LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR : PK. 11/BPSDMP-2014 TANGGAL : 19 JUNI 2014
POLA PENGASUHAN TARUNA/I DIKLAT PEMBENTUKAN PADA UPT DI LINGKUNGAN BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN
BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1.1.
Umum
Bahwa penyelenggaraan transportasi sebagai urat nadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sangat membutuhkan sumber daya manusia transportasi yang prima, profesional, dan beretika. Dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia transportasi dimaksud, selain harus dimilikinya kompetensi teknis sesuai dengan bidang tugasnya, perlu pula dimiliki karakter yang tangguh guna dapat menjalankan perannya di dalam memberikan pelayanan transportasi yang handal kepada masyarakat. Pembangunan karakter sumber daya manusia transportasi dengan menitik beratkan pada pembentukan soft skill competency, perlu dilakukan secara terpadu, terstruktur, terencana, berjenjang dengan metode yang tepat. Metode diklat yang perlu dilakukan adalah melalui metode pengasuhan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan secara keseluruhan. Kegiatan pengasuhan harus dapat mengatasi kendala yang ada dalam penyelenggaraan proses pendidikan dan pelatihan, serta menciptakan kesegaran lingkungan dan menumbuhkan semangat atau gairah belajar atau berlatih Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan guna mewujudkan SDM transportasi yang prima fisiknya, profesional cara kerjanya, dan beretika. Untuk memberikan pedoman bagi setiap penyelengara pendidikan dalam pelaksanaan kegiatan pengasuhan, maka diperlukan pedoman pengasuhan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang 1
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 mengatur tentang aturan kehidupan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan pada lembaga diklat di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan -Kementerian Perhubungan.
1.2. Maksud dan Tujuan 1.2.1. Maksud Pedoman ini disusun dengan maksud sebagai acuan bagi penyelenggara pendidikan dan pelatihan dalam rangka pelaksanaan pengasuhan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan guna memperoleh hasil pengasuhan yang optimal
1.2.2. Tujuan Pedoman ini disusun dengan tujuan agar diperoleh keseragaman tindakan dalam melaksanakan pengasuhan kepada Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan pada lembaga pendidikan dan pelatihan di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan.
1.3.
Ruang Lingkup dan Tata Urut Ruang lingkup pedoman pola pengasuhan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan memuat tentang ketentuan dan tata cara dalam mengasuh Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan. Untuk peserta diklat lainnya dan lembaga diklat diluar Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, dapat mengacu pada pedoman ini sesuai dengan kebutuhan.
BPSDM PERHUBUNGAN
2
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 BAB II POLA DASAR PENGASUHAN POLA DASAR PENGASUHAN
2.1. Tujuan dan Sasaran Pengasuhan 2.1. 1. Tujuan pengasuhan Tujuan pengasuhan adalah untuk lebih mengefektifkan dan mengefisiensikan pencapaian tujuan pendidikan dan pelatihan yang pelaksanaannya mengoptimalkan kemampuan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan dalam mengembangkan aspek sikap dan perilaku, pengetahuan dan keterampilan serta jasmani selama mengikuti pendidikan dan pelatihan. 2.1. 2. Sasaran pengasuhan Pengasuhan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan dilaksanakan dengan sasaran: 1. Tercapainya pembentukan, pengembangan dan pemantapan sikap dan perilaku Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan, sesuai dengan tujuan pendidikan dan pelatihan; 2. Tercapainya penguasaan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan tujuan pendidikan dan pelatihan; 3. Tercapainya pembentukan postur tubuh, terpeliharanya kesegaran jasmani dan penguasaan ketangkasan jasmani sesuai dengan tujuan pendidikan dan pelatihan. 2.2. Prinsip Pengasuhan Prinsip-prinsip yang mendasari pengasuhan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan adalah sebagai berikut: 1. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan sasaran pengasuhan: a. Melayani semua individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, suku, agama dan status sosial; b. Memperhatikan tahapan perkembangan individu; c. Perhatian adanya perbedaan individu. 2. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan permasalahan yang dialami individu selama dalam pengasuhan yaitu: a. Menyangkut pengaruh kondisi mental maupun fisik individu terhadap penyesuaian pengaruh lingkungan, baik di rumah, kampus dan masyarakat sekitar; BPSDM PERHUBUNGAN
3
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 b. Timbulnya masalah pada individu oleh karena adanya kesenjangan sosial, ekonomi dan budaya; 3. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan program pengasuhan, yaitu: a. Pengasuhan merupakan bagian integral dari pendidikan dan pengembangan individu, sehingga program bimbingan dan konseling diselaraskan dengan program pendidikan dan pengembangan diri Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan; b. Pengasuhan harus fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan maupun lingkungan; c. Program pengasuhan disusun dengan mempertimbangkan adanya tahap perkembangan individu; d. Program pengasuhan perlu dimonitor dan dievaluasi untuk menentukan tingkat keberhasilannya. 4. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pengasuhan, yaitu: a. Diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu secara mandiri membimbing diri sendiri; b. Permasalahan individu dilayani oleh tenaga ahli/profesional yang relevan dengan permasalahan individu; c. Perlu adanya kerja sama dengan personil pendidikan dan orang tua dan bila perlu dengan pihak lain yang berkewenangan dengan permasalahan individu. 2.3. Metode Pengasuhan Metode pengasuhan yang digunakan untuk mengasuh Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan adalah sebagai berikut: 1. Instruktif. Pemberian instruksi kepada Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan untuk mengetahui, meresapi, dan melakukan serta tidak melakukan sesuatu dalam rangka meningkatkan kedisiplinan, keterampilan, kemampuan, dan kepandaian yang seimbang untuk mencapai kebulatan tujuan pendidikan dan pelatihan. 2. Edukatif. Metode ini digunakan untuk mendidik dan memupuk motivasi serta menimbulkan gairah dengan cara melibatkan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan aktif dalam setiap kegiatan belajar mengajar. BPSDM PERHUBUNGAN
4
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 3. Sugestif. Metode ini digunakan untuk memberikan dorongan semangat dalam bentuk pandangan, saran atau nasehat dalam suasana yang lebih komunikatif. 4. Persuasif. Metode ini digunakan untuk mengajak Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan untuk senantiasa berbuat dan melakukan tindakan positif, dan konstruktif. 5. Pemberian kepercayaan. Pengasuh memperlihatkan kepada Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan bahwa mereka mendapatkan kepercayaan dalam mematuhi aturan dan melaksanakan tugas-tugasnya tanpa diawasi atau dipaksa, dengan demikian mereka akan berusaha untuk tidak menyia-nyiakan kepercayaan tersebut. Pemberian kepercayaan ini dapat menimbulkan sikap kemandirian dan percaya diri. 6. Pemberian sanksi. Sebagai tindakan mendidik kepada Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan sesuai jenis kadar perbuatan yang dilakukan. Yang termasuk dengan sanksi disini selain berupa penghargaan/pujian juga termasuk hukuman/teguran. 7. Bimbingan dan penyuluhan. Kegiatan yang menuntun dan mengarah Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan dalam rangka membantu keluar dari kesulitan yang dihadapi baik yang berhubungan dengan masalah pribadi Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubunganan maupun masalah pelajaran dan latihan. 8. Pembiasaan. Pengasuhan dimana setiap Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan diharuskan bersikap dan berperilaku sesuai pola perilaku yang ditetapkan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan. 9. Diskusi kelompok. Teknik pengasuhan dengan cara melaksanakan pertemuan kelompok dimana setiap individu dalam kelompok mempunyai peran yang berbeda satu dengan lainnya. Dengan teknik ini diharapkan Taruna/i memahami jalan pikiran orang lain dan menghargai orang lain sehingga menimbulkan motivasi untuk mengatasi kekurangan pada dirinya. 10. Kegiatan berorganisasi. Memberikan kegiatan kepada Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan di luar rencana kurikuler untuk mendidik mereka berorganisasi.
BPSDM PERHUBUNGAN
5
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 2.4. Asas-Asas Pengasuhan 1.
Keteladanan Pengasuhan dilaksanakan dengan asas keteladanan yaitu dilakukan oleh Pengasuh dengan memberikan contoh perbuatan baik kepada Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang berada dalam pengasuhannya.
2.
Komitmen Pengasuhan dilaksanakan berdasarkan komitmen yang tinggi untuk menjalankan tugas pengasuhan secara konsisten, berintegritas dan bertanggung jawab.
3.
Kemandirian Bahwa pola pengasuhan didasarkan pada asas untuk memberikan bantuan dan stimulus kepada Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan untuk dapat memecahkan masalahnya secara mandiri. Dalam hal ini pengasuh bertindak selaku fasilitator yang memastikan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan dapat memperoleh cukup informasi dan pengetahuan, baik melalui penjelasan atau kegiatan yang dirancangnya maupun melalui sources yang direkomendasikan.
4.
Sistematis Pengasuhan dilaksanakan secara terencana, terstruktur dan mengikuti kaidah pembangunan karakter.
5.
Berkesinambungan Pengasuhan dilaksanakan secara terus-menerus mulai dari Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan diterima hingga Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan menyelesaikan pendidikannya, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus kecuali pada kondisi luar biasa.
6.
Demokratis Pola pengasuhan mengedepankan aspek dialogis dan berdasarkan pada pembelajaran demokratis yang bertanggung jawab.
7.
Hak Asasi Manusia (HAM) Pengasuhan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan dilaksanakan dengan menjunjung tinggi HAM yang berbentuk
BPSDM PERHUBUNGAN
6
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 kebebasan mengemukakan pendapat, tidak arogan dan menghindari sikap diskriminasi. 8.
Profesional dan Proporsional Pengasuhan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan dilaksanakan dengan berpedoman pada peraturan-peraturan yang berlaku dan profesionalitas dengan tujuan tercapainya keterampilan dan kemampuan di bidang tugasnya.
9.
Keterbukaan Pengasuhan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan dilaksanakan dengan mengembangkan keterbukaan antara Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan dan pengasuh untuk mewujudkan suasana yang harmonis dalam proses pengasuhan.
10. Terukur dan Dapat Dipertanggungjawabkan Pengasuhan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan dilaksanakan dengan berdasarkan pada kriteria dari sasaran yang telah ditetapkan dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan yang berlaku dilingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan. 2.5. Tahap-Tahap Pengasuhan 1. Tahap Orientasi; 2. Tahap Pembentukan; 3. Tahap Pendewasaan; 4. Tahap Pematangan.
BPSDM PERHUBUNGAN
7
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN PENGASUHAN PROSEDUR PELAKSANAAN PENGASUHAN 3.1. Tahap Orientasi 3.1.1. Umum Tahap ini merupakan langkah awal pengasuhan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan, yang menitikberatkan pada pengenalan maksud, tujuan dan kegiatan pembangunan karakter (character building) sumber daya manusia transportasi, dalam rangka mempersiapkan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan untuk mampu beradaptasi dengan kehidupan di dalam asrama dan memiliki gambaran utuh tentang tujuan kegiatan dikaitkan dengan berbagai tugas, tanggung jawab dan tantangan yang akan dihadapi di dunia kerja.Pada tahap ini Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan disebut Taruna/i Muda. 3.1.2. Waktu Pengasuhan Waktu pengasuhan tahap orientasi ini adalah 6 bulan, dan 3 bulan pertama Taruna/i tidak diizinkan untuk keluar dari kampus dalam rangka pesiar. Pelaksanaan pengasuhan pada tahap ini untuk tiap level pendidikan dilampirkan pada Tabel 3.1. Tabel 3. 1 Waktu pengembangan tahap orientasi Level Pendidikan SMK D2 D3 D4
Waktu Pelaksanaan Semester pertama Semester pertama Semester pertama Semester pertama
Durasi 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan
3.1.3. Tujuan Pengasuhan 1. Mengenalkan pentingnya pembangunan karakter bagi Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan dikaitkan dengan tantangan yang akan dihadapi dalam pelaksanaan tugas, tanggungjawab setelah lulus. 2. Mengenalkan kewajiban dan hak sebagai Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan. 3. Mengenalkan kegiatan-kegiatan dalam masa orientasi (kegiatan menata kamar tidur/kamar mandi, di ruang kelas, ruang makan, fasilitas olahraga
BPSDM PERHUBUNGAN
8
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014
4. 5. 6. 7.
dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya, kerapihan dan kebersihan penggunaan seragam beserta atributnya). Mengenalkan tata cara berhubungan dengan orang lain. Mengenalkan sarana prasarana dan tata aturan kehidupan di dalam asrama. Mengenalkan organisasi yang ada di dalam kampus, baik organisasi lembaga diklat maupun organisasi ketarunaan. Mengenalkan tata cara beribadah yang baik sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing
3.1.4. Tugas Pengasuh Dalam masa ini tugas pengasuh dalam melaksanakan pengasuhannya adalah: 1. Membuat perencanaan kegiatan pengasuhan sesuai dengan tujuan pengasuhan. 2. Melakukan pengawasan secara ketat dan membimbing Taruna/i untuk menyesuaikan dengan perubahan pola hidup dan melaksanakan kewajibannya sebagai anggota komunitas asrama. 3. Membangun kesadaran Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan untuk menghormati hak azasi manusia, tidak melakukan pembedaan berdasarkan SARA dan mematuhi semua ketentuan yang berlaku di dalam kampus. 4. Berkomunikasi secara berkala dengan orang tua Taruna/i dan unit pada lembaga diklat yang bertanggung jawab dalam pengasuhan Taruna/i tentang perkembangan Taruna/i asuhnya. 5. Membangun suasana kondusif dan gairah/semangat Taruna/i untuk cepat menyesuaikan diri dan berprestasi secara optimal. 6. Mengenalkan tata tertib Taruna/i. 7. Mencatat setiap prestasi dan pelanggaran yang dilakukan Taruna/i pada buku saku Taruna/i yang bersangkutan. 8. Melaporkan, berkoordinasi dengan unit-unit terkait serta mengambil tindakan-tindakan sesuai dengan prosedur mengenai kondisi Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan. 9. Melaporkan setiap prestasi dan pelanggaran yang dilakukan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan kepada atasan langsung pengasuh menurut prosedur atau hirarki yang berlaku. 10. Mencatat sikap perilaku Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan sehari-hari dan memberikan data dan BPSDM PERHUBUNGAN
9
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 informasi tentang sikap perilaku Taruna/i kepada atasan pengasuh sesuai dengan prosedur atau hirarki yang berlaku. 11. Mengadakan evaluasi terhadap perkembangan sikap perilaku Taruna/i dalam bidang pengasuhan yang menjadi tanggung jawabnya,untuk selanjutnya hasil evaluasi dan rekomendasi diserahkan kepada atasan pengasuh sesuai dengan prosedur atau hirarki yang berlaku. 3.1.5. Teknik dan Kegiatan Pengasuhan Untuk mencapai hasil didik sesuai dengan tujuan pendidikan, penyelenggaraan pengasuhan pada tahap ini dilaksanakan melalui kegiatan seperti tertera pada Tabel 3.2 sebagai berikut : Tabel 3. 2 Teknik dan Kegiatan Pengasuhan Selama Tahap Orientasi Operasional / Praktek nyata Ceramah umum, forum diskusi, nonton bersama, kunjungan ke perusahaan transportasi
Fasilitas pendukung Ruang aula, kelas, peralatan audio visual, kendaraan dinas
Instruktif, Pembiasaan, Pemberian Sanksi
Ceramah, forum diskusi PUDD dll
Instruktif, Pembiasaan, Pemberian Sanksi, Bimbingan dan Penyuluhan
Arahan mengenalkan tata kehidupan asrama,kegiatan menata kamar tidur/kamar
ruang aula, kelas, buku saku Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan, Asrama, kelas, ruang makan, fasilitas olahraga dan kegiatan ekstrakurikuler,
No.
Tujuan pengasuhan
1.
Mengenalkan pentingnya pembangunan karakter bagi Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan dikaitkan dengan tantangan yang akan dihadapi dalam pelaksanaan tugas, tanggungjawab setelah lulus. Mengenalkan peraturan akademik dan berasrama
Instruktif, Edukatif, Sugestif
Mengenalkan kegiatan-kegiatan dalam masa awal kehidupan di asrama
2.
3.
Metode
BPSDM PERHUBUNGAN
10
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 No.
Tujuan pengasuhan
4.
Mengenalkan kegiatan kesamaptaan jasmani
Instruktif, Edukatif, Sugestif
5.
Mengenalkan kegiatan soft skill
Edukatif, Sugestif, Persuasif, Diskusi Kelompok
6.
Mengenalkan tata cara berinteraksi dengan orang lain.
7.
Mengenalkan sarana prasarana kehidupan di kampus
Edukatif, Sugestif, Persuasif, Diskusi Kelompok Instruktif
8.
Mengenalkan organisasi yang ada di dalam kampus, baik organisasi lembaga diklat maupun organisasi ketarunaan Mengenalkan tata cara beribadah yang baik sesuai dengan agama dan kepercayaan masingmasing
9.
Metode
Instruktif
Edukatif, Sugestif, Persuasif
Operasional / Praktek nyata mandi, di ruang kelas, ruang makan, fasilitas olahraga dan kegiatan ekstraskurikuler lainnya, kerapihan dan kebersihan penggunaan seragam beserta atributnya, Latihan PBB, tata upacara, tata penghormatan, kegiatan olahraga,
Fasilitas pendukung seragam dan attributnya
kesenian dan pembentukan sikap mental (out bond, game) Ceramah, praktek korespondensi,
Lapangan, sarana pembentukan sikap mental
Ceramah, pengenalan area kampus, pembagian peta Ceramah, pembagian struktur organisasi
Denah kampus, papan informasi
Kegiatan ibadah, ceramah rohani
Sarana tempat ibadah
Lapangan upacara, ruang piket, asrama, fasilitas olahraga dan kesenian,
Kelas,aula, asrama
Ruang kelas, aula, bagan organisasi
BPSDM PERHUBUNGAN
11
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 3.2. Tahap Pembentukan 3.2.1. Umum Tahap ini merupakan dimulai dari selesainya tahap orientasi dengan menitikberatkan pada pembangunan karakter Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan melalui pengawasan dan pengasuhan secara ketat agar Taruna/i memahami dengan baik, memiliki kesadaran (yakin dan percaya) untuk berperilaku sesuai dengan ketentuan/aturan di dalam kampus guna terwujudnya suasana yang kondusif. Pada masa ini, Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan disebut Taruna/i Remaja.
3.2.2. Waktu Pengasuhan Pelaksaanaan pengasuhan pada tahap ini untuk tiap level pendidikan dilampirkan pada Tabel 3.3. Tabel 3. 3 Waktu pengembangan tahap pembentukan Level Pendidikan SMK D2 D3 D4
Waktu Pelaksanaan Semester kedua-ketiga Semester kedua Semester kedua-ketiga Semester kedua-ketiga
Durasi 12 bulan 6 bulan 9 bulan 12 bulan
3.2.3. Tujuan Pengasuhan 1. Menerapkan kewajiban dan hak sebagai Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan. 2. Menerapkan kegiatan-kegiatan dalam masa pembentukan, antara lain: menata kerapian dan kebersihan kamar tidur/kamar mandi, ruang kelas, ruang makan, fasilitas olahraga dan kegiatan ekstraskurikuler lainnya, penggunaan seragam beserta atributnya. 3. Menerapkan tata cara berinteraksi dengan orang lain. 4. Menerapkan tata aturan kehidupan di dalam asrama. 5. Menerapkan kegiatan berorganisasi dalam organisasi ketarunaan. 6. Menerapkan tata cara beribadah yang baik sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. 7. Menanamkan nasionalisme (cinta tanah air). 8. Menanamkan filosofi transportasi nasional. BPSDM PERHUBUNGAN
12
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 9. Membangun jiwa korsa (menjaga kehormatan korps). 10. Mengenalkan sifat kepemimpinan. 3.2.4. Tugas Pengasuh Dalam masa ini tugas pengasuh dalam melaksanakan pengasuhannya adalah: 1. Membuat perencanaan kegiatan pengasuhan sesuai dengan tujuan pengasuhan. 2. Melakukan pengawasan secara ketat dan membimbing Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan untuk menyesuaikan dengan perubahan pola hidup dan melaksanakan kewajibannya sebagai anggota komunitas asrama. 3. Membangun kesadaran Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan untuk menghormati hak azasi manusia, tidak melakukan pembedaan berdasarkan SARA dan mematuhi semua ketentuan yang berlaku di dalam kampus. 4. Berkomunikasi secara berkala dengan orang tua Taruna/i dan unit pada lembaga diklat yang bertanggung jawab dalam pengasuhan Taruna/i tentang perkembangan Taruna/i asuhnya. 5. Membangun suasana kondusif dan gairah/semangat Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan untuk cepat menyesuaikan diri dan berprestasi secara optimal. 6. Mencatat setiap prestasi dan pelanggaran yang dilakukan Taruna/i pada buku saku Taruna/i yang bersangkutan. 7. Melaporkan setiap prestasi dan pelanggaran yang dilakukan Taruna/i kepada atasan langsung pengasuh menurut prosedur atau hirarki yang berlaku. 8. Mencatat sikap perilaku Taruna/i sehari-hari dan memberikan data dan informasi tentang sikap perilaku Taruna/i kepada atasan pengasuh sesuai dengan prosedur atau hirarki yang berlaku. 9. Mengadakan evaluasi terhadap perkembangan sikap perilaku Taruna/i dalam bidang pengasuhan yang menjadi tanggung jawabnya,untuk selanjutnya hasil evaluasi dan rekomendasi diserahkan kepada atasan pengasuh sesuai dengan prosedur atau hirarki yang berlaku. 3.2.5. Teknik dan Kegiatan Pengasuhan Untuk mencapai hasil didik sesuai dengan tujuan pendidikan, penyelenggaraan pengasuhan pada tahap ini dilaksanakan melalui kegiatan seperti tertera pada Tabel 3.4 sebagai berikut : BPSDM PERHUBUNGAN
13
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 Tabel 3. 4 Teknik dan Kegiatan Pengasuhan Selama Masa Pembentukan No. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tujuan pembelajaran Menerapkan kewajiban dan hak sebagai Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan Menerapkan kegiatan-kegiatan dalam masa pembentukan
Metode Instruktif, Pembiasaan, Pemberian Sanksi, Bimbingan dan Penyuluhan Instruktif, Pembiasaan, Pemberian Sanksi, Bimbingan dan Penyuluhan
Menerapkan tata Edukatif, cara berhubungan Sugestif, dengan orang lain. Persuasif, Diskusi Kelompok Menerapkan tata Instruktif, aturan kehidupan di Pembiasaan, dalam asrama. Pemberian Sanksi, Bimbingan dan Penyuluhan Menerapkan Instruktif, kegiatan Pemberian berorganisasi dalam kepercayaan organisasi Kegiatan ketarunaan berorganisasi Menerapkan tata Sugestif, cara beribadah yang Persuasif, baik sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing
Operasional / Fasilitas Praktek nyata pendukung Ceramah, forum Aula, kelas, buku diskusi saku Taruna/i
menata kerapian dan kebersihan kamar tidur/kamar mandi, ruang kelas, ruang makan, fasilitas olahraga dan kegiatan ekstraskurikuler lainnya, penggunaan seragam beserta atributnya. Praktek korespondensi, diskusi kelompok, storytelling
Asrama, kelas, ruang makan, fasilitas olahraga, kegiatan ekstrakurikuler, seragam dan attributnya
Diskusi
Aula, kelas, ruang organisasi Taruna/i
Kelas, ruang makan, fasilitas olahraga, ekstrakurikuler, tempat ibadah Story telling, apel, Kelas, ruang kegiatan organisasi makan, fasilitas olahraga, ekstrakurikuler, tempat ibadah
Ceramah, kegiatan Tempat ibadah ibadah
BPSDM PERHUBUNGAN
14
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 No. 7.
8.
9
10.
Tujuan Metode pembelajaran Menanamkan Sugestif, nasionalisme (cinta Persuasif, tanah air) Diskusi Kelompok Menanamkan Sugestif, filosofi transportasi Persuasif, nasional Diskusi Kelompok Membangun jiwa Instruktif, korsa (menjaga Pembiasaan, kehormatan korps) Sugestif Mengenalkan sifat Persuasif, kepemimpinan Sugestif, Pembiasaan, Pemberian Kepercayaan
Operasional / Praktek nyata Diskusi, ceramah
Fasilitas pendukung Kelas, aula
Diskusi, ceramah
Kelas, aula
Upacara, diskusi
apel, Aula, kelas, ruang makan, seragam dan attributnya Apel, ceramah, Aula, kelas upacara, diskusi
BPSDM PERHUBUNGAN
15
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 3.3. Tahap Pendewasaan 3.3.1. Umum Pada tahap ini titik beratnya adalah membentuk karakter Taruna/i melalui pengawasan dan pengasuhan minimal serta memberi tugas dan tanggung jawab untuk membantu pengasuh dalam pelaksanaan kegiatan ketarunaan dan melakukan pengawasan terhadap Taruna/i pada masa tahap orientasi dan pembentukan. Pada masa ini, Taruna/i disebut Taruna/i Madya. 3.3.2. Waktu Pengasuhan Pelaksaanaan pengasuhan pada tahap ini untuk tiap level pendidikan dilampirkan pada Tabel 3.5. Tabel 3. 5 Waktu pengembangan tahap pendewasaan Level Pendidikan SMK D2 D3 D4
Waktu Pelaksanaan Semester keempat-keenam Semester ketiga Semester ketiga-keempat Semester keempat-keenam
Durasi 18 bulan 6 bulan 9 bulan 18 bulan
3.3.3. TujuanPengasuhan 1. Mampu melaksanakan kewajiban dan hak sebagai Taruna/i madya. 2. Mampu melaksanakan kegiatan dalam masa pendewasaan, antara lain: menjaga kerapian dan kebersihan kamar tidur/kamar mandi, ruang kelas, ruang makan, fasilitas olahraga dan kegiatan ekstraskurikuler lainnya, penggunaan seragam beserta atributnya. 3. Mampu menjaga tata cara berhubungan dengan orang lain. 4. Mampu menjaga tata aturan kehidupan di dalam asrama. 5. Mampu memimpin organisasi ketarunaan. 6. Mampu melaksanakan tata cara beribadah yang baik sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. 7. Memantapkan nasionalisme (cinta tanah air). 8. Memantapkan pemahaman terhadap filosofi transportasi nasional. 9. Memantapkan pemahaman terhadap jiwa korsa (menjaga kehormatan korps). 10. Mampu menerapkan sifat-sifat kepemimpinan. 11. Mampu menjaga sikap perilaku guna memberikan keteladanan.
BPSDM PERHUBUNGAN
16
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 3.3.4. Tugas Pengasuh Dalam masa ini tugas pengasuh dalam melaksanakan pengasuhannya adalah: 1. Membuat perencanaan kegiatan pengasuhan sesuai dengan tujuan pengasuhan. 2. Melakukan pengawasan secara ketat dan membimbing Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan untuk menyesuaikan dengan perubahan pola hidup dan melaksanakan kewajibannya sebagai anggota komunitas asrama. 3. Membangun kesadaran Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan untuk menghormati hak azasi manusia, tidak melakukan pembedaan berdasarkan SARA dan mematuhi semua ketentuan yang berlaku di dalam kampus. 4. Berkomunikasi secara berkala dengan orang tua Taruna/i dan unit pada lembaga diklat yang bertanggung jawab dalam pengasuhan Taruna/i tentang perkembangan Taruna/i asuhnya. 5. Membangun suasana kondusif dan gairah/semangat Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan untuk cepat menyesuaikan diri dan berprestasi secara optimal. 6. Mencatat setiap prestasi dan pelanggaran yang dilakukan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan pada buku saku Taruna/i yang bersangkutan. 7. Melaporkan setiap prestasi dan pelanggaran yang dilakukan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan kepada atasan langsung pengasuh menurut prosedur atau hirarki yang berlaku. 8. Mencatat sikap perilaku Taruna/i sehari-hari dan memberikan data dan informasi tentang sikap perilaku Taruna/i kepada atasan pengasuh sesuai dengan prosedur atau hirarkiyang berlaku. 9. Mengadakan evaluasi terhadap perkembangan sikap perilaku Taruna/i dalam bidang pengasuhan yang menjadi tanggung jawabnya, untuk selanjutnya hasil evaluasi dan rekomendasi diserahkan kepada atasan pengasuh. 10. Memerintahkan Taruna/i untuk bercerita kepada para Taruna/i masa orientasi dan pembentukan tentang perbuatan positif yang harus dilakukan.
BPSDM PERHUBUNGAN
17
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 3.3.5. Teknik dan Kegiatan Pengasuhan Untuk mencapai hasil didik sesuai dengan tujuan pendidikan, penyelenggaraan pengasuhan pada tahap ini dilaksanakan melalui kegiatan seperti tertera pada Tabel 3.6 sebagai berikut: Tabel 3. 6 Teknik dan Kegiatan Pengasuhan Selama Masa Pendewasaan No.
Tujuan pembelajaran
Metode
1.
Mampu melaksanakan kewajiban dan hak sebagai Taruna/i Diklat madya
2.
Mampu melaksanakan Persuasif, kegiatan dalam masa Pembiasaan, pendewasaan, Pemberian Kepercayaan
3.
Mampu menjaga tata cara berhubungan dengan orang lain.
Persuasif, Pembiasaan, Pemberian Kepercayaan, Bimbingan dan Penyuluhan
4.
Mampu menjaga tata aturan kehidupan di dalam asrama.
Persuasif, Pembiasaan, Pemberian Kepercayaan
Persuasif, Pembiasaan, Pemberian Kepercayaan
Operasional/ Praktek nyata Kegiatan harian Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan menjaga kerapian dan kebersihan kamar tidur/kamar mandi, ruang kelas, ruang makan, fasilitas olahraga dan kegiatan ekstraskurikuler lainnya, penggunaan seragam beserta atributnya. Story telling, upacara, kegiatan harian Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan Kegiatan harian Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan
Fasilitas pendukung Kelas, asrama, aula, buku saku, ruang makan, fasilitas olahraga, fasilitas ibadah Kelas, asrama, aula, ruang makan, fasilitas olahraga, fasilitas ibadah
Kelas, asrama, aula, ruang makan, fasilitas olahraga, fasilitas ibadah
Asrama, buku saku,
BPSDM PERHUBUNGAN
18
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 No.
Tujuan pembelajaran
Metode
5.
Mampu memimpin Instruktif, organisasi ketarunaan Pemberian kepercayaan Kegiatan berorganisasi
6.
Mampu melaksanakan tata cara beribadah yang baik sesuai dengan agama dan kepercayaan masingmasing Memantapkan nasionalisme (cinta tanah air)
7.
8.
Memantapkan pemahaman terhadap filosofi transportasi nasional 9 Memantapkan pemahaman terhadap jiwa korsa (menjaga kehormatan korps) 10. Mampu menerapkan sifat-sifat kepemimpinan
11. Mampu menjaga sikap perilaku guna memberikan keteladanan -
Operasional/ Praktek nyata Rapat, diskusi, acara kesenian, komunitas olahraga
Sugestif, Persuasif,
Kegiatan ibadah
Sugestif, Persuasif, Diskusi Kelompok Sugestif, Persuasif, Diskusi Kelompok Sugestif, Persuasif, Diskusi Kelompok Persuasif, Pembiasaan, Pemberian Kepercayaan, Bimbingan dan Penyuluhan Persuasif, Pembiasaan, Pemberian Kepercayaan, Bimbingan dan Penyuluhan
Upacara, apel
Diskusi
Fasilitas pendukung Ruang organisasi Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan, asrama, kelas Ruang ibadah
Aula, asrama, kelas, lapangan upacara Kelas, aula
Kegiatan Taruna/i
harian Kelas, fasilitas olahraga, aula, asrama
Kegiatan Taruna/i
harian Kelas, aula, fasilitas olahraga, asrama
Upacara, kegiatan Kelas, aula, harian Taruna/i fasilitas olahraga, asrama
BPSDM PERHUBUNGAN
19
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 3.4. Tahap Pematangan 3.4.1. Umum Tahap Pematangan, merupakan tahap akhir pengasuhan, pada tahap ini pengasuhan lebih bersifat kemitraan dengan mengembangkan kedewasaan tinggi yang melahirkan sifat kepemimpinan. Pada masa ini, Taruna/i disebut Taruna/i Dewasa.
3.4.2. Waktu Pengasuhan Pelaksanaan pengasuhan pada tahap ini untuk tiap level pendidikan dilampirkan pada Tabel 3.7. Tabel 3. 7 Waktu pengembangan tahap pematangan Level Pendidikan SMK D2 D3 D4
Waktu Pelaksanaan Semester ketujuh-kedelapan Semester keempat Semester kelima-keenam Semester ketujuh-kedelapan
Durasi 12 bulan 6 bulan 12 bulan 12 bulan
3.4.3. Tujuan Pengasuhan 1. Senantiasa memenuhi kewajiban sebagai Taruna/i dewasa. 2. Senantiasa menjaga dan menjadi teladan dalam berhubungan dengan orang lain. 3. Senantiasa menjaga dan menjadi teladan dalam melaksanakan tata aturan kehidupan di dalam asrama. 4. Mampu berperan sebagai penasehat dalam organisasi ketarunaan. 5. Menjadi teladan dalam melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. 6. Mampu berperan memantapkan nasionalisme (cinta tanah air). 7. Mampu berperan memantapkan pemahaman terhadap filosofi transportasi nasional. 8. Mampu berperan memantapkan pemahaman terhadap jiwa korsa (menjaga kehormatan korps). 9. Mampu menjadi teladan dalam menerapkan sifat-sifat kepemimpinan. 10. Mampu menjadi teladan dalam menjaga sikap perilaku. 11. Membantu pengasuh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam rangka kegiatan ketarunaan dan permasalahan yang dihadapi oleh
BPSDM PERHUBUNGAN
20
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan. 3.4.4. Tugas Pengasuh Dalam masa ini tugas pengasuh dalam melaksanakan pengasuhannya adalah: 1. Membuat perencanaan kegiatan pengasuhan sesuai dengan tujuan pengasuhan. 2. Melakukan pengawasan secara ketat dan membimbing Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan untuk menyesuaikan dengan perubahan pola hidup dan melaksanakan kewajibannya sebagai anggota komunitas asrama. 3. Membangun kesadaran Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan untuk menghormati hak azasi manusia, tidak melakukan pembedaan berdasarkan SARA dan mematuhi semua ketentuan yang berlaku di dalam kampus. 4. Berkomunikasi secara berkala dengan orang tua Taruna/i dan unit pada lembaga diklat yang bertanggung jawab dalam pengasuhan Taruna/i tentang perkembangan Taruna/i asuhnya. 5. Membangun suasana kondusif dan gairah/semangat Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan untuk cepat menyesuaikan diri dan berprestasi secara optimal. 6. Mencatat setiap prestasi dan pelanggaran yang dilakukan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan pada buku saku Taruna/i yang bersangkutan. 7. Melaporkan setiap prestasi dan pelanggaran yang dilakukan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan kepada atasan langsung pengasuh menurut prosedur atau hirarki yang berlaku. 8. Mencatat sikap prilaku Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan sehari-hari dan memberikan data dan informasi tentang sikap perilaku Taruna/i kepada atasan pengasuh sesuai dengan prosedur atau hirarki yang berlaku. 9. Mengadakan evaluasi terhadap perkembangan sikap perilaku Taruna/i dalam bidang pengasuhan yang menjadi tanggung jawabnya,untuk selanjutnya hasil evaluasi dan rekomendasi diserahkan kepada atasan pengasuh sesuai dengan prosedur atau hirarki yang berlaku.
BPSDM PERHUBUNGAN
21
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 3.4.5. Teknik dan Kegiatan Pengasuhan Untuk mencapai hasil didik sesuai dengan tujuan pendidikan, penyelenggaraan pengasuhan pada tahap ini dilaksanakan melalui kegiatan seperti tertera pada Tabel 3.8 sebagai berikut: Tabel 3. 8 Teknik dan Kegiatan Pengasuhan Selama Masa Pematangan No.
Tujuan Pengasuhan
1.
Senantiasa memenuhi kewajiban sebagai Taruna/i dewasa
2.
Senantiasa menjaga dan menjadi teladan dalam berhubungan dengan orang lain.
3.
Senantiasa menjaga dan menjadi teladan dalam melaksanakan tata aturan kehidupan di dalam asrama. Mampu berperan sebagai penasehat dalam organisasi ketarunaan
4.
5.
6.
7.
Menjadi teladan dalam melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masingmasing Mampu berperan memantapkan nasionalisme (cinta tanah air) Mampu berperan memantapkan pemahaman terhadap filosofi transportasi nasional
Operasional/ Praktek nyata Pembiasaan, Kegiatan harian Pemberian Taruna/i Diklat Kepercayaan, Pembentukan Bimbingan dan pada UPT di Penyuluhan Lingkungan BPSDM Perhubungan Pembiasaan, Kegiatan harian Pemberian Taruna/i Kepercayaan, Bimbingan dan Penyuluhan Pembiasaan, Kegiatan harian Pemberian Taruna/i Kepercayaan, Bimbingan dan Penyuluhan Pembiasaan, Diskusi, sharing Pemberian Kepercayaan, Bimbingan dan Penyuluhan Pembiasaan, Kegiatan ibadah Pemberian Kepercayaan, Bimbingan dan Penyuluhan Pembiasaan, Diskusi, upacara, Pemberian apel Kepercayaan, Bimbingan dan Penyuluhan Pembiasaan, Diskusi, upacara, Pemberian apel Kepercayaan, Bimbingan dan Penyuluhan Metode
Fasilitas pendukung Kelas, aula, fasilitas olahraga, asrama
Kelas, aula, fasilitas olahraga, asrama Kelas, aula, fasilitas olahraga, asrama Ruang organisasi Taruna/i, aula
Ruang ibadah
Aula, asrama, kelas, lapangan upacara
Kelas, aula, lapangan upacara
BPSDM PERHUBUNGAN
22
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 No. 8.
9
Tujuan Pengasuhan Mampu berperan memantapkan pemahaman terhadap jiwa korsa (menjaga kehormatan korps) Mampu menjadi teladan dalam menerapkan sifatsifat kepemimpinan
10. Mampu menjadi teladan dalam menjaga sikap perilaku
11. Membantu pengasuh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam rangka kegiatan ketarunaan dan permasalahan yang dihadapi oleh Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan
Operasional/ Fasilitas Praktek nyata pendukung Pembiasaan, Kegiatan harian Kelas, aula, Pemberian Taruna/i fasilitas Kepercayaan, olahraga, Bimbingan dan asrama Penyuluhan Pembiasaan, Kegiatan harian Kelas, aula, Pemberian Taruna/i fasilitas Kepercayaan, olahraga, Bimbingan dan asrama Penyuluhan Pembiasaan, Kegiatan harian Kelas, aula, Pemberian Taruna/i fasilitas Kepercayaan, olahraga, Bimbingan dan asrama Penyuluhan Pembiasaan, Diskusi Ruang Pemberian konseling, ruang Kepercayaan, pengasuh, aula, Bimbingan dan kelas, asrama Penyuluhan Metode
BPSDM PERHUBUNGAN
23
Berikut rangkuman durasi dan penyebutan tiap tahapan pengasuhan selama masa pendidikan. Tabel 3. 9 Durasi Pelaksanaan Pengasuhan Tahapan No.
Level Pendidikan
1.
SMK
2.
D2/DP IV
3.
D3
4.
D4
Tahap Orientasi
Tahap Pembentukan
Tahap Pendewasaan
Tahap Pematangan
Tunas Taruna/i semester 1 (6 bulan) semester 1 (6 bulan) semester 1 (6 bulan) semester 1 (6 bulan)
Taruna/i muda semester 2-3 (12 bulan) semester 2 (6 bulan) semester 2-3 (9 bulan) semester 2-3 (12 bulan)
Taruna/i madya semester 4-6 (18 bulan) semester 3 (6 bulan) semester 3-4 (9 bulan) semester 4-6 (18 bulan)
Taruna/i dewasa semester 7-8 (12 bulan) semester 4 (6 bulan) semester 5-6 (12 bulan) semester 7-8 (12 bulan)
Masa Pendidikan
4 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun
24
BAB IV KETENTUAN ORGANISASI PENGASUH TARUNA/I DIKLAT PEMBENTUKAN PADA UPT DI LINGKUNGAN BPSDM PERHUBUNGAN
KETENTUAN ORGANISASI PENGASUH TARUNA/I DIKLAT PEMBENTUKAN PADA UPT DI LINGKUNGAN BPSDM PERHUBUNGAN
4.1. Pengasuh Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan 1. Pengasuh Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan terdiri dari pengasuh langsung dan pengasuh tidak langsung dengan struktur organisasi pengasuh sebagai berikut: KEPALA UPT PERHUBUNGAN PUKET/PUDIR/KASIE BIDANG KETARUNAAN PENGASUH LANGSUNG
PENGASUH TIDAK LANGSUNG
KAPUS/KANIT/KAUR PEMBANGUNAN KARAKTER TARUNA
Unit A
Unit B
Unit C
(UNIT BINTARSIS)/ Perwira Resimen Perwira Batalion I, II, III Perwira Kompi I, II, III
Gambar 4. 1 Struktur organisasi pengasuh 2. Proporsi pengasuh yaitu 1 orang pengasuh untuk 10 orang Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan 4.1.1. Pengasuh langsung 1. Pengasuh langsung adalah tenaga fungsional yang memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai pengasuh Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan. 2. Tugas dan wewenang: a. Ketua/Direktur/Kepala lembaga pendidikan dan pelatihan 1) Menentukan kebijakan/petunjuk umum tentang aktivitas dan materi pengasuhan.
25
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 2) Mengendalikan dan mengawasi kegiatan pengasuhan yang dilaksanakan unsur pelaksana pengasuhan. 3) Menetapkan pelaksanaan pengasuhan sesuai dengan kebutuhan lembaga diklat yang bersangkutan dengan berpedoman pada pedoman pengasuhan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang ditetapkan oleh Kepala BPSDM-P. 4) Mempelajari laporan pengasuhan dari kapus/kanit/kaur pembangunan karakter serta menentukan langkah tindakan yang diperlukan. 5) Melaksanakan koordinasai dan atau mengajukan permintaan bantuan dalam rangka mengatasi kesulitan hambatan yang dialami peserta diklat maupun pengasuh selama proses penyelenggaraan pengasuhan. 6) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala BP SDM-P. b. Kapus/Kanit/Kaur pembangunan karakter 1) menyelenggarakan kegiatan pengasuhan berdasarkan kebijakan/petunjuk umum dari ketua/direktur/kepala lembaga pendidikan dan pelatihan. 2) menyusun rencana kegiatan pengasuhan sebagai jabaran kebijakan/petunjuk umum ketua/direktur/kepala lembaga pendidikan dan pelatihan sesuai kebutuhan yang didasarkan pada jenis pendidikan dan tahapan pengasuhan. 3) mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pengasuhan oleh pengasuh Taruna/i dalam lingkungannya. 4) memberikan petunjuk kepada unsur pelaksana pengasuhan dalam menyusun rincian pengaturan rencana dan jadwal kegiatan pengasuhan baik kegiatan pengasuh Taruna/i maupun kegiatan peserta diklat. 5) melaporkan secara berkala/periodik tentang penyelenggaraan pengasuhan kepada Ketua/Direktur/Kepala lembaga pendidikan dan pelatihan serta menyampaikan saran-saran sesuai kebutuhan. 6) melaksanakan koordinasi dengan unsur pelaksana pengasuhan lainnya (yang ada dalam struktur organisasi pengasuhan) dalam menangani hambatan/kesulitan peserta BPSDM PERHUBUNGAN
26
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 diklat selama proses pendidikan. Koordinasi keluar sesuai kebutuhan dapat dilakukan dalam kondisi tertentu atas perintah/sepengetahuan/atas persetujuan Ketua/Direktur/kepala lembaga pendidikan dan pelatihan. 7) bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Ketua/Direktur/kepala lembaga pendidikan dan pelatihan. c. Unit Bintarsis/Perwira Resimen 1) Menyelenggarakan kegiatan pengasuhan berdasarkan petunjuk umum kapus/kanit/kaur pembangunan karakter. 2) Menyusun rencana pengasuhan sesuai kebutuhan yang didasarkan pada jenis pendidikan dan pelatihan serta tahapan pengasuhan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan. 3) Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pengasuhan oleh pengasuh Taruna/i dalam lingkungannya. 4) Memberikan petunjuk kepada pengasuh Taruna/i dibawahnya dalam menyusun rincian pengaturan rencana dan jadwal kegiatan pengasuhan baik kegiatan pengasuh Taruna/i maupun Taruna/i. 5) Melaporkan secara berkala/periodik tentang penyelenggaraan pengasuhan kepada kapus/kanit/kaur pembangunan karakter serta menyampaikan saran-saran sesuai kebutuhan. 6) Melaksanakan koordinasi dengan unsur pelaksana pengasuhan lainnya (yang ada dalam struktur organisasi pengasuhan) dalam menangani hambatan/kesulitan Taruna/i selama proses pendidikan dan pelatihan. Koordinasi keluar sesuai kebutuhan dapat dilakukan dalam kondisi tertentu atas perintah/sepengetahuan/atas persetujuan kapus/kanit/kaur pembangunan karakter. 7) Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kapus/kanit/kaur pembangunan karakter. 4.1.2. Pengasuh tidak langsung 1. Pengasuh tidak langsung adalah setiap pendidik atau tenaga kependidikan yang ditetapkan oleh pimpinan lembaga diklat transportasi, harus menjadi teladan dan bertanggung jawab untuk menunjang
BPSDM PERHUBUNGAN
27
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 keberhasilan tujuan pengasuhan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan. 2. Tugas dan wewenang pengasuh tidak langsung: a. Pendidik 1) Memberikan contoh teladan dalam berpenampilan dan bertingkah laku pada waktu melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik. 2) Memberikan masukan secara rutin kepada pengasuh langsung tentang kondisi Taruna/i yang memiliki masalah dalam proses belajar atau pelatihan. 3) Melaksanakan koordinasi dengan pengasuh langsung tentang langkah apa yang perlu diambil dalam mengatasi masalah yang dihadapi Taruna/i. 4) Memberikan bimbingan belajar terhadap Taruna/i yang mengalami kesulitan belajar. 5) Memberikan teguran kepada Taruna/i yang terbukti melakukan pelanggaran. 6) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Ketua/Direktur/Kepala lembaga pendidikan dan pelatihan b. Tenaga kependidikan 1) Memberikan contoh teladan dalam berpenampilan dan bertingkah laku selama melaksanakan tugas sebagai tenaga kependidikan 2) Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk kegiatan pengasuhan 3) Memberikan masukan, saran, pertimbangan kepada Ketua/Direktur/Kepala lembaga pendidikan dan pelatihan dan pengasuh langsung tentang berbagai hal yang perlu atau tidak perlu dilakukan dalam rangka pengasuhan 4) Sesuai bidang masung-masing, memberikan masukan secara rutin kepada pengasuh langsung tentang perkembangan kondisi Taruna/i (kesehatan, psikologis, kesehatan dll) 5) Memberikan teguran kepada Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang terbukti melakukan pelanggaran.
BPSDM PERHUBUNGAN
28
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 6) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Ketua/Direktur/Kepala lembaga pendidikan dan pelatihan 4.2. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Kode Etik Pengasuh Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tidak menerima pemberian dalam bentuk dan tujuan apapun. Tidak melakukan tindak kekerasan dan mengarah kepada intimidasi. Terbuka untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Mempunyai visi jauh ke depan dan wawasan yang luas. Mandiri, kreatif, inovatif dan disiplin. Mau menerima gagasan-gagasan baru. Memiliki tanggung jawab terhadap keselamatan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan. 9. Memahami perkembangan kehidupan generasi muda. 10. Selalu berupaya meningkatkan kualitas diri dan tanggap terhadap kemajuan IPTEK. 11. Bersikap santun. 12. Senantiasa berusaha menjadi panutan. 13. Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. 14. Membalas penghormatan. 15. Berpenampilan rapi dan sopan. 16. Saling menghormati dan menghargai antar sesama pengasuh. 17. Senantiasa mematuhi peraturan yang berlaku baik dalam asrama maupun di luar asrama.
4.3. Kewajiban dan Hak Pengasuh Tenaga pengasuh berkewajiban untuk: 1. Memiliki loyalitas terhadap bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia. 2. Menjunjung tinggi hak azasi manusia dan tidak membedakan perlakuan berdasarkan SARA. 3. Menciptakan suasana pendidikan dan pelatihan transportasi yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis. 4. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan pengabdian. 5. Meningkatkan kemampuan profesional sesuai tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 6. Memberi keteladanan serta menjaga nama baik dan kehormatan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan dan korps pengasuh BPSDM PERHUBUNGAN
29
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 Taruna/i Diklat Perhubungan.
1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8.
Pembentukan
pada
UPT
di
Lingkungan
BPSDM
Tenaga pengasuh mempunyai hak berikut: Memperoleh penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang layak dan memadai. Memperoleh kesempatan mencapai karir yang lebih tinggi berdasarkan prestasi kerja. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual. Memperoleh penghargaan sesuai dengan prestasi yang dicapai dan jasa yang diberikan kepada lembaga pendidikan dan pelatihan. Menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas lembaga pendidikan dan pelatihan untuk kelancaran pelaksanaan tugas sebagai pengasuh Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan. Memperoleh kesempatan untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan fasilitas dan anggaran yang memadai. Jaminan asuransi bagi yang melaksanakan pekerjaan dengan resiko tinggi. Memperoleh kesempatan untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan peningkatan kompetensi.
4.4. Kriteria Pengasuh Untuk optimalnya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan kegiatan pengasuhan, pengasuh wajib memiliki kriteria sebagai berikut: 1. Memiliki tampilan fisik dan perilaku yang dapat dijadikan contoh teladan bagi Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan. 2. Memiliki kemampuan berkomunikasi, memahami atau mengenali kepribadian orang lain secara umum. 3. Memiliki kebiasaan atau kecenderungan senang mengamati perilaku fisik maupun kejiwaan orang lain. 4. Memiliki idealisme yang tinggi serta mempunyai wawasan yang luas. 5. Cepat mengenali dan tanggap terhadap gejala awal adanya ketidakseimbangan, ketidakselarasan, penyimpangan perilaku seseorang terhadap tuntutan norma-norma yang berlaku atau kepentingan yang diinginkan.
BPSDM PERHUBUNGAN
30
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 6. Mampu bersikap proporsional dan seimbang dalam penerapan kesabaran, keberanian, ketegasan. 7. Memahami metode dan teknik pengasuhan, serta mampu menerapkannya. 4.5. Tanggung Jawab Pengasuh 1. Menjaga dan melaporkan setiap penggunaan sarana dan prasarana pengasuhan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan. 2. Melaksanakan tugas dan kewajiban pengasuhan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan. 3. Memiliki tanggung jawab atas keamanan dan keselamatan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan.
BPSDM PERHUBUNGAN
31
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 BAB V KETENTUAN UMUM TARUNA/I DIKLAT PEMBENTUKAN PADA UPT DI LINGKUNGAN BPSDM PERHUBUNGAN
KETENTUAN UMUM TARUNA/I DIKLAT PEMBENTUKAN PADA UPT DI LINGKUNGAN BPSDM PERHUBUNGAN
5. 1. Kedudukan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan Kedudukan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan di dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan adalah berkedudukan lebih rendah dari pendidik dan tenaga kependidikan. 5. 2. Kode Etik Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan Kode etik Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan: 1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Terbuka untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. 3. Mandiri, kreatif, inovatif dan disiplin. 4. Mau menerima gagasan-gagasan baru. 5. Mengutamakan keselamatan dalam melaksanakan setiap aktivitas. 6. Selalu berupaya meningkatkan kualitas diri dan tanggap terhadap kemajuan IPTEK. 7. Bersikap santun, ramah dan terpuji. 8. Senantiasa berusaha menjadi teladan baik di dalam kampus maupun di luar kampus. 9. Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. 10. Memberi dan membalas penghormatan. 11. Berpenampilan rapi dan sopan. 12. Saling menghormati dan menghargai antar sesama Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan. 13. Senantiasa mematuhi peraturan yang berlaku baik dalam asrama maupun di luar asrama. 5. 3. Organisasi Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan Dalam menjalani program pengasuhan, Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan dihimpun dalam suatu organisasi
BPSDM PERHUBUNGAN
32
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 ketarunaan untuk melatih, memupuk dan mengembangkan kepemimpinan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan. 5.3.1. Organisasi korps Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan 1. Selama mengikuti Pendidikan dan Latihan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan dihimpun dalam suatu organisai berbentuk Resimen/Batalyon Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang disesuaikan dengan keadaan/jumlah Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan pada masing-masing lembaga diklat. 2. Selain resimen/batalyon Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan, dibentuk dewan musyawarah Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan (demustar) yang merupakan perwakilan Taruna/i dari tiap angkatan. 3. Komandan resimen/batalyon Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan dan ketua dewan musyawarah Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan, ditetapkan dan diangkat oleh Pimpinan lembaga diklat 4. Persyaratan secara umum untuk menjadi komandan resimen/batalyon Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan atau ketua demustar adalah sebagai berikut: a. Memiliki talenta kepemimpinan b. Memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab c. Memiliki kepribadian yang baik d. Memiliki prestasi akademik yang tinggi e. Sekurang-kurangnya Taruna/i madya, dan f. Diusulkan oleh mayoritas Taruna/i 5. Komandan Resimen/Batalyon Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan mempunyai tugas sebagai berikut: a. Membantu pengasuh Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan dalam pelaksanaan semua ketentuan tata tertib Taruna/i. b. Mengkoordinir dan menyalurkan aspirasi Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan baik yang bersifat intrakurikuler, maupun Ekstrakurikuler kepada Ketua/ Direktur/ Kepala lembaga diklat melalui pengasuh Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan. BPSDM PERHUBUNGAN
33
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 c. Membangun gairah dan semangat belajar Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan d. Membangun jiwa Korps Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan. e. Berinisiatif dalam menunjang keberhasilan kegiatan ketarunaan. f. Menyusun rencana kegiatan selama masa jabatannya, berkoordinasi dengan Pengasuh Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan. g. Melaporkan secara tertulis kepada Ketua/Direktur/Kepala lembaga diklat melalui pengasuh Taruna/i, pelaksanaan tata tertib dan disiplin Taruna/i setiap 3 (tiga) bulan sekali. h. Melaksanakan tugas selama 1 (satu) tahun dibantu oleh Komandan Kompi, komandan Pleton dan seksi-seksi sesuai dengan kebutuhan. 6. Ketua dewan musyawarah Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan mempunyai tugas sebagai berikut: a. Menetapkan Garis besar kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Resimen/Batalyon Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan. b. Mengawasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Resimen/Batalyon Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan c. Mengevaluasi dan merevisi kegiatan Resimen/Batalyon Taruna/i d. Melaksanakan tugas selama 1 (satu) tahun dibantu oleh seorang wakil ketua, sekretaris dan bendahara. 5.3.2. 1. 2. 3.
Organisasi kelas Setiap kelas wajib memiliki ketua kelas. Ketua Kelas dipilih di antara Taruna/i dengan masa jabatan 1 (satu) hari. Tugas dan tanggung jawab ketua kelas adalah sebagai berikut : a. Mempersiapkan seluruh Taruna/i dan kelas untuk mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan b. Menjaga ketertiban dan kebersihan kelas selama dan setelah kegiatan pendidikan dan pelatihan berlangsung. c. Mengkoordinir tugas-tugas yang diberikan oleh tenaga pendidik d. Bertindak sebagai penghubung antara Taruna/i dengan tenaga pendidik atau tenaga kependidikan
BPSDM PERHUBUNGAN
34
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 e. Memberi laporan kepada tenaga pendidik tentang kesiapan Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan untuk memulai dan mengakhiri kegiatan pendidikan dan pelatihan 5.3.3. Tugas jaga oleh Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan kampus 1. Taruna/i Jaga (Piket) adalah Taruna/i yang ditugaskan untuk melakukan tugas jaga. 2. Taruna/i yang ditugaskan untuk melaksanakan tugas jaga, bertugas: a. Menyiapkan pelaksanaan upacara bendera. b. Menyiapkan apel biasa (pagi/siang/malam) dan apel luar biasa. c. Menaikkan dan menurunkan bendera setiap pagi dan sore hari d. Ikut serta menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan lingkungan asrama. e. Memastikan lampu, air dan peralatan elektronik lainnya dalam keadaan mati pada waktu tidak digunakan. f. Bertindak sebagai penerima tamu di asrama. g. Memberi bantuan dalam batas-batas yang memungkinkan dalam hal terjadi peristiwa tertentu di lingkungan kampus. h. Mengisi buku harian tugas jaga sesuai dengan yang ditetapkan. 5. 4. Kewajiban dan Hak Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan 5.4.1. Kewajiban Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan Kewajiban Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan adalah sebagai berikut: 1. Taat dan setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Menjunjung kehormatan dan martabat Bangsa, Negara dan Pemerintah Republik Indonesia. 3. Menerapkan lima citra manusia perhubungan dalam kegiatan organisasi dan diri sendiri. 4. Menjunjung tinggi nama baik dan martabat almamater. 5. Mentaati janji Taruna/i 6. Mematuhi dan mentaati semua ketentuan pendidikan di kampus baik lisan maupun tertulis. BPSDM PERHUBUNGAN
35
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 7. Mengikuti semua kegiatan yang diselenggarakan oleh kampus. 8. Menghindari dan mencegah setiap perbuatan yang melanggar peraturan perundangan yang berlaku. 9. Menghormati dan menghargai hak-hak orang lain. 10. Menghindari kegiatan politik praktis dalam bentuk apapun selama menjadi Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan. 11. Memelihara sarana dan prasarana kampus sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab. 12. Menanggung biaya pendidikan dan pelatihan sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada tiap-tiap lembaga pendidikan dan pelatihan perhubungan.
5.4.2. Hak Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan Setiap Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan mempunyai hak sebagai berikut: 1. Mendapatkan perlakuan yang sama untuk memperoleh pengajaran, pelatihan, bimbingan dan pengasuhan. 2. Kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengikuti program pembinaan agar memperoleh pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan dalam pemantapan sikap dan kepribadiannya. 3. Memperoleh dan menggunakan sarana dan prasarana pendidikan menurut peraturan yang berlaku. 4. Mendapatkan pelayanan kesehatan yang disediakan oleh Kampus. 5. Melaksanakan ibadah menurut agama masing-masing. 6. Mengikuti kegiatan ekstra kurikuler. 7. Menjadi anggota resimen korps Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan. 8. Memperoleh akomodasi sesuai dengan ketentuan. 9. Memperoleh libur pendidikan dan izin meninggalkan asrama sesuai dengan ketentuan.
BPSDM PERHUBUNGAN
36
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 BAB VI STANDAR PEMBENTUKAN JASMANI TARUNA/I DIKLAT PEMBENTUKAN PADA UPT DI LINGKUNGAN BPSDM PERHUBUNGAN
Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai seorang Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan, kondisi jasmani yang prima mutlak dibutuhkan. Guna mewujudkan kondisi jasmani yang prima tersebut diperlukan upaya pembinaan fisik yang baik dan asupan gizi yang seimbang. Dalam subbahasan di bawah ini dijelaskan mengenai prosedur dan program latihan fisik bagi Taruna/i Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan. 6.1 Prosedur dan Program Latihan Fisik 6.1.1. Ketentuan umum 1. Konsep Latihan a. Memperhatikan prinsip-prinsip latihan. b. Intensitas latihan mingguan bergelombang. c. Intensitas latihan harian (unit latihan), mengikuti pola kurva normal d. Volume latihan mengikuti waktu yang tersedia, antara 60-90 menit efektif. e. Materi latihan terdiri dari unsur kekuatan, kecepatan, daya tahan, power, dan biomotorik. f. Tiap sesi latihan tidak boleh menghasilkan asam laktat, kecuali menjelang libur. g. Sesi latihan daya tahan cenderung bersifat aerobik, (lari jarak jauh/ renang). h. Pengecekan denyut nadi istirahat dilakukan tiap bulan. i. Program latihan awal mengikuti/mengacu kemampuan rata-rata Taruna/i. j. Tes kemampuan Taruna/i dilakukan 2 kali, waktu awal dan akhir latihan.
BPSDM PERHUBUNGAN
37
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 2. Prinsip Latihan a. Latihan dilakukan dengan sungguh-sungguh. b. Latihan dilakukan dengan waktu yang relatif lama. c. Latihan dilakukan dengan berulang-ulang. d. Latihan dilakukan dengan bervariasi. e. Latihan dilakukan dengan kesiapan fisiologis dan psikologis. f. Latihan dilakukan dengan tahapan target-target. g. Latihan dilakukan dengan peningkatan beban. h. Latihan dilakukan dari yang mudah hingga sulit. i. Latihan dilakukan dengan selingan istirahat yang cukup dan tepat. 3. Materi Latihan 1. Latihan kekuatan 1) Dilakukan untuk penguatan dan pembentukan otot. 2) Dilakukan untuk meningkatkan daya ledak (power) tubuh. 3) Dilakukan dengan tanpa menggunakan alat latihan beban. 4) Dilakukan dengan menggunakan alat latihan beban free-weight. 5) Dilakukan dengan menggunakan alat latihan beban station. 6) Dilakukan pada semua bagian otot tubuh, frontal, dorsal, dan lateral. 7) Dilakukan dengan kontraksi isotonik dan isometrik. 8) Macam-macam jenis latihan : a) Tanpa Alat: Sit-Up, Push-Up, Back-Up, Pull-Up, Lateral Rise, Dipping, Two-Leg-Squat, One-Leg-Squat, Wall-IsometricSquat, Hip-Flexy, dll. b) Free Weight: Bench-Press, Barbel-Squat, Good-Morning, Dead-Lift, Shrug, Military-Press, Lunge-Squat, DumbleAlternate-Press, dll. c) Machine: Chest-Press, Shoulder-Press, Lat-Pull-Down, LegPress, Leg-Curl, Squat, Heel-Up, Butterfly, dll. 2. Latihan kecepatan 1) Dilakukan untuk meningkatkan kecepatan bergerak tubuh. 2) Dilakukan untuk meningkatkan daya ledak (power) tubuh. 3) Dilakukan dengan melakukan lari cepat (sprint pendek) 10 -50 meter. 4) Dilakukan dengan arah lari ke depan, ke belakang dan ke samping.
BPSDM PERHUBUNGAN
38
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 5) Macam-macam jenis latihan: a) 15 x 20m (interval : + 50 dtk.) b) 10 x 30m (interval : + 1,0 mnt.) c) 8 x 40m (interval : + 1,5 mnt.) d) 6 x 50m (interval : + 2,0 mnt.) e) Tapping f) Waktu Reaksi 3. Latihan plyometric 1) Dilakukan untuk meningkatkan daya ledak (power) tubuh. 2) Dilakukan pada extrimitas atas dan bawah. 3) Macam-macam jenis latihan : a) Depth Jump 10) Lateral Hurdle Jump b) Drill Depth Jump 11) Lateral Jump to Box c) Lateral Bounding 12) Jump to Box d) Single Leg Box 13) Lateral Single Leg Hops e) Tuck Jump 14) Zig-zag Hops f) Hurdle Jump 15) Squat Jump g) Lateral High Hops 16) Split Squat Jump h) Claps Push-Up 17) Overhead Throw (Med.Ball) i) Ring Bounding 18) Side Throw (Med.Ball). 4. Latihan daya tahan 1) Dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dalam bekerja. 2) Dilakukan dengan aktifitas lari, berenang, atau bersepeda. 3) Dilakukan dengan intensitas rendah sampai sedang. 4) Dilakukan dengan waktu yang lama, tanpa jeda waktu (siklik). 5) Dilakukan juga dengan Interval Training dan Circuit Training. 6) Macam-macam jenis latihan : a) Lari 30-60 mnt, nonstop, (Fartlek, Cross country) b) Renang 15-30 mnt, nonstop c) Bersepeda 45-90 mnt, nonstop d) Lari In – Out (Jogging-Sprint-Walking), 30-45 mnt. e) Lari 4 x 800m (interval 5-7 mnt.) f) Lari 5 x 400m (interval 3-5 mnt.) g) Lari 7 x 200m (interval 1-3 mnt.)
BPSDM PERHUBUNGAN
39
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 5. Latihan biomotorik 1) Dilakukan untuk meningkatkan keterampilan kerja. 2) Dilakukan untuk menambah kekayaan gerak. 3) Macam-macam jenis latihan : a) Balance : Walking on the Block, One Leg Zig-zag Jump, One Leg Running, Abd.-Alt.-Superman, Abd.-Side-Bridge, CoreStrght-Side-Bridge, Stand on the Unstabil Board. b) Agility : Zig-zag Run, Shuttle Run, Hexagonal, Boomerang. c) Coordination : ABC Run, Ladder Run, Throw and Catch The Ball (to the wall). d) Accuracy : Throw the Ball to the friend/wall (distance). e) Reaction : Running Start, Run to the Alternate Target (BlackRed), Flute-Stimuli-Alternate-Run. f) Kinestetic : Bring the Ball with equipment, Bring something on the head. 6. Games cabang olahraga 1) Sepakbola 2) Futsal 3) Bola Basket 4) Bola Voli 5) Tenis Lapangan 6) Tenis Meja 7) Renang 6.1.1. Kegiatan pemanasan/peregangan Sebelum melaksanakan latihan fisik kebugaran jasmani, terlebih dahulu dilakukan gerakan pemanasan/peregangan yang berguna untuk membantu membuka pembuluh-pembuluh darah dalam otot, meregangkan tendon/ligamen dan menaikkan suhu tubuh untuk siap melaksanakan kegiatan inti. Bentuk pemanasan diantaranya adalah: a. Peregangan untuk sisi leher Gerakan: 1) Badan berdiri tegak dengan tangan mengantung santai di samping 2) Putar kepala ke kiri lalu tahan sampai 8 hitungan, 3) Ulangi langkah 2 untuk sisi kanan BPSDM PERHUBUNGAN
40
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014
b. Peregangan sisi leher Gerakan: 1) Badan berdiri tegak dengan tangan mengantung santai di samping 2) Miringkan kepala ke samping kiri lalu tahan sampai 8 hitungan, 3) Ulangi langkah 2 untuk sisi kanan
c. Membentang belakang dan depan leher Gerakan: 1) Badan berdiri tegak dengan tangan mengantung santai di samping 2) Dengan lembut miringkan kepala ke depan untuk meregangkan leher belakang, tahan sampai 8 hitungan, 3) Ulangi langkah 2, miringkan kepala ke belakang
d. Peregangan sisi bahu dan belakang lengan atas Gerakan: 1) Badan berdiri tegak, dan tempatkan tangan kanan di bahu kiri 2) Dengen tangan kiri, tarik suku kanan di dada ke arah bahu kiri dan tahan 8 hitungan 3) Ulangi pada sisi lain 4) e. Peregangan bahu, punggung bagian tengah, lengan, tangan, jari, pergelangan Gerakan: 1) Jari – jari kedua tangan dianyamkan dan telapak tangan menghadap keluar 2) Dorong ke arah depan sejajar bahu dan tahan 8 hitungan
BPSDM PERHUBUNGAN
41
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 3) Ulangi langkah 1 dan 2 untuk arah ke atas dan samping f. Peregangan trisep, bahu atas, pinggang Gerakan: 1) Berdiri dengan lengan di atas kepala 2) Pegang siku dengan tangan dari lengan yang berlawanan 3) Tarik siku di belakang kepala dengan lembut saat perlahan-ahan condongkan ke sisi sampai pereganan ringan dirasakan 4) Tahan sampai 8 hitungan 5) Ulangi pada sisi lain g. Peregangan punggung bagian tengah Gerakan: 1) Berdiri dengan tangan di pinggang 2) Arahkan batang tubuh bagian pinggang ke arah belakang sampai pereganan dirasakan 3) Tahan sampai 8 hitungan 4) Ulangi pada sisi lain
h. Peregangan pergelangan kaki Gerakan: 1) Berdiri dan berpegangan pada sesuatu untuk keseimbangan 2) Angkat kaki kanan dan putar kaki pergelangan kaki 8 kali searah jarum ham, kemudian 8 kali berlawanan arah jarum jam 3) Ulangi pada sisi lain i.
Peregangan betis Gerakan: 1) Berdiri agak jauh dari dinding dan bersandar di atasnya dengan lengan, kepala bersandar pada tangan 2) Tempatkan kaki kanan di depan, kaki ditekuk, kaki kiri lurus di belakang BPSDM PERHUBUNGAN
42
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 3) Perlahan-lahan bergerak ke depan pinggul sampai merasakan peregangan di betis kaki kiri 4) Jauhkan tumit datar dan jari-jari kaki kiri lurus ke depan 5) Tahan regangan ringan 10 hitungan 6) Ulangi pada sisi lain j.
Peregangan di bagian paha depan Gerakan: 1) Berdiri agak jauh dari tembok dan tangan kiri di dinding tempat untuk dukungan 2) Berdiri tegak, pegang bagian atas kaki kiri dengan tangan kanan 3) Tarik tumit ke arah pantat, tahan sampai 10 hitungan 4) Ulangi pada sisi lain
k. Peragangan pangkal paha, bagian dalam Gerakan: 1) Berdiri dengan kaki mengarah lurus ke depan, sedikit lebih lebar dari bahu 2) Tekuk lutut kanan sedikit dan bergerak ke bawah menuju pinggul kiri lutut kanan 3) Tahan sampai 10 hitungan 4) Ulangi pada sisi lain
l.
Peregangan sisi pinggul, paha belakang Gerakan: 1) Duduklah di lantai dengan kaki kanan lurus ke depan 2) Tekuk kaki kiri, kemudian tarik lutut kiri melintasi tubuh menuju ke bahu yang berlawanan 3) Tahan 10 hitungan 4) Ulangi pada sisi lain
BPSDM PERHUBUNGAN
43
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 m. Peregangan punggung bawah, pinggul samping dan leher Gerakan: 1) Duduk di lantai dengan kaki kiri lurus ke depan 2) Tekuk kaki kanan, kemudian tekuk siku kiri dan sisanya di luar lutut kanan 3) Tempatkan tangan kanan di belakang pinggul di lantai 4) Putar kepala ke bahu kanan, memutar tubuh bagian atas kanan 5) Tahan 10 hitungan 6) Ulangi pada sisi lain n. Belakang kaki dan punggung bawah Gerakan: 1) Duduk di lantai, kaki lurus keluar pada sisi 2) Tekuk kaki kiri di di lutut 3) Perlahan-lahan membungkuk ke depan dari pinggul ke arah kaki kaki lurus sampai Anda merasakan peregangan ringan 4) Tahan sampai 10 hitungan detik 5) Ulangi pada sisi lain o. Beberapa gerakan peregangan lainnya yaitu: 1) Lari biasa perlahan ditempat selama 1 menit. 2) Lari ditempat angkat paha selama 30 detik (2x). 3) Lari ditempat dengan tumit disentuhkan pada pantat selama 30 detik (2x). 4) Loncat-loncat di tempat kedua kaki buka tutup selama 30 detik. 5) Loncat-loncat di tempat kaki ke depan dan ke belakang (bergantian) selama 30 detik. 6) Lari di tempat dengan gerakan cepat selama5 detik (3x). 7) Loncat-loncat di tempat dengan 2 kaki selama 15 detik.
BPSDM PERHUBUNGAN
44
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 6.1.2. Latihan kebugaran jasmani 1. Target latihan fisik a. Target latihan Taruna Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan Tabel 6. 1 Target latihan Taruna NO
NAMA
A 1 2 3 4 5 6 7
Daya Tahan Lari 2400 m Lari 5000 m Lari 800 m Lari 400 m Lari 200 m Fartlek Cross Country
B 1 2 3 4 5 6 7
Kekuatan Push Up 1' Sit Up 1' Pull Up 1' Back Up 1' Dipping 1' One Leg Squat 1' Wall Static Squat
C 1 2 3 4 5 6 7
Kecepatan Lari 20 m Lari 30 m Lari 40 m Lari 50 m Lari 70 m Tapping Reaksi (Lari 10+20m)
D 1 2 3 4 5 6 7
Motorik Shuttle Run 10 m Boomerang 5 m Body-Twist-Walk 10 m Abd. Alt. Superman Throw Tennis Ball Run 30 m, must in time Flute 1-2-3-4 Run
Bln 1
Bln 2
Bln 3
Bln 4
Bln 5
Bln 6
KETERANGAN
15' 32' 4' 1' 25" 40" 30' 30'
14' 30' 3' 55" 1' 20" 38" 33' 40'
13' 27' 3' 50" 1' 17" 36" 35' 45'
12' 25' 3' 45" 1' 15 34" 37' 50'
11' 23 3' 40" 1' 12" 32" 40' 55'
10' 22' 3' 35 1' 10" 30" 45' 60'
Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu
35 35 2 35 35 30 2'
40 40 4 40 40 35 3'
45 45 6 45 45 40 4'
50 50 8 50 50 45 5'
53 53 10 53 53 48 6'
55 55 12 55 55 50 7'
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Waktu
3.7" 5" 6" 7.5" 10" 5" 0.6"
3.5" 4.8" 5.8" 7.3" 9.8" 10" 0.55"
3.3" 4.6" 5.6" 7.1" 9.6" 15" 0.5"
3.1" 4.4" 5.4" 6.9" 9.4" 20" 0.45"
2.9" 4.2" 5.2" 6.7" 9.2" 25" 0.42"
2.7" 4" 5" 6.5" 9" 30" 0,4
8.5" 8.5" 20" 10x5" 10 m 30% 35%
8.2" 8.2" 15" 10x8" 15 m 25% 30%
7.8" 7.8" 12" 10x10" 20 m 20% 25%
7.5" 7.5" 10" 10x15" 25 m 15% 20%
7.2" 7.2" 7" 50x2" 30 m 10% 15%
7" 7" 5" 50x1" 35 m 5% 10%
BPSDM PERHUBUNGAN
Kelincahan Kelincahan Keseimbangan Keseimbangan Ketepatan Antisipasi Konsen-Reaksi
45
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 NO NAMA 8 Lader Training Walking (ball on the 9 head)
10
Ball Jugling 30"
E
Plyometrik
1
Zig-zag one leg jump
2 3 4 5 6 7
Tuck Jump Squat Jump Clap Push Up Lateral Hurdle Jump Hurdle Jump Depth Jump
Bln 1
Bln 2
Bln 3
Bln 4
Bln 5
Bln 6
KETERANGAN
3 jns
4 jns
5 jns
6 jns
8 jns
10 jns
Koordinasi
10 m 5x
15 m 5x
20 m 10x
25 m 10x
30 m 15x
35 m 15x
Kinestetik Kinestetik 2 grs //, 70 cm Berturut-2 Berturut-2 Berturut-2 tinggi: 40 cm tinggi: 40 cm tinggi: 40 cm
10 m 15 m 20 m 25 m 30 m 35 m 10"/8x 15"/12x 20"/17x 25"/23x 30"/28x 30"/33x 20"/20x 25"/25x 30"/30x 35"/35x 40"/40x 45"/45x 8x 12x 16x 19x 22x 25x 10"/8x 15"/12x 20"/17x 25"/23x 30"/28x 30"/30x 4x5bh 4x10bh 10x5bh 7x10bh 9x10bh 10x10bh 5x 7x 9x 11x 13x 15x
b. Target latihan Taruni Diklat Pembentukan pada UPT di Lingkungan BPSDM Perhubungan Tabel 6. 2 Target latihan Taruni NO
NAMA
Bln 1
Bln 2
Bln 3
Bln 4
Bln 5
Bln 6
KETERANGAN
16' 35' 4'30" 1' 30" 45" 30' 30'
15' 32' 4' 20" 1' 25 42" 33' 40'
14' 30' 4' 15" 1' 22" 40" 35' 45'
13'30" 28' 4' 10" 1' 20 38" 37' 50'
13'15" 26' 4' 05" 1' 17" 36" 40' 55'
13' 25' 4' 1' 15" 35" 45' 60'
Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Waktu
A 1 2 3 4 5 6 7
Daya Tahan Lari 2400 m Lari 5000 m Lari 800 m Lari 400 m Lari 200 m Fartlek Cross Country
B 1 2 3 4 5 6 7
Kekuatan Push Up 1' Sit Up 1' Pull Up 1' Back Up 1' Dipping 1' One Leg Squat 1' Wall Static Squat
35 35 1 30 25 20 2'
40 40 2 35 30 25 3'
45 43 3 40 35 30 4'
50 45 4 45 40 35 5'
53 48 5 48 43 38 6'
55 50 6 50 45 40 7'
C 1
Kecepatan Lari 20 m
4"
3.7"
3.5"
3.3"
3.1"
3"
BPSDM PERHUBUNGAN
46
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 NO 2 3 4 5 6 7 D 1 2 3 4 5 6 7 8 9
NAMA Lari 30 m Lari 40 m Lari 50 m Lari 70 m Tapping Reaksi (Lari 10+20m) Motorik Shuttle Run 10 m Boomerang 5 m Body-Twist-Walk 10 m Abd. Alt. Superman Throw Tennis Ball Run 30 m, must in time Flute 1-2-3-4 Run Lader Training Walking (ball on the head)
10
Ball Jugling 30"
E
Plyometrik
1
Zig-zag one leg jump
2 3 4 5 6 7
Tuck Jump (wkt/jml) Squat Jump (wkt/jml) Clap Push Up Lateral Hurdle Jump Hurdle Jump Depth Jump
Bln 1
Bln 2
Bln 3
Bln 4
Bln 5
Bln 6
KETERANGAN
5.7" 7" 8.5" 11.5" 5" 0.65"
5.5" 6.8" 8.3" 11.3" 10" 0.6"
5.2" 6.6" 8.1" 11.1" 15" 0.55"
4.9" 6.4" 7.9" 10.9" 20" 0.5"
4.7" 6.2" 7.7" 10.7" 25" 0.47"
4.5" 6" 7.5" 10.5" 30" 0.45"
10" 10" 20" 10x5" 10 m 30% 35% 3 jns
9.5" 9.5" 15" 10x8" 15 m 25% 30% 4 jns
9" 9" 12" 10x10" 20 m 20% 25% 5 jns
8.5" 8.5" 10" 10x15" 25 m 15% 20% 6 jns
8.2" 8.2" 7" 50x2" 30 m 10% 15% 8 jns
8" 8" 5" 50x1" 35 m 5% 10% 10 jns
Kelincahan Kelincahan Keseimbangan Keseimbangan Ketepatan Antisipasi Konsen-Reaksi Koordinasi
10 m 5x
15 m 5x
20 m 10x
25 m 10x
30 m 15x
35 m 15x
Kinestetik Kinestetik 2 grs //, 50 cm Berturut-2 Berturut-2 Berturut-2 tinggi: 40 cm tinggi: 40 cm tinggi: 40 cm
10 m 15 m 20 m 25 m 30 m 35 m 10"/5x 15"/10x 20"/15x 25"/20x 30"/25x 30"/30x 20"/15x 25"/20x 30"/25x 35"/30x 40"/35x 45"/40x 5x 8x 12x 15x 18x 20x 10"/5x 15"/10x 20"/15x 25"/20x 30"/25x 30"/28x 3x5bh 3x10bh 7x5bh 5x10bh 7x10bh 8x10bh 3x 5x 7x 9x 11x 12x
BPSDM PERHUBUNGAN
47
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 2. Program latihan fisik semester 1 Tabel 6. 3 Latihan fisik semester 1 (minggu 1 bulan 1 ) HARI
SENIN
MATERI
HARI
Motorik Pemanasan : - Stretching Statis, Jogging 5 mnt., Stretching Dinamis, Sprint 20m (3x). Inti : - Running ABC (10mnt) - Shuttle Run (10m) 5x. (20mnt) - Running Among The Cones (20mnt) * Interval 5 mnt. Pendinginan : - Jogging 5 mnt., Relaksasi, Stretching Statis.
KAMIS
MATERI Kecepatan Pemanasan : - Stretching Statis, Jogging 5 mnt., Stretching Dinamis, Sprint 20m (3x). Inti : - Sprint 6 x 50m (20mnt) * Interval 5 mnt. - Sprint 8 x 30m (20mnt) Pendinginan : - Jogging 5 mnt., Relaksasi, Stretching Statis.
Dy Tahan
SELASA
Pemanasan : - Stretching Statis, Jogging 5 mnt., Stretching Dinamis, Sprint 20m (3x). Inti : - Long Distance Running. (30mnt) (Cross country)
Dy Tahan
JUMAT
Pendinginan : - Jogging 5 mnt., Relaksasi, Stretching Statis.
RABU
Kekuatan Pemanasan : - Stretching Statis, Jogging 5 mnt., Stretching Dinamis, Sprint 20m (3x). Inti : - Push Up 1 mnt. (2x) (10mnt) - Sit Up 1 mnt. (2x) (10mnt) * Interval 5 mnt. - Static Squat at The Wall 1 mnt. (3x) (15mnt) Pendinginan : - Jogging 5 mnt., Relaksasi, Stretching Statis.
Pemanasan : - Stretching Statis, Jogging 5 mnt., Stretching Dinamis, Sprint 20m (3x). Inti : - Long Distance Running (20mnt) * Interval 10 mnt. - Long Distance Running (20mnt) Pendinginan : - Jogging 5 mnt., Relaksasi, Stretching Statis. Istirahat
SABTU
Off Season
BPSDM PERHUBUNGAN
48
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 Tabel 6. 4 Latihan fisik semester 1 (minggu 2 bulan 1) HARI
MATERI
HARI
MATERI
Motorik
SENIN
Pemanasan : - Stretching Statis, Jogging 5 mnt., Stretching Dinamis, Sprint 20m (3x). Inti : - Run 30m in time (5x) (10mnt) - Body Twist Walk (10m) 2x3 (20mnt) - Flute 1-2-3-4 Run (20mnt) * Interval 5 mnt. Pendinginan : - Jogging 5 mnt., Relaksasi, Stretching Statis.
Kecepatan
KAMIS
Pemanasan : - Stretching Statis, Jogging 5 mnt., Stretching Dinamis, Sprint 20m (3x). Inti : - Tapping 10 x 5" (15mnt) - Sprint 7 x 40m (20mnt) - Sprint 10 x 20m (20mnt) - Backward Sprint 20 x 10m (10mnt) Pendinginan : - Jogging 5 mnt., Relaksasi, Stretching Statis.
Dy Tahan
SELASA
Pemanasan : - Stretching Statis, Jogging 5 mnt., Stretching Dinamis, Sprint 20m (3x). Inti : - Long Distance Running. (35mnt) (Cross country)
Dy Tahan
JUMAT
Pendinginan : - Jogging 5 mnt., Relaksasi, Stretching Statis.
Pemanasan : - Stretching Statis, Jogging 5 mnt., Stretching Dinamis, Jumping Jack. Inti : - Fartlek (60mnt) 3 x 15 mnt. * Interval 5 mnt. Pendinginan : - Jogging 5 mnt., Relaksasi, Stretching Statis.
Kekuatan
RABU
Pemanasan : - Stretching Statis, Jogging 5 mnt., Stretching Dinamis, Sprint 20m (3x). Inti : - Push Up 1 mnt (2x) (10mnt) - Sit Up 1 mnt (2x) (10mnt) - Back Up 1 mnt (2x) (10mnt) - Dipping 1 mnt (2x) (10mnt) *Interval 5 mnt. Pendinginan : - Jogging 5 mnt., Releksasi, Stretching Statis.
Istirahat
SABTU
Off Season
BPSDM PERHUBUNGAN
49
Pedoman Pola Pengasuhan Taruna 2014 Tabel 6. 5 Latihan fisik semester 1 (minggu 3 bulan 1) HARI
MATERI
HARI
MATERI
Motorik
SENIN
Pemanasan : - Stretching Statis, Jogging 5 mnt., Stretching Dinamis, Sprint 20m (3x). Inti : - Running ABC (10mnt) - Shuttle Run (10m) 5x. (20mnt) - Running Among The Cones (20mnt) * Interval 5 mnt. Pendinginan : - Jogging 5 mnt., Relaksasi, Stretching Statis.
Kecepatan
KAMIS
Pemanasan : - Stretching Statis, Jogging 5 mnt., Stretching Dinamis, Sprint 20m (3x). Inti : - Sprint 6 x 50m (20mnt) * Interval 5 mnt. - Sprint 8 x 30m (20mnt) Pendinginan : - Jogging 5 mnt., Relaksasi, Stretching Statis.
Dy Tahan
SELASA
Pemanasan : - Stretching Statis, Jogging 5 mnt., Stretching Dinamis, Sprint 20m (3x). Inti : - Long Distance Running. (30mnt) (Cross country)
Dy Tahan
JUMAT
Pendinginan : - Jogging 5 mnt., Relaksasi, Stretching Statis.
RABU
Kekuatan Pemanasan : - Stretching Statis, Jogging 5 mnt., Stretching Dinamis, Sprint 20m (3x). Inti : - Push Up 1 mnt. (2x) (10mnt) - Sit Up 1 mnt. (2x) (10mnt) * Interval 5 mnt. - Static Squat at The Wall 1.5 mnt. (3x) (15mnt) Pendinginan : - Jogging 5 mnt., Relaksasi, Stretching Statis.
Pemanasan : - Stretching Statis, Jogging 5 mnt., Stretching Dinamis, Jumping Jack. Inti : - Game Beberapa Cabor (60mnt) Sepakbola, Bolabasket, Bolavoli, dll. Pendinginan : - Jogging 5 mnt., Relaksasi, Stretching Statis. Istirahat
SABTU
Off Season
BPSDM PERHUBUNGAN
50