STUDI PERBANDINGAN RESPON BANGUNAN DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN DAN DENGAN BANGUNAN YANG MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BERPENGAKU KONSENTRIK SERTA DENGAN BANGUNAN YANG MENGGUNAKAN METALIC YIELDING DAMPER AKIBAT BEBAN GEMPA
TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Penyelesaian Pendidikan Sarjana Teknik Sipil
Disusun oleh :
DANIEL TRT SITOHANG 070404093
BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2011
Universitas Sumatera Utara
Kata Pengantar Puji dan syukur kepada tuhan yang maha esa, tuhan yesus kristus dan roh kudus yang telah memberikan rahmat dan berkat-nya hingga selesainya tugas akhir ini dengan judul “studi perbandingan respon bangunan dengan sistem rangka pemikul momen dengan bangunan yang menggunakan sistem rangka berpengaku konsentrik dan dengan bangunan yang menggunakan metalic yielding damper akibat beban gempa” Tugas akhir ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam ujian sarjana teknik sipil bidang studi struktur pada departemen teknik sipil fakultas teknik universitas sumatera utara (usu). Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini yang masih banyak kekurangan. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kurangnya pemahaman penulis. Dengan tangan terbuka dan hati yang tulus penulis menerima saran dan kritik bapak dan ibu dosen serta rekan mahasiswa demi penyempurnaan tugas akhir ini. Penulis juga menyadari bahwa selesainya tugas akhir ini tidak lepas dari bimbingan, dukungan dan bantuan semua pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tulus dan tidak terhingga kepada kedua orang tua yang selalu penulis muliakan yang telah memberikan segalanya hingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada : 1. Bapak prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan, selaku ketua departemen teknik sipil universitas sumatera utara. 2. Bapak Ir.Syahrizal, MT., selaku sekretaris departemen teknik sipil universitas sumatera utara.
Universitas Sumatera Utara
3. Bapak Ir. Daniel Rumbi Teruna, Mt selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan bimbingan yang tiada hentinya kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 4. Kedua orang tua penulis tersayang yang selalu berdoa dan memberikan semangat serta dukungan kepada penulis sehingga tugas ini dapat selesai dengan baik. 5. Bapak/ibu dosen staf pengajar jurusan Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara. 6. Adik – adik penulis yang terkasih yang selalu mendukung penulis yaitu vani, vian, elon, wildo, theo, dan echa, teguh, surya, Irma, sarah. Terutama vani yang sudah banyak membantu penulis disaat genting. 7. Ria S Lubis yang selalu mendukung dalam suka maupun duka dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 7. Rekan – rekan mahasiswa jurusan teknik sipil, terutama teman – teman angkatan 2007,. Adik- adik angkatan 2010, dan abang / kakak stambuk 2004, 2005, 2006, terima kasih atas masukan nya selama ini.
Medan,
Juli 2011
(Daniel TRT Sitohang) 070404 093
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK Dengan kondisi daerah indonesia yang terletak di daerah rawan gempa, maka perlu direncanakan struktur bangunan tahan gempa. Metode perencanaan struktur tahan gempa dibagi menjadi dua, yaitu perencanaan konvensional yang berdasarkan konsep bagaimana meningkatkan kapasitas tahanan struktur terhadap gaya gempa yang bekerja padanya. Konsekwensinya adalah pada bangunan dimana kekakuan lateralnya cukup besar akan mengalami percepatan lantai yang besar, sedangkan pada bangunan fleksibel akan mengalami perpindahan lateral yang cukup besar. Kemudian metode yang kedua yaitu dengan pendekatan teknologi dengan menambahkan alat-alat seismic devices ke struktur. Pada tugas akhir ini dibahas alat seismic devices, yaitu metallic yielding damper. Tujuannya adalah membandingkan struktur yang menggunakan metallic yielding damper dan dengan struktur rangka pemikul momen serta dengan struktur rangka berpengaku konsentrik. Di dalam tugas akhir ini, struktur bangunan yang dimodelkan adalah gedung perkantoran 5 lantai yang terletak di indonesia khususnya nias. Struktur bangunan tersebut dimodelkan dengan bantuan program Sap v14. Kemudian beban gempa direncanakan dengan analisa non-linier, yaitu gempa el-centro n-s yang direkam pada tanggal 15 mei 1940 di california yang diskalakan sesuai dengan percepatan permukaan tanah di daerah Nias sesuai dengan peta hazard gempa Indonesia 2010. Berdasarkan hasil analisis dan hitungan disimpulkan bahwa struktur yang menggunakan metallic yielding damper mampu mereduksi displacement, momen, gaya lintang, dan gaya normal. Bangunan dengan metallic yielding damper dapat mereduksi percepatan gempa sebesar 60,9 % terhadap sistem rangka pemikul momen dan sebesar 68% terhadap sistem rangka berpengaku konsentrik.
Universitas Sumatera Utara
Daftar Isi Kata pengantar
i
Abstrak
iii
Daftar isi
iv
Daftar Tabel
viii
Daftar Gambar
xi 1
Bab I. Pendahuluan I.1. Latar Belakang
1
I.2. Permasalahan
5
I.3. Tujuan Penulisan
6
I.4. Pembatasan masalah
7
I.5. Metode Pembahasan
8
Bab II. Teori Dasar
9
2.1. Umum
9
2.2. Prinsip Umum Desain Mengatasi Gaya Lateral
11
2.3 Karakteristik Struktur Bangunan ........................................................... 12 2.3.1 Massa
13
2.3.1.1 Model Lumped Mass
13
2.3.1.2 Model Consistent Mass Matrix
14
2.3.2 Redaman
15
2.3.2.1 Damping Klasik
15
2.3.2.2 Damping Nonklasik
16
2.3.3 Kekakuan
17
2.3.3.1 Kekakuan kolom
17
2.3.3.2 Kekakuan elemen bracing
20
Universitas Sumatera Utara
2.4. Model Struktur Sebagai Sistem Derajat Tunggal
21
2.4.1 Sistem Derajat Kebebasan-Tunggal(SDOF) Tak Teredam
21
2.4.2 Sistem Derajat Kebebasan-Tunggal (SDOF Teredam
24
2.4.2.1 Redaman Liat (Viscous Damping)
25
2.4.2.2 Persamaan Gerak
25
2.4.2.3 Sistem Redaman Kritis
26
2.4.2.4 Sistem Redaman Super Kritis
28
2.4.2.5 Sistem Redaman Subkritis
29
2.5. Model Struktur Sebagai Sistem Derajat-Kebebasan Banyak 2.5.1 Persamaan Difrensial Struktur MDOF
31 31
2.5.1.1 Matriks Massa, Matriks Kekakuan Dan Matriks Redaman
31 35
2.5.2 Getaran Bebas Pada Struktur MDOF 2.5.2.1 Frekuensi Sudut (w) Dan Normal Modes
37
2.6 Daktailitas
38
2.7 Simpangan Antar Lantai
40
2.7.1 Simpangan Inelastis Maksimum
40
2.7.2 Batasan Simpangan Antar Lantai
41
2.8 Desain Gempa
41
2.8.1 Analisa Time History
42
2.8.2 Penentuan Percepatan Puncak Di Permukaan Tanah
43
Bab III. Pemodelan 3.1 Struktur Portal Baja Tahan Gempa
46 46
3.1.1 Sistem Rangka Pemikul Momen (SRPM)
48
3.1.2 Sistem Rangka Berpengaku Konsentrik
48
3.2 Damping Pada Bangunan
50
Universitas Sumatera Utara
3.2.1 Metode Dissipasi Energi Damper
52
3.3 Adas (Added Damping And Stiffness)
53
3.3.1 Kekakuan Dan Daktailitas Pelat Damper
55
3.3.1.1 Daktilitas Bahan Pelat
56
3.3.2 Pengaruh Bentuk Pelat Terhadap Daktilitas Dan Kekakuan
57
3.3.2.1 Pelat Damper Bentuk X
57
3.3.2.2 Pelat Damper Bentuk Segiempat
60
3.3.3 Model Analisa Damper Terhadap Struktur
63
3.3.3.1 Efek B/D Ratio Dan Stiffness Ratio (SR) 3.4 Perencanaan Elemen Struktur
64 65
3.4.1 Balok
66
3.4.2 Kolom
69
3.4.3 Bracing
73
Bab IV. Pembahasan/Aplikasi 79 4.1 Pendahuluan
79
4.2 Pengerjaan Model Struktur
80
4.2.1 Pemodelan Struktur
80
4.2.2 Pembebanan Pada Struktur
81
4.2.2.1. Beban Gravitasi
82
4.2.2.2. Beban Gempa
83
4.3. Perencanaan Elemen Struktur Berdasarkan Beban Gravitasi (Dl + LL)
87
4.3.1 Perencanaan Elemen Balok Pada Struktur
88
4.3.2 Perencanaan Elemen Kolom Pada Struktur
92
4.4 Perencanaan Metallic Yielding Damper
97
Universitas Sumatera Utara
4.4.1 Metallic Damper Bentuk X Dengan Stiffness Ratio (Sr) = 2,18
97
4.4.2 Metallic Damper Bentuk Segiempat Dengan Stiffness Ratio (Sr) = 2,23
104
4.4.3 Metallic Yieding Damper Dengan Stiffness Ratio (Sr) = 1,15
106
4.5 Kesimpulan Perencanaan
108
4.6 Prosedur Analisa Struktur Dengan Menggunakan Sap2000 V14.
109
4.6.1 Input Data Untuk Yielding Damper
117
4.7 Analisa Hasil Perhitungan Struktur Bangunan.
121
4.7.1 Analisa Hasil Perhitungan Sistem Rangka Pemikul Momen
121
4.7.2 Analisa Hasil Perhitungan Sistem Rangka Berpengaku Konsentrik
127
4.7.3 Analisa Hasil Perhitungan Bangunan Dengan 134
Yielding Damper Bentuk X
4.7.4 Analisa Hasil Perhitungan Bangunan Dengan Yielding Damper Bentuk Segiempat.
141
4.7.5 Analisa Hasil Perhitungan Bangunan Dengan Yielding Damper Bentuk X Dengan Stiffness Ratio = 1,15. 4.8. Grafik respon bangunan terhadap gempa.
147 154
4.8.1 Sistem Rangka Pemikul Momen
154
4.8.2 Sistem Rangka Berpengaku Konsentrik
156
4.8.3 Bangunan Dengan Damper Bentuk X
158
4.8.4 Bangunan Dengan Damper Bentuk Segiempat
160
4.8.5 Bangunan Dengan Damper Bentuk X Dengan Stiffness Ratio (SR)= 1,15162 4.8.6 Perbandingan Respon Bangunan 4.9 Kesimpulan Pembahasan
164 170
BAB V. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan
172
5.2 Saran.
172
Daftar pustaka
173
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL Tabel 2.1: Rasio Redaman berdasarkan Jenis dan Kondisi Struktur
16
Tabel 2.2. Faktor Keutamaan Gedung
43
Tabel 2.3. Klasifikasi site didasarkan atas korelasi penyelidikan tanah lapangan dan laboratorium (SNI-2002, UBC-97, IBC-2009, ASCE 7-10,)
43
Tabel 2.4: Percepatan puncak batuan dasar dan percepatan puncak muka tanah berdasarkan Peta Gempa Indonesia 2010
44
Tabel 3.1 klasifikasi sistem struktur, sistem pemikul beban gempa, faktor modifikasi respons, R, dan faktor kuat cadang struktur, Ω0
52
Tabel 4.1 Kinerja Batas Layan (∆s) SRPMK
123
Tabel 4.2 Kinerja Batas Ultimate (∆M) SRPMK
124
Tabel 4.3 Gaya – gaya maksimum pada balok pada Struktur SRPMK.
125
Tabel 4.4 Gaya – gaya maksimum pada kolom pada Struktur SRPMK.
126
Tabel 4.5. Kinerja Batas Layan Struktur SRBKK
129
Tabel 4.6. Kinerja Batas Ultimate Struktur SRBKK
129
Tabel 4.7. Gaya – gaya maksimum pada balok struktur SRBKK
130
Tabel 4.8. Gaya – gaya maksimum pada kolom struktur SRBKK
131
Tabel 4.9. Gaya – gaya maksimum pada bresing struktur SRBKK
132
Tabel 4.10. Kinerja Batas Layan Struktur dengan Yielding Damper X
135
Tabel 4.11. Kinerja Batas Ultimate Struktur dengan Yielding Damper X
136
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12.Gaya – gaya maksimum pada balok struktur dengan Yielding Damper X (136) Tabel 4.13. Gaya – gaya maksimum pada kolom struktur dengan Yielding Damper X (137) Tabel 4.14. Gaya–gaya maksimum pada bracing struktur dengan Yielding Damper
138
Tabel 4.15. Gaya–gaya maksimum pada Yielding Damper X
138
Tabel 4.16. Deformasi (∆) pada Yielding Damper X
139
Tabel 4.17 Kinerja Batas Layan Struktur dengan Yielding Damper Segiempat
142
Tabel 4.18 Kinerja Batas Ultimate Struktur dengan Yielding Damper Segiempat
143
Tabel 4.19 Gaya – gaya maksimum pada balok pada struktur menggunakan damper segiempat
143
Tabel 4.20 Gaya – gaya maksimum pada kolom pada struktur menggunakan damper segiempat
144
Tabel 4.20 Gaya – gaya maksimum pada kolom pada struktur menggunakan damper segiempat
144
Tabel 4.22 Gaya – gaya maksimum pada damper bentuk segiempat
145
Tabel 4.23 Deformasi (∆) pada damper bentuk segiempat
145
Tabel 4.24 Kinerja Batas Layan pada Struktur Menggunakan Damper dengan (SR) =1,15
148
Tabel 4.25 Kinerja Batas Ultimate pada Struktur Menggunakan Damper dengan (SR) =1,15
149
Tabel 4.26 Gaya – gaya maksimum pada balok pada Struktur dengan Damper dengan
(SR) =1,15
150
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.27.Gaya -gaya maksimum pada kolom pada Struktur dengan Damper dengan
(SR) =1,15
150
Tabel 4.28.Gaya-gaya maksimum Bresing pada Struktur dengan Damper dengan (SR) =1,15
151
Tabel 4.29.Gaya-gaya maksimum pada yielding Damper dengan (SR) =1,15
151
Tabel 4.30.Deformasi maksimum pada yielding damper dengan SR = 1,15
152
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR Gambar. 1.1.Sistem Rangka Pemikul Momen
8
Gambar. 1.2 Sistem Rangka Berpengaku Konsentrik
8
Gambar. 1.3 Bangunan menggunakan Yielding Damper
8
Gambar 2.1 Struktur dengan bresing
20
Gambar 2.2 Model matematis untuk sistem berderajat – kebebasan – satu.
22
Gambar 2.3 Beberapa bentuk alternative dari model matematis sistem berderajatkebebasan-satu
22
Gambar 2.4 Hubungan gaya dan perpindahan (a) pegas kuat, (b) pegas linier, (c) pegas lemah
23
Gambar 2.5 Model struktur sistem derajat kebebasan tunggal teredam
24
Gambar 2.6 Respon getar bebas dengan redaman kritis
28
Gambar 2.7 Grafik simpangan terhadap waktu dari getaran kritis,super kritis,dan sub kritis
31
Gambar 2.8 Struktur 3-DOF, Model Matematik dan Free Body Diagram
32
Gambar 2.9 . Peta percepatan puncak (PGA) di batuan dasar (SB) untuk probabilitas 10% dalam 50 tahun
46
Gambar 2.10. Peta percepatan puncak (PGA) di batuan dasar(SB) untuk probabilitas 10% dalam 100 tahun.
47
Gambar 2.11. Peta percepatan puncak (PGA) di batuan dasar (SB) untuk probabilitas 2% dalam 50 tahun
48
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1. Struktur Rangka Pemikul Momen
5
Gambar 3.2 Model Sistem Rangka Berpengaku Konsentrik
52
Gambar 3.3 Getaran bebas tanpa damping dan dengan damping
54
Gambar 3.4 Faktor Dinamis Getaran
55
Gambar 3.5 ADAS pada Struktur
56
Gambar 3.6 Bentuk Hysterestic loop pada metallic yielding damper
67
Gambar 3.7 Deformasi plastis pada struktur bertingkat satu
59
Gambar 3.8 Hubungan tegangan – regangan baja
60
Gambar 3.9 Pelat Damper Bentuk X
60
Gambar 3.10 Pelat damper bentuk segi-empat
63
Gambar 3.11. Tegangan dan regangan pada damper segiempat
64
Gambar 3.12 Faktor panjang tekuk untuk beberapa kondisi perletakan
75
Gambar 4.1 Pemodelan Struktur
81
Gambar 4.2. Rekaman percepatan permukaan tanah gempa El-centro.
86
Gambar 4.3 Fungsi Time History pada Sap2000 v14.(sumber:SAP2000 v14 Function)
112
Gambar 4.4 Load Case Data untuk fungsi analisa riwayat waktu
113
Gambar 4.5 Load Case Data untuk fungsi modal pada struktur
114
Gambar 4.6 Fungsi Gravitasi untuk analisa riwayat waktu.
115
Gambar 4.7. Kombinasi pembebanan pada Sap2000.(sumber :Sap2000)
116
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.8. Menjalankan Program Sap2000(sumber :Sap2000v14)
117
Gambar 4.9 Menu Link/support property data. (sumber : Sap2000v14)
119
Gambar 4.10. Data property untuk Yielding Damper bentuk X(s:Sap2000v14) 120 Gambar 4.11. Data property untuk Yielding Damper bentuk segi4(s:Sap2000v14) 120 Gambar 4.12.Data property untuk Yielding Damper bentuk X tanpa memperhatikan Stiffness Ratio(s:Sap2000v14)
121
Gambar 4.13. Sistem Rangka Pemikul Momen
122
Gambar 4.14. Sistem Rangka Berpengaku Konsentrik
128
Gambar 4.15. Struktur yang menggunankan Sistem Yielding Damper bentuk X................................................135 Gambar 4.16. Struktur yang menggunakan Sistem Yielding Damper bentuk Segiempat
141
Gambar 4.17. Struktur yang menggunakan Sistem Yielding Damper bentuk X dengan SR = 1,15
148
Gambar 4.18. Grafik perpindahan terhadap waktu pada joint 24 (lantai 5) pada SRPM 154 Gambar 4.19. Grafik percepatan pada joitn 24 (lantai5) terhadap waktu pada struktur SRPM
154
Gambar 4.20. Grafik Base Shear arah X terhadap waktu pada SRPM
155
Gambar 4.21. Perpindahan maksimum tiap tingkat struktur SRPM
155
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.22. Grafik perpindahan terhadap waktu pada joint 24 (lantai 5) pada struktur SRBK
156
Gambar 4.23. Grafik percepatan pada joint 24 terhadap waktu (lantai 5) pada struktur SRBK
156
Gambar 4.24. Grafik Base Shear arah X terhadap waktu pada struktur SRBK
157
Gambar 4.25. Perpindahan maksimum tiap tingkat struktur SRBK
157
Gambar 4.26. . Grafik perpindahan pada joint 24 terhadap waktu (lantai 5) pada struktur dengan Damper X
158
Gambar 4.27. . Grafik percepatan pada joint 24 terhadap waktu (lantai 5) pada Struktur dengan Damper X
158
Gambar 4.28. Grafik Base Shear arah X terhadap waktu pada Struktur dengan Damper X
159
Gambar 4.29. Perpindahan maksimum tiap tingkat struktur dengan Damper X 159 Gambar 4.30. . Grafik perpindahan pada joint 24 terhadap waktu (lantai 5) Damper segiempat
160
Gambar 4.31. . Grafik percepatan pada joint 24 terhadap waktu (lantai 5) Damper segiempat
160
Gambar 4.32. Grafik Base Shear arah X terhadap waktu pada bangunan dengan Damper segiempat
161
Gambar 4.33. Perpindahan maksimum tiap tingkat struktur dengan Damper Segiempat
161
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.34. . Grafik perpindahan pada joint 24 terhadap waktu (lantai 5) pada bangunan dengan Damper X dengan SR = 1,15
162
Gambar 4. 35. Grafik percepatan pada joint 24 terhadap waktu (lantai 5) pada bangunan dengan Damper X dengan SR = 1,15
162
Gambar 4.36. Grafik Base Shear arah X terhadap waktu. pada bangunan dengan 163
Damper X dengan SR = 1,15 Gambar 4.37 Perpindahan maksimum tiap tingkat struktur dengan Damper X dengan SR = 1,15.
163
Gambar 4.38. Perbandingan perpindahan maksimum tiap lantai pada masingmasing struktur
164
Gambar 4.39. Perbandingan grafik perpindahan terhadap waktu pada joint 24 (lantai5) pada masing-masing struktur
164
Gambar 4.40. Perbandingan grafik perpindahan terhadap waktu pada joint 24 (lantai5) pada masing-masing bangunan dengan damper yang berbeda.
165
Gambar 4.41. Perbandingan grafik pecepatan terhadap waktu pada joint 24 (lantai5) pada masing-masing bangunan dengan damper yang berbeda
165
Gambar 4.42. Perbandingan grafik pecepatan terhadap waktu pada joint 24 (lantai5) pada masing-masing bangunan.
166
Gambar 4.43. Perbandingan grafik base shear
166
Gambar 4.44. Perbandingan grafik momen tumpuan pada balok (KNm).
167
Gambar 4.45. Perbandingan grafik momen lapangan pada balok (KNm).
167
Gambar 4.46. Perbandingan grafik gaya normal pada kolom (KN).
168
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.47. Perbandingan grafik momen pada kolom (KNm).
168
Gambar 4.48. Perbandingan grafik gaya normal pada bresing (KN).
169
Gambar 4.49. Perbandingan grafik gaya geser pada Yielding Damper (KN).
169
Universitas Sumatera Utara