Berita Pers
Kartu AKSes sebagai Identitas Tunggal Investor di Pasar Modal Indonesia Jakarta, 30 Desember 2010 – PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai salah satu Self Regulatory Organization di pasar modal Indonesia memiliki komitmen untuk membantu menciptakan efisiensi, transparansi informasi dan kepercayaan para investor, baik investor domestik maupun asing terhadap pasar modal Indonesia. Berbagai inovasi layanan jasa terus dikembangkan KSEI agar senantiasa memenuhi kebutuhan pelaku pasar modal Indonesia. Pada tahun 2010, beberapa layanan jasa baru disediakan KSEI untuk mendukung kegiatan di pasar modal Indonesia, yaitu: Blocking Balance, Pemeliharaan Dormant Account, Sub Rekening Efek Jaminan dan Pinjam Meminjam, Repurchase Agreement, dan Delivery Free of Payment. Pengembangan Fasilitas eBAE yang merupakan pelaporan elektronik BAE sebagai salah satu pemakai jasa KSEI juga menjadi agenda pengembangan KSEI. Hal ini disampaikan Ananta Wiyogo, Direktur Utama KSEI, pada paparannya dalam Konperensi Pers Akhir Tahun di Gedung Bursa Efek Indonesia hari ini, Kamis (30/12). Ananta Wiyogo juga melaporkan peningkatan kinerja KSEI sejak Desember 2009 hingga Desember 2010. Total aset yang dikelola KSEI per 28 Desember 2010 adalah sebesar Rp 2.028,48 triliun atau meningkat 58% dari periode yang sama tahun 2009. Kebijakan pengenaan biaya pemeliharaan dormant account yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kinerja KSEI berimbas pada jumlah Sub Rekening Efek yang tersimpan di KSEI pada 28 Desember 2010. Jumlah ini berkurang 10% menjadi 321.375 dibanding data per 30 Desember tahun 2009. Selain mengembangkan layanan-layanan baru yang terkait langsung dengan jasa kustodian sentral, KSEI juga tengah melakukan kegiatan besar pengembangan infrastruktur pasar modal bersama Bapepam-LK dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI). Salah satu proyek yang menjadi agenda utama adalah Identitas Tunggal Pemodal (Single Investor ID) dan peningkatan keterbukaan informasi investor yang ada di bawah koordinasi KSEI. Pengembangan basis data investor dengan penerapan Single Investor ID merupakan landasan utama untuk pengembangan infrastrutur pasar modal lainnya yaitu Straight Through Processing (STP) dan Data Warehouse. Penerapan Single Investor ID juga diarahkan untuk dapat meningkatkan kepercayaan investor dalam berinvestasi. Nantinya, investor dapat dengan mudah memonitor catatan kepemilikan Efeknya dan juga mutasi serta data instruksi yang terkait mulai dari data transaksi di BEI, data perhitungan hak dan kewajiban penyelesaian transaksi dari KPEI hingga data instruksi settlement di KSEI. Peluncuran Fasilitas AKSes KSEI pada 18 Juni 2009 lalu merupakan langkah awal implementasi Single Investor ID, dan KSEI terus memprioritaskan sosialisasi Kartu AKSes sebagai layanan perlindungan terhadap investor dalam berinvestasi di pasar modal melalui keterbukaan informasi atas portofolio investasinya yang disimpan di KSEI. Dengan adanya Kartu AKSes, melalui website http://akses.ksei.co.id secara mandiri investor dapat melakukan pengawasan secara mandiri untuk mengurangi risiko penyalahgunaan Efek investor oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
1/5
Ananta Wiyogo menjelaskan fungsi lainnya dari Kartu AKSes bagi investor “Tidak hanya itu saja manfaatnya, Kartu AKSes akan memuat nomor identitas investor yang akan berlaku sebagai Single Investor Identity (Investor ID) di pasar modal Indonesia. Investor ID tersebut dapat dihubungkan dengan Sub Rekening Efek milik investor yang terdapat pada beberapa Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang berbeda sehingga akan tercipta konsolidasi data seluruh Efek yang dimilikinya secara mudah dan akurat melalui fitur cross-link yang terdapat pada aplikasi website AKSes.” Demi meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan investor pemegang Kartu AKSes, KSEI tengah melaksanakan persiapan tahap akhir terkait pemisahan rekening dana investor dan rekening dana Pemegang Rekening. Persiapan pengembangan dengan Bank Pembayaran, yaitu: PT Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan PT Bank Permata Tbk, telah dilakukan sejak awal tahun. Pelaksanaan pilot project-nya sudah dilakukan pada pertengahan bulan November 2010 ini dan secara teknis telah siap diimplementasikan. Beberapa Pemegang Rekening telah melakukan pilot project tersebut dan diharapkan dapat diikuti oleh Pemegang Rekening KSEI lainnya. Lebih lanjut Ananta menyebutkan “Adanya pemisahan rekening dana ini secara langsung akan terkait dengan fungsi monitoring yang dimiliki Kartu AKSes untuk mencapai peningkatan transparansi industri pasar modal Indonesia. Investor akan semakin mandiri untuk melakukan monitoring, tidak hanya Efek, tetapi juga dana yang berada dalam kewenangan Pemegang Rekeningnya.” Saat ini kartu AKSes sudah dimiliki oleh 44.595, dari total 321.375 Sub Rekening Efek di KSEI. Sampai akhir Mei 2011, KSEI menargetkan pemilikan Kartu AKSes sebesar 50% dari total Sub Rekening Efek yang tercatat di KSEI. Untuk mencapai hal tersebut KSEI menggencarkan sosialisasinya kepada investor, media, dan Perusahaan Efek. Secara khusus, KSEI juga menggelar kompetisi sosialisasi Kartu AKSes antar Perusahaan Efek dan Kompetisi jurnalistik sosialisasi Kartu AKSes bagi wartawan cetak dan online yang akan diumumkan pemenangnya pada bulan Januari 2010. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh KSEI selama tahun 2010 turut mendukung peningkatan layanan jasa KSEI, antara lain: upgrade atas Sertifikasi ISO dari versi 9001:2000 menjadi versi 9001:2008, penyelenggaraan pameran dalam rangka Road Show Mall to Mall, Seminar kepada Emiten KSEI bertajuk “The Power of Optimistic and Financing Alternatives in Capital Market”, Investor Summit Capital Market 2010 di Jakarta dan Surabaya, Seminar kepada Pemegang Saham KSEI yang mengangkat topik “Indonesian Depositary Receipt” dan sosialisasi kepada pemakai jasa KSEI tentang Single Investor Identification, Straight Through Processing dan pemisahan dana nasabah. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia berkomitmen untuk senantiasa bersinergi bersama PT Bursa Efek Indonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, dengan dukungan Bapepam-LK, dalam mewujudkan citra pasar modal yang transparan dan terpercaya. KSEI akan memastikan diri untuk berkontribusi dalam memajukan pasar modal Indonesia. ***** Informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi: Bagian Komunikasi Perusahaan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Media Contact : Zylvia Thirda Phone : (021) 5299 1062 Fax : (021) 5299 1199
2/5
Data Statistik Perkembangan Kegiatan Operasional KSEI (per 28 Desember 2010)
1.
Total Asset yang tercatat di C-BEST
Secara keseluruhan total aset yang tercatat di C-BEST sampai dengan tanggal 28 Desember 2010 sebesar Rp 2.028,48 triliun, meningkat 58% dibanding dengan data per 30 Desember 2009 sebesar Rp 1.276,43 triliun. Berikut rincian asset untuk masing-masing Efek: No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Jenis Efek Saham Obligasi Korporasi Obligasi Pemerintah Waran HMETD Medium Term Notes Promissory Notes Sertifikat Bank Indonesia Sukuk Surat Berharga Syariah Negara Efek Beragun Aset Reksa Dana
Total
2.
Asset per 30 Des 2009 (dalam Rupiah) 1.151.357.423.690.130 83.801.036.999.305 15.384.005.000.000 1.307.023.213.766 746.751.760 10.487.358.704.991 28.050.000.000 5.286.000.000.000 5.294.400.000.000 2.487.510.000.000 439.425.393.562 556.963.158.918
Asset per 28 Des 2010 (dalam Rupiah) 1.869.937.523.673.800 109.509.696.458.526 13.348.364.000.000 4.369.268.863.062 201.154.332.430 17.255.741.915.208 19.000.000.000 6.021.000.000.000 6.375.810.000.000 1.023.650.770.397 424.783.253.597
1.276.429.942.912.430
2.028.485.993.267.020
Total asset untuk Saham dan Obligasi Korporasi yang dimiliki oleh investor lokal dan asing. Total asset Saham yang tercatat di C-BEST sampai dengan tanggal 28 Desember 2010 didominasi kepemilikannya oleh investor asing dengan jumlah Rp 1.174,68 triliun (63%). Jumlah kepemilikan Saham tersebut meningkat 38% dibandingkan data pada 30 Desember 2009 (Rp 772,57 triliun). Sementara itu, asset Saham yang dimiliki investor lokal sampai dengan tanggal 28 Desember 2010 sebesar 37% atau Rp 695,25 triliun. Jumlah tersebut meningkat 83% dibandingkan data 30 Desember 2009 sebesar Rp 378,78 triliun. Total aset Obligasi Korporasi dan Sukuk yang telah tercatat di C-BEST sampai dengan tanggal 28 Desember 2010 dimiliki oleh investor lokal Rp 110,71 triliun (96%). Jumlah tersebut meningkat 28% dibandingkan data pada 30 Desember 2009 sebesar Rp 86,40 triliun. Sedangkan asset Obligasi Korporasi dan Sukuk yang dimiliki investor asing per 28 Desember 2010 sebesar Rp 4,81 triliun, meningkat 78% dibandingkan data pada 30 Desember 2009 sebesar Rp 2,69 triliun.
3/5
Data per 30 Desember 2009 (dalam triliun Rupiah) Obligasi Korporasi dan SUKUK
Saham Investor Lokal 378.78 33%
Investor Asing 772.57 67%
Investor Lokal 86.40 97%
Investor Asing 2.69 3%
Data per 28 Desember 2010 (dalam triliun Rupiah) Obligasi Korporasi dan SUKUK
Saham Investor Lokal 695.25 37%
Investor Asing 1.174,68 63%
3.
Investor Asing 4.81 4%
Investor Lokal 110.71 96%
Jumlah Efek yang tercatat di C-BEST Secara keseluruhan, jumlah Efek yang tercatat sampai dengan 28 Desember 2010 mengalami kenaikan dibandingkan data per 30 Desember 2009. Hingga tanggal 28 Desember 2010 tercatat sejumlah 883 Efek dibandingkan data per 30 Desember 2009 sebanyak 815 atau naik sebesar 8,35% Berikut jumlah Efek yang tercatat di C-BEST: No. 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8. 9. 10.
Jenis Efek Saham Waran HMETD Obligasi Korporasi Sukuk Obligasi Pemerintah Sertifikat Bank Indonesia Surat Berharga Syariah Negara Medium Term Notes Promissory Notes Efek Beragun Aset Reksa Dana Total
Jumlah Efek (per 30 Des 2009) 434 41 1 208 28 38 11 3 43 1 2 10 815
Jumlah Efek (per 28 Des 2010) 452 38 1 215 31 32 0 6 72 1 3 32 883
4/5
4.
Total Sub Rekening Efek Total Sub Rekening Efek per 28 Desember 2010 mengalami penurunan dari sebanyak 360.960 per 30 Desember 2009 menjadi 321.375 pada 28 Desember 2010 atau turun sebesar 10,9%. Berikut grafik jumlah Sub Rekening Efek (30 Desember 2009 - 28 Desember 2010):
450.000 379.400
400.000
388.346
389.486
388.957
360.960
356.036
350.000 300.000
289.963
298.322
300.210
299.219
306.427
Jun' 10
Jul' 10
Aug' 10
Sep' 10
Okt' 10
319.215
321.375
Nov' 10
28 Des' 10
250.000 200.000 150.000 100.000 50.000 0
Des' 09
5.
Jan' 10
Feb' 10
Mar' 10
Apr' 10
Mei' 10
Kegiatan Corporate Action Selama periode Januari - 28 Desember 2010 total dana corporate action yang telah didistribusikan KSEI sebanyak Rp 68,87 triliun dan USD 93,77 juta, berupa dividen dan exercise Efek Bersifat Ekuitas serta bunga/pokok Efek Bersifat Utang. Jumlah dana tersebut mengalami penurunan dalam mata uang Rupiah namun mengalami kenaikan dalam mata uang USD, dibandingkan dengan distribusi dana melalui KSEI selama periode Januari - 30 Desember 2009, dimana total dana corporate action sebesar Rp 83,92 triliun dan USD 68,06 juta. Sementara total Efek yang telah didistribusikan selama periode Januari - 30 Desember 2010 sebanyak 242,18 miliar unit Efek dalam bentuk saham, waran dan HMETD, meningkat dibandingkan periode Januari - 30 Desember 2009 sebesar 25,58 miliar unit Efek. Untuk kegiatan RUPS dan RUPO, dalam periode Januari - 28 Desember 2010 telah dilaksanakan sebanyak 602 kali, meningkat 4,5% dibandingkan periode yang sama di tahun 2009 (Januari - 30 Desember 2009) sebanyak 576 kali kegiatan. Dana Equity (dividend & exercise) Debt (bunga & pokok) Total Efek Saham Waran HMETD Total Kegiatan RUPS/RUPO RUPS/RUPO
Januari - 30 Des 2009 Jumlah Triliun Rupiah Jutaan USD 27,72 61,75 56,20 6,31 83,92 68,06 Jumlah (Unit Efek) 11.678.044.722 510.061.731 13.392.989.532 25.581.095.985 Frekuensi 576
Januari - 28 Des 2010 Jumlah Triliun Rupiah Jutaan USD 39,81 80,83 29,06 12,94 68,87 93,77 Jumlah (Unit Efek) 100.984.675.407 11.448.177.320 129.744.351.965 242.177.204.692 Frekuensi 602
5/5