Benarkah Kehidupan Diciptakan?
Apa yang Anda percayai? Banyak penganut agama fundamentalis percaya bahwa bumi dan segala isinya diciptakan dalam waktu enam hari yang masing-masing panjangnya 24 jam, hanya beberapa ribu tahun yang silam. Beberapa orang ateis ingin Anda percaya bahwa Allah tidak ada, bahwa Alkitab adalah buku dongeng, dan bahwa segala jenis kehidupan dihasilkan oleh peristiwa-peristiwa yang acak dan tak terarah.
Kebanyakan orang menganut paham di antara kedua gagasan yang bertolak belakang itu. Fakta bahwa Anda sedang membaca brosur ini agaknya menunjukkan bahwa Anda termasuk di antaranya. Anda mungkin percaya kepada Allah dan merespek Alkitab. Tetapi, Anda juga mungkin menghargai pendapat para ilmuwan yang sangat terpelajar dan berpengaruh yang tidak percaya bahwa kehidupan diciptakan. Jika Anda mempunyai anak-anak, Anda mungkin bingung bagaimana harus menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka tentang evolusi dan penciptaan.
Apa tujuan brosur Ini?
2
BENARKAH KEHIDUPAN DICIPTAKAN?
Cover: Beach and reef: 5 Digital Vision Ltd/age fotostock
Brosur ini tidak dimaksudkan untuk mencemooh pendapat kaum fundamentalis ataupun mereka yang memilih untuk tidak percaya kepada Allah. Sebaliknya, kami berharap brosur ini akan menggugah Anda memeriksa kembali apa yang mendasari beberapa keyakinan Anda. Di dalamnya terdapat penjelasan mengenai catatan Alkitab tentang penciptaan yang mungkin tidak pernah Anda pikirkan sebelumnya. Dan, brosur ini akan menandaskan mengapa kepercayaan Anda tentang asal mula kehidupan adalah soal yang benar-benar penting. Apakah Anda akan memercayai orang-orang yang menyatakan bahwa tidak ada Pencipta yang cerdas dan bahwa Alkitab tidak dapat diandalkan? Atau, apakah Anda akan memeriksa apa yang sebenarnya Alkitab katakan? Ajaran mana yang sepatutnya Anda percayai, atau imani: ajaran Alkitab atau ajaran para evolusionis? (Ibrani 11:1) Maukah Anda memeriksa fakta-faktanya?
Daftar Isi HALAMAN 4
Planet yang Hidup
HALAMAN 11
Siapa Perancang Aslinya?
HALAMAN 18
Evolusi—Mitos dan Fakta
HALAMAN 24
Sains dan Catatan Kejadian
HALAMAN 29
Pentingkah Apa yang Anda Percayai?
HALAMAN 30
Daftar Pustaka
Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedunia yang ditunjang oleh sumbangan sukarela. Untuk memberi sumbangan, silakan kunjungi www.jw.org/id. Kecuali disebutkan sumbernya, semua kutipan ayat diambil dari Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru. Benarkah Kehidupan Diciptakan? Was Life Created? Cetakan November 2016 Indonesian (lc-IN) 5 2010 WATCH TOWER BIBLE AND TRACT SOCIETY OF PENNSYLVANIA Penerbit Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia Jakarta, Indonesia Made in Japan Dibuat di Jepang
Planet yang hidup Kehidupan di bumi mustahil ada jika bukan karena serangkaian ”kebetulan” yang sangat menguntungkan, yang beberapa di antaranya baru diketahui atau dipahami pada abad ke-20. ”Kebetulan” itu antara lain: ˛
Lokasi bumi dalam galaksi Bima Sakti dan tata surya, begitu pula orbitnya, kemiringannya, kecepatan rotasinya, serta bulannya yang unik
˛
Medan magnet dan atmosfer yang berfungsi sebagai perisai ganda
˛
Daur-daur alami yang mengembalikan dan membersihkan pasokan udara dan air di planet ini
Seraya memerhatikan berbagai topik ini, tanyailah diri sendiri, ’Apakah berbagai keistimewaan bumi adalah hasil kebetulan belaka atau rancangan yang bertujuan?’
4
BENARKAH KEHIDUPAN DICIPTAKAN?
Adakah lokasi lain yang lebih baik bagi bumi agar cocok untuk kehidupan?
Sewaktu menuliskan alamat rumah, apa saja yang Anda cantumkan? Anda mungkin menyertakan nama negara, kota, dan jalan. ”Alamat” bumi pun seperti itu. ”Negaranya” adalah galaksi Bima Sakti, ”kotanya” adalah tata surya—matahari serta planet-planetnya—dan ”jalannya” adalah orbitnya di tata surya. Berkat kemajuan dalam bidang astronomi dan fisika, para ilmuwan telah memperoleh pemahaman yang mendalam tentang betapa menguntungkannya lokasi kita yang istimewa di jagat raya ini. Pertama-tama, ”kota” kita, yakni tata surya, berada di kawasan yang ideal dari galaksi Bima Sakti—tidak terlalu dekat atau terlalu jauh dari pusatnya. ”Zona layak huni” ini, de-
PLANET YANG HIDUP
5
& NASA/JPL/Caltech
”Alamat” bumi yang sangat strategis
mikian para ilmuwan menyebutnya, mengandung unsur-unsur kimia dalam kadar yang tepat yang dibutuhkan untuk menunjang kehidupan. Jika letaknya lebih ke luar, unsurunsur itu terlalu langka; jika letaknya lebih ke dalam, lingkungannya terlalu berbahaya karena ada lebih banyak radiasi dan faktor-faktor lainnya yang memautkan. ”Kita tinggal di kompleks perumahan terbaik,” kata majalah Scientific American.1 ”Jalan” yang strategis: Yang juga tak kalah strategis adalah ”jalan”, atau orbit, bumi dalam ”kota”, atau tata surya. Orbit ini berada sekitar 150 juta kilometer dari matahari, dalam suatu zona terbatas yang cocok bagi kehidupan karena tidak terlalu dingin ataupun terlalu panas. Lagi pula, jalur bumi hampir bundar, sehingga jarak antara kita dan matahari hampir sama sepanjang tahun. Selain itu, matahari adalah sumber tenaga yang sempurna karena kestabilannya, ketepatan ukurannya, dan ketepatan jumlah energi yang dikeluarkannya. Itulah sebabnya, matahari sering dijuluki ”bintang yang sangat istimewa”.2 ”Tetangga” yang ideal: Jika Anda harus memilihkan ”tetangga” bagi bumi, tidak ada yang lebih baik daripada bulan. Diameternya kira-kira seperempat diameter bumi.
Kemiringan dan perputaran bumi yang tepat: Kemiringan bumi sebesar kira-kira
23,4 derajat menyebabkan siklus musim tahunan, menyeimbangkan suhu, dan memungkinkan adanya berbagai zona iklim. ”Kemiringan poros planet kita tampaknya ’sangat tepat’,” kata buku Rare Earth —Why Complex Life Is Uncommon in the Universe.3 Yang juga ”sangat tepat” adalah lamanya siang dan malam, yang dihasilkan oleh perputaran bumi. Jika kecepatan rotasi jauh lebih lambat, hari akan lebih panjang dan belahan bumi yang menghadap matahari akan terpanggang sedangkan belahan yang lain akan membeku. Sebaliknya, jika bumi berputar jauh lebih cepat, hari akan lebih pendek, barangkali beberapa jam saja, dan perputaran bumi yang sangat cepat akan mengakibatkan angin badai yang tak henti-hentinya dan dampak-dampak merusak lainnya.
6
BENARKAH KEHIDUPAN DICIPTAKAN?
Perisai-perisai pelindung bumi Angkasa luar adalah tempat berbahaya, karena ada banyak radiasi yang memautkan dan meteoroid yang senantiasa menghadirkan bahaya. Namun, planet biru kita tampaknya terbang melintasi ”lapangan tembak” ini tanpa mengalami kerusakan yang berarti. Mengapa? Karena bumi diselubungi pelindung yang menakjubkan—medan magnet yang sangat kuat dan atmosfer yang dirancang secara khusus. Medan magnet bumi: Inti bumi adalah bola besi cair yang berputar, sehingga planet kita memiliki medan magnet yang besar dan kuat yang menjangkau jauh ke angkasa luar. Perisai ini melindungi kita dari dahsyatnya radiasi kosmis dan berbagai kekuatan mematikan yang terpancar dari matahari. Kekuatan itu antara lain angin matahari, yakni aliran partikel bermuatan listrik; lidah api matahari, yang melepaskan energi setara dengan miliaran bom hidrogen hanya dalam beberapa menit; dan ledakan-ledakan di lapisan terluar matahari, atau korona, yang melontarkan miliaran ton materi ke ruang angkasa. Anda dapat menyaksikan bukti visual dari perlindungan medan magnet
Magnetosphere: NASA/Steele Hill; earth tilt: Based on NASA/Visible Earth imagery
Bulan-bulan lain di tata surya jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan planet induknya. Sekadar kebetulan? Kelihatannya tidak. Salah satu alasannya, bulan adalah penyebab utama terjadinya pasang surut air laut, yang sangat penting peranannya dalam ekologi bumi. Bulan juga turut menstabilkan perputaran bumi pada porosnya. Tanpa bulan yang dirancang secara khusus itu, planet kita akan goyah bagaikan gasing yang sedang berputar, atau malah jatuh dan berputar pada sisinya! Akibatnya adalah perubahan pada iklim, pasang surut, serta perubahan lainnya yang membawa bencana.
Perisai magnetis bumi yang tidak kasatmata
Aurora: Photo: Jan Curtis (http://latitude64photos.com); meteorite: ESA, NASA
bumi ini. Lidah api matahari dan ledakan di korona matahari tersebut memicu terjadinya aurora yang cemerlang, yakni kilasan cahaya berwarna-warni yang terlihat di atmosfer sebelah atas dekat kutub magnetis bumi. Atmosfer bumi: Selimut gas ini tidak hanya menyediakan udara yang kita hirup tetapi juga memberikan perlindungan tambahan. Lapisan luar atmosfer, yakni stratosfer, mengandung sejenis oksigen yang disebut ozon, yang menyerap hingga 99 persen pancaran radiasi ultraviolet (UV). Jadi, lapisan ozon turut melindungi banyak jenis kehidupan—termasuk manusia dan plankton yang kita andalkan untuk menghasilkan banyak oksigen—dari radiasi yang berbahaya. Jumlah ozon di stratosfer tidak tetap, tetapi meningkat seiring dengan bertambahnya intensitas radiasi UV. Jadi, lapisan ozon adalah perisai yang dinamis dan efisien. Atmosfer juga melindungi kita dari sampah yang setiap hari menghujani kita dari ruang angkasa—jutaan objek dengan ukuran beragam, dari partikel halus hingga bongkahan besar. Sebagian besar terbakar habis di atmosfer, yang menimbulkan kilasan-kilasan cahaya terang yang disebut meteor. Tetapi,
Aurora borealis
perisai-perisai bumi tidak menghalangi radiasi yang mutlak perlu bagi kehidupan, seperti panas dan cahaya. Atmosfer bahkan turut menyebarkan panas ke seluruh bola bumi, dan pada malam hari atmosfer berfungsi sebagai selimut dengan memperlambat hilangnya panas. Atmosfer bumi dan medan magnet benarbenar merupakan rancangan mengagumkan yang masih belum sepenuhnya dipahami. Hal yang sama dapat dikatakan tentang daurdaur yang menopang kehidupan di planet ini.
Atmosfer melindungi kita dari meteor
Apakah kebetulan saja planet kita dilindungi oleh dua perisai yang dinamis?
Daur-daur alami untuk kehidupan Jika pasokan udara serta air bersih di sebuah kota dihentikan dan saluran-saluran pembuangannya diblokir, penyakit serta kematian akan segera timbul. Tetapi perhatikan: Planet kita tidak seperti restoran, yang mendatangkan makanan serta pasokan baru dari luar dan membuang sampahnya ke luar. Udara dan air bersih yang kita butuhkan tidak didatangkan dari ruang angkasa, dan sampah pun tidak diterbangkan ke luar bumi. Jadi, bagaimana bumi bisa tetap sehat dan layak huni? Jawabannya: daur-daur alami, seperti daur air, karbon, oksigen, dan nitrogen, yang dijelaskan dan ditunjukkan secara sederhana berikut ini.
Daur air: Air mutlak perlu bagi kehidupan. Tanpa air, kita semua akan mati dalam beberapa hari. Daur air menyalurkan air bersih yang segar ke seputar planet kita. Ini meliputi tiga tahap. (1) Panas matahari menguapkan air ke atmosfer. (2) Air yang dimurnikan ini berkondensasi menjadi awan. (3) Selanjutnya, awan menghasilkan hujan air, hujan es, atau hujan salju, yang turun ke bumi, siap untuk menguap kembali, sehingga lengkaplah daur itu. Berapa banyak air yang didaur ulang setiap tahun? Menurut perkiraan, cukup untuk menutupi seluruh permukaan bumi secara merata hingga lebih dari 80 sentimeter.4
2
3 1
2
Oksigen
Karbon dioksida
8
1
BENARKAH KEHIDUPAN DICIPTAKAN?
Daur karbon dan oksigen: Sebagaimana yang Anda ketahui, supaya tetap hidup, kita perlu bernapas, menghirup oksigen dan mengembuskan karbon dioksida. Tetapi, sekalipun ada miliaran manusia dan binatang yang melakukan hal itu, mengapa atmosfer kita tidak pernah kekurangan oksigen dan terlalu sarat dengan karbon dioksida? Jawabannya ada pada daur oksigen. (1) Dengan proses menakjubkan yang disebut fotosintesis, tanaman menyerap karbon dioksida yang kita embuskan, menggunakan gas itu dan energi dari cahaya matahari untuk menghasilkan karbohidrat dan oksigen. (2) Sewaktu kita menghirup oksigen, lengkaplah daur itu. Seluruh proses produksi karbohidrat dan udara yang layak hirup ini berlangsung dengan efisien, senyap, dan tanpa limbah.
Atmosfer mengandung nitrogen sebanyak 78 persen
Molekul organik
A Bakteri
B
C
Senyawa nitrogen
Bakteri
Daur nitrogen: Kehidupan di bumi juga bergantung pada produksi molekul-molekul organik seperti protein. (A) Untuk menghasilkan molekul-molekul itu diperlukan nitrogen. Syukurlah, 78 persen atmosfer kita terdiri dari gas tersebut. Kilat mengubah nitrogen menjadi senyawa-senyawa yang dapat diserap tanaman. (B) Lalu, tanaman memadukan senyawa-senyawa ini menjadi molekul organik. Dengan demikian, binatang yang memakan tanaman itu juga memperoleh nitrogen. (C) Akhirnya, ketika tanaman dan binatang mati, senyawa nitrogen di dalamnya akan diurai oleh bakteri. Proses pembusukan itu melepaskan nitrogen kembali ke tanah dan atmosfer, sehingga lengkaplah daur itu.
Manusia, dengan semua teknologi canggih mereka, setiap tahun menciptakan tak terhitung banyaknya limbah beracun yang tidak bisa didaur ulang. Namun, bumi mendaur ulang semua limbahnya secara sempurna, dengan teknik kimia yang kreatif. Menurut Anda, bagaimana sistem daur ulang di bumi muncul? ”Jika ekosistem bumi benar-benar berevolusi secara kebetulan, mustahil itu mencapai tingkat keharmonisan lingkungan yang begitu sempurna,” kata penulis agama dan sains M.A. Corey.5 Setujukah Anda dengan kesimpulan tersebut?
Stockbyte/Getty Images
Daur ulang yang sempurna!
Apa jawaban Anda? ˛
Apakah Anda merasa bahwa berbagai keistimewaan bumi dihasilkan oleh rancangan yang bertujuan? Kalau begitu, yang mana di antara fakta-fakta di atas yang menurut Anda paling meyakinkan?
˛
Bagaimana tanggapan Anda jika ada yang menyatakan bahwa tidak ada yang istimewa dengan bumi, hanya salah satu tempat di mana evolusi bisa terjadi?
PLANET YANG HIDUP
9
Sarat dengan Kehidupan Tak ada yang tahu berapa banyak spesies di bumi. Perkiraannya berkisar dari 2 juta hingga 100 juta.6 Seberapa saratkah kehidupan di planet kita?
Tanah: Dalam seratus gram tanah saja terdapat 10.000 spesies bakteri,7 dan ini belum termasuk mikroba. Beberapa spesies ditemukan di bawah permukaan tanah sedalam hampir tiga kilometer!8
Bakteri bawah tanah
Serbuk sari
Anemon
Udara: Selain burung, kelelawar, dan serangga yang beterbangan di udara, atmosfer juga penuh dengan serbuk sari serta spora lainnya, benih, dan—di daerah tertentu—ribuan jenis mikroba. Keragaman jenis mikroba di udara ”sama banyaknya dengan jenis mikroba di tanah”, kata majalah Scientific American.9 Air: Lautan masih menyimpan misteri besar karena untuk meneliti laut dalam, para ilmuwan sering kali harus menggunakan teknologi yang mahal. Bahkan terumbu karang, yang relatif mudah dijangkau dan telah banyak diteliti, bisa jadi dihuni jutaan spesies yang belum diketahui. Apakah keragaman kehidupan yang mengagumkan ini muncul secara kebetulan? Banyak orang sependapat dengan penyair yang menulis, ”Betapa banyak pekerjaanmu, oh, Yehuwa! Semuanya itu kaubuat dengan hikmat. Bumi penuh dengan hasil kerjamu.”1—Mazmur 104:24. 1 Dalam Alkitab, nama pribadi Allah adalah Yehuwa. —Mazmur 83:18.
10
BENARKAH KEHIDUPAN DICIPTAKAN?
Bacteria: Penn State University, laboratory of Jean Brenchley, and with kind permission from Springer ScienceBusiness Media: Extremophiles, Novel ultramicrobacterial isolates from a deep Greenland ice core represent a proposed new species, Chryseobacterium greenlandense sp. nov., January 2010, Jennifer Loveland-Curtze; pollen: 5 Fotosearch
Siapa perancang aslinya?
Belakangan ini, para ilmuwan dan insinyur telah diajar, secara harfiah, oleh tumbuhan dan hewan. (Ayub 12:7, 8) Mereka mempelajari serta meniru fitur-fitur rancangan berbagai makhluk hidup—bidang yang dikenal sebagai biomimetika—untuk menciptakan produk baru dan meningkatkan kinerja produk yang ada. Seraya Anda memerhatikan contoh berikut, renungkanlah, ’Siapa yang sebenarnya layak dihargai untuk berbagai rancangan itu?’
11
Belajar dari sirip ikan paus Apa yang dapat dipelajari seorang perancang pesawat terbang dari ikan paus bungkuk? Tampaknya banyak sekali. Paus dewasa berbobot kira-kira 30 ton—seberat truk bermuatan penuh—dan memiliki tubuh yang relatif kaku serta dua sirip yang besar seperti sayap. Binatang sepanjang 12 meter ini dapat berenang dengan luar biasa lincah. Para peneliti khususnya tidak habis pikir bagaimana makhluk bertubuh kaku ini sanggup berbelok membentuk lingkaran yang sangat kecil. Mereka menemukan bahwa rahasianya terletak pada bentuk sirip paus itu. Tepi depan siripnya tidak licin seperti sayap pesawat terbang, tetapi bergerigi, dengan sederetan benjolan yang disebut tuberkel. Ketika paus berenang membelah air, tuberkel ini menambah daya angkat dan mengurangi hambatan. Bagaimana? Jurnal Natural History menjelaskan bahwa tuberkel mempercepat aliran air melewati sirip dengan putaran yang teratur, bahkan sewaktu paus berenang naik dengan kemiringan yang sangat terjal.10 Apa penerapan praktis temuan ini di masa depan? Sayap pesawat terbang yang dibuat berdasarkan rancangan ini tidak lagi membutuhkan banyak sirip atau alat mekanis lain untuk mengubah aliran udara.
12
BENARKAH KEHIDUPAN DICIPTAKAN?
Sayap seperti itu lebih aman dan lebih mudah pemeliharaannya. Pakar biomekanik John Long yakin bahwa tidak lama lagi ”setiap sayap pesawat jet penumpang kemungkinan besar akan dilengkapi benjolan-benjolan seperti pada sirip paus bungkuk”.11
Meniru sayap camar Tentu saja, sayap pesawat udara sudah dibuat mengikuti bentuk sayap burung. Tetapi, belum lama ini, ada hal signifikan lain lagi yang ditiru oleh para insinyur. ”Para peneliti di University of Florida,” lapor majalah New Scientist, ”telah membuat sebuah prototipe pesawat kecil yang dikendalikan dari jauh dengan kesanggupan seperti burung camar untuk terbang di tempat, menukik, dan naik dengan cepat.”12 Burung camar melakukan manuver aerobatik yang mengagumkan dengan menekuk sayap mereka pada sendi siku dan bahu. Agar bisa meniru rancangan sayap yang
dapat ditekuk ini, ”prototipe pesawat sepanjang 60 sentimeter itu menggunakan motor kecil untuk mengendalikan serangkaian batang logam yang menggerakkan sayapnya”, kata majalah itu. Sayap yang direkayasa secara cerdas tersebut memungkinkan pesawat kecil itu terbang di tempat dan menukik di sela gedung-gedung tinggi. Beberapa personel militer sangat berminat mengembangkan pesawat yang sangat lincah seperti itu untuk mencari senjata kimia atau biologi di kotakota besar. Burung camar tidak membeku meskipun berdiri di atas es. Bagaimana makhluk ini dapat mempertahankan suhu tubuhnya tetap hangat? Sebagian dari rahasianya ada pada fitur rancangan yang memukau yang terdapat pada sejumlah binatang yang tinggal di daerah dingin. Itu disebut penukar panas berlawanan arah. Apa penukar panas berlawanan arah itu? Untuk memahaminya, bayangkan dua pipa air yang diikat berdempetan. Pipa yang satu dialiri air panas, dan yang lain, air dingin. Jika air panas dan air dingin mengalir ke arah yang sama,
5 Fotosearch
Menyontek kaki camar
Panas berpindah, tetap di tubuh Dingin tetap di kaki
Plane: Kristen Bartlett/University of Florida
sekitar separuh panasnya akan berpindah dari air panas ke air dingin. Tetapi, jika air panas dan air dingin mengalir berlawanan arah, hampir seluruh panasnya akan berpindah dari air panas ke air dingin. Ketika seekor camar berdiri di atas es, penukar panas di kakinya menghangatkan darah yang kembali dari kakinya yang dingin. Penukar panas mempertahankan panas tubuh burung dan mencegah hilangnya panas melalui kakinya. Arthur P. Fraas, seorang insinyur mekanika dan aeronautika, menggambarkan rancangan ini sebagai ”salah satu penukar panas regeneratif yang paling efektif di dunia”. 13 Begitu hebatnya rancangan ini sehingga para insinyur manusia telah menirunya.
Mobil konsep meniru rancangan ikan buntal kotak yang sangat rendah hambatan dan stabil
Sonar pada lumba-lumba lebih hebat daripada tiruan buatan manusia
Sementara ini, Badan Antariksa AS (NASA) sedang mengembangkan robot berkaki banyak yang dapat berjalan bak kalajengking, dan para insinyur di Finlandia sudah mengembangkan traktor berkaki enam seperti serangga raksasa yang dapat melewati berbagai rintangan. Peneliti lain telah merancang kain dengan sisik-sisik kecil yang dapat membuka dan menutup seperti buah pohon cemara. Kain itu bisa menyesuaikan diri dengan suhu tubuh pemakainya. Sebuah
Siapa pemegang paten alam? produsen mobil sedang mengembangkan kendaraan yang menyerupai ikan buntal kotak yang sangat rendah hambatan. Dan, peneliti lain sedang menyelidiki cangkang tiram abalone yang mampu meredam hantaman, dengan tujuan membuat baju pelindung yang lebih ringan dan lebih kuat. Ada begitu banyak ide cemerlang dari alam sehingga para peneliti telah menyusun bank data yang mengatalogkan ribuan sistem biologi. Dari bank data ini, para ilmuwan dapat mencari ”solusi alam atas problem ran14
BENARKAH KEHIDUPAN DICIPTAKAN?
cangan mereka”, kata The Economist. Berbagai sistem di alam yang didaftarkan dalam bank data ini dikenal sebagai paten biologi. Biasanya, pemegang paten adalah orang atau perusahaan yang secara legal mendaftarkan suatu ide atau mesin baru. Ketika membahas bank data yang disebut paten biologi itu, The Economist mengatakan, ”Dengan menjuluki berbagai rancangan biomimetika sebagai ’paten biologi’, para peneliti sebenarnya menandaskan bahwa alamlah pemegang patennya.”14 Bagaimana alam bisa memiliki semua ide brilian itu? Menurut banyak peneliti, berbagai rancangan kreatif yang terlihat jelas di alam adalah hasil dari proses coba-coba evolusi yang telah berlangsung jutaan tahun. Namun, para peneliti lain mengambil kesimpulan yang berbeda. Pakar mikrobiologi bernama Michael J. Behe menulis di The New York Times tanggal 7 Februari 2005, ”Rancangan yang jelas-jelas terlihat [di alam] memberikan argumen yang sederhana namun sangat meyakinkan: bila sesuatu berbentuk, berjalan, dan bersuara seperti bebek, lalu tidak ada bukti kuat lain yang bertentangan dengan hal itu, kita mempunyai dasar untuk menyimpulkan bahwa itu
Boxfish and car: Mercedes-Benz USA
Siapa yang selayaknya dihargai?
Para ilmuwan sedang menyelidiki cangkang abalone yang mampu meredam hantaman
Gecko foot: 5 Fotosearch; hummingbird: Laurie Excell/Fogstock/age fotostock
adalah bebek.” Pendapat Behe? ”Jangan anggap sesuatu bukan hasil rancangan padahal sudah jelas-jelas demikian.”15 Tentu, insinyur yang merancang sayap pesawat yang lebih aman dan lebih efisien layak mendapat pengakuan serta penghargaan atas karyanya. Demikian pula, penemu yang membuat bahan pakaian yang lebih nyaman atau kendaraan bermotor yang lebih efisien layak mendapat penghargaan atas rancangannya. Sebenarnya, produsen yang membajak rancangan orang lain tanpa mengakui atau menghargai perancangnya bisa dianggap sebagai kriminal. Sekarang pikirkan fakta-fakta ini: Para peneliti yang berpendidikan tinggi membuat tiruan yang tidak sempurna dari berbagai sistem di alam untuk mengatasi problem rekayasa yang sulit. Namun, beberapa orang menyatakan bahwa si genius pencetus ide aslinya adalah evolusi yang tidak berakal. Menurut Anda, apakah itu masuk akal? Jika tiruannya saja memerlukan perancang yang cerdas, bagaimana dengan produk aslinya? Ya, siapa yang lebih layak mendapat pengakuan dan penghargaan, sang insinyur ahli atau murid yang meniru rancangannya?
Tokek bisa menempel di permukaan yang sangat licin dengan menggunakan daya molekuler
Kesimpulan yang logis Setelah meninjau bukti adanya rancangan di alam, banyak orang setuju dengan perasaan Paulus, seorang penulis Alkitab, yang mengatakan, ”Sifat-sifat [Allah] yang tidak kelihatan, yaitu kuasanya yang kekal dan Keilahiannya, jelas terlihat sejak penciptaan dunia, karena sifat-sifat tersebut dipahami melalui perkara-perkara yang diciptakan”. —Roma 1:19, 20.
Apa jawaban Anda? ˛
Apakah menurut Anda masuk akal untuk percaya bahwa rancangan brilian yang terlihat jelas di alam terjadi secara kebetulan?
˛
Bagaimana Anda menanggapi pernyataan bahwa kehidupan tidak dirancang sekalipun kelihatannya demikian?
SIAPA PERANCANG ASLINYA?
15
Apakah ini dirancang? Jika tiruannya saja perlu dirancang, bagaimana dengan produk aslinya?
Serat ˛
Buatan manusia: Kevlar adalah serat kuat buatan manusia yang digunakan antara lain untuk rompi antipeluru. Untuk membuat Kevlar dibutuhkan suhu tinggi dan zat pelarut yang berbahaya.
˛
Buatan alam: Laba-laba pemintal menghasilkan tujuh jenis sutra. Yang terkuat, disebut sutra tali gantung, lebih ringan daripada kapas. Namun, dengan berat yang sama, sutra ini lebih kuat daripada baja dan lebih liat daripada Kevlar. Jika diperbesar hingga seukuran lapangan sepak bola, jaring yang terbuat dari sutra jenis ini, dengan ketebalan satu sentimeter dan jarak empat sentimeter, dapat menghentikan pesawat jet jumbo yang sedang terbang! Laba-laba menghasilkan sutra ini pada suhu ruangan, dengan air sebagai pelarut.
Sutra laba-laba yang sedang dikeluarkan Copyright Dennis Kunkel Microscopy, Inc
16
BENARKAH KEHIDUPAN DICIPTAKAN?
Navigasi ˛
Buatan manusia: Beberapa pesawat terbang komersial memiliki sistem kemudi otomatis yang terkomputerisasi yang tidak saja bisa mengarahkan pesawat dari satu negeri ke negeri lain tetapi juga mendaratkan pesawat itu. Komputer dalam salah satu eksperimen sistem kemudi otomatis hanya sebesar kartu kredit.
˛
Buatan alam: Dengan otak seukuran ujung pena, kupu-kupu raja bermigrasi hingga sejauh 3.000 kilometer dari Kanada ke hutan kecil di Meksiko. Kupu-kupu ini mengandalkan matahari untuk bernavigasi dan sanggup mengompensasi pergerakan matahari di langit.
Lensa ˛
Buatan manusia: Para insinyur telah mengembangkan mata majemuk tiruan seukuran kepala jarum pentol yang terdiri dari 8.500 lensa. Lensa-lensa seperti itu bisa digunakan dalam detektor-gerakan berkecepatan tinggi dan kamera super tipis yang dapat membidik ke banyak arah.
˛
Buatan alam: Setiap mata capung terdiri dari kira-kira 30.000 lensa. Lensa-lensa ini menghasilkan gambar mosaik bersudut lebar. Mata majemuk capung memiliki kemampuan yang hebat untuk mendeteksi gerakan.
SIAPA PERANCANG ASLINYA?
17
Evolusi mitos dan fakta
”Evolusi adalah fakta, sebagaimana panas matahari adalah fakta,” kata seorang ilmuwan evolusionis terkenal, Profesor Richard Dawkins.16 Tentu saja, fakta bahwa matahari itu panas telah dibuktikan oleh eksperimen dan pengamatan langsung. Tetapi, apakah ajaran evolusi juga telah dibuktikan tanpa terbantahkan oleh eksperimen dan pengamatan langsung?
Charles Darwin dan bukunya, Origin of Species
an selanjutnya mempunyai kaki yang lebih pendek atau bulu yang lebih panjang daripada induknya.1 Beberapa ilmuwan mengistilahkan perubahan kecil ini sebagai ”mikroevolusi”. Akan tetapi, para evolusionis mengajarkan bahwa perubahan-perubahan kecil lambat laun berakumulasi selama miliaran tahun dan menghasilkan perubahan besar yang dibutuhkan untuk mengubah ikan menjadi amfibi dan kera menjadi manusia. Perubahan besar yang bersifat hipotesis ini didefinisikan sebagai ”makroevolusi”. 1 Perubahan yang dihasilkan penangkar anjing sering kali merupakan akibat hilangnya fungsi gen tertentu. Sebagai contoh, anjing dachshund bertubuh mungil karena tulang rawannya tidak berkembang normal, sehingga mengakibatkan kekerdilan.
Darwin: From the book Origin of Species, 1902; book: AbeBooks.com
Sebelum menjawab pertanyaan itu, ada yang perlu dijernihkan terlebih dahulu. Banyak ilmuwan telah memerhatikan bahwa seraya waktu berlalu, keturunan suatu makhluk hidup bisa mengalami sedikit perubahan. Sebagai contoh, manusia bisa secara selektif menangkar anjing sehingga keturun-
Charles Darwin, misalnya, mengajarkan bahwa perubahan-perubahan kecil yang dapat kita lihat menyiratkan bahwa perubahanperubahan yang jauh lebih besar—yang tidak pernah dilihat siapa pun—juga bisa terjadi.17 Ia merasa bahwa selama periode waktu yang sangat panjang, beberapa bentuk awal, yang disebut bentuk kehidupan yang sederhana, lambat laun berevolusi—melalui ”berbagai modifikasi yang sangat kecil”—menjadi jutaan bentuk kehidupan di bumi.18 Bagi banyak orang, pernyataan ini kedengarannya masuk akal. Menurut mereka, ’Jika perubahan-perubahan kecil bisa terjadi dalam suatu spesies, bukankah evolusi bisa menghasilkan perubahan besar dalam jangka waktu yang panjang?’1 Namun, sebenarnya, ajaran evolusi didasarkan atas tiga mitos. Perhatikan penjelasan berikut. Mitos 1. Mutasi menyediakan bahan mentah yang dibutuhkan untuk terciptanya spesies baru. Ajaran makroevolusi dida-
sarkan atas pernyataan bahwa mutasi—perubahan acak pada kode genetik tumbuhan dan hewan—tidak hanya dapat menghasilkan spesies baru, tetapi juga famili tumbuhan dan hewan yang sama sekali baru.19 Faktanya. Banyak karakteristik tumbuhan dan hewan ditentukan oleh instruksi yang terkandung dalam kode genetiknya, cetak biru yang terbungkus dalam inti setiap sel.2 Para peneliti telah menemukan bahwa mutasi dapat menghasilkan perubahan pada keturunan tumbuhan dan hewan. Namun, apakah mutasi benar-benar menghasilkan spesies yang sama sekali baru? Apa yang disingkapkan oleh penelitian selama seabad di bidang riset genetika? Pada akhir tahun 1930-an, para ilmuwan dengan antusias menyambut gagasan baru. Mereka telah menganggap bahwa suatu pro-
ses yang disebut seleksi alam—bahwa makhluk hidup yang paling cocok untuk lingkungannya adalah yang paling bisa bertahan hidup dan berkembang biak—dapat menghasilkan spesies tanaman yang baru dari mutasi acak. Karena itu, mereka kini berasumsi bahwa mutasi buatan yang sengaja diseleksi oleh manusia seharusnya bisa membuahkan hasil yang sama tetapi lebih efisien. ”Euforia pun menyebar di kalangan biolog pada umumnya dan para ahli genetika serta pembudidaya pada khususnya,” kata Wolf-Ek¨ kehard Lonnig, seorang ilmuwan dari Institut Max Planck untuk Riset Pembudidayaan Tanaman di Jerman.1 Mengapa terjadi eu¨ foria? Lonnig, yang sudah sekitar 30 tahun mempelajari genetika mutasi pada tanaman, mengatakan, ”Para peneliti itu mengira ¨ 1 Lonnig percaya bahwa kehidupan diciptakan. Komentarnya dalam publikasi ini adalah pernyataannya sendiri dan tidak mewakili pendapat Institut Max Planck untuk Riset Pembudidayaan Tanaman.
Lalat-buah mutan, meski berubah bentuk, tetap lalat buah
Tanaman bisa berubah karena mutasi—contohnya, bunganya lebih besar—tetapi tetap dalam batasnya
Normal
1 Meskipun kata ”spesies” sering digunakan dalam bagian ini, hendaknya diperhatikan bahwa istilah ini tidak terdapat dalam buku Kejadian dalam Alkitab. Di situ terdapat istilah ”jenis”, yang lebih luas artinya. Sering kali, apa yang para ilmuwan sebut sebagai evolusi suatu spesies baru sebenarnya hanyalah variasi dalam suatu ”jenis”, sesuai dengan penggunaan kata itu di catatan Kejadian. 2 Riset memperlihatkan bahwa sitoplasma, membran, dan struktur-struktur lain dari sel juga berperan dalam pembentukan makhluk hidup.
EVOLUSI—MITOS DAN FAKTA
19
Normal
bahwa waktunya telah tiba untuk merevolusi metode tradisional pembudidayaan tanaman dan binatang. Mereka mengira bahwa dengan memicu serta menyeleksi mutasi yang disukai, mereka bisa menghasilkan tanaman dan binatang yang baru dan lebih baik.”20 Malah, ada yang berharap untuk menghasilkan spesies yang sama sekali baru. Para ilmuwan di Amerika Serikat, Asia, dan Eropa memulai program riset berdana besar, menggunakan metode-metode yang diyakini bisa mempercepat evolusi. Setelah riset yang intensif selama lebih dari 40 tahun, apa hasilnya? ”Sekalipun sudah menghabiskan dana yang luar biasa besar,” kata peneliti Peter von Sengbusch, ”upaya membudidayakan varietas yang makin produktif melalui iradiasi [untuk menyebabkan mutasi], benar-benar terbukti gagal.”21 Dan, ¨ Lonnig mengatakan, ”Pada tahun 1980-an, harapan dan euforia di kalangan ilmuwan telah berakhir dengan kegagalan global. Budi daya mutasi sebagai cabang riset tersendiri telah ditinggalkan di negeri-negeri Barat. Hampir semua mutan . . . mati atau lebih lemah daripada varietas yang ada di alam.”1 Sekalipun demikian, data yang kini telah terkumpul dari sekitar 100 tahun riset mutasi pada umumnya dan 70 tahun budi daya mutasi pada khususnya memungkinkan para ilmuwan menarik kesimpulan tentang kemampuan mutasi untuk menghasilkan spesies baru. Setelah memeriksa buktinya, ¨ Lonnig menyimpulkan, ”Mutasi tidak dapat mengubah suatu spesies asli [tumbuhan atau hewan] menjadi spesies yang sama sekali baru. Kesimpulan ini selaras dengan gabungan semua pengalaman dan hasil riset mutasi sepanjang abad ke-20 serta hukum probabilitas.” Jadi, dapatkah mutasi menyebabkan satu spesies berevolusi menjadi makhluk yang 1 Eksperimen mutasi berulang kali menunjukkan bahwa jumlah mutan yang baru terus berkurang, sedangkan jenis mutan yang sama terus muncul. Selain itu, kurang dari 1 persen tanaman hasil mutasi itu terpilih untuk riset selanjutnya, dan kurang dari 1 persen dari kelompok ini didapati cocok untuk digunakan secara komersial. Tetapi, belum pernah tercipta satu pun spesies yang sama sekali baru. Hasil budi daya mutasi pada binatang bahkan lebih buruk daripada pada tanaman, dan metode tersebut ditinggalkan sama sekali.
20
BENARKAH KEHIDUPAN DICIPTAKAN?
jenisnya benar-benar baru? Bukti menjawab ¨ tidak! Dari hasil risetnya, Lonnig menyimpulkan bahwa ”spesies yang secara genetik berbeda dari spesies lain memiliki batas-batas tertentu yang tidak dapat diruntuhkan atau dilanggar oleh mutasi yang terjadi secara kebetulan”.22 Pikirkan implikasi fakta-fakta di atas. Jika para ilmuwan yang sangat terlatih tidak sanggup menghasilkan spesies baru dengan memicu serta menyeleksi mutasi yang disukai, mungkinkah suatu proses tanpa kecerdasan melakukannya dengan lebih baik? Jika riset memperlihatkan bahwa mutasi tidak dapat mengubah suatu spesies asli menjadi spesies yang sama sekali baru, lalu bagaimana persisnya proses makroevolusi berlangsung? Mitos 2. Seleksi alam menyebabkan terciptanya spesies baru. Darwin yakin bahwa
apa yang ia sebut seleksi alam akan memilih bentuk kehidupan yang paling cocok dengan lingkungannya, sedangkan bentuk kehidupan yang kurang cocok akhirnya akan punah. Para evolusionis modern mengajarkan bahwa seraya spesies menyebar lalu terisolasi, seleksi alam akan memilih spesies yang mutasi gennya membuat mereka sanggup bertahan hidup di lingkungan baru mereka. Alhasil, para evolusionis berspekulasi bahwa kelompok-kelompok yang terisolasi itu akhirnya berkembang menjadi spesies yang benar-benar baru. Faktanya. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, bukti hasil riset dengan jelas menunjukkan bahwa mutasi tidak dapat menghasilkan tumbuhan dan hewan yang jenisnya sama sekali baru. Walaupun demikian, bukti apa yang diajukan para evolusionis untuk mendukung pernyataan bahwa seleksi alam memilih mutasi yang berguna sehingga menghasilkan spesies baru? Sebuah brosur yang diterbitkan pada tahun 1999 oleh Lembaga Sains Nasional (NAS) di Amerika Serikat mengacu kepada ”ke-13 spesies burung finch (semacam gelatik) yang dipelajari oleh ´ Darwin di Kepulauan Galapagos, yang kini dikenal sebagai burung finch Darwin.”23
Burung-burung finch Darwin paling-paling hanya menunjukkan bahwa suatu spesies dapat beradaptasi dengan perubahan iklim
”spesies” finch melakukan kawin silang dan menghasilkan keturunan yang lebih tangguh daripada induknya. Mereka menyimpulkan bahwa jika kawin silang ini berlanjut, dua ”spesies” itu bisa melebur menjadi satu.25 Jadi, apakah seleksi alam benar-benar menciptakan spesies yang sama sekali baru? Beberapa puluh tahun yang lalu, biolog pendukung evolusi George Christopher Williams mulai mempertanyakan apakah seleksi alam sanggup melakukan hal itu. 26 Pada tahun 1999, pakar teori evolusi Jeffrey H. Schwartz menulis bahwa seleksi alam bisa jadi memang membantu spesies beradaptasi menurut perubahan tuntutan untuk kelangsungan hidup, tetapi itu tidak menciptakan sesuatu yang baru.27 Ya, burung finch Darwin tidak menjadi ”sesuatu yang baru”. Mereka tetap burung finch. Dan, fakta bahwa mereka bisa melakukan kawin silang membuat orang meragukan metode yang digunakan beberapa evolusionis untuk menentukan suatu spesies. Lagi pula, informasi tentang burung-burung ini menyingkapkan fakta bahwa bahkan lembaga ilmiah yang bergengsi pun bisa ikut-ikutan melaporkan bukti secara tidak objektif. EVOLUSI—MITOS DAN FAKTA
21
Beak drawings: From the book Journal of Researches, by Charles Darwin (1873), image courtesy Biodiversity Heritage Library
Pada tahun 1970-an, suatu kelompok riset di bawah pimpinan Peter R. dan B. Rosemary Grant dari Princeton University mulai mempelajari burung-burung ini dan mendapati bahwa setelah satu tahun musim kering di kepulauan itu, finch yang paruhnya sedikit lebih besar lebih mudah bertahan hidup daripada yang paruhnya kecil. Karena ukuran dan bentuk paruh adalah salah satu faktor utama untuk membedakan ke-13 spesies finch itu, temuan ini dianggap sangat penting. ”Suami istri Grant memperkirakan,” lanjut brosur NAS, ”bahwa jika musim kering terjadi kira-kira sekali setiap 10 tahun di kepulauan itu, sebuah spesies finch yang baru bisa muncul hanya dalam kira-kira 200 tahun.”24 Tetapi, brosur NAS itu tidak menyebutkan bahwa pada tahun-tahun setelah musim kering itu, jumlah burung finch berparuh kecil kembali mendominasi. Para periset mendapati bahwa seraya keadaan iklim di pulau itu berubah, burung finch yang paruhnya lebih panjang mendominasi selama satu tahun, tetapi belakangan, yang mendominasi adalah yang paruhnya lebih kecil. Mereka juga memerhatikan bahwa beberapa
Mitos 3. Catatan fosil mendokumentasikan perubahan makroevolusi. Brosur NAS
yang tadi disebutkan memberikan kesan kepada pembacanya bahwa fosil yang ditemukan para ilmuwan sudah lebih dari cukup untuk mendokumentasikan makroevolusi. Brosur itu menyatakan, ”Ada begitu banyak bentuk peralihan yang telah ditemukan antara ikan dan amfibi, antara amfibi dan reptil, antara reptil dan mamalia, dan sepanjang garis keturunan primata sehingga sering kali sulit untuk menunjukkan dengan tepat kapan terjadinya transisi dari satu spesies ke spesies lainnya.”28 Faktanya. Pernyataan yang penuh keyakinan dalam brosur NAS ini cukup mengejutkan. Mengapa? Menurut Niles Eldredge, seorang evolusionis yang gigih, catatan fosil tidak memperlihatkan adanya perubahMenurut catatan fosil, semua kelompok utama binatang muncul secara tiba-tiba dan hampir-hampir tidak berubah
Percaya pada evolusi —butuh ”iman” Mengapa banyak evolusionis terkemuka berkeras bahwa makroevolusi merupakan 1 Bahkan segelintir contoh fosil yang diajukan oleh para peneliti sebagai bukti evolusi menimbulkan perdebatan. Lihat brosur Asal Mula Kehidupan—Lima Pertanyaan yang Patut Direnungkan, halaman 22 sampai 29, yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.
22
BENARKAH KEHIDUPAN DICIPTAKAN?
1 ”Paham kebendaan” yang dimaksud di sini adalah teori bahwa segala sesuatu di alam semesta, termasuk segala jenis kehidupan, muncul tanpa campur tangan supernatural dalam prosesnya.
˜ 5 Juan Carlos Mu noz/age fotostock, and courtesy of Royal Tyrrell Museum of Palaeontology
an yang berakumulasi secara bertahap tetapi menunjukkan bahwa untuk waktu yang lama, ”hanya sedikit atau tidak ada perubahan evolusi yang berakumulasi dalam kebanyakan spesies”.129 Sampai hari ini, para ilmuwan di seluruh dunia telah menggali dan mengatalogkan sekitar 200 juta fosil besar dan miliaran fosil kecil. Banyak peneliti setuju bahwa catatan yang luar biasa banyak dan terperinci itu memperlihatkan bahwa semua kelompok utama binatang muncul secara tiba-tiba dan hampir-hampir tidak berubah, dan ada banyak spesies yang punah secepat pemunculan mereka.
suatu fakta? Richard Lewontin, seorang evolusionis yang berpengaruh, dengan terus terang menulis bahwa banyak ilmuwan bersedia memercayai pernyataan ilmiah yang belum terbukti karena mereka ”telanjur berkomitmen, komitmen kepada paham kebendaan”.1 Banyak ilmuwan bahkan tidak mau mempertimbangkan kemungkinan adanya Perancang yang cerdas karena, seperti yang ditulis Lewontin, ”kita tidak bisa menerima kehadiran Pribadi Ilahi”.30 Mengenai hal ini, Scientific American mengutip kata-kata sosiolog Rodney Stark, ”Selama 200 tahun ini telah dipropagandakan bahwa jika Anda ingin menjadi orang yang ilmiah, Anda harus membebaskan pikiran Anda dari belenggu agama.” Selanjutnya, ia menyatakan bahwa dalam universitas riset, ”orang-orang yang religius bungkam [tentang Pencipta]”.31 Seandainya Anda mengakui bahwa ajaran makroevolusi itu benar, Anda harus percaya bahwa para ilmuwan yang agnostik atau ateis tidak akan membiarkan keyakinan pribadi mereka memengaruhi penafsiran mereka atas temuan-temuan ilmiah. Anda harus percaya bahwa mutasi dan seleksi alam menghasilkan semua bentuk kehidupan yang rumit, sekalipun riset selama seabad memperlihatkan bahwa mutasi tidak pernah mengubah bahkan satu spesies yang jelas karakteristiknya menjadi sesuatu yang sama sekali baru. Anda harus percaya bahwa semua makhluk hidup perlahan-lahan berevolusi dari satu leluhur, sekalipun catatan fosil dengan tegas menunjukkan bahwa jenis-jenis utama tumbuhan dan hewan muncul secara tiba-tiba dan tidak berevolusi menjadi jenis lain, bahkan setelah kurun waktu yang sangat lama. Apakah kepercayaan semacam itu kedengarannya didasarkan atas fakta atau mitos? Ya, butuh ”iman” untuk percaya pada evolusi.
Apa jawaban Anda? ˛
Bagaimana Anda menanggapi pernyataan bahwa bukti tentang ”mikroevolusi” membuktikan bahwa makroevolusi pasti telah terjadi?
˛
Catatan fosil menunjukkan bahwa kebanyakan spesies nyaris tidak berubah untuk waktu yang sangat panjang. Mengapa fakta ini penting?
Sains dan catatan Kejadian Menurut banyak orang, sains membuktikan bahwa kisah penciptaan dalam Alkitab itu keliru. Tetapi, yang sebenarnya saling bertentangan bukanlah sains dan Alkitab, melainkan sains dan pendapat kaum Fundamentalis Kristen. Beberapa kelompok ini dengan keliru menyatakan bahwa, menurut Alkitab, semua ciptaan fisik dihasilkan dalam waktu enam kali 24 jam sekitar 10.000 tahun yang silam. Namun, Alkitab tidak mendukung kesimpulan tersebut. Seandainya itu ajaran Alkitab, banyak temuan ilmiah selama seratus tahun terakhir pastilah mendiskreditkan Alkitab. Apabila diperiksa dengan cermat, tersingkap bahwa teks Alkitab tidak bertentangan dengan fakta ilmiah yang telah diteguhkan. Itulah sebabnya, Saksi-Saksi Yehuwa tidak sependapat dengan kaum Fundamentalis Kristen dan banyak penganut kreasionisme. Uraian berikut memperlihatkan apa yang sebenarnya Alkitab ajarkan.
Kapan ”pada mulanya” itu?
24
BENARKAH KEHIDUPAN DICIPTAKAN?
mendatang—bertentangan dengan Kejadian 1:1? Tidak. Alkitab tidak memerinci berapa sebenarnya usia ”langit dan bumi”. Sains tidak bertentangan dengan teks Alkitab itu.
Berapa panjangnya hari-hari penciptaan? Bagaimana dengan panjangnya harihari penciptaan? Apakah 24 jam harfiah? Ada yang menyatakan bahwa karena Musa—penulis buku Kejadian—belakangan menjadikan hari setelah keenam hari penciptaan sebagai pola untuk Sabat mingguan, maka panjang setiap hari penciptaan pastilah 24 jam harfiah. (Keluaran 20:11) Apakah kata-kata dalam buku Kejadian mendukung kesimpulan ini? Sama sekali tidak. Faktanya, kata Ibrani yang diterjemahkan menjadi
Nebula: IAC/RGO/David Malin Images
Catatan Kejadian diawali dengan pernyataan yang sederhana namun sarat makna, ”Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” (Kejadian 1:1) Sejumlah pakar Alkitab sependapat bahwa pernyataan itu melukiskan suatu tindakan di luar hari-hari penciptaan yang dikisahkan dari ayat 3 dan seterusnya. Implikasinya sangat dalam. Menurut kata-kata pembuka Alkitab itu, alam semesta, termasuk planet bumi kita, sudah ada selama waktu yang tidak tertentu sebelum mulainya hari-hari penciptaan. Para geolog memperkirakan bahwa bumi berusia 4 miliar tahun, dan para astronom menghitung bahwa alam semesta mungkin berusia hingga 15 miliar tahun. Apakah temuan ini—atau pemahaman yang lebih jelas pada waktu
Buku Kejadian tidak mengajarkan bahwa bumi dan alam semesta diciptakan dalam enam kali 24 jam, hanya beberapa ribu tahun yang silam
Peristiwa yang dimulai pada satu ”hari” berlanjut hingga hari atau hari-hari berikutnya
”hari” dapat memaksudkan waktu yang beragam panjangnya, bukan hanya periode 24 jam. Misalnya, sewaktu meringkaskan pekerjaan penciptaan oleh Allah, Musa menyebut keenam hari penciptaan itu sebagai satu hari. (Kejadian 2:4) Jelaslah, tidak ada dasar Alkitab untuk dengan sesukanya mengatakan bahwa hari penciptaan itu masing-masing panjangnya 24 jam. Kalau begitu, berapa panjang hari-hari penciptaan itu? Alkitab tidak menyebutkannya; tetapi, kata-kata di Kejadian pasal 1 dan 2 menunjukkan bahwa itu mencakup waktu yang cukup panjang.
Enam periode penciptaan Musa menulis catatannya dalam bahasa Ibrani, dan ia menulisnya dari sudut pandang orang yang berdiri di permukaan bumi. Kedua fakta ini serta pengetahuan bahwa alam semesta sudah ada sebelum dimulainya periode, atau hari, penciptaan turut menjernihkan banyak pro dan kontra seputar kisah penciptaan. Bagaimana? Jika dicermati, catatan Kejadian menyingkapkan bahwa peristiwa yang dimu26
BENARKAH KEHIDUPAN DICIPTAKAN?
lai pada satu ”hari” berlanjut hingga hari atau hari-hari berikutnya. Misalnya, sebelum ”hari” pertama penciptaan dimulai, cahaya dari matahari yang sudah ada tidak dapat mencapai permukaan bumi karena satu atau lain hal, barangkali terhalang awan tebal. (Ayub 38:9) Selama ”hari” pertama, penghalang ini perlahan-lahan lenyap, sehingga cahaya yang terdifusi dapat menembus atmosfer.1 Pada ”hari” kedua, atmosfer tampaknya terus bertambah jernih, sehingga tercipta ruang antara awan tebal di atas dan samudra di bawah. Pada ”hari” keempat, atmosfer telah menjadi cukup jernih sehingga matahari dan bulan bisa terlihat ”di angkasa”. (Kejadian 1:14-16) Dengan kata lain, dari sudut pandang orang di bumi, matahari dan bulan mulai terlihat dengan jelas. Semua peristiwa ini terjadi secara bertahap. Catatan Kejadian juga mengatakan bahwa seraya atmosfer bertambah jernih, makhluk-makhluk terbang—termasuk 1 Dalam uraian tentang apa yang terjadi pada ”hari” pertama, kata Ibrani untuk terang adalah ’ohr, terang secara umum, tetapi, mengenai ”hari” keempat, kata yang digunakan adalah ma·’ohr, artinya sumber cahaya.
serangga dan makhluk bersayap selaput—mulai muncul pada ”hari” kelima. Kisah Alkitab itu membuka peluang bahwa beberapa peristiwa utama pada setiap hari, atau periode penciptaan itu, terjadi secara bertahap, bukan dalam sekejap, boleh jadi ada yang bahkan berlangsung hingga hari-hari penciptaan berikutnya.1
Menurut jenisnya Apakah munculnya tumbuhan dan hewan secara bertahap ini menyiratkan bahwa Allah menggunakan evolusi untuk menghasilkan beragam makhluk hidup? Tidak. Catatan itu menyatakan dengan jelas bahwa Allah menciptakan semua ’jenis’ dasar tumbuhan dan hewan. (Kejadian 1:11, 12, 20-25) Apakah ’jenis’ tumbuhan dan hewan yang semula ini diprogram dengan kesanggupan untuk beradaptasi menurut perubahan lingkungannya? Faktor apa yang menentukan batasan suatu ’jenis’? Alkitab tidak mengatakannya. Namun, 1 Misalnya, pada hari keenam penciptaan, Allah memerintahkan manusia untuk ’bertambah banyak dan memenuhi bumi’. (Kejadian 1:28, 31) Namun, hal ini ternyata baru dimulai pada ”hari” berikutnya.—Kejadian 2:2.
Alkitab menyatakan bahwa makhluk hidup ”berkeriapan . . . menurut jenisnya”. (Kejadian 1:21) Pernyataan ini menyiratkan bahwa ada batas variasi yang dapat terjadi dalam suatu ’jenis’. Baik catatan fosil maupun riset modern mendukung gagasan bahwa penggolongan dasar tumbuhan dan hewan tidak banyak berubah dalam kurun waktu yang sangat panjang. Bertentangan dengan pernyataan beberapa kelompok agama fundamentalis, buku Kejadian tidak mengajarkan bahwa alam semesta, termasuk bumi dan semua
Apa jawaban Anda? ˛
Kesalahpahaman apa saja yang umum tentang kisah penciptaan dalam Alkitab?
˛
Mengapa keselarasan Alkitab dan sains dalam banyak pokok adalah hal yang menarik?
makhluk hidup di dalamnya, diciptakan dalam periode waktu yang singkat dan belum lama berselang. Sebaliknya, berbagai aspek uraian dalam buku Kejadian tentang penciptaan alam semesta dan munculnya kehidupan di bumi selaras dengan temuan-temuan ilmiah terbaru. Karena kepercayaan filsafat mereka, banyak ilmuwan menampik pernyataan Alkitab bahwa Allah menciptakan segala sesuatu. Namun, menarik bahwa di buku kuno Kejadian dalam Alkitab, Musa menulis bahwa alam semesta memiliki awal dan bahwa kehidupan muncul secara bertahap, atau progresif, dalam beberapa periode waktu. Bagaimana Musa bisa mendapatkan informasi yang begitu akurat secara ilmiah sekitar 3.500 tahun yang lalu? Ada satu penjelasan yang masuk akal. Pribadi yang memiliki kuasa dan hikmat untuk menciptakan langit dan bumi pastilah dapat memberi Musa pengetahuan yang akurat secara ilmiah itu. Hal ini menambah bobot pernyataan Alkitab bahwa buku itu ”diilhamkan Allah”.1—2 Timotius 3:16. Namun, Anda mungkin bertanya, apakah memercayai kisah penciptaan dalam Alkitab benar-benar penting? Perhatikan beberapa alasan kuat mengapa jawabannya memang penting. 1 Untuk keterangan lebih lanjut, tontonlah video singkat Mengapa Kita Yakin Bahwa Isi Alkitab Itu Benar? di jw.org/id.
28
BENARKAH KEHIDUPAN DICIPTAKAN?
Penguins: By courtesy of John R. Peiniger
Riset modern meneguhkan bahwa semua makhluk hidup berkembang biak ”menurut jenisnya”
Pentingkah apa yang Anda percayai? Apakah menurut Anda kehidupan itu bertujuan? Evolusionis William B. Provine mengatakan, ”Apa yang telah kita pelajari tentang proses evolusi sangat besar implikasinya atas diri kita, memengaruhi kesadaran kita akan makna dalam kehidupan.” Kesimpulannya? ”Saya tidak bisa melihat adanya makna yang hakiki bagi manusia maupun alam semesta.”32
& Faunia, Madrid
Pikirkan apa artinya kata-kata itu. Apabila tidak ada makna yang hakiki dalam kehidupan, berarti tujuan hidup Anda hanyalah mencoba melakukan beberapa perbuatan baik dan mungkin meneruskan sifat-sifat genetik Anda kepada generasi berikut. Sewaktu meninggal, Anda pun lenyap selama-lamanya. Otak Anda, dengan kesanggupannya untuk berpikir, bernalar, serta merenungkan makna kehidupan, hanyalah hasil kecelakaan alam. Bukan itu saja. Banyak evolusionis menyatakan bahwa Allah tidak ada atau bahwa Ia tidak akan campur tangan dalam urusan manusia. Bila demikian halnya, masa depan kita akan ada di tangan para pemimpin politik, akademi, dan agama. Ditinjau dari riwayat tokoh-tokoh seperti itu, maka kekacauan, konflik, dan korupsi yang merongrong masyarakat manusia akan terus berlanjut. Jika evolusi memang benar, tampaknya cukup beralasan untuk hidup mengikuti moto yang fatalistis ini, ”Marilah kita makan dan minum, sebab besok kita akan mati.” —1 Korintus 15:32. Bertolak belakang dengan hal itu, Alkitab mengajarkan, ”Pada [Allah] ada sumber kehidupan.” (Mazmur 36:9) Kata-kata tersebut sangat dalam implikasinya. Jika apa yang Alkitab katakan itu benar, kehidupan memang bermakna. Pencipta kita
memiliki maksud-tujuan pengasih bagi semua orang yang memilih untuk hidup selaras dengan kehendak-Nya. (Pengkhotbah 12:13) Maksud-tujuan tersebut antara lain ialah janji mengenai kehidupan di suatu dunia yang bebas dari kekacauan, konflik, dan korupsi —bahkan dari kematian.—Mazmur 37:10, 11; Yesaya 25:6-8. Sungguh beralasan apabila jutaan orang di seluruh dunia percaya bahwa satu-satunya cara agar kehidupan bermakna adalah dengan belajar tentang Allah dan menaati Dia! (Yohanes 17:3) Kepercayaan itu tidak didasarkan atas khayalan belaka. Buktinya jelas —kehidupan memang diciptakan.
Apa jawaban Anda? ˛
Apa yang cenderung Anda percayai—kita berevolusi atau kita diciptakan? Mengapa Anda menjawab demikian?
˛
Apa saja alasan yang kuat untuk memeriksa dasar kepercayaan Anda?
29
Daftar Pustaka Planet yang Hidup 1. Scientific American, Edisi Khusus 2008 berjudul ”Majestic Universe”, hlm. 11. 2. Perfect Planet, Clever Species—How Unique Are We? oleh William C. Burger, 2003, hlm. 24, 34. 3. Rare Earth—Why Complex Life Is Uncommon in the Universe, oleh Peter D. Ward dan Donald Brownlee, 2000, hlm. 224. 4. The Sacred Balance—Rediscovering Our Place in Nature, oleh David Suzuki, 2007, hlm. 102. 5. God and the New Cosmology—The Anthropic Design Argument, oleh M.A. Corey, 1993, hlm. 144-145. Kotak: Sarat dengan Kehidupan 6. Wildlife in a Changing World —An Analysis of the 2008 IUCN Red List of Threatened Species, di´ edit oleh Jean-Christophe Vie, Craig Hilton-Taylor, dan Simon N. Stuart, 2009, hlm. 6. 7. Journal of Industrial Microbiology, ”Total Bacterial Diversity in Soil and Sediment Communities—A Review”, oleh V. Torsvik, R. Sørheim, dan J. Goksøyr, Jilid 17, 1996, hlm. 170-178. 8. Science, ”Environmental Genomics Reveals a SingleSpecies Ecosystem Deep Within Earth”, oleh Dylan Chivian dkk, Jilid 322, 10 Oktober 2008, hlm. 275-278. 5 David Hawks
9. Scientific American, ”Microbe Census Reveals Air Crawling With Bacteria”, oleh David Biello, http://www.scientificamerican.com/ article.cfm?id˙microbe-census-reveals-ai. Siapa Perancang Aslinya? 10. Natural History, ”As the Whale Turns”, oleh Adam Summers, Juni 2004, hlm. 24-25. 11. Science, Random Samples, ”Flippered Flight”, 21 Mei 2004, hlm. 1106. 12. New Scientist, Technology, ”Is It a Bird, Is It a Plane . . . ”, 3 September 2005, hlm. 21. 13. Heat Exchanger Design, Edisi Kedua, oleh Arthur P. Fraas, 1989, hlm. 2. 30
BENARKAH KEHIDUPAN DICIPTAKAN?
14. The Economist Technology Quarterly, Report, ”Technology That Imitates Nature”, 11 Juni 2005, hlm. 18-22. 15. The New York Times, ”Design for Living”, oleh Michael J. Behe, 7 Februari 2005, hlm. A21. Evolusi—Mitos dan Fakta 16. Natural History, ”Darwin & Evolution—The Illusion of Design”, oleh Richard Dawkins, November 2005, hlm. 37. 17. Origin of Species, oleh Charles Darwin, Edisi Pertama, 1859, Edisi Keenam, 1872, hlm. 285286. 18. Charles Darwin—The Origin of Species, Pengantar oleh Sir Julian Huxley, 1958 untuk Pengantar, Cetakan Signet Classic Pertama, September 2003, hlm. 458. 19. Nobel Lectures, Physiology or Medicine 1942-1962, 1999, ”The Production of Mutations”, oleh H.J. Muller, 1946, hlm. 162. 20. Mutation Breeding, Evolution, and the Law of Recurrent Variation, oleh Wolf-Ekkehard Lonnig, ”Expectations in Mutation Breeding”, 2005, hlm. 48, dan wawancara dengan Wolf-Ekkehard ¨ Lonnig. 21. Mutation Breeding, Evolution, and the Law of Recurrent Variation, hlm. 48-51. 22. Mutation Breeding, Evolution, and the Law of Recurrent Variation, hlm. 49, 50, 52, 54, 59, 64, ¨ dan wawancara dengan Wolf-Ekkehard Lonnig. 23. Science and Creationism—A View From the National Academy of Sciences, ”Evidence Supporting Biological Evolution”, 1999, hlm. 10. 24. Science and Creationism—A View From the National Academy of Sciences, ”Evidence Supporting Biological Evolution”, hlm. 11. 25. Scientific American, ”Natural Selection and Darwin’s Finches”, oleh Peter R. Grant, Oktober 1991, hlm. 87; Nature, ”Oscillating Selection on Darwin’s Finches”, oleh H. Lisle Gibbs dan Peter R. Grant, 11 Juni 1987, hlm. 511; Science, ”Hybridization of Bird Species”, oleh Peter R. Grant dan B. Rosemary Grant, 10 April 1992, hlm. 193-197. 26. Adaption and Natural Selection, oleh George C. Williams, 1966, hlm. 54. 27. Sudden Origins—Fossils, Genes, and the Emergence of Species, oleh Jeffrey H. Schwartz, 1999, hlm. 317-320.
29. The Triumph of Evolution and the Failure of Creationism, oleh Niles Eldredge, 2000, hlm. 49, 85. 30. The New York Review of Books, ”Billions and Billions of Demons”, oleh Richard C. Lewontin, 9 Januari 1997, hlm. 28-32. 31. Scientific American, ”Scientists and Religion in America” oleh Edward J. Larson dan Larry Witham, September 1999, hlm. 91. Pentingkah Apa yang Anda Percayai? 32. Science, Technology, and Social Progress, diedit oleh Steven L. Goldman, ”Evolution and the Foundation of Ethics”, oleh William B. Provine, 1989, hlm. 253, 266.
w r
NASA, ESA, and the Hubble Heritage (STScl/AURA) -ESA/Hubble Collaboration
28. Science and Creationism—A View From the National Academy of Sciences, Edisi Kedua, ”Evidence Supporting Biological Evolution”, hlm. 14.
Apakah Alkitab akurat dari segi ilmu pengetahuan? Apakah yang diramalkannya menjadi kenyataan? Apa yang luar biasa dalam hal peredarannya? Untuk mengetahui jawabannya, tontonlah video berdurasi empat setengah menit Mengapa Kita Yakin Bahwa Isi Alkitab Itu Benar? di jw.org/id.
Anda dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan berikut:
APA YANG Sebenarnya ALKITAB AJARKAN?
˛
Mengapa kita mengalami penderitaan?
˛
Bagaimana membuat keluarga kita lebih bahagia?
˛
Bagaimana keadaan kita setelah kita mati? Buku 224 halaman berjudul Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan? menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dan banyak pertanyaan lainnya. Anda bisa download gratis bacaan ini di jw.org/id.
Benarkah kehidupan diciptakan, atau apakah Anda semata-mata dihasilkan oleh peristiwa-peristiwa yang acak dan tak terarah? Pertanyaan seperti ini memancing banyak perdebatan. Namun, jawabannya luar biasa penting. Brosur ini membahas pertanyaan seperti: ˛
Apakah planet kita dirancang untuk menopang kehidupan?
˛ Apa yang dapat kita pelajari dari berbagai rancangan yang nyata di alam? ˛
Apakah ajaran evolusi memiliki dasar yang kuat berupa fakta-fakta?
˛
Apakah sains telah membuktikan bahwa kisah penciptaan dalam Alkitab itu keliru?
s
lc-IN 161220
˛ Mengapa kepercayaan Anda tentang asal mula kehidupan sangatlah penting?