2012 Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware® vSphere® (Tulisan Kedua) Berkah I. Santoso
[email protected]
Lisensi Dokumen: Copyright © 2012 CloudIndonesiA.OR.ID
Lisensi Atribusi-Berbagi Serupa Creative Commons. Diizinkan untuk mengutip atau menyebarkan sebagian atau seluruh isi buku ini, asal menyebut sumbernya dan menggunakan lisensi serupa
1
Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware® vSphere®
Pendahuluan Teknologi virtualisasi telah mengubah arah revolusi industri komputer dengan cara penurunan biaya-biaya modal, biaya operasional, ketersediaan layanan yang lebih tinggi dan mekanisme perlindungan data. Beberapa kemungkinan yang sebelumnya diadaptasi dari pendekatan infrastruktur fisik seperti satu hardware(processor, memory, network, storage), satu operating system dan satu aplikasi, saat ini telah berubah menggunakan pendekatan infrastruktur virtual, seperti satu hardware, multi operating system dan multi aplikasi. Pada pembahasan teknis berikut ini, akan diulas secara mendalam, konsep-konsep inti virtualisasi dan produk VMware® vSphere™ sebagai lanjutan dari tulisan sebelumnya.
Virtual Network dan Virtual Switch Virtual network menyediakan konektivitas untuk host-host ESXi dan mesin-mesin virtual. Komponen dasar virtual network adalah virtual switch. Virtual switch merupakan software yang diterapkan dalam kernel VM, sehingga memungkinkan host-host yang telah diinstalasikan ESXi dapat memiliki konektivitas. Semua komunikasi melalui jaringan ditangani oleh host-host yang dihubungkan oleh satu atau lebih virtual switch. Suatu virtual switch menyediakan konektivitas bagi mesin-mesin virtual, baik yang terdapat pada sesama host, maupun berbeda host. Virtual switch dapat membentuk konektivitas untuk pengaturan jaringan pada host-host ESXi dan konektivitas untuk mengakses alamat IP media penyimpanan. Virtual switch bekerja pada layer kedua dari OSI Layer, sehingga 2 virtual switch tidak dapat dipetakan pada fisik Network Interface Card (NIC) yang sama, akan tetapi 2 atau lebih NIC dapat dipetakan pada virtual switch yang sama. Pada saat dua atau lebih mesin virtual dihubungkan pada virtual switch yang sama maka lalu lintas jaringan diantara kedua objek tersebut di routing secara lokal. Apabila adapter uplink pada fisik adapter Ethernet dihubungkan dengan virtual
Copyright © 2012 CloudIndonesiA Komunitas Cloud Computing Indonesia
http://www.cloudindonesia.or.id/ twiter: @cloud_indonesia
2
Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware® vSphere®
switch, maka setiap mesin virtual dapat mengakses jaringan eksternal yang terkoneksi dengan fisik adapter Ethernet tersebut. Beberapa kemampuan virtual switch adalah sebagai berikut : -
Mengarahkan lalu lintas jaringan antara mesin-mesin virtual dan menghubungkan mesin-mesin virtual ke jaringan eksternal.
-
Menggabungkan bandwidth bermacam-macam adapter jaringan dan melakukan penyeimbangan lalu lintas jaringan diantara adapter. Selain itu dapat digunakan untuk menangani proses fail over NIC.
-
Menghubungkan NIC dari mesin-mesin virtual dengan port, dimana masing-masing adapter uplink menggunakan 1 port untuk berkomunikasi.
Pada gambar 1 terlihat konsep virtual switch pada VMware vSphere yang menyederhanakan konektivitas tanpa mengurangi kualitas jaringan antar komponen didalamnya.
Gambar 1. Konsep virtual switch pada VMware® vSphere™ Sumber : VMware Virtual Networking Concepts Information Guide, Revision: 20070718 Item: IN018-INF-01-01
Copyright © 2012 CloudIndonesiA Komunitas Cloud Computing Indonesia
http://www.cloudindonesia.or.id/ twiter: @cloud_indonesia
3
Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware® vSphere®
Virtual Switch Standar versus Virtual Switch Terdistribusi Apabila dibandingkan dengan penggunaan virtual switch standar, maka virtual switch terdistribusi memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah : -
Dapat melakukan penyederhanaan administrasi data center, dengan cara melakukan sentralisasi konfigurasi jaringan. Sebagai contoh, penambahan host baru kedalam cluster dan melakukan konfigurasi host untuk mendukung vMotion menjadi lebih mudah.
-
Mendukung private VLAN, port mirroring, netflow dan Network I/O Control. Private VLAN memungkinkan penggunaan ID VLAN dalam jaringan privat tanpa mengkhawatirkan duplikasi ID VLAN pada jaringan yang lebih luas.
-
Fitur statistik dan kebijakan jaringan dapat dipindahkan pada mesin virtual selama proses migrasi menggunakan VMware® vMotion® untuk menyederhanakan proses trouble shooting.
-
Mendukung kustomisasi setting, penggunaan dan pengembangan lebih lanjut oleh pihak ketiga, dimana penyedia jasa jaringan berskala besar dapat mengembangkan antar muka jaringan yang bersifat proprietary untuk tujuan monitoring dan pengaturan virtual network.
Pada gambar 2 terlihat virtual switch terdistribusi pada VMware® vSphere™ dengan Cisco® Nexus® 1000.
Gambar 2. Virtual Switch Terdistribusi pada VMware® vSphere™ dan Cisco® Nexus® 1000
Copyright © 2012 CloudIndonesiA Komunitas Cloud Computing Indonesia
http://www.cloudindonesia.or.id/ twiter: @cloud_indonesia
4
Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware® vSphere®
Gambar 3. Standard switches (bagian atas) vs distributed switches (bagian bawah) pada VMware® vSphere™ Sumber : What’s New in VMware® vSphere™ 4 : Virtual Networking, White Papers.
Pilihan Media Penyimpanan vSphere™
Pada konfigurasi host-host ESXi, terdapat mekanisme untuk berbagi akses terhadap datastores ; merupakan tempat lojik yang menyembunyikan setiap perangkat media penyimpanan dan menyediakan model yang seragam untuk penempatan file-file mesin virtual. Datastores dapat diformat dengan VMFS atau sistem file yang sesuai dengan sistem operasi atau perangkat media penyimpanan yang dibagi pakai menggunakan protocol Network File System (NFS) tergantung dari tipe media penyimpanan yang digunakan. Beberapa teknologi yang digunakan pada media penyimpanan dan didukung oleh host-host ESXi pada ruang lingkup vSphere adalah sebagai berikut :
Copyright © 2012 CloudIndonesiA Komunitas Cloud Computing Indonesia
http://www.cloudindonesia.or.id/ twiter: @cloud_indonesia
5
Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware® vSphere®
-
Direct Attached Storage : sekumpulan hardisk yang terdapat baik didalam maupun diluar host atau berupa array melalui koneksi langsung dan bukan berupa koneksi jaringan komputer.
-
Fibre Channel : suatu protocol penyampaian berkecepatan tinggi yang biasanya digunakan untuk Storage Area Network (SAN). Media penyimpanan Fibre Channel memiliki kemampuan untuk membungkus perintah-perintah SCSI, yang ditransmisikan diantara titik-titik fibre channel. Secara umum, titik-ttik fibre channel dapat berupa server, sistem media penyimpanan atau tape drive. Switch Fibre Channel menghubungkan bermacam-macam titik, membentuk suatu pabrik dalam lingkungan jaringan Fibre Channel.
-
FCoE (Fibre Channel over Ethernet) : lalu lintas yang melalui Fibre Channel dienkapsulasi kedalam frames dari FCoE. Frame tersebut dikonversikan menjadi lalu lintas jaringan komputer. Pada saat mengaktifkan jalur Ethernet yang sama untuk membawa lalu lintas Fibre Channel dan Ethernet. Melalui penggunaan FCoE, maka dapat meningkatkan utilisasi penggunaan infrastruktur fisik serta mengurangi jumlah port jaringan dan cabling.
Copyright © 2012 CloudIndonesiA Komunitas Cloud Computing Indonesia
http://www.cloudindonesia.or.id/ twiter: @cloud_indonesia
6
Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware® vSphere®
Gambar 4. Beberapa pilihan penempatan data pada VMware® vSphere™ Sumber : VMware® Infrastructure Architecture Overview White Papers.
Data stores VMFS dan NFS Mesin virtual ditempatkan pada datastorres sebagai sekumpulan file pada direktori mereka. Datastore juga dapat digunakan untuk menempatkan file image ISO dan beberapa template untuk mesin-mesin virtual. VMFS merupakan sistem file yang membentuk cluster dan memungkinkan server-server fisik lebih dari satu untuk membaca dan menulis terhadap perangkat media penyimpanan secara simultan. File sistem cluster memungkinkan terbentuknya layanan-layanan berbasis virtualisasi
Copyright © 2012 CloudIndonesiA Komunitas Cloud Computing Indonesia
http://www.cloudindonesia.or.id/ twiter: @cloud_indonesia
7
Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware® vSphere®
yang unik.
Layanan tersebut dapat berupa migrasi secara live terhadap mesin virtual dari satu
server fisik ke server fisik lainnya dan melakukan clustering mesin-mesin virtual melalui serverserver fisik yang berbeda, dengan tujuan pengaturan distribusi beban kerja dan ketersediaan sistem. VMFS dapat digunakan untuk membantu departemen TI dalam penyederhanaan provisi mesinmesin virtual dengan cara menempatkan seluruh mesin pada lokasi yang terpusat. VMFS memungkinkan lebih dari satu host untuk dapat mengakses media penyimpanan mesin-mesin virtual yang dapat dibagi pakai secara bersamaan. NFS merupakan protocol untuk berbagi pakai file yang digunakan host-host ESXi untuk berkomunikasi dengan perangkat NAS. NAS merupakan perangkat storage khusus yang menghubungkan jaringan komputer serta penyediaan layanan akses terhadap file. Penempatan data pada NFS diperlakukan secara sama dengan penempatan data pada VMFS dan penempatan data tersebut dapat digunakan untuk menyimpan file-file mesin virtual, template dan file-file ISO. Sebagai tambahan, volume NFS memungkinkan migrasi vMotion pada mesinmesin virtual dengan sebelumnya file-file mesin virtual tersebut ditempatkan pada NFS.
Gambar 5. VMFS dan NFS datastores
Copyright © 2012 CloudIndonesiA Komunitas Cloud Computing Indonesia
http://www.cloudindonesia.or.id/ twiter: @cloud_indonesia
8
Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware® vSphere®
References :
http://www.vmware.com/products/vsphere/mid-size-and-enterprise-business/overview.html VMware vSphere Overview : ESXi 5.0 and vCenter Server 5.0 Manual. VMware® Infrastructure Architecture Overview White Paper (vi_architecture_wp.pdf). VMware® What’s New in VMware® vSphere™ 4 : Virtual Networking, White Papers. VMware Virtual Networking Concepts Information Guide, Revision: 20070718 Item: IN-018-INF01-01.
Biografi Penulis Berkah I. Santoso. Menyelesaikan kuliah Magister Teknologi Informasi di Universitas Indonesia, Jakarta (2007). Pernah bekerja sebagai Web Developer untuk salah satu konsultan TI di Depok, Jawa Barat (2004), System Administrator, IT Assistant Manager pada salah satu perusahaan pelayaran di Jakarta (2004 - 2007). Saat ini bekerja sebagai IT Manager pada salah satu anak usaha kelompok media terbesar di Indonesia dan IT Business Development Manager pada salah satu konsultan TI berbasis Linux dan Open Source Software (2008-sekarang). Mei 2012 bergabung dengan komunitas CloudIndonesiA sebagai salah satu anggota tim penulis teknis Bidang Konten dan Review Artikel.
Copyright © 2012 CloudIndonesiA Komunitas Cloud Computing Indonesia
http://www.cloudindonesia.or.id/ twiter: @cloud_indonesia