Acara Syukuran HUT Ke-14 Korem 151/Binaiya
FOTO
Dari REDAKSI
Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena edisi majalah Caraka Binaiya telah diselesaikan dengan baik dan dapat dinikmati oleh pembaca setia majalah Caraka Binaiya. Dengan terbitnya majalah ini redaksi berharap agar informasi yang tersedia baik berupa tulisan maupun gambar dapat memberikan pengetahuan dan inspirasi bagi pembaca setia Majalah Caraka Binaiya. Seperti kita ketahui bersama bahwa sebagai insan teritorial. Prajurit Korem 151/Binaiya harus dapat menjadi prajurit yang profesional di bidangnya yang mampu melaksanakan tugas terutama yang berkaitan dengan pembinaan teritorial. Korem 151/Binaiya sebagai Sub Kompartemen Strategis Kodam XVI/Pattimura yang memiliki tanggung jawab melaksanakan pembinaan teritorial di wilayah Maluku menuntut kita sebagai prajurit TNI AD yang bertugas di Korem 151/ Binaiya untuk dapat memiliki kemampuan territorial, salah satunya dengan menjalin komunikasi dengan masyarakat yang ada di daerahnya sehingga kemanunggalan TNI-Rakyat dapat terpelihara dengan baik. TNI dan rakyat merupakan kekuatan yang tidak dapat dipisahkan. Kemerdekaan RI yang kita raih tidak lepas dari pengorbanan yang telah diberikan baik oleh TNI dan Rakyat yang bersatu padu melawan penjajah merebut kemerdekaan. Kekuatan TNI dan Rakyat
ini harus dipelihara terus melalui kegiatan-kegiatan yang melibatkan TNI dan rakyat, semangat gotong-royong TNI dan rakyat mengatasi setiap permasalahan yang timbul dalam masyarakat, terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat. Pada edisi kali ini redaksi menyajikan tulisan yang berkaitan dengan pembinaan teritorial dimana TNI dan Rakyat bersama-sama menjadi kekuatan yang ampuh dalam menjaga kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kegiatan Misi Perdamaian di Libanon Selatan yang dilaksanakan oleh Prajurit terpilih Korem 151/Binaiya juga tersaji dalam majalah ini dimana sebagai spirit bagi prajurit jajaran Korem 151/ Binaiya yang berkeinginan melaksanakan tugas perdamaian PBB, serta kegiatan pembinaan teritorial dan fokus pada kegiatan-kegiatan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Redaksi juga menyajikan beberapa artikel, opini dan pengetahuan serta kegiatan-kegiatan Korem 151/ Binaiya selama triwulan I tahun 2017. Redaksi berharap majalah Caraka Binaiya edisi 7 kali ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi pembaca setia serta menjadi sarana komunikasi yang baik dan dapat mendukung pelaksanaan tugas pokok Korem 151/Binaiya.
SUSUNAN REDAKSI Pembina : Danrem 151/Binaiya Penasehat : Kasrem 151/Binaiya Penanggung Jawab : Mayor Czi Gerald N L. Tobing Pimpinan Redaksi : Sertu Yusli Hendra Sekretaris Redaksi : Serka Waryono Redaktur Pelaksana : Sertu Dimas Ary S Redaktur Bahasa & Pracetak : Sertu Taufiq Teguh FotograFer/Desain Grafis : Serda Dika Rifki K Editor : Sertu Nurdin Alamat Redaksi : Penrem 151/Binaiya Jalan Ahmad Yani No. 1 Ambon 97124 ● Telp. (0911) 3821231 Alamat Email : penrembinaiya @gmail.com Alamat Medsos : www.korem151biaiya.mil.id, www.facebook.com/Penrem Binaiya
DAFTAR ISI
EDISI 7 TW. I TAHUN. 2017
6 hal
14 Tahun Korem 151/Binaiya Berkiprah
UTAMA
Kesiapan Aparat Kowil TNI AD Memberdayakan Wilayah Pertahanan di Darat Melalui Kegiatan Binter
hal
20
FOKUS
hal
14
hal
26 Optimalisasi Kegiatan TMMD Dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di Daerah
BINTER
Penyelenggaraan Bhakti TNI Dalam Rangka Pemberdayaan Wilayah Pertahanan Darat
ARTIKEL
PROFIL SATUAN
hal
hal
35
44
Penerapan Wasbang Bagi Generasi Muda
Profil Yonif 731/Kabaresi
OPERASI
SOSOK
hal
52 Mengemban Tugas Negara Dalam Misi Perdamaian di Lebanon Selatan
hal
56 Sang Juara KARATE
14 Ha
KOREM 151/Binaiya Berkiprah n u h Ta
ri Ulang Tahun Korem 151/ Binaiya diperingati pada tanggal 13 Maret 2017 ini, Korem 151/ Binaiya mencapai usia ke-14. Suatu usia yang masih sangat muda namun Korem 151/Binaiya telah menunjukkan kiprahnya sebagai Satuan Komando Kewilayahan yang telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab menjaga dan memelihara situasi kemanan di wilayah Maluku dengan san- Saat masih sebagai SKOREM 174 gat baik. Rangkaian kegiatan dalam peringatan ulang tahun tersebut dimulai dari satu bulan menjelang tanggal 13 April, beberapa kegiatan yang bertemakan olah raga, kesenian, kesehatan, hingga sosial pun digelar dengan mengikutserta-
6
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
kan masyarakat Maluku khususnya di pulau Ambon berpartisipasi dalam berbagai kegiatan lomba sebagai wujud kemanunggalan TNI dan Rakyat yang tetap terpelihara dengan baik. Sejarah Terbentuknya Korem 151/Binaiya. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah Belanda mencapai puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945 saat proklamasi kemerdekaan Indonesia oleh Presiden Soekarno. Provinsi Maluku yang merupakan salah satu provinsi tertua dalam sejarah Indonesia merdeka secara resmi dibentuk pada tanggal 1 juli 1958 sesuai dengan undang-undang darurat nomer 22 tahun 1957 yang kemudian diganti dengan undang-undang nomor 20 tahun 1958.
Utama komplek, Korem 151/binaiya mengalami perubahan dan penambahan satuan yaitu Kodim 1506/Namlea, Kodim 1507/ Saumlaki dan Yonif 734/Satria Nusa Samudera. Korem 151/ Binaiya adalah badan pelaksana Kodam sebagai subkompartemen strategis matra darat yang bersifat kewilayahan dan berkedudukan langsung dibawah Pangdam XVI/ Pattimura. Korem 151/Binaiya Dislokasi Satuan Jajaran Korem 151/Binaiya memiliki tugas pokok menyelengDalam perjalanannya, provinsi Maluku garakan pembinaan teritorial untuk menyiapkan sempat mengalami konflik horisontal yang bernuwilayah pertahanan di darat dan menjaga keaansa sara yang menimbulkan instabilitas dan manan wilayah Maluku dalam rangka mendukekacauan serta mengakibatkan korban jiwa dan kung tugas pokok Kodam XVI/Pattimura. harta benda . Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Korem menyelenggarakan fungsi utama, Namun berkat upaya yang dilakukan oleh fungsi organik militer dan fungsi organik pembipemerintah Republik Indonesia dalam mengatasi naan. Fungsi utama diselenggarakan dengan konflik yang terjadi, situasi dan kondisi keamelaksanakan tugas antara lain : pertempuran, manan di wilayah Maluku kembali berjalan norpembinaan kekuatan satuan dan pembinaan termal sampai saat ini. ritorial. Seiring berjalannya waktu dan disertai dengan kondusifnya situasi keamanan di wilayah Maluku, maka Kepala Staf Angkatan Darat mengeluarkan Keputusan Nomor : Kep/10/III/2003 tanggal 13 Maret 2003 tentang pembentukan Korem 151/binaiya membawahi tiga Kodim dan satu Yonif terdiri dari Kodim 1502/ Masohi, Maluku Tengah, Kodim 1503/Tual Maluku Tenggara, Kodim 1504/Ambon dan pulaupulau lease serta Yonif 731/ Kabaresi. Keresidenan Ambon, 1900. Sekarang menjadi Gedung Korem 151/Binaiya Sesuai dengan perkembangan organisasi dan tuntuan tugas yang semakin
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
7
Tugas pertempuran yaitu menyelenggarakan segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan pertempuran darat di wilayah Maluku, baik dengan kemampuan Korem 151/Binaiya mengatasi konfllik di masyarakat dengan menyelenggarakan perdamaian sendiri maupun diperkuat dalam rangka mengamankan kepentingan nasional di wilayah Maluku. Tugas pembinaan kekuatan kesatuan antara lain penyiapan kekuatan Angkatan Darat yang mempunyai kemampuan intel, tempur, pembinaan teritorial dan kesiapan pertahanan di darat serta mengembangkan kekuatan dan kemampuan kesatuan Angkatan Darat yang profesional dalam rangka penyelenggaraan pertahanan negara di darat. Tugas pembinaan teritorial dilaksanakan dengan menyelenggarakan segala usaha, perencanaan dan pengembangan serta pengerahan dan pengendalian potensi geografi, demografi dan kondisi sosial dengan segenap aspeknya menjadi kekuatan meliputi ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh guna kepentingan pertahanan negara di darat.
Setiap permasalahan yang timbul di masyarakat harus segera diselesaikan. Bila terjadi konflik di dalam masyarakat segera diatasi dengan kearifan lokal yang ada di masyarakat dengan tetap mengedepankan penegakan hukum yang berlaku di Negara Indonesia
8
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Fungsi organik militer meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan di bidang intelejen, operasi, personel, logistik, teritorial, perencanaan serta pengawasan dan pemeriksaan dalam rangka mendukung tugas pokok Korem 151/Binaiya
rangka pelaksanaan tugasnya sesuai kebijakan dan ketentuan Pangdam XVI/Pattimura.
Fungsi organik pembinaan meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan di bidang latihan dalam rangka mendukung tugas pokok Korem 151/Binaiya. Korem 151/Binaiya melaksanakan komando dan pengendalian terhadap penyelenggaraan operasi militer untuk perang (omp) dan operasi militer selain perang (omsp) di wilayah Korem 151/Binaiya sesuai rencana operasi pertahanan Korem 151/Binaiya. Korem 151/Binaiya juga mengadakan hubungan dengan instansi, badan dan lembaga di dalam maupun di luar korem dalam
Korem 151/Binaiya ikut mendukung Program ―Emas Hijau dan Emas Biru‖ untuk kesejahteraan masyarakat Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
9
Pengabdian Korem 151/Binaiya Melalui Pembinaan Teritorial
prasarana fisik di pedesaan melalui TMMD di Saumlaki dan Masohi, karya bakti bersama masyarakat, melaksanakan kegiatan program
Pembinaan teritorial yang dilaksanakan sebagai upaya dalam mewujudkan daya tangkal dapat memberikan kontribusi penting guna terwujudnya
ketahanan
wilayah.
Kondisi
ketahanan wilayah yang tangguh sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup bangsa dan negara. Kondisi ini dapat terwujud apabila seluruh aspek yang meliputi bidang geografi, demografi, idiologi, politik, ekonomi ekonomi, sosial budaya, agama dan hankam dapat berperan sebagai pendukung. Salah satu cara untuk mewujudkan ketahanan wilayah yang tangguh adalah dengan mengoptimalkan pembinaan teritorial
oleh
emas hijau dan emas biru dimasing-masing Kodim jajaran Korem 151/Binaiya dan kegiatan lainnya.
Kemudian pembinaan ketahanan
wilayah melalui upaya meningkatkan kesadaran bela Negara salah satunya dengan melaksanakan sosialisasi wawasan kebangsaan dan bahaya radikalisme yang diberikan kepada pelajar dan masyarakat di wilayah Maluku serta menyelenggarakan komunikasi social dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh pemuda yang ada di wilayah Maluku untuk menjalin tali silaturahmi dan meningkatkan kemanunggalan TNI dan Rakyat.
Satuan
Komando Kewilayahan yang mana pada selanjutnya
dengan
dilaksanakannya pembinaan teritorial secara optimal dapat berpengaruh
positif
terhadap ketahanan wilayah. Kegiatan pembinaan teritorial yang oleh
dilaksanakan Korem
151/
Binaiya selama ini antara lain berupa bhakti TNI seperti kegiatan rehab
10
rumah,
pembangunan
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
sarana
dan
Korem 151/Binaiya melaksanakan cetah sawah
Rangkaian kegiatan dalam rangka HUT ke– 14 Korem 151/Binaiya
Korem 151/Binaiya juga terlibat dalam ketahanan pangan dengan melakukan kegiatan yang terstruktur dilapangan melalui satuan jajaran Korem 151/Binaiya dari tingkat Kodim, Koramil hingga Babinsa dengan memberikan bimbingan teknis secara langsung kepada para petani. Babinsa atau Bintara Pembina Desa yang tergelar dipelosok-pelosok desa memiliki potensi sebagai penggerak dalam mendukung terwujudnya ketahanan pangan, sehingga diharapkan desadesa yang menjadi wilayah binaannya akan dapat menjadi “Lumbung Pangan”. Untuk membantu menyiapkan konsep pedoman pelaksanaan ketahanan pangan, langkah-langkah yang telah diambil antara lain meliputi : menghimpun data (tentang lahan yang ada dan rencana perluasan lahan, kelompok-kelompok tani yang ada, kondisi irigasi terkini dan kapasitasnya, dan alat mesin pertanian yang ada) kemudian pengawasan dan pengendalian terhadap distribusi pupuk, terhadap distribusi bibit dan pengawasan penerimaan data, pendampingan kelompok tani, pemantauan dan evaluasi pengolahan lahan yang ada, perluasan lahan melalui indeks pertanaman, penyemaian dan penanaman serta pemupukan dan panen.
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
11
Dan dalam rangka pencapaian hasil produksi pertanian di wilayah Maluku, Korem 151/ Binaiya juga melaksanakan pekerjaan cetak sawah baru untuk masyarakat petani di beberapa tempat di lahan-lahan yang berpotensi untuk dijadikan persawahan. Prajurit Korem 151/Binaiya dengan sesanti ka'i mese-mese aman, pegang eraterat negeri, yang dilandasi semangat kebersamaan bertekad untuk menegakkan kedaulatan negara yang berlandaskan Pancasila, Sapta Marga dan Sumpah Prajurit demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. PEJABAT-PEJABAT DANREM 151/BINAIYA DARI TAHUN 2002 SAMPAI DENGAN SEKARANG :
12
1.
Kolonel lnf Tony SB Hoesodo,Danrem ke-1 tanggal 14 Oktober 2002 sampai dengan tanggal 14 Februari 2005.
2.
Kolonel Inf Iro Suparmo, Danrem ke-2 tanggal 14 Februari 2005 sampai dengan tanggal 16 November 2006.
3.
Kolonel Arm Sjafriel Marasin, S.IP, Danrem ke-3 tanggal 16 November 2006 sampai dengan tanggal 30 Juli 2007.
4.
Kolonel Inf Pratimun, S.Sos, Danrem ke-4 tanggal 30 Juli 2007 sampai dengan tanggal 11 September 2008
5.
Kolonel Inf Bambang Hermanto, Danrem ke-5 tanggal 11 September 2008 sampai dengan tanggal 17 Juli 2010
6.
Kolonel Arm Nazarudin, Danrem
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
ke-6 tanggal 17 Juli 2010 sampai dengan tanggal 28 Juni 2012 7.
Kolonel Inf Kurnaedi, Danrem ke7 tanggal 28 Juni 2012 sampai dengan tanggal 26 Nopember 2013
8.
Kolonel Inf Wanti WF Mamahit, Danrem ke-8 tanggal 26 Nopember 2013 sampai dengan 28 Oktober 2014
9.
Kolonel Inf Achmad Marzuki, Danrem ke-9 tanggal 28 Oktober sampai dengan 13 Pebruari 2015
10. Kolonel Inf Tri Nugraha Hartanta, Danrem ke-10 tanggal 13 Pebruari 2015 sampai dengan 28 Desember 2015 11. Kolonel Inf Edy Sutrisno, Danrem ke-11 tanggal 28 Desember 2015 sampai dengan 30 Maret 2017 12. Kolonel Inf Christian Kurnianto Tehuteru ke-12 tanggal 30 Maret 2017 sampai dengan sekarang
Pejabat-pejabat Danrem 151/Binaiya Dari Tahun 2002—sekarang
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
13
PENYELENGGARAAN
BHAKTI TNI DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN WILAYAH PERTAHANAN DARAT
K
omando Kewilayahan sebagai ujung tombak TNI AD dalam melaksanakan pembinaan teritorial tetap melaksanakan langkah-langkah kongkrit melalui pemberdayaan wilayah pertahanan yang implementasinya di lapangan diwujudkan dengan kegiatan Bhakti TNI baik berupa kegiatan Karya Bhakti maupun Operasi Bhakti dengan tujuan untuk membantu pemerintah dalam menggali potensi yang ada di wilayah guna kepentingan pertahanan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan dalam lingkup internal TNI AD sendiri melalui Bhakti TNI diharapkan akan terwujud kemanunggalan TNI Rakyat. Dalam kenyataannya penyelenggaraan Bhakti TNI yang dilaksanakan oleh Kowil masih banyak menemui kendala dan keterbatasan antara lain rendahnya tingkat kesiapan aparat Kowil, terbatasnya piranti lunak yang dimiliki baik berupa buku-buku petunjuk maupun protap, serta masih belum padunya rencana kegiatan Bhakti TNI yang disusun oleh Kowil dengan pemerintah dan instansi
14
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
terkait lainnya. Kondisi tersebut berakibat pada penyelenggaraan Bhakti TNI belum optimal dan tidak dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan Komando atas, sehingga tugas pemberdayaan wilayah pertahanan darat yang menjadi salah satu tugas TNI AD belum dapat tercapai. Bakti TNI merupakan salah satu wujud kepedulian TNI AD dalam membantu menangani permasalahan sosial dan kemanusian baik atas permintaan maupun atas inisiatif sendiri merupakan kekuatan bila diselenggarakan secara terkoordinasi dan terintegrasi dengan melibatkan pemerintah dan segenap lapisan masyarakat. Disamping itu Bakti TNI juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan yang menjadi salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh TNI AD. Sejarah perjuangan Indonesia menunjukkan betapa kokohnya persatuan TNI dengan rakyat dalam kesatuan yang manunggal yang bangkit melancarkan revolusi untuk menumbangkan penjajahan.
Fokus Oleh karena itu TNI dengan rakyat. Kemanungakan terus berjuang untuk kegalan TNI Rakyat harus tetap pentingan rakyat yang mendipertahankan sebagai modal dambakan keadilan dan keutama dalam menjaga keutumakmuran, hal ini tentu akan han bangsa dan negara, denterwujud melalui pembangan jalan mengintensifkan gunan yang merata ditengahpenyelenggaraan Bakti TNI tengah rakyat. Pembangunan sehingga pemberdayaan nasional yang menuju kepada wilayah pertahanan dapat diterwujudnya kesejahteraan laksanakan secara optimal. bagi seluruh rakyat Indonesia, Kegiatan Bhakti TNI dalam konteks ini TNI selalu merupakan salah satu bentuk tampil kedepan menjadi pengejawantahan tugas-tugas pelopor, bersama-sama rakyat TNI AD dalam bidang Binter melaksanakan kegiatan pemuntuk mewujudkan kemanungbangunan tersebut melalui begalan TNI-Rakyat dan meningberapa kegiatan misalnya katkan kesejahteraan rakyat. Karya Bhakti TNI, Operasi Pembukaan Undang-Undang Bakti dan lain sebagainya. DiDasar 1945 disebutkan bahwa hadapkan dengan semangat tujuan nasional bangsa IndoOtonomi Daerah dan sejalan nesia adalah untuk membendengan adanya tugas pembertuk suatu Pemerintah Negara dayaan wilayah pertahanan, Indonesia yang melindungi maka TNI dalam salah satu visinya antara lain berwawasan kebangsaan serta dicintai rakyat, oleh karena itu TNI berbakti dan mengabdi hanya kepada bangsa dan negara. TNI yang dicintai rakyat bermakna bahwa prajurit TNI harus manunggal Pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia adalah atas dasar persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan umum. Pokok pikiran yang terkandung dalam pernyataan tersebut adalah bahwa Negara wajib menjamin terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan hidup masyarakat Indonesia, sehingga akan terwujud kehidupan sosial yang kondusif. Dan untuk itulah, maka TNI AD berupaya untuk membantu pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan Bhakti TNI.
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
15
Budidaya Ikan di Keramba Anggota Koramil Saparua dan Pok. Nelayan
Kegiatan Bhakti TNI yang dilaksanakan oleh TNI AD merupakan wahana untuk menggalang kemanunggalan TNI Rakyat sehingga akan terwujud persatuan dan kesatuan bangsa yang dapat berdayaguna bagi kepentingan pemberdayaan wilayah pertahanan darat. Dan untuk mewujudkan sistem pertahanan tersebut Komando Kewilayahan berperan sebagai wadah untuk melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan, sehingga dapat mewujudkan ketahanan wilayah yang tangguh melalui pelaksanaan kegiatan Bhakti TNI. 2) Undang Undang RI No. 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. Didalamnya disebutkan bahwa TNI AD sebagai bagian integral dari TNI seperti yang diatur dalam Pasal 8 ayat (d) memiliki tugas melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan di
16
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
darat. Hal ini berarti TNI AD memiliki tanggung jawab untuk membina potensi kewilayahan guna kepentingan pertahanan di darat melalui pemberdayaan wilayah pertahanan. Untuk melakukan pembinaan potensi wilayah, maka TNI AD perlu mengoptimalkan kegiatan Bakti TNI di daerah. Binter dalam metode Bhakti TNI pada intinya adalah merebut hati rakyat, oleh setiap prajurit Ang-
katan Darat dengan bersikap dan berperilaku baik terhadap rakyat dengan tujuan mengambil hati rakyat sehingga tumbuh simpati dan cinta terhadap tentaranya, yaitu Angkatan Darat guna mendorong terwujudnya kemanunggalan TNI-Rakyat, suatu kondisi yang melahirkan kekuatan sinergis yang sangat diperlukan bagi upaya-upaya menyelesaikan masalahmasalah bangsa. Semangat kemanunggalan TNI dan Rakyat itu memang harus dipertahankan dan bahkan harus terus dipupuk serta ditumbuhkembangkan dalam hati sanubari setiap prajurit TNI AD dan senantiasa akan menempatkan hati nurani rakyat pada tempat yang sentral dan suara hatinya kita dengarkan dengan baik.
Kemanunggalan TNI-Rakyat harus terus dipelihara
Bhakti TNI sebagai upaya TNI AD untuk membantu pemerintah dalam menangani masalahmasalah sosial dan kemanusiaan diharapkan dapat lebih meningkatkan kemanunggalan TNI Rakyat. b. Hubungan Bhakti TNI dengan Pemberdayaan Wilayah Darat. Bakti TNI yang dilaksanakan secara bersama-sama dengan instansi terkait dan masyarakat tanpa Kegiatan Pembibitan di desa Mamala—Morella mengabaikan kesiapan satuan. Sementara itu pemberdayaan wilayah pertahanan dengan melakukan merupakan wahana serangkaian kegiatan pengeluntuk melaksanakan pemberolaan potensi kewilayahan dayaan wilayah pertahanan. menjadi kekuatan kewilayahan Pada hakekatnya TNI sebagai untuk mendukung kepentingan salah satu bagian dari kompopertahanan yang dilaksanakan nen bangsa telah ikut berperan melalui penyelenggaraan Pemaktif untuk mendukung probinaan Teritorial metode Bhakti gram pembangunan Nasional TNI pada dasarnya untuk memelalui serangkaian program wujudkan ruang, alat dan kegiatan Bhakti TNI yang menkondisi juang yang tangguh yentuh langsung pada kebutudengan memanfaatkan potensi han hidup rakyat, namun hal sumber daya alam dan sumber tersebut belum dapat terlakdaya buatan serta pembersana secara optimal dan dayaan seluruh komponen berakibat pada tugas pemberbangsa di wilayah untuk kedayaan wilayah pertahanan pentingan Sishanta. Dengan darat yang menjadi tugas TNI demikian maka dapat dikataAD belum dapat tercapai sepekan bahwa kegiatan Bhakti TNI nuhnya. Oleh karenanya ke
depan diperlukan pentahapan kegiatan Bhakti TNI yang ter susun dengan baik sehingga penyelenggaraan Bhakti TNI dapat lebih ditingkatkan, dan piranti lunak sebagai legalitas formal bagi Kowil harus disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan serta adanya peningkatan keterpaduan dalam pelaksanaan Bhakti TNI terutama menyangkut koordinasi yang dilakukan antara Satuan Kowil dengan pemerintah daerah dan instansi sektoral lainnya di daerah.
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
17
Binter pada dasarnya diarahkan untuk mendukung suksesnya Pembangunan Nasional melalui penyelenggaraan metoda Bhakti TNI, Bintahwil/Binwanwil dan Komsos sehingga terwujudnya ketahanan masyarakat di bidang Ipoleksosbudhankam yang tangguh. Sedangkan dalam lingkup Sisbin TNI, Binter diarahkan untuk membentuk dan mewujudkan sikap teritorial pada setiap prajurit Angkatan Darat dalam rangka meningkatkan dan memelihara kemanunggalan TNI-Rakyat. Salah satu azas pelaksanaan Binter adalah adanya kesatuan komando, yaitu penyelenggaraan Binter dilaksana-
18
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
harus dapat dilakukan semaksimal mungkin. Dalam pelaksanaan kegiatan Bakti TNI sering diabaikan tentang pentingnya keterpaduan dalam melakukan setiap perencanaan maupun tindakan yang dilakukan, sehingga berakibat pada pencapaian kegiatan yang kurang maksimal. Untuk itu, ke depan diharapkan hal tersebut tidak terjadi lagi. Masing-masing pihak baik aparat KoRehab Rumah di Morella kan dengan perencanaan, pewil, pemerintah daerah maulaksanaan dan pengendalian pun instansi sektoral lainnya yang terkoordinasi di bawah yang terkait harus dapat mesatu komando serta azas manmegang teguh azas kesetafaat, yaitu penyelenggaraan raan dan keterpaduan dalam Binter harus dirasakan mansetiap perencanaan, pelakfaatnya oleh masyarakat di sanaan dan pengendalian samping untuk kepentingan dalam kegiatan Bakti TNI, sepertahanan negara. Mengacu hingga tujuan pemberdayaan pada hal tersebut diatas, maka wilayah pertahanan darat yaitu penyelenggaraan Bakti TNI agar seluruh upaya pengelsebagai wujud pelaksanaan olaan potensi nasional yang Binter dalam prakteknya di ladiselenggarakan oleh jajaran pangan harus dapat dilaksanaAngkatan Darat khususnya kan secara terencana seKowil bersama komponen hingga pelaksanaannya dapat bangsa lainnya mencapai samemberikan hasil sesuai densaran sesuai dengan tujuan gan tujuan dan sasaran yang yang telah ditentukan dapat telah ditetapkan. Dan oleh tercapai. karenanya ke depan baik setiap tahapan kegiatan dalam penyelenggaraan Bakti TNI
Untuk itu diharapkan : a. Kerjasama antara Pemerintah dengan TNI dapat terlaksana dengan baik, dimana pengambilan keputusan dapat dilakukan secara tepat dengan dilandasi oleh kebijakan atau piranti lunak yang secara jelas dan rinci mencantumkan batasbatas kewenangan masingmasing. b. Penentuan obyek yang akan dijadikan sasaran Bakti TNI di lapangan harus dapat dilaksanakan secara maksimal dan terkoordinasikan dengan baik oleh aparat Kowil, Pemerintah daerah dan instansi sektoral lainnya yang terkait. c. Pelaksanaan koordinasi dalam penyusunan RTRW antara pemerintah daerah dengan Satuan Komando Kewilayahan dapat berjalan dengan baik, dimana penyusunan RTRW pembangunan harus dapat disinkronkan dengan RUTR Pertahanan yang telah disusun oleh Kowil, sehingga pendekatan kesejahteraan dapat dilakukan seimbang dengan pembangunan yang berkaitan dengan kepentingan pertahanan. Bakti TNI merupakan salah satu metode yang dinilai efektif untuk mewujudkan partisipasi masyarakat dalam rangka menciptakan kemanunggalan TNI dengan Rakyat, serta dalam upaya me-
mupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa guna menjaga Keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia. Agar penyelenggaraan Bakti TNI mampu mencapai hasil yang optimal maka perlu ditempuh langkah optimalisasi dengan meningkatkan kegiatan pada setiap tahapan Bakti TNI, latihan dan penataran, penyamaan visi dan misi tentang penyelenggaraan Bakti TNI, penyusunan protap-protap penyelenggaraan pemberdayaan wilayah pertahanan darat, serta peningkatan kerjasama antara aparat Kowil dengan pemerintah daerah serta instansi terkait lainnya dengan harapan melalui Bakti TNI dapat mencapai sasaran yang telah disusun yakni terwujudnya kemanunggalan TNI dengan rakyat. Dengan adanya upaya ke arah yang lebih baik dengan berbagai
langkah yang disesuaikan dengan aturan dan norma yang diberlakukan, baik terhadap peran dan fungsi dari Kowil itu sendiri melalui penyamaan visi, misi dan persepsi, maupun kinerja Aparat Kowil melalui peningkatan lima kemampuan teritorial serta kegiatan Bakti TNI melalui Operasi Bakti dan Karya Bakti yang dilaksanakan pada intinya adalah untuk merebut hati rakyat dengan bersikap dan berperilaku baik terhadap rakyat sehingga timbul simpati rakyat terhadap TNI sehingga mendorong terwujudnya Kemanunggalan TNI -Rakyat. Kondisi ini akan melahirkan kekuatan sinergis yang diperlukan bagi upaya-upaya untuk mewujudkan keberhasilan pelaksanaan pemberdayaan wilayah pertahanan darat yang menjadi tugas dari Kowil.
Talud Penahan Banjir Hasil Kerja Personel Kodim Saumlaki dan Masyarakat desa Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
19
KESIAPAN APARAT KOMANDO KEWILAYAHAN (KOWIL) TNI AD MEMBERDAYAKAN WILAYAH PERTAHANAN DI DARAT MELALUI KEGIATAN PEMBINAAN TERITORIAL (BINTER) TNI AD
D
alam UU RI Nomor 34 tahun 2004 pasal 8d menyatakan “ Angkatan Darat bertugas melaksanakan Pemberdayaan Wilayah Pertahanan di darat”. Tugas Pemberdayaan Wilayah Pertahanan di darat yang diamanahkan oleh UndangUndang kepada Angkatan Darat, dilaksanakan dalam bentuk kegiatan operasi ataupun pembinaan yang sifatnya sebagai salah satu fungsi utama TNI AD. Indonesia adalah Negara yang besar, baik dalam arti geografis dan demografis yang
20
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
memiliki potensi sumber kekayaan alam yang berlimpah dan kaya dengan berbagai budaya bangsa. Secara geografis posisi Indonesia berada pada posisi silang yang terletak antara Benua Asia-Australia dan Samudra Hindia – Pasifik. Posisi silang ini mengandung makna penting dalam hubungan regional maupun global, serta mempunyai keuntungan dan kerawanan tertentu. Keberadaan ribuan pulau yang dihubungkan oleh lautan dengan rangkaian pulau-pulau yang memiliki garis pantai yang san-
gat panjang dan selat yang sedemikian luasnya, menimbulkan kesulitan dalam pengawasan dan pendeteksian atas pelanggaran wilayah kedaulatan dan yuridiksi nasional serta rawan terhadap berbagai hakekat ancaman. Kondisi seperti ini menuntut adanya suatu system pertahanan yang kuat dan tangguh, sehingga mampu mengawal, mengantisipasi dan mempertahankan eksistensi kokohnya NKRI yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Binter kungnya”.
Komsos Babinsa dengan Masyarakat desa
Mengacu pada pengalaman sejarah membuktikan bahwa Sistem Pertahanan Negara yang kuat, ampuh dan telah teruji, baik dalam perang merebut kemerdekaan, mengusir penjajah serta upaya memadamkan berbagai pemberontakan dalam negeri dapat diantisipasi dengan Sistem Pertahanan Yang Bersifat Semesta (Sishanta). System tersebut melibatkan semua potensi nasional yang menjadi kekuatan pertahanan, sehingga Sistem Pertahanan yang bersifat semesta tersebut telah ditetapkan dalam Perundang-undangan sebagai Sistem Pertahanan Negara. Untuk mewujudkan Sistem Pertahanan yang bersifat semesta merupakan strategi pertahanan Negara Indonesia yang didukung oleh Komponen Utama, Cadangan dan Pendukung. Komponen Utama yang
a. Unsur wilayah pertahanan, meliputi aspek geografi yang perlu dikelola dan didayagunakan, sehingga menjadi kekuatan pertahanan dalam bentuk “ruang juang” yang tangguh, dan bermanfaat sebagai “ruang maneuver” bagi pasukan saat melaksanakan operasi pertahanan serta sebagai tumpuan “logistic wilayah” yang dapat mendukung jalannya perang secara berlanjut.
diperankan oleh TNI khususnya Gelar Komando Wilayah (satuan Kowil) menyelenggarakan pemberdayaan wilayah sesuai dengan amanat UU RI No. 34 tahun 2004 pasal 8d menyatakan bahwa Angkatan Darat bertugas “melaksanakan Pemberdayaan Wilayah Pertahanan di darat”, yang direalisasikan melalui kegiatan Pembinaan Teritorial. Pemberdayaan Wilayah Pertahanan adalah upaya membantu pemerintah untuk menyiapkan potensi nasional menjadi “kekuatan pertahanan” yang dipersiapkan secara dini. Meliputi wilayah pertahanan beserta kekuatan pendukungnya untuk melaksanakan operasi militer untuk perang, yang pelaksanaannya didasarkan pada kepentingan pertahnan Negara sesuai dengan Sishanta. Kekuatan pertahanan disini mengandung 2 (dua) unsur yaitu “wilayah perBabinsa melaksanakan pendampingan kepada tahanan” dan “kekuatan pendu- Kelompok tani. Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
21
b. Unsur kekuatan pendukung terdiri dari manusianya (rakyat) yang meliputi 2 (dua) aspek yaitu aspek demografi dan aspek kehidupan berupa kondisi social. Aspek “demografi”, perlu dikelola dan didayagunakan, sehingga menjadi kekuatan pertahanan dalam bentuk “alat juang” yang tangguh, dan Latihan Gladi Posko dilaksanakn untuk membekali aparat teritorial dalam melaksanakan bermanfaat untuk men- tugas pokok salah satu tugas yang telah malkan khususnya tentang sidukung pertahanan Nediamanahkan oleh Perundangkap territorial dan melaksanagara. Alat juang ini diundangan kepada Angkatan kan 5 kemampuan territorial wujudkan dalam bentuk Darat yang pelaksanaannya serta melaksanakan 3 metode “komponen cadangan” dilakukan melalui kegiatan Binter, memahami makna UU dan “komponen pendu“Pembinaan Teritorial”. Aparat RI No. 3 tahun 2002 tentang kung”. Sedangkan kewilayahan merupakan Hanneg, UU RI nomor 34 TaAspek bagian dari penentu suksesnya hun 2004 tentang TNI, serta “kehidupan” (konsos), tugas memberdayakan wilayah Kemanunggalan TNI-Rakyat, perlu dikelola dan didayitu sendiri dimana pengembansebagai pengetahuan aparat agunakan, sehingga gannya harus menyesuaikan Kowil untuk dapat mendukung menjadi kekuatan yang kondisi wilayah. Untuk dapat pelaksanaan tugas pemberdapat mempengaruhi mempersiapkan aparat Kowil dayaan wilayah dalam rangka kondisi untuk menduyang memiliki kemampuan dan menyiapkan segala sesuakung lingkungan opketerampilan melaksanakan tunya agar dapat dijadikan seerasi, sehingga menjadi tugas pemberdayaan kewilayabagai pendukung pertahanan kekuatan pertahanan, han tidak terlepas dari peranan Negara di darat. dalam bentuk “kondisi para komandan satuan untuk juang yang tangguh”, membekali aparatnya, yang untuk mendukung perberkaitan dengan pelaksanaan tahanan Negara. kegiatan Binter TNI AD untuk Pemberdayaan wilayah perdipedomani, dihayati dan dia tahanan di darat merupakan
22
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Kemampuan aparat Komando dan mengevaluasi pelakpositif dalamn tata susila, keKewilayahan sebagai prajurit sanaan Binter di wilayah bisediaan untuk membantu, seyang langsung membina terrinaan yang disesuaikan denlalu ikut kegiatan keagamaan). torial di daerah sangat berpengan kondisi wilayahnya, dalam Kemudian memiliki kemamgaruh untuk menentukan kearti setiap penyelenggara Binpuan untuk melaksanakan 5 lacaran dan keberhasilan peter mengerti tentang apa yang Kemampuan Teritorial (temu laksanaan tugas di lapangan. lebih dominan untuk dikelola cepat dan lapor cepat, manaUntuk memiliki kesiapan sedikembangkan dan direalisasijemen territorial, penguasaan suai yang diharapkan maka kan di wilayah binaan sebagai wilayah, perlawanan rakyat setiap prajurit di satuan koandalan di bidang Geografi, dan kemampuan komunikasi mando kewilayahan harus Demografi dan Kondisi Sosial. sosial). berupaya meningkatkan komKemampuan yang hapetensinya secara terus rus dipahami setiap pI AD dimenerus dengan cara belajar antaranya, memedomani, secara mandiri atau dengan menghayati dan mengamalkan mengikuti pendidikanSikap Teritorial (murah pendidikan/kursus yang dilaksenyum, tegur sapa, rasa horsanakan oleh Komando Atas. mat dan terima kasih, kenali Disamping itu sebagai aparat adat istiadat, larut diri di setiap Kowil, dituntut untuk memalapisan masyarakat (berbaur), hami dan menguasai secara baik tentang Binter TNI AD. Upaya merealisasikan pemberdayaan wilayah, yang dilaksanakan melalui kegiatan Binter, setiap prajurit yang ditugaskan sebagai pembuat kebijakan dan pelaksana teritorial di satuan Kowil harus mampu merencanakan, melaksanakan Komunikasi Sosial terus dilakukan oleh aparat teritorial dalam memelihara dan meningkatkan Kemanunggalan TNI-Rakyat Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
23
Upaya merealisasikan pemberdayaan wilayah yang dilaksanakan melalui kegiatan Binter, dengan cara 3 metoda yaitu : a. Metoda Bhakti TNI. Mampu melaksanakn Operasi Bhakti dan Karya Bhakti. Bhakti TNI merupakan kegiatan dalam rangka upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengatasi kesulitan masyarakat diwilayah binaannya. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain membantu memelihara dan memperbaiki fasilitas umum, membantu korban bencana alam dan membantu mengatasi kesulitan rakyat lainnya. b. Metoda Binwanwil. Pembinaan perlawanan wilayah, dilaksanakan agar masyarakat timbul rasa kesadaran tentang bela Negara dan rasa cinta tanah air, sehingga memiliki ketangguhan atau keuletan dalam menghadapi berbagai pengaruh nega-
24
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
tive maupun ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar negeri terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta keselamatan bangsa. c. Metoda Binkomsos. Pembinaan Komunikasi Sosial dilaksanakan dalam rangka memelihara dan meningkatkan keeratan hubungan dengan segenap komponen bangsa guna terwujudnya saling pengertian dan kebersamaan, sehingga timbul keinginan masyarakat untuk berpartisipasi pada kepentingan Negara. Kegiatan komunikasi social dapat dilaksanakan melalui silaturahmi, anjangsana, menghadiri undangan dengan tokohtokoh agama maupun masyarakat, dengan keluarga besar TNI dan dengan Aparat Pemerintah Daerah. Upaya Aparat Kowil melaksanakan Binter dengan mengelola Geografi untuk me-
wujudkan ruang juang yang tangguh bagi kepentingan pertahanan negara, yang dilakukan satuan TNI AD sifatnya membantu pemerintah dengan cara dan bekerjasama dengan instansi lain yang terkait antara lain Pemerintah Daerah, Lingkungan Hidup dan lain-lain sebagainya. Pendayagunaan Sumber daya Alam dan Buatan serta sarana dan prasarana baik daerah maupun nasional diarahkan untuk kepentingan kesejahteraan dan pertahanan Negara dalam wujud ketersedian logistik pertahanan di wilayah. Aspek Geografi disiapkan sebagai wilayah pertahanan yang mampu memberikan ruang gerak bagi pasukan sendiri, dalam rangka memenangkan peperangan. Sumber daya yang ada di dalamnya dan di atasnya, dikelola untuk disiapkan sebagai logistik wilayah untuk kepentingan pertahanan Negara. Unsur wilayah pertahanan, meliputi aspek geografi yang perlu dikelola dan didayagunakan, sehingga menjadi kekuatan pertahanan dalam bentuk ruang juang yang tangguh dan bermanfaat sebagai ruang manuver bagi pasukan saat melaksanakan operasi pertahanan serta sebagai tumpuan logistik wilayah yang
Pembekalan ilmu dan pengetahuan untuk mendukung tugas aparat teritorial
dapat mendukung jalannya perang secara berlanjut dan tempat mengungsi masyarakat untuk dapat bertahan hidup. Mengelola Demografi yaitu dengan mewujudkan Alat Juang, untuk dibina menjadi kekuatan demografi dalam wujud alat juang yang tangguh dan memiliki daya tangkal kewilayahan untuk kepentingan pertahanan Negara. Pembinaan terhadap potensi ini adalah untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi kekuatan rakyat yang tergabung sebagai Komponen Utama, Komponen Cadangan dan Komponen Pendukung yang pengabdiannya disesuaikan dengan profesi. Aspek Demografi disiapkan sebagai kekuatan pendukung yang memiliki kemampuan dan keterampilan untuk diorganisir
dalam Komponen Cadangan dan Komponen Pendukung. Pembinaan Sumber Daya Manusia diarahkan untuk mewujudkan kekuatan pendukung yang terorganisir dalam Komponen Cadangan dan Komponen Pendukung, yang siap dimobilisasi untuk memperkuat dan mendukung Komponen Utama dalam rangka pertahanan Negara. Mengelola Kondisi Sosial dengan mewujudkan Kondisi Juang merupakan perwujudan dari hasil pembinaan aspek kondisi social menjadi kekuatan pertahanan dalam wujud kondisi juang yang tangguh, sehingga memiliki daya tangkal kewilayahan yang kuat dan mampu mendukung kepentingan pertahanan Negara. Aspek Kondisi Juang tersebut merupakan aspek ketahanan
nasional yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan dan keamanan. Dalam mewujudkan Kemanunggalan TNI-Rakyat peranan rakyat sangat menentukan dalam perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk didalam aspek penyelenggaraan pertahanan negara. Bagi Indonesia peran aktif rakyat dalam bentuk Kemanunggalan TNI – Rakyat sangat dibutuhkan dalam system pertahanan Negara. Sejarah telah membuktikan kesuksesannya pada saat perjuangan fisik. melawan dan mengusir penjajah serta memadamkan berbagai pemberontakan yang terjadi di dalam negeri. Mengacu dari pengalaman sejarah tersebut maka strategi pertahanan yang diterapkan adalah sistem pertahanan yang bersifat Semesta (Sishanta). Berkaitan dengan aspek sumber daya manusia dalam Sishanta tersebut diwujudkan dalam bentuk Kemanunggalan TNIRakyat, yang merupakan rohnya TNI AD dan memiliki kekuatan yang sangat ampuh dalam system pertahanan Negara di Indonesia.
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
25
OPTIMALISASI KEGIATAN TNI
MANUNGGAL MEMBANGUN DESA
Dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Daerah
26
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
TNI Manunggal Membangun Desa adalah suatu program terpadu antara TNI khususnya TNI AD dan pemerintah daerah yang bertujuan untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan di daerah, dengan harapan kesejahteraan masyarakat di daerah juga akan meningkat. Selain sasaran pokoknya yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah, TMMD juga bertujuan untuk pembinaan keamanan
wilayah. Peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah masih perlu mendapat perhatian dari pemerintah karena secara umum masyarakat hidup dibawah garis kemiskinan dan sebagian besar tinggal di daerah pedesaan. Program TMMD dapat terlaksana dengan baik apabila adanya kerjasama yang saling mendukung dari semua unsur yang terlibat baik TNI, Pemda maupun Masyarakat. Kerjasama yang baik akan terlaksana melalui koordinasi yang mantap baik pada saat penganggaran atau program dimulai, namun demikian masih belum dapat dilaksanakan secara optimal.
Binter
Permasalahan permasalahan yang muncul antara lain menyangkut tentang sasaran dari TMMD tersebut, koordinasi yang kurang mantap dengan unsur-unsur terkait dan pendanaan yang tidak sesuai dengan rencana sasaran. Mengingat betapa pentingnya program TMMD sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan kemanunggalan TNI-Rakyat, membantu tugas pemerintah. Pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan akselerasi pembangunan dan mengatasi masalah-masalah sosial serta meningkatkan kesejahteraan rakyat maka perlu adanya Optimalisasi Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa Dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Daerah. Kemanunggalan TNI-Rakyat, adalah suatu keadaan atau sikap perilaku yang menyatu dari atau bersatu padunya TNIRakyat, baik secara lahir maupun batin dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional untuk mencapai tujuan nasional.
Peran serta masyarakat mendukung tugas TNI akan memperkokoh Kemanunggalan TNI-Rakyat untuk kesejahteraan masyarakat
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
27
Kegiatan TMMD merupakan bagian dari Pembinaan Teritorial yang pada hakikatnya sebagai salah satu kegiatan utama dalam mencapai tugas pokok TNI AD merupakan kegiatan yang sangat strategis untuk memenangkan pertempuran dan membantu mengatasi kesulitan masyarakat. Untuk melaksanakan tugas yang
dijadikan alternatif jalan keluar ditengah keterbatasan anggaran pemerintah daerah dalam mensejahterakan masyarakat di daerah, karena kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa dapat menghemat anggaran pemerintah dalam pendanaan pembangunan. Tapi walaupun kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa dapat dijadikan alternatif, namun sampai saat ini terkesan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa dilaksanakan asal jadi terutama karena masih ada pemerintah daerah yang kurang merespon kegiatan ini. Hal ini dapat dilihat dari seringnya keterlambatan dukungan kebutuhan dalam pelaksanaan TNI Manunggal MembanPekerjaan Pembukaan Jalan pada TMMD ke-97 di Bula gun Desa. Penenmempunyai nilai strategis adalah melaksanakan pembertuan program TNI Manunggal tersebut diperlukan suatu kondayaan wilayah pertahanan di Membangun Desa ditentukan sepsi dalam mengoptimalkan darat, dalam rangka terdusebelum pelaksanaan TNI kegiatan TNI Manunggal Memkungnya tugas tersebut upaya Manungggal Membangun Desa bangun Desa dalam rangka yang dilakukan dengan cara dimulai, namun dalam pelakmeningkatkan kesejahteraan Pembinaan Teritorial yang sanaannya dilapangan masih masyarakat di daerah, hal ini salah satunya dapat dilaksanadidapatkan kesulitan dalam juga sebagai wujud kepedulian kan dalam bentuk kegiatan penentuan program padahal TNI terhadap rakyat. Karena TMMD. hal ini berkaitan langsung denTNI berasal dari rakyat sudah Kegiatan TNI Manunggan prioritas sasaran. merupakan hal yang wajar gal Membangun Desa adalah apabila pokok perjuangannya kegiatan terpadu yang dapat
28
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
demi kepentingan rakyat. Dalam pasal 7 ayat 2 salah satu bentuk tugas dari Operasi Militer Selain Perang yang dilaksanakan TNI adalah untuk memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta. Adapun dalam pasal 8 salah satu tugas TNI AD
Pemerintah daerah sebagai penentu program pembangunan di daerah masih kurang maksimal dalam melibatkan semua instansi terkait sehingga instansi terkait yang merasa tidak dilibatkan tidak mengikut sertakan tenaga ahlinya. Setelah program dari Komando Atas turun selanjutnya kegiatan yang dilaksanakan adalah kegiatan koordinasi untuk mensinkronkan program yang ada dengan program pemerintah daerah. Hal yang seringkali terjadi lambatnya keputusan dari pejabat pemerintah daerah padahal kegiatan ini dilaksanakan 1 (satu) tahun sebelum pelaksanaan dimulai dengan harapan Pemda dapat memasukkan program tersebut kedalam anggaran tahun berikutnya, sehingga pemda mempunyai waktu yang cukup dalam perencanaan terutama
Babinsa membantu petani saat prose pembibitan tanaman produktif
dalam segi alokasi anggaran pembangunan. Pada tahap ini kegiatan sudah mulai menentukan rencana penentuan sasaran. Dalam penentuan sasaran ini hendaknya pihak pemda yang harus pro aktif melakukan survei di lapangan untuk menentukan sasaran disesuaikan dengan prioritas kebutuhan masyarakat sebagai pengguna dan tentunya disesuikan dengan rencana anggaran yang tersedia. Tetapi yang terjadi pada saat
Penyuluhan Kesehatan di Bula, Seram Bagian Timur
ini seringkali pemda asal menentukan sasaran tanpa dilakukan koordinasi dengan masyarakat yang akan menjadi obyek sasaran, sehingga masyarakat seringkali merasa kecewa. Pada tahap peninjauan medan seharusnya kegiatan yang dilakukan adalah pengecekan secara rinci dan harus melibatkan semua instansi yang terkait agar dalam penentuan sasaran dapat disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia maupun dilihat dari segi dana yang tersedia, sehingga pengecekan secara fisik di lapangan sangat diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa. Saat ini yang terjadi seringkali pemda kurang melibatkan instansi yang terkait pada saat survei atau peninjauan medan sehingga ada sasaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat dan pada Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
29
akhirnya tidak dapat digunakan oleh masyarakat. Penyiapan sarana dan prasarana perlu disiapkan sejak dini untuk mengurangi hambatan yang akan dihadapi di lapangan seperti penyiapan alat peralatan kerja. Yang sering terjadi saat ini per- Pembuatan Kandang Kambing pada saat kegiatan TMMD ke - 97 di Bula, Seram Bagian Timur sonil yang akan bekerja sudah dibutuhkan belum tersedia di tapi sudah direncanakan berberada di lokasi tetapi peralalapangan, bahkan lebih ironis sama dan disampaikan jauh tan kerja belum siap, sehingga lagi kegiatan TNI Manunggal hari sebelum pelaksanaan dalam pelaksanaan kegiatan Membangun Desa sudah samdengan harapan semua pihak terhambat. pai waktu penutupan bahanyang terkait dapat menyiapkan Pelaksanaan pembanbahan tersebut belum juga terdirinya masing-masing sesuai gunan melalui kegiatan TNI penuhi. Hal yang demikian tendengan tugas dan tanggung Manunggal Membangun Desa tunya tidak kita harapkan samjawab. Padahal apabila khususnya kegiatan fisik ditupai terjadi karena akan menimkegiatan TNI Manunggal Memjukan pada pembangunan bulkan kekecewaan berbagai bangun Desa berhasil Pemda sarana yang akan digunakan pihak, terlebih lagi masyarakat juga yang akan merasakan keoleh rakyat dalam meningkatyang sangat mengharapkan untungannya selain masyarakan kesejahteraannya. Sebahasilnya. Hal yang demikian kat. Sasaran pelaksanaan gai dampak dari perencanaan menunjukkan kurang pro aktifpembangunan non fisik lebih yang kurang maksimal dalam nya dari pihak yang bertangmenitik beratkan pada peningpelaksanaan TNI Manunggal gung jawab sesuai dengan katan Sumber Daya Manusia. Membangun Desa khususnya pembagian tugas yang telah Seperti halnya pembangunan pelaksanaan pembangunan ditetapkan. Alasan yang selalu fisik dalam pembangunan non fisik sering mengalami hamdikedepankan dan merupakan fisik inipun melibatkan banyak batan. Kegiatan TNI Manungalasan yang klasik yaitu belum pihak terutama dari instansi gal Membangun Desa sudah siap padahal rencana TNI terkait seperti Dinas Pertanian, dimulai sedangkan bahan Manunggal Membangun Desa Dinas Pendidikan, Dinas Kesemaupun alat peralatan yang bukanlah program dadakan hatan dan Dinas Peternakan.
30
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Kenyataan di lapangan jurit yang bekerja di lapangan Sumber Daya Manusianya tidak jauh beda dengan pemdikatakan tidak maksimal tetapi ada daerah yang belum bangunan fisik, seringkali dinas dalam bekerja. Padahal kalau mampu dan masih sangat beryang sudah ditunjuk untuk dicermati dari kegiatan yang gantung kepada pemerintah memberikan penyuluhan dan dilaksanakan di lapangan banpusat. Faktor ekonomi bangsa pelatihan tidak datang dengan yak faktor penyebab kurang secara keseluruhan merualasan tidak ada pemberitaoptimalnya pelaksanaan TNI pakan faktor penting dalam huan. Melihat kenyataan Manunggal Membangun Desa. menunjang keberhasilan pemdemikian lagi-lagi masyarakat Hal inilah perlu dilaksanakan bangunan disamping faktor lain yang akan kecewa dan memkaji ulang dengan harapan yang tidak kalah pentingnya. bawa dampak yang kurang masing-masing bagian dapat Untuk keberhasilan dalam mebaik bagi personel TNI sebagai menyadari kekurangannya unlaksanakan pembangunan pelaksana di lapangan yang tuk selanjutnya dilaksanakan disegala bidang kehidupan berkumpul dan bekerja berperbaikan dalam kegiatan beridibutuhkan beberapa kriteria sama-sama masyarakat di lapangan. Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa seyogyanya dilaksanakan evaluasi dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya, sehingga dalam pelaksanaan berikutnya akan ada perbaikan. Tetapi sampai saat ini pelaksanaan TNI Pekerjaan fisik berupa pembuatan saluran irigasi dikerjakan bersama-sama TNI dan masyarakat Manunggal Membangun Desa kutnya. Kondisi keterbatasan yang dapat mendukung keberdi daerah-daerah hampir sama kemampuan pemerintah hasilan tersebut. dari tahun ke tahun. Dan apakhususnya pemerintah daerah bila ada ketidakberhasilan yang saat ini tidak merata sedalam pelaksanaan TNI bagai dampak dari pemberlaManunggal Membangun Desa kuan otonomi daerah, ada yang selalu jadi kambing hitam yang sudah mampu baik dari adalah TNI dalam hal ini praSumber Daya Alam maupun
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
31
Pemasangan gorong-gorong oleh peronel TNI dan masyarakat
TNI Manunggal Membangun Desa adalah salah satu program terpadu yang bertujuan untuk membantu percepatan program pembangunan di daerah. Keberhasilan pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa berarti juga keberhasilan pemerintah dalam pemerataan hasil pembangunan. Hasil pengamatan di lapangan pelaksanaan pembangunan di daerah masih tertinggal dan hal ini membawa dampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah yang masih rendah. Peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah harus menjadi prioritas pemerintah dan salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan adalah melalui optimalisasi pelaksanaan TNI
32
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Manunggal Membangun Desa. Pada masa reformasi sekarang ini dimana sistem pemerintahan beralih dari sentralisasi kepada desentralisasi berarti berlakunya Otonomi Daerah. Dengan berlakunya otonomi daerah berarti penentu program pembangunan di daerah adalah pemerintah daerah setempat, hal ini seharusnya lebih memudahkan dalam penentuan program karena daerah dapat menentukan langsung prioritas sasaran maupun alokasi anggaran yang disiapkan. Dengan otonomi daerah maka penentuan program TNI Manunggal Membangun Desa dapat ditentukan lebih dini sehingga diharapkan pelaksanaan kegiatan dapat mencapai sasaran yang diinginkan. Pada
saat penentuan program TNI Manunggal Membangun Desa diharapkan pemerintah daerah dapat melibatkan semua instansi terkait, dan masingmasing instansi dapat menurunkan para ahli yang ada sesuai sasaran TNI Manunggal Membangun Desa yang akan dilaksanakan. Pelaksanaan koordinasi sebelum pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa seharusnya lebih mudah dibanding pada masa lalu, pada masa lalu pemerintah daerah tidak mempunyai kewenangan untuk menentukan atau memutuskan bisa dan tidaknya suatu program dilaksanakan akan tetapi dengan Otonomi Daerah saat ini pemerintah daerah sendiri yang menentukan dihadapkan dengan anggaran yang tersedia, dengan demikian pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa juga diharapkan dapat berjalan dengan lancar. Koordinasi dapat dilaksanakan ditingkat bawah tidak harus menunggu keputusan dari atas. Melaksanakan koordinasi sebelum melaksanakan suatu kegiatan sangatlah penting karena dengan koordinasi yang terpadulah suatu kegiatan dapat berjalan dengan lancar.
Setelah koordipat diperhitungkan sasaran puan pemerintah daerah nasi dilaksanakan dengan yang dapat dilaksanakan didalam membantu pelakbaik, mulailah dibuat rencana hadapkan dengan situasi dan sanaan TNI Manunggal Memawal diantaranya menentukan kondisi wilayah maupun dihabangun Desa baik dari sarana kemungkinan sasaran. Dalam dapkan dengan anggaran dan dan prasarana maupun dana tahap penentuan rencana sawaktu yang tersedia, mengindan anggaran. Penyempursaran TNI Manunggal Memgat pelaksanaan TNI naan rencana ini harus sudah bangun Desa ini perlu meliManunggal Membangun Desa matang sehingga rencana batkan dari berbagai unsur dibatasi dengan waktu yang dari Pemda maupun TNI lapisan masyarakat dengan sudah ditentukan maka sasendiri sudah dapat disinkronmaksud pemerintah dapat sarannyapun harus sisesuaikan dan dapat meminimasukan sasaran mana yang kan agar dalam pencapaian malisasi kemungkinan hamperlu menjadi prioritas. Persasaran tersebut mencapai batan yang akan dihadapi di lunya melibatkan unsur target yang diinginkan. lapangan. Dalam penyempurmasyarakat dalam penentuan Setelah sasaran TNI naan rencana ini semua pihak perencanaan sasaran agar Manunggal Membangun Desa harus dilibatkan baik dari TNI tidak salah dalam menentusudah ditentukan barulah maupun dari pemerintah kan sasaran kegiatan nantidibuat rencana lengkap, rendaerah. nya, sehingga apa yang akan cana dibuat harus sudah medikerjakan betul-betul untuk muat berapa besar kemamkepentingan masyarakat dan akan digunakan untuk kepentingan masyarakat. Setelah menentukan sasaran sementara untuk memastikan menjadi sasaran TNI Manunggal Membangun Desa perlu dilaksanakan peninjauan medan/survei di lapangan. Pada saat pelaksanaan survei perlu melibatkan instansi atau departemen yang dimiliki daerah yang tentunya memiliki orang yang ahli dibidang masing-masing. Dengan demikian diharapkan dalam penentuan sasaran da- Pada setiap kegiatan TMMD selalu dilakukan kegiatan komsos dengan masyarakat desa untuk tetap memelihara hubungan emosional yang baik dengan masyarakat
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
33
Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa merupakan bagian dari Pembinaan Teritorial yang dilaksanakan untuk pemberdayaan wilayah pertahanan di darat dan kekuatan pendukungnya secara dini se-
suai dengan sistem pertahanan semesta serta untuk mewujudkan Kemanunggalan TNIRakyat. Agar penyelenggaraan TNI Manunggal Membangun Desa tersebut dapat berhasil secara optimal, diperlukan kebijakan melalui pengembangan kerjasama antar instansi terkait dan masyarakat. TNI Manunggal Membangun Desa merupakan Program terpadu antara TNI dengan pemerintah yang bertujuan untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan di
34
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
daerah dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah. Program TNI Manunggal Membangun Desa dapat terlaksana dengan baik dan sukses apabila adanya kerjasama yang
jahteraan masyarakat harus menjadi tolok ukur keberhasilan TNI Manunggal Membangun Desa. Kegiatan koordinasi lebih diintensifkan agar pelaksanaan TMMD dapat dilaksanakan secara terpadu antara TNI, pemerintah daerah, instansi terkait dan masyarakat sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Pemenuhan bahan maupun alat perlengkapan dapat terpenuhi sejak dini sehingga dalam pelaksanaan TMMD khususnya pembangunan Pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat fisik waktu dan saling mendukung dari semua sasaran yang telah ditentukan unsur baik TNI, pemerintah, indapat tercapai dengan maksistansi terkait maupun masyaramal. Dalam penentuan sasaran kat. Koordinasi yang terpadu TNI Manunggal Membangun akan menunjang kelancaran Desa agar melibatkan masyarapelaksanaan TNI Manunggal kat pengguna sehingga hasil Membangun Desa. Dalam pedari kegiatan TMMD tersebut laksanaan TNI Manunggal sesuai dengan skala prioritas Membangun Desa penentuan kebutuhan masyarakat. sasarannya harus direncanakan dengan baik, agar sasaran yang ditentukan dapat menyentuh kebutuhan masyarakat dan sesuai dengan skala prioritas kebutuhan. Peningkatan kese-
Artikel
Penerapan Wawasan Kebangsaan Bagi Generasi Muda
Profil
Jangan tanyakan kepada negara, apa yang dapat diberikannya kepada kita, melainkan tanyakanlah kepada diri kita apa yang dapat kita dharma baktikan bagi negara kita, demikian John F. Kennedy yang menjadi Presiden Amerika Serikat tahun 1961-1963. Pendapat Kennedy di atas masih relevan untuk kita percakapkan ketika Banyak kalangan yang melihat perkembangan politik, sosial, ekonomi dan budaya di Indonesia sudah sangat memprihatinkan. Bahkan, kekuatiran itu menjadi semakin nyata ketika mengamati pada apa yang dialami oleh setiap warganegara, yakni memudarnya wawasan kebangsaan. Dan yang lebih menyedihkan lagi adalah adanya kecenderungan kita kehilangan wawasan tentang makna hakekat bangsa dan kebangsaan yang akan mendorong terjadinya dis-orientasi dan perpecahan. Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
35
ganegara, yakni memudarnya wawasan kebangsaan. Dan yang lebih menyedihkan lagi adalah adanya kecenderungan kita kehilangan wawasan tentang makna hakekat bangsa dan kebangsaan yang akan mendorong terjadinya disorientasi dan perpecahan. Dewasa ini, dampak krisis multi-dimensional ini telah memperlihatkan
tanda-tanda
awal munculnya krisis kepercayaan Pelatihan Drum Band oleh personel Yonif 731/Kabaresi
Bangsa Indonesia yang menghuni Negara Kesatuan Republik Indonesia ini adalah sebuah bangsa yang besar. Negara dengan jumlah penduduk ± 212.000.000 orang ini merupakan negara kepulauan yang terbesar di dunia. Keadaan tanahnya yang subur dan terletak diantara dua benua serta dua samudra besar membuat posisi geografis Indonesia sangat strategis menyebabkan banyak bangsa-bangsa lain di dunia sejak dulu ingin menguasai bumi Nusantara ini. Kondisi geografis yang sangat menguntungkan bangsa ini diperindah lagi dengan keanekaragaman suku, etnis,
36
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
agama, bahasa dan adat istiadat, namun sangat rentan terhadap perpecahan jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu dalam pengelolaan sebuah "negara bangsa" diperlukan suatu cara pandang atau wawasan yang berorientasi nasional (Wawasan Nasional) dan merupakan suatu kesepakatan bangsa Indonesia yang dikenal dengan "Wawasan Nusantara". Banyak kalangan yang melihat perkembangan politik, sosial, ekonomi dan budaya di Indonesia sudah sangat memprihatinkan. Bahkan, kekuatiran itu menjadi semakin nyata ketika mengamati pada apa yang dialami oleh setiap war-
diri
(self-confidence
crisis) dan rasa hormat diri (self-esteem bangsa.
crisis)
Krisis
sebagai
kepercayaan
sebagai bangsa dapat berupa keraguan
terhadap
kemam-
puan diri sebagai bangsa untuk mengatasi persoalan
persoalanmendasar
yang
terus-menerus datang, seolaholah tidak ada habis-habisnya mendera Indonesia. Aspirasi politik untuk merdeka di berbagai daerah, misalnya, adalah salah satu manifestasi wujud krisis kepercayaan diri sebagai satu bangsa, satu “nation‖.
Apabila krisis politik dan yang menjadi keprihatinan. dangan hidup bangsa ke krisis ekonomi sudah sampai Pertama, ada kesan seakandalam pola pikir yang asing unpada krisis kepercayaan diri, akan semangat kebangsaan tuk bangsa ini. maka eksistensi Indonesia setelah menjadi dangkal atau terMelihat perkembangan bagai bangsa (nation) sedang erosi terutama di kalangan wawasan kebangsaan yang dipertaruhkan. Maka, sekarang generasi muda, seringkali disedimiliki anak-anak bangsa ini adalah saat yang tepat unbut bahwa sifat materialistik seperti itu, apabila dibiarkan tuk melakukan re-evaluasi termengubah idealisme yang medapat dipastikan Negara hadap proses terbentuknya rupakan jiwa kebangsaan. Kesatuan Republik Indonesia “nation and character building‖ Kedua, ada kekuatiran ancayang sangat kita cintai ini akan kita selama ini, karena mungman disintegrasi bangsa, denterpecah-pecah, dan pada kin saja persoalan-persoalan gan melihat gejala yang terjadi gilirannya akan memudahkan yang kita hadapi saat ini berdi berbagai daerah, terutama kekuatan asing masuk ke awal dari kesalahan dalam yang amat mencekam adalah wilayah kita seperti terjadi menghayati dan menerapkan pertikaian yang terjadi di Ampada jaman penjajahan konsep awal “kebangsaan” bon, Aceh, Papua dan Poso, Belanda dahulu. Ketika itu yang menjadi fondasi kedimana terdapat kecenderunbangsa Indonesia ditindas, Indonesia-an. Kesalahan inilah gan paham kebangsaan merodiperas dan dibelenggu yang dapat menjerumuskan sot menjadi paham kesukuan kebebasan hak-haknya oleh Indonesia, seperti yang ditakutatau keagamaan. Ketiga, ada Belanda. kan Sukarno, “menjadi bangsa keprihatinan tentang adanya kuli dan kuli di antara bangsaupaya untuk melarutkan panbangsa.” Bahkan, mungkin yang lebih buruk lagi dari kekuatiran Sukarno, “menjadi bangsa pengemis dan pengemis di antara bangsabangsa”. Disamping itu, timbul pertanyaan mengapa akhirakhir ini wawasan kebangsaan menjadi banyak dipersoalkan. Apabila kita coba mendalaminya, menangkap berbagai ungkapan masyarakat, terutama dari kalangan cendekiawan dan pemuka masyarakat, memang mungkin ada hal Seminar Kebangsaan yang diikuti pelajar dan masiswa se-kota Ambon
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
37
Dengan semangat konsepsional untuk sampai saat ini belum ada persatuan Indonesia bangsa membangun kembali rumusan yang baku tentang ini kemudian bangkit bersatu persatuan dan kesatuan Wawasan Kebangsaan itu, padu mengusir penjajah. bangsa serta jiwa mengingat sifatnya abstrak Untuk diketahui bahwa, nasionalisme yaitu "Wawasan dan dinamis. sebenarnya Wawasan Kebangsaan". Membahas Disamping itu, timbul Kebangsaan Indonesia sudah dicetuskan oleh seluruh Pemuda Indonesia dalam suatu tekad pada tahun 1928 yang dikenal dengan sebutan "Sumpah Pemuda" yang intinya bertekad untuk bersatu dan merdeka (satoe Noesa, Satoe Bangsa, Satoe Bahasa) dalam wadah sebuah "Negara Kesatuan Republik Indonesia". Untuk itu seharusnya dalam menghadapi keadaan negara yang serba sulit seperti Keterlibatan Pemuda dan Pelajar dalam kegiatan yang menumbuhkan semangat Nasionalisme sekarang ini kita bangsa pertanyaan mengapa akhirIndonesia harus bangkit Wawasan Kebangsaan, harus akhir ini wawasan kebangbersatu dan bergandengan dimulai dari nilai-nilai yang saan menjadi banyak dipertangan mengatasi masalah dibangun oleh para soalkan. Apabila kita coba bangsa. pendahulu dan pendiri mendalaminya, menangkap bangsa ini. Mereka telah berbagai ungkapan masyaramenanamkan nilai-nilai kat, terutama dari kalangan Pentingnya Wawasan Kepersatuan dengan cendekiawan dan pemuka bangsaan mencetuskan "Sumpah masyarakat, memang mungMenyimak keadaan Pemuda" yang kemudian kin ada hal yang menjadi keWawasan Kebangsaan menjadi embrio dari prihatinan. Pertama, ada keIndonesia pada rakyat kita Wawasan Kebangsaan yaitu : san seakan-akan semangat yang sangat memprihatinkan Satoe Noesa, Satoe Bangsa kebangsaan telah menjadi saat ini, sepatutnya bangsa dan Satoe Bahasa, yaitu dangkal atau tererosi teruini sepakat untuk Indonesia. Makna dari tama di kalangan generasi memantapkan kembali nilaiWawasan Kebangsaan muda–seringkali disebut nilai kebangsaan yang sudah memang belum begitu bahwa sifat materialistik menlonggar itu. Kita perlu suatu popular dalam kehidupan gubah idealisme yang merulandasan yang kuat dan masyarakat kita, sehingga pakan jiwa kebangsaan.
38
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Kedua, ada kekuatiran ancaman disintegrasi bangsa, dengan melihat gejala yang terjadi di berbagai daerah, terutama yang amat mencekam adalah pertikaian yang terjadi di Ambon, Aceh, Papua dan Posos, dimana terdapat kecenderungan paham kebangsaan merosot menjadi paham kesukuan atau keagamaan. Ketiga, ada keprihatinan tentang adanya upaya untuk melarutkan pandangan hidup bangsa ke dalam pola pikir yang asing untuk bangsa ini. Kelihatannya masyarakat intelektual bahkan para pakar lebih tertarik dan mementingkan nilai-nilai universal daripada nilai-nilai nasional. Akibatnya rumusan pengertian Wawasan Kebangsaan sangat beragam
Pelajar SD memeriahkan Hari Kemerdekaan RI memupuk Nasionalisme
dan sulit dipahami oleh masyarakat umumnya. Sesungguhnya Wawasan Kebangsaan perlu dipahami oleh seluruh anak bangsa, bukan hanya oleh kelompok tertentu saja. Dengan demikian Wawasan Kebangsaan akan bermakna
dan menyentuh langsung kedalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pada lingkungan internasional, fenomena yang muncul adalah isu-isu global yang memuat nilai-nilai universal dan mengungguli nilai-nilai nasional. Nilai-nilai universal tersebut bahkan sengaja dipaksakan kepada negara tertentu oleh negaranegara yang mengklaim dirinya sebagai negara yang paling menjungjung tinggi nilai-nilai tersebut.
Sosialisasi wawasan kebangsaan di P. Saparua
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
39
Upaya Penerapan Wawasan Kebangsaan di Kalangan Generasi Muda. Bukan hal mudah untuk mewujudkan tekad dalam memahami wawasan kebangsaan. Namun menghadapi millenium ke III yang dimulai pada abad ke XXI ini, kira-kira tiga setengah tahun lagi, wawasan kebangsaan Indonesia mutlak dihayati dan diwujudkan oleh kita sebagai orang dewasa dan anak-anak kita bersama-sama dengan seluruh bangsa kita demi keutuhan persatuan dan kesatuan nasional Indonesia. Pengalaman menunjukan bahwa, Yugoslavia dan Uni Soviet adalah contoh negara-negara yang porak poranda menjadi banyak negara kecil karena mereka masing-masing tidak memiliki wawasan kebangsaan dan nasionalisme yang berakar pada kebudayaan nasional mereka masingmasing . Sebagai bangsa kita memiliki Pancasila yang menjadi pandangan hidup bangsa, dasar negara dan ideologi nasional di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
40
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
bernegara yang berakar kuat di dalam kebudayaan daerah -daerah Indonesia. Rasa memiliki dan keyakinan menjadi bagian integral dari bangsa kita inilah yang perlu kita pupuk dan kembangkan di antara generasi muda. Pengenalan lebih dalam mengenai aneka ragam adat istiadat, flora fauna, kekayaan alam, kelebihan dan kekurangan masyarakat kita, lagu-lagu rakyat, nyanyian dan tarian daerah, sastra daerah, pemahaman humaniora dan historiografi peristiwa-peristiwa daerah dan nasional Indonesia, tantangan yang dihadapi bangsa di dalam abad XXI di bidangbidang ekonomi, kebudayaan, ilmu pengetahuan
dan teknologi, kehidupan keluarga, riwayat hidup pahlawan-pahlawan bangsa Indonesia, peran serta rakyat Indonesia di dalam upaya kemanusiaan dan perdamaian di dunia internasional, sumbangsih Indonesia di dunia olah raga dan kesenian merupakan upaya yang dapat dilaksanakan dengan pelbagai metode yang relevan untuk melaksanakan bimbingan di atas di sekolah maupun di keluarga. Cara-cara yang dapat digunakan selain membaca buku-buku, mendengarkan nyanyian-nyanyian juga mengadakan festival, lomba, sayembara, penjelajahan, diskusi, seminar,
Sosialisasi Wawasan Kebangsaan perlu diberikan kepada generasi muda untuk Menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air
menghilangkan
jati
bangsa.
itu
Untuk
diri perlu
diperhatian: Pertama, tumbuh kembangkan
terus
pemahaman
tentang
Wawasan
Kebangsaan
sebagai
alat
pemersatu
bangsa
dalam
kehidupan
sehari-hari di tengah-tengah rakyat,
walaupun
latar
belakang suku, agama, ras dan Para pelajar harus selalu diingatkan untuk selalu berbuat terbaik bagi bangsa dan negara
lokakarya, kegiatan ro-
adat
istiadat
yang
berbeda; Kedua, hayati dan
dibutuhkan oleh kita semua
pahami secara utuh tentang
hani di pelbagai bidang seni,
sebagai
butir-butir
sastera, ilmiah pada peringa-
terutama
tan hari-hari nasional atau
yang
pada
kesempatan-
penerus
kesempatan lain. Di rumah,
bertugas
cara-cara ini memang dilaku-
perjuangan-perjuangan
kan secara informal. Di seko-
pahlawan
lah cara-cara ini dapat dilaku-
membangun
anak
bangsa
Generasi
merupakan
Muda
Kebangsaan
generasi
kebangsaan,
bangsa,
dari
Wawasan
yaitu;
rasa paham
yang
kebangsaan dan semangat
meneruskan
kebangsaan yang merupakan
para
jiwa bangsa Indonesia dan
rangka
pendorong tercapainya cita-
Bangsa
cita bangsa; dan Ketiga, bina
kan sebagai kegiatan ko kuri-
dan Negara menjadi Bangsa
terus semangat kebangsaan,
kuler
dan
maju,
di lingkungan kita sebagai
yang dilaksanakan secara sis-
sejahtera, dan tentram-damai,
anak bangsa dalam upaya
tematis dan sistemik, berkesi-
serta
mewujudkan Persatuan dan
nambungan, berjenjang mulai
melestarikan kultur bangsa di
dari
era globalisasi ini, agar kultur
dan
ekstra
Taman
sampai
kurikuler
Kanak-Kanak
dengan
Perguruan
Tinggi.
adalah sesuatu yang sangat
suatu
Negara
untuk
yang
menjaga
dan
kesatuan bangsa.
bangsa kita menjadi kultur bangsa
Wawasan Kebangsaan
dalam
tercampur bangsa
asli
dan
tidak
dengan
kultur
luar
yang
dapat
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
41
Lensa Peristiwa
PANGDAM XVI/PTM MAYJEN TNI DONI MONARDO PADA APEL PAM VVIP RI 1
DANREM 151/BNY KOLONEL INF EDY SUTRISNO MEMBERIKAN SANTUNAN KEPADA ANAK-ANAK YATIM PIATU
KUNJUNGAN KE MEDIA INEWS TV DALAM RANGKA PEMBINAAN PENERANGAN
42
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
DANREM 151/BNY KOLONEL INF EDY SUTRISNO MENINJAU PELAKSANAAN PILKADA DI TJ.KASUARI
JALIN KEMITRAAN DENGAN WARTAWAN DALAM RANGKA PEMBINAAN PENERANGAN
PEMBANGUNAN MASJID SALAHUDIN KOREM 151/BINAIYA
Lensa Peristiwa
SERTIJAB DANDIM 1504/AMBON DAN SERTIJAB DANYONIF 734/SNS
PERSIT KCK KOORCABREM 151/BINAIYA MELAKSANAKAN LATIHAN SENAM BERSAMA
OLAH RAGA BERSAMA ANGGOTA KOREM 151/BINAIYA
PENANAMAN BIBIT JAGUNG DI LAHAN PENGHIJAUAN YONIF 731/KABARESI
LOMBA DANCE DALAM RANGKA HUT KE-14 KOREM 151/BINAIYA
PENGECEKAN RUTIN KENDARAAN DINAS KOREM 151/BINAIYA
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
43
Profil YONIF 731/KABARESI
B
atalyon Infanteri 731/Kabaresi merupakan salah satu Batalyon Infanteri yang dimiliki Kodam XVI/ Pattimura dan keamanan di wilayah Kodam XVI/ Pattimura.Yonif 731/kabaresi berlokasi di masohi seram.Untuk mengenal lebih jauh tentang Yonif 731/ Kabaresi redaksi Penrem 151/Binaiya mengulas lebih jauh Profil Yonif 731/Kabaresi serta kiprahnya dalam mengabdi kepada Bangsa dan Negara yang kita cintai.
44
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Profil Satuan 1. Latar belakang pembentukan Periode tahun 1945 s.d 1950 merupakan masa pergolakan setelah Indonesia merdeka. Pemerintah masih mengutamakan kekuatan diplomasi politik untuk menghadapi pemerintah belanda yang tidak mau mengerti apa proklamasi kemerdekaan Indonesia. Dari situasi ini pertumbuhan angkatan bersenjata kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Pada tahun 1950 di belahan Indonesia bagian timur telah terbentuk tentara teritorium Indonesia timur dengan nama TERR-7, berasal dari beberapa kesatuan yang bergabung menjadi satu, diantarnya Bun-P yang nantinya menjadi Bataliyon Paliyama, dan pasukan-pasukan KNIL yang atas kesadarannya mau bergabung masuk menjadi APRIS, kemudian bersamasama berjuang mengusir pemerintah Belanda demi tegaknya NKRI. Bataliyon ini diresmikan oleh Panglima Teritorium di Indonesia bagian timur menjadi Bataliyon Paliyama yang di pimpin oleh Kapten Inf Paliyama yang berlokasi di Watampone ( Sulawesi Selatan).
yama dan satuan-satuan eks KNIL yang terdiri dari putraputra bangsa yang telah sadar akan perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia merupakan cikal bakal dari Yonif 731/ Kabaresi. Proses penggabungan ini dilaksanakan secara bertahap pada hari yang berlainan, penggabungan pertama dimulai kompi IV eks KNIL masuk menjadi APRIS yang dipimpin oleh Letda Inf Salim, baru disusul oleh kompi markas kompi I,III,dan V, maka resmilah terbentuknya Batalyon Paliyama. Dari peristiwa bersejarah tersebut maka di tetapkan bahwa pada tanggal 01 Juni 1990 merupakan hari jadi Batalyon Infanteri 731/Kabaresi.
2. Pemrakarsa Penggabungan Tentaratentara pejuang yang tergabung dalam bataliyon Paliyama yang dipimpin oleh Kapten Inf Pali-
Personel Yonif 731/Kabaresi selalu berlatih dan berlatih untuk meningkatkan kemampuan dalam bertempur
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
45
3. Proses Pembentukan Masa pembentukan Batalyon Infanteri 731/Kaberesi sebagai satuan tempur mengalami peralihan-peralihan sebagai berikut : a. Berdasarkan Surat Perintah Pan glima Tentara Teritorium Indonesia Timur Nomor Sprin/157/KTT/VII/1950 tanggal 27 Juli 1950 Batalyon Paliyama beralih menj adi Batalyon 704. b. Berdasarkan Surat Perintah Pan glima Tentara Teritorium Indonesia Timur Nomor Sprin/95/KPTS/7/1954 tanggal 01 Desember 1954 beralih lokasi ke wilayah Maluku yang dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 1955 dengab kedudukan Markas Batalyon Berada di Ambon.
c. Berdasarkan Surat Perintah Pan glima Tentara Teritorium Indonesia Timur Nomor Sprin/95/KPTS/7/1954 tanggal 01 Desember 1954 Batalyon 704 beralih menjadi batalyon 713/ROI dilaksanakan pada tanggal 16 desember 1954. d. Tanggal 01 juli 1961 Batalyon 713/ ROI beralih nama menjadi Batalyon In fanteri 151 dan masuk bagian dari kodam 16 Pattimura pada tangga 17 juni 1961 dengan lokasi sebagai berikut : 1) Markas batalyon berada di am bon 2) Kompi I Berada di saparua 3) Kompi II berada di piru 4) Kompi III berada di ternate 5) Kompi IV berada di Tulehu 6) Kompi V berada di Piru
Prosedur hubungan Komandan dan Staf selalu dilatihkan untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok
46
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
e. Tanggal 28 april 1965 Batalyon 151 beralih menjadi Batalyon 151 beralih menjadi batalyon 731/BS bagian dari Kodam XV/Pattimura yang selanjutnya menjadi satuan tempur ROI-73 dengan lokasi sebagai berikut : 1) Markas Batalyon K ima Kipan C dan Kiban Berada di Waipo 2) Kompi Senapan A berada di Namlea 3) Kompi Senapan B berada di Piru f. Berdasarkan Su rat perintah pang dam XVI/ Pattimura No mor Skep/110/ X/1982 tanggal 23 Oktober 1982 tentang pergeseran pasukan Kipan B dari Piru ke Waipo maka pada tang gal 28 s.d 29 Nopember 1982 dilaksanakanlah pergeseran personel beserta keluarga dan materil kompi. g. Dalam rangka reorganisasi ABRI pada periode Renstra III maka ada Tahun 1985/1986 Yonif 731 Direorganisasikan berdasarkan Skep Kasad Nomor Skep/14/ XII/1984 tanggal
26 Desember 1984, tentang Orgas dan DSPP korem dalam rangka reorganisasi TNI -AD. Sprint pangdam XV/ Pattimura Nomor Sprin/47/ I/1995 tanggal 12 Januari 1985 tentang perubahan Batalyon Infanteri 731/Ter dengan komposisi dan dislokasi sebagai berikut: 1) markas batalyon kima kipan B ,C , D berada di Waipo. 2) Kompi Senapan A Berada di Namlea. h. Dalam rangka penataan organisasi kesatuan jajaran TNI AD untuk orgas yonif
April 2008 Berdasarkan ST Danrem 151/Binaiya nomor ST Danrem 151/Binaiya Nomor ST/297/2006 tanggal 11 desember 2006 tentang pembentukan Yonif diperkuat dengan penambahan 2 kipan pada yonif 731/kaberesi dengan dislokasi sebagai berikut : 1) Markas Batalyon kima kipan B Kipan C dan Kiban berada di waipo 2) kompi senapan A berada di namlea 3) kompi senapan D berada di namrole 4) Kompi Senapan E berada di bula
s pokok
k mendukung tuga
Kemampuan
dilatihkan untu perorangan selalu
diperkuat disahkan dengan peraturan kasad nomor perkas/21/IV/2008 tanggal 22
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
47
Berdasarkan TOP/ DSPP Yonif diperkuat dengan jumlah personel 1039 orang dengan komposisi : a. Maka Yonif 731/ kaberesi berada di Waipo dengan 8 orang. b. Kompi Markas berada di Waipo jum lah personel 165 orang c. Kompi Senapan A berada di Namlea jumlah personel 146 orang d. Kompi senapan B berada di Waipo jumlah personil 146 orang e. Kompi senapan C berada di Waipo jumlah personel 146 orang f. Kompi senapan D berada berada di Namrole jumlah per sonel 146 orang g. Kompi senapan E berada di Bula jum lah personel 146 orang h. Kompi bantuan berada di Waipo jum lah personel 136 orang 4. Tunggul Batalyon Infanteri 731/Kabaresi a. Bentuk. 1) Tunggul.Tunggal
48
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Batalyon In fanteri 731/Ka baresi berbentuk empat persegi pan jang terbuat dari bahan kain buludru warna dasar hijau l umut, berjumbai benang emas sepanjang sisi/ tepinya. 2) Pada bagian muka sebelah kanan dilukiskan lambang pataka Ko dam XVI/Pattimura. 3) Pada bagian muka sebelah kiri dilukiskan lambang tunggul Batalyon In fanteri 731/Kabaresi dengan susunan se bagai berikut : a) warna Dasar merah b) gambar per ang dan sela waku berwarna biru tua c) Gambar 7 bunga pala dan bunga cengkeh serta daunya berwarna coklat tua merah dan hijau daun d) gambar ke
lapa dilaut serta ombak ber warna hijau muda biru dan putih e) gambar bin tang berwarna kuning emas f) tulisan Ka baresi dan dasar warna hi tam dan merah darah
4) Tiang. Tiang terbuat dari kayu jati dipelitur dengan kepala tiang/ mahkota dibuat dari logam kuningan/ pe runggu. b. Arti dan Makna 1) Tunggul. Tunggul Batalyon Infanteri 731/ Kaberesi mempunyai arti dan makna sebagai berikut : a) Warna dasar merah yang berarti keberanian yang bermakna prajurit gagah dan berani dalam menghadapi musuh. b) gambar parang dan salawanku me rupakan senjata pusaka nenek moy ang didaerah Maluku tengah yang bermakna pengab dian kepada Negara dan bangsa c) gambar 7 bunga pala dan 5 bunga cengkeh yang meru pakan hasil pokok daerah Maluku dari nenek moyang da hulu sampai sekarang dan mem punyai makna ke-
makmuran dan kesejahteraan rakyat d) gambar kelapa diartikan persatuan dan kesatuan dan gelombang lautan diartikan semangat prajurit yang bergelora e) gambar bintang berwarna kuning emas bermakna cita-cita yabg tinggi dan penuh gemilang dalam menjalankan tugas. f) tulisan KABARESI merupakan gelar yang diberikan oleh leluhur kepada anak cucu di daerah Maluku tengah yang mempumyai makna kepandaian, kepahlawanan, hal ini melambangkan bahwa kesatuan ini dahulu diberikan gelar sebutan kabaresi dikarenkan selalu aktif dan mengambil inisiatif dalam melaksanakan tugasnya untuk mengayomi dan melindungi rakyat sekitarnya. g) sebutan tunggul yonif 731/Kabaresi adalah “Vira Manggala Dharma Buana” yang mempunyai arti dan makna kesatria yang jujur, pemberani, pantang men-
yerah dan selalu siap sedia melaksanakan bhakti nyaterhadap nusa dan bangsa. 2) Arti keseluruhan lam bang. Dengan semangat Ka baresi yang berlan daskan Pancasila, UUD 1945, Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Identitas prajurit Pat timura, maka seluruh warga Yonif 731/Kabaresi sebagai prajurit pejuang yang professional maju terus dengan semangat yang menyala-nyala dalam mengejar cita-cita nasional mengisi kemerdekaan ber dasarkan Proklamasi 17 Agustus 1945. 3) tahun 2006/2007 warna dasar tunggul di rubah menjadi warna dasar hitam petunjuk dari Panglima Ko dam XVI/Pattimura melalui perintah lisan kepada dan Yonif 731/Kaberesi s/d sekarang.
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
49
5. Arti dan Makna bendera perang Yonif 731/Kabaresi
d) Kedua tangan memegang erat sangkur dan granat
a.bentuk 1) Bendera perang. Bendera perang yonif 731/Kaberesi berbentuk empat persegi panjang ter buat dari kain satin berwarna dasar merah dan hijau ditepi bagian luar diberi jumbai kuning dan tepi bagian dalam keliling kain satin hijau. 2) Pada bagian muka sebelah kiri atau pun kanan dilukiskan bendera perang Yonif 731/Kabaresi dengan susunan sebagai berikut : a) Warna dasar merah dan hijau b) Gambar senjata silang (lambang Infanteri) c) Tulisan 731
50
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
3) Tiang. Tiang terbuat dari kayu, dan terdapat tempat keling kuningan bentuk tulisan pengalaman operasi. b.Arti bendera perang Yonif 731/ Ka baresi dengan semangat Kabaresi, se luruh warga Yonif 731/Kabaresi dalam menjalankan tugas operasi dengan se mangat yang menyala-nyala dan penuh kebanggaan dalam penyelesaian tu gasnya dengan tidak melupakan ke manunggalan TNI rakyat.
6.KEBERHASILAN BATALYON INFANTERI 731/ KABARESI a.Tahun 1950 berhasil menumpas pemberontakan Andi azis dan gerombolan DI/ TII Kahar Muzakkar di Sulawesi. b.Tahun 1952 berhasil menumpas gerombolan RMS ( Dr. Soamokil ) di Maluku. c.Tahun 1958 berhasil menumpas gerombolan PERMESTA. d.Tahun 1968 berhasil melaksanakan tugas operasi di Irian Barat. e.Tahun 1973 berhasil melaksanakan tugas pengawalan tapol G / 30 S / PKI di pulau buru. f.Tahun 1974 berhasil melaksanakan tugas penyergapan pelarian tapol G / 30 S / PKI di pulau buru. g.Tahun 1981 berhasil melaksanakan tugas operasi Timor-Timor h.Tahun 1986, 1987, 1990, 1994, dan 1997 berhasil melaksanakan tugas operasi /
penugasan di irian jaya i.Tahun 1999 s/d 2004 berhasil melaksanakan tugas pemulihan kondisi Maluku akibat konflik yang bermuansa sara.
p. Tahun 2015 s/d 2016 berhasil melaksanakan tugas Opspamrahwan Maluku.
j.Tahun 2005 s/d 2006 berhasil melaksanakan tugas operasi di wilayah papua. k.Tahun 2007 berhasil melaksanakan tugas pam pulau terluar di kisar, wetar, lirang dan saumlaki. l.Tahun 2009 berhasil melaksanakan tugas pengamanan VVIP RI-1 pada saat peresmian Gong Perdamaian Dunia. m.Tahun 2011 berhasil melaksanakan tugas pengamanan konflik yang bernuansa sara di ambon. n.Tahun 2012 berhasil melaksanakan tugas pengamanan VVIP RI-1 pada saat pembukaan MTQ Nasional. o.Tahun 2013 s/d 2014 berhasil melaksanakan tugas pengamanan wilayah di Maluku .
Pelaksanaan tugas Yonif 731/Kabaresi
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
51
Menjadi seorang prajurit TNI merupakan kebanggaan tersendiri bagi warga Negara Indonesia.Mengabdi bagi Nusa dan Bangsa serta menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan tugas mulia yang diemban bagi setiap prajurit TNI.Negara kita yang luas dengan terdiri dari berbagai pulau baik besar dan kecil serta keanekaragaman bahasa dan budaya yang dimiliki Indonesia harus tetap dijaga dan dilindungi dari setiap ancama yang dapat mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Hal ini menjadi tanggung jawab besar bagi TNI se-
52
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
bagai alat Negara dibidang pertahanan dimana tugas untuk menjaga dan melindungi segenap tumpah darah Indonesia merupakan harga mutlak yang tidak bias ditawar.TNI sebagai komponen utama dalam pertahanan Negara telah menunjukkan kiprahnya sejak jaman perang kemerdekaan sampai pada saat ini.Bahkan kredibilitas TNI sebagai tentara pejuang, tentara rakyat, tentara professional dan tentara nasional tidak diragukan. Bahkan dikancah Internasional TNI menjadi kekuatan militer yang sangat disegani oleh Negara lain. TNI juga dipercaya untuk ambil
bagian menjadi pasukan perdamaian sejak tahun 1957 kiprah TNI dalam menjaga perdamaian di Negara-negara yang mengalami konflik tidak diragukan, hal ini terbukti PBB selalu meminta Indonesia untuk mengirimkan pasukan TNI terlibat dalam operasi perdamaian dikarenakan TNI mampu menunjukkan profesionalitas dalam menjalankan tugas sebagai pasukan perdamaian. Menjadi bagian dalam pasukan perdamaian PBB juga merupakan kebanggaan tersendiri bagi setiap prajurit TNI yang terpilih dan bergabung dalam pasukan perdamaian PBB atau yang biasa kita kenal dengan Kontingen Garuda.Prajurit –prajurit TNI dipersiapkan secara baik meliputi fisik, mental dan pengetahuan tentang penanganan konflik yang terjadi di Negaranegara yang sedang bertikai.
Operasi
Perbatasan Israel dan Lebanon
Kebanggaan menjadi prajurit TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB melalui Kontingen Garuda juga dirasakan oleh 3 (tiga) prajurit Binaiya, Serka Yusran Sanduan, Serka La Sarfi dan Praka Jems Kastanya. Tugas sebagai duta bangsa dilaksanakan bukan tanpa resiko. Bertugas di daerah atau wilayah yang mengalami konflik harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dan yang terpenting adalah menjaga nama baik Bangsa dan Negara Indonesia. Serka Yusran yang sehari-hari melaksanakan tugas sebagai Wadan Unit 2 Tim Intel Korem tidak menyangka mendapat kepercayaan dari Pimpinan untuk bergabung dalam Kontingen Garuda melaksanakan tugas operasi perdamaian di
Serka Yusran saat melaksanakan patroli
satuan jajaran Korem 151/ Binaiya. Sebagai prajurit TNI AD, Yusran menyadari bahwa setiap perintah yang diberikan oleh atasan harus dilaksanakan dengan baik dan tetap menunjukan yang terbaik dalam tugas dan tanggung jawab yang sudah diberikan oleh pimpinan.Keinginan untuk berbuat yang terbaik inilah yang mendorong Sertu Yusran untuk selalu berprestasi.Kemampuan Bela Diri Karate yang dimiliki oleh Yusran, ditekuni dan diasah dengan baik sehingga dalam setiap event pertandingan Karate baik tingkat Nasional maupun Internasional selalu mendapatkan juara.Prestasi yang diraih selama ini memberi peluang bagi Yusran untuk dapat terpilih menjadi prajurit TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda melaksanakan misi perdamaian di Lebanon Selatan. Seleksi yang diselenggarakan di PMPP (Pusat Misi Perdamaian meliputi tes kesehatan umum, kesehatan jiwa, jasmani, bahasa Inggris, computer dan mengemudi harus diikuti sebagai persyaratan untuk menjadi personel pasukan perdamaian PBB.
Lebanon Selatan. Suami dari Deviana dan Ayah dari Rezky dan Anisya ini memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai aparat intelejen yang memantau dan memonitor wilayah dan Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
53
Serka Yusran S
Setelah lulus dari tahap tes yang telah diikuti Serka Yusran terpilih sebagai personel pasukan perdamaian PBB dan menjabat sebagai Komandan Tim (Dantim) 5 Kompi Mekanik Batalyon Mekanik Garuda XXIII/J dan ditempatkan di Lebanon Selatan tepatnya di Achit Alqusair. Tugas yang dilaksanakan Serka Yusran dan personel lainnya yang tergabung dalam Batalyon Mekanik adalah menjaga situasi dan kondisi keamanan di wilayah tanggung jawab mereka tetap aman dan kondusif serta menjaga jangan sampai terjadi pertikaian antara Lebanon dan Israel.Dan yang paling utama setiap personel pasukan perdamaian PBB tidak boleh berpihak kepada salah satu Negara yang bertikai. Selama melaksanakan tugas di Lebanon Selatan banyak pengala-
54
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
man yang didapat oleh Serka Yusran diantaranya kesempatan untuk berinteraksi dengan peduduk lokas serta mengenal adat istiadat Negara Lebanon, dapat mengenal personel dari Negara lain yang tergabung dalam misi perdamaian PBB seperti Cina, Spanyol, Italia, Prancis, Korea Selatan dan Negara lainnya, dan yang terpenting dapat membawa nama harum bangsa di tingkat Internasional dengan menjadi personel pasukan perdamaian PBB. PengalaSerka La Sarfi man Serka Yusran juga dirasakan olehh dua orang personel Korem 151/Binaiya lainnya Serka La Sarfi dan Praka Jems Stevenson Kastanya.Kedua prajurit Binaiya ini juga merupakan prajuritprajurit berprestasi terutama dibidang olah raga.Dan karena prestasi mereka inilah mengantarkan keduanya menjadi personel pasukan perdamaian PBB yang tergabung dalam Kontingen Garuda di Lebanon selatan. Serka La Sarfi bertugas di Tim Intel Korem 151/ Binaiya. Prestasinya di bidang olah raga beladiri Karate dan Yongmoodo sangat baik. Berbagai kejuaran yang pernah diikuti diantaranya Kejuaraan
Karate PORAD meraih medali perak, Kejuaraan Yongmoodo Piala Kasad meraih medali emas dan Kejuaraan Yongmoodo di Korea Selatan meraih medali Perunggu.Berbagai prestasi inilah yang membuat Serka La Sarfi mendapatkan kesempatan untuk ikut bergabung bersama personel TNI lainnya
dalam tugas perdamaian PBB di Lebanon Selatan. Sertu La Sarfi ditempatkan di satuan Batalyon Infanteri Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-J/ UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) sebagai Bintara Konstruksi Tempur Peleton Zeni pada Kompi Bantuan dan selama melaksanakan tugas Serka La Sarfi ikut mengerjakan pembangunan pagar perlindungan menggunakan Hesco, pembangunan Shelter dan ikut melaksanakan tugas patroli udara di sektor operasional UNIFIL.
yang telah disumbangkan kepada TNI AD khususnya Kodam XVI/Pattimura dan Provinsi Maluku membawa Praka Jems ikut bergabung menjadi personel pasukan perdamaian PBB.Semangat untuk berbuat yang terbaik Praka Jems Stevenson Binaiya.Tugas sebagai duta bukan hanya dia tunjukkan bangsa bukanlah tugas yang dalam bidang olah raga namudah.Hal ini memerlukan semun juga ditunjukkan dalam mangat, disiplin dan loyalitas pelaksanaan tugas sebagai serta kesungguhan dalam prajurit TNI AD. Hal ini termenyelesaikan setiap tugas bukti saat melaksanakan tuyang diberikan. Prestasi yang gas sebagai personel pasukan Serka La Sarfi saat melaksanakan pek. konstruksi
Pengalaman sebagai duta bangsa di Negara lain juga diemban oleh Praka Jems Stevenson Kastanya. Putra Maluku yang memiliki jabatan sebagai Tamudi Sintel Korem 151/Binaiya mampu melewati setiap tes yang diikuti untuk menjadi personel pasukan perdamaian PBB. Atlet tinju yang memiliki prestasi membawa nama Provinsi Maluku di setiap kejuaraan tinju ini, mengawali olah raga tinju sejak duduk di kelas 2 SMP dan masuk di Pusat Pendidikan Latihan Pelajar (PPLP) sebagai atlit tinju Provinsi Maluku. Berbagai prestasi
perdamaian tepatnya sebagai anggota tim 5 Kompi Alfa, Praka Jems bersama anggota tim berhasil menemukan alat sadap Israel (Sky Box) Praka Jems Stevenson saat melaksanakan patroli yang diletakkan telah ditunjukkan oleh Serka di perbatasan Lebanon – IsYusran Sanduan, Serka La rael saat melaksanakan patrol Sarfi dan Praka Jems Stevenrutin dan mendapatkan apresison Kastanya hendaknya daasi dan penghargaan dari Unipat memberi inspirasi kepada fil Force Commander. seluruh prajurit TNI AD Pengalaman tugas sebagai khususnya setiap anggota Kopersonel pasukan perdamaian rem 151/Binaiya untuk selalu PBB yang tergabung dalam berprestasi dan berbuat yang Kontingen Garuda UNIFIL teterbaik bagi Bangsa dan Nelah ditunjukkan oleh ketiga gara Republik Indonesia yang anggota Korem 151/ sangat kita cintai bersama.
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
55
Sosok SANG JUARA
Sertu Muhammad Aane, adalah anak ke 7 dari 9 bersaudara dari pasangan Bapak La Ompo (Alm) dan IbuMayda (60 Th). Putra daerah asli Sulawesi Tenggara Muhamad Aane atau yang sering disapa Ane ini Lahir di Buton 13 Maret 1985. Ane (32 Th) adalah salah satu Atlet Karate Kodam XVI/Pattimura dari satuan Korem 151/ Binaiya yang sehari-hari menjabat sebagai Baurlaklap IV Jasrem 151/ Binaiya.
Ane memulai kariernya bermula dari hobi, dimana ka-
Sertu M. Aane saat mengikuti Asia Champion Karate Cup
rate telah digeluti semenjak kelas 4 SD, berawal dari hobi itulah iamengikuti ekstrakurikuler di sekolahnya untuk belajar dasar karate (keehong) dengan guru karatenya. Belajar karate diikuti di semua jenjang pendidikandari SD,SMP dan SMA.
56
Caraka BINAIYA Edisi 7 TW.I Tahun 2017
Setelah Lulus SMA dia pun mendaftarkan diri sebagai prajurit TNI-AD dengan bekal kemampuan bela dirinya, perjalanan dinasnya di TNI-AD banyak digunakan untuk berlatih memperdalam kemampuan karate. Selama perjalanan karier di TNI AD pendidikan militer yang pernah diikuti antara lain Sus Ralasuntai di Pusdikjas pada Tahun 2010, Sus Ba Provos Multi Korps di Pusdikpom Tahun 2013. Ketertarikannya pada olahraga beladiri Karate ini antara lain yang pertama dalam hal menjaga diri dan menjaga fisik ungkapnya. Pada dasarnya olahraga bela diri sangat membutuhkan fisik yang
prima , sehingga harus pandai mengatur ritme pola hidup antara olahraga, makan dan Istirahat. Berbagai perlombaan tingkat Nasional Telah diaikuti antara lain Kejurnas Inkai, Porad, Asia Champion Karate Cup, Piala Panglima TNI, Kesemuanya perlombaan telah ia ikuti dan mendapatkan hasil yang membanggakan. Adapun Medali yang sudah pernah dia dapatkan yakni Medali Emas dan Perak di Ajang Asia Champion Karate Cup.
Pertandingan Bola Volly Dalam Rangka HUT Ke-14 Korem 151/Binaiya