BIODATA NamaLengkap : Sri Wianti Nama Panggilan : Sri Tempat,Tanggal Lahir: Ciamis,17 Desember 1975 No HP : 082129969909 Alamat Email :
[email protected] Pendidikan Terakhir Nama : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas : Universitas Pandjadjaran Pendidikan lanjutan : S2 Managemen dan kepemimpinan dalam keperawatan 2013 Pekerjaan Asal Instansi : STIKes Bina Putera Banjar Jabatan : Sekretaris Jurusan Lingkup pekerjaan : Sekretaris Jurusan Keperawatan
PENGGUNAAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN
Kita tahu bahwa perawat merupakan profesi yang memeberikan pelayanan kepada pasien secara komprehensif yaitu bio-psiko-sosio-spiritual, seperti dkatakan Swanburg, 2000 bahwa mutu pelayanan ditinjau dari mutu keperawatan merupakan pelayanan yang komprehensif. Dimana pelayanan keperawatan diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien dan standar pelayanan keperawatan serta perkembangan ilmu keperawatan dan teknologi.
Berbicara tentang mutu tentunya tidak terlepas dari kepuasan pasien karena, hal tersebut akan membahas kualitas pelayanan yang jelas akan mempengaruhi terhadap kepuasan dari pengguna jasa yaitu pasien. Kemajuan teknologi sekarang ini dapat menjadi fasilitas untuk memberikan kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan. Seperti hasil penelitian dalam sebuah jurnal dengan judul “A Study on Willingness to Pay of Diabetic Patients for Nursing Intervention Using Telecommunication “. Jurnal ini membahas bagaimana penggunaan teknologi komunikasi dapat dijadikan sebagai sarana dalam meningkatkan pelayanan keperawatan terkait dengan pendidikan kesehatan khusunya pada pasien dengan diabetes militus.Penelitian yang dilakukan dalam jurnal tersebut dilakukan di korea, seperti kita tahu bahwa Negara korea merupakan salah satu negara produsen smartphone terkenal di dunia. Penelitian ini memicu untuk memanfaatkan teknologi komunikasi dalam pelayanan keperawatan.
Prevalensi pasien diabetes dewasa
laki-laki berusia di atas 30 tahun adalah 11,3% dan
perempuan 9,0%. Proposi pengeluaran belanja Negara Korea untuk penyakit kronis dan pennyakit karena proses menua meningkat 10%. Baru-baru ini, kemajuan dalam teknologi informasi telah mendorong pertumbuhan beragam aplikasi teknis dalam telekomunikasi, tren tersebut didukung dengan meningkatnya penggunaan mobile gateway secara pesat seperti tablet PC dan smartphone. Akan tetapi belum ada penelitian yang sukses dan efektif dengan berbasis mobile. Pertumbuhan ekonomi sekarang ini mengalami peningkatan sehingga standar hidup masyarakat juga meningkat tetapi pertumbuhan tersebut mendorong peningkatan angka penyakit diabetes dan ternyata penyakit ini telah menjadi sorotan penting oleh pemeritah secara nasional artinya sudah bukan lagi menjadi masalah pribadi saja.
Pengelolaan diri melalui latihan dan konseling telepon untuk pasien dengan penyakit diabetes menjadi salah satu sorotan seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi IT. Kesehatan merupakan kebutuhan yang diidamkan tidak akan pernah putus pasti selalu dibutuhkan yang tentunya hal ini memberikan peluang bisnis dalam pelayanan kesehatan untuk pencegahan, diagnosis, ataupun pengobatan sehingga membutuhkan tindak lanjut dalam pengelolaannya. Pengelolaan dilakukan seiring dengan perkembangan yang terjadi yaitu dengan cara penggabungan pengelolaan kesehatan tradisional, internet dan IT secara harmonis yang akan menghasilkan suatu pengelolaan mumpuni dan dapat diandalkan.
Konseling keperawatan sebagai bagian dari pelayanan kesehatan dengan menggunakan teknologi, telah dilakukan penelitian dimana konseling telepon ternyata dapat meningkatkan pengelolaan gula darah dan lebih mengaktifkan diri dalam pengelolaan kesehatan diri. Menurut Diabetes Control and Complication Trail Research Group (DCCT), pengelolaan diri yanng ketat dapat mengurangi komplikasi pada tahun 1993. Oleh karena itu konseling telepon merupakan salah sau cara yang mudah dilakukan dan efektif karena melalui ponsel dimana data medis pasien dapat terhubung dari pelayanan kesehatan ke jaringan yang ada di rumah pasien. Perawat dapat memantau status kesehatan pasien diabetes melalui konseling telepon tersebut. Uji coba ini merupakan uji coba yang dilakukan tanpa biaya karena selanjutnya akan dilihat pula sejauh mana kepuasan pasien terhadap pelayanan konseling serta kesediaan membayar dari konseling tersebut. Berdasarkan hal tersebut dukungan terkait dengan penggunaan konseling telepon menjajdi sesuatu yang diandalkan karena berdasarkan kegunaan pasien dapat mengelola diri sendiri terhadap penyakitnya sehingga memiliki harapan hidup yang lebih baik di masa depan.
Perkembangan teknologi di era globalisasi ini sangat identik dengan telekomunikasi yang memungkinkan dunia ini menjadi tanpa batas. Kenapa dikatakan tanpa batas? karena setiap orang dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa harus bertatap muka atau bertemu fisik. Kemudahan dan fasilitas yang ditawarkan oleh teknologi informasi menyebabkan teknologi informasi banyak diminati oleh setiap kalangan baik untuk pengembangan keilmuan maupun pengembangan usaha.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Bates & Gawande (2003) menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menggunakan data dan informasi dalam rangka perbaikan pelayanan, peningkatan kualitas, penelitian dan pendidikan melalui teknologi informasi. Teknologi Informasi (TI) adalah manajemen dan proses informasi yang umumnya menggunakan komputer (Hebda et al, 2005 dalam Potter & Perry, 2009). American Nurses Association (2001) dalam Potter & Perry (2009) menyebutkan bahwa informatika keperawatan adalah area khusus yang mengintegrasikan ilmu keperawtan, ilmu komputer dan ilmu informasi untuk mengatur dan mengkomunikasikan data, informasi dan pengetahuan dalam praktik keperawatan. Salah satu penelitian yang dilakukan oleh White et al (2005) menyatakan bahwa penerapan informatika keperawatan akan menghasilkan sistem informasi keperawatan yang efisien dan efektif. Perkembangan telekomunikasi menjadi suatu hal yang dapat dimanfaat dengan maksimal dalam pemeberian pelayanan keperawatan yaitu konseling. Pada pasien diabetes informasi kesehatan yang ada di pasien dapat dikirimkan ke pusat telekomunikasi berupa tekanan darah atau gula darah. Perawat di pusat akan memeriksa data pasien dan akan memberikan informasi tentang pelatihan yang tepat terkait diet dan kebiasaan sehari-hari yang harus dilakukan oleh pasien untuk meningkatkan kesehatan mereka, dengan cara ini tentunya akan meningkatkan kesehatan diri pasien diabetes melalui telekomunikasi
Peran sumber daya manusia di rumah sakit sangat dibutuhkan dalam memberikan pelayanan optimal, disamping sarana pendukung lainnya. Keberadaan tenaga kesehatan di rumah sakit selain dituntut professional juga harus menguasai teknologi informasi dengan baik. Sistem informasi kesehatan merupakan penunjang bagi pelaksanaan manajemen kesehatan yang baik dalam mendukung peningkatan kinerja pelayanan kesehatan. Perawat di rumah sakit sebagai pemberi pelayanan kesehatan yang dominan tentunya dengan kemajuan yang terjadi terkait teknologi komunikasi menjadi suatu keharusan untuk menguasainya sejalan dengan perkembangan dan kemajuan yang terjadi.
Hasil penelitian dalam jurnal yang di sebutkan diatas dapatlah kita lihat bahwa kemajuan teknologi dalam komunikasi memiliki manfaat meningkatkan pelayanan kesehatan melalui konseling bagi pasien yang berada di daerah terutama pasien yang jauh dari tempat pelayanan
kesehatan, mempercepat akses untuk merujuk pasien yang mengalami komplikasi atau tindakan segera, memudahkan pengkajian keperawatan dalam bentuk entry data yang selanjutnya data tersebut dapat digunakan untuk perencanaan konseling, memudahkan perawat mengetahui perkembangan dan memantau kondisi pasien, passien dapat tetap berada di rumah di mana keluarga sahabat atau orang-orang terdekat berada dan memberi dukungan serta meningkatkan kemandirin dalam mengelola kehidupan yang lebih sehat melalui konseling.
Manfaat yang ada dalam penggunaan teknologi memang sangat besar akan tetapi di balik manfaat tersebut ada hal yang menjadi hambatan yaitu biaya yang cukup besar untuk pengadaan saran dan prasarana yang mendukung, belum adanya standar hukum atau undang-undang yang jelas terkait dengan penggunaan telekomunikasi, setiap bagian perangkat terpisah-pisah sehingga dalam satu perangkat memerlukan kerjasama dengan beberapa perusahaan, asuransi yang menanggung terhadap telekomunikasi masih mengalami kesulitan, masih banyak pasien yang akan merasa puas apabila mendapatkan pelayanan secara langsung, memerlukan sumberdaya yang handal dalam penguasaan teknologi alat yang digunakan termasuk pasien, di indonesi dengan letak geografis yang ada menjadi kendala dalam akses jaringan, kesiapan dari pemerintah dan rumah sakit dalam penggunaan telekomunikasi serta pemerataan informasi dan teknologi yang merata di seluruh pelosok nusantara.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna smartphone terbesar di asia tenggara hal ini menunjukan bahawa penggunaan teknologi komunikasi dalam pelayanan konseling memiliki peluang cukup besar selain itu perkembangan dunia pendidikan di indonesia terus berkembang sehingga memungkinkan tenaga-tenaga ahli terkait dengan teknologi dihasilkan sampai ke daerah-daerah, Indonesia memiliki roket jelajah rendah yang sebagian besar telah terhubuh dinhampir seluruh ibu kota propinsi dan Indonesia memiliki teknologi satu arah yang dapat digunakan untuk memberikan informasi-informasi kesehatan terbaru, yaitu teknologi satu arah yang cukup handal dan telah dikembangkan oleh Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC) adalah teknologi SEA EduNet berbasis Multicast. Sistem ini merupakan pengiriman data melalui frekwensi televisi. Pada intinya dari segi infrastruktur, Indonesia telah siap menerapkan telekomunikasi. Komitmen antara pemerintah dengan pemberi pelayanan dan pemerataan informasi dan teknolgi menjadi
suatu upaya yang harus dilakukan dalam mewujudkan penggunaan teknologi komunikasi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakan yang lebih baik.