yang secara langsung maupun tidak langsung akan diteliti dan kemana hasil penelitian dapat digeneralisasikan. Populasi terjangkau adalah semua subjek yang (bila perlu) dapat dijangkau secara langsung. Bilamana populasi biasanya terlalu banyak untuk diteliti, maka penelitian dapat menggunakan sebagian saja dari populasi. Sudah barang tentu sampel tersebut harus dapat mewakili populasi. Peneliti dapat menggunakan teknik statistik untuk mengetahui apakah sampel yang digunanakan representatif atau tidak. Dalam kaitan dengan itu, penentuan sampel dari suatu studi sampling pada hakikatnya selalu mengandung risiko kesalahan (sampling error), karena generalisasi dari sampel ke populasi selalu mengandung resiko bahwa tedapat kekeliruan atau ketidak tepatan, karena sampel tidak mungkin mencerminkan secara persis keadaan populasi. Secara konseptual, dapat ditegaskan bahwa semakin besar ketidaksamaan sampel dengan populasi, maka semakin besar pula kemungkinan kekeliruan dalam generalisasi. Maka dari itu, masalah representatifnya sampel sangat perlu dicermati. Bertalian dengan hal itu terdapat beberapa teknik penentuan sampel, yang pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua gugus yaitu: (1) penyampelan probabilitas (probability sampling), dan (2) penyampelan nonprobabilitas sampling (nonprobability sampling). Dari masing-masing gugus tersebut telah diciptakan berbagai teknik lagi, yang sangat memungkinkan peneliti memilih sesuai dengan keperluan. Untuk mendukung penggunaan dari berbagai teknik di atas, dalam rangka mempertinggi tingkat kerepresentatipan sampel, perlu dipertimbangkan beberapa hal yaitu: variabilitas populasi, besarnya sampel, teknik penentuan sampel, dan kecermatan Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
14
memasukkan cirri-ciri populasi. Mengingat adanya keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti, maka dapat saja terjadi ketidak sempurnaan pemenuhan keempat hal di atas, sehingga kesalahan-kesalahan sampling hamper selalu ada. Berangkat dari logika konseptual di atas, maka muncul kebutuhan untuk memperhitungkan besar-kecilnya kekeliruan tersebut, yang biasa disebut dengan analisis kekeliruan atau simpangan baku estimasi atas distribusi penyampelan. Distribusi penyampelan statistic akan normal manakala distribusi skor dalam populasinya merupakan distribusi normal dan sampel diambil secara rambang (random). Akan tetapi, distribusi suatu statistic akan mendekati distribusi normal, tidak perduli bentuk distribusi populasinya normal atau tidak asal sampel penelitiannya cukup besar. Mengenai gugus penyampelan, seorang peneliti harus mampu memilih teknik penentuan sampel yang tepat sesuai dengan karakteristik populasi dan kebutuhan data penelitiannya. Secara umum, teknik tersebut ada yang didasarkan atas probabilitas, ada pula yang didasarkan atas nonprobabilitas. Probabilitas penyampelan terdiri atas: (1) rambang sederhana (simple random sampling), (2) rambang strata (stratified random sampling), (3) kluster (cluster sampling). Penyampelan nonprobabilitas terdiri atas: (1) penyampelan purposive (purposive sampling), (2) penyampelan kuota (quota sampling), (3) penyampelan eksidental (accidental sampling). Berdasarkan argumentasi di atas, maka bilamana subjek penelitian telah ditetapkan, maka peneliti secara tegas telah dapat menyatakan populasi subjek penelitian itu. Jika dalam penelitian diperlukan adanya sampel, maka harus dipilih secara tepat teknik dan pendekatan penyampelannya, sehingga tidak terjadi bias keterwakilan populasi dalam sampel penelitian, yang pada akhirnya akan berdampak pada validitas temuan penelitian. 13.
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel dapat diartikan sebagai suatu totalitas gejala atau objek pengamatan yang akan
diteliti. Maka dari itu, dilihat dari fungsinya, variabel dapat diklasifikasikan menjadi: variabel bebas (prediktor), variabel control, variabel moderator, variabel penyela, dan variabel tergantung (kriterium). Bila variabel ini digambarkan dalam suatu model (konstelasi) penelitian nantinya, penempatan (klasifikasi) variabel sangat ditentukan oleh paradigm teori yang melandasinya, dan untuk itulah sangat diperlukan wawasan, pengalaman, ketelitian, serta keterampilan peneliti. Perumusan definisi variabel, menyangkut perumusan definisi konsep variabel dan perumusan definisi operasional variabel tersebut. Perumusan definisi konsep variabel harus konsisten dengan teori pokok (grand theory) yang mendasari penelitian variabel Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
15
bersangkutan. Hal tersebut secara konsep akan menyangkut konsep teoretis variabel yang diteliti, dimensi, dan indikator yang melingkup variabel tersebut. Sementara itu definisi operasional variabel, menyangkut pengukuran variabel, dan pernyataan peringkat/skala data yang dikumpulkan (nominal, ordinal, interval, atau rasio). Definisi operasional variabel ini akan sangat menentukan bagaimana suatu instrument variabel itu dirancang, dan bagaimana rancangan data tersebut dikumpulkan, dan hal tersebut akan memberikan arah bagaimana formula analisis yang akan digunakan. Bila ditelusuri lebih jauh, bermacam-macam cara dapat digunakan untuk menyusun definisi operasional, antara lain: (a) pola I, yaitu definisi yang disusun berdasarkan atas kegiatan-kegiatan (operasi) yang harus dilakukan agar hal yang didefinisikan itu terjadi. Contoh: pembelajaran model jigsaw adalah pembelajaran yang dikelola dengan langkahlangkah umum sebagai berikut………… Hasil pembelajaran tersebut dilihat pada prestasi belajar peserta didik, yang diukur melalui tes, dan data yang dikumpulkan dalam skala interval, (b) pola II, yaitu definisi yang disusun atas dasar begaimana hal yang didefinisikan itu beroperasi. Contoh: intelegensi adalah kemampuan potensial yang dimiliki oleh peserta didik yang berpengaruh terhadap cara pemecahan masalah yang dihadapi secara cepat, tepat, dan adequate. Intelegensi peserta didik diukur melalui tes intelegensi standard progressive matriks dan data yang dikumpulkan dalam skala interval, dan (c) pola III, yaitu definisi yang dibuat berdasarkan atas bagaimana hal yang didefinisikan itu tampak. Contoh: kecemasan terhadap sekolah adalah penolakan untuk pergi belajar di sekolah. Kecemasan terhadap sekolah diukur dengan observasi atau wawacara, dan data yang dikumpulkan dalam skala nominal (sangat cemas, cemas, dan kurang cemas). Mengacu pada konsep berpikir di atas, maka hal-hal yang dikemukakan pada bagian ini ialah identifikasi variabel penelitian, definisi variabel (definisi konsep dan definisi operasional) serta konstelasi variabel. Uraian mengenai ketiga hal ini dilakukan secara amat singkat karena maksud utamanya adalah untuk memberikan gambaran utuh dalam bentuknya yang ringkas mengenai fokus penelitian. Definisi istilah diperlukan apabila diperkirakan akan timbul perbedaan pengertian atau kekurang-jelasan makna seandainya batasan itu tidak diberikan. Istilah yang perlu diberikan batasan ialah istilah-istilah yang berhubungan dengan konsep-konsep pokok yang terdapat dalam karya tulis. Kriteria bahwa suatu istilah mengandung konsep pokok adalah jika istilah itu terkait erat dengan masalah yang diteliti atau variabel penelitian. Bagi penelitian-penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif definisi variabel agar disesuaikan.
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
16
14.
Metode Pengumpulan Data/Prosedur Penelitian Pada bagian ini, yang perlu dirumuskan lebih dulu adalah data apa yang hendak
dikumpulkan dengan mengacu pada fokus masalah dan rumusan masalah yang telah diformulasikan sebelumnya. Setelah kepastian yang bertalian dengan jenis data yang diperlukan telah ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah menentukan cara atau metode yang akan digunakan untuk menjaring atau mengumpulkan data. Ketepatan pemilihan metode dan alat pengumpulan data sangat menentukan kualitas data yang didapatkan, dan pada akhirnya akan menentukan kualitas hasil suatu penelitian. Oleh karena itu, instrumentasi ini harus mendapatkan penggarapan yang cermat, sehingga memenuhi syarat-syarat sebagai alat ukur yang baik. Untuk itu biasa dituntut validasi instrumen (yang menyangkut validitas content, concurrent, predictive dan construct, serta menyangkut tingkat reliabilitas) atas alat pengumpulan data yang akan digunakan. Peneliti harus cermat memilih dan menggunakan prosedur itu sesuai dengan karakteristik alat ukurnya. Contoh, misalnya masalah penelitian yang akan diteliti adalah mengenai “hasil belajar siswa”, maka data yang diperlukan ialah “skor” siswa dalam tes atau ujian, sehingga metode pengumpulan data yang relevan adalah dengan melaksanakan tes hasil belajar. Contoh lainnya, peneliti hendak mengumpulkan data tentang “sikap siswa”, maka jenis data yang diperlukan adalah “pernyataan” atau “perilaku” siswa, sehingga metode pengumpulan data yang relevan untuk ini adalah dengan wawancara atau dengan menyebarkan kuesioner. Metode pengumpulan data semacam itu tentu memerlukan instrumen atau alat pengumpulan data penelitian, yang biasa berupa: perangkat tes, pedoman wawancara, lembar observasi, catatan lapangan terstruktur, dan kuesioner. Masing-masing instrumen itu harus sudah dilampirkan ketika mengajukan usulan penelitian. Di dalam karya tulis harus dijelaskan, misalnya, siapa dan berapa jumlah subjek yang dites, kapan dan dimana, apa yang diteskan, dsb. Tentang wawancara dijelaskan siapa yang akan diwawancarai, cara mewawancarai, kapan, dan dimana. Dijelaskan isi kuisioner, siapa yang diberi kuesioner, berapa jumlah yang disebarkan dan berapa jumlah yang dikembalikan, dsb. Data yang sudah dikumpulkan itu kemudian ditata dan diorganisasikan agar mudah diolah dan dianalisis. Wawancara yang direkam harus ditranskripsikan dulu melalui bahasa tulis. Data tersebut, misalnya, diklasifikasikan, ditabelkan, diurutkan, dan sebagainya. Jika sekiranya peneliti tinggal memakai alat pengumpulan data yang sudah diakui validitas dan reliabilitasnya, masih juga merupakan keharusan baginya untuk melaporkan dan memberikan informasi mengenai tingkat validitas dan reliabilitas penelitian terdahulu atau Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
17
mungkin berdasarkan kesepakatan-kesepakatan tertentu. Metode pengumpulan data yang sering digunakan yaitu sebagai berikut. a. Metode observasi Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati secara langsung. Yang harus peneliti perhatikan dalam metode ini yaitu: 1) Peneliti mengetahui pengetahuan tentang apa yang diobservasi. 2) Menentukan cara untuk melakukan observasi. 3) Menentukan variabel yang akan diamati. 4) Menentukan alat pencatat dan cara penggunaannya. b. Metode kuesioner Pengumpulan data dengan menggunakan suatu daftar pertanyaan yang isinya sesuai dengan tujuan penelitian. c. Metode wawancara Pengumpulan data melalui proses tanya jawab dengan responden. Hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan metode ini adalah: 1) Harus netral. 2) Sikap yang sopan. 3) Saat wawancara hanya ada responden saja. 4) Jawaban responden harus dimengerti sebelum dicatat. 5) Hati-hati dengan jawaban tidak tahu. d. Metode Penelitian Non Experimen Dalam penelitian ini sering menggunakan metode sebagai berikut. 1) Survei 2) Penelitian naturalis e. Metode Penelitian Eksperimen 1) Pre experimental a) One-shot case study Satu kelompok diberikan perlakuan selanjutnya diobservasi hasilnya b) One-group pretest-posttest design Satu kelompok diberikan perlakuan tetapi dilakukan pengukuran sebelum dan sesudah perlakuan c) Intact-group comparison Satu kelompok dibagi 2, kemudian satu diberi perlakuan dan satu lagi sebagai kontrol Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
18
2) True Experimental a) Rancangan percobaan pola sederhana •
RAL
•
RAK
b) Rancangan percobaan komplek •
RAK/RAL Pola faktorial
•
Split plot
c) Bujur Sangkar Latin f. Metode kuantitatif 1) Kuantitatif 2) Hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen g. Metode kualitatif 1) Deskriptif 2) Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dll. 15.
Metode Analisis Data Setelah data dikumpulkan dan ditata, langkah selanjutnya adalah menganalisis atau
mengolah data tersebut sesuai dengan sifat dan jenis data yang terkumpul. Karena jenis data dalam penelitian itu mungkin lebih dari satu, maka harus secara cermat dan diteliti dikemukakan bagaimana masing-masing data itu dianalisis sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, misalnya: Masalah “hasil belajar siswa” “sikap siswa”
Data
Dikumpulkan
Dianalisis
skor hasil belajar
dengan tes
dengan statistik
pernyataan
dengan kuesioner
diklasifikasikan
a. Metode analisis data 1) Analitik : pola pikir deduktif (umum ke khusus) Contoh pernyataan Analitik : a) 1+1=2 b) Pria lajang belum menikah c) Gunung tertinggi lebih tinggi dari gunung-gunung lainnya
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
19
2) Metode Analisis (umum ke khusus) melakukan perincian terhadap istilahistilah pernyataan kedalam bagian-bagiannya, agar dapat mengharapkan makna yang di kandungnya. b. Metode Sintesis 1) Sintesis = Induktif (khusus ke umum) 2) Metode Sintesis: menggabungkan atau mengkompromikan dari pernyataan satu kepada pernyataan lain untuk memperoleh kesimpulan yang komprehensif Contoh : a) Ilmu adalah aktifitas b) Ilmu adalah metode c) Ilmu adalah produk Kesimpulanya: Ilmu adalah aktifitas, metode dan produk c. Metode Analisis-Sintesis 1) Gabungan antara metode analisis dan metode sintesis yang saling melengkapi 2) Proses praktis penyusunan deduksi berawal dengan perumusan suatu simpulan, lalu pembuktiannya dengan pencarian dua atau lebih asumsi yang benar yang dapat berfungsi sebagai landasannya. 3) Proses induksi berawal dengan pengumpulan potongan-potongan bukti empiris, lalu ini digunakan sebagai landasan untuk menarik kesimpulan. 16.
Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada bagian ini menjadi BAB IV. Bagian ini merupakan laporan hasil penelitian
dengan memyajikan data, fakta, dan temuan berikut pembahasan atau pengembangan dari temuan penelitian. Layaknya sebuah laporan, hasil penelitian disajikan dalam ragam bahasa tulis yang baki, didukung oleh table, grafik, gambar, foto, atau bentuk lain yang mampu mempertegas atau mempertajam makna hasil penelitian. Jika ada hipotesis, bagian ini merupakan “medium” pengujian hipotesis. Untuk itu, pada bagian ini perlu dikemukakan lagi rumusan hipotesis nol dan hasil pengujiannya beserta penjelasannya yang dikemukakan secara ringkas dan jelas. Temuan-temuan penelitian, dengan dukungan data dan fakta juga dikemukakan secara ringkas, padat, dan jelas. Temuantemuan ini kemudian dibahas satu demi satu, dengan tujuan: (1) menjawab masalah penelitian atau menunjukkan bagian tujuan penelitian ini dicapai, tercapai atau tidak tercapai, (2) menafsirkan temuan-temuan penelitian, (3) memadukan atau menggolongkan temuan Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
20
penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah ada (misalnya, apakah temuan ini sesuai, sejajar, tidak sesuai atau bertentangan dengan hasil penelitian terdahulu yang tersebut dalam Bab II, dan (4) memodifikasi (memperkuat, mengubah, merevisi) teori yang sudah ada dan menyusun teori baru. Bentuk dan luasnya pembahasan dapat disesuaikan dengan tujuan tersebut. Secara singkat, pembahasan merupakan uji kecocokan dan/atau kesejajaran temuan penelitian, baik dengan teori maupun temuan penelitian terdahulu (relevan) yang telah dikaji pada Bab II. Dengan demikian, secara akademis dapat dikatakan, bahwa pembahasan temuan penelitian merupakan penegasan dan pemaknaan kembali fokus masalah penelitian, sehingga jelas posisinya dalam konstruk teori, baik yang telah ada maupun bagi bangunan teori yang akan dilakukan berdasarkan hasil penelitian itu sendiri. 17.
Penutup Bab penutup terdiri atas simpulan dan saran. Simpulan mungkin lebih dari satu, lalu
diikuti kemungkinan implikasi-implikasi yang akan terjadi atau diharapkan terjadi, dan saran bagi individu, kelompok ataupun institusi tertentu.
C. Bagian Akhir Bagian akhir memuat daftar pustaka dan lampiran. Daftar pustaka disusun secara alfabetis dan diberi nomor halaman sebagaimana bagian inti, sedangkan lampiran yang terdiri atas surat ijin penelitian, instrument penelitian (pedoman wawancara, kuesioner, dsb), peta gambar, dsb, tidak perlu diberi nomor halaman. 1.
Daftar Pustaka Daftar pustaka ditulis dengan urutan alfabetis (menurut abjad) nama penulis (tanpa
gelar), bukan hanya alfabetis pada huruf pertama melainkan juga untuk huruf kedua, ketiga, dst. Karena dalam hal ini kita mengikuti kaidah penulisan secara internasional, maka nama penulis itu ialah nama akhir dari sederet nama yang dimiliki oleh penulis. Pada prinsipnya, teknis menulis sebuah sumber pustaka adalah sebagai berikut: Nama akhir, Nama (-nama) depan. Tahun penerbit. Judul buku. Kota penerbit: penerbit. Nama akhir, Nama (-nama) depan. Tahun Terbit. “Judul artikel (dalam buku)”, dalam Nama Penulis Buku (ed = editor), Judul Buku. Kota Penerbit: Penerbit. Nama akhir, Nama (-nama) depan. Tahun Penerbitan. “Judul Artikel (dalam jurnal, majalah, koran)”, Nama jurnal/majalah/bulletin/koran, Nomor, Volume, Halaman. Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
21
Nama akhir, Nama (-nama) depan. Tahun Penerbitan. “Judul Makalah (dalam seminar, ceramah, konvensi, temu ilmiah, diskusi, dsb.)”, (Makalah). Kota, tanggal/bulan. Tahun. Nama akhir, Nama depan. Tahun Penulisan. Judul tesis/disertasi/orasi). (tesis/disertasi/orasi). Kota: nama institusi/lembaga yang menerbitkan tesis/disertasi/orasi. Nama akhir, Nama (-nama) depan. Tahun penulisan.judul tulisan/artikel/buku. Nama web. Tanggal, bulan, tahun akses. 2.
Lampiran Lampiran memuat hal-hal yang diperlukan untuk melengkapi paparan yang telah
disajikan pada bagian inti. Lampiran yang jumlahnya lebih dari satu diberi nomor urut.
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
22
BAB III TEKNIK PENULISAN Bagian ini memuat ketentuan tentang jenis, warna, ukuran, berat kertas, tata cara pengetikan, penggunaan nomor urut, penyajian tabel dan gambar, cara merujuk kutipan, cara menulis daftar pustaka, bahasa karya tulis ilmiah, dan beberapa catatan penting dalam penulisan tugas akhir. A.
Bahan
1.
Sampul Sampul tugas akhir menggunakan hard cover. Warna sampul mengacu pada
karakteristik program studi masing-masing, dengan ketentuan sesuai tabel 3.1. Table 3.1 Warna Sampul Tugas Akhir WARNA SAMPUL Putih Hijau Merah biru 2.
JENIS PENELITIAN Sains Dasar Sains Terapan Sosial-Humaniora Pendidikan
Kertas Jenis kertas yang digunakan adalah kertas HVS, warna putih, ukuran A4
(21 x 29,7 cm) dengan berat 70 gram.
B.
Pengetikan
1.
Teknik Pengetikan Pengetikan menggunakan komputer, dengan paket aplikasi Word, jenis huruf Times
New Roman (TNR), ukuran font 12, dengan tinta hitam dan spasi 1,5. Pada bagian sampul dan halaman judul boleh digunakan ukuran font yang lebih besar sepanjang tidak merusak tatanan pemenggalan kata atau kelompok kata. Huruf miring (italic) digunakan untuk kata-kata serapan dari bahasa asing, istilah asing, dan hal-hal lain yang dianggap penting. Huruf tebal (bold) digunakan untuk menuliskan subjudul, dan istilah. Judul bab diketik dengan huruf capital-bold. Lambing atau huruf nonLatin(Jawa,Bali,Arab, Sansekerta, dll.) yang tidak dapat dikerjakan oleh komputer boleh ditulis tangan dengan tinta hitam.
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
23
2.
Jarak Spasi 1) Jarak 4 spasi digunakan pada jarak antara judul bab dengan teks di bagian bawahnya. 2) Jarak 3 spasi digunakan pada jarak antara judul subbab atau sub-subbab dan baris di atasnya. 3) Jarak 1,5 spasi digunakan untuk jarak antar baris dalam naskah, jarak antara awal paragraf dan baris di atasnya dan antara subjudul atau subjudul-subjudul dengan baris berikutnya. 4) Jarak 1 spasi digunakan (a) jarak antar baris dalam abstrak, (b) jarak antar baris dalam satu sumber bacaan dalam daftar pustaka, (c) jarak antar baris pada judul tabel atau judul gambar (jika judul lebih dari satu garis).
3.
Margin Margin atau baris tepi pengetikan diatur dengan jarak sebagai berikut: (1) atas: 4 cm, (2)
bawah: 3 cm, (3): 4 cm, dan (4) kanan: 3 cm.
4.
Letak Nomor Halaman Nomor halaman, dengan angka Arab, bisa diletakkan di empat tempat, yaitu tengah-
atas, tengah-bawah, kanan-atas, kanan-bawah. Adapun jarak antara baris teks dan nomor halaman tersebut adalah 2 cm, dengan catatan bahwa nomor halaman harus terletak di bawah bagi halaman BAB (Halaman awal setiap bab). 5.
Penggunaan Nomor Urut Karena karya tulis itu bersistem, maka penulis tidak mungkin menghindari adanya
urutan. Paling tidak, di dalam karya tulis ada lima bab berturut-turut yang memerlukan nomor urut. Di dalam sebuah bab juga terdapat sebuah bagian dan ini pun memerlukan nomor urut. Mungkin juga di dalam paparan diperlukan urutan itu. Menurut tradisi akademis, untuk menunjukkan urutan tadikita dapat menggunakan lambing angka, baik angka Arab (1,2,3 dst) maupun angka romawi, baik Romawi besar (I, II, III dst), maupun Romawi kecil (I, ii, iii, dst), atau lambing huruf Latin, baik huruf biasa (a, b, c, dst) maupun yang capital (A, B, C, dst) 1) Angka Romawi a) Angka Romawi besar digunakan untuk urutan bab. b) Angka Romawi kecil digunakan untuk halaman-halaman bagian awal karya tulis (sebelum Bab I).
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
24
2) Angka Arab digunakan untuk: a) Menomori halaman-halaman pada bagian inti karya tulis, dari Bab I sampai denan Daftar Pustaka dan (jika ada) Indeks. b) Penomoran sistem digit urutan subjudul (dalam bab) atau subjudul dalam subsubjudul, atau bawahannya lagi. Contoh Lihat penomoran pada 5.2 dan nomornomor di bawahnya dan kemungkinan tambahannya. Contoh: 5.2 Subjudul 5.2.1 Sub-subjudul 5.2.1 Sub-subjudul 5.2.2.1 Sub-sub-subjudul 5.2.2.2 Subjudul bawahan Dengan catatan, bahwa 4 angka digit tersebut adalah batas angka yang diijinkan. Perhatikan pula cara penulisan digit: tidak ada titik dibelakang angka terakhir. c) Sistem digit itu dapat diganti dengan angka biasa atau gabungan antara angka dan huruf. Contoh: I. Judul Bab A. Subjudul Bab 1. Subjudul-subjudul a. Sub-sub judul bawahan Jika urutan ke bawah cukup panjang dan bercabang-cabang, maka penggunaan angka dan huruf bila dilanjutkan menjadi: 1), 2), 3) dst. : (a), (b), (c), dst. : (1), (2), (3), dst. C.
Penyajian Tabel Tabel digunakan untuk menyajikan data secara lebih attractive dibandingkan dengan
paparan panjang lebar dengan kata-kata. Tabel yang baik bisa menyampaikan gagasan dan hubungan-hubungannya dengan tulisan secara efektif. Menurut tradisi Amerika, tabel itu tanpa garis-garis tegak dan mendatar, tetapi tradisi Eropa dengan garis-garis yang membentuk kotak-kotak itu tampaknya berpengaruh juga ke Indonesia. Di samping itu, tabel yang rumit tampaknya memang memerlukan garis-garis tersebut. Contoh tabel sederhana tanpa garis tegak:
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
25
Tabel 5.2 Tingkat Motivasi Berprestasi mahasiswa dari Empat Fakultas Undiksha Tahun 2010 No. Tingkat FBS FIP FMIPA FIS Jumlah Motivasi 1
Sangat
50
45
32
67
194
Tinggi 2
Tinggi
45
65
55
62
227
3
Rendah
56
53
46
50
205
4
Sedang
20
25
55
42
97
Catatan: Program Diploma tidak dilibatkan dalam kajian ini.
Perhatikan unsur-unsur tabel di atas! 1) Nomor urut tabel: ditulis dengan angka Arab: angka 4 berarti tabel dalam BAB IV, angka 1 mengacu pada urutan tabel dalam bab itu. 2) Judul atau tajuk tabel: seluruh tajuk dicetak miring: tiap kata berawal dengan capital (kecuali kata tugas seperti dan, tetap, sebagai, dalam, di, tanpa, dsb): baris kedua diawali dari titik di bawah huruf pertama baris pertama pada tajuk. 3) Jarak antarbaris dalam tajuk tabel hanya 1 spasi. 4) Jarak antara judul tabel dan garis dibawahnya ialah 3 spasi, begitu pula jarak antara garis terakhir atau catatan (jika ada) dan baris berikutnya. 5) Singkatan diijinkan: No (nomor), f (frekuensi), N (number = jumlah), % (persen), dsb 6) Garis digunakan untuk mempermudah membaca tabel 7) Catatan kaki untuk tabel diletakkan langsung di bawah tabel; bukan di bagian akhir halaman. D.
Penyajian Gambar Penyajian gambar diatur sama dengan penyajian foto, lukisan, bagan, grafik,
konfigurasi, dan langkah-langkah, reaksi kimia, dsb. Sepanjang tidak bisa dicapai dengan computer, maka gambar dapat dibuat dengan tangan, dengan tinta hitam. Judul gambar ditulis dua spasi di bawah gambar, diawali dengan tulisan Gambar …(nomor gambar dengan angka Arab tanpa titik). Selanjutnya, judul gambar ditulis seperti judul tabel. Gambar yang dikutip dari sumber lain harus disebutkan sumbernya.
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
26
E.
Cara Merujuk Kutipan Ada dua cara mengutip sumber bacaan, yakni kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung. Kutipan langsung adalah cara seorang penulis mengutip secara utuh isi sebuah pendapat ataupun teori yang termuat dalam buku, jurnal, koran, majalah, dan sumber lainnya. Kutipan tidak langsung adalah cara seorang penulis memaknai kembali sebuah pendapat, teori, atau generalisasi menurut bahasanya sendiri, tanpa mengurangi makna awal yang terdapat dalam tulisan itu sendiri. Untuk kutipan langsung, maka penulis harus mencantumkan nama penulis dan/atau buku, kemudian tahun penerbitan, dan halaman dimana kutipan tersebut berada pada sumber yang dikutip. Untuk penulisan karya tulis, sangat dianjurkan untuk melakukan kutipan tidak langsung karena akan menjadi penanda seberapa paham penulis terhadap apa yang dibaca atau ditelaah dari sebuah sumber. Disisi lain kutipan tidak langsung akan memberikan warna “ketokohan akademis” penulis, karena mampu merekonstruksi kembali struktur kalimat sebuah kutipan dengan bahasanya sendiri, tanpa mengurangi makna dasar atas apa yang dikutipnya. Untuk kutipan tidak langsung, nama penulis sumber bisa disebut di depan, di tengah, ataupun di belakan gagasan yang dikutip, seperti contoh berikut. 1) Dantes (2009: 221-225) menyatakan bahwa ………………………………… 2) Bertalian dengan konsepsi assesmen, Koyan (2011: 21) menyatakan ……………….. 3) ……………………………. Sebagaimana dikatakan oleh Bawa (2009: 31) Realitasnya, dalam penulisan sebuah karya akademis, termasuk di dalamnya penulisan karya tulis, pengutipan secara langsung tidak bisa dihindari. Kutipan langsung bisa saja pendek ataupun kutipan panjang. Kutipan pendek langsung ialah kutipan yang sebanyak-banyaknya berisi 4 baris, atau 40 kata. Kutipan ini ditulis siantara dua tanda petik rangkap (“………”), tetap masuk ke dalam baris-baris teks karena masih dianggap sebagai bagian terpadu dari teks. Nama penulis yang diikuti bisa di depan ataupun di belakang kutipan, seperti contoh berikut. 1) Mengacu pada beberapa generalisasi dan temuan penelitian tenatang pendidikan multikultur tersebut. Dantes (2009: 29) menegaskan, bahwa konsep multikultur merupakan “sebuah lukisan social yang senantiasa melekat pada kedirian sebuah komunitas yang harus dikelola sebagai modalitas social menuju kehidupan yang lebih harmoni”.
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
27
2) Simpulan dari kajian empiris di atas adalah behwa “terdapat korelasi yang signifikan antara tingkat pemahaman hokum Negara terhadap perilaku melanggar hokum yang dilakukan oleh masyarakat di daerah perkotaan” (Lasmawan, 2007: 212). Jika kutipan panjang-panjang lebih dari empat baris, maka kutipan itu ditulis “terpisah” dari teks, ditulis agak menjorok ke dalam (5 ketukan), jarak satu spasi, tanpa tanda petik rangkap. Contoh: Sebagaimana dikatakan Goleman (1999: 46) bahwa: IQ hanya menyajikan sedikit penjelasan
tentang
perbedaan
nasib
orang-orang
yang
bakat,
pendidikan
dan
peluangnyakurang lebih sama. Ketika 95 mahasiswa Harvard dari angkatan 1940an… Dilacak sampai mereka berusia setengah baya, maka mereka yang memperoleh tesnya paling tinggi di perguruan tinggi tidaklah terlampau sukses dibandingkan rekan-rekannya yang IQnya lebih rendah jika diukur menurut gaji, produktivitas, atau status di bidang pekerjaan mereka. Nama penulis, berikut tahun penerbitan dan halaman buku dapat juga ditempatkan di belakang kutipan langsung panjang tersebut, seperti contoh: Sebagaimana kita ketahui, IQ merupakan ………….. hanya pekerjaan mereka (Goleman, 2010: 46) Jika penulis karya tulis tidak memperoleh buku asli atau tidak membacanya sendiri, tetapi mengutipnya dari buku atau karya orang lain, misalnya mengutip tentang konsepsi pendidikan multikultur dari Prof. Dr. Nroman Dantes, yang dimuat dalam buku karangan Lasmawan, maka penyebutan nama penulisan asli menjadi sebagai berikut: sebagaimana dikatakan oleh Dantes (dalam Lasmawan, 2010: 175) Jika mengenai gagasan tertentu pengutip mendapatkannya dari beberapa sumber, maka semua sumber itu dapat disebut dengan cara sebagai contoh di bawah ini. Pendidikan multikultur sudah menjadi kebutuhan bagi setiap bangsa yang menyatakan dirinya sebagai bangsa yang berbhineka, oleh sebab itu, perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran logikanya mengedepankan pada elaborasi kemultikulturan, sehingga apa yang diperoleh oleh siswa disekolah dengan apa yang dialaminya dalam kehidupan sehari-hari tidak stagnan (Dantes, 2009: 221; Marhaeni, 2009: 93; Lasmawan, 2008: 121 ) F.
Cara Menulis Daftar Rujukan Mengenai Daftar Pustaka sudah disinggung sepintas pada bagian C. Bagian ini
merupakan paparan yang lebih rinci tentang bagaimana menulis daftar pustaka. Daftar Pustaka merupakan daftar buku, makalah, artikel, bulletin, jurnal, atau sumber lain yang
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
28
ditulis baik secara langsung maupun tidak langsung (semua sumber yang dicantuman di dalam tulisan atau batang tubuh karya tulis, wajib ditulis di daftar pustaka). Bahan yang dibaca sendiri, tapi tidak dikutip seyogyanya tidak dicantumkan dalam daftar. Bahan yang tidak dibaca sendiri, tetapi dipetik dari sumber bacaan yang dibaca, juga tidak perlu ditulis dalam daftar pustaka. Pada hakikatnya ada lima unsure yang harus dituliskan dalam daftar pusataka. Urutan kelima unsur yang dibakukan oleh Pusat Bahasa, sebagaimana tampak dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ke-3, 2001), dan buku-buku lain terbitan lembaga tersebut, adalah sebagai berikut: 1) Nama pengarang tanpa gelar akademik dengan urutan: nama akhir (diakhiri dengan titik), dan (kalau ada) nama depan dan nama tengah (diakhiri dengan titik): Hasan, Said Mahid. Hilgard, Ernest R. dan Gordon H, Bower Hamalik, Oemar, Alwi, Hasan dan Dendy Sugono. Budisantosa Sukamto, Katharina Endriati (ed.) 2) Tahun Penerbitan, menggunakan angka arab, diakhiri dengan titik: 2009. 2010a 2010b 3) Judul sumber berupa buku, semua dicetak miring (italic), tiap kata diawali dengan huruf capital kecuali kata tugas (kata sambung, dsb), diakhiri dengan titik. Contoh: Educational Psychology in the Classroom. Untuk sumber yang sumber berupa artikel, makalah, dsb. Judul diletakkan di antara tanda petik rangkap (“…….”), huruf dicetak biasa, tiap kata diawali dengan huruf capital kecuali kata tugas, diakhiri dengan titik. Contoh: “identifikasi Faktor-faktor Pendorong Timbulnya Sikap Progresif Siswa di Daerah Perkotaan” 4) Kota penerbitan, diakhiri dengan titik dua. Contoh: Bandung: 5) Penerbit, bisa nama penerbit atau nama lembaga, akhiri dengan titik. Contoh: Gramedia Kementrian Pendidikan Nasional Universitas Pendidika Ganesha Kalau penulisan kelima unsure itu melebihi satu baris, maka baris kedua dan seterusnya diawali pada ketukan ke-5 dari tepi kiri,d an jarak antarbaris adalah satu spasi. Jarak antara sumber yang satu dan sumber yang lain adalah 1.5 spasi
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
29
a. Sumber Berupa Buku Buku atau sumber lain, bisa ditulis oleh satu orang atau lebih. Orang atau orag-orang tersebut bisa betul-betul merupakan penulis, bisa pula editor sekian banyak artikel dalam sebuah buku. Semua itu menyebabkan perbedaan cara penulisan sumber bacaan, sebagaimana tampak pada contoh-contoh berikut. 1) Penulisan satu orang, menulis hanya satu buku atau artikel: Dantes, Nyoman. 2010. Statistik Multivariat. Singaraja: Unit Penerbitan Undiksha 2) Penulisan satu orang, menulis lebih dari satu buku dalam satu tahun yang sama Tilaar, H.R. 2009a. Reformasi Sistim Pendidikan Nasional di Era Otonomi Daerah. Bandung: Rosdakarya Tilaar, H.R. 2009b. Menggagas Pembaharuan Managemen Pendidikan Nasional. Bandung: Rosdakarya Jika dua buku tersebut terbit dalam tahun yang berbeda, maka huruf di belakang tahun (a,b) dihilangkan 3) Penulis dua orang: nama orang kedua ditulis menurut urutan biasa, tidak ada pembalikan nama. Contoh: Mulyasa, E dan Encep Supriadi.2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Rosdakarya 4) Penulisan 3 orang atau lebih yang ditulis hanya nama orang pertama. Nama-nama penulis lainnya diganti dengan et.al atau dkk. (dengan kawan-kawan) Contoh: Shaver, Robert et.al. 2003. The New Paradigm of Learning. Washington DC. Singapore. Helsinki: McMonash and Sons. 5) Penulis buku adalah editor: Jika editornya satu orang, di belakang namanya ditambahkan dengan (ed), jika dua orang atau lebih, tambahannya ialah (eds). Contoh : Al Muktar, Suwarma (ed.). 2009. Inovasi Pemikiran Pendidikan IPS dan Konstelasi Keilmuan Disiplin Ilmu-ilmu Sosial. Bandung: UPI Press. Pederson, James and Mika Milkiapple (eds.). 2008. Handbook of Social Studies. NY: McMilland.
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
30
b. Sumber Berupa Artikel Sebuah artikel bisa terdapat dalam buku kumpulan karangan, atau bisa juga ada dalam jurnal, majalah, bulletin, atau koran. Dalam hal ini, judul artikel ditempatkan di antara tanda petik rangkap (“.......”), hurupnya dicetak biasa. Contoh : Dantes, Nyoman. 2007. “Pengembangan Materi dan Model Pendidikan Multikultur dalam Pembelajaran IPS SMP” (halaman 21-26). Jurnal Penelitian Pendidikan dan Humaniora. Singaraja: Lembaga Penelitian Undiksha. Lasmawan, Wayan dkk. 2009. “Vonis Mati Terhadap Mayat: Rekonstruksi Pemaknaan Adat Istiadat pada Masyarakat Hindhu Bali”. Media Komunikasi Sosial, Volume 3, Tahun ke XVII (halaman 75-79). Wibisono, Encep. 2009. “Meretas Nilai-nilai Demokrasi dalam Praktek Pendidikan di Era Otonomi”. Pikiran Rakyat, 21 Januari 2009, halaman 5, kolom 2-6. Bentuk sumber yang ditulis mirip dengan artikel ialah makalah. Dalam hal makalah, yang perlu ditambahkan adalah nama temu ilmiah dimana makalah itu disajikan, kota, dan tanggal penyelenggaraan. Contoh : Dantes, Nyoman. 2009. “Penelitian Kuantitatif” (Makalah). Disajikan pada Worshop Penelitian bagi Dosen UNHI Bali, Tanggal 23-24 Oktober 2009. c. Sumber Lain-lain Sumber lain yang dimaksud, bisa saja berupa dokumen resmi, seperti: Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Awig-awig Desa Adat, Bisama, Patwa, Anggaran Dasar, dan dokumen lain yang dibukukan. Dalam hal ini kadang-kadang penerbitnya tidak disebutkan, atau ada lembaga yang bertanggung jawab menerbitkan, tetapi pasti bukan penulis perorangan. Untuk itu, cara penulisannya dapat dilakukan sebagaimana contoh berikut. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pengelolaan Keuangan Negara. 2009. Jakarta: Kementrian Keuangan RI. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2008. Pedoman Umum Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional RI.
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
31
Sumber lain yang khas adalah karya tulis terjemahan. Dalam hal ini terjemahan, nama pengarang yang disebut adalah nama pengarang asli, tahun penerbitannya adalah tahun penerbitan naskah terjemahan, ditambahkan kata terjemahan diikuti nama penerjemah serta judul naskah asli dan tahun terbitnya, terakhir adalah kata penerbitan dan penerbit terjemahan. Polumin, Ivant et.eal. 1979. Kehidupan di dalam Air: Khasanah Pengetahuan Bagi Anak-Anak. Terjemahan Waluta Subani, Underwriter Life. 1979. Jakarta: Tira Pustaka. Untuk materi atau sumber yang diambil dari internet, maka penulisannya dapat dilakukan dengan mengacu pada contoh berikut. Caims, Len. 2008. “Capability Going Beyond Competence”. http://www.lle.mdx.ac.uk/hec/ journal/2-2/3-5.htm. Diunduh tanggal 21 Februari 2009. Lasmawan, Wayan. 2009. Spektrum Pendidikan IPS. http:www.google.ac.id.lasmawanblogs/2-6/3-6.htm. Diunduh tanggal 10 September 2010. Untuk materi atau sumber yang diambil dari jurnal, maka penulisannya dapat dilakukan dengan mengacu pada contoh berikut. Clark, Cathy Bishop. 1995. Cognitive Style and it’s Effect on the Stages of Programming. Journal of Research on Computing in Education, Volume 27, Number 4, Summer 1995. Natajaya, I Nyoman, Faktor Biaya Sebagai Masukan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 Tahun XXXVI Januari 2003. Untuk materi atau sumber yang diambil dari makalah, maka penulisannya dapar dilakukan dengan mengacu pada contoh berikut. Candiasa, I Made, Policy Analysis On the Improvement Of Educational Quality, Paper, disajikan pada Seminar Internasional “Succeeding in a Globalizing World” Tanggal 6-8 November 2007 di Jakarta. Sadia, Wayan. 2009. Inovasi Pembelajaran dan Pembelajaran Bermakna. Makalah. Disajikan pada Seminar Sehari Dies Natalis Universitas Mahasaraswati Bali, Tanggal 23 Oktober 2009 di Denpasar. Untuk materi atau sumber yang diambil dari tesis dan/atau disertasi, maka penulisannya dapat mengacu pada contoh berikut. Atmadja, Bawa I Nengah. 1998. Memudarnya Demokrasi Desa. Disertasi. (tidak diterbitkan). Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia. d. Sistem Paragraf Untuk penyusunan karya tulis ilmiah, sebenarnya ada beberapa model atau sistem penulisan paragraf, tetapi yang digunakan dalam pedoman ini ialah sistem Eropa,
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
32
sebagaimana yang diterapkan dalam penulisan pedoman ini. Intinya, awal paragraf atau alinea ditulis agak menjorok ke dalam, setelah ketukan ke-5, dan jarak antar paragraf sama dengan jarak antarbaris. Jika dibagankan menjadi sebagai berikut: ............................................................................................................................................ ...................................................................................................................................................... ................................................................................. ............................................................................................................................................ ...................................................................................................................................................... ................................................................................. e. Bahasa Karya Tulis Ilmiah Karya tulis ilmiah, termasuk tesis, harus ditulis dalam ragam bahasa baku, termasuk jika tesis ditulis dalam bahasa Indonesia, tidak peduli apa pun latar belakang akademis penulisnya. Dalam hal bahasa Indoesia baku, ada tiga pedoman yang wajib digunakan yakni (1) Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (EYD); (2) Tata Bahasa Baku Bahasa Indoensia (TBB), Edisi Ketiga; (3) Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Edisi Ketiga. Buku EYD mencakupi lima hal pokok, yaitu (1) Pemakaian Huruf; (2) Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring; (3) Penulisan Kata; (4) Penulisan Unsur Serapan; (5) Pemakaian Tanda Baca. Berdasarkan pengalaman, tiga hal yang terakhir amat sering diketahui atau tidak dipatuhi secara benar. Dalam hal penulisan kata, masih banyak dikacaukan antara awalan di- dan ke- dengan kata. Bandingkan penulisan klitika (sejenis “awalan” tetapi bermakna seperti kata, dan harus dituliskan seperti awalan, dimana jumlahnya banyak seperti: antar-, inter-, intra-, ko-, bi-, dwi-, sub-, pra-non-, anti-, mono-, dll.) berikut ini: Salah
Benar
Diatas, disamping, dibawah, Di atas, di samping, di bawah, di mana, keatas, kebawah, ke dimana, mana, tindaklanjut, menindak kemana, lanjuti, ragaan,
olahraga,
ke
atas,
ke
tindak
keolah menindaklanjuti,
olah
bawah, lanjut, raga,
kerjasama, keolahragaan, kerja sama, antar
antarbacaan, antardaerah
bacaan, antar daerah
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
33
Tentang unsur serapan (kata pinjaman) ada kaidah berikut: 1) Kata atau istilah asing yang diserap hakikatnya berorientasi pada tulisan dan bukan pada ucapannya. Karena itu perhatikan cara penulisan yang benar berikut ini: Kata Serapan
Penulisan yang Salah
Penulisan yang Benar
Design
Disain
Desain
Homogene
Homogin
Homogen
Theoretic
Teoritis
Teoretis
Methodology
Metodelogi
Metodologi
2) Unsur serapan yang ejaannya serupa dengan ejaan bahasa Indonesia, dipandang sebagai kata Indonesia, misalnya: oral, aural, fatwa, fatom. 3) Unsur serapan yang ejaannya berbeda dari ejaan bahasa Indonesia bisa disesuaikan dengan pengucapannya (meskipun hanya mirip), misalnya: pick up → pikap, make up → mikap, boom → bum, capsule → kapsul, dan feature→ fitur 4) Jika unsur serapan itu “masih terasa asingnya” (dan ini mungkin agak subjektif), atau penulis ragu-ragu, sebaiknya sitilah asingnya ditulis di belakang kata serapan, dan diletakkan di dalam kurung dan dicetak miring, seperti: skim(scheme), dan diskursus (discourse). 5) Kaidah pada no 4) juga berlaku bagi kata-kata yang diterjemahkan dari ungkapan asing, seperti: rancangan pembelajaran (instructional design), manajemen mutu berbasis sekolah (school-based quality management). Dalam pemakaian tanda baca, yang perlu diperhatikan adalah hal-hal berikut ini. 1. Karya ilmiah seperti tesis, sebaiknya menghindari singkatan-singkatan seperti dsb, dll, dst. Tetapi jika tidak dapat dihindarkan, tiap singkatan harus diakhiri dengan titik, kecuali jika memang berada di akhir kalimat. Contoh : 1) .......ayam, burung, bebek, dsb, bisa dianggap sebagai unggas, 2) Perhatikan nomor 4 s.d. 8 di atas, 3) Wakil kepala sekolah menandatangani surat atas nama kepala sekolah dengan menuliskan a.n. 2. Urutan atau rincian yang ditulis secara horizontal tidak perlu memakai tanda baca titik koma (;), melainkan dengan koma (,) saja.
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
34
3. Urutan yang ditulis secara vertikal (dari atas ke bawah) hakikatnya merupakan pengganti urutan horizontal (sesuai dengan baris kalimat), karena itu hakikatnya urutan vertikal itu tidak terlalu menyimpang dari logika penulisan horizontal dan diatur sebagai berikut : 1) Nomor urut (dengan angka atau huruf) tidak diakhiri dengan titik. 2) Urutan berupa kata tidak diakhiri dengan tanda baca apa pun, dan yang dideretkan diawali dengan huruf kecil, misalnya: i) niat ii) motivasi iii)aktivitas 3) Urutan beberapa frase atau kalimat yang masih terkait dengan pernyataan sebelumnya diakhiri dengan koma, kecuali bagian akhir dari urutan tersebut. 4) Tanda hubung (-) boleh dipakai untuk kata ulang, seperti: rumah-rumah, terusmenerus, berubah-ubah, tetapi tidak untuk penulisan antara klitika dan kata berikutnya, seperti: nonkooperatif, antarbacaan, subpokok bahasan.
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
35
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Pendidikan Ganesha.2011. Pedoman Penulisan Tesis: Revisi 3. Singaraja: Program Pascasarjana Undiksha Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2011. Pedoman Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Jakarta: Dirjen Dikti
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
36
Lampiran 1 Sampul Luar Tugas Akhir
CONTOH HALAMAN JUDUL (Sampul Luar) (DITULIS DENGAN HURUF BESAR SEMUA) (……….JUDUL TUGAS AKHIR……….) (upayakan penulisannya simetris)
TUGAS AKHIR
Oleh: ………………………………….. NIS…………………………….. KELAS…………………………
(JENIS PENELITIAN) SMA NEGERI 3 DENPASAR (Tahun)
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
37
Lampiran 2 Sampul Persyaratan Memperoleh No Ujian Nasional
CONTOH HALAMAN JUDUL (Sampul Dalam) (DITULIS DENGAN HURUF BESAR SEMUA) (……….JUDUL TUGAS AKHIR……….) (upayakan penulisannya simetris)
TUGAS AKHIR Diajukan kepada SMA Negeri 3 Denpasar Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Memperoleh Nomor Peserta Ujian Nasional
Oleh: ………………………………….. NIS…………………………….. KELAS…………………………
(JENIS PENELITIAN) SMA NEGERI 3 DENPASAR (Tahun)
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
38
Lampiran 3 Isi dan Format Lembar Persetujuan Pembimbing
Tugas Akhir oleh: ……………………….. ini telah diperiksa dan disetujui untuk Disimposiumkan.
Denpasar,………………………….. Pembimbing I,
……………………………………. NIP.
Pembimbing II,
……………………………………. NIP.
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
39
Lampiran 4 Lembar Persetujuan Tim Simposium
Tugas Akhir: SMA Negeri 3 Denpasar Disetujui pada tanggal: …………………………………
........................................
Ketua
…………………………………….. NIP.
........................................
Anggota
…………………………………….. NIP.
........................................
Anggota
……………………………………. NIP.
........................................
Anggota
…………………………………… NIP.
Mengetahui:
Kepala SMA Negeri 3 Denpasar
Drs. Ketut Suyastra, M.Pd. NIP. 196102051985031017
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
40
Lampiran 5 Contoh Lembar Pernyataan
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tugas akhir yang saya susun sebagai syarat untuk memperoleh nomor peserta ujian nasional dari SMA Negeri 3 Denpasar seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan tugas akhir yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas dan sesuai dengan norma, kaidah, serta etika akademis. Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian tugas akhir ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi sanksi dari SMA Negeri 3 Denpasar sesuai peraturan yang berlaku di SMA Negeri 3 Denpasar.
Denpasar, (tanggal, bulan, tahun) Yang membuat pernyataan, Materai Rp. 6.000,(Nama Siswa)
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
41
Lampiran 6 Contoh Prakata
PRAKATA
Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karuniaNya sehingga tugas akhir yang berjudul “Kontribusi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasional (RSMABI) di Kota Denpasar”, dapat diselesaikan sesuai harapan. Tugas akhir ini penulis susun dengan mengerahkan segala daya dan upaya yang ada, termasuk bantuan dan bimbingan serta sumbang saran dari berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada yang terhormat: 1. I Made Adi Sukariawan, S.Pd, sebagai pembimbing I yang telah dengan sabar membimbing, mengarahkan, dan memberikan motivasi yang demikian bermakna, sehingga penulis mampu melewati berbagai kerikil dalam perjalanan studi dan penyelesaian tugas akhir ini; 2. Wayan Ananta Wijaya, selaku pembimbing II, yang dengan gaya dan pola komunikasi yang khas, telah melecut semangat,motivasi, dan harapan penulis selama penelitian dan penulisan naskah, sehingga tugas akhir ini dapat terwujud dengan baik sesuai harapan; 3. Kepala SMA Negeri 3 Denpasar, yang telah memberikan bantuan secara moril dan memfasilitasi berbagai kepentingan studi, selama penulis menempuh pembelajaran di SMA Negeri 3 Denpasar; 4. Wakil Kepala Sekolah, yang telah banyak membantu selama penulis mengikuti studi dan menyelesaikan penulisan tugas akhir ini;
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
42
5. Bapak/ibu guru pengajar, yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis selama perjalanan studi dan penyusunan tugas akhir; 6. Rekan-rekan seangkatan di SMA Negeri 3 Denpasar yang dengan karakternya masingmasing telah banyak berkontribusi membentuk kedirian penulis selama menjalani studi dan penyelesaian tugas akhir; 7. Bapak…………. Ibu ………….. selaku orang tua penulis, yang telah banyak membantu
secara material dan moral selama perjalanan studi yang penulis lakoni di SMA Negeri 3 Denpasar; 8. Semua pihak yang telah berkontribusi terhadap penyelesaian tugas akhir ini. Penulis menyadari tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan yang disebabkan oleh keterbatasan penulis dalam pengetahuan, kemampuan, mencari sumber dan pengalaman, sehingga tulisan ini banyak kekurangan. Semoga tugas akhir ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca. Akhirnya penulis berharap semoga tugas akhir yang sederhana ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih. Denpasar, 9 Nopember 2012 Penulis
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
43
Lampiran 7 Contoh Format Abstrak untuk Tugas Akhir
ABSTRAK I B MADE SATYA WARMA YUDA, 2012. Kontribusi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasional (RSMABI) di Kota Denpasar.Tesis. Singaraja: Program Pascasarjana, Program Studi Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja. Tesis ini sudah dikoreksi dan diperiksa oleh Pembimbing I: Prof. Dr. I Nyoman Natajaya, M.Pd. dan Pembimbing II: Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, MS. Kata kunci: perilaku kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja guru, disiplin kerja guru, dan kinerja guru.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: (1) kontribusi perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru, (2) kontribusi motivasi terhadap kinerja guru, (3) kontribusi disiplin terhadap kinerja guru, (4) kontribusi perilaku kepemimpinan kepala sekolah, motivasi dan disiplin secara bersama-sama terhadap kinerja guru RSMABI di Kota Denpasar. Penelitian ini termasuk penelitian ex-post facto yang berbentuk korelasional dengan sampel mencakup guru-guru RSMABI di Kota Denpasar, yang berjumlah 80 orang. Penelitian ini adalah survei. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner untuk variabel perilaku kepemimpinan kepala sekolah, motivasi, disiplin dan kinerja guru. Penyusunan kuesioner dilakukan dengan menggunakan model skala Likert. Data dianalisis dengan menggunakan regresi sederhana, regresi ganda dan analisis korelasi parsial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat kontribusi yang signifikan dari perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru RSMABI di Kota Denpasar dengan kontribusi sebesar 50,1%, sumbangan efektif (SE) sebesar 21,96%, dan sumbangan relatif sebesar (SR)32,54%, (2) terdapat kontribusi yang signifikan dari motivasi terhadap kinerja guru RSMABI di Kota Denpasar sebesar 55,2%, sumbangan efektif (SE) sebesar 27,11%, dan sumbangan relatif (SR) sebesar 40,16%, (3) terdapat kontribusi yang signifikan dari disiplin terhadap kinerja guru RSMABI di Kota Denpasar dengan kontribusi sebesar 43%, sumbangan efektif (SE) sebesar 18,51%, dan sumbangan relatif (SR) sebesar 27,42%, dan (4) terdapat kontribusi yang signifikan dari perilaku kepemimpinan kepala sekolah, motivasi dan disiplin terhadap kinerja guru RSMABI di Kota Denpasar sebesar 67,6%. Berdasarkan temuan tersebut disimpulkan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan dari perilaku kepemimpinan kepala sekolah, motivasi, disiplin terhadap kinerja guru RSMABI di Kota Denpasar. Motivasi memberikan kontribusi yang paling besar. Hal ini berarti bahwa motivasi guru merupakan prediktor yang paling dominan dalam meningkatkan kinerja guru RSMABI di Kota Denpasar.
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
44
Lampiran 8 Contoh Format Daftar Isi
DAFTAR ISI (halaman) SAMPUL PERSYARATAN GELAR MAGISTER .......................................................... …. PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................................... …. PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI ................................................................................ …. LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................................ …. ABSTRAK .......................................................................................................................... …. ABSTRACT........................................................................................................................ …. PRAKATA.......................................................................................................................... …. DAFTAR ISI....................................................................................................................... …. DAFTAR TABEL............................................................................................................... …. DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... …. DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... …. BAB IV PENDAHULUAN .............................................................................................. …. G. Latar Belakang ............................................................................................ …. H. Identifikasi Masalah .................................................................................... …. I.
Pembatasan Masalah ................................................................................... ….
J.
Perumusan Masalah..................................................................................... ….
K. Tujuan Penelitian......................................................................................... …. L. Manfaat Penelitian....................................................................................... ….
BAB V
LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS ................................. …. A. Kajian Teori .................................................................................................. …. B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................... …. C. Kerangka Berpikir ........................................................................................ …. D. Hipotesis Penelitian ...................................................................................... ….
BAB VI METODE PENELITIAN ................................................................................... …. A. Rancangan Penelitian ................................................................................... …. B. Populasi dan Sample Penelitian ................................................................... ….
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
45
C. Variabel Penelitian ....................................................................................... …. D. Metode Pengumpulan Data .......................................................................... …. BAB VII HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................. …. A. Deskripsi data ............................................................................................... …. B. Hasil penelitian ............................................................................................. …. C. Pembahasan .................................................................................................. …. BAB VIII PENUTUP .......................................................................................................... …. A. Simpulan....................................................................................................... …. B. Saran ............................................................................................................. …. DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... …. LAMPIRAN ........................................................................................................................ …. DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... ….
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
46
Lampiran 9 Contoh Format Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
Tabel
(halaman)
1.1
Komponen dan Indikator untuk Mengukur Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah ................................................................................ ….
1.2
Komponen dan Indikator untuk Mengukur Motivasi Kerja Guru ............................. ….
2.1
Komponen dan Indikator untuk Mengukur Disiplin Kerja Guru ................................................................................................................. ….
3.1
Komponen dan Indikator untuk Mengukur Kinerja Guru ......................................... ….
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
47
Lampiran 10 Contoh Format Daftar Gambar
DAFTAR GAMBAR
Gambar
(halaman)
2.1
Segi Empat Kepemimpinan dari Universitas Ohio ............................................... ….
3.1
Perilaku Kontinum Pemimpin .............................................................................. ….
4.1
Managerial Grid .................................................................................................... ….
4.2
Tiga Dimensi Kepemimpinan ............................................................................... ….
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
48
Lampiran 11 Contoh Format Daftar Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
(halaman)
1
Cover Instrumen Penelitian .............................................................................. ….
2
Kata Pengantar Permohonan Pengisian Instrumen Penelitian .......................................................................................................... ….
3
Kuisioner Penelitian ......................................................................................... ….
4
Analisis Uji Coba Instrumen ............................................................................ ….
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
49
Lampiran 12 Contoh Format Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
American Pychological Assosiation. 1984. Publication Manual. Washington D.C.: APA.
Fakultas Pascasarjana. 1985. Pedoman Penulisan Tesis Fakultas Pascasarjana. Malang: FPS IKIP Malang. Ganjar, I., Somadikarta, S., dan B.S. Oemarjati. 1998. Petunjuk Teknis Penyusunan Tesis Sarjana Biologi FPMIPA UI. Jakarta: Jurusan Biologi FPMIPA UI. Rofi’uddin, Ahmad. 1990. Panduan Penyusunan Makalah. Malang: OPF IKIP Malang.
Deden,
Sudirman. 2008. Mencari Makna Bahasa dalam General http://dedencorner.blogspot.com/. Diunduh tanggal 17 Mei 2011.
Education.
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir
50
Lampiran 13 Contoh Format Riwayat Hidup
RIWAYAT HIDUP PENULIS
I Made Adi Sukariawan dilahirkan di Banjar Munggal, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan tertanggal 10 Juli 1985 adalah putra ke 2 dari pasangan I Nyoman Karta dengan Ni Made Sukasih. Pendidikan Sekolah Dasar ditamatkan pada tahun 1998 di SD Negeri 3 Kukuh, Sekolah Menengah Pertama ditamatkan pada tahun 2001 di SMP Negeri 2 Tabanan, Sekolah Menengah Atas ditamatkan pada tahun 2004 di SMA Negeri 4 Denpasar. Kemudian melanjutkan ke Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja Jurusan Pendidikan Kimia dengan judul skripsi “Ko-amobilisasi Enzim Lipase dengan Zeolit pada Biosensor Trigliserida ” hingga tamat tahun 2009. Pada tahun 2009 menjadi tenaga honorer (guru tidak tetap) di SD Bintang Persada hingga tahun 2010. Kemudian menjadi tenaga honorer di SMKN 1 Tabanan hingga tahun 2011 dan pada tahun 2011 menjadi tenaga Honorer di SMA Negeri 3 Denpasar hingga sekarang.
Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir