BENZALDEHID BENZALDEHYDE 1.
N a ma Golongan Aldehid, aromatik (15). Sinonim / Nama Dagang (1,2,6,8,9,10,11,13,14) Almond artificial essential oil; Artifical essential oil of almond; Artificial almond oil; Artificial bitter almond oil; Benzaldehyde FFC; Benzen carbaldehyde; Benzene carboxaldehyde; Benzoyl hydride; Benzoylhydride; Ethereal oil of bitter almonds;
Benzenecarboxaldehyde; Synthetic oil of bitter almond;
Labotest-BB LT00939687; Fema 2127; Bald; Benzenecarbonal; Akos BBS00003184; Benzaldehyde 99+ %; Natural benzaldehyde; Benzaldehyde Tech; Acetic anhydride natural, Benzaldehyde; Benzyl aldehyde; Free Of Chlorine; Benzene carbonal; Benzoic aldehyde; Phenylformaldehyde; Phenylmethanal; Bitter almond oil; Oil of bitter almond; Benzene methylal; Bitter almond oil synthetic Nomor Identifikasi
2.
Nomor CAS
: 100-52-7 (1,2,3,4,6,9,12,14)
Nomor OHS
: 02590 (14)
Nomor RTECS
: CU4375000 (1,2,3,9,12,14)
Nomor EC (EINECS)
: 202-860-4 (4,5,6)
UN
: 1990 (2,4,10)
Sifat Fisika Kimia Nama bahan Benzaldehid Deskripsi
(1,2,3,6,8,14)
Cairan tidak berwarna hingga kuning, berbau almond-pahit; Berat molekul 106,12; Rumus molekul C7H6O; Titik didih 179ºC; Titik lebur -56ºC; Titik nyala 64oC (147,2F); Titik beku -26oC (-15F); Kerapatan relatif (air=1)
1,0415; Kelarutan dalam air 3 g/L pada 25oC; Karut dalam alkohol, eter, aseton, ligroin, asam sulfat pekat, karbon dioksida cair, amonia cair, metilamin, dietilamin, kloroform, petroleum eter. Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4) (10,12,14): Kesehatan 2
= Tingkat keparahan tinggi
Kebakaran 2
= Mudah terbakar
Reaktivitas 0
= Tidak reaktif
Klasifikasi EC (2,5,6,8, 12,14): Xn
= Berbahaya
R22
= Berbahaya jika tertelan
R36/38
= Iritasi pada mata dan kulit
S2
= Jauhkan dari jangkauan anak-anak
S24
= Hindari persinggungan/kontak dengan kulit
S36/37/39
= Pakai/kenakan pakaian pelindung, sarung tangan, dan pelindung mata/wajah.
3.
Penggunaan Sebagai bahan tambahan pangan untuk peningkat rasa dan aroma pada industri kosmetik digunakan pada pembuatan parfum sebagai pelarut, denaturants, dan masking agent prekursor pada industri farmasi
(3,4)
(6)
(3)
;
, digunakan
; digunakan sebagai
; pada industri insektisida piretroid
digunakan dalam pembuatan pigmen malachite green untuk resin, minyak, dll
(8,9)
(3,6,8)
(4)
(4)
;
; sebagai pelarut
; sebagai bahan kimia dalam bidang fotografi
(3)
;
sebagai pencerah pada proses electroplatting seng (3) 4.
Identifikasi Bahaya Risiko utama dan sasaran organ Bahaya utama terhadap kesehatan: dapat mengiritasi mata, kulit, saluran pernafasan, kerusakan sistem saraf pusat, reaksi alergi (14). Organ sasaran: Sistem imun (sensitizer), sistem saraf pusat (SSP) (9)
, ginjal (13).
(14)
, kulit
Rute paparan Paparan jangka pendek Terhirup Iritasi, mual, muntah, kesulitan bernapas, sakit kepala, mabuk, kejang
(15)
.
Menghirup bahan dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf pusat yang ditandai dengan mual, sakit kepala, pusing, kantuk, ketidaksadaran, dan koma. Dapat pula menyebabkan iritasi saluran pernafasan (2). Kontak dengan kulit (2,14) Iritasi, reaksi alergi, dermatitis. Kontak dengan mata Mengiritasi mata, menyebabkan mata berair (2,14). Tertelan (2,15) Sakit tenggorokan, iritasi saluran pencarnaan, mual, muntah, sakit perut, diare, sakit kepala, mabuk, kejang. Paparan jangka panjang Terhirup Tidak ada informasi efek merugikan yang berarti (14). Kontak dengan kulit Ruam (15). Paparan berulang dapat menyebabkan dermatitis (2). Kontak dengan mata Mengiritasi mata, menyebabkan mata berair (2,14). Tertelan Gangguan ginjal dan hati (14). 5.
Stabilitas dan Reaktivitas Stabilitas
:
Stabil pada suhu dan tekanan normal (14)
. Teroksidasi jika terpapar ke udara
(2)
Kondisi yang harus dihindarkan
:
Hindarkan dari cahaya, kelembaban,
udara,
bahan
pengoksidasi
bahan
pereduksi
kuat,
kuat,
basa
(2)
.
Hindarkan panas, nyala api, percikan dan sumber nyala lainnya dapat
pecah
atau
(14)
. Wadah
meledak
jika
terpapar panas (14). Bahan tak tercampurkan
:
Sianida, basa, bahan pengoksidasi, bahan pereduksi (14).
Benzaldehid dengan Larutan alkali sianida
:
Dapat menginisiasi reaksi kondensasi eksotermik (14)
Basa (kuat)
:
Dapat menginisiasi reaksi kondensasi eksotermik (14)
Bahan pengoksidasi (kuat)
:
Bahaya kebakaran dan ledakan (14)
Asam performat
:
Reaksi kuat (14)
Bahan pereduksi (kuat)
:
Dapat menginisiasi reaksi kondensasi eksotermik (14)
Bahaya dekomposisi produk
:
Produk dekomposisi termal: oksida karbon (14)
Polimerisasi
:
Terpolimerisasi bila dipanaskan (14) Hindarkan
kontak
dengan
bahan
tancampurkan (14) 6.
Penyimpanan •
Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standard yang berlaku (14).
•
Hindarkan dari bahan tak tercampurkan (14).
•
Simpan dalam wadah tertutup rapat (6,14).
•
Hindarkan kontak dengan udara atau cahaya (6,14).
•
Simpan di tempat yang sejuk dan kering (6) dan berventilasi baik (9) .
•
Hindarkan bahan yang mudah terbakar, seperti kayu, kertas, dan minyak (9)
7.
.
Toksikologi
Toksisitas Data iritasi Iritasi sedang: Kulit-kelinci 500 mg/24 jam (14). Data pada hewan
(15)
LD50 kulit-kelinci >1250 mg/kg; LD50 oral-tikus (mouse) 2020 mg/kg; LD50 oral-tikus (rat) 1300 mg/kg; LC inhalasi-tikus (rat) >500 mg/m3; LDL0 subkutan-tikus (rat) 5 g/kg; LD50 oral-tikus (mouse) 28 mg/kg; LC inhalasitikus (mouse) >500 mg/m3; LD50 intraperitoneal-tikus (mouse) 9 mg/kg; LD50 subkutan-kelinci 5 mg/kg; LD50 oral-marmut 1 g/kg; LD50 subkutan-mamalia 2020 mg/kg; TDL0 oral-tikus (rat) 9600 mg/kg/16 hari intermittent; TDL0 oraltikus (rat) 52 g/kg/13 minggu intermittent; TCL0 inhalasi-tikus (rat) 500 ppm/6 jam selama 16 hari kontinyu; TCL0 inhalasi-tikus (rat) 26 mg/m3/5 jam selama 17 minggu intermittent; TDL0 oral-tikus (mouse) 9600 mg/kg/16 hari intermittent; TDL0 oral-tikus (rat) 78 g/kg/13 minggu intermittent. Data Karsinogenik Terbukti adanya aktivitas karsinogenik pada tikus (mice) berupa peningkatan terbentuknya skuamosa sel papiloma dan hiperplasia pada lambung bagian atas. Tidak terbukti adanya aktivitas karsinogenik pada tikus (rat) (NTP TR378) (14). Data Tumorigenik TDL0 oral-tikus (mouse) 154 g/kg selama 2 tahun kontinyu (14). Data Mutagenik
(15)
Pertukaran pasangan kromatida – limfosit manusia 1 mmol/L; Tes lokus spesifik – limfosit tikus (mouse) 400 mg/L; Mutasi pada sel somatik mamalia – limfosit tikus (mouse) 400 mg/L; Analisis sitogenika – paru-paru hamster 1 g/L; Pertukaran pasangan kromatida – ovarium hamster 50 mg/L. Informasi Ekologi Data ekotoksikologi menunjukkan bahwa paparan benzaldehida akut dapat beracun terhadap ikan, berbahaya terhadap Daphnia dan sangat sedikit beracun terhadap ganggang (1) Toksisitas pada ikan
: LC50
(Mortalitas)
Bluegill
(Lepomis
machochirus) 1070 µg/L selama 96 jam (14). LC50 rainbow trout 11 mg/L selama 96 jam (2) LC50 Leuciscus idus 62 mg/L selama 48 jam (2)
EC50 fathead minnow 7,61 mg/L selama 96 jam (2) Toksisitas pada
: LC50 kutu air (Daphnia sp.) 50 mg/L selama 24 jam (2)
invertebrata perairan
EC20
(Biomassa)
(Tetrahymena
protozoa
thermophila)
ciliata
77000
µg/L
alga
hijau
selama 48 jam (14) Toksisitas pada tanaman
: Pertumbuhan
perairan
populasi
(Scenedesmus quadricauda) 10000 µg/L selama 12-14 minggu (14)
8.
Efek Klinis Keracunan akut Terhirup Benzaldehid: Dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan disertai dispnea,
sakit
tenggorokan,
dan
batuk.
Pada
konsentrasi
tinggi
menyebabkan depresi pada susunan saraf pusat yang disertai mual, muntah, sakit kepala, lightheadedness, kebodohan, dan narcosis. Paparan ekstrim dapat menyebabkan luka pada paru-paru, kejang, dan gagal nafas (14). Kontak dengan kulit Benzaldehid: Kontak dengan cairan dapat menyebabkan iritasi yang disertai kemerahan pada kulit, nyeri, anastesi setempat yang lemah. Reaksi sensitisasi dapat terjadi pada individu yang pernah terpapar sebelumnya. Kemungkinan dapat terjadi absorpsi melalui kulit (14). Kontak dengan mata Benzaldehid: Uapnya dapat menyebabkan iritasi ringan. Kontak langsung atau terpapar uap dalam konsentrasi dapat menyebabkan iritasi yang disertai
lakrimasi, kemerahan, dan nyeri. Pada kasus berat dapat terjadi luka pada mata (14). Tertelan Benzaldehid: Dapat menyebabkan sakit tenggorokan, depresi sistem saraf pusat, mual, muntah, sakit perut, sakit kepala, pusing, kebodohan, kejang, dan gagal nafas. Perkiraan dosisi letal terhadap manusia adalah 12 ons (14). Keracunan kronik Terhirup Benzaldehid: Inhalasi berulang bahan sebanyak 26 mg/m3 menyebabkan perubahan hematologi pada hewan uji (14). Kontak dengan kulit Benzaldehid: Paparan berulang atau berkepanjangan dapat menyebabkan defatting pada kulit. Dapat pula terjadi sensitisasi yang disertai dermatitis atau urtikaria (14). Kontak dengan mata Benzaldehid: paparan berulang atau berkepanjangan dapat menyebabkan konjungtivitis (14). Tertelan Benzaldehid: Tikus yang diberi pakan yang mengandung benzaldehid 800 mg/kg/hari selama 12-16 hari mengalami tremor, hipereksitabilitas atau inaktivitas, dan beberapa mengalami kematian. Pada penelitian terhadap hewan uji selama 13 minggu, ditemukan adanya lesi otak yang terkait senyawa, hiperplasia dan/atau hiperkeratosis lambung atas, kerusakan hati dan ginjal pada tikus (rat) uji, serta lesi pada ginjal mencit. Pada penelitian selama 2 tahun, diperoleh bukti adanya aktivitas karsinogenik pada mencit berdasarkan peningkatan insiden papiloma sel skuamosa serta hiperplasia lambung atas (14). 9.
Pertolongan Pertama Terhirup
(12,14)
Bila aman memasuki area, segera pindahkan dari area pemaparan. Bila perlu gunakan kantong masker berkatup atau pernafasan penyelamatan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Kontak dengan kulit
(12,14)
Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama kurang lebih 15-20 menit). Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Kontak dengan mata
(12,14)
Segera lepaskan lensa kontak (jika menggunakannya) dan cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), sekurangkurangnya selama 15 menit, dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Dapat menggunakan air dingin, tetapi harus menggunakan air hangat. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Tertelan (12,14) Segera hubungi Sentra Informasi Keracunan atau dokter setempat. Jangan sekali-kali merangsang muntah atau memberi minum bagi pasien yang tidak sadar/pingsan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Catatan untuk dokter: Berikan pengobatan simptomatik dan penunjang
(13)
.
Jika tertelan bahan, pertimbangkan kumbah lambung dan pemberian arang aktif (15). 10.
Penatalaksanaan Oleh Petugas Kesehatan Stabilisasi a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara. b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.
c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah. d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis: Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30 menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam. Anak-anak: 200-300 µg/kg BB Dekontaminasi a. Dekontaminasi mata Dilakukan sebelum membersihkan kulit: − Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya. − Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% aliri
perlahan
selama 30 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata. − Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya. − Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit. − Jangan biarkan pasien menggosok matanya. − Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata. b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku) − Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat. − Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit. − Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok. − Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup. − Penolong
perlu
dilindungi
dari
percikan,
misalnya
dengan
menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya.
− Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut. c. Dekontaminasi saluran cerna: -
11.
Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri Batas paparan Benzaldehid (14) : 2 ppm (9 mg/m3) AIHA atas rekomendasi TWA 5 ppm (17 mg/m3) selama 15 menit. AIHA atas rekomendasi STEL. Ventilasi:
Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat. Pastikan
dipatuhinya batas paparan yang berlaku (14) Proteksi mata: Gunakan kaca mata pengaman tahan percikan. Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja (14). Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia (14). Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia (14)
.
Respirator: Pada kondisi penggunaan yang sering atau paparan berat, dapat diperlukan perlindungan pernafasan. Pelindung pernafasan diurutkan mulai dari yang minimum hingga maksimum. Perhatikan sifat peringatan sebelum digunakan. Setiap respirator pemasok udara yang dilengkapi masker wajah penuh yang dioperasikan dalam keadaan memerlukan tekanan atau mode tekanan positif lainnya (14). Setiap alat pernafasan serba lengkap dengan masker wajah penuh dan dioperasikan dalam keadaan memerlukan tekanan atau mode tekanan positif lainnya (14). Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau sangat berbahaya bagi kehidupan dan kesehatan: Setiap respirator pemasok udara yang dilengkapi masker wajah penuh yang dioperasikan dalam keadaan memerlukan tekanan atau mode tekanan positif lainnya yang digabungkan dengan pasokan pelepas terpisah (14). Setiap alat pernafasan serba lengkap dengan masker wajah penuh (14).
12.
Manajemen Pemadam Kebakaran Bahaya ledakan dan kebakaran: Dapat menimbulkan bahaya kebakaran sedang. Uapnya memiliki bobot yang lebih besar daripada udara. Jarak sumber api yang jauh dapat menyebabkan uap atau gas terbakar. Campuran uap/udara dapat meledak pada suhu di atas titik nyala (14). Media pemadam kebakaran: Busa tahan alkohol, karbon dioksida, bahan kimia kering, air (14). Kebakaran besar: Gunakan busa tahan alkohol atau basahi dengan semprotan air (14). Jangan gunakan water jet (12). Pemadaman kebakaran: Pindahkan wadah dari daerah yang terbakar jika dapat dilakukan tanpa adanya risiko. Dinginkan wadah dengan semprotan air sampai api padam. Jauhkan dari tanki yang lain. Untuk kebakaran dalam kargo atau tempat penyimpanan: Dinginkan wadah dengan air yang berasal dari pemadam kebakaran tanpa awak atau yang menggunakan monitor hingga api padam. Hindarkan orang yang tidak berkepentingan, isolasi daerah yang berbahaya, dan beri tanda larangan masuk. Tetaplah diam di tempat yang arah anginnya berlawanan dan hindari daerah yang lebih rendah (14).
13. Manajemen Tumpahan Hindarkan dari panas, nyala, percikan, dan sumber api lainnya. Hentikan kebocoran jika mungkin dilakukan tanpa adanya risiko. Gunakan semprotan air untuk mengurangi uap (14). Tumpahan yang sedikit: Serap menggunakan pasir atau bahan lain yang tidak mudah terbakar. Kumpulkan tumpahan bahan dalam wadah yang memadai untuk pembuangan (14). Tumpahan yang banyak: Buat tanggul untuk pembuangan lebih lanjut. Hindarkan orang yang tidak berkepentingan untuk mendekat, isolasi area tumpahan, dan beri larangan masuk (14).
14. Daftar Pustaka 1.
http://www.inchem.org/documents/sids/sids/100527.pdf (diunduh Oktober 2011)
2.
http://www.chemcas.com/msds_archive/part2/cas/gg_msds/services_ge orgiasouthern_edu---Benzaldehyde.asp (diunduh Oktober 2011)
3.
http://www.inchem.org/documents/jecfa/jecmono/v44aje03.htm (diunduh Oktober 2011)
4.
http://www.sigmaaldrich.com/catalog/ProductDetail.do?D7=0&N5=SEA RCH_CONCAT_PNO|BRAND_KEY&N4=418099|ALDRICH&N25=0&Q S=ON&F=SPEC http://en.wikipedia.org/wiki/Benzaldehyde (diunduh Oktober 2011)
5.
http://www.chemicalbook.com/ProductSynonyms.aspx?CBNumber=CB 6852588&postData3=EN&SYMBOL_Type=A (diunduh Oktober 2011)
6.
http://www.thegoodscentscompany.com/data/rw1001491.html (diunduh Oktober 2011)
7.
http://www.emeraldmaterials.com/epm/kalama/micms_doc_admin.displa y?p_customer=FISKALAMA&p_name=BENZALDEHYDE.PDF (diunduh Oktober 2011)
8.
O’Neil, M.J., et al. The Merck Index. Fourteenth Edition. Merck & Co.,Inc. USA. 2006
9.
Sittig, M. Handbook of Toxic and Hazardous Chemicals and Carcinogens. Third Edition. Noyes Publications. New Jersey. 1991.
10. http://www.jtbaker.com/msds/englishhtml/a7224.htm (diunduh Oktober 2011) 11. http://msds.chem.ox.ac.uk/BE/benzaldehyde.html (diunduh Oktober 2011) 12. http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9927094 (diunduh Oktober 2011) 13. http://services.georgiasouthern.edu/ess/msds/Benzaldehyde.pdf (diunduh Oktober 2011) 14. OHS, MDL Information System, Inc. Donelson Pike, Nashvill, 1997 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disusun oleh: Sentra Informasi Keracunan Nasional (SiKerNas) Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI Tahun 2011 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------