Brigade Tholiban... 329
BRIGADE THOLIBAN: POLITIK LOKAL SANTRI ANTARA KEPENTINGAN DAKWAH DAN TUNTUTAN EKONOMI A c e p A rip u d in U IN Sunan G u n u n g D jati B andung Em ai: cepirfan@ yahoo.com
Abstract This article proves that social movements based on religious ideology of Islam is especially dynamic follow koteks socio-historical developments that occur. Response of Islamic leaders on moral concerns that plagued his people become the main base that considers the importance of taking action as propaganda. Pure propaganda movement religious movement has implicitly foothold in Islam. The moral movement later developed into a political movement with a target of obtaining the rights to get the role and influence in society. Penggo/an Sharia law into the legal foundation of public life in Tasikmalaya district and is an important target Tholiban movement supported other Islamic organisations are congenial with Tholiban. 1~VI ' Vn
CjljlxaJI
yA
j l i j t
1 ^ 11
( j b **^ ijL f r L f lJ I
4o_u,L «
^ «ul*jl SLjcJI ^ L J JSLmJ «Ua^LujYl
gi
iS y > ^
^Jo-
<+ol->
’ C .M n i
**■£>> . ^ Y l ^ liA+a ijw
1
4aj3U yV l C il-rU-.Ll |d X j
oUb->Yl J l -UJ U*9
LJUo
J js . 4£ y>
LjVLoiG .
Ktywords: da’w ah, Political Santri and Brigade T holiban.
u il
330 Millah V ol XII, No. 2, Februari 2013
A. P e n d a h u lu a n A ktualisasi k eb eb asan beragam a dan berkeyakinan kem bali bergairah setelah lam a te rp e n d am dalam kubangan tekanan penguasa O rd e L am a dan O rd e Barn. G ejala m enggeliatnya gerakan keagam aan, baik dalam ben tu k idiologi, politik m a u p u n sparatism e, m akin m en am p ak an b atang hidungnya, te m ta m a pasca reform asi tah u n 1998. M o m en tu m reform asi telah dijadikan oleh sebagian k e lo m p o k -k elo m p o k idiologi, term asuk idiologi berbaju agam a, sebagai ekspresi atas tekanan yang dirasakan selam a b e rtah u n -tah u n . K ondisi seperti itu, lebih sederhana bisa dianalogikan seperti b e so t yang ditekan begitu kuat sebagai b e n m k dari dinam ika sistem in te ra k tif atau b en m k dialektika sosial m enunggu gilirannya u n tu k berperan lebih terbuka. R eform asi m eru p ak an saat katup p a n d o ra dibuka dalam m engekspresikan gagasan-gagasan dan gerakan idiologis tersebut. F e n o m e n a d an gejala m enguatnya idiologi agam a terjadi b u k an saja d iperko taan dim ana po ten si m unculnya gerakan dan p em ah am an idiologi agama m e n d a p at tem p at nyam an karena kom plek dan berkem bangnya dinam ika kehidupan beragam a. G ejala m unculnya gerakan idiologi agam a juga terjadi di daerah-daerah, baik gerakan idiologi terseb u t m erupakan pen g em b an g an sayap dari gerakan idiologi agam a diperkotaan m a u p u n gerakan idiologi khas daerah te rte n tu yang tidak ada di daerah lain. K e lo m p o k idiologi agam a dalam Islam m isalnya, kem bali m enggeliat di b eberapa daerah di Jaw a Barat, seperti H izbut T a h rir In d o n esia, F ro n t P em bela Islam , Majlis M ujahidin dan B rigade Tholiban. K elo m p o k -k elo m p o k gerakan idiologi Islam
tersebut, m akin berkem bang
dengan m otivasi beragam , seperti ekonom i, politik dan dakw ah. K elom pok gerakan idiologi Islam yang diseb u t terakhir b a h k an telah m enjadi p a tro n politik pim pinan daerah seperti bupati dan w alikota dan m e n u m b u k a n hubungan sim biosis m utualism a. K e lo m p o k ini diduga kuat telah m enjadi kekuatan sosial dan politik lokal yang khas di Tasikm alaya, te m p a t tu m b u h dan berkem bangnya Brigade T h o lib an (BT). B eragam b e n tu k politik idiologi Islam yang digerakan oleh kelom pok kelom pok terseb u t, berdasar pada sikap dan tindakan-tindakannya m engusung isu-isu perbaikan etika dan m oral agam a yang cen d eru n g dilanggar oleh
Brigade Tholiban. .. 331
masyarakat, sehingga gerakan dan dndakan m ereka m asuk kategori amar m a’ru f nahi m ttnkar atau da’wah? N am u n dem ikian, m etode dan pen d ek atan dakw ah m ereka cenderung m engarah pada ekstrim itas yang m em icu m unculnya sikap pro dan kontra dalarn m asyarakat, terutam a w arga m asyarakat yang mem iliki pem aham an dan pendekatan Islam yang lebih lem but dan m oderat. Brigade berkem bang di
T holiban K ota
sebagai
kelom pok
Islam
yang
Santri Tasikm alaya mem iliki p eran
tu m b u h penting
dan dalam
konstelasi peta dakwah d an syiar Islam , bahkan politik santri lokal hingga Nasional. Peran BT dalam ranah politik lokal telah berhasil m enggolkan dan m em asarkan gagasan-gagasan idiologi m ereka m asuk p ad a ranah h u k u m positif, seperti target-target gagasan Islam m ereka agar dituangkan dalam b en tu k peraturan daerah atau Perda, sehingga m enjadi atu ra n dan rujukan hukum yang bcrlaku bagi m asyarakat di daerahnya. Aktualisasi cita-cita gerakan Islam kelom pok BT ini hingga menjadi besar, tersiar dan legal dilakukan dengan berbagai pendekatan yang potensial dalam m asyarakat Tasikm alaya, seperti politik lokal, sejarah dan sentim en keagamaan. Pengaruh gerakan Islam tranasional dan perkem bangan politik dom estik juga diduga m em beri andil terhadap tum buh d an berkem bangnya kelom pokkelom pok idiologi agam a di daerah sebagai akibat dari perkem banagn teknologi informasi
yang
m asuk
kc
daerah-daerah.
P erkem bangan
inform asi
dan
konstelasi politik dom estik misalnya, nam pak pada gerakan dan strategi B T yang lebih politis ketika m usim pem ilihan u m u m anggota legislatif baik p usat m aupun daerah.3 BT berusaha m enggolkan kadcr-kadernya m asuk pada ranah politik praktis seperti m enjadi anggota dew an dengan target agar lebih m udah gagasan dan cita-cita m ereka m enjadi kebijakan sehingga legal, atau setidak-
’Secara bahasa artinya “menyuruh yang ma’ruf dan mencegah yang munkar” berdasar pada Quran dan Hadits. QS, 3:4. 2Secara etimologi artinya “menyeru”, “memanggil” atau “mengajak”. Maksudnya ialah tnengajak manusia kcpada Islam. 3Brigade Tholiban Tasikmalaya dicatat sudah menggolkan 1 orang wakilnya di DPR RI, 1 orang di DPRD Propinsi dan 21 orang di DPRD Kota Tasikmalaya. Ismail Hasani & Bonar T. i ^P°sPos, B a d i k a l i s m A g a m a d a n I m p l i k a s i n y a T e r h a d a p K e b e b a s a n B e r a g a m a / B e r k e y a k i n a n d i J a o ta b e k . d a n J a w a B a r a t, W a j a b P a r a P e m b e la I s l a m , Jakarta, Pustaka Masyarakat Petras, 2010, hal.
332 Millab Vol. X II, No. 2, Februari 201)
tidaknya kader m ereka m am p u m em pengaruhi arah kebijakan agar sesuai dengan cita-cita m ereka. D em okratisasi yang ditabuh rakyat In d o n esia
14 ta h u n yang lalu
m em beri peluang lebih leluasa bagi kelom pok seperti B T m elakukan kolaborasi dan koalisi dengan p im p in an daerah atau m en d ukung calon p im p in a n daerah dengan target bisa m e m p e ro le h dukungan kebijakan yang m e n y o k o n g gerakangerakannya. N a m u n dem ikian, gagasan dan gerakan m ereka terbukti telah m enim bulkan reaksi dari kelom pok d an pen g an u t paham Islam lainnya yang lebih m apan d an “ ridak politis” , seperti selam a ini b e rk em b an g di pesantrenpesan tren di Tasikm alaya. Reaksi kelom pok m apan ini, ternyata bu k an sebatas karena p erbedaan p ad a p en d ek atan dan m eto d e dakw ah, d im an a kelom pok Islam seperti B T m eng g u n ak an m etodenya lebih m ilitan, n am u n juga perbedaan pada tataran p em ah am an k o n sep etika dalam Q u ra n dan p e re b u ta n pengaruh dalam m asyarakat.4 K e lo m p o k B T seperti dilansir b eberapa m edia cetak m a u p u n online telah b eberapa kali m elakukan tindakan penggalangan m assa d a n tindakan kekerasan terhadap m asyarakat yang dianggapnya telah m elakukan pelanggaran etika
agam a.
Sw eeping
terh ad ap
tem p a t-te m p a t
hiburan
m alam ,
tem pat
m inum an keras, pen an g k ap an anggota m syarakat yang m elakukan tindakan’ asusila hingga tek an an p olidk terh ad ap p em erin tah setem p at yang m em biarkan p em b an g u n an dan eksplorasi tam bang yang dianggapnya m en o d ai keadilan m asyarakat setem pat seperti terjadi di distrik P anca T engah. T in d ak an d an aksiaksi terseb u t dilakukan m erupakan b e n tu k konkrit kom itm en para anggota BT terhadap nilai-nilai Islam yang harus diperjuangkan.5
4A. Anpudin, T ip o l o g i K e j a t u b a n L e m b a g a P e s a n tr e n , S t u d i T i g a P e s a n t n n d i J a w a B a r a th Bandung, Fidkom-Lemlit Univ. Islam Negeri Sunan Gunung Djati, 2011. 5Ratusan Brigade Tholiban Suarakan Aspirasi Ke DPRD Kabupaten Tasikmalaya, T a s i k S e l a t a n M e d i a O n lin e . M e d i a I n f o r m a s i T a n k S e l a t a n . 29 Maret 2011. Sopyan Munawar, O r m a s Isla m ,j S w e e p in g S a r a n g G a n g M o t o r B r ig e £, RMOL (Rakyat Merdeka Online)-Mingggu 18 Nopembetj 2012. Masyarakat Tasikmalaya Selatan (Rampas) dan Brigade Tholiban Kembali Berdemo, EE; Online 29 Maret 2011. Para Pendekar Pemberantas Kemaksiatan Bermunculan. Rahmat Bid# blog.re.or.id. E k s i s t e n s i B r ig a d e T a l i b a n d i K a b . T a s i k m a l a y a S e b a t a s D a k w a h l s l a m i y y a b a l . Nuans|‘ Post Minggu, 01 Januari 2012.
Brigade Tboliban. .. 333
N am un dem ikian, dibalik aksi-aksi dan dndakan m ereka terhadap berbagai perilaku masyarakat yang dianggapnya m eresahkan tersebut bukanlah satu-satunya tujuan gerakan mereka, karena bisa saja m ereka juga memiiiki agenda-agenda lain seperti masalah pem aham an tentang ftlantropi Islam dan cara-cara m engonsum si dan m endistribusikannya. Pandangan BT tentang jihad dan cara-cara m elakukannya hingga pem aham an m ereka tentang m asyarakat Islam
lengkap
dengan
konsep-konsep
kepem im pinan
yang
m esti
diaktualisasikan dan diaplikasikan dalam kehidupan um at Islam .6 Pandangan sentral BT tentang “negara Islam ” , sepertinya m erupakan salah satu gagasan sentral tentang bagaim ana m em elihara Islam dan um at Islam. N am un dem ikian guna m encapai cita-cita tersebut, seluruh kom ponen um at harus
m elakukan
tahapan-tahapan
sebagaim ana
dilakukan
Rosulullah
di
Mekkah. K onsep “hijrah” di antara sekian konsep yang digunakan sebagai tahapan m encapai “ negara Islam ” . Tanpa m elakukan hijrah kecil kem ungkinan masyarakat Islam dan negara Islam terwujud. N am un dem ikian, lepas dari gagasan-gagasan dan opini yang dikem ukakan ke publik, kelom pok BT juga tidak canggung m elakukan “ bargaining politik” dengan penguasa atau tokoh politik untuk m endapatkan “ bantuan keuangan” . Ikatan militansi massa yang kuat dijadikan
alasan bahw a
m ereka memiiiki
massa yang banyak
dan
berepengaruh. Perolehan keuangan mereka, sebagian kecil dibagikan kepada para anggota BT, sem entara sisanya digunakan oleh pem im pin m ereka untuk m em bangun masjid, m adrasah atau majlis taklim. Pertanyaan pentingnya berkaitan dengan peran dan eksistensi BT di Tasikmalaya ialah tentang bagaim ana proses aktulisasi cita-cita kelom pok BT hingga m endapat dukungan luas dari m asyarakat Tasikmalaya. Bagaim ana pula konsep-konsep penting yang dijadikan prioritas dalam gerakan m ereka sehingga naudah diserap
dan
dipaham i
masyarakat.
K onsep-konsep
penting yang
dikem bangkannya kem udian m elahirkan sebuah jaringan kom unikasi yang mengatur hubungan di antara m ereka dan di luar kelom poknya. Bagaim ana pula keterkaitan
gerakan
BT
Rajiv Chandrasekaran, Saturday, May 4, 2002.
secara
historis
dengan
gerakan-gerakan
I n d o n e s ia n S t y l e T a l i b a n F i g h t s f o r I s l a m i c L a i r ,
Islam
The Wshineton Post,
334 Millah V ol X II, No. 2, Februari 2013
sebelum nya yang p e rn a h terjadi di Tasikm alaya. Sem ua pertanyaan tersebut pada
akhirnya
akan
berm uara
pada
sebuah
pertanyaan
besar
hal-ihwal
keberadaan B T dalam konteks gerakan Islam santri di In d o n esia yang bersifat kedaerahan. i Persoalan m enguatnya kem bali gerakan “ keagam aan lokal” seperti terjadi di Tasikm alaya te rseb u t m enarik diungkap, karena berbagai pertanyaan terbuka m a u p u n tersem bunyi dibalik gerakan tersebut. P ersoalan-persoalan m endasar nam paknya m asih b e rp u ta r di sekitar persoalan sum ber-sum ber ekonom i eko n o m i dan dakw ah. P otensi dem ikian m e n d a p at m om entum nya pada era dem okrasi dan kebebasan berpolitik di In d o n esia pasca reform asi. P otensi sosio-historis politik yang sudah ada sebelum nya di Tasikm alaya juga m em beri sum bangan cukup kuat terh ad ap m unculnya gerakan radikal Islam di kota
santri
tersebut.
D ukungan
m asyarakat,
khususnya
kalangan
m uda
p ro d u k d f m akin m enjadi isyarat terhadap persoalan kaum m uda m enghadapi tantangan kehidupan yang m akin kom plek dan berat. B egitu besar persoalan ten tan g m unculnya kem bali gerakan keagam aan di daerah m em butuhkan keseriusan
dalam
m enanggulanginya.
Luasnya
bahasan
dan
kom pleksnya
persoalan diperlukan p em b a h asan lebih spesifik dan m asuk pada jantung persoalan. O leh karena itu, m aka p erlu dilakukan reduksi m elalui rum usanrum usan pertanyaan, berikut: B agaim ana proses m unculnya gerakan kelom pok Brigade T h o lib an hingga m enjadi kekuatan politik m assa santri b e rk em b an g di Tasikm alaya? A pa saja ko n sep -k o n sep agam a yang digunakan oleh gerakan Brigade T h o lib an d an perkem bangannya hingga m enjadi sebuah
jaringan
kom unikasi di antara m ereka dan di luar kelom poknya? B agaim ana aktulisasi gerakan-gerakan B rigade T h o lib an hingga m em unculkan b e n tu k interaksi dan dialektika dengan kelom p o k -k elo m p o k Islam lainnya dan den g an pem erintah? B. L a h im y a B rig a d e T h o lib a n P asca kerusuhan 1996, Tasikm alaya seperti tidak sepi dari m unculnya dinam ika sosial-keagam aan yang m em an g potensial tu m b u h dalam masyarakat. Sejarah gerakan keagam aan yang b ernuansa politik di Tasikm alaya pernah terjadi jauh sebelum nya, yaitu pada m asa perjuangan gerakan D I / T I I pada
Brigade Tholiban... 335
tahu n l9 4 9 yang diproklam asikan oleh tokoh S.M. K artosuw irjo, seorang pem uda Jaw a T engah d an kem udian m enikah dengan gadis Sunda.7 G erakan lainnya ialah K o m a n d o Jih ad (Komji) yang terjadi sepanjang tahun 1976-1980 di berbagai daerah, seperti Sum atera, Jaw a Barat, Jaw a T engah sam pai Jaw a Timur. K o m an d o Jihad digerakan oleh tokoh H . Ismail P ran o to di Sum atera, sem entara di Jaw a B arat digerakan oleh W arm an, B erbagai tindakan dan peristiwa
yang
m elibatkan
kelom pok
ini,
seperti
teror,
p eram pokan,
pengebom an dan pem b u n u h an . G erakan K om ji juga terjadi di Tasikm alaya dan m ereda m enjelang tah u n 1980-an.8 R entetan
peristiw a
gerakan
Islam
di
atas,
nam pak
m asih
sulit
dihilangkan di T atar P riangan karena berbagai fakta dan alasan yang m em ang sangat potensial tu m b u h pada m asyarakat, hingga m uncul kem bali pada era sekarang setelah lam a d itu tu p secara politik pada m asa O rd e L am a m aupun O rde Baru. O leh karena itu, m unculnya gerakan Brigade T holiban, juga tidak bisa dilepaskan dari ikatan-ikatan sosial-historis yang ikut m em elihara dan m em perkuat potensi gerakan idiologi Islam yang sarat dengan gerakan politik kekuasaan. G erakan idiologi Islam tersebut, spiritnya adalah dakw ah, yaitu penyebaran dan pelaksanaan Islam dalam kehidupan m asyarakat, seperti dapat dilihat dari cara dan target-target gerakannya. Berpijak pada opini, aksi m assa dan gerakannya, B rigade T holiban lahir karena rasa cem as b eb erap a to k o h Islam di Tasikm alaya terhadap fenom ena perilaku pelanggaran etika d an norm a agam a yang m arak di m asyarakat. Pelanggaran etika dan n o rm a tersebut, seperti m araknya praktik perjudian, praktik prostitusi dan m araknya kebiasaan m inum an keras. B elakangan kondisi tersebut m eluas dengan m enjam urnya kum pulan-kum pulan anak m u d a dalam gcng-gcng m o to r yang m eresahkan m asyarakat dan terakhir adalah m araknya prem an-prem an jalanan
yang dapat m em icu tim bulnya pertikaian dalam
masyarakat.
7Hoik HAL. DengeL, D a r u l I s l a m - N I I d a n K a r to s u w ir jo , A n g a n - A n g a n Y a n g G a g a l\ Jakarta, Sinar Harapan, 2011, hal. 1. 8M. Zakj Mubarak, G e n e c lo g i I s l a m R a d i k a l d i I n d o n e s ia ; G e r a k a n , P e m i k i r a n d a n P r o s p e k D e m o k r a s i, Jakarta, LP3ES, 2008, hal. 76-77.
336 Millab Vol. XU , No. 2, Februan 2013
T epatnya pada tah u n 1999 to k o h -to k o h Islam lokal, seperti A jengan Z en zen dari A l-Irsyadiyah, Kyai A sep M ausul dari M iftahul hu d a dan beberapa kaw annya
seperd A jengan M ubin M anonjaya di Tasikm alaya m endirikan
gerakan yang disebutnya B rigade T h o lib an (“barisan santri”). A genda berdirinya B T ini ialah p e m b eran tasan kem aksiatan di Tasikm alaya.'1 Brigade T h o lib an Tasikm alaya,
seperti
diakui
U st.
R uhanudin,
bahw a
G erakan
Tasikm alaya tidak m em iliki keterkaitannya dengan T aliban ataupun
di
Pakistan.
N am un
dem ikian
prinsip
T aliban
di A fganistan
ideologinya
m em punyai
kesam aan, juga tidak jauh b erb ed a dengan Ikhw anul M uslim in M esir dan H am as Palestina serta gerakan Islam T aliban di A fganistan.910 Perbedaannya sebagaim ana yang diungkapkannya adalah dalam m engaktualisasikan tujuannya. ’’T id ak seperti T aliban di T im u r T engah, sebuah organisasi b e sa r yang sudah
jauh
m elangkah
pergerakannya
m asih
kepada
sebatas
kancah
dakw ah
politik,
Islam iyyah
T aliban sesuai
Tasikm alaya m isinya
yakni
’’m enginform asikan te n tan g Islam d an m em peringatkan um at Islam yang telah sam pai
kebenaran
kepadanya.”
A d ap u n
obsesinya
adalah
m engislam kan
khususnya para penguasa yang berprelikaku zalim, di m ana konsep dasar dalam pencapaian tujuannya adalah berupaya m enggeser keberadaan m asyarakat dan k eb o d o h an ke arah yang berp en g etah u an dan berpem ikiran serta berw aw asan luas, sehingga akhirnya dapat diim plem entasikan m enjadi sebuah h arap an dalam perw ujudan nyata yang dipandu oleh k o nsep Islam secara k o m p re h e n sif.” A jengan
Z e n z en
pem im pin
P esan tren
A l-lrsyadiyah
sekarang
m erupakan pim p in an B T yang dikenal sangat pandai berm ain politik. Ia tidak segan berkoalisi dengan calon w alikota m au p u n bupati dalam m enggolkan perda-perda
syariah,
seperti
terjadi
pada
ta h u n
2007
dim ana
T h o lib an
m en d u k u n g Syarif sebagai w alikota. N a m u n dukungan te rseb u t harus dibayar oleh Syarif dengan perda N o . 1 2 /2 0 0 9 te n tan g P em bangunan T a ta Nilai
9Ismail Hasani & Bonar Tigor Naipospos (Ed), T erb a d a p
J a m in a n
K eb eb a sa n
B e r a g a m a /B e r k e y a k in a n
P a d ik a lis m e
d i J a b id e ta b e k
dan
A gam a Jaw a
dan
B a r a t,
lm p lik a s in y a W a ja h
P a ra
Jakarta, Pustaka Masyarakat Setara, 2010, hal. 99. 10Rajiv Chandrasekaran, I n d o n e s i a n - S t y l e T a l i b a n F i g h t s f o r I s l a m i c T a w , The Washington Post, May 04, 2012. "Nuansa Post, Membawa Aspirasi Masyarakat, 01 Januari 2012. P e m b e la I s l a m ,
Brigade Tholiban. .. 337
Kemasyarakatan
B erdasar pada
Ajaran
Islam
dan
N o rm a-N o rm a
Sosial
Masyarakat Tasikm alaya.12 BT m ulanya m erupakan Forum Silaturahm i para ajengan dan ulama dari berbagai orm as Islam di Tasikmalaya. Berselang satu tahun setelah silaturahmi itu, T holiban didirikan, yaitu pada tahun 1999 setahun setelah terjadi reformasi di Indonesia. Setelah itu, T holiban langsung m engukuhkan diri sebagai orm as Islam anti m aksiat dan rajin m elabrak berbagai perilaku maksiat, seperti perjudian, pelacuran dan peredaran m inum an keras yang terjadi di K ota Tasikmalaya. Lahirnya T holiban di Tasikmalaya tidak bisa dilepaskan dari ruang yang sangat m endukung lahirnya gerakan ini. Situasi politik lokal dan Indonesia pada umumnya sangat m enentukan bagi tercapainya target-target gerakan m ereka seperti m em asukan gagasan-gagasan Islam syariat m enjadi peraturan positif. Kemenangan beberapa partai Islam, dan atau partai berbasis um at Islam , seperti PKB 5 kursi, PA N 3 kursi, P P P 11 kursi dan PBB 2 kursi. K em enangan m utlak partai-partai Islam ini dim anfaatkan oleh T holiban untuk m em asukan peraturaperaturan daerah bernuansa Islam. Lebih dari itu, gerakan politik m ereka juga telah berhasil m enggolkan salah seorang pim pinan m ereka Kyai A sep M ausul yang juga pim pinan Pesatren Miftahul H uda m enjadi anggota D P R RI dari Partai P P P .n Upaya penegakan dan penekanan syariat Islam m akin terbuka lebar dilakukan T holiban dan juga FP I (Front Pem bela Islam) setelah T atang Farhanul Hakim, ketua P P P K abupaten Tasikmalaya m enjadi bupati pada tahun 2001. Tholiban m endesakkan gagasan-gagasan Islam syariat ke dalam rencana strategis (renstra) K abupaten Tasikmalaya yang didukung partai-partai Islam dan berhasil. Pada renstra K abupaten Tasikmalaya 2001-2005 yang dituangkan dalam Perda N o. 13/2001 disebutkan bahw a visi K abupaten Tasikmalaya sebagai kabupaten “ religious Islami sebagai pusat pertum bukan di Priangan
'bid, ha]Srna^ ^ aSani ^ Oonar Tigor Naipospos (Ed),
R a d ik a lis m e A g a m a
d a n I m p lik a s in y a ,
...
ibid,
K a d ik a lis m e A g a m a
dan
...
^ asaru ^ Bonar Tigor Naipospos (Ed),
I m p lik a s in y a ,
338 Millah Vol. X II, No. 2, Februari 2013
T im u r serta m am p u m en e m p atk an diri m enjadi k abupaten m aju di Jaw a Barat pada ta h u n 2010. T id ak cukup di situ, realisasi dari p erd a di atas ialah dikeluarkannya surat edaran B upati T a ta n g F arh an u l H akim yang bern u an sa syariat Islam , seperti Surat E d a ra n N o . 4 5 1 /S E /S o s /2 0 0 1
te n ta n g upaya peningkatan
kualitas
keim anan d an ketakw aan. Visi di atas, kem udian diubah dan direvisi dengan P erda
N o.
1 3 /2 0 0 3
m enjadi
“Tasikm alaya
yang
R eligius/Islam i
sebagai
kabupaten yang m aju dan sejahtera serta k o m p e titif dalam bidang agribisnis di Jaw a B arat tah u n 2010” .14 E ksistensi dan p eran B T dari ta h u n ke tahun posisinya m akin kuat. Ju m lah anggota B T hingga sekarang berjum lah sekitar 3000 orang. Sebagaian anggota berasal dari kalangan santri P esan tren M iftahul H u d a, A l-Irsyadiyah dan N u ru l Jaza Tasikm alaya. Pada P esan tren M iftahul huda banyak santrinya bergabung dengan R esim en Santri (Resan) dan Tasikmalaya Solidarity o f M uslim (TSM), dan santri-santri yang tergabung dalam kedua organ bagian inilah aksiaksi m assa, smeving dan tekanan p olidk dilakukan. N a m u n dem ikian, orm as B T sangat terbuka terh ad ap siapa saja yang ingin b ergabung yang berasal bukan dari pesantren. Jad i dd ak ada p erek ru tan khusus, m eskipun m ereka diharapkan ik u t dalam pengajian K am is m alam , bulanan d an atau langsung ikut razia yang dilakukan T holiban. O leh karena itu, tidak m engherankan jika o ra n g yang ikut dalam T holiban, rek ru tm en dan m odvasinya b erb eda-beda, seperd karena diajak tem an, m a n ta n p re m a n yang sudah insaf, m otivasi dakw ah {amar m a’r u f nahi munkar) , n u m p a n g beken, b erlindung di balik kebesaran
BT m a u p u n
sekedar ingin
m em anfaatkan
A jengan Z e z en d a n A sep M ausul.15 T o k o h A sep M ausul b ah k an sekarang m enjadi anggota D P R R I dari faksi P P P dan b e rk a n to r di Jakarta.
14Ismail Hasani & Bonar Tigor Naipospos (Ed), R a d i k a l i s m e A g a m a d a n l m p h k a s i n y a , ... ibid, hal. 185. 15Tokoh lain yang disegani dalam Tholiban adalah Kyai Aziz Affandi adik Asep Mausul dan keduanya putra KHAL. Khoer Affandi pendiri Pesantren Miftahul Huda dan mantan tokoh di di Tasikmalaya. Ismail Hasani & Bonar Tigor Naipospos (Ed), R a d i k a l i s m e A g a m a d a n I m p l i k a s i n y a , ... Ibid, hal. 187.
Brigade Tholiban. .. 339
C. A ktivitas D a k w a h M araknya perjudian, m inum an kcras, perzinaan dan perilaku krim inal di K ota Tasikm alaya jelas sangat bertentangan dengan Islam . Perilaku-perilaku tersebut h am s diberantas dan dibersihkan dari bum i Tasikm alaya. Sikap dem ikian, m eskipun tujuannya sesuai dengan aspirasi Islam , n a m u n caranya nam pak sangat bertentangan dengan nilai-niai kem anusiaan dan bah k an nilainilai Islam .16 Tindakan penangkapan terhadap Pekerja Seks K om ersial (PSK), teror m assa, sw eeping terhadap pelaku m inum an keras dan geng m o to r yang dilakukan secara silent atau boleh dibilang bergerilya secara door to d o o f'l1 M ereka m elakukan dndakan-tindakan tersebut, m enyebutnya sebagai dakw ah sekaligus spirit jihad yang ada dalam Islam. B T di sam ping m elakukan ’’tindakan-tindakan dakw ah” dengan cara pendekatan fisik juga m elakukan dakw ah melalui lisan, seperti ceram ah akbar, majlis taklim dan ceram ah keliling. D akw ah seperti itu, m em injam istilah Y u su f Q ardhaw i, disebut dengan lisan al-Bajan yang dianggapnya bagian dari jihad, tepatrya al-Bajan al-N utqi.18*Jih ad dengan lisan al-Bayan ini, m engacu Q ardhaw i memiliki beberapa bentuk, berikutf^pertam a, bajan Safahi (oral statem ent), seperti dalam bentuk pengajaran, perkuliahan, yang disam paikan kepada orangorang dengan bahasa dan tingkat intelektual m ereka. K edua, bayan tashrihi (declarative statement). Y aitu, penyam paian risalah Islam melalui buku, surat, penerbitan, penelitian dan artikel yang ditujukan kepada berbagai lapisan m asyarakat. Bayan tashrihi sangat selaras den g an isyarat dakwah dalam Q uran ’’...serulah m anusia ke jalan T u h an m u den g an hikm ah dan pelajaran yang baik...” .20 K etiga, bayan melalui dialog, sebagaim ana isyarat terusan ayat di atas. T erm asuk kategori bayan dialog adalah dialog agam a dan peradaban. K eem pat, bayan Vlami (press release), yaitu m elakukan dakw ah melalui bentuk dram a, kisah, teater, sandiw ara, film dan serial yang disajikan di radio,
16QS, 16:125. 17Suat Kabar Umum “Nuansa Post”, M e m b a w a A s p i r a s i M a s y a r a k a t , Januari 2012. "Yusuf Qadhawi, F i q i b J i h a d , S e b u a h K a t y a M o n u m e n t a l T e r l e n g k a p T e n t a n g j i h a d M S d u r a n d a n S u n n a h , trj. Irfan M. Hakim dkk, Bandung, Mizan, 2009, hal. 143. ’Yusuf Qadhawi, F i q i h J i h a d , .......ibid, hal. 145. ^ S , 16:125.
e n u r u t a l-
340 Millab Vol. X II, No. 2, Februari 2013
televisi, bioskop, atau di gedung teater. B T juga di sam ping m elakukan cara bayan al-N utqi, terdengar m elakukan rencana jihad dakw ah melalui pendekatan sejata.
N am u n ,
pendekatan
terakhir ini ditepis
para
pim pinan
BT
dan
m engalihkan orientasi dakw ahnya kepada cara yang lebih lunak, seperti politik praktis d an tabligh. D ari keem pat b e n tu k ’’jihad dakw ah” tersebut, bayan safahi dan bayan dialog m erupakan cara yang paling banyak dilakukan oleh orm as Brigade Tholiban. Bayan dialog dilakukan B T terutam a dilakukan ketika b erhadapan dengan pihak-pihak berw enang yang tugasnya ’’diam bil alih” oleh BT, seperti kepolisian dan ten tara serta bu p ad dan w alikota. Sem entara oral statement dipraktikan dan ditujukan khususnya kepada kalangan internal kelo m p o k BT dan m asyarakat yang b ersim pad terhadap sepak-terjang gerakan yang dilakukan BT. M unculnya B arisan T h o lib an (BT) seperti disebut di m uka, m ulanya adalah ben tu k
keprihadnan
m endalam
terhadap
m araknya prakdk-prakdk
m aksiat, seperti prostitusi, perjudian, hiburan m alam , m araknya m iras dan ketidak-berpihakan penguasa m em beri sanksi terh ad ap pelanggaran-pelanggaran m oral dan
keadilan. T idak
seperti T aliban
di T im ur T engah,
T holiban
Tasikm alaya pergerakannya m asih sebatas dakw ah Islamiyyah. Sesuai misinya, yaitu ’’m enginform asikan ten tan g Islam dan m em peringatkan um at Islam yang telah sam pai kebenaran kepadanya” , atau dalam bahasa lain disebut da’wah. A d apun target dakw ah yang m enjadi obsesi B T ini adalah m engislam kan khususnya para penguasa yang berperilaku zalim, di m ana konsep dasar dalam pencapaian tujuannya adalah berupaya m enggeser keberadaan m asyarakat dari k e b o d o h an ke arah yang berpengetahuan dan berpem ikiran serta berw aw asan luas, sehingga akhirnya dap at diimp! em entasikan m enjadi sebuah h arap an dalam perw ujudan nyata yang dip an d u oleh konsep Islam secara k o m p reh en sif.21 Cara yang ditem p u h untuk m encapai target dakw ah tersebut, antara iain dilakukan dengan ceram ah dan bim bingan agam a, baik terhadap kelo m p o k kecil {da’r n h fi’ah) seperti pengajian rutin m ingguan, bulanan dan T abligh A kbar yang bersifat terbuka. P enyam paian p em ah am an A gam a kepada m asyarakat juga
2XM e m h a w a A s p i r a s i M a s y a r a k a t ,
Nuansa Post, 1 Januari 2012.
Brigade Tholiban. .. 341
dilakukan melalui dakw ah secara ”door to dood\ Sasaran utam a cara dakw ah scperti ini adalah m asyarakat um um , bahkan pada w aktu-w aktu te rte n tu , B T ddak sungkan-sungkan m endatangi para penguasa setem p at, seperti to k o h Agama, to k o h m asyarakat hingga bupati. T arg et p en tin g lainnya dari dakw ah yang dilakukan B T , teru tam a para penguasa pem erintahan. K alim at H adits N a b i ”k u l al-H aq walaukana m urratr (sampaikan kebenaran m eskipun m enyulitkan), nam paknya m enjadi alasan kuat sasaran p en tin g dakw ah m ereka adalah penguasa zalim. M ereka punya alasan, bahwa para p em im p in khususnya di In d o n esia tidak ada yang b e n ar-b e n ar m em baw a am anah, bisa dikatakan sem uanya lebih do m in an m em en tin g k an diri sendiri dari pada m em perh atik an k ependngan m asyarakat.22 D alam konteks ini, figur seorang p em im p in yang diharapkan dalam gerakan dakw ah B T seperti Ayatullah K hom eini di Iran, begitu bersahaja d an jauh dari sifat keduniaan. A tas dasar inilah diperlukan upaya m engim ankan m ereka, m eskipun diakui cara dem ikian tidak m u d ah dilakukan. T aliban Tasikm alaya saat ini baru sebatas m engaw asi, karena usaha m endongkrak sebuah krisis m oral diperlukan adanya p erpaduan pem ikiran dan p em ah am an yang sam a d e n g an m asyarakat. Oleh karena itu, upaya penyebaran dan intensitas kajian agam a dilakukan pada ham pir setiap desa yang ada to k o h tholiban. Pengajian yang diikuti oleh para orang tua dan rem aja selalu m enjadi p erh atian dalam dakw ah tholiban,
di
sam ping m elakukan upaya kaderisasi m assa th o lib an kepada khalayak agar gagasan tholiban lebih m em asyarakat, seperti dilakukan ustazd M isbah di Pagerageung. Jaringan dakw ah B T m em p ero leh cara relatif m u d ah karena m ereka memiliki jaringan
p e sa n tre n
yang b erpusat di P e san tren
M iftahul
H uda
Manonjaya. P esan tren ini, sekarang sudah m em iliki lebih dari 114 cabang d an um um nya terseb ar Jaw a Barat. P esan tren , jika m engacu p e n d a p a t D h o fie r23 tidak hanya m em iliki h u b u n g a n kek.erabatan d a n kekeluargaan, n a m u n sudah m em bentuk sem acam jaringan intelektual yang didalam nya juga m engikat
~ M e m b a w a A s p ir a s i M a s y a r a k a t
2’Zamakhsyari Dhofier,
,Nuansa Post, 1Januari 2012.
T r a d i s i P e s a n tr e n ; S t u d i T e n t a n g
M e m b a n g u n M a s a D e p a n I n d o n e s ia ,
P andangan
H id u p
Edisi Revisi, Jakarta, LP3ES, 2011, hal. 122.
K yai dan
V is in y a
342 Millah Vol. X II, No. 2, Februari 2013
h u b ungan antara g u ru-m urid, santri-kyai sehinga m e m b e n tu k rantai intelektual (intellectual chains) yang ddak terputus. A rtinya bahw a antara satu pesan tren dengan pesantren lainnya, baik dalam satu kurun zam an m a u p u n dari satu generasi ke generasi berikutnya, terjalin hubu n g an intelektual yang m apan hingga p e ru b a h an dalam lingkungan pesan tren sebenarnya. P esan tren M iftahul H u d a yang berada di jantung K o ta Tasikm alaya m erupakan sentra sekaligus p u sat penyebaran para santri yang kebanyakan m enjadi anggota B T. Sebaran santri h am p ir m eliputi Jaw a B arat terutam a daerah-daerah
penyangga
terdekat,
seperti
G aru t,
Ciam is
dan
Cianjur.
K arenanya, tidak m e n g h en ran k an jika spirit gerakan seperti B T juga terjadi di daerah-daerah terseb u t, terutam a G a ru t dan C ianjur. M ereka um u m n y a juga m em buk a p e sa n tre n dan m em iliki santri. N am a pesantrennya biasanya juga sam a M iftahul H u d a atau N u ru l H uda. Layaknya sebuah p e san tren “ tradisional” , pengajian-pengajian rutin kitab-kitab klasik atau d iseb u t “ K itab K u n in g ” yang diten tu k an pengelola p esantren
m enjadi
su m b er
d an
m etodologi
dem ikian, di sam ping pengajaran rutin
pengajaran
kitab-kitab
Islam .24 N a m u n
klasik, p esan tren
juga
m elakukan kegiatan dakw ah terhadap m asyarakat luas dalam b e n tu k pengajian rutin kepada m asyarakat terd ek at di lingkungan p esan tren . P esan tren sekelas M iftahul H u d a di Tasikm alaya m erupakan dpologi p esan tren yang m asih kuat m em p ertah an k an
tradisionalism e
salafi,
dalam
arti
tidak
m engikuti
arus
m odernisasi seperti m em b u k a sekolahan. M inat o ra n g tua santri di Tasikm alaya u n tu k m em asukan anaknya ke pesantren ini sangat kuat, m eskipun M iftahul H u d a kukuh m e m p ertah an k an m odel p esan tren
salafi-tradisional.
Sekira 3000-an
santri
yang
belajar di
pesan tren ini dan ribuan alum ni terseb ar di berbagai daerah m enunjukan pesantren ini m em iliki kharism a dalam m asyarakat. P eta form al para alum ni ini jelas m em beri andil terh ad ap p erkem bangan jaringan intelektual pesantren sekaligus p enyebaran Islam atau dakw ah dan pah am -p ah am p e sa n tre n secara efekdf.
24Martin van Bruinessen,
K ita b K u n i n g P e s a n tr e n d a n T a r e k a t ,
Bandung, Mizan, 1993.
Brigade Tboliban. .. 343
D. P o litik B T M em bicarakan Islam dan politik dalam konteks In d o n esia, m engacu pandangan N urcholis M adjid, m elibatkan kekhaw atiran dan h arap an lam a yang m encekam . D aerah itu p e n u h ranjau kepekaan dan keraw anan, sehingga pekerjaannya harus dilakukan dengan hati-hati.23 P olitik Islam seperti dicatat sejarah dalam konteks In d o n esia m uncul dalam b e n tu k dialektis dan fluktuatif. la bisa bergandengan den g an kultur dan kekuasaan, n a m u n juga bisa berjalan sccara kontradiktif, sehingga m em unculkan b en tu k h u b u n g a n urnat Islam dengan p em erin tah bersifat bersebrangan, konflik, pertikaian dan p e rtu m p ah an darah, seperti pada kasus T an ju n g P riok.2'1 Sejak m engam bil
kem erdekaan sikap
santun
diproklam irkan, dan
lebih
u m at
Islam
m engedepankan
In d o n esia
rasa
p ersatuan
sudah dan
persaudaraan sebangsa. N a m u n sikap um at Islam dem ikian diikuti pula dengan sikap hati-hati sam bil m engikuti perkem bangan yang ternyata m em unculkan kecenderungan-kecendurang politik yang m akin tidak m en en tu , khususnya dalam hal pem bagian “ kue p em b an g u n an ” , seperti p em erataan ekonom i dan kebebasan berpendapat. P ersoalan tersebut, puncaknya terjadi ketika bangsa Indonesia m em asuki babak baru yang lebih dikenal sebagai era O rd e Baru. Pertum buhan ekonom i dan pem eliharaan stabiiitas politik yang tidak dibarengi dengan pem erataan hasil-hasil p em bangunan telah m em un cu lk an gejala-gejala instabilitas
dan
tum b u h n y a
perlaw anan
baw ah
tanah
(underground)
yang
dilakukan u m at Islam . Fakta-fakta perlaw anan, atau lebih tepatnya perjuangan u m a t Islam , guna m eraih kekuasaan politik dapat d iru n u t sejak p erm ulaan kem erdekaan. Persoalan yang m uncul p ad a saat itu ialah ten tan g landasan apa yang akan digunakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?. P erd eb atan m uncul meskipun pada akhirnya disepakati dengan Pancasila dan U U D 1945 sebagai 25*
25Nurcholish Madjid, C i t a - C i t a P o l i t i k I s l a m E r a R e f o m / a s i , Jakarta, Paramadina, 1999, hal. 3. ^’Katherine C. Kolstad, Re to r ik - a Y j t i d a k p u a s a n I s l a m i A n a l i s i s A t a s P e r i s t i w a T a n j u n g P r i o k , dalam Mark R. Woodward (Ed), J a l a n B a r n I s l a m , M e m e t a k a n P a r a d ig m a M u t a k b i r I s l a m d i In d o n e s ia , Bandung, Mizan, 1996, hal. 313.
344 Millah Vol. X II, No. 2, Februari 2013
landasan h idup bersam a d an bernegara.2 L andasan kesepakatan ini b e rtah an hingga m asa m o d e rn sekarang. A pabila dilihat dari sisi perjuangannya, um at Islam kalah dan kekalahan ini m enyim pan perasaan aspiratif psikologis yang akan terns berlangsung hingga m asa yang akan datang. T em y ata b e n a r juga, tepatnya pada ta h u n 1955 uji co b a perjuangan politik Islam m e n d a p a t m o m e n tu m n y a dengan m em enangkan pem ilu yang diwakili Partai M ajlis Syura M uslim in Indonesia (M asyumi). N a m u n , lagi-lagi kem enangan te rseb u t tidak bernafas lam a, karena kem udian dib u b ark an oleh p em erin tah O rd e L am a yang d ik o m an d o Soekarno.2728 P e rc o b aan -p erco b aan perjuangan politik u m a t Islam , m eskipun selalu kandas tem yata bu k an sem akin m enyusut gerakannya, n am u n m akin b erk e m b an g dalam b e n tu k dan dialektika yang beragam . K aidah fiqh “ apa yang tidak bisa dilakukan selum hnya, jangan ditinggalkan
selum hnya” ,29
n am pak
sangat
relevan
dalam
m encerm ati
perjuangan politik Islam di Indonesia. Pada era b a m , era reform asi sekarang, perjuangan politik Islam dengan segala tantangan p em b ah an n y a, m akin tu m b u h m enggejala dalam scope yang lebih m eluas. G ejala-gejala tu m b u h n y a kem bali politik Islam setelah 30 tahun ditekan oleh penguasa O rd e B am m em an g seperti dim lis b eberapa analis bukanlah hal yang bersifat terjadi begim saja, nam u n juga m em iliki akar jaringan hingga ke hulu Islam , seperti situasi politik yang terjadi T im u r T e n g a h dan tekanan politik dan budaya Barat. M odernisasi dan sekularisasi yang ditabuh Barat dan K risten telah m en u m b u h k a n kecurigaan dan kom petisi m em p ero leh p en g am h yang kuat dicatat u m a t Islam . H ingga saat ini pula u m a t Islam m e n a m h sikap p e rm u su h an dengan B arat.30 N egara-negara m uslim banyak yang jatuh dan dikendalikan Barat. M ereka lem ah karena situasi politik
tidak
m enentu. K elaparan, kem iskinan dan k eb o d o h an tidak sulit d item ukan, karena m em ang telah m enjadi pem an d an g an sehari-hari. 27Endang Saefuddin Anshari, T h e ] a k a r t a C h a r t e r 1 9 4 5 , T h e S tr u g g le f o r a n I s l a m i c C o n s t i t u t i o n Malaysia, ABIM, 1979. 28Deliar Noer, A s a s T u n g g a l P a n c a s i la , J akarta, Panjimas, 1982. 29Bunyi kaidah tersebut, “ m a l a y u d r a k u k u l l u b u l a y u d r a k u k u l l u h i T . A. Djazuli, l i m i t F i q h S e b u a h P e n g a n ta r , Bandung, Orba Shakti, 1997, hal. 21. ^William Montgomery Watt, F u n d a m e n t a i i s m e I s l a m d a n M o d e m i t a s , terj. T. Adnan Amal, Jakarta, RajaGrafindo Persada, 1997, hal. 200. i n I n d o n e s ia ,
Brigade Thohban. .. 345
A tas dasar argum en tcrsebut, ddak m engherankan jika gagasan-gagasan Barat seperti ten tan g negara-bangsa dan renaisannya m asih dipandang sebagai ancam an kedua setelah Perang Salib. B eberapa persoalan ind te n tan g Islam konteks Indonesia, seperti dicatat Belveer Singh d an A. M unir M ulkan, berikut:31 pertam a, p roblem internal um at Islam . T eo ri C. G e ertz tentang tipologi santri, priyayi dan abangan,32 yang m engam barkan w ujud nyata u m a t Islam Indonesia m asih relevan dijadikan gam baran vang sesungguhnya. K edua, adanya kom pedsi dan pcrtikaian gagasan antara Islam liberal d an konservatif. Arus kelom pok pertam a lebih banyak m elakukan kajian historis Islam serava melakukan
upaya-upaya
kontekstualisasi
Islam
sesuai
ruang
dan
w aktu.
Sem entara yang kedua m erupakan arus Islam yang kukuh pada teks dan keyakinan
lama,
sehingga
m enunjukan
adanya
k o m pedsi
di
antara
dua
kelom pok secara bersebrangan. K etiga, peta sosial budaya kaum santri. Santri d d ak bisa lagi terikat pada satu pilihan Islam , natnun sudah leluasa u n tu k berafiliasi dengan organisasioraganisasi yang lebih terbuka seperti dilakukan oleh kaum m uda m uslim perkotaan. M ereka nam pak lebih a k d f dan p ro g resif m erespons perk em b an g an bam. K olaborasi dan “ perkaw inan” antara kelom pok nasionalis dan Islands misalnya, sudah sangat terbuka dan tidak tabu lagi. K eem pat, m unculnya tafsir bam generasi m uda santri. Santri m odern ini mulai berani m elakukan kridk terhadap gagasan-gagasan klasik Islam, kaum m uda santri ini secara a k d f dan progresif m elakukan apa yang disebutnya sebagai kelom pok tra n sfo rm a d f Islam. G erakan kaum m uda progresif ini bagaim anapun telah m em beri andil terhadap
tum buhnya gerakan-gerakan politik kelom pok
Islam
lainnya di
Indonesia. Pengaruh politik Islam yang sangat m engguncang dan m en d ap atk an m om entum nya ialah kedka para M ullah Iran, sebuah negara m ayoritas Syi’ah, berhasil m enggulingkan pem erintahan pro B arat Syah melalui R evolusi tahun 1978. K ejadian ini jelas sangat ditakuti Barat, karena dianggap dapat m em beri
MBelveer Singh & A . Munir Mulkan, J e j a r in g R a d i k a l i s m e I s l a m d i I n d o n e s ia , J e j a j , Yogyakarta, JB Publisher, 2012, hal. 86. 32Clifford Geertz, T h e R e lig io n o f j a v a , C h ic a g o , The University of Chicago Press, 1976.
ie n g a n tin B u n u b D i n
Sang
346 Millah Vol. X II, No. 2, Februari 2013
inspirasi terh ad ap
u m a t Islam
dunia
u n tu k
m elakukan
tindakan
serupa.
K etak u tan dan kekhaw atiran B arat terh ad ap Islam sudah bukan lagi baran g tersem bunyi, n am u n sudah m asuk pada p ira n d yang lebih lunak, yaitu lahirnya teori yang m en g u su n g pen g h ad ap an B arat dengan Islam , seperti yang dilakukan Sam uel P. H u n d n g to n dalam w ujud b e n tu ra n budaya {the clash o f civilisation) ,33 P en g aru h -p en g aru h eksternal terhadap tum buhnya dan m enguatnya polidk Islam m em an g tidak bisa dianggap rem eh. Paling tidak, pengaruh terseb u t d ap at m em p erk u at sem entara keyakinan um at Islam u n tu k terns m elakukan perjuangan (Jihad) yang sudah lam a tertanam dan isyaratnya ada dalam al-Q u ran .34 Isyarat-isyarat terseb u t kem udian dirum uskan oleh b eberapa intelektual Islam m enjadi landasan teori p olidk Islam . Sebagaian dari teori polidk Islam ini sudah m afh u m dan diketahui u m at Islam , sehingga m enjadi landasan pula dalam gerakan polidk Islam m asa kini. A pabila m engacu p en d ap at A bul ‘Ala M aududi, asas p e n d n g dalam teori polidk Islam adalah tauhid. Seluruh Rasul dan N abi Allah m em punyai tugas p o k o k u n tu k m engajarkan tauhid kepada seluruh u m at m anusia. A tas dasar ini pula, m aka T u h a n dalam p andangan M aududi m erupakan pem ilik kekuasaan yang sebenarnya.35 Ia kem udian m en u ru n k an asa sentral teori ini m enjadi p n n siprinsip p o lid k Islam , berikut: pertam a, dd ak ada seorang atau kelo m p o k orang, bahkan seluruh p e n d u d u k suatu negara dapat m elakukan klaim atau suverenitas (kedulatan). H anya T uh an lah pem egang kedaulatan dalam arti sebenarnya. M anusia hanya pelaksana kedaulatan tersebut. K edua, T u h a n adalah pencipta hukum yang sebenarnya (the real low-giver), sehingga D ia sajalah yang berhak m em b u at legislasi secara m udak. M anusia diperkenankan m e m b u a t legislasi sepanjang legislasi terseb u t tidak b e rten tan g an dengan legislasi dasar yang berasal dari w ahyu.36 D ua prinsip tu ru n a n dalam teori polidk Islam ini, m enunjukan bahw a M audidi m en d u d u k an posisi m nusia
B e n tu r a n P e r a d a b a n d a n M a s a D e p a n P o l i t i k D u n ia ,
Jakarta, Qalam,
.
33Samuel P. Huntington, 2002
^Misalnya, QS, 22:77-78; QS, 5:35; QS, 49:15; QS, 25:52; dan QS, 9:86-88. 35Abul ‘Ala al-Maududi, K h i l f a h d a n K e r a ja a n , E v a l u a s i K r i t i s A t a s S e j a r a b P e m e r in t a h a n trj. M. al-Baqir, Bandung, Mizan, 1984, hal. 19. 3<sAbul ‘Ala al-Maududi, K h i t f a b d a n K e r a ja a n , .... Ibid, hal. 22.
I s la m ,
Brigade Tholibati. .. 347
secara scntral sebagai wakil tuhan di bum i (khalijatullah f i al-Ard). Layaknya seorang wakil yang mewakili untuk m elakukan dndakan sebagaim ana am anat yang mewakilkan. Ia ham s tunduk dan ddak boleh m elakukan dan tidak melakukan di luar m andat yang mewakilkan (Tuhan). G agasan-gagasan
Islam,
term asuk
gagasan
tentang
wajibnya
mewujudkan m asyarakat Islam, lebih mikronya ‘negara Islam ’, diperlukan upaya penyebaran
dan
sosialisasi
m enyelum h
agar
diketahui
umat.
Tindakan
penyebaran dan sosialisasi nilai-nilai Islam ini secara norm atif-konseptual disebut
dengan
da 'ivahT
Tindakan
dakwah
dan
upaya-upaya
pendirian
masyarakat Islam dengan jih a d m enjadi sangat integral m eskipun jelas keduanya sangat berbeda, like to side o f the same coin. D akw ah m erupakan cara bagaimana Islam bisa disam paikan kepada um at dengan jihad. Sem entara terwujudnya masyarakat Islam lebih m erupakan target dan bukan tujuan utam a. Persoalan yang sering m uncul ketika m enyikapi cara dan tujuan dari Islam ini terkadang tum pang tindih. Sem entara um at Islam m enganggap bahw a pendirian sebuah organisasi dan lembaga Islam m erupakan tujuan dan cita-cita Islam. Sem entara lain ada yang menganggapnya hanya sebagai cara kecil saja, sehingga um at Islam tidak diharuskan m endirikan m asyarakat/negara Islam. Apalagi isyarat untuk tujuan tersebut tidak tersurat dalam al-Q uran m aupun hadits. W alaupun ada dalam pengalam an N abi dan para sahabat em pat sifatnya sangat kontekstual m asa itu seperti dicatat dalam scjarah.3738 Pengalam an Nabi dan para sahabatnya, karenanya tidak bersifat adhock, nam un lebih bersifat historis. K onteks sekarang tentunya lebih kom plek dari yang dialami N abi dan karenanya dibutuhkan inovasi-inovasi baru berkaitan dengan pem bentukan masyarakat Islam yang lebih kontekstual dengan jamannya. Pem aknaan Islam oleh sebagaian um at Islam seperti gejalanya terjadi akhir-akhir ini, boleh jadi m erupakan penangkapan Islam yang historis ini, kemudian dianggap dan diklaim sebagai Islam yang sebenam ya. Apalagi masyarakat um um masih m engganggap bahw a apa yang disebarkan oleh 37Ali Mahfoedz, H i d a y a t a l- M u r s y i d i n i l a T h a r i q a l - W a ’d ^ t iv a a l- K h i ta b a b , Mesir, dr alPtisham, tt, hal. 17. 38Marshal G.S. Hodgson, T h e V e n t u r e o f I s la m , I m a n d a n S e j a r a b d a l a m P e r a d a b a n D u n i a M a s a K la s ik . I s la m , trj. Mulyadhi Kartanegara, Jakarta, Paramadina, 2002, hal. 277.
348 Millah Vol. X II, No. 2, Februari 2013
p en g an u t Islam “ historis ini” sebagai Islam senyatanya karena ketidak-tahuan yang terlalu panjang d an kem alasan u n tu k m engkaji Islam lebih tajam lagi. M unculnya gerakan-gerakan Islam sparatis, form alis dan tekstualis, seperti diwakili oleh b eb erap a orm as Islam di Indonesia seperti gerakan D arul Islam , K o m a n d o Jih ad , Laskar Jih ad , Majlis M ujahidin, H iz b u t T ahriri Indonesia, Jam aah Tablig, A n sh a ru t T a u h id dan F ro n t P em bela U m at Islam , jelas m ewakili sebagaian dari spirit te rse b u t.39 O rganisasi-organisasi Islam te rseb u t dengan lantang d an terbuka m enyebarkan p aham -paham Islam form al tersebut. B elakangan
gerakan
organisasi-organisasi
Islam
te rseb u t
sudah
m enyebar ke d aerah-daerah d an m em unculkan perju an g an d an perlaw anan terhadap p ersoalan-persoalan m oral d an sosial yang dianggap tidak sejalan dengan nilai-nilai Islam . E ra reform asi dijadikan sebagai m o m e n tu m pen d n g u n tu k m enyebarkan Islam dengan cara-cara yang lebih “ b e b a s” . M eskipun terkadang kebebasan te rseb u t dilakukan dengan cara yang d a p a t m engganggu kenyam anan o ran g lain yang m em iliki paham b erbeda dengan m ereka. G erakan Islam di daerah itu, di Tasikm alaya diwakili salah satunya oleh m ereka yang m engklaim kelom poknya sebagai Brigade T h o lib an (“ barisan san tri”). Brigade T h o lib an atau B T, sem ula m eru p ak an sebuah gerakan k ep rih a d n an terhadap kondisi sosial dan
m o ral di K o ta Tasikm alaya yang m akin
hari m akin
m engkhaw atirkan dalam p a n d an g an m ereka. K arenanya B T m eru p ak an gerakan idiologi Islam khas Tasikm alaya. Secara teologis, Islam adalah sistem nilai dan ajaran yang bersifat ilahiyah, dan karena itu sekaligus bersifat transenden. N a m u n secara sosiologis, ia m erupakan fen o m en a p erad ab an , kultural dan realitas sosial dalam kehidupan m anusia. Isalam dalam
realitas bu k an saja sebatas d o k trin
yang bersifat
m enjam an dan m enjagat raya (universal), tetapi m engejaw antah diri dalam institusi-insdtusi sosial yang dipengaruhi oleh situasi dan dinam ika ru an g dan 39Holk HAL. Dengel, D a r u l I s l a m - N I l d a n K a r to s u u d ty o , A n g a n - A n g a n y a n g G a g a l , Jakarta, Sinar Harapan, 1995. Khamami Zada, I s l a m R a d i k a l P e r g u l a ta n O r m a s - O r m a s I s l a m G a r i s K e r a s d i I n d o n e s ia , Jakarta, Teraju, 2002. Taufik Adrian Amal & Samsu Rizal Panggabean, P o l i t i k S y a r i a t I s l a m d a r i I n d o n e s ia H in g g a N i g e r i a , Jakarta, Pustaka Albet, 2004. Noorhaidi Hasan, L a s k a r j i h a d , I s l a m , M i l i t a n s i , d a n P e n c a r i a n I d e n t i t a s d i I n d o n e s i a P a s c a - O r d e B a r u , Jakarta, LP3ES, 2006. M. Zaki Mubarak, G e n e a lo g i I s l a m R a d i k a l d i I n d o n e s ia , G e r a k a n , P e m i k i r a n d a n P r o s p e k D e m o k r a s i , Jakarta, LP3ES, 2008.
Brigade Tholiban. .. 349
waktu. Islam sebagai sistem nilai dalam sejarahnya telah m em bantu para
penganutnya untuk m em aham i realitas, kem udian m ew ujud pada pola-pola pandangan dunia (weltanschaung) tertentu. D inam ika historis Islam sejak m asa Rosulullah hingga zam an m odern sekarang telah m ew ujud dalam perjalanan hubungan yang saling m em pengaruhi antara satu kekuatan dengan kekuatan lainnya, term asuk kekuatan politik Islam. Kejayaan Islam ternyata d d ak m am pu bertahan lebih lam a karena berbagai perubahan yang terjadi dalam internal um at Islam . Pada dasaw arsa 1970 dan tahun 1980, tuntutan politik Islam kembali nyaring disuarakan dengan beberapa taktor, m engcu A. A zra indiktornya, berikut: pertam a, m em buruknya posisi ncgara-negara m uslim dalam konflik U tara-Selatan; kcdua, p erubahan sosial yang berlangsung am at c ep at dengan akibat-akibatnya yang d isru p tif dalam masyarakat Islam; ketiga, krisi legitimasi dalam sistem -sistem politik berorientasi sekular.40 Sem angat m engangkat kem bali spirit gerakan Islam disuarkan Brigade Tholiban dengan kondisi yang m irip seperti dikem ukakan cii atas. P erubahan sosial yang terjadi di Tasikm alaya ditangkap BT sebagai b en tu k kekhaw adran moral yang harus dilawan. T um buhnya pusat-pusat hiburan dan perbelanjaan dengan segala konsekuenasinya telah m em icu kekhaw adran beberapa elem en tokoh santri untuk m engendalikannya. N am un dem ikian, cara dan pendekatan yang dilakukan B T cukup radikal dan cenderung ddak m engindahkan faktorfaktor insdtusi-institusi sosial yang melingkupinya. B entrokan kepentingan terjadi misalnya, B T diduga Jamaah Islamiyah
m elindungi tokoh
A bu B akar Ba’asyir pada saat berkunjung ke Tasikmalaya.
ba asyir diduga tcrlibat dalang intelektual m araknya tindakan te ro r di Indonesia, sehingga ia selalu m enjadi incaran aparat berw enang. M assa B T terlibat pertikaian dengan aparat kepolisian karena dianggap m elindungi B a’asyir. beberapa anggota BT hanya m engatakan bahw a kejadian terseb u t hanyalah sebuah kesalah-paham an.
..
Azyumardi Azra, P e r g o l a k a n P o l i t i k I s l a m , Jakarta, Parmadina, 1996, hal. 18.
° e rn ' s m e ,
d a r i F u n d a m e n t a li s m e ,
M o d e m is m e
h in g g a
P o s-
350 Millab Vol. X II, No. 2, Februari 2013
A ktivitas politik praktis B T n am pak kasat m ata m esk ip u n
selalu
dibantah para tokohnya. K etika ditanya, adakah T aliban Tasikm alaya berencana m elibatkan diri dalam panggung politik? ” Saat ini tidak, tapi bila m elihat kenyataan perilaku para penguasa yang koru p dan banyak m enzalim i rakyat serta m enyim pang dari k onsep Islam m aka kem ungkinan ke arah Sana bisa saja terjadi” . ” Saat ini belum cukup kekuatan u n tu k m elangkah lebih jauh, m aka dengan dakw ahlah kam i m e n g h im p u n opini p o sitif m asyarakat te rh a d ap misi thaliban u n tu k kem udian dijadikan sebuah energi guna m ew ujudkan pencapaian tujuan. A dakalanya dalam m enghadapi sikap arogan penguasa p em erin tah an terkendala oleh to k o h -to k o h agam a m unafik yang berbaris dibelakangnya, di m ana
m ereka
tidak
bergem ing
m eskipun
m elihat
kenyataan
adanya
penyim pangan karena tentunya sudah terp aso k keduniaan” .41 K etika disinggung m engenai kem ungkinan adanya ladhan fisik atau ladhan m iliter yang dilakukan oleh thaliban, A jengan R uhanudin to k o h tholiban tersenyum ham b ar lalu m engatakan bahw a dalam kegiatannya tidak ada latihanladhan khusus yang bermilisi. K em u d ian saat dim inta pandangannya terhadap ’’teroris” sem isal yang d itu d u h k an kepada Jam aah Islam iah (JI) di In d o n esia, ia juga tidak banyak berk o m en tar, kecuali m enjelaskan tentang p e m a h am a n dari pada konsep pergerakan yang dibaw a oleh m asing-m asing k elom pok.42 T haliban Tasikm alaya seperti halnva gerakan Islam lainnya beroposisi dengan pihak pem erintahan, narnun dalam konsep pergerakannya lebih kepada sosial kem anusiaan. M unkin b erb ed a dengan T aliban di A fganistan ataupun gerakan Islam lainnya yang berorientasi kepada fadhail (am alan-am alan uatam a ibadah), sehingga dalam pergerakannya terkesan radikal. H al in ip u n bisa saja suatu w aktu terjadi dengan T h o lib an Tasikm alaya jika saja m oralitas para penguasa sudah m elam paui batas. E ksistensi T h o lib an Tasikm alaya, sebuah organisasi
pergerakan
Islam
yang
saat
ini
tengah
bergeliat
di
tengah
keterp u ru k an m oral m anusia, apabila m enyim ak misinya, m aka tidak m e n u tu p kem ungkinan pergerakannya akan m ew arnai p erfo rm an ce politik di negeri ini.
41Nuansa Post, *2M e m b a m A s p i r a s i M a s y a r k a t ,
Nuansa Post, 01 Januari 2012.
Brigade Tboliban... 351
D akw ah
dan politik
ibukumah) yang dilancarkan
B T Tasikm alaya
berpijak pada pandangan yang m id p dengan tugas-tugas kenabian (;nubuwrvah) yang tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Polidk dalam b e n tu k tekanan terhadap penguasa lokal seperti bupati, w alikota dan aparat kepolisian dalam m enjalankan m isinya dijadikan cara efekrif yang beru ju n g pada pengajuan aturan-aturan Islam
agar dim asukan dalam peratu ran daerah
atau perda.
Pengajuan perda Syariat Islam ini berjalan m elenggang karena didukung h am pir oleh sem ua fraksi D P R D baik di kota m aupun di kabupaten, bahkan D P R RI melalui wakilnya A sep M ausul. U saha B T bcrhasil, seperti D i K o ta Tasikm alaya keluar P erda N o . 12/2009 tentang: P em bangunan T ata N ilai K em asyarakatan yang B erlandaskan agama Islam d a n N o rm a -N o rm a Sosial M asyarakat K o ta Tasikm alaya, setelah sebelum nya B T m en d u k u n g Syarif H idayat sebagai w alikota. S em entara di K abupaten Tasikm alaya keluar P erda N o .1 3 /2 0 0 3 dengan visi ’T asikm alaya yang religius/Islam i sebagai kabupaten maju d a n sejahtera serta k o m p e titif bidang agribisnis di Jaw a B arat” .43 G agasan B T m en d ap at dukungan politisi sekaiigus B upad T atan g Farhanul H akim . K eberhasilan ini jelas m enunjukan bahwa gagasan dan gerakan idiologi BT m en d ap at dukungan luas publik, baik penguasa m au p u n m asyarakat. D u k u n g an B T terh ad ap w alikota dan b u p ati dan tu n tu ta n m em asukan Perda syariat dalam p eraturan form al, m em injam J.J. R ousseau, m erupakan bentuk kontrak sosial (social contract) yang harus dipatuhi oleh kedua pihak.44 Penggolan
P erda
syariat
juga
m erupakan
akom odasi
terh ad ap
aspirasi
masyarakat yang didukung para ajengan yang mem iliki visi politik sekaiigus modal politik dalam karim ya ke depan. M asuknya b eberapa ajengan ke dalam gedung D P R D dan D P R R I adalah fakta yang sulit dibantah. P erda-perda Syariat terseb u t jelas d a p a t dijadikan pijakan B T dalam melakukan aksinya m em berantas segala b en tu k yang dianggapnya kem ungkaran, dan karena perda itu pula aksi dan gerakan B T m en d ap at b a n tu a n dari aparat *4 “’’Amin Muzakir, P o l i t i k M u s l i m d a n A h m a d i y a h d i I n d o n e s i a P a s c a S o e h a r t o : K a s u s C i a n j u r d a n 2008. Makalah Internasional, Yayasan Percik. 4lJean Jacques Rousseau, D u C o n t r a c t S o c i a l ( P e i j a n j i a n S o s i a l ) , trj. Nino Cicero, Jakarta,
a s ik m a la y a ,
352 Millah Vol. X II, No. 2, Februan 2013
kepolisian dalam m enjalankan aksi-aksinya seperti disebut di m uka. Aksi lainnya yang m e n d a p at dukungan aparat, yaitu pem blokiran jalan setiap hari J u m a t dan larangan terh ad ap p e re m p u an yang ke luar di m alam hari. K asus w anita berjilbab
A lifah yang karena
keperluan
keluarga datang
ke Tasikm alaya
kem udian dirazia d an digunduli m erupakan dndakan nyata im plem entasi P erda syariat.45 D alam m elaksanakan aksi-aksinya, terutam a aksi penggalangan m assa guna m enekan pelaku pelanggaran tidak bisa dipungkiri m em erlukan biaya tidak kecil. Para pim p in an m ereka yang notabene para ajengan
terpaksa
harus
m engeluarkan dana. D ari m ana cara m em p ero leh dana terseb u t dan bagaim ana distribusinya m enjadi hal p en tin g u n tu k ditelusuri m eskipun harus diakui bahw a penelusuran ini cukup rum it karena tidak dilakukan secara transparan ke publik. N am un, berdasar p ad a partisipasi dalam aksi-aksi m ereka, penggalangan dana diperoleh dari sum ber-sum ber, seperti bupati dan walikota, kepolisian d an para anggota D P R D /D P R RI. O prasionalisasi P erda syariat dalam ben tu k program p em b a n g u n an sarana ibadah, seperti m asjid dan m adrasah, plang-plang A sm aul H u sn a di setiap su d u t jalan raya dan akom odasi para anggota BT, adalah di antara program im plem entasi P erda syariat yang pad at dana.46 Proses im plem entasi Perda syariat ini, m em injam istilah m edia, m e m b en tu k apa yang diseb u t ’’proses kom odifikasi sim bol-sim bol agam a” yang ujung-ujungnya adalah target m ated. Sistem atika gerakan B T yang berm ula dari keprihatinan sosio-m oral yang m elanda Tasikm alaya berk em b an g ke ranah politik praktis dan berujung pada proyek-proyek yang m enghasilkan p en d ap atan m a te d jelas m erupakan dialektika sosial yang lum rah dan sulit dihindari. Proses sistem atis gerakan idiologi sosial tersebut, pada akhirnya akan m engarah pada upaya-upaya perjuangan Islam yang lebih form alistik dan tekstualis. A rgum en inilah yang m em unculkan perlaw anan terhadap gerakan seperti yang dilakukan B T oleh
45Taufik A. Amal & Syamsu Rizal Panggabean, 'P o l i t i k S y a r i a t I s l a m d a r i I n d o n e s i a b in g g a Jakarta, Pustaka Alvabet, 2004, hal. 92. ‘’Takta-fakta tentang plang-plang, baliho dan slogan-slogan Islam tidak sulit diperoleh disepanang jalan dan sudut-sudut kota dan kampong di Tasikmalaya.
N ig e r ia ,
Brigade Tholiban. .. 353
beberapa kalangan Islam lainnya, seperti pem erintah, Jaringan Islam Liberal dan muslim m oderat.
E. P e n u tu p Berdasar pada uraian di atas, gerakan sosial santri di Tasikm alaya m elalui w adah Brigade T h o lib an m erupakan gerakan berbasis idiologi agam a yang lahir karena keprihatinan
terhadap
m araknya
pelanggaran
m oral
yang
m enjam ur
di
Tasikmalaya. G erak an m oral diim plem entasikan dalam b e n tu k dakw ah dengan sasaran utam a para Pekerja Seks K om ersial (PSK ), b an d ar dan pelaku m iras, geng m o to r, d an tekanan terhadap penguasa setem pat. B T tu m b u h dan berkem bang d im otori oleh para ajengan d an santri yang dikonsentrasikan di P esantren M iftahul H u d a dan beberapa p e san tren di sekitamya. D alam aktivitasnya B T m elakukan intensifikasi dakw ah dengan penguatan penyebaran gagasan-gagasan Islam ke sentra-sentra jam aah pengajian yang diadakannya. Sem entara aksi m assa, sw eeving dan dem onstrasi dilakukan dan ditujukan terh ad ap para pelanggar ’’liar” seperti diseb u t di atas. T ekanan massa juga dilakukan dan ditujukan terh ad ap aparat pem erintah, seperti waLikota, bupati d an k an to r D P R D . T ek an an -tek an an B T terhadap p em erin tah m em b u ah k an hasil dengan lahirnya P erda syariat. P erda ini m erupakan landasan hukum bagi im plem entasi pelaksanaan syariat dan dndakan-tindakan sanksi yang m elakukan pelanggaran. Perjuangan B T seperti m em asukan nilai-nilai syariat Islam hingga m enjadi P erda bisa berjalan c fe k d f karena "beberapa kader B T a k d f dalam polidk prakds yang tersebar dalam partai-partai Islam. M asuknya kader-kader B T dalam partai polidk jelas m erupakan perkem bangan orientasi gerakan yang sem ula hanya sebatas dakw ah. Aktivitas polidk inilah kem udian m enjadi sem acam ’’m odal sosial” yang
d a p a t m enghasilkan
dana
bagi p erluasan
Islamisasi Barisan T h o lib an di Tasikm alaya khususnya.
p ro g ram -program
354 Millah V ol X II, No. 2, Februari 2013
D A FT A R PU STAK A
al-M aududi, A bul ‘Ala. 1984. Khilfah dan Kerajaan, Evaluasi Kritis A ta s Sejarah Pemerintahan Islam, trj. M. al-Baqir, B andung, M izan. A bu Zayd, N a sr H am id. 1992. A l-Im am as-Syaft’i rva T a ’sis al-Aidulujiyah alWasathiyah, C airo, Sina li an-N asr. A zra, A zyum ardi. 1996. Pergolakan Politik Islam, dan Fundamentalisme, Modemisme hingga Post-Modemisme, J akarta, Param adina. All, A s’ad Said. 2012. Idiologi Gerakan Pasca Reformasi; Gerakan-Gerakan SosialPolitik dalam Tinjauan leologis, Jakarta, LP3ES. Am al, T aufik A d n an & Panggabean, Sam su Rizal. 2004. Politik Syariat Islam Dari Indonesia Hingga Nigeria, Jakarta, P ustaka Alvabet. A ripudin, A. 2011. Tipologi Kejatuhan Eembaga Pesantren, Studi Tiga Pesantren di Ja va Barat, B andung, Fidkom -L em lit U niv. Islam N egeri Sunan G un u n g D jati. A ripudin, A. 2013. Sosioogi Dakwah: Isu-Isu Kontemporer di Indonesia, B andung, R osdakarya. Carvallo, B asco & D asrizal (Peny.). 1983. A spirasi Umat Islam Indonesia, Jakarta, LEPPEN A S. D hofier, Zam akhsyari. 2011. TradisiPesantren; Studi TentangPandangan Flidup Kyai dan Visinya Membangun M asa Depan Indonesia, Edisi Revisi, Jakarta, LP3ES. E sposito, J o h n L. 2003. Unholy War, Teror A ta s N am a Agam a, trj. Safrudin H asani, Y ogyakarta, Ik o n Teralitera. E sposito, J o h n L. 1994. Ancaman Islam M itos atau Realitas? Menggugat Tesis Huntington, trj. Alwiyah & M3SSI, B andung, M izan. E ffendi, B achtiar & Prasetyo, H en d ro (Ed). 1998. Radikalisme Agam a, Jakarta, P P IM IA IN Jakarta. F rom m , Erich. 2003. A k a r Kekerasan A nalisis Sosio-Psikologis A ta s
W atak
Manusia, trj. Im am m utaqin, Y ogyakarta, P ustaka Pelajar. G eertz, Clifford. 1976. The Religion o f java, C hicago, T h e U niversity o f Chicago Press.
Brigade Tholiban... 355
H odgson, M arshal G.S. 2002. The Venture o f Islam, Iman dan Sejarah dalam Peradaban Dunia M asa KJasik Islam, trj. M ulyadhi K artanegara, Jakarta, Param adina. Hasani, Ism ail & N aip o sp o s, B onar T. 2010. Radikaiisme Agam a dan Implikasinya Terbadap Kebebasan Beragama/Berkeyakinan di Jabotabek dan Jama Barat, Wajah Para Pembela Islam, Jakarta, Pustaka M asyarakat Petras. Izutsu, Toshihiko. 1993. Konsep-Konsep E tik a Religius dalam Q u r ’an, trj. A. Fahri H usain dkk, Y ogyakarta, Tiara W acana. Jackson, K arl D. 1990. Kewibawaan Tradisional, Islam dan Pemberontakan; Kasus D arul Islam Jawa Barat, Jakarta, P ustaka U tam a G rafiti. Madjid,
N urcholish.
1999.
Cita-Cita
Politik
Islam E ra
Reformasi, Jakarta,
Param adina. M ubarak, M. Zaki. 2008. Geneologi Islam R adikal di Indonesia Gerakan, Pemikiran dan Prospek Demokrasi, Jakarta, LP3ES. N orris, P ippa & Inglehart, R onald. 2009. Sekularisasi D itinjau Kembali; Agam a dan Politik di Dunia Dewasa ini, trj. Ih san Ali Fauzi & Rizal Panggabean, Jakarta, Param adina-A lvabet. Q ardhaw i, Y usuf. 2010. Eiqh Jihad Sebuah Karya M onumental Teerlengkap Tentang Jihad M enurut al-Quran dan as-Sunnah, trj. Irfan M. H akim dkk, B andung, M izan. Rousseau, Jean Jacques. 2007. D u Contract Social (Perjanjian Sosial), trj. N in o Cicero, Jakarta, T ransm edia Pustaka. Sivan, E m m anuel. 1985. Radical Islam Medieval Theology and Modem Politics, Yale U niversity Press. Singh, Belveer & M ulkan, A. M unir. 2012. Jejaring Radikalisme Islam di Indonesia, Jejak Sang Pengantin Bunuh D iri, Y ogyakarta, JB Publisher. Watt, W illiam M ontgom ery. 1997. Fundamentalisme Islam dan Modemitas, trj. Taufik A dnan A m al, Jakarta, R ajaG rafindo Persada. W oodward, M ark R. (Ed). 1998. Jalan Baru Islam M emetakan Paradigma M utakhir Islam di Indonesia, trj. Ih san Ali Fauzi, B andung, M izan. Zada, K ham am i. 2002. Islam Radikal Pergulatan O rm a s-O rm a s Islam di Indonesia, Jakarta-B andung, Teraju.
356 Millah Vol. X II , No. 2, Februari 2013
A r tik e l/I n te m e t/M a k a la h A ripudin, A. A k a r Kekerasan, R epublika, ___________ . Rehgiusitas V s Sekularisme, R epublika, ___________ . D akwah Kontemporer, R epublika, C handrasekaran, Rajiv. Indonesian Style Taliban Fights fo r Islamic Lm w , T he W ash in g to n P o st, Saturday, M ay 4, 2002. K a b u p ate n Tasikm alaya, Tasik Selatan Media Online■ Media Informasi Tasik Selatan. 29 M aret 2011. M unaw ar, Spyan. Ormas Islam Sweeping Sarang Gang M otor Frige% R M O L (Rakyat M erdeka O nline)-M ingggu 18 N o p e m b e r 2012. M asyarakat Tasikm alaya Selatan (Ram pas) dan B rigade T h o lib an K em bali B erdem o, P R O n lin e 29 M aret 2011.