BUDAYA MASYARAKAT DALAM MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN DI SEKITAR PASAR MANDAU KELURAHAN DURI TIMUR KECAMATAN MANDAU KABUPATEN BENGKALIS
JURNAL
SEPTIANA NIM.09030073
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Dasrizal, MP
Elvi Zuriyani, M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014 0
CULTURE OF THE COMMUNITY IN KEEPING THE ENVIRONMENT AROUND THE MARKET MANDAU KELURAHAN DURI TIMUR KECAMATAN MANDAU KABUPATEN BENGKALIS By: SEPTIANA*, Dasrizal**, Elvi Zuriyani,*** *) Student of Geography Department of STKIP PGRI SUMBAR **) Lecturer at Geography Departement of STKIP PGRI SUMBAR
ABSTRACT Creating a clean and healthy environment is a shared responsibility, especially people that are around the environment. Communities have an important role in keeping the environment as well as creating a culture of a clean and healthy environment. This study aims to obtain, information, and an overview of Public Culture In Maintaining Environmental Cleanliness around the Village Market Saber Saber Duri subdistrict East Bengkalis views of: : 1) the habit of taking out the trash, 2) the habit of cleaning up the environment, 3) infrastructure utilization habits. This research method is descriptive. Descriptive research is intended to make plans about situations or events that are interconnected. The location of this research is in the East Village District of Saber Duri Bengkalis, this area of research is in RW I, RW II, III RW, RW IV. Sampling was done with the method: proportional random sampling, 15% of 631 people as many as 96 respondents. Based on the research results, it can be concluded as follows: 1. In view of the habit of taking out the trash is still much to throw it on the curb is equal to 46.9%, people still use plastic as trash, as well as the lack of public attention to the cleanliness of their neighborhood, 2. In view of the habits of the community in cleaning up the environment in general public only occasionally keeping the environment 52%, and also rarely made public mutual cooperation, to contribute, even meeting the environmental hygiene, so that the people themselves have not been keeping the environment in which they live well, 3.Di view of habits in the use of infrastructure in general hygiene sometimes people just trash properly utilize 53.1%, when the government already provides a means garbage and janitor. Key Word : Culture of the community in keeping the environment around the market
Lingkungan adalah upaya perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi lingkungan yang diarahkan menuju keseimbangan ekologi pada tingkat kesejahteraan manusia yang semakin meningkat. Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang esensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan masyarakat, lingkungan pada dasarnya merupakan usaha untuk mengelola semua faktor yang ada pada lingkungan yang berkaitan dengan perkembangan fisik dan kesehatan sedemikian rupa sehingga kesehatan dapat di tingkatkan yang salah satunya melalui cara yaitu dengan mejaga kebersihan lingkungan ( Supardi dalam Efrida, 2011).
PENDAHULUAN Berdasarkan kenyataan kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia maka tingkat kedisiplinan dapat dilihat dari kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang ada di sekitar mereka. Kondisi suatu masyarakat dalam kesehariannya tidak boleh terabaikan karena di tengah publik inilah penerapan disiplin bangsa indonesia itu dilakukan, di uji dan di nilai ketangguhannya. Lingkungan hidup merupakan faktor utama dalam kehidupan, semua lapisan masyarakat dan pemerintah berkewajiban untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesejahteraan bagi manusia. Lingkungan itu meliputi halaman perkarangan, rumah, jalan, dan lingkungan sekitar, segala sesuatu yang terjadi di lingkungan akan berpengaruh terhadap kelangsungan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya ( Wikipedia, 2012).
Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat adalah tanggung jawab bersama,
1
khususnya masyarakat yang ada di sekitar lingkungannya. Mereka mempunyai peran yang penting dalam menjaga lingkungan serta menciptakan budaya lingkungan yang bersih dan sehat.
terhadap pola perilaku terhadap kesehatan. Serta masih banyak masyarakat yang suka membuang sampah ke perbatasan jalan yang ada di tengahtengah jalan. Dalam lingkungan masalah tersebut di atas merupakan hal yang biasa dan tidak cukup menarik untuk dipermasalahkan. Akan tetapi kalau di biarkan begitu saja justru dapat menimbulkan pengaruh yang kurang baik, terutama terhadap kebersihan lingkungan dan kesehatan. Pada prinsipnya kesejahteraan masyarakat memerlukan adanya keikutsertaan dalam menjaga kebersihan lingkungan terutama penanaman budaya hidup bersih dan sehat dalan keluarga sejak dini.
Menurut Slamet (2002) permasalahan Sampah sangat dipengaruhi oleh faktor: (1) jumlah penduduk, (2) keadaan sosial ekonomi masyarakat, dan (3) kemajuan teknologi. Salah satu permasalahan sampah yang sangat cukup rumit adalah permasalahan sampah rumah tangga, Selain jumlah yang relatif banyak dan perilaku masyarakat yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan merupakan faktor yang menyebabkan permasalahan di Indonesia. Untuk itu diperlukan kesadaran dari masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, baik individu maupun kelompok.
Dari uraian di atas inilah ketertarikan untuk mendeskripsikan mengenai masalah kedisiplinan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan di sekitar pasar. Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Budaya Masyarakat Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Di Sekitar Pasar Mandau Kelurahan Duri Timur Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis”.
Permasalahan sampah tidak hanya di alami oleh kota-kota besar saja, melainkan juga dialami oleh masyarakat yang bertempat tinggal di lingkungan sekitar Pasar Mandau Kelurahan Duri Timur Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis. Di lingkungan sekitar Pasar Mandau ini banyak tumpukan-tumpukan sampah yang hasil dari kegiatan masyarakat yaitu sampah rumah tangga. Setiap harinya sampah yang di hasilkan dari masyarakat tidak seimbang dengan sarana dan prasarana yang di butuhkan dalam pengelolaan sampah ada seperti penyediaan bak sampah oleh pemerintah sehingga menyebabkan banyak tumpukan-tumpukan sampah di sudut Pasar bahkan di perbatasan jalan di sekitar Pasar Kelurahan Duri Timur, sebagian besar sampah tersebut berserakan di lingkungan pasar.
METODE PENELITIAN Sesuai dengan batasan masalah dan tujuan penelitian maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Etta (2010) mengatakan penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek apa adanya. Zainal (2011) mengatakan penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menggambarkan, menjelaskan, dan menjawab persoalan-persoalan tentang fenomena dan peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena sebagaimana adanya maupun analisis hubungan antara berbagai variabel dalam suatu fenomena.
Satu fenomena yang menarik bahwa tingkat kepedulian dan kesadaran masyarakat yang bertempat tinggal di lingkungan sekitar Pasar Mandau terhadap kebersihan lingkungan masih kurang. Meskipun pemerintah sudah berupaya memberikan pembinaan, pembimbingan serta pengarahan terhadap kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan di sekitar pasar. Rendahnya tingkat kepedulian dan kesadaran masyarakat yang bertempat tinggal di lingkungan sekitar Pasar Mandau tentang kondisi lingkungan dapat di lihat dari cara hidup masyarakat yang sebagian besar belum mencerminkan budaya hidup bersih dan sehat. Hal ini dapat dicerminkan masih banyak sampah yang berserakan di lingkungan Pasar, satu hal lain yang dapat di amati yaitu masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar Pasar cenderung menganggap enteng mengenai masalah kondisi kesehatan lingkungan dan
Sampel menurut ( Arikunto, 2006) setiap subjek yang terdaftar sebagai populasi di dalam pengambilan sampel biasanya peneliti sudah menentukan dahulu besarnya, jumlah sampel kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya sehingga penelitianny merupakan populasi, tetapi jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%. Dalam penelitian ini sampel penelitian diambil dengan teknik proposional random sampling, sampel responden berjumlah 96 responden.
2
1
Mandau Kelurahan Duri Timur Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis yaitu pada umumnya kebiasaan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan hanya kadang-kadang saja sebanyak 50 orang responden (52%), umumnya masyarakat membersihkan lingkungan sekali seminggu sebanyak 74 orang responden (77,1%), masyarakat jarang memisahkan tempat pembuangan sampah kering dan basah sebanyak 59 orang responden (61,5%), dan juga masyarakat jarang melakukan gotong royong sebanyak 51 orang responden (53,1%), dan kadang-kadang juga memberikan sumbangan sebanyak 80 orang responden (83,3%), inisiatif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan yaitu dengan cara menyediakan tempat sampah sebanyak 87 orang responden (90,7%), serta kadang-kadang masyarakat juga mengikuti rapat mengenai kebersihan lingkungan sebanyak 70 orang responden (72,9%).
TEKNIK ANALISA DATA Sesuai dengan jenis data yang dikumpulkan dan pengujian statistik yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analisis Deskriptif. Menurut Arikunto (2006) analisis deskriptif kecenderungan indikator dari masingmasing variabel dengan rumus : P
x 100 %
Keterangan : P = persentase hasil yang diperoleh f = frekuensi jawaban responden n = jumlah responden HASIL DAN PEMBAHASAN Pertama, Jawaban dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa kebiasaan masyarakat dalam membuang sampah masih banyak yang membuang nya di tepi jalan yaitu 45 orang responden atau (37,5%), jumlah tempat sampah yang di miliki responden adalah 2 buah sebanyak 57 responden (59,4%) , jenis tempat sampahnya plastik sebanyak 45 responden (46,9%), kadang-kadang responden mematuhi peraturan yang telah di berikan oleh Dinas Kebersihan sebanyak 74 responden (77,1%), responden juga pernah menegur orang yang membuang sampah sembarangan sebanyak 75 orang responden (78,1%), kadang-kadang responden juga melakukan pemanfaatan sampah atau pengolahan sampah sebanyak 51 orang responden (53,1%), cara responden dalam pengelolaan sampah rumah tangga dengan cara di bakar sebanyak 93 orang responden (96,9%), serta perhatian responden terhadap kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka sangat mendukung sebanyak 49 orang responden (51%).
Menurut Raharjo dalam Efrida (2012) Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya debu, sampah, bau. Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan yang baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran atau menularkan kuman bagi diri sendiri dan bagi orang lain. Ketiga, berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di lingkungan sekitar Pasar Mandau Kelurahan Duri Timur Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis mengenai kebiasaan pemanfaatan sarana prasarana yaitu pada umumnya masyarakat kadang-kadang menyediakan tempat sampah di depan rumah sebanyak 70 orang responden (72,9%), kadangkadang masyarakat juga memanfaatkan tempat sampah dengan baik sebanyak 51 orang (53,1), pemerintah juga sudah menyediakan sarana pengangkut sampah di lingkungan tempat tinggal, serta petugas kebersihan juga sudah ada yang mengangkut sampah dalam sekali sehari.
Menurut Tanjung dalam Efrida (2012) Salah satu penghambat kebersihan adalah sampah, sampah yaitu bahan buangan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga lagi untuk dimanfaatkan. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
Menurut Afria dalam Novia (2012) prasarana merupakan barang atau benda tidak bergerak yang dapat menunjang atau mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja, sedangkan sarana untuk barang atau benda bergerak yang dapat dipakai sebagai alat dalam pelaksanaan tugas, fungsi unit kerja. Sarana dan prasarana adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang untuk menyebar ide, sehingga ide tersebut bisa sampai pada penerima. Memaparkan bahwa sarana adalah
Kedua, hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan masyarakat dalam membersihkan lingkungan di sekitar Pasar
32
fasilitas yang menghasilkan produk dan jasajasa secara langsung dibutuhkan, sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama untuk terselenggaranya proses.
DAFTAR PUSTAKA Anonimus.2011.http// Wikipedia.org/ wiki / kebersihan. Diakses 18 agustus 2013 Arifin, Zainal. 2011. penelitian pendidikan . Rosda : Bandung
KESIMPULAN DAN SARAN
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Rineka Cipta: Jakarta.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, kesimpulan yang dapat di ambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Di Kelurahan Duri Timur Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis, di lihat dari kebiasaan masyarakat dalam membuang sampah masih banyak yang membuangnya di tepi jalan pasar yaitu sebesar 46,9%, masyarakat masih menggunakan plastik sebagai tempat sampah, serta masyarakat kurang perhatian terhadap kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka. 2. Masyarakat di Kelurahan Duri Timur Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis dalam kebiasaan membersihkan lingkungan pada umumnya masyarakat kadang-kadang menjaga kebersihan lingkungan yaitu 52%, serta masyarakat juga jarang melakukan gotong royong, memberikan sumbangan, bahkan rapat mengenai kebersihan lingkungan, sehingga masyarakat sendiri belum menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka dengan baik. 3. Dalam kebiasaan pemanfaatan sarana prasarana kebersihan lingkungan Di Kelurahan Duri Timur Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis ini, pada umumnya masyarakat kadang-kadang saja dalam memanfaatkan sarana prasarana dengan baik yaitu 53,1%, padahal pemerintah sudah menyediakan sarana pengangkut sampah dan petugas kebersihan.
Efrida .2004, Skripsi. Perilaku Siswa Terhadap Kebersihan Lingkungan Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo. Skripsi STKIP PGRI: Padang Mamang, Etta Sangadji. 2010. Metodologi Penelitian.Rosda : Bandung Slamet.
Wahyuni. Novi 2010. Budaya Masyarakat Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Di Kelurahan Berok Nipah Kecamatan Padang Barat. Skripsi STKIP PGRI: Padang
SARAN 1.
2.
Juli Sumirat .2002. Kesehatan Lingkungan. Bandung: Gajah Mada University PRESS . 102
Kepada masyarakat di lingkungan sekitar Pasar Mandau Kelurahan Duri Timur Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis lebih memperhatikan kebersihan lingkungan, karena dengan menjaga kebersihan sama halnya kita menjaga kesehatan kita sendiri. Kepada pemerintah Kecatamatan Mandau supaya sering memberikan himbauan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, dan memberikan bantuan berupa tempat sampah supaya masyarakat membuang sampah pada tempatnya.
43