Agenda 1. 2. 3. 4. 5.
Latar Belakang Penjaminan Simpanan di Indonesia Kelembagaan LPS Program Penjaminan Simpanan Kepatuhan BPR/BPRS Terhadap Kewajiban Kepesertaan 6. Klaim Penjaminan 7. Resolusi Bank
Latar Belakang Krisis moneter tahun 1997/1998 menyebabkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan menurun
Pemerintah memberikan penjaminan terhadap seluruh kewajiban pembayaran bank umum & BPR (Blanket Guarantee/BG) BG telah menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat, namun membebani anggaran negara dan menimbulkan moral hazard Untuk mengatasi beban anggaran dan moral hazard, perlu adanya program penjaminan yang terbatas namun tetap menjaga kepercayaan masyarakat Pasal 37 B ayat (2) UU Perbankan Tahun 1998 mengamanatkan pembentukan LPS Pada 22 September 2004, Pemerintah menetapkan UU LPS. Penjaminan simpanan yang dilakukan LPS bersifat terbatas namun mencakup sebanyakbanyaknya nasabah
Penjaminan Simpanan di Indonesia
Keppres No. 26/1998 Keppres No. 27/1998
Keppres No. 193/1998
(1998 – 2004) 1. Fungsi Penjaminan 2. Fungsi Restrukturisasi 3. Fungsi Penyelamatan Aset
Keppres No. 17/2004 Kep Menkeu No.85/KMK.06/ 2004
(2004 – 2005) Fungsi Penjaminan BPR
Blanket Guarantee
Fungsi Penjaminan
Full Guarantee + Inter Bank Loan
UU No. 24/2004
(2005 – saat ini) 1. Fungsi Penjaminan 2. Fungsi memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai kewenangan
Full Guarantee to Limited Guarantee
STATUS LPS 1. LPS adalah badan hukum berdasarkan UU LPS 2. LPS dalam melaksanakan tugasnya independen, transparan, dan akuntabel
3. LPS bertanggung jawab kepada Presiden Catatan:
UU LPS ditetapkan tanggal 22 Sept 2004 LPS mulai beroperasi sejak 22 Sept 2005. 5
Fungsi Menjamin simpanan nasabah penyimpan
Turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannya.
Tugas Merumuskan danmenetapkan Kebijakan Pelaksanaan dan Melaksanakan Penjaminan Simpanan Merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka turut aktif da memelihara stabilitas sistem perbankan Menetapkan dan melaksanakan Kebijakan Penyelesaian Bank Gagal (Bank Resolution)
6
Fungsi dan Tugas LPS Dalam JPSK NET 2
NET 1
OJK
BI Problem Ba nk
LPS Problem Ba nk
Bank
Pengaturan dan Pengawasan
NET 3
LPJK
Penjaminan Simpanan & Bank Resolution
Skala Permasalahan
NET 4
Problem Ba nk
Otoritas Fiskal
Manajemen Krisis
1.
Saat ini lebih dari 100 negara yang telah memiliki Program Penjaminan Simpanan
2.
Kelembagaan dan Mandat nya sangat bervariasi satu sama lain
3. 4.
Penyelenggara : pemerintah vs industri perbankan Bentuk kelembagaan : lembaga tersendiri, dalam Bank Sentral, dalam MoF, dll
5.
LPS dan lembaga sejenis dari berbagai negara di dunia bergabung dalam suatu asosiasi lembaga penjamin simpanan internasional, yaitu:
International Associations of Deposit Insurers (IADI)
6. Jumlah Full Members: 83 negara dan Associate Members : 11 negara 8
.
Klasifikasi Model Institusi Penjamin Simpanan + Fungsi Resolusi diperluas. Canada, France, Italy, Japan, Mexico, Russia, Spain, Turkey, Indonesia
Risk Minimizer
Loss Minimizer
Pay box plus
+ Pengawasan & Pemeriksaan. Korea, United States
Pay box Membayar klaim saja. Australia, Germany, Hong Kong, India, Netherlands, Singapore, Switzerland
9
Bank Peserta Penjaminan Pasal 8 UU LPS •
Setiap bank yang melakukan kegiatan usaha di wilayah RI wajib menjadi peserta penjaminan LPS. Termasuk kantor cabang dari bank yang berkedudukan di luar negeri yang melakukan kegiatan perbankan di Indonesia (bank asing). Tidak termasuk Badan Kredit Desa
• •
Jumlah Bank Peserta Penjaminan LPS: No.
Uraian
Jumlah Bank
DPK Rekening
1
Bank Umum
2
Nominal
118
187 Juta
Rp. 4.678 T
BPR/BPRS
1.794
12 Juta
Rp. 76 T
Jumlah
1.912
199 Juta
Rp. 4.754 T 10
Simpanan yang dijamin oleh LPS
giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan.
Simpanan berdasarkan Prinsip Syariah : giro dan tabungan berdasarkan prinsip wadiah, tabungan dan deposito berdasarkan prinsip mudharabah, dan simpanan berdasarkan prinsip syariah lainnya. Simpanan yang dijamin: Simpanan DPK dan simpanan dari bank lain Transfer keluar yang berasal dari Simpanan nasabah dan belum keluar dari Bank Transfer masuk yang sudah diterima Bank untuk kepentingan Nasabah Penyimpan namun belum dibukukan ke dalam rekening Simpanan nasabah ybs
Tidak termasuk simpanan yang dijamin: Simpanan pada kantor cabang luar negeri dari bank yang berkantor pusat di Indonesia. Pinjaman atau pembiayaan bersaldo kredit dan Simpanan bersaldo debet.
Nilai simpaman yang dijamin MAX.
Rp 2 M per nasabah
per Bank (PP No.66 Tahun 2008)
Per Juni 2015, jumlah rekening yang dijamin seluruh simpanannya = 99,87%
Total simpanan yang dijamin s.d. Rp 2M = Rp2.314,14T (52,45%)
SYARAT PERUBAHAN NILAI SIMPANAN YANG DIJAMIN Maksimum Nilai Simpanan Yang Dijamin (Rp2 Milyar) dapat diubah apabila: a. Terjadi penarikan dana perbankan dalam jumlah besar secara bersamaan b. Terjadi inflasi cukup besar dalam beberapa tahun c. Jumlah nasabah yang dijamin seluruh simpanannya menjadi kurang dari 90% dari jumlah nasabah penyimpan seluruh bank d. Ancaman Krisis yang berakibat merosotnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan membahayakan stabilitas keuangan 13
Kewajiban Bank Sebagai Peserta Penjaminan 1. 2. 3. 4.
Menyampaikan copy Anggaran Dasar atau Akta Pendirian Bank Menyampaikan copy dokumen perizinan dan operasional bank Menyampaikan tingkat kesehatan bank Menyampaikan surat pernyataan (direksi, komisaris, dan pemegang saham/ pengendali/ kantor pusat bank asing) 5. Membayar kontribusi kepesertaan 6. Membayar premi 7. Menyampaikan laporan berkala 8. Memberikan data, informasi, dan dokumen yang dibutuhkan dalam rangka penyelenggaraan penjaminan 9. Menempatkan bukti kepesertaan 10. Mengumumkan batas maksimun penjaminan dan tingkat bunga penjaminan LPS 14
TINGKAT BUNGA PENJAMINAN Periode: 15/09/2016 - 15/01/2017
BPR IDR 8,75%
Bank Umum IDR 6,25% Valas 0,75%
Maksimum Simpanan Yang Dijamin Rp2 Miliar
Kepatuhan BPR/BPRS Terhadap Pemenuhan Kewajiban Kepesertaan Komponen Penilaian
N = 382 BPR/S
Bukti Kepesertaan
Tingkat Bunga
98%
93%
Maksimum Nilai Simpanan 80%
Surat Pernyataan Nasabah/Klausul Penjaminan 94%
Kepatuhan BPR/BPRS Terhadap Pemenuhan Kewajiban Kepesertaan (2)
N = 1.781 BPR
Kepatuhan BPR/BPRS Terhadap Pemenuhan Kewajiban Kepesertaan (3) Pemenuhan Surat Pernyataan PSP, Komisaris dan Direksi SP Lengkap Jumlah Bank Umum BPR
%
Jumlah
Jumlah
%
%
88
5,32%
30
11,67%
118
6,17%
1.430
86,40%
201
78,21%
1.631
85,30%
137
8,36%
26
10,12%
163
8,53%
1.655
100,00%
257
100,00%
1.912
100,00%
BPRS Total
SP Tidak Lengkap
Status Surat Peringatan
Jumlah Bank
Surat Peringatan 1
29
Surat Peringatan 2
54
Surat Peringatan 3
138
Belum Disurati
36
IZIN USAHA BANK DICABUT LPS mengumpulkan data simpanan per tanggal pencabutan REKONSILIASI & VERIFIKASI proses rekonsiliasi dan verikasi maksimum 90 hari kerja PEMBAYARAN pembayaran dalam mata uang rupiah simpanan dalam mata uang asing, dibayarkan dalam ekuivalen rupiah berdasarkan kurs tengah BI Pembayaran dilakukan melalui bank pembayar
apabila nasabah mempunyai kewajiban kepada bank, maka klaim yang dibayarkan setelah dikurangi kewajibannya
19
Rekonsiliasi dan Verifikasi
Klaim Layak Bayar
Klaim Tidak Layak Bayar
Nasabah Penyimpan mengakibatkan kerugian bank: - fraud - Kredit macet (NPL)
Simpanan Tidak Tercatat
20 Tingkat Bunga Simpanan > Tingkat Bunga Penjaminan
Klaim Penjaminan Simpanan (3) Bank CIU
Penanganan klaim Rekonver Bank Normal
Persiapan, Pelaksanaan & Pelaporan
Bank DPK
Penanganan keberatan
Bank Gagal
Due diligence
Pbyr Thp 1 5 hari kerja Sejak Rekonver thp 1
90 hari kerja Sejak CIU Pbyr Thp Akhir
5 th sejak bank CIU
Pembayaran klaim & Monitoring
Kewenangan OJK
Kewenangan LPS
Pembayaran klaim dilakukan: secara tunai dan/atau dengan alat pembayaran lain. dalam mata uang rupiah Melalui bank pembayar yang ditunjuk LPS
Klaim Penjaminan Simpanan (4) Sejak LPS beroperasi Tahun 2005 sampai dengan 31 Juli 2016, jumlah bank yang telah dicabut izin usahanya berjumlah 73 bank.
Layak Bayar Rp1,042 T 129.428 rekening
Total Simpanan 71* Bank yg Dilikuidasi Rp1,325 T 140.373 rekening
Klaim Penjaminan Layak Bayar Rp807 M 122.291 rekening ( ≥ Rp2M )
Catatan: 1. Telah dicairkan nasabah Rp783,425 M (97%). 2. Deposit Payout Ratio (rekening) adalah 92%
Di atas LPS rate Rp0,227 T(80%) 2.437 rekening (22%) Tidak Layak Bayar Rp0,283 T 10.945 rekening
Tdk ada aliran dana masuk Rp0,018 T (7%) 1.256 rekening (12%)
Penyebab bank tidak sehat Rp0,037 T(13%) 7.252 rekening (66%)
22
Bank Bermasalah
Resolusi Bank Gagal Non Sistemik Normal Bank
Tindakan Penyelamatan Oleh LPS (PMS)
Y
Bank Dalam Pengawasan Khusus
Bank Gagal Non-sistemik
LPS divestasi dalam 2 tahun + (2 X 1 tahun)
Diselamatkan Oleh LPS? (*) T IFSA hands over the failed bank to IDIC
LPS rekomendasi OJK cabut izin usaha Bank Gagagl
OJK cabut izin usaha
(*) Persyaratan: 1. Perkiraan biaya penyelamatan lebih murah dari pada 2. 3.
4.
biaya tidak menyelamatkan Memiliki Prospek Usaha Pernyataan RUPS yang menyerahkan wewenang RUPS dan kepengurusan bank kepada LPS Menyerahkan dokumen2 kepada LPS
LPS bayar Simpanan yang dijamin
LPS melikuidasi bank
23
Resolusi Bank Gagal Non Sistemik (2) Likuidasi Bank dan Distribusi Hasil Likuidasi Hasil pencairan aset
Dikurangi Biaya Likuidasi
Hasil Pencairan Aset (Net)
Sisa Kewajiban Menjadi Beban PS Penyebab Bank Gagal
Y
Pasal 54 UU LPS 1. Talangan Gaji Terutang 2. Talangan Pesangon 3. Biaya Perkara/Lelang/ Operasional Kantor 4. Biaya Penyelamatan/Klaim Penjaminan 5. Pajak Terutang 6. Simpanan Tidak Layak Bayar dan Tidak Dijamin 7. Kreditur lainnya
PS Penyebab Bank Gagal?
T
T Kewajiban
End
Dibayar Semua?
Y Apakah Masih Ada Sisa Aset?
Y
T
Dikembalikan ke PS Lama
24
Penanganan Bank Gagal di Indonesia (UU LPS) per 29 Sept 2016: 75 Bank BDL Jambi
1
Banten
Muara Bungo
Cilegon Serpong Ciledug Bintaro
Sumatera Barat 14 Padang Pesisir Selatan Solok Tabek Patah Sawahlunto Muara Paiti Tanah Datar
Lampung
2
Lampung
DKI Jakarta 5 Jakarta
4
Jawa Barat 28 Depok Cimahi Bandung Subang Sukabumi Cirebon Majalaya Bekasi Cibinong Cianjur Bogor Garut
Sulawesi Selatan 4 Masamba Wajo Makasar
Jawa Tengah 6 Demak Pati Solo Sukoharjo Sragen Semarang Jawa Timur 4 Sidoarjo Pasuruan Jogjakarta 2
Sulawesi Tenggara 1
Raha
Bali Tabanan Jimbaran Badung Gianyar
4
25
5. Rekapitulasi Bank Dalam Likuidasi •
•
Sampai dengan 29 September 2016, bank yang dilikuidasi oleh LPS sebanyak 75 Bank (BDL), terdiri dari: 1 Bank Umum : 1 Bank (Bank IFI)
2
BPR
:
69 Bank
3
BPR Syariah
:
5 Bank
Dari 75 BDL yang telah selesai proses likuidasinya, sebanyak 63 BDL, terdiri dari:
• Rekapitulasi per wilayah:
Wilayah
Jumlah BDL
BDL Selesai
BDL Proses
Sumatera Barat
14
12
2
Jambi
1
-
1
Lampung
2
2
-
Jabodetabek & Banten
17
16
1
Jawa Barat
20
18
2
1
Bank Umum
:
1 Bank
Jawa Tengah & DIY
8
7
1
2
BPR
:
59 Bank
Jawa Timur & Bali
8
5
3
3
BPR Syariah
:
3 Bank
Sulawesi Selatan & Sulawesi Tenggara
5
3
2
Jumlah
75
63
12
26
RESOLUSI BANK GAGAL YANG SISTEMIK Bank Sistemik Normal OJK Berkoordinasi dgn LPS:
OJK:
Bank Sistemik mengalami Permasalahan Solvabilitas
Meminta LPS Meningkatkan Intensitas Persiapan Penanganan Bank Sistemik
Y OJK:
LPS:
Melakukan Penanganan Permasalahan Solvabilitas, termasuk Pelaksanaan Rencana Aksi
Melakukan Persiapan Penanganan Permasalahan Solvabilitas Bank
Kondisi Bank Sistemik Memburuk dan ditetapkan sbg BDPK?
1. Meminta Pengurus menjaga kondisi keuangan bank 2. Meminta pengurus bank mendukung pelaksanaan pengalihan aset dan kewajiban bank 3. Memfasilitasi LPS dalam melakukan pemasaran P&A dan memfasilitasi calon bidder untuk Due Diligence
Y
T OJK: Meminta Rapat KSSK disertai dan menyampaikan Rekomendasi langkah penanganan
T OJK memberitahukan LPS untuk Melakukan Persiapan Penanganan Permasalahan Solvabilitas Bank
Permasalahan Solvabilitas Dapat Diatasi?
Rapat KSSK: Menetapkan langkah penanganan Permasalahan Solvabilitas Bank: 1. Memutuskan penyerahan bank sistemik kepada LPS untuk dilakukan penanganan 2. Menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Menkeu, Gub BI, dan Ketua DK OJK untuk mendukung LPS dalam 27 melaksanakan penanganan bank sistemik
RESOLUSI BANK GAGAL YANG SISTEMIK Mengalihkan Simpanan dan PUAB diikuti dengan pengalihan good assets kepada Bank Penerima Purchase and Assumption
KSSK: LPS
Memutuskan penyerahan Bank Sistemik yang mengalami Permasalahan Solvabilitas kepada LPS untuk dilakukan penanganan
Melakukan pembayaran kepada bank penerima atas selisih kurang antara nilai aset dan nilai kewajiban yang dialihkan Melikuidasi Bank yang sebagian aset dan kewajibannya telah dialihkan
Mendirikan Bank Perantara Cara Penanganan Permasalahan Solvabilitas?
Bridge Bank
Mengalihkan Simpanan dan PUAB diikuti dengan pengalihan good assets kepada Bank Perantara (Bridge Bank) Melakukan pembayaran kepada Bank Perantara atas selisih kurang antara nilai aset dan nilai kewajiban yang dialihkan
Divestasi
Bank Normal
Melikuidasi Bank yang sebagian aset dan/atau kewajibannya telah dialihkan
Penyertaan Modal Sementara
Menambah modal bank dengan mengikursertakan pemegang saham lama Menambah modal bank tanpa mengikursertakan pemegang saham lama
Divestasi 28
Terima Kasih www.lps.go.id @lps_idic
LPS Indonesia
@lps_idc
29