Pendahuluan
B.F. Skinner Teori Kepribadian Behaviorisme
• Skinner menerapkan prinsip-prinsip pengkondisian operan (operant conditioning) pada penyelidikan tentang psikotik orang – orang dewasa, anak autistik, analisis bahasa dan perancangan mesin-mesin pengajaran. Peralatan yang paling terkenal adalah kotak Skinner ( Skinner Box).
Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologis yang didirikan oleh John B. Watson pada tahun 1913. Seperti halnya psikoanalisa, behaviorisme merupakan aliran yang revolusioner, kuat dan berpengaruh serta memiliki akar sejarah yang cukup kuat. Burrhus Frederic Skinner dilahirkan pada tanggal 20 Mei 1904 di Susquehanna, Pennsylvania, Amerika Serikat. Minat utama Skinner adalah pada analisi eksperimental atas tingkah laku, ia melakukan penyelidikan pada organisme infrahuman, biasanya tikus dan merpati.
Pendekatan Psikologi Skinner • Skinner menegaskan bahwa teori-teori tentang tingkah laku manusia, terutama dalam lapangan belajar, tidak bisa mengandalkan hanya pada teori-teori yang diformalisasi.
1
Pendekatan Psikologi Skinner
1. Tentang otonomi manusia
Ciri-ciri utama pendekatan pembelajaran
•
Skinner menolak seluruh penguraian (explanation) tingkah laku
behavioristik yang dikembangkan oleh Skinner.
yang didasarkan pada keberadaan agen hipotetis yang
1. Tentang otonomi manusia 2. Penolakan atas penguraian fisiologisgenetik. 3. Psikologi sebagai ilmu pengetahuan tingkah laku 4. Kepribadian menurut perspektif behaviorisme
menentukan diri manusia seperti self, ego, dan sebagainya.
– Seandainya konsep mekanisme mentalistik itu hendak dipakai untuk menerangkan tingkah laku, maka konsep itu harus dapat diterjemahkan ke dalam pengertian yang relevan operasi-operasi eksperimental yang melibatkan penyelidikan dan pengukuran.. – Dalam psikologi Skinner, manusia adalah kotak tertutup, dan seluruh variabel yang mengantarai tingkah laku dan output-output tingkah laku (motif, dorongan, emosi, dsb) harus dikesampingkan dari penyelidikan psikologi.
•
Menurut Skinner, mekanisme mentalistik dan intrapsikis bersumber pada pemikiran animisme. Bagi Skinner, manusia otonom hanyalah suatu konsep untuk menerangkan sesuatu yang belum mampu diterangkan dengan cara lain, sehingga konsep tersebut akan kehilangan status apabila kita telah mengetahui tentang tingkah laku.
2. Penolakan atas penguraian fisiologis-genetik Skinner tidak percaya bahwa jawaban akhir dari pertanyaan psikologi akan bisa ditemukan dalam laboratorium fisiologi. Meskipun sejumlah aspek tingkah laku berkaitan dengan waktu kelahiran, tipe tubuh, atau konstitusi genetik namun fakta tersebut terbatas kegunaannya dan tidak bisa dimanipulasi atau dikendalikan dalam eksperimen.
2
3. Psikologi sebagai ilmu pengetahuan tingkah laku Skinner beranggapan bahwa seluruh tingkah laku manusia ditentukan oleh aturan-aturan, bisa diramalkan dan bisa dibawa ke dalam kontrol lingkungan. Skinner menolak anggapan bahwa manusia adalah makhluk yang bebas bekehendak atau anggapan bahwa tingkah laku bisa muncul tanpa sebab. Bagi Skinner, ilmu pengetahuan tentang tingkah laku manusia tidak berbeda dengan ilmu pengetahuan lainnya yang berorientasi pada data, tujuannya adalah meramalkan dan mengendalikan fenomena yang dipelajari.
lanjutan
Dengan pendekatan behavioristiknya, Skinner mempertahankan analisis fungsional atas tingkah laku organisme, sehingga dapat membentuk kaitan yang pasti antara tingkah laku organisme yang dapat diamati (respon) dan kondisi lingkungan (stimulus). Variabel yang dipakai harus eksternal, bisa dilihat dan didefinisikan dalam istilah kuantitatif. Tujuan praktisnya adalah bisa memanipulasi variabel-variabel lingkungan (independent variable) sebagai pangkal tolak pembuatan peramalan, kemudian mengukur perubahan tingkah laku yang dihasilkan (dependent variable).
lanjutan
Menurut Skinner, ilmu pengetahuan berkembang dari sederhana menuju kompleks, dan oleh karenanya sangat logis mempelajari infrahuman (tikus dan merpati) sebelum mempelajari manusia. Upaya itu memungkinkan menemukan prosesproses dasar dan prinsip-prinsip tingkah laku manusia dan penelitian itu bisa mengusahakan pengendalian yang akurat dan mengumpulkan data dalam waktu singkat.
4. Kepribadian menurut perspektif behaviorisme • Dari perspektif behaviorisme Skinner, studi tentang kepribadian melibatkan pengujian yang sistematis dan pasti atas sejarah hidup atau pengalaman belajar dan latar belakang genetik atau faktor bawaan yang khas dari individu. • Menurut Skinner individu adalah organsime yang memperoleh perbendaharaan tingkah laku melalui belajar, ia bukan agen penyebab tingkah laku. • Studi tentang kepribadian ditujukan pada penemuan polapola yang khas dari kaitan antara tingkah laku organisme dan konsekuensi-konsekuensi yang diperolehnya.
3
Pengondisian Operan • Skinner membedakan dua tipe respon tingkah laku, yakni responden dan operan (operant). • Tingkah laku responden adalah suatu respon yang spesifik yang ditimbulkan oleh stimulus yang dikenal dan stimulus selalu mendahului respon. • Contohnya menyempitkan pupil mata untuk mengurangi stimulasi cahaya, atau menggigil karena kedinginan. Hubungan antara pupil menyempit dan menggigil (respon) dengan stimulasi cahaya dan kedinginan (stimulus) terjadi dengan spontan. • Orang menemukan tingkah laku responden Ivan Pavlov seorang ahli fisiologi Rusia pengondisian klasik (classical conditioning) dengan menggunakan seekor anjing sebagai subjek.
Kondisioning klasik Pavlov Stimulus tak terkondisi
Respon tak terkondisi
Air liur
daging
Respon terkondisi
Stimulus terkondisi Bel
Lanjutan
• Skinner tidak yakin bahwa porsi utama dari tingkah laku manusia terdiri dari refleks-refleks sederhana. • Sebaliknya Skinnner yakin bahwa tingkah laku manusia sebagian besar terdiri dari tingkah laku operan. • Tingkah laku operan diperoleh melalui operan yaitu ditentukan oleh kejadian yang mengikuti respon. Artinya konsekuensi dari tingkah laku akan menentukan kecenderungan organisme untuk mengulang atau menghentikan tingkah lakunya di masa datang.
4
Kondisioning operan
• Jika suatu tingkah laku diikuti dengan hasil yang posistif ( menyenangkan atau menguntungkan), maka organisme akan mengulang atau mempertahankan tingkah lakunya. Sebaliknya , jika hasil dari tingkah laku itu negatif (tidak menyenangkan), maka tingkah laku tersebut tidak akan diulang oleh organisme.
+ Tingkah laku
Cenderung diulang
konsekuensi
-
Dihentikan atau berkurang
5
Jadwal Perkuatan fixed
jadwal perkuatan yaitu aturan yang menentukan kapan perkuatan akan diberikan 1. perkuatan diberikan hanya setelah organisme melalui interval waktu (jadwal perkuatan interval), 2. perkuatan diberikan hanya setelah organisme menunjukkan sejumlah respon (jadwal perkuatan perimbangan).
interval variable Perkuatan ratio
Kedua jadwal perkuatan ini bisa tetap (fixed) dan bisa tidak tetap (variabel).
Tingkah laku takhyul • Tingkah laku yang disandarkan pada hubungan respon-perkuatan kebetulan ini disebut tingkah laku takhyul (superstitious behavior) • tingkah laku takhyul akan selalu muncul dalam keadaan individu percaya bahwa tingkah laku tertentu yang diungkapkannya merupakan penyebab dari kejadian yang telah dan akan dialaminya
fixed variable
Teknik Shaping • Dalam lingkup tingkah laku manusia, diragukan bahwa prosedur standar pengondisian operan akan berhasil mengmbangkan tingkah laku yang rumit • Teknik shaping adalah pembentukan suatu respon melalui pemberian perkuatan atas respon-respon lain yang mengarah atau mendekati respon yang ingin dibentuk
6
Pemerkuat Primer & Sekunder 1. Pemerkuat primer (pemerkuat tak berkondisi) adalah kejadian atau objek yang memiliki sifat memperkuat inheren 2. Pemerkuat skunder ( pemerkuat berkondisi) adalah suatu hal, kejadian atau objek yang memiliki nilai pemerkuat respon melalui kaitan yang erat dengan pemerkuat primer berdasarkan pengalaman pengondisian atau proses belajar pada organisme
Stimulus Aversif • stimulus yang tidak menyenangkan, tidak diharapkan dan selalu ingin dihindari oleh organisme • Ada dua metode yang berbeda sehubungan dengan penggunaan stimulus aversif, yakni 1. hukuman dan 2. perkuatan negatif
Hukuman
Perkuatan negatif
• Hukuman menunjukkan penggunaan stumulus aversif yang diberikan sebagai akibat dan tergantung kepada kemunculan suatu respon. Sebagai contoh anak yang nakal dipukul.
• Perkuatan negatif menunjukkan kepada stimulus aversif yang mendorong organisme untuk melarikan diri dari padanya dalam upaya untuk mengatasi keadaan yang tidak menyenangkan.
7
Generalisasi dan Diskriminasi Stimulus generalisasi stimulus Kecenderungan untuk terulang atau meluasnya tingkah l aku yang diperkuat dari satu situasi stimulus ke dalam situasi stimulus yang lain disebut Diskriminasi stimulus merupakan kebalikan dari generalisasi stimulus, yakni suatu proses belajar bagaimana merespon secara tepat terhadap berbagai stimulus yang berbeda
Terapi tingkah laku -Token economic
• Diskriminasi stimulus memungkinkan individu memiliki kemampuan mengantisipasi hasil-hasil atau akibat-akibat yang akan muncul sehubungan dengan pengungkapan tingkah lakunya dalam berbagai situasi yang berbeda
TUGAS INDIVIDUAL ELEARNING PSIKOLOGI KEPRIBADIAN 2 (Skinner)
Menurut Skinner, tingkah laku menyimpang yang terdapat pada individu adalah sebagai hasil pengalaman pengondisian yang keliru. Karena itu tugas utama dari seorang terapist adalah menghapus tingkah laku yang menyimpang dan membentuk tingkah laku baru yang layak
1. BERIKAN CONTOH PENERAPAN JADWAL PERKUATAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI : a. PERKUATAN INTERVAL : FIX DAN VARIABEL b. PERKUATAN RASIO : FIX DAN VARIABEL 2. TUGAS DIKETIK PADA KERTAS KWARTO (A4) SPASI 1.5 FONT TIME NEW ROMAN 12 DAN DIKUMPULKAN PADA PERTEMUAN TANGGAL 30 JUNI 2014.
32
8