BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal. 31-37
ANALISIS KINERJA DOSEN PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA BERDASARKAN EVALUASI MAHASISWA SEBAGAI STAKEHOLDER PEMBELAJARAN DALAM RANGKA REKONTRUKSI PELAYANAN STKIP PGRI TULUNGAGUNG Maylita Hasyim Prodi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI Tulungagung Email:
[email protected] ABSTRAK Perguruan tinggi sebagai salah satu institusi utama dalam bidang pendidikan dituntut untuk dapat memberikan peranannya baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kualitas perguruan tinggi sangat dipengaruhi oleh input termasuk input sumber daya manusia (SDM) yang terdiri dari dosen dan mahasiswa. Dosen sebagai SDM dalam perguruan tinggi, peran dan posisinya menentukan dalam pembinaan dan pengelolaan perguruan tinggi, maka aktivitas keberadaannya menjadi tolok ukur kinerja perguruan tinggi khususnya di Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Mengingat peranan dosen dalam sebuah perguruan tinggi amatlah penting dan vital, maka perlu dilakukan evaluasi secara berkelanjutan terhadap kinerja dosen. Hal ini didukung oleh kenyataan dimana banyak keluhan dari mahasiswa terkait kinerja dosen dalam hal pengajaran seperti yang terjadi pada kampus STKIP PGRI Tulungagung sebagai perguruan tinggi swasta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran dan faktor-faktor dominan yang mempengaruhi kinerja dosen. Metode statistik yang digunakan adalah statistika deskriptif dan metode Regresi Logistik Ordinal. Kesuksesan pemodelan Regresi Logistik Ordinal didemonstrasikan melalui penyelesaian kasus analisis kinerja dosen yang diunggulkan sebagai pilot project kontribusi lokal yang dapat diberikan untuk konsumsi pengambilan keputusan bagi Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Tulungagung. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa Kompetensi Pedagogik merupakan faktor yang paling berpengaruh (berkontribusi) terhadap tingkat Kinerja Dosen. Sedangkan Kompetensi Sosial memiliki nilai rata-rata terendah, sehingga perlu adanya prioritas perbaikan untuk kompetensi tersebut. Key words: kinerja, dosen, mahasiswa, kualitas, regresi logistik ordinal.
1.
PENDAHULUAN
Perguruan tinggi merupakan salah satu institusi utama dalam bidang pendidikan yang berperan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Hal ini menuntut perguruan tinggi untuk dapat memberikan peranannya baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Sebagaimana tercantum pada tujuan pendidikan nasional dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 yang menyatakan bahwa fungsi perguruan tinggi sebagai sub sistim dari sistim pendidikan nasional. Mengingat fungsi dan tujuan dari perguruan tinggi tidaklah ringan, maka setiap perguruan tinggi dituntut untuk melakukan evaluasi dan perbaikan kualitas secara berkelanjutan. Kualitas perguruan tinggi sangat dipengaruhi oleh input (masukan) bagi sistim pendidikan yang meliputi mahasiswa, dosen dan fasilitas sarana prasarana pendukung proses pembelajaran. Ketiga komponen tersebut saling tergantung dan mempengaruhi satu sama lain dalam menciptakan proses belajar mengajar yang berhasil (Mulyasa, 2005: 25). Menurut Mohyi et.al (2005) sumber daya manusia memegang peranan penting, karena sumber daya manusia merupakan faktor kunci dalam pencapaian tujuan organisasi. Dosen sebagai sumber daya manusia dalam perguruan tinggi, peran dan posisinya menentukan dalam pembinaan dan pengelolaan perguruan tinggi, maka aktivitas keberadaannya menjadi tolak ukur kinerja perguruan tinggi. Dosen adalah 31
seorang yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya diangkat oleh penyelenggara perguruan tinggi dengan tugas utama mengajar (PP. Nomor 60 Tahun 1999). Dosen juga menjadi parameter penting dalam proses pengendalian kelembagaan pendidikan tinggi, khususnya di Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Oleh karena itu, menurut Kusumastuti (2001: 98) mengatakan bahwa dosen dihadapkan pada keharusan dan tuntutan kinerja yang berkenaan dengan kemampuan profesional. Kinerja merupakan tindakan-tindakan atau pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh seseorang dalam kurun waktu tertentu dan dapat diukur (Prabu, 2000). Lebih lanjut dikemukakan bahwa kinerja dalam menjalankan fungsinya tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh tiga hal yaitu kemampuan, keinginan dan lingkungan. Sedangkan dalam hal ini, yang dimaksud dengan kinerja dosen adalah kemampuan dosen dalam melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi (1) melakukan pendidikan dan pengajaran; (2) melakukan penelitian; dan (3) melakukan pengabdian masyarakat. Penjelasan di atas meng-gambarkan kriteria tugas pokok yang harus dikuasi oleh dosen, dan hal tersebut harus tampak pada wilayah kerja dosen yaitu harus memiliki (1) quality of work (kualitas kerja); (2) promtpness (ketepatan); (3) initiative (usaha/ prakarsa); (4) capability (kemampuan/ kesanggupan); dan (5) communication (komunikasi). Namun banyak kenyataan tidak menunjukkan hal demikian, bahwa secara umum kinerja dosen kurang memadai, bahkan cenderung tidak memadai dalam hal melaksanakan tugas-tugasnya, terutama dalam hal pengajaran. Hal serupa juga terjadi pada kampus Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Tulungagung sebagai salah satu perguruan tinggi swasta. Banyak keluhan yang datang dari mahasiswa terkait kinerja dosen dalam proses pengajaran, misalnya (1) masih ada dosen yang sering tidak hadir dalam proses perkuliahan; (2) masih ada dosen datang di kelas tidak tepat waktu; (3) tidak mengembalikan perkerjaan rumah/tugas-tugas/hasil ujian kepada mahasiswa; (4) dalam perkuliahan umumnya cenderung menggunakan metode pembelajaran yang sama untuk semua jenis pokok bahasan; (5) tidak memanfaatkan alat bantu misal komputer dan LCD proyektor; (6) sistem peniliaian yang tidak transparan, bahkan nilai akhir kurang sesuai dengan fakta selama perkualiahan; dan (7) kurang inovatif dalam memberikan banyak latihan/praktek kepada mahasiswa. Dalam pedoman kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) mengatakan bahwa mahasiswa merupakan salah satu stakeholder pembelajaran. Dalam hal ini mahasiswa juga berhak dalam memberikan penilaian terhadap kinerja dosen terutama dalam tugas pengajaran, dimana selama proses pembelajaran mahasiswa sebagai obyek utama yang merasakan mutu kinerja dosen sebagai pengajar. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka sangat diperlukan adanya analisis kinerja dosen berdasarkan evaluasi dari mahasiswa dalam rangka perbaikan kualitas kinerja dosen yang menjurus pada kontruksi pelayanan STKIP PGRI Tulungagung. Dalam penelitian ini akan digunakan metode statistik deskriptif berupa tabel, grafik dan perhitungan sederhana sehingga akan diperoleh gambaran kualitas kinerja dosen menurut mahasiswa. Sedangkan metode statistik inferensial yang digunakan berupa metode Regresi Logistik Ordinal untuk menganalisis faktor-faktor dominan yang mempengaruhi kinerja dosen, sehingga akan diketahui kecenderungan kinerja dosen pada aspek-aspek tertentu. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi perbaikan mutu perguruan tinggi khususnya mutu Program Studi Pendidikan Matematika. 2.
METODOLOGI
Beberapa bahan kajian dan metodologi dalam penelitian ini akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut:
32
Biastatistics Vol 10, No.1, Februari 2016
2.1.
Kinerja
Kinerja adalah keberhasilan seorang karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Kinerja pada dasarnya apa yang dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi yang antara lain kuantitas dan kualitas out put, jangka waktu output, kehadiran ditempat kerja dan sikap kooperatif. Kinerja mengacu pada sesuatu yang terkait dengan kegiatan melakukan pekerjaan, dalam hal ini meliputi hasil yang dicapai kerja tersebut. Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai oleh individu atau suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu periode tertentu. Kinerja merupakan hasil yang dicapai oleh suatu fungsi kerja atau aktivitas selama periode tertentu yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. 2.2.
Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah analisis yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian data sehingga dapat memberikan informasi yang berguna. Analisis ini berguna menguraikan tentang sifat-sifat atau karakteristik dari suatu keadaan dan untuk membuat deskripsi atau gambaran yang sistematis dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat dari fenomena yang diselidiki. Contoh dari analisis deskriptif adalah tabel frekuensi, tabulasi silang (Walpole, 1995). 2.3.
Metode Regresi Logistik Ordinal Regresi logistik digunakan jika variabel respon bersifat kategorik (nominal atau ordinal) dengan variabel-variabel prediktor kontinu maupun kategorik (Agresti, 1990). Regresi logistik ordinal merupakan salah satu metode statistik untuk menganalisis data respon yang berskala ordinal. Sifat ordinal dituangkan dalam peluang kumulatif, sebagaimana dalam model linier lainnya, dua peubah bebas atau lebih dapat disertakan dalam analisis. Peubah bebas tersebut dapat berupa peubah kontinu atau peubah diskret. Fungsi distribusi kumulatif dapat dituliskan sebagai berikut (Fahrmeir dan Tutz, 1994): p(Y r | x) f ( 0 r x ' ) p (Y 1| x ) p(Y 2 | x) ... p(Y r | x)
Secara khusus fungsi distribusi logistik yang umum adalah
F (x) =
1 1 + e-x
Maka P (Y r | x ) F ( 0 r x ' ) =
1 1 e 0 r x '
e. 0 r x ' 0 r x ' e
e 0 r x ' = 0 r x ' e 1 e 0 r x ' = , r =1,2,....k-1 1 e 0 r x '
Biastatistics Vol 10, No.1, Februari 2016
33
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011: 13) “data penelitian pada pendekatan kuantitatif berupa angkaangka dan analisis menggunakan statistik”. Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan asosiatif kausal (sebabakibat). Sedangkan desain penelitian ini menggunakan desain noneksperimen, karena penelitian ini memotret variabel secara apa adanya (tanpa ada perlakuan khusus terhadap variabel). Penelitian ini menganalisis kinerja dosen dimana subyek yang menilai kinerja dosen dalam hal pengajaran adalah mahasiswa sebagai stakeholder pembelajaran, sehingga obyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa program studi Pendidikan Matematika yang terdiri dari empat angkatan yaitu mahasiswa semester 1, semester 3, semester 5 dan semester 7. Sedangkan sampel yang akan diambil sebagai obyek penelitian yaitu jumlah proporsional dari total mahasiswa masing-masing angkatan dengan total jumlah sampel 100 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel (sampling) yang digunakan yaitu stratified randomsampling, yaitu pengambilan sampel dimana unit-unit populasi dikelompokkan menjadi kelompok yang homogen. Identifikasi variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.
Variabel Respon,dalam penelitian ini adalah tingkat kinerja dosen.Kinerja dosen ini memiliki skala pengukuran ordinal dengan empat kategori yaitu: 1 : Kurang Baik ;2 : Cukup Baik ; 3 : Baik ; 4 : Sangat Baik
2.
Variabel Prediktor, kemampuan/kompetensi yang dinilai berskala interval meliputi: 1) Kompetensi Pedagogik, terdiri dari sembilan aspek yaitu: a. Kesiapan memberikan kuliah dan/atau praktek/praktikum b. Kedisiplinan dan ketertiban penyelenggaraan perkuliahan c. Kemampuan menghidupkan suasana kelas d. Kejelasan penyampaian materi dan jawaban terhadap pertanyaan di kelas e. Pemanfaatan media dan teknologi pembelajaran f. Keanekaragaman cara pengukuran hasil belajar g. Pemberian umpan balik terhadap tugas h. Kesesuaian materi ujian dan/atau tugas dengan tujuan mata kuliah i. Keseuaian nilai yang diberikan dengan hasil belajar. 2) Kompetensi Profesional, terdiri dari delapan variabel yaitu: a. Kemampuan menjelaskan pokok bahasan secara tepat b. Kemampuan member contoh relevan dari konsep yang diajarkan c. Kemampuan menjelaskan keterkaitan bidang/topik yang diajarkan dengan bidang/topic lain d. Kemampuan menjelaskan keterkaitan bidang/topik yang diajarkan dengan konteks kehidupan e. Penguasaan akan isu-isu mutakhir dalam bidang yang diajarkan f. Penggunaan hasil-hasil penelitian unutk meningkatkan kualitas perkuliahan g. Pelibatan mahasiswa dalam penelitian/kajian dan atau pengembangan/rekayasa/desain h. Kemampuan menggunakan beragam teknologi komunikasi 3) Kompetensi Kepribadian, terdiri dari enam variabel yaitu: a. Kewibawaan sebagai pribadi dosen b. Kearifan dalam mengambil keputusan c. Menjadi contoh dalam bersikap dan berperilaku
34
Biastatistics Vol 10, No.1, Februari 2016
d. Satunya kata dan tindakan e. Kemampuan mengendalikan diri dalam berbagai situasi dan kondisi f. Adil dalam memperlakukan mahasiswa 4) Kompetensi Sosial, terdiri dari lima variabel yaitu: a. Kemampuan menyampaikan pendapat b. Kemampuan menerima kritik, saran dan pendapat orang lain c. Mengenal dengan baik mahasiswa yang mengikuti kuliahnya d. Mudah bergaul di kalangan sejawat, karyawan dan mahasiswa e. Toleransi terhadap keberagaman mahasiswa Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, dimana responden (yang dimaksud, mahasiswa) akan di-interviewoleh tim interviewer yang sebelumnya telah ditunjuk oleh peneliti. Sedangkan instrumen yang digunakan adalah angket (kuesioner), berisi daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada pihak responden. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik inferensial dengan metode Regresi Logistik Ordinal dengan langkah sebagai berikut: 1. Pembentukan regresi logistik ordinal tunggal dari seluruh variabel pengamatan. 2. Pemilihan variabel yang signifikan yang layak di-pertimbangkan dalam pembentukan model regresi berganda 3. Melakukan pembentukan model regresi logistik ordinal berganda dengan cara memasukan seluruh variabel yang signifikan pada model regresi logistik ordinal tunggal. 4. Melakukan pembentukan model regresi logistik ordinal dengan model terbaik. 5. Interpretasi model terbaik berdasarkan kontribusi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap variabel respon 6. Melakukan analisis keakurasian klasifikasi dari model 7. Menarik kesimpulan dari hasil analisis data. 3.
HASIL PENELITIAN
3.1. Analisis Statistika Deskriptif Pengumpulan data kinerja dosen menggunakan metode angket yang diisi oleh mahasiswa untuk penilaian aspek-aspek dari empat kompetensi dosen.Jumlah dosen yang dinilai yaitu 21 orang dan sampel mahasiswa sebanyak 30 orang dari berbagai angkatan yang berbeda. Nilai dari semua aspek pada masing-masing kompetensi dihitung rataratanya sehingga diperoleh data sebagai berikut: Tabel 1. Statistik Deskriptif Masing-masing Kompetensi (Variabel X) Ukuran Mean Median Std. Deviasi Varians Range Min Maks
Pedagogik 48,73 48,87 4,73 22,43 20,94 36,33 57,27
Biastatistics Vol 10, No.1, Februari 2016
Rata-rata Nilai Kompetensi (X) Profesional Kepribadian 42,67 33,01 43,8 34,60 4,67 4,39 21,78 19,31 18,20 14,93 31,07 23,27 49,27 38,20
Sosial 27,82 28,73 3,23 10,45 12,87 19,93 32,80
35
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif yang telah disajikan pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa rata-rata tertinggi dimiliki oleh Kompetensi Pedagogik, dan ratarata terendah dimiliki oleh Kompetensi Sosial sehingga dapat disimpulkan perlu adanya prioritas peningkatan kinerja dosen Program Studi Pendidikan Matematika pada aspekaspek kompetensi sosial. Sedangkan nilai variansi (ragam) paling besar dimiliki oleh Kompetensi Pedagogik, sehingga dapat disimpulkan kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh dosen Program Studi Pendidikan Matematika sangat beragam. 3.2. Analisis Regresi Logistik Ordinal Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan metode regresi logistic ordinal diperoleh uji signifikansi parameter baik secara serentak maupun parsial (individu) dengan menggunakan bantuan IBM SPSS versi 20 sebagai berikut: Tabel 2. Uji Signifikansi Parameter secara Serentak Model Fitting Information -2 Log ChiModel df Likelihood Square Intercept Only
51.262
Final
16.341
34.920
Sig.
4
.000
Link function: Logit.
Uji serentak menggunakan uji-G untuk menguji parameter hasil estimasi secara bersama-sama. Uji-G adalah uji seluruh model apakah semua parameter dapat dimasukkan kedalam model dengan melihat nilai -2Log likelihoodnya. Berdasarkan hasil uji signifikansi parameter secara serentak dengan Uji-G maka dapat disimpulkan bahwa paling tidak ada satu parameter yang masuk dalam model regresi logistik ordinal, dengan nilai P-value = 0,000 ≤ 0,05 sehingga Tolak H0. Selanjutnya yaitu uji signifikansi parameter secara parsial (individu), berikut hasil ujinya menggunakan bantuan IBM SPSS versi 20: Tabel 3. Uji Signifikansi Parameter secara Parsial (Individu) [Y=1] [Y=2] Threshold [Y=3] X1 X2 X3 Location X4 Link function: Logit.
Estimate Std. Error 54.911 20.516 66.967 24.459 72.173 26.14 0.974 0.485 0.574 0.373 -0.035 0.259 -0.05 0.466
Wald 7.164 7.496 7.623 4.026 2.367 0.018 0.012
df 1 1 1 1 1 1 1
Sig. 0.007 0.006 0.006 0.045 0.124 0.894 0.914
Untuk menguji setiap βj secara individu. Hasil pengujian secara individual akan menunjukkan variabel prediktor (X) yang signifikan. Uji yang digunakan adalah menggunakan Uji Wald. Berdasarkan hasil uji signifikansi parameter secara parsial (individu) dengan Uji Wald maka dapat disimpulkan bahwa Variabel Kompetensi Pedagogik (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat Kinerja Dosen (Y) dengan nilai Pvalue = 0,045 ≤ 0,05 sehingga Tolak H0. Selain itu dapat diketahui tingkat kontribusi masing-masing variabel predictor terhadap variabel responnya (Tingkat Kinerja Dosen) sebagai berikut:
36
Biastatistics Vol 10, No.1, Februari 2016
1) 2) 3) 4)
Kontribusi pertama sebesar 97,45 oleh Kompetensi Pedagogik Kontribusi kedua sebesar 57,4% oleh Kompetensi Profesional Kontribusi ketiga sebesar 5% oleh Kompetensi Sosial Kontribusi keempat sebesar 3,5% oleh Kompetensi Kepribadian.
4.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Kompetensi Pedagogik merupakan faktor yang paling berpengaruh (berkontribusi) terhadap tingkat Kinerja Dosen.Sedangkan Kompetensi Sosial memiliki nilai rata-rata terendah, sehingga perlu adanya prioritas perbaikan untuk kompetensi tersebut. Untuk penelitian selanjutnya, perlu adanya tindak lanjut dari masing-masing aspek kompetensi dosen sehingga bisa diketahui lebih detail mengenai aspek mana yang harus ditingkatkan, terutama aspek pada kompetensi yang memiliki rata-rata nilai terendah.Selain itu, perlu adanya penambahan jumlah data agar hasil analisis regresi logistik ordinal dapat optimal. 5.
DAFTAR PUSTAKA
Agresti, A. (1990). Categorical Data Analysis. John Wiley and Sons. New York. Hosmer, D. W. and Lemeshow, S. (1989). Applied Logistic Regression. John Wiley and Sons, Inc. USA. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. PT Rineka Cipta, Jakarta. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Mohyi, Achmad dkk. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: UPFE-UMY. Prabu, Anwar Mangkunegara. 2000. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia Perusahaan.
Hasibuan, Malayu. 2005. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. Mulyasa, E. 2005.Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Handoko. 2000. Manajemen Edisi II. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi. Mangkunegara, A.P. 2005. Perilaku Organisasi. Bandung: Refika Aditama. Mathis, R.L. dan Jackson, J.H. 2002.Manajamen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Salemba Emban Patria. Walpole, R.E. 1995. Pengantar Statistika, Edisi Ketiga, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Fahrmeir, and Tutz.1994. Multivariate Statistical Modelling Based on Generalized Linear Models. Springer-Verlag. New-York. Inc. Kleinbaum, G.1992. Logistic Regression, Springer-Verlag. New-York. Inc.
Biastatistics Vol 10, No.1, Februari 2016
37