BERITA TOUR VACARE DEO ORDO KARMEL INDONESIA Baru-baru ini, Ordo Karmel Indonesia mengadakan suatu kegiatan akbar yang melibatkan dua komunitas pendidikan besar di Indonesia, yakni komunitas Malang dan komunitas Flores. Kegiatan ini dirumuskan dengan nama Tour Vacare Deo (TVD) yang berlangsung sejak 23 Desember 2016 dan berakhir pada 18 Januari 2017. Tour ini boleh dikatakan yang pertama dalam sejarah Ordo Karmel Indonesia, di mana para frater student yang sedang menempuh pendidikan, dipertemukan untuk saling mengenal, belajar dan berkreasi satu sama lain serta membagikan kekayaan Karmel kepada umat. “Sebuah kesempatan langkah” itulah kata-kata yang senantiasa ditanamkan sejak awal dalam benak para frater khususnya dari Flores, oleh Rm. Yonas selaku moderator yang dipercayakan
untuk
mengatur kegiatan TVD ini. Kata-kata ini mau menggambarkan betapa tidak
gampang
mempersiapkan kegiatan besar ini, sebuah kegiatan yang
akan
mengubah
wajah Ordo Karmel di kemudian hari. Ketika semua
kami
tanpa
membedakan Flores dan Jawa, bersama-sama mengumpulkan kekayaan Karmel untuk dibagikan kepada orang-orang di sekitarnya. Karena tour ini adalah sebuah moment langkah maka persiapan untuk menyambut sukacita besar ini pun dilakukan dengan luar biasa pula. Selain persiapan fisik/ materi, yang penting dan terutama yakni doa-doa yang senantiasa dipanjatkan bersama untuk kesuksesan acara ini.
17
Kegiatan Vacare Deo bukan sekadar konser biasa. Kegiatan ini dikemas dalam nyanyian, tarian dan drama. Semua itu mau mengantar umat untuk tahu bersyukur, menyadari diri kosong, tanpa daya di hadapan Allah. Lalu membiarkan Allah yang mengisi dan membaharui diri kita setiap saat. Tour ini dilakukan di beberapa kota besar di Pulau Jawa, antara lain di Kota Malang, Jember dan di Jakarta. Selain itu, para frater dari dua komunitas besar ini juga mengunjungi beberapa situs penting di tanah Jawa untuk memperkenalkan kepada mereka secara khusus para frater Flores tentang kekayaan dan budaya Jawa yang sekiranya suatu saat nanti menjadi ladang pewartaan para frater: di Keuskupan dan Gereja-gereja di Malang, di Keraton Yogyakarta, di kota tua Jakarta, Museum Fatahillah dan lainnya. Dalam Jakarta,
para
kesempatan
di
frater
mengadakan
audiensi bersama dengan
Uskup emeritus
Keuskupan Sorong, Mgr.
Hadisumarta,
O.Carm. Dalam audiensi
yang
berlangsung ± 1 jam itu,
Mgr.
O.Carm mensheringkan
pengalamannya
selama menjadi Uskup
baik
Malang bagaimana
maupun suka
di
Hadi,
itu
di
Sorong,
dan
duka
serta
beberapa nasihat kecil bagi para frater agar tetap setia dalam menapaki panggilan ini. Beliau juga berpesan agar para frater memaknai pengalaman kegiatan TVD ini dengan mendalam agar nantinya kami dapat membangun Ordo Karmel yang lebih baik ke depannya. “Masa depan Ordo Karmel ada di tangan orang-orang muda yang enerjik ini. Bersemangatlah dalam panggilan, seperti kalian bersemangat dalam menyanyi dan menari”, itulah kata akhir Mgr. Hadi, O.Carm sebelum menutup audiensinya. Tour ini berakhir di Jakarta setelah acara bersama di gedung Teater XXI di Jln. Thamrin. Dalam acara yang dimeriahkan oleh artis kenamaan ibukota yang adalah seorang penyanyi seriosa, Lea Simanjuntak, para frater mengucapkan limpah terima kasih kepada segenap donatur dan siapa saja yang dengan hati terbuka mau membantu kami dengan memberikan apa yang mereka miliki. Setelah itu para frater Flores kembali ke Surabaya sementara para frater Malang meneruskan perjalanan mereka menuju biara di Rajabasa-Malang. 18
Pengalaman dalam TVD memberi kesempatan kepada para frater Karmel merefleksikan banyak hal. Di atas semuanya, mata para frater Karmel dibuka untuk melihat martabat dari kehidupan Karmelit yang sedang dijalani. Berbagai pengalaman indah, terutama kegiatan Vacare Deo, memacu para frater untuk kembali ke rumah dengan semangat yang sama sekali baru. Segala kenangan manis, teladan yang mengundang decak kagum, mendorong para frater untuk semakin berbangga dengan jalan Karmel yang telah dipilih. Semoga para frater yang sedang menghidupi panggilan ini pun diberi keberanian untuk terus berjuang di jalan ini, agar mereka dapat melayani Tuhan dan sesama dengan kekayaan hidup kontemplatif yang menjiwai mereka setiap hari.
19
SYLVIANA MURNI TERJERAT KASUS KORUPSI Siapa sangka perempuan cantik kelahiran Jakarta Sylviana Murni yang saat ini mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi paslon nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono Alias Agus akan di seret ke pengadilan untuk dimintai keterangan terkait dugaan korupsi pembangunan Masjid Al Fauz di kantor Wali Kota Jakarta Pusat. Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri
Brigjen Polisi
Rikwanto. Menurut beliau Sylviana Murni akan dimintai keterangan kapan pun terkait kasus tersebut. Tetapi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan bahwa semua lapaoran terhadap calon baik Kepala Daerah, Wali kota dan Gubernur jika masih dalam masa pendaftaran pencalonan diri menjadi kepala daerah, Wali Kota, Gubernur maka proses pemerikasaan akan dilaksanakan setelah pemilihan usai. Dalam kasus tersebut Sylviana Murni bisa saja sewaktu-waktu dipanggil untuk memberikan keterangan berkaitan dengan kasus dugaan korupsi. Sylviana Murni dijerat kasus korupsi dana pembangunan Masjid Al Fauz sebaga tempat ibadat umat muslim, yang dikenal sebagai agama mayoritas di tanah air ini. Fenomena Sylviana Murni saat ini sangat menarik untuk dibicarakan karena kelihatan alim tetapi calon wakil Gubernur DKI Jakarta ini menyimpan sejuta kebusukan. Masjid Al Fauz dibangun saat Sylviana Murni menjadi Wali Kota Jakarta Pusat. Proses pembangunan Masjid itu memakan waktu cukup lama dengan dana kurang lebih 32,6 Miliyar Rupiah. Menurut penuturan Sefullah yang saat itu menjabat sebagai Sekda bahwa pembangunan Masjid tersebut dimulai pada tanggal 3 Juni 2010 dengan kontrakan sebesar 27 miliar tetapi dana tersebut masih dinilai kurang maka pengajuan pemintaan dana kembali dilakukan dan pada tahun 2011. Permohonan tersebut dikabulkan oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan memberikan tambahan dana sebesar 5,6 miliar. Masjid Al Fauz baru selesai dibangun dan diresmikan setelah Sylviana Murni hekang dari jabatanya dan diganti oleh wali kota berikutnya yakni Saefullah. Menurut beliau berdasarkan hasil audit dari badan pemeriksa keuangan (BPK) dana pembangunan Masjid Al Fauz mengalami penggelembungan dan berdasarkan hasil audit tersebut ada kelebihan anggaran sekitar 108 juta. Uang tersebut tidak tahu larinya kemana tetapi yang pasti kantong Sylviana Murni kini mengalami pembengkakan karena pada waktu dana itu dikeluarkan untuk membangun Masjid Al Fauz perempuan cantik calon wakil gubernur DKI Jakarta itu menjadi Wali Kota Jakarta Pusat dan yang bertanggung jawab atas dana tersebut. 20
Terkait dengan kasus ini, setelah menjadi Wali Kota Saefullah bersedia untuk membantu KPK dalam mengusut tuntas kasus ini. Ketika dimintai keterangan ibu Sylviana Murni menolak untuk berkomentar soal dugaan korupsi pembangunan Masjid Al Fauz di kantor wali kota Jakarta Pusat. Bahkan belakangan ini ibu Sylviana Murni sedikit menghindar dari kejaran para wartawan untuk dimintai keterangan terkait kasus tersebut. Saat ini menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto bahwa polisi bisa memanggil ibu Sylviana Murni kapan saja untuk dimintai keterangan terkait hal ini. Kepiawaiannya dalam berpolitik kini runtuh. Tampil dengan wajah meyakinkan pada saat kampanye dan debat tetapi menyimpan sejuta kebusukan. Untuk itu masyarakat harus jelih dalam memilih pemimpin yang cocok untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat. Jangan terjebak dengan kata-kata manis tetapi sebenarnya mengandung racun karena banyak pemimpin hanya mengumbar janji dan bukan bukti. Maka sekarang merupakan saat yang tepat untuk memperjuangkan keadilan. Keadilan milik rakyat jadi rakyat tahu mana pemimpin yang patut dipercayai dan mana yang tidak. Ingat satu suara anda menentukan lima tahun masa depan daerah anda. Jadi pililah dengan cermat pemimpin yang baik, bersih dan yang memperjuangkan kepentingan rakyat [berbagai sumber, carm].
21