Powerful | Simple | Economics
Bonded Zone Inventory System
PT. Indoglobal Solusi Pratama
Cronos ERP Bonded Zone ERP untuk Kawasan Berikat
2014 IndoGlobal Solutions. All rights reserved.
Thinking the right way of technology -1-
CRONOSERP ( BONDED ZONE INVENTORY SYSTEM)
Paparan
CronosERP Bonded Zone Inventory System didisain untuk memenuhi kebutuhan inventory system untuk para Pengusaha Di Kawasan Berikat atau PDKB. Fitur – fitur dan fungsi CronosERP mencakup keseluruhan proses operasional bisnis Kawasan Berikat, sehingga memberikan Anda kemampuan untuk mengefisiensikan proses bisnis, meningkatkan inovasi bisnis, mengakselerasikan produktifitas dan menikmati kecanggihan investasi teknologi serta mempermudah pembuatan pelaporan bea cukai berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Bea Dan Cukai Nomor PER 2/BC/2012 yang merupakan pembaruan atas Peraturan Direktur Jenderal Bea Dan Cukai Nomor Per- 57/BC/2011 Tentang Kawasan Berikat. Dengan CronosERP Bonded Zone Inventory System, anda dapat membuat Master Production Schedule dalam merencanakan proses manufaktur finished goods untuk
memenuhi
kebutuhan
sales
forecasts
anda.
Selanjutnya
dengan
menggunakan fungsi – fungsi MRP Anda dapat pula menentukan bahan baku (raw materials) yang dibutuhkan dan kapan akan melakukan pembelian untuk memenuhi jadwal produksi. CronosERP Bonded Zone Inventory System bukan sekedar reporting tools
seperti produk software inventory yang ditawarkan oleh pengembang lain, akan tetapi sistem ERP untuk kawasan berikat yang terintegrasi sebagaimana dianjurkan oleh pemerintah melalui Peraturan Direktur Jenderal Bea Dan Cukai untuk kepentingan pemeriksaan oleh Pejabat Bea dan Cukai yang mengawasi Kawasan Berikat secara realtime dan/atau online terbatas. CronosERP Bonded Zone Inventory System memberikan komitmen penuh dalam inovasi dan perkembangan teknologi serta metode terbaru konsep manufaktur. Anda dapat menikmati kenyamanan dalam ber-invenstasi dengan solusi yang kami berikan secara berkelanjutan seiring dengan berkembangnya proses bisnis anda serta perkembangan teknologi. CronosERP Bonded Zone Inventory System – akan selalu membantu bisnis anda dengan pendekatan nilai baru.
-2-
MANFAAT 1. Mempercepat pengambilan keputusan
Mengapa ERP ? Mengapa Sekarang ?
2. Mensinergikan SDM, produktifitas usaha.
proses
dan
informasi
dalam
meningkatkan
3. Menyatukan karyawan, partner, customer dan supplier dalam mencapai tujuan yang sama. 4. Mendukung eksisting system yang sedang digunakan sehingga produktifitas aplikasi dan investasi teknologi dapat dirasakan. 5. Dukungan teknis serta layanan dengan komitmen tinggi untuk kemajuan industri. 6. Mempermudah pelaporan dan perubahan pelaporan Bea Cukai.
MENGAPA INVESTASI ERP SEKARANG ? 1. Perencanaan yang lebih matang lebih baik dibandingkan dengan rencana jangka pendek yang sering ditimbulkan karena kepanikan. 2. Dengan solusi terbaru dan implementasi yang lebih cepat akan lebih intuitif dari pada kastemisasi aplikasi yang membutuhkan biaya tinggi. 3. Dengan pembaruan system akan mampu meningkatkan kemampuan dalam menganalisa biaya untuk lebih fokus pada bisnis (business-driven) serta mengurangi resiko. 4. Momentum penggunaan ERP harus segera dilakukan dengan membentuk project team dengan menganalisa semua kegagalan implementasi ERP yang ada.
CronosERP Bonded Zone Inventory System
CronosERP Bonded Zone Inventory System ........................................... 4
Information Flow CronosERP Bonded Zone Inventory System .............. 5
Purchasing ................................................................................................. 6
Logistic ....................................................................................................... 7
Invoicing..................................................................................................... 8
Master Inventory ....................................................................................... 9
Requisition and Issuing Material .......................................................... 10
Work In Process and Finished Good ..................................................... 12
Scrap Management ............................................................................... 13
Fixed Asset ............................................................................................. 16
Finance – Accounting ............................................................................ 20
Chart of Account..................................................................................... 21
Voucher Based Transaction .................................................................. 22
Transaction Validation ........................................................................... 23
Reporting Sevices .................................................................................. 24
Report Preview ....................................................................................... 25
Fitur CronosERP Bonded Zone Inventory System ................................ 26
Report Bonded Zone Inventory System ................................................ 28
System Requirement ............................................................................. 29
Implementation Plan ............................................................................. 30
Keterangan Lebih Lanjut ....................................................................... 31
Referensi Pekerjaan .............................................................................. 32
Lampiran Laporan Pabean .................................................................... 33
Information Flow CronosERP Bonded Zone Inventory System
SALES ORDER PROCESSING ( PRODUCT CONFIGURATION, ORDER ENTRY, SALES MANAGEMENT )
ORDER ENTRY
MATERIAL MANAGEMENT FILE
HUMAN RESOURCE FILE
SALES FORECAST FILE
INVOICING
MASTER PRODUCTION SCHEDULE
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING
CAPACITY REQUIREMENT PLANNING
SCHEDULE RECEIPT
ACCOUNT RECEIVABLE
BILL OF MATERIALS INVENTORY MANAGEMENT
PRODUCTION CAPACITY FILE SHOP FLOOR CONTROL
OVERHEAD RESOURCE FILE
PROCESS PLANNING AND PRODUCTION ROUTING FILE
ORDER RELEASE SYSTEM
VENDOR COMMUNICATION (EDI, SHIPPING NOTICE, E-COMMERECE)
GENERAL LEDGER
ACCOUNT PAYABLE
PURCHASING SYSTEM
ELECTRONIC PROCUREMENT SYSTEM
Alur Data dan Dokumen Kawasan Berikat
SURAT PERMOHONAN
Bonded Zone Inventory System PEMASUKAN PABEAN
SURAT PERMOHONAN
BAHAN PENOLONG HASIL PRODUKSI
BC 23 BC 262 BC 27 (MASUK) BC 40
BC 3.0 BC 2.6.1 BC 2.7 (KELUAR)
DOKUMEN PABEAN BAHAN BAKU
PRODUKSI DOKUMEN PABEAN
REALISASI – GATE PEMASUKAN
SISA PRODUKSI PENGEMAS REALISASI – GATE PENGELUARAN
Purchasing
Distibution Resource Planning
Relasi terhadap supplier atau vendor dapat dijalin apabila data transaksi terakhir dapat dianalisa dan dimonitor. Dengan menggunakan data pembelian anda dapat menentukan pemilihan supplier/vendor yang sesuai dengan kebutuhan, karena kualitas supplier ditentukan oleh ketepatan dalam memenuhi komitmen order pembelian. Toleransi pengiriman – dengan memanfaatkan data toleransi pengiriman anda dapat menilai kinerja supplier yang akan melakukan kalkulasi otomatis berdasarkan saat tanggal order pembelian dibuat sampai barang diterima. Otomatis Penomoran dan Tanggal Order Pembelian – dengan otomatisasi penomoran dan tanggal pembuatan Order Pembelian (PO) akan menghindarkan user dari kesalahan pemasukan data. Transaksi Retur – dengan fasilitas retur Pembelian, data retur dapat direkam untuk dilakukan pengkoreksian data order pembelian dan inventori. Selanjutnya dapat dilakukan pengiriman kembali kepada supplier. Data tanggal penerimaan barang akan terupdate otomatis menjadi toleransi pengiriman oleh supplier
Logistic Penerimaan Barang – modul penerimaan barang atau Good Receive mampu menangani penerimaan secara parsial data order pembelian, yaitu 1 data order pembelian dapat menampung lebih dari 1 nota penerimaan barang, hal ini terjadi apabila supplier melakukan pengiriman tidak sesuai dengan jumlah order pembelian karena masalah ketersediaan barang. Fasilitas data gudang menentukan lokasi penerimaan. Sebagai kelengkapan atas pelaporan pabean Form Good Receive ini di lengkapi dengan data Dokumen Pabean seperti Jenis Dokumen, Nomor dan tanggal dokumen pabean pemasukan ke Kawasan Berikat.
Dokumen pabean pemasukan ke Kawasan Berikat
-7-
Invoicing
Data penagihan menyesuaikan data pengiriman barang sehingga validasi terjamin
-8-
Master Inventory Fitur – fitur yang terdapat pada modul inventory adalah sebagai berikut:
Inventory
Informasi Data Inventori Yang Real Time
Pemeliharaan data ReOrder Point Stok (ROP)
Histori penggunaan barang
Update Stok Opname melalui inventori adjustment
Substitusi data inventori dan Supplier
Lead Time Record pengadaan barang
Auto Generate Requisition
Retur Management
Transfer antar warehouse
-9-
Bill of Material Planning
Dengan Bill of Material (BOM) anda dapat melakukan pelacakan (tracking) susunan komponen yang digunakan serta penggunaannya (Qty Per). Dengan kriteria BOM yang berbeda anda dapat mengatur produk – produk jadi (Finished Goods) berdasarkan siklus tahap – tahap pembuatannya. Informasi BOM dilengkapi dengan biaya penggunaan bahan baku serta urutan biaya tiap – tiap tahap pembuatan yang menyertainya.
Pembuatan Job Order adalah langkah awal dalam memulai proses produksi yang akan mengacu pada Konfigurasi Work Center – Prodoct Costing – Bill of Material.
- 10 -
Requisition and Issuing Material Shop Floor Control
Penggunaan material dalam proses produksi diatur dalam 2 modul terpisah yaitu Material Requisition dan Material Issue. Material Requisition adalah permintaan bahan baku oleh bagian produksi kepada bagian gudang berdasarkan Order Produksi yang telah diterbitkan (Released). Selanjutnya bagian gudang akan mengeluarkan barang berdasarkan permintaan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dalam melakukan stage – stage proses produksi. Permintaan dan pengeluaran barang dapat dilakukan secara parsial sesuai dengan ketersediaan barang atau jumlah yang dibutuhkan, hal ini sebagai internal control dalam penggunaan barang oleh bagian produksi agar tidak terjadi penimbunan barang pada area produksi.
- 11 -
Work In Process and Finished Good Shop Floor Control
Work in Process adalah proses otomatisasi pengeluaran barang dari satu step proses produksi ke step selanjutnya. Sistem akan secara otomatis melakukan posting penggunaan bahan baku apabila proses produksi telah selesai dilakukan. Anda tidak perlu melakukan entry secara manual sehingga hal ini sangat membantu dalam meningkatkan efektifitas kerja. Secara akunting, sistem akan melakukan penjurnalan otomatis atas penggunaan bahan baku pada area produksi yang selanjutnya akan divalidasi dan dilengkapi oleh bagian akunting pembiayaan untuk menambahkan biaya – biaya lain seperti Upah Pekerja, Overhead Sost, Factory Overhead Control, Harga Pokok Penjualan dan lain – lain.
- 12 -
Scrap Management Scrap Entry Disposal
Scrap manajemen adalah pengaturan bahan sisa produksi atau barang yang rusak. Setiap barang scrap harus memiliki kode barang yang disesuaikan dengan jenis scrap tersebut seperti scrap yang bersifat solid atau cair (liquid). Selanjutnya penyimpanan barang scrap disesuaikan dengan kebijakan perusahaan baik disimpan atau dibuang melalui vendor yang ditunjuk. Kebijakan atas barang – barang scrap yang akan dibuang harus dilengkapi dengan dokumen bea cukai yang disertai dengan informasi Tipe, Nomor dan Tanggal Dokumen.
- 13 -
Scrap Management Scrap Process
- 14 -
Scrap Management Scrap Outgoing
- 15 -
Fixed Asset Asset Flow Record
Fixed Asset management pada cronos bonded zone digunakan sebagai pencatatan penerimaan, perpindahan dan penghitungan aset serta proses internal lain yang berhubungan dengan keuangan. Untuk kawasan berikat pelaporan disajikan secara 4 bulanan. Alur pencatatan fixed asset adalah sebagai berikut
SISTEM SETUP Setup User dan Company
COMPANY SETUP Periode Fiscal dan Kode Rekening
AKUISISI ASSET Penambahan Aset melalui Purchase Order dan Receive Management
REGISTER ASSET Default Setting, Book Class Record, Nilai Awal
RECORD AKTIVITAS ASSET Transfer, Retirement
DEPRESIASI Kalkulasi berdasarkan Periode Fiskal dan Metode depresiasi
INQUIRY Review informasi aset melalui inquiry window
INTEGRASI GENERAL LEDGER Integrasi aktivitas pada general ledger
FILE MAINTENANCE
STOK OPNAME Rekonsiliasi aktual aset
TUTUP BUKU / CLOSING
- 16 -
LAPORAN Analisa informasi aset, aktivitas
Fixed Asset Asset Acquisition
- 17 -
Fixed Asset Asset Activity
- 18 -
Fixed Asset Asset Inquiry
- 19 -
Finance – Accounting
Intelligent Setup
Modul Akunting dari CronosERP didisain dengan tingkat fleksibilitas yang tinggi dengan menawarkan kemudahan dalam entri data – data keuangan. Fleksibilitas yang dimaksud antara lain adalah kemudahan user dalam mengatur kode rekening (chart of account) adanya fasilitas penjurnalan otomatis yang didasarkan pada konsep voucher based dan lain – lain. Kunci kemudahan penggunaan modul akunting CronosERP karena semua validasi data diatur dalam menu konfigurasi yang telah ditentukan diawal saat inisialisasi aplikasi akunting. Menu Konfigurasi ini sangat menentukan alur data keuangan yang menjadi tulang punggung implementasi ERP, karena didalamnya memuat informasi tentang konfigurasi : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Neraca / Rugi laba Cash Flow / Perubahan Modal Format Chart of Account Relasi Rekening Default entri jurnal Konfirgurasi Biaya dan Harga Pokok Penjualan
- 20 -
Chart of Account Kode Perkiraan atau Chart of Account disajikan dalam tampilan yang informatif yang memberikan kemudahan user dalam memonitor perbandingan nilai transaksi berjalan dengan anggaran yang telah ditentukan per periode transaksi.
Finance Accounting
- 21 -
Voucher Based Transaction
Finance Accounting
Dalam melakukan transaksi pengeluaran dan penerimaan uang user dapat memanfaatkan voucher form untuk transaksi pembelian maupun penjualan. Form Voucher ini mempermudah user dalam penjurnalan karena penjurnalan dilakukan oleh sistem secara otomatis. Dengan melakukan validasi transaksi voucher maka user tidak perlu lagi melakukan jurnal secara manual.
- 22 -
Transaction Validation Finance Accounting
Validasi Transaksi adalah muara terakhir untuk melakukan pengecekan semua transaksi dalam periode berjalan, jurnal otomatis yang dibuat oleh sistem dapat dilihat pada gambar dibawah. Diperlukan user dengan skill akunting untuk melakukan otorisasi atas semua transaksi. Selanjutnya apabila pengecekan telah selesai user dapat melakukan proses tutup buku dengan menekan tombol CLOSING seperti pada gambar dibawah.
- 23 -
Reporting Sevices Dengan fasilitas reporting Service anda dapat melakukan penambahan dan perubahan atas kebutuhan laporan yang diinginkan. Model reporting services pada CronosERP didisain menggunakan Object Oriented Model sehingga akan meningkatkan kemampuan user dalam mengolah data – data pelaporan. Adapun keunggulan Reporting Services CronosERP adalah : 1. Laporan yang dihasilkan dapat diekspor dalam berbagai format seperti Excel, PDF, Text, XML, HTML dan RTF. 2. Penambahan laporan baru melalui fitur Report Configuration. 3. Pekerjaan teknis penambahan dapat dilakukan user sehingga mengurangi ketergantungan secara teknis pada konsultan dan sangat cost effective.
- 24 -
Report Preview Tampilan Laporan Pemasukan Barang Per Dokumen Pabean
- 25 -
Fitur CronosERP Bonded Zone Inventory System INVENTORY MASTER
Item Card Item Categories Item Group Vendor Master Warehouse Configuration
PROCUREMENT TRANSACTION
Purchase Request Purchase Order Purchase Return
LOGISTIC RECEIVING TRANSACTION
Good Received Received From Vendor
OUTGOING TRANSACTION
FG Shipment Shipment Sub-Con
UTILITY
Inventory Adjustment Inventory Movement Import Physical Count Reminder Minimum Stock
PRODUCTION MASTER
Workcenter Routing Resource Bill of Material Engineering Change
SHOP FLOOR
Job Order Material Issue WIP WIP Return Production Release
SCRAP PROCESS MASTER
Master Item Scrap Warehouse Configuration
RECEIVING TRANSACTION
Scrap Disposal Document Scrap Incoming Transaction
OUTGOING TRANSACTION
Scrap Outgoing Notification Packing List Invoice Scrap Delivery Transaction
UTILITY
Adjustment Scrap Movement Physical Count
- 26 -
Fitur CronosERP Bonded Zone Inventory System FIXED ASSET MASTER
Master Asset Category List Owner Quarter Setup
TRANSACTION
Purchase Received Asset Transfer Retirement Adjustment
UTILITY
Import Physical Count Import Register Asset Depreciation Inquiry Asset Inquiry Asset Movement Exported Inquiry
CONFIGURATION FINANCE
Chart of Account Currency Setup Currency Exchange Period Transaction Setup Tax Tariff Transaction Validation Transaction Closing
WAREHOUSE
Setup Warehouse Bin Type Bin Location Bin Content
CUSTOMS
Master Customs Document
APPLICATION
Report Configuraton User Authentication License Agreement Application Configuration Transaction Series Setup Transaction Number Setup
- 27 -
Report Bonded Zone Inventory System
LIST REPORT PABEAN / CUSTOMS
Laporan Pemasukan Barang Per Dokumen Pabean Laporan Pengeluaran Barang Per Dokumen Pabean Laporan Posisi Barang Dalam Proses (WIP) Laporan Pertanggungjawaban Mutasi Bahan Baku & Penolong Laporan Pertanggungjawaban Mutasi Barang Jadi Laporan Pertanggungjawaban Mutasi Barang Sisa Dan Scrap Laporan Pertanggungjawaban Mutasi Mesin Dan Peralatan Perkantoran
LOGISTIC
WIP Report WIP Return Report Reminder Minimum Stok Laporan Stok Opname (Excel) Laporan Stok Opname Daftar Stok Rekap Penerimaan Barang Buku Besar Gudang Kartu Persediaan Kartu Stok Laporan Mutasi Barang Penerimaan Barang
SCRAP
Incoming Scrap Disposal Transaction Outgoing Scrap Disposal Transaction Invoice Packing List (Import) Invoice Packing List (Local)
FIXED ASSET
List of Asset Asset Inquiry Report Moving Asset Report Detail Asset Register Report FA Stok Take Report (Excel) Adjustment Report
- 28 -
System Requirement HARDWARE Specification
Qty
SERVER 1.
Intel® Xeon® Processor Quad Core Min 2.0 GHz
1
2.
4 GB ECC Memory
1
3.
Harddisk 500 GB SATA 10,000 rpm HOTSWAPPABLE ( Mirroring System )
2
4.
DVD IDE (ATAPI) drive
1
5.
Integrated 10/100/1000 Ethernet
1
6.
UPS 2200 VA
1
WORKSTATION - CLIENT 1.
Processor – Core i3
2.
Memory 4 GB
3.
Harddisk 120 GB
SOFTWARE Specification SERVER 1.
Microsoft Windows Server Enterprise / Standard / Essential Business Server 2008/2012
2.
Microsoft SQL Server Enterprise / Standard 2008/2012
WORKSTATION - CLIENT 1.
Windows XP SP3, Windows 7
2.
Microsoft Office System 2003/2007/2010
NETWORK INFRASTRUCTURE Specification 1.
LAN (Local Area Network) dengan NIC dan Switch 10 / 100 /1000 Mbps
2.
WAN (Wide Area Network) dengan bandwidth minimal 512 KByte
- 29 -
Implementation Plan
Presentation
Maintenance & Support
Order & Project Initiation
Implementation & Trainning
Deployment
Software Installation & Master Data Entry
CronosERP akan diimplementasikan pada anda dalam 6 tahap:
1. Presentasi solusi dari CronosERP. 2. Kontrak Penggunaan Aplikasi CronosERP dan Kastemisasi sesuai kebutuhan spesific dari perusahaan anda dalam hal Sistem Informasi Perpajakan. 3. Persetujuan dari Klien atas kastemisasi CronosERP. 4. Instalasi software CronosERP dan kesepakatan jumlah lisensi user klien serta migrasi sistem atau entry data master. 5. Implementasi dan Pelatihan penggunaan CronosERP dengan acuan User Acceptance Test dari User. Melakukan Trial-Run Period based Transaction data. 6. Maintenance dan Support (dampingan teknis IT) dalam permasalahan keseharian berkaitan dengan solusi CronosERP seperti konfigurasi disain pelaporan, perubahan business rule merubah disain komponen aplikasi serta Backup & Recvoery Management. Pada Tahap ini Update aplikasi dengan komponen terbaru akan dilakukan oleh konsultan dalam mendukung perubahan teknologi.
- 30 -
Keterangan Lebih Lanjut Head Office Jalan Tegal Parang Utara III No. 33 Mampang Prapatan Jakarta Selatan 12790 Telp Fax Email Web
: 021- 799 1109 : 021- 7918 8443 :
[email protected] : www.CronosERP.com
Contact Abdullah Soedarmo email :
[email protected] HP : 0815 11 431 401 Ahmad Rudy Budiarto email :
[email protected] HP : 081-555640478 / 081-252557693 Skype : rbudiarto
- 31 -
Referensi Pekerjaan January 2014 PT. Mattel Indonesia – Cikarang – Jawa Barat Enterprise Resource Planning for Bonded Zone Implementasi Solusi Kawasan Berikat : Purchasing, Logistic, Scrap Process, Fixed Asset Management, Production. Dilengkapi dengan dukungan Web Services AS/400
- 32 -
Lampiran Laporan Pabean
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER - 2 /BC/2012 PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 57/BC/2011 TENTANG KAWASAN BERIKAT
Laporan Pemasukan Barang Per Dokumen Pabean
PETUNJUK PENGISIAN:
Nomor (1) : diisi dengan nama perusahaan penerima fasilitas Kawasan Berikat Nomor (2) : diisi dengan periode pelaporan, misal 1 januari 2012 s.d 30 april 2012. Nomor (3) : diisi dengan nomor urut. Nomor (4) : diisi dengan jenis dokumen contoh BC 2.3, BC 4.0, BC 2.7, BC 2.6.2, dll. Nomor (5) : diisi dengan nomor dokumen pabean pemasukan ke Kawasa Berikat Nomor (6) : diisi dengan tanggal dokumen pabean pemasukan ke Kawasan Berikat Nomor (7) : diisi dengan nomor bukti atau dokumen internal perusahaan yang membuktikan bahwa barang telah diterima di dalam Kawasan Berikat Nomor (8) : diisi dengan tanggal bukti atau dokumen internal perusahaan yang menunjukan saat diterimanya barang di dalam Kawasan Berikat Nomor (9) : diisi dengan nama pemasok atau supplier dalam hal barang tersebut dibeli atau diisi dengan nama pengirim dalam hal barang tersebut diterima selain dalam rangka dibeli sebagai contoh dalam rangka subkontrak. Nomor (10) : diisi dengan kode barang internal yang dipergunakan sehari-hari oleh perusahaan. Nomor (11) : diisi dengan nama barang yang dimasukkan ke dalam Kawasan Berikat (nama barang sesuai dengan nama yang dipergunakan sehari-hari oleh perusahaan). Nomor (12) : diisi dengan Satuan Barang yang dimasukan ke kawasan berikat Nomor (13) : Diisi dengan Jumlah Barang yang dimasukan ke Kawasan Berikat Nomor (14) : Diisi dengan Nilai perolehan Barang atau nilai lain yang diakui oleh Perusahaan (jika ada).
- 33 -
Laporan Pengeluaran Barang Per Dokumen Pabean
PETUNJUK PENGISIAN:
Nomor (1) : diisi dengan nama perusahaan penerima fasilitas Kawasan Berikat. Nomor (2) : diisi dengan periode pelaporan, misal 1 januari 2012 s.d 30 april 2012. Nomor (3) : diisi dengan nomor urut. Nomor (4) : diisi dengan jenis dokumen contoh BC 3.0, BC 4.1, BC 2.7.1, BC 2.6.1, BC 2.5 dll. Nomor (5) : diisi dengan nomor dokumen pabean pengeluaran ke Kawasa Berikat. Nomor (6) : diisi dengan tanggal dokumen pabean pengeluaran ke Kawasan Berikat. Nomor (7) : diisi dengan nomor bukti atau dokumen internal perusahaan yang membuktikan bahwa barang telah dikeluarkan dari Kawasan Berikat. Nomor (8) : diisi dengan tanggal bukti atau dokumen internal perusahaan yang menunjukan saat dikeluarkannya barang dari Kawasan Berikat. Nomor (9) : diisi dengan nama Pembeli atau Buyer dalam hal barang tersebut dijual atau diisi dengan nama penerima dalam hal barang tersebut dikirim dalam rangka selain dijual sebagai contoh dalam rangka subkontrak. Nomor (10) : diisi dengan kode barang internal yang dipergunakan sehari-hari oleh perusahaan Nomor (11) : diisi dengan nama barang yang dimasukkan ke dalam Kawasan Berikat (nama barang sesuai dengan nama yang dipergunakan sehari-hari oleh perusahaan). Nomor (12) : diisi dengan Satuan Barang yang dimasukan ke kawasan berikat. Nomor (13) : Diisi dengan Jumlah Barang yang dimasukan ke Kawasan Berikat Nomor (14) : Diisi dengan Nilai penyerahan atau penjualan Barang atau nilai lain yang diakui oleh Perusahaan (jika ada).
- 34 -
Laporan Posisi Barang Dalam Proses (WIP)
PETUNJUK PENGISIAN:
Nomor (1) : diisi dengan nama perusahaan. Nomor (2) : diisi dengan tanggal posisi stock WIP misalnya 30 april 2012 atau 31 desember 2012 Nomor (3) : diisi dengan nomor urut Nomor (4) : diisi dengan kode barang yang dipergunakan oleh internal perusahaan Nomor (5) : diisi dengan nama barang yang dipergunakan dalam operasional sehari-hari perusahaan Nomor (6) : diisi dengan satuan barang Nomor (7) : diisi dengan jumlah Nomor (8) : diisi dengan keterangan
- 35 -
Laporan Pertanggungjawaban Mutasi Bahan Baku & Penolong
PETUNJUK PENGISIAN:
Nomor (1) : Diisi dengan nama Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB. Nomor (2) : Diisi dengan periode pelaporan misal 1 januari 2012 s.d 31 januari 2012. Nomor (3) : Diisi dengan nomor urut. Nomor (4) : Diisi dengan kode barang yang dipergunakan Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dalam kegiatan operasional. Nomor (5) : Diisi dengan nama barang yang dipergunakan Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dalam kegiatan operasional. Nomor (6) : Diisi dengan satuan barang. Nomor (7) : Diisi dengan tanggal bulan dan tahun contoh 1 januari 2012. Tanggal, bulan dan tahun ini diperoleh dari tanggal, bulan dan tahun pada kolom saldo akhir (stock opname) laporan pertanggungjawaban periode sebelumnya Nomor (8) : Diisi dengan jumlah barang yang merupakan saldo awal. Saldo ini berasal dari saldo akhir bulan dari laporan pertanggungjawaban sebelumnya (dalam hal tidak dilakukan pencacahan /stock opname). Dalam hal pada laporan pertanggungjawaban sebelumnya dilakukan pencacahan baik oleh perusahaan sendiri atau bersama sama dengan pejabat bea dan cukai maka kolom ini diisi dengan jumlah barang hasil pencacahan (stock opname) tersebut. Nomor (9) : Diisi dengan jumlah pemasukan barang yang masuk ke Kawasan Berikat berdasarkan tanggal riil pemasukan ke Kawasan Berikat (bukan berdasarkan tanggal dokumen pabean). Nomor (10) : Diisi dengan jumlah pengeluaran dari gudang bahan baku (pengeluaran untuk produksi ke Kawasan Berikat lain, ke tempat lain dalam daerah pabean, dan/atau ekspor) berdasarkan tanggal riil pengeluaran (bukan berdasarkan tanggal dokumen pabean). Nomor (11) : Diisi dengan jumlah penyesuaian yang diakui sendiri oleh pengusaha Kawasan Berikat dalam hal hasil pencacahan fisik yang dilakukan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB terdapat selisih antara saldo akhir dengan hasil pencacahan (stock opname) yang dilakukan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB: apabila saldo akhir lebih besar dari hasil stock opname maka pada kolom ini ditulis dengan tanda minus didepan angka contoh 10; apabila saldo akhir lebih kecil dari hasil stock opname maka pada kolom ini ditulis dengan angka biasa (tanpa tanda +) contoh 10. Nomor (12) : Diisi dengan tanggal bulan dan tahun terakhir dari periode laporan contoh 31 januari 2012. Nomor (13) : Diisi dengan angka hasil perhitungan saldo awal ditambah dengan pemasukan dikurangi pengeluaran ditambah penyesuaian (adjustment) - 36 -
Nomor (14) : Diisi dengan tanggal bulan dan tahun saldo barang berdasarkan hasil pencacahan fisik baik yang dilakukan sendiri oleh pengusaha Kawasan Berikat maupun bersama-sama dengan Pejabat Bea dan Cukai apabila dilakukan pencacahan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB maka diisi dengan tanggal bulan dan tahun saat pencacahan sendiri tersebut, apabila dilakukan pencacahan bersama antara Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dan Pejabat Bea dan Cukai maka diisi dengan tanggal bulan dan tahun saat pencacahan bersama. Nomor (15) : Diisi dengan angka hasil pencacahan baik yang dilakukan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB maupun bersama dengan Pejabat Bea dan Cukai. Apabila pada periode tersebut Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB sesuai standar operating prosedurnya tidak melakukan pencacahan fisik maka kolom ini "tidak diisi". Apabila pada periode tersebut dilakukan pencacahan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB maka diisi dengan angka hasil pencacahan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB. Apabila dilakukan pencacahan bersama antara Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dan Pejabat Bea dan Cukai maka diisi dengan angka hasil pencacahan bersama dengan Pejabat Bea dan Cukai. Nomor (16) : Diisi dengan angka hasil pengurangan antara stock opname dengan saldo akhir Ditambah dengan angka pada KOlom Penyesuaian (Adjustment): apabila hasil pengurangan antara stock opname dengan saldo akhir Ditambah dengan angka pada Kolom Penyesuaian (Adjustment) lebih kecil dari nol maka angka ditulis dengan tanda minus didepan angka contoh – 25; apabila hasil pengurangan antara stock opname dengan saldo akhir Ditambah dengan angka pada Kolom Penyesuaian (Adjustment) lebih besar dari nol maka angka ditulis dengan angka biasa (tanpa tanda plus) contoh 25. Nomor (17) : a. diisi dengan "sesuai" apabila angka pada Kolom Selisih (Kolom 16) sama dengan nol; diisi dengan "selisih kurang" apabila angka pada Kolom Selisih (Kolom 16) kurang dari nol; diisi dengan "selisih lebih" apabila angka pada Kolom Selisih (Kolom 16) lebih dari nol.
- 37 -
Laporan Pertanggungjawaban Mutasi Barang Jadi
PETUNJUK PENGISIAN:
Nomor (1) : Diisi dengan nama Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB. Nomor (2) : Diisi dengan periode pelaporan misal 1 januari 2012 s.d 31 januari 2012. Nomor (3) : Diisi dengan nomor urut. Nomor (4) : Diisi dengan kode barang yang dipergunakan Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dalam kegiatan operasional. Nomor (5) : Diisi dengan nama barang yang dipergunakan Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dalam kegiatan operasional. Nomor (6) : Diisi dengan satuan barang. Nomor (7) : Diisi dengan tanggal bulan dan tahun contoh 1 januari 2012. Tanggal, bulan dan tahun ini diperoleh dari tanggal, bulan dan tahun pada kolom saldo akhir (stock opname) laporan pertanggungjawaban periode sebelumnya Nomor (8) : Diisi dengan jumlah barang jadi yang merupakan saldo awal. Saldo ini berasal dari saldo akhir bulan dari laporan pertanggungjawaban sebelumnya (dalam hal tidak dilakukan pencacahan /stock opname). Dalam hal pada laporan pertanggungjawaban sebelumnya dilakukan pencacahan baik oleh perusahaan sendiri atau bersama sama dengan pejabat bea dan cukai maka kolom ini diisi dengan jumlah barang hasil pencacahan (stock opname) tersebut. Nomor (9) : Diisi dengan jumlah pemasukan barang jadi ke gudang barang jadi setelah proses produksi. Nomor (10) : Diisi dengan jumlah pengeluaran barang jadi yang keluar berdasarkan tanggal riil pengeluaran (bukan berdasarkan tanggal dokumen pabean). Nomor (11) : Diisi dengan jumlah penyesuaian yang diakui sendiri oleh pengusaha Kawasan Berikat dalam hal hasil pencacahan fisik yang Dilakukan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB terdapat selisih antara saldo akhir dengan hasil pencacahan (stock opname) yang dilakukan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB: apabila saldo akhir lebih besar dari hasil stock opname maka pada kolom ini ditulis dengan tanda minus didepan angka contoh 10; apabila saldo akhir lebih kecil dari hasil stock opname maka pada kolom ini ditulis dengan angka biasa (tanpa tanda +) contoh 10. Nomor (12) : Diisi dengan tanggal bulan dan tahun terakhir dari periode laporan contoh 31 januari 2012. Nomor (13) : Diisi dengan angka hasil perhitungan saldo awal ditambah dengan pemasukan dikurangi pengeluaran ditambah penyesuaian (adjustment).
- 38 -
Nomor (14) : Diisi dengan tanggal bulan dan tahun saldo barang berdasarkan hasil pencacahan fisik baik yang dilakukan sendiri oleh pengusaha Kawasan Berikat maupun bersama-sama dengan Pejabat Bea dan Cukai apabila dilakukan pencacahan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB maka diisi dengan tanggal bulan dan tahun saat pencacahan sendiri tersebut, apabila dilakukan pencacahan bersama antara Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dan Pejabat Bea dan Cukai maka diisi dengan tanggal bulan dan tahun saat pencacahan bersama. Nomor (15) : Diisi dengan angka hasil pencacahan baik yang dilakukan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB maupun bersama dengan Pejabat Bea dan Cukai. Apabila pada periode tersebut Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB sesuai standar operating prosedurnya tidak melakukan pencacahan fisik maka kolom ini "tidak diisi". Apabila pada periode tersebut dilakukan pencacahan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB maka diisi dengan angka hasil pencacahan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB. Apabila dilakukan pencacahan bersama antara Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dan Pejabat Bea dan Cukai maka diisi dengan angka hasil pencacahan bersama dengan Pejabat Bea dan Cukai. Nomor (16) : Diisi dengan angka hasil pengurangan antara stock opname dengan saldo akhir Ditambah dengan angka pada Kolom Penyesuaian (Adjustment): apabila hasil pengurangan antara stock opname dengan saldo akhir Ditambah dengan angka pada Kolom Penyesuaian (Adjustment) lebih kecil dari nol maka angka ditulis dengan tanda minus didepan angka contoh – 25; apabila hasil pengurangan antara stock opname dengan saldo akhir Ditambah dengan angka pada Kolom Penyesuaian (Adjustment) lebih besar dari nol maka angka ditulis dengan angka biasa (tanpa tanda plus) contoh 25. Nomor (17) : a. diisi dengan "sesuai" apabila angka pada Kolom Selisih (Kolom 16) sama dengan nol; diisi dengan "selisih kurang" apabila angka pada Kolom Selisih (Kolom 16) kurang dari nol; diisi dengan "selisih lebih" apabila angka pada Kolom Selisih (Kolom 16) lebih dari nol.
- 39 -
Laporan Pertanggungjawaban Mutasi Barang Sisa Dan Scrap
PETUNJUK PENGISIAN:
Nomor (1) : Diisi dengan nama Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB. Nomor (2) : Diisi dengan periode pelaporan misal 1 januari 2012 s.d 31 januari 2012. Nomor (3) : Diisi dengan nomor urut. Nomor (4) : Diisi dengan kode barang yang dipergunakan Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dalam kegiatan operasional. Nomor (5) : Diisi dengan nama barang yang dipergunakan Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dalam kegiatan operasional. Nomor (6) : Diisi dengan satuan barang. Nomor (7) : Diisi dengan tanggal bulan dan tahun contoh 1 januari 2012. Tanggal, bulan dan tahun ini diperoleh dari tanggal, bulan dan tahun pada kolom saldo akhir (stock opname) laporan pertanggungjawaban periode sebelumnya Nomor (8) : Diisi dengan jumlah barang yang merupakan saldo awal. Saldo ini berasal dari saldo akhir bulan dari laporan pertanggungjawaban sebelumnya (dalam hal tidak dilakukan pencacahan /stock opname). Dalam hal pada laporan pertanggungjawaban sebelumnya dilakukan pencacahan baik oleh perusahaan sendiri atau bersama sama dengan pejabat bea dan cukai maka kolom ini diisi dengan jumlah barang hasil pencacahan (stock opname) tersebut. Nomor (9) : Diisi dengan jumlah pemasukan barang Sisa dan Scrap ke gudang barang Sisa dan Scrap.Sisa dan Scrap bisa berasal dari proses produksi atau kegiatan lain yang menjadikan barang tersebut sebagai sisa dan scrap Nomor (10) : : Diisi dengan jumlah pengeluaran barang Sisa dan Scrap yang keluar berdasarkan tanggal riil pengeluaran (bukan berdasarkan tanggal dokumen pabean). Nomor (11) : Diisi dengan jumlah penyesuaian yang diakui sendiri oleh pengusaha Kawasan Berikat dalam hal hasil pencacahan fisik yang Dilakukan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB terdapat selisih antara saldo akhir dengan hasil pencacahan (stock opname) yang dilakukan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB: apabila saldo akhir lebih besar dari hasil stock opname maka pada kolom ini ditulis dengan tanda minus didepan angk contoh 10; apabila saldo akhir lebih kecil dari hasil stock opname maka pada kolom ini ditulis dengan angka biasa (tanpa tanda +) contoh 10. Nomor (12) : Diisi dengan tanggal bulan dan tahun terakhir dari periode laporan contoh 31 januari 2012. Nomor (13) : Diisi dengan angka hasil perhitungan saldo awal ditambah dengan pemasukan dikurangi pengeluaran ditambah penyesuaian (adjustment) Nomor (14) : Diisi dengan tanggal bulan dan tahun saldo barang berdasarkan hasil pencacahan fisik baik yang dilakukan sendiri oleh pengusaha Kawasan Berikat maupun bersama-sama - 40 -
dengan Pejabat Bea dan Cukai apabila dilakukan pencacahan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDK maka diisi dengan tanggal bulan dan tahun saat pencacahan sendiri tersebut, apabila dilakukan pencacahan bersama antara Pengusaha Kawasan Berikatatau PDKB dan Pejabat Bea dan Cukai maka diisi dengan tanggal bulan dan tahun saat pencacahan bersama. Nomor (15) : Diisi dengan angka hasil pencacahan baik yang dilakukan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB maupun bersama dengan Pejabat Bea dan Cukai. Apabila pada periode tersebut Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB sesuai standar operating prosedurnya tidak melakukan pencacahan fisik maka kolom ini "tidak diisi". Apabila pada periode tersebut dilakukan pencacahan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB maka diisi dengan angka hasil pencacahan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB. Apabila dilakukan pencacahan bersama antara Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dan Pejabat Bea dan Cukai maka diisi dengan angka hasil pencacahan bersama dengan Pejabat Bea dan Cukai. Nomor (16) : Diisi dengan angka hasil pengurangan antara stock opname dengan saldo akhir Ditambah dengan angka pada Kolom Penyesuaian (Adjustment): apabila hasil pengurangan antara stock opname dengan saldo akhir Ditambah dengan angka pada Kolom Penyesuaian (Adjustment) lebih kecil dari nol maka angka ditulis dengan tanda minus didepan angka contoh – 25; apabila hasil pengurangan antara stock opname dengan saldo akhir Ditambah dengan angk pada Kolom Penyesuaian (Adjustment) lebih besar dari nol maka angka ditulis dengan angka biasa (tanpa tanda plus) contoh 25. Nomor (17) : a. diisi dengan "sesuai" apabila angka pada Kolom Selisih (Kolom 16) sama dengan nol; diisi dengan "selisih kurang" apabila angka pada Kolom Selisih (Kolom 16) kurang dari nol; diisi dengan "selisih lebih" apabila angka pada Kolom Selisih (Kolom 16) lebih dari nol.
- 41 -
Laporan Pertanggungjawaban Mutasi Mesin Dan Peralatan Perkantoran
PETUNJUK PENGISIAN:
Nomor (1) : Diisi dengan nama Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB. Nomor (2) : Diisi dengan periode pelaporan misal 1 januari 2012 s.d 31 januari 2012. Nomor (3) : Diisi dengan nomor urut. Nomor (4) : Diisi dengan kode barang yang dipergunakan Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dalam kegiatan operasional. Nomor (5) : Diisi dengan nama barang yang dipergunakan Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dalam kegiatan operasional. Nomor (6) : Diisi dengan satuan barang. Nomor (7) : Diisi dengan tanggal bulan dan tahun contoh 1 januari 2012. Tanggal, bulan dan tahun ini diperoleh dari tanggal, bulan dan tahun pada kolom saldo akhir (stock opname) laporan pertanggungjawaban periode sebelumnya. Nomor (8) : Diisi dengan jumlah barang jadi yang merupakan saldo awal. Saldo ini berasal dari saldo akhir bulan dari laporan pertanggungjawaban sebelumnya (dalam hal tidak dilakukan pencacahan /stock opname). Dalam hal pada laporan Pertanggungjawaban sebelumnya dilakukan pencacahan baik oleh perusahaan sendiri atau bersama sama dengan pejabat bea dan cukai maka kolom ini diisi dengan jumlah barang hasil pencacahan (stock opname) tersebut. Nomor (9) : Diisi dengan jumlah pemasukan Mesin dan Peralatan ke Kawasan Berikat Berdasarkan tanggal riil pemasukan (bukan berdasarkan tanggal dokumen pabean). Nomor (10) : Diisi dengan jumlah pengeluaran Mesin dan Peralatan yang keluar berdasarkan tanggal riil pengeluaran (bukan berdasarkan tanggal dokumen pabean). Nomor (11) : Diisi dengan jumlah penyesuaian yang diakui sendiri oleh pengusaha Kawasan Berikat dalam hal hasil pencacahan fisik yang Dilakukan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB terdapat selisih antara saldo akhir dengan hasil pencacahan (stock opname) yang dilakukan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB: apabila saldo akhir lebih besar dari hasil stock opname maka pada kolom ini ditulis dengan tanda minus didepan angka contoh -10; apabila saldo akhir lebih kecil dari hasil stock opname maka pada kolom ini ditulis dengan angka biasa (tanpa tanda +) contoh 10. Nomor (12) : Diisi dengan tanggal bulan dan tahun terakhir dari periode laporan contoh 31 januari 2012. Nomor (13) : Diisi dengan angka hasil perhitungan saldo awal ditambah dengan pemasukan dikurangi pengeluaran ditambah penyesuaian (adjustment) Nomor (14) : Diisi dengan tanggal bulan dan tahun saldo barang berdasarkan hasil pencacahan fisik baik yang dilakukan sendiri oleh pengusaha Kawasan Berikat maupun bersama-sama dengan Pejabat Bea dan Cukai apabila dilakukan pencacahan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB maka diisi dengan tanggal bulan dan tahun saat pencacahan sendiri tersebut, apabila dilakukan pencacahan bersama antara Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dan Pejabat Bea dan Cukai maka diisi dengan tanggal bulan dan tahun saat pencacahan bersama. Nomor (15) : Diisi dengan angka hasil pencacahan baik yang dilakukan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB maupun bersama dengan Pejabat Bea dan Cukai. Apabila pada periode tersebut - 42 -
Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB sesuai standar operating prosedurnya tidak melakukan pencacahan fisik maka kolom ini "tidak diisi". Apabila pada periode tersebut dilakukan pencacahan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB maka diisi dengan angka hasil pencacahan sendiri oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB. Apabila dilakukan pencacahan bersama antara Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dan Pejabat Bea dan Cukai maka diisi dengan angka hasil pencacahan bersama dengan Pejabat Bea dan Cukai. Nomor (16) : Diisi dengan angka hasil pengurangan antara stock opname dengan saldoakhir Ditambah dengan angka pada Kolom Penyesuaian (Adjustment): apabila hasil pengurangan antara stock opname dengan saldo akhir Ditambah dengan angka pada Kolom Penyesuaian (Adjustment) lebih kecil dari nol maka angka ditulis dengan tanda minus didepan angka contoh – 25; apabila hasil pengurangan antara stock opname dengan saldo akhir Ditambah dengan angka pada Kolom Penyesuaian (Adjustment) lebih besar dari nol maka angka ditulis dengan angka biasa (tanpa tanda plus) contoh 25. Nomor (17) : a. diisi dengan "sesuai" apabila angka pada Kolom Selisih (Kolom 16) sama dengan nol;diisi dengan "selisih kurang" apabila angka pada Kolom Selisih (Kolom 16) kurang dari nol; diisi dengan "selisih lebih" apabila angka pada Kolom Selisih (Kolom 16) lebih dari nol.
www.CronosERP.com
- 43 -