BIOPROSPEKSI KIMIA BAHAN ALAM Oleh: Musri Pidato Pengukuhan dalam Jabatan Guru BesarKimia Bahan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Syiah Kuala di Gedung Academic Activity Center Prof. Dr. Dayan Dawood, MA Jum’at, 5 Mei 2017
Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirabbil’alamin, wassalatu wassalamu ala asyrafil ambiyai wal mursalin, waala alihi wasahbihi ajma’in. Yang terhormat, - Rektor/Ketua Senat beserta seluruh Anggota Senat Universitas Syiah Kuala, - Gubernur Aceh selaku Ketua beserta Anggota Dewan Penyantun Universitas Syiah Kuala, - Rektor UIN Ar-Raniry, para Rektor PTN/PTS Wilayah Barat, Jajaran Muspida,dan undangan khusus lainnya, - Para Dekan, Direktur Pascasarjana, dan Para Ketua Lembaga di lingkungan Universitas Syiah Kuala, - Seluruh sivitas akademika, seluruh keluarga besar Universitas Syiah Kuala, serta para undangan dan hadirin yang mulia. Saya memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmatNya sehingga kita dapat bersilaturahim dalam acara pengukuhan ini. Saya juga menyampaikan salawat dan salam kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah mengajarkan iman dan ilmu pengetahuan sebagai pedoman dalam aktivitas keseharian kita. Pada hari yang bersejarah bagi saya ini, perkenankan saya menyampaikan orasi ilmiah dalam rangka pengukuhan guru besar saya dalam bidang Kimia Bahan Alam. Adapun judul yang saya paparkan pada kesempatan yang mulia ini adalah BIOPROSPEKSI KIMIA BAHAN ALAM. Ketua Senat, para Anggota Senat Universitas Syiah Kuala, dan hadirin yang terhormat. Indonesia memiliki daratan kawasan hutan seluas 124.023.000 Ha (95,83%) dari total hutan dan perairan seluas 129.425.000 Ha,dimana Provinsi Aceh berdaulat atas daratan kawasan hutan seluas 3.599.000 (80,89%) dari total hutan dan perairannya seluas 4.449.000 Ha [1]. Luasan daratan kawasan hutan dan perairan memiliki keunggulan keanekaragaman hayati.Sumberdaya hayati didaratan kawasan hutan dan perairan tersebut merupakan aset yang tidak ternilai baik dari segi komersial maupun saintifik yang harus dikelola dengan bijaksana, dan salah satu modal dasar yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan daerah dan nasional. Daratan dan perairan merupakan zona dimana makhluk hidup berinteraksi.Setiap waktu, makhluk hidup selalu terlibat dalam suatu proses biokimia yang terus menerus dan berulang-ulang dalam sel tubuhnya. Proses itu adalah metabolisma. Metabolisma adalah aktivitas kimia dalam sel-sel organisma hidup. Aktivitas itu memungkinkan organisma untuk tumbuh, berkembang, dan bereproduksi. Aktivitas kimia yang terjadi dalam sel organisma diperlukan dalam rangka kelangsungan hidup melalui pemecahan zat untuk menghasilkan energi disaat zat lain yang membutuhkan energi dibentuk. Metabolisma dirujuk atas dua jalur, yaitu katabolisma, dan anabolisma. Katabolisma adalah serangkaian proses metabolisma yang memecah molekul besar. Tujuan dari reaksi katabolis adalah untuk menyediakan energi dan spesi zat yang dibutuhkan oleh reaksi anabolis. Mekanisma reaksi katabolis berbeda dari satu organisma dengan organisma lainnya. Perbedaan ini ditentukan oleh sumber energi Prof. Dr.Musri, M.Sc., pengukuhan jabatan Guru Besar, 5 Mei 2017
1
yang diperoleh organisma dimaksud. Organisma organotrof yang menggunakann molekul organik sebagai sumber energinya berbeda mekanisma reaksi katabolisnya dengan organisma litotrof yang menggunakan substrat anorganik sebagai sumber energinya, dan kedua organisma tersebut berbeda mekanisma reaksi katabolisnya dengan organisma fototrof yang menangkap sinar matahari sebagai sumber energi kimianya. Secara ringkas dapat dipahami bahwa katabolisma memecah bahan organik untuk menyediakan energi dalam aktivitas sel. Anabolisma adalah serangkaian proses metabolisma untuk membentuk molekul besar dengan menggunakan energi yang dihasilkan oleh katabolisma. Anabolisma menggunakan energi untuk membangun komponen sel dari asam amino, monosakarida, asam lemak dan nukleotida menjadi molekul kompleks protein, polisakarida, lipid dan asam nukleat. Zat yang dihasilkan dari suatu metabolisma baik produk antara maupun produk akhir disebut metabolit, sedangkan istilah substrat dirujuk terhadap zat yang dihasilkan dari jalur anabolisma, dan prekursor dirujuk terhadap zat yang dihasilkan dari jalur katabolisma. Banyaknya substrat atau prekursor yang diperlukan tergantung pada kebutuhan sel dan ketersediaan substrat atau prekursor. Fluktuasi kuantitas metabolit berdampak pada performa substrat atau prekursor yang dapat mempengaruhi metabolisma jalur tertentu. Metabolit yang sama dari suatu metabolisma dalam organisma berbeda memberikan sifat yang berbeda, yaitu sifat nutrisi atau toksin. Aktivitas dalam sel makhluk hidup terus menerus berlangsung baik melalui jalur katabolis maupun jalur anabolis dimungkinkan karena bantuan katalis enzim. Enzim mendorong reaksi berlangsung dengan cepat dan efisien, dan menanggapi perubahan lingkungan sel atau sinyal dari sel lain. Sebahagian besar struktur yang membentuk hewan, tumbuhan dan mikroba dibangun dari empat kelompok dasar molekul, yaitu asam amino, monosakarida, asam lemak, dan nukleotida yang masingmasing dengan bantuan enzim membentuk protein, karbohidrat, lipid, dan asam nukleat. Oleh karena itu, protein, karbohidrat, lipid, dan asam nukleat disebut juga sebagai produk dasar atau produk utama atau metabolit pertama. Metabolit pertama terdapat pada semua makhluk hidup karena zat itu terlibat langsung dalam pertumbuhan normal, perkembangan, dan reproduksi. Para hadirin dan hadirat yang saya hormati, Senyawaan yang dihasilkan oleh suatu organisma selain metabolit pertama dirujuk sebagai metabolit kedua. Metabolit kedua adalah senyawa organik yang tidak secara langsung terlibat dalam pertumbuhan normal, perkembangan, atau reproduksi suatu organisma. Ada atau tidak adanya metabolit kedua dalam suatu organisma tidak mengganggu pertumbuhan, perkembangan, dan reproduksi organisma tersebut. Kehadiran metabolit kedua dalam suatu organisma berperan penting dalam rangka pertahanan diri organisma terhadap predator atau hama. Metabolit kedua suatu organisma memperlihatkan aktivitas menghambat, meracuni, mengobati, atau merangsang fisik organisma lain. Tidak semua organisma memiliki metabolit kedua. Kehadiran metabolit kedua terbatas hanya pada beberapa organisma tertentu. Keberadaan metabolit kedua tidak berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan organisma, tapi dapat berfungsi untuk pertahanan diri, berkomunikasi, dan menanggapi perubahan kondisi lingkungan. Pada umumnya, metabolit kedua terdapat pada mikroba, bakteri, lumut, jamur, tumbuhan, dan hewan. Meskipunmetabolit pertama juga berasal dari organisma, para pakar menyepakati untuk merujuk metabolit kedua sebagai kimia bahan alam berdasarkan fungsinya[2]. Pakar kimia bahan alam telah menyepakati menggolongkan metabolit kedua berdasarkan fitur struktur molekul atas isoprenoida, alkaloida, fenolat, glikosida, peptida, dan poliketida.Manusia dapat memanfaatkan kimia bahan alam dalam bidang kesehatan, pertanian, kosmetik, dan bahan makanan untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. Eskplorasi keanekaragaman hayati sehingga bernilai komersil dikenal dengan frasa bioprospeksi [3]. Dengan demikian, bioprospeksi kimia bahan alam bermakna pemanfataan kimia bahan alam menjadi produk obat-obatan, kosmetika, dan antibiotika yang berdaya guna dan bernilai secara ekonomi. Para hadirin dan hadirat yang saya hormati, Sejumlah penyakit dan hama membutuhkan terapi obat-obatan dalam penanganannya. Fakta menunjukkan bahwa dibutuhkan obat-obatan baru untuk melawan sel-sel kanker, virus, patogen mikrobia, dan target penyakit molekular lainnya melalui mekanisma biokimia terkini dan meminimalkan efek Prof. Dr.Musri, M.Sc., pengukuhan jabatan Guru Besar, 5 Mei 2017
2
sampingnya. Metabolit sekunder yang dihasilkan oleh tumbuhan, hewan, dan mikroorganisma yang hidup dalam lautan menunjukkan sumberdaya alam yang melimpah dan relatif belum dieksplorasi sebagai sumber molekul organik yang memiliki bobot molekul rendah dengan struktur molekul yang bervariasi sebagai materi dasar yang ideal untuk pengembangan obat-obatan baru. Eksploitasi sumberdaya laut ini sangat kompleks dan membutuhkan waktu dan proses yang panjang karena pelibatan kajian ilmiah, aturan-aturan, bisnis, dan isu-isu lingkungan [4]. Meskipun banyak obat-obatan diekstrak dari organisma daratan, para pakar telah mengalihkan perhatiannya ke lautan dan pesisir sebagai sumber farmasi. Terutama, terumbu karang tropis memperlihatkan biodiversitas yang sangat tinggi dan mengandung biota laut yang sangat menjanjikan, beberapa diantaranya mengandung senyawaan kimia yang memiliki sifat-sifat biokimia unik dalam melawan dan menyembuhkan penyakit-penyakit manusia. Bahan obat-obatan diekstrak dari sampel organisma laut dan diuji kemangkusannya melawan bakteri, jamur, dan virus dan potensinya menghambat inflamasi, sakit, dan pertumbuhan sel kanker. Sifat-sifat menyembuhkan dari biota-biota laut telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, namun kajian secara sistematis masih sedikit dilakukan. Kajian sifat menyembuhkan dari suatu organisma secara sistematis diawali pada tahun 1960 pada tanaman daratan dalam upaya mengurangi penyakit pada manusia. Negara-negara kawasan Asia telah diketahui menggunakan spesies laut dalam penyembuhan penyakit secara tradisional. Lingkungan laut menjaga beragam spesies hidup pada kedalamam yang berbeda yang memungkinkan menghasilkan bahan obat-obatan yang berguna. Pada akhir 1960-an, kajian dalam rangka pengembangan obat-obatan telah merambah pada organisma laut. Kajian ini membutuhkan ekstrak untuk pengujian aktivitas biologi, sifat-sifat antibakteri, dan potensi melawan spektrum luas dari penyakit manusia yang meliputi kanker, infeksi virus, penyakit jamur, dan ketidakmampuan sistem kekebalan tubuh. Komponen-komponen aktif ekstrak diidentifikasi secara kimia untuk menentukan strukturnya dalam upaya uji lanjut dan sintesis. Sejumlah organisma laut, seperti bunga karang, mentimun laut, gorgonia, hiu, atau ketam ladam kuda, telah diidentifikasi memiliki kemampuan antibiotik, antikanker, dan antivirus [5]. Para hadirin dan hadirat yang saya hormati, Ketertarikan saya akan produk bahan alam dimulai dari perkuliahan kimia organik yang memaparkan misteri struktur molekul dan penerapannya pada kehidupan manusia. Dalam perjalanan karir saya sebagai dosen di Unsyiah, saya melakukan pengajaran dan telaahan yang berkenaan dengan produk bahan alam, dan menempatkan saya pada keingintahuan yang sangat besar terhadap rahasia struktur molekul. Allah SWT memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti program S2 (1993-1995) dan S3 (1998-2001) di University of the Ryukyus, Okinawa – Jepang dengan fokus kajian pada produk bahan alam yang berasal dari organisma invertebrata terumbu karang [6]. Penelitian saya pada bunga karang (1) Stylotella aurantium [7] telah menemukan lima senyawaan baru sesquiterpena, (2) Hippospongia cf. metachromia [8] telah menemukan dua senyawaan baru sesterterpena, (3) Pachastrissa sp. [9] telah menemukan satu senyawa baru turunan sphingosine. Keseluruhan senyawaan tersebut memperlihatkan sitotoksikterhadap sel-sel P-388, A549, HT29, dan MEL28. Pada penelitian saya yang lain yaitu pada gorgonia Isis hippuris [10], ada sebelas senyawaan baru turunan steroid polioksigen yang memperlihatkan anti MDR terhadap sel-sel KB 3-1, KB C2, dan KB CV60. Sejumlah temuan selama belajar di Okinawa-Jepang telah membuka cakrawala pola pikir saya bahwa kajian terhadap produk bahan alam dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi komunitas. Kontribusi dimaksud terutama bila dikaitkan dengan masalah yang mendera petani dalam menanggulangi hama keong mas. Sejak 1980-an, sejumlah surat kabar lokal dan nasional memberitakan keluhan dan keputusasaan para petani di sejumlah wilayah tentang serangan hama keong mas terhadap tanaman padi muda yang ditanam di sawah-sawah. Kerugian yang diderita oleh para petani akibat serangan hama ini sangat signifikan, dan berpengaruh terhadap ketersediaan beras baik di tingkat lokal maupun di tingkat nasional.
Prof. Dr.Musri, M.Sc., pengukuhan jabatan Guru Besar, 5 Mei 2017
3
Keong mas, Pomacea canaliculata (Lamarck), merupakan moluska introduksi dari Amerika Selatan [11]. Pada awalnya, moluska ini diniatkan sebagai komoditas aquarium air tawar yang menjanjikan dari sudut pandang ekonomi. Terbatasnya peminat aquarium terhadap organisma ini, disatu pihak, dan tingkat kelulushidupan yang tinggi, dilain pihak, menyebabkan pedagang-pedagang komoditas organisma ini mengalami kerugian karena biaya pemeliharaan yang tidak sebanding dengan pendapatan, dan membiarkannya berkembangbiak di alam terbuka, yang akhirnya menjadi hama bagi tanaman padi muda. Hal ini disebabkan keong mas memakan padi muda. Kemudian, sejumlah pedagang bahan makanan memperkenalkan bahwa organisma ini berpotensi sebagai sumber bahan makanan. Pemanfaatan keong mas sebagai bahan makanan daging memunculkan masalah bagi kesehatan manusia karena organisma ini menyimpan bibit cacing schistosomiasis dalam saluran pencernaannya [12]. Bibit cacing ini tidak dapat mati meskipun daging keong mas telah dimasak baik. Kondisi ini, sebagai vektor schistosomiasis dan tidak bernilai ekonomis, menyebabkan keong mas dibiarkan di alam berkembangbiak, dan kemudian menjadi hama yang sangat merugikan para petani. Dalam upaya menanggulangi serangan hama keong mas, para petani menggunakan moluskosida sintetis seperti metaldehid atau niklosamid [13]. Namun, penggunaan moluskosida sintetis tersebut memberikan pengaruh merugikan pada badan air yang menyebabkan kematian bagi ikan-ikan, bahkan hewan peliharaan [14]. Penanggulangan hama ini telah juga diupayakan melalui cara mekanis [15] atau biologis [16]. Namun, hasil yang didapat masih jauh dari harapan para petani. Para hadirin dan hadirat yang saya hormati, Pencarian tumbuhan yang memiliki senyawaan bersifat racun terhadap keong mas, tapi tidak bersifat racun terhadap organisma bukan sasaran, dan dapat terdegradasi dalam rentang waktu tertentu sehingga tidak meracuni badan air terus dilakukan oleh pakar bahan alam. Untuk meminimumkan pencemaran lingkungan dalam pengendalian keong mas hama tanaman padi, sejumlah tumbuhan tropis telah diselidiki memiliki aktivitas moluskosida [17]. Upaya penanggulangan hama keong mas melalui pemanfaatan bahan alam yang bersumber dari daratan telah dilakukan [18,19]. Namun, eksplorasi bahan alam yang bersumber dari lingkungan laut untuk penanggulangan hama keong mas, sejauh yang saya ketahui berdasarkan pencarian rujukan yang telah dipublikasi di internet, belum pernah dilakukan. Penelitian saya merupakan rangkaian pencarian senyawaan moluskosida keong mas yang berasal dari asosiasi mangrove, yaitu Barringtonia asiatica (Penteut) [20,21], Barringtonia racemosa (Penteut Ie) [22,23,24,25], Calotropis gigantea (Rubek) [26], dan Rhizophora mucronata (Bangka U)[27]. Penelitian-penelitian dimaksud telah memberikan secerah harapan dalam penanggulangan hama keong mas. Di masa depan, penelitian saya akan berorientasi pada implementasi senyawaan aktif moluskosida keong mas dalam upaya karakteristik sifat-sifatnya. Pemanfaatan bahan alam yang berasal dari lingkungan bahari dalam menanggulangi jentik nyamuk DBD juga saya dan teman-teman lakoni. Hasil kajian kami menunjukkan Ipomoea pes-caprae bersifat larvasida Aedes aegypti [28]. Di dalam budidaya ikan, penyakit ikan menjadi masalah utama yang membatasi usaha dimaksud. Pembudidaya menggunakan bahan-bahan kimia sintetis untuk menanggulangi penyakit ikan tersebut tanpa memperhatikan bahaya karsinogennya. Saya telah mengeksplorasi sumberdaya alam yang terdapat pada lingkungan bahari untuk menangani masalah dimaksud. Alhamdulillah, saya beserta teman-teman telah menemukan senyawaan yang mampu menanggulangi penyakit kutu ikan (Trichodina sp.) [29] dan lesi (Saprolegnia sp.) [30,31]. Senyawaan dimaksud berasal dari lingkungan bahari dan ramah lingkungan. Pembudidaya dapat memperoleh organisma tersebut dari lingkungannya, dan berbiaya murah dalam pengadaannya. Merujuk pada pengalaman saya tentang pemanfaatan kimia bahan alam, saya mengajak pihakpihak terkait untuk merambah usaha pada kegiatan bioprospeksi kimia bahan alam terutama sebagai sumber bahan baku obat-obatan. Hal ini sangat mungkin dilakukan mengingat kita memiliki daratan kawasan hutan dan perairan yang luas dimana melimpah keanekaragaman hayati. Fakta menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk yang terus meningkat harus diimbangi dengan ketersediaan obat-obatan yang memadai. Ketersediaan obat-obatan sangat tergantung dari pasokan bahan baku obat-obatan. Ketersediaan bahan baku obat-obatan sangat ditentukan oleh sumber bahan baku obat-obatan.Presiden Prof. Dr.Musri, M.Sc., pengukuhan jabatan Guru Besar, 5 Mei 2017
4
Joko Widodo sangat menaruh perhatian pada industri farmasi karena selama ini impor bahan baku obatobatan masih 95 persen. Pasar produk farmasi Indonesia sendiri pada tahun 2016 diproyeksikan sebesar Rp69,07 triliun yang diharapkan meningkat menjadi Rp102,05 Triliun pada tahun 2020[32]. Bila kita berkomitmen menggarap lahan biprospeksi kimia bahan alam yang tersedia di Aceh, insya Allah, pendapatan asli daerah dapat diberdayakan untuk pembangunan yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Universitas Syiah Kuala yang sedang berkomimen menuju Badan Layanan Umum dapat menempatkan ranah ini sebagai income generatoryang sangat menjanjikan. Para hadirin dan hadirat yang saya hormati, Perkenankan saya menutup orasi ilmiah dengan menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan secara tulus kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan perhatian sehingga saya ada pada jenjang ini. Kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, saya menyampaikan terima kasih atas kepercayaan pengangkatan dalam jabatan guru besar dalam bidang ilmu kimia bahan alam. Terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Rektor dan seluruh sivitas akademika Universitas Syiah Kuala yang telah membantu dalam proses pengusulan jabatan guru besar ini. Saya menghaturkan terima kasih tanpa batas kepada yang mulia ayahanda Musman Hasan (Alm) dan ibunda Djauhari Syarkim (Almh) atas ketulusan dan kegigihan usaha serta do’a tiada henti yang dipanjatkan untuk tercapainya cita-cita putra-putrinya. Penghargaan dan terima kasih juga saya sampaikan kepada ibunda Hj. Erni Munir, A.Md.Keb dan keluarga atas dorongan dan dukungannya. Kepada mertua Drs. H. Abdullah Banta (Alm), Hj. Mariati, Moestafa Raden (Alm), dan Ratna Wilis (Almh), saya menyampaikan terima kasih yang mendalam atas sumbangsih mereka. Kepada isteri yang selalu setia dan sabar mendampingi saya baik dikala sedih maupun disaat bahagia yaitu isteri tercinta Dra. Hj. Farial Hanum (Almh), dan Hj. Farina Moestafa. Saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang tak terhingga atas pengorbanan dan dorongan semangat yang telah diberikan. Kepada anak-anak saya, Viqqi Kurnianda, M.Si., Rahmat Rizqi, S. Kel., Vebbi Dwiangga (Almh), dan Vasya Assayu (Almh), saya sampaikan penghargaan atas pengertian, dukungan dan doanya.Kepada seluruh keluarga Kakanda Mustar, kakanda Mustinah, adinda Musjauli, dan adinda Muslailati, S.Pd.- yang telah membantu dan berjasa, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh saudara Ipar -Ir. H. Herri Mahyar, M.T., dan H. Erwin Moestafa- beserta keluarga yang turut mendorong dengan do’a-do’anya. Kepada Bapak/Ibu pendidik mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Tangse, Bapak Sulaiman T.A. (Alm), Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Meureudu, Bapak Abd. Rahim (Alm), Kepala Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Meureudu, Bapak Drs. M. Alibasyah (Alm), Dekan FKIP Unsyiah, Bapak Drs. T. Syamsuddin (Alm), Dekan Graduate School of Science University of the Ryukyus, Okinawa – Jepang, Prof. Dr. Kosho Katsura, Dekan Graduate School of Engineering and Science University of the Ryukyus, Okinawa – Jepang, Prof. Dr. Y. Yamashita,Bapak-bapak dan Ibu-ibu dosen yang telah mendidik saya tanpa pamrih, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Dengan bimbingan beliau-beliau, saya pada saat ini berdiri disini. Saya juga menyampaikan terima kasih khusus kepada dosen-dosen pembimbing saya pada jenjang strata satu Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah yaitu Drs. Haidar Panji Indra, Dipl. Eng (Alm) dan Dr. Erwin Nurdin, M.Si. (Alm).Almarhum Bapak Dr. Erwin Nurdin, M.Si bukan hanya sebagai pembimbing akademik tapi juga sebagai ayah bagi sayayang semasa hidupnya telah menggembleng dan mempromosikan saya menjadi dosen.Dosen-dosen pembimbing saya pada jenjang strata dua Marine Science pada Graduate School of Science University of the Ryukyus, Okinawa – Jepang yaitu Prof. Dr. Tatsuo Higa (Alm), Prof. Dr. Masayuki Kuniyoshi, dan Prof. Dr. Katsuhiro Ueda. Dosen-dosen pembimbing saya padajenjang strata tiga Marine and Environmental Sciences pada Graduate School of Engineering and Science University of the Ryukyus, Okinawa – Jepang yaitu Prof. Dr. Tatsuo Higa (Alm), Prof. Dr. Akira Tokuyama, Prof. Dr. Tamotsu Oomori, dan Prof. Dr. Junichi Tanaka. Saya juga berdoa kepada guru dan pembimbing saya yang telah meninggal dunia, semoga amal Prof. Dr.Musri, M.Sc., pengukuhan jabatan Guru Besar, 5 Mei 2017
5
baik beliau-beliau diterima oleh Allah SWT. dan bagi yang masih dikaruniai umur panjang semoga Allah SWT. selalu melindungi. Amin ya rabbal alamin. Seyogianya, hadirin sekalian, masih banyak lagi ucapan terima kasih yang layak saya sampaikan kepada berbagai pihak dan perorangan. Namun adanya keterbatasan waktu, saya tidak mungkin menyampaikan satu persatu pada kesempatan ini. Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada hadirin atas perhatian dan kesabarannya. Semoga apa yang telah saya sampaikan bermanfaat adanya. Saya mohon maaf apabila ada hal-hal yang kurang berkenan dalam pidato pengukuhan ini. Akhirul kalam, saya memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Ilahi Rabbi atas nikmat hidayah dan semua nikmat lainnya yang tidak ternilai sebab jabatan guru besar yang saya terima ini hanya dapat terjadi karena anugerahNya semata. Semoga saya diberi kekuatan dalam mengemban amanah ini dan dimasukkan dalam hambaNya yang pandai bersyukur. Wabillahi taufiq wal hidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Daftar Pustaka 1. BPS. 2015. Luas Kawasan Hutan dan Perairan Menurut Provinsi. Update terakhir 29 Januari 2015. Diakses pada tanggal 21 April 2016 pukul 9.40 WIB. 2. Hanson, JR. 2003. Natural Products: the secondary metabolite. Royal Society of Chemistry. Cambridge. 0-85404-490-6. 3. Onaga, L. 2001. Casing in on nature’s pharmacy: Bioprospwcting and protection of biodiversity could go hand in hand. EMBO Rep. 2(4):263-5. 4. Hester, R.E. and R.M. Harrison (Eds). 2000. Chemistry in the Marine Environment: Issues in Environmental Science and Technology, RSC, Cambridge-UK. 5. Iversen, E.S. 1996. Living Marine Resources: Their Utilization and Management. Chapman & Hall, New York. 6. Higa, T., J. Tanaka, I.I. Ohtani, M. Musman, M.C. Roy and I. Kuroda. 2001. Bioactive compounds from coral reef invertebrates. Pure Appl. Chem. 73(3):589-593. 7. Musman, M., J. Tanaka and T. Higa. 2001. New Sesquiterpene Carbonimidic Dichlorides and Related Compounds from the Sponge Stylotella aurantium. J. Nat. Prod. 64(1):111-113. 8. Musman, M., I.I. Ohtani, D. Nagaoka, J. Tanaka and T. Higa. 2001. Hipposulfates A and B, New Sesterterpene Sulfates from an Okinawan Sponge, Hippospongia cf. metachromia. J. Nat. Prod. 64(3):350-352. 9. Kuroda, I. M. Musman,I.I. Ohtani,T. Ichiba, J. Tanaka,D.G. Gravalos and T. Higa. 2002. Pachastrissamine, a Cytotoxic Anhydrophyto-sphingosine from a Marine Sponge, Pachastrissa sp. J. Nat. Prod. 65(10):1505-1506. 10. Tanaka, J., A. Trianto, M. Musman, H.H.Issa, I.I. Ohtani, T. Ichiba, T. Higa, W.Y. Yoshida and P.J. Scheuer. 2002. New polyoxygenated steroids exhibiting reversal of multidrug resistance from the gorgonian Isis hippuris. Tetrahedron. 58:6259-6266. 11. Ghesquiere, S.A.I. 2007. The Apple Snail (Ampullariidae) Website. http://www.applesnail.net. Accessed on February 25th, 2007. 12. Damborenea, C., F. Brusa and A. Paola. 2006. Variation in worm assemblages associated with Pomacea canaliculata (Caenogastropoda, Ampullariidae) in sites near the Rio de la Plata estuary, Argentina. Biocell (Mendoza), Vol. 3. No. 3. 13. Dela Cruz, M.S., R.C. Joshi, R.C. and E.C. Martin. 2000. Potential effects of commercial molluscicides used in controlling golden apple snailts on the native snail Vivipara costata (Quoy and Gaimard). Philipp. Ent. 14(2):149−157. 14. Wada, T. 2004. Strategies for controlling the apple snail Pomacea canaliculata (Lamarck)(Gastropoda: Ampullariidae) in Japanese direct-sown paddy field. Japan Agriculture Research Quarterly, 38(20):75−80. Prof. Dr.Musri, M.Sc., pengukuhan jabatan Guru Besar, 5 Mei 2017
6
15. Teo, S.S. 2003. Damage potential of the golden apple snail Pomacea canaliculata (Lamarck) in irrigated rice and its control by cultural approaches. International Journal of Pest Management. 49:49−55. 16. Sumangil, J.P. 1989. Biological control. In: Environmental Impact of The Golden Snail (Pomacea sp.)on Rice Farming System in The Philippines ( Eds.: B.O. Acosta & R.S.V.Pullin). International Center for Living Aquatic Resources Management. Manila: 26−27. 17. Kloos, H. and F.S. McCullough. 1987. Plant molluscicides. Journal of Medicinal Plant Research. 46:195-209. 18. Joshi, R.C. and L.S. Sebastian (Eds). 2007. Recent developments in the use of botanical molluscicides against golden apple snails (Pomacea canaliculata). PhilRice, Phillipine. 19. Kardinan, I. and M. Iskandar. 1997. Efficacy of some Plants as Botanical Molluscicides on Golden Snail. Jurnal Penelitian Pertanian. 16(3):141-146. 20. Musman, M. 2004. Pengaruh Ekstrak Metanol Buah Penteut (Barringtonia asiatica) terhadap Mortalitas Keong Mas (Pomacea canaliculata). Jurnal Natural. 4(2):9-11. 21. Musman, M. 2006. Uji Kemangkusan Moluskosida Keong Mas (Pomacea canaliculata) di Laboratorium dan Lapangan. Jurnal Bionatura. 8(1):39-46. 22. Musman, M. 2009. Pengaruh Ekstrak Air Daun Penteut Ie (Barringtonia racemosa (L.) Spreng terhadap Mortalitas Spesies Pomacea (Ampullariidae) berdasarkan Jenis Kelamin dan Volume Cangkangnya. Prosiding Semirata BKS PTN-Wilayah Barat bidang ilmu MIPA ke 22 (Fisika & Biologi), Banda Aceh, 4-5 Mei 2009:92-95. 23. Musman, M. 2009. The Potency ofPenteut Ie (Achehnese, Barringtonia racemosa (L.) Spreng) as Molluscicide ofPomaceaSpecies (Ampullariidae). Proceeding on ICONES ’09, Banda Aceh, 6-8 May 2009:211-213. 24. Musman, M. 2010. Toxicity of Barringtonia racemosa (L.) Kernel Extract on Pomaceacanaliculata (Ampullariidae). Journal Tropical Life Sciences Research. 21(2):41-50. 25. Musman,M., S. Kamaruzzaman, S. Karina, R.Rizqi and F. Arisca.2013.Apreliminarystudyontheanti hatchingof freshwatergoldenapplesnailPomaceacanaliculata(Gastropoda:Ampullariidae)eggsfromBarringtoni a racemosa(Magnoliopsida:Lecythidaceae)seedsextract. AACLBioflux. 6(4):394-398. 26. Musman, M. 2010. Pengaruh Ekstrak Getah Calotropis gigantea terhadap Keong Pomacea. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Lingkungan Hidup, Universitas Diponegoro, Semarang, 910 Juni 2010:426-430. 27. Musman, M. 2010. Tanin Rhizophora mucronata sebagai Moluskosida Keong Mas (Pomacea canaliculata). Jurnal Bionatura. 3(12):177-182. 28. Musman, M., S. Karina and S. Almukhsin. 2013. Larvicide of Aedes aegypti (Diptera: Culicidae) from Ipomoea pes-caprae (Solanales: Convolvulaceae). AACL Bioflux. 6(5):446-452. 29. Musman, M., S. Karina and F. Rizki. 2014. Saponins Extract from Barringtonia racemosa as Molluscicide to Brackishwater Pond Snails (Cerithidea cingulata). International Journal of Applied Research and Technology. 3(6):92-97. 30. Musman, M., A. Rahmad, I. Dewiyanti, C. Sofia and H. Sulistiono. 2015. A Comparative study on the efficacy mixed tannins, hydrolysable tannins, and condensed tannins of Avicennia marina as antiectoparasite against Trichodina sp. AACL Bioflux. 8(1):50-56. 31. Musman, M., S. Karina, C.N. Defira, N. Fadhillah, A. Kayana, N. Hasballah, A.R. Faunanda, R. Putra. 2015. Phytofungitoxic Agent from Wild Plants. IJSBAR. 21(1):78-85. 32. Siaran Pers Kementerian Perindustrian RI. 2016. Produksi Bahan Baku, Menperin: Indonesia Perkuat Industri Farmasi. Diakses pada tanggal 21 April 2016 pukul 10 WIB. Dikelola oleh Tim Pengelola Website Kemenperin.
Prof. Dr.Musri, M.Sc., pengukuhan jabatan Guru Besar, 5 Mei 2017
7
Biodata Guru Besar a. Data pribadi Nama : Prof. Dr. H. Musri, M.Sc. Jabatan Fungsional : Guru Besar Pangkat/Golongan : Pembina Utama Madya/IV-d NIP : 196008021988101001 NIDN : 0002086007 Sertifikat Pendidik No. : 091101110061 Tempat/tanggal lahir : Sigli/2 Agustus 1960 Alamat a. Kantor : FKIPUnsyiah, Darussalam, Banda Aceh23111 b. Rumah : Perumahan Desa Gla Deyah No. 19Desa Gla Deyah, Cot Irie, Krueng Barona Jaya, Aceh Besar23371 Jurusan/Prodi : Pendidikan Kimia Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Keluarga a. Istri : Hj. Farina Moestafa b. Anak : (1) Viqqi Kurnianda (2)Rahmat Rizqi b. Riwayat pendidikan S-1 S-2 S-3 Nama PerguruanTinggi Unsyiah Univ. of the Ryukyus Univ. of the Ryukyus Bidang Ilmu Kimia Kimia Bahan Alam Kimia Bahan Alam TahunMasuk-Lulus 1984-1987 1993-1995 1998-2001 Signifikansi Pelaksanaan Praktikum Sub Bidang Studi Kimia terhadap Prestasi Belajar Siswa JudulSkripsi/Tesis/Diserta dalam Proses Belajar si Mengajar Sub Bidang Studi Kimia pada SMA Negeri Se Kotamadya Banda Aceh Nama Pembimbing/Promotor
NMR Studies of Laurencia Sesquiterpene Compounds
Prof. Dr. Tatsuo Higa Drs. Haidar Panji Indra, Prof. Dr. Masayuki Dipl. Eng. Kuniyoshi Dr. Erwin Nurdin, M.Sc. Prof. Dr. Katsuhiro Ueda
c. Riwayat jabatan akademik No. Jabatan Fungsional 1 Asisten Ahli (100 KUM) 2 Asisten Ahli (150 KUM) 3 Lektor (200 KUM) 4 Lektor (300 KUM) 5 Lektor Kepala (400 KUM) 6 Lektor Kepala (550 KUM) 7 Lektor Kepala (700 KUM) 8 Guru Besar (850 KUM)
TMT 1 April 1990 1 Oktober 1991 1 April 1994 1 Oktober 1996 1 Januari 2001 1 April 2006 1 Mei 2009 1 Januari 2016
Studies on the Bioactive Compounds from Coral Reef Invertebrates
Prof. Dr. Tatsuo Higa. Prof. Dr. Akira Tokuyama Prof. Dr. Tamotsu Oomori Prof. Dr. Junichi Tanaka
No. SK 266/7/E/1990 523/7/E/1991 336/7/E/1994 229/7/E/1996 47239/A2.III.1/KP/2001 27941/A2.7/KP/2006 34188/A4.5/KP/2009 1537/A2.3/KP/2016
Prof. Dr.Musri, M.Sc., pengukuhan jabatan Guru Besar, 5 Mei 2017
Tanggal SK 9 Maret 1990 12 September 1991 21 Maret 1994 30 September 1996 20 Maret 2001 24 April 2006 30 April 2009 11 Februari 2016
8
d. Riwayat kepangkatan No. Pangkat/Gol. Ruang 1 III/a 2 III/b 3 III/c 4 III/d 5 IV/a 6 IV/b 7 IV/c 8 IV/d e. Riwayat Pekerjaan No. Tahun 1 1988 - 2003 2 1990 - 1993 3 1991 - 1993 4 1995 - 1998 5 1995 - 1997 6 2001 - 2003 7 2002 - 2003 8 2003 - 2013 9 2004 - 2005 10 11 12 13
2003 - 2005 2005 - 2009 2009 - 2013 2012 - 2014
14 15 16
20014 - 2016 2015 2016 -
TMT 1 Nopember 1989 1 Oktober 1991 1 Oktober 1995 1 Oktober 1997 1 Oktober 1999 1 Oktober 2006 1 Oktober 2009 1 April 2016
Sebagai Dosen Tetap Prodi Pendidikan Kimia Anggota Monev Ketua Prodi Pendidikan Kimia Ketua Prodi Pendidikan Kimia Anggota Monev Sekretaris Tim Pengembangan Fakultas Ketua Tim Konsultan Dosen Tetap Jurusan Ilmu Kelautan Ketua Tim Pengisian Borang Akreditasi Bidang Ilmu Kelautan Ketua Jurusan Ilmu Kelautan Ketua Jurusan Ilmu Kelautan Ketua Lembaga Penelitian Anggota Tim Penjamin Mutu Akademik Prodi PSP Dosen Tetap Jurusan PSP Anggota PIU 7in1 Dosen Tetap Prodi Pendidikan Kimia
f. Tanda penghargaan No. JenisPenghargaan 1 Mahasiswa Teladan 2 3
No. SK 474/3/E/1989 155/4/E/1992 338/4/E/1995 450/4/E/1997 73628/A2.IV.1/KP/1999 47748/A2.7/KP/2006 7/K Tahun 2010 00241/KEP/AA/12001/16
Institusi FKIP Unsyiah LPIU Unsyiah FKIP Unsyiah FKIP Unsyiah LPIU Unsyiah FKIP Unsyiah Dinas Pendidikan Provinsi NAD FMIPA Unsyiah FMIPA Unsyiah FMIPA Unsyiah FMIPA Unsyiah Unsyiah KKP Unsyiah FKP Unsyiah Unsyiah FKIP Unsyian
InstitusiPemberi Penghargaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Satyalencana Karya Satya X Satyalencana Karya Satya XX
g. Keanggotaan profesi No. Organisasi Profesi 1 ICMI 2 Persada 3 ISOI
Masa Kerja Golongan 1 tahun 1 bulan 3 tahun 7 tahun 9 tahun 11 tahun 18 tahun 21 tahun 27 tahun 6 bulan
Presiden Republik Indonesia Presiden Republik Indonesia
Tempat Orwil Aceh Cabang Aceh Komda Aceh
Tahun 1987 2007 2012
Tahun 2011-2015; 2015-2020 2011-2014 2015-2018
h. Pengalaman di bidang penelitian No. Tahun Judul Penelitian 1 1991 Hidrolisa pati sagu menggunakan katalisator larutan asam klorida 2 1991 Pengaruh lama perendaman kacang kedelai terhadap kadar protein pada proses pembuatan daging sintesis
Prof. Dr.Musri, M.Sc., pengukuhan jabatan Guru Besar, 5 Mei 2017
9
3 4
1992 1992
5 6 7 8
1995 1998 1998 1998
9 10 11 12 13
2001 2001 2001 2001 2002
14
2002
15 16
2003 2005
17
2006
18
2008
19
2009
20
2009
21 22
2009 2010
23
2011
24
2011
25
2012
26
2013
27 28 29 30
2014 2015 2016 2017
Penggunaan koagulan biji kelor sebagai bahan penjernihan air Penentuan kadar ion besi (Fe2+) pada bayam (Amaranthus sp.) dengan spektrofotometri NMR studies of laurencia sesquiterpene compounds Skrining fitokimia tumbuhan obat asal kabupaten Pidie Skrining fitokimia tumbuhan obat di kabupaten Aceh Besar Pengaruh ekstrak metanol buah penteut (Barringtonia asiatica) dan waktu aplikasi terhadap mortalitas keong mas (Pomacea caniculata) Studies on the bioactive compounds from coral reef invertebrates Bioactive Compounds from the Sponge Stylotella aurantium Bioactive Metabolites from the Sponge Hippospongia cf. metachromia New Bioactive polyoxygenated steroids from the gorgonian Isis hippuris Molusisida Fraksi Air Buah Penteut (Baringtonia asiatica) terhadap Keong Mas (Pomacea caniculata) Insektisida Ekstrak Herba Sikhohkhoh (Epatorium odoratum L.) terhadap Keriting Daun (Myzus persicae) Fraksi Bioaktif Anti Luka dari Herba Sikhohkhoh (Eupatorium odoratum L.) Uji Kemangkusan Moluskosida Keong Mas (Pomacea canaliculata) Di Laboratorium dan Lapangan Pengaruh Pola Arus Pasang Surut dan Sebaran Nutrien terhadap Pertumbuhan dan Biodiversitas Karang Di Perairan Lhoong Kabupaten Aceh Besar The Potency of Penteut Ie (Achehnese, Barringtonia racemosa (L.) Spreng) as Molluscicide of Pomacea Species (Ampullariidae) Pengaruh Ekstrak Air Daun Penteut Ie (Barringtonia racemosa (L.) Spreng terhadap Mortalitas Spesies Pomacea (Ampullariidae) berdasarkan Jenis Kelamin dan Volume Cangkangnya Toxicity of Barringtonia racemosa (L.) Spreng Kernel Extract on Pomacea Species (Ampullariidae) Pengaruh Ekstrak Getah Calotropis gigantea terhadap Keong Pomacea Tanin Rhizophora mucronata sebagai Moluskosida Keong Mas (Pomacea canaliculata) LD50 Ekstrak Barringtonia racemosa terhadap Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) Pemetaan Potensi Pengembangan Kawasan Minapolitan sebagai Upaya Peningkatan Perekonomian Nelayan di Koridor Ekonomi Sumatera Indeks Terapi (IT) Ekstrak Barringtonia racemosa terhadap Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus) Toksisitas Fraksi Saponin dari Ekstrak Barringtonia racemosa terhadap Keong Nenek (Cerithidea cingulata) Eksplorasi Anti-ektoparasit dari Avicennia marina Eksploitasi Tumbuhan Pesisir sebagai Fungisida Eksploitasi Tumbuhan Berpotensi Anti Diabetes Bioassay Tumbuhan Berpotensi Anti Diabetes
i. Pengalaman di bidang pengabdian kepada masyarakat No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat 1 1997 Membasmi keong mas (Pomacea canaliculata) dengan menggunakan ekstrakbuahpenteut (Barringtonia asiatica) fraksi air 2 1997 Pemanfaatan lahan bekas budidaya udang dengan budidaya kepiting bakau sistempolikultur 3 1998 Membasmi keong mas (Pomacea canaliculata) dengan menggunakan ekstrak Prof. Dr.Musri, M.Sc., pengukuhan jabatan Guru Besar, 5 Mei 2017
10
4
2008
5
2008
6
2009
7
2010
8 9 10
2010 2007-20013 2013-2019
buah penteut (Baringtonia asiatica) fraksi metanol Penyuluhan Pemberdayaan Pedagang Kios/Ekonomi Lemah Pasca Tsunami melalui kegiatan Budidaya Penggemukan Kepiting Bakau (Scylla sp.) Penyuluhan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Pasca Tsunami melalui kegiatan Budidaya Ikan Nila (Oreochromis sp.) Penyuluhan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui kegiatan Budidaya Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus), Penyuluhan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui kegiatan Budidaya Penggemukan Kepiting Bakau (Scylla sp.) Workshop Pembekalan Metodologi Penelitian untuk Calon Pembimbing Skripsi Ketua Tuha Peut Gampong Gla Deyah Ketua Tuha Peut Gampong Gla Deyah
j.Publikasi ilmiah (Jurnal/Prosiding) No. Tahun Judul Artikel Ilmiah 1 2001 New Sesquiterpene Carbonimidic Dichlorides and Related Compounds from the Sponge Stylotella aurantium 2 2001 Hipposulfates A and B, New Sesterterpene Sulfates from an Okinawan Sponge, Hippospongia cf. metachromia 3 2001 Bioactive Compounds from Coral Reef Invertebrates
4
2002
Pachastrissamine, a Cytotoxic Anhydro-phytosphingosine from a Marine Sponge Pachastrissa sp.
5
2002
New polyoxygenated steroids exhibiting reversal of multidrug resistance from the gorgonian Isis hippuris
6
2003
New Anti-MultiDrug Resistance from the Gorgonian Isis hippuris
7
2004
8
2006
9
2008
Pengaruh Ekstrak Metanol Buah Penteut (Barringtonia asiatica) terhadap Mortalitas Keong Mas (Pomacea canaliculata) Uji Kemangkusan Moluskosida Keong Mas (Pomacea canaliculata) Di Laboratorium dan Lapangan Pengaruh Pola Arus Pasang Surut
Penulis/Pemateri Musman, M., Tanaka, J., Higa, T.
Jurnal/ Vol/No/hal Journal Natural Products/64/1/111113
Musman, M., Ohtani, I. I., Nagaoka, D., Tanaka, J., Higa, T.
Journal Natural Product/s64/3/350352
Higa, T., Tanaka, J., Ohtani, I.I.,Musman, M., Roy, M. C., Kuroda, I. Kuroda, I.,Musman, M., Tanaka, J., Gravalos, D.G., Higa, T. Tanaka, J., Trianto, A.,Musman, M., Issa, H.H., Ohtani, I.I., Ichiba, T., Higa, T., Yoshida, W.Y., Scheuer, P.J. Musman, M.
Pure and Applied Chemistry/73/3/589593
Musman, M.
Journal Natural Products/65/10/15051506 Tetrahedron/58/62596266
Proceeding International Seminar on Marine Sciences and Resources/March 12-15/ 96-105 Jurnal Natural/4/2/ 911
Musman, M.
Jurnal Bionatura/8/1/39-46
Musman, M., Rizal,
Proseding Seminar
Prof. Dr.Musri, M.Sc., pengukuhan jabatan Guru Besar, 5 Mei 2017
11
dan Sebaran Nutrien terhadap Pertumbuhan dan Biodiversitas Karang Di Perairan Lhoong Kabupaten Aceh Besar
S., Ilhamsyah, Y., Sayyid Afdhal, E.R.
Nasional Pendidikan dan Sains/5-6 Juli 2008/ 113-124
10
2009
Pengaruh Ekstrak Air Daun Penteut Ie (Barringtonia racemosa (L.) Spreng terhadap Mortalitas Spesies Pomacea (Ampullariidae) berdasarkan Jenis Kelamin dan Volume Cangkangnya
Musman, M.
Prosiding Semirata BKS PTN-Wilayah Barat bidang ilmu MIPA ke 22 (Fisika & Biologi)/4-5 Mei 2009/ 92-95
11
2009
Musman, M.
Proceeding on ICONES ’09/6-8 May 2009/ 211-213
12
2010
The Potency of Penteut Ie (Achehnese, Barringtonia racemosa (L.) Spreng) as Molluscicide of Pomacea Species (Ampullariidae) Pengaruh Ekstrak Getah Calotropis gigantea terhadap Keong Pomacea
Musman, M.
13
2010
Musman, M.
14
2010
15
2010
16
2010
17
2012
18
2012
Toxicity of Barringtonia racemosa (L.) Kernel Extract on Pomaceacanaliculata (Ampullariidae) Tanin Rhizophora mucronata sebagai Moluskosida Keong Mas (Pomacea canaliculata) Length-Weight Relationships and Condition Factors of Two Threatened Fishes, Rasbora tawarensis and Poropuntius tawarensis, Endemic to Lake Laut Tawar, Aceh Province, Indonesia Spawning Seasons of Rasbora tawarensis (Pisces: Cyprinidae) in Lake Laut Tawar, Aceh Province, Indonesia Selektivitas fraksi Rf < 0,5 dari ekstrak etil asetat (EtOAc) biji putat air (Barringtonia racemosa) terhadap keong mas (Pomacea canaliculata) dan ikan lele lokal (Clarias batrachus) The Flora Composition of Sabang Island, Aceh, Indonesia
Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Lingkungan Hidup/910 Juni 2010/ 426-430 Journal Tropical Life Sciences Research/21/2/41-50
19
2012
Uji Selektivitas Fraksi Rf< 0,5 dari Ekstrak MeOH Biji Putat Air
Musman, M.
Muchlisin, Z.A., Musman, M., SitiAzizah, M.N.
Muchlisin, Z.A., Musman, M., SitiAzizah, M.N. Musman, M., Sofia., Kurnianda V.
Asyraf, M., Zakaria, R., Mansor, M., Musman, M., Harun, A.H. Musman,
Prof. Dr.Musri, M.Sc., pengukuhan jabatan Guru Besar, 5 Mei 2017
Jurnal Bionatura/12/3/177182 Applied Ichthyology/26/6/949953
Reproductive Biology and Endocrinology/8/49/18 Depik/1/2/99-103
Check List/8/4/600609
Depik/1/2/121-124
12
20
2013
21
2013
22
2014
23
2015
24
2015
(Barringtonia racemosa) terhadap M.,Sofia.,Perdana, Ikan Mujair (Oreochromis A.W. mossambicus) A prelimibary study on the anti Musman, M., hatching of freshwater golden Kamaruzzaman, S., apple snail Pomacea canaliculata Karina, S., Rizqi, R., (Gastropoda: Ampullariidae) eggs Arisca, F. from Barringtonia racemosa (Magnoliopsida: Lecythidaceae) seeds extract Larvicide of Aedes aegypti Musman, M., Karina, (Diptera: Culicidae) from Ipomoea S., Almukhsin, S. pes-caprae (Solanales: Convolvulaceae) Saponins Extract from Musman, M., Karina, Barringtonia racemosa as S., Rizki, F. Molluscicide to Brackishwater Pond Snails (Cerithidea cingulata) A Comparative study on the Musman, M., efficacy mixed tannins, Rahmad, A., hydrolysable tannins, and Dewiyanti, I., Sofia, condensed tannins of Avicennia C., Sulistiono, H. marina as anti-ectoparasite against Trichodina sp. Phytofungitoxic Agent from Wild Musman, M., Karina, Plants S., Defira, C.N., Fadhillah, N., Kayana, A., Hasballah, N., Faunanda, A.R., Putra, R.
k. Buku No. Tahun Judul Buku 1 2004 Kimia SMA dan MA Kelas X 2 2013 Kimia Bahan Alam Laut l. Seminar No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar 1 Seminar Nasional Pendidikan dan Sains
2
Semirata BKS PTNWilayah Barat bidang ilmu MIPA ke 22 (Fisika & Biologi)
3
The International Conference on Natural and Environmental Sciences 2009 (ICONES ’09)
Jml Hal. 163 145
AACL Bioflux/6/4/394-398
AACL Bioflux/6/5/446-452
International Journal of Applied Research and Technology/3/6/92-97 AACL Bioflux/8/1/5056
International Journal of Sciences: Basic and Applied Research/21/1/78-85
Penerbit CV. Cibina Rakan, Banda Aceh Syiah Kuala University Press, Banda Aceh
Judul Artikel Ilmiah Pengaruh Pola Pasang Surut dan Sebaran Nutrien terhadap Pertumbuhan dan Biodiversitas Karang di Perairan Lhoong Kab. Aceh Besar Pengaruh Ekstrak Air Daun Penteut Ie (Barringtonia racemosa (L.) Spreng terhadap Mortalitas Spesies Pomacea (Ampullariidae) berdasarkan Jenis Kelamin dan Volume Cangkangnya The Potency of Penteut Ie (Achehnese, Barringtonia racemosa (L.) Spreng) as Molluscicide of Pomacea Species (Ampullariidae)
Prof. Dr.Musri, M.Sc., pengukuhan jabatan Guru Besar, 5 Mei 2017
Waktu dan Tempat 5-6 Juli 2008, Banda Aceh
4-5 Mei 2009, Banda Aceh
6-8 Mei 2009, Banda Aceh
13
4
5
6
2009 Southeast Asia International Joint Research and Training Program Seminar Nasional Pengelolaan Lingkungan Hidup Workshop Pembekalan Metodologi Penelitian untuk Calon Pembimbing Skripsi
Knitting a friendship through collaboration in Aceh: challenges and opportunities
30 Nov-4 Des 2009, Taichung - Taiwan
Pengaruh Ekstrak Getah Calotropis gigantea terhadap Keong Pomacea
9-10 Juni 2010, Semarang
Metodologi Penelitian untuk Calon Pembimbing Skripsi
6 Maret 2010, Banda Aceh
Prof. Dr.Musri, M.Sc., pengukuhan jabatan Guru Besar, 5 Mei 2017
14