BPM BUKU PANDUAN MAHASISWA OROMAKSILOFASIAL 2 SEMESTER VI TAHUN AKADEMIK 2014-2015
BLOK 3.6.12
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1
BUKU PANDUAN MAHASISWA
BLOK 3.6.12 OROMAKSILOFASIAL 2 SEMESTER VI TAHUN AKADEMIK 2014-2015 Penyusun : Kartika Andari Wulan, drg, SpPros Fatima, drg, spPros Diwya Nugrahini Hapsari, drg, spPros Miftakhul Cahyati, drg, spPM Esther Lodra, drg, spBM Purbo Seputro, drg Delvi Fitriani, drg, M.Kes Editor : Dental Education Unit PSPDG Desain & Layout : Tim Sekretariat Blok Semester Genap
Edisi Cetakan : Ed. 5, April 2015 PSPDG FK UB
2
LEMBAR PENGESAHAN Buku Panduan Mahasiswa (BPM) Blok 3.6.12 ini telah disusun berdasarkan kurikulum dan standar prosedur yang telah ditetapkan serta dinyatakan sah untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, April 2015 KPS Pendidikan Dokter Gigi,
Ketua DEU,
TTD
TTD
Dr.M.Chair.Effendy, SU., spKGA NIP. 19530618 197912 1 005
Dr.Nur Permatasari, drg, MS NIP. 19601005 199103 2 001 Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya TTD Dr. Sri Andarani, dr, MKes NIP. 19580414 198701 2 001
3
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-Nya Buku Panduan Mahasiswa (BPM) Blok 12 TA. 2014/2015 dapat diselesaikan dengan baik. Buku ini merupakan pedoman pembelajaran blok 3.6.12 semester 6 tahun ajaran 2014/2015 bagi mahasiswa program studi pendidikan dokter gigi yang menjalani pembelajaran akademik. Adapun strategi pembelajaran yang diterapkan pada blok 3.6.12 adalah student centered-learning atau pembelajaran aktif dengan menggunakan metode problem based-learning dan problem solving (case based learning) yang kurikulumnya mengacu kepada Standar Kompetensi Pendidikan Dokter Gigi ditetapkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia. Buku Panduan Mahasiswa (BPM) Blok 3.6.12 ini memuat integrasi beberapa mata ajar yang tergabung dalam blok ini, antara lain mata ajar Prostodonsia, Ilmu Penyakit Mulut, Bedah Mulut, Psikiatri, Neurologi dan Radiologi Kedokteran Gigi. Kompetensi utama yang diharapkan untuk tercapai adalah pemahaman mengenai kelainan/penyakit oromaksilofasial dan manifestasinya dalam rongga mulut pada pasien non/kompromis medik berikut tata laksana rehabilitasi oromaksilofasial dan kondisi kejiwaan yang membutuhkan penanganan secara profesional. Semoga buku panduan ini bermanfaat bagi mahasiswa serta seluruh komponen terkait dalam proses kegiatan belajar mengajar di Program Studi Ppendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Malang, April 2015 Penanggung Jawab Blok 3.6.12 Kartika Andari Wulan, drg, Sp.Pros NIP. 1979011 20091 2 003
4
DAFTAR ISI Lembar Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Penyusun Modul Blok (Tim Blok dan Narasumber) Bab 1. Deskripsi dan Sasaran Pembelajaran Blok Bab 2. Topic Tree Bab 3. Kegiatan dan Metode Pembelajaran Blok Bab 4. Modul dan Topik Pembelajaran Blok Bab 5. Produk Blok Bab 6. Evaluasi Proses Pembelajaran dan Penilaian 6.1.
Nilai Lulus Mata Ajar dalam Sistem Blok 6.1.1. Sistem penilaian berdasarkan acuan Universitas Brawijaya dalam nilai angka mutu, huruf mutu, bobot dan sebutan.
6.2.
Assessment 6.2.1. Bentuk dan Proses Assessment 6.2.2. Sistem Penilaian
Bab 7. Tata Tertib Lampiran : 1.
Jadwal Kegiatan Blok 3.6.12
2.
Topik Kegiatan Skill’s Lab Prostodonsia 2
3.
Format Makalah Tutorial Problem-based Learning
4.
Format Makalah Tutorial Case-based Learning (Problem Solving)
5
DAFTAR PENYUSUN MODUL BLOK KOORDINATOR BLOK : drg. Kartika Andari W, Sp.Pros WAKIL : drg. Fatima, spPros NARASUMBER : drg. Diwya Nugrahini Hapsari, Sp.Pros : drg. Esther, Sp.BM (BEDAH MULUT) : drg. Miftakhul Cahyati, Sp.PM (IPM) : drg. Purbo Seputro (RKG) : drg. Delvi Fitriani, M.Kes (IMKG) SKENARIO
PENANGGUNG JAWAB
NARASUMBER drg. Kartika Andari Wulan, Sp.Pros drg. Miftakhul Cahyati, Sp.PM drg. Purbo Seputro
1
drg. Kartika Andari W, Sp.Pros
2
drg. Kartika Andari W, Sp.Pros
drg. Kartika Andari Wulan, Sp.Pros drg. Esther Lodra, Sp.BM drg. Delvi Fitriani, MKes
3
drg. Fatima, Sp.Pros
drg. Fatima, Sp.Pros drg. Miftakhul Cahyati, Sp.PM
4
drg. Diwya Nugrahini H, Sp.Pros
drg. Diwya Nugrahini H, Sp.Pros drg. Esther Lodra, Sp.BM drg. Purbo Seputro
5
drg. Kartika Andari W, Sp.Pros
drg. Diwya Nugrahini H Sp.Pros drg. Miftakhul Cahyati, Sp.PM
6
drg. Fatima, Sp.Pros
7
drg. Diwya Nugrahini H, Sp.Pros
drg. drg. drg. drg. drg. drg. drg. drg.
Kartika Andari W, Sp.Pros Diwya Nugrahini H, Sp.Pros Fatima, Sp.Pros Miftakhul Cahyati, Sp.PM Kartika Andari W, Sp.Pros Diwya Nugrahini H, Sp.Pros Fatima, Sp.Pros Esther Lodra, Sp.BM
6
BAB 1 DESKRIPSI DAN SASARAN PEMBELAJARAN BLOK 1.1 DESKRIPSI BLOK Blok 3.6.12 Oromaksilofasial 2 merupakan integrasi antara ilmu Prostodonsia, Bedah Mulut, Ilmu Penyakit Mulut, Radiologi Kedokteran Gigi, Ilmu Material Kedokteran Gigi dan Neurologi-Psikiatri. Pada blok ini akan dipelajari mengenai rehabilitasi oromaksilofasial dengan menggunakan gigi tiruan lepasan pada pasien non-kompromis medik maupun pasien kompromis medik yang disertai kelainan/penyakit sistemik yang bermanifestasi di rongga mulut; mempelajari penatalaksanaan klinis dan laboratoris tindakan rehabilitasi oromaksilofasial pada pasien non- kompromis medik / kompromis medik secara holistik dan komprehensif berikut interpretasi pemeriksaan penunjang; serta analisis kondisi psikologis, sosio-ekonomi dan perilaku pasien yang memerlukan perawatan khusus secara profesional. Aspek-aspek tersebut di atas dipelajari melalui berbagai skenario kasus yang dapat memicu kedalaman pembelajaran dan kemampuan pemecahan masalah. Skenario kasus tersebut juga diselaraskan dengan kegiatan skill’s lab dan perkuliahan yang bersifat pengayaan untuk menambah dan memperkuat wawasan mahasiswa.
1.2 SASARAN PEMBELAJARAN BLOK A. Sasaran Belajar Terminal Pada akhir kegiatan pembelajaran blok diharapkan mahasiswa: 1. Mampu menjelaskan dan melakukan tata laksana rehabilitasi oromaksilofasial menggunakan gigi tiruan lepasan berikut penanggulangan masalah-masalah pasca pemasangan gigi tiruan lepasan pada pasien kompromis medik secara holistik dan komprehensif. 2. Mampu menjelaskan dan melakukan tata laksana bedah preprostetik dan kelainan TMJ secara holistik dan komprehensif. 3. Mampu menjelaskan dan melakukan tata laksana kelainan/penyakit sistemik yang bermanifestasi di rongga mulut pasien kompromis medik secara holistik dan komprehensif. 4. Mampu mengidentifikasi kondisi psikologis-sosial-ekonomi dan menganalisis perilaku pasien yang memerlukan perawatan khusus secara profesional.
7
B. Sasaran Belajar Penunjang Pada akhir kegiatan pembelajaran blok diharapkan mahasiswa: 1. Mampu menjelaskan dan melakukan prosedur penegakan diagnosis dan rencana perawatan di bidang prostodonsia terkait dengan gigi tiruan lepasan. 2. Mampu memahami dan menjelaskan prinsip biomekanika gigi tiruan lepasan dan menggambar desain gigi tiruan. 3. Mampu memahami dan melakukan prosedur penegakan diagnosis dan rencana perawatan di bidang ilmu penyakit mulut terkait dengan kelainan/penyakit neurologi oromaksilofasial dan sistemik, defisiensi nutrisi dan defisiensi imun (HIV) berikut interpretasi pemeriksaan penunjang. 4. Mampu memahami dan melakukan prosedur penegakan diagnosis dan rencana perawatan pada kelainan TMJ berikut interpretasi pemeriksaan radiografik TMJ. 5. Mampu menjelaskan dan melakukan tata laksana klinis dan laboratoris untuk gigi tiruan lengkap dan gigi tiruan sebagian lepasan untuk merehabilitasi oromaksilofasial. 6. Mampu menjelaskan dan melakukan tata laksana klinis bedah prostetik. 7. Mampu menjelaskan dan melakukan tata laksana klinis dan laboratoris pada penanganan problema pasca insersi gigi tiruan lepasan.
8
BAB 2 TOPIC TREE OROMAKSILOFASIAL 2 SEDERHANA GIGI TIRUAN LENGKAP
KOMPLEKS
SEDERHANA
REHABILITASI OROMAKSILOFASIAL
GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN
KOMPLEKS
PROBLEMA PASCA INSERSI GIGI TIRUAN LEPASAN
BEDAH PREPROSTETIK
BEDAH MULUT DAN MAKSILOFASIAL
TRAUMA KELAINAN TMJ NON TRAUMA
KELAINAN NEUROLOGIS OROMAKSILOFASIAL
MANIFESTASI ORAL PENY.MULUT PADA PASIEN KOMPROMIS MEDIK
KELAINAN NEUROLOGIS SISTEMIK
DEFISIENSI VITAMIN
DEFISIENSI IMUN (HIV)
KONDISI PSIKO-SOSIAL PASIEN GERIATRI DAN KOMPROMIS MEDIS
9
BAB 3 KEGIATAN DAN METODE PEMBELAJARAN BLOK Kegiatan dan metode pembelajaran pada blok 3.6.12 meliputi : 1. Problem-Based Learning (PBL) Merupakan kegiatan pembelajaran berdasarkan masalah/skenario kasus yang diberikan melalui tutorial/diskusi kelompok terdiri dari 8-12 mahasiswa/kelompok dengan berpedoman pada Seven Jumps. Masalah/skenario kasus yang digunakan merupakan deskripsi suatu fenomena atau peristiwa yang membutuhkan penjelasan lebih mendalam terkait suatu proses, mekanisme atau prinsip. Diskusi kelompok dilakukan 2 (dua) kali tatap muka dalam setiap minggunya untuk per skenario kasus dengan dipandu oleh fasilitator yang berperan untuk mengarahkan jalannya diskusi tetapi tidak menjadi narasumber (content expert). Pada prinsipnya, diskusi kelompok PBL berfokus pada proses identifikasi masalah dan penjelasan fenomena atau peristiwa yang terjadi di dalam skenario kasus PBL untuk mengasah kemampuan berpikir kritis, pembelajaran mandiri, kerjasama dalam tim dan menstimulasi ketrampilan memecahkan masalah mahasiswa. Mahasiswa secara mandiri menyusun kebutuhan belajarnya karena proses belajar merupakan kegiatan aktif untuk memahami dan menyusun pengetahuan yang dibutuhkan, bukan semata-mata kegiatan pasif menghafal pengetahuan. Sehingga diharapkan, mahasiswa akanmemiliki pemahaman yang mendalam terkait topik yang didiskusikan dan mampu mengaplikasikan pengetahuannya tersebut dalam situasi klinis sehari-hari. 2. Case-Based Learning (CBL) – Problem Solving Merupakan metode pembelajaran yang menggunakan prinsip problem-based learning tetapi lebih ditekankan pada aplikasi hasil pembelajaran yang didapat oleh mahasiswa ke dalam situasi klinik untuk mendapatkan pemecahan masalah. Metode ini digunakan berdasarkan pertimbangan bahwa belajar dan mengingat ilmu pengetahuan akan lebih mudah dilakukan apabila mahasiswa dapat mengkaitkan dan mengaplikasikannya pada kasus-kasus pasien yang akan ditemuinya di situasi klinik. Diskusi kelompok menggunakan skenario kasus klinik yang didiskusikan saat tutorial/diskusi kelompok (8-12 mahasiswa/kelompok) dalam 1 (satu) kali tatap muka dengan dipandu oleh fasilitator. Berbeda dengan PBL, skenario kasus klinik diberikan beberapa hari sebelum diskusi kelompok (advanced preparation) agar mahasiswa dapat mempersiapkan bekal ilmu pengetahuan yang menunjang proses kreatif untuk mencari pemecahan masalah. Skenario kasus klinik yang digunakan terintegrasi dengan pembelajaran dalam blok sehingga saat melakukan case-based learning, mahasiswa dapat memanfaatkan prior knowledge yang dimilikinya secara optimal. Apabila saat diskusi, mahasiswa menemui kesulitan dalam mencari pemecahan masalah maka fasilitator dapat memberikan stimulasi atau informasi tambahan yang dapat membantu mahasiswa untuk mencari pemecahan
10
masalahnya. Sehingga di akhir diskusi, tercapai suatu kesepakatan solusi dari permasalahan yang dihadapi. Facione (2007) mengemukakan bahwa seorang pemecah masalah, bekerja mencari solusi permasalahannya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait kasus/masalah yang dihadapinya pada orang lain di dalam kelompoknya. Pertanyaan yang diajukan mengikuti panduan “IDEALS” yaitu Identify, Define, Enumerate, Analyze, List, dan Self-Correct: I Identify the Problem: What is the real question we are facing? D Define the Context: What are the facts that frame this problem? E Enumerate the Choices: What are plausible options? A Analyze Options: What is the best course of action? L List Reasons Explicitly: Why is this the best course of action? S Self-Correct: Look at it again … What did we miss? Teknik IDEAL akan membantu mahasiswa melakukan proses berpikir kritis dan mengoptimalkan kemampuan berkolaborasi dengan anggota kelompok selama pembelajaran 3. Self-Directed Learning (Belajar Mandiri) Menurut Knowles (1975), self-directed learning (SDL) merupakan proses dimana seseorang berinisiatif sendiri dengan atau tanpa bantuan dari orang lain untuk menentukan kebutuhan belajarnya, memformulasikan tujuan belajar, mengidentifikasi dan memanfaatkan sumber belajarnya (bertanya pada narasumber atau membaca sumber pustakanya), memilih dan mengimplementasikan strategi belajar yang sesuai untuk dirinya dan mengevaluasi hasil belajarnya secara mandiri. Keterampilan ini dibutuhkan oleh mahasiswa untuk menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat (life long learner) yang akan menunjang pengembangan diri mahasiswa sebagai seorang tenaga kesehatan yang kompeten dan profesional. Pada kegiatan blok ini, hasil belajar mandiri didokumentasikan dalam bentuk log book (individu) dan makalah laporan kelompok. 4. Lecture-Based Learning (LBL) Pada blok ini terbagi menjadi : a. Kuliah Pengayaan Merupakan kegiatan perkuliahan konvensional yang bertujuan untuk memperkaya wawasan mahasiswa dan mengklarifikasi seluruh materi terkait topik yang telah didiskusikan oleh mahasiswa ketika tutorial PBL dan Problem Solving sehingga mahasiswa memiliki kesamaan persepsi isi material terkait topik pembelajaran. Kuliah pengayaan dilakukan setelah tutorial PBL dan Problem Solving oleh narasumber blok yang mengampu topik tersebut di setiap minggu.
11
b. Kuliah Pakar dan Mini Lecture Merupakan kegiatan perkuliahan konvensional yang sifatnya nice to know untuk menambah wawasan terkait topik tertentu selain dari materi pembelajaran blok yang telah diberikan. Kuliah pakar dan mini lecture diberikan sesuai kebutuhan blok oleh narasumber tamu atau blok. 5. PreClinical Skill’s Practice (Skill’s Lab) Merupakan kegiatan yang melatih mahasiswa untuk menguasai keterampilan klinik yang nantinya dibutuhkan dalam melakukan perawatan pada pasien. Topik kegiatan ini menyesuaikan topik pembelajaran blok tiap minggunya sehingga diharapkan setelah mahasiswa memahami teori yang mendukung, mahasiswa dapat mensimulasikan dan mengaplikasikan teori tersebut pada kegiatan skill’s lab.
12
BAB 4 MODUL DAN TOPIK PEMBELAJARAN BLOK 4.1 MODUL 1 : REHABILITASI OROMAKSILOFASIAL DAN MANAJEMEN PERILAKU PADA PASIEN KOMPROMIS MEDIK TOPIK 1. REHABILITASI GIGI TIRUAN LENGKAP DAN NEUROLOGIS-OROMAKSILOFASIAL DISERTAI MANAJEMEN PASIEN
KELAINAN PERILAKU
Referensi Pustaka: 1. FJ Harty, R Ogston. Kamus Kedokteran Gigi. 1995. Terjemahan EGC. 2. Academy of Prosthodontics. The Glossary of Prosthodontics terms. Vol 93 No 1. 2005. The Journal of Prosthetic Dentistry. 3. AO Rahn, CM Heartwell. Textbook of Complete Dentures. 5th ed, 1993. Lea & Febiger Pub, London. 4. Zarb GA, Bolender CL, Carlsson GE. Boucher’s Prosthodontic Treatment for Edentulous patients. 11th ed, 1997. 5. Watt DM; MacGregor AR. Designing Complete Denture. WB Saunders. 6. MacEntee MI. Complete Dentures: A Clinical Pathway. 1999. Quintessences 7. Neill DJ; Nairn RI. Complete Denture Prosthetics. 3rd ed. 1990. ButterworthHeinemann 8. JA Hobkirk. A Colour Atlas of Complete Dentures. Wolfe. 9. Grant AA; Heath JR; McCord JF. Complete Prosthodontics: Problems, Diagnosis and Management. 1994. Wolfe 10. Basker RM; Davenport JC. Prosthetic treatment of the edentulous patient. 4th ed. 2002. Blackwell. 11. Little JW; Falace DA; Miller CS; Rhodus NL. Dental Management of the medically compromised patient. 7th ed, 2008. Mosby Elsevier. 12. Pedersen PH; Harald L. Textbook of Geriatric Dentistry. 2nd ed. 1996. Munksgaard. 13. Lamster IB. Improving Oral Health for the elderly: an Interdiscplinary Approach. 2008. Springer 14. WE McDevitt. Anatomi Fungsional dari Sistem Pengunyahan (Functional Anatomy of the Masticatory System). 1992. Terjemahan EGC. 15. DM Watt, AR MacGregor. Membuat Desain Gigi Tiruan Lengkap (Designing Complete Dentures). 1992. Terjemahan Hipokrates. 16. Ny. Itjiningsih WH, drg. Gigi Tiruan Lepas Lengkap. 1996. EGC 17. GreenbergM; Glick M (2008). Burket’s Oral Medicine Diagnosis & Treatment. 11th ed. Hamilton:BC Decker Inc 18. Neville BW; Damn DD; Allen CM; Bouquot JE (2009). Oral & Maxillofacial pathology.3rd ed. WB Saunders.
13
19. Regezi JA, Sciubba JJ, Jordan RCK (2008). Oral Pathology Clinical Pathologic Correlation. 5th ed. WB Saunders 20. Scully C.Oral and Maxillofacial Medicine The Basis of Diagnosis and Treatment. 2004. Edinburgh: Wright 21. Field A, Longman L, Tyldesley WR. Tyldesley’s Oral Medicine. 5th ed. 2003. New York: Oxford University Press 22.Pharoah MJ, White SC. Oral Radiology: Principles and Interpretation. St.Louis, Missouri. Mosby Inc, 2004. 23.Whaites E. Essentials of Dental Radiography and Radiology. 3rd ed. Churchill Livingstone, 2003. 24. Olaf E, Langland, Roher, P Langlais. John W. Preece. Principles of Dental Imaging. 2nd ed. Lippicont Williams & Willkins, 2002. TOPIK 2. PENATALAKSANAAN GIGI TIRUAN LENGKAP (GTL) DAN BEDAH PREPROSTETIK Referensi Pustaka: 1. FJ Harty, R Ogston. Kamus Kedokteran Gigi. 1995. Terjemahan EGC. 2. Academy of Prosthodontics. The Glossary of Prosthodontics terms. Vol 93 No 1. 2005. The Journal of Prosthetic Dentistry. 3. AO Rahn, CM Heartwell. Textbook of Complete Dentures. 5th ed, 1993. Lea & Febiger Pub, London. 4. Zarb GA, Bolender CL, Carlsson GE. Boucher’s Prosthodontic Treatment for Edentulous patients. 11th ed, 1997. 5. Watt DM; MacGregor AR. Designing Complete Denture. WB Saunders. 6. MacEntee MI. Complete Dentures: A Clinical Pathway. 1999. Quintessences 7. Neill DJ; Nairn RI. Complete Denture Prosthetics. 3rd ed. 1990. ButterworthHeinemann 8. JA Hobkirk. A Colour Atlas of Complete Dentures. Wolfe. 9. Muraoka H. A Colour Atlas of Complete Denture Fabrication: A Clinical Techniques Using Interim Dentures. 1989. Quintessence. 10. Morrow RM; Rudd KD; Eissmann HF. Dental Laboratory Procedures:Complete Dentures. Vol 1. 1980. 11. JP Okeson. Management of Temporomandibular Disorders & Occlusion. 2nd ed, 1989. MOSBY. 12. PE Dawson. Evaluation, Diagnosis & Treatment of Occlusal Problems. 1974. MOSBY. 13. Ramfjord, Ash. Occlusion. 3rd ed, 1983. SAUNDERS. 14. RE Jordan et al. Kraus’s Dental Anatomy & Occlusion. 2nd ed, 1992. MOSBY. 15. AP Howat; Capp NJ; Barret NVJ. A Colour Atlas of Occlusion & Malocclusion. 1991. WOLFE. 16. Starshak TJ. Preprosthetic Oral Surgery. 1971. Mosby
14
17. Kruger, 1984, Oral and Maxillofacial Surgery, 6th ed, C.V Mosby Company, St. Lois, Toronto. 18. Archer, W.H. 1975. Oral and Maxillofacial Surgery. Vol. I & II. 5th ed. Philadelphia & London : W.B. Saunders Co. 19. Birn, H. & Winter, J.E. 1975. Manual of Minor Oral Surgery. Philadelphia, London & Toronto. W.B. Saunders Co. 20. Dimitroulis G. 1997. A Synopsis of Minor Surgery. 1st ed. Oxford. Reed Educational and Professional Publising Ltd 21. Gans, B.J. (1972) : Atlas of Oral Surgery. 1st ed., St. Louis, The CV. Mosby Co. 22. HJ Wilson et al. Dental Technology and Materials for Student. 8th ed, 1987. Blackwell Scient.Pub. 23. Powers JM; Sakaguchi RL. Craig’s Restorative Dental Materials. 12th ed. 2006. Mosby TOPIK 3. GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN (GTSL) GANGGUAN/KELAINAN SENDI RAHANG (TMJ) NON TRAUMA
DAN
Referensi Pustaka: 1. FJ Harty, R Ogston. Kamus Kedokteran Gigi. 1995. Terjemahan EGC. 2. Academy of Prosthodontics. The Glossary of Prosthodontics terms. Vol 93 No 1. 2005. The Journal of Prosthetic Dentistry. 3. Grant, Johnson. Removable Denture Proshodontics. 2nd ed, 1992. Churchill Livingstone. 4. AJ Krol et al. Removable Partial Denture Design, Outline Syllabus. 5th ed, 1999. Indent Pub, USA. 5. Stratton, Wiebelt. An Atlas of Removable Partial Denture Design. 1988. Quint Pub. 6. Davenport et al. A Colour Atlas of Removable Partial Denture.1989. WOLFE. 7. Carr et al. McCracken’s Removable Partial Prosthodontics. 11th ed, 2005. Elsevier Mosby. 8. OsborneJ; Lammie GA. Partial Dentures. 4th ed, 1974. Blackwell Scientific Pub. 9. Lechner SK; MacGregor AR. Removable Prosthodontics : a case-oriented manual of treatment planning. 1994.Mosby 10. Stewart KL; Rudd KD; WA Kuebker. Clinical Removable Partial Prosthodontics. 2nd ed. 1992. Ishiyaku Euro America. 11. DM Watt, AR MacGregor. Penentuan Desain Gigi Tiruan Sebagian Lepasan. 1993. Terjemahan Hipokrates. 12. HA Gunadi dkk. Buku Ajar Ilmu Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Jilid I & II. 1995. Hipokrates. 13. DJ Neill, JD Walter. Buku Pintar Gigi Tiruan Sebagian Lepasan. Ed 2,1993. Terjemahan EGC. 14. Pharoah MJ, White SC. Oral Radiology: Principles and Interpretation. St.Louis, Missouri. Mosby inc, 2004.
15
15. Whaites E. Essentials of Dental Radiography and Radiology. 3rd ed. Churchill Livingstone, 2003 TOPIK 4. GIGI TIRUAN LEPASAN KOMPLEKS DAN DEFISIENSI NUTRISI Referensi Pustaka: 1. FJ Harty, R Ogston. Kamus Kedokteran Gigi. 1995. Terjemahan EGC. 2. Academy of Prosthodontics. The Glossary of Prosthodontics terms. Vol 93 No 1. 2005. The Journal of Prosthetic Dentistry. 3. Geering AH; Kundert M; Kelsey CC. Complete Denture and Overdenture Prosthetics. 1993. Thieme. 4. Brewer AA; Marrow RM. Overdentures. 2nd ed. 1980. Mosby 5. Basker RM; Harrison A; Ralph JP; Watson CJ. Overdentures in General Dental Practice. 3rd ed. 1993. 6. Regezi JA, Sciubba JJ, Jordan RCK (2008). Oral Pathology Clinical Pathologic Correlation. 5th ed. WB Saunders 7. GreenbergM; Glick M (2008). Burket’s Oral Medicine Diagnosis & Treatment. 11th ed. Hamilton:BC Decker Inc 8. Neville BW; Damn DD; Allen CM; Bouquot JE (2009). Oral & Maxillofacial pathology.3rd ed. WB Saunders. TOPIK 5.PROBLEMA PASCA INSERSI GT LEPASAN DAN PENYAKIT/KELAINAN NEUROLOGIS-SISTEMIK Referensi Pustaka: 1. FJ Harty, R Ogston. Kamus Kedokteran Gigi. 1995. Terjemahan EGC. 2. Academy of Prosthodontics. The Glossary of Prosthodontics terms. Vol 93 No 1. 2005. The Journal of Prosthetic Dentistry. 3. AO Rahn, CM Heartwell. Textbook of Complete Dentures. 5th ed, 1993. Lea & Febiger Pub, London. 4. Zarb GA, Bolender CL, Carlsson GE. Boucher’s Prosthodontic Treatment for Edentulous patients. 11th ed, 1997. 5. Watt DM; MacGregor AR. Designing Complete Denture. WB Saunders. 6. MacEntee MI. Complete Dentures: A Clinical Pathway. 1999. Quintessences 7. Neill DJ; Nairn RI. Complete Denture Prosthetics. 3rd ed. 1990. ButterworthHeinemann 8. JA Hobkirk. A Colour Atlas of Complete Dentures. Wolfe. 9. Grant AA; Heath JR; McCord JF. Complete Prosthodontics: Problems, Diagnosis and Management. 1994. Wolfe 10. Muraoka H. A Colour Atlas of Complete Denture Fabrication: A Clinical Techniques Using Interim Dentures. 1989. Quintessence.
16
11. Morrow RM; Rudd KD; Eissmann HF. Dental Laboratory Procedures:Complete Dentures. Vol 1. 1980. 12. GreenbergM; Glick M (2008). Burket’s Oral Medicine Diagnosis & Treatment. 11th ed. Hamilton:BC Decker Inc 13. Neville BW; Damn DD; Allen CM; Bouquot JE (2009). Oral & Maxillofacial pathology.3rd ed. WB Saunders. 14. Regezi JA, Sciubba JJ, Jordan RCK (2008). Oral Pathology Clinical Pathologic Correlation. 5th ed. WB Saunders 15. Scully C.Oral and Maxillofacial Medicine The Basis of Diagnosis and Treatment. 2004. Edinburgh: Wright 16. Field A, Longman L, Tyldesley WR. Tyldesley’s Oral Medicine. 5th ed. 2003. New York: Oxford University Press TOPIK 6. CASE-BASED LEARNING (PROBLEM SOLVING) Skenario 1. PROSTODONSIA – ILMU PENYAKIT MULUT TOPIK 7. CASE-BASED LEARNING (PROBLEM SOLVING) Skenario 2. PROSTODONSIA – ILMU BEDAH MULUT
17
BAB 5 PRODUK BLOK Pada blok ini, mahasiswa mempunyai kewajiban untuk membuat produk blok. Produk blok yang harus dibuat mahasiswa adalah : 5.1. LOG BOOK Merupakan rangkuman hasil belajar mandiri baik secara individu atau diskusi kelompok. Setiap mahasiswa wajib mempunyai Log book yang ditulis dengan tulisan tangan yang rapi dan jelas. Log book berisikan informasi terkait pembahasan learning issues dan pencapaian sasaran pembelajaran yang didapatkan dari referensi pustaka ilmiah yang sahih dan terpercaya (tidak berasal dari catatan blog atau portal wikipedia) dan bukan merupakan catatan hasil pembagian tugas melainkan keseluruhan catatan hasil temuan informasi. Referensi pustaka yang menjadi acuan penulisan log book juga dicantumkan. Log book dievaluasi dan dinilai oleh Fasilitator pada saat diskusi kelompok 2. 5.2. MAKALAH LAPORAN KELOMPOK Merupakan hasil diskusi kelompok untuk setiap topik dan skenario yang dipelajari pada tutorial problem based learning dan tutorial problem solving, yang dirangkum menjadi suatu laporan kelompok. Bertujuan untuk menggambarkan pemahaman materi dan pencapaian sasaran pembelajaran dalam tiap-tiap topik dan skenario. Format Laporan Kelompok terlampir.
18
BAB 6 EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN 6.1. 6.1.1.
6.2.
Nilai lulus mata ajar sistem Blok Sistem penilaian berdasarkan acuan universitas Brawijaya dalam nilai angka mutu, huruf mutu, bobot dan sebutan. Kisaran Angka Huruf Mutu Bobot >81 - 100
A
4
>75 - 80
B+
3,5
>69 - 75
B
3
>60 - 69
C+
2,5
>55 - 60
C
2
>50 - 55
D+
1,5
>44 - 50
D
1
≤44
E
0
Assessment
Assessment atau evaluasi keberhasilan pembelajaran dalam blok 3.6.12
meliputi kemampuan pengetahuan (kognitif), keterampilan (skill’s/psikomotorik) dan profesionalisme (sikap/afektif) mahasiswa selama proses pembelajaran blok. 6.2.1. Bentuk dan Proses pelaksanaan assessment: a. Kognitif Kegiatan penilaian pengetahuan/hasil belajar mahasiswa dilakukan melalui ujian blok yang dilaksanakan di akhir blok 3.6.12. Ujian Blok berbentuk ujian tertulis (format paper-based atau computer based test) dengan bentuk soal MCQ (Multiple Choice Question) tipe One Best Answer . Materi yang diujikan meliputi materi yang didapatkan mahasiswa dari kegiatan perkuliahan, tutorial atau diskusi kelompok PBL dan praktikum/reinforcement. Pelaksanaan ujian Blok 3.6.12 sesuai dengan jadwal kegiatan yang ditetapkan oleh tim blok dan sekretariat blok. b. Psikomotorik Kemampuan psikomotorik yang dinilai yaitu penguasaan keterampilan klinis mahasiswa dan diuji melalui ujian Keterampilan Klinis yang dilaksanakan di akhir blok. Materi yang diujikan meliputi materi yang didapatkan mahasiswa pada kegiatan Skill’s Lab Prostodonsia 2.
19
c.
Afektif (Sikap)/Profesionalisme Sikap atau profesionalisme mahasiswa dinilai selama proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan ketentuan penilaian sikap/profesionalisme yang termuat dalam manual prosedur. Apabila mahasiswa tidak hadir dalam kegiatan blok (diskusi kelompok PBL, praktikum/reinforcement dan skill’s lab) dengan alasan yang tidak dapat dipertanggunjawabkan, maka nilai sikap/profesionalisme mahasiswa pada tatap muka tersebut = 0 (nol).Kelulusan dalam penilaian ini merupakan prasyarat mahasiswa untuk dapat mengikuti ujian Blok 3.6.12 dan Skill’s Lab Prostodonsia 2. Mahasiswa yang dinyatakan lulus adalah mahasiswa yang memiliki sikap atau profesionalisme dalam kategori Baik (B+) dan Sangat Baik (A).
6.2.2. Sistem Penilaian No
Elemen Kompetensi
1.
Pengetahuan (Kognitif)
2 2.
Psikomotorik
3.
Sikap (Afektif) atau Profesionalisme
Penilaian -Makalah Laporan Kelompok -Seminar Problem Solving -Ujian Blok
Bobot
100%
- Nilai ketrampilan klinis pada Skill’s Lab - Ujian Keterampilan Klinis
100 %
Sikap dalam mengikuti Diskusi kelompok PBL dan Problem Solving
100 %
Sikap dalam mengikuti Seminar Problem Solving
100 %
Sikap dalam mengikuti Keterampilan klinis (Skill’s Lab)
100 %
Sikap dalam mengikuti Praktikum/Reinforcement
100 %
20
Nilai Batas Lulus atau nilai minimal yang harus dicapai oleh mahasiswa: a. Ujian Blok : min.75 (B+) Nilai ujian blok merupakan nilai murni ujian. Apabila nilai ujian blok < 75 (B+) maka mahasiswa diberi kesempatan untuk mengikuti ujian remidial blok. b. Akhir Blok : min. C Nilai akhir blok merupakan akumulasi penilaian kompetensi kognitif dan afektif. c. Ujian Ketrampilan Klinis/ Skill’s Lab Prostodonsia 2 : min.75 (B+) Nilai ujian ketrampilan klinis merupakan nilai murni ujian. Apabila nilai ujian utama Skill’s Lab < 75 (B+) maka mahasiswa diberi kesempatan untuk mengikuti ujian remidial Skill’s Lab. d. Akhir Skill’s Lab Prostodonsia 2 : min. 75 (B+) Nilai akhir skill’s lab merupakan akumulasi penilaian kompetensi psikomotorik dan afektif. Untuk perhitungan nilai ini, mahasiswa harus telah menyelesaikan seluruh topik pembelajaran dalam kegiatan skill’s lab.
21
BAB 7 TATA TERTIB Setiap mahasiswa wajib mentaati ketentuan yang tercantum dalam Surat Keputusan Rektor Universitas Brawijaya tentang Tata Tertib Kehidupan Kampus Universitas Brawijaya dan Peraturan Akademik yang berlaku. 7.1. Umum : a. Bersama-sama dengan civitas akademika lainnya mengembangkan tata kehidupan sebagai masyarakat ilmiah yang berbudaya, bermoral Pancasila dan berkepribadian Indonesia. b. Memantapkan dan memelihara rasa kesejawatan diantara sesama Keluarga Besar Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. c. Membantu dan berpartisipasi aktif dalam setiap penyelenggaraan programprogram kurikuler, ko-kurikuler dan ekstra kurikuler. d. Menjaga integritas sebagai calon sarjana serta taat dan loyal terhadap setiap peraturan yang berlaku di Fakultas maupun Universitas Brawijaya. e. Bersikap kesatria, sopan dan penuh rasa tanggung jawab terhadap sesama keluarga besar Universitas Brawijaya dan masyarakat luas. f. Setiap mahasiswa wajib mentaati ketentuan yang tercantum dalam Surat Keputusan Rektor No.180/SK/2003 mengenai Tata Tertib Kehidupan Kampus Universitas Brawijaya. g. Setiap mahasiswa wajib memegang teguh tata krama/sopan santun pergaulan dalam segala tingkah lakunya. h. Setiap mahasiswa wajib berpenampilan rapi, sopan, sesuai kelaziman dalam berpakaian, dilarang memakai sandal/selop, kaos tidak berkerah, celana jeans, celana ketat dan rok mini, tidak memakai perhiasan yang berlebihan. Potongan rambut yang pantas sesuai dengan kepribadiannya sebagai calon dokter gigi, bagi mahasiswa perempuan rambut terikat rapi dan bagi yang berjilbab, jilbab dimasukkan ke dalam jas praktikum saat mengikuti praktikum (Skill’s Lab) , bagi mahasiswa laki-laki rambut tidak panjang melebihi bahu. i. Setiap mahasiswa harus ikut memperhatikan dan menjaga kebersihan ruang kuliah, ruang praktikum (Skill’s Lab), lingkungan sekitarnya, termasuk halaman, taman dan WC/kamar mandi yang tersedia j. Pengumuman dan peraturan Fakultas/Jurusan/Departemen dipasang di papan pengumuman tentang perkuliahan, sedangkan pengumuman tentang kegiatan kemahasiswaan dipasang pada papan senat mahasiswa. Para mahasiswa dilarang melakukan corat-coret terhadap pengumuman yang dipasang tersebut. k. Fakultas/Departemen/Laboratorium tidak bertanggung jawab atas barang yang tertinggal/hilang di dalam kamar mahasiswa/ruang kuliah atau ruang praktikum (Skill’s Lab). l. Setiap mahasiswa diwajibkan mentaati peraturan-peraturan khusus di departemen/ laboratorium.
22
7.2.
Kuliah/Diskusi Kelompok a. Mahasiswa harus sudah ada dalam ruangan kuliah/diskusi kelompok sebelum kuliah/diskusi dimulai, tidak diperkenankan meninggalkan ruangan sebelum kuliah/diskusi selesai ataupun sebelum pengajar/fasilitator meninggalkan ruangan kuliah/diskusi kelompok. Mahasiswa dilarang masuk ruang kuliah/diskusi kelompok setelah 15 menit kuliah/diskusi kelompok dimulai. b. Mahasiswa wajib memelihara ketertiban dalam ruang kuliah/diskusi kelompok. Apabila kuliah/diskusi kelompok sudah dimulai dan dianggap terganggu karena perilaku mahasiswa, maka fasilitator berhak menghentikan kuliah/diskusi kelompok pada saat itu juga atau mengambil tindakan lain. Sedangkan kuliah/diskusi yang direncanakan diberikan hari itu dianggap telah diberikan seluruhnya. c. Kuliah/diskusi kelompok harus diikuti oleh seluruh mahasiswa yang kehadirannya dicatat dalam daftar hadir. d. Pada dasarnya seluruh kegiatan kuliah/diskusi kelompok harus diikuti oleh setiap mahasiswa. Departemen/ Laboratorium berhak menentukan batas minimal ketidak hadiran mahasiswa untuk diijinkan mengikuti ujian masingmasing, selama tidak melebihi maksimal dari keputusan yang sudah ada. e. Didalam ruang kuliah/diskusi kelompok, mahasiswa dilarang merokok, makan atau melakukan kegiatan serupa lainnya. f. Dilarang mengadakan corat-coret dengan apapun serta merusak peralatan yang ada di dalam ruang kuliah/diskusi kelompok. g. Selama kuliah/diskusi kelompok berlangsung, mahasiswa dilarang mengaktifkan penyeranta dan telepon genggam.
7.3.
Kehadiran Mahasiswa : a. Mahasiswa diwajibkan mengikuti seluruh kegiatan pendidikan (tutorial,kuliah klarifikasi blok, mini lecture, kuliah pakar, reinforcement dan skill’s lab). b. Alasan yang dapat dibenarkan untuk ketidak hadiran : 1. Sakit atau musibah - lebih dari 3 (tiga) hari dan kurang dari 1 (satu) minggu harus disertai surat Keterangan Dokter atau orang tua/wali - lebih dari 1 (satu) minggu harus disertai surat keterangan dokter yang dilegalisasi oleh Pusat Kesehatan Mahasiswa Universitas Brawijaya 2. Mendapat tugas dari Fakultas/Universitas - mahasiswa yang mendapat tugas dari fakultas/universitas harus menyerahkan copy surat penugasan kepada PJ Blok. 3. Alasan lain yang dapat dipertanggung jawabkan dan diperkenankan meninggalkan kegiatan pendidikan setelah menyerahkan surat keterangan dari dokter atau pimpinan fakultas. - Surat keterangan harus diserahkan ke Biro Administrasi Akademik (BAA) paling lambat 1 (satu) hari setelah ketidak hadiran. Kegiatan
23
pendidikan yang tertinggal dapat disusulkan dengan kegiatan yang sama atau lainnya (berdasarkan pertimbangan digantikan dengan tugas dari staf pengajar atau departemen terkait) - Meninggalkan kegiatan pendidikan karena alasan lain lebih dari 3 (tiga) hari harus sepengetahuan orangtua/wali dan disetujui oleh Pimpinan Fakultas sebelumnya. - Surat ijin harus sudah disampaikan ke BAA selambat-lambatnya 3 (tiga) hari terhitung mulai berakhirnya Surat Ijin c. Bila mahasiswa tidak melaksanakan kegiatan pendidikan, maka kehadirannya dianggap tidak memenuhi syarat sehingga tidak diijinkan mengikuti ujian, dan pengambilan mata kuliah dibatalkan (nilai = E). Mahasiswa tersebut tidak diperkenankan mengambil semester pendek dan harus mengulang mata kuliah terkait di kegiatan reguler tahun ajaran berikutnya. d. Mahasiswa diwajibkan hadir 15 menit sebelum kegiatan pendidikan dimulai. Setiap keterlambatan 15 menit akan diberi peringatan bertahap, sebagai berikut : 1. Peringatan I : berupa teguran dari staf pengajar yang bersangkutan. 2. Peringatan II : diberikan oleh KPS/SPS apabila terlambat lebih dari 4 kali dalam pelaksanaan 1 blok, dan dinyatakan tidak dapat mengikuti kegiatan blok selanjutnya. 7.4.
Ujian a. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti semua ujian pada waktu yang telah ditentukan. b. Setiap mahasiswa yang akan mengikuti ujian-ujian diwajibkan membawa KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) atas nama mahasiswa yang bersangkutan (ada foto mahasiswa, tanda tangan dan stempel resmi dari instansi). c. Mahasiswa yang karena hal-hal tak terhindarkan tidak dapat mengikuti ujian pada waktu yang telah ditentukan, harus melapor dalam waktu 3 (tiga) hari sesudah ujian kepada Ketua Program Studi terkait dengan mengajukan alasan yang sah dan akan mendapat kesempatan untuk mengikuti ujian susulan pada waktu dan menurut cara yang ditetapkan oleh Laboratorium/Departemen. d. Ujian perbaikan hanya dilakukan 1 (satu) kali yang diselenggarakan setelah pengumuman hasil nilai akhir pada masing-masing laboratorium/cabang ilmu. e. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian susulan akan diberi nilai 0 (nol) atau nilai E f. Mahasiswa yang terlibat kecurangan dalam bentuk apapun selama pelaksanaan ujian (misalnya, mencatat/mengambil soal ujian, memberi atau menerima jawaban soal ujian, membawa segala macam bentuk catatan
24
yang berkaitan dengan jawaban ke tempat ujian) akan diberi nilai O (nol) atau nilai E. g. Mahasiswa yang tidak hadir pada jadwal ujian dan mempunyai alasan sah, diberi kesempatan mengambil ujian susulan sesuai kebijakan PJ Blok h. Mahasiswa yang tidak lulus ujian utama akan diberi kesempatan memperbaiki nilai dengan mengikuti remidial ujian.
25
Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Blok 3.6.12 TA.2014/2015
26
27
28
Lampiran 2. Jadwal Kegiatan Skill’s Lab Prostodonsia 2
29
Lampiran 3. FORMAT MAKALAH TUTORIAL PBL Cover LAPORAN TUTORIAL PROBLEM BASED LEARNING BLOK 3.6.12
(Judul Topik)
GIGI TIRUAN LEPASAN DAN KELAINAN NEUROLOGIS OROMAKSILOFASIAL SKENARIO 1
Nama Fasilitator Tanggal DK1/DK2
: Nama dan Gelar :
KELOMPOK A Ketua : Nama / NIM Sekretaris : Nama / NIM Notulensi : Nama / NIM Anggota : Nama / NIM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
30
DAFTAR ISI Halaman Judul Daftar Isi Topik dan Skenario Identifikasi Kata Sulit Keyword/Kata Kunci Identifikasi Masalah Brainstorming/Curah Pendapat Hipotesis Sasaran Belajar/Learning Issues Pembahasan/Learning Outcomes Daftar Pertanyaan untuk Narasumber Daftar Pustaka Keterangan : 1. Cover berwarna biru muda menggunakan kertas buffalo berukuran A4 2. Judul pada cover, nama kelompok dan nama Prodi ditulis menggunakan dengan huruf Kapital font type Tahoma, size 12, spasi 1,5 (sesuai contoh). Nama fasilitator dan anggota kelompok menggunakan font type Tahoma, size 10. 3. Kertas yang digunakan adalah jenis HVS berwarna putih, ukuran A4 (21 cm x 29,7 cm), 70 gram. Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari tepi kiri dan tepi atas kertas, 3 cm dari tepi kanan dan tepi bawah kertas. 4. Untuk naskah laporan menggunakan font type Tahoma, size 10. Spasi antar baris yang digunakan adalah 1,5 spasi. 5. Untuk penulisan keterangan gambar, tabel, indeks, header dan footer menggunakan font type Tahoma, size 9. 6. Penggunaan huruf miring (italic), tebal (bold) dan garis bawah (underline) untuk kata-kata non indonesia (bahasa asing dan bahasa daerah), istilah yang belum lazim, bagian penting/khusus, nama spesies mikroorganisme atau tumbuhan, judul buku-jurnal-majalah dalam daftar pustaka. 7. Penulisan kutipan pustaka yang disajikan dalam teks atau pada daftar pustaka naskah laporan dapat menggunakan cara Harvard dan Vancouver.
31
Lampiran 4 FORMAT MAKALAH TUTORIAL PROBLEM SOLVING (CBL) (COVER) LAPORAN TUTORIAL PROBLEM SOLVING BLOK 3.6.12 PERAWATAN PADA KASUS EDENTULOUS PENUH RAHANG ATAS DAN KLASIFIKASI KENNEDY KELAS 1 RAHANG BAWAH
(Judul Topik)
Nama Fasilitator : Nama dan Gelar Tanggal DK1/DK2 : KELOMPOK A Ketua : Nama Sekretaris : Nama Notulensi : Nama Anggota : Nama
/ / / /
NIM NIM NIM NIM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
32
DAFTAR ISI Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 3 Laporan Kasus 1.1 History Taking 1.2 Pemeriksaan Klinis 1.3 Analisa Model 1.4 Diagnosis 1.5 Rencana Perawatan 1.6 Desain Gigi Tiruan Bab 4 Pembahasan Bab 5 Kesimpulan Daftar Pustaka Keterangan : 1. Cover berwarna biru muda menggunakan kertas buffalo berukuran A4 2. Judul pada cover, nama kelompok dan nama Prodi ditulis menggunakan dengan huruf Kapital font type Tahoma, size 12, spasi 1,5 (sesuai contoh). Nama fasilitator dan anggota kelompok menggunakan font type Tahoma, size 10. 3. Kertas yang digunakan adalah jenis HVS berwarna putih, ukuran A4 (21 cm x 29,7 cm), 70 gram. Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari tepi kiri dan tepi atas kertas, 3 cm dari tepi kanan dan tepi bawah kertas. 4. Untuk naskah laporan menggunakan font type Tahoma, size 10. Spasi antar baris yang digunakan adalah 1,5 spasi. Untuk penulisan keterangan gambar, tabel, indeks, header dan footer menggunakan font type Tahoma, size 9. 5. Penggunaan huruf miring (italic), tebal (bold) dan garis bawah (underline) untuk kata-kata non indonesia (bahasa asing dan bahasa daerah), istilah yang belum lazim, bagian penting/khusus, nama spesies mikroorganisme atau tumbuhan, judul buku-jurnal-majalah dalam daftar pustaka. 6. Penulisan kutipan pustaka yang disajikan dalam teks atau pada daftar pustaka naskah laporan dapat menggunakan cara Harvard dan Vancouver.
33