Bekerja Lebih Keras, Bekerja Lebih Cerdas
Untuk Menjaga Kesinambungan Pertumbuhan Kinerja Perusahaan WORK HARDER, WORK SMARTER To Maintain Sustainability of Growth in Corporate Performance
DAFTAR ISI Contents 1 2
5
Cover Story Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
49 Anak Perusahaan Subsidiary 50 Peristiwa Penting 2013 2013 Significant Event
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
52 Reasuradur Reinsurance 6
Laporan Komisaris Utama Report of The President Commissioner
53 Penghargaan Awards
14 Laporan Direktur Utama Report of The President Director 28 Pernyataan Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2013 Statement Regard To The 2013 Annual Report
56 Daftar Kantor Cabang List of Branch Offices.
59
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES MANAGEMENT
29
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
30 Informasi Umum General Insurance 32 Riwayat Singkat Perusahaan Company History In Brief 34 Visi, Misi dan Budaya Perusahaan Vision, Mission and Corporate Culture 36 Produk-Produk Products 40 Struktur Organisasi Organizational Structure: 42 Dewan Komisaris & Dewan Direksi Board of Commissioner & Board of Director 44 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
TEKNOLOGI INFORMASI
65
INFORMATION TECHNOLOGY
75
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALYSIS & MANAGEMENT DISCUSSION
TATA KELOLA 111 PENERAPAN PERUSAHAAN IMPLEMENTATION OF CORPORATE GOVERNANCE
STRATEGIS 183 RENCANA PERUSAHAAN CORPORATE STRATEGIC PLAN
JAWAB SOSIAL 213 TANGGUNG PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
46 Profil Direksi Board of Directors Profile. 48 Profil Penjabat Senior Profile Senior Manager
231 LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL REPORT
Cover Story:
Bekerja Lebih Keras, Bekerja Lebih Cerdas
Untuk Menjaga Kesinambungan Pertumbuhan Kinerja Perusahaan WORK HARDER, WORK SMARTER To Maintain Sustainability of Growth in Corporate Performance
Lima Landasan Nilai Untuk Terbang Lebih Tinggi The five cornerstone of Value To Fly Higher
Burung Bangau memberikan pelajaran keteladanan yang relevan dengan semangat transformasi budaya Askrindo yang telah dilakukan sejak tahun 2011. Askrindo mengukuhkan transformasinya melalui perubahan pada lima nilai dasar (dalam angka romawi disimbolkan huruf “V”) yang mendorong setiap insan dalam Perusahaan bersikap dan mengedepankan Integritas, Profesionalisme, Motivasi, Kerjasama dan Inovasi. Lima nilai dasar yang dicontohkan oleh cara terbang burung Bangau ini diyakini akan membawa Askrindo pada perubahan besar dalam menjaga bisnisnya tetap tumbuh dan berkesinambungan.
Stork provide exemplary lessons that are relevant with the spirit of cultural transformation of Askrindo that has been done since 2011. Askrindo confirmed its transformation through changes to the five basic values (symbolized in the Roman numeral "V") which encourages every company member for act and prioritizing Integrity , Professionalism , Motivation, Teamwork and Innovation. The five basic values exemplified by means fly Stork is believed to will bring Askrindo on to major changes in its the business to grow and sustainable.
Saat musim gugur di negara empat musim, burung bangau terbang secara
When the fall in countries with four seasons, storks fly in groups towards the
berkelompok kearah selatan menghindari musim dingin dengan membentuk formasi huruf “V”. Formasi unik ini membuat mereka mampu menempuh jarak terbang 71% lebih jauh dibandingkan terbang sendirian. Saat bangau terbang berkelompok, bangau paling depan mengepakkan sayap lebarlebar menembus dinding udara, sehingga memberikan daya dukung bagi
south to avoid winter with the formation of the letter "V". This unique formation makes them able to cover the distance to fly 71% farther than flying alone. When the storks fly in groups, the bird of very front flapping its wings wide open air through the air walls, so as to provide carrying capacity for birds the fly behind him.
burung yang terbang dibelakangnya. Formasi terbang yang menyerupai huruf “V” ini juga, menunjukkan
Formation flying which resembles the letter "V" also demonstrates cohesiveness,
kekompakan, kebersamaan, sikap saling mendukung dan menghargai, membuat tujuan menjadi lebih mudah dicapai. Formasi terbang tersebut memberikan kesempatan kepada bangau lainnya untuk menggantikan posisi pimpinan yang sedang mengalami kesulitan dan kelelahan. Sebuah bentuk dukungan nyata yang digerakkan oleh kesadaran bahwa pemimpin harus didukung, dihormati dan dipercaya. Saat terbang, Bangau mengeluarkan
solidarity, mutual support and respect, making the goal easier to achieve. This Formation flying is giving an opportunity the stork other to replace leaders who are experiencing difficulties and fatigue. A form of tangible support that is driven by the realization that a leader should be supported, respected and trusted. When flying, Stork clucking noises which illustrates that everyone in community of must be continue to provide the best sound or idea to support the process of change towards condition be better.
suara berkotek yang menggambarkan bahwa setiap orang dalam komunitas harus senantiasa memberikan suara atau gagasan yang terbaik untuk mendukung proses perubahan menuju kondisi yang lebih baik. Keteladanan tak hanya ditunjukkan saat anggota kelompok sedang berada dalam situasi dan keadaan yang baik. Saat salah satu anggotanya sakit, formasi terbang seketika dipecah dua, untuk memastikan bahwa Bangau yang sakit dikawal dan didampingi oleh kelompok yang akan selalu menjaganya, hingga pulih dan dapat terbang kembali.
An exemplary is not only shown when the group members are in a situation and good circumstances. When one of its members sick, formation flying immediately split in two, to ensure that an stork is sick escorted and was accompanied by a group that will always keep, until to recover and be able to fly again.
Melalui contoh dari sikap-sikap terpuji tersebut, Askrindo siap menjalankan bisnis dengan penuh integritas, menjunjung tinggi kejujuran, tanggungjawab dan konsisten memelihara etika. Insan Perusahaan senantiasa profesional
Through the example of these commendable attitudes that, Askrindo ready
menjaga tanggungjawab dan komitmen untuk meraih hasil terbaik, penuh motivasi dan inovasi serta senantiasa akan bekerja lebih keras, bekerja lebih cerdas, untuk menjaga kesinambungan pertumbuhan kinerja perusahaan.
and commitment to achieve the best results, full motivation and innovation and will work harder, work smarter, to maintain sustainability of growth in corporate performance.
to run business with full integrity, uphold honesty, responsibility and consistently nurture ethics. Company personnel will always professional maintain responsibility
IKHTISAR KEUANGAN ● FINANCIAL HIGHLIGHT (dalam Jutaan Rupiah/In Million Rupiah NO
URAIAN
1
Premi Bruto
2
Premi Reasuransi
3
Komisi Diterima (Komisi Reasuransi)
4
Komisi Dibayar (Direct + Indirect)
5
Premi Netto (1-2+3-4)
6
Klaim Bruto
7
2013
2012
2011
2010
1.565.593
777.676
597.339
357.158
55.851
12.783
43.292
22.585
24.790
13.344
13.105
6.997
119.159
63.310
37.009
26.991
2009
DESCRIPTION
310.027 Gross Premium 22.053 Reinsurance Premium 8.153 Reinsurance Commission 18.379 Commission (Direct + Indirect)
1.415.373
714.927
530.141
314.579
277.748 Nett Premium (1-2+3-4)
593.968
405.594
367.082
461.978
347.301 Gross Claim
Klaim Reasuransi
26.225
18.230
3.517
(4.126)
8
Klaim Netto (6-7)
567.743
387.365
363.566
466.105
9
Hasil Underwriting
372.176
217.648
159.276
(114.670)
(75.625) Underwriting Result
10
Hasil Investasi
278.945
201.994
125.572
78.410
131.147 Investment Income
11
Beban Usaha
260.062
204.493
177.559
142.621
136.783 Operating Expense
12
Laba Sebelum Pajak
403.140
250.798
138.959
(177.319)
(110.846) Earning Before Tax
13
Laba Setelah Pajak
350.717
254.497
131.559
(191.206)
(101.079) Earning After Tax
14
Laba (rugi) Komprehensif
350.717
254.497
67.032
(191.206)
(102.029) Comprehensive Income (Loss)
15
Investasi (Posisi)
5.292.825
4.105.807
2.857.719
1.993.570
1.263.082 Investment
16
Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan (PYBMP)
664.979
251.513
179.738
90.902
75.664 Unearned Premium
17
Estimasi Klaim Retensi Sendiri (EKRS)
289.931
237.708
135.647
146.692
135.731 Own Claim Retention
18
Cadangan Teknik
954.911
489.222
315.385
237.594
211.395 Technical Reserves
19
Hutang Klaim
28.706
26.167
100.520
19.360
11.829 Claim Liabilities
20
Modal Disetor
4.911.000
4.031.000
3.200.000
2.400.000
1.500.000 Paid Up Capital
21
Modal (Equity)
5.319.957
4.089.240
3.011.115
2.079.214
1.389.655 Capital (Equity)
22
Aset
6.522.225
4.733.161
3.503.966
2.471.962
1.668.710 Assets
23
Deviden
-
-
-
-
(9.786) Reinsurance Claim 357.087 Nett Claim (7-8)
-
RASIO - RASIO KEUANGAN (%)
Dividend FINANCIAL RATIOS (%)
24
Laba Sebelum Pajak / Premi Bruto (Profit Margin)
25,7
32,2
23,3
(49,6)
(35,8)
Earnings Before Tax/Gross Premium (Profit Margin)
25
Hasil Und /Premi Bruto (Und. Yield)
23,8
28,0
26,7
(32,1)
(24,4)
Und Result/Gross Premium (Und.Yield)
26
Komisi RA/ Premi RA
44,4
104,4
30,3
31,0
37,0
27
Premi RA / Premi Bruto
3,6
1,6
7,2
6,3
7,1
RA Premium / Gross Premium
28
Komisi / Premi Bruto
36,3
49,8
60,9
130,5
115,2
Commission / Gross Premium
37,9
52,2
61,5
129,3
112,0
5,3
4,9
4,4
3,9
10,4
538,1
796,6
687,1
775,8
565,8
16,6
26,3
29,7
39,9
44,1
1.059,4
991,5
872,2
573,2
RA Commission/ RA Premium
29
Klaim Bruto / Premi Bruto
30
Hasil Investasi / Total Investasi
31
Investasi / Cadangan Teknik + Hutang Klaim
32
Expense Ratio (B. Usaha/Prm.Bruto)
33
Risk Based Capital (RBC)
34
ROE ( Laba Setelah Pajak/ Rata-Rata Equity)
7,5
7,2
5,2
(11,0)
(7,3)
ROE (Earnings After Tax / Average Equity)
35
ROA ( Laba Sebelum Pajak/ Rata-Rata Assets)
7,2
6,1
4,7
(8,6)
(6,6)
ROA (Earning Before Tax / Average Assets)
36
Capital Productivity (Prm. Bruto/ Equity)
29,4
19,0
19,8
17,2
22,3
Capital Producitvity (Gross Premium / Equity)
37
Combined Ratio (Klaim Netto + B. Usaha/ Premi Netto)
58,5
82,8
102,1
193,5
177,8
2
Gross Claim / Gross Premium Investment Income / Total Investment Investment /Technical Reserves + Claim Liabilities Expense Ratio (Operating Expense / Gross Premium)
748,3 Risk Based Capital (RBC)
Combined Ratio (Nett Claim + Operating Expense/Nett Premium)
Gross Premium
Gross Claim
(dalam Jutaan Rupiah/ In Million Rupiah
(dalam Jutaan Rupiah/ In Million Rupiah
Assets
Operating Expense
(dalam Jutaan Rupiah/ In Million Rupiah
(dalam Jutaan Rupiah/ In Million Rupiah
Earning Before Tax
Earning After Tax (dalam Jutaan Rupiah/ In Million Rupiah
-
(dalam Jutaan Rupiah/ In Million Rupiah
Investment
Investment Income
(dalam Jutaan Rupiah/ In Million Rupiah
(dalam Jutaan Rupiah/ In Million Rupiah
3
LAPORAN MANAJEMEN
MANAGEMENT REPORT
LAPORAN KOMISARIS UTAMA ● REPORT OF THE PRESIDENT COMMISSIONER
6
Pemegang Saham yang sangat kami hormati,
Our most respected Shareholders,
Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh Salam Sejahtera bagi kita semua
Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh Peace be upon you
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadlirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, kekuatan, kesehatan dan kecerdasan, sehingga PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia dapat melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan selama tahun 2013 dengan baik. Kegiatan Perusahaan ditahun 2013 diarahkan pada peningkatan pertumbuhan pangsa pasar melalui peningkatan nilai dan manfaat perusahaan yang merupakan pelaksanaan tahun kelima dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2009 - 2013 dan sekaligus merupakan pelaksanaan tahun pertama RJPP 2013 - 2017.
In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful, who gives us guidance, strength, healthiness and intelligence, so that PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia has been able to well carry out the activities planned for the year 2013. The Company's activities in 2013, which is the implementation fifth year of the Long Term Plan Company (RJPP) in 2009-2013 and was also the first year of implementation of the 2013-2017 RJPP.
Sebelum kami menyampaikan pandangan dan penilaian atas pelaksanaan kegiatan Perusahaan di tahun 2013, perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada Pemegang Saham yang telah berkenan mengangkat 2 (dua) orang Anggota Komisaris pada akhir bulan Februari 2013, yaitu Saudara Dedy S Priatna dan Saudara Kondar Sinaga sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia Nomor: SK-161/ MBU-2013 tanggal 27 Februari 2013.
Before we present the views and assessment of the implementation of its activities in 2013, please allow us to thank the Shareholders who have deigned to appoint two (2) members of the Board of Commissioners at the end of February 2013: Mr. Dedy S. Priatna and Mr. Kondar Sinaga under the Decree Number: SK161/MBU/2013 dated February 27, 2013 of the State Minister of State Owned Enterprises in his capacity as the General Meeting of Shareholders of PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia.
Pada bulan September 2013, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia juga telah menerbitkan Surat Keputusan Nomor: SK-354 / MBU / 2013 tanggal 16 September 2013 tentang Pemberhentian Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Asuransi Kredit Indonesia, yaitu memberhentikan dengan hormat Saudara Didiet Sandjoto Pamungkas sebagai Direktur Teknik dan Operasional Perusahaan Perseroan (Persero) PT Asuransi Kredit Indonesia yang diangkat berdasar Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-199 / MBU / 2011 tanggal 15 Agustus 2011 dengan ucapan terima kasih.
In September 2013, the Minister of State Owned Enterprises (SOEs) as the General Meeting of Shareholders of PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia has also issued the decree number: SK - 354/MBU/2013 dated 16 September 2013 concerning Termination of Directors of PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia, to dismiss with respect and with appreciation Mr. Didiet Sandjoto Pamungkas as Director of Engineering and Operations of PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia who was previously appointed based on the Decree of the Minister of State Owned Enterprises No: KEP-199/MBU/2011 dated August 15, 2011.
7
Disamping itu pada bulan Nopember 2013, Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Asuransi Kredit Indonesia juga telah menerbitkan Surat Keputusan Nomor: SK-397 / MBU / 2013 tanggal 22 Nopember 2013 tentang Perubahan Nomenklatur dan Pengangkatan Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Kredit Indonesia, yaitu mengangkat Saudara Sabdono sebagai Direktur Perusahaan Perseroan (Persero) PT Asuransi Kredit Indonesia.
Besides, in November 2013, the Minister for State Owned Enterprises as the General Meeting of Shareholders of PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia has also issued a decree number: SK-397/MBU/2013 dated 22 November 2013 on Changes in Nomenclature and Appointment of Members of the Board of Directors of PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia, which appoint Mr. Sabdono as Director of PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia.
Dengan demikian, sejak bulan Nopember 2013, jumlah Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris telah kembali lengkap, yaitu 4 (empat) Anggota Direksi dan 4 (empat) Anggota Dewan Komisaris. Jumlah Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia yang lengkap ini sangat mendukung keberhasilan pencapaian kinerja Perusahaan tahun 2013. Kami bersyukur karena Perusahaan di tahun 2013 mencatat hasil kinerja yang sangat membanggakan. Berbagai target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2013 terlampaui, Key Performance Indicator (KPI) Direksi dan Dewan Komisaris juga mencapai 100%.
Thus, since November 2013, the number of Members of the Board of Directors and Members of the Board of Commissioners of PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia, is back to four (4) members of the Board of Directors and four (4) members of the Board of Commissioners. The number of members of Board of Directors and the Board of Commissioners has strongly supports the successful achievement of the Company's performance in 2013. We are grateful that the Company in the year 2013 has recorded encouraging performance. Various targets in the Work Plan and Budget (RKAP) in 2013 were exceeded, Key Performance Indicator (KPI) of the BOC also reached 100%.
Pemegang Saham yang sangat kami hormati, Memperhatikan pelaksanaan kegiatan selama tahun 2013, perkenankan kami Dewan Komisaris menyatakan bahwa secara umum Direksi beserta seluruh jajarannya di PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia telah melaksanakan RKAP Tahun 2013 dengan baik dan membanggakan. Direksi telah melaksanakan dengan serius dan sungguh-sungguh berbagai komitmen yang telah dibahas dan ditetapkan bersama sejak Penyusunan RKAP Tahun 2013, yaitu pada awal Triwulan IV Tahun 2012.
Our most respected Shareholders, Seeing the implementation of activities during the year 2013, let us, the Board of Commissioner, stated in general that the Board of Directors and all the staff of the PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia has been well and proudly implementing the RKAP for the year 2013. All of Directors have carried out seriously and earnestly the various commitments they have discussed and set together since the preparation of the RKAP in 2013.
Pada saat tersebut Direksi dan Dewan Komisaris seluruhnya telah sepakat dan berkomitmen penuh untuk terus melakukan perubahan dan perbaikan untuk mewujudkan “Askrindo Bersih“. Bermodalkan komitmen kuat dari seluruh jajaran manajemen puncak, serta dedikasi yang tinggi dari para karyawan Perusahaan diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan memperoleh keuntungan sesuai target yang telah ditetapkan dalam RKAP Tahun 2013 sehingga kerugian Perusahaan selama beberapa tahun terakhir tidak terjadi lagi.
At that time all members of the Board of Directors and Board of Commissioners, have agreed and are committed to continue to make changes and improvements to realize "Clean Askrindo". Based on the strong commitment from all levels of top management, as well as the dedication of the employees of the Company it was expected to improve performance and to make profit according to the targets set out in the RKAP in 2013 so that the Company’s losses over the last few years, will not happen again.
8
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan secara periodik dan teratur, Direksi dan Dewan Komisaris berkomitmen untuk meningkatkan pengendalian secara efektif di Bidang Underwriting, termasuk melakukan penyesuaian atas perhitungan Pembentukan Cadangan atas Premi Yang Belum Menjadi Pendapatan (Premi YBMP) berdasar atas ketentuan yang berlaku seperti IFRS, PSAK 62, Peraturan Menteri Keuangan, Peraturan Bapepam-LK, dan bahkan Hasil Evaluasi dari Aktuaria, serta pengendalian atas Piutang Underwriting.
Based on the identification of problems that have been conducted periodically and regularly, the Board of Directors and Board of Commissioners are committed to increasing the effective control in the field of underwriting, including adjustment in calculation of allowance for un-earned premium (Premi YBMP) based on the applicable regulations such as IFRS, PSAK No. 62, Regulation of the Minister of Finance, Bapepam - LK, and even the Actuarial Evaluation, and control over underwriting receivables.
Peningkatan Pengendalian juga dilakukan pada Beban Underwriting terutama yang terkait dengan Beban Klaim (Claim Ratio) termasuk Pembentukan Cadangan Klaim yang realistik atas dasar perhitungan secara cermat dan sesuai ketentuan yang berlaku seperti disebutkan di atas. Direksi juga terus berupaya untuk menekan angka Claim Ratio, melaksanakan Investasi yang tetap aman dan terus menghasilkan, Beban Usaha yang efisien, dan Recoveries maupun penarikan kembali Investasi Bermasalah, serta mengendalikan Anak Perusahaan secara efektif sehingga dapat terus memberikan kontribusi positif pada Induk Perusahaan sehingga tidak menjadi beban Perusahaaan.
Increased control is also performed on Underwriting Expenses primarily related to claims expense (Claim Ratio) including setting up realistic allowance for claims on the basis of a careful calculation and according to the applicable regulations. Directors also continually strive to reduce the number of Claim Ratio, making safe investment which generate continues income, keep efficient operating expenses and recoveries of troubled investments, as well as effective control over subsidiaries so that they can continue to make positive contributions to the parent company, not to become burden on the company.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, segenap komitmen tersebut telah dapat direalisasikan dengan baik dan memberikan hasil yang membanggakan. Dalam Laporan Tahunan 2013 yang didasarkan pada Laporan Keuangan (Audited) yang telah diselesaikan oleh Auditor Independen, dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2013. Untuk melengkapi data dan informasi, laporan tersebut juga dilengkapi Laporan Kegiatan yang telah dilaksanakan Perusahaan selama tahun 2013.
All praises and thanks be to Allah, the Lord of the Universe, all these commitments have been realized properly and provided encouraging results. In the Annual Report for the year 2013, which are based on the Financial Statements, audited the Independent Auditor, it can be concluded that the activities were carried out in accordance with that specified in the Work Plan and Budget (RKAP) in 2013. To complete data and information, the report also features activities that have been implemented by the Company over the year 2013.
Sampai dengan akhir tahun 2013, Perusahaan diarahkan pada peningkatan pertumbuhan pangsa pasar melalui peningkatan nilai dan manfaat perusahaan bagi pelanggan yang diimbangi dengan Program Pembenahan Internal termasuk pembenahan Lingkungan Pengendalian (Control Environment) untuk menuju “ Askrindo Bersih.”
Towards the end of 2013, the Company was directed at increasing market share growth through increased value and benefits for enterprise customers balanced with a program for revamping the control environment to go to "Clean Askrindo”.
9
Dewan Komisaris menilai arah Perusahaan tersebut telah dilaksanakan oleh manajemen dan seluruh jajaran PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia secara efektif dan berkelanjutan yang didukung dengan komitmen dan disiplin yang tinggi. Sebagai hasilnya, Perusahaan secara umum dapat mencapai seluruh program dan kegiatan yang dituangkan dalam RKAP dan bahkan dapat melampauinya. Dewan Komisaris menilai bahwa hal yang sama juga dapat dicapai oleh Perusahaan Anak, sehingga Perusahaan Anak dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan Pendapatan PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia Tahun 2013.
Board of Commissioners is in the opinion that the direction of the Company has been carried out effectively and sustainably by the management and the whole manpower of PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia, supported by the commitment and discipline. As a result, the Company is generally able to achieve all its programs and activities as outlined in the RKAP and can even go beyond. Board of Commissioners considered that the same thing can also be achieved by Subsidiaries, so that they can make a positive contribution in improving the income of PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia for the year 2013.
Khusus terkait kegiatan Perusahaan dalam Penjaminan KUR, sampai dengan akhir tahun 2013, Pemerintah RI masih memiliki komitmen yang tinggi untuk meningkatkan perkembangan UMKM. Hal ini ditandai dengan telah diberikannya kembali Dana Penyertaan Modal Negara (PMN) pada akhir bulan Desember 2013 sebesar Rp880 miliar.
Specifically related to the Company’s activities in KUR - guarantee, until the end of 2013, the Government of Indonesia still has a strong commitment to enhancing the development of SMEs. It is characterized by already giving additional State Capital Investment Fund (PMN) at the end of December 2013 amounted to Rp880 billion.
Penyerahan PMN ini dilengkapi ketentuan – ketentuan atas Lembaga Penjaminan Kredit sebagai bagian dari kerangka Kebijakan Pemberdayaan UMKM sebagaimana tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 tanggal 8 Juni 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
The PMN transfer is completed with provisions applicable for Credit Insurance Agencies as part of a framework of policies to support SMEs as stated in Presidential Decree No. 6 of 2007, dated June 8, 2007 on the Acceleration of Real Sector Development and Empowerment of Micro, Small, and Medium Enterprises.
Untuk memastikan pelaksanaan program berlangsung secara optimal, Dewan Komisaris mengawasi dengan ketat seluruh proses pelaksanaannya. Terkait hal ini, Dewan Komisaris menyimpulkan bahwa Perusahaan telah melaksanakan kegiatannya secara sungguh-sungguh disertai perbaikan pelayanan kepada kalangan Perbankan Penyalur KUR antara lain dengan mengadakaan hubungan korespondensi bisnis dan aktif menyelenggarakan pertemuan-pertemuan dengan bank untuk menyelesaikan hambatan-hambatan yang bersifat teknis.
To ensure optimal implementation of the program, the Board closely monitors the whole process of its implementation. Related to this, the Board concluded that the Company has been carrying out its activities in earnest with some improvement in services to the KUR distribution banking institutions, among others with business correspondence and actively organizing meetings with the bank to resolve the constraints of technical nature.
Melalui berbagai cara yang ditempuh Perusahaan, Plafon Penjaminan KUR Tahun 2013 meningkat cukup signifikan dari Plafon Kredit yang dijamin pada tahun 2012. Pendapatan Imbal Jasa Penjaminan tahun 2013 meningkat 81,97% dari Pendapatan Imbal Jasa Penjaminan Tahun 2012, sedangkan Loss Ratio menunjukkan adanya penurunan yang cukup materiil yaitu dari 56,1% di tahun 2012 menjadi 40,5% di tahun 2013.
Through a variety of ways in made by the Company, KURguarantee ceiling in 2013 increased significantly as compared to that in 2012. Guarantee Services Revenue in 2013 increased by 81.97% of that in 2012, while the Loss Ratio indicates a material decrease, i.e. from 56.1% in 2012 to 40.5% in 2013.
Berdasarkan Laporan Keuangan yang telah diaudit, terlihat bahwa realisasi kinerja Perusahaan secara keseluruhan dapat tercapai dengan realisasi perolehan Laba sebelum Pajak
Based on the audited financial statements, it appears that the realization of the Company's overall performance was achieved with the realized Profit before Tax (consolidated) amounting
10
(Konsolidasi) sebesar Rp411.835 juta atau 117,56% dari target dalam RKAP (Rp350.306 juta), dan realisasi Laba setelah Pajak (Konsolidasi) sebesar Rp350.716 juta. Peningkatan kinerja dan keuangan Perusahaan dalam tahun 2013 tersebut terutama terjadi pada Usaha Non KUR, yaitu Laba sebelum Pajak tahun 2013 sebesar Rp284.615 juta atau 281,77% dari Laba sebelum Pajak Non KUR Tahun 2012 (Rp101.008 juta). Sedangkan untuk Usaha KUR Tahun 2013 memperoleh Laba sebelum Pajak sebesar Rp118.524 juta atau hanya mencapai 83,46% dari Laba sebelum Pajak KUR Tahun 2012 (Rp142.008 juta).
to Rp411,835 million or 117.56% of the target in the RKAP (Rp350,306 million), and the realized Profit after Tax (consolidated) amounting to Rp350,716 million. Improvement in work and financial performance of the Company in the year 2013 occurred mainly in Non-KUR businesses, i.e. profit before tax in 2013 amounted to Rp284,615 million or 281.77% from KUR Non Profit before Tax for the year 2012 (USD101,008 million). As for the KUR business in 2013, gained Profit before Tax was Rp118,524 million or only 83.46% of KUR profit before tax for the year 2012 (Rp142,008 million).
Hal –hal tersebut antara lain disebabkan adanya penyesuaian Cadangan atas Premi Yang Belum Menjadi Pendapatan (Premi YBMP) berdasar ketentuan yang berlaku seperti IFRS, PSAK 62, Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor: 53 / PMK.010 / 2012 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, dan Peraturan BapepamLK Nomor: PER-09 / BL / 2012 tentang Pedoman Pembentukan Cadangan Teknis bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, serta Hasil Evaluasi Independen dari Aktuaria. Rendahnya jumlah Laba sebelum Pajak untuk Usaha KUR juga disebabkan adanya Pembentukan Cadangan Klaim yang cukup memadai serta adanya defisit dari Co- Guarantie dengan Perum Jamkrindo sebesar Rp77,75 miliar.
These things, among others, were due to adjustments in allowance for un-earned premium (Premi YBMP) based on applicable regulations such as IFRS, PSAK 62, and the Decree of the Minister of Finance No.: 53/PMK.010/2012 on Financial Healthiness of Insurance and Reinsurance Companies, and Bapepam-LK Regulation No. PER - 09/BL/2012 on Guidelines for Establishment of Technical Reserves for Insurance and Reinsurance Companies, as well as the results of the Independent Actuary Evaluation. The low amount of profit before tax for KUR-business also caused by adequate allowance for claims and the loss due to the CoGuarantee arrangement with Jamkrindo of Rp77.75 billion.
Peningkatan kinerja perusahaan tersebut dipengaruhi naiknya Pendapatan Underwriting, berkurangnya Claim Ratio, meningkatnya Hasil Investasi (termasuk meningkatnya Laba Anak Perusahaan), terkendalinya Beban Usaha secara efektif, meningkatnya Pendapatan Recoveries dalam jumlah yang signifikan, serta adanya pengembalian dari Investasi Bermasalah. Hal lain yang dapat meningkatkan Pendapatan atas kegiatan KUR adalah adanya penambahan Dana PMN pada akhir tahun 2013 sebesar Rp880 miliar sehingga dapat memberikan tambahan hasil Investasi yang cukup signifikan.
Improved performance of the Company's revenue is affected by increase in underwriting revenue, reduced claim ratio, increase in investment income (including the increase in profit of Subsidiaries), effectively controlled operating expenses, increase in significant amount of recoveries income, as well as the recovery of troubled investments. Other things which increase in revenue of KUR-activity is the addition of PMN Fund at the end of 2013 amounted to Rp880 billion.
Di bidang keuangan, Dewan Komisaris memberikan apresiasi atas selesainya audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2013 oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Soejatna, Mulyana & Rekan dengan opini WAJAR TANPA PENGECUALIAN dalam waktu yang sesuai dengan yang direncanakan. Dewan Komisaris juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada Direksi dan seluruh jajaran perusahaan karena Tingkat Kesehatan Perusahaan berdasarkan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-04/MBU/2011 tanggal 19 Agustus 2011 tentang Tingkat Kesehatan Perusahaan Badan Usaha Milik Negara menunjukkan nilai atau skor sebesar: 97,22 dengan Predikat “AAA“ atau dengan kategori “ SEHAT“.
In finance, the Board of Commissioners appreciates the completion of the audited Financial Statements Financial for the year 2013 by the Public Accountant (KAP) Soejatna, Mulyana & Partners with UNQUALIFIED OPINION, which was completed in time as planned. The Board also gave high appreciation to the Board of Directors and the whole range of the Company as the Company Soundness under the Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No.: PER-04/MBU/2011 dated August 19, 2011 on the Company Soundness of State Owned Enterprises shows the value or score of: 97.22 with "AAA" predicate category or “HEALTHY".
11
Selain hal tersebut, perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas sesuai ketentuan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor: 424 / KMK.06 / 2003 menunjukkan bahwa Tingkat Solvabilitas per 31 Desember 2013 sebesar 2,569% dan Likuiditas 492% atau berada di atas ketentuan minimal sebesar 120%. Di sisi lain, ROA mencapai 7,2% dan ROE 7,5%. Dengan hasil-hasil tersebut maka Key Performance Indicator (KPI) Tahun 2013 untuk Dewan Direksi mencapai 100%.
In addition to this, the calculation of Solvency Level Limit pursuant to the Decree of the Minister of Finance No.: 424/ KMK.06/2003 showed that the rate of Solvency per December 31, 2013 amounted to 2.569% and 492% Liquidity or above the minimum requirement of 120%. On the other hand, ROA and ROE were 7.2% to 7.5%. With those results, the Key Performance Indicator (KPI) of the Board of Directors in 2013 reached 100%.
Untuk memperkuat upaya efektivitas pengendalian, secara simultan Direksi dan Dewan Komisaris juga berkomitmen untuk mengimplementasikan: 1. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam mengelola kegiatan perusahaan. 2. Kebijakan Manajemen Risiko dan Mitigasinya, sehingga kemungkinan terjadinya risiko perusahaan dapat diminimalisir. 3. Sistem Pengendalian Intern (Internal Control System) untuk mengamankan Aset Perusahaan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas usaha, Laporan Keuangan disusun secara layak, dan pelaksanaan kegiatan perusahaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4. Melanjutkan Transformasi Budaya Perusahaan sehingga tercipta Lingkungan Pengendalian yang efektif dan didukung dengan SDM yang profesional, berintegritas, beretika, berkomitmen, berdisiplin tinggi, mampu berkoordinasi dan bersinergi serta ikhlas dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. 5. Menyesuaikan organisasi yang mampu untuk menjawab kepentingan pasar dan stakeholders. 6. Melengkapi dan memutakhirkan SOP (Standard Operating Procedure) sehingga dapat mendukung upaya optimalisasi pendapatan perusahaan. 7. Memperluas dan meningkatkan kerjasama dengan Mitra Usaha termasuk Bank-bank Penyalur KUR serta Instansi terkait lainnya seperti Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BUMN Lain, Penegak Hukum, Pemerintah Daerah, Bank Pembangunan Daerah, Agen, dan sebagainya. 8. Meningkatkan Teknologi Informasi dengan Sistem Komputer berbasis Web. 9. Menerapkan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) secara berkelanjutan 10. Meningkatkan sinergi dengan BUMN lainnya untuk Optimalisasi Pendapatan dan meminimalkan risiko bisnis. 11. Melakukan pengendalian secara efektif terhadap operasioal Anak Perusahaan sehingga dapat memberikan kontribusi maksimal kepada Perusahaan. 12. Direksi dan seluruh jajarannya serta Dewan Komisaris harus berkomitmen menuju ”Askrindo Bersih”.
To strengthen the effectiveness of controls, the Directors and Board of Commissioners are also committed to implement: 1. The principles of Good Corporate Governance (GCG) in managing the Company. 2. Risk Management Policy and related mitigation, so that possibilities of the Company’s risk can be minimized. 3. Internal Control System to secure company assets, increasing the efficiency and effectiveness of business, properly prepared financial statements, and implementation of the Company's activities conducted in accordance with applicable regulations. 4. Continuing transformation of corporate culture so as to create an effective control environment supported by integrity, ethical, committed, disciplined professional human resources, able to coordinate and synergize and sincere in carrying out its duties and functions. 5. Adjusting organization to be able to address the needs of the market and stakeholders. 6. Completing and updating SOP (Standard Operating Procedure) in order to support the Company's efforts to optimize revenue. 7. Expanding and improving cooperation with business partners including banks and KUR-Distributors, other relevant agencies such as the Ministry of Finance, the Financial Services Authority (OJK), other SOEs, law enforcement agences, local governments, regional development banks, agents, and so on. 8. Improving Information Technology with web-based Computer Systems. 9. Applying Superior Performance Assessment Criteria (KPKU) on an ongoing basis. 10. Increasing synergies with other state owned enterprises and minimize business risk. 11. Conducting effective control over subsidiaries operations so as to give maximum contribution to the Company. 12. The Board of Directors and all the staff and the Board of Commissioners committed to working towards "Clean Askrindo".
12
Pemegang Saham yang sangat kami hormati, Pada kesempatan ini tidak lupa Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada Pemegang Saham, Direksi dan seluruh jajaran Perusahaan atas tercapainya Target Kinerja dan Keuangan Perusahaan Tahun 2013 seperti yang telah dituangkan pada RKAP Tahun 2013.
Our most respected Shareholders, On this occasion the Board of Commissioners did not forget to thank the Shareholders, the Company's Board of Directors and all levels of management for the achievement of the targeted Performance and Corporate Financial for the year 2013 as set forth in the 2013 RKAP .
Lebih lanjut untuk RKAP Tahun 2014, Perusahaan telah ditargetkan untuk memperoleh Laba sebelum Pajak sebesar Rp771,97 miliar. Dewan Direksi telah berkomitmen untuk mencapainya dan Dewan Komisaris juga tetap berkomitmen untuk mengawalnya secara efektif. Dengan Ridlo Allah SWT mudah-mudahan target tersebut dapat dicapai, apalagi pada awal tahun 2014 Kementerian Badan Usaha Milik Negara telah menyetujui Akuisisi PT Usayasa Utama sesuai surat Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Asuransi Kredit Indonesia Nomor: S-29 / MBU / 2014 tanggal 28 Januari 2014.
Further, in RKAP for the year 2014, the Company has targeted to earn income before tax of Rp771.97 billion. The Board of Directors has committed to achieve that and Board of Commissioners also remain committed to guide them effectively. With Allah will, hopefully these targets can be achieved, especially at the beginning of 2014 the Ministry of State-Owned Enterprises has approved acquisition of PT First Usayasa as is stated in the letter of the Minister of State Owned Enterprises in his capacity as the General Meeting of Shareholders of PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia Number: S -29/MBU/2014 dated January 28, 2014.
Demikian kami sampaikan, atas masukan, petunjuk, dan pengarahan dari Pemegang Saham kepada Dewan Komisaris PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia untuk menjalankan efektivitas tugas pengawasan pada perusahaaan dalam tahun 2013, kami haturkan terima kasih.
Lastly, we appreciate the Shareholders for the input, guidance, and direction to the Board of Commissioners of PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia in performing our duties to run stewardship of the Company.
SURADJI Komisaris Utama President Commissioner
13
Laporan Direktur Utama ● Report of the President Director
14
Komitmen bersama seluruh jajaran manajemen dan karyawan PT Askrindo (Persero) untuk Bekerja Lebih Keras dan Bekerja Lebih Cerdas Untuk Menjaga Kesinambungan Pertumbuhan Perusahaan telah mengantar Perseroan meraih Laba Sebelum Pajak sebesar Rp403,14 miliar di tahun 2013 serta mengembalikan posisi Perseroan sebagai pelopor di bidang Asuransi Kredit di Indonesia. The commitment of all levels of management and employees of PT Askrindo (Persero) to work harder and to work smarter to maintain continuity of the Company’s growth has led the Company to earned a profit before tax of Rp403.14 billion in the year 2013 and to restore its position as a pioneer in credit insurance in Indonesia Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang kami hormati,
Dear Shareholders and all stakeholders,
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan petunjuk-Nya, kami dapat melewati tahun 2013 dengan baik. Kami bersyukur karena berbagai upaya pengelolaan usaha Perseroan telah menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan tahun 2012. Dalam kesempatan ini perkenankan pula kami atas nama jajaran Direksi yang telah bertugas sejak pertengahan Agustus tahun 2011 menyampaikan laporan pertumbuhan kinerja Perseroan selama tahun 2013.
Praise God Almighty, for His Grace and Guidance, we can pass well the year 2013. We are grateful for the efforts of the management of the Company have shown better results than it was in 2012. Allow me also to take this opportunity, on behalf of the Board of Directors who has served since mid-August 2011, to submit a report on growth of performance of the Company in the year 2013.
Analisa Ekonomi
Economic Analysis
Mengacu kepada Laporan Perekonomian Indonesia tahun 2013 yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, bahwa kinerja perekonomian global di tahun 2013 berlangsung tidak sesuai harapan dan melemah dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi global menurun dari 3,1% menjadi 3,0%, harga komoditas terus terkoreksi dan menunjukkan tren penurunan ditengah meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan. Kondisi tersebut dipengaruhi pergeseran siklus dan tatanan ekonomi global yang terjadi di sepanjang tahun 2013.
Referring to the Indonesian Economic Report for the year 2013, published by Bank Indonesia, the performance of the global economy in 2013 did not take place as expected and was lower than that in previous year. Global economic growth declined from 3.1% to 3.0%, and correction in commodity prices keeps on to show a downward trend amid increased uncertainty in the financial markets. These conditions were influenced by the shift in economic cycle and in the global economic order during the year 2013.
Tantangan tersebut tidak ringan mengingat pergeseran siklus terjadi di tiga area berbeda namun saling terkait satu sama lain. Pergeseran pertama ialah beralihnya lansekap ekonomi dunia yang ditandai meningkatnya pertumbuhan
The challenge is not easy given the shift in cycle occurs in three distinct but one another interrelated areas. The first shift is the shift of world economic landscape marked by increase in growth in advanced economies and the slowdown of economic growth
15
ekonomi negara maju dan menurunnya pertumbuhan ekonomi negara berkembang. Pergeseran kedua terkait berlanjutnya tren penurunan harga komoditas dunia dan pergeseran terakhir ditandai dengan beralihnya arus modal dunia yang dipengaruhi berakhirnya era kebijakan moneter longgar di AS. Terjadinya pelemahan ekonomi di zona Eropa di tahun 2013 juga ikut berdampak pada pelemahan ekonomi dunia dan kawasan Asia-Pasifik termasuk Indonesia.
of developing countries. The second shift related to the continuing downward trend in world commodity prices and the last shift was marked by the shift of global capital flows which are influenced by the end of the era of loose monetary policy in the U.S. Economic slowdown in the Europian zone in 2013 also have an impact on the global and the Asia-Pacific region economic downturn, including Indonesia.
Di sisi lain, Pemerintah Indonesia terus mengupayakan agar pertumbuhan ekonomi nasional dapat tumbuh lebih berkualitas, lebih merata dan mampu menyerap tenaga kerja lebih besar secara nasional. Upaya-upaya Pemerintah ditengah pelemahan ekonomi dunia ditahun 2013 diharapkan mampu mengurangi pengangguran dan angka kemiskinan secara signifikan. Melalui berbagai yang dilakukan secara terintegrasi tersebut, di akhir tahun 2013 angka pertumbuhan ekonomi nasional tercatat sebesar 5,9% atau lebih rendah dari target 6,3%.
On the other hand, the Indonesian government continues to strive for better quality growth in the national economy, more equitable and able to absorb a larger workforce nationally. The Government efforts amid the global economic downturn in 2013 is expected to reduce unemployment and poverty significantly. Through the various integrated efforts, at the end of 2013 the national economic growth rate stood at 5.9%, down from a target of 6.3%.
Dalam kondisi perekonomian global yang kurang kondusif tersebut, Indonesia masih mengandalkan konsumsi dalam negeri dan investasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya di tahun 2013 mengingat kontribusi ekspor belum dapat diandalkan sepenuhnya. Pertumbuhan positif di kegiatan kegiatan ekspor Indonesia tahun 2013 belum cukup kuat menopang akibat yang ditimbulkan perlemahan ekonomi global.
In a less favorable global economic conditions, Indonesia still rely on domestic consumption and investment to boost economic growth in 2013 given the contribution of exports has not been fully reliable. Positive growth in the activities of Indonesian exports in 2013 has not been strong enough to support the impact of global economic weakness.
Disisi lain meningkatnya inflasi hingga kisaran 8,4% atau jauh melampaui target pemerintah dan Bank Indonesia sebesar 7,2%, serta pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika yang ditutup pada kurs tengah Rp12.189 telah melemahnya daya beli masyarakat dan mempengaruhi perlambatan konsumsi rumah tangga serta investasi nonbangunan.
On the other hand the increase in inflation of about 8.4%, far exceeding the target of the Government and Bank Indonesia of 7.2%, and the weakening of the rupiah exchange rate against the U.S. dollar, closed at the middle rate of Rp12,189 and the weakening purchasing power of the community led to slowdown household consumption and non-construction investment.
Pelemahan nilai tukar Rupiah di akhir tahun 2013 antara lain disebabkan masa jatuh tempo pembayaran utang luar negeri dan kenaikan suku bunga pada akhir tahun yang mendorong peningkatan kebutuhan Dollar AS. Tingginya kebutuhan Dollar AS tersebut telah membuat nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS kembali melemah meskipun Bank Indonesia telah menerbitkan berbagai instrumen untuk menjaga kekuatan Rupiah.
The weakening rupiah at the end of 2013, partly due to the maturity of foreign debt repayment and incresse in interest rate by the end of the year, drive an increased need for the U.S. Dollar. The high demand for the U.S. dollar has made the value of the rupiah against the U.S. dollar to weaken despite the effort of Bank Indonesia which has issued a variety of instruments to maintain the strength of the rupiah.
16
Mengantisipasi kondisi tersebut Bank Indonesia melakukan pengendalian penyaluran kredit perbankan, salah satunya dengan menyarankan Bank lebih cermat dalam melakukan kegiatan bisnisnya dengan memperhatikan fluktuasi kondisi perekonomian global sehingga Bank dapat memperkecil risiko dalam kegiatan bisnisnya. Secara industri, perbankan telah merespons kondisi tersebut yang tercermin dari perlambatan pertumbuhan kredit, meskipun pada beberapa sektor masih terdapat penyaluran kredit yang relatif tinggi. Dengan kondisi tersebut kegiatan penyaluran kredit perbankan secara nasional rata-rata tumbuh pada kisaran 21 s.d. 22%. Tingkat bunga simpanan sejak awal tahun hingga Mei 2013 relatif stabil pada 5,75%, namun seiring upaya pemerintah untuk meredam laju inflasi, terjadi peningkatan suku bunga pinjaman (BI Rate) di akhir tahun 2013 hingga mencapai 7,5%.
Bank Indonesia, in anticipation to these conditions, has issued a number of regulations over bank lending, one of which is by suggesting lending banks to be more careful in conducting their business activities by taking into account fluctuations in the global economy so that those banks can reduce their risks in their business activities. In industry, banks have responded to these conditions is reflected in the slowdown in credit growth, although in some sectors are still relatively high lending. Under these conditions lending activities of national banks grew by the average of 21 to 22%. Interest rate on deposits since the beginning of the year up to May 2013 was relatively stable at 5.75%, but as the Government attempts to reduce the rate of inflation, the loan interest rate (BI Rate) at the end of 2013 increased to reach 7.5%.
Kinerja Tahun 2013
The Company Performance in 2013
Upaya Perusahaan untuk fokus pada pengelolaan yang prudent telah dicapai dan sesuai dengan visinya dengan tetap menjalankan usaha perasuransian dan penjaminan KUR.
The Company efforts to focus on prudent management was achieved and in accordance with its vision while keeps on running the insurance business and KUR.
Tahun 2013 merupakan pelaksanaan tahun kelima dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) tahun 2009-2013 yang sekaligus merupakan pelaksanaan tahun pertama RJPP 2013-2017. Tahapan strategis yang dicanangkan di tahun 2013 merupakan kelanjutan tahapan strategis yang dilaksanakan sebelumnya, yakni perusahaan akan diarahkan untuk memperoleh pertumbuhan yang fokus pada pengembangan pasar melalui peningkatan nilai dan manfaat bagi pelanggan. Disamping itu, perusahaan juga akan tetap melaksanakan program Pemerintah sesuai Inpres No. 6 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Keuangan No. 135/ KMK.05/2008 tanggal 24 September 2008 tentang Fasilitas Penjaminan KUR.
The year 2013 is the fifth year of the implementation of the Company’s Long Term Plan (RJPP) of the years 2009-2013 which was also the first year of implementation of RJPP for the years 2013-2017. Strategic stages launched in 2013 is a continuation of previously implemented strategic stages, where the Company will be directed to achieve growth by focusing on market development through increased value and benefits for customers. In addition, the Company will also continue to implement the Government program in accordance with the Inpres No.6 of 2007 and the Regulation of the Minister of Finance No.135/ KMK.05/2008 dated 24 September 2008 concerning KUR Guarantee Facility.
Secara umum seluruh rencana kerja dapat dilaksanakan bersamaan dengan upaya Perusahaan melanjutkan transformasi nilai-nilai budaya kerja perusahaan, implementasi GCG, Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU), manajemen risiko, sistem pengendalian internal, pemutahiran seluruh standard operation procedure (SOP) baik bidang operasional maupun pendukung, penyesuaian struktur organisasi perusahaan yang lebih fleksibel sesuai dengan tuntutan pasar, menjalin dan memperluas kerjasama bisnis,
In general, the entire work plans were successfully implemented in conjunction with the Company's continuing efforts to transform the values of the company's work culture, implementing GCG, Superior Performance Assessment Criteria (KPKU), risk management, internal control systems, updating the entire standard operation procedure (SOP) for both field operations and supporting operations, adjusting the Company organizational structure to be more flexible in accordance with market demands, establishing and expanding business cooperation, completing
17
menyelesaikan pembangunan sistem TI yang terintegrasi berbasis web, peningkatan kompetensi SDM, memperluas jejaring usaha dengan membuka kantor unit pelayanan yang dinilai strategis dan potensial yaitu : Sukabumi, Magelang, Pati, Tasikmalaya dan Kisaran, serta peningkatan status Kantor Cabang Semarang menjadi kelas 1 dan Kantor Unit Pelayanan (KUP) Yogyakarta menjadi kantor cabang kelas 3.
the construction of an integrated web based IT systems, enhancing HR competencies, expanding the business network by opening service unit offices which are considered strategic and potential such as at: Sukabumi, Magelang, Pati, Tasikmalaya and Kisaran, as well as improving the status of Semarang branch office into class 1 and Yogyakarta unit office to become class 3 branch office.
Dalam upaya pencapaian kinerja operasional di tahun 2013 perusahaan telah melakukan kebijakan antara lain : mengevaluasi bisnis yang berisiko tinggi (asuransi kredit menengah dan KBG automatic cover), menerapkan pelayanan sesuai Service Level Agreement (SLA), menyempurnakan fitur/ skim produk, meningkatkan portofolio reasuransi incoming dan outgoing baik treaty maupun fakultatif, serta melanjutkan penerapan manajemen risiko sampai pada tingkat transaksional.
In an effort to achieve operational performance in 2013 the Company has made a number of policies which include: evaluating high-risk business (medium credit insurance cover and automatic BECs), providing services in consistent with Service Level Agreement (SLA), enhancing products features/ skim, increasing incoming and outgoing reinsurance portfolio, both treaty and facultative, as well as continuing application of risk management up to transactional level.
Kinerja bidang unit pendukung meliputi : melanjutkan pemberdayaan sekretaris perusahaan sebagai corporate communicator untuk meningkatkan citra positif perusahaan, meningkatkan kinerja unit kerja Hukum & Pemulihan Aset untuk menyelesaikan dan mengupayakan penarikan dana atas aset bermasalah termasuk investasi bermasalah, serta meningkatkan peran unit kerja manajemen risiko. Disamping itu Perusahaan juga tengah melakukan pengembangan lebih lanjut atas implementasi manajemen risiko korporasi, satuan pengawasan intern, peningkatan penerapan GCG, Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pengelolaan perusahaan.
Supporting units performance includes: continuing empowerment of corporate secretary as corporate communicator to enhance the positive image of the Company, improving the work performance of the Law & Asset Recovery unit to attempt withdrawal of troubled assets including troubled investments, as well as enhancing the role of risk management units. Apart from those, the Company also is conducting a further development in the implementation of corporate risk management, internal control units, enhancement of GCG implementation, Superior Performance Assessment Criteria (KPKU), through improvement in the quality of management of the Company.
Tahun 2013, merupakan akhir dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) periode 2009-2013. Namun dengan memperhatikan tuntutan perkembangan bisnis dan aspirasi internal perusahaan yang berkembang serta kesesuaian lingkup kegiatan perusahaan, maka Direksi didukung oleh Dewan Komisaris kembali menyusun RJPP 2013-2017 dan kemudian telah mendapat pengesahan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku Pemegang Saham PT Askrindo (Persero), melalui Surat Keputusan nomor : S-566/ MBU/2013 tentang Pengesahan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) PT Askrindo (Persero) tahun 20013-2017. Dengan demikian tahun 2013 juga merupakan awal RJPP Perusahaan yang baru. Selaras dengan upaya tersebut, Perusahaan juga telah melakukan perubahan visi dan misinya sehingga aktivitas bisnis Perusahaan menjadi lebih fokus dan terarah. Visi dan Misi baru Perusahaan adalah sebagai berikut :
The year 2013 was the end of the Company's Long-Term Plan (RJPP) 2009-2013. However, by taking into account the business development demands and the development in Company’s internal aspirations as well as suitability of the Company’s line of business, the Board of Directors, supported by the Board of Commissioners have re-arranged the RJPP 2013-2017 and was approved by the Minister of State Owned Enterprises (SOEs) as Shareholders of PT Askrindo (Persero), through the decree number: S-566/MBU/2013 on Ratification of the Company Long Term Plan (RJPP) for the years 20013-2017. Thus the year 2013 was the beginning of the new Company RJPP. In harmony with these efforts, the Company has also made changes in the vision and mission so that the Company's business activities become more focused and directed. Vision and mission of the new company are as follows:
18
VISI “Menjadi Perusahaan Penanggung Risiko yang unggul dengan layanan global guna mendukung perekonomian nasional”
VISION "To become a superior Risk Insurers company with global services to support the national economy”.
MISI Menjalankan kegiatan usaha penanggungan risiko yang mendukung pembangunan ekonomi nasional terutama program Pemerintah dalam pengembangan UMKMK dan usaha korporasi lainnya; ● Menjalankan kegiatan usaha penanggungan risiko dengan layanan global; ● Memberikan manfaat kepada para pemangku kepentingan dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan Manajemen Risiko.
MISSION ● Running business activities that supports the risk underwriting to national economic development, especially in the development of the Government programs on UMKMK and other corporate businesses; ● Carrying out risk underwriting business with a global services;
Kinerja Keuangan Perusahaan
The Company’s Financial Performance
Dengan kondisi perekonomian yang belum sepenuhnya kondusif, Perseroan berhasil membukukan Laba Sebelum Pajak sebesar Rp403,14 miliar. Pencapaian ini melampaui target Rencana Kerja dan Anggaran (RKAP) Perseroan yang ditetapkan sebesar Rp350,31 miliar atau 115,08%. Pencapaian tersebut meningkat signifikan jika dibandingkan pencapaian tahun 2012 sebesar Rp243,17 miliar.
With the still not fully conducive economic conditions, the Company recorded a profit before tax of Rp403.14 billion. This achievement surpasses the target set out in the Work Plan and Budget (RKAP) of the Company which was set at Rp350.31 billion or 115.08%. It was a significant achievement when compared to the achievement in 2012 which amounted to Rp243.17 billion.
Nilai perolehan laba dimaksud telah memperhitungkan besaran perhitungan statement of account co-guarantee usaha KUR dengan Perum Jamkrindo sebesar minus Rp77.754 juta. Laba tersebut terdiri dari : Laba Bersih Sebelum Pajak usaha Non KUR sebesar Rp284,61 miliar atau naik hampir 3 kali lipat dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp101 miliar dan Laba Bersih Sebelum Pajak usaha KUR sebesar Rp118,52 miliar atau atau turun 16,54% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp142 miliar. Penurunan tersebut disebabkan karena sejak tahun 2013 perusahaan telah menerapkan perhitungan cadangan tehnis Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan (PYBMP) secara harian (daily basis) sesuai SK Menteri Keuangan RI No. 53/PMK.010/2012 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi dan Peraturan BAPEPAM LK No. PER-09/BL/2012 tentang Pedoman Pembentukan Cadangan Teknis Bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.
The achieved profit includes the statement of account coguarantee of KUR business with Perum Jamkrindo of minus Rp77,754 million. The profit consisted of: net profit before tax of Non KUR business for Rp284.61 billion, an increase of nearly 3 times more than it was in 2012 which amounted to Rp101 billion and KUR business net profit before tax of Rp118.52 billion, or down by 16.54% compared to that for the year 2012 which amounted to Rp142 billion. The decrease was because since 2013 the Company has implemented the calculation of technical reserves for Unearned Premiums (PYBMP) on a daily basis according to the Decree of the Minister of Finance No.53/ PMK.010/2012 on Financial Healthiness of Insurance and Reinsurance Companies and Bapepam-LK Regulation No.PER09/BL/2012 on Guidelines for Technical Allowance for Insurance and Reinsurance Companies.
Pendapatan premi usaha non KUR mencapai Rp715,26 miliar atau 187,28% dari pendapatan premi tahun 2012 sebesar Rp381,91 miliar atau meningkat sebesar Rp333,35 miliar. Sedangkan Imbal Jasa Penjaminan usaha KUR sebesar Rp850,32 miliar atau 214,86% dibandingkan imbal jasa
Non KUR business premium income reached Rp715.26 billion, or 187.28% of premium income in 2012 which amounted to Rp381.91 billion or increased by Rp333.35 billion. While KUR Guarantee Services fee was Rp850.32 billion or 214.86% compared to that for the year 2012 of Rp395.76 billion, or there was an
●
●
19
Provide benefits to the stakeholders by implementing good corporate governance, Internal Control System (SPI) and Risk Manaaement.
penjaminan tahun 2012 sebesar Rp395,76 miliar atau terdapat kenaikan sebesar Rp454.565 juta. Class of Business (CoB) terbesar yang memberikan kontribusi atas pencapaian premi bruto ini adalah produk Asuransi Kredit.
increase of USD 454,565 million. Class of Business (CoB) which gives the largest contribution to the achievement of the gross premium is the product of Credit Insurance.
Jumlah Klaim usaha Non KUR yang disetujui selama tahun 2013 sebesar Rp179,84 miliar atau 134,23% dibandingkan realisasi klaim tahun 2012 sebesar Rp133,98 miliar. Sedangkan klaim usaha Penjaminan KUR yang disetujui mencapai Rp414,12 miliar atau 152,47% dibandingkan realisasi klaim tahun 2012 sebesar Rp271,61 miliar.
The number of non-KUR business claims approved during the year 2013 amounted to Rp179.84 billion or 134.23% compared to the claims in 2012 which amounted to Rp133.98 billion. While KUR-Guarantee claims approved during the year 2013 totaled Rp414.12 billion, or 152.47%, as compared to those in 2012 which amounted to Rp271.61 billion.
Adapun kegiatan penagihan hak subrogasi, merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya yang antara antara lain meliputi : melakukan kunjungan rutin ke bank maupun debitur, principal secara langsung, serta mengadakan kerjasama dengan lembaga terkait yang mendukung kegiatan tersebut. Melalui kegiatan tersebut perusahaan memperoleh pendapatan recoveries secara gabungan usaha Non KUR dan Penjaminan KUR sebesar Rp127.399 juta, atau 129,84% dibandingkan hasil recoveries tahun 2012 sebesar Rp98.119 juta.
The subrogation right collection activities, which was a continuation of previous activities include: making regular visits to the related banks and the debtors, to principals directly, and entered into a co-operation with relevant institutions that support these activities. Through these activities the Company earned revenue recoveries, combined Non-KUR and KUR Guarantee, amounting to Rp127,399 million, or 129.84% compared to the recoveries in 2012 amounted to Rp98,119 million.
Realisasi beban underwriting secara gabungan dari usaha Non KUR dan Penjaminan KUR mencapai Rp734.803 juta. Untuk usaha Non KUR sebesar Rp325.553 juta, sedangkan Penjaminan KUR sebesar Rp409.250 juta .
The actual underwriting expenses of the combined Non-KUR and KUR-guarantee businesses amounted to Rp734,803 million. The amount comes from Non-KUR business of Rp325,553 million and the KUR-Guarantee of Rp409,250 million.
Sedangkan hasil underwriting usaha Non KUR sebesar Rp349.738 juta atau 265,43% dari hasil underwriting tahun 2012 sebesar Rp131.764 juta, sedangkan hasil underwriting usaha Penjaminan KUR sebesar Rp22.438 juta atau turun 73,87 % dari realisasi hasil underwriting tahun 2012 sebesar Rp85.884 juta. Hal tersebut terutama disebabkan karena sejak tahun 2013 perusahaan telah menerapkan perhitungan cadangan tehnis Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan (PYBMP) secara harian (daily basis). Dalam perhitungan PYBMP usaha Penjaminan KUR sesuai dengan penerimaan premi tahun 2013 lebih banyak pada periode semester II/2013, maka pendapatan preminya lebih besar yang dicadangkan (PYBMP) sehingga hal ini mempengaruhi hasil underwriting.
While the income from Non-KUR underwriting business was Rp349,738 million or 265.43% of that in 2012 which amounted to Rp131,764 million. The income from KUR Guarantee business amounted to Rp22,438 million, down 73.87% from the actual underwriting income in 2012 which amounted to Rp85,884 million. This is mainly because since 2013 the Company has implemented the calculation of technical reserves for Unearned Premiums (PYBMP) on a daily basis. In calculating the unearned KUR-Guarantee business, in line with the premium received in 2013, more amount was on the second semester of 2013, then more premium income was reserved (PYBMP) so that it affects the underwriting income.
Ekuitas usaha Non KUR per 31 Desember 2013 sebesar Rp872.002 juta, meningkat Rp246.676 juta atau naik 39,45% dibanding posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp625.326 juta. Sedangkan total aktiva usaha Non KUR sebesar Rp1.311.331 juta atau mengalami peningkatan sebesar
Non-KUR business equity per December 31, 2013 amounted to Rp872,002 million, an increase of Rp246,676 million, or 39.45% compared to the position as of December 31, 2012 which amounted to Rp625,326 million. While the total assets of NonKUR business is Rp1,311,331 million or an increase of Rp401,483
20
Rp401.483 juta dari total aktiva tahun 2012 sebesar Rp909.848 juta.
million as compared to the total assets in 2012 which amounted to Rp909,848 million.
Ekuitas usaha penjaminan KUR per 31 Desember 2013 mencapai Rp4.447.956 juta, meningkat Rp984.042 juta atau naik 28,41% dibanding realisasi tahun 2012 sebesar Rp3.463.914 juta. Total aktiva juga mengalami peningkatan sebesar Rp1.387.581 juta dari total aktiva tahun 2012 sebesar Rp3.823.313 juta menjadi Rp5.210.894 juta.
The equity of KUR-guarantee businesses per December 31, 2013 amounted to Rp4,447,956 million, an increase of Rp984,042 million, or 28.41% as compared to that of the year 2012 which amounted to Rp3,463,914 million. The total assets also increased by Rp1,387,581 million as compared to that in 2012 which amounted to Rp3,823,313 million to become Rp5,210,894 million.
Total ekuitas konsolidasi tahun 2013 mencapai Rp5.319.960 juta, naik Rp1.213.549 juta atau 29,55% dibandingkan jumlah ekuitas tahun 2012 sebesar Rp4.106.411 juta.
Total shareholders' equity in 2013 amounted to Rp5,319,960 million, an increase by Rp1,213,549 million or 29.55% as compared to that in 2012 which amounted to Rp4,106,411 million.
Hasil investasi secara keseluruhan, yaitu dari usaha Non KUR maupun Penjaminan KUR sebesar Rp278.945 juta atau 143,63% dari realisasi hasil investasi tahun 2012 sebesar Rp194.214 juta.
The overall investment income, arising from non-KUR and KUR Guarantee business totaled Rp278,945 million or 143.63% of the actual investment income in 2012 which amounted to Rp194,214 million.
Plafon KUR tahun 2013 yang dijamin mencapai Rp22,6 triliun atau meningkat 80,7% dibandingkan plafon yang dijamin tahun 2012 sebesar Rp12,1 triliun. Seiring peningkatan tersebut maka jumlah unit UMKM yang memperoleh penjaminan juga meningkat hingga mencapai 16.441.311 unit atau 1.168% dari jumlah unit UMKM yang dijamin tahun 2012. Peningkatan tersebut terkait erat dengan berbagai upaya peningkatan kualitas pelayanan Perseroan, yang antara lain dilakukan dengan melakukan pemanfaatan teknologi komunikasi data dalam memproses penutupan penjaminan dengan Bank pelaksana penyalur KUR. Secara keseluruhan pendapatan Imbal Jasa Penjaminan tahun 2013 mencapai Rp1.495,6 miliar, atau lebih tinggi 185,3% dibandingkan perolehan premi tahun 2012.
Guaranteed KUR ceiling in 2013 was Rp22.6 trillion, an increase of 80.7% as compared to that in 2012 of Rp12.1 trillion. In line with the increase in the ceiling, the number of SMEs units which entitled to guarantee also increased to 16,441,311 units or 1,168% of the number of guaranteed MSME units in 2012. Such increase is closely related to a variety of efforts to improve the quality of service of the Company, which, among others, carried out through development on-line database system in the guarantee closing process with KUR distributor banks. Overall, revenue from assurance services in 2013 totaled Rp1,495.6 billion, or 185.3% higher than that in 2012
Disamping itu, komitmen Pemerintah RI terhadap pemberian tugas kepada Perseroan atas pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat, tetap tinggi. Hal ini ditandai dengan telah diberikannya kembali Dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp880 miliar pada bulan Desember 2013. Dukungan tersebut telah meningkatkan potensi kekuatan perusahaan dalam melakukan penjaminan KUR dan secara implisit telah memberikan kontribusi terhadap meningkatkan kepercayaan Perbankan dalam memberikan kredit kepada UMKM.
In addition, the Government of Indonesia's commitment to giving the task to the Company on the implementation of public business credit remains high. It is characterized by already giving again the State Capital Investment Fund (PMN) of Rp880 billion in December 2013. Such support has increased the potential strength of the Company in guarantying KUR and implicitly has contributed to increase confidence in banks lending to SMEs
21
Kinerja Anak Perusahaan
Subsidiaries Performance
Pada tahun 2013 anak perusahaan (PT Reasuransi Nasional Indonesia) memperoleh laba sebelum pajak sebesar Rp81.266 juta, meningkat Rp23.408 juta atau naik 40,46%, dibandingkan laba sebelum pajak tahun 2012 sebesar Rp57.858 juta. Sedangkan anak perusahaan lainnya yaitu PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah yang didirikan bulan Pebruari 2013, memperoleh laba sebelum pajak & zakat tahun di tahun 2013 sebesar Rp731 juta.
In 2013 PT Reasuransi Nasional Indonesia, a subsidiary company, has earned profit before tax of Rp81,266 million, an increase of Rp23,408 million, or 40.46%, as compared to income before taxes in 2012 which amounted to Rp57,858 million. While other subsidiary, PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah, established in February 2013, has earned a profit before tax and zakat for the year 2013 of Rp731 million.
Dari hasil kinerja keuangan dan operasional diatas, diperoleh pencapaian indikator kinerja tahun 2013 sebagai berikut :
From the above financial and operational performance, the performance indicators achieved in 2013 are as follows:
●
●
●
●
●
●
Penilaian tingkat kesehatan perusahaan sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/MBU/2011 tanggal 19 Agustus 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN Jasa Keuangan Bidang Usaha Perasuransian dan Jasa Penjaminan diperoleh skor 97,22 dengan predikat “SEHAT” kategori “AAA”. Nilai pemeringkat perusahaan oleh Pefindo untuk keuangan dengan kategori “AA” atau “Stable Outlook”. Opini Auditor Independen atas Laporan Keuangan Perusahaan tahun 2013 oleh KAP Soejatna, Mulyana & Rekan adalah “Wajar Tanpa Pengecualian”. Pencapaian Batas Tingkat Solvabilitas berdasarkan Risk Based Capital (RBC) adalah sebesar 1059,39% atau sebesar Rp3.510.735. Pencapaian ini lebih tinggi jika dibandingkan tingkat solvabilitas minimal yang ditetapkan regulator yaitu sebesar 120 %. Penilaian KPKU dari penilai independen mencapai skor 417,25. Dalam tahun 2013 perusahaan juga memperoleh beberapa penghargaan dari Kementrian BUMN, Bisnis Indonesian Insurance, Indonesia Insurance Award, dan Info Bank.
●
●
●
●
Rating of the Company’s healthiness in accordance with the Regulation of the Minister of State Owned Enterprises, PER-04/MBU/2011 dated August 19, 2011 on the Healthiness Rating System of Financial Services SOE of Insurance and Assurance Services Line of Business, was scored 97.22 with the predicate of "HEALTHY" category "AAA”. Company rating for financial companies given by Pefindo is "AA" or "Stable Outlook". The independent auditors, KAP Soejatna, Mulyana & Partners, has given an unqualified opinion on the Company’s Financial Statements for the year 2013. Achievement of Solvency Level Limit under Risk Based Capital (RBC) is equal to 1059.39% or Rp3,510,735. This achievement is higher than the minimum level of solvency as set by regulator at 120%. KPKU assessment done by independent assessors reached a score of 417.25. In 2013 the Company also received several awards from the Ministry of State Owned Enterprises, Business Indonesian Insurance, Indonesian Insurance Award, and Info Bank.
Komitmen Pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
Commitment to the Partnership and Community Development Program
Kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perusahaan dilaksanakan berdasarkan SK Menteri BUMN No. PER-5/ MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Dalam rangka efektifitas dan optimalisasi penyaluran dana kemitraan serta pengendalian program PKBL ditahun 2013 Perusahaan melakukan desentralisasi kegiatan PKBL dilaksanakan oleh kantor-kantor cabang dengan tetap menata kembali pengaturan kewenangan pengelolaan dana PKBLnya.
The Company activities relating to the Partnership and Community Development program were carried out on the basis of the Decree of the Minister of State Owned Enterprises. PER-5/ MBU/2007 dated 27 April 2007, on the Partnership of State Owned Enterprises with Small and Medium Enterprises (SMEs) and Community Development Program. For effectiveness and optimized disbursement of funds as well as for control over the program, in 2013 decentralized activities are made through branch offices while restructuring the authority over the fund management.
22
Jumlah dana kemitraan dan bina lingkungan yang telah disalurkan mencapai Rp10.230 juta atau 127,88% dari anggaran sebesar Rp8.000 juta untuk 1.650 mitra binaan. Dari keseluruhan dana yang telah disalurkan sampai dengan tahun 2013 sebesar Rp125.149 juta, terdapat potensi menunggak mencapai sebesar Rp24.624 juta, dengan potensi macet mencapai Rp22.888 juta atau 18,29%.
The amount of partnerships and community development funds that have been disbursed was Rp10,230 million, or 127.88% of the budget of Rp8,000 million to 1,650 assisted SMEs. Of the total funds distributed until 2013 amounting to Rp125,149 million, there is a potential delinquent of Rp24,624 million, with the potential for uncollectible of Rp22,888 million or 18.29%.
Komitmen Pada Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
Commitment on Implementation of Good Corporate Governance
Peningkatan kinerja keuangan tidak lepas dari upaya seluruh jajaran perusahaan dalam menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten dan berkelanjutan. Komitmen perusahaan terhadap implementasi Tata kelola perusahaan yang baik,sangat membantu memastikan pengelolaan aset secara hati-hati dan dapat dipertanggungjawabkan, yang pada akhirnya akan memberikan nilai tambah kepada shareholder dan stakeholders.
Improved financial performance cannot be separated from the whole range of the Company efforts in applying the principles of Good Corporate Governance (GCG) on consistent and continuing basis. The Company's commitment to the implementation of good corporate governance, help to ensure prudent and accountable asset management, which in turn will provide additional value to shareholders and stakeholders.
Perusahaan senantiasa melakukan kegiatan bisnisnya sesuai dan mengacu pada peraturan yang berlaku, etika bisnis dan etika kerja yang telah disepakati dan dijunjung tinggi oleh seluruh insan dalam Perusahaan. Direksi dan Dewan Komisaris juga telah telah sepakat dan berkomitmen penuh untuk melakukan perubahan dan perbaikan demi mewujudkan “Askrindo Bersih“. Perusahaan juga telah menerapkan program anti suap melalui whistleblowing system juga implementasinya terus ditingkatkan. Pejabat-pejabat 2 level dibawah Direksi juga diwajibkan untuk menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelengara Negara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Terkait program ini, Perusahaan telah mengundang pejabat KPK untuk melakukan sosialisasi agar dalam pelaksanaanya dapat berlangsung secara optimal.
The Company always carry out its business activities in compliance with the relevant regulations, business ethics and work ethic agreed upon and upheld by the entire employees of the Company. The Directors and Commissioners have also agreed and are fully committed to make changes and improvements in order to realize “Clean Askrindo". The Company also has implemented anti-bribery program through continued implementation of whistle-blowing systems the implementation of which is always improved from time to time. The second layers of officials under the director level are also required to submit State Organizers Wealth Report (Laporan Harta Kekayaan Penyelengara Negara LHKPN) to the Corruption Eradication Commission (KPK). Related to this program, the Company has invited officials of the Commission to disseminate relevant materials so that the implementation of which can take place in an optimal way.
Manajemen juga terus memantau efektifitas unit Manajemen Risiko untuk mendukung terlaksananya sistem “four eyes principle” dalam pengelolaan usaha sekaligus membentuk Unit Kerja Kepatuhan yang berfungsi untuk menjamin semua kegiatan bisnis Perusahaan tunduk dan mematuhi aturan yang berlaku melalui pembuatan Standard Operating Procedure (SOP). Untuk mengoptimalkan implementasi GCG, Perusahaan juga telah melakukan sosialisasi GCG kepada seluruh pegawai, mitra pemasar Askrindo serta Direksi dan Dewan Komisaris Anak Perusahaan.
The Management continues to monitor the effectiveness of the Risk Management Unit to support the implementation of "four eyes principle" in business management as well as in forming the Compliance Unit that serves to ensure that all business activities of the Company are subject to and comply with applicable rules through the creation of the Standard Operating Procedure (SOP). To optimize the implementation of good corporate governance, the Company also has disseminated GCG to all employees, Askrindo marketing partners, and directors and commissioners of subsidiaries.
23
Dengan berbagai upaya yang dilakukan secara sungguhsungguh dan mendapat dukungan penuh jajaran manajemen dan karyawan, hasil assessment GCG Perusahaan tahun 2013 yang dibantu konsultan independen PT Sinergi Daya Prima memperoleh skor 87,53. Hasil tersebut meningkat signifikan dibandingkan pencapaian tahun 2012 yang mencatat skor 84,47. Hal tersebut membuktikan bahwa Transformasi PT Askrindo (Persero) telah berjalan baik dan bahkan mengalami peningkatan dalam implementasinya.
With the efforts undertaken seriously and fully supported by management and employees, the Company's GCG assessment in 2013, assisted by independent consultant Prima PT Synergy Power, scored 87.53. The results increased significantly as compared to that achieved in 2012 which recorded a score of 84.47. It is proved that the transformation of PT Askrindo (Persero) has been running well and even increased in implementation.
Perubahan Direksi
Changes in Members of Boar of Director
Di tahun 2013, Pemegang Saham telah menerbitkan Surat Keputusan Nomor : SK-354/MBU/2013 tanggal 16 September 2013 tentang Pemberhentian Anggota Direksi PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia, yaitu memberhentikan dengan hormat Saudara Didiet Sandjoto Pamungkas sebagai Direktur Teknik dan Operasional.
In 2013, the Shareholders had issued a decree number: SK-354/ MBU/2013 dated 16 September 2013 concerning Termination of Directors of PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia, which dismiss with respect Mr. Didiet Sandjoto Pamungkas from his position as Director of Technics and Operations.
Selanjutnya pada bulan November 2013, Pemegang Saham menerbitkan Surat Keputusan Nomor : SK-397/MBU/2013 tanggal 22 Nopember 2013 tentang Perubahan Nomenklatur dan Pengangkatan Anggota Direksi PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia, yaitu mengangkat Saudara Sabdono sebagai Direktur SDM & Umum.
Subsequently, in November 2013, the Shareholders issued a decree number: SK-397/MBU/2013 dated 22 November 2013 on Change in Nomenclature and Appointment of Members of the Board of Directors of PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia, which appointed Mr. Sabdono as Director of Human Resources & General Affairs.
Berdasarkan keputusan Pemegang Saham, yakni Pemerintah Indonesia yang diwakilkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dilakukan perubahan susunan Pengurus secara keseluruhan. Atas nama Direksi, kami menghargai dan mengucapkan terima kasih kepada jajaran Pengurus sebelumnya, atas kerjasama yang baik yang telah membawa Perseroan ke arah yang lebih baik.
Based on the decision of the Shareholders, the Government of Indonesia, represented by the Minister of State Owned Enterprises (SOEs), made changes in the composition of the Board as a whole. On behalf of the Board of Directors, we appreciate the cooperation of the previous members of BoD, which has brought the Company to a better direction.
Kendala yang dihadapi
Constraints Faced
Dalam pelaksanaannya, perusahaan menghadapi beberapa kendala-kendala, antara lain : belum meratanya jumlah dan kemampuan SDM, terutama untuk melaksanakan kegiatan pemasaran di Kantor Cabang, kemampuan pengawasan dan pengendalian risiko yang belum maksimal dalam rangka memperbaiki kinerja usaha perusahaan, antara lain masih belum maksimalnya penerapan internal audit yang bersifat antisipatif berbasis Risk Based Internal Audit (RBIA).
In running its businesses, the Company faces several obstacles, such as insufficient human resources in terms of number and capabilities, especially in carrying out marketing activities in branch offices, in supervision and in optimum risk control for improvement of the Company’s performance, due to lack of implementation of anticipatory risk based internal audit (RBIA).
24
Disamping itu juga terjadi keterlambatan penanganan untuk meningkatkan kualitas (upgrading) di bidang teknologi informasi, yang dapat mempengaruhi kinerja usaha perusahaan antara lain analisa risiko menjadi tidak efektif dan tidak efisien, belum tersedianya sistem informasi manajemen yang baik, masih terdapatnya perbedaan data yang disajikan antara unit kerja operasional dengan unit kerja keuangan, sistem sentralisasi informasi dan program aplikasi Teknologi Informasi yang masih belum lancar dalam pelaksanaannya.
On the other hand, there was also delays in handling quality improvement in information technology, which may affect the Company's business performance, such as ineffective and inefficient risk analysis, lack of good management information system, and the remaining differences in data between that presented by operating units and that presented by finance units, as well as slow implementation of centralized information systems and information technology applications.
Unit kerja yang menangani pemasaran produk jasa perusahaan masih belum optimal melakukan kegiatan pemasaran dan belum optimalnya fungsi jejaring bisnis (Kantor Cabang/ KUP) yang dimiliki perusahaan untuk melayani pengguna jasa yang berada di wilayah/daerah tidak dapat dijangkau oleh perusahaan.
The work units that handle marketing services of the Company’s products are not optimal in their marketing activities; and also not optimized functions of the Company’s business networking (branch offices/service unit offices) to serve service users in remote areas un-reachable by the Company.
Disisi lain adalah dengan semakin mudahnya penyebaran infomasi memungkinkan bagi perusahaan pesaing untuk memiliki kemampuan yang cukup baik dalam meniru produk yang dimiliki PT Askrindo.
On the other hand, due to easy deployment of information, a competitor has a pretty good ability to imitate PT Askrindo products.
Prospek Usaha Tahun 2014
Business Prospects in 2014
Sebagai salah pelopor di bidang Asuransi Kredit, usaha yang dijalankan Perseroan masih memiliki prospek pertumbuhan yang sangat baik dimasa yang akan datang. Perusahaan meyakini bahwa melalui upaya-upaya pembenahanpembenahan yang disertai disiplin dalam penerapannya akan dapat meningkatkan kinerja Perusahaan di masa yang akan datang.
As one of the pioneers in credit insurance, the business carried out by the Company is still has excellent growth prospects in the future. The Company believes that, through reforms and with discipline in the application, it will be able to improve its performance in the future.
Perseroan terus berupaya memenuhi kebutuhan pasar dan memberikan pelayanan prima kepada mitra kerjanya seoptimal mungkin. Di tahun 2014, Perusahaan menargetkan Laba Sebelum Pajak sebesar Rp660 miliar atau tumbuh 60,8% dibanding proyeksi realisasi 2013 dan ROE sebesar 8,5%, atau lebih tinggi dibandingkan ROE proyeksi 2013 sebesar 7,5%. Tingkat solvabilitas (RBC) Perusahaan ditargetkan dapat mencapai hingga di atas 807,4%.
The Company continues to meet market needs and provide excellent services to its partners as optimal as possible. In 2014, the Company targets a profit before tax of Rp660 billion, or growth of 60.8% as compared to that in 2013 and the projected ROE of 8.5%, or higher than projected ROE of 7.5% in 2013. In solvency level (RBC) the Company targets to reach over 807.4%.
25
Perusahaan juga menargetkan beberapa pencapaian penting lainnya untuk mendukung optimisme prospek dan peluang di tahun-tahun mendatang meliputi :
The company also targets several other important achievements in support of optimistic prospects and opportunities in the coming years which include:
Di bidang operasional : Hasil Underwriting yield ditargetkan mencapai 33,8% sedangkandan Rasio Klaim sebesar 37,8%a. Adapun kinerja dibidang SDM meliputi BOPO ditargetkan maksimal sebesar 16,5% dan Realisasi belanja barang modal dapat mencapai sebesar 97,5%.
in operational areas: underwriting results yield of 33.8% and Ratio of Claims of 37.8%. As for the human resource performance targets covering BOPO of 16.5% and actual capital expenditure of 97.5%
Apresiasi
Appreciation
Tahun 2013 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi kami. Namun, Pengurus dan segenap jajaran Perseroan telah berkomitmen untuk mewujudkan kondisi dan kinerja usaha yang lebih baik sesuai dengan Tema Laporan ini yaitu “Bekerja Lebih Keras, Bekerja Lebih Cerdas untuk Menjaga Kesinambungan Pertumbuhan Kinerja Perusahaan”.
The year 2013 was a challenging year for us. However, the Board and all levels of the Company has been committed to realizing the better conditions and business performance in accordance with the theme of this report: "Work harder, work smarter to to maintain sustainability of growth in corporate performance".
Akhir kata, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemegang Saham yang telah memberikan arahan dan dukungan yang sangat strategis, demikian pula Dewan Komisaris yang tidak hentihentinya memberikan saran, pendapat serta kritik membangun sambil menjaga langkah kami agar tetap pada jalur yang sesuai ketentuan yang berlaku.
Finally, we express gratitude and highest appreciation to the Shareholders who have provided guidance and strategic support, as well as to the Board of Commissioners who never stopped giving suggestions, opinions and constructive criticism while keeping our pace in order to stay on track which is in accordance with the applicable regulations.
Ucapan terima kasih dan penghargaan juga kami haturkan kepada berbagai pihak diantaranya : regulator, kalangan perbankan dan dunia usaha, asosiasi dan berbagai himpunan serta media massa yang telah bekerjasama dan memberikan dukungan penting bagi kami dalam berbagai bentuk.
Our gratitued and appreciation are also due to various parties including: regulators, banks and businesses, associations and various subsets and the media who have cooperated and provided vital support to us in various forms.
26
Kami juga mohon maaf jika masih terdapat beberapa kelemahan yang akan terus kami sempurnakan di tahuntahun yang akan datang. Kami masih membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk menjadikan Perseroan sebagai perusahaan penanggung risiko yang unggul dan tumbuh berkesinambungan guna mendukung dan mengembangkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia menjadi semakin tangguh dan diperhitungkan.
We also apologize if there are some drawbacks that we will continue to refine in the years to come. We still need the support of all parties to make the Company a leading risk underwriter corporate and of sustainable growth in order to support and develop the Indonesian Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs), to make them increasingly tough and respected.
A t i Ch Antonius Chandra d S S.N. N Direktur Utama/President Director
27
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2013 STATEMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS WITH REGARD TO THE ANNUAL REPORT OF THE COMPANY FOR THE YEAR 2013
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Askrindo (Persero) tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
We, the undersigned hereby declare that all informations stated in the Annual Report of PT Askrindo (Persero) for the year 2013 is entirely complete and we are fully responsible for correctness of its contents.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement is made truthfully.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Suradji
Dedy D d S. S P Priatna i
Siti Agnes Ratnawati S.
Kondar S.
Direksi Board of Directors
Antonius Chandra Satya Napitupulu
Sabdono
Singgih Hardjanto
T. Widya Kuntarto
28
PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE
Informasi Umum Perusahaan ● General Information
30
Nama Perusahaan/Company Name : Perusahaan Perseroan (Persero) PT Asuransi Kredit Indonesia atau disingkat sebagai PT Askrindo (Persero)
Bidang Usaha/Line of Business : Asuransi Kerugian / insurance Losses
Status Perusahaan/Company Status : Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/ State-Owned Companies (SOE)
Kepemilikan/share ownership : (100%) dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia /100% owned by the Republic of Indonesia
Tanggal Pendirian/Date of Establishment : 6 April 1971
Dasar Hukum Pendirian / Basic Law of Establishment : Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 1 tanggal 11 Januari 1971, tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Dalam Bidang Perasuransian Kredit/Government Regulation (PP) of the Republic of Indonesia No. 1 dated January 11, 1971, on the Investment of the Republic of Indonesia for the Establishment of Credit Insurance Company in the Field.
Akta Pendirian Pendirian/ Deed of Establishment : Akta Notaris Prabowo Achmad Kadijono, SH, nomor 2 tanggal 6 April 1971 diubah terakhir dengan Akta Notaris No. 63 mengenai Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di Luar Rapat Perusahaaan tertanggal 24 April 2008, di hadapan Notaris Imas Fatimah, SH di Jakarta/ Prabowo Deed Kadijono Ahmad, SH, number 2 dated 6 April 1971 Last amended by Deed No. 63 of the Statement of Shareholders' Meeting Outside on the Company dated 24 April 2008, in the presence of Notary Imas Fatimah, SH in Jakarta.
Alamat Kantor Pusat / Head Office Address : Jl. Angkasa Blok B-9, Kavling No. 8 Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta 10610 - Indonesia Telepon : 021-6546471-72 Facsimile: 021-6546483-84 Website : www.askrindo.co.id E-mail :
[email protected]
Jaringan Kantor / Office Network : 5 (lima) Kantor Cabang Kelas 1 / 5 (five) Branch Office Class 1 4 (empat) Kantor Cabang Kelas 2 / 4 (four) Branch Office Class 2 13 (tigabelas) Kantor Cabang Kelas 3 /13 (thirteen) Branch Office Class 3 33 (tiga puluh tiga) Kantor Unit Pelayanan/33 (thirty-three) Office Services Unit
31
Riwayat Singkat Perusahaan ● Company History in Brief
Maksud dan tujuan didirikannya PT Askrindo (Persero) adalah untuk memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam memperolehan akses ke sistem perkreditan perbankan, yaitu tidak memiliki agunan. Guna mengatasi masalah tersebut, maka Pemerintah mendirikan PT Asuransi Kredit Indonesia (disingkat PT Askrindo (Persero)) melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1/1971 tanggal 11 Januari 1971 tentang penyertaan modal negara Republik Indonesia untuk pendirian Perusahaan Perseroan dalam bidang Perasuransian Kredit dengan pemegang saham Bank Indonesia dan Departemen Keuangan Republik Indonesia. Askrindo resmi beroperasi sejak 6 April 1971 sesuai dengan Akta Pendirian Perusahaan. Dengan membentuk Askrindo diharapkan akan terjadi peningkatan peran UMKMK dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.
The aims and objectives of the establishment of PT Askrindo (Persero) is to provide a solution to problems faced by Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs) in memperolehan access to banking credit system, that is do not have collateral. To overcome these problems, Government e s t a b l i s h e d PT Asuransi Kredit Indonesia (abbreviated PT Askrindo (Persero)) through Government Regulation (PP) No. 1/1971 dated January 11, 1971 on investments capital of the Republic of Indonesia for the establishment of the Company Credit Insurance Company in the field with shareholders of Bank Indonesia and the Ministry of Finance Republic of Indonesia. Askrindo officially operating since 6 April 1971 in accordance with the Articles of Incorporation. with Askrindo form is expected to increase UMKMK role in supporting growth the national economy.
Setelah 3 tahun beroperasi, tepatnya pada tahun 1974 kemudian PT Askrindo (Persero) ditugaskan oleh Pemerintah RI dan Bank Indonesia untuk memberikan penutupan pertanggungan terhadap kredit-kredit program (kredit dengan likuiditas dibiayai Pemerintah) yang diberikan oleh Perbankan (Bank Pelaksana) kepada masyarakat yang ditetapkan sebagai sasaran pemberian kredit program tersebut, seperti: petani, pedagang, guru dan profesi lainnya, mahasiswa dan pada umumnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Penugasan tersebut diatas bersifat wajib dalam arti PT Askrindo (Persero) wajib memberikan pertanggungan, demikian pula bank diwajibkan untuk meminta pertanggungan kepada PT Askrindo (Persero). Penugasan ini berlangsung hingga awal tahun 1990 yaitu sampai dengan berlakunya paket kebijakan Pemerintah Januari 1990 yang dikenal dengan Pakjan 90.
In 1974 or 3 years after the operation, then the PT Askrindo (Persero) commissioned by the Government of Indonesia and Bank Indonesia to provide insurance coverage to the program loans (loans with government-financed liquidity) is given by the Banking (Bank Executor) to the people who set the goal of providing credit programs, such as: farmers, merchants, teachers and other professionals, students and the general Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs). The above assignment is mandatory in the sense PT Askrindo shall provide coverage, as well as the bank is obliged to ask the insured to PT Askrindo (Persero). This assignment lasted until the early 1990s that is up to the entry into force in January 1990 Government policy package known as Pakjan 90.
Memasuki awal tahun 1990 an, PT Askrindo (Persero) mulai memasuki pasar bebas, dalam arti, PT Askrindo (Persero) tidak diwajibkan lagi menutup pertanggungan atas kredit yang diberikan Bank Pelaksana kepada UMKM, dan sebaliknya Bank Pelaksana tidak diwajibkan meminta pertanggungan kepada PT Askrindo (Persero).
By the early 1990s, PT Askrindo (Persero) began to enter the free market, in a sense, PT Askrindo (Persero) no longer required to cover the insured for loans to SMEs Executing Bank, and vice versa Executing Bank is not obliged to PT Askrindo (Persero) asks.
32
Dimulai pada tahun 1996 Askrindo lebih meningkatkan peranannya dalam mendukung perekonomian nasional, dengan menjalankan produk-produk asuransi lainnya, seperti suretyship, asuransi kredit perdagangan dan usaha reasuransi.
Started in 1996 by Askrindo further improve role in supporting the national economy, by running other insurance products, such as suretyship, trade credit insurance and business reinsurance.
Selanjutnya, pada tahun 1999 Pemerintah dan Bank Indonesia memberikan tugas untuk menjalankan usaha penjaminan L/C guna menghidupkan kembali perekonomian yang mengalami kontraksi akibat krisis moneter tahun 1997-1998. Penjaminan LC kemudian dihentikan sejak tahun 2005 karena menimbulkan kerugian yang besar bagi perusahaan. Produkproduk lainnya tetap dijalankan perusahaan hingga saat ini.
Furthermore, in 1999 Government of and Bank Indonesia assign the task to carry on business assurance L / C to revive economy contracted as a result of the financial crisis of 19971998. Assurance LC then suspended since 2005 for causing large losses for the company. Other products still run the company until at this time.
Pada akhir tahun 2007 berdasarkan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2007, Pemerintah meluncurkan program Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan menugaskan Askrindo dan Perum Jamkrindo bertindak sebagai lembaga penjamin KUR kepada pihak perbankan yang menyalurkannya. Dalam program ini Pemerintah memberikan tambahan modal berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) setiap tahun dengan besar tambahan yang bervariasi.
At the end of 2007 by Presidential Instruction. 6 In 2007, Government of launched a guarantee program People’s Business Credit (KUR) and assigned Askrindo and Housing Jamkrindo acted as guarantor institution KUR to the banks that distribute it. in Government programs provide additional capital a State Capital (PMN) every yearwith extra large variable.
Sejak saat itu pula, Bank Indonesia melepaskan seluruhnya sahamnya kepada Pemerintah RI, sehingga Pemegang Saham sejak 2007 hanya Departemen Keuangan RI. Sejak diluncurkannya program ini, tahun 2007 sampai dengan akhir tahun 2013, Askrindo telah memberikan jaminan atas plafon KUR sebesar Rp57,4 triliun dan telah menerima tambahan PMN sebesar Rp4.5 triliun.
Since that time also, the Bank of Indonesia divested entirely shares to the Government of Indonesia, so Holders Stock since 2007, only the Ministry of Finance. since the launch of this program, in 2007 up to the end of 2013, Askrindo has given assurance KUR upper ceiling of Rp57, 4 trillion and has received amounting to Rp4.5 trillion additional PMN.
Dengan memperhatikan peluang pada bisnis asuransi yang masih lebar, maka pada akhir tahun 2013 Askrindo membentuk unit usaha Asuransi Umum dengan 6 (enam) produk yang baru yaitu: Asuransi Kecelakaan Diri, Asuransi Kebakaran, Asuransi Kontraktor, Asuransi Tanggung Gugat, Asuransi Pengangkutan, Asuransi Properti & Asuransi Uang.
With attention to on insurance business opportunities still wide, then at the end of 2013 Askrindo formed a business unit of General Insurance with 7 (seven) new products are: Personal Accident Insurance, Fire Insurance , Contractors Insurance, Liability Insurance, Marine Cargo Insurance, Property Insurance & Money Insurance.
33
Visi, Misi dan Budaya Perusahaan ● Vision, Mission and Corporate Culture
VISI & MISI PERUSAHAAN
VISION & MISSION
Tahun 2013, merupakan akhir dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) periode 2009-2013. Namun dengan memperhatikan tuntutan perkembangan bisnis dan aspirasi internal perusahaan yang berkembang serta kesesuaian lingkup kegiatan perusahaan, maka Direksi didukung oleh Dewan Komisaris kembali menyusun RJPP untuk periode 2013-2017 dan kemudian mendapat pengesahan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku Pemegang Saham PT Askrindo (Persero), melalui Surat Keputusan nomor : S-566/MBU/2013 tentang Pengesahan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) PT Askrindo (Persero) tahun 20013-2017. Dengan demikian tahun 2013 juga merupakan awal RJPP Perusahaan yang baru. Selaras dengan upaya tersebut, Perusahaan juga telah melakukan perubahan visi dan misinya sehingga aktivitas bisnis Perusahaan menjadi lebih fokus dan terarah. Visi dan Misi baru Perusahaan adalah sebagai berikut :
In 2013, the end of the Company’s Long-Term Plan (RJPP) 2009-2013. However, by taking into account the demands and aspirations of internal business development company that develops and suitability scope of the company, the Board of Directors is supported by the Board of Commissioners recompiled for the period 2013-2017 RJPP and subsequently approved by the Minister of State Owned Enterprises (SOEs) as the Shareholders of PT Askrindo (Persero), through Decree number: S-566/MBU/2013 on Ratification of the Company Long Term Plan (RJPP) PT Askrindo (Persero) years 200132017. Thus the year 2013 was the beginning of a new RJPP Company. In harmony with these efforts, the Company has also made changes to the vision and mission so that the Company’s business activities become more focused and directed. Vision and mission of the new company is as follows:
Visi Perusahaan
Company Vision
Menjadi Perusahaan Penanggung Risiko yang unggul dengan layanan global guna mendukung perekonomian nasional.
Being superior Risk Insurers company with global services to support the national economy.
Penjelasan Visi Perusahaan: Dalam visi perusahaan tersebut diatas terdapat 3 (tiga) unsur utama, yaitu:
Explanation Vision Company: In the vision of the company mentioned above there are three (3) main elements, namely:
(1) Penanggung Risiko, (2) Unggul, dan (3) Layanan global guna mendukung perekonomian nasional.
(1) Risk Insurers, (2) Superior, and (3) global services to support the national economy.
Masing-masing unsur tersebut mengandung arti sebagai berikut: 1) Penanggung Risiko menegaskan bahwa Askrindo merupakan perusahaan asuransi yang melaksanakan bidang usaha berkaitan dengan penanggungan risiko dari suatu peristiwa yang akan terjadi, termasuk risiko usaha/bisnis tidak terbatas pada asuransi kredit dan suretyship. 2) Unggul menjelaskan bahwa Askrindo bertekad menjadi perusahaan asuransi yang terkemuka dalam kegiatan usahanya dibandingkan perusahaan pesaing. Keunggulan perusahaan harus tertanam dalam persepsi pelanggan/ pemangku kepentingan serta dapat diukur berdasarkan kaidah pengukuran obyektif (misal: konsep Malcom Balridge) 3) Layanan global guna mendukung perekonomian nasional menjelaskan bahwa Askrindo memberikan layanan yang terbaik kepada para pengguna jasa dengan cakupan global untuk dapat memberikan kontribusi dan memiliki arti dalam perekonomian nasional.
Each of these elements contains the following meanings: 1) Risk Insurers assert that Askrindo an insurance company conducting business field related to underwriting risk of an event that will take place, including the business risks / business is not limited to credit insurance and suretyship.
2) Superior explained that Askrindo determined to be the leading insurance companies in the normal course of business than a competitor. The advantages of the company should be embedded in the perception of the customer / stakeholders and can be measured by the rules of objective measurements (eg Malcom concept Balridge) 3) Global services to support the national economy explained that Askrindo provide the best service to the users of the service with global coverage to be able to contribute and have a sense of the national economy.
34
Penerapan layanan global dimaksud memilki makna: Perusahaan tertanggung milik WNI, berdomisili di Indonesia dan memiliki obyek usaha/proyek yang berlokasi di luar negeri, atau ● Perusahaan tertanggung milik WNA berdomisili di luar negeri yang memiliki obyek usaha/proyek di wilayah Republik Indonesia.
Application of global service defined have the meanings: ● Company-owned insured citizen, domiciled in Indonesia and has a business objects / projects located abroad, or ● Company-owned insured foreigners domiciled abroad who have business objects / projects in the territory of the Republic of Indonesia.
Misi Perusahaan
Company Mission
●
●
●
● ●
Menjalankan kegiatan usaha penanggungan risiko yang mendukung pembangunan ekonomi nasional terutama program Pemerintah dalam pengembangan UMKMK dan usaha korporasi lainnya; Menjalankan kegiatan usaha penanggungan risiko dengan layanan global; Memberikan manfaat kepada para pemangku kepentingan dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan Manajemen Risiko.
● ●
Running a business activity that supports the underwriting risk of national economic development, especially in the Government's program of business development of SMEs and other corporations; Carrying out risk underwriting business with a global services; Provide benefits to the stakeholders by implementing good corporate governance, Internal Control System (SPI) and Risk Management.
Dalam uraian di atas terlihat bahwa fokus perusahaan dalam mendukung pengembangan UMKMK dinyatakan secara tegas. Hal ini terkandung makna bahwa maksud dan tujuan pendirian dan keberadaan perusahaan memang diperuntukkan dalam memberi dukungan pengembangan UMKMK.
In the above description shows that the company's focus in supporting the development of SMEs stated explicitly. It contained the meaning that the intent and purpose of establishment and existence of the company is intended to support the development of SMEs.
Nilai-nilai Budaya Perusahaan
Corporate Culture Values
Dalam rangka meningkatkan nilai-nilai perusahaan yang melandasi, mengatur, mengarahkan dan mempengaruhi segenap insan perusahaan dalam bersikap dan berperilaku positif untuk mencapai sasaran dan kepentingan perusahaan, maka Direksi telah memperbaharui dan menetapkan nilainilai Budaya Perusahaan melalui Surat Keputusan Direksi nomor 217/KEP/DIR/XII/2012, yang isinya sebagai berikut:
In order to enhance the value of the underlying company, organize, direct and influence of the people of the company in a positive attitude and behavior to achieve the goals and interests of the company, the Board of Directors has renewed and set the values of corporate culture through Decree of numbers 217/KEP / DIR/XII/2012, whose content is as follows:
Integritas Menjunjung tinggi kejujuran, tanggung jawab serta konsisten memelihara etika
Integrity Uphold honesty, responsibility, and maintain a consistent ethic
Profesional Bekerja dengan tanggung jawab dan komitmen untuk memberikan hasil yang terbaik atau bahkan melebihi
Professional Working with responsibility and commitment to provide the best results or even exceed
Motivasi Semangat melakukan pekerjaan yang baik untuk tujuan yang jelas
Motivation The spirit does a good job for a clear purpose
Kerjasama Semangat untuk mengutamakan kebersamaan, bersikap dengan membantu dan saling menghargai.
Cooperation Spirit to put together, being with the help and mutual respect.
Inovasi Menginisiasi gagasan serta melakukan perubahan terus menerus untuk perbaikan dan pengembangan perusahaan
Innovation Initiate ideas and make changes for the continuous improvement and development company
35
Produk-Produk ● Products
ASURANSI KREDIT
CREDIT INSURANCE
Produk jasa ini memberikan jaminan/ganti rugi atas kemacetan kredit yang disalurkan baik oleh perbankan maupun non perbankan kepada UMKM.
These services provide assurance product / compensation for loans extended jams by both banking and non-banking to MSMEs.
Jenis Asuransi Kredit Bank. - Penjaminan Kredit Menengah - Penjaminan Kredit Kecil
Types of Credit Insurance Bank. - Intermediate Credit Guarantee - Small Loan Guarantee
Manfaat Asuransi Kredit. - Memperbesar akses UMKM terhadap sumber pembiayaan - Mengurangi risiko yang dihadapi Bank atas pemberian kredit kepada UMKM
Benefits of Credit Insurance. - Enlarge the access of SMEs to financing sources - Reduce the risks faced by the Bank upon extension of credit to SMEs
Pengguna Jasa Asuransi Kredit. - Bank Pemerintah/Swasta Nasional termasuk BPR - Bank Pembangunan Daerah - Bank Syariah Lembaga Keuangan non Bank (Pegadaian)
User Services Credit Insurance. - State Bank / National Private including BPR - Regional Development Bank - Sharia Bank Non Bank Financial Institutions (Pawnshop)
SURETY BOND
SURETY BOND
Produk ini digunakan untuk memberikan jaminan kepada Pemilik Proyek/obligee/ bouwheer terhadap kerugian yang timbul akibat tidak dipenuhinya kewajiban Pelaksana Proyek/ Principal atas suatu proyek (konstruksi/non konstruksi) dalam batas waktu yang telah ditentukan.
These products are used to provide assurance to the project owner / obligee / Bouwheer against losses arising from nonfulfillment of obligations of the Project Implementation / Principal over a project (construction / non-construction) within a specified time limit.
Manfaat Surety Bond Bagi Principal Principal dapat memperoleh penjaminan Suretyship dengan cepat, mudah dan biaya yang relatif murah,collateral/agunan bukan persyaratan utama dalam perolehan penjaminan.
Benefits Surety Bond For Principal: Principal can obtain Suretyship guarantee fast, easy and relatively low cost, collateral / collateral is not a primary requirement in acquisition underwriting.
Manfaat Surety Bond Bagi Obligee Mudah dalam proses pencairan bila Principal Wanprestasi - Suretyship/penjaminan dari Askrindo memberikan jaminan kepada Obligee bahwa proyek yang dikelola/ dimiliki Obligee akan terlaksana dan selesai sesuai kontrak yang diperjanjikan.
Benefits Surety Bond For obligee: Easy in the process of melting when the Principal of Default - Suretyship / guarantee of Askrindo provide assurance to the obligee that the project managed / owned obligee will be implemented and completed as per contract agreement.
Jenis Surety Bond (konstruksi/non konstruksi) 1. Jaminan Penawaran(Bid Bond) 2. Jaminan Pelaksanaan(Performance Bond) 3. Jaminan Uang Muka(Advance Payment Bond) 4. Jaminan Pemeliharaan(Maintenance Bond) 5. Jaminan Pembayaran(Payment Bond)
Surety Bond type (construction / non-construction) 1. Bid Bond 2. Performance Bond 3. Advance Payment Bond 4. Maintenance Bond 5. Payment Bond
36
CUSTOMS BOND
CUSTOMS BOND
Produk ini memberikan penjaminan atas fasilitas kepabeanan, fasilitas penangguhan/ pembebasan bea masuk barang impor dan pemungutan bea masuk lainnya kepada Obligee (Dirjen Bea & Cukai) apabila Principal (Importir/Produsen Eksportir) tidak dapat memenuhi kewajibannya.
This product provides the guarantee of customs facilities, facility deferral / exemption of import duty of imported goods and the collection of other duties to the obligee (the Director General of Customs and Excise) if the Principal (Importer / Manufacturer Exporters) can not meet its obligations.
Manfaat Customs Bond : Apabila Principal (Perusahaan Importir/Eksportir) tidak memenuhi kewajibannya kepada Kantor Pabean berupa penyelesaian Bea Masuk, Cukai, Denda Administrasi dan Pajak atas barang-barang yang diimpor berdasarkan PIB/ PIBT/SPKPBM, maka Kantor Pabean dapat mengajukan klaim kepada Askrindo.
Benefits Customs Bond: If the Principal (Corporate Importer / Exporter) does not fulfill its obligations to the customs office in the form of settlement Duty, Excise, Administrative Fine and taxes on goods imported by PIB / PIBT / SPKPBM, the customs office may file a claim with Askrindo.
Jenis Customs Bond : 1. Fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) 2. Impor Sementara (OB 23) 3. EPTE/Kawasan Berikat 4. Vooruitslag 5. BC 12 6. PPJK 7. NOTUL 8. Excise Bond
Customs Bond Type: 1. Facility Ease Import Export Purpose (KITE) 2. Temporary Import (OB 23) 3. EPTE / Bonded 4. Vooruitslag 5. BC 12 6. PPJK 7. NOTUL 8. Excise Bond
ASURANSI KREDIT PERDAGANGAN
TRADE CREDIT INSURANCE
Produk ini dapat digunakan untuk melindungi pembayaran secara kredit yang dilakukan oleh pelaku usaha dalam transaksi perdagangan barang, misalnya antara produsen dengan distributornya, distributor dengan pengecer. Fungsi lain dari produk ini adalah memberikan akses bagi sektor riil untuk meningkatkan volume transaksi penjualan melalui kebijakan kredit(credit policy)yang fleksibel sesuai dengan fluktuasi permintaan pasar.
This product can be used to protect credit payments made by businesses in the trade of goods, for example, between producers and distributors, distributors to retailers. Another function of this product is to provide access to the real sector to increase the volume of sales transactions through credit policies (credit policy) is flexible according to market demand fluctuation.
Produk ini telah dikemas dalam bentuk jasa layanan manajemen kredit dengan memberikan bentuk-bentuk layanancredit advice, credit controldaninsurance protection.
This product has been packaged in the form of credit management services to provide other forms of credit advice services, credit control and protection insurance.
Manfaat Asuransi Kredit Perdagangan. - Mempermudah pelaksanaan kebijakan kredit perusahaan(credit policy). - Mengurangi cadangan piutang ragu-ragu akibat kemacetan kredit - Meningkatkan volume penjualan - Memberikan akses kepada pedagang/distrbutor untuk memperoleh barang dagangannya.
Benefits of Trade Credit Insurance. - Facilitate the implementation of the company's credit policy (credit policy). - Reduce reserve for doubtful accounts as a result of the credit crunch - Increase sales volume - Provide access to the trader / distrbutor to obtain merchandise.
37
Pengguna Asuransi Kredit Perdagangan. - Produsen/supplier dari barang-barang industry - Produsen/supplier dari jenis barang yang habis dalam jangka pendek.
Users Trade Credit Insurance. - Manufacturer / supplier of industrial goods - Manufacturer / supplier of this type of stuff out in the short term.
KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)
LOANS BUSINESS PEOPLE
Produk ini memberikan jaminan kepada Bank Penyalur KUR atas kredit yang diberikan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Koperasi. Pemberian kredit ini adalah untuk pembiayaan Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI) bagi UMKMK yang memiliki bidang usaha produktif dan layak atau feasible namun belum bankable.
This product provides a guarantee to the Bank KUR Suppliers on loans to Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs) and cooperatives. Giving credit is to finance Working Capital Loan (WCL) and Credit Investment (KI) for UMKMK who have productive and viable business field or feasible but not yet bankable.
Besarnya plafond kredit/pembiayaan yang dijamin maksimum sampai dengan Rp500 juta dengan tujuan agar dapat membantu mengembangkan pengusaha khususnya UMKMK menjadi dapat lebih produktif, sehingga dapat mendukung perkembangan ekonomi secara nasional.
The amount of credit limit / maximum secured financing of up to Rp500 million with the aim to help develop MSME entrepreneurs in particular can be more productive, so that it can support the development of national economy.
Jenis Kredit Usaha Rakyat Mikro : diberikan dengan plafond sd Rp.20 Juta Ritel : diberikan dengan plafond diatas Rp.20 Juta sd Rp.500 Juta
Type of Loans Business People Micro : given the ceiling up to Rp20 Million Retail : awarded to the ceiling above Rp20 Million up to Rp500 Million
REASURANSI
REINSURANCE
Produk-produk yang dipasarkan PT Askrindo sepenuhnya telah mendapatkan back up reasuransi dari Perusahaan Reasuransi Luar Negeri seperti : Partner Re, Munich Re, Atradius Re, dan Perusahaan Reasuransi Dalam Negeri.
The products are marketed by PT Askrindo fully been getting back up reinsurance of Foreign Reinsurance as: Partner Re, Munich Re, Atradius Re and Reinsurance Company of the Interior.
ASURANSI UMUM
GENERAL INSURANCE
Askrindo memiliki 7 (tujuh) jenis produk Asuransi Umum yang telah dipasarkan secara luas diwilayah Indonesia, yaitu:
Askrindo has 7 (seven) types of general insurance products that have been marketed widely in the region of Indonesia, namely:
ASURANSI KECELAKAAN DIRI
PERSONAL ACCIDENT INSURANCE
Asuransi Kecelakaan Diri adalah asuransi yang menjamin atas risiko kematian, catat tetap, catat sementara, biaya perawatan dan atau pengobatan yang secara langsung disebabkan suatu kecelakaan yaitu suatu kejadian atau peristiwa yang mengandung unsur kekerasan baik yang bersifat fisik maupun kimia, yang datangnya secara tiba-tiba, tidak dikehendaki atau direncanakan, dari luar, terlihat dan langsung yang seketika itu mengakibatkan luka badani yang sifat dan tempatnya dapat ditentukan oleh ilmu kedokteran.
Personal Accident Insurance is an insurance which guarantees for the risk of death, permanent record, while the note, or the cost of care and treatment that are directly caused by an accident is an event or events that contain elements of violence both physical and chemical, which come suddenly, not desired or planned, from the outside, visible and direct that immediately resulted in bodily injury and the nature of the place can be determined by medical science.
38
ASURANSI KEBAKARAN
FIRE INSURANCE
Asuransi Kebakaran adalah asuransi yang menjamin kerugian atau kerusakan pada harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan yang disebabkan secara langsung oleh : Kebakaran, Petir, Ledakan, Kejatuhan pesawat terbang dan Asap.
Fire insurance is insurance that covers loss of or damage to property and or interest insured directly caused by : Fire, Lightning, Explosion, Fall aircraft and Smoke.
ASURANSI KONTRAKTOR
ALL RISKS INSURANCE CONTRACTOR
Asuransi kontraktor adalah asuransi yang menjamin atas kerusakan atau kerugian objek yang dipertanggungkan pada saat pelaksanaan pembangunan/pemasangan konstruksi dan selama masa pemeliharaan.
All Risks Insurance Contractor is insurance that guarantees the contractor for any damage or loss insured objects during execution of the construction / installation during construction and maintenance.
ASURANSI TANGGUNG GUGAT
LIABILITY INSURANCE
Asuransi tanggung gugat adalah asuransi yang menjamin kerugian material akibat tanggung jawab hukum kepada pihak lain untuk membayarkan kompensasi untuk cidera tubuh atau kerusakaan pada properti pihak lain karena atau akibat kelalaian tertanggung atau karyawan tertanggung termasuk biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pembelaan.
Liability insurance is insurance that covers loss of material due to liability to the other party to pay compensation for physical injury or of damage to property of others due to or due to the negligence of the insured or the insured employees, including costs incurred to defend.
ASURANSI PENGANGKUTAN BARANG
MARINE CARGO INSURANCE
Asuransi pengangkutan adalah asuransi yang menjamin kerugian, kerusakan dan tanggung jawab terhadap barang dan atau kepentingan yang dipertanggungkan.
Marine Cargo Insurance is insurance that covers loss, damage and liability of the goods and or interest insured.
ASURANSI PROPERTI
ALL RISKS INSURANCE PROPERTY
Asuransi Properti adalah asuransi yang menjamin kerugian atau kerusakan pada harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan.
All Risks Insurance Property is insurance that covers loss of or damage to property and or interest insured.
39
Struktur Organisasi ● Organizational Structure:
Memperhatikan dinamika perkembangan bisnis saat ini dan kedepan, sehingga perusahaan perlu memiliki struktur organisasi yang ideal dimana setiap lini organisasi dapat menjalankan fungsi-fungsi sesuai dengan tujuan dan visi perusahaan. Untuk itu maka pada akhir tahun 2013, telah ditetapkan struktur organisasi sesuai Surat Keputusan Direksi No.: 253/KEP/DIR/XII/2013 tanggal 16 Desember 2013 tentang Nomenklatur dan Struktur Organisasi, sebagaimana berikut:
Taking into account the dynamics of the development of current and future business, so the company needs to have an ideal organizational structure in which each line of the organization can perform these functions in accordance with the goals and vision of the company. For those reasons, at the end of 2013, has been determined appropriate organizational structures Directors Decree No.. : 253/KEP/DIR/XII/2013 dated December 16, 2013 on Nomenclature and Structure of the Organization, as follows:
40
41
Dewan Komisaris & Dewan Direksi ● Board of Commissioner & Board of Director
3
1 4 2
1. Suradji Komisaris Utama / President Commissioner 2. Siti Agnes Ratnawati S Komisaris Independen / Independent Commissioner 3. Kondar S Komisaris / Commissioner 4. Dedy S. Priatna Komisaris / Commissioner
42
2
4
1
3 1. Antonius Chandra Satya Napitupulu Direktur Utama / President Director 2. T. Widya Kuntarto Direktur Keuangan, Investasi dan Teknologi Informasi/Director of Finance, Investment and Information Technology 3. Singgih Hardjanto Direktur Pemasaran & Pertanggungan / Director of Marketing & Insured 4. Sabdono Direktur SDM & Umum / Director HRD & General Affairs
43
Profil Dewan Komisaris ● Board of Commissioners Profile
SURADJI
SITI AGNES RATNAWATI S.
Lahir di Klaten pada tahun 1951. Ditetapkan sebagai Komisaris Utama PT Askrindo pada Agustus 2011. Saat ini menjabat sebagai Sekretaris Utama BPKP (2011). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi (2005-2011). Meraih gelar Sarjana Akuntansi (S1) dari STAN Jakarta (1983) dan kemudian meraih gelar Sarjana Ekonomi (S2) tahun 1999.
Lahir di Noumea pada tahun 1954. Ditetapkan sebagai Komisaris Independen PT Askrindo pada Januari 2012. Pernah menjabat Deputy Asisten Direktur Utama Bidang Perencanaan Operasi PT Asuransi Timur Jauh (1988). Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Unversitas Indonesia, Jakarta (1984), kemudian meraih gelar Ajun Ahli Asuransi Kerugian Indonesia – AAMAI (1996).
Born in 1951 in Klaten. Defined as a Commissioner of PT Askrindo in August 2011. Currently serves as First Secretary of BPK (2011). Previously served as Deputy Head of BPK Investigation (20052011). He holds a Bachelor of Accounting (S1) from STAN Jakarta (1983) and later earned a Bachelor of Economics (S2) 1999
Born in 1954 in Noumea. Defined as an Independent Commissioner of PT Askrindo in January 2012. Been served as Deputy Assistant Director of Field Operations Planning PT Asuransi Far East (1988). He holds a Bachelor of Economics from the University of Indonesia, Jakarta (1984), then won the title Adjunct Indonesian Insurance Expert - AAMAI (1996).
44
DEDY S. PRIATNA
KONDAR S.
Lahir di Bandung pada tahun 1958. Ditetapkan sebagai Komisaris PT Askrindo, pada Februari 2013. Pernah menjabat Komisaris PT INKA (2007 - 2012). Saat ini menjabat sebagai Deputi Sarana dan Prasarana Bappenas (Maret 2007 – sekarang) dan Dosen tetap luar biasa di Program Pasca Sarjana Ilmu Ekonomi Tenaga Listrik (2002 – sekarang) .
Lahir di Medan pada tahun 1955. Ditetapkan sebagai Komisaris PT Askrindo, pada Februari 2013. Pernah menjabat Direktur Keuangan dan SDM PT Bahtera Adhiguna (2006 - 2011). Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Krisnadwipayana – Jakarta (1986), kemudian meraih gelar Master of Business Administration dari University of New Brunswick, Fredericton, Canada (1996).
Meraih gelar Sarjana Elektro Teknik dari ITB - Bandung (1981), kemudian meraih gelar Master of Science dari University of Wisconsin, Madison USA (1993) dan meraih gelaf Doktor (PhD) dari University of Wisconsin, Madison USA (1999).
Born in 1955 in Medan. Defined as a Commissioner of PT Askrindo, in February 2013. Been the Director of Finance and Human Resources PT Bahtera Adhiguna (2006-2011).
Born in 1958 in Bandung. Defined as a Commissioner of PT Askrindo, in February 2013. Been President Commissioner of PT INKA (2007-2012). He currently serves as Deputy for Infrastructure Bappenas (March 2007 - present) remain outstanding and Lecturer in the Graduate Program in Economics of Electricity (2002 - present).
He holds a Bachelor of Economics from the University of Economics - Jakarta (1986), then earned a Master of Business Administration from the University of New Brunswick, Fredericton, Canada (1996).
He holds a Bachelor of Electrical Engineering from ITB - Bandung (1981), then earned a Master of Science from the University of Wisconsin, Madison, USA (1993) and won gelaf Doctoral (PhD) from the University of Wisconsin, Madison, USA (1999).
45
Profil Direksi ● Board of Directors Profile.
ANTONIUS CHANDRA SATYA NAPITUPULU
T. WIDYA KUNTARTO
Lahir di Jakarta pada tahun 1960. Ditetapkan sebagai Direktur Utama PT Askrindo pada Agustus 2011. Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Independen di PT. Bank Sinarmas (20052011). Pernah menjabat Senior Advisor di PT. Danasari Prasetya (2004-2005). Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Unversitas Indonesia, Jakarta (1986).
Lahir di Probolinggo tahun 1965. Ditetapkan sebagai Direktur Keuangan, Investasi dan Teknologi Informasi PT Askrindo pada Agustus 2011. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Keuangan & Akuntansi PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia (2010-2011). Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Unversitas Airlangga, Surabaya (1987), kemudian meraih gelar Master of Accounting dari Universitas Trisakti Jakarta (2010).
Born in 1960 in Jakarta. Defined as the President Director of PT Askrindo in August 2011. Previously served as Independent Commissioner of PT. Bank Sinarmas (2005-2011). Never became Senior Advisor at PT. Danasari Prasetya (2004-2005). He holds a Bachelor of Economics from the University of Indonesia, Jakarta (1986).
Born in 1965 in Probolinggo. Defined as the Director of Finance, Investment and Information Technology of PT Askrindo in August 2011. Previously served as Chief Financial & Accounting Division PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia (2010-2011). He holds a Bachelor of Economics of University of Airlangga, Surabaya (1987), then earned a Master of Accounting from Trisakti University (2010).
46
SABDONO
SINGGIH HARDJANTO
Lahir di Solo pada tahun 1958. Ditetapkan sebagai Direktur SDM & Umum PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia, berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia selaku Pemegang Saham nomor : SK397/MBU/2013 tanggal 22 November 2013 tentang Perubahan nomenklatur dan pengangkatan anggota Direksi Perusahaan Perseroan PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia. Sebelumnya menjabat sebagai Inspektur di Kementerian BUMN (2013). Pernah menjabat sebagai Komisaris PT. Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (2012-2013). Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Unversitas Negeri Solo (1983).
Lahir di Klaten pada tahun 1958. Ditetapkan sebagai Direktur Pemasaran & Pertanggungan PT Askrindo pada Agustus 2011. Sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia (2009-2011). Pernah menjabat Kepala Divisi Klaim & Subrogasi PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia (2005-2009). Meraih gelar Sarjana Hukum dari Unversitas Indonesia, Jakarta (1989) dan meraih gelar Manajemen Asuransi dari Universitas Trisakti, Jakarta (2000), kemudian meraih Master of Business Administration dari Universitas Indonesia (2001).
Born in 1958 in Solo. Defined as the HRD & General Affairs Director of PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia, based on the Ministry of State Owned Enterprises of the Republic of Indonesia as the number of Shareholders: SK-397/MBU/2013 dated 22 November 2013 on the nomenclature changes and the appointment of members of the Company Board of Directors of the Company PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia. Previously served as an inspector in the Ministry of Enterprise (2013). Has served as a Commissioner of PT. Asset Management Company (Persero) (2012-2013). He holds a Bachelor of Economics from the State Unversitas Solo (1983).
Born in 1958 in Klaten. Defined as the Director of Marketing and Insured PT Askrindo in August 2011. Previously served as Corporate Secretary PT Askrindo (2009-2011). Have ever served as Head of Claims and Subrogation Division PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia (2005-2009). He holds a law degree from the University of Indonesia, Jakarta (1989) and Insurance Management degree from Trisakti University, Jakarta (2000), then earned a Master of Business Administration from the University of Indonesia (2001).
47
Profil Penjabat Senior ● Profile Senior Manager
Duduk ki-ka/sit up left-right : Mulyono, Henry K. Siagian, Novie Revianty, Kun Hudoyo, Henry Hendaryadi. Berdiri ki-ka/stand up left-right : Rinarno Pramudiyanto, Kurmansyah, Sulaeman, Yulison Marpaung, Hadi Martono, Pudji Santoso, Noviar Yuana, Seno Supranoto, Novian Prihantono.
Profil Kepala Divisi - Profile Division Head : NAMA/Name
JABATAN/Position
Rinarno Pramudiyanto
Divisi Suretyship/Division of Suretyship
Mulyono
Divisi Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR)/Divion of People's Business Credit Guarantee
Hadi Martono
Divisi Asuransi Kredit/Division of Credit Insurance
Kun Mafrudhi Hudoyo
Divisi Asuransi Umum/Division of General Insurance
Sulaeman
Divisi Keuangan & Investasi/Division of Finance & Investment
Hendry Kristal Siagian
Divisi Perencanaan & Manajemen Risiko/Division of Planning & Risk Management
Novie Revianty
Divisi SDM/Division of Human Resources
Yulison Marpaung
Satuan Pengawasan Intern/Internal Audit
Henry Hendaryadi
Divisi Hukum & Pemulihan Aset/ Division of Law & Asset Recovery
Kurmansyah
Sekretaris Perusahaan/Corporate Secretary
Puji Santoso
Divisi Kordinator Wilayah 1/ Division Coordinator Regional 1
Seno Supranoto
Divisi Kordinator Wilayah 2/ Division Coordinator Regional 2
Noviar Yuana
Staf Divisi Teknologi Informasi/Information Technology Division staff
Novian Prihantono
Staf Divisi SDM/Human Resources Division staff
48
ANAK PERUSAHAAN ● SUBSIDIARY
Hingga akhir tahun 2013 anak perusahaan telah memiliki 2 (dua) anak perusahaan yaitu : ANAK PERUSAHAAN
Up to the end of 2013 the subsidiary has had two (2) subsidiaries, namely:
BIDANG USAHA
%KEPEMILIKAN SAHAM
OPERASIONAL
PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re)
Reasuransi Umum
99,9%
1994
PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah (Askrindo Syariah)
Penjaminan Berbasis Syariah
99,9%
2013
SEKILAS ANAK PERUSAHAAN :
A GLANCE OF SUBSIDIARIES:
1. PT Reasuransi Nasional Indonesia.
1. PT Reasuransi Nasional Indonesia.
PT Reasuransi Nasional Indonesia atau disingkat Nasional Re, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha Reasuransi Umum. Didirikan pada tangggal 22 Agustus 1994 dengan ijin dari Menteri Keuangan yakni ijin prinsip No.S.1369/ KMK.017/1994 tanggal 26 September 1994 dan ijin operasional No. 27/KMK.017/1995 tanggal 9 Januari 1995, dengan Misi: Berperan Aktif dalam Meningkatkan Kapasitas Reasuransi Nasional dan Visi : Menjadi Perusahaan Nasional yang Tangguh, Terpercaya dan Terus Tumbuh.
PT National Reinsurance Indonesia or abbreviated National Re, a company engaged in the business of General Reinsurance. Founded on August 22, 1994 with the permission of the Minister of Finance No.S.1369/KMK.017/1994 principle approval dated 26 September 1994 and operating permit No.. 27/KMK.017/1995 dated January 9, 1995, with Mission: Active Participate in Enhancing the Capacity of National Reinsurance and Vision: Becoming National Company Tough, Trustworthy and Continues to Grow.
Alamat Kantor : Jl. Cikini Raya No. 99 Jakarta Pusat (10330) Telp. : 021-3140009, 3149373 (Hunting) Fax. : 021-3143716, 39404944 & 31900430 Email :
[email protected] Website : www.nasionalre.co.id
Head Office : Jl. Cikini Raya No. 99 Central Jakarta (10330) Phone : 021-3140009, 3149373 (Hunting) Facsimili : 021-3143716, 39404944 & 31900430 Email :
[email protected] Website : www.nasionalre.co.id
2. PT JAMINAN PEMBIAYAAN ASKRINDO SYARIAH
2. PT JAMINAN PEMBIAYAAN ASKRINDO SYARIAH
PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah atau Askrindo Syariah, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha Penjaminan Syariah. Didirikan pada tanggal 28 Desember 2012 melalui Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-777/KM.10/2012 tanggal 28 Desember 2012 tentang Pemberian Izin Usaha Perusahaan Penjaminan Kredit Kepada PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah.
PT Guarantees Financing Askrindo Sharia or Askrindo Sharia, is a company engaged in the business of Sharia Guarantee. Established on December 28, 2012 through the Minister of Finance Decree. KEP-777/KM.10/2012 dated December 28, 2012 on the Granting of Permits Credit Insurance Company to PT Askrindo Sharia.
Alamat Kantor : Gedung Askrindo Lantai 6 Jl. Angkasa Blok B-9 Kav. No. 8 Jakarta Pusat (10610) Telp. : 021-6546471, 6546472 Fax. : 021-6546564 Email : Website : www.askrindosyariah.com
Head Office : Askrindo Building, 6th Floors Jl. Angkasa Blok B-9 Kav. No. 8 Jakarta Pusat (10610) Phone : 021-6546471, 6546472 Facsimili : 021-6546564 Email : Website : www.askrindosyariah.com
49
Peristiwa Penting 2013 ● 2013 Significant Event
Penyampaian RTL RKAP 2013, 1 Februari 2013, Gd. Askrindo Jakarta
Penerimaan Sertifikat Penghargaan Sebagai Lembaga Penjamin Pembiayaan Syariah Pertama di Indonesia dari Museum Rekor Indonesia-Dunia (MURI). 26 Februari 2013, Hotel Ritz Carlton, Jakarta
Submission of RTL RKAP 2013, February 1, 2013, Askrindo Building, Jakarta
acceptance Certificate of accolade as Institution guarantee Financing of Sharia for First in Indonesia from the Indonesian Record Museum-World (MURI). February 26 2013, Ritz Carlton Hotel , Jakarta
Pembukaan Pertandingan Futsal pada acara HUT ke 42 PT Askrindo, 21 Maret 2013, Jakarta
Memperingati HUT PT Askrindo (Persero) yang ke 42, 6 April 2013, Cibubur, Jakarta
Opening Ceremony Futsal match on the 42th , Anniversary of PT Askrindo, March 21, 2013, Jakarta
commemorate the anniversary PT Askrindo (Persero) to 42, April 6, 2013, Cibubur, Jakarta
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama PT Askrindo (Persero), Bank DKI dengan HIPMI, 2 Mei 2013, Jakarta
Sosialisasi Pedoman GCG, Code of Conduct & WBS kepada Mitra Pemasar Askrindo, 21 Juni 2013, Jakarta
The signing of the Cooperation Agreement between Askrindo PT (Persero), Bank DKI with HIPPMI, May 2, 2013, Jakarta
Socialization GCG Guidelines, Code of Conduct & WBS to Partners Marketers Askrindo, June 21, 2013, Jakarta
50
Penerimaan Sertifikat Penghargaan Sebagai CEO yang paling komunikatif untuk Perusahaan Asuransi, 18 Juli 2013, Graha CIMB Niaga, Jakarta
Penerimaan Sertifikat Penghargaan Sebagai Asuransi dengan Kinerja Sangat Baik dari Infobank, 29 Agustus 2013, Certificate Acceptance of Appreciation For Insurance Performance Very Good from Infobank, August 29, 2013, Swissbell Hotel, Batam
Certificate Acceptance of Appreciation For the most communicative CEO for Insurance Company, July 18, 2013, Graha CIMB Niaga, Jakarta
Memperingati HUT Ikatan Keluarga Besar Askrindo (IKABA) yang ke 11, 25 September 2013, Jakarta
Penerimaan Sertifikat Penghargaan Sebagai Asuransi dengan Kinerja Sangat Baik dari Infobank, 29 Agustus 2013,
Commemorate the anniversary of the Association of Large Families Askrindo (IKABA) to 11, September 25, 2013 Jakarta.
Certificate Acceptance of Appreciation For Insurance Performance Very Good from Infobank, August 29, 2013, Swissbell Hotel, Batam
Sosialisasi Visi & Misi Askrindo yang baru, 11 November 2013, Jakarta.
Penerimaan Penghargaan sebagai Lembaga Pedukung Asuransi Kredit Perumahan dan Kementerian Perumahan Rakyat, 18 Desember 2013, Hotel Sahid Jakarta.
Socialization Vision & Mission Askrindo an new, 11 November 2013, Jakarta.
Award Acceptance as the Institute Supporting Housing Credit Insurance from the Ministry of Housing, December 18, 2013, Sahid Hotel, Jakarta.
51
Reasuradur ● Reinsurance
Produk-produk yang dipasarkan oleh PT Askrindo, sepenuhnya telah mendapatkan dukungan reasuransi dari Perusahaan Reasuransi Luar Negeri seperti : Partner Re, Munich Re, Atradius Re dan Perusahaan Reasuransi Dalam Negeri. The products are marketed by PT Askrindo, fully has gained the support reinsurance of company Reinsurance Overseas such as : Partner Re, Munich Re, Atradius Re and Reinsurance Company of Domestic
PERUSAHAAN REASURANSI LUAR NEGERI/OVERSEAS REINSURANCE COMPANIES PARTNER REINSURANCE COMPANY
MUNICH REINSURANCE COMPANY
ATRADIUS REINSURANCE S.A
ZURICH BRANCH
107 Koniginstrasse
2nd Floor, La Touche House
Bellerivestrasse 36
80802 Munchen, Jerman
International Financial Service Centre,
8034 Zurich Switzerland
Telp : (089) 389 12 043
Dublin 1
Telp : + 41 1 385 35 89
Fax : (089) 389 17 0243
Telp : + 353 (0) 1 6702466
Fax : + 41 1 385 37 06
Fax : + 353 (0) 1 6702471
PERUSAHAAN REASURANSI DALAM NEGERI/DOMESTIC REINSURANCE COMPANIES PT REASURANSI NASIONAL INDONESIA
PT ASURANSI BUMIPUTERA MUDA
PT ASURANSI JASA TANIA
Jl. Cikini Raya No. 99-101, Jakarta Pusat 10330
1967
Jl. Teuku Cik Ditiro No. 14 Jakarta Pusat 10350
Telp : (021) 3140009, 3149373 (Hunting)
Jl. Wolter Monginsidi No. 63
Telp : (021) 3101850
Fax : (021) 3143716, 3900430, 3904944
Kebayoran Baru, Jakarta 12180
Fax : (021) 31923089
Telp : (021) 7222685, 7222721 PT REASURANSI INTERNASIONAL
Fax : (021) 7222723
INDONESIA
PT ASURANSI JASA INDONESIA Jl. MT. Haryono Kav. 61
Jl. Salemba Raya No.30, Jakarta 10430
PT ASURANSI ADIRA DINAMIKA
Jakarta Selatan 12041
Telp : (021) 3103836, 334208, 3920101
Graha Adira Lt. 8
Telp : (021) 7994508, 7987908
Fax : (021)3143828, 3103837
Jl. Menteng Raya No. 21 Jakarta Pusat 10340
Fax : (021) 7971015, 7982488, 7995364
Telp : (021) 39832000 PT MASKAPAI REASURANSI INDONESIA
Fax : (021) 39831957
Plaza Marein, 16th Floor
PT ASURANSI PAROLAMAS Komplek Golden Plaza Blok G. 39-42
Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78 Jakarta 12910
PT ASURANSI BUANA INDEPENDENT
Jl. RS. Fatmawati No. 15 Jakarta Selatan 12420
Telp : (021) 57936588; 57936575-79
Jl. Pintubesar Selatan No. 74 D, 76 & 78 Jakarta
Telp : (021) 7508983
Fax : (021) 57936580-83
11110
Fax : (021) 750 6339
Website : www.marein-re.com
Telp : (021) 626 6286, 690 4331, 691 2061 Fax : (021) 626 3005, 625 8819
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Wisma Tugu Re
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA
Jl. Raden Saleh No. 50 Jakarta 10330
Graha Menara Kadin Indonesia Lt. 22
Telp : (021) 3103952, 3140267
Jl. H. R. Rasuna Said Blok X-5 kav. 2-3 Jakarta
Fax : (021) 3923974
12950
Website : www.tugu-re.com
Telp : (021) 57903535 Fax : (021) 57904031-32
PT ASURANSI BERINGIN SEJAHTERA ARTAMAKMUR
PT BERDIKARI INSURANCE COMPANY
Jl. Veteran 11 No. 15 Jakarta Pusat 10110
Jl. Medan Merdeka Barat No. 1 Jakarta 10002
Telp : (021) 384 0001 (hunting)
Telp : (021)3841339, 3440266
Fax : (021) 354 7037- 344 2482
Fax : (021) 3440586
52
PENGHARGAAN ● AWARDS
29 Januari 2013. Penghargaan “DIGITAL BRANDING OF THE YEAR 2012” dengan Kategori Corporate Digital Brand Peringkat III Perusahaan Asuransi Umum dari Majalah Infobank.
January 29, 2013. Award of "DIGITAL BRANDING OF THE YEAR 2012" with Category Corporate Digital Brand rating III for General Insurance Company, from Infobank magazine.
26 Februari 2013 Rekor sebagai “PENJAMIN PEMBIAYAAN SYARIAH PERTAMA” dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI)
February 26, 2013. The record award as a "GUARANTOR FINANCING SHARIA FIRST" from World of Records Museum Indonesia (MURI)
19 Mei 2013 Penghargaan atas “Peningkatan Kinerja Tahun 2012” dari Kementerian BUMN-RI
May 19, 2013 Award of the "Performance Improvement for year 2012" from the Ministry of BUMN-RI.
19 Mei 2013 Penghargaan sebagai “BUMN Penyalur dan Penjamin KUR” dari Kementerian BUMN-RI
May 19, 2013 Award as the "BUMN Channelling and Gurantee KUR " of Ministry of BUMN-RI
19 Mei 2013 Penghargaan sebagai “Pelaksana Program BUMN Peduli” dari Kementerian BUMN-RI
May 19, 2013 Award as the "Implementing SOE Care Program" of the Ministry of BUMN-RI.
18 Juli 2013 Penghargaan sebagai “1st for Finance” dari Indonesia Insurance Award 2013
July 18, 2013 Award as the "1st for Finance" from Indonesian Insurance Award 2013.
53
18 Juli 2013 Penghargaan sebagai “1st For Marketing” dari Indonesia Insurance Award 2013
July 18, 2013 Award as the "1st for Marketing" from Indonesian Insurance Award 2013.
18 Juli 2013 Penghargaan sebagai “1st for Risk Management” dari Indonesia Insurance Award 2013.
July 18, 2013 Award as the "1st for Risk Management" from Indonesian Insurance Award 2013.
18 Juli 2013 Penghargaan sebagai “The Most Communicative - Insurance CEO 2012” dari Indonesia Insurance Award 2013.
July 18, 2013 Awards as "The Most Communicative - Insurance CEO 2012" from Indonesian Insurance Award 2013.
18 Juli 2013 Penghargaan sebagai “2nd Information Technology” dari Indonesia Insurance Award 2013.
July 18, 2013 Award as the "2nd for Information Technology" from Indonesian Insurance Award 2013.
18 Juli 2013 Penghargaan sebagai “2nd Good Corporate Governance” dari Indonesia Insurance Award 2013.
July 18, 2013 Award as the "2nd for Good Corporate Governance" from Indonesian Insurance Award 2013.
18 Juli 2013 Penghargaan sebagai ”2nd Human Capital” dari Indonesia Insurance Award 2013.
July 18, 2013 Award as the "2nd for Human Capital" from Indonesian Insurance Award 2013.
54
18 Juli 2013. Penghargaan sebagai ”2nd Corporate Communication” dari Indonesia Insurance Award 2013.
July 18, 2013 Award as the "2nd for Corporate Communication" from Indonesian Insurance Award 2013.
18 Juli 2013. Penghargaan sebagai ”2nd Corporate Social Responsibility” dari Indonesia Insurance Award 2013.
July 18, 2013 Award as the "2nd for Corporate Social Responsibility" from Indonesian Insurance Award 2013.
29 Agustus 2013 Penghargaan sebagai Asuransi Yang Berpredikat “SANGAT BAGUS” atas Kinerja Keuangan Tahun 2012 dari Majalah Infobank.
August 29, 2013 Award as Insurance that Predicate "VERY GOOD" for Financial Year 2012 from Infobank magazine.
08 Oktober 2013 Penghargaan sebagai “The Most Reliable Improvement Insurance General” dari Media Surat Kabar Bisnis Indonesia
October 8, 2013 Awards as "The Most Reliable Insurance Improvement General " from Indonesia Business Newspaper
30 Oktober 2013. Penghargaan BUMN dengan Predikat “SANGAT BAGUS” atas Kinerja Keuangan tahun 2013 dari Majalah Infobank.
October 30, 2013. Award as a SOE with the title of "Excellent" for Financial Performance in 2013 from Infobank magazine.
18 Desember 2013 Penghargaan “ADIUPAYA PURITAMA” sebagai Asuransi Pendukung Asuransi Kredit Perumahan dari Kementerian Perumahan Rakyat - RI
December 18, 2013 Award of "ADIUPAYA Puritama" as Insurance Housing Credit Support from the Ministry of Housing - RI
55
Daftar Kantor Cabang ● List of Branch Offices.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan yang baik kepada nasabah dan guna meningkatkan Service Level Agreement (SLA), maka perusahaan telah memperluas jejaring usaha dengan membuka Kantor Unit Pelayanan yang dinilai strategis dan potensial yaitu : Sukabumi, Magelang, Pati, Tasikmalaya dan Kisaran, serta peningkatan status Kantor Cabang Semarang menjadi kelas 1 dan KUP Yogyakarta menjadi Kantor Cabang kelas 3, sehingga di akhir tahun 2013 jumlah Kantor Cabang dan Kantor Unit Pelayanan menjadi 55 Kantor menjadi sebagai berikut :
In order to improve the quality of good service to customers and to improve the Service Level Agreement (SLA), the company has expanded its business network by opening the Office of Strategic Services Unit assessed and potential are: Sukabumi, Magelang, Pati, Tasikmalaya and Kisaran, as well as increased status Semarang branch offices into class 1 and Office of Strategic Services Unit of Yogyakarta as Branch Office into class 3, so that at the end of 2013 the number of branch offices and the Office of Services to 55 office units as follows:
Kelas I
Kelas II
Jakarta Kemayoran Jl. Angkasa Blok B 9 Kav No. 8 Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta 10610 Telp.: (021) 6546471, 6546472 Fax.: (021) 6546541 Agus Nugroho
Medan Jl. Sultan Iskandar Muda No. 2 Medan 2015 Telp.: (061) 4152366, 4522926, 4565671, Fax.: (061) 4153283, 4539165 I Putu Apriyanto
Jakarta Cikini Jl. Cikini Raya No. 101, Cikini – 10330 Telp.: (021) 2305683 Fax.: (021) 3900550 Soegiharto
Palembang Jl. Basuki Rahmat No. 897 B, Palembang Telp.: (0711) 317497 Fax.: (0711) 367280 Tony Agustiawan
Surabaya Jl. Biliton No. 30, Surabaya 60281 Telp.: (031) 5016666, 5012606, 5012607 Fax.: (031) 5012608, 5046433 Sulis Setyono
Denpasar Jl. Raya Puputan No. 9 Niti Mandala Renon Denpasar, Bali – 80235 Telp.: (0361) 231766, 231767, 231768 Fax.: (0361) 231779, 261456 I Gede Putrawijaya
Semarang Jl. Pamularsih No. 105 Semarang – 50149 Telp.: (024) 7614727, 7614728 Fax.: (024) 7614725, 7613028 Firman Berahima Bandung Jl. Lapangan Supratman No. 8 Bandung – 40114 Telp: (022) 7201839, 7234628, 7234629 Fax: (022) 7208331, 7211810 Adjis
Makassar Jl. Kakatua No. 25, Makassar 90121 Telp.: (0411) 872788 Hunting 3 Lines Fax.: (0411) 851383, 878367 Himawan Sutanto
Pekanbaru Jl. T. Tambusai Komplek SJ Graha Building No. 18 N Pekanbaru – 28282 Telp.: (0761) 7079969, 571697 Fax.: (0761) 572359 R. Janu Nurcahyono Padang Jl. Veteran No. 32 B Kel. Bandar Purus Padang – 25116 Telp.: (0751) 891288 Fax.: (0751) 891388 Bayu Candra Bengkulu Jl. Fatmawati No. 22 Blok D RT.12 RW.04 Kel. Penurunan Kec. Ratu Samban Kota Bengkulu 38223 Telp.: (0736) 25712 Fax.: (0736) 25712 Uyung Adithia Jambi Jl. Slamet Riyadi No. 1 Broni Jambi Telp.: (0741) 61648 Fax.: (0741) 65048 Bobby Cahyadi
Kelas III Banda Aceh Perkantoran Aceh Square Jl. T. Imum Lueng Bata, Banda Aceh Telp.: (0651) 29465, 7400884 Fax.: (0651) 28465 Tengku Arief Ridwan
56
Bandar Lampung Jl. Jend. Sudirman No. 42 A Bandar Lampung – 35118 Telp: (0721) 268667 Fax.: (0721) 268690 Ribut Setyoko
Yogyakarta Jl. Letjend. Suprapto No. 111 Yogyakarta Telp: (0274) 581756 Fax: (0274) 581756 Wahyuni Hartati Manado Jl. 17 Agustus No. 45, Kec. Wenang Kel. Bumi Beringin Manado Telp.: (0431) 851056, 842736 Fax.: (0431) 875938 Henry Sabar P. M Balikpapan Jl. Jend. Sudirman No. 7, Balikpapan – 76114 Telp.: (0542) 418428, 418568 Fax.: (0542) 418777 Wahyu Edi Hartono Pontianak Jl. A. Yani No. 34 B, Pontianak – 78122 Telp.: (0561) 767140 Fax.: (0561) 763462 Afiat Samarinda Ruko Plaza Juanda Blok A, RT. 7 / 28 Jl. Juanda Kel. Air Hitam Kec. Samarinda Ulu Samarinda – Kaltim Telp.: (0541) 766873 Fax.: (0541) 766873 Abdul Rahman Banjarmasin Jl. A. Yani Km. 6 No. 472 C Banjarmasin – 70249 Telp.: (0511) 3254566 Fax.: (0511) 3254562 Herry Rahmat Fatagar Palangkaraya Jl. Imam Bonjol No. 19 Blok D Palangkaraya – 73111 Telp.: (0536) 3242633, 3225400 Fax.: (0536) 3228200, 3242622 Adi Kusuma Wijaya
Kantor Unit Pelayanan Kisaran Jl. Achmad yani Komplek Graha Terminal No. 2, Kisaran - Sumatera Utara Telp.: (0623) 347116 Fax.: (0623) 347030 Salomo Panjaitan Batam Komplek Graha Kadin Blok F No.1 Jl. Engku Putri Batam Centre Batam 29432 Telp: (0778) 477508 Fax.: (0778) 477507 Swarno Pangkalpinang Jl. Muntok/Depati Amir, Pangkalpinang Telp.: ( 0717 ) 435050 Fax.: ( 0717 ) 433132 Heru Yudi Iswanto Jakarta Barat Business Park-Kebon Jeruk Jl. Meruya Ilir Utara No. 88 Blok A-15 Meruya Utara, Jakarta Barat 11620 Telp.: (021) 58908136 Fax.: (021) 58908137 Deice Angke Tuwaidan Jakarta Selatan Royal Spring Residence Jl. Raya Ragunan No. 29 Jati Padang – Pasar Minggu Jakarta Selatan Telp: (021)78843269 Fax: (021) 78835188 Ery Santi Nelda Jakarta Utara Jl. Gading Kirana Ruko Sentra Bisnis Artha Gading Blok A6 B No. 19 Jakarta Utara Telp.: (021) 45878851 Fax.: (021) 45873981 Harimurti Pandanarum
57
Jakarta Timur Rukan Mitra Matraman Jl. Matraman Raya Blok A 1 No. 21 Jakarta Timur 13150 Telp.: (021) 85918128 Fax.: (021) 85918129 Nurul Aini Kusumastuti Serang Banten Jl. A. Yani No. 166, Serang Banten 42118 Telp.: (0254) 223372 Fax.: (0254) 223379 Diky Karnaen Tanggerang Ruko BSD Sektor 4 Blok RG No. 10 Jl. Pahlawan Seribu Serpong Tangerang Telp.: (021) 53153037 Fax.: (021) 5381699 Gilang Kurnia Bekasi Ruko Suncity Square Blok A No. 38 Jl. M. Hasibuan Bekasi Barat 17141 Telp.:(021) 88863671 Fax.:(021) 88964761 Vonne F. Tumbeleka Bogor Jl. Raya Pajajaran Ruko No. 28 i Bogor Telp: (0251) 8312101 Fax: (0251) 8315463 Qurandimas Pinandito Sukabumi Jl. Sudirman No. 81 Kota Sukabumi Telp.: (0266) 6237630 Fax.: (0266) 6249121 M. Glenardi Tasikmalaya Jl. Yudanegara No. 28 Tasikmalaya Telp.: (0265) 339419 Fax.: (0265) 339419 Amir Sahayat
Cirebon Ruko Prima Jl. Sisingamangaraja Blok A-2 No. 58 Cirebon 45112 Telp.: (0231) 248789 Fax: (0231) 248789 Suseno
Malang Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 64 Kav 2 Malang Telp: (0341) 348222 Fax: (0341) 348222 Andi Priambodo
Purwokerto Jl. Gatot Subroto No. 16 C Purwokerto Telp.: (0281) 632328, 7622535 Fax.: (0281) 632328 Kasimin
Madura Jl. KH. Wahid Hasyim No. 1G – 1H Pamekasan –Madura 69321 Telp.: (0324) 330444 Fax.: (0324) 334724 Suhendro Pramono
Palu Jl. Basuki Rahmat No. 18 A Palu Telp.: (0451) 487006 Fax.: (0451) 486781 Devy Leonardo Ambon Jl. Jend. A. Yani No. 20 Daerah Batu Meja Ambon – Maluku Telp: (0911) 346212 Fax: (0911) 343255 Runggawarsito
Tegal Ruko No. 5 Nirwana Square Jl. Yos Sudarso No. 33 Tegal Telp: (0283) 324077 Fax: (0283) 321377 Gan Gan Permana
Madiun Jl. Cokroaminoto No. 76 B Madiun 63132 Telp.: (0351) 452984, 467489 Fax.: (0351) 453084 Bambang Tri Hartanto
Ternate Jl. Santo Pedro No. 99 RT/RW. 02/01, Kalumata Ternate Selatan – 97724 Telp: 0921 – 3124068 Fax: 0921 – 3124080 R. Wawan Setiawan
Magelang Ruko Maris Square A 10, Jl. Sarwo Edi Wibowo Metroyudan Magelang Telp: (0293) 3244772, 5526330 Fax: (0293) 3276017 Denny Silitonga
Kediri Hayam Wuruk Trade Center Blok B2 Jl. Hayam Wuruk, Kediri 64121 Telp.: (0354) 694 666 Fax.: (0354) 672 666 Debby Cahyo Wicaksono
Mamuju Jl. Urip Soemohardjo No. 37 Mamuju, Sulawesi Barat Telp: 0426 – 2323728 Fax: 0426 – 2323727 Wira Ispriadi
Surakarta Jl. Dr. Rajiman No. 376 B Surakarta- 57141 Jawa Tengah Telp.: (0271) 738772 Fax.: (0271) 733037 Ardi Firman Maulana
Mataram Jl. Sriwijaya No.318 Mataram Telp: (0370) 647090 Fax: (0370) 647090 Puji
Jayapura Jl. Kawasan Bisnis Ruko Pasifik Permai Dok II – Blok C 5 Jayapura – Papua B Telp: (0967) 550539 Sigit Nugroho
Pati Ruko Grand Puri, Jl. Diponegoro No. 19 Blok A4 Pati 59113Jawa Tengah Telp.: (0295) 384647 Fax.: (0295) 385288 Fajar Sulistyani
Gorontalo l.Nani Warta Bone ( Eks.DI Panjaitan ) No.5 Komplek Ruko Bonansa Kel. Limba U-1 Kota Selatan Kota Gorontalo 96115 Telp.: (0435) 826275 Fax.: (0435) 826273 M. Purwo Pamungkas
Sorong Jl. Basuki Rahmat KM. 8 Sorong – Papua Barat Telp: (0951) 323990 Fax: (0951) 333115 Cornelis Lengkong
Jember Jl. Gajah Mada No. 369 Jember 68133 Telp: (0331) 488111 Fax: (0331) 488111 Toni Hadi Khristanto
Kendari Jl. Sao-sao No. 175 Kendari Telp: (0401) 3124836 Fax: (0401) 3123794 M. Lutfi Akib
58
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Sebagai perusahaan jasa yang berusaha di bidang penanggung risiko, maka faktor SDM merupakan salah satu unsur penting untuk meningkatkan kinerja Perusahaan dan oleh sebab itu secara berkesinambungan pengembangannya terus ditingkatkan guna meningkatan kualitas setiap SDM yang ada.
As a service company engaged in the field of risk insurer, the human factor is one of the important elements to improve the performance of the Company and therefore sustainable development is to be improved in order to improve the quality of any existing human resources.
Profil Pegawai
Employee Profile
Jumlah SDM PT Askrindo sampai dengan akhir tahun 2013 sebanyak 524 orang, dimana hal tersebut menjadi modal dan kekuatan Perusahaan, yang senantiasa terus menerus dikembangkan dan ditingkatkan kompetensinya untuk berbagai aspek untuk mencapai tujuan Perusahaan.
Total Human Resource PT Askrindo until the end of 2013 as many as 524 people, where it became the capital and the strength of the Company, which is always continuously developed and improved competence for various aspects of the Company to achieve the goal.
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jabatan tahun 2013, 2012
Employee Composition based on Posisiton in 2013, 2012
Jabatan/Position
2013
2012
Kepala Divisi/Kepala Kantor Cabang Kelas 1 Head of Division/Head of Branch Office Class 1
14
2,67%
14
3,52%
Kepala Bagian/Kepala Kantor Cabang Kls 2 Head of Sub Division/Head of Branch Office Class 2
42
8,02%
41
10,30%
Kepala Seksi/Kepala Kantor Cabang Kls 3 Head of Section/Head of Branch Office Class 3
70
13,36%
79
19,84%
Staf/Kepala Kantor Unit Pelayanan Staf/Head of Unit Service Office
128
24,43%
111
27,88%
Pegawai Pelaksana/Operator
244
46,56%
131
32,91%
Pegawai Dasar/Lower Level Employees Jumlah/Total
26
4,96%
22
5,52%
524
100,00%
398
100,00%
Employee Composition based on Educational Level 2013 and 2012 :
Komposisi Karyawan menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2013 dan 2012. Jenis Pendidikan/type of Education
2013
Pasca Sarjana (S2)/Post Graduate Sarjana Strata 1 (S1)/Graduate
2012
49
9,35%
50
12,56%
345
65.84%
226
56,78%
Diploma 3 (D3)/Under Graduate
50
9,54%
38
9,55%
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)/Senior High School
80
15,27%
77
19,35%
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)/Junior High School
0
0,00%
5
1,26%
Sekolah Dasar (SD)/Elementary School
0
0,00%
2
0,50%
524
100,00%
398
100,00%
Jumlah/Total
Employee Composition based on Age in 2013, 2012 :
Komposisi Karyawan Berdasarkan kelompok Usia tahun 2013, 2012. Jenjang Usia/ levels of Age
2013
2012
>20 – 30
144
27,48%
59
14,82%
>30 – 35
64
12,21%
28
7,04%
>35 – 40
64
12,21%
62
15,58%
>40 – 45
108
20,61%
101
26,38%
>45 – 50
77
14,69%
74
18,59%
>50 – 55
67
12,79%
74
18,59%
524
100,00%
398
100,00%
Jumlah/Total
60
Komposisi Karyawan Berdasarkan Masa Kerja tahun 2013, 2012.
Employee Composition based Working Periode in 2013, 2012:
Masa Kerja Efektif/Effective Work Period
2013
2012
<5
239
45,61%
67
21,86%
>5 – 10
26
4,96%
27
6,78%
>10 – 15
71
13,55%
83
20,85%
>15 – 20
82
15,65%
76
19,09%
>20 – 25
57
10,88%
69
17,34%
>25
49
9,35%
73
18,34%
524
100,00%
398
100,00%
Jumlah/Total
Rekruitmen calon pegawai yang telah dilakukan perusahaan sebanyak 155 orang, mengundurkan diri sebanyak 29 orang (pensiun sebanyak 18 orang, meninggal 1 orang dan mengundurkan diri 10 orang), sehingga sampai dengan akhir tahun 2013 jumlah pegawai aktif seluruhnya sebanyak 524 orang. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan jumlah pegawai tahun 2012 dikarenakan adanya rekruitment pegawai baru.
Recruitment of prospective employees the company has made as many as 155 people, as many as 29 people resigned (retired many as 18 people, one person died and 10 people resigned), so until the end of 2013 the number of active employees total as many as 524 people. The amount is higher than the number of employees in 2012 due to recruitment of new employees.
Kegiatan strategis.
Strategic activities.
Di tahun 2013 beberapa kegiatan bidang Sumber Daya Manusia (SDM) yang telah dilaksanakan, yaitu :
In 2013 some of the activities of Human Resources (HR) have been implemented, namely:
●
●
● ● ● ●
Rekruitmen Calon Pegawai Review dan penyempurnaan Pengelolaan SDM. Program Pendidikan & Pelatihan Pembuatan Blueprint SDM dan Sistem Informasi SDM. Kegiatan Outbound .
● ● ● ●
Recruitment of Prospective Employees Review and improvement of human resources management. Education & Training Programs Making Blueprint HR and HR Information Systems. Outbound activity.
Rekrutmen Calon Pegawai
Recruitment Prospective Employees
Proses rekrutmen dan seleksi calon Pegawai yang berkualitas sangat diutamakan, hal ini guna mendapatkan SDM yang memiliki mutu dan kualitas, sesuai dengan kebutuhan perusahaan di saat perkembangan persaingan bisnis pada usaha asuransi kerugian yang sedemikian ketatnya.
The process of recruitment and selection of qualified employee is preferred, it is to get the human resources that have quality and quality, in accordance with the current needs of the company in the development of competition in the insurance business so tight.
Persyaratan Menjadi Calon Pegawai
Terms of Becoming a Candidate Employee
Perusahaan telah menetapkan bahwa setiap calon pegawai yang akan di rekrutmen harus memiliki standar akademik yaitu tingkat IPK, Akreditasi Perguruan Tinggi dan kompetensi calon pegawai.
The Company has determined that any prospective employee who will be in recruitment must have academic standards that GPA level, Higher Education Accreditation and the competence of candidates.
61
Seleksi Calon Pegawai
Selection Prospective Employees
Perusahaan sangat selektif dalam merekrut calon pegawai, hal ini seiring dengan tuntutan perkembangan bisnis, untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Untuk itu perusahaan secara pro aktif, melakukan kunjungan baik secara langsung maupun melalui Jobfair ke universitasuniversitas yang mempunyai akreditasi baik di seluruh wilayah Indonesia.
The company is very selective in recruiting prospective employees, this is in line with the demands of the business, to get results that match the needs of the organization. For that the company is pro-actively, visit either directly or through Jobfair to universities that have accredited both in the whole of Indonesia.
Independensi Rekrutmen
Independence Recruitment
Independensi proses rekrutmen dan seleksi pegawai, telah dimulai sejak awal, yang dimulai dari pengumuman lowongan melalui surat kabar, website perusahaan dan website JOBDB. Kemudian untuk proses seleksi dan penyelenggaraan tes calon pegawai Askrindo menggunakan jasa konsultan yang mempunyai kredibilitas antara lain LPPM, Fakultas Psikologi UI dan lainnya.
The independence of the process of recruitment and selection of employees, has started since the beginning, starting from vacancy announcements through newspapers, corporate websites and websites JOBDB. Then for the selection and implementation of test prospective employees Askrindo use consultants who have credibility among other LPPM, Faculty of Psychology and other UI.
Review dan penyempurnaan Pengelolaan SDM
Review and improvement of human resources management
Perusahaan terus menerus memperbaiki semua sistem dan pengelolaan SDM, baik perjanjian kerjasama dengan provider asuransi kesehatan maupun ketentuan/peraturan peningkatan kesejahteraan. Disamping itu untuk lebih mengetahui tingkat harapan karyawan terhadap keterikatan dan kepuasan pegawai terhadap perusahaan, maka semua pegawai telah memberikan jawaban melalui kuesioner yang dibagikan.
The company continuously improve all systems and human resource management, good co-operation agreement with the provider of health insurance and provisions / regulations welfare improvement. Besides, to further determine the level of expectation and satisfaction of employees on employee attachment to the company, all employees have to provide answers through questionnaires distributed.
Program Pendidikan & Pelatihan Pegawai
Employee Education & Training Programs
Program pendidikan dan pelatihan karyawan, adalah sarana terbaik bagi suatu Perusahaan untuk meningkatkan kompetensi karyawannya. Pada tahun 2013, pengembangan cara belajar Pegawai untuk seluruh Indonesia, telah menggunakan sistem aplikasi komputer berbasis Web (e-learning) yang diberi nama SELARAS (Sistem E-Learning Askrindo), sehingga dalam waktu bersamaan hasil uji materi belajar telah dapat dievaluasi.
Employee education and training programs, are the best means for a company to improve the competence of its employees. In 2013, development of employee learning for the whole of Indonesia, has been using the web-based computer application system (e-learning), named SELARAS (E-Learning System Askrindo), so that at the same time learning the material test results have to be evaluated.
Tahun 2013, jumlah tenaga ahli asuransi adalah : A2IK & A3IK sebanyak 32 orang pegawai In 2013, the number of insurance experts are: A2IK & A3IK as many as 32 employees
62
Sasaran Program Pengembangan Pendidikan & Pelatihan adalah untuk :
Target Education & Training Development Program are to:
1. Bidang Teknik Guna meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM terutama dibidang asuransi dan dalam rangka memenuhi ketentuan regulator tentang sertifikasi tenaga ahli asuransi, maka Divisi SDM secara rutin mengadakan pendidikan dan pelatihan dalam program-program profesi baik secara workshop, seminar maupun Tutorial seperti untuk Aktuaris, A2IK dan A3IK.
1. Sector Technical To improve the quality and competence of human resources, especially in the field of insurance and in order to comply with the regulator regarding the certification of insurance experts, the Human Resources Division regularly conduct education and training programs, both professional workshops, seminars and tutorials as for Actuaries, A2IK and A3IK.
2. Bidang Pendukung Untuk meningkatkan SDM bidang pendukung, telah pula dilakukan beberapa kegiatan diantaranya :
2. Sector Supporting To increase the field of human resources support, has also done several activities including:
Bidang SPI
: Audit Intern Tingkat Dasar II & Risk Based Internal Audit (RBIA) Bidang Keuangan : Workshop Penerapan PSAK & Perpajakan/ Pph Badan, Invesatasi dan IFRS. Bidang TI : Pelatihan Network Data Communication, pembuatan aplikasi berbasis web. Bidang Manrisk : Pelatihan Enterprise Risk Management Bidang Sekretariat : Workshop filling system manajemen, an pelatihan pemandu acara & protokoler. Bidang Hukum : Pelatihan teknik penagihan melibatkan aspek hukum Bidang SDM : Workshop nasional ketenagakerjaan, proses pelaksanaan tender barang & jasa,
SPI Sector
3. Manajerial/Leadership Pelatihan juga diberikan kepada pada Kepala Divisi diantaranya adalah : Pelatihan internalisasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU), Pelatihan KPI Berbasis Balance Scorecard dan Pelatihan Evaluator KPKU.
3. Managerial / Leadership Training was also given to the Head of the Division include: Training internalization Superior Performance Assessment Criteria (KPKU), Training Balanced Scorecard and KPI-Based Training KPKU Evaluator.
Pegawai Baru. Pendidikan wajib yang diberikan kepada calon pegawai baru untuk diikuti adalah pendidikan kemiliteran di PUSDIKU Bandung dan setelah itu diberikan pelatihan dan sosialisasi terkait dengan pengenalan perusahaan dan produk Askrindo.
New Employees. Education shall be provided to prospective new employees to follow is PUSDIKU military education in London and then given training and socialization associated with the introduction of the company and product Askrindo.
: Basic Level II Internal Audit & Risk Based Internal Audit (RBIA) Finance : Workshop on Application of SFAS & Taxation / Pph Agency, the investments and IFRS. Sector IT : Network Data Communication Training, creation of web-based applications. Manrisk Sector : Enterprise Risk Management Training Affairs Secretariat : Workshop filling management system, an event guide training and protocol. Legal Affairs : Training techniques involving aspects of legal billing Human Resource : National Workshop on employment, the implementation process of tendering goods & services,
63
Disamping itu terdapat kegiatan perusahaan yang dilakukan secara berulang dan rutin setiap tahun disampaikan kepada seluruh Pegawai perusahaan adalah sosialisasi tentang Pedoman GCG, Code of Conduct, Whistler Blowing System dan Internalisasi nilai budaya perusahaan melalui outbond.
In addition, there corporate activities carried out repeatedly and annually submitted to all Employees of the company are the socialization Sector GCG, Code of Conduct, Whistler Blowing System and Internalization value through outbound corporate culture.
Sebagai upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan dalam rangka memperoleh tenaga ahli profesi maka telah diselenggarakan program peningkatan mutu ketrampilan dengan melaksanakan pendidikan pegawai secara berkesinambungan setiap tahunnya. Dalam tahun 2013 beberapa pegawai diikut sertakan dalam program tutorial dan ujian sertifikasi untuk memperoleh gelar AAAIK serta program Aktuaria.
In an effort to improve the quality of human resources and expertise in order to obtain the profession has organized quality improvement program skills to implement employee education on an ongoing basis every year. In 2013 some of the employees to be included in the tutorial program and certification exam to obtain a degree AAAIK and Actuarial program.
Upaya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, selama tahun 2013 telah dilakukan pelatihan/seminar/ workshop dalam negeri untuk Direksi sebanyak 5 kali, Komisaris 6 kali dan untuk pegawai sebanyak 95 kali dengan peserta 181 orang, in house training kepada pegawai sebanyak 38 kali dengan peserta 1.921 orang dan jumlah biaya yang telah dikeluarkan mencapai Rp6,8 miliar.
Efforts to improve the quality of human resources, for the year 2013 has been conducted trainings / seminars / workshops in the country for BOD 5 times, 6 times and the Commissioner for the employees as much as 95 times with 181 participants, inhouse training to employees as much as 38 times the participants 1,921 people and the amount of costs incurred to Rp6,8 billion.
Pembuatan Blueprint SDM dan Sistem Informasi SDM
Making Blueprint HR and HR Information Systems.
Penyusunan Blueprint SDM periode 2013-2017 baru tahap awal termasuk juga Sistem Informasinya, hal ini dilakukan untuk melengkapi Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) untuk periode yang sama. Dengan demikian diharapkan pencapaian tujuan perusahaan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam RJPP yang terkait dengan kegiatan dan program kerja yang terkait dengan pengembangan SDM kedepan serta pelaporannya, dapat berpedoman kepada Blue Print SDM ini.
Preparation making of HR Blueprint 2013-2017 period as well as the early stages of the new System Information, this is done to complement the Company's Long-Term Plan (RJPP) for the same period. It is expected that the achievement of corporate objectives as set out in RJPP associated with the activities and work program related to the future development of human resources as well as reporting, may be guided by the HR Blueprint
Kegiatan Outbound
Outbound activity
Pada tahun 2011, budaya perusahaan Askrindo telah diubah menjadi 5 nilai budaya yaitu : Integritas, Profesional, Motivasi, Kerjasama dan Inovasi, dan untuk itu dalam rangka meningkatkan pemahaman dan menginternalisasikan SDM terhadap nilai budaya tersebut, perusahaan secara terus menerus setiap tahun sekali mengadakan kegiatan Outbond hingga saat ini, yang bekerjasama dengan ESQ 165.
In 2011, the company culture has changed to 5 Askrindo cultural values are: Integrity, Professional, Motivation, Teamwork and Innovation, and to do that in order to improve the understanding and internalize the cultural values of the human resources, the company is continuously every year once held the Outbound to date, in cooperation with the ESQ 165
64
TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY
65
Sebagai Perusahaan yang menjalankan usaha di bidang asuransi kerugian, termasuk dengan prinsip syariah serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perseroan untuk menghasilkan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat guna memberikan layanan kepada nasabah dan stakeholder lainnya, ASKRINDO memerlukan adanya dukungan dari sistem Teknologi Informasi yang handal.
As a company which carries on business in the field of insurance, including the Sharia principles as well as optimizing the use of resources of the company to produce high-quality services and strong competitive in order to provide services to customers and other stakeholders, ASKRINDO require the support of information technology systems that are reliable.
Perusahaan menyadari bahwa teknologi informasi merupakan infrastruktur strategis yang dapat mempengaruhi kemampuan Perusahaan dalam melakukan proses bisnisnya dengan cepat, akurat dan efisien. Penggunaan infrastruktur ini merupakan kunci yang memungkinkan implementasi lebih cepat untuk inovasi, dapat pula mengurangi biaya, sehingga meningkatkan mutu layanan dan memungkinkan Perusahaan untuk menawarkan produk-produk baru kepada nasabahnya. Kebutuhan yang beragam dari nasabah dan akurasi informasi bagi kepentingan manajemen, menuntut perusahaan untuk melakukan inovasi produk dengan berbasis teknologi serta penerapan sistem pengolahan data yang terintegrasi dan terpusat sekaligus dapat mempertahankan kesinambungan pertumbuhan bisnis.
Companies are realizing that information technology is a strategic infrastructure that could affect the Company's ability to conduct its business processes quickly, accurately and efficiently. Use of this infrastructure is the key that enables faster implementations for innovation, can also reduce costs, thus improving the quality of services and enable the Company to offer new products to its customers. Diverse needs of customers and the accuracy of the information for management purposes, requires companies to innovate with technology-based products and the implementation of an integrated data processing system and centralized as well as to maintain continuity of business growth.
Sejalan dengan hal tersebut, maka pemanfaatan teknologi komunikasi juga telah digunakan dalam perusahaan dengan pembangunan infrastruktur komunikasi data yang memadai pada kantor pusat dan seluruh kantor cabang serta dengan mitra kerjanya. Hal ini dilakukan untuk penerapan alih teknologi pengolahan data bagi kegiatan operasional front office maupun back office secara terintegrasi.
In line with this, the use of communication technology has also been used in communication infrastructure development company with sufficient data at the central office and all branch offices as well as with its partners. This is done for the implementation of technology transfer for the data processing operations front office and back office integration.
ROADMAP TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY ROADMAP
Master Plan Teknologi Informasi (MPTI) periode 2013-2017 disusun sebagai kelanjutan dari kegiatan sebelumnya dan pelengkap dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan dalam rangka penyelarasan Teknologi Informasi dengan bisnis perusahaan. Penyusunan MPTI ini telah mengacu pada Panduan Penyusunan Pengelolaan Teknologi Informasi Badan Usaha Milik Negara (PerMen No. PER-02/MBU/2013) dan dibantu oleh LAPI Divusi (ITB Grup) sebagai nara sumber. Dengan demikian pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan dalam RJPP, kegiatan dan program kerjanya yang terkait pemanfaatan dan pengembangan Teknologi Informasi harus berpedoman kepada dokumen MPTI ini.
Information Technology Master Plan (MPTI) the period 20132017 compiled as a continuation of previous activities and complementary of the Company Long Term Plan in the framework of the Information Technology alignment with the company's business. The preparation of this MPTI been referring to the Guidelines for Developing Management Information Technology State-Owned Enterprises (No. sweets. PER-02/MBU/2013) and assisted by LAPI Divusi (ITB Group) as a resource. Thus the achievement of corporate objectives that have been set in RJPP, activities and program of work-related use and development of information technology should be guided by this document MPTI.
66
Arah pengembangan Teknologi Informasi perusahaan periode tahun 2013 – 2017 sebagaimana MPTI dapat diuraikan dalam bagan sebagai berikut ini:
2013 • Training Qlick View & PHP • Cleansing data utk tabel refrensi • Mengubah aplikasi Penj. KUR dari 2 3 Tier • Redesain Website & Intranet • Pembuatan extranet & servicenet • Update versi O/S • Pemilihan server utk DRC • Penerapan WIFI di Kantor Pusat
• Training Qlick View &
PHP • Cleansing data to tabel refrences • Change the application Penj. KUR from 2 3 Tier • Redesain Website & Intranet • To Make extranet & servicenet • Update versi O/S • Server selection For DRC • The application of WIFI at the Head Office
2014
Toward the development of Information Technology companies in the period 2013 - 2017 can be described as MPTI in the following chart:
2015
• Training Qlick View, PHP, Java, Seminar • Cleansing data utk tabel Customer + Transaksi • Mengubah aplikasi Non KUR dari 2 3 Tier • Publikasi Website & Intranet • Lanjutan Pembuatan extranet & servicenet • Versi O/S mnjd Open Source • Implementasi DRC • Kajian Data Center, Cloud Computing & Video Confrence • Pengembangan WIFI di Kantor Pusat
• Training & Seminar • Cleansing data utk Transaksi • Implementasi extranet & servicenet • Membangun Data Center & Video Confrence • Desain Cloud Computing • Penerapan WIFI di Kantor Pusat
• Training Qlick View,
• Development Data
PHP, Java & Seminar • Cleansing data to tabel Customer + Transaction • Change application Non KUR from 2 3 Tier • Publication Website & Intranet • continuation making extranet & servicenet • Versi O/S mnjd Open Source • Implementation DRC • The study Data Center, Cloud Computing & Video Confrence • Development WIFI di Kantor Pusat
2016
2017
• Training Seminar • Implementasi extranet & servicenet • Membangun Cloud Computing
• Training Seminar • Monitoring, Pengembangan & Optimalisasi seluruh sistem aplikasi
• Training Seminar • Implementation
• Training Seminar • Monitoring,
extranet & servicenet
• Bulild up Cloud
Computing
Development & Optiimazing all system aplikacation
• Training & Seminar • Cleansing data to
Transactioni
• Implementation
extranet & servicenet
Center & Video Confrence • Desain Cloud Computing • Implemention WIFI at Head Office
Pada tahun 2013 sejalan dengan Roadmap Pengembangan Teknologi Informasi tersebut Perusahaan telah merealisasikan beberapa kegiatan yaitu : (1) Penyesuaian dan pengembangan aplikasi koneksi Sistem Akuntansi & Anggaran (SAA) dengan data operasional/ produksi. (2) Pembuatan aplikasi laporan untuk : penempatan deposito per kantor cabang, produksi operasional (3) Pengembangan aplikasi KUR dengan menggunakan arsitektur three tier (application server) (4) Pembuatan aplikasi KUR online untuk Bank BNI dan implementasi KUR online dengan Bank Kaltim (5) Pembenahan dan optimalisasi keamanan sistem jaringan komunikasi data (6) Melengkapi konten website perusahaan serta melakukan pengembangan dan penyempurnaan intranet perusahaan.
In 2013, in line with the Information Technology Development Roadmap Company has realized several activities, namely: (1) Adjustment and application development system connection Accounting & Budget (SAA) with the data operations / production. (2) Preparation of reports for applications: placement of deposits per branch office, production operations (3) Development of KUR application using three tier architecture (application server) (4) Making an online application to Bank BNI KUR and implementation of KUR-line with the Bank Kaltim (5) housekeeping and optimization of data communication network system security (6) Completing the company's website content as well as carry out the development and refinement of the corporate intranet.
67
PROGRAM PENGEMBANGAN APLIKASI UTAMA
MAIN APPLICATION DEVELOPMENT PROGRAM
Askrindo telah memiliki dan mengembangkan sistem aplikasi untuk bisnis utama dan pendukungnya sejak tahun 2010 yang diberi nama MECCA (Managed Enterprise Centralized Core Application) yang merupakan sistem aplikasi berbasis web dan beroperasi secara real-time dan on-line untuk mendukung proses bisnis sejak penerbitan polis atau pelaporan klaim sampai dengan pembayaran secara terintegrasi.
Askrindo already have and develop systems for key business applications and supporters since 2010, named MECCA (Managed Enterprise Centralized Core Application) which is a web-based application system and operates in real-time and on-line to support business processes since the issuance of the policy or reporting the claim to the payment of an integrated manner.
Implementasi aplikasi utama tersebut dilakukan secara optimal pada tahun 2012 hingga saat ini, yang digunakan untuk pengolahan data dan informasi di kantor pusat dan kantor-kantor cabang seluruh Indonesia yang meliputi fungsi-fungsi antara lain :
Implementation of the main applications performed optimally in the year 2012 to the present, which is used for data processing and information at headquarters and branch offices throughout Indonesia, which includes functions such as:
●
Fungsi Pemasaran Fungsi ini adalah menyediakan data dan informasi yang diperlukan untuk menetapkan target, baik berasal dari keragaan internal maupun eksternal, baik berdasarkan pendekatan wilayah kewenangan Kantor Cabang maupun segmen pasar, namun belum dilakukan secara otomasi sehingga data diperoleh masih ditetapkan berdasarkan target korporasi terlebih dahulu. Belum ditetapkan berdasarkan kondisi obyektif di lapangan.
● Marketing Function This function is to provide data and information required to set targets, both derived from internal and external variability, both based approach Branches jurisdiction or market segment, but has not done so automation of data obtained was determined by the target corporation first. Has not been established by objective conditions in the field.
●
Fungsi Akseptasi Fungsi ini adalah memproses permohonan Deklarasi Jumlah Pertanggungan (DJP), menganalisa risiko berbasis dokumen kemudian pencetakan polis/sertifikat dan mengolah data sehingga menghasilkan pelaporan seluruh COB (Class Of Business) yang diproduksi oleh Kantor Cabang. Untuk operasional Non KUR (SISKA) dan operasional Penjaminan KUR (SAKURA).
● Acceptance Function This function is processing an application for declaration Total Coverage (DJP), analyze the risk-based document and then printing the policy / certificate and process the data to produce the entire COB reporting (Class Of Business) produced by the Branch Office. For Non operational KUR (SISKA) and operational Assurance KUR (SAKURA).
●
●
Fungsi Klaim Fungsi ini adalah memproses dokumen permohonan klaim, verifikasi data debitur klaim, penyelesaian/verifikasi dokumen klaim kemudian penerbitan Claim Settlement dan mengolah data sehingga menghasilkan pelaporan terkait seluruh klaim yang terjadi, mulai dari registrasi, pembuatan Laporan Klaim hingga pengelolaan Subrogasinya.
Claims Function This function is to process the application documents claim, the debtor claims data verification, completion / verification of documents and then publishing Claim Settlement claims and process the data to produce relevant reporting all claims that occur, ranging from registration, creation of reports to management Subrogasinya Claims.
68
●
Fungsi Reasuransi Fungsi ini adalah memproses dokumen yang diinput untuk penerbitan STOA treaty, slip facultative, PLA & DLA (outgoing), namun belum dilakukan secara otomasi sehingga STOA treaty, slip facultative, PLA & DLA dicetak secara fisik (kertas) dan ditanda-tangani secara "basah". Cara ini menimbulkan masalah berupa biaya pencetakkan, penyimpanan dan akses untuk menemukannya kembali.
●
Function Reinsurance This function is inputted to process documents STOA publishing treaty, facultative slip, PLA & DLA (outgoing), but has not done so STOA automation treaty, facultative slip, PLA & DLA physically printed (paper) and signed it "wet ". This method poses a problem pencetakkan costs, storage and access to find it again.
Program Pengembangan Aplikasi Pendukung
Supporting Application Development Program
Fungsi aplikasi pendukung adalah sistem aplikasi yang bersifat menunjang sistem utama dan yang telah terintegrasi atau masih dalam modul-modul yaitu : pengelolaan Keuangan & Akuntansi (SAA), pengelolaan Sumber Daya Manusia (SPKP), pengelolaan Sistem Pengendalian Anggaran (SPA), pengelolaan Manejemen Risiko (ARM), pengelolaan pelatihan SDM (SELARAS), pengelolaan Arsip (SADDAR), Intranet perusahaan (Intrask).
Function application is the support system that is supporting the application and the main system that has been integrated or still in modules namely: management Finance & Accounting (SAA), Human Resource Management (SPKP), management of the Budget Control System (SPA), risk management, management is (ARM), the management of human resources training (SELARAS), Records management (SADDAR), corporate Intranet (Intrask).
Namun dengan semakin meningkatnya aktivitas organisasi dan pertumbuhan bisnis perusahaan, maka aplikasi utama yang telah dibangun tersebut di atas, dioptimalisasi dan dikembangkan sedemikian rupa secara arsitektural agar tetap berkinerja baik dan mampu melayani kebutuhan bisnis, antara lain dengan diterapkannya 3-tier application, dari semula pendekatan yang bersifat 2-tier. Pendekatan 3-tier application ini secara prinsip ialah melakukan optimalisasi agar proses bisnis yang ada di aplikasi, berada di layer yang berbeda dan terpisah dari presentation layer-nya. Sehingga proses di klien dan lalu lintas data dari klien ke server akan selektif, yang pada akhirnya meningkatkan kinerja aplikasi.
However, with the increasing activity of the organization and growth of the company's business, the main application that has been built above, optimized and developed in such a way that architectural good standing and able to serve the needs of the business, among others, with the implementation of 3-tier application, from the original approach which is 2-tier. 3-tier approach to the application of this principle is that optimizing existing business processes in the applications, are in different layers and separated from the presentation layer. So that the process in the client and data traffic from the client to the server will be selective, which in turn improves performance of the application.
Dengan paradigma yang sama, seiring dengan penyusunan Master Plan MPTI 2013-2017, dikembangkan pula sistem berbasis web dengan paradigma 3-tier application, yang disebut Askrindo Core System, disebut ACS, dan Askrindo Online System, disebut AOS.
With the same paradigm, along with the preparation of the Master Plan 2013-2017 MPTI, also developed a web-based system with a 3-tier application paradigm, called Askrindo Core System, called ACS, and Askrindo Online System, called AOS.
69
Kerjasama dengan Pihak Ketiga Secara B2B
Cooperation with Third Parties In B2B
Divisi Teknologi Informasi sebagai pengelola teknologi informasi perusahaan telah memiliki skema yang dapat mendukung upaya perusahaan dalam memperluas bisnis dan juga dengan kaitannya dengan stakeholder lainnya, seperti terlihat pada skema di bawah ini:
Division of Information Technology as a manager of corporate information technology has had a scheme that can support the company's efforts in expanding the business and also with regard to other stakeholders, such as shown in the schematic below:
Pertukaran data secara online, terkait dengan produk Penjaminan KUR telah dilakukan dengan beberapa perbankan Penyalur Kredit KUR diantaranya : Bank BRI, Bank BNI dan Bank Kaltim
Exchange of data online, associated with product guarantee KUR has been done with several banking Suppliers KUR loans are: Bank BRI, Bank BNI and Bank Kaltim
Skema pertukaran data antara Askrindo dengan dengan pihak eksternal tersebut dilakukan melalui berbagai cara dengan menyesuaikan ketersediaan fasilitas teknologi informasi yang dimiliki oleh kedua belah pihak, misalnya antara lain: (a) Melalui web application; (b) Melalui email; (c) Melalui file transfer protocol; (c) Melalui host to host. Sedangkan waktu untuk proses pertukaran data pun dapat disesuaikan dengan teknologi yang dimiliki oleh pihak eksternal, antara lain: (a) Dilakukan secara periodik; (b) Dilakukan secara realtime; (c) Dilakukan secara on demand
Data exchange scheme between Askrindo with external parties is done through a variety of ways to adjust the availability of information technology facilities owned by both parties, for example, among others: (a) Through the web application; (B) By email; (C) through file transfer protocol; (C) Through a host to host. While the time for data exchange process can be adapted to the technology owned by external parties, among others: (a) Do a periodic basis; (B) Do in realtime; (C) Do it on demand
70
Infrastruktur TI
IT Infrastructure
Insfrastruktur Teknologi Informasi di Askrindo merupakan sumber daya yang mendukung seluruh kegiatan komputasi dalam operasional perusahaan yang berupa Perangkat keras (hardware), Perangkat lunak (software) dan jaringan komunikasi baik data maupun suara.
Askrindo Information Technology infrastructure in a resource that supports all activities in the operational computing company in the form of hardware (hardware), software (software) and network both data and voice communications.
Komponen Infrastruktur Teknologi Informasi di Askrindo mendukung sistem komputasi sentralisasi dan real time – online yang dioperasikan oleh unit-unit di kantor pusat, kantor cabang bahkan oleh customer (tertanggung) selama 24 jam, meliputi :
The Information Technology Infrastructure Components Askrindo supports centralized computing system and real time - online operated by units at headquarters, branch offices and even by the customer (insured) for 24 hours, include:
1. 2. 3. 4. 5.
1. 2. 3. 4. 5.
Perangkat Keras Komputer Perangkat Lunak Komputer Jaringan Komunikasi Data Disaster Recovery Center (DRC) Security/Keamanan Sistem
Computer Hardware Computer Software Network Data Communication Disaster Recovery Center (DRC) Security / Security Systems
Satuan Kerja Teknologi Informasi
Information Technology Unit
Jumlah keseluruhan SDM teknologi informasi adalah 20 orang, dalam 2 unit kerja teknologi informasi, dari sisi fungsi dan jabatan adalah sebagai berikut :
The total number of human resources information technology is 20 people, the second unit of information technology, in terms of functions and positions are as follows:
Fungsi/Jabatan Kepala Divisi Teknologi Informasi
Jumlah
Posisi
1
Division Head
Kepala Bagian Aplikasi Komputer
1
-
Kepala Seksi
1
-
Head of Section
-
Staf
3
-
Staff
-
Pegawai Pelaksana
3
-
Managing Employee
-
Kontrak
2
-
Contrack
-
Konsultan
3
-
Consultant
Kepala Bagian Operasi Komputer
1
-
1
Kepala Seksi
-
Staf
-
-
Pegawai Pelaksana
2
-
Kontrak
Deputy Division Head
Deputy Division Head Head of Section -
2 Jumlah
Staff Managing Employee
-
20
Contrack Total
To increase the knowledge of information technology personnel, the year 2013 has held training both internally and externally in the areas of: (a) IT Project Management; (B) Accounting.
Untuk menambah pengetahuan para personalia teknologi informasi, pada tahun 2013 telah diadakan pelatihan-pelatihan baik internal maupun eksternal di bidang: (a) IT Project Management; (b) Akuntansi.
71
TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY GOVERNANCE
Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance) merupakan salah satu pilar utama dari GCG telah disesuaikan dengan Peraturan Menteri BUMN No. PER-02/MBU/2013 . Tujuan tata kelola TI adalah untuk menyelaraskan antara perencanaan dan aktifitas TI dengan perusahaan serta terealisasinya manfaat (benefit) yang diharapkan.
Information Technology Governance (IT Governance) is one of the main pillars of corporate governance has been adapted to the Regulation of the Minister of State. PER-02/MBU/2013. The goal of IT governance is to align IT with the planning and activities of the company as well as the realization of benefits (benefits) are expected.
Kebijakan Strategis TI
IT Strategic Policy
1. Penetapan Peran TI pada Perusahaan saat ini adalah sebagai enabler bisnis perusahaan untuk meningkatkan nila (value)dan mencapai tujuan strategis perusahaan.
1. Determining Role of IT in the company today is as an enabler of the company's business to improve tilapia (value) and achieve the company's strategic objectives.
2. Perencanaan TI tertuang dalam MPTI 2013-2017 dan dituang dalam roadmap TI yangdisusun untuk menjamin keselarasan bisnis perusahaan. Dalam pelaksanaannya implementasi roadmap TI dapat disesuaikan denganperkembangan teknologi dan kebutuhan bisnis perusahaan.
2. MPTI IT Planning stated in 2013-2017 and cast in yangdisusun IT roadmap to ensure alignment of the company's business. In the implementation of IT implementation roadmap can be adjusted denganperkembangan technology and business needs of the company.
3. Struktur organisasi TI untuk pengelola implementasi roadmap TI telah disusun berdasarkan tugas sesuai fungsi yaitu : IT Steering Committee, Perencanaan dan Pengawasan
3. Structure of the IT organization for managing IT implementation roadmap has been prepared based on the corresponding task functions: IT Steering Committee, Planning and Supervision
4. Perusahaan telah menyusun kebijakan pengelolaan dan tatanan seluruh sumber daya TI berupa SDM, data/ informasi,aplikasi dan infrastruktur.
4. The Company has developed policies and order management across the IT resources such as human resources, data / information, applications and infrastructure.
Kebijakan Operasional TI
IT Operational Policy
1. Pengelolaan Layanan TI Untuk tahapan service operation, Perusahaan telah mempunyai kebijakan pengelolaan service desk yangdiaplikasikan dalam kebijakan pemakaian fasilitas help desk.
1. Managed IT Services For service operation stage, the Company's policy is the management of service desk yangdiaplikasikan the help desk facility usage policies. 2. Managed IT Security The company has had a policy governing danmengelola access rights to the company and manage the antivirus database.
2. Pengelolaan Sekuriti TI Perusahaan telah mempunyai kebijakan yang mengatur danmengelola hak akses terhadap database perusahaan serta mengelola antivirus. 3. Pengelolaan Layanan Pihak Ketiga Perusahaan telah mempunya Kebijakan pengelolaan Layanan Pihak Ketiga sesuai dengan peraturan Pengadaan Barang dan Jasa yang diatur oleh perusahaan.
3. Managed Third Party Services The company has possessed management policy in accordance with the Third Party Services Procurement regulations set by the company.
72
4. Pengelolaan Data & Data Center Perusahaan telah mempunyai kebijakan yang mengatur dan mengelola hak akses terhadap seluruh aplikasi perusahaanjuga hak akses terhadap Data Center dan Disaster Recovery Center baik akses fisik maupun logic.
4. Data Management & Data Center The company has had a policy to regulate and manage access rights to all applications perusahaanjuga access rights to the Data Center and Disaster Recovery Center both physical and logical access.
RENCANA PENGEMBANGAN TI DI TAHUN 2014
DEVELOPMENT PLAN FOR IT IN THE YEAR 2014
Pengembangan Sistem Askrindo Dengan kebutuhan dan tantangan bisnis yang semakin kompetitif dan kompleks di tahun 2013, maka dilakukan inisiatif pengembangan buat sistem aplikasi dengan arsitektur yang memenuhi hal tersebut, sebagaimana dijelaskan dalam Master Plan MPTI 2013-2017. Sistem aplikasi dimaksud ialah Askrindo Core System, disebut ACS, dan Askrindo Online System, disebut AOS, dan Askrindo Information System, disebut AIS. Arsitektur Aplikasi yang berkinerja tinggi, high availability, scalable, reliable/handal, berbasis web, menjadi tulang punggung dari bangunan utama sistem aplikasi tersebut. ACS dan AOS sebagai Aplikasi utama, didukung oleh Sistem Aplikasi pendukung AIS.
Askrindo System Development With the needs and business challenges in an increasingly competitive and complex in 2013, then made the initiative for the development of the application system architecture that meets these terms, as described in the Master Plan 2013-2017 MPTI. The system is intended application Askrindo Core System, called ACS, and Askrindo Online System, called AOS, and Askrindo Information System, called AIS. Application of highperformance architecture, high availability, scalable, reliable / reliable, web-based, became the backbone of the main building of the application system. ACS and AOS as the main application, backed by supporters of AIS Application System.
Pengembangan Aplikasi Utama
Main Application Development
1. ACS ACS mulai dirancang pada tahun 2013, dan diharapkan selesai pengembangan pada akhir tahun 2014. ACS sebagai Core System meliputi Modul Asuransi, Reasuransi, Agency, Keuangan, Akuntansi, Anggaran, dan Personalia.
1. The ACS ACS began designed in 2013, and is expected to finish the development by the end of 2014. ACs as Core System includes Modules Insurance, Reinsurance, Agency, Finance, Accounting, Budget, and Personnel.
2. AOS AOS sebagai sebuah portal aplikasi web yang terpadu memberikan layanan kepada customer/pelanggan, mitra kerja, stakeholder, dan struktur internal organisasi, dalam bentuk aplikasi yang disebut Intranet, Extranet, Servicenet, dan Web Site. 2.1. Intranet: Aplikasi Web untuk Internal perusahaan untuk mengelola transaksi. 2.2. Extranet: Aplikasi Web untuk menfasilitasi pelanggan yang mempunyai PKS dalam bertransaksi dengan ASKRINDO. 2.3. Servicenet: Aplikasi Web untuk menfasilitasi publik atau pelanggan yang tidak mempunyai PKS dalam bertransaksi dengan ASKRINDO. 2.4. Web Site: Situs Korporasi standar perusahaan yang menjadi jembatan Perusahaan dengan dunia bisnis
2. AOS AOS as an integrated web application portal providing services to customers / subscribers, partners, stakeholders, and the internal structure of the organization, in the form of an application called Intranet, Extranet, Servicenet, and Web Site. 2.1. Intranet: Web Application for Internal company to manage the transaction. 2.2. Extranet: Web application to facilitate customers who have transactions with MCC in ASKRINDO. 2.3. Servicenet: Web application to facilitate the public or customers who do not have in dealing with ASKRINDO MCC. 2.4. Web Site: Site standard corporation that becomes a bridge company to company business world
73
Pada saat ini, Pengembangan AOS sudah sampai pada tahap pengembangan dan penyempuranaan aplikasi Web Site.
At this moment, AOS development has reached the stage of development and refinement applications Web Site.
Pengembangan Aplikasi Pendukung
Supporting Application Development
Pengembangan ACS dan AOS dilakukan bersamaan dengan aplikasi pendukung yang disebut AIS. AIS, Askrindo Information System merupakan pusat data yang saling terintegrasi antar perusahaan, sehingga data tersebut dapat diolah menjadi SIM (Sistem Informasi Manajemen) dan SIE (Sistem Informasi Eksekutif). Pengembangan AIS berdasarkan pada implementasi Data Warehouse dan Business Intelligence. SIM dan SIE akan menjadi alat pengambil keputusan strategis bagi Direksi dan Top Level Management.
ACS Development and AOS done in conjunction with the supporting application called AIS. AIS, Askrindo Information System is an integrated data center between companies, so that the data can be processed into SIM (Management Information Systems) and SIE (Executive Information System). AIS development based on the implementation of Data Warehouse and Business Intelligence. SIM and SIE will be a strategic decision-making tool for the Board of Directors and Top Level Management.
Pengembangan Infrastruktur 1. Arsitektur Server Semua sistem Aplikasi ditempatkan pada server operasional, dengan pendekatan request-based transaction, di mana server akan memproses permintaan yang dikirim oleh user. Sedangkan sistem pelaporan historical akan dilakukan oleh Server Data Warehouse. Sistem Database di Server ini akan direplikasi ke sistem Disaster Recovery Center (DRC) yang sedang dalam tahap persiapan.
Infrastructure Development 1. Architectural Server All applications are placed on a server system operational, with the approach of request-based transactions, where the server will process the request sent by the user. While the historical reporting system will be done by Server Data Warehouse. System Database in Server system will be replicated to the Disaster Recovery Center (DRC) is currently under preparation.
2. Arsitektur Sistem Storage Sistem Storage menerapkan strategi penyimpanan menggunakan SAN, dimana Database Operasional, Data Center, dan Redundant Database ditempatkan pada rak terpisah. Aplikasi yang melayani seluruh user terhubung pada Sistem storage tersebut.
2. Architectural Storage Systems Storage system using SAN storage strategy, in which the Database Operations, Data Center, and Redundant Database placed on separate shelves. Applications that serve all users connected to the storage system.
3. Arsitektur Jaringan ASKRINDO menerapkan teknologi jaringan secara aktif untuk menjamin reliabilitas komunikasi data dan aplikasi utama. Sistem Arsitektur Jaringan menggunakan 3 jalur komunikasi data, dengan teknologi berbasis MPLS, VPN IP MPLS. 2 Jalur digunakan sebagai lalu lintas data aplikasi utama, dan 1 aplikasi sebagai lalu lintas internet dan backup line.
3. Architecture Network ASKRINDO applying active network technology to ensure reliability of data communication and the primary application. Systems Network Architecture using 3 lines of data communication, the technology-based MPLS, MPLS IP VPN. Line 2 is used as the main application data traffic, and 1 traffic applications as internet and online backups.
4. Sistem Security ASKRINDO menerapkan sistem keamanan terhadap data dan file dengan strategi yang komprehensif, baik melalui pengelolaan dan pembatasan akses server, jaringan, komputer, pengaturan port, firewall, hak akses user terhadap komputer dan aplikasi, penerapan antivirus yang terupdate, dan lain-lain.
4. System Security ASKRINDO implement a security system for your data and files with a comprehensive strategy, either through management and restrictions on access servers, network, computer, port settings, firewall, user access rights to the computer and the application, the application of updated antivirus, and others.
74
Analisa & Pembahasan Manajemen
Analysis & Managemet Discussion
GAMBARAN PEREKONOMIAN SECARA UMUM
GENERAL ECONOMIC OVERVIEW
Kombinasi persoalan fundamental ekonomi nasional dan gejolak ekonomi global menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 hanya 5,9%, turun dari target 6,3%. Koreksi pertumbuhan ekonomi terutama disebabkan melambatnya pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi dan kegiatan ekspor yang juga tumbuh melambat.
The combination of the fundamental questions of national economies and the global economic downturn led to economic growth in Indonesia in 2013 only 5.9%, down from a target of 6.3%. Correction in economic growth is mainly due to slower growth of gross fixed capital formation (GFCF) or investment and export activities also slowed.
Dalam kondisi perekonomian global yang tidak menentu, Indonesia masih mengandalkan konsumsi dalam negeri dan investasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya di tahun 2013 karena kontribusi ekspor belum bisa diharapkan akibat permintaan global yang sedang menurun.
Under conditions of global economic uncertainty, Indonesia still relies on domestic consumption and investment to boost economic growth in 2013 due to the contribution of exports cannot be expected as a result of declining global demand.
Ekspor meskipun telah tumbuh positif, masih belum cukup kuat menopang pertumbuhan ekonomi akibat masih lemahnya permintaan ekonomi global. Ekspor yang belum kuat serta melemahnya daya beli akibat inflasi yang meningkat berpengaruh kepada perlambatan konsumsi rumah tangga dan juga investasi non-bangunan.
Export despite positive growth, is still not strong enough to support economic growth as a result of the weak global economic demand. Exports which are not strong and the weakening purchasing power due to rising inflation influence the slowdown in household consumption as well as in non-construction investment.
Inflasi melambung menjadi kisaran 8,4% melampaui target pemerintah dan Bank Indonesia sebesar 7,2%. Akhir tahun 2013, nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar ditutup pada kurs tengah Bank Indonesia sebesar Rp.12.189.
Inflation soared to a range of 8.4% exceeded the government and Bank Indonesia's target of 7.2%. At end of 2013, the rate of rupiah against the U.S. dollar closed at Bank Indonesia middle rate of Rp.12.189.
Pelemahan nilai tukar Rupiah pada akhir tahun 2013 antara lain disebabkan karena masa jatuh tempo pembayaran utang luar negeri dan kenaikan suku bunga pada akhir tahun menyebabkan peningkatan kebutuhan dollar AS. Kebutuhan dollar AS yang tinggi itu membuat nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kembali melemah meskipun berbagai instrumen yang diterbitkan Bank Indonesia telah diupayakan untuk menjaga kekuatan Rupiah.
The weakening of the rupiah by the end of 2013, partly caused by maturing foreign debt and increase in interest rate by the end of the year, led to increase in need for U.S. dollars. The high need of dollar makes the value of the rupiah against the U.S. dollar to weaken despite various instruments issued by Bank Indonesia are strived to maintain the strength of the rupiah.
Terhadap kegiatan penyaluran kredit yang rata-rata nasional bertumbuh pada kisaran 21% s.d 22%, Bank Indonesia telah melakukan pengendalian penyaluran kredit perbankan seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi. BI menyarankan bank untuk menyesuaikan kredit dengan perekonomian sehingga kemampuan dalam menghadapi risiko bisa lebih tinggi. Secara industri, perbankan sudah merespons perlambatan ekonomi yang tercermin dari perlambatan pertumbuhan kredit, meskipun pada beberapa sektor masih ada penyaluran kredit yang relatif tinggi. Penyaluran kredit yang tinggi menjadi tidak bijak di tengah
In lending activities, that grow in the range of 21% to22 % in national average, Bank Indonesia has taken control over banks lending in line with the slowdown in economic growth. Bank Indonesia advised banks to make adjustment in lending in line with the economic condition so that the ability to face of risks could be higher. In banking industry, the banks have responded to the economic slowdown as is reflected in slowing credit growth, although in some sectors there are still relatively high lending distribution. High lending is unwise in the midst of an economic slowdown as it would increase the risk of bad debts.
76
perlambatan ekonomi karena akan meningkatkan risiko kredit macet. Untuk tingkat bunga simpanan, pada awal tahun s.d Mei 2013 masih relatif stabil pada 5,75%. Namun seiring, dengan upaya untuk meredam laju inflasi, terjadi peningkatan suku bunga simpanan (BI Rate) hingga 7,5% hingga akhir tahun 2013.
The interest rate on deposits, at the beginning of the year up to May 2013 was relatively stable at 5.75%. But along with efforts to reduce the rate of inflation, there was increase in deposit interest rate (BI Rate) to 7.5 % by the end of 2013.
REALISASI ASUMSI DASAR PERENCANAAN
REALIZATION OF PLANNING ASSUMPTIONS
Merujuk kepada asumsi perencanaan yang digunakan dalam penyusunan RKAP tahun 2013, dalam realisasinya terdapat beberapa perbedaan data. Namun demikian, perbedaan dimaksud tidak membawa dampak signifikan dalam kegiatan bisnis perusahaan.Perbedaan dimaksud adalah sbb:
Referring to the planning assumptions used in the preparation of RKAP – corporate planning and budgeting in 2013, in the realization, there are some differences of the data. However, the differences have no significant impact on the Company’s business activities. The differences are as follows:
TABEL 1 Asumsi Realisasi Parameter Kondisi Makro/TABLE 1 Actual Assumptions in Parameter of Macro Conditions URAIAN / DESCRIPTION
ASUMSI RKAP 2013 ASSUMPTIONS In RKAP 2013
SAT / UNIT
REALISASI / ACTUAL
Pertumbuhan ekonomi / Economic Growth
%
6,8
5,9
Tingkat inflasi / Inflation rate
%
4,9
8,4
Rp/1 USD
9,300
12,189
%
5,5
6,5
USD/bar
100
106
Nilai tukar Rupiah thd USD / Exchange rate of Rupiah to USD Suku bunga SPN 3 bln / Interest rates of 3-month deposit Harga minyak dunia / World oil price
Hal tersebut disebabkan karena pada umumnya, mitra bisnis perusahaan (perbankan, penerima pertanggungan, tertanggung) tidak banyak bergantung kepada dana eksternal/ luar negeri serta telah diseleksi sebelumnya dalam analisis akseptasi dan kerjasama bisnis sehingga dipastikan telah memiliki ketahanan ekonomis yang cukup baik dalam menghadapi berbagai turbulensi.
This is because in general, the Company's business partners (banks, recipients of coverage, the insured) are not much dependent on external/overseas funds as well as they are preselected in the analysis of acceptance and business cooperation so that it certainly has a pretty good economic resilience in the face of turbulence.
Disisi lain, perusahaan juga masih mengutamakan dukungannya pada pengembangan bisnis dengan sektor UMKM dalam hal mana telah teruji secara jangka panjang bahwa sektor tersebut memiliki elatisitas bisnis yang sangat kuat dalam menghadapi perubahan ekonomis.
On the other hand, the Company also still gives priority on support to business development of the SME sector, in which it has been tested over the long-term that the sector has very strong business elasticity in the face of economic changes.
Dengan demikian, kiranya dapat ditegaskan bahwa meskipun terdapat perbedaan dalam asumsi perencanaan dibanding realisasinya, namun hal tersebut tidak menggoyahkan kegiatan bisnis perusahaan.
Thus, it would be emphasized that although there are differences in the planning assumptions and its realization, but it does not destabilize the Company's business activities.
77
KONDISI USAHA KOMERSIAL (NON KUR)
COMMERCIAL OPERATING CONDITIONS (NON KUR)
Dengan tetap tumbuhnya kinerja perbankan dan meningkatnya persaingan antar bank dalam memasarkan produknya mendorong penyaluran kredit di tahun 2013 bisa mencapai pertumbuhan di kisaran 21% - 22%, walaupun kondisi tersebut dibayang-bayangi dengan tingkat suku bunga yang semakin meningkat dan kondisi NPL netto berkisar 2% s.d 3%. Dengan perkembangan kondisi tersebut, pihak perbankan memanfaatkan berbagai alternatif dalam rangka melakukan mitigasi risiko antara lain dengan colateral, asuransi/penjaminan dan lainnya. Mitigasi risko perbankan melalui asuransi/penjaminan akan mendorong meningkatnya pertumbuhan bisnis asuransi/penjaminan kredit.
By continuing growth in banking performance and increase in competition among banks in marketing their products to encourage lending in 2013 to achieve growth in the range of 21% to 22%, although these conditions are overshadowed by the interest rate increase and NPL net conditions ranging from 2% to 3%. With the development of these conditions, the banks take advantage of the various alternatives in order to mitigate risks, among others, with collateral, insurance/guarantee, and others. Mitigation of banking risks in the insurance/guarantee will drive business growth for insurance/credit guarantee.
Belanja infrastruktur merupakan syarat utama peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Sesuai APBN 2013, dari total belanja sebesar Rp1.658 triliun, untuk alokasi belanja infrastruktur sebesar Rp180 triliun dengan komposisi terbesar untuk sektor infrastruktur energi dan lainnya. Hal tersebut tentunya akan mendorong meningkatnya pembangunan proyek yang sekaligus merupakan peluang bisnis untuk industri suretyship. Secara umum pertumbuhan industri suretyship mengalami peningkatan sebesar 20-30%.
Infrastructure spending is a major requirement of national economic growth. As per budget of 2013, of the total spending of Rp1,658 trillion, the allocation for infrastructure spending is Rp180 trillion, with the largest component for energy and other infrastructure sectors. It certainly will encourage the increase in development of projects as well as a business opportunity for the suretyship industry. In general, industrial growth in suretyship increased by 20-30 %.
Pertumbuhan industri khususnya di sektor perdagangan meningkat dalam hal mana merupakan suatu peluang bisnis yang sangat menjanjikan untuk industri asuransi kredit perdagangan. Namun demikian peluang tersebut belum dapat dimaksimalkan mengingat pemasaran asuransi tersebut yang masih sangat terbatas dan kesadaran masyarakat bisnis yang belum optimal
Growth in the industrial sector, especially in terms of increased trade, is a very promising business opportunity for trade credit insurance industry. However, these opportunities cannot be maximized given the insurance marketing is still very limited and awareness of the business community is not optimal.
KONDISI USAHA PENJAMINAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)
OPERATING CONDITIONS OF COMMUNITY BUSINESS LOAN GUARANTEE (KUR))
Disamping memiliki elastisitas bisnis dan ketahanan kuat, kontribusi UMKM dalam perekonomian nasional cukup besar. Mempertimbangkan potensi dan kontribusi UMKM dalam mendorong pertumbuhan perekonomian nasional, Pemerintah pada 8 Juni 2007 mengeluarkan Instruksi Presiden No: 6/2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Perberdayaan UMKM. Sebagai tindak lanjutnya, kepada lembaga penjaminan KUR dilakukan penambahan PMN dari Pemerintah kepada Askrindo yang dilakukan hampir pada setiap tahun untuk memperbesar kapasitas penjaminan sehingga dapat meningkatkan akses sumber pembiayaan bagi UMKM melalui program penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pada akhir tahun (31 Desember 2013), Pemerintah telah menambah dana PMN kepada kedua
Besides having strong elasticity and resilience of business, the contribution of SMEs to the national economy is quite large. Consider the potential and contribution of SMEs in driving the growth of the national economy, the Government on June 8, 2007 issued Presidential Instruction No: 6/2007 on the Acceleration of Development of Real Sector and SME Empowerment. As a follow up, the Government has made addition of government investment – PMN to Askrindo, which is conducted almost every year, to increase the underwriting capacity, thereby increasing access to financing for SMEs through the program of guarantee on People's Business Credit (KUR). At the end of the year (December 31, 2013), the Government has increased funding in terms of government investment to two KUR guarantor companies of Rp2 trillion, of which allocation for Askrindo amounting to
78
perusahaan penjamin KUR sebesar Rp2 Triliun dengan alokasi untuk Askrindo sebesar Rp.880 Miliar. Dengan demikian, total akumulasi dana PMN yang telah ditempatkan Pemerintah pada Askrindo sampai dengan akhir tahun 2013 sebesar Rp.4,51 Triliun.
Rp.880 billion. Thus, the total accumulated PMN funds that had been placed by the Government on Askrindo until the end of 2013 amounted to Rp.4.51 trillion.
Pengembangan ekonomi sektor riil di segmen usaha UMKM yang erat terkait dengan kesejahteraan masyarakat, secara umum banyak terkendala oleh masalah permodalan atau pendanaan. Untuk dapat memberikan kemanfaatan yang optimal bagi masyarakat dan perekonomian nasional khususnya UMKM, maka sektor riil memerlukan sarana dan prasarana pendukung, khususnya dalam hal kemudahan memperoleh dukungan permodalan melalui kredit atau pembiayaan untuk pengembangan usahanya dengan dukungan lembaga penjamin kredit (Kredit Usaha Rakyat/ KUR). Dukungan lembaga penjamin KUR dilakukan secara otomatis bersyarat, dengan memperhatikan syarat-syarat penjaminan yang terlebih dahulu disepakati yang tertuang dalam Perjanjian Kerjasama antara Perusahaan Penjamin dengan Bank Pelaksana KUR.
Economic development of the real sector in the SME segment, which is closely related to the welfare of society in general, is much plagued by the problem of capital or funding. In order to provide optimal benefit for society and the national economy, especially SMEs, the real sector require supporting infrastructure, especially in terms of the ease of obtaining credit or capital support through funding for business development with the support of the credit guarantee institution (Public Credit/KUR).
Support of KUR guarantor institutions done automatically and conditional, with due regard to the guarantees terms agreed upon in advance as contained in the Partnership Agreement between the guarantor companies and the KUR executing banks.
TABEL 2 Realisasi Penyaluran KUR/Actual Distribution of KUR TAHUN / YEAR
PENYALURAN PER TAHUN / ANNUAL DISTRIBUTION
AKUMULASI PENYALURAN / ACCUMULATED DISTRIBUTION
2010
17.229
34.418
2011
29.003
63.421
2012
34.230
97.651
2013
38.844
136.495
Data penyaluran KUR dari bank pelaksana per sektor usaha pada tahun 2013 adalah: ● Sektor perdagangan 56,3% ● Sektor pertanian 17,9% ● Sektor usaha persewaan 7,2% ● Lainnya 18,6%
KUR data from the executing banks per sector in 2013:
Alokasi area penyaluran KUR adalah: ● Jawa ● Sumatera ● Daerah Lainnya
Allocation of KUR per geographic locations: ● Java ● Sumatera ● Others
● ● ● ●
53,7% 21,3% 25,0%
79
Trade Sector Agricultural Sector Rental Sector Others
56,3% 17,9% 7,2% 18,6%
53,7% 21,3% 25,0%
Data kontribusi bank pelaksana penyaluran KUR pada tahun 2013 (akumulatif) beserta data NPL masing-masing adalah sbb: ● BRI 63,4% NPL 2,0% ● Bank Mandiri 10,2% NPL 4,2% ● BNI 9,4% NPL 4,3% ● BTN 3,2% NPL 8,4% ● Bank Lain 13,8% NPL 6,5%
Data of KUR executing bank contribution in 2013 (cumulative) along with each NPL:
KINERJA OPERASIONAL GAMBARAN UMUM KEGIATAN PERUSAHAAN
OPERATIONAL PERFORMANCE OVERVIEW OF THE COMPANY’S ACTIVITIES
Sebagaimana arah dan sasaran yang harus dicapai dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2013, yakni ”Meningkatkan penguasaan pasar melalui peningkatan nilai dan manfaat perusahaan”, maka telah dilakukan berbagai upaya dengan serangkaian kegiatan yang dilakukan sepanjang tahun 2013, yakni: a. Diawal tahun 2013 perusahaan melakukan pemutakhiran seluruh SOP baik bidang operasional maupun bidang pendukung. b. Melanjutkan transformasi budaya perusahaan, penerapan sistem pengendalian internal, GCG, Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU), Manajemen resiko dan sistim pengawasan berbasis risiko. c. Melakukan evaluasi perjanjian kerjasama (PKS) atas asuransi yang beresiko tinggi (cenderung merugikan perusahaan). d. Meningkatnya pendapatan premi dari bidang asuransi kredit dengan adanya kerjasama baru dengan bank Mandiri untuk asuransi kredit mikro dan lanjutan kerjasama dengan bank BTN dan BRI untuk produk asuransi kredit KPRS-FLPP. e. Meningkatkan portofolio reasuransi outgoing secara treaty maupun fakultatif dalam rangka penyebaran risiko dan optimalisasi kapasitas. f. Melakukan kajian rencana penutupan secara bundling product yaitu memberikan kemudahan kepada calon nasabah untuk menggunakan produk askrindo lebih dari 1 produk (one stop service) dengan special treatment baik dari sisi pelayanan maupun dari sisi term and condition atau syarat-syarat dan ketentuan pertanggungan/ penjaminan yang ditawarkan. g. Melakukan kajian rencana penjamina L/C dan persiapan perijinan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). h. Melakukan persiapan peluncuran produk baru yakni asuransi umum (general insurance) i. Melanjutkan penjaminan bersama (Co Guarantee) usaha penjaminan KUR dengan Perum Jamkrindo.
As the direction and objectives to be achieved in the Work Plan and Budget (CBP) in 2013, which is "Increase market share through increased value and benefits of the Company", it has made various efforts with a series of activities carried out during the year 2013:
● ● ● ● ●
BRI Bank Mandiri BNI BTN Bank Lain
63,4% 10,2% 9,4% 3,2% 13,8%
NPL NPL NPL NPL NPL
2,0% 4,2% 4,3% 8,4% 6,5%
a. At the beginning of 2013 the Company shall update the entire SOP, in operations as in supporting activities. b. Continuing the transformation of corporate culture, the implementation of internal control systems, corporate governance, Superior Performance Assessment Criteria (KPKU), risk management and risk-based control system. c. To evaluate the cooperation agreement over high-risk insurance (likely to hurt the Company). d. Increase premium income from credit insurance field with the new partnership with Bank Mandiri for micro-credit insurance and continued cooperation with the BTN and BRI for credit insurance products (KPRS-FLPP). e. Improving outgoing reinsurance portfolio through treaties and facultative manner in order to optimize the deployment of risk and capacity. f. Conduct a study of insurance closure plan by product bundling that provides convenience to the prospective customer to use more than one Askrindo products (one stop service) with special treatment both in terms of services and in term and conditions or the terms and conditions of the insurance/guarantee offered. g. Conduct a study on L/C guarantee plan and preparation for license from of the Financial Services Authority (OJK). h. Prepare for launching of new insurance product, i.e. general insurance. i. Continue with KUR co-guarantee business with Perum Jamkrindo.
80
j.
k.
l.
m. n.
o. p. q.
r. s. t.
Menyusun pedoman penilaian Key Performance Indikator (KPI) tahun 2014 unit kerja dan kantor cabang sebagai landasan untuk mengevaluasi dan mereview sistem penilaian unit kerja/kantor cabang. Finalisasi integrasi aplikasi dan database (MECCA Project), integrasi KUR, Integrasi SAA dan SKT, website dan portal (manajemen resiko, kinerja cabang, forum divisi, pelaporan). Meningkatkan sistem mekanisme kerjasama penutupan penjaminan usaha KUR dengan Bank BRI secara Online diseluruh kantor cabang BRI dan Askrindo. Melakukan rating keuangan perusahaan oleh Pefindo. Melanjutkan peningkatan citra positif perusahaan melalui konferensi pers pada media massa, mensponsori kegiatankegiatan bisnis maupun kegiatan sosial. Melakukan sosialisasi, monitoring dan evaluasi atas penerapan GCG dan melakukan self assessment GCG. Melakukan sosialisasi penerapan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) dan pelatihan assessor KPKU. Melakukan identifikasi resiko diseluruh unit kerja di Kantor Pusat dan Kantor cabang dan menetapkan top ten risk korporat. Perubahan struktur organisasi dengan dibentuknya Divisi Koordinator Wilayah. Pembukaan 5 (lima) Kantor Unit Pelayanan (KUP) di Pati, Magelang, Sukabumi, Tasikmalaya dan Kisaran. Peningkatan status Kantor Cabang Semarang dari Kantor Cabang Kelas II menjadi Kantor Cabang Kelas I dan KUP Yogyakarta menjadi Kantor Cabang Kelas III.
j.
k.
l.
m. n.
o. p. q. r. s. t.
Develop Key Performance Indicator (KPI) assessment guidelines for 2014 for work units and branch offices as a basis for evaluating and reviewing the assessment system on units/ branch offices. Finalize the integration of applications and databases (MECCA Project), KUR integration, SAA and SKT integration, website and portal (risk management, branches performance, division’s forum, and reporting). Improve on line cooperation mechanisms and system on KUR business guarantees closure with Bank BRI throughout all BRI and Askrindo branch offices. Perform financial companies rating by Pefindo. Continuing increase in the positive image of the Company through press conferences on mass Medias, and sponsoring business as well as social activities events. Dissemination, monitoring and evaluation of the implementation of GCG and perform GCG self assessment. Dissemination of Superior Performance Assessment Criteria (KPKU) implementation and KPKU assessors training. Identify risks across work units at the Head Office and in branch offices and establish top ten corporate risks. Make changes in the organizational structure with the establishment of Regional Coordinator Division. Opening of 5 (five) Office Services Unit (KUP) in Pati, Magelang, Sukabumi, Tasikmalaya and Kisaran. Improve status of Semarang Branch Office from Class II to Class I and KUP Yogyakarta to become Class III Branch Office.
The Government's Commitment in KUR Guarantee
Komitmen Pemerintah Dalam Program Penjaminan KUR Sebagaimana tahun sebelumnya pada tahun 2013, pemerintah masih tetap memiliki komitmen untuk meningkatkan pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK) dengan melanjutkan program penjaminan KUR. Hal ini ditandai dengan diberikannya kembali dana PMN sebesar Rptriliun kepada lembaga penjamin kredit dan PT Askrindo mendapat tambahan dana PMN sebesar Rp880 miliar yang diterima pada akhir tahun 2013, sehingga total dana PMN yang telah diterima PT Askrindo sebesar Rp4,51 triliun.
As it was in the previous years, in 2013 the Government remained committed to improving the development of Micro, Small and Medium Enterprises and Cooperatives (UMKMK) to continue the KUR program. It is characterized by additional PMN funds of Rptrillion given to the credit guarantee agencies. Of the amount, by the end of 2013 PT Askrindo received Rp880 billion, bringing the total PMN funds of Rp4.51 trillion that have been received by Askrindo. .
81
KEGIATAN STRATEGIS PERUSAHAAN
CORPORATE STRATEGIC ACTIVITIES
Selama tahun 2013 perusahaan melakukan beberapa kegiatan strategis, yaitu sebagai berikut:
During the year 2013 the company made the following strategic activities:
a. Melaksanakan usaha Non KUR Pada tahun 2013, perusahaan masih tetap menjalankan usaha yang telah berjalan sejak tahun 1971 sebagaimana misi perusahaan yang telah ditetapkan pada saat pendirian. Sasaran strategis utama bidang asuransi kredit adalah tetap mengembangkan produk Asuransi Kredit Kecil, namun difokuskan pada segmen pasar yang berisiko rendah (berbasis agunan dan kredit konsumtif dengan debitur yang berpenghasilan tetap) serta melakukan evaluasi dan monitoring terhadap Perjanjian Kerjasama yang telah dilakukan dengan bank/LKBB serta mengembangkan produk asuransi kredit komersial dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan meningkatkan mutu pelayanan melalui penerapan Service Level Agreement (SLA). Sedangkan strategi utama bidang suretyship adalah melakukan evaluasi produk kontra bank garansi yang bersifat CAC (Contract Automatic Cover) karena memiliki risiko yang tinggi, melakukan penyempurnaan term & condition, memberikan layanan sesuai SLA baik penutupan maupun penyelesaian klaim dan menerapkan prinsip kehati-hatian secara konsisten.
a. Carry out Non KUR businesses In 2013 , the Company still run the business that has been running since 1971 as the Company's mission has been set at the time of establishment. The main strategic objective in credit insurance is still developing small credit insurance products, but focused on low-risk market segment (based on mortgage and consumer loans to borrowers of fixed income) as well as the evaluation and monitoring of the Cooperation Agreement that has been done with banks/LKBB and develop commercial credit insurance products while promoting the principles of prudence and improve service quality through the implementation of a Service Level Agreement (SLA). While the primary strategy in suretyship is a to evaluate counter bank guarantee products of that CAC (Automatic Cover Contract) type, because it has high risk, perfecting term & condition, provide service in line with SLA, either in closing or settlement of claims and consistently apply the precautionary principles.
b. Melanjutkan Pelaksanaan penjaminan usaha KUR Menindaklanjuti pelaksanaan Inpres No. 6/2007, dan Peraturan Menteri Keuangan No. 135/PMK.05/2008 tentang Fasilitas Penjaminan Kredit Usaha Rakyat. Ketentuan tersebut memberikan arahan secara lebih jelas bagi UMKMK untuk meningkatkan akses pada sumber pembiayaan. Ketentuan tersebut juga mengatur secara jelas mengenai besaran tarif, cara penghitungan dan tatacara pembayaran Imbal Jasa Penjaminan.
b. Continue Implementation of KUR Underwriting Efforts To follow up the implementation of Presidential Instruction No. 6/2007, and Regulation of the Minister of Finance. No.135/ PMK.05/2008 on Public Credit Guarantee Facility. The provisions provide more clear direction for UMKMK to improve access to financing sources. The provision also states clearly on tariff, method of calculation and payment procedures on payment of guarantee fee.
c. Perluasan Jejaring Kerja Dalam rangka meningkatkan pelayanan yang lebih dekat kepada pengguna jasa dan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan, maka pada tahun 2013 perusahaan telah melakukan perluasan jejaring usaha dengan menambah 5 (lima) kantor unit pelayanan (KUP) di daerah yang dinilai strategis dan potensial yaitu Pati, Magelang, Sukabumi, Tasikmalaya dan Kisaran. Fungsi kantor unit pelayanan adalah untuk membantu memasarkan seluruh produk perusahaan dan melayani penjaminan khususnya suretyship. Selain itu perusahaan juga telah meningkatkan status Kantor Cabang Semarang dari Kantor Cabang Kelas II menjadi Kantor Cabang Kelas I dan KUP Yogyakarta menjadi Kantor Cabang Kelas III.
c. Expansion of Network In order to improve and closer services to service users and to increase the Company's revenue, in 2013 the Company has expanded the business network by adding five (5) service unit offices (KUP) in areas considered strategic and are potential Pati, Magelang, Sukabumi, Tasikmalaya and Kisaran. Service unit office function is to help market the Company's entire products and provide assurance services, suretyship in particular. In addition the Company also has improved the status of Semarang Branch Office from Class II to Class I and KUP Yogyakarta become Class III Branch Office.
82
d. Transformasi budaya kerja perusahaan, penerapan GCG, KPKU, Manajemen Risiko, Sistem Pengendalian Internal dan Pengawasan Intern berbasis resiko. Dalam upaya terus meningkatkan kinerja perusahaan dalam tahun 2013, perusahaan melanjutkan kegiatan yang telah dilakukan sejak akhir tahun 2011 yakni melakukan transformasi budaya kerja: integritas, profesional, motivasi, kerjasama, dan innovasi. Disamping itu dalam upaya meningkatkan kinerja usaha perusahaan dan mutu pengelolaan perusahaan juga telah menerapkan manajemen Resiko, GCG, KPKU, Sistem Pengendalian Internal dan Pengawasan berbasis resiko.
d. The transformation of corporate culture, GCG implementation, KPKU, Risk Management, Internal Control System and risk based Internal Audit. In an effort to continuously improve the performance of the Company in the year 2013, the Company went on the activities that have been conducted since the end of 2011, the transformation of work culture: integrity, professionalism, motivation, teamwork, and innovation. Besides, in order to improve its business performance and quality of management, the Company has also implemented a risk management, corporate governance, KPKU, risk based Internal Control and Monitoring System.
e. Transformasi Teknologi Informasi Dalam rangka mendukung kelancaran dan kebutuhan kegiatan operasional dan non operasional yang semakin meningkat, peranan Teknologi Informasi terus ditingkatkan dengan melakukan pembaharuan atau transformasi teknologi yang sesuai dengan kemajuan teknologi informasi itu sendiri. Tahun 2013 perusahaan melakukan memfinalisasi pembangunan integrasi aplikasi dan database (MECCA Project) untuk program KUR maupun Non KUR serta integrasi SAA dan SKT.
e. Information Technology Transformation In order to support the smooth and needs of increases in operational and non-operational activities, the role of information technology continues to be improved with the reform or transformation of technology in accordance with the development in information technology itself. In 2013 the Company finalized development and integration of application and database (MECCA Project) for KUR and Non KUR and integration of SAA and SKT.
f. Memperkuat Struktur Keuangan Dalam upaya terus memperkuat struktur keuangan, maka di tahun 2013 perusahaan melanjutkan penguatan struktur keuangan, yakni dengan membentuk cadangan yang diperlukan dalam jumlah yang memadai, penurunan nilai wajar asset (impairment), pemupukan modal dari laba usaha (retained earnings), dan mengupayakan diperolehnya dana PMN secara maksimal.
f. Strengthening Financial Structure In an effort to continue to strengthen its financial structure, in 2013 the Company continued strengthening its financial structure, i.e. by establishing the required reserves in sufficient amout, decline fair value of assets (impairment), capital accumulation from operating profit (retained earnings), and seek funding through PMN maximally.
PENCAPAIAN SASARAN PERUSAHAAN
ACHIEVEMENT OF COMPANY TARGETS
Dalam tahun 2013 perusahaan memperoleh laba sebelum pajak untuk gabungan usaha Non KUR dan KUR yaitu sebesar Rp403.139 juta atau 165,89% dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp243.017 juta.
In the year 2013 the Company earned profit before tax for the combined businesses of KUR and non-KUR amounting to Rp403,139 million or 165.89% as compared to that of 2012 amounting to Rp243,017 million.
Untuk usaha Non KUR perusahaan memperoleh laba sebelum pajak sebesar Rp284.614 juta atau 281,77% dari tahun 2012 sebesar Rp101.008 juta, sedangkan untuk usaha penjaminan KUR perusahaan mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp118.524 juta atau 83,46% dari tahun 2012 sebesar Rp142.009 juta.
For Non-KUR venture, the Company made a profit before tax of Rp284,614 million or 281.77% of that of the year 2012 amounting to Rp101,008 million, while for KUR businesses, the Company recorded a profit before tax of U.S. $ 118 524 million or 83.46% of that of the year 2012 amounting to Rp142 009 million.
83
Disamping itu penerimaan recoveries usaha KUR mencapai Rp72.829 juta atau meningkat 47,10% dibandingkan dengan penerimaan recoveries tahun 2012 sebesar Rp49.512 juta.
Apart from that, amount received from recoveries of KUR busness was Rp72,829 million, an increase of 47.10% compared with the recoveries in 2012 amounted to USD 49 512 million.
Dengan pencapaian laba tersebut dan adanya tambahan PMN kembali di tahun 2013 sebesar Rp880.000 juta sehingga total PMN menjadi Rp4.511.000 juta maka perusahaan mencatat ROA dan ROE masing-masing sebesar 7,2% dan 7,5%.
With the achievement of profit and the addition of PMN in the year 2013 amounting to Rp880,000 million, bringing the total PMN to Rp4.511 million, the Company recorded ROA and ROE, respectively by 7.2% and 7.5%.
PELAKSANAAN KEGIATAN OPERASIONAL TAHUN 2013
OPERATIONAL ACTIVITIES OF THE YEAR 2013
Jumlah pengguna jasa seluruh produk tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 mengalami peningkatan. Tahun 2013 jumlah pengguna jasa mencapai 4.479.905 meningkat dibandingkan dengan tahun 2012 yakni sebanyak 1.819.984 atau terbanyak dibandingkan dengan jumlah pengguna jasa tahun-tahun sebelumnya. Dalam tahun 2013, produk Asuransi Kredit Kecil, Asuransi Kredit Menengah dan Penjaminan KUR mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan untuk Surety Bond danCustoms Bond mengalami penurunan. Selengkapnya sebagaimana tabel 3 di bawah ini:
The number of service users across products in 2013 compared to that in 2012 has increased. In 2013 the number of service users reached 4,479,905 in 2012 increased compared to the 1,819,984 or highest compared with the number of service users in previous years. In 2013, the Small Credit Insurance, Medium Credit Insurance and KUR Guarantee has increased as compared to those of the previous year. As for the Surety Bond and Customs Bond, they decreased. See Table 3 below:
TABEL 3 Perkembangan Jumlah Pengguna Jasa/Debitur per Produk (2009 –2013)-Table 3. Growth of Services User / Debtors per Product (2009 -2013) T a h u n / Year No.
Jenis Produk / Type of Product 2009
2010
2011
2012
2013
1.
Asuransi Kredit Kecil / Small Credit Insurance
292.347
350.962
421.154
782.888
2.870.937
2.
Penjaminan KUR / KUR Guarantee
737.192
428.369
628.985
799.892
1.401.227
3.
Asuransi Kredit Menengah / Medium Credit Insurance
1.282
597
763
1.485
9.238
4.
Asuransi Kredit Perdagangan / Trade Credit Insurance
293
1.278
636
2.067
2.566
5.
Surety Bond
190.717
219.487
220.629
220.906
191.222
6.
Customs Bond
18.603
20.102
19.980
12.746
4.715
Jumlah / Total
1.240.434
1.020.795
1.292.147
1.819.984
4.479.905
In line with the number of service users in 2013 which has increased from the previous year, insurance coverage also increased. In 2013 the value of guarantee received was Rp72,092,680 million, an increase as compared to that received in 2012 of Rp68,035,577 million. The highest value is derived from the KUR guarantee product and the lowest was from Customs Bond. Customs Bond Product, Small Credit Insurance and In-bound Reinsurance decreased as compared to those of the previous year, while the KUR guarantee, Medium Credit Insurance, Surety Bond and Askredag increased over the previous year. Table 4 below shows the overall development.
Sejalan dengan jumlah pengguna jasa tahun 2013 yang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, nilai pertanggungan mengalami peningkatan. Tahun 2013 perolehan nilai penjaminan sebesar Rp72.092.680 juta meningkat dibandingkan pencapaian tahun 2012 sebesar Rp68.035.577 juta. Nilai penjaminan tertinggi berasal dari produk Penjaminan KUR dan terendah dari Customs Bond. Produk Customs Bond, Asuransi Kredit Kecil dan Reasuransi Masuk menurun dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan Penjaminan KUR, Asuransi Kredit Menengah, Askredag dan Surety Bond meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Tabel 4 di bawah ini memperlihatkan perkembangan tersebut selengkapnya.
84
TABEL 4 Perkembangan Jumlah Plafond per Produk (2009-2013)/Table 4. Growth of Ceiling per Product (2009-2013) T a h u n / Year No.
Jenis Produk / Type of Product 2009
2010
2011
1.
Asuransi Kredit Kecil / Small Credit Insurance
3.791.073
4.367.259
4.057.429
18.788.935
16.657.951
2.
Penjaminan KUR / KUR Guarantee
4.147.597
3.224.497
6.696.030
12.097.845
22.661.153
3.
Asuransi Kredit Menengah / Medium Credit Insurance
962.645
1.072.955
1.107.554
3.038.548
3.992.109
4.
Asuransi Kredit Perdagangan / Trade Credit Insurance
723.957
921.166
948.891
1.876.172
4.800.175
5.
Surety Bond
9.991.383
11.135.251
10.528.664
19.203.919
22.320.908
6.
Customs Bond
1.504.798
1.299.739
1.670.609
852.085
340.430
7.
Reasuransi Masuk / In-Bound Reinsurance
1.124.907
1.693.125
2.805.798
12.687.621
1.319.954
22.246.360
23.713.992
27.814.975
68.545.125
72.092.680
Jumlah / Total
Tahun 2013, produk Penjaminan KUR memperoleh premi melebihi anggarannya dan tertinggi dibandingkan tahun 2009-2012. Secara keseluruhan perolehan premi/imbal jasa penjaminan tahun 2013 sebesar 175,93% dari anggarannya dan tertinggi dibanding tahun 2009-2012. Tabel 5 di bawah ini memperlihatkan perkembangan tersebut selengkapnya.
2012
2013
In 2013, KUR Guarantee product obtained premium exceeding its budget and is the highest as compared to that of 2009-2012. Overall, premium/underwriting fee in 2013 is 175.93% of its budget and the highest compared to that in 2009-2012. Table 5 below shows the overall development.
Tabel 5. Perkembangan Pendapatan Premi/Jasa Penjaminan per produk (2009–2013)/ Table 5. Development in Premium Income/Gurantee Fee per product (2009-2013) T a h u n / Year 2013 No
Jenis Produk / Type of Product
1
Asuransi Kredit Kecil / Small Credit Insurance
2
Penjaminan KUR / KUR Guarantee
3
2009
2010
2011
2012
Angg. / Budget
Real. Actual
1
2
3
4
5
6
Rasio (%) /Ratio (%)
6:4
6:5
52.978
64.641
85.439
187.072
173.711
441.176
235,83
253,97
119.547
130.234
355.790
395.764
467.300
850.329
214,86
181,97
Asuransi Kredit Menengah / Medium Credit Insurance
9.642
15.424
11.140
27.360
35.603
57.820
211,33
162,40
4
Asuransi Kredit Perdagangan / Trade Credit Insurance
7.708
9.948
12.174
11.927
17.180
18.205
152,64
105,97
5
Surety Bond
103.297
116.154
112.431
150.081
161.146
195.043
129,96
121,03
6
Customs Bond
10.087
8.497
10.971
5.473
9.882
3.020
55,18
30,56
7
Reasuransi Masuk / In-Bound Reinsurance
7.165
12.260
9.394
29.401
45.200
35.422
120,48
78,37
310.424
357.158
597.339
807.077
910.022
1.601.015
198,37
175,93
Jumlah / Total
Jumlah klaim yang disetujui secara keseluruhan terealisasi sebesar 144,1% dari anggarannya dan terdapat kenaikan dibandingkan dengan jumlah klaim disetujui tahun 2012, yaitu dari sebesar Rp424.675 juta menjadi Rp618.833 juta. Namun demikian rasio klaim tahun 2013 menurun menjadi 38,6% dibandingkan tahun 2012 sebesar 52,6%. Besarnya beban klaim tersebut masih didominasi dari klaim Penjaminan KUR yaitu sebesar Rp414.128 juta,yang diikuti produk asuransi
The overall actual number of claims approved was 144.1% of the budget and there is an increase compared to the number of claims approved in 2012, from Rp424,675 to Rp618,833 million. However, the claims ratio in 2013 decreased to 38.6% compared to that of the year 2012 which amounted to 52.6%. The amount of the claim is still dominated by KUR Guarantee claims amounting to Rp414,128 million, which is followed by small credit insurance products where in 2013 also increased.
85
kredit kecil dimana tahun 2013 juga mengalami peningkatan. Rincian Klaim Disetujui selengkapnya pada Tabel 6 di bawah ini.
See Details of Claims Approved in Table 6 below.
Tabel 6. Klaim Disetujui per produk (2009 – 2013)/Table 6. Approved Claim per Product (2009 – 2013) T a h u n / Year No
I
2006
2009
2010
2011
2012
28.553
34.001
61.812
76.328
0
280.629
357.945
2.067
1.391
30.620
809
Angg. / Budget
Real./ Actual
Rasio / Ratio
84.637
62.988
122.090
193,8%
246.079
271.614
294.110
414.128
140,8%
8.548
6.394
10.902
16.238
11.926
73,4%
316.021
428.305
328.801
367.152
373.336
548.144
146,8%
4.768
572
239
4.424
5.997
9.968
166,2%
26.084
26.823
35.641
50.022
45.081
55.119
122,3%
Asuransi Kredit / Credit Insurance 1.
Asuransi Kredit Kecil / Small Credit Insurance
2.
Penjaminan KUR / KUR Guarantee
3.
Asuransi Kredit Menengah / Medium Credit Insurance Jumlah (I) / Total (I)
II
2013
Jenis Produk / Type of Product
Askred & Surety / Credit Insurance & Surety 1.
Asuransi Kredit Perdagangan / Trade Credit Insurance
2.
Surety Bond/
17.934
Kontra Bank Garansi 3.
Customs Bond
4.
Reasuransi Jumlah (II) / Total (II)
Total
157
10.273
6.279
2.401
3.077
4.878
5.422
111,2%
1.069
-
-
-
-
-
-
0,0%
19.969
41.125
33.674
38.281
57.523
55.956
70.509
126,0%
50.589
357.146
461.979
367.082
424.675
429.292
618.653
144,1%
Overall recoveries received in 2013 increased compared to the recoveries in 2012 and was the highest compared with recoveries in 2009-2012. All products except the Surety Bond increased. More details is seen Table 7 below.
Penerimaan recoveries secara keseluruhan pada tahun 2013 meningkat jika dibandingkan dengan penerimaan recoveries tahun 2012 dan tertinggi dibandingkan dengan penerimaan recoveries tahun 2009-2012. Semua produk kecuali Surety Bond mengalami kenaikan. Rincian selengkapnya sebagaimana tabel 7 dibawah ini.
Tabel 7. Penerimaan Recoveries Per produk (2009 – 2013)/Tabel 7. Penerimaan Recoveries Per produk (2009 – 2013)
2009
Asuransi Kredit Kecil / Small Credit Insurance Penjaminan KUR / KUR Guarantee
Angg. / Budget
Tahun / Year
Jenis Produk / Type of Product
2010
2011
2012
Real. / Actual
Rasio / Ratio
2013
23.380
11.314
27.356
30.822
29.426
29.517
100%
6.581
23.742
47.667
49.512
67.600
72.829
108%
Asuransi Kredit Menengah / Medium Credit Insurance
49
2.700
2.278
473
5.117
2.647
52%
Asuransi Kredit Perdagangan / Trade Credit Insurance
2.323
1.741
38
521
750
2.548
340%
Surety Bond
6.132
20.330
9.171
13.104
13.165
13.737
104%
Customs Bond
4.072
1.487
1.516
3.688
3.942
6.121
155%
-
-
120.000
127.399
106%
Reasuransi Masuk / In-Bound Reinsurance Jumlah / Total
-
-
-
-
42.537
61.314
88.026
98.119
86
Dibawah ini disajikan uraian pelaksanaan operasional untuk setiap produk pada tahun 2013, beserta dengan hasil underwriting-nya.
Below is presented a description of operational implementation for each product in 2013, along with its underwriting results.
1) Asuransi Kredit Kecil Perusahaan menjamin kredit kecil untuk kredit UMKM yang terdiri dari Kredit Usaha Kecil (KUK), Kredit Ketahanan Pangan & Energi (KKP-E), PIR Sawit, KPRS-FLPP (Kredit Perumahan Rakyat Sederhana-Fasilitas Likuiditas Pengembangan Perumahan), Kredit Konsumtif/ Multiguna/ Serbaguna, Kredit Produktif, Kredit Konstruksi dan Non Konstruksi.
1) Small Credit Insurance The Company guarantees small credit for SME loans consisting of Small Business Credit (KUK), Credit for Food & Energy Resilience (KKP-E), Oil Palm PIR, KPRS-FLPP (Simple Public Housing LoanLiquidity Facility for Housing Development), Consumer Credit/ Multipurpose, Production Loans, Construction and NonConstruction Loans.
Kredit-kredit tersebut diberikan antara lain oleh Bank BRI, BNI, Bank Mandiri, BTN, Bank Pembangunan Daerah (BPD) serta bank swasta nasional, yaitu Exim Bank, Bukopin, Bank CIMB Niaga, Bank Ina, Bank Muamalat dan BSM serta BPR. Selain itu juga bekerjasama dengan lembaga keuangan bukan bank seperti PNM (Permodalan Nasional Madani) termasuk melalui broker dan agen seperti PT PAN, PT Insco, PT Brokade, PT Rama Mitra Jasa (RMJ).
Those credits are awarded, among others, by Bank BRI, BNI, Bank Mandiri, BTN, Regional Development Bank (BPD) and national private banks, namely the Bank Exim, Bukopin, Bank CIMB Niaga, Bank Ina, Bank Muamalat and BSM and BPR. In addition, in collaboration with non-bank financial institutions such as the PNM (Permodalan Nasional Madani) including through brokers and agents such as PT PAN, PT Insco, PT Brokade, PT Rama Rama Mitra Jasa (RMJ).
Dari pelaksanaan operasional usaha ini, pada tahun 2013 perusahaan menutup pertanggungan untuk 2.870.937 debitur dengan total plafond kredit mencapai Rp16.657.951 juta, mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya hal ini menunjukkan bahwa semakin luas jumlah usaha dan volume bisnis UMKM yang memperoleh manfaat penutupan penjaminan dari perusahaan.
From the operational implementation, in 2013 the Company closed insurance for a total of 2,870,937 borrowers with credit ceiling of Rp16,657,951 million, an increase compared with that of the previous year. This shows that more SMEs businesses are benefited by the credit insurance provided by the Company.
Pendapatan premi dari usaha ini, mencapai Rp441.176 juta atau 253,97% dari anggaran tahun 2013 dan menunjukkan peningkatan sebesar 235,83% dibandingkan dengan pendapatan premi tahun 2012.
Premium income from this venture amounted to Rp441,176 million or 253.97% of the budget in 2013 and showed an increase of 235.83% compared to the premium income in 2012.
Pada tahun 2013 ini, klaim disetujui dari usaha Asuransi Kredit Kecil mencapai Rp122.090 juta, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Pada kurun waktu yang sama, penerimaan recoveries dari Asuransi Kredit Kecil mencapai Rp29.517 juta juga mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya, hal ini sejalan dengan kenaikan jumlah pembayaran klaim. Askred Kecil mampu menghasilkan hasil underwriting sebesar Rp.165.544 juta.
In 2013, the approved claims of Small Credit Insurance business reach Rp122,090 million, higher than that of the previous year. At the same time, receipts from insurance recoveries of Small Loans reached Rp29,517 million, also increased compared to that of the previous year, this is in line with the increase in the amount of claim payment. Small Askred was`able to produce underwriting results of Rp.165,544 million.
87
2) Penjaminan KUR Dalam tahun 2013 usaha penjaminan ini dapat menghasilkan imbal jasa penjaminan sebesar Rp850.329 juta dengan nilai penjaminan sebesar Rp22.661.153 juta. Klaim disetujui sebesar Rp414.128 juta dan recoveries sebesar Rp72.829 juta, lini usaha penjaminan KUR mampu menghasilkan pendapatan underwriting bersih sebesar Rp22.439 juta.
2) KUR Gurantee In 2013 the underwriting business generates underwriting fee of Rp850,329 million with a guarantee value of Rp22,661,153 million. Claims approved was Rp414,128 million and recoveries amounting to Rp72,829 million, KUR business line was able to generate net underwriting income of Rp22,439 million.
3) Asuransi Kredit Menengah (Komersial) Nilai penjaminan yang dapat ditutup pada tahun 2013 ini adalah sebesar Rp3.992.109 juta, dan perolehan premi sebesar Rp57.820 juta. Meningkatnya pencapaian tersebut dari tahun sebelumnya karena adanya peningkatan kredit untuk perusahaan menengah ke atas oleh perbankan dan adanya keleluasaan kebijakan dari perusahaan terhadap asuransi kredit komersial.
3) Medium Credit Insurnce (Commecial) Amount of guarantee covered in the year 2013 was Rp3,992,109 million, and premium received was Rp57,820 million. The increase in amount as compared to that of the achievement of the previous year was due to an increase in lending to medium-sized companies by the banking system and the existence of a company policy for flexibility to commercial credit insurance.
Dari sisi beban, besarnya klaim yang dibayarkan hingga akhir tahun 2013 mencapai Rp11,926 miliar. Sedangkan dari hasil penagihan piutang subrogasi baru dicapai perolehan recoveries sebesar Rp2.647 juta dan hasil underwriting-nya sebesar Rp30.574 juta.
In terms of expenses, the amount of claims paid by the end of 2013 reached Rp11,926 billion. While the results of collection of subrogation accounts receivable only recovered Rp2,647 million and the related underwriting results was Rp30 574 million. . 4) Trade Credit Insurance During the year 2013 there was an increase in the number of service users as compared to that in 2012, which were 2,566 service users.
4) Asuransi Kredit Perdagangan Selama tahun 2013 mengalami peningkatan jumlah pengguna jasa dibanding tahun 2012, yaitu sebanyak 2.566 pengguna jasa. Realisasi nilai pertanggungan pada tahun 2013 ini mencapai Rp4.800.175 juta dengan pendapatan premi sebesar Rp18.205 juta, besarnya klaim yang disetujui perusahaan tahun 2013 adalah Rp9.968 juta dan recoveries yang diterima pada tahun 2013 adalah sebesar Rp2.548 juta, untuk usaha ini diperoleh hasil underwriting sebesar Rp46.442 juta.
The realized insurance coverage in 2013 was Rp4,800,175 million with premium income of Rp18 205 million, the amount of claims the company approved in 2013 was USD 9,968 million and recoveries received in 2013 was Rp2,548 million, for the businesses underwriting result acquired was Rp46 442 million.
5) Surety Bond Tahun 2013, pengguna jasa produk ini mencapai sebanyak 191.222 menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Perolehan premi tahun 2013 sebesar Rp195.043 juta mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 150.081.
5) Surety Bond In 2013, the product service users reach as much as 191,222 a decrease as compared to that of the previous year. Premium income in 2013 amounted to Rp195, 043 million, an increase as compared to that of the year 2012 which amounted to Rp150,081 million.
Pendapatan premi tersebut diperoleh dari kantor cabang maupun kantor unit pelayanan. Hasil tersebut juga merupakan dampak positif dari dibukanya kerjasama kontra bank garansi dengan BPD setempat. Selain itu, pencapaian ini juga disebabkan oleh adanya pangsa pasar baru untuk produk ini.
The premium income derived from branch offices or service unit offices. The results are also a positive impact of the opening of the counter bank guarantee cooperation with local BPD. In addition, this achievement is also caused by the new market share for this product.
88
Jumlah beban klaim disetujui untuk usaha ini mencapai Rp55.119 juta meningkat dibandingkan tahun 2012, sementara recoveries yang diperoleh pada tahun 2013 ini sebesar Rp12.068 juta menurun dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp13.104 juta. Hasil Underwriting untuk SB dan KBG adalah sebesar Rp73.214 juta.
The amount expenses of approved claims for this venture reached Rp55,119 million, an increase compared to that of the 2012, while the recoveries obtained in 2013 amounting to Rp12,068 million was lower than that in 2012 which amounted to Rp13,104 million. Underwriting results for SB and KBG is Rp73,214 million.
6) Customs Bond Tahun 2013, jumlah pengguna jasa produk ini terendah dibandingkan tahun 2009-2012. Demikian pula dengan jumlah nilai penjaminan sebesar Rp340.430 juta dan pendapatan premi sebesar Rp3.020 juta menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
6) Customs Bond In 2013, the number of service users of this product was the lowest compared to that in 2009-2012. Similarly, the amount of the guarantee value of Rp340,430 million and premium income of Rp3,020 million lower than that of the previous year.
Pada tahun 2013 ini perusahaan merealisasi pembayaran klaim disetujui sebesar Rp5.422 juta. Sementara itu, penerimaan recoveries mencapai sebesar Rp6.121 juta. Dengan hasil tersebut, hasil underwriting bersih mencapai Rp1.913 juta lebih rendah dibanding tahun lalu.
In 2013 the Company made payment on approved claims amounting to Rp5,422 million. Meanwhile, the recoveries received amounted to Rp6.121 million. With these results, the net underwriting result reached Rp1,913 million, lower than that of the last year.
7) Reasuransi Masuk Usaha Reasuransi Masuk pada dasarnya adalah untuk mengimbangi Reasuransi Keluar (Outgoing), sehingga tidak menjadi usaha pokok. Dari usaha ini pada tahun 2013 diperoleh premi sebesar Rp32.051 juta.
7) In-bound Reinsurance In-bound Reinsurance Business is basically to offset Outgoing Reinsurance, so it does not become a core business. From this venture in 2013 the Company earned premium of Rp32,051 million.
Dari uraian tersebut di atas, maka dapat dilaporkan bahwa pada tahun 2013 ini perusahaan memperoleh hasil underwriting bersih sebesar Rp372.177 juta atau 105,78% dari anggarannya sebesar Rp351.836 juta serta menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan hasil underwriting bersih yang diperoleh tahun 2012 sebesar Rp217.648 juta (naik sebesar 70,99%). Hal initerutama disebabkan antara lain adanya perbaikan kinerja pelaksanaan penyaluran KUR dari bank pelaksana sehingga terjadi penurunan NPL/NPG yang pada akhirnya menurunkan loss ratio, disamping itu perolehan premi/imbal jasa penjaminan serta penerimaan recoveries juga mengalami peningkatan.
From the above description, it can be reported that in 2013 the Company's net underwriting income of Rp372,177 million or 105.78% of the budget of Rp351,836 million and showed a significant increase compared to net underwriting income received in 2012 of Rp217,648 million (an increase of 70.99%). It mainly due to, among others, the implementation of performance improvement of KUR executing bank resulting in a decrease in the NPL/NPG, which in turn lowers the loss ratio, in addition the receipt of premium/underwriting fee and recoveries which also increased.
89
PELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG PENDUKUNG USAHA 1) Bidang Perencanaan, Manajemen Risiko dan Kepatuhan Dalam tahun 2013 kegiatan yang terkait dengan perencanaan, manajemen risiko dan kepatuhan secara umum telah dilaksanakan, yaitu: (1) Melakukan penyusunan Pedoman KPI Kantor Cabang dan Kantor Pusat (2) Melakukan penyusunan struktur organisasi dan job description (3) Melakukan penyusunan RJPP Periode tahun 2013 – 2017 (4) Melakukan studi kelayakan pembentukan KUP (Pati, Magelang, Sukabumi, Tasikmalaya, Kisaran), peningkatan status KUP manjadi Kantor Cabang Kelas III (KUP Yogyakarta, KUP Bengkulu dan KUP Jambi) serta peningkatan status Kantor Cabang Kelas II menjadi Kelas I (Kantor Cabang Semarang dan Kantor Cabang Palembang) (5) Melakukan penyempurnaan standarisasi Kantor Cabang (6) Melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data loss event tahun 2013 (7) Melakukan risk review atas Perjanjian Kerjasama dengan mitra usaha perusahaan (8) Melakukan pelaksanaan risk assesment lengkap di seluruh unit kerja baik Kantor Pusat maupun Kantor Cabang/ KUP (9) Melakukan monitoring pelaporan risiko dari website manajemen risiko (10) Melakukan peningkatan kompetensi pegawai di bidang manajemen risiko (11) Melakukan monitoring atas mitigasi risiko dari unit kerja Kantor Pusat dan Kantor Cabang/ KUP (12) Melakukan pembuatan manual/ Standar Operasional Prosedur (SOP) Kebijakan (13) Melakukan evaluasi kepatuhan unit kerja dalam menjalankan SOP dan implementasi standar pelayanan minimal kepada nasabah. (14) Melakukan monitoring implementasi standar pelayanan minimal kepada nasabah di Kantor Unit Pelayanan (15) Melakukan evaluasi penerapan Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja / Code of Conduct khususnya untuk etika hubungan perusahaan dengan karyawan (16) Melakukan mitigasi risiko inheren, mitigasi risk control system dan skala korporat
BUSINESS SUPPORTING ACTIVITIES 1) Planning, Risk Management and Compliance In the year 2013 the activities related to planning, risk management and compliance in general have been implemented, namely: (1) Prepare KPI Guidelines for Branch Offices and the Head (2) Establish the organizational structure and job description (3) Prepare RJPP for the period of 2013 – 2017 (4) Conduct a feasibility study of the formation of CTP (Pati, Magelang, Sukabumi, Tasikmalaya, and Kisaran), increase in KUP status to become Class III Branch Office (Yogyakarta, Bengkulu and Jambi) and increase the status of Branch Office Class II to Class I (Semarang and Palembang branch offices). (5) Improve standardization of Branch Offices (6) Conduct collection and processing of loss events data in 2013 (7) Perform risks reviews of cooperation agreements between the Company and business partners (8) Conduct full risks assessment on the implementation of all work units, in the Head Office as well as at Branch Offices/ KUPs (9) Monitor risk reporting from risk management websites (10) Increase employees competence in risk management (11) Perform monitoring of risk mitigation of units at the Head Office and Branch Offices/KUPs (12) Prepare manuals/Policy Standard Operating Procedure (SOP) (13) Evaluate the compliance of work units in impelenting the SOP and implementation of minimum service standards to customers. (14) Monitor the implementation of minimum service standards to customers in the Services Unit Offices (15) Evaluate the application of the Code of Business Ethics and Work Ethics/Code of Conduct, especially in company and employee relations ethics (16) Perform an inherent risk mitigation, mitigation of risk control systems and corporate scale
90
2) Bidang Koordinator Wilayah Koordinator Wilayah merupakan struktur organisasi baru yang mulai beroperasi pada bulan Juli tahun 2013. Kegiatan Koordinator Wilayah selama tahun 2013 antara lain: (1) Penyusunan program kerja, Key Performance Indicators (KPI) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) (2) Melakukan monitoring kegiatan, monitoring tindak lanjut, supervisi dan pembinaan Kantor Cabang dan Kantor Unit Pelayanan (KUP) (3) Melakukan pengenalan/ sosialisasi organisasi dan marketing ke kalangan perbankan
2) Regional Coordinator Regional Coordinator is a new organizational structure that began operating in July 2013. The activities the Regional Coordinator during 2013 include: (1) Preparation of work programs, Key Performance Indicators (KPI) and Standard Operating Procedures (SOP) (2) Conduct monitoring activities, follow-up monitoring, supervision and guidance of Branch Offices and Service Unit Offices (KUP) (3) Perform the introduction/organization dissemination and marketing to banking entities
3) Bidang Keuangan & Investasi Kegiatan Bidang Keuangan & Investasi selama tahun 2013 melakukan kegiatan antara lain: (1) Menjaga tingkat likuiditas perusahaan dengan mengupayakan saldo kas/bank (2) Terlaksananya Penagihan piutang usaha Non KUR, dengan collection ratio tahun 2013 sebesar 95% dan usaha penjaminan KUR sebesar 98 % (3) Memenuhi kewajiban perpajakan baik kewajiban administrasi maupun kewajiban pembayaran pajak. (4) Melakukan sosialisasi peraturan/ketentuan perpajakan. (5) Melakukan penempatan deposito untuk mendukung bisnis perusahaan. (6) Melakukan penempatan portofolio investasi untuk dioptimalkan dalam bentuk saham, obligasi dan reksadana. (7) Menyusun laporan keuangan bulanan secara handal dan tepat waktu yakni selambatnya setiap tanggal 10 bulan berikutnya. (8) Memenuhi kewajiban penyampaian laporan kepada pihak pihak terkait antara lain: Dewan Komisaris, Bapepam LK (9) Menyusun dan menyampaikan laporan tingkat solvabilitas bulanan, triwulanan, semesteran dan tahunan. (10) Melakukan rekonsiliasi data baik dengan pihak internal maupun eksternal. (11) Melakukan penyusunan Laporan Unaudited tahun buku 2013 dan pelaksanaan General Audit tahun buku 2013. (12) Melakukan laporan keuangan tahun 2012 publikasi sesuai ketentuan pada bulan Januari 2013. (13) Melakukan pelatihan yang didampingi oleh konsultan untuk persiapan penerapan penyajian laporan keuangan standar internasional (IFRS) pada laporan keuangan tahun 2013. (14) Melakukan in-house tranining bidang akuntansi dan program SAA yang terinegrasi dengan SAS/SISKA yang baru untuk Kantor Cabang dan Kantor Unit Pelayanan.
3) Finance & Investment Finance & Investing activities during the year 2013 include: (1) Maintain the level of liquidity of the Company by keeping cash/bank balances (2) Collection of Non KUR receivables, to come up to collection ratio of 95% in 2013 and KUR guarantee receivables to come up to collection ratio of 98% (3) Comply with tax obligations, both in tax administration and in tax payment (4) Disseminate tax regulations/provisions (5) Make deposits to support the Company's businesses. (6) Perform placement for optimized investment portfolio in stocks, bonds and mutual funds. (7) Prepare monthly financial reports in a timely and reliable manner that is not later than the 10th of each following month (8) Fulfilling the obligation to submit reports to the relevant parties such as: Board of Commissioners, Bapepam LK (9) Prepare and submit reports on solvency level, monthly, quarterly, semiannually and annually. (10) Perform data reconciliation both with internal and external parties. (11) Prepare un-audited financial statements for the year 2013 and liaise with independent auditors in preparing audited financial statements for the year 2013. (12) Publish financial statements for the year 2012 in January 2013 in accordance with prevailing regulations. (13) Conduct training accompanied by a consultant for the preparation of financial statements for the year 2013 based on international financial reporting standards. (14) Conduct in-house training in accounting and SAA program which integrated with the new SAS/SISKA for Branch Offices and Services Unit Offices.
91
(15) Melakukan pemutahiran SOP dan Pedoman Keuangan, Investasi dan Akuntansi.
(15) Perform updating of SOPs and guidelines in Finance, Investment and Accounting.
Portofolio penempatan investasi perusahaan selama tahun 2013 adalah dalam bentuk deposito, obligasi dan reksadana. Dalam rangka untuk mendukung kegiatan pemasaran dengan mitra bisnis khususnya perbankan (reciprocal business) dan sesuai kebijakan perusahaan untuk lebih memfokuskan portofolio penempatan investasi dalam bentuk yang relatif lebih aman maka tahun 2013 mayoritas penempatan dana masih tetap difokuskan pada deposito berjangka yang ditempatkan pada bank milik pemerintah atau bank pemerintah daerah yang mempunyai kerjasama bisnis. Namun untuk lebih meningkatkan hasil investasi perusahaan, maka perusahaan juga mulai menempatkan dana pada jenis investasi: obligasi, surat utang negara dan reksadana pada perusahaan milik pemerintah dan corporate serta reksadana yang dikelola oleh Manager Investasi BUMN.
Placement of the Company's investment portfolio during 2013 was in the form of deposits, bonds and mutual funds. In order to support the marketing activities with business partners, especially banking (reciprocal business), and according to the Company policy to focus more on the placement of portfolio investment in the form of a relatively more secure, in 2013 the majority of placements remains focused on deposits placed in banks owned by the government or local government banks with which the Company have business cooperation. However, to further improve the Company investment, the Company also started to put the fund on: bonds, government securities and mutual funds in government-owned companies and corporate and in mutual funds managed by SOE Investment Managers.
Selama tahun 2013 perusahaan berhasil memperoleh pendapatan investasi sebesar Rp278.945 juta atau 122,12% dari anggaran sebesar Rp228.405 juta. Hasil tersebut meningkat dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp217.648 juta, dan tingkat Yield Of Investment sebesar 6,39%, hasil tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun 2012. Perkembangan selengkapnya komposisi, alokasi, hasil investasi selama tahun 2009 sampai dengan 2013, dapat dilihat pada Tabel 8 dan 9.
During the year 2013 the Company succeeded in earning investment income of Rp278,945 million or 122.12% of the total budget of Rp228,405 million. The results are increased as compared to that of the year 2012 amounting to Rp217,648 million, and Yield of Investment of 6.39%. They are increased as compared to those of the year 2012. More detailed description of composition, allocation, investment returns during 2009 to 2013, can be seen in Table 8 and 9
Tabel 8. Realisasi Komposisi dan Alokasi Investasi Tahun 2009 - 2013/Table 8. Actual Composition and Allocation of Investments in2009 - 2013 Tahun / Year No
Jenis Investasi / Type of Investment
2013
2009
2010
2011
2012
Angg. / Budget
Real. / Actual (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Rasio / Ratio (%) (6):(5)
(7)
1
Deposito Berjangka / Time Deposits
868.847
1.781.633
2.570.429
3.346.191
4.285.193
4.128.482
78,00
96,34
2
Saham, Obligasi, & Surat Berharga/ Stock, Bonds, & Securities
731.911
173.139
102.598
428.859
766.500
676.358
12,78
88,24
3
Penyertaan / Investment Jumlah / Total
130.086
136.482
184.692
330.758
353.786
487.985
9,22
137,93
1.730.844
2.091.254
2.857.719
4.105.807
5.405.479
5.292.825
100,00
97,92
92
Penempatan investasi dalam bentuk deposito selama tahun 2013 mencapai sebesar 78,00% dari total investasi. Penambahan PMN sebesar Rp880 miliar yang diterima pada akhir Desember 2013 belum memberikan kontribusi terhadap hasil investasi pada tahun 2013. Penempatan investasi dalam bentuk deposito berjangka tersebut dimaksudkan pula guna mendukung pemasaran usaha dan bisnis Asuransi Kredit & Suretyship dalam bentuk skim commercial line atau reciprocal bisnis.
Investments in time deposits during 2013 reached 78.00% of the total investment. The addition of PMN of Rp880 billion received by the end of December 2013 did not give contribution to the investment income in 2013. Investments in time deposits are also intended to support marketing of credit insurance and suretyship businesses in the form of skim commercial line or reciprocal of business..
Rincian selengkapnya dari realisasi hasil investasi tahun 2009-2013 disajikan dalam Tabel 9 dibawah ini.
More detailed description of actual investment income earned in 2009-2013 is presented in the following Table 9.
Tabel 9. Realisasi Hasil Investasi Tahun 2009 – 2013/Tabel 9. Actual Investment Income in 2009 – 2013 Tahun / Year No
2013
Jenis Investasi / Type of Investment 2009
2010
2011
2012
Angg. / Budget
Real. / Actual (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Rasio / Ratio (%) (6):(5) (7)
1
Deposito Berjangka / Time Deposits
55.204
53.019
93.934
115.930
149.276
184.993
66,32
123,93
2
Saham, Obligasi, & Surat Berharga/Stock, Bonds, & Securities
92.720
20.160
11.270
32.218
23.426
20.650
7,40
88,15
3
Penyertaan / Investment
0
0
20.368
46.066
55.703
73.301
26,28
-
147.924
73.179
125.572
194.214
228.405
278.945
100,00
122,13
8,82
3,93
5,17
6,34
5,52
6,39
Jumlah / Total 4
Yield On Invesment ( % )
4) Information Technology During the year 2013 there were some strategic activities undertaken in the Information Technology, namely: (1) Adjustment and development of SAA application, connection with production data. (2) Development of application for reporting on placement of deposits per branch office (3) Development of application for reporting of operational production data (Mecca) (4) Development of KUR application using three tier architecture (application server) (5) Development of online KUR application for Bank BNI and implementation of KUR on-line with the Bank Kaltim (6) Maintenance of suretyship, credit insurance and personnel data (7) Assistance in verification of IJP KUR by BPKP (8) Assist Askrindo Sharia in building and revamping of the PAS application (9) Optimizing data communication network by adding a data communications network and monitoring the data communications network
4) Bidang Teknologi Informasi Selama tahun 2013 terdapat beberapa kegiatan strategis yang dilakukan oleh Bidang Teknologi Informasi, yakni: (1) Penyesuaian dan pengembangan aplikasi koneksi SAA dengan data produksi. (2) Pembuatan aplikasi laporan penempatan deposito per kantor cabang (3) Pembuatan aplikasi laporan data produksi operasional (Mecca) (4) Pengembangan aplikasi KUR dengan menggunakan arsitektur three tier (application server) (5) Pembuatan aplikasi KUR online untuk Bank BNI dan implementasi KUR online dengan Bank Kaltim (6) Maintenance data suretyship, asuransi kredit dan kepegawaian (7) Pendampingan verifikasi IJP KUR oleh BPKP (8) Membantu Askrindo Syariah dalam membangun sera pembenahan aplikasi PAS (9) Optimalisasi jaringan komunikasi data dengan melakukan penambahan jaringan komunikasi data dan melakukan monitoring terhadap jaringan komounikasi data
93
(10) Melakukan pembenahan dan optimalisasi system jaringan dan melakukan kegiatan implementasi dalam rangka optimalisasi dan keamanan jaringan komunikasi data (11) Memonitor pengisian konten bagi website perusahaan serta melakukan pengembangan dan penyempurnaan intranet perusahaan
(10) Perform system improvement and optimization of the network and the implementation of activities in order to optimize data communication and network security (11) Monitor the inclusion of content for the company website and developed and refine corporate intranets
5) Bidang Hukum, Pemulihan Aset dan Subrogasi Selama tahun 2013 terdapat beberapa kegiatan strategis yang dilakukan oleh Bidang Hukum, Pemulihan Aset dan Subrogasi, yakni: (1) Menyelesaikan produk-produk hukum (Perjanjian Kerjasama, Surat Keputusan dan Surat Kuasa Direksi) (2) Melakukan pembahasan/ pendapat hukum tentang produk-produk asuransi maupun permasalahan lainnya atas KUP/ Kantor Cabang/ Kantor Pusat (3) Melakukan pendampingan terhadap karyawan atas kasus-kasus hukum perusahaan (4) Melakukan kerjasama dengan konsultan hukum/ lawyer perusahaan dalam rangka pengelolaan barang sitaan yang saat ini masih dikuasai oleh Kejaksaan dalam kasus investasi bermasalah (5) Melakukan dan mengupayakan penagihan dalam rangka penyelesaian asset bermasalah (6) Melakukan monitoring laporan KPKNL dan laporan subrogasi & recoveries (LSR) dari Perbankan (7) Melakukan MOU dengan Jamdatun perihal piutang subrogasi Askrindo
5) Legal, Asset Recovery and Subrogation During the year 2013 there were number strategic activities undertaken in Legal, Asset Recovery and Subrogation, namely:
Tahun 2013 bidang hukum dan pemulihan asset telah berhasil menarik kembali atas investasi yang bermasalah sebesar Rp9.6 miliar
In 2013 activities in legal and asset recovery has managed to recover troubled investment worth Rp9.6 billion.
(1) Resolving legal products (Co-operation Agreement, Power of Attorney and the Decree of the Board of Directors) (2) Conduct discussions/make legal opinion on insurance products and other issues over the KUP/Branch Offices/the Head Office (3) Provide assistance to employees for corporate law cases (4) Cooperating with legal counsel/corporate lawyer in the management of confiscated goods which is currently in the hand of Prosecutor in the case of troubled investment (5) Make every effort for settlement of troubled assets (6) Monitoring KPKN reports and subrogation and recoveries reports (LSR) of banks (7) Sign MOU with prosecutor regarding Askrindo subrogation receivables
94
6) Bidang Sarana dan Prasarana Dalam rangka mendukung kenyamanan dan kelancaran karyawan bekerja, telah dilakukan penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung kelancaran pekerjaan baik di kantor pusat, kantor-kantor cabang dan kantor-kantor unit pelayanan sesuai dengan prioritas urgensinya, antara lain: pembelian gedung kantor Cabang Bandar Lampung, Pontianak dan Pekanbaru, persiapan sarana & prasarana dalam rangka pembukaan KUP baru serta pengurusan pembayaran kontrak rumah dinas, sewa kantor dan kendaraan untuk kantor Cabang dan kantor unit pelayanan serta pengadaan hardware dan software EAS Server (Sybase EAServer).
6) Facilities and Infrastructure In order to support ease and smoothness of the work of employees, facilities and infrastructure were provided that support the good work at the head office, branch offices and the service unit offices in accordance with urgency priorities, which include: procurement of office building in Bandar Lampung, Pontianak and Pekanbaru, facilities and infrastructure preparation for opening of a new KUPs including arrangements for contractual payment of official residence, office space and vehicles for branch offices and KUP offices and procurement of hardware and software for EAS Server (Sybase EAServer)
7) Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Sebagai upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, selama tahun 2013 telah dilakukan pelatihan/seminar/ workshop dalam negeri untuk Direksi sebanyak 5 kali, Komisaris 6 kali dan untuk pegawai sebanyak 95 kali dengan peserta 181 orang, in house training kepada pegawai sebanyak 38 kali dengan peserta 1.921 orang.
7) Human Resources (HR) In an effort to enhance the quality of Human Resources, for the year 2013 has been conducted trainings/seminars/workshops in the country for BOD 5 times, for commissioners 6 times, for employees 95 times with 181 participants, and in-house training for employees 38 times with 1,921 participants.
Sepanjang tahun 2013, perusahaan melakukan rekruitmen sebanyak 155 orang, mengundurkan diri sebanyak 29 orang (pensiun sebanyak 18 orang, meninggal 1 orang dan mengundurkan diri 10 orang) sehingga sampai dengan akhir tahun 2013 jumlah pegawai aktif seluruhnya sebanyak 524 orang. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan jumlah pegawai tahun 2012 dikarenakan adanya rekruitment pegawai baru.
Throughout the year 2013, the Company recruited 155 persons, 29 persons resigned (18 persons retired, one person died and 10 persons resigned) so that until the end of 2013 the total number of active employees is 524 persons. The number is higher than that in 2012 due to recruitment of new employees.
Data pegawai perusahaan pada tahun 2013 sebagaimana tersaji pada Tabel 10 dibawah ini.
The data of the Company’s employees in 2013 is presented in Table 10 below.
Tabel 10. Komposisi Pegawai menurut Jenis Pendidikan Tahun 2013 dan 2012/Table 10. Number of Employees by Educational Background in 2013 and 2012 Jumlah Pegawai / Number of Employee No.
Jenis Pendidikan / Background Educational
1.
Strata 2 (S2) / Master Degree
2.
Strata 1 (S1) / Academic
3.
2012 (Orang / Person)
2013 (Orang / Person)
%
%
50
12,56
49
9,35
226
56,78
345
65.84
Diploma 3 (D3) / Diploma
38
9,55
50
9,54
4.
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) / Senior High School
77
19,35
80
15,27
5.
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) / Junior High School
5
1,26
0
0,00
6.
Sekolah Dasar (SD) / primary School
2
0,50
0
0,00
Jumlah / Total
398
100,00
524
100,00
95
Disamping itu, kegiatan strategis yang telah dilaksanakan pada bidang Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu:
In addition, the strategic activities that have been implemented in Human Resources (HR) are:
a. Penyelesaian penyusunan SOP dari sistem penggajian, pensiun, THT & Jamsostek dan fasilitas pegawai b. Melakukan penyempurnaan MSDM antara lain sistem penggajian, kepangkatan, mutasi dan promosi. c. Melakukan review perjanjian kerjasama dengan provider asuransi kesehatan. d. Melakukan mutasi dan promosi sesuai kebutuhan perusahaan. e. Penyempurnaan SK yang terkait dengan pegawai, Direksi dan Komisaris mengenai fasilitas pegawai, Direksi dan Komisaris f. Melakukan review perjanjian kerjasama dengan provider asuransi kesehatan. g. Review ketentuan/ peraturan perusahaan dalam rangka peningkatan kesejahteraan pegawai sesuai kondisi perusahaan h. Melaksanakan secara konsisten pemberian bonus dan insentif yang disesuaikan dengan pencapaian kinerja perusahaan. i. Melakukan peningkatan mutu ketrampilan bagi pegawai dalam rangka membentuk SDM yang terampil dan siap pakai dengan mengadakan pelatihan/ seminar/ workshop dalam dan luar negeri serta in house training. j. Pembuatan blue print SDM dan Sistem Informasi SDM. k. Melaksanakan ESQ Outbound secara rutin, agar setiap SDM memahami dan menginternalisasikan nilai budaya perusahaan.
a. Completion of SOP on payroll, pension, social security and facilities for employees b. Improving HRM to include payroll system, rank, transfers and promotions. c. Conduct a review of cooperation agreements with health insurance providers. d. Perform transfers and promotion based on the Company’s needs. e. Completion of decrees of Directors and Commissioners relating to employees facilities. f. Conduct reviews on cooperation agreements with health insurance providers. g. Conduct reviews on provisions/regulations in order to improve the of the Company’s employees welfare in line with the Company's condition h. Consistently implement bonuses and incentives schemes in line with the Company’s performance. i. Perform skills quality improvement for employees in order to provide skilled and ready-for-use human resources by organizing trainings/seminars/workshops at home and overseas as well as in-house trainings. j. Develop blue print of HR and HR Information Systems k. Carry out ESQ Outbound regularly, so that every person understand and internalize the values of corporate culture.
Sebagai upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan dalam rangka memperoleh tenaga ahli profesi maka telah diselenggarakan program peningkatan mutu ketrampilan dengan melaksanakan pendidikan pegawai secara berkesinambungan setiap tahunnya. Dalam tahun 2013 beberapa pegawai diikut sertakan dalam program tutorial dan ujian sertifikasi untuk memperoleh gelar AAAIK serta program Aktuaria.
In an effort to improve the quality of human resources and expertise in order to obtain professional experts, skills and quality improvement program has been organized by providing educations for employees on an ongoing basis every year. In 2013 a number the employees is participated in tutorial program and certification exam to earn AAAIK degree and Actuarial programs.
8) Bidang Sekretariat & Humas
8) Secretariat & Public Relations
(1) Bidang Promosi Di bidang promosi, perusahaan melakukan beberapa kegiatan antara lain: melakukan pengkinian konten website perusahaan & portal BUMN, mendukung unit kerja pemasaran dalam penyelenggaraan pameran-pameran dan kemitraan
(1) Promotions In promotions, the Company made several activities including: updating the Company's website and SOE portal content, support marketing unit in the organization of exhibitions and partnerships.
96
(2) Bidang Humas dan Publikasi Dalam rangka meningkatkan citra positif perusahaan, perusahaan melakukan beberapa kegiatan antara lain: melakukan promosi/iklan dalam rangka pendekatan kepada perbankan, asosiasi dan pemerintah daerah; membuat dan menyelenggakan event-event korporat, publikasi perusahaan & pemasaran produk; melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility dengan pemberian santunan sembako kepada masyarakat yang kurang mampu, turut serta dalam berbagai kegiatan sponsorhip, melakukan bakti sosial dalam bentuk santunan berupa beasiswa dan beras/sembako kepada warga yang kurang mampu & panti asuhan dalam rangka HUT Askrindo ke-42, serta melakukan pencetakan media promosi berupa brosur, company profile, Kalender dan Buku Agenda 2013. Disamping itu perusahaan juga melakukan penilaian GCG dan KPKU untuk membangun konsep citra positif perusahaan yang ideal bagi perusahaan, dimana score GCG adalah sebesar 87,35% dan KPKU sebesar 417,25 (early improvement).
(2) Public Relations and Publication In order to enhance the positive image of the Company, the Company undertook several activities including: promotion/ advertisement in order to approach banks, associations and local governments; organize corporate events, make corporate publications and marketing of products; implementing Corporate Social Responsibility by granting compensation groceries to the poor, participating in various sponsorship activities, doing social work in the form of scholarships and distribution of rice/ groceries to poor people and orphanages to commemorate the Company’s 42nd Anniversary, printing promotional media such as brochures, company profile, Calendar and 2013 Agenda. Apart from that, the Company is also assessing corporate governance and KPKU to build a positive image of the Company's ideal concepts, where the corporate governance score achieved is equal to 87.35% and KPKU 417,25 (early improvement).
(3) Bidang Kesekretariatan Di bidang kesekretariatan, perusahaan melakukan beberapa kegiatan antara lain: melaksanakan kebijakan tata kelola persuratan dan tata kelola kearsipan, melakukan proses pengadaan untuk kegiatan olahraga seperti mancing bersama, senam, golf dan customer care, mengadakan sosialisasi untuk pegawai di Kantor Pusat dan Kantor Cabang yaitu sosialisasi penelitian mengenai komite perusahaan, sosialisasi RJPP perusahaan tahun 2013-2017 dan sosialisasi tata persuratan, kearsipan dan SADDAR.
(3) Secretariat In the secretarial field, the Company conducted several activities, among others: implement governance policies and governance mailing archives, perform the procurement process for sporting activities such as fishing together, gymnastics, golf and customer care, dissemination to employees in the Head Office and Branch Offices: dissemination of research on corporate committees, dissemination of the Company’s RJPP for the years 2013-2017 and disseminate procedures on correspondence, filing and SADDAR.
9) Bidang Pengawasan Intern Kegiatan Pemeriksaan dan Pengawasan tahun 2013 dilaksanakan dengan tetap memprioritaskan pemeriksaan pada kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan pendapatan dan efisiensi biaya operasional (performance audit), menindaklanjuti arahan Dewan Komisaris dan Komite Audit atas hasil pemeriksaan serta monitoring tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan dari eksternal Auditor dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia serta permintaan Direksi. Disamping itu kegiatan strategis bidang Pengawasan Intern yang telah dilaksanakan yaitu: (1) Melakukan Field audit di Kantor Pusat dan Kantor cabang/ KUP (2) Melakukan audit atas kegiatan tertentu sesuai dengan arahan Direksi dan audit tujuan tertentu. (3) Melakukan evaluasi atas penerapan Sistem Pengendalian Intern Perusahaan (SPIP)
9) Internal Audit Internal Audit activities carried out in 2013, keeping the priority on activities that can increase revenue and operational cost efficiency (performance audit), follow up the direction of the Board of Commissioners and the Audit Committee on follow-up of findings of external auditors and the Audit Board of the Republic of Indonesia (BPK) and the request the Board of Directors. Apart from that, the strategic areas of Internal Audit activities that have been implemented were:
(1) Conduct field audits at the Head Office and Branch Offices/ KUPs (2) Conduct audits of certain activities in accordance with the direction of the Board of Directors and audits for specific purposes. (3) Conduct evaluations on the implementation of the Company’s
97
(4) Melakukan evaluasi kecukupan penerapan Manajemen Resiko perusahaan. (5) Melakukan pengawasan atas stock opname bilyet deposito secara triwulanan (6) Monitoring pelaksanaan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) (7) Melakukan monitoring tindak lanjut hasil pemeriksanaan SPI, monitoring hasil pemeriksaan eksternal (BPK, BPKP dan KAP) dann monitoring arahan RUPS. (8) Memberikan penilaian atas kecukupan penerapan SPIP dan MR pada Kantor Cabang. (9) Memberikan saran perbaikan penerapan SPIP dan MR pada Kantor Cabang. (10) Melakukan instalasi audit manajemen system yang terintegrasi. (11) Melakukan pelatihan audit tool IDEA (Interactive Data Extraction Analysis) (12) Melakukan pembahasan dengan komite audit tentang program kerja pengawasan tahunan dan laporan hasil pemeriksaan. (13) Melakukan penyempurnaan buku pedoman SPI. (14) Melakukan quality assurance secara internal terhadap kegiatan SPI.
Internal Control System (SPIP) (4) Evaluate the adequacy of the implementation of enterprise risk management. (5) Conduct oversight of inventory taking on deposit slips on a quarterly basis (6) Monitor the implementation of the Annual Audit Work Program (PKPT) (7) Monitor follow-ups of audit findings of SPI, BPK, BPKP and KAP and monitor directions of the Shareholders. (8) Provide assessment of the adequacy of SPIP and MR implementation in Branch Offices (9) Provide recommendation for improvement in the implementation of SPIP and MR in Branch Offices. (10) Installation of an integrated audit management system. (11) Conduct training of IDEA (Interactive Data Extraction Analysis) audit tools (12) Conduct discussions with the audit committee on an annual audit work program and audit reports. (13) Improve SPI handbook. (14) Conduct internal quality assurance of the activities of SPI.
LAPORAN KEUANGAN DAN PENILAIAN KINERJA
FINANCIAL STATEMENTS AND PERFORMANCE ASSESSMENT
Laporan keuangan konsolidasi PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) tahun buku 2013 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Soejatna, Mulyana dan Rekan sebagai berikut:
The consolidated financial statements of PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) for fiscal year 2013 have been audited by the Public Accountant (KAP) Soejatna, Mulyana and Partners.
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Setelah dilakukan konsolidasi dengan laporan keuangan anak perusahaan PT Reasuransi Nasional Indonesia dan PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah diperoleh perhitungan sebagai berikut:
After consolidation with the financial statements of a subsidiary, PT Indonesian National Reinsurance, and PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah, the following is the resume:
1) Perhitungan Laba/(Rugi) Konsolidasi Perhitungan Laba/(Rugi) Konsolidasi tahun 2013 menunjukkan Laba Setelah Pajak mencapai sebesar Rp350.717 juta atau 100,12% dari anggarannya sebesar Rp350.306 juta atau 137,81% dari realisasi tahun 2012 sebesar Rp254.497 juta.
1) Consolidated Income Statements Profit after tax for the year 2013: Rp350,717 million or 100.12% of the budget of Rp350,306 million or 137.81% from the actual in 2012 of Rp254,497 million.
2) Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi Total Aset Konsolidasi tahun 2013 mencapai sebesar Rp7.863.074 juta naik sebesar Rp2.312.349 juta atau 41,7% dibandingkan dengan realisasi tahun 2012 sebesar Rp5.550.725 juta.
2) Statements of Consolidated Financial Position Consolidated total assets in 2013 is Rp7,863,074 million increase by Rp2,312,349 million or 41.7% as compared with that of the year 2012 amounting to Rp5,550,725 million.
98
Ekuitas Konsolidasi tahun 2013 mencapai sebesar Rp5.319.960 juta naik sebesar Rp1.213.549 juta atau 29,6% dibandingkan realisasi tahun 2012 sebesar Rp4.106.411 juta.
Consolidated equity in 2013 is Rp5,319,960 million increased by Rp1,213,549 million or 29.6% compared to the year 2012 amounting to Rp4,106,411 million.
LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN INDUK
PARENT COMPANY FINANCIAL STATEMENTS
1) Gabungan Usaha Non KUR dan Penjaminan KUR
1) Combined Statements of Non KUR and KUR Guarantee
Perhitungan Laba/(Rugi) Sebelum Pajak Laba usaha sebelum pajak gabungan usaha Non KUR dan usaha Penjaminan KUR yang diperoleh dari hasil underwriting dan hasil investasi dikurangi beban usaha dan beban lain tahun 2013 sebesar Rp403.140 juta atau 115,1% dari anggarannya Rp350.305 juta dan mengalami kenaikan yang signifikan sebesar Rp160.122 juta atau 65,9% dibanding laba sebelum pajak tahun 2012 sebesar Rp243.017 juta.
Profit before Tax Combined operating income before taxes of Non KUR and KUR Guarantee KUR from underwriting and investment income, net of operating expenses and other expense, in 2013 amounted to Rp403,140 million or 115.1% of the budgeted of Rp350,305 million, a significant increase of Rp160 122 million or 65.9% compared to income before taxes in 2012 which was Rp243,017 million.
(1) Hasil Underwriting Hasil underwriting tahun 2013 diperoleh sebesar Rp372.176 juta atau 105,8% dari anggarannya sebesar Rp351.835 juta, dengan rincian sebagai berikut:
(1) Underwriting Income Underwriting income in 2013 amounting to Rp372,176 million, or 105.8% of the budget of Rp351,835 million, with the following details:
a. Pendapatan Underwriting Pendapatan underwriting adalah Premi/IJP ditambah kenaikan/ penurunan cadangan premi/IJP dan pendapatan underwriting lainnya tahun 2013 diperoleh sebesar Rp1.106.980 juta atau 136,0% dari anggaran sebesar Rp813.941 juta atau 158,5% dibandingkan realisasi tahun 2012 sebesar Rp698.590 juta.
a. Underwriting Revenue Underwriting revenue is the premium/IJP plus increase/decrease in premium/IJP reserve and other underwriting revenue earned in 2013 was Rp1,106,980 million, or 136.0% of the budget of Rp813,941 million, or 158.5%, compared to the actual in 2012 amounted to Rp698,590 million.
Realisasi pendapatan Premi dan IJP tahun 2013 diperoleh sebesar Rp1.565.593 juta atau 181,0% dari anggaran sebesar Rp864.822 juta atau 201,3% dibandingkan realisasi tahun 2012 sebesar Rp777.676 juta.
The actual premiums and IJP revenues earned in 2013 is Rp1,565,593 million, or 181.0% of the budget of Rp864,822 million, or 201.3% compared to the year 2012 amounting to Rp777,676 million.
b. Beban Underwriting Beban underwriting adalah klaim disetujui, pembentukan/ pencairan cadangan klaim, premi reasuransi keluar, beban komisi netto dan beban underwriting lainnya sepanjang tahun 2013 mencapai Rp734.803 juta atau 159,0% dari anggaran sebesar Rp462.105 juta atau 152,8% dibandingkan realisasi tahun 2012 sebesar Rp480.942 juta.
b. Underwriting Cost Underwriting cost is approved claim, the allocation/use of claims reserves, out-going reinsurance premiums, net commissions and other underwriting expenses during the year 2013 totaled Rp734,803 million, or 159.0% of the budget of Rp462,105 million, or 152.8%, compared to the actual in 2012 amounting to Rp480,942 million.
Klaim disetujui sepanjang tahun 2013 mencapai Rp593.968 juta atau 138,4% dari anggaran sebesar Rp429.292 juta atau 146,4% dibandingkan realisasi tahun 2012 sebesar Rp405.595 juta.
Approved Claims during the year 2013 amounted to Rp593,968 million, or 138.4% of the budget of Rp429,292 million, or 146.4% of the actual in the year 2012 amounting to Rp405,595 million.
99
(2) Hasil Investasi Realisasi hasil investasi tahun 2013 diperoleh sebesar Rp278.945 juta atau 112,1% dari anggaran sebesar Rp228.405 juta atau 143,6% jika dibandingkan perolehan tahun 2012 sebesar Rp194.214 juta.
(2) Investment Income The actual investment income in 2013 amounting to Rp278,945 million, or 112.1% of the budget of Rp228,405 million, or 143.6% when compared to the actual in 2012 of Rp194,214 million.
(3) Beban Usaha Realisasi beban usaha yang terdiri dari beban pemasaran, beban umum, beban administrasi dan beban penyusutan tahun 2013 sebesar Rp260.062 juta atau 98,3% dari anggaran sebesar Rp264.461 juta atau 127,2% dibandingkan realisasi tahun 2012 sebesar Rp204.493 juta.
(3) Operating Expenses The actual operating expenses consist of marketing expenses, general expenses, depreciation and administrative expenses in 2013 amounted to Rp260,062 million, or 98.3% of the total budget of Rp264,461 million, or 127.2% compared to the actual in 2012 amounted to USD 204 493 million.
Di bawah ini rincian Beban Usaha tahun 2013 dibandingkan dengan anggarannya dan realisasi tahun 2012 sebagaimana Tabel 11.
The following Table 11 is details of operating expenses in 2013 compared to the 2013 budget and the actual in 2012.
Tabel 11.Realisasi Beban Usaha Tahun 2013 dibandingkan dengan anggarannya dan realisasi tahun 2012/The Actual Operating Expenses for the Year 2013 in Comparison with that for the Year 2012
Keterangan / Description
2013
Realisasi / Actual 2012
Anggaran / Budget
Realisasi / Actual
(2)
(3)
(1)
Beban Pemasaran / Marketing Expenses Beban Umum / General Expenses Beban Administrasi / Administrative Expenses Beban Penyusutan / Depreciation Jumlah / Total
Rasio / Ratio
(4)=(3):(2)
(5)=(3):(1)
14.136
16.140
19.345
119,85
136,85
143.518
181.684
179.784
98,95
125,27
35.748
52.058
49.774
95,61
139,24
11.091
14.579
11.159
76,54
100,61
204.493
264.461
260.062
98,34
127,17
(4) Hasil dan Beban lain Realisasi Hasil Lain-Lain tahun 2013 sebesar Rp17.699 juta atau 39,7% dari realisasi tahun lalu sebesar Rp44.627 juta. Sedangkan realisasi Beban Lain-Lain mencapai sebesar Rp5.619 juta atau 62,6% dari realisasi tahun lalu sebesar Rp8.979 juta.
(4) Non Operating Income and Expenses The actual Non Operating Income in 2013 amounting to Rp17,699 million or 39.7% from last year's Rp44 627 million. While the actual non operating expenses is Rp5,619 million or 62.6% from last year's Rp8,979 million.
(5) Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) untuk tahun 2013 untuk usaha Non KUR sebesar Rp34.777 Juta dan usaha penjaminan KUR sebesar Rp14.482 Juta.
(5) Income Tax Corporate Income Tax for the year 2013 for Non-KUR is Rp34 777 million and RpKUR Rp14,482 million..
100
Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 perhitungan aset pajak tangguhan tahun 2013 mencapai sebesar Rp7.424 juta atau terdapat penurunan sebesar Rp3.164 juta dibandingkan dengan aset pajak tangguhan tahun 2012 sebesar Rp10.588 juta.
In accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 46, deferred tax assets in 2013 is Rp7,424 million or a decrease of Rp3,164 million compared with deferred tax assets in 2012 of Rp10,588 million.
Hal ini disebabkan perhitungan pajak tangguhan setiap tahun dilakukan perhitungan ulang berdasarkan perbedaan sementara (temporary different) antara perhitungan fiskal dengan komersial dan pada tahun 2012 perhitungan tersebut sesuai saran KAP memperhitungkan pula perbedaan sementara (temporary different) terhadap akumulasi rugi, perhitungan cadangan klaim, jasa produksi dan imbalan pasca kerja selain perhitungan penyusutan aset tetap.
This is due to the calculation of the deferred tax which is recalculated every year based on temporary differences between commercial and fiscal calculations in 2012. The calculation is in line with the recommendation of the public accountant to take into account the temporary differences on accumulated losses, the calculation of claims reserves, production services and post-retirement benefits other than the calculation of depreciation of fixed assets.
Beban Pajak Tangguhan untuk usaha Non KUR adalah surplus sebesar Rp3.163 juta sedangkan Pajak Tangguhan untuk usaha penjaminan KUR nihil.
Deferred Tax Expense for Non-KUR businesses is a surplus of Rp3,163 million while deferred tax for KUR businesses is nil.
Selengkapnya gambaran perhitungan laba/(rugi) gabungan usaha Non KUR dan usaha Penjaminan KUR tahun 2013 terlihat pada Lampiran III-1.
More description of the calculation of profit/(loss) of combined Non KUR and KUR guarantee business in 2013 is seen in Appendix III-1.
Penerimaan dan Pengeluaran Kas (Arus Kas) Total penerimaan kas sepanjang tahun 2013 mencapai sebesar Rp2.656.468 juta atau 144,6% dibanding tahun 2012 sebesar Rp1.836.741 juta, sedangkan total pengeluaran kas mencapai sebesar Rp1.584.143 juta atau 204,4% dibanding tahun 2012 sebesar Rp775.089 juta, sehingga akhir tahun 2013 terdapat surplus dana sebesar Rp1.072.325 juta atau 101,0% dibanding tahun lalu sebesar Rp1.061.652 juta.
Cash Receipts and Expenditures (Cash Flows) Total cash receipts during the year 2013 is Rp2,656,468 million, or 144.6% compared to the year 2012 of Rp1,836,741 million, while total cash expenditure is Rp1,584,143 million, or 204.4% compared to the year 2012 of Rp775 089 million, resulting surplus funds amounting to Rp1,072,325 million in 2013, or 101.0% compared to last year's Rp1,061,652 million.
Selengkapnya gambaran realisasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Gabungan Usaha Non KUR dan Penjaminan KUR tahun 2013 terlihat pada Lampiran III-2
More details of Cash Receipts and Expenditures of the Combination Non KUR and KUR guarantee in 2013 are seen in Appendix III-2.
Laporan Posisi Keuangan Total aset per 31 Desember 2013 mencapai Rp6.522.225 juta atau terdapat kenaikan sebesar Rp1.229.195 juta atau 37,8% dari posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp4.733.161 juta.
Statement of Financial Position Total assets as of December 31, 2013 is Rp6,522,225 million or an increase of Rp1,229,195 million or 37.8% from December 31, 2012 of Rp4,733,161 million.
Total ekuitas per 31 Desember 2013 mencapai Rp5.319.957 juta atau terdapat kenaikan sebesar Rp1.230.717 juta atau 30,1% dibandingkan posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp4.089.240 juta.
Total equity per December 31, 2013 is Rp5,319,957 million or an increase of Rp1,230,717 million or 30.1% compared to the position as of December 31, 2012 of Rp4,089,240 million.
101
2) Usaha Non KUR
2) Non-KUR Business
Laba/(Rugi) Sebelum Pajak Laba usaha sebelum pajak yang diperoleh untuk Non KUR berasal dari hasil underwriting dan hasil investasi dikurangi beban usaha dan beban lain, sampai dengan Desember 2013 adalah sebesar Rp284.615 juta atau 236,7% dari anggarannya sebesar Rp120.263 juta dan mengalami peningkatan sebesar Rp183.606 juta atau 81,8% dari tahun lalu.
Profit before Tax Operating income before tax earned for Non KUR derived from underwriting and investment returns net of operating expenses and other expense, up to December 2013 amounted to Rp284,615 million, or 236.7% of the budget of Rp120,263 million and an increase of Rp183,606 million or 81.8% of that of the previous year.
(1) Hasil Underwriting Realisasi Hasil Underwriting usaha Non KUR tahun 2013 sebesar Rp349.378 juta atau 192,1% dari a nggarannya sebesar Rp182.094 juta atau 265,4% dibanding tahun 2012 sebesar Rp131.764 juta, dengan rincian sebagai berikut:
(1) Underwriting Income The actual Non KUR Underwriting income in 2013 is Rp349,378 million or 192.1% of its budget of Rp182,094 million, or 265.4% compared to the year 2012 amounting to Rp131,764 million, in the following details:
a. Pendapatan Underwriting Pendapatan underwriting adalah pendapatan premi ditambah kenaikan/penurunan cadangan premi dan pendapatan underwriting lainnya tahun 2013 mencapai Rp675.291 juta atau 173,4% dari anggarannya sebesar Rp389.515 juta atau 211,8% dibandingkan realisasi tahun 2012 sebesar Rp318.816 juta.
a. Underwriting Income Underwriting income, which is the premium income plus increase/decrease in premium reserve and other underwriting income, earned in 2013 is Rp675,291 million, or 173.4% of the budget of Rp389,515 million, or 211.8%, compared to the actual in 2012 of Rp318,816 million.
Pendapatan premi asuransi tahun 2013 realisasinya sebesar Rp715.264 juta atau 179,9% dari anggaran sebesar Rp397.522 juta atau 187,3% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp381.912 juta.
The actual insurance premium income in 2013 is Rp715,264 million, or 179.9% of the budget of Rp397,522 million, or 187.3% compared to the year 2012 of Rp381,912 million.
b. Beban Underwriting Beban underwriting adalah beban klaim, pendapatan recovery, pembentukan/pencairan cadangan klaim, premi reasuransi keluar, beban komisi netto dan beban underwriting lainnya tahun 2013 realisasinya mencapai Rp325.553 juta atau 156,9% dari anggaran sebesar Rp207.421 juta atau 174,0% dibandingkan realisasi tahun 2012 sebesar Rp187.052 juta.
b. Underwriting Expenses Underwriting expenses, are claims expenses, revenue recovery, allocation/use of claims reserves, out-going reinsurance premiums, net commissions and other underwriting expenses, in 2013 is Rp325,553 million, or 156.9% of the budget of Rp207,421 million, or 174.0% compared to the actual in 2012 of Rp187,052 million.
Klaim disetujui tahun 2013 sebesar Rp179.841 juta atau 133,0% dari anggaran sebesar Rp135.182 juta atau 134,2% dibandingkan realisasi tahun 2012 sebesar Rp133.981 juta.
Approved claims in 2013 amounted to Rp179,841 million, or 133.0% of the budget of Rp135,182 million, or 134.2% compared to that of the year 2012 of Rp133,981 million.
(2) Hasil investasi Realisasi hasil investasi tahun 2013 mencapai Rp90.357 juta atau 133,9% dari anggaran Rp67.470 juta atau 149,5% dibandingkan realisasi tahun 2012 sebesar Rp60.434 juta.
(2) Investment Income The actual investment income in 2013 is USD 90 357 million, or 133.9% of the budget of USD 67 470 million, or 149.5%, compared to the actual in 2012 of Rp60,434 million.
102
(3) Beban usaha Realisasi beban usaha yang terdiri dari beban pemasaran, beban umum, beban administrasi dan penyusutan tahun 2013 sebesar Rp167.320 juta atau 103,5% dari anggaran Rp161.653 juta atau 132,9% dibandingkan realisasi tahun 2012 sebesar Rp125.867 juta.
(3) Operating Expenses The actual operating expenses consist of marketing expenses, general expenses, depreciation and administrative expenses in 2013 totaled Rp167,320 million, or 103.5% of the budget of Rp161,653 million, or 132.9%, compared to the actual in 2012 of Rp125,867 million.
(4) Hasil dan Beban lain lain Realisasi Hasil Lain-lain (Jasa Giro, Penerimaan Sewa Gedung, Penerimaan dari Hasil Investasi Bermasalah) tahun 2013 Rp16.958 juta atau 39,2% dari anggaran Rp43.257 juta. Sedangkan realisasi Beban Lain-lain (Biaya Administrasi Bank, Beban Penyisihan Piutang Usaha) mencapai Rp5.117 juta atau 46,9% dari anggaran sebesar Rp10.905 juta.
(4) Non Operating Income and Expenses Actual non operating income (banking fee, building rents, recovery of troubled investment) in 2013 is Rp16,958 million, or 39.2% of the budget of USD 43 257 million. While the actual non operating expenses (Bank administrative cost and allowance for doubtful receivables) is Rp5,117 million, or 46.9% of the total budget of Rp10 905 million.
Penerimaan dan Pengeluaran Kas (Arus Kas) Total penerimaan kas sepanjang tahun 2013 mencapai sebesar Rp1.193,049 juta atau 203,9% dibanding tahun 2012 sebesar Rp585.071 juta, sedangkan total pengeluaran kas mencapai sebesar Rp479.414 juta atau 122,0% dibanding tahun 2012 mencapai sebesar Rp393.090 juta, sehingga akhir tahun 2013 terdapat surplus dana sebesar Rp713.635 juta.
Cash Receipts and Expenditures (Cash Flows) Total cash receipts during the year 2013 is Rp1193.049 million or 203.9% compared to that of the year 2012 of Rp585,071 million, while total cash expenditures is Rp479,414 million or 122.0% compared to that of the year 2012 of Rp393,090 million, resulting in surplus funds of Rp713,635 million at the end of 2013.
Laporan Posisi Keuangan Total aset per 31 Desember 2013 mencapai Rp1.311.331 juta atau terdapat kenaikan sebesar Rp401.483 juta atau 44,1% dari posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp909.848 juta.
Statement of Financial Position Total assets as of December 31, 2013 is Rp1,311,331 million or an increase of Rp401,483 million or 44.1% of the position in December 31, 2012 of Rp909,848 million.
Total ekuitas per 31 Desember 2013 mencapai Rp872.002 juta, atau terdapat kenaikan sebesar Rp246.676 juta atau 39,4% dibandingkan posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp625.326 juta
Total equity per December 31, 2013 is Rp872,002 million, or an increase of Rp246,676 million or 39.4% compared to the position as of December 31, 2012 of Rp625,326 million.
3) Usaha Penjaminan KUR
3) KUR Guarantee Business
Laba/(Rugi) Sebelum Pajak Laba usaha sebelum pajak untuk usaha penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diperoleh dari hasil underwriting dan hasil investasi dikurangi beban usaha dan beban lain tahun 2013 mencapai sebesar Rp118.524 juta atau 51,5% dari anggaran sebesar Rp230.043 juta dan mengalami penurunan sebesar Rp23.485 juta atau minus 16,5% dibanding perolehan laba sebelum pajak tahun 2012 sebesar Rp142.009 juta.
Profit before Tax Operating profit before tax for People's Business Credit (KUR) insurance businesses earned from underwriting and investment income net of operating expenses and non opirating expenses in 2013 totaled Rp118,524 million, or 51.5% of the total budget of Rp230,043 million and decreased by Rp23 485 million or minus 16.5% compared to profit before tax in 2012 of Rp142,009 million.
103
(1) Hasil Underwriting 1) Hasil underwriting usaha penjaminan KUR tahun 2013 sebesar Rp22.438 juta atau 13,2% dari anggaran sebesar Rp169.742 juta atau 26,1% dibanding realisasi tahun 2012 sebesar Rp85.884 juta, Hal ini terutama disebabkan mulai tahun 2013 perusahaan telah menerapkan perhitungan cadangan tehnis Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan (PYBMP) berdasarkan harian (daily basis) sesuai dengan SK Menteri Keuangan RI No. 53/PMK.010/2012 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi dan Peraturan BAPEPAM LK No. PER-09/BL/2012 tentang Pedoman Pembentukan Cadangan Teknis Bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi dan PSAK 62.
(1) Underwriting Income 1) KUR business underwriting income in 2013 amounted to USD 22 438 million, or 13.2% of the total budget of Rp169,742 million or 26.1% compared to that of the year 2012 of Rp85,884 million, primarily due to that effective 2013 the Company has implemented the calculation of technical reserves for unearned premiums (PYBMP) on daily basis in accordance with the Decree of the Minister of Finance Decree No.53/PMK.010/2012 on Financial Health of Insurance and Reinsurance Companies and Bapepam-LK Regulation No. PER-09/BL/2012 on Guidelines for the Establishment of Technical Reserves of Insurance and Reinsurance Companies and PASK 62.
Dalam tahun 2013 perhitungan PYBMP usaha Penjaminan KUR sesuai dengan penerimaan premi tahun 2013 yang lebih banyak diperoleh pada periode semester II/2013, maka pendapatan preminya lebih besar yang dicadangkan (PYBMP) sehingga hal ini mempengaruhi hasil underwriting menjadi lebih rendah dibandingkan dengan baik anggarannya maupun realisasi tahun lalu, dimana perhitungan PYBMPnya masih menggunakan prosentase tertentu.
In the year 2013 calculation of PYBMP of KUR gurantee business in accordance with the receipt of premiums in 2013, which is earned more in II/2013 semester, resulted in more premium income which is reserved (PYBMP), it affects the underwriting income which is lower than both the budget and the actual of the previous year.
Perhitungan hasil underwriting dengan rincian sebagai berikut:
The followings are calculation of underwriting income:
a. Pendapatan Underwriting Pendapatan underwriting adalah Imbal Jasa Penjaminan (IJP) KUR ditambah kenaikan/penurunan cadangan IJP tahun 2013 mencapai sebesar Rp431.689 juta atau 101,7% dari anggaran sebesar Rp424.426 juta atau 113,7% dibandingkan realisasi tahun 2012 sebesar Rp379.774 juta.
a. Underwriting Income Underwriting income, which is Guarantee Services (IJP) fee of KUR plus increase/decrease in IJP reserves, in 2013 totaled Rp431,689 million, or 101.7% of the budget of Rp424,426 million, or 113.7% compared to that of the year 2012 of Rp379,774 million.
Realisasi IJP KUR tahun 2013 sebesar Rp850.329 juta atau 182,0% dibanding anggaran 2013 sebesar Rp467.300 atau 214,9% jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2012 sebesar Rp395.764 juta.
The actual IJP KUR in 2013 is Rp850,329 million, or 182.0% compared to the 2013 budget of Rp467,300, or 214.9% when compared with that of the year 2012 of Rp395,764 million.
b. Beban Underwriting Beban underwriting adalah klaim disetujui, recoveries, pembentukan/ pencairan cadangan klaim dan beban underwriting lainnya tahun 2013 mencapai Rp409.250 juta atau 160,7% dari anggaran sebesar Rp254.684 juta atau 139,2% dibanding realisasi tahun 2012 sebesar Rp293.890 juta
b. Underwriting Expenses Underwriting expenses, which include approved claims, recoveries, allocation/use of claims reserves and other underwriting expenses, in 2013 totaled Rp409,250 million, or 160.7% of the budget of Rp254,684 million, or 139.2% compared to the actual in 2012 of Rp293,890 million.
104
Klaim disetujui untuk tahun 2013 realisasinya sebesar Rp414.128 juta atau 140,8% dari anggarannya sebesar Rp294.110 juta atau 152,5% dibanding realisasi tahun 2012 sebesar Rp271.614 juta.
The actual claims approved in 2013 totaled Rp414,128 million, or 140.8% of the budget of Rp294,110 million, or 152.5% compared to the actual in 2012 of Rp271,614 million.
(2) Hasil Investasi Realisasi hasil investasi usaha penjaminan KUR tahun 2013 mencapai Rp188.588 juta atau 117,2% dari anggarannya sebesar Rp160.935 juta atau 141,0% dibandingkan realisasi tahun 2012 sebesar Rp133.779 juta.
(2) Investment Income The actual investment income in 2013 of KUR guarantee business is Rp188,588 million, or 117.2% of the budget of Rp160,935 million, or 141.0% compared to that of the year 2012 of Rp133,779 million.
(3) Beban Usaha Realisasi beban usaha yang terdiri dari beban pemasaran, beban umum, beban administrasi dan beban penyusutan tahun 2013 mencapai Rp92.741 juta atau 90,2% dari anggaran sebesar Rp102.808 juta atau 117,9% dibandingkan realisasi tahun 2012 sebesar Rp78.626 juta.
(3) Operating Expenses The actual operating expenses, which consist of marketing expenses, general expenses, depreciation and administrative expenses, in 2013 totaled Rp92,741 million, or 90.2% of the total budget of Rp102,808 million, or 117.9%, compared to that in 2012 of Rp78,626 million.
(4) Hasil dan Beban lain-lain Realisasi Pendapatan Lain-lain (Jasa Giro) usaha penjaminan KUR tahun 2013 sebesar Rp741 juta atau 57,7% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp1.284 juta. Sedangkan realisasi Beban Lain-lain tahun 2013 sebesar Rp502 juta atau 160,5% dibanding tahun 2012 sebesar Rp313 juta.
(4) Non Operating Income and Non Operating The actual Non operating income of KUR business in 2013 amounted to Rp741 million or 57.7% compared to the year 2012 of Rp1,284 million. While the actual non operating expenses in 2013 amounted to Rp502 million or 160.5% compared to that of the year 2012 of Rp313 million.
Penerimaan dan Pengeluaran Kas (Arus Kas) Total penerimaan kas sepanjang tahun 2013 mencapai sebesar Rp1.463.419 juta atau 116,9% dibanding tahun 2012 sebesar Rp1.251.670 juta, sedangkan total pengeluaran kas mencapai Rp1.104.729 juta atau 289,2% dibanding tahun 2012 sebesar Rp381.999 juta, sehingga akhir tahun 2013 terdapat surplus dana sebesar Rp358.690 juta atau 41,2% dibanding tahun 2012 sebesar Rp869.671 juta.
Cash Receipts and Expenditures (Cash Flows) The total cash receipts during the year 2013 is Rp1,463,419 million, or 116.9% compared to that of the year 2012 of Rp1,251,670 million, while total cash expenditure is Rp1,104,729 million, or 289.2% compared to that of the year 2012 of Rp381,999 million, resulting in surplus funds of Rp358,690 million at the end of 2013, which is 41.2% of that of the year 2012 of Rp869,671 million.
Laporan Posisi Keuangan Total aset per 31 Desember 2013 mencapai sebesar Rp5.210.894 juta atau terdapat kenaikan sebesar Rp1.387.581 juta atau 36,3% dari posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp3.823.313 juta.
Statement of Financial Position Total assets as of December 31, 2013 is Rp5,210,894 million or an increase of Rp1,387,581 million or 36.3% of that on December 31, 2012 of Rp3,823,313 million.
Total ekuitas per 31 Desember 2013 mencapai Rp4.447.956 juta, atau naik sebesar Rp984.042 juta atau 28,4% dibandingkan posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp3.463.914 juta.
Total equity per December 31, 2013 is Rp4,447,956 million, an increase of Rp984,042 million or 28.4% compared to the position as of December 31, 2012 of Rp3,463,914 million.
105
HASIL PEMERIKSAAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP)
AUDIT REPORT OF PUBLIC ACCOUNTING FIRM (KAP)
1) Laporan Keuangan Laporan keuangan tahun buku 2013 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Soejatna, Mulyana & Rekan dengan pendapat “Wajar Tanpa Pengecualian”.
1) Financial Statements The financial statements for fiscal year 2013 have been audited by Public Accountant (KAP) Soejatna, Mulyana & Partners with "unqualified opinion”.
2) Laporan Hasil Evaluasi Kinerja Dari Laporan Evaluasi Kinerja Tahun 2013 yang disampaikan oleh KAP Soejatna, Mulyana & Rekan tingkat kesehatan perusahaan didasarkan pada Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER/04/MBU/2011 tanggal 19 Agustus 2011, diperoleh penilaian dengan score sebesar 97,22, predikat AAA yang berarti perusahaan pada tahun 2013 dalam keadaan “Sehat”.
2) Performance Evaluation Report Performance Evaluation of reports submitted in 2013 by the firm Soejatna, Mulyana & Partners based on the regulation of the Minister of State Owned Enterprises No. PER/04/MBU/2011 dated August 19, 2011, resulted in assessment score of 97.22, the AAA predicate, which means the Company in 2013 is of "Healthy" condition.
Selanjutnya, batas tingkat Solvabilitas perusahaan tahun 2013 jika diperhitungkan sesuai dengan ketentuan SK Menteri Keuangan RI Nomor: 53/PMK.010/2012 tanggal 2 April 2012, yakni menggunakan Risk Based Capital, menunjukkan adanya kelebihan tingkat Solvabilitas tahun 2013 sebesar Rp3.510.735 juta dan rasio pencapaian Solvabilitas sebesar 1.059,39%. Hal ini berarti tingkat solvabilitas yang dicapai oleh perusahaan di atas ketentuan minimal sebesar 120%.
Further, the solvency limit levels of the Company in 2013, when calculated in accordance with the provisions of the Decree of the Minister of Finance No.: 53/PMK.010/2012 dated 2 April 2012, which use of risk-based capital, suggested an excess level of solvency in 2013 of Rp3,510,735 million and achievement of solvency ratio of 1059.39%. This means that the level of solvency achieved by the Company is over the minimum requirement of 120%.
3) Laporan Audit kepatuhan (Compliance Audit) Berdasarkan hasil laporan audit KAP Soejatna, Mulyana & Rekan tahun 2013, KAP berpendapat bahwa perusahaan telah mematuhi dan melaksanakan dalam semua hal yang material seluruh ketentuan dan peraturan yang berlaku dalam pelaksanaan usaha perusahaan asuransi.
3) Compliance Audit Report Based on the audit report of KAP Soejatna, Mulyana & Partners in 2013, the firm believes that the company has complied with and implement in all material respects all the provisions and regulations of insurance companies in doing their insurance business. .
TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN & SOLVABILITAS BERDASARKAN RISK BASED CAPITAL
RATE OF HEALTHINESS & SOLVENCY OF THE COMPANY UNDER RISK BASED CAPITAL
Perhitungan tingkat kesehatan perusahaan tahun 2013 sebagaimana Peraturan Menteri BUMN No. Per-04/MBU/2011 menunjukkan nilai score sebesar 97,22, predikat AAA yang berarti perusahaan pada tahun 2013 dalam keadaan “Sehat”.
The calculation for determining the level of healthiness of the Company in 2013 based on the Regulation of the Minister of SOE number Per-04/MBU/2011 resulted in the score of 97.22, of AAA predicate, which means the Company's condition in 2013 is "Healthy".
Sedangkan perhitungan Tingkat Solvabilitas perusahaan tahun 2013 berdasarkan Risk Based Capital (RBC) menunjukkan bahwa kelebihan tingkat solvabilitas sebesar Rp3.510.735 juta atau 1.059,39% atau diatas tingkat solvabilitas minimal yang dipersyaratkan sebesar 120%.
While the calculation of the Company’s Solvency Level in 2013 based on Risk Based Capital (RBC) showed excess in levels of solvency of Rp3,510,735 million, or 1059.39%, higher than the required minimum solvency margin of 120%.
106
IMPLEMENTASI & NILAI SCORE GCG SERTA KPKU
IMPLEMENTATION & SCORE OF GCG AND KPKU
Dalam tahun 2013 perusahaan terus melakukan perbaikan (improvement) dalam implementasi tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance=GCG) sehingga nilai score GCG perusahaan tahun 2013 yang dinilai oleh penilai independen, meningkat menjadi sebesar 87,35 dengan kategori “sangat baik”. Perhitungan penilaian tersebut sebagai berikut:
In the year 2013 the Company continued to make improvements in implementation of good corporate governance (GCG) so that the score in 2013 as assessed by an independent valuer, increased to 87.35 in the "very good" category. The assessment calculation is as follows:
Tabel 12. GCG Assessment/Table 12.GCG Assessment
ASPEK PENGUJIAN / INDIKATOR ASSESMENT
BOBOT
CAPAIAN THN 2012 / ACHEIVED IN 2012 SKOR / SCORE
%
CAPAIAN THN 2013 / ACHEIVED IN 2013 SKOR / SCORE
%
I
Komitmen Thd Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan / Continuing Commitment to the Implementation of Good Corporate Governance
7,00
6,16
88,04%
6,12
87,42%
II
Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal - Shareholders / Capital Owner
9,00
8,28
92,03%
8,17
90,73%
III
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas -/Board of Commissioners / Board of Trustees
35,00
29,78
85,09%
30,32
86,62%
IV
Direksi / Board of Director
35,00
30,59
87,40%
30,98
88,52%
V
Pengungkapan Informasi dan Transparansi / Disclosure and Transparency
9,00
6,62
73,57%
8,02
89,07%
VI
Aspek Lainnya / Other aspects
5,00
3,04
61,00%
3,93
79%
100,00
84,47
84,47%
87,53
87,53%
SKOR KESELURUHAN / OVERALL SCORE KLASIFIKASI KUALITAS PENERAPAN GCG / QUALITY CLASSIFICATION OF GCG APPLICATION
"Baik"/"Good"
"SangatBaik"/"VeryGood"
Sedangkan penilaian Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) tahun 2013 yang dilakukan oleh penilai independen memperoleh nilai 417 kategori “early improvement” atau meningkat dibandingkan tahun lalu dengan nilai 333 kategori “early result”
While assessment for Superior Performance Assessment Criteria (KPKU) in 2013 conducted by an independent appraiser resulted in score 417 of "early improvement" category, increased compared to last year with score of 333 or "early result" category.
NILAI SCORE KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL
SCORE OF SUPERIOR PERFORMANCE CRITERIA
Dalam rangka lebih meningkatkan mutu pengelolaan perusahaan dalam tahun 2013 perusahaan juga tetap menerapkan “Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU)”. Penerapan KPKU dimulai dengan penilaian atas hasil kinerja tahun 2012 yang menunjukkan nilai score KPKU sebesar 333 dengan predikat “early result” Penilaian KPKU atas hasil kinerja tahun 2013 sebesar 417 dengan predikat “early improvement”.
In order to further improve the quality of management of the Company in the year 2013 the Company remains applying the "Assessment Criteria for Performance Excellence (KPKU)". Implementation of KPKU begins with an assessment of the performance results in 2012 that showed the KPKU score of 333 with the title of "early result". Assessment of KPKU performance in 2013 resulted in the score of 417 with the title of "early improvement”.
107
ANALISA RASIO-RASIO KEUANGAN
FINANCIAL RATIOS ANALYSIS
Beberapa rasio keuangan pokok perusahaan tahun 2013 untuk gabungan Non KUR dengan KUR dibandingkan dengan tahun 2012 sebagai berikut:
The followings are a number of the principal financial ratios for the combined non-KUR and KUR in 2013 compared with the year 2012:
Tabel 13. Analisa Rasio-Rasio Keuangan Gabungan Non KUR dengan KUR Tahun 2013 dan 2012/Table 13. Combined Non KUR and KUR Financial Ratios Analysis in 2013 and 2012
Keterangan / Description
2013
Tahun / Year 2012
Realisasi / Actual
(3) : (1)
(3) : (2)
(2)
(3)
(4)
(5)
(1)
Return On Assets (ROA)
Rasio / Ratio
Anggaran / Budget
5,13
6,50
7,20
155,37
110,77
6,03
4,90
7,50
147,50
153,06
3.059,59
1.083,00
2.569,70
83,99
237,28
2.703,14
564,87
492,10
18,20
87,12
28,45
41,05
24,65
181,82
60,05
19,34
35,00
15,65
80,92
44,71
3,78
9,78
22,60
597,88
231,08
Laba Sebelum. Pajak : Total Aset x 100% Return On Equity (ROE) Laba Setelah Pajak : Ekuitas x 100% Solvabilitas Total Aset : Total Hutang x 100% Likuiditas Aset Lancar : Total Hutang x 100% Underwriting Ratio Hasil Underwriting : Pendapatan Premi x 100% Ratio Biaya Operasional Beban Usaha : (Pendpt. Premi + Recoveries + Hasil Investasi) x 100% Debt to Equity Ratio (DER) Total Hutang : Ekuitas x 100%
Return On Assets (ROA) tahun 2013 sebesar 7,2% atau lebih besar dibandingkan tahun 2012 sebesar 5,13% terutama disebabkan total aktiva tahun 2013 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012.
Return on Assets (ROA) in 2013 is 7.2% or greater than that in 2012 of 5.13% was primarily due to total assets in 2013 increase as compared to that in 2012.
Return On Equity (ROE) tahun 2013 sebesar 7,5% atau lebih besar dibandingkan tahun 2012 sebesar 6,03% terutama disebabkan perolehan laba setelah pajak tahun 2012 lebih rendah dibandingkan tahun 2013, disamping itu total ekuitas tahun 2013 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012.
Return on Equity (ROE) in 2013 is 7.5% or greater than it was in 2012 of 6.03%. It is primarily due to the of profit after tax in 2012 which was lower than that in 2013, apart from the total equity in 2013 which is higher than it was in 2012.
Rasio solvabilitas dan likuiditas tahun 2013 masing-masing sebesar 2.569,7% dan 492,1% atau turun dibandingkan tahun 2012. Rasio tersebut menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kekayaan yang sangat cukup untuk memenuhi kewajibannya. Underwriting Ratio tahun 2013 sebesar 24,65% atau mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 28,45%.
Solvency and liquidity ratios in 2013 are 2569.7% and 492.1%, down from the year 2012. The ratios show that the Company has high enough wealth of highly to meet its obligations. Underwriting Ratio of 24.65% in 2013 or a decline compared to that of the year 2012 of 28.45%.
108
Rasio biaya operasional (efisiensi) tahun 2013 sebesar 15,65% atau menurun sebesar 3,85% dibandingkan tahun 2012 sebesar 19,5%. Debt Equity Ratio tahun 2013 sebesar 3,8% atau lebih rendah dibandingkan tahun 2012 sebesar 10,4%.
The operating costs ratio (efficiency) in 2013 is 15.65% or a decrease of 3.85% compared to 19.5% in 2012. Debt Equity Ratio in 2013 was 3.8% or lower than it was in 2012 at 10.4%.
PAJAK-PAJAK DAN DEVIDEN
TAXES AND DIVIDEND
Selama tahun 2013 perusahaan telah menyelesaikan kewajiban pembayaran pajak sesuai ketentuan sebagai berikut:
During the year 2013 the Company has completed its payment of tax liabilities in accordance with tax regulations.
Tabel 14. Pembayaran Pajak Tahun 2013 dan 2012/Table 14. Tax Payments in 2013 and 2012 No.
I.
Uraian / Description
2013
2012
PUSAT / HEAD OFFICE A.
B.
PPh / Income Tax 1.
PPh Pasal 4 Ayat 2 / Article 4 Paragraph 2
2.
PPh Pasal 21 / Article 21
3.
PPh Pasal 21 WAPU / Article 21 WAPU
4.
PPh Pasal 23 (Sewa) / Article 23 (Rent)
5.
PPh Pasal 23 (Jasa) / Article 23 (Services)
6.
PPh Pasal 25 / Article 25
49.000
-
7.
PPh Pasal 29 / Article 29
-
-
380
354
10.697
9.194
2.012
852
151
131
8.732
4.168
373
276
-
-
59
60
73.720
16.114
101
139
73.821
16.253
102
93
2.215
986
PPN / VAT 1.
PPN Barang dan Jasa (Keluaran) / VAT (Output)
2.
PPN Barang dan Jasa (Masukan) / VAT (Input)
C.
PBB / Propert tax
D.
Pajak Lainnya / Other Taxes 1.
PPh atas pengalihan hak atas Tanah dan/atau Bangunan
Income tax on transfer of right of land and building 2.
Bea Meterai / Stamp duty
Sub Total II.
Tahun / Year
DAERAH / LOCAL GOVERNMENT A
Pajak Kendaraan Bermotor / Motor Vehicle Tax
Total seluruhnya / Overall Total
While dividend for the fiscal year 2013 and 2012 are nil in accordance with the decision taken in the general meeting of the shareholders for of endorsements of 2013 and 2012 financial statements.
Sedangkan Dividen tahun buku 2013 dan 2012 sesuai keputusan RUPS Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2013 dan 2012 adalah Nihil.
109
REALISASI BELANJA MODAL
REALIZATION OF CAPITAL EXPENDITURES
Belanja modal perusahaan pada tahun 2013 sebagai berikut:
The followings are capital expenditure in 2013:
Tabel 15: Perbandingan realisasi belanja modal dengan anggaran tahun 2013/Comparison of capital expenditure with budget in 2013 ANGGARAN / BUDGET 2013
KETERANGAN / DESCRIPTION
REALISASI S.D 31 DES. 2013/ACTUAL UP TO 31 DEC. 2013
REALISASI / PROSENTASE (%)
BELANJA MODAL / CAPITAL EXPENDITURE: 1.
TANAH GEDUNG KANTOR / LAND & OFFICE BUILDINGS
2.
BANGUNAN GEDUNG KANTOR / OFFICE BUILDINGS
8.500,00
11.645,22
137,00
14.250,00
7.085,42
49,72
3.
RENOVASI GEDUNG KANTOR / RENOVATION OF OFFICE BUILDINGS
1.600,00
2.080,94
130,06
4.
INVENTARIS KANTOR / OFFICE INVENTORIES
3.000,00
2.203,63
73,45
5.
RENOVASI RUMAH JABATAN / RENOVATION OF OFFICE BUILDINGS
100,00
43,73
43,73
6.
INVENTARIS RUMAH JABATAN / INVENTORIES OF COMPANY HOUSINGS
100,00
0,00
0,00
1.700,00
399,94
23,53
200,00
0,00
0,00
7.
KENDARAAN DINAS / COMPANY VEHICLES
8.
MESIN KANTOR / OFFICE MACHINERY
9.
SOFTWARE KOMPUTER / SOFTWARE
9.
KOMPUTER / COMPUTER JUMLAH / TOTAL
Hasil Penilaian/ Rating Pefindo Tahun 2013 perusahaan memperoleh pemeringkatan keuangan dari Pefindo dengan peringkat “AA” kategori “stable outlook”, Hal ini menunjukkan perusahaan memiliki karakteristik keamanan keuangan yang sangat kuat realatif terhadap perusahaan asuransi lainnya di Indonesia.
110
0,00
0,00
0,00
4.250,00
7.882,74
185,48
33.700,00
31.341,62
93,00
Pefindo Rating In 2013 the Company get financial ranking from Pefindo with a rating of "AA" category "stable outlook". This shows the Company has the financial security characteristics of a relative strong against other insurance companies in Indonesia.
PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
IMPLEMENTATION OF CORPORATE GOVERNANCE
LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) PT (Persero) ASURANSI KREDIT INDONESIA TAHUN 2013 REPORT ON GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT (Persero) ASURANSI KREDIT INDONESIA YEAR 2013 A. PENDAHULUAN
A. INTRODUCTION
Asrindo berkomitmen menerapkan prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan yang baik (GCG) untuk menjaga pertumbuhan dan menghadapi tantangan bisnis yang semakin meningkat. Sebagai perusahaan penanggung risiko yang berorientasi pada pertumbuhan, Askrindo secara konsisten dan berkesinambungan menerapkan prinsip-prinsip GCG yang cakupan, kedalaman dan indikatornya terus ditingkatkan. Melalui penerapan GCG yang konsisten dan berkesinambungan ini, Askrindo dapat mengelola sumber daya dan risikonya secara lebih efisien dan efektif. Keberhasilan implementasi GCG yang didukung komitmen penuh seluruh lini Perusahaan diharapkan dapat memperkokoh kepercayaan shareholder dan stakeholdernya, sehingga nilai Perusahaan terus meningkat dan memberikan dampak positif pada pertumbuhan bisnisnya dalam jangka panjang.
Asrindo is committed to applying the principles of good corporate governance (GCG) to maintain growth and face the challenges of the business. As a corporate underwriter of risk that growthoriented, Askrindo consistently and continuously apply the principles of good corporate governance that the scope, depth and the indicators continue to be improved. Through the consistent and continuous implementation of GCG, Askrindo can manage resources and risks more efficiently and effectively. Successful implementation of GCG supported by full commitment throughout the Company line is expected to strengthen the trust of shareholders and stakeholders, thus increasing the value of the Company and have a positive impact on business growth in the long run.
Penerapan GCG yang konsisten dan berkelanjutan di PT Askrindo (Persero) berpedoman pada Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) , peraturan nomor PER-09/MBU/2012 tentang perubahan atas peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-01/MBU/2011, Peraturan Menteri Keuangan No. 152/ PMK.010/2012 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian, serta Pedoman Good Corporate Governance Indonesia oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).
The consistent and sustainable GCG implementation of Askrindo PT (Persero) is based on the Regulation of the Minister of SOEs Number: PER-01/MBU/2011 on the Application of Good Corporate Governance (GCG) in State Owned Enterprises (SOEs), rule number: PER-09/MBU/2012 on amendments to the regulation of the Minister of State Owned Enterprises No. PER-01/MBU/2011, Minister of Finance Regulation No.152/PMK.010/2012 on Good Corporate Governance for Insurance Companies, as well as the Code of Good Corporate Governance Indonesia by the National Committee on Governance (NCG).
Berlandaskan peraturan-peraturan tersebut, Askrindo memantapkan tekadnya untuk melaksanakan GCG di seluruh tingkatan dan jenjang organisasinya. Keseriusan tersebut dituangkan dalam berbagai ketentuan dan persyaratan terkait pelaksanaan GCG yang menjadi pedoman bagi seluruh insan dalam Perusahaan untuk menjadikan prinsipprinsip GCG sebagai bagian dari tindakan dan sikap kesehariannya.
Based on these regulations, Askrindo solidify its determination to implement good corporate governance at all levels of organization. Seriousness is expressed in various terms and conditions related to the implementation of GCG which serve as guidelines for all employees in the Company to make the principles of good corporate governance as part of their everyday actions and attitudes.
112
Untuk mengoptimalkan penerapan GCG dimaksud, Askrindo telah melakukan penguatan infrastruktur, restrukturisasi internal yang mengarah kepada praktik terbaik, penyesuaian dan pembaharuan soft structure, sistem dan prosedur yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan GCG yang efektif.
To optimize the implementation of GCG, Askrindo has strengthen its infrastructure, internal restructuring that leads to best practices, adjustment and renewal of soft structure, systems and procedures, necessary to support the effective implementation of GCG.
Askrindo terus menerus melakukan penyempurnaan strategi dan implementasi GCGnya sehingga memberikan hasil yang optimal bagi pertumbuhan mutu kinerja Perusahaan. Pada tanggal 6 September 2013, Direksi juga telah mengukuhkan pembentukan Tim Evaluator Penerapan GCG untuk melakukan pengukuran tingkat kepatuhan dalam menerapkan GCG secara self assessment.
Askrindo is continuously making improvements and implementation strategies on its GCG so as to provide optimal results for the improvement of the quality of the Company’s performance. On September 6, 2013, the Directors have also confirmed the formation of GCG Implementation Team Evaluator to measure the level of compliance in implementing selfassessment GCG.
Untuk menjamin penilaian yang lebih fair dan independen, maka assessment GCG PT Askrindo dilakukan oleh konsultan independen yaitu PT Sinergi Daya Prima pada tanggal 30 Desember 2013, menggunakan metodologi yang ditetapkan oleh Kementerian BUMN yaitu Surat Keputusan no. SK-16/S. MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 dengan hasil skor 87,53 dengan kualifikasi kualitas penerapan “Sangat Baik” dan skor ini lebih besar dibanding tahun 2012 sebesar 84,47 dengan kualifikasi kualitas penerapan “Baik”. Secara rinci hasil tersebut adalah sebagai berikut
To ensure a more independent and fair assessment, the assessment of PT Askrindo GCG was conducted by an independent consultant; PT Sinergi Daya Prima on December 30, 2013, using the methodology established by the Decree of the Ministry of SOEs is no.: SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012, resulting in score of 87.53, qualified as “Very Good” application. The score is higher than it was in 2012 which was 84.47, qualified as “Good” application. The detailed results are as follows
CAPAIAN THN 2012 ASPEK PENGUJIAN/INDIKATOR/PARAMETER
CAPAIAN THN 2013
BOBOT SKOR
% CAPAIAN
SKOR
% CAPAIAN
I
Komitmen Thd Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan
7,00
6,16
88,04%
6,12
87,42%
II
Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal
9,00
8,28
92,03%
8,17
90,73%
III
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
35,00
29,78
85,09%
30,32
86,62%
IV
Direksi
35,00
30,59
87,40%
30,98
88,52%
V
Pengungkapan Informasi dan Transparansi
9,00
6,62
73,57%
8,02
89,07%
VI
Aspek Lainnya
5,00
3,04
61,00%
3,93
79%
100,00
84,47
84,47%
87,53
87,53%
SKOR KESELURUHAN KLASIFIKASI KUALITAS PENERAPAN GCG
"Baik"
"Sangat Baik"
B. LANDASAN IMPLEMENTASI GCG.
B. BASIS OF GCG IMPLEMENTATION
Komitmen Perusahaan untuk menerapkan tata kelola yang baik diimplementasikan berlandaskan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik melalui peningkatan prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian dan kewajaran. Penerapan GCG yang dilandasi prinsip-prinsip yang jelas akan memudahkan implementasi sekaligus mendorongnya pengelolaan bisnis Perusahaan kearah yang lebih profesional, transparan dan efisien.
The Company’s commitment to implement good governance is based on the principles of good corporate governance through increased transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. GCG implementation that is based on clear principles will facilitate easy implementation and at the same time pushing the the Company’s business management towards more professional, transparent and efficient operations.
113
1. Transparansi Askrindo mengutamakan keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan serta terbuka mengungkapkan berbagai informasi material yang relevan mengenai Perusahaan.
1. Transparency Askrindo stresses transparency in the decision making process as well as transparent in a variety of relevant material information concerning the Company
2. Akuntabilitas. Askrindo menjalankan kegiatan perusahaan melalui dukungan sistem pengelolaan yang mendukung terciptanya kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ Perusahaan sehingga pengelolaan Perusahaan terlaksana secara efektif dan terukur.
2. Accountability Askrindo is running the company activities through a management system support functions that support the creation of clarity in functions, in implementation and in accountability of the Company so that the Company’s management organs are effective and measurable.
3. Pertanggungjawaban. Asrindo menjalankan kegiatannya melalui dukungan sistem pengelolaan perusahaan yang menitikberatkan pada kejelasan tugas dan tanggung jawab setiap personel, sehingga masing-masing personel dan bagian dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan efektif dan produktif.
3. Responsibilty Asrindo is carrying out its activities through the support of corporate management system that focuses on the clarity of duties and responsibilities of each person, so that each part can carry their responsibilities effectively and productively
4. Kemandirian. Askrindo memastikan bahwa pengelolaan Perusahaan dilakukan secara professional, independen tanpa pengaruh/ tekanan dari pihak manapun, yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip Perusahaan yang sehat, serta tanpa benturan kepentingan.
4. Autonomy Askrindo ensure that the management of the Company is done professionally, independently without any influence or pressure from any party, which is not in accordance with the legislation and the principles of a healthy company, and without conflict of interest.
5. Kewajaran. Askrindo menerapkan perlakuan yang adil dan setara dalam memenuhi hak-hak stakeholder sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku
5. Fairness Askrindo implement fair and equal treatment in fulfilling the rights of stakeholders according to applicable laws and regulations.
C. STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG).
C. STRUCTURE OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
Untuk menjamin pelaksanaan GCG yang fokus dan terarah, Perusahaan telah memiliki struktur GCG yang diuraikan sebagai berikut 1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 2. Dewan Komisaris. 3. Direksi. 4. Komite-Komite. 5. Sekretaris Perusahaan. 6. Divisi Pengawasan Internal.
To ensure the implementation of focused and directed corporate governance, the Company has the following good corporate governance structure: 1. The General Meeting of Shareholders 2. Board of Commissioners 3. Board of Directors 4. Committees 5. Corporate Secretary 6. Internal Audit Division
114
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
1. The General Meeting of Shareholders (RUPS)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ perusahaan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan dan memegang segala kewenangan yang tidak diserahkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. RUPS sebagai organ perusahaan merupakan wadah bagi para pemegang saham untuk mengambil keputusan strategis berkaitan dengan modal yang ditanam dalam perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan.
General Meeting of Shareholders (GMS) is the organ that holds supreme power in the Company and has all of the authorities which are not delegated to the Board of Directors and Board of Commissioners. GMS as a company organ is a forum for shareholders to take strategic decisions relating to the capital invested in the Company, subject to the provisions of Articles of Association and legislation.
Keputusan yang diambil dalam RUPS didasari kepentingan usaha perusahaan jangka pendek, menengah dan panjang yang dilakukan secara wajar dan transparan, sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 yang ditegaskan kembali melalui Peraturan Menteri tentang Tata Kelola Perusahaan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) beserta penyempurnaan-penyempurnaannya. Tanpa mengurangi kewenangan RUPS untuk menjalankan hak sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan, Pemegang Saham tidak melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi.
The decisions taken at the GMS shall be based on the Company’s business interests of short, medium and long run, conducted fairly and transparently, as set out in the Limited Liability Company Law No. 40 of 2007 which was reaffirmed through Ministerial Regulation on Corporate Governance within State Owned Enterprises (SOEs) and their revise refinement. Without prejudice to the authority of the GMS to exercise its right in accordance with the Articles of Association and legislation, Shareholders are not intervene in the duties, functions and authority of the Board of Commissioners and Board of Directors.
Pada tahun 2013 Askrindo menyelenggarakan RUPS sebanyak 3 kali pada tanggal 11 Januari, 26 April dan 16 Desember tahun 2013, sedangkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) belum pernah dilakukan. Penyelenggaraan RUPS tersebut telah dilakukan melalui pemberitahuan dan undangan bagi pemegang saham sesuai ketentuan UU Perseroan Terbatas. Sesuai tata cara penyelenggaraan RUPS Perusahaan, undangan juga telah dilengkapi agenda acara RUPS.
In 2013 Askrindo held 3 GMS: on January 11, April 26 and December 16, while there was no Extraordinary General Meeting of Shareholders (RUPS-LB) held during the year. The General Meetings of Shareholders were held through prior notice and invitation to the shareholders in accordance with the Limited Liability Company Act. As under the Company’s procedures, the invitations to the meetings were also completed with the GSM agendas.
Tgl. & Tempat 11 Januari 2013 Ruang Rapat Lt. 7 Kementerian BUMN Jl. Medan Merdaka Selatan No. 13 Jakarta Pusat.
HASIL RUPS 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2013; Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) Tahun 2013; Persetujuan Key Performance Indicator (KPI) yang tertuang dalam Kontrak Manajemen Tahun 2013 antara Direksi dan Dewan Komisaris PT Askrindo (Persero) dengan Pemegang Saham PT Askrindo (Persero); Persetujuan Key Performance Indicator (KPI) Tahun 2013 antara Dewan Komisaris PT Askrindo (Persero) dengan Pemegang Saham PT Askrindo (Persero); Persiapan atas rencana diversifikasi usaha ke arah keagenan asuransi; Persetujuan prinsip atas rencana konversi pinjaman subordinasi menjadi ekuitas perusahaan.
115
26 April 2013
1.
Ruang Rapat Lt. 7 Kementerian BUMN Jl. Medan Merdaka Selatan No. 13 Jakarta Pusat.
2. 3.
16 Desember 2013 Ruang Rapat Kantor Pegadaian Jl. Kramat Raya No. 162 Jakarta Pusat.
4. 5. 6. 7.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Persertujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris tahun buku 2012; Pengesahan Laporan Tahunan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) tahun buku 2012; Pemberian Pelunasan Dan Pembebasan Tanggung Jawab (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris; Penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2012; Penetapan tantiem Direksi dan Dewan Komisaris tahun buku 2012; Penetapan gaji/honorarium berikut tunjangan dan atau fasilitas untuk Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2013 Penetapan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk melakukan audit Laporan Keuangan tahun buku 2013.
Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2014; Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) Tahun 2014; Persetujuan Key Performance Indicator (KPI) yang tertuang dalam Kontrak Manajemen Tahun 2014 antara Direksi dan Dewan Komisaris PT Askrindo (Persero) dengan Pemegang Saham PT Askrindo (Persero); Persetujuan Key Performance Indicator (KPI) Tahun 2014 antara Dewan Komisaris PT Askrindo (Persero) dengan Pemegang Saham PT Askrindo (Persero); Persetujuan prinsip Penambahan Setoran Modal kepada Anak Perusahaan PT Nasional Re sebesar maksimal Rp.250 miliar dan Anak Perusahaan Keagenan sebesar maksimal Rp.15 miliar; Persetujuan Anggaran Belanja Modal sebesar Rp.50 miliar.
2. DEWAN KOMISARIS
2. BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi sebagaimana ditentukan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
The Company’s Board of Commissioners is charged with the general and or special supervision in accordance with the Articles of Association, and to give advice to the Board of Directors as specified Act No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies
Dewan Komisaris bertanggungjawab melakukan pengawasan terhadap kinerja Direksi, memberikan nasihat atau saran serta memastikan bahwa Direksi telah menjalakan tugastugasnya untuk kepentingan stakeholders. Dewan Komisaris bertanggungjawab memberikan laporan kepada RUPS serta memberikan rekomendasi renumerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta nominasi auditor eksternal perusahaan.
The Board of Commissioners is responsible for monitoring the performance of the Board of Directors, for giving advice or suggestions as well as ensuring that the Directors have run their tasks for the benefit of stakeholders. The Board of Commissioners is responsible submit reports to the GSM and make recommendations on remuneration of Board of Commissioners and Board of Directors as well as for appointment of the Company’s external auditor.
Dewan Komisaris telah memenuhi ketentuan fit & proper test dari Kementerian BUMN, serta memenuhi ketentuan adalam UU Perseroran Terbatas serta prinsip-prinsip GCG. Askrindo mewajibkan Dewan Komisaris untuk mengungkapkan kepemilikan sahamnya, baik di PT Askrindo maupun di perusahaan lainnya yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri dalam suatu laporan yang harus diperbaharui setiap tahunnya.
Members of BoC has complied with the fit and proper test of the Ministry of State Owned Enterprises, and meet the provisions of the Limited Liability Companies Act as well as the principles of corporate governance. Askrindo requires that the members of the Board of Commissioners disclose their ownership of stocks, both in PT Askrindo and in other companies domiciled in the country and overseas in a report which is subject to renewal every year.
Dewan Komisaris tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari Perusahaan selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS. Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi yang memadai.
Members of the Board of Commissioners did not take and / or receive personal benefits from the Company other than remuneration and other facilities as set by the GMS. All members of the Board of Commissioners has adequate integrity, competence and reputation.
116
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsipprinsip GCG. Kinerja Dewan Komisaris dievaluasi berdasarkan unsur-unsur penilaian kinerja yang disusun oleh Komite Audit. Pelaksanaan penilaian dilakukan pada tiap akhir periode tutup buku. Hasil penilaian kinerjanya disampaikan dalam RUPS.
In performing its duties, the Board is responsible to the GMS. The responsibilkity to GMS is a manifestation of accountability of the management of the Company in the implementation of corporate governance principles. BoC’s performance is evaluated based on the elements of performance assessment drafted by the Audit Committee. Assessment performed at each end of fiscal year. The results of performance evaluation is presented in the GMS.
Komposisi Dewan Komisaris Komposisi Dewan Komisaris Perusahaan telah sesuai UndangUndang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perusahaan yang menyatakan bahwa Dewan Komisaris terdiri dari paling sedikit 2 (dua) orang dan seorang diantaranya diangkat sebagai Komisaris Utama. Komposisi Dewan Komisaris Perusahaan periode 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut
Members of the Board of Commissioners The membership of the Board of Commissioners of the Company is in conformity with Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies and the Company’s Articles of Association which states that the Board of Commissioners shall consist of at least two (2) persons and one of them shall be appointed as President Commissioner. The members of the Board of Commissioners for the period ended December 31, 2013 are as follows:
Jabatan
SK Pengangkatan Menteri BUMN
Periode
Komisaris Utama
KEP-202/MBU/2011
Agustus 2011 s.d Agustus 2016
Siti Agnes Ratnawati
Komisaris
KEP-27/MBU/2012
Januari 2012 s.d Januari 2017
Kondar Sinaga
Komisaris
SK-161/MBU/2013
Februari 2013 s.d Februari 2018
Dedy S. Priatna
Komisaris
SK-161/MBU/2013
Februari 2013 s.d Februari 2018
Nama Suradji
Memenuhi Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 152/ PMK.010/2012 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian pasal 18 dan dan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-01/ MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, maka pada awal tahun 2012, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen yaitu Siti Agnes Ratnawati S. Komisaris Independen Perusahaan diangkat pada 17 Januari 2012 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham Nomor: KEP-27/MBU/2012.
In compliance with article 18 of the Regulation of the Minister of Finance (PMK) number 152/PMK.010/2012 on Good Corporate Governance for Insurance Companies and Regulations and the State Minister for State Owned Enterprises No. Per-01/MBU/2011 dated August 1, 2011 on the Application of Good Corporate Governance (GCG) at the State-Owned Enterprises, in early 2012, the Company has an Independent Commissioner: Ms. Siti Agnes Ratnawati S. The Independent Commissioner was appointed on January 17, 2012 based on the decree Number Shares: KEP-27/MBU/2012 of the Minister of State Owned Enterprises acting as the General Meeting of Shareholders.
Tugas dan Tanggung jawab Dewan Komisaris. Sebagaimana yang tertuang dalam Board Manual PT Askrindo (Persero), maka pelaksanaan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi, Dewan Komisaris mempunyai tugas dan/atau kewajiban untuk a. Meminta keterangan secara tertulis kepada Direksi terhadap suatu permasalahan yang terjadi. b. Memberikan pendapat atau arahan dalam rapat Dewan Komisaris dengan Direksi atau rapat-rapat lain yang dihadiri oleh Dewan Komisaris;
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners As stated in the Board Manual of PT Askrindo (Persero), the implementation of supervisory and advisory functions, the Board of Commissioners has the duty and / or obligation to: a. Ask for information in writing to the Board of Directors on a problem that occurs b. Provide advice or direction in a meeting between the Board of Commissioners and the Board of Directors or in any other meetings attended by Board of Commissioners.
117
c. Kunjungan ke Divisi/Kantor Cabang tertentu dalam rangka memastikan pelaksanaan operasional Perusahaan seperti underwriting, pembayaran klaim, pemasaran, sumber daya manusia, keuangan dan aspek lainnya berjalan secara efektif;
c. Make visits to the Company’s particular Divisions / Branch Offices in order to ensure the implementation of the Company’s operations such as underwriting, claims payments, marketing, human resources, financial and other aspects are working effectively.
Dalam hal Dewan Komisaris akan melakukan kunjungan kerja ke Divisi/Kantor Cabang dan Unit Pemasarana, prosedur yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Dewan Komisaris menyampaikan rencana kunjungan kerja secara tertulis kepada Direksi dengan mencantumkan maksud dan tujuan, lokasi serta waktu kunjungan kerja yang akan dilakukan; 2) Direksi mempersiapkan kunjungan kerja tersebut termasuk menyediakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan sesuai ketentuan tentang perjalanan dinas Dewan Komisaris; 3) Dalam hal kunjungan kerja dilakukan bersama-sama dengan Direksi, prosedur tersebut di atas tidak diperlukan. d. Memberikan tanggapan atas laporan berkala yang diberikan oleh Direksi; e. Tunduk pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perusahaan dan keputusan RUPS; f. Beritikad baik, berhati-hati dan bertanggung-jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan; g. Pengawasan untuk kepentingan Perusahaan dengan memperhatikan kepentingan para Pemegang Saham dan bertanggung jawab kepada RUPS; h. Melakukan tugas pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perusahaan termasuk ketaatan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku, pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), Rencana Bisnis serta ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan RUPS; i. Melakukan pengawasan terhadap Direksi untuk memastikan Direksi mematuhi tata urutan peraturan internal Perusahaan; j. Memberi nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perusahaan; k. Memberikan pendapat dan saran kepada Direksi dan segenap jajarannya berkaitan dengan pengurusan Perusahaan;
In the event that the Board of Commissioners conducts an official visit to a Division or Branch Office or Marketing Unit, the following procedures are to be performed: 1) The Board of Commissioners shall send the official visit plan in writing to the BoD, by stating the intent and purposes, and the location and time of the visit to be made. 2) The Board of Directors prepares the official visit, including providing the necessary facilities in accordance with requirement of official travel for the Board of Commissioners. 3) In the case of an official visit is done together with the Directors, the above procedure shall not be necessary. d. Respond to periodic reports submitted by the Board of Directors e. Subject to the provisions of the applicable legislation, Articles of Association and resolutions of the GMS f. Be of good faith, careful and responsible in carrying out oversight and advice functions to the Board of Directors for the benefit and in accordance with the purposes and objectives g. Supervise for the benefit of the Company with regard to the interests of the shareholders and is responsible to the General Meeting of Shareholders h. Supervise the policvies of the Board of Directors in carrying out the management of the Company including adherence to applicable laws and regulations, the implementation of the Company’s Long-Term Plan (RJPP), Work Plan and Budget (RKAP), the Business Plan and the provisions of the Articles of Association and resolutions of the GMS. i. Supervise the Board of Directors to ensure the Board of Directors complies to the order of the Company’s internal regulation j. Provide advice to the Board of Directors in carrying out the management of the Company k. Give opinions and advice to the Board and all his staff with regard to management of the Company l. Give opinions and advice to the Board and all his staff with regard to the preparation of the vision, mission and strategic plans of other companies as set out in the Articles of Association;
118
l.
m.
n. o.
p. q.
r. s.
t. u.
v. w. x.
Memberikan pendapat dan saran kepada Direksi dan segenap Jajarannya berkaitan dengan penyusunan visi, misi serta rencana-rencana strategis Perusahaan lainnya seperti yang diatur dalam Anggaran Dasar; Memberikan pendapat dan saran serta pengesahan mengenai RJPP dan RKAP yang diusulkan Direksi. Pengesahan untuk RJPP selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari sejak penyampaian rancangan oleh Direksi dan 30 (tiga puluh) hari sejak tahun buku baru dimulai untuk pengesahan RKAP; Memantau proses keterbukaan dan efektifitas komunikasi dalam Perusahaan; Melakukan penelitian dan penelaahan atas laporanlaporan dari Direksi dan segenap jajarannya, terutama yang berkaitan dengan tugas-tugas spesifik yang telah diputuskan bersama; Meneliti dan menelaah laporan-laporan dari komitekomite yang ada di bawah Dewan Komisaris; Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan baik dari informasi-informasi internal yang disediakan oleh Perusahaan maupun dari informasi-informasi eksternal yang berasal dari media maupun dari sumber-sumber lainnya; Bila dipandang perlu, menghadiri rapat-rapat kerja/ koordinasi dengan Direksi dan segenap jajarannya; Melakukan usaha-usaha untuk memastikan bahwa Direksi dan jajarannya telah mematuhi ketentuan Perundangundangan serta peraturan-peraturan lainnya dalam mengelola Perusahaan; Menyusun rencana kerja dan anggaran Dewan Komisaris untuk periode tahun berjalan; Melakukan pembagian kerja diantara para Anggota Dewan Komisaris yang diatur oleh mereka sendiri, dan untuk kelancaran tugasnya Dewan Komisaris dapat dibantu oleh seorang Sekretaris Dewan Komisaris yang diangkat oleh Dewan Komisaris atas beban Perusahaan; Melakukan self assesment atas kinerja Dewan Komisaris secara periodik; Menerapkan Good Corporate Governance secara konsisten; Memantau efektivitas praktik Good Corporate Governance antara lain dengan mengadakan pertemuan berkala antara Dewan Komisaris dengan Direksi untuk membahas implementasi Good Corporate Governance di Perusahaan;
m. Give opinions and suggestions as well as validation of the RJPP and RKAP proposed by BoD. Endorsements for RJPP shall no later than 60 (sixty) days from the submission of the draft by the Board of Directors and 30 (thirty) days after the new fiscal year begins for RKAP ratification. n. Monitor the process of trasparency the effectiveness of communication in the Company. o. Make research and review of reports of the Directors and the entire staff, especially with regard to the specific tasks that have mutually been decided. p. Examine and review reports of the committees under the Board of Commissioners. q. Keep track of the Company’s activities either based on internal information provided by the Company as well as from external information from mass media or from other sources. r. If deemed necessary, attend working meetings / coordination with the Board of Directors and all ranks. s. Make efforts to ensure that the Board of Directors and staff are in compliance with legislations and other regulations in managing the Company. t. Prepare work plan and budget of the Board of Commissioners for the current year u. Make their own division of duties among the Members of the Board of Commissioners, and for smooth performance of duties, the Board of Commissioners may be assisted by a secretary appointed by the Board of Commissioners at the expense of the Company. v. Make periodical self assessment of the performance of the Board of Commissioners w. Implement good corporate governance consistently x. Monitor the effectiveness of the practice of good corporate governance, among others, by holding periodic meetings between the Board of Commissioners and the Board of Directors to discuss the implementation of good corporate governance in the Company
119
1. Hak dan Kewenangan Dewan Komisaris.
1. Rights and Authorities of the Board of Commissioners
Hak Dewan Komisaris a) Anggota Dewan Komisaris, baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu berhak memasuki bangunanbangunan dan halaman-halaman atau tempat-tempat lain yang dipergunakan atau dikuasai oleh Perusahaan; b) Memeriksa buku-buku, surat-surat bukti, persediaan barang-barang, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas (untuk keperluan verifikasi) dan lain-lain surat berharga serta mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi; c) Jika dianggap perlu, Dewan Komisaris atas biaya Perusahaan untuk jangka waktu terbatas dapat meminta bantuan ahli-ahli untuk melakukan pemeriksaan sesuai tugas dan wewenangnya; d) Anggota Dewan Komisaris berhak meminta penjelasan dan menanyakan segala hal yang berhubungan dengan tugas-tugas Dewan Komisaris dan Direksi maupun yang berkenaan dengan Perusahaan, dan Direksi wajib menyampalkan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris; e) Pembagian kerja dan keanggotaan komite diantara para Anggota Dewan Komisaris diatur oleh Dewan Komisaris, dan untuk kelancaran tugasnya Dewan Komisaris dapat dibantu oleh Sekretaris yang diangkat oleh Dewan Komisaris atas beban Perusahaan; f) Setiap Anggota Dewan Komisaris berhak untuk menerima honorarium dan tunjangan lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang jumlahnya ditetapkan oleh RUPS dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; g) Mendapatkan sarana dan fasilitas Perusahaan sesuai dengan hasil penetapan RUPS yang penyediaannya disesuaikan dengan kondisi keuangan Perusahaan, azas kepatutan dan kewajaran serta tidak bertentangan dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Rights of the Board of Commissioners a) Members of the Board of Commissioners, either jointly or individually at any time have the right to enter buildings and spaces or other places used or controlled by the Company. b) To examine books, evidential documents, and inventory items, check and reconcile cash (for verification purposes) and other securities, and to identify all the actions that have been implemented by the Board of Directors. c) If deemed necessary, the members of the Board of Commissioners at the expense of the Company for a limited period may request assistance from experts to carry out an inspection in accordance with their duties and responsibilities d) Members of the Board of Commissioners reserves the right to seek clarification and ask questions on all matters relating to the duties of the Board of Commissioners and Board of Directors as well as those relating to the Company, and the Board of Directors shall give explanations of everything that is asked by the Board of Commissioners. e) The division of duties the membership of committee among the members Board of Commissioners is set by the Board of Commissioners, and to smoothen the duties of the Board of Commissioners, it may be assisted by a secretary appointed by the Board of Commissioners at the expense of the Company. f) Each member of the Board of Commissioners are entitled to receive honoraria and other allowances in accordance with the applicable provisions and the amount of which is determined by the GMS and the applicable legislation. g) Provided with facilities of the Company in accordance with the resolution of the GMS, commensurate with the Company’s financial condition, the principles of decency and fairness and does not conflict with the applicable rules and legislation.
Wewenang Dewan Komisaris 1) Dewan Komisaris berwenang untuk menyetujui atau menolak secara tertulis rencana dari Direksi untuk a. Mengagunkan aktiva tetap untuk penarikan kredit jangka menengah/panjang; b. Mendirikan Anak Perusahaan dan/atau Perusahaan Patungan; c. Melakukan penyertaan modal pada perusahaan lain, Anak Perusahaan dan Perusahaan Patungan; d. Melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan dan pembubaran Anak Perusahaan;
Authorities of the Board of Commissioners 1) The Board of Commissioners has the authority to approve or reject the request of Directors to: a. put fixed assets up as collateral for medium or long term loan; b. establish subsidiaries and / or Joint Ventures; c. invest capital in other companies, subsidiaries and joint ventures; d. merge, consolidate, acquisite, separate and dissolute subsidiaries e. foster licensing cooperation, enter into management
120
e. Mengadakan kerjasama lisensi, kontrak manajemen, menyewakan aset, kerjasama operasi dan perjanjian kerjasama lainnya yang melebihi nilai tertentu yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris; f. Mengikat Perusahaan sebagai penjamin (borg atau avalist) yang mempunyai akibat keuangan yang melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris; g. Mengalihkan, melepaskan atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan Perusahaan yang jumlahnya kurang dari 50% ( (lima puluh per seratus) jumlah kekayaan bersih Perusahaan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak; h. Menghapuskan dari pembukuan terhadap piutang macet dan persediaan barang mati yang melebihi nilai tertentu yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris; i. Melepaskan dan menghapuskan aktiva tetap Perseroan dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya lebih dari 5 (lima) tahun; j. Menetapkan blue print organisasi Perusahaan; k. Menetapkan dan merubah logo Perusahaan; l. Melakukan tindakan-tindakan lain yang belum ditetapkan dalam RKAP namun masih diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen dari Direksi, Dewan Komisaris tidak memberikan keputusan tertulis, maka Dewan Komisaris dianggap menyetujui usulan Direksi.
f.
g.
h. i. j. k. l.
2) Memberhentikan untuk sementara Anggota Direksi dari jabatannya apabila anggota Direksi bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar atau terdapat indikasi melakukan kerugian Perusahaan atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: a. Keputusan Dewan Komisaris mengenai pemberhentian sementara anggota Direksi dilakukan sesuai dengan tata cara pengambilan keputusan Rapat Dewan Komisaris; b. Pemberhentian sementara dimaksud harus diberitahukan secara tertulis kepada anggota Direksi tersebut disertai dengan alasan yang menyebabkan tindakan tersebut dengan tembusan kepada Direksi dan disampaikan dalam waktu paling lambat 2 (dua) hari setelah ditetapkannya pemberhentian sementara tersebut; c. Anggota Direksi yang diberhentikan sementara tidak berwenang menjalankan pengurusan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan;
contracts, lease assets, enter into joint ventures and other cooperation agreements that exceed a certain amount of value set by the Board of Commissioners bind the Company as guarantor which may give financial consequence greater than permitted by the Board of Commissioners transfer, dispose of or encumber the assets of the Company of less than 50% ((fifty percent) of the Company’s total net assets in one or more transactions, whether related one another or not; write off bad debt or idle inventory from the accounts that exceeds a certain value set by the Board of Commissioners; dispose of fixed assets of the Company of economic useful life, as a general practice in the industry, of 5 years or more; establish an organizational blueprint of the Company; set and change the Company logo; perform other actions that have not been specified in RKAP but is set in the Articles of Association and the prevailing law and regulatory provisions. If within 30 (thirty) days of receipt of the request or explanation and documents from the Board of Directors, the Board did not provide a written decision, it is considered that the Board of Commissioners approved the proposal of the Board of Directors.
2) Temporary discharge member of the Board from office if the member has acted contrary to the Articles of Association or any such indication exists that he or she has caused loss to the Company or neglected his duties or there are compelling reasons for the Company, after having due regard to the following provisions: a. The decision of the Board of Commissioners on the suspension of the member of Board of Directors is made in accordance with the decision-making procedure of the Board of Commissioners. b. The temporary suspension shall be notified in writing to the related member of the Board of Directors along with the reasons that led to the action with a copy sent to the Board of Directors and shall be submitted in no later than 2 (two) days after the enactment of suspension. c. The suspended member of the Board of Directors is not authorized to run the management of the Company and to represent the Company both in and out of legal court.
121
d. Dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah pemberhentian sementara dimaksud harus diselenggarakan RUPS Luar Biasa oleh Dewan Komisaris yang akan memutuskan apakah mencabut atau menguatkan keputusan pemberhentian sementara tersebut; e. Dalam RUPS Luar Biasa ini, anggota Direksi diberikan kesempatan untuk membela diri; f. Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari RUPS Luar Biasa ini tidak diselenggarakan atau RUPS Luar Biasa tidak dapat mengambil keputusan, maka pemberhentian sementara tersebut menjadi batal dan anggota Direksi yang bersangkutan wajib melakukan tugas kembali sebagaiamana mestinya; g. Pemberhentian sementara tidak dapat diperpanjang atau ditetapkan kembali dengan alasan yang sama, apabila pemberhentian sementara dinyatakan batal sebagaimana dimaksud huruf f. 3) Mengurus Perusahaan untuk sementara dalam hal seluruh anggota Direksi diberhentikan untuk sementara atau Perusahaan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi, dalam hal demikian, Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris; 4) Dapat mengusulkan kepada Direksi untuk melaksanakan RUPS jika dianggap perlu dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan; 5) Memberikan persetujuan atas penunjukkan Kepala Satuan Pengawasan Intern; 6) Memberikan persetujuan bahwa kepentingan salah seorang Anggota Direksi akan diwakili oleh Anggota Direksi lainnya dalam hal terjadi benturan kepentingan salah seorang Anggota Direksi yang diwakili tersebut. Dalam hal terjadi benturan kepentingan oleh seluruh Anggota Direksi maka Perusahaan akan diwakili oleh Dewan Komisaris atau oleh seorang yang ditunjuk Dewan Komisaris.
122
d. In a period of at least 30 (thirty) days after the referred temporary termination, an Extraordinary General Meeting of Shareholders shall be held by the Board of Commissioners who will decide whether to revoke or upheld the temporary dismissal. e. In the Extraordinary General Meeting, the Director in question is given the opportunity to defend himself. f. When within a period of 30 (thirty) days this Extraordinary General Meeting is not held or can not take a decision, then the temporary dismissal is void and the relevant Director shall perform his duties back as he should. g. A suspension can not be extended or re-defined for the same reason, if the temporary dismissal is declared void as referred to in point f. 3) When all members of the Board of Directors are temporarily dismissed or when there is no single member of the Board of Directors, the Board of Commissioners has the right authorize one or more members of the Board to take care of the Company on behalf of the Board of Commissioners. 4) When deemed necessary, the BoC may propose to BoD to hold a general meeting of shareholders stating the matters to be discussed. 5) BoC gives approval for the appointment of the Head of Internal Audit 6) Any member of the Board of Directors may be represented by other member in the event of any conflict of interest, subject to approval of BoC. In the event of conflict of interest of all the Members of the Board of Directors, the Company may be represented by the BoC or by any person appointed by the BoC.
Uraian Tugas dan Tanggungjawab Dewan Komisaris Sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN nomor PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011, dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris harus mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan dan/ atau anggaran dasar perusahaan serta membuat pembagian tugas yang diatur oleh Dewan Komisaris.
Description of Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners As set out in the regulation of the Minister of State Owned Enterprises number PER-01/MBU/2011 dated August 1, 2011, in carrying out its duties the Board of Commissioners must comply with laws and regulations and / or articles of association of the Company and create a division of duties as governed by the Board of Commissioners.
Berdasarkan hal tersebut maka sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Askrindo (Persero) Nomor KEP-08/DK/ ASK/2012 perihal Pembagian Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris diuraikan sebagai berikut 1. Tugas dan wewenang Komisaris Utama a. Melaksanaan tugas yang berkaitan dengan fungsi Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan. b. Melakukan pengawasan secara umum atas kepengurusan perusahaan oleh Direksi dan Manajemen. c. Pengawasan atas kepengurusan perusahaan oleh Direksi dan manajemen yang terkait dengan bidang Akuntansi dan Keuangan. d. Mewakili pelaksanaan hubungan organ Dewan Komisaris dengan pihak internal dan eksternal perusahaan. e. Koordinator pelaksanaan tugas anggota Dewan Komisaris lainnya. f. Menunjuk anggota Komisaris untuk bertindak atas nama Dewan Komisaris. g. Menetapkan pembagian tugas anggota Dewan Komisaris. h. Menetapkan tugas Sekretaris Dewan Komisaris.
Under these conditions, the Decree of the Board of Commissioners of PT Askrindo (Persero) Number: KEP-08/DK/ASK/2012 the division of duties and powers of the Board of Commissioners are as follows: 1. Duties and authority of President Commissioner: a. To carry out duties related to the functioning of the Board of Commissioners as a company organ. b. To perform general supervision over the management of the Company by the Board of Directors and Management. c. To supervise the management of the Company by the Board of Directors and management related to accounting and finance. d. To represent the implementation of relationships of the BOC organ with internal and external parties. e. To coordinate the implementation of the duties of members of the Board of Commissioners f. Appoint a member of the Board of Commissioners to act on behalf of the Board. g. Set the job description of the Commissioners h. Assign tasks the Secretary of the Board of Commissioners
2. Tugas dan wewenang Komisaris Independen a. Pelaksana tugas yang berkaitan dengan fungsi Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan. b. Pengawasan atas pengurusan perusahaan oleh Direksi dan Manajemen yang terkait dengan bidang underwriting, investasi, IT, organisasi dan SDM. c. Mengkordinasikan kegiatan pelaksanaan sharing knowledge bagi anggota Dewan Komisaris. d. Pelaksanaan tugas lain yang disepakati oleh Dewan Komisaris.
2. Duties and authority of the Independent Commissioner: a. To executie duties related to the functioning of the Board of Commissioners as a company organ. b. To supervise the management of the Company by the Board of Directors and management on matters associated with underwriting, investment, IT, organizations and HR c. To coordinate the implementation of knowledge sharing activities for members of the Board of Commissioners. d. To carry out other duties as agreed upon by the Board of Commissioners
3. Tugas dan wewenang Anggota Komisaris a. Pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan fungsi Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan. b. Pengawasan atas kepengurusan perusahaan oleh Direksi dan Manajemen yang terkait dengan bidang GCG, Manajemen Risiko, Sistem Pengendalian Intern dan Transformasi Budaya Kerja.
3. Duties and authority of Members of the Board of Commissioner a. To execute duties related to the functioning of the Board of Commissioners as a company organ. b. To supervise the management of the Company by the Board of Directors and management on matters related to Corporate Governance, Risk Management, Internal Control Systems and Work Culture Transformation
123
c. Pelaksanaan tugas lain yang disepakati oleh Dewan Komisaris.
c. To carry out other duties as agreed upon by the Board of Commissioner
Setiap tahun Dewan Komisaris menandatangani kontrak manajemen/key performance indicator dengan Pemegang Saham yang menyebutkan sasaran-sasaran yang harus dicapai selama setahun. Untuk tahun 2013 realisasi sasaran strategis/porgram kerja Dewan Komisaris telah tercapai sepenuhnya, sehingga memperoleh skor 100%, sebagaimana tabel dibawah ini (%)
Each year the Board of Commissioners signed management contract / key performance indicators with the shareholders setting out the goals that must be achieved during the year. For the year 2013 the strategic objectives / porgram of BOC have been fully achieved, resulting in a score of 100%, as seen the table below.
No I.
SASARAN STRATEGIS / PROGRAM KERJA
III.
IV.
TARGET
REALISASI
10
1 dokumen
10
7,5
20 laporan
7,5
ASPEK PERENCANAAN Menyusun rencana kerja dan anggaran serta KPI Dekom
II.
BOBOT
ASPEK PENGAWASAN DAN MONITORING 1.
Review dan analisis kinerja perusahaan, terdiri dari
2.
Rapat Dekom, terdiri dari
15
24 kali
15
3.
Memberikan nasehat / saran kepada Direksi, mencakup
7,5
8 bidang
7,5
4.
Monitoring tindak lanjut laporan hasil audit / temuan auditor
5
2 kali
5
5.
Monitoring /evaluasi kinerja Kantor Cabang
5
4 kali
5
10
6 surat
10
ASPEK PELAPORAN 1.
Menyampaikan laporan /pendapat /saran kepada Pemegang Saham /RUPS, terdiri dari
2.
Menyampaikan laporan tentang tugas pengawasan tahunan
7,5
1 laporan
7,5
3.
Laporan pelaksanaan KPI Dekom, (4 laporan)
7,5
4 laporan
7,5
5
3 kali
5
ASPEK DINAMIS / LAIN-LAIN 1.
Pengenalan dan peningkatan kompetensi
2.
Mengusulkan KAP kepada Pemegang Saham
5
1 kali
5
3.
Hal-hal lain (bila diperlukan)
5
1 kali
5
4.
Realisasi KPI Korporasi (aspek keuangan, operasional dan dinamis)
10
1 laporan
Jumlah
100
Masa Jabatan Dewan Komisaris. Masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana ditetapkan Anggaran Dasar Perusahaan adalah 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan. Dalam hal masa jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir dan RUPS belum menetapkan penggantinya, maka tugas-tugas Dewan Komisaris yang lowong tersebut dilaksanakan sesuai dengan ketentuan pengisian jabatan Dewan Komisaris yang lowong untuk sementara. RUPS dapat memberhentikan Dewan Komisaris sewaktu-waktu dengan menyebutkan alasannya, demi kepentingan dan tujuan Perseroan.
124
10 100
Term of Office of Members of the Board of Commissioners The term of office of the members of Board of Commissioners as specified in the Articles of Association is 5 (five) years and they may be reappointed for one more term. In the event the term of office of a commissioner is ended and GMS has not appointed his successor, the duties of the vacant member of the Board of Commissioners are conducted in accordance with the provisions of the BOC for temporary filling vacant positions. GMS can terminate at any time members of the Board of Commissioners stating the reasons, in the interests and objectives of the Company.
Masa jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila: 1) Meninggal dunia. 2) Masa jabatannya berakhir. 3) Tidak lagi memenuhi persyaratan Perundang-undangan yang berlaku. 4) Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS. 5) Mengundurkan diri.
The term of office ends when: 1) He or she passes away. 2) His or her term of office expires. 3) He or she no longer meets the requirements of the applicable legislation. 4) Dismissed by resolution of the GMS. 5) Resigned.
Independensi Dewan Komisaris. Dewan Komisaris wajib menjaga independensinya sehingga dapat bertugas sebaik-baiknya untuk kepentingan Perusahaan. Untuk memenuhi hal tersebut pada tanggal 7 Maret 2013, Dewan Komisaris telah menandatangani Pakta Integritas Penerapan GCG. Perusahaan juga menetapkan beberapa ketentuan untuk menjaga independensi Dewan Komisaris diantaranya melalui 1. Selain Dewan Komisaris, pihak lain tidak diperkenankan campur tangan dalam kepengurusan Perusahaan. 2. Dewan Komisaris harus dapat mengambil keputusan secara obyektif, tanpa benturan kepentingan dan bebas dari segala tekanan dari pihak manapun. 3. Direksi tidak diperkenankan melakukan aktivitas yang dapat mengganggu independensi Dewan Komisaris dalam mengurus Perusahaan. 4. Dewan Komisaris wajib menandatangani Pakta Integritas sebagai bentuk komitmennya dalam melaksanakan kegiatan Perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
Independence of the Board of Commissioners For the benefit of the Company all members of the Board of Commissioners must maintain independence so that they can provide good service to the Company. To meet the criteria on March 7, 2013, the members of the Board of Commissioners have signed the Integrity Pact for Implementation of GCG. The Company has also set a number of provisions to maintain the independence of the Board of Commissioners, including: 1. Apart from BOC, no other party is allowed to intervene in the management of the Company. 2. BOC should be able to take decisions objectively, without conflict of interest and free of any pressure from any party. 3. Directors are not allowed to conduct activities that may interfere with the independence of the Board of Commissioners in managing the Company. 4. The members of the Board of Commissioners have to sign the Integrity Pact as a form of commitment in carrying out their activities that may pose a conflict of interest.
Pengawasan dan Rekomendasi Dewan Komisaris
Supervision and Recommendation of the Board of Commissioners BOC proactively supervise and advise the Board of Directors. Supervision is done directly including monitoring of follow up of recommendation of the Board of Commissioners to the Board, and through the Audit Committee.
Dewan Komisaris secara proaktif melakukan pengawasan dan memberikan masukan kepada Direksi. Pengawasan dilakukan secara langsung termasuk melakukan monitoring tindak lanjut atas rekomendasi dari Dewan Komisaris kepada Direksi, maupun melalui Komite Audit. Selama tahun 2013, Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan dan monitoring terhadap 1. Kinerja perusahaan bidang Keuangan bulanan, triwulanan dan semesteran. 2. Memberikan nasehat/saran untuk bidang Underwriting, Investasi, Akuntansi & Keuangan, Organisasi & SDM, GCG, Manajemen Risiko dan Sistim Pengendalian Intern, Visi, Misi dan Budaya Kerja, TI dan lainya (Reasuransi, Piutang, Aktiva Tetap, Recoveries). 3. Tindak lanjut atas laporan hasil pemeriksaan audit/ temuan auditor. 4. Monitoring/evaluasi Kinerja Kantor Cabang.
During the year 2013, the Board has conducted supervision and monitoring of: 1. The Company’s monthly, quarterly and semiannual financial performance. 2. Advice / suggestions in areas of Underwriting, Investments, Accounting & Finance, Organization and Human Resources, Corporate Governance, Risk Management and Internal Control System, Vision, Mission and Work Culture, IT and other matters (Reinsurance, Receivable, Fixed Assets, Recoveries). 3. Follow-up on findings the auditors. 4. Branch offices performance
125
Dewan Komisaris juga telah menyampaikan beberapa rekomendasi yang disampaikan kepada Direksi melalui Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris (Radikom) yang meliputi 1. Memberikan pengarahan kepada Direksi dalam proses pembentukan Korwil (Kordinator Wilayah), perubahan anggaran dasar terkait adanya penambahan PMN, penyusunan Visi, Misi serta rencana kerja dan anggaran Perusahaan dengan mempertimbangkan masukan dari komite-komite dibawahnya. 2. Mengevaluasi dan memberikan pengarahan terkait kinerja keuangan perusahaan. 3. Memberikan rekomendasi mengenai remunerasi anggota Direksi. 4. Mengevaluasi dan menyetujui keputusan manajemen dan tindakan strategis yang diusulkan oleh Direksi. 5. Memantau penerapan manajemen risiko. 6. Mengevaluasi tindak lanjut temuan audit internal dan eksternal. 7. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan/atau penyediaan dana besar. 8. Memantau pelaksanaan GCG serta evaluasi kinerja Direksi.
126
The Board has also submitted several recommendations to the Board of Directors through the Board of Commissioners Meeting (Radikom) which includes 1. Guidance to the Board in the process of establishing Regional Coordinator, changes in the Article of Association related to the addition of PMN, preparation of vision, mission and work plan and budget of the Company taking into account input from the committees. 2. Evaluate and provide guidance related to financial performance 3. Provide recommendations regarding remuneration of members of the Board of Directors 4. Evaluate and give approval on strategic management decisions and actions proposed by the Board of Directors 5. Monitor the implementation of risk management 6. Evaluate follow-up of internal and external audit findings 7. Provision of funds to releted parties and / or of large amount. 8. Monitor the implementation of good corporate governance and evaluate the Board of Directors performance.
Rapat Dewan Komisaris Surat Keputusan Dewan Komisaris No.: KEP- 31/DK/ASK/2012 tanggal 27 Desember 2012 tentang Pedoman Rapat Dewan Komisaris mengatur bahwa Rapat Dewan Komisaris wajib diselenggarakan secara berkala minimal sebulan sekali dan wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara fisik.
Board of Commissioners Meetings The decree of BOC No.: KEP-31/DK/ASK/2012 dated December 27, 2012 on the Guidelines for the Board Meetings provides that Board of Commissioners meeting shall be held on a regular basis at least once a month and shall be attended physically by all members of the Board of Commissioners.
Selama tahun 2013, Dewan Komisaris melakukan rapat sebanyak 22 kali yang diadakan baik dengan sesama anggota Dewan Komisaris maupun dengan Komite Audit dan SPI.
During the year 2013, there were 22 metings were held, among the members of the Board of Commissioners and with the Audit Committee and SPI.
Tabel Kehadiran Rapat Dewan Komisaris sebagai berikut
The following is the Table of BOC meeting attendance:
Dewan Komisaris
Jabatan
Jumlah Rapat
Kehadiran
%
Suradji
Komisaris Utama
22
22
100
Siti Agnes Ratnawati
Komisaris Independen
22
22
100
Kondar Sinaga
Anggota Komisaris
22
22
100
Dedy S. Priatna
Anggota Komisaris
22
11
50
Meetings of the Board of Commissioners with the Board of Directors In addition to holding internal meetings, the Board also held a meeting with the Board of Directors (known as Radikom) which is an implementation of the provisions stipulated in the Board Manual which emphasizes the importance of a good working relationship between the Board of Commissioners of the Board of Directors. Harmonious working relationship, that is open and of mutual respect, is important to support the effectiveness and productivity of the Company’s performance.
Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi (Radikom). Selain mengadakan rapat secara internal, Dewan Komisaris juga mengadakan rapat dengan Direksi atau Radikom yang merupakan implementasi ketentuan yang diatur dalam Board Manual yang menekankan pentingnya hubungan kerja yang baik antara Dewan Komisaris dengan Direksi. Hubungan kerja harmonis yang terbuka dan saling menghormati ini penting untuk mendukung efektivitas dan produktivitas kinerja Perusahaan. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi (Radikom) diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan atau sewaktuwaktu bila diperlukan. Sepanjang tahun 2013, Radikom telah diselenggarakan sebanyak 25 kali.
BOC Meeting with the Board of Directors (Radikom) held at least once a month or at any time when needed. Throughout the year 2013, 25 Radikom were held.
Tabel Kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi dalam Radikom dan agendanya disampaikan sebagai berikut
The following is the Table of Attendance and Agenda of the Radikom:
No
Nama
Jabatan Komisaris Utama
Jml Rapat
Kehadiran
%
25
25
100
1
Suradji
2
Siti Agnes Ratnawati
Komisaris Independen
25
25
100
3
Kondar Sinaga
Komisaris
25
25
100
4
Dedy S. Priatna
Komisaris
25
11
44
5
Antonius Chandra SN
Direktur Utama
25
24
96
6
Singgih Hardjanto
Direktur Pms & Pertngn
25
25
100
7
T. Widya Kuntarto
Direktur Keu, Inv & TI
25
25
100
8
Didiet S. Pamungkas
Direktur Teknik & Ops.
25
18
72
9
Sabdono
Direktur SDM & Umum
25
7
28
127
Agenda Rapat Dewan Komisaris – Direksi No.
Bulan
Agenda Rapat
1
22 Januari 2013
Evaluasi Kinerja PT Askrindo s.d. Desember 2012
2
29 Januari 2013
Pembahasan Management Letter atas Pelaksanaan Audit Laporan Keuangan PT Askrindo Tahun Buku 2012
3
11 Februari 2013
Exit Meeting Pelaksanaan Audit Laporan Keuangan PT Askrindo Tahun 2012
4
12 Februari 2013
Pembahasan Materi Laporan Keuangan Tahun 2012 ke Pemegang Saham
5
28 Februari 2013
Evaluasi Kinerja s.d. Januari 2013 PT Askrindo (Persero) dan Lain-lain (Pembahasan Usulan Penambahan Direksi baru dalam Struktur Organisasi perusahaan).
6
5 Maret 2013
Evaluasi Kinerja s.d. Januari 2013 PT Nas-Re
7
26 Maret 2013
Evaluasi Kinerja s.d. Februari 2013 PT Askrindo (Persero).
8
10 April 2013
-
Evaluasi Kinerja s.d. Maret 2013 PT Askrindo (Persero) dan PT Nasre Pembahasan Kinerja s.d April 2013 PT Askrindo Pembahasan RJPP PT Askrindo
9
10 Mei 2013
-
Pembahasan Kinerja s.d April 2013 PT Askrindo Pembahasan RJPP PT Askrindo
10
19 Juni 2013
Pembahasan Kinerja s.d Mei 2013 PT Askrindo
11
18 Juli 2013
-
Pembahasan Kinerja s.d Juni 2013 PT Askrindo Pembahasan Kinerja s.d. Juni 2013 PT Nasre Pembahasan Kinerja s.d Juni 2013 PT Askrindo Syariah
12
19 Agustus 2013
Persiapan General Audit PT Askrindo dan anak perusahaan
13
21 Agustus 2013
Pembahasan Kinerja s.d Juli 2013 PT Askrindo
14
30 September 2013
Pembahasan Kinerja s.d. Agustus 2013 PT Askrindo (Persero).
15
8 Oktober 2013
Pembahasan Kinerja s.d. September 2013 PT Askrindo (Persero)
16
17 Oktober 2013
Pembahasan RKAP 2014 PT Askrindo (Persero)
17
29 Oktober 2013
-
18
20 November 2013
Pembahasan Kinerja s.d. Oktober 2013 PT Askrindo (Persero)
19
12 Desember 2013
Pembahasan Kinerja s.d. November 2013 PT Askrindo (Persero)
Pembahasan Kinerja s.d. September 2013 PT Nasre Pembahasan Kinerja s.d September 2013 PT Askrindo Syariah
128
Pelatihan Dewan Komisaris Selama tahun 2013, Dewan Komisaris telah menghadiri dan berpartisipasi dalam berbagai pelatihan, seminar dan workshop dalam rangka meningkatkan kompetensinya sebagai berikut
BOC Training During the year 2013, the members of the Board of Commissioners have attended and participated in the following various trainings, seminars and workshops in order to improve their competence:
Jenis Pelatihan/Seminar
Tanggal
Jml. Peserta
BUMN “Executive Club”
16 Januari 2013
1
BUMN “Executive Club”
3 April 2013
1
Workshop Mitigasi Risiko di dalam Trade Finance & Kepabeanan (BSMR)
16-17 April 2013
2
Workshop and Discussion “Standard Operating Procedure Hapus Buku Piutang”
3 Juni 2013
2
Seminar Pencegahan Fraud di Perbankan “Bedah Kasus Fraud Melalui Pengajuan Kredit Fiktif Cybercrime dan Money Laundering (BSMR)
15 Juni 2013
2
Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris beserta keluarganya tidak memiliki saham pribadi pada korporasi yang terafiliasi dengan PT Askrindo. Selain itu antar anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun garis kesamping atau hubungan semenda. Dengan demikian, Dewan Komisaris dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara independen, mandiri serta tidak memiliki benturan kepentingan antara kepentingan pribadi, keluarga dan saudara, jabatan lain atau golongan dengan kepentingan perusahaan PT Askrindo.
Financial and Family Relationships of Members of Board of Commissioners BoC members and their families do not have any personal stake in any corporation affiliated with PT Askrindo. Moreover among the members of the Board of Commissioners and among the members of the Board of Commissioners and the members of the Board of Directors there are no cognation to the third degree either vertically or horizontally nor any relationship by marriage. Thus, the Board can perform their duties and responsibilities independently, and have no conflict of interest between families, relatives, and the interests of the Company or group of PT Askrindo.
RENUMERASI Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris diberikan setelah ditetapkan oleh RUPS dan kemudian Dewan Komisaris dan Direksi mengusulkan besaran remunerasi untuk Direksi dan Dewan Komisaris melalui surat no. 188/DIR tanggal 25 Februari 2013 tentang Usulan Penyesuaian Remunerasi dan Pemberian Tantiem.
REMUNERATION Remuneration for the members of the Board of Commissioners is based on the decision of the GMS. Based on that, the Board of Commissioners and the Board of Directors proposes remuneration amount for the Board of Directors and the Board of Commissioners through the letter no. 188/DIR dated February 25, 2013 on Proposed Adjustment in Remuneration and Bonus.
Prosedur Penetapan Remunerasi Penetapan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi ditentukan setiap tahun melalui RUPS. Perusahaan saat ini belum memiliki Komite Nominasi & Remunerasi, namun Dewan Komisaris tetap melakukan kajian remunerasi dan dengan dasar kajian remunerasi tersebut, Dewan Komisaris mengusulkan kepada Pemegang Saham. Berikut skema prosedur penetapan remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Procedure for Determining Remuneration Determination of the amount of remuneration for the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors are made each year by in GMS. The Company does not currently have the Nomination & Remuneration Committee, but the Board of Commissioners still reviewing the remuneration and on the basis of review, the Board proposes to the Shareholders. The following is the diagram of the procedure:
129
●
●
●
●
Renumerasi Dekom & Direksi
RUPS
Dewan Komisaris Mengkaji kelayakan/ dasar penentuan remunerasi, mengacu pada PerMen BUMN No. PER-07/ MBU/2010 dan hasil survey Mengusulkan dasar dan besaran remunerasi berdasarkan hasil kajian kepada RUPS
●
Assess the feasibility / basis for determining remuneration, refer to the PerMen of SOE No. : PER-07/ MBU/2010 and survey results Propose basic and number remuneration based on the results of the study to the RUPS
●
●
●
Mempelajari hasil kajian renumerasi yang disampaikan oleh Dewan Komisaris Menetapkan remunerasi anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Pemberlakuan remunerasi untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris Apply remuneration to the Board of Directors and Board of Commissioners
Learn of results remuneration study presented by the Board Of Commisioners Assign the remuneration of the Directors and the Board of Commissioners
Pemberian remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi mengacu kepada keputusan dari Pemegang Saham sebagaimana ditetapan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dengan memperhatikan hasil kajian yang dilakukan oleh Perusahaan. Kajian dalam penetapan remunerasi mempertimbangkan aspek
Remuneration for the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors is based on the decision of the Shareholders as set up in the General Meeting of Shareholders and taken into account the results of a study conducted by the Company. Aspects studied in considering emuneration:
1. Kinerja keuangan dan pencapaian kinerja /Key Performance Indicator (KPI) Perusahaan. 2. Prestasi kerja individu. 3. Kewajaran dengan perusahaan lainnya. 4. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Perusahaan.
1. Financial performance and the achievement of performance / Key Performance Indicator (KPI) by the Company 2. Individual performance 3. Fairness in comparison with other companies 4. Consideration of long-term goals and strategies of the Company
Penetapan besarnya renumerasi dan fasilitas Komisaris serta honorarium & fasilitas Sekretaris Dewan Komisaris diusulkan kepada Pemegang Saham oleh Direksi & Dewan Komisaris, melalui pembahasan RUPS untuk mendapatkan persetujuan dan RUPS pada tanggal 26 April 2013, memutuskan sebagai berikut a. Gaji Direktur Utama ditetapkan 100% dan gaji Direktur ditetapkan 90% dari gaji Direktur Utama.
The amount of remuneration and facilities for Commissioners as well as honoraria and facility for the Secretary to the Board of Commissioners are proposed to the Shareholders by the Board of Directors and Board of Commissioners. It then discussed in GMS for and approval. The GMS on 26 April 2013, has approved the followings: a. The salary of the President Director is determined at 100% and the salary for each Director is 90% of the salary of the President Director. b. Honorarium of the President Commissioner is set at 40% of the salary of the President Director, whereas for each Commissioner is set at 30% of the salary of the President Director. c. Allowances and / or facilities for members of the Board of Directors and the Board of Commissioners are given in reference to and based on the Regulation of the Minister of State Owned Enterprises number: PER-07/MBU/2010 dated December 27, 2010
b. Honorarium Komisaris Utama ditetapkan sebesar 40% dari gaji Direktur Utama dan honorarium anggota Komisaris ditetapkan sebesar 30% dari gaji Direktur Utama; c. Tunjangan dan/atau fasilitas bagi Direksi dan Dewan Komisaris diberikan dengan mengacu dan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-07/ MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010.
130
d. Gaji/honorarium dan tunjangan serta fasilitas sebagaimana tersebut diatas berlaku efektif sejak 1 Januari 2013.
d. The referred Salary / honorarium, allowances and facilities is effective on January 1, 2013
Struktur Remunerasi Dewan Komisaris 1. Untuk penghasilan Dewan Komisaris terbagi menjadi 3 (tiga) komponen, yaitu honorarium, Tunjangan dan Fasilitas dengan ketentuan sebagai berikut:
BOC Remuneration Structure 1. Members of BOC income is divided into three (3) components: honoraria, allowances and facilities with the following conditions:
a. Gaji/ Honorarium per bulan; Honorarium Komisaris Utama per bulannya adalah sebesar 40% dari gaji Direktur Utama, sedangkan untuk Anggota Dewan Komisaris per bulannya adalah sebesar 36% dari Gaji Direktur Utama.
a. Monthly Salary / Honorarium Monthly honorarium of the President Commissioner is equal to 40% of the salary of the President Director, while for other BOC members is equal to 36% of the salary of President Director.
b. Tunjangan; i. Tunjangan Hari Raya Keagamaan, maksimal 2 (dua) kali Honorarium dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan. ii. Tunjangan Komunikasi per bulan sebesar 5% dari Gaji/ Honorarium per bulan, yang ditetapkan oleh RUPS/ Menteri. iii. Asuransi Santunan Purna Jabatan dengan premi per tahun maksimum 25% kali Gaji/Honorarium setahun, yang dianggarkan dalam RKAP dan ditetapkan oleh RUPS, pembayaran premi dimaksud termasuk premi untuk asuransi kecelakaan dan kematian. iv. Tunjangan pakaian, sesuai yang dianggarkan dalam RKAP. v. Tunjangan Transportasi, diberikan setiap bulan paling banyak 20% (dua puluh per seratus) dari Gaji/ Honorarium, apabila tidak diberikan fasilitas kendaraan dinas.
b. Allowance i. Religious holiday allowance is maximum twice the honorarium taking into account the financial condition of the Company ii. Monthly allowance for ommunication is 5% of monthly salary / honorarium, subject to determination by GMS / Minister. iii. Post service compensation insurance at annual premiums of maximum of 25% annual salary / honorarium, is budgeted in the RKAP as determined in GMS, including in the premium is the premium for accident and death insurance. iv. Clothing allowance, as budgeted in the RKAP. v. Transport allowance, paid every month at maximum 20% (twenty percent) of salary / honorarium, when no official vehicle facility is provided.
c. Fasilitas lain; i. Diberikan sesuai dengan kondisi dan kemampuan keuangan Perusahaan dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. ii. Fasilitas Kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku di Perusahaan. iii. Fasilitas uang pangkal dan iuran tahunan perkumpulan Profesi dan paling banyak 2 (dua) perkumpulan. iv. Fasilitas bantuan hukum dalam hal terjadi tindakan/ perbuatan untuk dan atas nama jabatan yang berkaitan dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perusahaan. d. Tantiem/ Insentif Kinerja, jumlahnya ditetapkan berdasarkan Keputusan RUPS yang disesuaikan dengan pencapaian KPI dan Tingkat Kesehatan Perusahaan. e. Faktor Pajak atas Gaji/Honorarium, Tunjangan, dan
c. Other facilities i. Given by taking into account the financial condition of the Company and shall not in contrary to the prevailing legal and regulatory provisions. ii. Health facilities in accordance with the applicable regulation of the Company iii. Entrance fee and annual fee facility for membership in maximum two professional associations iv. Legal aid facility in the event of actions / deeds for and on behalf of positions related to the purpose, objectives and activities of the Company. d. Bonus / Performance Incentives, the amount of which is determined by resolution of the GMS, commensurate with the achievement of KPIs and Soundness of the Company e. Taxes on salary / honorarium, allowances and facilities
131
Fasilitas Dewan Komisaris ditanggung dan menjadi beban Perusahaan. f. Faktor Pajak atas tantiem Dewan Komisaris ditanggung dan menjadi beban masing-masing Dewan Komisaris.
of members of BOC are on the expense of the Company. f. Taxes on bonus of members of BOC are on the expense of the Company.
2. Di luar hal-hal yang diatur dalam ketetapan ini, Dewan Komisaris tidak diperkenankan untuk membebankan biaya kepada Perusahaan untuk kepentingan pribadi.
2. Matters beyond what is set out in this provision, are subject to personal expense; any member of the Board is not allowed to charge the Company for personal gain
3. Ketetapan mengenai gaji/honorarium, fasilitas Dewan Komisaris ini dimulai tanggal 1 Januari 2013.
3. The decree regarding salary / honorarium, and facilities for members of the BOC is effective on January 1, 2013
Honorarium, Tunjangan dan Fasilitas Dewan Komisaris Tahun 2013
Honoraria, allowances and facilities of the Board of Commissioners in 2013
No
Komponen/Component
1
Honorarium/Honorarium
2
Tunjangan Perumahan/Housing Allowance
Jumlah/Total 1.305.600.000 0
3
Tunjangan Transportasi/Transportaion Allowance
4
Tunjangan Pakaian/Clothing Allowance
261.120.000
5
Tunjangan Utilitas/Utility Expense Allowance
6
Tunjangan Komunikasi/Communication Allowance
7
Tunjangan Cuti Tahunan/Annual Leave Allowance
8
Tunjangan Hari Raya/Religious Holiday Allowance
188.800.000
9
Bantuan Pendidikan
118.400.000
10
Tantiem 2012/Performance Incentive
981.210.856
49.780.000 0 48.000.000 0
Total Remunerasi / Total Remuneration
2.834.510.856
132
KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS.
COMMITTEE UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS
Komite Audit. Komite dibawah Dewan Komisaris yang dimiliki Perusahaan adalah Komite Audit. Keberadaan komite-komite lainnya seperti Komite Nominasi dan Renumerasi saat ini dipandang belum diperlukan karena penetapan nominasi dan renumerasi sudah ditetapkan oleh Pemegang Saham melalui RUPS.
Audit Committee Currently the only commitee the Board of Commissioners of the Company is the Audit Committee. Other committees such as the Nomination and Remuneration Committee is currently deemed not necessary as for nomination and determination of remuneration is done through the General Meeting of Shareholders.
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Komite Audit berpedoman dan telah memiliki Komite Audit Charter. Dengan demikian keberadaan Komite Audit untuk membantu tugas-tugas Dewan Komisaris dalam meningkatkan kepercayaan Pemegang Saham, calon investor dan pemerintah terhadap pengurusan Perusahaaan dapat berjalan efektif dan optimal.
In performing its duties, the Audit Committee is guided by the Audit Committee Charter. Therefore, the work Audit Committee in assisting the Board of Commissioners duties in increasing confidence of the shareholders, potential investors and the government over the management of the Company is effective and optimal.
Anggota Komite Audit Perusahaan telah membentuk Komite Audit untuk membantu Dewan Komisaris melaksanakan tugas-tugasnya yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP-03/DK/ASK/2012 tanggal 29 Maret 2012 tentang pengangkatan dan pemberhentian anggota-anggota Komite Audit Perusahaan yang terdiri dari a. Siti Agnes Ratnawati : Ketua (Komisaris Independen) b. Bambang Hermanto : Anggota a. Baharudin : Anggota
Member of Audit Committee The Company has established the Audit Committee to assist the Board of Commissioners in performing its duties as stipulated in the Decree No. BOC: KEP-03/DK/ASK/2012 dated March 29, 2012 concerning the appointment and dismissal of members of the Company’s Audit Committee. Its members are:
Uraian Tugas Komite Audit. Sesuai ketentuan yang diatur dalam Komite Audit Charter, tugas-tugas Komite Audit diuraikan sebagai berikut 1. Mengawasi sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas auditor internal dan eksternal. 2. Memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan Direksi kepada Dewan Komisaris 3. Mediator antara Auditor Eksternal, Jajaran Manajemen, Auditor Internal dan Dewan Komisaris guna membahas temuan hasil audit dan permasalahan lainnya. 4. Sebagai quality assurance dengan cara mengawasi kegiatan para auditor untuk mencegah terjadinya pekerjaan audit yang rendah mutunya. 5. Melakukan monitoring proses perbaikan yang berkesinambungan atas kebijakan, prosedur dan praktek pada semua tingkatan di Perusahaan guna memastikan telah dilakukannya pengelolaan dan pengendalian Perusahaan dengan baik.
Job Description the Audit Committee According to the provisions set out in the Audit Committee Charter, the Audit Committee duties are as follows: 1. Oversee internal control system and the effectiveness of internal and external auditors’ performance. 2. Provide independent professional opinion to the Board of Commissioners of reports or other matters submitted to the Board of Commissioners. 3. Mediator between the External Auditor, Board of Management, Internal Auditors and the Board of Commissioners to discuss audit findings and other issues. 4. As quality assurance by means of overseeing the activities of the auditors to prevent low-grade audit work 5. Monitor continuous improvement process on policies, procedures and practices at all levels in order to ensure good management and control of the Company.
a. Siti Agnes Ratnawati : Chairlady (Independent Commissioner) b. Bambang Hermanto : Member a. Baharudin : Member
133
Independensi dan Rangkap Jabatan Anggota Komite Komite Audit Charter menegaskan bahwa dalam melaksanakan tugas-tugasnya Komite Audit hanya bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Komite Audit tidak boleh memiliki benturan kepentingan terhadap Perusahaan serta harus bebas dari pengaruh Jajaran Manajemen, Internal Auditor, Auditor Eksternal dan/atau pihak lainnya.
Independence of Committee Members and Multiple Occupations Audit Committee Charter asserts that in carrying out its duties the Audit Committee is responsible only to the Board of Commissioners. The Audit Committee shall not have a conflict of interest against the Company and should be free from the influence of the Board of Management, the Internal Auditor, the External Auditors and / or other parties
Kriteria independensi anggota Komite Audit diuraikan sebagai berikut ● Bukan merupakan Karyawan PT Askrindo (Persero) dalam 1 (satu) tahun terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris. ● Tidak memiliki kaitan hubungan keluarga dengan Karyawan, Direktur atau Dewan Komisaris Perusahaan. ● Tidak memiliki hubungan bisnis/ rekanan dengan PT Askrindo (Persero). ● Tidak memiliki saham di PT Askrindo (Persero), baik langsung maupun tidak langsung di Perusahaan atau perusahaan lain yang bermitra dengan Perusahaan. ● Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik yang memberikan jasa audit dan atau non audit dalam 1 (satu tahun terakhir). ● Menandatangani surat penyataan Independensi di atas kertas bermaterai yang diperbaharui setahun sekali. ● Tidak memangku jabatan rangkap sebagai pengurus partai politik dan/atau calon/anggota legislatif sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundangundangan yang berlaku. ● Bagi anggota Komite Audit yang bukan merupakan anggota Dewan Komisaris tidak diperbolehkan menjabat sebagai anggota Komite Audit di perusahaan lain.
Criteria for independence of Audit Committee members are as follows: ● Not an employee of PT Askrindo (Persero) within 1 (one) year before being appointed by the Board of Commissioners ● Do not have family relationship with the Company’s employees, directors or members of the Board of Commissioners. ● Do not have any business relationship / partnership with PT Askrindo (Persero). ● Do not have a stake in PT Askrindo (Persero), either directly or indirectly and in other companies which are business partners of the Company ● Are not persons engage in a public accounting firm that provides audit and non-audit services within the last one year. ● Signed a statement of independence on duty stamped paper, and shall be renewed once a year. ● Do not assume another position as a board of political parties and / or candidates / legislators as set forth in the prevailing legal and regulatory provisions. ● For members of the Audit Committee who is not a member of the Board of Commissioners, he or she is not permitted to be a member of Audit Committee at other companies.
Realisasi Program Kerja Komite Audit telah merealisasikan Program Kerja Komite Audit periode tahun 2013, yang melingkupi Penelaahan Atas Informasi Keuangan; Penelaahan Efektivitas Pengendalian Intern; Pelaporan Risiko Dan Pelaksanaan Manajemen Risiko; Evaluasi Efektifitas Pelaksanaan Fungsi Internal Audit; Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundangan; self assessment pelaksanaan tugas Komite Audit; dan penyampaian laporan tertulis kepada Dewan Komisaris perihal saran perbaikan pengawasan dan pengendalian intern dan atau perihal penugasan khusus yang diantaranya Rapat Intern Komite Audit.
Realization of Work Program The Audit Committee has carried out all of its work program for the year 2013, which covered review of the Financial Information; effectiveness of Internal Control; Risk Reporting and Implementation of Risk Management; Evaluation of Effective Implementation of Internal Audit Function; Compliance with Laws; performance self-assessment of duties of the Audit Committee; and submission of a written report to the Board regarding suggested improvements of supervision and internal control and specific subject assignments that include Internal Audit Committee Meeting.
134
Menyampaikan Risalah Rapat Intern Komite Audit, menyampaikan laporan triwulan pelaksanaan kegiatan Komite Audit, Penyampaian laporan triwulan pelaksanaan kegiatan Komite Audit; Penyampaian laporan tahunan tahun 2013 pelaksanaan kegiatan Komite; Penyusunan laporan Komite Audit; Penyusunan rencana kerja Komite Audit 2014; Review piagam Komite Audit; dan Partisipasi dalam seminar/ workshop/training Audit dan perkembangan peraturanperaturan baru (anggota Komite).
Delivered minutes of the Internal Audit Committee meetings, submission of quarterly reports of the activities of the Audit Committee; Submission of the annual report of 2013 the implementation of the Committee’s activities; the preparation of the report of the Audit Committee; the preparation of the work plan of the Audit Committee in 2014; review of Audit Committee Charter; and participation in seminars / workshops / training in auditing and development of new rules (committee member).
Dalam melakukan seleksi dan penunjukkan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk Laporan Keuangan tahun Buku 2013 dan Laporan Keuangan PKBL Tahun Buku 2013, Komite Audit menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris berdasarkan hasil koordinasi pelaksanaan seleksi KAP untuk tahun buku 2013 bersama Kepala Satuan Pengawasan Intern. Proses seleksi dan penunjukkan tersebut telah dilakukan berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berkaitan dengan kegiatan tersebut.
In the selection and appointment of the Public Accounting Firm (KAP) for auditing the Financial Statements of the Company and of Partnership Program (PKBL) for the year 2013, the Audit Committee has submitted a recommendation to the Board based on the coordination with the Head of Internal Audit on KAP selection for the fiscal year 2013. The selection and appointment process has been carried out based on the prevailing legal and regulation provision.
Selain itu, Komite Audit juga melakukan pengkajian terhadap Laporan Keuangan yang akan dipublikasikan terdiri dari: Laporan Posisi Keuangan Interim Konsolidasian; Laporan Laba Rugi Komprehensif Interim Konsolidasian; Laporan Perubahan Ekuitas Interim Konsolidasian; Laporan Arus Kas Interim Konsolidasian; dan Catatan Atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian.
In addition, the Audit Committee also conducted an assessment of the following financial statements to be published: Interim Consolidated Statements of Financial Position; Interim Statements of Consolidated Comprehensive Income; Interim Consolidated Statement of Changes in Equity; Interim Consolidated Statements of Cash Flows; and Notes to the Interim Consolidated Financial Statements.
Jumlah Rapat dan Tingkat Kehadiran. Sesuai ketentuan dalam Komite Audit Charter, selama tahun 2013 Komite Audit telah melakukan 12 kali dan pertemuan yang dilakukan dengan anggota Komite Audit, dengan Dewan Komisaris, Kepala Satuan Pengawas Intern (SPI). Jumlah kehadiran Komite Audit diuraikan sebagai berikut
Number of Meetings and Attendance As per the provisions of the Audit Committee Charter, the Audit Committee during the year 2013 has held 12 meetings, conducted with members of the Audit Committee, the Board of Commissioners, and the Head of Internal Audit Unit (IAU). The following is the table of Total attendance of the meetings:
Nama
Jabatan
Jml Rapat
Kehadiran
%
Siti Agnes Ratnawati
Ketua
12
12
100
Bambang Hermanto
Anggota
12
12
100
Baharudin
Anggota
12
12
100
135
Program Pendalaman Pengetahuan Komite Audit Untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan tugas-tugasnya, serta mendukung secara optimal pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris, Komite Audit telah mengikuti berbagai program pendidikan berkelanjutan, pendidikan khusus, pelatihan, workshop, seminar, dan konferensi baik internal maupun eksternal.
The Audit Committee Knowledge Improvement Program To improve the effectiveness of their duties, as well as to optimally support the implementation of duties of the Board of Commissioners, the Audit Committee has attended various continuing education programs, special education, trainings, workshops, seminars, and conferences both held internally and externally.
Jenis Pelatihan/Seminar
Tanggal
Peserta
Seminar di Otorisasi Jasa Keuangan.
11/10/2013
2
Diskusi Panel Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI)
18/10/2013
2
Workshop Board and Executive Development Program for Insurance
30/11/2013
1
Seminar Penyusunan Key Performance Indicator dan Tanggung jawab Hukum Dekom & Direksi BUMN
15/12/2012
2
Sekretaris Dewan Komisaris Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas-tugasnya, Dewan Komisaris atas biaya Perusahaan berhak mendapatkan bantuan Sekretaris. Sekretaris Dewan Komisaris menjalankan tugas-tugas administrasi dan kesekretariatan yang berkaitan dengan seluruh kegiatan Dewan Komisaris, memastikan telah terlaksananya tugas-tugas Dewan Komisaris serta menyediakan semua informasi yang diperlukan terkait tugas-tugasnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Secretary of the Board of Commissioners To smoothen the performance of its duties, the Board of Commissioners, at the expense of the Company, is entitled to have a secretary. The secretary of the Board of Commissioners is to run administrative and secretarial tasks related to all activities of the Board of Commissioners, to ensure that all duties of BOC are performed, as well as providing all the necessary information related to his BoC duties as stipulated the prevailing legal and regulation provisions.
Tugas Pokok Tugas pokok Sekretaris Dewan Komisaris adalah menjalankan tugas-tugas administrasi dan kesekretariatan Dewan Komisaris guna memperlancar tugas-tugasnya dalam melaksanakan fungsinya sebagai wakil Pemegang Saham untuk memberikan nasihat serta pengawasan dalam kaitannya dengan pengurusan Perusahaan oleh Direksi dan segenap jajarannya.
Main Duty The key task of the Secretary of the Board of Commissioners is to carry out the administrative secretariat duties of the members of the Board of Commissioners in carrying out their functions as representatives of shareholders, to provide advice and to carry out supervision in relation to the management of the Company by the Board of Directors and all ranks.
Persyaratan Merujuk Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-12/ MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara Pasal 6, Sekretaris Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan: a. Memahami sistem pengelolaan, pengawasan dan pembinaan Perusahaan. b. Memiliki integritas yang baik. c. Memahami fungsi kesekretariatan. d. Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan baik.
Requirements Referring to Regulation of the Minister of State Owned Enterprises number PER-12/MBU/2012 on Supporting Organ of BOC / Board of Trustees of State Owned Enterprises, Article 6, the Secretary of the Board of Commissioners shall meet the following requirements: a. Familiar with management systems, monitoring and company fostering b. Of high integrity c. Familiar with the function of secretariat d. Having the ability to communicate and coordinate well
136
Masa Tugas Sekretaris Dewan Komisaris Masa tugas Sekretaris dan staf Sekretariat Dewan Komisaris ditetapkan oleh Dewan Komisaris maksimum 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk paling lama 2 (dua) tahun dengan tidak mengurangi hak Dewan Komisaris untuk memberhentikannya sewaktu-waktu sebagaimana Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara Pasal 5.
Office Term of the Secretary of BOC Term of office of the Secretary the Board of Commissioners is three years maximum and may be reappointed for a maximum of another two years, without prejudice to the right of the Board of Commissioners to dismiss him at any time as stipulated in the Article 5 of regulation of the Minister of State Owned Enterprises No. PER-12 / MBU/2012 on Supporting Organ of BOC / Board of Trustees of State Owned Enterprises,
Tugas Sekretaris Dewan Komisaris a. Menyusun Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris; b. Memastikan bahwa Dewan Komisaris mematuhi peraturan perundang-undangan serta menerapkan prinsip-prinsip GCG; c. Menyediakan informasi untuk kebutuhan Dewan Komisaris dalam rangka pengambilan keputusan; d. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan berkaitan dengan laporan-laporan rutin Direksi dalam mengelola Perusahaan seperti: RKAP, Laporan Tahunan, Laporan Triwulanan, Laporan Hasil Pemeriksaan SPI, dan laporanlaporan lain yang dibutuhkan; e. Mempersiapkan bahan/materi yang diperlukan berkaitan dengan hal-hal yang harus mendapatkan keputusan dari Dewan Komisaris berkenaan dengan kegiatan pengelolaan Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi dan segenap jajarannya; f. Menyiapkan dan mengkordinasikan agenda rapat dengan pihak-pihak yang hadir dalam rapat; g. Menyiapkan dan mengirimkan undangan rapat kepada pihak-pihak yang akan menghadiri rapat; h. Melakukan konfirmasi mengenai waktu, tempat, kehadiran, serta hal-hal lain yang dipandang perlu demi kelancaran rapat; i. Menyelenggarakan pertemuan/rapat Dewan Komisaris, baik internal Dewan Komisaris maupun dengan Direksi dan jajarannya serta pihak-pihak lainnya; j. Membuat risalah rapat atas rapat rutin maupun non rutin Dewan Komisaris; k. Menyampaikan risalah rapat kepada pihak-pihak yang berkepentingan; l. Mempersiapkan pertimbangan, pendapat, saran dan keputusan lainnya dari Dewan Komisaris untuk para Pemegang Saham, Direksi dan pihak-pihak terkait dengan pengelolaan Perusahaan; m. Menindaklanjuti setiap keputusan Dewan Komisaris dengan cara sebagai berikut:
Duties of the Secretary of the Board of Commissioners a. Prepare Draft of Work Plan and Budget of the Board of Commissioners. b. Ensure that the Board of Commissioners comply with legislation and implement the principles of good corporate governance c. Provide information needed by the Board of Commissioners in decision-making d. Prepare the necessary materials relating to regular reports of the Board of Directors in managing the Company: RKAP, Annual Reports, Quarterly Reports, SPI Audit Reports, and other required reports. e. Prepare materials required with regard to matters that need to get a decision from the Board of Commissioners regarding the management activities undertaken by the Board of Directors of the Company and all its ranks. f. Provide and coordinate meeting agendas with parties which should present at the meeting g. Prepare and deliver meeting invitations to parties who will attend the meeting h. Confirm the time, place, presence, and other things that are necessary for smooth meeting. i. Organize board meetings, both internally as well as with the Board of Directors and staff as well as with other parties j. Prepare minutes of meetings, regular or non-regular, of the Board of Commissioners k. Deliver minutes of meetings to the parties concerned. l. Prepare considerations, opinions, suggestions and other decisions of the Board to be submitted to the Shareholders, Directors and other parties related to the Company’s management m. Follow up on any decision of the Board of Commissioners in the following ways:
137
1) Mencatat setiap keputusan yang dihasilkan dalam forumforum pengambilan keputusan serta penanggungjawabnya; 2) Memantau dan mengecek tahapan kemajuan pelaksanaan hasil keputusan rapat, pertimbangan, pendapat, saran dan keputusan Dewan Komisaris lainnya; 3) Melakukan upaya untuk mendorong pelaksanaan tindak lanjut keputusan rapat, pertimbangan, pendapat, saran dan keputusan Dewan Komisaris lainnya kepada penanggung jawab terkait. n. Menyelenggarakan kegiatan di bidang kesekretariatan dalam lingkungan Dewan Komisaris, baik untuk keperluan Dewan Komisaris dan komite-komitenya serta pengadministrasiannya; o. Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan tata persuratan dan kearsipan; p. Melaksanakan dan mengkoordinasikan usaha-usaha untuk memperlancar kegiatan administrasi kesekretariatan baik untuk Dewan Komisaris maupun komite-komite yang adadi dalam lingkungan Dewan Komisaris; q. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pengamanan atas data dan dokumen-dokumen yang berada dalam penguasaan/lingkup kerja Dewan Komisaris, dengan cara sebagai berikut: 1) Melakukan dan mengkoordinasikan pengadministrasian hasil pertemuan/rapat di lingkungan Dewan Komisaris, baik dengan Direksi beserta jajaran dan pihak-pihak lainnya; 2) Melakukan dan mengkoordinasikan pengadministrasian risalah Rapat Dewan Komisaris, baik rutin maupun non rutin; 3) Melakukan dan mengkoordinasikan penyusunan jadwal kegiatan Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsifungsi serta kelengkapan yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut; 4) Memimpin, mengarahkan dan mengkoordinasikan pelaksanaan sistem dan prosedur yang ada di lingkungan kerja Dewan Komisaris; 5) Melakukan dan mengkoordinasikan pengadministrasian bahan/ dokumen/laporan yang diberikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris. r. Menyusun Rancangan Laporan-Laporan Dewan Komisaris.
138
1) Take note of any decision resulting in the decision-making forums and those responsible. 2) Monitor and measure implementation phase progress of meeting’s decision, judgment, opinions, suggestions and decisions of the Board of Commissioners 3) Make every effort to encourage follow-up implementation of meeting decisions, considerations, opinions, suggestions and decisions of the Board of Commissioners to the relevant person in charge. n. Carry out secretariat activities within the Board of Commissioners, both for the Board of Commissioners and its various committees. o. Carry out and coordinate correspondence and filing system activities. p. Carry out and coordinate efforts to expedite the secretariat administrative activities for both the BOC and the committees within the Board of Commissioners q. Carry out and coordinate security of the data and documents in the possession / scope of work of the Board of Commissioners, in the following ways: 1) Record and coordinate results of meetings / conferences of the Board of Commissioners, with all ranks and with the Board of Directors as well as with other parties. 2) Record and coordinate minutes of meetings, both routine and non-routine, of the Board of Commissioners, 3) Conduct and coordinate preparation of schedule of activities of the Board of Commissioners in carrying out the functions and ensure the completeness of materials necessary to carry out these activities. 4) Lead, direct and coordinate the implementation of systems and procedures that exist in the BoC work environment 5) Conduct and coordinate the recording of materials / documents / reports provided by the Board of Directors to the Board of Commissioners. r. Prepare Draft Reports of the Board of Commissioners
3. DIREKSI
3. BOARD OF DIRECTORS
Direksi adalah organ perusahaan yang bertanggungjawab penuh atas pengurusan perusahaan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan sesuai ketentuan anggaran dasar. Dalam melaksanakan tugas pengelolaan Perusahaan, Direksi bertanggungjawab secara kolektif, sehingga dapat menghasilkan nilai tambah dan memastikan kesinambungan bisnis Perusahaan. Masing-masing anggota Direksi melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai pembagian tugas dan wewenang yang diatur anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The Board of Directors is an organ of a company that is fully responsible for the management of the company for the interests and objectives of the company in accordance with the articles of association. In performing the task of management of the Company, the Directors are collectively held responsible to generate added value and ensure the sustainability of the Company’s businesses. Each member of the Board of Directors carries out tasks and makes decisions according to the division of duties and authorities set in in the Articles of Association and in the prevailing legislation.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Direksi kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Kinerja Direksi dievaluasi oleh Dewan Komisaris baik secara individual maupun kolektif berdasarkan unsur-unsur penilaian kinerja Direksi. Pelaksanaan penilaian dilakukan pada tiap akhir periode tutup buku. Hasil penilaian kinerja Direksi oleh Dewan Komisaris disampaikan dalam RUPS.
In performing its duties, the Board of Directors is responsible to the GMS. Board of Directors reports to the General Meeting of Shareholders. It is the embodiment of the management accountability in the implementation of corporate governance principles. Performance of the Board of Directors is evaluated by the Board of Commissioners, both individually and collectively, by the elements of the performance appraisal of Directors. Assessment is performed at each year end. The results of performance evaluation are submitted in GMS.
Komposisi Anggota Direksi Mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam Board Manual, Perusahaan wajib memiliki anggota Direksi paling sedikit 3 (tiga) orang yang seorang diantaranya diangkat sebagai Direktur Utama. Komposisi Direksi Perusahaan terdiri dari anggota-anggota yang paling sedikit separuh dari jumlah anggota Direksi memiliki kompetensi di bidang Asuransi, Keuangan serta Manajemen sehingga memungkinkan dilakukannya proses pengambilan putusan yang efektif, efisien dan segera.
Members of the Board of Directors Referring to the conditions set forth in the Board Manual, the Company shall have at least three members of the Board of Directors, one of them is appointed as President Director. At least half of the number of members of the Board of Directors shall have competence in insurance, finance and management to enable effective, efficient and prompt decision-making processes,
Pengangkatan Direksi Perusahaan dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2011, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Nomor: KEP-199/MBU/2011 dengan susunan penugasan sebagai berikut
Directors of the Company are appointed on August 15, 2011, on the basis of the Decree of the Minister of State Owned Enterprises, acting as the General Meeting of Shareholders, No.: KEP-199/MBU/2011 with the following assignment arrangement:
Nama
Jabatan
SK Menteri BUMN
Periode
Antonius Chandra S. N
Direktur Utama
KEP-199/MBU/2011
Agustus 2011 s.d Agustus 2016
Didiet S. Pamungkas
Direktur Teknik dan Operasional
KEP-199/MBU/2011
Agustus 2011 s.d Agustus 2016
T. Widya Kuntarto
Direktur Keuangan, Inv & TI
KEP-199/MBU/2011
Agustus 2011 s.d Agustus 2016
Singgih Hardjanto
Direktur SDM dan Umum.
KEP-199/MBU/2011
Agustus 2011 s.d Agustus 2016
139
Perubahan Komposisi Direksi. Pada akhir bulan September tahun 2013 telah terjadi perubahan komposisi Direksi. Salah seorang anggota Direksi yaitu Didiet S. Pamungkas, tidak lagi menjadi anggota Direksi Perusahaan karena mendapat tugas baru sebagai Direktur Utama di PT Reindo sesuai Surat Keputusan Menteri BUMN nomor S-89/S.MBU.2/2013 tanggal 16 September 2013.
Changes in Members of the Board of Directors At the end of September of 2013 there was a change in the membership of the Board of Directors. One member of the Board of Directors, Mr. Didiet S. Pamungkas, is no longer member of the Board of Directors of the Company, as he gets a new assignment as Director of PT Reindo under the Decree of the Minister of SOEs number: S-89/S.MBU.2/2013 dated 16 September 2013.
Pada bulan November 2013, Sabdono diangkatnya sebagai anggota Direksi baru Perusahaan sesuai Surat Keputusan Menteri BUMN nomor SK-397/MBU/2013 tanggal 22 November 2013.
In November 2013, Mr. Sabdono was appointed as the Company’s new Board of Directors member under the Decree of the Minister of SOEs number: SK-397/MBU/2013 dated 22 November 2013
Berdasarkan perubahan tersebut, maka komposisi Direksi PT Askrindo (Persero) sesuai Surat Keputusan Direksi nomor 253/KEP/DIR/XII/2013 tanggal 16 Desember 2013 tentang Nomenklatur dan Struktur Organisasi PT Askrindo (Persero), menjadi sebagai berikut
Based on the changes, the members of the Board of Directors of PT Askrindo (Persero), based on the decree number: 253/KEP/ DIR/XII/2013 dated December 16, 2013 on Nomenclature and Organization Structure of PT Askrindo (Persero), are as follows:
Nama
Jabatan
SK Menteri BUMN
Periode
Antonius Chandra S. N
Direktur Utama
KEP-199/MBU/2011
Agustus 2011 s.d Agustus 2016
Sabdono
Direktur SDM dan Umum.
SK-397/MBU/2013
November 2013 s.d November 2018
T. Widya Kuntarto
Direktur Keuangan, Investasi dan TI
KEP-199/MBU/2011
Agustus 2011 s.d Agustus 2016
Singgih Hardjanto
Direktur Pemsaran & Pertanggungan.
KEP-199/MBU/2011
Agustus 2011 s.d Agustus 2016
1. Tugas dan Kewajiban Direksi Direksi bertugas secara kolektif menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS.
1. Duties and Responsibilities of Directors Collectively Directors have the responsibility to carry out all actions relating to the management of the Company for the benefit of the Company and in accordance with the purposes and objectives of the Company and to represent the Company both inside and outside legal courts about all things and all events with restrictions as stipulated in the legislation, Articles of Associations and / or resolution of the GMS.
Direksi dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya harus selalu: a. Melaksanakan tugasnya dengan itikad baik untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan, serta memastikan agar Perusahaan melaksanakan tanggung jawab sosialnya serta memperhatikan kepentingan dari berbagai Pemangku Kepentingan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. Tunduk pada ketentuan peraturan Perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar dan keputusan RUPS serta memastikan seluruh aktivitas Perusahaan telah sesuai
Directors in carrying out their duties and obligations must always: a. Perform their duties in good faith, in the interests of the Company, and in accordance with the purposes and objectives, and ensure that the Company exercises its social responsibilities and pays attention to the interests of the various Stakeholders in accordance with the legal and regulatory provisions.
140
b. Subject to the provisions of the applicable legislation, the Articles of Association and resolutions of the GMS, and ensure that all of the Company’s activities are in accordance
c. d. e. f. a. g. h. i.
j.
k.
l.
m.
n.
o. 1)
2)
dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar dan keputusan RUPS; Menerapkan Good Corporate Governance secara konsisten; Mematuhi tata urutan peraturan internal Perusahaan; Bertindak selaku pimpinan dalam pengurusan Perusahaan; Memelihara dan mengurus kekayaan Perusahaan; Bertanggung-jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuannya; Memperhatikan masukan-masukan yang diberikan oleh Dewan Komisaris; Melakukan segala tindakan dan perbuatan, baik mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan Perusahaan serta mengikat Perusahaan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perusahaan, dengan pembatasan tertentu; Wajib menyelenggarakan dan menyimpan Daftar Khusus yang memuat keterangan mengenai kepemilikan saham masing-masing Direktur dan anggota Dewan Komisaris beserta keluarganya dalam Perusahaan dan/atau pada perusahaan lain serta tanggal saham itu diperoleh; Bertanggung-jawab penuh secara pribadi atas kerugian Perusahaan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya; Memelihara dan menyimpan di tempat kedudukan Perusahaan Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan Perusahaan dan dokumen Perusahaan lainnya; Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris dan/ atau Pemegang Saham; Memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan atau yang diminta anggota Dewan Komisaris dan para Pemegang Saham; Anggota Direksi wajib mengungkapkan mengenai: Kepemilikan sahamnya yang mencapai 5% (lima per seratus) atau lebih pada Perusahaan dan/atau pada perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri; dan Hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota
c. d. e. f. g.
h. i.
j.
k.
l.
m.
n. o. 1)
2)
141
with the provisions of the applicable legislation, the Articles of Association and resolutions of the GMS Consistently implement Good Corporate Governance; Obey the order of the Company’s internal regulations; Act as the leader in the management of the Company; Maintain and manage the Company’s assets; Take full responsibility in performing their duties for the benefit of the Company. in achieving its purposes and objectives; Taking into account the inputs provided by the Board of Commissioners; Do all acts and deeds, both regarding the maintenance and ownership of the Company’s assets and bind the Company with other parties, with certain restrictions; Shall hold and maintain Special Register, which contains information regarding the share ownership of each director and member of the Board of Commissioners and their families in other companies and the date the stocks were acquired; ; Shall fully responsible personally for damages of the Company when the directors question are guilty or negligent in carrying out their duties; Keep and maintain at the Company’s premises Shareholder Register, Special Register, Minutes of GMS, Minutes of BoC Meetings, Minutes of BoD Meetings, Annual Reports and the Company’s financial documents and other types of documents of the Company; Provide regular reports in the manner and time in accordance with applicable regulations, as well as other reports whenever requested by the Board of Commissioners and / or the Shareholders; Provide explanations on all questions asked or requested by the Board of Commissioners and the Shareholders; Members of the Board of Directors must disclose: The ownership stake of 5% (five percent) or more of the Company and / or of other companies domiciled in and outside the country; and Their financial and family relationship with other members.
2. Hak dan Kewenangan Direksi
2. Rights and authorities of Directors
Hak Direksi a. Memperoleh cuti sesuai ketentuan yang berlaku; b. Menerima gaji berikut fasilitas dan tunjangan lainnya termasuk santunan purna jabatan yang jumlahnya ditetapkan oleh RUPS atau Dewan Komisaris berdasarkan pelimpahan wewenang dari RUPS; c. Apabila Perusahaan mencapai tingkat keuntungan, maka Direksi dapat menerima insentif sebagai imbalan atas prestasi kerjanya yang besamya ditetapkan oleh RUPS; d. Mendapatkan sarana dan fasilitas Perusahaan serta santunan purna jabatan sesuai dengan basil penetapan RUPS yang penyediaannya disesuaikan dengan kondisi keuangan Perusahaan, azas kepatutan dan kewajaran serta tidak bertentangan dengan peraturan Perundangundangan yang berlaku. Penjabaran tentang sarana dan fasilitas Perusahaan dituangkan lebih lanjut dalam Keputusan RUPS; e. Memperoleh salinan risalah Rapat Direksi, baik yang bersangkutan hadir maupun tidak hadir dalam Rapat Direksi tersebut.
Rights of Directors a. To take leave in accordance with applicable regulation; b. To receive salary together with facilities and other benefits including post service benefit the amount of which is determined by the General Meeting of Shareholders or by the Board of Commissioners on delegation of authority from GMS. c. When the Company earns profit, the Directors may receive incentives as reward for their performance, the amount of which is determined by GMS; d. To get facilities and post service benefit in accordance with the provision determine by GMS, comensurate with financial condition of the Company, and on the principles of decency and fairness, and does not conflict with the legal and regulatory provisions. Description of the Company’s facilities and amenities is outlined further in the resolution of GMS; e. To get copies of minutes of meeting of the Board of Directors, either the Director question is present in or not in the meeting.
Kewenangan Direksi a. Menetapkan kebijakan kepengurusan Perseroan; b. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi untuk mengambil keputusan atas nama Direksi atau mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan. c. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang atau beberapa orang pekerja Perseroan baik sendirisendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain, untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan. d. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasllan lain bagi pekerja Perseroan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan ketentuan penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja yang melampaui kewajiban yang ditetapkan peraturan perundang-undangan, harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari RUPS. e. Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perseroan berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; f. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perusahaan; g. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan
Authority of Directors a. To establish management policies of the Company; b. To arrange transfer of authority to another one or more members of the Board of Directors in taking decisions on behalf of the Board of Directors, or to represent the Company in and out of legal court. c. To delegate BoD authority to one or more employees of the Company, individually or jointly, or to other non-employee person to represent the Company in and out of legal court.
142
d. To set up the Company’s provisions on employment, including on remuneration, pension or retirement benefits, and other benefits for employees who work beyond their obligations, pursuant to the legal and regulatory provisions and subject to prior approval from the GMS,
e. To appoint and dismiss employees of the Company based on the Company’s employment regulations and legal and regulatory provisions. f. To appoint and dismiss a Corporate Secretary. g. To carry out all activities concerning maintenance and ownership of the Company’s assets, to bind the Company
Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/ atau pihak lain dengan Perseroan, serta mewakili perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS.
with other parties or other parties with the Company, as well as representing the Company in and out of legal court on any case and event, with the restrictions as set forth in legal and regulatory provisions, the Articles of Association and / or the resolution of the GMS.
Kewajiban Direksi a. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya; b. Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, dan perubahannya serta menyampaikannya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan RUPS; c. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan; d. Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, dan Risalah Rapat Direksi. e. Membuat Laporan Tahunan sebagai wujud pertanggungjawaban pengurusan Perseroan, serta dokumen keuangan perseroan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang tentang Dokumen Perusahaan. f. Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan menyerahkan kepada Akuntan Publik untuk diaudit. g. Menyampaikan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan kepada RUPS untuk disetujui dan disahkan serta laporan mengenai hak-hak Perseroan yang tidak tercatat dalam pembukuan antara lain sebagai akibat penghapusbukuan piutang. h. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan; i. Menyampaikan Neraca dan Laporan Laba Rugi yang telah disahkan oleh RUPS kepada Menteri yang membidangi Hukum dan HAM sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. j. Menyampaikan laporan perubahan susunan Pemegang Saham, Direksi dan Dewan Komisaris kepada Menteri yang membidangi Hukum dan HAM. k. Memelihara Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Dlreksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan perseroan sebagaimana dimaksud pada huruf b butir 4) dan 5) ayat ini, dan dokumen perseroan lainnya.
Responsibilities of Directors a. To ensure that the Company’s business operations and activities are in accordance with the purpose, objectives and line of business. b. To formulate Long Term Corporate Plan, Work Plan and Budget, and amendments thereto, and to submit them to the Board of Commissioners and the Shareholders for approval through GMS. c. To provide explanations to GMS on the Company’s LongTerm Plan and Work Plan and Budget d. To prepare Shareholder Register, Special Register, Minutes of GMS, and the Minutes of Meeting of the Board of Directors. e. To prepare Annual Report as a form of management accountability, as well as the Company’s financial documents as required by the Law on Company Documents. f. To prepare Financial Statements in compliance with Accounting Standards and to submit them to a Public Accountant for audit. g. To submit Annual Reports including the Financial Statement to GMS for approval and to submit off-balance sheet records of the Company’s assets, such as written-off receivables.
h. To provide explanations to GMS regarding the Annual Reports. i. To submit Balance Sheet and Income Statements which have been approved by GMS to the Minister in charge of Justice and Human Rights in conformity with legal and regulatory provisions. j. To submit report on change in the composition of shareholders, Board of Directors and Board of Commissioners to the Minister in charge of Justice and Human Rights. k. To maintain Shareholders Register, Special Register, Minutes of GMS, minutes of meetings of the Board of Commissioners and the Board of Directors, Annual Reports and the Company’s financial documents referred to in item 4, letter b) and 5) of this paragraph, as well as other documents of the Company.
143
l.
m.
n.
o. p.
q. r.
Menyimpan di tempat kedudukan perseroan Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, isalah RUPS, Rlsalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan perseroan serta dokumen perseroan lainnya sebagaimana dimaksud pada huruf b butir 11) ayat ini. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian intern, terutama fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan, dan pengawasan; Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris dan/ atau Pemegang Saham; Menyiapkan susunan organisasi Perseroan lengkap dengan perincian dan tugasnya; Memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan atau yang diminta anggota Dewan Komisaris dan para Pemegang Saham; Menyusun dan menetapkan blue print organisasi Perseroan; Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar ini dan yang ditetapkan oleh RUPS berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Kewenangan Direksi yang harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris a. Mengagunkan aktiva tetap untuk penarikan kredit jangka pendek. b. Mengadakan kerjasama dengan badan usaha atau pihak lain berupa kerja sama lisensi, kontrak manajemen, menyewakan aset, Kerja Sarna Operasi {KSO), Bangun Guna Serah (Build Operate Transfer/BOT), Bangun Milik Serah (Build Own Transfer/BOwT), Bangun Serah Guna (Build Transfer Operate/BTO) dan kerja sama lainnya dengan nilai atau jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh RUPS. c. Menerima atau memberikan pinjaman jangka menengah/ panjang, kecuali pinjaman (utang atau piutang) yang timbul karena transaksi bisnis, dan pinjaman yang diberikan kepada anak perusahaan Perseroan dengan ketentuan pinjaman kepada anak perusahaan Perseroan dilaporkan kepada Dewan Komisaris; d. Menghapuskan dari pembukuan plutang macet dan persediaan barang mati. e. Melepaskan aktiva tetap bergerak dengan umur ekonomis yang iazim berlaku dalam industri pada umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun.
144
l.
To keep at the Company’s premises: Shareholders Register, Special Register, minutes of GMS, Minutes of Meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors, Annual Reports and the Company’s financial and other documents referred to in item 11 letter b) of this paragraph.
m. To formulate accounting system in accordance with Accounting Standards and based on the principles of internal control, especially with nregard to the authorization, safekeeping, recording and supervising functions. n. To provide regular reports in the manner and time in accordance with applicable regulations, as well as other reports whenever requested by the Board of Commissioners and / or the Shareholders o. To provide organizational structure of the Company complete with the job descriptions; p. To provide explanations to all questions asked or requested by the Board of Commissioners and the Shareholders; q. To develop and establish organizational blue print of the Company r. To perform other obligations in accordance with the provisions stipulated in the Articles of Association and set by the GMS based on legal and regulatory provisions
The Authorities of BoD Subject to Prior Written Approval of BOC a. To put up fixed assets as collateral to short term borrowings. b. To enter into a agreement with any business entity or any other party in form of licensing agreement, management contract, assets lease, co-operation agreement, build-owntransfer agreement, build-operate-transfer agreement, and other agreements of such value and period as determined by the GMS. c. To get or give medium / long term loans, unless they are arising from business transactions and loans provided to subsidiaries of the Company subject to reporting to the Board of Commissioner.
d. To write off bad debts and obsolete inventories. e. To dispose of fixed assets of economic useful life, as a general practice in the industry, of 5 years or more.
f. Menetapkan struktur organisasi 1(satu) tingkat di bawah Direksi.
f. To establish organizational structure of one level below the Board of Directors
Kewenangan yang hanya dapat dilakukan oleh Direksi setelah mendapat tanggapan tertulis dari Dewan Komisaris dan persetujuan dari RUPS a. Mengagunkan aktiva tetap untuk penarikan kredit jangka menengah/panjang. b. Melakukan penyertaan modal pada perseroan lain. c. Mendirikan anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan. d. Melepaskan penyertaan modal pada anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan. e. Melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, dan pembubaran anak perusahaan dan/ atau perusahaan patungan. f. Mengikat Perseroan sebagai penjamin (borg atau avallst), kecuali pemberian penjaminan yang merupakan pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan. g. Mengadakan kerja sama dengan badan usaha atau pihak lain berupa kerja sama lisensi, kontrak manajemen, menyewakan aset, Kerja Sarna Operasi (KSO), Bangun Guna Serah (Build Operate Transfer/BOT), Bangun Milik Serah (Build Own Transfer/BOwT), Bangun Serah Guna (Build Transfer Operate/BTO) dan kerja sama lainnya dengan nilai atau jangka waktu melebihi penetapan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 8 huruf b Pasal ini. h. Tidak menagih lagi piutang macet yang telah dihapus bukukan. i. Melepaskan dan menghapuskan aktiva tetap Perseroan dengan umur ekonomls yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya lebih dari 5 (lima) tahun. j. Menetapkan blue print organisasi Perseroan; k. Menetapkan dan merubah logo Perseroan; l. Melakukan tindakan-tindakan lain dan tindakan yang belum ditetapkan dalam Rencana Kerja Dan Anggaran Perusahaan. m. Membentuk yayasan, organisasi dan/atau perkumpulan balk yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan yang dapat berdampak bagi Perseroan. n. Pembebanan biaya Perseroan yang bersifat tetap dan rutin untuk yayasan, organisasi dan/atau perkumpulan baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan. o. Pengusulan wakil Perseroan untuk menjadi calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada perusahaan patungan dan/atau anak perusahaan yang memberikan kontribusi signifikan kepada Perseroan dan/atau bernilai strategis yang ditetapkan RUPS.
Authority which can only be exercised by the Board of Directors after receiving a written response from the Board of Commissioners and approval of GMS a. To put up fixed assets as collateral to medium or long term borrowings. b. To make equity investment in other companies c. To establish subsidiaries and or joint ventures d. To withdraw equity investments in subsidiaries and or joint ventures. e. To merge, consolidate, acquire, separate, and dissolute subsidiaries and or joint ventures f. To bind the Company as guarantor, except for a guarantee which is the implementation of one of the Company’s business activities. g. To enter nto cooperation agreement with other entities or other parties in the form of licensing agreement, management contract, assets lease, co-operation agreement, build-owntransfer agreement, build-operate-transfer agreement, and other agreements of such value and period as determined by the GMS in reference to paragraph 8, paragraph b of this article. h. Tidak menagih lagi piutang macet yang telah dihapus bukukan. No longer collect bad debts that have been written off. i. To dispose of fixed assets of economic useful life, as a general practice in the industry, of 5 years or more. j. To set up a blueprint for the organization of the Company. k. To set up and change the logo of the Company; l. To perform other actions and measures that have not been defined in the Work Plan and Budget of the Company m. To establish foundations, organizations and / or associations eitherrelated directly or indirectly to the Company that may affect the Company; n. To charge the Company’s with fixed and routine costs of foundations, organizations and / or associations related either directly or indirectly to the Company. o. To propose a representative of the Company to be a candidate for the Board of Directors and Board of Commissioners of joint venture and / or its subsidiaries, which contributed significantly to the Company and / or of strategic value as specified by GMS.
145
Setiap tahun Direksi menandatangani kontrak Manajemen/ Key Performance Indicator dengan Pemegang Saham yang menyebutkan sasaran-sasaran yang harus dicapai selama setahun. Untuk tahun 2013 realisasi sasaran strategis/program kerja Direksi telah memperoleh skor 93,59%, sebagaimana tabel dibawah ini KRITERIA/PERSPEKTIF
Each year the Board of Directors signed a Management / Key Performance Indicators contract with Shareholders which specifies the goals that must be achieved during the year. For the year 2013 the actual achievements of the strategic objectives / work programs of Directors were scored 93.59% as seen in the table below. SAT
BOBOT
TARGET
REALISASI
I. PENDORONG KINERJA
1. KEPEMIMPINAN
12
1. Penerapan Manajemen Risiko
2. Penerapan GCG 3. Pemenuhan Portal BUMN
12
%
4
100
4
Skor
4
85
4
4
100
%
2. PERENCANAAN STRATEGIS
16
4 12
1. MIS dan EIS
%
4
100
2
2.Penyempurnaan SOP
%
4
100
4
3. Peningkatan Pelayanan
%
4
10
2
4. Belanja Modal (Capex)
%
4
75
3. FOKUS PADA PELANGGAN & PASAR
11
4 11
1. Pendapatan Premi/IJP
%
4
25
4
2. Kerjasama Bisnis
%
3
20
3
Unit
4
5
4
3. Perluasan Jejaring Kerja II. KINERJA DASAR 4. PERBAIKAN KINERJA PEGAWAI
17
1.Pengembangan Pegawai
2. Sistem Penilaian Kinerja Pegawai 3. Produktivitas Pegawai 4. Efisiensi
16
%
4
5
3
%
4
100
4
Jt.Rp
4
450
4
%
5
35
5
5. PROSES PRODUKSI/ PELAYANAN
16
14
1. Penyelesaian Klaim
%
4
85
4
2. Penutupan Pertanggungan
%
4
90
4
3. Klaim Ratio
%
4
50
4
4. Underwriting Yield
%
4
40
2
6. CAPAIAN KINERJA PERUSAHAAN 6.1. KEUANGAN:
20
1.Profitabilitas
20
Mly.Rp
5
350
5
2. Risk Based Capital (RBC)
%
5
1083
5
3.Return On Equity (ROE)
%
5
6,5
5
4. Yield On Investment
%
5
4,9
5
6.2. NON KEUANGAN
8
1. Pengembangan Produk Baru
6
%
4
100
2
%
2
91
2
2
71
2. PKBL - Efektifitas Penyaluran
- Kolektibilitas Pinjaman
%
100
JUMLAH
146
2 93,59
Masa Jabatan Direksi. Masa jabatan Direksi Perusahaan sesuai Anggaran Dasar Perusahaan adalah 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan. Dalam hal masa jabatan anggota Direksi berakhir dan RUPS belum dapat menetapkan penggantinya, maka tugas-tugas anggota Direksi yang lowong tersebut dilaksanakan sesuai dengan ketentuan pengisian jabatan anggota Direksi yang lowong. Namun demikian RUPS dapat memberhentikan para anggota Direksi sewaktu-waktu dengan menyebutkan alasannya, demi kepentingan dan tujuan Perseroan.
Term of Office of Directors The term of office of Directors as specified in the Company’s Articles of Association is five years and they may be reappointed for another one term. In terms of tenure of members of the Board of Directors expires and GMS can not assign a successor, the duties of the vacant Board members is conducted in accordance with the provisions of the Board of Directors on filling in vacant positions. However, GMS can dismiss the members of the Board of Directors at any time by stating the reasons, in the interests and objectives of the Company.
Masa jabatan anggota Direksi berakhir apabila: 1. Meninggal dunia. 2. Masa jabatannya berakhir. 3. Tidak lagi memenuhi persyaratan Perundang-undangan yang berlaku. 4. Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS. 5. Mengundurkan diri.
The term of office ends when: 1) He or she passed away. 2) His or her term of office expires. 3) He or she no longer meets the requirements of the applicable legislation. 4) Dismissed by resolution of the GMS. 5) Resigned
Independensi (Kemandirian) Direksi Direksi Perusahaan wajib menjaga independensinya sehingga dapat melaksanakan tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya secara optimal. Dalam menjalankan tugastugasnya, Direksi tidak boleh terpengaruh tekanan dari pihak manapun dan wajib bertindak seoptimal mungkin demi kepentingan Perusahaan. Untuk menjaga independensi Perusahaan menetapkan ketentuan mengenai independensi Direksi sebagai berikut:
Independence of Board of Directors The members of the Company’s Board of Directors are required to maintain their independence so that they can carry out their duties entrusted to them optimally. In carrying out their duties, the members of the Board of Directors shall not be subject to pressure from any party and shall act as optimal as possible in the interests of the Company. To maintain the independence, the Company establishes the following provisions regarding the independence of the members of the Board of Directors: 1. Other than the members of the Board of Directors, any other party is not allowed to intervene in the conduct or management of the Company. 2. The members of BoD should be able to take decisions objectively, without conflict of interest and free of any pressure from any party. 3. The members of BoD are prohibited from conducting activities that could interfere with their independence in managing the Company. 4. The members of BoD shall sign an Integrity Pact as their commitment that in carrying out the activities of the Company they shall avoid any conflict of interest.
1. Selain Direksi, pihak lain manapun tidak diperkenankan melakukan atau campur tangan dalam kepengurusan Perusahaan. 2. Direksi harus dapat mengambil keputusan secara obyektif, tanpa benturan kepentingan dan bebas dari segala tekanan dari pihak manapun. 3. Direktur dilarang melakukan aktivitas yang dapat mengganggu independensinya dalam mengurus Perusahaan. 4. Menandatangani Pakta Integritas sebagai bentuk komitmen Direksi dalam melaksanakan kegiatan Perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
147
Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Anggota Direksi Anggota Direksi beserta keluarganya tidak memiliki saham pada korporasi yang terafiliasi dengan PT Askrindo. Seluruh anggota Direksi tidak memiliki hubungan keluarga dengan Direksi lainnya atau dengan anggota Dewan Komisaris serta tidak memiliki hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun garis kesamping atau hubungan semenda. Dengan demikian, Direksi dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara independen, mandiri serta tidak memiliki benturan kepentingan antara kepentingan pribadi, keluarga dan saudara, jabatan lain atau golongan dengan kepentingan Perusahaan. Pada tanggal 7 Maret 2013, secara sendiri-sendiri anggota Direksi menandatangani Pakta Integritas Penerapan dan pernyataan tidak memiliki saham pada perusahaan lain.
Financial Relationship and Family Relationship of Members of BOD Members of the Board of Directors and their families do not own shares in the corporation affiliated with PT Askrindo. Any member of the Board of Directors does not have any family relationship with the other member nor with the members of the Board of Commissioners. They do not have any kinship to the third degree either vertically or horizontally or relationship by marriage. Accordingly, the members of the Board of Directors may execute their duties and responsibilities independently, and have no personal, families, and relatives conflict of interest, with the interests of the Company. On March 7, 2013, all members of the Board of Directors, individually, signed the Integrity Pact and the statement thta they does not have shares in other companies.
Rapat Direksi Rapat Direksi wajib diselenggarakan secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam satu minggu. Sepanjang tahun 2013, Direksi telah menyelenggarakan Rapat sebanyak 68 (enam puluh delapan) kali. Adapun tabel kehadiran masingmasing anggota Dewan Komisaris dalam rapat disajikan dalam daftar Rapat Kehadiran Direksi sebagai berikut
BOD Meetings Meeting of the Board of Directors shall be held on a regular bais, at least once in a week. Throughout the year 2013, the Board of Directors has held 68 (sixty eight) meetings. The table below shows attendance of each member of the Board of Commissioners at the meetings of the Board of Directors.
Nama
Jabatan
Kehadiran
%
Antonius Chandra SN
Direktur Utama
64
94,12
T. Widya Kuntarto
Direktur
64
94,12
Singgih Hardjanto
Direktur
68
100
Didiet S. Pamungkas
Direktur
46
67,64
Sabdono
Direktur
7
10,29
Board of Directors Meeting Agenda
Agenda Rapat Direksi Bulan
Agenda Rapat
02 Januari 2013
-
Persiapan Pendirian Penjaminan Syariah ke Bapepam LK. Pengadaan Tenaga Midle Manager ke atas dengan modul terbuka. Revisi Struktur Organisasi Direktorat Direktur Utama.
8 Januari 2013
-
Rencana Rapat Kerja RTL 2013 Bisnis Launching Askrindo – Syariah Pinjaman Bank Bukopin untuk Pegawai Leader Askrindo – Jamkrindo
9 Januari 2013
-
Anak Perusahaan Askrindo (Penjaminan Syariah) Penyempurnaan SOP Penyusunan RJPP
15 Januari 2013
-
Perekrutan Pengurus Askrindo Syariah Rapat Kerja Penyerahan RTL Tahun 2013 Penyusunan RJPP 15 Tahun
25 Januari 2013
-
Perekrutan dan rotasi Pegawai Askrindo Pemberian insentif (extra) KUR Temuan dan output KUR
148
Bulan
Agenda Rapat
07 Februari 2013
- Rotasi Pegawai - Penunjukan Dir. Keuangan, Investasi & TI Askrindo sebagai Komisaris Utama PT. Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah - Rencana acara Grand Launching Askrindo Syariah - Pegawai yang mengikuti seminar ke Luar Negeri - Agenda mengenai progress Laporan Tahunan
12 Februari 2013
-
Pembahasan terkait dengan bidang Hukum & Pemulihan Asset Perekrutan Pegawai Askrindo dan Pengurus Askrindo Syariah
19 Februari 2013
-
Usulan mutasi/promosi pegawai pada fungsi keuangan & akuntasi di Kantor Pusat dan Kantor Cabang Hasil Review BPK RI atas hasil audit KAP SMR Perhitungan KPI, Bonus, dan Insentif untuk kantor pusat dan kantor cabang
25 Februari 2013
RUPSLB PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah tentang pemberhentian dan pengangkatan Dekom dan Direksi PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah
26 Februari 2013
-
Pemberian bonus dan insentif karyawan Pembahasan mengenai Askrindo Syariah Pembahasan mengenai permaslahan NASRE Lain-lain
5 Maret 2013
-
Pengisian posisi Komisaris URT dan Sekdekom Asuransi Syariah Pengisian SDM di Kantor Pusat dan Kantor Cabang Acara Rapat Tekhnis RUPS tahunan Askrindo 2012 Lain-lain
7 Maret 2013
-
Presentasi mengenai Acara HUT ke-42 PT. Askrindo Presentasi mengenai subrogasi (Target Pencapaian Recoveries Tahun 2013)
13 Maret 2013
-
Laporan keuangan s/d bulan February 2013 SK Direksi mengenai KaBag Compliance Lain-lain
14 Maret 2013
- Pembahasan mengenai pendirian Usaha Asuransi Kerugian/General Insurance dengan model mendirikan Unit usaha atau akuisisi
19 Maret 2013
-
Sosialisasi Key Performance Indikator (KPI) Usulan mengenai struktur organisasi untuk fungsi marketing Lain-lain
26 Maret 2013
-
Peningkatan Yogyakarta menjadi Kantor Cabang kelas 3 Pembahasan mengenai SDM Penyusunan blue print SDM & TI untuk RJPP Lain-lain
02 April 2013
-
Pengisian posisi Korwil, Sekper & Kadiv. TI Agenda Raker Triwulan I Tahun 2013 Pembukaan KUP Tasikmalaya, Sukabumi dan Kisaran Lain-lain
09 April 2013
-
Kinerja Maret 2013 Pembahasan mengenai PKS Askrindo BRI Syariah Penghentian program kemitraan dalam PKBL Lain-lain
11 April 2013
Rapat Kerja Evaluasi Kinerja Triwulan I/2013
16 April 2013
-
Peningkatan status KUP Yogyakarta Pembahasan mengenai rencana COP Follow up mengenai Outstanding Klaim KUR di Kantor Cabang Lain-lain
23 April 2013
-
Pembahasan tindak lanjut hasil audit BPK, KAP + SPI Sosialisasi whistle blower system kepada kantor cabang Perkembangan pengisian pejabat korwil, sekper, dan kadiv. TI Masalah pembagian wilayah korwil Lain-lain
149
Bulan
Agenda Rapat
30 April 2013
-
Pembahasan tindak lanjut hasil audit SPI Pengadaan Chiller AC gedung kantor pusat Perkembangan posisi korwil dan sekper Perkembangan program COP Lain-lain
03 Mei 2013 “Coffee Morning”
-
Hasil Raker Evaluasi kinerja Triwulan I/2013 Lain-lain
07 Mei 2013
-
Perkembangan CAR Ownership Program (COP) Nilai prestasi kerja (NPK) Struktur Organisasi Lain-lain
14 Mei 2013
-
Perkembangan proses seleksi Kadiv TI Perkembangan COP Perkembangan seleksi Kons. TI – Blueprint TI Dll
23 Mei 2013
-
Perkembangan RKAP beanja Modal Terkait penghargaan yang diterima oleh PT. Aksirndo Pergeseran dana PMN Askrindo Konvensional ke Askrindo Syariah Lain-lain
28 Mei 2013
-
Pembentukan Tim kerja Aktuaria Outstanding klaim dari kantor cabang Rencana pembukaan KC Yogyakarta dan KC Semarang Lain-lain
04 Juni 2013
-
Perkembangan pengisian jabatan DDH + DAMD Fasilitas bagi Pelaksana Tugas (Plt) Peresmian KC Semarang Lain-lain
11 Juni 2013
-
Pemaparan asuransi kerugian umum (GI) Perkembangan PDP Kasus KC Manado dan Makassar Evaluasi kinerja bulan Mei 2013 Rencana Tindak Lanjut Assesment TI Lain-lain
18 Juni 2013
-
Perkembangan Tim PDP Mutasi pegawai Pengisian Kepala Seksi di KC Semarang Lain-lain
25 Juni 2013
-
Asuransi Kesehatan Perkembangan Nilai Prestasi kerja (NPK) Rencana belanja barang dan modal Lain-lain
02 Juli 2013
-
Kick Off Meeting Penyusunan Blue Print TI Asuransi Kesehatan Tindak Lanjut Mutasi Pegawai Persiapan Raker Semester I/2013 Lain – lain
04 Juli 2013
-
Rapat Kerja Evaluasi Kinerja Semester I/2013
09 Juli 2013
-
Perkembangan kasus PDP Rekrutment SDM Asuransi K.4 Time table rencana barang modal Lain-lain
16 Juli 2013
-
PDP KC Manado & Makassar Aktuaria Personalia Lain – lain
23 Juli 2013
-
Kinerja KUR Kerangka Dasar Blue Print TI Personalia Lain – lain
150
Bulan
Agenda Rapat
30 Juli 2013
-
Pengadaan Gedung Kantor Laporan Sementara Hasil Penanganan KC Makassar Himbauan ke KC terkait dengan Libur Panjang Lain – lain
13 Agustus 2013
-
Presentasi Blue Print SDM Perkembangan Pendapatan Recovery & Penarikan investasi bermasalah Publikasi Pefindo Status Kantor Cabang & pemenuhan KUP Lain – lain
20 Agustus 2013
-
Maintanance Sarana Gedung Kantor Kemayoran Rencana Rapat Kerja Recovery/Subrogasi Rekuitment Pegawai Baru Lain-lain
27 Agustus 2013
-
Mutasi & Promosi Pegawai Perkembangan Permaslahan di KUP Ternate Lain-lain
3 September2013
-
Progess Rekrutment & ijin Asuransi Kerugian Umum Perubahan Usulan Mutasi & Promosi Pegawai Persiapan Rapat Kerja RKAP 2014 Lain-lain
11 September 2013
-
Tindak lanjut dari rekor Subrogasi Pemulihan Asset Askrindo Pembelian Gedung Kantor Cabang Lampung Lain-lain
17 September 2013
-
Komite Level Direksi untuk penutupan pertanggungan Pembahasan mengenai SDM Lain-lain
24 September 2013
-
Perkembangan proses perijinan KC Yogyakarta Perkembangan Lisensi Asuransi Kerugian Umum Laporan kriteria penilaian kinerja unggul (KPKU) Lain-lain
26 September 2013
Perkuatan control internal di Reasuransi Nasional (NASRE)
01 Oktober 2013
-
Koordinasi bidang sekretaris perusahaan Presentasi PT. Usayasa Nusa Wisata (PT. UNW)
-
Pembahasan mengenai SDM Lain-lain Focus Group Discussion PT URT Askrindo & YDKKA (Dibatalkan dibuat oleh URT)
16 Oktober 2013
-
Perkembangan blanja Model Ceremonial peresmian KC Jogja Hasil Audit SPI di KC Medan Lain-lain
22 Oktober 2013
-
Rencana peresmian KC Jogja Perkembangan Implementasi TI Perkembangan Aktuaris Lain-lain
29 Oktober 2013
-
Perijinan Unit Usaha AU Gathering KC Jogja Lain-lain
06 November 2013
-
Mutasi pegawai perijinan Asuransi Kerugian Umum perkembangan Assesment Aktuaris Ekstern dan Intern Lain-lain
12 November 2013
-
Business Plan PT Nasre, terkai SAA-SKT Perkembangan pembelian tanah di Lampung Lain-lain
18 November 2013
-
Laporan konferensi ACSIC di Korea Terkait KC Medan Program BPJS Lain-lain
08 Oktober 2013
151
Bulan 20 November 2013 “Coffee Morning” 22 November 2013
Agenda Rapat Rencana Perubahan Struktur Organisasi Perusahaan Perubahan Nomenklatur Direksi -
Terkait Paguyuban Agen Penunjukkan PIC Askrindo & Nasre Lain - lainnya
03 Desember 2013
-
Laporan Pertemuan Tahunan AAUI Terkait Mutasi KC Medan Lain – lain
10 Desember 2013
-
Terkait dengan Kearsipan A3IK Lain – lain
17 Desember 2013
-
Building Audit Terkait Co- Guarantee Chiller AC Lain – lain
24 Desember 2013
-
Reformat Struktur Divisi HuPAS Perkembangan Blue Print SDM Lain – lain
31 Desember 2013
-
Terkait Perijinan PT Usayasa Utama Lain – lain
26 November 2013
Pelatihan Direksi Selama tahun 2013, Direksi telah menghadiri dan berpartisipasi dalam berbagai pelatihan, workshop dan seminar dalam rangka meningkatkan kompetensi dan pengetahuan mengenai beberapa bidang diantaranya Jenis Pelatihan Workshop Key Performance Indicator for business excellence
Trainings for Directors During the year 2013, the Directors have attended and participated in various trainings, workshops and seminars in order to improve their competence and knowledge in several fields including:
Tanggal
Jml. Peserta
22 Februari 2013
1
Workshop pencegahan “Hyper Corporate Crime Terhadap Kinerja”
3 Maret 2013
2
Workshop Building Sustainable Performance
31 Mei 2013
2
Pelatihan Evaluator KPKU BUMN
21-23 Agustus 2013
1
Indonesia Redevouzes
23-26 Oktober 2013
1
152
Directors Remuneration The remuneration of the Directors each year is determined by the GMS. The Company does not currently have the Nomination & Remuneration Committee, the Board of Commissioners, however, review the remuneration and on the basis of review, the Board proposes to the Shareholders. The following is the diagram of remuneration procedure of Board of Commissioners and Board of Directors
Remunerasi Direksi Penetapan besarnya remunerasi anggota Direksi setiap tahunnya, ditentukan melalui RUPS. Perusahaan saat ini belum memiliki Komite Nominasi & Remunerasi, namun Dewan Komisaris tetap melakukan kajian remunerasi dan dengan dasar kajian remunerasi tersebut, Dewan Komisaris mengusulkan kepada Pemegang Saham. Berikut skema prosedur penetapan remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris ●
●
●
●
Renumerasi Dekom & Direksi
RUPS
Mengkaji kelayakan/ dasar penentuan remunerasi, mengacu pada PerMen BUMN No. PER-07/ MBU/2010 dan hasil survey Mengusulkan dasar dan besaran remunerasi berdasarkan hasil kajian kepada RUPS
●
Assess the feasibility / basis for determining remuneration, refer to the PerMen of SOE No. : PER-07/ MBU/2010 and survey results Propose basic and number remuneration based on the results of the study to the RUPS
●
●
●
Mempelajari hasil kajian renumerasi yang disampaikan oleh Dewan Komisaris Menetapkan remunerasi anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Pemberlakuan remunerasi untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris Apply remuneration to the Board of Directors and Board of Commissioners
Learn of results remuneration study presented by the Board Of Commisioners Assign the remuneration of the Directors and the Board of Commissioners
Pemberian remunerasi Direksi mengacu kepada keputusan dari Pemegang Saham sebagaimana ditetapan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan memperhatikan hasil kajian. Adapun kajian dalam penetapan remunerasi mempertimbangkan aspek
The remuneration for Directors is in reference to the decision of the Shareholders at their General Meeting (GSM) by taking into account the results of the study. The study in considering aspects of remuneration includes:
1. Kinerja keuangan dan pencapaian kinerja /Key Performance Indicator (KPI) Perusahaan. 2. Prestasi kerja individu. 3. Kewajaran dengan perusahaan lainnya. 4. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Perusahaan.
1. The financial performance and the achievement of performance / Key Performance Indicator (KPI) of the Company. 2. Individual work performance. 3. Fairness in comparison with other companies. 4. Consideration of long-term goals and strategies of the Company.
Penetapan gaji/honorarium berikut tunjangan dan atau fasilitas untuk Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2013 yang diusulkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris kepada Pemegang Saham, melalui pembahasan RUPS untuk mendapatkan persetujuan.
The amount of salaries / honorarium including allowances and facilities for the members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners for the year 2013 was proposed by the Board of Directors and Board of Commissioners to the Shareholders, through a discussion of the GMS for approval.
153
RUPS pada tanggal 26 April 2013, memutuskan penatapan gaji/honor Direksi dan Dewan Komisaris sebagai berikut
The GMS, on 26 April 2013, specified the followings:
a. Gaji Direksi dan honorarium Dewan Komisaris untuk tahun 2013 akan ditetapkan secara tersendiri. b. Tunjangan dan/atau fasilitas bagi Direksi dan Dewan Komisaris berpedoman pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010.
a. Salaries and emoluments of members of BoD and members of the BoC for the year 2013 will be determined separately b. Allowances and / or facilities for the members of the Board of Directors and the Board of Commissioners are based on the Regulation of the Minister of State Owned Enterprises Number: PER-07/MBU/2010 dated December 27, 2010
Struktur Remunerasi 4. Penghasilan Dewan Komisaris terbagi menjadi 3 (tiga) komponen, yaitu Honorarium, Tunjangan dan Fasilitas dengan ketentuan sebagai berikut:
Remuneration Structure 4. Income of the members of the Board of Commissioners is divided into three (3) components: honoraria, allowances and facilities on the following conditions:
a. Gaji/ Honorarium per bulan Komposisi besaran faktor jabatan per bulannya gaji/ honorarium Direksi dan Dewan Komisaris ditetapkan dengan komposis sebagai berikut a. Faktor Jabatan Direktur Utama : 100% b. Faktor Jabatan anggota Direksi : 90% dari Direktur Utama c. Faktor Jabatan Komisaris Utama : 40% dari Direktur Utama d. Faktor Jabatan Anggota Komisaris : 36% dari Direktur Utama
a. Monthly Salary / Honorarium The amount of monthly salary / honorarium is determined on the basis of the following factors:
b. Tunjangan vi. Tunjangan Hari Raya Keagamaan, maksimal 2 (dua) kali Gaji/Honorarium dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan. vii. Tunjangan Komunikasi per bulan untuk Direksi sebesar pemakaian (at cost), sedangkan untuk Dewan Komisaris adalah sebesar 5% dari Gaji/Honorarium per bulan, yang ditetapkan oleh RUPS/ Menteri. viii. Asuransi Santunan Purna Jabatan diberikan saat menjabat, dengan premi per tahun maksimum 25% kali Gaji/ Honorarium setahun, yang dianggarkan dalam RKAP dan ditetapkan oleh RUPS, pembayaran premi dimaksud termasuk premi untuk asuransi kecelakaan dan kematian. ix. Tunjangan cuti - Cuti Tahunan, diberikan setiap tahun maksimal 1 (satu) kali gaji/honorarium. x. Tunjangan pakaian, sesuai yang dianggarkan dalam RKAP. xi. Tunjangan Transportasi, diberikan setiap bulan paling banyak 20% (dua puluh per seratus) dari Gaji/Honorarium, apabila tidak diberikan fasilitas kendaraan dinas.
b. Allowance: i. Religious holiday allowance, a maximum of twice the salary and honorarium taking into account the financial condition of the Company. ii. Monthly Communications allowance for the members of the Board of Directors is at cost, while for the members of the Board of Commissioners is 5% of monthly salary / honorarium, subject to determination by the GSM / the Minister of SOEs. iii. Post service insurance premium is given when the person is still in office, with a maximum of 25% of annual salary / honorarium, which is budgeted in the RKAP and determined by the GMS, included the payment of the premium is the premium for accident and life insurance. iv. Leave benefit Annual leave benefit is given each year at a maximum of one time of the salary / honorarium v. Clothing allowance, equal to the amount budgeted in RKAP. vi. Transport allowance, given every month at the maximum of 20% of salary / honorarium, when no official vehicle is provided.
154
a. Position factor of the President Director : 100% b. Position factor of Director : 90% of the President Director c. Position factor of the President Commissioner : 40% of the President Director d. Position factor of the Commissioner : 36% of the President Director
c. Fasilitas lain; v. Diberikan sesuai dengan kondisi dan kemampuan keuangan Perusahaan dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. vi. Fasilitas Kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku di Perusahaan. vii. Fasilitas uang pangkal dan iuran tahunan perkumpulan Profesi dan paling banyak 2 (dua) perkumpulan. viii. Fasilitas bantuan hukum dalam hal terjadi tindakan/ perbuatan untuk dan atas nama jabatan yang berkaitan dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perusahaan.
c. Other Facilities i. Given in accordance with the Company’s financial condition and not contrary to the prevailing legal and regulatory provisions. ii. Health facilities are given in accordance with the regulation of the Company. iii. Facility for entrance fees and annual dues of professional association is provided for a maximum membership in two associations. iv. Facility for legal aid is provided for actions / deeds on behalf of the office positions, and related to the purposes, objectives and activities of the Company.
d. Tantiem/ Insentif Kinerja, jumlahnya ditetapkan berdasarkan Keputusan RUPS yang disesuaikan dengan pencapaian KPI dan Tingkat Kesehatan Perusahaan.
d. Bonus / Performance Incentives, the amount of which is determined by the resolution of GMS commensurate with the achievement of KPIs and soundness of the Company.
e. Faktor Pajak atas Gaji/Honorarium, Tunjangan, dan Fasilitas Dewan Komisaris ditanggung dan menjadi beban Perusahaan.
e. Taxes on salaries / honoraria, allowances and facilities of the members of BoD are on the expense of the Company
f. Faktor Pajak atas tantiem Dewan Komisaris ditanggung dan menjadi beban masing-masing Dewan Komisaris.
f. Taxes on salaries / honoraria, allowances and facilities of the members of BoC are on their own expenses
5. Di luar hal-hal yang diatur dalam ketetapan ini, Dewan Komisaris tidak diperkenankan untuk membebankan biaya kepada Perusahaan untuk kepentingan pribadi.
5. The members of the Board of Commissioners are not allowed to charge any expense to the Company beyond those set out in this provision.
Rumus Perhitungan Penghasilan Direksi 1. Penghasilan Direktur Utama per bulan 100% 2. Penghasilan Direksi setinggi-tingginya 90% dari Penghasilan Direktur Utama.
Calculation Formula of Directors Income 1. Monthly income of the President Director is set at 100% 2. Monthly income of other members of the Board of Director is Earnings BOD maximum 90% of the income of the President Director Total Salary and other facilities for the Board of Directors in 2013:
Jumlah Gaji dan Fasilitas Lain bagi Direksi tahun 2013 No
Komponen/Component
Jumlah/Total
1
Gaji/Salary
2
Tunjangan Perumahan/Housing Allowance
3.336.000.000
3
Tunjangan Transportasi/Transportaion Allowance
4
Tunjangan Pakaian/Clothing Allowance
242.350.000
5
Tunjangan Utilitas/Utility Expense Allowance
218.124.000
6
Tunjangan Komunikasi/Communication Allowance
945.000.000 0
66.000.000
7
Tunjangan Cuti Tahunan/Annual Leave Allowance
296.000.000
8
Tunjangan Hari Raya/Religious Holiday Allowance
604.000.000
9
Bantuan Pendidikan
10
Tantiem 2012/Performance Incentive
3.862.212.945
Total Remunerasi / Total Remuneration
9.866.286.945
296.000.000
155
4. SEKRETARIS PERUSAHAAN
4. CORPORATE SECRETARY
Sekretaris Perusahaan berfungsi adalah sebagai penghubung (liaison officer) atau contact person antara Perusahaan dengan masyarakat. Melalui fungsi yang diembannya, sekretaris perusahaan bertugas memberikan pelayanan atas setiap informasi yang dibutuhkan stakeholders serta kepada pihakpihak di luar Perusahaan dan atau dalam Perusahaan berkaitan dengan kondisi Perusahaan. Penyelenggaraan fungsi tersebut diserahkan kepada pejabat setingkat Kepala Divisi yang pengangkatan dan pemberhentiannya dilakukan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris.
The Corporate Secretary is functioning as a liaison officer or contact person between the Company and the community. Through the function to which it aspires, the company secretary is in charge of providing services for any necessary information to the stakeholders and parties within or outside the Company relating to the condition of Company. Implementation of these functions is submitted to an official of the same level of Chief of Division, whose appointment and dismissal is of the authority of the President Director on the approval of the Board of Commissioners.
Sekretaris Perusahaan juga memastikan bahwa Perusahaan telah mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG dan menatausahakan serta menyimpan dokumen Perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dan risalah rapat Direksi, rapat Dewan Komisaris dan RUPS.
The Corporate Secretary also ensures that the Company has complied with the regulations concerning disclosure requirements in line with the application of the principles of good corporate governance and keeps documents of the Company, including but not limited to the shareholders register, special register and minutes of meetings of the Board of Directors, the Board of Commissioners and GMS.
Hingga bulan Mei tahun 2013 Sekretaris Perusahaan masih dirangkap oleh Direktur SDM & Umum yaitu Singgih Hardjanto. Penugasan ini sesuai Surat Keputusan Direksi nomor 107/ KEP/DIR/VII/2012 tentang Penunjukan Pejabat Pengganti Sementara (Caretaker) Sekretaris Perusahaan. Namun mengingat beratnya tugas sebagai Direksi, maka tugas tersebut kemudian digantikan oleh Kurmansyah sebagai Pelaksana Tugas, berdasarkan Surat Keputusan Direksi nomor 123/KEP/DIR/V/2013 tanggal 28 Mei 2013.
By May of 2013 the duties of the Corporate Secretary is still carried out by the Director of Human Resources & General Affairs, Mr.Singgih Hardjanto. This assignment is in line with the decree of number: 107/KEP/DIR/VII/2012 on Caretaker of the Company Secretary. However, given the severity of duties as a member the Board of Directors, the duties is then delegated to Mr. Kurmansyah, acting as the Corporate Secretary, pursuant to the decree of the Board of Directors numbers: 123/KEP/DIR/V/2013 dated May 28, 2013.
Struktur Organisasi Sekretaris Perusahaan
Organizational Structure of Corporate Secretary
156
Fungsi Sekretaris Perusahaan Fungsi Sekretaris Perusahaan adalah sebagai penghubung (liaison officer) atau contact person antara Perusahaan dengan masyarakat serta memberikan pelayanan atas setiap informasi yang dibutuhkan stakeholders serta kepada pihakpihak di luar Perusahaan dan atau dalam Perusahaan berkaitan dengan kondisi Perusahaan.
Function Company Secretary Corporate Secretary function is as a liaison (liaison officer) or contact person between the Company and the community as well as providing services for any necessary information to the stakeholders and parties outside of the Company and the Company or the Company relating to the condition.
Selain itu, fungsi Sekretaris Perusahaan yaitu memastikan bahwa Perusahaan mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG dan menatausahakan serta menyimpan dokumen Perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dan risalah rapat Direksi, rapat Dewan Komisaris dan RUPS.
In addition, the Corporate Secretary function is to ensure that companies comply with regulations concerning disclosure requirements in line with the application of the principles of good corporate governance and store documents and administer the Company, including but not limited to the Shareholders Register, Special Register of Directors and minutes of meetings, board meetings and AGM .
Uraian Tugas & Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan
Description of Duties & Responsibilities of Corporate Secretary In accordance with the decree of the Board of Directors number 230/KEP/DIR/XII/2012 dated December 28, 2012 on Guidelines for Company Secretary, the function is as follows:
Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 230/KEP/DIR/ XII/2012 tanggal 28 Desember 2012 tentang Pedoman Sekretaris Perusahaan, maka tugas Sekretaris Perusahaan berdasarkan fungsinya adalah sebagai berikut: 1. Kesekretariatan a. Menyusun jadwal, membuat undangan dan mengatur pelaksanaan pertemuan/rapat Direksi baik dengan pihak internal, eksternal Perusahaan dan pertemuan penting lainnya, antara lain: - Rapat Direksi yang diadakan minimal seminggu sekali; - Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi setiap 3 (tiga) bulan sekali atau sesuai dengan kebutuhan; - RUPS Pengesahan RKAP dan Pengesahan Laporan Keuangan yang diadakan masing-masing setiap tahun sekali. - Rapat Kerja yang diadakan minimal 3 (tiga) kali setahun yaitu Rapat Konsolidasi awal tahun, Rapat Kerja Evaluasi Semester I dan Rapat Kerja Penyusunan Anggaran/RKAP tahun berikutnya. b. Menyiapkan dan memastikan agenda Rapat Direksi, RADIKOM dan RUPS Tahunan; c. Memastikan bahwa agenda rapat sudah termasuk masalah-masalah yang perlu mendapatkan perhatian dan/atau keputusan serta masalah non rutin yang signifikan. Agenda rapat tersebut disampaikan bersamaan dengan penyampaian undangan. d. Menyampaikan Risalah Rapat kepada seluruh anggota Direksi paling lambat 7 (tujuh) hari setelah Rapat dilaksanakan;
1. Secretariat a. To prepare meeting schedules and invitations, organize meetings / conferences of the Board of Directors, with internal or external parties, incluing other important meetings such as: - Board of Directors meetings which shall be held at least once a week; - Meetings of the Board of Commissioners with the Board of Directors, which shall be held every three months or as needed; - General Meeting of the Shareholders (GMS) on endorsement of the Company’s plan and budget (RKAP) and endorsement of thefinancial statements which shall be held once in every year. - Work meetings, which shall be held at least three times a year, i.e. consolidation meetings early in the year, semester evaluation meetings and work meeting on the Company’s plan and budget (RKAP) for the next year. b. To prepare and confirm agendas of the Board of Directors meeting, RADIKOM and annual general meeting; c. To ensure that the meeting agenda includes issues that need attention or decisions and non-routine significant matters. The meeting agenda shall be delivered concurrently with the delivery of the invitation. d. To deliver minutes of meeting to all members of the Board of Directors no later than 7 (seven) days after the meeting is compketd; e. To make editing on the minutes of meetings of Directors when
157
e. Melakukan perbaikan atas risalah rapat Direksi (jika ada keberatan atau usulan perbaikan) yang disampaikan Direksi; f. Mengatur dan memastikan Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi menghadiri RUPS. g. Menyusun program kerja/kegiatan dan kebutuhan anggaran Bagian Sekretaris Perusahaan; h. Menghadiri rapat Direksi, RADIKOM, RUPS dan membuat Risalah Rapat serta proses pengesahannya; i. Menyelenggarakan kegiatan ketatausahaan, pelaporan perusahaan dan tugas-tugas protokoler Direksi lainnya; j. Membuat daftar khusus mengenai kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi beserta keluarganya pada Perusahaan dan perusahaan lain;
there is any objection or request for alteration submitted by any member of the Board of Directors; f. Organize and ensure that the shareholders, members of the Board of Commissioners and the Board of Directors are in attendance in the general meeting of shareholders. g. To prepare work programs / activities and budget requirements on the part of the Corporate Secretary; h. To attend meetings of the Board of Directors, RADIKOM, GMS and to prepare minutes of the meetings and to process their endorsement; i. To carry out administrative activities, corporate reporting and other official activities the Board of Directors; j. To prepare special list of ownership of the Company’s and other companies’ stocks of the members of the Board of Commissioners, the Board of Directors, and their families.
2. Komunikasi Perusahaan a. Memastikan bahwa setiap anggota Direksi dan Dewan Komisaris menerima program pengenalan Perusahaan pada saat pertama kali menjabat. Tujuan dari program tersebut adalah untuk menginformasikan anggota baru Direksi/Dewan Komisaris mengenai Perusahaan, sehingga anggota baru tersebut dapat memberikan kontribusinya secepat mungkin kepada Perusahaan. Materi pengenalan tersebut harus disiapkan oleh Sekretaris Perusahaan, yang meliputi antara lain:
2. Corporate Communications a. To ensure that each member of the Board of Directors and the Board of Commissioners receive introduction program of the Company at the first time they are in office. The purpose of the program is to familiarize members of new Board of Directors / Board of Commissioners with the Company, so that new members can make contribution to the Company as soon as possible. The introduction materials to be prepared by the Secretary of the Company shall include:
1) Informasi atau Pengetahuan Internal - Anggaran Dasar Perusahaan; - Latar belakang dan sejarah Perusahaan; - Misi dan visi Perusahaan serta maksud dan tujuan Perusahaan; - Struktur organisasi Perusahaan; - Tugas, tanggung jawab dan hak/kewenangan serta fasilitas yang diperuntukkan bagi Direksi dan Dewan Komisaris; - Rencana Jangka Panjang Perusahaan; - Rencana Kerja dan Anggaran Belanja Perusahaan setiap tahun; - Perkembangan Kinerja Perusahaan selama 5 (lima) tahun terakhir; - Program bisnis dan jenis produk Perusahaan; - Keberadaan bangunan dan lingkungan kantor, kantor cabang, anak Perusahaan, organisasi/asosiasi, Sumber Daya Manusia (SDM).
1) Internal Information or Knowledge - Articles of Association; - Background and history of the Company; - Vision and Mission of the Company as well as the intent and purposes of the Company; - The organizational structure of the Company; - Duties, responsibilities, rights, authorities, of and facilities provided to the Board of Directors and Board of Commissioners; - Long Term Plan of the Company; - Budget and Work Plan of the Company for each year; - Development in the Company’s performance over the last 5 (five) years; - The Company’s business programs and type of products; - Locations of the Company’s office buildings, premises, and branch offices, subsidiaries, organizations / associations, and human resources (HR).
158
2) Informasi atau Pengetahuan Eksternal - Posisi Perusahaan dibandingkan dengan mitra usaha, kompetitor dan stakeholder lain; - Undang-undang dan peraturan yang terkait; - Hubungan dan kewajiban dengan regulator dan lembaga terkait lainnya. 3) Program Pengenalan yang diberikan dapat berupa presentasi, pertemuan atau kunjungan ke fasilitas Perusahaan, perkenalan dengan para Kepala Divisi, Kepala Bagian, Kepala Cabang dan Karyawan di Perusahaan serta program lainnya.
2) External Information or Knowledge - The position the Company as compared with business partners, competitors and other stakeholders; - The relevant laws and regulations; - Relationships with and obligations to regulators and other relevant agencies. 3) The introduction program may be provided in form of presentations, meetings or visits to the Company’s facilities, introduction to Heads of Division, Heads of Section, Heads of Branch Offices and employees of the Company or in form of other programs.
b. Menjalin hubungan dengan instansi luar, seperti Instansi Pemerintah, BUMN, swasta, media masa dan masyarakat dalam rangka mengumpulkan dan mempublikasikan informasi; c. Mengelola informasi dan mengkaji seluruh informasi termasuk dampak hukumnya dan mempersiapkan informasi tersebut secermat mungkin yang akan dikomunikasikan kepada pihak terkait; d. Membina hubungan dengan investor/mitra bisnis/ instansi luar Perusahaan dan Anak Perusahaan; e. Menyusun dan mempublikasikan tanggapan secara tepat waktu, akurat dan objektif atas pertanyaan dari masyarakat, pemasok dan pekerja; f. Memberikan penjelasan jawaban dan informasi-informasi yang diberikan kepada pihak-pihak terkait secara relevan, sehingga tidak menimbulkan kerancuan ataupun kebingungan yang dapat mempengaruhi citra Perusahaan; g. Menyusun materi Laporan Tahunan yang dibuat oleh masing-masing Divisi; h. Memastikan Laporan Tahunan Perusahaan disusun sesuai ketentuan yang berlaku dan diserahkan kepada pihakpihak terkait; i. Memastikan bahwa persetujuan Laporan Tahunan harus tercantum di dalam agenda RUPS Tahunan; j. Memutakhirkan materi informasi yang disajikan dalam website Perusahaan maupun website Perusahaan online secara berkala; k. Mengkoordinasikan penyiapan dan penyediaan bahanbahan untuk “Press Release” atas setiap pernyataan dalam tingkatan Direksi; l. Pelayanan pemberian informasi atas informasi yang dibutuhkan mengenai data atau kinerja (performance) Perusahaan dalam batas-batas yang ditetapkan dalam Protokol Informasi yang ditetapkan Perusahaan dan penyampaian laporan-laporan lainnya kepada stakeholders lainnya sesuai peraturan perundang-undangan disampaikan tepat waktu;
b. To liaise with outside agencies, such as government agencies, state owned enterprises, private sector, media and the public in order to gather and publish the information; c. To manage information and to review all information including the impact of legal and regulatory provisions and to carefully prepare the information to be communicated to the relevant parties; d. To maintain good relationships with investors, business partners, and other agencies for the benefits of the Company and its subsidiaries; e. To prepare and publish responses in a timely, accurate and objective manner to questions from the public, suppliers and employees; f. To provide answers, explanations, and information to the relevant parties to avoid confusion or misunderstanding that may affect the Company’s image; g. To compile materials for annual reports made by each Division; h. To ensure the Company’s Annual Reports are prepared in accordance with the applicable provisions and are submitted to the relevant parties; i. To ensurie that endorsement of the Annual Reports is listed in the Annual General Meeting agenda; j. To update the materials presented in the Company’s website and in the Company’s online website on a regular basis; k. To coordinate the preparation and supply of materials for press release of every statement of the Company’s officials of the same level as members of the Board of Directors; l. To provide information services needed regarding data or performance of the Company within the specified limits in the information protocol of the Company. Delivery of other reports to stakeholders shall be made in accordance with the prevailing legal and regulatory provisions and on timely basis;
159
m. Mendokumentasikan semua arsip Perusahaan, termasuk diantaranya kegiatan program pengenalan dan pengembangan bagi anggota Dewan Komisaris maupun Direksi; n. Memberikan informasi yang materil dan relevan kepada stakeholders; o. Mengkoordinasikan penyusunan Laporan Manajemen Triwulanan dan Tahunan yang akurat dan dapat diandalkan. Laporan Manajemen Triwulanan dan Tahunan disampaikan kepada Dewan Komisaris tepat waktu; i.
Laporan Manajemen Triwulanan paling lambat harus disampaikan kepada Pemegang Saham/RUPS 1 (satu) bulan setelah triwulanan yang bersangkutan, maka proses penyampaian kepada Dewan Komisaris paling lambat 7 (tujuh) hari setelah berakhirnya triwulanan yang bersangkutan, sehingga Dewan Komisaris memiliki waktu 21 (dua puluh satu) hari untuk penelaahan, 7 (tujuh) hari sebelum disampaikan kepada Pemegang Saham (atau sesuai ketentuan internal Perusahaan, jika ada). ii. Direksi wajib menyampaikan Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan (Triwulan IV) yang telah ditandatangani oleh seluruh Direksi dan seluruh anggota Dewan Komisaris paling lambat 2 (dua) bulan setelah berakhirnya tahun buku, maka proses penyampaian kepada Dewan Komisaris paling lambat 1 (satu) bulan setelah berakhirnya triwulanannya (atau sesuai ketentuan internal Perusahaan, jika ada). 3. Implementasi GCG a. Membina kerja sama yang baik dengan divisi atau unit usaha terkait dalam rangka memantau kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan; b. Memastikan bahwa Perusahaan mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG.
160
m. To make filing of all of the Company’s records, including the introduction and development program activities for members of the Board of Commissioners and Board of Directors; n. To provide relevant material information to stakeholders; o. To coordinate the preparation accurate and reliable Quarterly Management Report and Annual Reports. The Quarterly and Annual Management Report shall be submitted to the Board of Commissiones in a timely manner;
i.
The Quarterly Management Report shall be submitted to the shareholders in no later than 1 (one) month after the related quarter has elapsed. Therefore, the reports shall be submitted to the Board of Commissioners in no later than 7 (seven) days after the related quarter has elapsed, so that all members of the Board of Commissioners have twenty one remaining days for review, and 7 (seven) remaining days before submission to the Shareholders, or shall be made in accordance with any other provisions of the Company, if any. ii. The Board of Directors shall submit the Annual Corporate Management Report, signed by all members of the Board of Directors and all members of the Board of Commissioners in no later than 2 (two) months after the end of the fiscal year. Therefore, the submission of the reports to the Board of Commissioners shall be made in no later than 1 (one) month after the end of the 4th quarter, or else in accordance with any other provisions of the Company, if any. 3. Implementation of GCG a. To foster good cooperation with relevant divisions or business units in order to monitor the Company’s compliance with laws and regulations; b. To ensure that the Company comply with regulations concerning disclosure requirements in line with the application of the principles of good corporate governance.
4. Promosi dan Pencitraan Perusahaan a. Membangun terbentuknya citra Perusahaan (image) yang positif oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap Perusahaan; b. Mengendalikan pengelolaan strategi komunikasi eksternal dan internal dengan segenap pemangku kepentingan untuk menyampaikan berita dari Perusahaan secara terbuka dan bertanggungjawab serta membangun citra positif Perusahaan; c. Menyampaikan perkembangan Perusahaan kepada masyarakat melalui pelaporan d. keterbukaan informasi dalam bentuk siaran pers, website dan melayani permintaan informasi yang berkaitan dengan Perusahaan.
4. Promotion and Company Imaging a. To build positive corporate image in the interested parties of the Company; b. To control strategic management of external and internal communications with all stakeholders in delivering information of the Company, in an open and accountable manner, and to build a positive image of the Company; c. To convey to the public the development of the Company through publication of reports; d. To disclose information in the form of press releases, websites and response to requests for information relating to the Company.
Hak dan Wewenang Sekretaris Perusahaan 1. Meminta data/informasi/keterangan yang dibutuhkan Direksi dan mengingatkan serta meminta penjelasan apabila ada keterlambatan atas ata/informasi/keterangan tersebut kepada pihak-pihak terkait di dalam Perusahaan untuk keperluan pelaksanaan tugas Direksi sepanjang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2. Mewakili Direksi untuk berhubungan dengan pihak-pihak di luar Perusahaan dan/atau di dalam Perusahaan sesuai dengan penugasan yang diberikan serta kebijakan yang telah ditentukan; 3. Menyetujui pemberian sponsor dan/atau bantuan Perusahaan sesuai dengan kewenangan dan kebijakan Perusahaan; 4. Menyetujui program promosi, pameran yang akan diikuti oleh Perusahaan dengan terlebih dahulu menjelaskan atau menyampaikan proposal sesuai dengan kewenangan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Perusahaan; 5. Menggunakan fasilitas-fasilitas kesekretariatan untuk melaksanakan tugas-tugasnya; 6. Mendapatkan program pengembangan diri untuk meningkatkan kemampuannya dalam menjalankan fungsi sebagai Sekretaris Perusahaan; 7. Mendapatkan gaji, honorarium dan fasilitas lainnya sesuai dengan kebijakan Perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku.
Rights and Privileges of the Corporate Secretary 1. To request data and information for the purpose of execution of duties of the Board of Directors in accordance with the prevailing legal and regulatory provisions, and to remind or ask for explanation from the relevant officials when there is any delay in supplying the data or information; 2. To represent the Board of Directors for dealing with parties outside of the and / or within the Company in accordance with the assignment given and predetermined policies; 3. To approve sponsorship and or donation of the Company, in accordance with the authority and policies of the Company; 4. To approve the Company’s participation in promotion or exhibition program, by first explaining or submitting a proposal in accordance with the authority and policies established by the Company; 5. To use secretarial facilities to carry out its duties; 6. To get self-capacity building program to improve ability in carrying out the functions of a Corporate Secretary; 7. To get salary, honorarium and other facilities in accordance with the Company’s policy and applicable legislation.
161
Uraian Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Bidang Sekretariat & Humas
Description of Duties Implementation of the Corporate Secretary Secretariat and Public Relations
(1) Bidang Promosi Di bidang promosi, perusahaan melakukan beberapa kegiatan antara lain melakukan pengkinian konten website perusahaan & portal BUMN, mendukung unit kerja pemasaran dalam penyelenggaraan pameranpameran dan kemitraan
(1) Promotion In promotion, the Company organized u number of activities including: updating the Company’s website and SOE portal content, support marketing unit in organizing exhibitions and partnerships;
(2) Bidang Humas dan Publikasi Dalam rangka meningkatkan citra positif perusahaan, perusahaan melakukan beberapa kegiatan antara lain melakukan promosi/iklan dalam rangka pendekatan kepada perbankan, asosiasi dan pemerintah daerah; membuat dan menyelenggakan event-event korporat, publikasi perusahaan & pemasaran produk; melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility dengan pemberian santunan sembako kepada yang kurang mampu, turut serta dalam berbagai kegiatan sponsorhip, melakukan bakti sosial dalam bentuk santunan berupa beasiswa dan beras/sembako kepada warga yang kurang mampu & panti asuhan dalam rangka HUT Askrindo ke-42, serta melakukan pencetakan media promosi berupa brosur, company profile, Kalender dan Buku Agenda 2013. Disamping itu perusahaan juga melakukan sosialisasi & penilaian GCG dan KPKU untuk membangun konsep citra positif perusahaan yang ideal bagi perusahaan, dimana score GCG adalah sebesar 87,35% (Kualifikasi ”Sangat Baik”) dan KPKU sebesar 417,25 (early improvement).
(2) Public Relations and Publications In order to enhance its positive image, the Company undertook several activities including: promotion / advertisement in order to approach banks, associations and local governments; organize corporate events, corporate publications and products marketing; implementing Corporate Social Responsibility granting foodstuffs to the poor, participating in various sponsorship activities, organizing social events at the 42nd Anniversary of the Company by granting scholarships and foodstuffs to orphanages, as well as printing promotional media such as brochures, company profile, calendar and agenda books of 2013. The Company also disseminated assessment score on GCG and KPKU to build a positive image on concept of an ideal company, where corporate governance score is equal to 87.35% (qualified as “ Very Good “) and KPKU at 417.25 (early improvement).
(3) Bidang Kesekretariatan Di bidang kesekretariatan, perusahaan melakukan beberapa kegiatan antara lain: melaksanakan kebijakan tata kelola persuratan dan tata kelola kearsipan, melakukan proses pengadaan untuk kegiatan olahraga seperti mancing bersama, senam, golf dan customer care, mengadakan sosialisasi untuk pegawai di Kantor Pusat dan Kantor Cabang yaitu sosialisasi penelitian mengenai komite perusahaan, sosialisasi RJPP perusahaan tahun 2013-2017 dan sosialisasi tata persuratan, kearsipan dan SADDAR (Sistim Arsip Dokumen Digital Askrindo).
(3) Secretariat Within the scope of the secretarial activities, the Company has conducted the following activities: implement policies on mailing and filing, made procurement of items for sporting activities such as fishing, gymnastics, golf, customer care, dissemination of research on corporate committees and RJPP for the years 2013-2017, and on SADDAR (Askrindo digital document filing system) to employees at the Head Office and at branch offices.
162
5. SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI)
5. INTERNAL AUDIT UNIT (SPI)
Kedudukan Satuan Pengawasan Internal (SPI) didalam struktur organisasi dijelaskan sebagai berikut a. SPI dalam pelaksanaan tugasnya membantu Direktur Utama dan melakukan koordinasi dengan Komite Audit dalam menjalankan fungsi assurance dan advisory bagi Perusahaan. b. SPI dipimpin oleh seorang Kepala Satuan Pengawasan Internal. c. SPI berkedudukan dan bertanggung jawab langsung di bawah Direktur Utama. d. Kepala SPI diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris. e. Kepala Satuan Pengawasan Internal bekerja secara independen dan obyektif serta ditempatkan sedemikian rupa, sehingga mampu melakukan tugas pengawasan intern sesuai yang diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The following are descriptions of the position of the Internal Audit Unit (IAU) in the organizational structure of the Company: a. SPI assist the President Director in the execution of his duties and coordinate the Audit Committee in the assurance and advisory function. b. SPI is led by a Head of Internal Audit Unit. c. SPI is directly under and responsible to the President Director. d. The Head of Internal Audit shall be appointed and dismissed by the President Director subject to the approval of the Board of Commissioners. e. The Head of Internal Audit Unit shall carry out his duties independently and objectively, in order to perform his duties entrusted to him in conformity with legal and regulatory provisions.
Struktur Organisasi SPI
SPI Organizational Structure
Uraian Tugas & Tanggung Jawab SPI Tugas dan tanggung jawab SPI adalah sebagai berikut: 1. Menyusun dan melaksanakan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT). 2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan. 3. Melakukan pemeriksaan (audit) dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya, baik yang tertuang dalam rencana tahunan, maupun yang menjadi perhatian Direksi dan Komite Audit.
Description of Duties & Responsibilities SPI The followings are duties and responsibilities of SPI: 1. Develop and implement Annual Audit Work Program (PKPT). 2. Examine and evaluate the implementation of the internal control and risk management systems in accordance with Company’s policy. 3. Conduct examinations (audits) and assessment of the efficiency and effectiveness in finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other activities, either contained in the annual plan or of the concern of the Board of Directors and Audit Committee. 4. Provide suggestions for improvement and objective information about the activities examined at all levels of
163
4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. 5. Membuat Laporan Hasil Audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit. 6. Memantau, menganalis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan. 7. Bekerja sama dengan Komite Audit. 8. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya. 9. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan berdasarkan penugasan khusus dari Direktur Utama atau sebagai pengembangan pemeriksaan sebelumnya.
management. 5. Prepare Audit Reports and submit them to the President Director and the Board of Commissioners through the Audit Committee. 6. Monitor, analyze and report on follow up of recommendations. 7. Work closely with the Audit Committee. 8. Develop a program to evaluate the quality of the internal audit activities which have been caaried ou. 9. Conduct special examinations if required by special assignment of the President Director, or as the development of the previous audits.
SPI dalam melaksanakan audit internal yang efektif, wajib memastikan pemeriksaan dan penilaian atas kecukupan dan efektivitas struktur pengendalian intern serta kualitas kinerja perusahaan dalam rangka menjaga dan mengamankan kegiatan usaha perusahaan.
SPI in implementing an effective internal audit, shall ensure the adequacy and effectiveness of the internal control and the quality of the Company’s performance in order to safeguard and secure the Company’s business activities.
Uraian Pelaksanaan Tugas SPI Aktivitas SPI dalam melakukan pelaksanaan tugas selama tahun 2013 adalah melakukan audit di kantor cabang maupun kantor pusat dengan lingkup pengawasan terhadap penelaahan a. Atas efektivitas dan efesiensi operasi perusahaan dan memastikan tingkat pencapaian sasaran terhadap rencana yang tetapkan. b. Atas ketataan pada perundang-undangan, peraturan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kebijakan perusahaan. c. Atas kehandalan melaporkan informasi keuangan yang terlaksana secara akurat dan tepat waktu. d. Atas penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan memastikan bahwa program dan implementasi telah dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).
Description of Implementation of Duties of SPI SPI has performed its audit assignments in 2013 at the branch offices or the head office covering the following scope of audit: a. Effectiveness and efficiency of the company’s operations and ensuring the level of achievement against the plan. b. Compliance to laws, rules, regulations, systems and procedures and the Company’s policies. c. Reliability and accuracy of financial information and timely completion thereof. d. Implementation of good corporate governance and ensuring that its program and is in conformity with the principles of Good Corporate Governance (GCG).
164
Pengembangan Sumber Daya Manusia Satuan Pengawasan Intern dan Sertifikasi Profesi Audit. Peningkatan kompetensi personil SPI perlu terus ditingkatkan secara berkesinambungan sehingga kinerjanya semakin baik dan dapat diandalkan. Perusahaan memberikan dukungan bagi personil SPI Perusahaan agar semakin professional dan dapat diandalkan melalui peningkatan kompetensi secara berkesinambungan melalui ● Memberi kesempatan bagi para Auditor Internal untuk mengikuti program peningkatan kualitas dan pengetahuan dengan cara mengikutsertakan pada pelatihan, seminar, workshop yang relevan dengan tugas-tugasnya untuk mendapat informasi mengenai isu-isu terkini, meningkatkan pengetahuan dan kompetensi auditor ● Mengembangkan dan mengarahkan program peningkatan kapabilitas bagi Auditor Internal pada pencapaian tingkatan tertinggi dari sertifikasi profesi auditor internal, yaitu Qualified Internal Auditor (QIA). Professional Internal Auditor (PIA), atau sertifikasi lainnya yang setara pada tingkat nasional dan Certified Internal Auditor (CIA) atau sertifikasi lain yang setara pada tingkat internasional. ● Melakukan analisa antara kebutuhan kompetensi Auditor Internal dengan pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang dimiliki oleh Auditor Internal. ● Auditor Internal mendokumentasikan program peningkatan kapabilitas yang sudah dilaksanakan oleh setiap Auditor Internal. ● Memantau kelayakan jenjang posisi jabatan fungsional Auditor Internal dengan pemenuhan program peningkatan kapabilitas oleh Auditor Internal.
Internal Audit Human Resources Development and Audit Profession Certification Competence of SPI personnel need to be improved on an ongoing basis for better performance and reliability. The Company provides support for SPI personnel to be more professional and competent through:
Realisasi Program Kerja Satuan Pengawasan Intern Kegiatan Pemeriksaan dan Pengawasan tahun 2013 dilaksanakan dengan tetap memprioritaskan pemeriksaan pada kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan pendapatan dan efisiensi biaya operasional (performance audit), menindaklanjuti arahan Dewan Komisaris dan Komite Audit atas hasil pemeriksaan serta monitoring tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan dari eksternal Auditor dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia serta permintaan Direksi. Disamping itu kegiatan strategis bidang Pengawasan Intern yang telah dilaksanakan yaitu (1) Melakukan Field audit di Kantor Pusat dan Kantor cabang/ KUP (2) Melakukan audit atas kegiatan tertentu sesuai dengan arahan Direksi dan audit tujuan tertentu. (3) Melakukan evaluasi atas penerapan Sistem Pengendalian Intern Perusahaan (SPIP)
Realization of Internal Audit Work Program The audit carried out in 2013 was focused on activities that can increase revenue and operational cost efficiency (performance audit), on follow up of the directions of the Board of Commissioners and the Audit Committee on audit findings, on follow-up of audit findings of external auditors and the Financial Audit Board of the Republic of Indonesia (BPK) and on the request the Board of Directors. The internal auditing activities on strategic areas which have been performed include:
●
Providing opportunities to Internal Auditor to participate in quality and knowledge improvement programs like: trainings, seminars, and workshops which relevant to their duties and to get information on current issues
●
Providing SPI personnel with opportunities to earning higher professional degree in internal auditing like: Qualified Internal Auditor (QIA). Professional Internal Auditor (PIA), or other equivalent certification at the national level and Certified Internal Auditor (CIA) or other equivalent certification at international level.
●
Analysis of competency requirements of Internal Auditors with their knowledge, skills and experience possessed.
●
Documenting the capability enhancement program that has been implemented by any of the internal auditors.
●
Monitoring the position level of an internal auditor with the proper required capacity building program.
(1) Field audits at the Head Office, branch offices and KPU P (2) Audit of certain activities in accordance with the direction of the Board of Directors and other audits for specific purposes. (3) Evaluation of the implementation of the the Company’s internal control system (SPIP) (4) Evaluation of the adequate implementation of the Company’s
165
(4) Melakukan evaluasi kecukupan penerapan Manajemen Resiko perusahaan. (5) Melakukan pengawasan atas stock opname bilyet deposito secara triwulanan (6) Monitoring pelaksanaan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) (7) Melakukan monitoring tindak lanjut hasil pemeriksanaan SPI, monitoring hasil pemeriksaan eksternal (BPK, BPKP dan KAP) dann monitoring arahan RUPS. (8) Memberikan penilaian atas kecukupan penerapan SPIP dan MR pada Kantor Cabang. (9) Memberikan saran perbaikan penerapan SPIP dan MR pada Kantor Cabang. (10) Melakukan instalasi audit manajemen system yang terintegrasi. (11) Melakukan pelatihan audit tool IDEA (Interactive Data Extraction Analysis) (12) Melakukan pembahasan dengan komite audit tentang program kerja pengawasan tahunan dan laporan hasil pemeriksaan. (13) Melakukan penyempurnaan buku pedoman SPI. (14) Melakukan quality assurance secara internal terhadap kegiatan SPI.
risk management. (5) Oversight on inventory taking of deposit slips on a quarterly basis (6) Monitor implementation of the Annual Audit Work Program (PKPT) (7) Monitor the follow-up of SPI findings, and audit findings of external auditors ( BPK, BPKP and KAP), as well monitor on GMS directives. (8) Assessment of adequacy of implementation of SPIP and MR at branch offices. (9) Reccomendation for improvement in the implementation of SPIP and MR by branch offices. (10) Installation of an integrated audit management system. (11) Training on audit tools IDEA (Interactive Data Extraction Analysis) (12) Discussions with the audit committee on an annual audit work program and audit reports. (13) Improvment of SPI handbook. (14) Internal quality assurance of the activities of the SPI.
Kinerja Satuan Pengawasan Intern Sesuai dengan Rencana Pemeriksaan Tahun 2013 Audit Internal telah melakukan audit operasional di seluruh unit kerja dan kantor cabang serta anak perusahaan, Internal Control Review atas beberapa satuan kerja, serta evaluasi atas penerapan manajemen risiko Perusahaan.
Internal Audit Performance In accordance with Audit Plan for the year 2013, the Internal Audit Unit has conducted operational audits across the work units, branch offices and subsidiaries, made reviews on internal control of several work units, as well as evaluation on implementation of the Company’s risk management.
Internal Audit Charter Perusahaan menyusun Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal sesuai peraturan Bapepam No.IX.I.7. Sejak tanggal 1 Juli 2012, Perusahaan telah memiliki Piagam Audit Internal (Audit Internal Charter) yang merupakan pedoman bagi Satuan Kerja Audit Internal agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara kompeten, independen dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan. Internal Audit Charter Perusahaan memuat dan menjelaskan antara lain struktur dan kedudukan, persyaratan dan kewajiban, tugas dan tanggung jawab, wewenang, hubungan dengan pihak lain maupun kode etik yang harus dipatuhi oleh Internal Auditor.
Internal Audit Charter The Company has prepared Internal Audit Charter in compliance with Bapepam regulations No.IX.I.7. Since 1 July 2012, the Company has already had Internal Audit Charter which is a guideline for the Internal Audit Unit in carrying out their duties and responsibilities in a competent, independent and accountable manner, to be accepted by all parties concerned. The Company’s Internal Audit Charter includes, among others, the structure and position, the requirements and obligations, duties and responsibilities, authority, relationships with other parties as well as a code of conduct to be observed by the Internal Auditors.
166
AUDITOR EKSTERNAL
EXTERNAL AUDITOR
Sebagaimana keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan yang tercantum dalam Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Asuransi Kredit Indonesia tentang Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2012, RUPS melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik (KAP), dalam rangka pelaksanaan audit atas Laporan Keuangan Tahun Buku 2013.
As stipulated by the General Meeting of Shareholders (GMS), in reference to the Minutes of Annual General Meeting of Shareholders of the Company on Endorsement of Financial Statements for the Year 2012, GSM delegate the authority to the Board to appoint a Public Accounting Firm (KAP), for auditing of the Financial Statements for Fiscal Year 2013.
Untuk penyajian laporan keuangan kepada pemegang saham yang memiliki integritas, Perusahaan menggunakan jasa auditor eksternal. Pemilihan auditor eksternal merupakan tanggung jawab Komite Audit berdasarkan Piagam Komite Audit yang didalamnya mengatur tentang proses seleksi dan penunjukkan auditor eksternal, serta ketentuan yang harus dipatuhi terkait legalitas, kompetensi dan independensi akuntan publik yang berlaku di Indonesia.
For integrity presentation of financial statements to shareholders, the Company uses the services of external auditors. The selection of the external auditor is of the responsibility of the Audit Committee based on the Audit Committee Charter, in which include regulation on the process of selection and appointment of external auditors, as well as the relevant legal and regulatory provisions that must be complied with, and competence and independence of public accountants in Indonesia.
Untuk memastikan diterapkannya fungsi yang berhubungan dengan audit dan pengendalian intern, maka auditor eksternal yang terpilih adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) Soejatna, Mulyana & Rekan (No. Ijin Akuntan Publik AP.0490) untuk melakukan audit Laporan Keuangan Perusahaan tahun buku 2013 dari September 2013 sampai dengan Februari 2014, dengan jasa audit sebesar Rp.260.000.000,- berdasarkan surat Dewan Komisaris nomor 034/DK/2013 mengenai persetujuan penunjukan kembali Kantor Akuntan Publik (KAP) Soejatna, Mulyana & Rekan untuk audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2013.
To ensure the implementation of functions related to audit and internal control, the external auditor selected is Public Accounting Firm (KAP) Soejatna, Mulyana & Partners (Public Accountant License No.: AP.0490) to audit the financial statements of the Company’s for fiscal year 2013. Their field work started in September 2013 and completed in February 2014, with the audit fee of Rp.260.000.000. The appointment of the external auditor was approved by the Board of Commissioners with the letter of approval number 034/DK/2013.
167
KETERBUKAAN INFORMASI
INFORMATION TRANSPARENCY
Sebagai bentuk transparansi kepada masyarakat, Perusahaan secara berkala menyebarluaskan informasi yang terkait dengan aktivitas dan kinerja keuangan. Keterbukaan informasi tersebut dalam rangka memenuhi amanat dan ketentuan sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan untuk itu pula maka manajemen telah menetapkan sebuah Pedoman Transparansi & Disclosure melalui Surat Keputusan Direksi no. 228/KEP/DIR/XII/2012 tanggal 28 Desember 2012.
As a form of transparency to the public, the Company periodically disseminate information relating to its activities and financial performance. Disclosure of such information is made in order to fulfill the mandate and the provisions stipulated in the Law of the Republic of Indonesia No. 14 of 2008 on Public Information, and for the purposes, the management has established a Code of Transparency and Disclosure by Decree of the Board of Directors no.: 228/KEP/DIR/XII/2012 dated December 28, 2012.
Sarana atau media yang digunakan untuk menyampaikannya antara lain website dan media surat kabar dalam bentuk pers release tentang kinerja dan hasil usaha Perusahaan secara berkala melalui konferensi pers.
Media used to deliver the information include: websites, news media, and press release on the Company’s performance and results of operations on a regular basis.
Perusahaan juga telah menerbitkan buku Laporan Tahunan 2012 yang dibagikan kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya serta dipublikasi pada website perusahaan www.askrindo.co.id.
The company also has published the Annual Report for the year 2012, distributed to the shareholders and other stakeholders and also published on the Company’s website: www.askrindo. co.id.
Penyerahan laporan secara periodik dan publikasi atas informasi material serta ketepatan waktu dan akurasi atas laporan keuangan serta berbagai keterbukaan informasi lainnya selalu menjadi perhatian utama Perusahaan, hal itu sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan Kementerian BUMN serta untuk meningkatkan transparansi.
Delivery of periodic reports and the publication of information materials and the timeliness and accuracy of financial statements as well as a variety of other information disclosure is always a major concern of the Company, since it is in line with the regulations of the Financial Services Authority and the Ministry of State Owned Enterprises, as well as improving our transparency.
Daftar Keterbukaan Berikut adalah daftar keterbukaan informasi atas informasi material yang disampaikan Perseroan melalui media massa sepanjang tahun 2013
List of Disclosed Information The following is the list of the Company’s material information disclosed through the mass media throughout the year 2013:
Perihal/About
Tanggal/Dates
Iklan Publikasi Laporan Keuangan tahun 2012 (Audited)./ Advertising Publication Financial Report 2012 (Audited).
Media Cetak/Print Media
31 Januari & 06 Februari 2013
Kompas, Kontan, Media Indonesia & Bisnis Indonesia
Iklan Publikasi tentang kegiatan Corporate Social Responsibility./ Advertisement Publication about of Corporate Social Responsibility.
20 Juni 2013
Warta Kota
Iklan Publikasi Pernyataan Komitmen PT Askrindo terhadap Good Corporate Governance (GCG)./ Advertising Publication Statement of CommitmentPT Askrindo to Good Corporate Governance (GCG).
31 Juli 2013
Bisnis Indonesia
Iklan Pengumunan PT Askrindo akan ambil alih saham milik PT Usayasa Utama/Advertisement announcement PT Askrindo will take over the shares owned by PT Usayasa Utama
15 Desember 2013
Media Indonesia
Iklan Publikasi Produk Asuransi Umum (sebagai produk baru Askrindo)./ Advertising Publications of General Insurance products (as a new product Askrindo).
16 & 17 Desember 2013
Kompas & Bisnis Indonesia
168
Pengungkapan Kasus Hukum Materi kasus hukum yang ditangani, secara umum merupakan kasus yang timbul karena rasa keberatan dari pihak nasabah terhadap keputusan perusahaan untuk penolakan tuntutan ganti rugi sebagaimana ketentuan yang diatur dalam polis/ sertifikat, namun secara keseluruhan tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Disamping itu juga terdapat kasus investasi bermasalah yang terjadi pada tahun 2010, dimana ada selisih jumlah dana yang ditempatkan Askrindo dengan yang diterima oleh para Manajer Investasi.
Disclosure of Legal Cases The legal cases handled, are generally cases arising from objections from the Company’s customers relating to the Company’s objections to claims for compensation, as stipulated in the provisions of policies / certificate. They are, however, have no effect on the performance of the Company. On the other hand, there are also cases of troubled investment that occurred in 2010, where there is a difference in the amount of funds placed by Askrindo and those received by the Investment Manager.
JUMLAH GUGATAN/ NUMBER OF LAWSUIT
MATERI PERKARA/ CASE MATERIAL
Rp.3.990.463.438
Gugatan Wanperstasi/ lawsuit of Default
Rp.182.000.000.000
Perbuatan Melawan Hukum/deeds Against law
Tergugat I/ Defendants I
PT. Jakarta Investment
Rp.85.000.000,000
Perbuatan Melawan Hukum/deeds Against law
Tergugat/ Defendants
PT. Jakarta Securitas
NO. PERKARA/NO. THE CASE
POSISI/ POSITION
MELAWAN/ AGAINST
STATUS PERKARA/ CASE STATUS
No. 591/PDT.G/2013/PN.JKT.SEL Pengadilan Negeri Jakarta Selatan/South Jakarta State Court
Tergugat II PT. Elnusa
No. 573/PDT.G/2013/PN.JKT.PST Pengadilan Negeri Jakarta Pusat/Central Jakarta State Court No. 130/PDT.G/2013/ PN.JKT.PST Pengadilan Negeri Jakarta Pusat/Central Jakarta State Court
MEDIA PENYAMPAIAN INFORMASI
MEDIA FOR INFORMATION SUBMISSION
Media yang digunakan untuk menyampaikan informasi perusahaan antara lain website, e-mail Korporat, intranet, dan media surat kabar. Pada Mei 2013, PT Askrindo telah melakukan penandatangan Perjanjian Kerjasama dengan Surat Kabar Harian (SKH) Bisnis Indonesia. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk memberikan informasi yang sama oleh segenap Pegawai yang berada di seluruh Indonesia. Dalam kerjasama tersebut pihak Bisnis Indonesia berkewajiban untuk mengirimkan Surat Kabarnya ke semua Kantor Cabang Askrindo berada.
The media used to convey information include: websites, corporate e-mails, intranets, and the news media. In May 2013, PT Askrindo has signed a Cooperation Agreement with the daily Bisnis Indonesia. This is done in order to provide the same information by all employees throughout Indonesia. In the agreement the Indonesian Business has the obligation to distribute the dailies to all Askrindo branch offices.
Website Pengelolaan website perusahaan dilaksanakan oleh Tim Pengelola Website Perusahaan sesuai Surat Kepurusan Direksi no. 17/KEP/DIR/II/2011 tanggal 23 Februari 2011, yang tugasnya antara lain menjaga/memastikan Website Perusahaan tetap memenuhi kepatuhan terhadap ketentuan keterbukaan informasi kepada pihak eksternal dan update/ pembaharuan isi konten secara berkala.
Website The Company’s website is managed by a team established under the decree of the Board of Directors no.: 17/KEP/DIR/ II/2011 dated February 23, 2011, whose duties include keeping the Company’s website in compluiance with regulations pertaining to transparency and to update its content on a regular basis.
Hal-hal yang disampaikan, khususnya dalam penyampaian laporan dan informasi penting lainnya yang dimuat dalam
The followings are information materials which are delivered
169
website Perusahaan www.askrindo.co.id adalah sebagai berikut ● Kinerja Keuangan yang berisi Laporan Keuangan Penting (5 tahun), Laporan Keuangan tahun berjalan, Laporan Tahunan (Annual Report) ● Pedoman dan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan ● Struktur Organisasi, Produk Askrindo, Visi dan Misi serta CSR ● Peluang untuk Karir dan Pengadaan Barang ● Konten Publik mengenai Aktifitas Manajemen
through the website www.askrindo.co.id ● Financial performance containing: Key Financial Information covering 5 years period, the current year’s financial statements, and annual report; ● Guidelines and Implementation of Corporate Governance ● Organizational Structure, Products of Askrindo, Vision and Mission and CSR ● Opportunities for Career and Procurement ● Public Content on Management Activities
Disamping itu rangka penyampaian informasi Perusahaan kepada shareholder, Askrindo juga mengelola website sub portal dari Kementerian BUMN yaitu www.bumn.go.id/ askrindo, yang pelaksanaannya ditangani oleh Petugas khusus yang ditugaskan oleh Manajemen melalui Surat Keputusan Direksi no. 124/KEP/DIR/II/2011 tanggal 18 Oktober 2011, yang bertanggungjawab masing-masing untuk mengelola Publik, Financial Information System, Aset, Sumber Daya Manusia dan PKBL.
In addition, in delivering information to the Company’s shareholders, Askrindo also manage a website sub portal of the Ministry of State Owned Enterprise: www.bumn.go.id/ askrindo, which implementation is handled by a special officer assigned by the Board of Directors Management under the decree no.: 124/KEP/DIR/II/2011 dated October 18, 2011. Each of the officials is responsible for managing: Public, Financial Information System, Assets, Human Resources and PKBL.
E-Mail Korporat Agar komunikasi dapat dilakukan secara lebih efektif, Perusahaan telah memiliki jaringan intranet yang memadai. Salah satunya dengan menggunakan sarana corporate e-mail sehingga antar unit kerja dan antar pegawai dapat melakukan korespondensi surat menyurat secara lebih efisien berkat pengurangan penggunaan kertas (paperless).
Corporate E-Mail For more effective communication, the Company maintains adequate intranet system. One of them use the corporate e-mail application so that inter work units and among employees can make more efficient correspondence thanks to a reduction in the use of papers (paperless)
Kegiatan tatap muka manajemen dengan karyawan
Face to Face Communication between Management and Employees To build an effective climate and intense communication between the management and all employees, a number of face-to-face activities are accommodated through: Delivery of RTL Each Semester Coordination Meetings, Quarterly Work Meetings, Work Meeting on RKAP, as well as numerous visits to branch offices made by members of the Board of Directors.
Untuk membangun iklim komunikasi yang efektif dan intens antara manajemen dengan segenap pegawai, maka telah dilakukan sejumlah kegiatan tatap muka yang diakomodir melalui Rapat Kordinasi Penyerahan RTL, Rapat Kerja Triwulan, Rapat Kordinasi Semeteran dan Rapat Kerja RKAP, serta berbagai kunjungan Direksi ke kantor cabang.
Manajemen juga mengembangkan pola komunikasi lainnya melalui acara diskusi bertajuk “coffee morning”. Dalam acara ini Manajemen mengundang pejabat hingga 3 (tiga) level dibawahnya yang berada diwilayah Jakarta. Melalui forum yang serius tapi santai ini, Direksi dapat menyampaikan arah kebijakannya secara langsung sekaligus mendapatkan informasi dan masukan, terkait berbagai permasalahan yang disampaikan pegawai. Selama tahun 2013 pertemuan ini diadakan sebanyak 3 (tiga) kali.
170
The Management also develops other communication patterns through a discussion titled “coffee morning”. In this event the management officials invite officials of 3 (three) levels below within Jakarta area. Through a serious but relaxed forum, the Board of Directors can straightly deliver policies and at the same time receive input and information related to issues presented by employees. During the year 2013, three meetings were held.
MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
Penerapan Manajemen Risiko Korporat ditujukan pada seluruh aspek kegiatan bisnis perusahaan dengan melibatkan seluruh komponen perusahan baik di Kantor Pusat dan Kantor Cabang.
Corporate Risk Management is aimed at all aspects of the Company’s business involving the entire component of the Company, at the Head Office and branch offices.
Budaya risiko sudah mulai tercipta dan diterapkan pada setiap proses bisnis seperti halnya penerapan Four Eyes Principles (FEP) pada saat penutupan underwriting serta pada kegiatan perusahaan lainnya yang risikonya berasal dari 5 (lima) kelompok utama seperti kelompok risiko strategis, bisnis, operasional, keuangan dan eksternal.
Risk awareness culture has begun to be created and applied to any business process, like the implementation of Four Eyes Principles (FEP) at every covering of the Company’s underwriting and at other activities that risk comes from five (5) major strategic risk groups such as: business, operational, financial and external activities.
Penerapan Manajemen Risiko 1. Pengelolaan risiko yang bersifat transaksional seperti kegiatan akseptasi underwriting dan penyelesaian klaim dilakukan dengan menerapkan metode FEP. Metode FEP dilakukan dengan cara memberikan risk review atas usulan permohonan penutupan/akseptasi pada nilai plafond tertentu yang dinilai membutuhkan pengelolaan risiko lebih intens. Person in charge (PIC) yang memberikan risk review ini disebut Risk Officer (RO) yang saat ini ada di seluruh kantor cabang. Pelatihan analisis risiko untuk meningkatkan kemampuan RO dalam memberikan risk review dilakukan secara rutin setiap tahunnya.
Implementation of Risk Management 1. Management of transactional risks such as underwriting acceptance and claims settlement activities is done by applying the FEP method. The method is implemented by providing risk review on the proposal for coverage / acceptances on a certain ceiling value which deemed necessary for more intense risk management. Person in Charge (PIC) who provides the risk review is called Risk Officer (RO) who currently are there in all branch offices. Trainings on risk analysis to improve RO competence in providing risk reviews are conducted regularly every year.
2. Risiko kegiatan non transaksional juga dikelola dengan menerapkan Manajemen Risiko Koprorat (enterprise risk management) dengan framework COSO. Ada 5 kelompok risiko utama (mother of risk) yang dikelola secara korporat yaitu kelompok risiko strategis, bisnis, operasional, keuangan dan eksternal. Dalam penerapan ERM ini menggunakan Teknologi Informasi berupa program aplikasi berbasis Website. PIC yang menerapkan ERM adalah disebut Risk Contact Person (RCP) yang berada diseluruh kantor cabang dan KUP. Laporan risiko diinput melalui Website Manajemen Risiko oleh RCP dan disajikan setiap semester pada tahun berjalan ke Direksi dan Manajemen.
2. Risks of non-transactional activities are also managed by applying Corporate Risk Management (enterprise risk management) under COSO framework. There are 5 major risk groups (mother of risk) which are managed on corporate bais: strategic risk group, business, operational, financial and external. In application of the ERM, Information Technology is used in the form of Website based application program. PIC who implements ERM is called Risk Contact Person (RCP) located throughout branch offices and KUP. Risk Reports are input through the Risk Management Website by RCP and presented at each semester of the current year to the Board of Directors and Management.
Pelatihan RCP setiap tahunnya dilakukan untuk meningkatkan kemampuan RCP dalam melakukan proses manajemen risiko dan kinerja pelaporan risikonya serta mengikutsertakan RCP untuk memperoleh sertifikasi profesi di bidang Manajemen Risiko pada tahun 2013.
RCP annual trainings are organized to improve RCP competence in processing risk management and their performance reporting. In 2013, RCPs are involved to get professional certification in Risk Management.
171
Road Map Penerapan Manajemen Risiko Road Map of Risk Management Implementation
2011
2012
2013
Pengenalan Manajemen Pembetulan Framework Risiko Framework Revise Risk Management Introduction
●
Menetapkan arah dan kebijakan penerapan manajemen risiko korporat
●
Menyepakati pembentukan unit Manajemen Risiko Memulai pembuatan Struktur Organisasi
● ●
● ● ● ●
●
●
Risk Awareness
Set direction and policies on corporate risks manage- ment Agree for establishing risks management unit Begin establishing organization structure
Me ma st ika n ke sa ma a n pandangan dan kesepakatan arah kebijakan pada seluruh proses bisnis Memnuat tugas & tanggung jawab tugas SDM terkait Manajemen Risiko, SOP dan perangkat pendukung unit kerja Manajemen Risiko
●
Membuat buku pedoman penerapan ERM
●
Melakuk an pelatihan Manajemen Risiko bagi Risk Owner, RCP dan RO Mensosialisaikan Manajemen Risiko sebagai kebutuhan dalam setiap proses bisnis
●
Risks awareness ●
●
●
Prepare manual for ERM implantation
●
Organize trainings in risks management for Risk Owners, RCP and RO
●
Implementasi Implementation
Memperbaharui Risk Appetite/ ● Risk Tolerance Korporat
●
ERM dimanfaatkan sebagai basis dalam menyempurnakan pengendalian Internal Memastikan bahwa perusa- haan sudah comply terhadap kepatuhan regulasi dan terlind- ungi dari risiko.
●
●
Socializing Risk Management as a necessity in every business process
Memastikan bahwa asesmen risiko telah dilakukan dalam setiap proses bisnis, inisiatif kebijakan serta pengembilan keputusan.
●
Pengembangan MIS
●
Pengembangan KRI / Key Risk Indicator
● ●
●
●
Memastikan bahwa terjadinya integrasi seluruh sistem pengelo- laan risiko dalam payung ERM Pengembangan Risk Analisys Tool
●
●
Ensure that risk management is ● carried out discipline manner as an integral culture at all ● Divisions and Units
●
Include risks management element in long term planning
●
Ensure that risks early warning system is in function Ensure that all of the Company’s ● risks management systems are integrated under ERM umbrella
Ensure that risks assessment has ● been carried out in every business process, policy initiative, and decision making ●
●
Development of MIS Development of KRI - Key Risk Indicator
172
●
●
●
●
Memasukkan unsur manajemen risiko dalam rencana jangka panjang. Memastikan bahwa risk early warning system sudah berjalan
●
Optimizing & Culture Optimizing & Culture
Memastikan Pengelolaan Risiko ● dilaksanakan secara disiplin ● dan sebagai budaya yang melekat pada seluruh Divisi dan Unit-unit
●
Renew Corporate Risk Appetite/ Risk Tolerance ERM is used as a basis in improving internal controls Ensure that the Company has adhered to regulations and is protected from risks
2015
Disiplin & Treintegrasi Dicpline & Integrated
●
Ensuring common views and agreement on policy direction in ● all business processes Setting up duties & responsi- bilities of human resources in relation to risks management, SOP, and supporting tools for risks management working unit
2014
Development of Risk Analysis Tools
Memastikan bahwa budaya risiko sudah Berjalan Menjadikan pengelolaan risiko sebagai target dalam penca- paian Kinerja perusahaan Memasukan unsur pengelolaan risiko sebagai bagian dari sistem SDM dan menyepakati KPI Manajemen Risiko di tiap unit kerja. Membangun BCM / BCP system sebagai bagian integral dari penerapan Manajemen Risiko Ensure that risk culture is in place Make risks management as one of the target for achieving the Company ’s performance Include risks management element as a part of human resource system and agreeing KPI-Risk Management at every work unit Build BCM/BCP systems as an integral part risks management implementation
3. Pelaporan Risiko tahun 2013 dilakukan dan disajikan kepada Direksi dan Manajemen dengan memfokuskan pada risiko yang masuk kategori Top Ten Risks. Laporan top ten risks untuk tahun 2014 akan disajikan ke Direksi setiap semesteran. Profil risiko yang disajikan dalam laporan top ten risks adalah risiko inherent dan mitigasi risiko (risk control). Laporan Top Ten Risks diperoleh dari pengolahan data risiko yang diinput oleh RCP melalui website Manajemen Risiko.
3. Reporting of risk in 2013 was conducted and presented to the Board of Directors and Management, focusing on risks of Top Ten Risks category. In 2014, reports on the top ten risks will be presented to the Board of Directors at each semester. Risk profile presented in the top ten risks are: inherent risks and mitigation of risk (risk control). Top Ten Risks reports are derived from processing of data input by RCP through the Risk Management website.
4. Struktur Organisasi Unit Manajemen Risiko
4. The Risk Management Unit Organization Structure
a. Organisasi Divisi Management Risiko & Kepatuhan telah diperbaharui dengan SK Direksi No: 49/KEP/DIR/III/ 2014 tentang Struktur Organisasi PT Askrindo tanggal 19 Maret 2014 terdiri dari Bagian yang membidangi - APRO (Analisa Pengendalian Risiko Operasional) dengan fungsi mengelola risiko dari kegiatan yang bersifat transaksional seperti akseptasi underwriting, penyelesain klaim, investasi dan pengadaan barang dan jasa. Aspek yang dikelola risiko dalam kegiatan transaksional adalah Kepatuhan (Complaince), Prinsip mengenal nasabah (KYC) dan analisis risiko dari obyek penutupan underwriting. - APRN (Analisa Pengendalian Risiko Non Operasional) fungsinya untuk menerapkan Manajemen Risiko Korporat dengan framework COSO. - Kepatuhan fungsinya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan , sistem dan prosedur serta kegiatan usaha telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan (eksternal) dan internal yang berlaku. Hal ini selaras dengan Buku Pedoman Etika Bisnis Etika Kerja (Code of Conduct) PT Askrindo yang menyatakan bahwa Etika bisnis Perusahaan merupakan cara entitas bisnis bersikap, beretika dan bertindak dalam upaya menyeimbangkan kepentingan Perusahaan dengan kepentingan Stakeholders sesuai dengan prinsip-prinsip GCG dan nilai-nilai korporasi yang sehat dengan tetap menjaga profitabilitas Perusahaan.
a. The organization ofl Risk Management & Compliance Division was updated with the decree of the Board of Directors No.: 49/KEP/DIR/III/2014 dated March 19, 2014 on the Organizational Structure of PT Askrindo, consisting of Sections in charge of: - APRO (Operational Risk Management Analysis) with the function of managing the risks arising from transactional activities such as underwriting acceptances, claims settlement, investment and procurement of goods and services. Risk aspects managed in transactional activities are complaince, know your customer principles (KYC) and risk analysis of underwriting objects. - APRN (Non-Operational Risk Control Analysis) in in function of applying the Corporate Risk Management under COSO framework - The function of Compliance is to ensure that policies, regulations, systems and procedures as well as business activities are in compliance with the legal and regulatory provisions (external) and the prevailing internal regulations. This is in line with the Guidelines on Code of Conduct of PT Askrindo which stipulates that the Company’s business ethics is a way a business entity shall conduct, behave and act in an effort to balance the interests of the Company and the interests of stakeholders in accordance with good corporate governance principles and values of healthy corporate while maintaining profitability of the Company.
b. Untuk mendukung kinerja Direksi dalam menerapkan Manajemen Risiko, dibentuk Komite Manajemen Risiko dengan menggunakan anggota Komite Oversight dari ahli/praktisi di bidang manajemen risiko.
b. To support the performance of the Board of Directors in implementing Risk Management, a Risk Management Committee was established, appointing members of the Oversight Committee of experts / practitioners in risk management.
173
5. Implementasi Kegiatan Manajemen Risiko Tahun 2013
5. Implementation of Risk Management Activities in 2013
a. Bagian APRN Bagian Analisa dan Pengendalian Risiko Operasional (APRO) telah menetapkan Rencana Sasaran, Strategi, Kebijakan dan Program Kerja Tahun 2013 yang dibakukan dalam bentuk Rencana Tindak Lanjut Kantor Pusat (korporat) dengan rincian sasaran sebagai berikut: 1. Memastikan penerapan Four Eyes Principles (FEP) berjalan efektif untuk mengurangi risiko (Klaim) di Kantor Cabang melalui strategi revisi dan penyempurnaan SOP, mengembangkan penugasan Risk Officer (RO) dalam rangka peningkatan kinerja di Kantor Cabang (sesuai penempatan), serta program pendidikan RO yang terstandariasi (sertifikasi). Langkah kebijakan yang ditempuh berupa mengevaluasi FEP, dan peningkatan kompetensi RO di bidang Manajemen Risiko melalui program kerja evaluasi dan penyempurnaan pedoman/ SOP penerapan FEP di Kantor Cabang, berkoordinasi dengan Divisi SDM dalam rangka pengadaan dan pemenuhan RO di setiap Kantor Cabang, serta mengikutsertakan RO dalam pendidikan Manajemen Risiko; 2. Membentuk sistem penilaian/evaluasi penerapan FEP melalui strategi membangun sistem informasi (pelaporan) atas kepatuhan terhadap form FEP berikut tindak lanjut rekomendasi RO dan Direksi. Langkah kebijakan yang ditempuh berupa pelaporan secara periodik hasil penilaian sesuai FEP dari Kantor Cabang ke Bagian APRO (Kantor Pusat) melalui program kerja penyampaian Laporan Hasil Risk Compliance Assessment (review) kepada manajemen secara periodik (per triwulan);
a. APRN Division Analysis and Operational Risk Control (APRO) division has defined Planned Objectives, Strategy, Policy and Program for the year 2013, standardized in the form of Action Plan of the Head Office (corporate) with the following target details:
Terhadap sasaran dimaksud, selama tahun 2013 Bagian APRO telah melakukan penjabaran implementasi dalam bentuk Key Performance Indicator (KPI) 2013 berikut pencapaiannya dalam bentuk:
Towards the intended target, for the year 2013, the APRO Division has elaborated the implementation in the form of Key Performance Indicators (KPI) for the year 2013. The followings what were achieved:
1. Akselerasi proses bisnis dan termitigasinya risiko kepatuhan sejak proses seleksi customer (KYC) dengan indikator keberhasilan berupa diterapkannya form standar dalam setiap pengajuan proposal penutupan per produk oleh Kantor Cabang (semula free form) untuk mendukung fungsi maker, checker, dan approval. Terhadap sasaran dimaksud Bagian APRO telah melakukan pencapaian 100% untuk penggunaan form standar FSA tiap produk pada setiap penutupan kewenangan komite;
1. Acceleration of business processes and mitigation of compliance risk since the process of selection of customers (KYC) with the indicators of achievement in form of the implementation of a standard in each submission of coverage proposal per product by the branch offices (formerly free form) to support the maker, checker, and approval functions. Toward the goals, APRO has achieved 100% for the use of FSA standard form on each product at each coverage of the authority of the committee.
174
1. Ensuring that implementation of Four Eyes Principles (FEP) is effective to reduce risks (claims) at branch offices through the revision and improvement of the SOP strategy, develop assignments of Risk Officer (RO) in order to improve performance at branch offices (in line with placement), as well as standardized RO educational programs (certification). Policy measures taken is evaluating FEP, and increased competence of RO in risk management through evaluation work program and improvement of guidelines/SOP on implementation of FEP at branch offices, in coordination with the Human Resources Division in recruitment and placement of ROs at each branch office, as well as participating RO in Risk Management education.
2. Establish a system of assessment / evaluation of implementation of FEP through development of information system strategy (reporting) on compliance with FEP form together with follow-up of recommendations of RO and the Board of Directors. Policy measures taken is in the form of periodic reporting on results of FEP assessment of branch offices to APRO Division (Head Office) through the work program on delivery of report on Compliance Risk Assessment (review) to the management on a periodic basis (quarterly).
2. Implementasi Risk Officer (RO) sampai dengan Kantor Cabang Kelas III dengan indikator keberhasilan berupa efektivitas fungsi RO dalam menganalisa transaksi di seluruh Kantor Cabang. Per 1 Mei 2013 telah berhasil direkrut tenaga RO baru untuk penempatan di seluruh Kantor Cabang, dan efektif per September 2013 sesuai SK Direksi , tiap Kantor Cabang Kelas III telah memiliki tenaga RO sebagai mitra analis dalam penerapan four eyes principles (FEP); 3. Efektivitas mitigasi risiko atas rekomendasi Bagian APRO, dengan indikator keberhasilan berupa jumlah tindak lanjut mitigasi oleh kantor Cabang dan KUP terkait di Kantor Pusat. Berdasarkan hasil kuantifikasi per pelaporan triwulanan seluruh Kantor Cabang selama 2013, diperoleh rata-rata tindak lanjut yang berhasil dilaksanakan sebesar 84,20%; 4. Efektivitas manajemen risiko dalam peningkatan kompetensi RO, dengan indikator keberhasilan dilakukannya uji kepatuhan dan SOP atas pengajuan transaksi di Kantor Cabang sesuai form FEP serta dilakukannya peningkatan kompetensi dan kualifikasi RO melalui praktek kehati-hatian asuransi dan analisa lini bisnis. Terhadap realisasi penggunaan form FEP, realisasi di Kantor Cabang selama 2013 telah mencapai 100%, dan review selanjutnya menjadi domain Bagian Kepatuhan. Terhadap program peningkatan kompetensi dan kualifikasi RO Kantor Cabang, dari 20 RO Kantor Cabang dan RO Kantor Pusat, 19 orang telah berhasil memperoleh Certification of Risk Management Officer (CRMO) dan 2 orang berhasil memperoleh Certification of Risk Management Professional (CRMP) yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Manajemen Risiko (LSPMR);
2. Implementation of Risk Officer (RO) up to Class III branch offices with achievement indicator in form of effectiveness of the RO functions in analyzing transactions at all branch offices. By May 1, 2013 new RO personnel were successfully recruited for placement at all branch offices, and effective September 2013, according to the decree of the Board of Directors, at each Class III branch office there is an RO as an analysts partner in the implementation of four eyes principles (FEP). 3. Effectiveness of risk mitigation on the recommendation of APRO Division, with the indicators of acheivement in form of number of mitigation follow-up by the related branch offices and KUP at the Head Office. Based on quantification per quarterly reporting by all branch offices during 2013, there was an average of 84.20% of follow-ups was successfully carried out. 4. Effectiveness of risk management in improving the competence of ROs, with the achievement indicators in form of compliance test and SOP on of transaction proposals at branch offices in compliance with FEP form and improvement of competence and qualifications of RO through underwriting precautionary practices and analysis of line of business. On the actual use of FEP form, at branch offices during 2013 has reached 100%, and a further review falls into the domain of Compliance Division. On RO competence and qualifications improvement programs branch offices, of the 20 ROs at branch offices and the head office, 19 people have successfully earned Certification of Risk Management Officer (CRMP) and 2 ROs earned Certification of Risk Management Professional (CRMP) issued by the Certification Institute of Risk Management Profession (LSPMR).
b. Bagian APRN Bagian Analisa dan Pengendalian Risiko Non Operasional (APRN) telah menetapkan Rencana Sasaran, Strategi, Kebijakan dan Program Kerja Tahun 2013 yang dibakukan dalam bentuk Rencana Tindak Lanjut Kantor Pusat (korporat) dengan rincian sasaran sebagai berikut: 1. Memiliki infrastruktur/elemen penerapan manajemen risiko korporat yang lengkap, handal dan dapat mengoptimalkan keberhasilan penerapan manajamen risiko korporat. 2. Memiliki program aplikasi Manajemen Risiko berbasis Web yang handal dan dapat digunakan oleh seluruh risk owner serta dapat menyajikan laporan risiko yang sesuai kebutuhan manajamen
b. APRN Division Section Analysis and Control of Non-Operational Risk (APRN) has adopted the Plan Objectives, Strategy, Policy and Program for the year 2013 which was standardized in the form of Action Plan of the Head Office (corporate) with the following target details: 1. Having a reliable and complete infrastructure / element of corporate risk management, and able to optimize successful implementation of corporate risk management. 2. Having a reliable Web-based Risk Management program that can be used by all risk owner and can present risk reports as needed by the management. 3. Ensuring that risk culture has been adopted by all units through an integrated information management system
175
3. Memastikan budaya risiko sudah mulai dijalankan oleh seluruh unit kerja melalui sistem manajemen informasi terintegrasi 4. Memiliki data risiko yang up to date dari hasil risk assessment/ risk control self assessment (RCSA) setiap tahunnya.
4. Having up to date risk data that resulting from risk assessment / risk control self assessment (RCSA) in every year.
Kegiatan yang dilakukan pada tahun 2013 antara lain mencakup: 1. Mengumpulkan dan mengolah data Loss Event dari seluruh Risk Owner (Kantor Pusat dan Kantor Cabang). Hasil pengolahan data Data Loss Event tersebut telah dilaporkan kepada Direksi. 2. Melakukan proses manajemen risiko (identifikasi, mengukur, memetakan dan memitigasi risiko) melalui system informasi manajemen risiko berbasis Web. Proses manajemen risiko tersebut dilakukan oleh Risk Contact Person (RCP) sebagai PIC pelaporan risiko dimasingmasing Risk Owner. 3. Memberikan Risk Review atas usulan pembuatan/ addendum PKS/MOU yang dikirim oleh unit kebijakan dan unit operasional. Pemberian risk review ini bertujuan untuk mengelola risiko yang dapat ditimbulkan dari PKS/ MOU antara PT Askrindo dengan mitra usaha. 4. Memberikan pelaporan risiko siginifikan berupa Top Ten Risks kepada Direksi dan Manajemen untuk periode tahun 2013.
Activities undertaken in 2013 include: 1. Collect and process Loss Event data from all Risk Owner (the Head Office and branch offices). The processed Loss Event Data has been reported to the Board of Directors 2. Process risk management (identification, measuring, mapping and mitigate risk) through a Web based risk management information system. The risk management process was conducted by the Risk Contact Person (RCP) as risk reporting PIC at the respective Risk Owner 3. Provide Risk Review on proposal for preparing / ratifying agreements / MOUs sent by policy units and operational units. Provision of risk review aims at managing risks that which may result from agreements / MOUs between PT Askrindo with its business partners 4. Provided reporting of significant risk in the form of a Top Ten Risks to the Board of Directors and Management for the period of 2013.
Sosialisasi Manajemen Risiko dilakukan dengan memanfaatkan berbagai media dan kesempatan kegiatan internal kepada segenap pegawai Askrindo pada segenap tingkatan termasuk tenaga outsourcing.
Dissemination of Risk Management is done by utilizing a variety of media and opportunities during the internal activities to all Askrindo employees at all levels including outsourced personnel.
Media sosialisasi Manajemen Risiko antara lain dilakukan melalui 1. Website 2. BBM Group 3. Surat Edaran 4. Pelatihan 5. E-Mail Korporat
Risk management is introduced through the following media: 1. Website 2. BBM Group 3. Circulars 4. Trainings 5. Corporate E-Mail
Kepatuhan Kepatuhan Perusahaan terhadap seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku menjadi bagian terpenting dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan dan menjadi tolok ukur atas penilaian stakeholder dan shareholder terhadap kinerja Perusahaan. Hal ini selaras dengan Buku Pedoman Etika Bisnis Etika Kerja (Code of Conduct) PT
Compliance The Company’s compliance with all prevailing legal and regulatory provisions laws and regulations has become the most important part in the implementation of corporate governance and become the measurement of assessment by stakeholders and shareholders on the Company’s performance. This is in kine with the Code of Conduct of PT Askrindo which
176
Askrindo yang menyatakan bahwa Etika bisnis Perusahaan merupakan cara entitas bisnis bersikap, beretika dan bertindak dalam upaya menyeimbangkan kepentingan Perusahaan dengan kepentingan Stakeholders sesuai dengan prinsipprinsip GCG dan nilai-nilai korporasi yang sehat dengan tetap menjaga profitabilitas Perusahaan.
stipulates that the Company’s business ethics is the way a business entity should behave and act in balancing the interests of the Company and the interests of stakeholders in accordance with good corporate governance principles and values of healthy corporate while maintaining the Company profitability.
TRANSAKSI BENTURAN KEPENTINGAN
CONFLICT OF INTEREST
Kebijakan mengenai benturan kepentingan terdapat di dalam Buku Pedoman Good Corporate Governance yang telah disahkan dengan Surat Keputusan Direksi No. 225/ KEP/DIR/XII/2012 tanggal 26 Desember 2012 dan Buku Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) disahkan dengan Surat Keputusan Direksi No. 226/KEP/DIR/ XII/2012 tanggal 26 Desember 2012.
Policies on conflict of interest are included in the Manual of Good Corporate Governance, endorsed by the Board of Directors with decree number 225/KEP/DIR/XII/2012 dated December 26, 2012, and in Handbook of Business Ethics and Code of Conduct endorsed by the Board of Directors with the decree No. 226/ KEP/DIR/XII/2012 dated December 26, 2012
Kebijakan benturan kepentingan mengatur antara lain melarang setiap Insan Perusahaan memiliki saham atau melakukan investasi dengan badan usaha lain yang bermitra bisnis atau memiliki keterkaitan bisnis dengan Perusahaan, memiliki usaha yang berhubungan langsung atau terkait dengan aktivitas Perusahaan, merangkap bekerja di Perusahaan lain atau memegang jabatan pada lembaga lembaga/ institusi lain dalam bentuk apapun, kecuali telah mendapat persetujuan tertulis dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris dan melakukan perbuatan/tindakan atau menempatkan diri pada posisi yang dapat menimbulkan benturan kepentingan antara dirinya dengan Perusahaan, untuk menghindari konflik antara kepentingan pribadi dengan kepentingan Perusahaan.
The policies, among others, prohibit any Company’s personnel to have stocks or to make investments in other business entities which are business partners of have business relationship with the Company, to have business directly related to the business activities of the Company, concurrently work in another company or institution or to take office in organizations / institutions in any form, unless the person has received written approval from the Board of Directors and / or Board of Commissioners and perform deeds / actions or putting himself in a position that could lead to a conflict of interest between him and the Company, in order to avoid conflicts between personal interests and the interests of the Company
Selama tahun 2013, tidak terdapat transaksi dengan benturan kepentingan, dengan demikian tidak ada kerugian atau hal yang mengurangi keuntungan.
During the year 2013, there were no transactions of conflicting of interest, therefore no loss or reductioin in profits.
Nama dan Jabatan Yang Memiliki Benturan Kepentingan/ Name and Title that have Conflict of Interest
Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan/ Name and Title decision Maker
Jenis Transaksi/ Type of Transaction
Nilai Transaksi (jutaan Rp.)/ value of Transactions (millions of USD.)
Keterangan/ Description
NIHIL
NIHIL
NIHIL
NIHIL
NIHIL
177
CODE OF CONDUCT
CODE OF CONDUCT
Perusahaan menyadari akan pentingnya arti implementasi Good Corporate Governance (GCG) sebagai salah satu alat untuk berinteraksi & berkomunikasi yang etis, tidak hanya kepada Pemilik Modal (shareholder) namun juga segenap Pemangku Kepentingan (stakeholder). Untuk itulah, PT Askrindo (Persero) berkomitmen mengimplementasikan yang salah satunya dilakukan melalui penerapan Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) secara konsisten.
The company realized the importance of the implementation of Good Corporate Governance (GCG) as a tool to interact and to communicate on good ethical manner, not only with the capital owners (shareholders) but also with all stakeholders. For this reason, PT Askrindo (Persero) is committed to implement it, one of which is done through consistent application of the Code of Business Ethics and Code of Conduct.
Kebijakan manajemen untuk hal tersebut adalah melalui surat keputusan Direksi no. 226/KEP/DIR/XII/2012 tanggal 26 Desember 2012, tentang Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) yang diberlakukan untuk seluruh individu yang bertindak atas nama PT Askrindo (Persero), baik Dewan Komisaris, Direksi maupun Karyawan yang selanjutnya disebut Insan Perusahaan, Anak Perusahaan dan Perusahaan afiliasi dibawah pengendalian, Pemegang Saham serta seluruh stakeholder atau mitra kerja yang melakukan transaksi bisnis dengan PT Askrindo (Persero).
The management policy for it is made through the Board’s decision letter no.: 226/KEP/DIR/XII/2012 dated December 26, 2012, on Code of Business Ethics and Code of Conduct applicable to all individuals who acts on behalf of PT Askrindo (Persero), either he is member of the Board of Commissioners, Board of Directors, or employee, hereinafter referred to as personnel of the Company, subsidiaries and affiliates under the control of the Company, the shareholders and all stakeholders or partners who does business with PT Askrindo (Persero)
Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja terdiri dari etika bisnis Perusahaan dan Etika Kerja Insan Perusahaan dari Jajaran Manajemen yang disusun untuk mempengaruhi, membentuk, mengatur dan melakukan kesesuaian tingkah laku sehingga tercapai keluaran yang konsisten yang sesuai dengan budaya PT Askrindo (Persero) dalam mencapai visi dan misi Perusahaan. Perusahaan senantiasa mendorong kepatuhan terhadap standar etika dan berkomitmen untuk mengimplementasikannya, serta mewajibkan seluruh pimpinan dari setiap tingkatan dalam Perusahaan, bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pedoman etika bisnis dan etika kerja dipatuhi dan dijalankan dengan baik pada jajaran masing-masing.
Guidelines on Business Ethics and Work Ethic consists of the Company’s business ethics and Work Ethics of the Company’s personnel, prepared to influence, establish, organize and balancing behavior in order to achieve consistent output that is culturally appropriate for PT Askrindo (Persero) in achieving the company’s vision and mission. The Company continues to encourage adherence to ethical standards and are committed to implement them, and requires all leaders from all levels within the Company, to be responsible for ensuring that business ethics and ethical guidelines are adhered to and executed at all levels.
Implementasi Code of Conduct Sebagai bentuk pernyataan bahwa pedoman Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja dipatuhi dan dijalankan dengan baik, maka kepada seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan setiap individu (karyawan) diwajibkan untuk menandatangani pernyataan secara pribadi, setiap tahunannya.
Code of Conduct Implementation As a statement that the guidelines and the Code of Ethics and Code of Business Ethics are adhered to and are executed properly, all members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and of each individual (employees) are required to sign a statement in person, each year.
Ditahun 2013 Dewan Komisaris, Direksi dan segenap Division Head telah menandatangani Pakta Integritas Penerapan GCG yang dilakukan pada tanggal 7 Maret 2013, sedangkan segenap Pegawai di seluruh Indonesia penandatanganan dilakukan pada periode Januari s/d Mei 2013, yang sebelumnya dilakukan sosialisasi terlebih dahulu.
In 2013 all members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and Heads of Divisions have signed the Integrity Pact for Implementation of GCG, the signing of which took place on March 7, 2013, while all employees throughout Indonesia signed the pact in January through May 2013, after prior socialization.
178
Penyebaran Code of Conduct Penyebaran COC dilakukan dengan memanfaatkan berbagai media seperti website, surat edaran dan sosialisasi kepada segenap Pegawai, Direksi & Dewan Komisaris Anak Perusahaan serta Agen Pemasar dari seluruh Indonesia.
Dissemination Code of Conduct Dissemination of COC is done by utilizing a variety of media such as websites, circulars and socialization to all employees, members of the Borad of Directors, members of the Board of Commissioners of subsidiaries as well as to marketing agents all over part of Indonesia.
PELAPORAN PELANGGARAN
REPORTING OF VIOLATIONS
Perusahaan telah memiliki Pedoman Pengelolaan Pelaporan Pelanggaran sesuai Surat Keputusan Direksi no. 227/KEP/ DIR/XII/2012 tanggal 26 Desember 2012, yang merupakan dasar atau pedoman pelaksanaan dalam menangani Pelaporan Pelanggaran dari stakeholders. Pedoman ini menyediakan suatu panduan bagi Perusahaan untuk membangun, menerapkan dan mengelola suatu Sistem Pelaporan Pelanggaran (WBS). Sehingga diharapkan pedoman ini dapat memberikan manfaat bagi peningkatan pelaksanaan Corporate Governance di perusahaan dan dapat meningkatkan tingkat partisipasi karyawan dalam melaporkan pelanggaran.
The company already has a Management Guidelines on Reporting of Violations under the Decree of the Board of Directors no.: 227/KEP/DIR/XII/2012 dated December 26, 2012, which is the basis for the implementation of the guidelines in the handling or reporting of violations by stakeholders. These guidelines provide guidance for the Company to establish, implement and manage a Violation Reporting System (WBS). It is expected that these guidelines can provide benefits in increasing implementation of corporate governance at the Company and can increase the level of employee’s participation in reporting of violations.
Disamping itu, penyusunan pedoman ini juga sebagai acuan dalam tata cara pengelolaan penanganan pengaduan/ penyingkapan (Whistleblowing System) bagi Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan serta pihak yang berkepentingan dalam berhubungan dengan Perusahaan, agar setiap laporan yang disampaikan terjaga kerahasiaannya dan kasus yang dilaporkan dapat dipertanggungjawabkan serta dapat ditindaklanjuti.
In addition, the preparation of these guidelines is intended to become reference in the management procedures for handling complaints / disclosure (Whistleblowing System) for the Board of Commissioners, Directors, employees and stakeholders in dealing with the Company, so that every report submitted is confidential and reported cases is accountble and can be followed up.
Mekanisme penanganan pelaporan pelanggaran yang jelas merupakan hal yang mutlak diperlukan, agar tidak terjadi perselisihan atau potensi sengketa yang berlarut-larut antara pihak stakeholders dengan Perusahaan. Secara internal Perusahaan, pelaporan pelanggaran menjadi cara untuk mendorong Karyawan Perusahaan agar lebih berani bertindak dalam mencegah terjadinya kecurangan dan korupsi dengan melaporkannya ke pihak yang dapat menanganinya. Hal ini berarti, mengurangi budaya “diam” menuju ke arah budaya “kejujuran” “kepedulian” dan “keterbukaan”.
Clear handling mechanism of violation reporting is absolutely necessary, in order to avoid continuing disputes or potential disputes between stakeholders and the Company. Within the Company, violations reporting is one way of encouraging employees to be more courageous in their actions in preventing fraud and corruption by reportiung the practice to responsible parties. This means, reducing the culture of “silence” toward a culture of “honesty” “caring” and “openness”.
179
Pelaporan Pengaduan Pelanggaran
Violations Complaint Reporting
Selama tahun 2013 terdapat 1 (satu) pengaduan terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan di Kantor Unit Pelayanan terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional, namun tidak mempengaruhi kondisi Askrindo secara signifikan.
During the year 2013 there was 1 (one) complaint against offenses committed by employees in a KUP associated with work process and operational activities, but does not significantly affect Askrindo.
Kemudian yang bersangkutan telah diproses dan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu diturunkan pangkatnya.
The person in question has been processed and sanctioned in accordance with the applicable regulations, i.e. demoted.
Berikut adalah skema Pelaporan Pelanggaran di Askrindo
Here is the diagram on Violations Reporting in Askrindo
SKEMA PROSES PELAPORAN PELANGGARAN VIOLATION REPORTING PROCESS SCHEME PT ASKRINDO (Persero)
Tim Pengelola Pelaporan Pelanggaran PT Askrindo (Persero) telah dibentuk sesuai SK Direksi nomor 120/KEP/DIR/V/2013 tanggal 23 Mei 2013 yang memiliki tugas untuk menerima setiap pelaporan pelanggaran, baik dari pihak internal maupun eksternal perusahaan serta menindaklanjuti pelaporan pelanggaran yang diduga dilakukan oleh Karyawan Askrindo yang berasal dari jalur Direksi.
180
The managing Team of Askrindo Violations Reporting was established under the decree of Board of Directors number 120/ KEP/DIR/V/2013 dated May 23, 2013 which has the duty of accepting any report of violation, both by internal or external parties, and to follow up the alleged violations performed by employees of Askrindo derived from Directors.
BUMN BERSIH Sebagaimana Surat Edaran Kementerian BUMN nomor SE-05/MBU/2013 tanggal 30 September 2013 tentang Roadmap Menuju BUMN Bersih, yang bertujuan meningkatkan kualitas penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate gorvernance) baik secara administratif maupun subtantif dan guna mewujudkan BUMN yang tangguh, unggul dan bermartabat. Pada Surat Edaran ini, menghimbau semua BUMN yang telah siap, agar mendaftar sedangkan untuk penilaiannya Kementerian BUMN meminta bantuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melalui survai baik kepada internal maupun kepada eksternal. Dewan Komisaris dan Direksi PT Askrindo berkomitmen untuk menindaklanjutinya dan mendaftarkan PT Askrindo sebagai BUMN yang telah siap untuk dinilai oleh BPKP melalui surat no. 2076/DIR tanggal 28 Oktober 2013 dan pada bulan November 2013 membuat PIN “ASKRINDO BERSIH” yang dikenakan oleh Dewan Komisaris, Direksi dan segenap pegawai serta pembuatan banner yang berbunyi “Mari Kita Dukung ! ASKRINDO BERSIH, STOP KORUPSI” yang ditampilkan di seluruh Kantor PT Askrindo seluruh Indonesia. CLEAN STATE OWNED EENTERPRISE In reference to the circular of the Ministry of State Owned Enterprises, number SE-05/MBU/2013 dated 30 September 2013 on the Roadmap towards clean SOEs, which aims at improving the quality of implementation of good corporate governance, both administratively and substantively, and in order to realize robust, superior and dignified SOEs. The circular appeal to all prepared state-owned enterprises to register for assessment by the Ministry of State Owned Enterprise by asking for assistance of Financial and Development Supervisory Agency (BPKP) via surveys to both internal and external parties. The Board of Commissioners and the Board of Directors of Askrindo are committed to follow up the appeal and to register PT Askrindo as an SOE that is ready for assessment by the BPKP through the letter no.: 2076/DIR dated October 28, 2013 and in November 2013 created the “ASKRINDO CLEAN” pin worn by members of the Board of Commissioners, Board of Directors Directors and all employees and also create a banner which reads ““Mari Kita Dukung ! ASKRINDO BERSIH, STOP KORUPSI” (Let’s support! Clean ASKRINDO, STOP CORRUPTION” is displayed throughout the entire offices of PT Askrindo across the country, Indonesia.
181
182
Rencana Strategis Perusahaan
CORPORATE STRATEGIC PLAN
RENCANA STRATEGIS PERUSAHAAN TAHUN 2014 THE COMPANY’S STRATEGIC PLAN FOR THE YEAR 2014
1. TEMA POKOK RKAP TAHUN 2014
1. THE MAJOR THEME OF THE COMPANY’S CBP (RJPP) IN YEAR 2014
Tahun 2014 merupakan tahun kedua pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) periode tahun 2013-2017 dan memiliki arti penting dalam pencapaian keberhasilan sasaran strategis dalam RJPP. Walaupun tahun 2013 secara formal merupakan tahun pertama dari RJPP tersebut, namun pelaksanaan RJPP dalam tahun 2013 masih dikaitkan dengan pelaksanaan RJPP 2009-2013, mengingat RJPP tahun 20132017 baru memperoleh pengesahan bulan September 2013. Dengan demikian, pelaksanaan RJPP dalam tahun 2014 telah sepenuhnya berdasarkan RJPP tahun 2013-2017.
The year 2014 is the second year of implementation of the Company's Long-Term Plan (RJPP) for the period of 2013 to 2017 and has significance in the successful achievement of strategic objectives in RJPP. Although formally the year 2013 was the first year of the RJPP, RJPP implementation in 2013 was still associated with the implementation of the 2009-2013 RJPP, given the new 2013-2017 RJPP was only approved by September 2013. Accordingly, RJPP implementation in 2014 has been fully based on RJPP for the years 2013-2017
Sebagaimana dituangkan dalam RJPP 2013-2017, untuk mencapai visi baru perusahaan akan ditempuh strategi utama yaitu memperkuat usaha utama dan melakukan diversifikasi usaha secara konsentris sebagai langkah mempertahankan kesinambungan pertumbuhan bisnis. Strategi diversifikasi usaha secara konsentris yang akan ditempuh perusahaan memberikan 2 (dua) manfaat, yaitu pertama, dapat meningkatkan rasio return on equity Askrindo grup secara keseluruhan dari usaha yang memiliki yield usaha lebih besar dari yield usaha di eksisting bisnis, dan kedua, dapat memberikan keunggulan daya saing melalui sinergi dari berbagai jenis usaha yang dilaksanakan oleh Askrindo maupun perusahaan-perusahaan anak.
As stated in RJPP 2013-2017, to achieve the Company's new vision, major strategies will be pursued that strengthen the core business and diversified concentrically as a step to maintain continuity of business growth. Concentric diversification strategy that will be pursued by the Company will provide two (2) benefits: first, to increase Askrindo’s overall group of businesses return on equity ratio that have greater yield than the yield of business enterprises in the existing business, and secondly, to provide excellent competitiveness through the synergy of the various types of business conducted by Askrindo or subsidiaries.
Berdasarkan strategi tersebut, perusahaan diarahkan untuk memiliki usaha-usaha lain yang masih berkaitan dengan usaha utama Askrindo dan memiliki yield lebih besar dari rata-rata yield industri usaha utama Askrindo. Untuk itu direncanakan secara bertahap hingga pada akhir tahun 2017, Askrindo telah memiliki 7 perusahaan anak yang masing-masing bergerak di bidang usaha reasuransi, penjaminan pembiayaan berbasis syariah, keagenan asuransi, asuransi umum, asuransi jiwa, lembaga keuangan non bank (multi finance), dan manajer investasi.
Under the strategy, the Company is directed to have other businesses that are still related to the main Askrindo business and has a greater yield than the average yield of major Askrindo industries. To achieve that, plans are made in stages so that until the end of 2017, the Company has seven subsidiaries, each of which is engaged in reinsurance, underwriting sharia-based financing, insurance agency, general insurance, life insurance, non-bank financial institutions (multi-finance), and investment managers businesses.
Pada akhir tahun 2013 diproyeksikan Askrindo telah memiliki 3 (tiga) perusahaan anak, meliputi PT Reasuransi Nasional Indonesia yang bergerak dibidang reasuransi didirikan tahun 1994, PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah yang bergerak dibidang penjaminan pembiayaan berbasis syariah, didirikan tahun 2012 dan perusahaan anak yang bergerak dibidang keagenan asuransi didirikan tahun 2013. Berdasarkan RJPP 2013-2017, pada tahun 2014 Askrindo akan mendirikan perusahaan anak dibidang asuransi umum.
By the end of 2013 it is projected that Askrindo already has three (3) subsidiaries, including PT Indonesian National Reinsurance, engaged in reinsurance and was established in 1994, PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah, engaged in the underwriting of Islamic sharia-based financing, founded in 2012 and a subsidiary engaged in insurance agency founded in 2013. Based on the RJPP 2013-2017, in 2014 Askrindo will establish a subsidiary company in general insurance.
184
Pembentukan perusahaan-perusahaan anak tersebut baru merupakan perwujudan dari strategi diversifikasi, langkah ini perlu diikuti dengan membangun kemampuan sinergi dari bisnis-bisnis perusahaan tersebut, sehingga setelah periode 2013-2017 ini dilewati, Askrindo grup mampu memasarkan product bundling sebagai hasil dari terbentuknya kompetensi berupa sinergi antar anak perusahaan.
The establishment of the subsidiary companies is the embodiment of the new diversification strategy, this step needs to be followed by building synergy ability of those company’s businesses, so that after the 2013-2017 period is passed, the group is able to market Askrindo product bundling as a result of synergy of competence among those subsidiaries.
Tahun 2014 juga akan menjadi kesempatan bagi perusahaan untuk menuntaskan pembenahan internal atas kelemahan dan kekurangan yang masih tersisa dari tahun-tahun sebelumnya. Walaupun perusahaan telah dinilai berhasil melakukan transformasi nilai budaya perusahaan dan sudah menerapkan management tools sebagai upaya meningkatkan kinerjanya tetapi dalam beberapa hal, khususnya penerapan teknologi informasi dan pengelolaan sumber daya manusia dinilai masih perlu disempurnakan sehingga dapat selaras dengan strategi utama perusahaan. Dengan demikian, tema RKAP tahun 2014 ini adalah memperkuat usaha utama Askrindo dan perintisan usaha diversifikasi yang terintegrasi.
The year 2014 will also be an opportunity for the Company to complete the internal improvement over the weaknesses and shortcomings that remain from the previous years. Although the Company has been assessed successfully to transform corporate culture and values has already implemented management tools in order to improve its performance, but in some ways, especially the application of information technology and human resource management are still need to be refined so it can be aligned with the Company's main strategy. Thus, the theme of the RKAP 2014 is strengthening the core business of Askrindo and pioneering diversified and integrated businesses.
2. Analisis Peluang dan Ancaman
2. Opportunities and Threats Analysis
Terdapat 5 (lima) aspek yang dilihat sebagai faktor eksternal untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan di tahun 2014. Hasil identifikasi ini selanjutnya akan digunakan sebagai salah satu faktor untuk menentukan sasaran dan strategi yang akan diterapkan pada tahun 2014.
There are 5 (five) aspects which are seen as external factors to identify opportunities and threats that will be faced by the Company in 2014. These identifications will then be used as one factor to determine the goals and strategies that will be implemented in 2014
a. Kondisi Makro Indonesia 2014. Memasuki semester II/2013, perekonomian Indonesia mengalami pelemahan. Inflasi meningkat, nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar melemah hingga menyentuh Rp11 ribu/ US Dollar, Neraca Perdagangan mengalami defisit, Indeks Harga Saham Gabungan menurun tajam dari lebih dari 5.000 menurun menjadi 4.200-4.500. Semuanya ini sebagai dampak faktor internal: meningkatnya impor, baik untuk barang konsumsi maupun investasi serta tingginya angsuran dan bunga pinjaman luar negeri, dan di sisi lain faktor luar negeri, seperti masih lemahnya ekonomi negara eropa bahkan termasuk Jerman yang memasuki masa konstraktif.
a. Macro Conditions of Indonesia in 2014 Entering the semester II/2013, the Indonesian economy weakened. Inflation increases, the value of the Rupiah against the U.S. dollar weakening to touch USD 11 thousand/U.S. Dollar, Trade Balance deficit, Composite Stock Price Index declined sharply by more than 5,000, decrease to 4200-4500. All these as a result of internal factors: increased imports, either for consumption or investment goods and the high installments and interest on foreign loans, and on the other hand foreign factors, such as the weak economy, even European countries including Germany are entering a contractive period.
Kondisi tersebut di atas nampaknya akan terbawa ke tahun 2014. Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia tahun 2014 akan melemah akibat 3 hal, yaitu: melemahnya harga komoditas, pendanaan eksternal yang ketat dan penurunan permintaan domestik. Oleh karena itu, Bank Dunia
The above conditions are likely to carry over into 2014. The World Bank estimates that the Indonesian economy will weaken in 2014 due to three things: the weakening of commodity prices, tighter external financing and a decrease in domestic demand. Therefore, the World Bank estimates that Indonesia's economic
185
memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 hanya mencapai 5,3%. Angka tersebut lebih rendah dari asumsi yang digunakan Pemerintah RI dalam RAPBN-P yaitu sebesar 6,3%.
growth in 2014 will only be 5.3%. The figure is lower than the assumptions used in the proposed GOI-Budget of 6.3%
Asumsi-asumsi yang digunakan Pemerintah dalam penyusunan RAPBN 2014 memperlihatkan bahwa Pemerintah masih pesimis terhadap perkembangan ekonomi tahun 2014 namun lebih optimis dibanding Bank Dunia. Tabel di bawah ini memperlihatkan asumsi-asumsi tersebut.
The assumptions used in the preparation of the Government Budget in 2014 showed that the government was still pessimistic about economic growth in 2014 but is more optimistic than the World Bank. The table below shows the assumptions
Tabel 20 Asumsi Makro RAPBN/Macro Assumptions in Government Budget Indikator Pertumbuhan Ekonomi (%) Tingkat Inflasi (%) Nilai Kurs (Rp/$)
2013
2014
6,8
6,0
4,9
5,5
9300
10.500
SPN 3 bulan (%)
5,5
5,5
Harga Minyak mentah (US $/barel)
100
105
Dalam Tabel di atas terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi tahun 2014 ditargetkan lebih rendah dibanding yang diasumsikan dalam RAPBN tahun 2013, dari 6,8% menjadi 6,4%. Demikian pula dengan nilai tukar, pemerintah mengasumsikan nilai tukar yang lebih lemah dibanding nilai tukar yang menjadi asumsi dalam RAPBN 2013. Dari Rp9.300/ USD menjadi Rp9.750/USD. Untuk tingkat inflasi tahun 2014 Pemerintah terlihat masih optimis akan lebih rendah dari tahun 2013, sedangkan untuk harga minyak mentah tahun 2014 diasumsikan lebih tinggi dari harga tahun 2013.
The above Table shows that economic growth in 2014 is targeted to be lower than that assumed in the draft budget in 2013, from 6.8% to 6.4%. Similarly, the exchange rate, the government assumes that the exchange rate is weaker than the exchange rate assumed in the draft budget 2013 from $ 9.300/USD to Rp9.750/USD. For 2014 the inflation rate was still optimistic the government looks to be lower than in 2013, while for 2014 the price of crude oil is assumed to be higher than in 2013
Beberapa pakar ekonomi nampaknya kurang sependapat dengan asumsi Pemerintah tersebut mengingat kurang menggembirakannya kondisi perekonomian akhir tahun 2013 yang tampaknya akan berimbas hingga tahun 2014. Oleh karena itu, walaupun dalam RKAP ini, asumsi-asumsi makro tetap menggunakan asumsi yang digunakan Pemerintah tetapi tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan revisi sekiranya terjadi penyimpangan yang signifikan dalam pelaksanaannya kelak. Oleh karena itu pula menjadi salah satu program strategis bagi perusahaan untuk memantau perkembangan indikator ekonomi makro tersebut dan memperkirakan perkembangan selanjutnya.
Some economists seem to less agree with the Government assumptions less given the economic conditions was not satisfactory at the end of 2013 which seems to affect the year 2014. Therefore, although in this CBP, macro assumptions still using the assumptions used by the Government, but it is possible to be revised in case of significant irregularities in the implementation later. Hence also become one of the strategic programs for the Company to monitor the development of the macro-economic indicators and predict subsequent development.
186
b. Pemerintah dan RAPBN 2014 Tahun anggaran 2014 merupakan babak akhir dari pelaksanaan pembangunan jangka menengah tahap kedua. Sehubungan dengan itu, Pemerintah telah melakukan evaluasi paruh waktu pelaksanaan RPJMN 2010—2014 dalam rangka mengetahui perkembangan hasil dan kesesuaian arah antara pencapaian visi, misi, dan sasaran prioritas pembangunan nasional yang akan dicapai. Menurut Pemerintah, evaluasi tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan RPJMN 2010— 2014 sampai dengan saat ini telah memberikan hasil pembangunan yang cukup baik. Pemerintah juga menyimpulkan bahwa jika dibandingkan dengan kondisi awal 2009, saat ini Indonesia telah menjadi negara yang lebih sejahtera dan lebih demokratis.
b. The Government and the 2014 Draft Budget The fiscal year 2014 is the final stage of the implementation of the medium-term development of the second phase. Accordingly, the Government has evaluated the implementation in midterm of the 2010-2014 RPJMN in order to know the progress towards results and the appropriateness of the achievement of the vision, mission, and goals of national development priorities to be achieved. According to the Government, the evaluation shows that the implementation of the 2010-2014 RPJMN up to this time has given pretty good development outcomes. The government also concluded that when compared to the conditions of early 2009, Indonesia has become a country that is more prosperous and more democratic.
Selanjutnya, menurut Pemerintah sebagai penjabaran tahun terakhir dari RPJMN 2010—2014, Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2014 memiliki arti yang penting dalam menuntaskan pencapaian sasaran-sasaran pembangunan jangka menengah nasional kedua. Arah kebijakan dan program pembangunan yang tertuang dalam RKP 2014 dirumuskan dalam satu tema, yaitu “Memantapkan Perekonomian Nasional bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan”.
Furthermore, according to the Government as last year elaboration of RPJMN 2010-2014, the Government Work Plan (RKP) in 2014 has an important meaning in finalizing the achievement of medium-term national development targets. Direction of development policies and programs contained in the 2014 RKP encapsulated in one theme, namely "Strengthening of National Economy for the People's Fair Welfare Improvement ".
Sejalan dengan itu, RKP tahun 2014 menekankan pada penanganan isu strategis antara lain (1) pemantapan perekonomian nasional; (2) peningkatan kesejahteraan rakyat; dan (3) pemeliharaan stabilitas sosial dan politik. Pemantapan perekonomian nasional dilakukan melalui konektivitas yang mendorong pertumbuhan ekonomi, perkuatan kelembagaan hubungan industrial, peningkatan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pencapaian surplus beras 10 juta ton, dan peningkatan produksi jagung, kedelai, gula, dan daging, diversifikasi pemanfaatan energi, dan percepatan pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat.
Correspondingly, the RKP 2014 emphasizes on addressing strategic issues which include (1) strengthening the national economy; (2) improving the welfare of the people; and (3) the maintenance of social and political stability. Strengthening the national economy made through connectivity that drives economic growth, institutional strengthening industrial relations, capacity building in science and technology, achievement of a surplus of 10 million tons of rice, and increased production of corn, soybeans, sugar, and meat, diversification of energy utilization, and accelerating the development of Papua and West Papua
Sementara itu, peningkatan kesejahteraan rakyat dilakukan antara lain melalui pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) bidang kesehatan, penurunan angka kematian ibu dan bayi, peningkatan akses air minum dan sanitasi layak, perluasan program keluarga harapan, pengembangan penghidupan penduduk miskin dan rentan, serta mitigasi bencana. Di lain pihak, pemeliharaan stabilitas sosial dan politik dilakukan melalui percepatan pembangunan alutsista menuju pemenuhan minimum essential force (MEF), pemantapan keamanan dalam negeri dan pemberantasan terorisme, serta pelaksanaan Pemilu 2014.
Meanwhile, the increase in the welfare of the people is conducted through the implementation of the National Social Security System (SJSN) in health, reduction in maternal and infant mortality, improvement of access to drinking water and adequate sanitation, expansion of expected family program, development of livelihood of the poor and vulnerable, as well as disaster mitigation. On the other hand, the maintenance of social and political stability made through the accelerated development of defense equipment to the fulfillment of the minimum essential force (MEF), stabilization of domestic security and counterterrorism, as well as the implementation of the 2014 election.
187
Untuk mendukung pencapaian tema tersebut, dalam RKP 2014 ditetapkan 11 Prioritas Pembangunan Nasional dan 3 prioritas nasional lainnya, yaitu (1) reformasi birokrasi dan tata kelola; (2) pendidikan; (3) kesehatan; (4) penanggulangan kemiskinan; (5) ketahanan pangan; (6) infrastruktur; (7) iklim investasi dan iklim usaha; (8) energi; (9) lingkungan hidup dan pengelolaan bencana; (10) daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pascakonflik; dan (11) kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi. Selanjutnya tiga prioritas nasional lainnya meliputi: (1) prioritas bidang politik, hukum, dan keamanan; (2) prioritas bidang perekonomian; dan (3) prioritas bidang kesejahteraan rakyat.
To support the achievement of these themes, the RKP 2014, 11 National Development Priorities and three other national priorities, namely (1) bureaucracy and governance reform; (2) education; (3) health; (4) poverty reduction; (5) food security; (6) infrastructure; (7) the investment climate and business climate; (8) energy; (9) environment and disaster management; (10), frontier, outer, and post-conflict regions; and (11) culture, creativity, and technological innovation. Furthermore, three other national priorities include: (1) priority areas of political, legal, and security; (2) the priority areas of the economy; and (3) the priority of welfare of the people.
Salah satu bagian penting bagi Askrindo dari Nota Keuangan RAPBN 2014 adalah Pemerintah akan tetap mengambil kebijakan defisit anggaran dalam tahun 2014 dalam rangka menjaga momentum pertumbuhan ekonomi melalui pemberian stimulus fiskal secara terukur dengan tetap menjaga kesinambungan fiskal. Untuk membiayai defisit RAPBN tahun 2014, Pemerintah akan memanfaatkan sumbersumber pembiayaan yang berasal dari utang dan nonutang. Pemerintah juga menerapkan kebijakan pembiayaan dalam RAPBN 2014 di antaranya adalah (1) mengupayakan rasio utang terhadap PDB berkisar 22—23 persen pada akhir tahun 2014; (2) memanfaatkan SAL sebagai fiscal buffer untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya krisis khususnya pada pasar SBN; (3) memanfaatkan pinjaman luar negeri secara selektif dan mempertahankan kebijakan negative net flow; (4) mengarahkan pemanfaatan utang untuk kegiatan produktif antara lain melalui penerbitan sukuk yang berbasis proyek; dan (5) mengalokasikan dana investasi Pemerintah dalam rangka pemberian PMN kepada BUMN/lembaga untuk percepatan pembangunan infrastruktur, penjaminan KUR, dan peningkatan kapasitas usaha BUMN/lembaga.
One important part of the Financial Memorandum Proposed Budget 2014 for Askrindo is that the Government will continue to take a deficit policy in the 2014 budget in order to maintain the momentum of economic growth through measured fiscal stimulus while maintaining fiscal sustainability. To finance the deficit Draft Budget 2014, the Government will utilize sources of financing that comes from debt and non-debt. The government also implemented financing policy in the 2014 draft budget which are (1) to seek debt to GDP ratio ranges from 22-23 percent by the end of 2014; (2) utilizes SAL as a fiscal buffer to anticipate the crisis, especially in the government securities market; (3) utilizing foreign loans and maintains a policy of selective negative net flow; (4) direct the use of debt for productive activities, among others, through a project-based sukuk; and (5) allocating government investment funds in order to award PMN to SOEs/ institutions to accelerate infrastructure development, KUR guarantee, and capacity building in businesses of SOEs/ institutions
c. Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan bahwa pada tahun 2013 terdapat 56,5 juta unit UMKM atau 99,8% dari total unit usaha yang ada di Indonesia meningkat dari kondisi tahun 2012 yang diperkirakan mencapai 55 juta unit usaha. Sektor ini dinyatakan memberikan kontribusi kepada Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar 56% dan menyerap 97% tenaga kerja Indonesia. Perkembangan ini menunjukkan bahwa peranan UMKM semakin penting dalam sistem perekonomian nasional. Oleh karena itu wajar sekiranya Pemerintah tetap memberikan perhatian politis yang besar pula.
c. Small and Medium Enterprises Ministry of Cooperatives and SMEs stated that in 2013 there were 56.5 million MSME units or 99.8% of total business units in Indonesia increased from the conditions in 2012 which estimated to reach 55 million units. This sector is stated to contribute to the Gross Domestic Product (GDP) by 56% and absorbs 97% of Indonesian workers. These developments indicate that SMEs provide increasing and important role in the national economic system. Therefore it is reasonable if the Government still provide greater political attention.
188
Menurut data Bank Indonesia, pada akhir triwulan I/2013 baki debet kredit untuk UMKM tercatat sebesar Rp.555,6 triliun (kredit ini tidak termasuk kredit konsumtif), tumbuh 15,3% dibanding akhir tahun 2012, lebih rendah dari pertumbuhan kredit secara keseluruhan yang mencapai 22%. Sebagian besar kredit UMKM, mengalir ke Usaha menengah yaitu sebesar 49,2%, kemudian usaha kecil 23,9% dan usaha mikro hanya 20,9%.
According to data from Bank Indonesia, at the end of the quarter I/2013 outstanding loan to SMEs amounted to Rp.555, 6 trillion (This credit does not include consumer credit), grew 15.3% compared to that at the end of 2012, lower than the overall credit growth which reached 22%. The majority of SME loans flowed to medium Enterprises in the amount of 49.2%, then 23.9% to small businesses and to micro enterprises only 20.9%.
Ditinjau dari sisi non performing loan, pada akhir triwulan I/2013 tercatat sebesar 3,77% kredit masuk kategori NPL, meningkat dibanding akhir tahun 2012 yang mencapai 3,40% namun lebih rendah jika dibanding akhir triwulan I tahun 2012. NPL tertinggi terjadi di usaha kecil yaitu sebesar 5,47% sedangkan terendah kredit untuk usaha menengah yaitu sebesar 2,79%.
Viewed from the side of non-performing loans, at the end of the quarter I/2013 seen that 3.77% of loans categorized as NPLs, increase compared to that at the end of 2012 which reached 3.40% but lower than that at the end of the first quarter 2012. Highest NPL is in small business that is equal to 5.47% while the lowest is in for medium credit which equal to 2.79%.
Masih menurut Bank Indonesia, kelemahan utama UMKM terhadap sistem perkreditan adalah adanya mindset kurang pentingnya pencatatan transaksi dan pembuatan laporan keuangan sehingga perbankan kesulitan untuk menelusuri historical data usaha yang bersangkutan dalam mempertimbangkan pemberian kredit.
According to Bank Indonesia, the main disadvantage of SMEs to the credit system is the mindset of less importance of recording and reporting financial transactions so that it is difficult for banks to trace historical business data that is relevant in considering the provision of credit
d. Bank dan perbankan Terkait dengan perkembangan industri perbankan, terdapat beberapa perubahan supra struktur yang patut memperoleh perhatian dalam penyusunan strategi dan sasaran serta rencana kegiatan perusahaan tahun 2014, yaitu sebagai berikut: 1. Bank Indonesia telah mulai menerapkan prinsip Basel III mulai Januari 2013. Prinsip ini merupakan tindak lanjut dari Washington Action Plans (WAP) yang merupakan rumusan global mengenai pencegahan dan penanganan krisis finansial yang bersifat global. WAP dirumuskan menyusul terjadinya krisis keuangan global mulai pertengahan tahun 2008 lalu. Dengan menerapkan prinsip Basel III dapat diharapkan industri perbankan Indonesia menjadi lebih kuat ketahanannya terhadap dampak buruk dari krisis global. 2. Mulai Januari tahun 2014, pengelolaan dan pengawasan industri perbankan tidak lagi menjadi tugas dan wewenang Bank Indonesia, namun dialihkan ke lembaga baru yaitu Otoritas Jasa Keuangan. Namun demikian, Bank Indonesia masih tetap melakukan beberapa hal, dalam rangka menerapkan fungsi menjaga stabilitas sistem keuangan, yaitu (a) melakukan surveillance; (b) melakukan pemeriksaan dalam rangka makro prudensial; (c) mendorong perbankan
d. Banks and banking Associated with the development of the banking industry, there are some changes in the supra structure which deserves attention in the preparation of the strategies and objectives and activity plans of the Company in 2014, such as follows: 1. The Bank Indonesia has started to apply the principles of the Basel III beginning in January 2013. This Principle is a follow up of the Washington Action Plans (WAP), a global formulation of the prevention and handling of the global financial crisis. WAP is formulated following the global financial crisis starting in mid-2008. By applying the principles of the Basel III banking industry in Indonesia is expected to become stronger in resisting the adverse effects of the global crisis 2. Starting in January 2014, the management and supervision of the banking industry is no longer the duty and authority of Bank Indonesia, but transferred to the new institution, namely the Financial Services Authority. However, Bank Indonesia continues to do some things, in order to implement the function of maintaining the stability of the financial system, namely: (a) the conduct surveillance; (b) examine the macro-prudential framework; (c) encourage the banking
189
menjalankan fungsi intermediasi secara efisien; (d) koordinasi dalam rangka pencegahan dan penanganan krisis. Dengan demikian, industri perbankan akan semakin menjadi industri yang paling memperoleh pengawasan. 3. Bank Indonesia melakukan berbagai upaya agar arsitektur perbankan Indonesia yang bertujuan memperluas akses masyarakat terhadap jasa layanan perbankan dapat segera terwujud. Dalam hal ini termasuk akses UMKM terhadap jasa perbankan. 4. Bank Indonesia mendorong Bank Pembangunan Daerah menjadi Bank Regional Champion (BRC) dengan visi menjadi “bank terkemuka di daerah melalui produk dan layanan kompetitif dengan jaringan luas yang dikelola secara profesional dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi regional”. Visi dimaksud dicapai melalui rangkaian program yang dikelompokkan dalam pilar ketahan kelembagaan yang kuat sehingga mampu beroperasi secara efisien; kemampuan sebagai agent of regional development dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi daerah; dan kemampuan melayani kebutuhan masyarakat. 5. Industri perbankan syariah telah berkembang dengan pesat dan tidak hanya menjalankan fungsi intermediasi perbankan berdasarkan prinsip-prinsip syariah tetapi juga menjalankan fungsi sosial dalam bentuk menghimpun dan menyalurkan zakat, infaq, sedekah dan lainnya yang sesuai dengan prinsip syariah.
intermediation function efficiently; (d) coordination in the framework of crisis prevention and resolution. Thus, the banking industry will increasingly become the industry's most gain control. 3. Bank Indonesia makes many efforts so that the Indonesian banking architecture that aims to expand public access to banking services can be realized immediately. This includes SME access to banking services.
Hingga akhir tahun 2012 di Indonesia terdapat 120 bank, yang terdiri dari 4 Bank miliki pemerintah dan 116 milik swasta. Dari 116 milik swasta tersebut sebanyak 26 merupakan bank Pembangunan Daerah, 79 Bank swasta umum, dan sisanya sebanyak 11 merupakan bank swasta syariah. Disamping bank umum, terdapat 1.837 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) terdiri dari 1.683 BPR konvesional dan 154 BPR Syariah.
Until the end of 2012 there were 120 banks in Indonesia, which consists of 4 government banks and 116 privately owned banks. Of the 116 privately owned banks, 26 are Regional Development banks, 79 private banks, and the remaining 11 are private Syariah banks. In addition to commercial banks, there are 1,837 rural banks (BPR) consisting of 1,683 conventional and 154 Syariah BPR.
Hingga saat ini kondisi perbankan Indonesia masih dinilai sehat dan tangguh termasuk dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean yang memungkinkan perbankan dari negara lain di lingkup ASEAN beroperasi di Indonesia. Saat ini perbankan Indonesia telah menerapkan prinsip BASEL III yang mengedepankan kesehatan, pelayanan dan disiplin.
Until now the Indonesian banking system is still considered healthy and resilient including in facing the Asean Economic Community which allows banks of other countries within the ASEAN region to operate in Indonesia. Currently Indonesian banks have implemented Basel III principles that promote the health, care and discipline.
Selama semester I tahun 2013 terdapat perkembangan yang kurang menguntungkan dimana pertumbuhan kredit mencapai 21% dalam setahun, lebih tinggi dari pertumbuhan DPK yang hanya sebesar 15,15% membuat likuiditas perbankan
During the first semester of 2013 there were less favorable development in which credit growth reached 21% in a year, higher than deposit growth of 15.15% which made liquidity tighten as seen the high enough LDR in the level of 86.84%.
190
4. The Bank Indonesia encourages Regional Development Bank to become Bank Regional Champion (BRC) with the vision of becoming "the leading bank in the region through competitive products and services with a wide network of professionally managed in order to promote regional economic growth". The vision is achieved through a series of programs that are grouped in the institutional pillars of a strong resilience to be able to operate efficiently; ability as an agent of regional development in order to support local economic development; and the ability to serve the needs of the community. 5. Syariah banking industry has grown rapidly and not only the banking intermediation function based on Islamic principles but also a social function in the form of collecting and distributing zakat, infaq, and other alms in accordance with Islamic principles.
mengetat yang terlihat dari LDR yang cukup tinggi di level 86,84%. Namun perkembangan ini diperkirakan akan menyurut di semester II/2013.
However, this development is expected to recede in semester II/2013.
Bank Indonesia (BI) mencatat industri perbankan di Tanah Air mampu memperoleh laba bersih sebesar Rp.51,11 triliun selama enam bulan pertama tahun 2013, naik 11,7% dalam setahunan dibanding Rp.45,73 triliun pada semester satu 2012.
Bank Indonesia (BI) noted that the banking industry in the country is able to obtain a net profit of Rp.51.11 billion during the first six months of 2013, up 11.7% in one year as compared to Rp.45.73 billion in the first semester of 2012.
Sebagaimana dikutip dari Statistik Perbankan Indonesia Juni 2013, tercatat pendapatan bunga bersih industri perbankan naik 9% dalam setahunan dari Rp104,68 triliun menjadi Rp.114,16 triliun. Sedangkan pendapatan operasional nonbunga tercatat tumbuh 8,2% dari Rp.67,2 triliun menjadi Rp.72,76 triliun.
As quoted from the Indonesian Banking Statistics in June 2013, where net interest income of the banking industry rose 9% in one year from Rp104.68 trillion to Rp.114.16 trillion. Meanwhile, non-interest income is recorded a growth of 8.2% from Rp.67.2 trillion to Rp.72.76 billion
Dari sisi penyaluran kredit, BI mencatat pertumbuhannya dalam setahun sebesar 20,6% dari Rp.2.470,38 triliun pada Juni 2012, menjadi Rp.2.982,43 triliun pada Juni 2013, dengan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) relatif tinggi mencapai 87,2%. Sementara rasio kecukupan modal (CAR) masih aman sebesar 18%, dan rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga 1,9%.
In terms of lending, BI recorded annual growth of 20.6% from Rp2,470.38 trillion in June 2012, to Rp2,982.43 trillion in June 2013, the loan to deposit ratio (LDR) reached relatively high 87.2%. While the capital adequacy ratio (CAR) of 18% is still safe, and the ratio of non-performing loans (NPL) maintained at 1.9%
Berdasarkan kelompok bank, kelompok Bank Pembangunan Daerah (BPD) berhasil mencatatkan pertumbuhan laba terbesar, yakni mencapai 28,9% dalam setahun dari Rp.4,55 triliun menjadi Rp.5,87 triliun. Sedangkan laba bersih bankbank pelat merah tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 20,2% dari Rp.19,02 triliun menjadi Rp.22,88 triliun. Begitu pula kelompok bank campuran yang masih membukukan pertumbuhan laba 19,7% dari Rp.1,77 triliun menjadi Rp.2,12 triliun.
Based on the banking group, regional development banks (BPD) group successfully recorded the largest profit growth, which reached 28.9% in one year of Rp.4.55 trillion to Rp5.87 trillion. The net profit of the state-owned banks recorded a growth of 20.2% from Rp.19.02 trillion to Rp.22.88 billion. Similarly, joint venture banks are still posted 19.7% growth in profit from Rp1.77 trillion to Rp2.12 trillion
Sementara pertumbuhan laba kelompok bank-bank swasta relatif tipis hanya 4% dalam setahun dari Rp17,28 triliun menjadi Rp17,98 triliun. Namun tidak seburuk kelompok bank asing yang perolehan labanya turun 27,10% dari Rp.3,09 triliun pada Juni 2012, menjadi Rp.2,25 triliun pada Juni 2013.
The growth in profit of private banks group is relatively small, only 4% in one year, from Rp17.28 trillion to Rp17.98 trillion. But not as bad as the profits of foreign banks which fell 27.10% from Rp3,09 trillion in June 2012, to Rp2.25 trillion in June 2013.
Kondisi-kondisi tersebut diatas menyiratkan bahwa tahun 2014 perbankan masih akan tetap dominan sebagai sumber pendanaan di Indonesia termasuk pendanaan bagi kegiatan UMKM. Kondisi ini membuat perbankan akan tetap menjadi mitra usaha Askrindo yang perkembangannya perlu memperoleh perhatian khusus.
The above conditions imply that in 2014 banks will remain dominant as a source of financing in Indonesia, including funding for SMEs. These conditions make the banks will still be business partners of Askrindo the development of which needs special attention.
191
e. Industri Dalam menjalankan bisnisnya, Askrindo menghadapi 2 industri yang hampir mirip yaitu asuransi dan penjaminan. Dalam industri asuransi, bisnis yang dijalankan oleh Askrindo menutup risiko yang relatif spesifik dibanding dengan risiko yang ditutup oleh perusahaan asuransi lain pada umumnya. Secara umum industri dimana Askrindo berada adalah asuransi yang menutup risiko keuangan dengan produkproduk asuransi kredit bank, asuransi kredit perdagangan dan suretyship sedangkan pada umumnya perusahaan asuransi menutup risiko yng ditimbulkan oleh physical damage. Di industri penjaminan, Askrindo berada bersama dengan Perum Jamkrindo dan Askrida, khususnya dalam penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
e. Industry In conducting its business, Askrindo face 2 similar industries, insurance and underwriting. In the insurance industry, the business run by Askrindo cover relatively specific risks compared with the risk covered by other insurance companies in general. In general, industries where Askrindo is, is insurance that covers financial risks with insurance products: bank credit, trade credit insurance and suretyship, while in general insurance companies cover risks posed by physical damage. In the underwriting industry, along with Perum Askrindo are Jamkrindo and Askrida, particularly in guaranteeing People Business Credit (KUR).
Potensi Pertumbuhan Premi Asuransi Kredit Bank Dengan mempertimbangkan dan memperkirakan indikatorindikator makro ekonomi yang akan datang, Bank Indonesia megasumsikan penyaluran kredit kepada Usaha Kecil dan Menengah tumbuh 15-17% pada tahun 2014. Pertumbuhan ini optimis akan menjadi peluang bagi Askrindo untuk meningkatkan pendapatan premi dari usaha asuransi kredit mengingat sampai saat ini Askrindo telah memiliki 344 perjanjian kerjasama dengan kalangan perbankan. Disamping itu optimisme tersebut juga timbul sehubungan rencana mengadakan kerjasama dengan bank-bank besar di Indonesia, antara lain BCA, Danamon, Bank Mega dan Bank Mandiri. Oleh karena itu, Askrindo mentargetkan untuk memperoleh premi dari usaha asuransi kredit ini sebesar Rp.532.464 juta atau tumbuh 49% dari proyeksi perolehan premi tahun 2014.
Potential Growth in Premiums of Bank Credit Insurance By considering and estimating the macroeconomic indicators that will come, Bank Indonesia assumes that lending to Small and Medium Enterprises to grow 15-17% in 2014. The growth is optimistically will be an opportunity for Askrindo to increase premium income from insurance business credit, since Askrindo currently already has 344 cooperation agreements with banks. Besides the optimism also arise in connection with plan to enter into collaboration with major banks in Indonesia, among others, BCA, Danamon, Bank Mega and Bank Mandiri. Therefore, Askrindo targeting of to get credit insurance premiums amounting to Rp532,464 million or an increase of 49% of projected premium income in 2014
Khusus untuk penjaminan kredit usaha rakyat (KUR), Askrindo mentargetkan untuk menjamin 60% dari total penyaluran KUR yang diharapkan Pemerintah dapat mencapai Rp.40 triliun. Untuk mencapai target tersebut Askrindo mentargetkan dapat melakukan kerjasama pemanfaatan TI dalam proses akseptasi dan klaim dengan 10 bank pelaksana.
Especially for underwriting people business loans (KUR), Askrindo set a target to guarantee 60% of total KUR which is expected by the Government to reach Rp.40 trillion. To achieve these targets Askrindo may make cooperation to use of IT with 10 executor banks in the process of acceptances and claims.
Potensi Pertumbuhan Bisnis Suretyship Sumber utama permintaan atas bisnis suretyship yang dapat diperkirakan adalah belanja barang dan jasa serta belanja Pemerintah, baik pusat maupun daerah yang tertuang dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) untuk pemerintah pusat dan Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD) untuk Pemerintah Daerah. Disamping belanja Pemerintah, sumber bisnis lainnya adalah proyek-proyek swasta yang sulit diperkirakan karena keterbatasan informasi.
Suretyship Business Growth Potential The main source of demand for suretyship business is predicted in spending on goods and services and government spending, both in central as well as in local levels as stipulated in the Government Budget (APBN) for the central government and the Local Government Budget (APBD) for Local Governments. In addition to government spending, other sources of business are private projects which are difficult to estimate because of lack of information
192
ada tahun 2013 total APBD untuk anggaran belanja adalah sebesar Rp.94 triliun. Dengan menggunakan asumsi pertumbuhan sebesar 5,9% maka diperkirakan untuk tahun 2014 akan terdapat anggaran belanja sebesar Rp.99,5 triliun. Untuk APBN tahun 2014 diperkirakan akan terdapat anggaran sebesar Rp.425,2 triliun untuk belanja. Dengan demikian, secara keseluruhan tahun 2014 akan terdapat anggaran sebesar Rp.524,7 triliun. Dengan menggunakan asumsi rata-rata tarif service charge sebesar 0,3% maka diperkirakan tahun 2014 Askrindo dapat mememperoleh service charge sebesar Rp.1.222,9 miliar.
In 2013 the total APBD was Rp.94 trillion. By using the assumption of 5.9% growth for the year 2014 it is predicted that there will be a budget of Rp.99.5 trillion. For the budget year 2014 it is estimated that there will be a budget of Rp.425.2 trillion in spending. Thus, in 2014 overall budget will be Rp.524.7 trillion. Assuming an average rate service charge of 0.3% in 2014 it is forecasted that Askrindo will earn service charge of Rp.1.222, 9 billion
Potensi Pertumbuhan Bisnis Asuransi Kredit Perdagangan Setelah mulai dilaksanakan tahun 1998, usaha Asuransi Kredit Perdagangan pada akhirnya menemukan sektor usaha yang sesuai dengan karakter usaha ini, yaitu sektor industri dalam spektrum yang lebar. Tercatat sebanyak 10 subsektor industri yang secara terus menerus menjadi pengguna dari asuransi kredit perdagangan. Volume bisnis dari sektor-sektor usaha tersebut secara rata-rata tumbuh sekitar 15-20% per tahun. Untuk tahun 2014, walaupun perkonomian global relatif kurang menguntungkan, namun mengingat sebagai besar penyerap industri ini adalah domestik, maka tingkat pertumbuhan nampaknya akan tetap dengan laju sebesar 15-20% per tahun. Oleh karena itu, permintaan terhadap jasa asuransi kredit perdagangan dari sektor ini kiranya dapat diasumsikan tumbuh sebesar 15-20% pula.
Potential Growth in Trade Credit Insurance Business Having commenced in 1998, Trade Credit Insurance business in the end find the business sector which compatible with the business character, i.e. the industrial sector in a wide spectrum. As many as 10 sub-sectors which continue to be users of trade credit insurance. The volume of business of the business sectors are on average growing at about 15-20% per year. For the year 2014, although the global economy is relatively less profitable, but given the large absorbent are the domestic industries, the growth rate is likely to remain at a rate of 15-20% per year. Therefore, the demand for trade credit insurance services from this sector would be assumed to grow by 15-20% anyway
Disamping sektor industri, tampaknya sektor jasa juga akan menjadi pengguna asuransi kredit perdagangan yang potensial, dimana askredag menutup risiko dari tidak dibayarnya tagihan setelah tertanggung menyerahkan jasanya ke pihak pembeli. Dari sektor jasa ini yang dinilai potensial antara lain jasa konstruksi dan perbengkelan pesawat serta leasing.
Apart from the industrial sector, the service sector also seems to be potential user of trade credit insurance, where askredag cover risks of non-payment of bills after the insured submit his services to the buyer. Of the services sector, those considered potential include construction and overhaul services and aircraft leasing.
Dalam industri asuransi kredit perdagangan saat ini telah terjadi persaingan yang cukup ketat setelah beberapa perusahaan asuransi domestik dan perusaahaan yang didukung oleh perusahaan asing menyelenggarakan pula jasa asuransi kredit perdagangan ini, yaitu ACA, ASEI, Asuransi Mitsui, Allianz (Euler Hermes), Adira (Coface), Asuransi Sinar Mas dan Asuransi Jasa Raharja Putra. Persaingan ini meningkatkan tingkat persaingan yang sebelumnya memang sudah ketat akibat bersaing dengan produk subtitusi, seperti produk perbankan, payment bond dan asset.
In the current trade credit insurance industry, pretty tight competition occurred after domestic insurance companies and those supported by foreign companies enterprise also enter into trade credit insurance services, namely ACA, ASEI, Mitsui Insurance, Allianz (Euler Hermes), Adira (Coface), Asuransi Sinar Mas and Asuransi Jasa Raharja Putra. Competition is more increasing above the level of competition which was already tight due to competition with substitute products, such as banking products, payment bond and assets.
193
Walaupun menghadapi persaingan yang cukup ketat, dengan mempertimbangkan bahwa perusahaan-perusahaan pelanggan asuransi kredit perdagangan yang diselenggarakan Askrindo merupakan pelanggan yang sudah cukup lama dan berkali-kali memperpanjang penggunaannya serta dalam kondisi yang tumbuh dan berkembang serta adanya pengembangan pasar, yaitu memasuki sektor jasa, maka Askrindo mentargetkan adanya pendapatan premi dari usaha ini tahun 2014 tumbuh sebesar 20% dari proyeksi pendapatan premi tahun 2013.
Despite facing tight competition, taking into account that many trading firms are long and loyal customers of credit insurance provided by Askrindo and they extend their insurance coverage times and under conditions of growing and developing as well as the development of the market, which enter into the service sector, Askrindo is targeting premium income from this business in 2014 to grow by 20% of the projected premium income in 2013
Potensi Pertumbuhan Usaha Reasuransi Usaha reasuransi yang diselenggarakan Askrindo terbatas kepada menutup pertanggungan ulang jenis usaha yang dilaksanakan Askrindo secara langsung namun diselenggarakan oleh perusahaan asuransi yang lain, seperti asuransi kredit bank, asuransi kredit perdagangan dan suretyship. Oleh karena itu, perkembangan permintaan pasar usaha reasuransi dapat didekati dengan analisa pertumbuhan pasar usaha Askrindo secara langsung.
Potential Growth in Reinsurance Business Reinsurance business conducted Askrindo is limited to re-insure the type of business carried out directly by Askrindo but held by another insurance companies, such as a bank credit insurance, trade credit insurance and suretyship. Therefore, the development of market demand for reinsurance business can be approximated by the analysis of market growth of businesses run directly by Askrindo.
Sebagaimana telah disampaikan bahwa potensi pasar untuk asuransi langsung seluruhnya diperkirakan mengalami pertumbuhan di tahun 2014. Dengan perkembangan tersebut, potensi reasuransi secara tidak langsung akan turut meningkat mengingat hingga saat ini belum terlihat adanya rencana penambahan modal secara siginifikan dari perusahaan-perusahaan ceding yang selama ini mengadakan kerjasama reasuransi dengan Askrindo, baik melalui treaty maupun facultative.
As has been stated, the potential market for the entire direct insurance is predicted to grow in 2014. Accordingly, the potential of reinsurance will indirectly contribute to increase since so far not any plans to significantly increase the capital of ceding companies that have been in reinsurance cooperation with Askrindo, either through treaty or facultative.
Dari usaha yang diselenggarakan dengan bentuk treaty ditargetkan diperoleh pendapatan premi sebesar Rp.30 miliar. Pendapatan sebesar tersebut ditargetkan Rp.20 miliar dari ceding-ceding yang sudah menjalin hubungan bisnis dengan Aksrindo selama ini sedangkan sebesar Rp.10 miliar diharapkan dapat diperoleh dari ceding yang baru menandatangi perjanjian reasuransi kredit pada akhir tahun 2013 untuk masa transaksi tahun 2014. Dari usaha reasuransi yang dilaksanakan dengan pendekatan facultative ditargetkan untuk memperoleh premi sebesar Rp.41,5 miliar.
Of the venture run in treaty form, the target for premium income is set at Rp30 billion. Of the targeted amount, revenue of Rp20 billion is targeted from ceding companies which have signed credit reinsurance agreement at end of 2013 for the transaction period in 2014. From the reinsurance business under facultative approach, the premium income is targeted at Rp.41.5 billion
Berdasarkan uraian tersebut di atas, kiranya dapat disimpulkan bahwa tahun 2014 masih memberikan prospek usaha kepada perusahaah, berupa tumbuhnya permintaan, baik dalam bentuk kredit maupun penjaminan lainnya karena kegiatan pemerintah ataupun bertambahnya populasi, baik penduduk maupun unit usaha UMKM. Namun demikian di sisi lain,
Based on the above description, it seems it can be concluded that the year 2014 still provide business prospects to the Company in the form of growing demand, both in credit or in other guarantees due to the Government activities or increase in population, resident as well as SME business units. However, on the other hand, 2014 is a year of politic in connection with
194
tahun 2014 yang merupakan tahun politik, sehubungan dengan akan diselenggarakannya Pemilihan Umum, baik untuk memilih anggota legislatif maupun Presiden, serta kondisi ekonomi makro yang kurang menguntungkan akan menimbulkan ancaman berupa peningkatan risiko usaha yang bersumber dari ketidakpastian politis dan ekonomis.
the General Election, both for the legislature and for the President, as well as the less favorable macro-economic conditions that pose threat of increased business risk which comes from the uncertainty in the political and economic situations.
Upaya Menurunkan Claim Ratio Hingga sejauh ini, claim ratio dari seluruh usaha mencapai 37,87% untuk mempertahankan bahkan menurunkan claim ratio tersebut, Askrindo menerapkan strategi sebagai berikut: - Membentuk Komite Pertanggungan yang bertanggung jawab atas penerapan prinsip kehati-hatian dalam menutup pertanggungan serta penerapan prinsip-prisip manajemen risiko dalam setiap kasus pertanggungan - Menyesuaikan segmen pasar yang dilayani dengan tingkat kemampuan perusahaan untuk melayani dengan tetap menjaga penerapan prinsip kehati-hatian. - Memberikan pelatihan secara berkesinambungan kepada para petugas agar menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko dalam setiap langkah proses bisnis. - Bekerjasama dengan pihak reasuradur dalam proses penyebaran risiko.
Efforts to Reduce Claim Ratio So far, the claim ratio of the whole business has reached 37.87%. To maintain or even lower the claim ratio, Askrindo implement the following strategies:
3. ANALISA KEKUATAN DAN KELEMAHAN
3. ANALYSIS OF STRENGTH AND WEAKNESSES
Dibawah ini disajikan butir-butir kekuatan yang dimiliki perusahaan dan kelemahan yang dihadapi perusahaan.
Presented below are strength and weaknesses facing the Company.
3.1. Kekuatan (Strength) a. Askrindo telah memiliki rumusan misi dan visi, nilai budaya perusahaan yang hendak dikembangkan, struktur organisasi, pengaturan/pedoman dan sistem pengawasan usaha yang relatif lengkap. b. Askrindo telah memiliki produk yang dapat digunakan untuk manajemen risiko keuangan pelanggan yang relatif beragam dan lengkap. c. Askrindo telah menguasai pasar surety bond dan pasar asuransi kredit perdagangan dan telah memberikan kontribusi yang lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya. d. Askrindo memiliki unit usaha reasuransi kerugian, penjaminan pembiayaan berbasis syariah yang berbentuk entitas terpisah (perusahaan anak); e. Askrindo termasuk 4 perusahaan asuransi dengan modal > Rp.3 triliun; f. Askrindo tidak memiliki hutang, baik jangka panjang maupun jangka pendek, kecuali hutang klaim akibat dari
3.1. Strength a. Askrindo already has a mission and vision statement, corporate culture to be developed, organizational structure, and relatively complete regulation/guidelines and monitoring systems. b. Askrindo already has relatively diverse and complete products that can be used for financial risk management of customers.
-
-
-
-
Establish Liability Committee which is responsible for the application of the precautionary principle in coverage and application of risk management principles in every insurance case. Adjust the market segments served to commensurate with the Company's service levels ability while maintaining the application of the precautionary principle. Provide continuous training to the officers to apply precautionary principle and risk management in every step of the business process. Co-operate with the reinsurers in the process of risks deployment.
c. Askrindo has captive market for surety bond and trade credit insurance which provides greater contribution than it did in previous years. d. Askrindo has business units in loss reinsurance and underwriting and a subsidiary dealing in syariah-based financing underwriting. e. Askrindo is one of 4 insurance companies with capital > Rp3 trillion. f. Askrindo does not have debt, both long term and short term, except for claims payable as a result of the time needed
195
adanya waktu yang dibutuhkan untuk proses bayar setelah klaim disetujui. g. Askrindo telah memiliki 20 kantor cabang dan 31 kantor unit pelayanan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. h. Askrindo telah memiliki kegiatan operasi usaha yang ditunjang oleh sistem komputer yang on line dengan bank pelaksana KUR dan BPD-BPD lainnya. i. Askrindo telah memiliki kegiatan komputer yang mendukung pelaksanaan usaha secara tersentralisasi.
to process the claim for payment after approval. g. Askrindo already has 20 branch and 31 service units offices scattered throughout Indonesia. h. Askrindo has business operations supported by computer system on line with KUR executing banks and other BPDs. i. Askrindo already has computer based system that supports the implementation of centralized business.
3.2. Kelemahan (Weakness) a. Dilihat dari pengukuran kriteria perusahaan kinerja unggul, metoda malcolm baldrige, kinerja perusahaan dalam skala 0-1000, skor perusahan diperkirakan 398. Hal tersebut antara lain disebabkan masih banyak pelaksanaan kegiatan yang belum diatur dalam suatu sistem, dan masih banyak ketentuan-ketentuan yang belum dievaluasi baik proses penentuannya maupun kesesuaian konten ketentuan dengan perkembangan akhir-akhir ini. b. Pasar yang dikuasai masih belum merupakan enggagement customers. c. Pembiayaan kegiatan perusahaan masih mengandalkan usaha pelaksanaan misi yang berisiko tinggi. d. Perusahaan memiliki asset yang bermasalah dalam jumlah yang relatif besar dan sulit ditagih. e. Kompetensi sumber daya manusia masih perlu ditingkatkan. f. Jumlah tenaga ahli asuransi sudah sesuai dengan ketentuan tapi belum memadai untuk menunjang pelaksanaan usaha, khususnya usaha asuransi kerugian umum.
3.2. Weaknesses a. Judging from company superior performance measurement criteria, under Malcolm Baldrige methods, the performance of the Company, in a 0-1000 scale, achieve an estimated score of 398. This is partly due to the implementation of many activities that have not been regulated in a system, and there are many provisions that have not been evaluated either in process determination or in suitability of content with the current development. b. The captive market is still not of engagement customers. c. Financing activities of companies still rely on the implementation of high-risk business. d. The Company has relatively large amounts of troubled assets and difficult to collect. e. Human resources competence is still need improvement. f. The number of insurance experts is in accordance with requirement but is not adequate to support business operations, especially in the general insurance business.
4. POSISI PERUSAHAAN
4. THE CMPANY’S POSITION
Berdasarkan faktor-faktor yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan perusahaan sebagaimana uraian tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa posisi perusahaan pada RKAP tahun 2014, khususnya di lihat dari sisi internal mengalami peningkatan titik koordinat jika dibandingkan dengan posisi perusahaan pada RKAP 2013, namun dilihat dari sisi eksternal sehubungan dengan akan diselenggarakannya Pemilu dan kondisi ekonomi makro yang kurang menguntungkan mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.
Based on the opportunities, threats, strengths and weaknesses factors of the Company, as in the above description, it can be concluded that the position of the Company at CBP in 2014, particularly in view of internal factors, increased in coordinate points when compared with the Company's position in the CBP 2013, but seen from the external factors in connection with the national election and macro-economic conditions, it is less favorable than in the previous year.
196
Dengan melakukan scoring (penilaian dan pembobotan) atas faktor peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan, maka diketahui bahwa posisi Perusahaan berada pada kuadran I (titik koordinat: 1,10; 1,30), yaitu strategi pertumbuhan dalam garis silang Grand Strategy Matrix sebagaimana gambar berikut ini:
By scoring (assessment and weighting) over the opportunities, threats, strengths and weaknesses factors, it can be seen that the position of the Company is in quadrant I (point coordinates: 1.10; 1.30), i.e. growth strategy in the cross line in the following Grand Strategy Matrix figure:
Gambar 1 Posisi Perusahaan berdasarkan Grand Strategy Matrix
Figure 1 The Compny’s Position under Grand Strategy Matrix
Peluang (O) 5 I GROW WTH H
4 3 2 1
1,10;
1,30
2
3
0 -55
-4
-3
-2
-1
-1 0
1
4
-2
5
Kekuatan (S)
Kelemahan (W)
II STABILITY
-3
III SURVIVAL
IV DIV VERSIFICATION
-4 -55
Ancaman (T)
5. ASUMSI MAKRO DALAM PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2014
5. MACRO ASSUMPTIONS IN THE PREPARATION OF CBP 2014
Dalam penyusunan RKAP tahun 2013 digunakan beberapa asumsi, sebagaimana rincian pada Tabel 21 berikut:
In the preparation of CBP in 2013 several assumptions are used, as detailed in Table 21 below
Tabel 21 Asumsi Makro RKAP 2014
Table 21 Macro Assumption of CBP 2014
Indikator
Asumsi
Pertumbuhan Ekonomi (%)
6,0
Tingkat Inflasi (%)
5,5
Nilai Kurs (Rp/$)
10.500
SPN 3 bulan (%)
5,5
Harga Minyak mentah (US $/barel)
105
Determination of the foregoing assumptions is in reference to the assumptions used in preparing the Government's 2014 Budget
Penetapan asumsi tersebut di atas mengacu kepada asumsi yang digunakan pemerintah dalam menyusun APBN 2014.
197
6. KEBIJAKAN UMUM PERUSAHAAN
6. GENERAL POLICY OF THE COMPANY
Kebijakan umum perusahaan pada RKAP tahun 2014 adalah sebagai berikut: 1. Pengutamaan belanja barang modal pada aset produktif yang mendukung bisnis; 2. Pendirian kantor cabang domestik minimal 1 Kantor Cabang per provinsi dan minimal 2 Kantor Unit Pelayanan per Kantor cabang; 3. Mendorong penyaluran KUR pada sektor usaha dengan risk profile yang rendah; 4. Menerapkan konsep CRM pada setiap pelayanan; 5. Melakukan survey aspirasi pelanggan untuk identifikasi kebutuhan produk dan mutu; 6. Membangun aplikasi Teknologi Informasi baru dengan arsitektur tersentralisasi dan terintegrasi pada seluruh portofolio bisnis; 7. Pembedaan standar layanan sesuai elemen kepuasan pelanggan pada masing-masing segmen; 8. Scoring Good Corporate Governance (GCG) dan Kriteria Perusahaan Kinerja Unggul (KPKU); 9. Mengutanakan penggunaan TI untuk layanan yang langsung terkait dengan pelanggan; 10. Menetapkan Key Performance Indicator (KPI) yang mengukur kinerja per kelompok fungsi dengan mempertimbangkan optimalisasi kerjasama tim; 11. Menerapkan konsep role model dalam mempercepat peningkatan produktivitas dan kompetensi SDM; 12. Penempatan investasi minimal 80% untuk perusahaan yang dibentuk dengan sasaran menjadi pemegang saham mayoritas dan 20% untuk perusahaan yang dibentuk dengan sasaran menjadi pemegang saham minoritas sehingga pencatatan dapat menggunakan metoda pencatatan ekuitas; 13. Melakukan survey kepuasan dan keterikatan karyawan setiap tahun; 14. Evaluasi efektivitas struktur organisasi korporasi secara periodik.
The general policy of the Company as set out in the CBP 2014 is as follow: 1. The priority of capital expenditure is on productive assets that support the Company’s businesses. 2. Establishment of at least 1 domestic branch office in each province and at least 2 service unit offices in each branch office. 3. Encourage KUR to focus on low risk business sectors. 4. Apply CRM concept on each service. 5. Conduct surveys on aspiration of customers to identify their needs of products and quality. 6. Establish new information technology applications with centralized architecture and integrate the entire business portfolio. 7. Diversify service standards according to customer 's satisfaction element of each segment. 8. Make scoring on Good Corporate Governance (GCG ) and the Company's Performance Excellence Criteria ( KPKU ). 9. Take priority on use of IT for direct services to customers. 10. Establish Key Performance Indicators (KPI) to measure performance of each group functions by considering optimization of teamwork. 11. Apply the concept of role models in accelerating improvement of productivity and competency of human resources. 12. Investment in an established company shall be made for at least 80% of its equity with the goal of becoming the majority shareholder or 20% of its equity with the goal of becoming minority shareholders, so that in accounting for the investments, equity method can be used. 13. Conduct annual surveys on employee’s satisfaction and engagement. 14. Conduct periodic evaluation on the effectiveness of the corporate organizational structure.
7. SASARAN UMUM PERUSAHAAN
7. THE GENERAL TARGETS OF THE COMPANY
Sasaran umum perusahaan pada RKAP tahun 2014 adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan mengalami pertumbuhan kekayaan dan ekuitas, dimana Earning After Tax (EAT) mencapai Rp500 miliar dan ROE mencapai 8,2%; 2. Pertumbuhan pendapatan dan cakupan bisnis, dimana premi bruto mencapai Rp1,8 triliun dan plafon mencapai Rp177 triyun dengan rincian non KUR sebesar Rp153 dan KUR sebesar Rp24 triliun;
The following are general targets of the Company as set out in the CBP 2014: 1. The Company makes growth in assets and equity, where Earnings after Tax (EAT) reach Rp500 billion and ROE 8.2%. 2. Growth in revenue and scope of business, where gross premium is as much as Rp1.8 trillion and the ceiling of Rp177 trillion is reached, of which Rp153 trillion come from non KUR and Rp24 trillion come from KUR. 3. Growth in the service users.
198
3. 4. 5. 6. 7.
Pertumbuhan pengguna jasa; Peningkatan keterikatan pengguna jasa kepada perusahaan; Peningkatan pangsa pasar; Pendapatan yang berasal dari product bundling; Pelaksanaan usaha berbasis Sistem Teknologi Informasi yang terintegrasi; 8. Peningkatan keselerasan proses pelayanan dengan segmen pengguna jasa yang dilayani; 9. Peningkatan penerapan tata kelola perusahaan yang baik; 10. Peningkatan efisiensi proses layanan; 11. Peningkatan pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) melalui pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan langsung dari perusahaan; 12. Peningkatan produktivitas pegawai; 13. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia; 14. Pembentukan anak perusahaan yang bergerak dibidang asuransi umum; 15. Peningkatan permodalan anak perusahaan, dan untuk tahun ini untuk perusahaan anak yang bergerak di bidang reasuransi; 16. Peningkatan kepuasan dan keterikatan karyawan; 17. Peningkatan keselarasan organisasi dengan strategi yang diterapkan; 18. Evaluasi dan reorganisasi perusahaan, dengan membentuk unit kerja pengembangan manajemen usaha dan memisahkan fungsi pemasaran dari teknis operasional
4. 5. 6. 7.
8. STRATEGI UMUM PERUSAHAAN
8. GENERAL STRATEGY OF THE COMPANY
Strategi umum perusahaan pada RKAP tahun 2014 adalah sebagai berikut: 1. Mempertahankan kesinambungan pertumbuhan laba; 2. Penguatan pengaman risiko bisnis agar struktur keuangan lebih konservatif; 3. Memanfaatkan kompetensi inti perusahaan; 4. Memperluas jaringan, penambahan mitra usaha baru; 5. Memperluas kerjasama dengan bank penyalur KUR dan intensifikasi bisnis; 6. Intensifikasi bisnis dan penempatan (positioning) PT Askrindo sebagai mitra usaha pemberi manfaat; 7. Penerapan konsep Customers Relationship Management (CRM); 8. Pengembangan produk yang sesuai kebutuhan pasar dan perluasan area layanan serta intensifikasi bisnis secara korporatif; 9. Penyediaan paket layanan yang memenuhi keragaman kebutuhan pasar; 10. Pengelolaan database tersentralisasi dan terintegrasi
The following are general strategies of the Company as set out in CBP 2014: 1. Maintain continuity of growth in earnings. 2. Strengthening the security against businesses risks for more conservative financial structure. 3. Take the advantage of the Company's core competencies. 4. Expanding network, the addition of new business partners. 5. Expanding cooperation with KUR distributor banks and intensification of business. 6. Intensification of business and positioning of PT Askrindo as benefit providers business partners. 7. Application of the concept of Customers Relationship Management (CRM). 8. Development of products that fit the needs of the market and the expansion of the service area as well as the intensification of corporative business. 9. Provision of service package that meet the diverse needs of the market. 10. Manage and integrate centralized database for analysis of
8. 9. 10. 11.
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
199
Increase in service user’s dependence on the Company. Increase in market share. Revenues from product bundling. Business operations are based on Integrated Systems of Information Technology. Improved alignment of service process with segment of users being served. Improved implementation of good corporate governance. Increase in efficiency of service processes. Improved implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) through the implementation of Partnership and Community Development (PKBL) and made directly from the Company. Increased employee’s productivity. Increased competence of human resources. Establishment of subsidiary company engaged in general insurance business. Increased capital of subsidiary and for this year for the subsidiary engaged in reinsurance business. Increased employee satisfaction and engagement. Improved alignment of the Company’s organization with the applied strategy. Evaluation and reorganization of the Company, with forming a business unit responsible for development in business management and separation of marketing functions from technical operations.
untuk analisis profil risiko dan penerapan CRM; 11. Pemetaan segmen pengguna jasa, menetapkan pola layanan sesuai segmen dan menetapkan standar layanan; 12. Penerapan internal control, GCG, Manajemen Risiko dan Kriteria Perusahaan Kinerja Unggul (KPKU); 13. Penerapan remunerasi berbasis kinerja; 14. Pemetaan rumpun jabatan (job family) dan kaderisasi SDM potensial sesuai arah pengembangan bisnis korporasi; 15. Pembentukan perusahaan anak yang memiliki keterkaitan bisnis; 16. Identifikasi elemen penentu tingkat kepuasan dan keterikatan karyawan; 17. Penataan permodalan untuk menambah modal perusahaan anak; 18. Penanaman budaya kerja yang berbasis pada nilai-nilai perusahaan.
risk profile and the application of CRM. 11. Mapping service user segment, assign appropriate service pattern for the segment and set standards of service. 12. Implementation of Internal Control, Corporate Governance, Risk Management and Corporate Performance Excellence Criteria (KPKU). 13. Application of performance-based remuneration. 14. Mapping job family and the regeneration of potential human resources in the direction of the corporate business development. 15. Establishment of subsidiary companies that have business relationship. 16. Identification of determining elements of level of satisfaction and employee engagement. 17. Structuring capital to increase the capital of subsidiary companies. 18. Implanting work culture based on the values of the Company.
9. RENCANA KEGIATAN BIDANG OPERASIONAL
9. OPERATIONS PLAN
9.1. Bidang Usaha Asuransi Kredit
9.1. Credit Insurance Business Line
Target Pendapatan Premi Asuransi Kredit Kecil dan Menengah tahun 2013 naik sebesar 19,5% dari proyeksi realisasi pendapatan premi tahun 2013, sebagaimana rincian pada Tabel 22 berikut:
Premium income target of Small and Medium Credit Insurance in 2014 rose by 19.5% of the projected premium revenue in 2013, as detailed in Table 22 below:
Tabel 22 Target Pendapatan Premi Asuransi Kredit Tahun 2014 (Rp juta)
Table 22 Target of Credit Insurance Premium Income in 2014 (Rp’000,000)
No.
Proyeksi
Target
Pertumbuhan
Realisasi 2013
Tahun 2014
(%)
Jenis Usaha
1
Asuransi Kredit kecil
2
Asuransi Kredit Menengah Total
398.945
478.734
20,0
46.722
53.730
15,0
445.667
532.464
19,5
Disamping meningkatkan pendapatan premi, bidang asuransi kredit juga menetapkan sasaran berupa claim ratio maksimal 28% dan hasil bersih underwriting meningkat sebesar 21,8% dari hasil bersih underwriting proyeksi realisasi tahun 2013.
Apart from increasing the premium income, goal is also set on credit insurance to come to claim ratio of maximum 28% and increase in net underwriting income by 21.8% of the actual projected net underwriting income in 2013.
Untuk mencapai sasaran tersebut, program kerja Bidang Asuransi Kredit Tahun 2014 adalah sebagai berikut: a. Memaksimalkan kegiatan pemasaran dalam upaya memberikan pelayanan prima (service excellence) terhadap konsumen dalam hal kecepatan respons, pemenuhan kebutuhan pasar dan SLA.
To achieve the target, the following are the work program on Credit Insurance Sector 2014: a. Maximize marketing activities in an effort to provide excellent services to consumers in terms of speed of response, fulfillment of market needs and SLA.
200
b. Melakukan review PKS seperti enlargement, enrichment, optimalisasi PKS, melakukan revisi PKS yang diperlukan sesuai kebutuhan pasar, melakukan pembaharuan PKS (renewal) serta melakukan monitoring jangka waktu PKS (daluwarsa PKS). c. Melakukan aktivitas pemasaran untuk menambah kerjasama dengan Mitra (agen dan broker), antara lain: - Melakukan gathering agen secara periodik. - Menambah kerjasama dengan agen dan broker yang potensial. - Melakukan inovasi produk (pengembangan bisnis/ business development) yang sesuai dengan kebutuhan pasar. d. Melakukan survey pasar dengan benchmarking terhadap Pesaing, membuat strategi pemasaran dalam hal penguasaan pangsa pasar, memperbesar pangsa pasar, melakukan kajian pasar serta pesaing. e. Mengevaluasi perbaikan SOP yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasar. f. Mengevaluasi risiko terhadap portofolio bisnis. g. Melakukan sosialisasi SOP & kebijakan, perlatihan/ workshop analisa penutupan/klaim, melakukan evaluasi hasil pelatihan/workshop penutupan klaim. h. Mengevaluasi pencapaian SLA pembayaran klaim. i. Evaluasi terhadap pertanggungan kredit secara CAC.
b. Conduct reviews on PKS such as PKS enlargement, enrichment, optimization, revision on PKS in line with market needs, PKS renewal as well as the monitoring PKS period (PKS due date).
9.2.
9.2.
c. Conduct marketing activities to increase cooperation with partners (agents and brokers), such as: - Conduct periodic agents gathering. - Increase cooperation with potential agents and brokers. - Perform product innovation (business development) in accordance with market needs. d. Conduct market surveys by benchmarking against competitors, create a marketing strategy in terms of market share, increase market share, and conduct studies on market and competitors. e. Evaluate improvement of SOP to be in line with the market conditions and needs. f. Evaluate the risks to business portfolio. g. Disseminate SOP and policies, by conducting training/ workshop on analysis of closure/claims, and evaluating the results of the training/workshop. h. Evaluate the achievement of claims payments SLA. i. Evaluation of the credit insurance on CAC basis.
Bidang Suretyship
Sasaran umum Bidang Suretyship yang dicanangkan pada RKAP tahun 2014 adalah peningkatan pendapatan premi/ service charge sebesar 42,6% dari proyeksi realisasi tahun 2013 dengan claim ratio 28%. Secara rinci target pendapatan premi tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Suretyship Business Line
Suretyship common target as set in CBP 2014 is increase in premium/service charge income of 42.6% of the projected actual in 2013 with the claim ratio of 28%. In detail, premium revenue target in 2014 is seen in the following table:
Tabel 23 Target Pendapatan Suretyship, Asuransi Kredit Perdagangan, dan Asuransi Umum Tahun 2014/Suretyship, Trade Credit Insurance and General Insurance Income Target in 2014 Rp. Juta No.
Jenis Usaha
1
Surety Bond
2
Kontra Bank Garansi
3
Customs Bond
4
Asuransi Kredit Perdagangan
5
Asuransi Kerugian Umum
Proyeksi Realisasi2013
Target Tahun2014
Pertumbuhan (%)
55.135
63.405
15,0
111.968
128.763
15,0
2.541
3.049
20,0
15.309
18.371
20,0
184.953
263.688
50.100
Total
201
42,6
Untuk mencapai sasaran tersebut, program kerja Bidang Suretyship dan Asuransi Kredit Perdagangan Tahun 2014 adalah sebagai berikut: a. Melakukan optimalisasi aktivitas pemasaran untuk menambah kerjasama dengan perbankan, kontraktor, asosiasi, institusi, produsen/ distributor dan manufaktur. b. Mengevaluasi dan mengoptimalkan kerjasama yang sudah ada melalui evaluasi realisasi bisnis setelah PKS, sosialisasi PKS yang sudah ada. c. Melakukan aktivitas pemasaran untuk menambah kerjasama dengan agen dan broker, antara lain: - Melakukan pertemuan agen tahunan - Mengembangkan sistem kode agen - Mengembangkan dan menstandarisir kegiatan sertifikasi agen - Melakukan pendekatan kepada broker dengan memenuhi persyaratan menjadi rekanan broker. d. Melakukan layanan inovatif melalui pengembangan/ modifikasi produk-produk, penyesuaian prosedur akseptasi sesuai tuntutan pasar. e. Melakukan survey dan pengukuran kepuasan dan keterikatan nasabah. f. Melakukan tindak lanjut hasil survey dan meningkatkan layanan melalui perbaikan SOP dan SLA sesuai hasil survey (sesuai dengan kondisi dan tuntutan pasar). g. Mengkaji risiko portofolio bisnis (per Class of Business). h. Melakukan sosialisasi SOP dan kebijakan, updating kebijakan bisnis sesuai tuntutan pasar, pelatihan/ workshop analisa penutupan/ klaim, melakukan evaluasi hasil pelatihan/ workshop penutupan klaim. i. Memantau pelaporan pencapaian SLA penutupan/ klaim j. Penyempurnaan SOP, SK maupun SE yang terkait.
To achieve the objectives, Suretyship and Trade Credit Insurance work programs in 2014 are as follows:
9.3. Bidang Penjaminan KUR Sasaran bidang Penjaminan KUR pada pelaksanaan RKAP tahun 2014 yaitu: 1. Target Plafon Penjaminan KUR minimal 50% dari rencana penyaluran KUR Pemerintah; 2. Efektivitas pengajuan tagihan IJP KUR kepada pemerintah minimal 98,5%; 3. Pengendalian Claim Ratio Penjaminan KUR maksimal 50%; 4. Peningkatan loyalitas Bank Pelaksana penyalur KUR minimal 32 Bank Pelaksana; 5. Peningkatan kualitas pelayanan kepada Bank Pelaksana penyalur KUR sesuai dengan Service Level Agreement (SLA);
9.3. KUR Guarantee Business Line Target areas of KUR Guarantee in implementation of CBP 2014 are: 1. Ceiling target of KUR Guarantee is at least 50% of the planned allocation of KUR by the Government. 2. Effectiveness of collection of KUR Guarantee fee from the Government to be at least 98.5%. 3. Management of Claim Ratio of KUR Guarantee to be 50% maximum. 4. Increased loyalty of KUR executing banks to be at least 32 implementing banks. 5. Improved quality of service to KUR executing bank in Executive accordance with the Service Level Agreement (SLA).
202
a. Optimizing marketing activities to increase co-operation with banks, contractors, associations, institutions, and manufacturers/distributors.. b. Evaluating and optimizing existing co-operation through evaluation of business realization after the co-operation agreement, and socialization of existing co-operation agreement. c. Conduct marketing activities to increase co-operation with agents and brokers, such as through: - Annual meeting with agents - Developing code system of agents - Developing and standardizing certification of agents - Approaching brokers which are qualified for broker partners. d. Provide innovative services through development/modification of products, and adjust procedures of acceptance in line with market demands. e. Conduct surveys and measurement on customer satisfaction and dependence. f. Conduct follow-up of results of survey and improve services through improved SOP and SLA based on the results of the survey (in accordance with the conditions and demands of the market). g. Assess risks of business portfolio (by Class of Business). h. Disseminate SOPs and policies, update business policies to be in line with market demands, conduct trainings/workshops on analysis of closure/claims, and evaluate the results of the trainings/workshop.. i. Monitor reporting of SLA achievement. j. Ameliorate the relevant SOPs, decrees and circulars.
6. Penyempurnaan/ penyesuaian SOP Penjaminan KUR sesuai dengan ketentuan dan kebijakan pemerintah; 7. Peningkatan kualitas sumber data untuk menunjang pelayanan cepat, akurat dan tepat waktu sesuai SLA; 8. Peningkatan SDM bidang KUR agar dapat melaksanakan fungsi marketer, administrasi dan koordinasi; 9. Tersedianya data dan informasi yang cepat, tepat dan akurat; 10. Peningkatan budaya melayani usaha penjaminan KUR di KUP.
6. Improvement/adjustment of SOP on KUR Guarantee to comply with the provisions and policy of the Government. 7. Improvement in the quality of data sources to support the fast, accurate and timely service in accordance with the SLA. 8. Increase in capability of HR dealing with KUR in order to carry out the marketing, administration and coordination functions. 9. Availability of fast, relevant and accurate data and information. 10. Increase in serving culture in dealing with KUR at the KUP offices.
Untuk mencapai sasaran tersebut program Kerja Bidang Penjaminan KUR Tahun 2014 adalah sebagai berikut: 1. Melakukan kerjasama dengan Bank Pelaksana Penyalur KUR; 2. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan penjaminan KUR; 3. Melakukan sosialisasi ketentuan KUR dan Penjaminan KUR; 4. Peningkatan kualitas tenaga analis klaim dengan melakukan training dan coaching analisis klaim; 5. Gathering dengan Bank Pelaksana; 6. Melakukan sosialisasi tentang program penjaminan KUR dengan pihak-pihak yang berkepentingan yakni Komite Kebijakan KUR, Kementerian Teknis dan Bank Pelaksana KUR; 7. Penawaran kerjasama online; 8. Sosialisasi/ presentasi mengenai pemanfaatan TI; 9. Melakukan kajian SOP yang dimiliki dan melakukan revisi/ penyempurnaan SOP sesuai dengan ketentuan dan kebijakan pemerintah; 10. Menginventarisasi kebutuhan pelatihan SDM unit bisnis yang menangani usaha penjaminan KUR; 11. Melakukan monitoring dan evaluasi ketersediaan informasi sesuai dengan kebutuhan stakeholder; 12. Melakukan kerjasama dengan unit kerja terkait untuk menyempurnakan struktur organisasi KUP.
To achieve the target the followings are work programs of KUR Guarantee in 2014: 1. Conduct cooperation with KUR implementing banks. 2. Conduct monitoring and evaluation of KUR. 3. Conduct dissemination of provisions of KUR and KUR Guarantee. 4. Improved quality of claim analysts by training and coaching on claim analysis. 5. Conduct Gathering with implementing banks. 6. Dissemination of KUR program with the parties concerned i.e. KUR Policy Committee, relevant Ministries and KUR implementing banks. 7. Make online offer for co-operation. 8. Dissemination and presentation of benefits which may be derived from IT. 9. Perform studies on owned SOP and revising/ameliorating SOP to comply with the Government provisions and policy. 10. Inventory of human resource training needs of the business units handling KUR business. 11. Conduct monitoring and evaluation on the availability of information in accordance with the needs of stakeholders. 12. Cooperate with related units to enhance the organizational structure of KUP. .
9.4. Bidang Reasuransi Incoming Dari usaha reasuransi incoming pada tahun 2014 ditetapkan target pendapatan premi bruto sebesar Rp.70.610 juta. Upaya-upaya yang dilakukan dalam program kerjanya adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pendekatan secara intensif kepada Ceding Company. 2. Melakukan Business Gathering untuk meningkatkan pelayanan kepada Ceding Company.
9.4. Incoming Re-Insurance Business Line Incoming reinsurance business in 2014 set a target gross premium income amounted to Rp.70.610 million. The following efforts were made in the work programs: 1. Conduct intensive approach to the ceding companies. 2. Organize business gathering to improve services to ceding companies.
203
3. Peningkatan jumlah Ceding Company dan Share Treaty. 4. Melaksanakan Prudent Underwriting dan Selectif Risk dalam hal akseptasi secara fakultatif. 5. Melaksanakan Service Level Agreement (SLA) dalam rangka peningkatan pelayanan kepada ceding.
3. Increase the number of ceding companies and share treaties. 4. Implement prudent underwriting and selective risk in terms of facultative acceptances. 5. Implement Service Level Agreement (SLA) in order to improve services to ceding companies.
10. RENCANA BIDANG PENDUKUNG DAN KEUANGAN
10. FINANCIAL AND SUPPORTING UNITS PLAN
10.1. Bidang Perencanaan, Manajemen Risiko & Kepatuhan
10.1. Planning, Risk Management, & Compliance
Sasaran utama yang menjadi perhatian di bidang Perencanaan, Manajemen Risiko & Kepatuhan adalah: a. Perluasan jejaring usaha. b. Peningkatan kualitas PKS. c. Peningkatan pelayanan terhadap pelanggan. d. Sistem Manajemen Risiko berbasis web. e. Peningkatan kompetensi Risk Officer. f. Optimalisasi mitigasi risiko. g. Penyempurnaan sistem pengendalian risiko. h. Terlaksananya standar pelayanan minimal kepada nasabah di unit kerja sesuai SOP. i. Evaluasi KPI Kantor Pusat dan Kantor Cabang. j. Pelatihan/ pendidikan RO dan RCP. k. Penyempurnaan struktur organisasi dan job description. l. Evaluasi dan penyempurnaan organisasi dengan mengedepankan atas fungsi organisasi:
The main targets of concern of Planning, Risk Management & Compliance are: a. Expansion of business networks. b. Improved quality of co-operation agreements. c. Improved customer services. d. Web-based Risk Management System. e. Increased competence of Risk Officer. f. Optimization of risk mitigation. g. Ameleoriting risk control system. h. Implementation of minimum service standards to customers in accordance with SOP at all work-units. i. KPI Evaluation at the Head Office and Branch Offices. j. RO and RCP training and education. k. Enhancement of the organizational structure and job descriptions. l. Evaluation and improvement of the above organization by promoting organizational functions:
(1) Manajemen bisnis Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan mutu pengelolaan perusahaan, guna mengimbangi peningkatan kinerja produksi. Termasuk dalam unit ini adalah fungsi pengembangan produk/bisnis dan evaluasi kinerja perusahaan anak
(1) Business Management It is intended to further improve the quality of management of the Company, in order to offset the increase in production performance. Included in this unit is a function of the development of the product/business and the performance evaluation of subsidiaries.
(2) Fungsi pemasaran terpisah dari teknis operasional Hal ini dimaksudkan untuk lebuh mempertajam upaya penetrasi pasar guna penguasaan pangsa pasar dan memperkuat analisis akseptasi dan klaim serta meningkatkan mutu layanan administrasi terkait target SLA yang sangat berpengaruh kepada tingkat kepuasan pelanggan.
(2) The marketing function separate from the technical and operational functions It is intended more sharpen market penetration for greater market share and strengthen the analysis of acceptances and claims as well as improving the quality of administrative services related to SLA targets which are highly influential to the level of customer satisfaction.
Untuk mencapai sasaran tersebut program Kerja Bidang Perencanaan, Manajemen Risiko dan Kepatuhan Tahun 2014 adalah sebagai berikut:
To achieve these goals, the followings are work programs for Planning, Risk Management and Compliance in 2014:
204
a. Memperluas jejaring usaha berbasis potensi pasar, yakni pembukaan 5 KUP Baru (Padang Sidempuan, Kota Mobagu, Tarakan, Manokwari dan Kupang), peningkatan status 5 KUP menjadi Kantor Cabang, peningkatan status 2 Kantor Cabang, b. Penyempurnaan sistem/ pedoman KPI Kantor Cabang dan Kantor Pusat. c. Memastikan pengelolaan kegiatan non transaksional berjalan efektif. d. Efektivitas pelayanan pengelolaan risiko non transaksional pada PKS atau MOU. e. Optimalisasi operational risk management untuk mendukung penerapan Enterprise Risk Management. f. Penyempurnaan sistem pengendalian risiko g. Peningkatan kompetensi Risk Officer h. Peningkatan efektivitas dan kualitas proses bisnis dan operasional yang prudent. i. Meningkatkan kualitas pengawasan dan kepatuhan j. Membentuk unit kerja manajemen bisnis dan restrukturisasi organisasi pemasaran.
a. Expand the potential market-based business networking, namely the opening of 5 new KUPs (Padang Sidempuan, Kota Mobagu, Tarakan, Kupang and Manokwari), upgrading the status of 5 KUPs to become branch offices, and upgrading the status of 2 branch offices. b. Enhancement of the Head Office and Branch Offices KPI systems/ guidelines. c. Ensuring the management of non-transactional activities run effectively. d. Effectiveness of risk management of non-transactional services on co-operation agreements or MOU. e. Optimization of operational risk management to support the implementation of Enterprise Risk Management. f. Enhancement of the risk control system. g. Increased competence of Risk Officers. h. Increase the effectiveness and quality of business processes and prudent operations. i. Improved quality of supervision and compliance. j. Establish business management unit and restructure marketing organization.
10.2. Bidang Keuangan & Investasi Sasaran bidang Keuangan & Investasi pada pelaksanaan RKAP tahun 2014 yang secara langsung terkait dengan pencapaian target kinerja keuangan perusahaan, yaitu:
10.2. Finance & Investment Target areas of Finance & Investment in the implementation of the 2014 CBP is directly linked to the achievement of financial performance targets, which are:
a. Penerimaan hasil investasi sebesar Rp.137.583 juta untuk usaha Non KUR dan Rp.205.816 juta untuk usaha KUR. Hasil investasi usaha Non KUR termasuk pengakuan atas Laba anak perusahaan Askrindo di PT Reasuransi Nasional Indonesia dan PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah yang dicatat berdasarkan metode ekuitas. b. Arus kas terkendali, pengendalian saldo giro maksimum akhir bulan adalah Rp.8.000 juta untuk dana KUR dan Rp.25.000 juta untuk non KUR. c. Penempatan investasi khususnya dalam bentuk deposito dalam rangka mendukung reciprocal business. d. Penerimaan tagihan IJP KUR minimal 95% dari pengajuan. e. Ragam portofolio investasi meningkat yakni 70% pasar uang dan 30% pasar modal. f. Penambahan modal PT Reasuransi Nasional Indonesia sebesar Rp.250 miliar, Agen Asuransi Rp.15 miliar dan Penyertaan pada perusahaan asuransi umum maksimal Rp.150 miliar g. Terlaksananya penyampaian laporan keuangan dan laporan lain yang terkait secara tepat waktu, akurat dan sesuai ketentuan. h. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan SDM.
a. Earning Rp.137.583 million from investment income of non-KUR businesses and Rp.205.816 million from KUR businesses. Included in the income from Non-KUR business investment are income from Askrindo subsidiaries: PT Reasuransi Nasional Indonesia and PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah, recognized under the equity method. b. Controlled cash flows; control over the maximum balance of Rp8,000 million of cash-in-banks at every end of month for KUR funds and Rp25,000 million for non-KUR funds. c. Placement of investment particularly in the form of deposit in order to support reciprocal business. d. Collection of IJP KUR receivables shall be at least 95% of submission. e. Variety of investment portfolio increased to 70% money market and 30% capital market. f. Addition in capital of PT Reasuransi Nasional Indonesia of Rp250 billion, in Insurance Agent of Rp15 billion and inInvestment in general insurance company of maximum Rp.150 billion. g. Submission of financial statements and other related reports in a timely, accurate and in compliance with provisions. h. Improving knowledge and skills of human resources.
205
i.
Dukungan Teknologi Informasi melalui aplikasi sistem MECCA.
Untuk mencapai sasaran tersebut, maka Bidang Keuangan & Investasi memiliki program kerja sebagai berikut: a. Melakukan analisa pada berbagai portofolio investasi yang dinilai aman dan memberikan return tinggi. b. Melakukan penempatan pada investasi yang aman dan memberikan return tinggi. c. Melakukan monitoring berkala atas pencapaian hasil perusahaan anak. d. Melakukan sosialisasi cara efektif penanganan dokumen KUR. e. Melakukan penempatan deposito untuk mendukung bisnis. f. Melakukan penempatan investasi deposito berjangka Bank Pemerintah (BUMN)/ Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan Bank Swasta Nasional dalam rangka mendukung bisnis. g. Melakukan penempatan investasi Saham, Surat Berharga Negara (SBN)/ Obligasi dan Reksadana. h. Melakukan monitoring saldo rekening bank di Kantor Pusat dan Kantor Cabang. i. Membuat proyeksi kebutuhan dana setiap periode mingguan. j. Melakukan verifikasi transaksi data keuangan dan produksi. k. Melakukan rekonsiliasi data dengan unit kerja terkait. l. Membuat laporan keuangan untuk disampaikan kepada stakeholder. m. Melakukan monitoring penempatan investasi dan penerimaan hasil investasi. n. Melakukan opname surat-surat berharga. o. Melakukan persiapan admnistrasi dan melaksanakan penambahan modal PT Reasuransi Nasional Indonesia o. Mengikutsertakan SDM dalam training dan seminar. p. Melakukan kerjasama dengan unit kerja TI untuk membangun program aplikasi keuangan, investasi dan akuntansi yang terintegrasi. Piutang Usaha Penyajian piutang usaha Suretyship dalam anggaran posisi keuangan (neraca) tahun 2014 adalah piutang netto, yakni Piutang Usaha Suretyship setelah dikurangi dengan cadangan penyisihan piutang usaha. Cadangan penyisihan piutang usaha adalah cadangan yang dibentuk dalam rangka mengantisipasi kemungkinan piutang tidak dapat ditagih. Hal ini sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.50 Penyajian; PSAK 55 Pengakuan dan Pengukuran
206
i.
Information technology support through the application of MECCA system.
To achieve the objectives, the Finance & Investment sector has the following work programs: a. Conduct analysis on various investment portfolios considered safe and of high return on investment. b. Make secure investment and provide high returns. c. Conduct periodic monitoring of the achievement of income of subsidiaries. d. Conduct effective ways to disseminate KUR document handling. e. Make time deposits to support businesses. f. Make investment in time deposits Government (SOE) banks, Regional Development Banks (BPD) and the National Private Banks in order to support businesses. g. Make investments in stocks, Government Securities (SBN) / Bonds and Mutual Funds. h. Monitor cash-in-bank balances at the Head Office and at Branch Offices. i. Prepare weekly projection of cash needs. j. Verify financial data transactions and production. k. Reconcile the data with the related work units. l. Prepare financial reports to be submitted to stakeholders. m. Monitor investments and receipt of investment income. n. Prepare administrative matters and make addition to the capital of PT Reasuransi Nasional Indonesia. o. Participate human resources in trainings and seminars. p. Co-operate with the IT unit to build application programs to integrate financial, investment and accounting transactions.
Trade Receivables Presentation of Suretyship accounts receivable in the budget of financial position (balance sheet) of 2014 is net receivable, i.e. Suretyship Account Receivable deducted with the allowance for accounts receivable reserves. Allowance for impairment of trade receivables is established in anticipation of the possibility of uncollectible receivables. This is in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) 50 on Presentation; PSAK 55 Recognition and Measurement and PSAK
dan PSAK 60 Pengungkapan. Penerapan PSAK tersebut dilakukan sejak tahun 2010 yakni penerapan konvergensi International Financial Report Standard (IFRS).
60 Disclosures. The application of PSAK is conducted since 2010, the convergence of the application with International Financial Reporting Standards (IFRS).
Adapun Penyajian Piutang Usaha tersebut:
The Presentation of the Trade Receivables Rp. Juta
Akun
Realisasi 2012
Proyeksi 2013
RKAP
RKAP 2014
Piutang Usaha
25.812
41.700
30.037
41.403
Cadangan Penyisihan
(9.636)
(9.951)
(10.161)
(10.488)
Piutang (Netto)
16.176
31.749
19.876
30.915
10.3. Bidang SDM dan Umum
10.3. Human Resources and General Affairs
Sasaran strategis bidang SDM dan Umum pada RKAP tahun 2014 adalah: a. Penetapan kompetensi pegawai. b. Penetapan remunerasi berbasis kinerja. c. Intensifikasi Nilai Budaya Perusahaan. d. Penyediaan sarana dan prasarana untuk mendukung pengembangan bisnis perusahaan. e. Optimalisasi penggunaan sarana dan prasarana perusahaan. f. Pengendalian anggaran bidang umum.
Strategic objectives in Human Resources and General Affairs as set out in the RKAP 2014 are: a. Determination of employee competence. b. Performance-based remuneration. c. Intensification Values of Corporate Culture. d. The provision of facilities and infrastructure to support the Company's business development. e. Optimizing the use of facilities and infrastructure of the Company.. f. Control over budget for genereal affairs.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Divisi SDM dan Umum, memiliki program kerja strategis, sebagai berikut: a. Menetapkan dan menyusun pedoman talent management dan kompetensi SDM. b. Melakukan pemberian remunerasi berbasis kinerja yang berintegrasi dengan pengembangan bisnis perusahaan. c. Menyusun modul dan program pelatihan untuk intensifikasi nilai budaya perusahaan, mendukung pengembangan bisnis perusahaan, dan kaderisasi kepemimpinan. d. Melaksanakan intensifikasi budaya kerja dan nilai-nilai perusahaan kepada seluruh pegawai. e. Menyusun dan merumuskan peta jalur karir (career path) berdasarkan rumpun jabatan (job family). f. Menyusun dan menerapkan mutasi dan rotasi pegawai berdasarkan fungsi tugas. g. Menyediakan gedung kantor yang didukung fasilitas kantor yang memadai. h. Merenovasi/ memperbaiki gedung kantor yang sudah tidak layak digunakan. i. Menyediakan kendaraan dinas untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. j. Melakukan pengadaan barang dan jasa sesuai kebutuhan perusahaan.
To achieve the objectives, the Human Resources and General Affairs Division, has the following strategic work programs: a. Establish and develop guidelines for talent and HR competence management. b. Provide performance-based remuneration which integrated with the Company's business development. c. Compile modules and training programs for intensifying the Company’s cultural values, supporting the Company's business development, and providing leadership cadres. d. Intensify work culture and company values to all employees. e. Develop and formulate a career path based on job family. f. Develop and implement employees rotation based on functions and assignments. g. Providing office building supported with adequate office facilities. h. Renovate or repair office buildings which are not fit for use. i. Provide company vehicles to support the operations of the Company. j. Make goods and services procurement according to the needs of the Company. k. Maintain facilities and infrastructure of the Company. l. Monitor the use of budget. m. Increased human resources competence through education
207
k. Memelihara sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan. l. Monitoring terhadap penggunaan anggaran biaya. m. Peningkatan kompetensi SDM melalui kegiatan pendidikan dan dalam bentuk pelatihan/ seminar/ workshop/in house training, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
and training in the form of seminars, in-house trainings, both domestically and overseas.
Penjualan Aset Non Produktif Tahun 2013, yakni penjualan rumah dinas sebagaimana RKAP tahun 2013 sampai dengan saat ini belum dapat direalisasikan, karena masih dalam proses melengkapi dokumen-dokumen untuk memperoleh persetujuan penjualan asset non produktif tersebut, sebagaimana diatur dalam Permen BUMN No. Per-02/ MBU/2010 dan Anggaran Dasar Perusahaan.
Sales of non productive assets in 2013, i.e. the sale of the Company’s houses as planned in the RKAP 2013, so far is not realized, due to long process in completing the relevant documents for approval, to comply with the Decree of the Minister of SOE No. Per-02/MBU/2010 and with the Company’s Articles of Association.
Tahun 2014 perusahaan juga melakukan pengendalian biaya usaha yakni:
In 2014 the company also undertake cost control efforts such as in:
a. Biaya Pemasaran Pengendalian biaya pemasaran dilakukan dengan cara sedapat mungkin biaya yang dikeluarkan dikaitkan dengan perolehan pendapatan, sehingga diharapkan efektifitas biaya dicapai secara optimal.
a. Marketing Expenses Control over the marketing expenses is done in such a way that expenses shall be associated with earning of income, so that they are expected to provide optimum cost effectiveness.
b. Biaya Umum Biaya umum sebagaian besar adalah biaya pegawai/SDM, dimana perusahaan asuransi adalah perusahaan jasa yang sebagian besar adalah menggunakan tenaga SDM. Terhadap biaya pegawai perusahaan telah menerapkan remunerasi berdasarkan kinerja, sehingga anggaran biaya pegawai terrealisasi secara penuh apabila target-target dapat tercapai.
b. General Expenses The majority of the general expenses are personnel expenses, since the insurance company is a service company, which mostly use human power. For the personnel expenses the Company has implemented a performance-based remuneration, so that the budget for personnel expenses are fully realized when targets are achieved.
c. Biaya administrasi Strategi pengendalian biaya administrasi dilakukan dengan cara membedakan antara biaya administasi bersifat variable dengan biaya administrasi bersifat tetap. Terhadap biaya administrasi yang bersifat tetap perusahaan melakukan efisiensi dan setiap pengeluaran dapat dilakukan apabila terdapat anggarannya (disiplin anggaran).
c. Administrative Expenses Control strategy over administrative expenses is done by distinguishing between variable administrative expenses and fixed administrative expenses. On fixed administrative expenses the Company maintains efficiency and spending for an item can only be done when it is budgeted (budgetary discipline).
208
10.4. Bidang Teknologi Informasi
10.4. Information Technology
Sasaran strategis bidang Teknologi Informasi pada RKAP tahun 2014 adalah: a. Pertumbuhan layanan dengan sistem online untuk komersial dengan mitra bisnis. b. Sistem KUR Online semakin berkembang khususnya dengan beberapa bank penyalur KUR. c. Proses penagihan IJP KUR berjalan optimal. d. Terbangunnya infrastruktur bagi anak perusahaan. e. Pengembangan/penyempurnaan sistem sentralisasi (Mecca). f. Terbentuknya Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Informasi Eksekutif (Sistem Dashboard). g. Optimalisasi infrastruktur teknologi informasi. h. Peningkatan kompetensi SDM dan penambahan jumlah SDM.
Strategic objectives in Information Technology as set out in RKAP 2014 are:
Untuk mencapai sasaran tersebut, bidang Teknologi Informasi memiliki program kerja sebagai berikut:
To achieve the objectives, the Information Technology division has the following work programs:
a. b. c. d. e.
a. b. c. d. e.
f. g. h. i. j. k. l.
a. Growth in online systems of commercial services with business partners. b. Growth in online system of KUR, especially with some KUR executing banks. c. KUR IJP collection process runs optimally. d. Establishment of infrastructure for subsidiaries. e. Development/refinement of centralized systems (Mecca). f. Establishment of Management Information Systems and Executive Information Systems (Dashboard System). g. Optimization of information technology infrastructure. h. Increased HR competence and increase in the number of HR.
Menyediakan sistem aplikasi dan jaringan online. Menyediakan sarana dan data pendukung. Penyempurnaan aplikasi Non KUR. Membangun datawarehouse. Membangun SIM dan SIE dalam pengambilan keputusan manajemen (bentuk dashboard). Cleansing data. Membangun sistem help desk. Implementasi DC dan DRC. Optimalisasi utilisasi server dengan virtualisasi. Sinergi jaringan komputer dengan load balancing dan fail over. Akselerasi dan sekuriti jaringan komputer. Penerapan konsep 3 tier untuk Non KUR.
f. g. h. i. j. k. l.
Provide application systems and online networks. Provide facilities and supporting data. Completion of Non-KUR applications. Build a data-warehouse. Build SIM and SIE in management decision making (in dashboard shape). Data Cleansing. Build a help desk system. Implementation of DC and DRC. Optimizing server utilization with virtualization. Synergize computer network with load balancing and fail over. Acceleration and computer network security. Application of 3 tier concept of Non-KUR.
10.5. Bidang Hukum & Pemulihan Asset, Subrogasi & Recoveries
10.5. Legal Affairs & Asset Recovery, Subrogation and Recoveries
Bidang Hukum & Pemulihan Aset Sasaran strategis bidang Hukum & Pemulihan Asset pada RKAP tahun 2014 adalah:
Legal Affairs & Asset Recovery The strategic goals in Legal Affairs & Asset Recovery as set in the RKAP 2014 are:
a. Meningkatkan peranan bidang Hukum dalam menunjang kegiatan Perusahaan. b. Mencapai target penagihan Aktiva lain-lain sebesar Rp.2 Miliar. c. Mencapai target penagihan Investasi bermasalah sebesar Rp.40 Miliar.
a. Increasing the role of legal experts in support of the Company’s activities. b. Achieving the collection target of Rp.2 billion from other assets.. c. Achieving collection target of Rp.40 billion from troubled investments.
209
Untuk mencapai sasaran tersebut di atas, bidang Hukum & Pemulihan Asset memiliki program kerja sebagai berikut: a. Menyertakan pegawai di bidang hukum mengikuti pelatihan bidang hukum baik yang diadakan oleh internal maupun eksternal. b. Memberikan advis/ pendapat hukum baik langsung maupun dengan lawyer. c. Mendampingi pembahasan kontrak kerjasama dengan pihak ketiga baik untuk kepentingan bisnis maupun kepentingan perusahaan lainnya. d. Melakukan sosialisasi maupun pelatihan untuk pemahaman bidang hukum. e. Melakukan pemetaan terhadap asset untuk diserahkan penagihannya kepada pihak ketiga maupun melalui Jamdatun.
To achieve the objectives, Law & Asset Recovery sector has the following work programs: a. Participate employees in legal trainings organized internally or externally. b. Provide legal advice/opinion, either directly or with lawyers. c. Participate in discussions on contracts with third parties for business interests or the interests of other companies. d. Disseminate or organize trainings for good understanding of legal matters. e. Selection of the Company’s assets to be handed over to a third party or through the prosecutor (Jamdatun) for collection.
Bidang Subrogasi & Recoveries Sasaran strategis bidang Subrogasi & Recoveries pada RKAP tahun 2014 adalah mencapai target Penagihan Recoveries sebesar Rp125 M. Untuk mencapai sasaran tersebut di atas, bidang Hukum, Pemulihan Asset & Subrogasi memiliki program kerja sebagai berikut: a. Melakukan pemetaan terhadap asset untuk diserahkan penagihannya kepada pihak ketiga maupun melalui Jamdatun. b. Melakukan pemetaan terhadap asset potensial dan non potensial, khususnya agunan marketable. c. Melakukan pembenahan administrasi data subrogasi dengan berkoordinasi pada unit Teknologi Informasi. d. Melakukan penagihan dengan menggunakan jasa pihak ketiga dan Jamdatun atau membentuk team khusus.
Subrogation and Recoveries The strategic goal area of Subrogation and Recoveries in RKAP 2014 is the collection of the Company’s assets amounting to Rp125 billion. To achieve the objectives, the Legal, Asset Recovery and Subrogation sector has the following work programs:
Upaya penarikan hak subrogasi Sampai dengan September 2013 Askrindo tercatat memiliki piutang subrogasi sebesar Rp.2.531,5 miliar. Dari jumlah tersebut, diperkirakan sebesar Rp.856,9 miliar merupakan piutang potensial, sedangkan sisanya yaitu sebesar Rp.1.674,5 miliar atau sekitar 66% dari total piutang merupakan tagihan tidak potensial, dalam arti usaha debitur sudah tidak berjalan dan debitur tidak kooperatif. Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan kendala-kendala yang dihadapi, Askrindo mentargetkan tahun 2014 untuk memperoleh kembali dana yang bearasal dari subrogasi ini sebesar Rp.120 miliar.
Subrogation Right Take-over Until September 2013 Askrindo has recorded subrogation receivables amounting to Rp2,531.5 billion. Of this amount, an estimated amount of Rp.856.9 billion is considered to be potential receivables, while the remainder which equal to Rp1,674.5 billion, or about 66% of the total receivables, is considered to be non-potential receivables, in terms that the debtors are out of business or uncooperative. Therefore, taking into account the constraints faced, in 2014 Askrindo expects to recover funds of Rp120 billion from the subrogation.
210
a. Selection of the Company’s assets to be handed over to a third party or through the prosecutor (Jamdatun) for collection. b. Mapping of the potential and non-potential assets, particularly marketable collaterals. c. To reform the administration of subrogation data in coordination with the information technology unit. d. Make collection by using third-party services or prosecutor (Jamdatun) or by appointing a special team.
Untuk mencapai target tersebut, Askrindo akan melanjutkan upaya-upaya penagihan yang selama ini sudah terbukti efektif, misalnya berkerjasama dengan pihak ketiga (debt collector dan lawyer), kerjasama dengan pihak Kejaksaan, dalam hal ini Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara (Asdatun), melakukan rekonsiliasi dengan pihak perbankan (dalam hal ini dibantu oleh agen perusahaan yaitu PT Usayasa Utama) dan melakukan pendekatan-pendekatan yang sesuai kepada kalangan perbankan. Disamping itu, Askrindo juga melakukan koordinasi dengan DJKN dan PT Pegadaian. Di waktu yang akan datang, Askrino akan menyelenggarakan pertemuanpertemuan dengan kalangan perbankan seluruh Indonesia dan penempatan koordinator subrogasi di setiap wilayah kerja.
To achieve the targets, Askrindo will continue making collection that so far is proven effective, for example, in collaboration with a third party (debt collectors and lawyers), in cooperation with the Prosecutor, in this case the Assistant for Civil Case and State Administration (Asdatun), make reconciliation with the relevant banks (in this case assisted by an agent company, i.e. PT Usayasa Utama) and perform the appropriate approaches to the relevant banks. In addition, Askrindo also performs co-ordination with DJKN and PT Pegadaian. In the future, Askrindo will hold meetings with banks throughout Indonesia and subrogation placement coordinator in each work area.
10.6. Bidang Sekretaris Perusahaan
10.6. Corporate Secretary
Sasaran utama yang menjadi perhatian di bidang Sekretaris Perusahaan adalah: a. Meningkatkan citra positif perusahaan. b. Implementasi Tata Kelola Perusahaan Yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG) di semua organ perusahaan. c. Pengkinian konten website dan penyediaan informasi aktual. d. Terselenggaranya CSR, baik melalui PKBL maupun langsung. e. Sosialisasi branding baru perusahaan.
The main targets of concern of the Company Secretary are:
Untuk mencapai sasaran tersebut, bidang Sekretariat Perusahaan memiliki program kerja sebagai berikut:
To achieve the objectives, the Corporate Secretariat has the following work programs:
a. Mengukur citra perusahaan dengan bekerjasama dengan unit kerja lain dalam pembuatan kuesioner untuk pelanggan. b. Melakukan self assesment GCG setiap 6 (enam) bulan dan assessment oleh Konsultan Independen. c. Membuat tampilan dan content berita pada website perusahaan yang menarik serta materi informasi yang up to date. d. Berkoordinasi dengan pihak Kelurahan/Kecamatan terkait dengan survey lokasi bantuan, perizinan dan kepedulian terhadap lingkungan (go green). e. Mensosialisasikan logo baru kepada pihak internal dan eksternal perusahaan.
a. Measure the image of the Company in co-operation with other work units in developing questionnaires to customers. b. Perform self assessment of GCG in every 6 (six) months and assessment by an Independent Consultant. c. Develope interesting look and news content as well as informative and up-to-date materials on the Company’s website. d. Co-ordinate with the local rural government (Kelurahan/ Kecamatan) in relation survey of location for assistance, permits and environmental protection (go green). e. Disseminate the new Company’s logo to internal and external parties.
a. Enhance the positive image of the Company. b. Implement Good Corporate Governance (GCG) in all organs of the Company. c. Update website content and provide actual information. d. Implement CSR, either directly or through PKBL. e. Disseminate new corporate branding.
211
10.7. Bidang Pengawasan Intern
10.7. Internal Audit
Sasaran strategis bidang Pengawasan Intern pada program kerja RKAP tahun 2014 adalah memastikan seluruh kegiatan perusahaan sesuai dengan ketentuan serta didukung dengan keakuratan data.
Strategic objectives in Internal Audit work programs in RKAP 2014 are aimed at ensuring that all activities of the Company are in compliance with the prevailing regulations and are supported by the accurate data.
Program kerja bidang Pengawasan Intern dalam rangka mendukung tercapainya sasaran tersebut di atas, adalah: a. Melakukan audit di Kantor Pusat dan Kantor Cabang/ KUP sesuai PKPT. b. Memberikan saran atas penerapan MR dan pengendalian intern. c. Melakukan quality assurance secara berkala. d. Memberikan konsultasi yang dibutuhkan unit kerja Kantor Pusat dan Kantor Cabang mengenai Governance, Risk & Control (GRC). e. Membuat konsep PKPT 2014 dengan berkonsultasi dengan komite audit. f. Melaksanakan pemeriksaan baik yang sesuai PKPT maupun pemeriksaan Non PKPT. g. Monitoring tindak lanjut yang dilakukan sesuai rekomendasi SPI dan ekternal auditor (BPK, BPKP dan KAP).
The work programs of Internal Audit in order to support the achievement of the objectives are to: a. Conduct audits at the Head Office and branch offices / KUPs based on the annual audit work program (PKPT). b. Provide advice on the application of MR and internal control. c. Perform quality assurance on a regular basis. d. Provide necessary consultation to work units at the Head Office and branch offices on Governance, Risks and Control (GRC). e. Prepare draft of PKPT 2014 in consultation with the audit committee. f. Carry out appropriate audit both based on PKPT and NonPKPT. g. Monitor follow-up of recommendations of SPI and external auditors (BPK, BPKP and KAP).
10.8. Bidang Koordinator Wilayah
10.8. Regional Coordinator
Sasaran utama yang menjadi perhatian di bidang Koordinator Wilayah pada program RKAP tahun 2014 adalah: a. Tercapainya target laba gabungan cabang di seluruh wilayah kerja. b. Tercapainya target plafon penjaminan KUR, premi/ service charge cabang di seluruh wilayah kerja
The main targets of concern of Regional Coordinator as set up in RKAP 2014 are: a. The achievement of target in combined profit of branches in all work areas. b. The achievement of the target in ceiling of KUR guarantee, premium / service charge of branch offices in all work areas.
Program kerja bidang Koordinator Wilayah dalam rangka mendukung tercapainya sasaran tersebut di atas, adalah: a. Supervisi ke Kantor Cabang/KUP berdasarkan skala prioritas yang pencapaian labanya di bawah target. b. Mengadakan forum korwil seluruh Kantor Cabang. c. Melakukan kunjungan kepada perbankan dan asosiasi dalam upaya membuka peluang bisnis. d. Mendorong terselenggaranya sosialisasi produk melalui level corporate. e. Melaksanakan pemeliharaan nasabah/ mitra bisnis. f. Mengidentifikasi potensi dan permasalahan pasar. g. Melakukan promosi dan sponsorship.
Regional Coordinator work programs in order to support the achievement of those objectives, are: a. Supervision on branch offices/KUPs with priority on the offices of which the profits are below the targets. b. Organize regional coordinator forum at all branch offices. c. Make visits to the relevant banks and associations in the effort to open up business opportunities. d. Encourage the dissemination of the Company’s at corporate levels. e. Maintain customers / business partners. f. Identify market potential and problems. g. Carry out promotion and sponsorship.
212
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Jumlah Penyaluran Dana Program Kemitraan Rp. 10,23 miliar Amount of Funds Distribution Partnership Program Rp. 10.23 billion
Jumlah Mitra Binaan 1.650 mitra binaan Amount of Patronage Partners 1.650 Patronage Partners
Jumlah Penyaluran Dana Program Bina Lingkungan Rp. 3,37 miliar Amount Of Funds Distribution Environmental Development Program of Rp. 3.37 billion
Jumlah Biaya Pameran/Promosi dan Diklat Rp. 246,33 juta mount of Cost Exhibition / Promotion and Training Rp. 246.33 million
Jumlah Biaya Corporate Social Responsibility Rp. 740,17 juta Amount of Cost Corporate Social Responsibility Rp. 740.17 million
214
Sebagai Perusahaan Asuransi yang telah melayani masyarakat, terutama UMKM, sejak tahun 1991, PT Askrindo telah berpartisipasi aktif dalam melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) serta Tanggung Jawab Sosial kepada Masyarakat. Namun disamping itu juga perusahaan memiliki tanggung jawab kepada Pemegang Saham dan kepada Pemerintah.
As an insurance company that has been serving the community, especially SMEs, since 1991, PT Askrindo has participated actively in the implementation of the Partnership and Community Development (CSR) and Corporate Social Responsibility to the Community. But besides that, the company also has a responsibility to the shareholders and to the Government.
Komitmen yang tinggi untuk tetap menjaga kesinambungan pertumbuhan kinerja Perusahaan yang berkualitas, Askrindo telah merealisasikan beragam program Tanggung Jawab Sosial kepada Masyarakat, guna memungkinkan seluruh kalangan bisnis korporasi, UMKM secara bersama-sama dalam mendukung perekonomian Nasional.
High commitment to keep maintain the sustainability of the growth of the Corporate performance of qualified and for that Askrindo has realized variety of the program Social Responsibility to the Community, order enables of the entire among businesses corporates, SMEs are jointly participated in supporting the company's business.
Pada praktiknya, PT Askrindo (Persero) tidak hanya melakukan program pemberian bantuan hanya untuk sekedar memenuhi kewajiban semata. Namun secara lebih jauh adalah komitmen untuk menjadikan filosofi dan tujuan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai Bagian tak terpisahkan dari aktivitas Perusahaan, yang berpijak pada konsep pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Disamping itu juga adalah perwujudan dari prinsip transparansi dan akuntabilitas perseroan dalam mengungkapkan informasi, implementasi program-program PKBL & Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan secara berkesinambungan sesuai prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).
On practice, PT Askrindo (Persero) not only do the program providing of assistance just to meet obligations alone. But a farther is a commitment for becomes to the philosophy and objectives of Corporate Social Responsibility (CSR) as an integral part of the activities of the Corporates, which is based on the concept of sustainable community development. Besides, it is also the embodiment of the principles of transparency and accountability within the company to disclose information, the implementation of PKBL programs and Corporate Social Responsibility (CSR) is conducted on an ongoing basis according to the principles of Good Corporate Governance (GCG).
Perusahaan yakin, dengan melaksanakan program-program CSR secara efektif dan berkesinambungan, akan diperoleh keseimbangan antara kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial (triple bottom line) sebagai prasyarat menuju bisnis berkelanjutan sesuai dengan harapan seluruh pemangku kepentingan.
The company believes, to implement CSR programs are effective and sustainable, will obtain a balance between economic performance, environmental and social (triple bottom line) as a prerequisite toward sustainable business in accordance with the expectations of all stakeholders.
Kemudian pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan bertujuan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat agar dapat ikut memiliki dan ikut bertanggung jawab dalam pengamanan asset perusahaan dari berbagai kemungkinan adanya acaman. Dengan demikian akan tercipta iklim yang sehat dan mendorong kondisi saling menguntungkan antara swasta dan BUMN serta memberikan manfaat kepada masyarakat diwilayah usaha Perusahaan berada.
Then the implementation of the Partnership and Community Development Program aims to provide benefits to the community in order to belonging and responsible for safeguarding assets of the company from possible various threats. Thus will creating a healthy climate and encourage mutually beneficial conditions between the private and state-owned enterprises and provide benefits to the community in the region business the Company's.
215
KEGIATAN PERUSAHAAN:
COMPANY ACTIVITIES:
Berbagai kegiatan telah dilaksanakan guna meningkatkan taraf hidup masyarakat serta menciptakan hubungan yang harmonis dengan stakeholders. Perusahaan terus berusaha meningkatkan kinerja perusahaan dibidang CSR dan selain untuk meningkatkan reputasi perusahaan serta meningkatkan hubungan baik dengan masyarakat disekitar. Beberapa program kegiatan yang telah dilakukan di tahun 2013, yaitu:
Various activities have been undertaken in order to improve people's lives level and create a harmonious relationship with stakeholders. The company constantly strives to improve the performance of companies in field CSR and beside that too to enhancing the company's reputation and increase good relations with the surrounding community. Some programs of activities that have been carried out in the year 2013, namely:
1. Program Kemitraan & Bina Lingkungan 2. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan (K3L) 3. Program Sosial dan Kemasyarakatan
1. Partnership and Community Development Program 2. Programs Environmental, Safety and Health (K3L) 3. Programme Social and Community
1. Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL)
1. Partnership Programs and Community Development (PKBL)
Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) di sebuah BUMN, sebagaimana PT Askrindo (Persero), telah diatur dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-05/ MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, Perusahaan berkewajiban untuk menyampaikan Laporan Keuangan PKBL tahun 2013 kepada Pemegang Saham/Menteri dengan memperhatikan pedoman penyusunan laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang telah ditentukan oleh Kantor Kementerian BUMN sesuai surat Kementrian BUMN sesuai surat Kementrian BUMN Nomor: S-19/D5.MBU/2012 tanggal 03 Februari 2012. Pengelolaan PKBL di Askrindo dilaksanakan oleh unit kerja tersendiri, sehingga administrasi keuangannya pun terpisah dari pembukuan perusahaan.
Implementation of the Partnership and Community Development (PKBL) in a SOE, as Askrindo PT (Persero), has been set in the Minister of SOEs Number: PER-05/MBU/2007 April 27, 2007 about the Partnership Program with the State-Owned Enterprises and Small Business Environmental Development Program, the Company is obliged to submit financial statements PKBL in 2013 to the Shareholders / Minister with regard guideline statements of the Partnership Program and Community Development (PKBL) which has been determined by the Ministry of State-Owned Enterprises Ministry corresponding letter according SOE Ministry letter No. S-19/D5.MBU/2012 dated February 3, 2012. Management PKBL at Askrindo in carried out by the unit work self, so that financial administration separate from the company's books.
Kegiatan-kegiatan utama yang telah dilakukan PKBL PT Askrindo (Persero) selama tahun 2013 ini adalah sebagai berikut: 1. PKBL PT Askrindo (Persero) dalam melakukan penyaluran dana PKBL secara efektif dan efisien telah melakukan kegiatan penyaluran Program kemitraan dan Bina Lingkungan yang tujuan utamanya adalah memberikan nilai tambah kepada usaha kecil dan masyarakat sekitarnya. 2. Melakukan penyaluran bersinergi dengan BUMN lain sesuai rekomendasi RUPS dalam rangka mendukung Program Pemerintah yaitu Program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K).
The main activities that have been carried PKBL PT Askrindo (Persero) for the year 2013 are as follows:
216
1. PKBL PT Askrindo (Persero) in doing channeling of funds by efficient and effective with its main target is to provide added value to small businesses and the surrounding community. 2. Funds distribution in synergy with other SOE, appropriate recommendations the RUPS in order to support Program is Government Program Movement Improvement Based Food Production Corporation (GP3K).
Rencana Program Kemitraan Dan Program Bina Lingkungan Penggunaan dana PKBL PT. Askrindo (Persero) pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Plan of Partnership Program and Environmental Development The use of PKBL funds PT. Askrindo (Persero) in 2013 are as follows:
PENGGUNAAN DANA
RKA TAHUN 2013
Bantuan Hibah/ Grant Aid Penyaluran Pinjaman/ Distribution of Loans Beban Operasional/ Operating Expenses JUMLAH/TOTAL
REALISASI
%
250.000.000,-
246.325.000,-
98,53
8.000.000.000,-
10.230.500.000,-
127,88
1.350.000.000,-
743.912.089,-
55,10
9.600.000.000,-
11.220.737.089,-
116,88
Pembentukan dana PKBL berasal dari Penyisihan Laba setelah pajak maksimal 2% untuk Program Kemitraan dan maksimal 2% untuk Bina Lingkungan dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) nya disahkan oleh Rapat Umum Pemegeng Saham (RUPS).
Formation of PKBL funds derived from Provision Profit after tax a maximum of 2% for the Partnership Program and a maximum of 2% for Community Development and Work Plan Budget (RKA) it was passed by Pemegeng General Meeting of Shareholders (AGM).
Pada tahun 2013, jumlah dana Program kemitraan yang dialokasikan dalam RKA untuk disalurkan kepada usaha kecil berjumlah Rp. 8.000.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 10.230.500.000,- dengan jumlah mitra binaan sebanyak 1.650 MB atau 127,88 % dari anggaran. Nilai realisasi dana program kemitraan ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu realisasi penyaluran sebesar Rp. 11.073.000.000,- atau 92,39%.
In 2013, the amount of funds allocated in the partnership program RKA to be distributed to small businesses totaled Rp. 8,000,000,000, - the realization of Rp. 10.2305 billion, - the number of Patronage Partners as much as 1,650 MB or 127.88% of the budget. Realizable value of the partnership program funding has decreased compared to the previous year disbursement of Rp. 11.073 billion, - or 92.39%.
Pada tahun 2013, bantuan hibah pembinaan diberikan dalam bentuk pameran/promosi dan Pendidikan & Pelatihan untuk meningkatkan produktifitas mitra binaan.
In 2013, training aid grants awarded in the form of exhibition / promotion and education and training to improve the productivity of Patronage Partners.
a. Pelaksanaan Program Kemitraan Program Kemitraan yang dikelola oleh PT Askrindo (Persero) adalah melaksanakan kegiatan penyaluran dana dalam bentuk pinjaman modal kerja dan atau pembelian aktiva tetap, hibah pembinaan untuk membantu Mitra Binaan dalam rangka mengembangkan usahanya meliputi: Program pendidikan, pelatihan, pemasaran promosi untuk peningkatan kerjasama dan produktivitas Mitra Binaan, sedangkan Program Bina Lingkungan (BL) melakukan kegiatan penyaluran dalam rangka untuk memberdayakan dan mengembangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
a. Implementation Partnership Program Partnerships Program run by PT Askrindo (Persero) is carrying out a channeling of funds in the form of loans and working capital or the purchase of fixed assets, construction grants to assist partners in developing its Construction include: Education, training, marketing campaigns to increase collaboration and productivity Mitra Building, while the Built Environment Programme (BL) conduct activities in order to empower routing and develop socio-economic conditions of society.
Sejak tahun 1991 sampai dengan tahun 2013, dana Program Kemitraan yang telah disalurkan dalam bentuk pinjaman sampai dengan tahun 2013 sebesar Rp. 125.149.348.122,dan dalam bentuk hibah sebesar Rp. 2.084.365.841,- dengan jumlah mitra binaan sebanyak 9.325 mitra.
Since 1991 until 2013, the Partnership Program funds were channeled in the form of loans up to 2013 is Rp.125.149.348.122,and in the form of grants of Rp. 2.084.365.841, - with a total of community partner 9.325 partners.
217
Jumlah mitra binaan yang termasuk kategori lancar adalah sebanyak 2.198 mitra atau 23,58 %, sedangkan sisanya masuk kategori kurang lancar, diragukan, macet dan bermasalah dengan jumlah tunggakan sebesar Rp. 24.624.360.148,- atau (19,68 % dari total plafond sebesar Rp. 125.149.348.122,- )
Total community partners including the smooth category is a partner of 2.198 or 23.58%, while the rest is in the category of resistance, doubt, bad and troubled by the amount of arrears of Rp. 24,624,360,148, - or (19.68% of the total plafond of Rp. 125 149 348 122, -)
Program Kemitraan (Rp.) Keterangan Saldo awal Penerimaan dana Jumlah Dana tersedia
2012
2013
Perubahan (%)
1.702.952.698,-
468.386.181,-
27,50
10.993.929.705,-
12.047.508.369,-
109,58
12.696.882.403,-
12.515.894.550,-
98,57
2012
2013
Perubahan (%)
Penyaluran dana (Rp.) Keterangan Bantuan hibah
244.208.500,-
246.325.000,-
100,87
11.073.000.000,-
10.230.500.000,-
92,39
Beban operasional
811.185.801,-
743.912.089,-
91,71
Lain-lain
100.101.921,-
21.596.184,-
21,57
12.228.496.222,-
11.242.333.273,-
91,94
468.386.181,-
1.273.561.277,-
271,90
Penyaluran pinjaman
Jumlah Penggunaan dana Saldo
Berdasarkan tabel diatas, pada tahun 2013, dana program kemitraan yang tersedia mengalami penurunan menjadi sebesar 98,57 % dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau menurun dari Rp 12,70 miliar di tahun 2012 menjadi Rp. 12,52 miliar pada tahun 2013. Penurunan dana program kemitraan pada tahun 2013 tersebut juga diikuti dengan penurunan penyaluran pinjaman sebesar 92,39 % dan bantuan hibah mengalami kenaikan sebesar 0,87 % dibandingkan dengan tahun 2012. Pada tahun 2013, saldo dana program kemitraan naik menjadi 271,90 % atau naik dari Rp 468,39 juta menjadi Rp 1,27 milyar pada tahun 2013.
Based on the table above, in 2013, the program partnerships funds run into are decrease 98.57 % compared with the previous year or decreased from Rp 12.70 billion in 2012 to Rp. 12.52 billion in 2013. Partnership program are decreased funding on 2013 was followed also with a decrease in lending 92.39% and grant aid increased by 0.87% compared to year of 2012. By 2013, the balance of partnership program funding increased to 271.90%, or up from Rp 468.39 million to Rp 1.27 billion on year of 2013.
Sumber dana program kemitraan bersumber dari pendapatan jasa giro, pengembalian pokok pinjaman, jasa administrasi pinjaman dari mitra binaan (dana bergulir).
Partnership program has been sourced from income on current accounts, refund loan principal, loan administration services from the partners (revolving fund).
Pembinaan Mitra Binaan Kegiatan PKBL khususnya kegiatan pembinaan mitra binaan dilakukan dengan cara melakukan kunjungan langsung ke mitra binaan dan mengikutsertakan mitra binaan yang mempunyai produk unggulan pada even-even pameran di dalam negeri dengan tujuan untuk membantu promosi pemasaran dan membentuk jaringan usaha yang lebih luas serta pendidikan dan pelatihan, pendampingan dan pengawalan pertanian dalam rangka meningkatkan produktivitas hasil pertanian.
Development Patronage Partners CSR activities specially trained partners development activities conducted by direct visits to the partners and engage partners who have excellent products at exhibition events in the country with the aim to help establish a network marketing and promotional efforts as well as the broader education and training, assistance and escort agriculture in order to increase agricultural productivity.
218
Penandatanganan MOU antara Askrindo dengan PT Hijau Lestari yang diprakarsai oleh Kementrian BUMN/The signing of the MOU between the PT Askrindo with PT. Hijau Lestari that initiated by the Ministry of SOEs.
Peninjauan Lokasi Mitra Bina Lingkungan di Sumedang, Jawa Barat/Reviewing Location of Partners Environmental Development at the Sumedang, Java west
Kisah Sukses Program Kemitraan PT. Askrindo (Persero) memiliki mitra binaan yang berhasil mengembangkan usahanya, antara lain Batik Aaade adalah perusahaan yang dirintis oleh dua orang saudara kembar yakni Aa (Mulyana Kurnia S.Si) dan Ade Mulyawan tahun 2007 s.d sekarang.
Success Stories Partnership program PT. Askrindo (Persero) has established partners to successfully develop its business, among other things Aaade Batik is a company started by two twin brothers that Aa (Mulyana Kurnia S.Si) and Ade Mulyawan in 2007 till now.
Diawali dari banyak permintaan batik di Indonesia, Batik aaade berdiri pada bulan Juli 2007 dan pada bulan Juli 2008 batik aaade dapat membuka toko yang bertempat di Bandung Trade Mall (BTM) Lt.D Blok E1 No. 8, selain menjual produk batik seperti baju batik, kaos batik, tas batik, helm batik dan celana batik. Aaade juga menjual jasa yaitu mengadakan pelatihan dasar-dasar membatik dan juga selalu melakukan eksperimen menampilkan berbagai variasi batik. Hingga kini batik aaade tetap konsisten dengan menjual produk batik dan kursus membatik, hal tersebut tentunya tidak terlepas dari bantuan dana PT. Askrindo (Persero) yang berawal dari tahun 2009.
Starting from a lot of demand in Indonesian batik, Batik aaade stand in July 2007 and in July 2008 batik aaade can open a shop located in Bandung Trade Mall (BTM) Block E1 No. Lt.D. 8, in addition to selling products such as batik batik shirt, batik shirt, batik bags, helmets and pants batik batik. Aaade also sell services, namely conducting training basics batik and also always perform experiments show different variations of batik. Until now remain consistent with batik aaade selling batik and batik course, it is certainly not independent of aid PT. Askrindo (Persero) that began in 2009.
Berkat bimbingan PT. Askrindo dalam administrasi dan manejemen keuangan batik aaade dari tahun ke tahun terus berkembang, tidak sampai disitu saja PT. Askrindo (Persero) juga memberikan batik Aaade kesempatan untuk ikut pameran diberbagai tempat yang ada di Bandung dan Jakarta.
Thanks to the guidance of PT. Askrindo in administrative and financial manejemen batik aaade from year to year continues to grow, does not end there PT. Askrindo (Persero) also provide an opportunity to participate Aaade batik exhibitions in various places in Bandung and Jakarta.
Batik Aaade terus berinovasi dalam mendisain motif batik diantaranya; batik Persib, VW, Harley, Kujang, Hasanudin, Koruptor, nyaba ka Bandung dan lain-lain. Batik aaade biasa memberikan pelatihan batik dengan gratis.
Batik Aaade continues to innovate in the design motif including; Arsenal batik, VW, Harley, Kujang, Hasanuddin, Corruptor, nyaba ka Bandung and others. Aaade batik batik regular training for free.
219
Kisah sukses dan prestasi yang dicapai oleh mitra binaan PT. Askrindo akan semakin memacu Perusahaan untuk senantiasa melakukan pembinaan secara kontinyu dan menjadi bangga jika mitra binaan dapat berkembang usahanya menjadi yang lebih besar dan sukses.
Success stories and achievements of the partners PT. Askrindo will motivate companies to continuously conduct training continuously and be proud if the partners can evolve into a greater effort and success.
Kegiatan PKBL yang bersinergi dengan BUMN lain PT. Askrindo (Persero) telah bekerjasama dengan PT. Pertani (Persero) dalam rangka pelaksanaan Program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) yaitu penyaluran dana program kemitraan di bidang pertanian tanaman padi yang disalurkan di daerah Solo Raya (Kab. Klaten, Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali dan Sragen), Jawa Tengah.
PKBL activities in the synergy with other state-owned PT. Askrindo (Persero) has been collaborating with PT. Pertani (Persero) in the framework of the implementation of Program Movement Improvement Based Food Production Corporation (GP3K) is a partnership program fund distribution in rice agriculture that region at channeled Solo Raya (Kab. Klaten, Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali and Sragen), Central Java.
Realisasi Akumulasi Penyaluran Dana Program Kemitraan s.d tahun 2012 & 2013 Berdasarkan Provinsi/ Realization of Accumulation Distribution of Fund an Partnership Program s.d in 2012 & 2013 based on Province (dalam rupiah/in rupiah) Realisasi Penyaluran s.d Tahun 2012 No.
Provinsi
1
2
Realisasi Penyaluran Tahun 2013
Realisasi Penyaluran s.d Tahun 2013
Jml Unit MB
Rp.
Jml Unit MB
Rp.
Jml Unit MB
Rp.
3
4
5
6
7=3+5
8=4+6
1
Aceh
1.560.000.000
14
175.000.000
2
Sumatera Utara
3
Riau
375
5.943.500.000
77
1.038.000.000
452
6.981.500.000
189
3.136.500.000
9
100.000.000
198
3.236.500.000
4
Sumatera Barat
5
Sumatera Selatan
209
2.920.500.000
29
349.000.000
238
3.269.500.000
385
5.796.000.000
15
225.000.000
400
6.021.000.000
6 7
Lampung
319
5.149.000.000
34
347.000.000
353
5.496.000.000
Banten
296
2.495.000.000
76
521.000.000
372
3.016.000.000
8
Jakarta (Bodetabek)
9
Jawa Barat
2.024
25.093.539.500
1.169
4.245.500.000
3.193
29.339.039.500
302
6.549.500.000
11
410.000.000
313
6.959.500.000
10
Jawa Tengah
591
9.117.215.250
28
362.500.000
619
9.479.715.250
11
Yogyakarta
295
4.537.683.000
11
122.500.000
306
4.660.183.000
12
Jawa Timur
337
7.980.660.372
20
350.000.000
357
8.330.660.372
13
Denpasar
493
9.348.750.000
38
570.000.000
531
9.918.750.000
14
Sulawesi Selatan
423
5.909.000.000
18
235.000.000
441
6.144.000.000
15
Sulawesi Utara
336
4.899.500.000
9
130.000.000
345
5.029.500.000
16
Kalimantan Barat
184
3.120.000.000
9
130.000.000
193
3.250.000.000
17
Kalimantan Tengah
252
3.688.500.000
12
180.000.000
264
3.868.500.000
18
Kalimantan Selatan
279
3.850.000.000
60
575.000.000
339
4.425.000.000
19
Kalimantan Timur
243
3.824.000.000
11
165.000.000
254
3.989.000.000
20
Dana Pembinaan Kemitraan Jumlah
143
1.838.040.841 7.675
116.756.888.963
220
0 1.650
157
246.325.000 10.476.825.000
0 9.325
1.735.000.000
2.084.365.841 127.233.713.963
b. Pelaksanaan Program Bina Lingkungan Program Bina Lingkungan PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia yang dilaksanakan sejak tahun 2002 terdiri dari 6 (enam) jenis bantuan meliputi: bantuan korban bencana alam, bantuan pendidikan dan pelatihan, bantuan pengembangan prasarana/sarana umum, bantuan sarana ibadah, bantuan kesehatan dan bantuan pelestarian alam serta BUMN Peduli yang ruang lingkupnya ditetapkan oleh Menteri Negara BUMN.
b. Implementation of the Community Development Program Society Development Program of PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia conducted since 2002 consists of 6 (six) types of assistance include: natural disaster relief, education and training aid, aid the development of infrastructure/public facilities, religious facilities aid, medical assistance and aid conservation and SOEs care that the scope determined by the Minister of State Enterprises.
Sejak tahun 2002 sampai dengan tahun 2013, dana yang telah disalurkan untuk Program Bina Lingkungan adalah sebesar Rp. 3.368.516.533,- dengan rincian sebagai berikut:
From 2002 to 2013, funds have been disbursed to the Society Development Program is Rp. 3.368.516.533, with the following details:
Bantuan Korban Bencana Alam
Rp. 681.850.000,-
Help Victims of Natural Disasters
Rp. 681 850 000, -
Bantuan Pendidikan
Rp. 572.425.300,-
Education Assistance
Rp. 572 425 300, -
Bantuan Pengembangan Prasarana/Sarana Umum
Rp.1.369.463.300,-
Help Development Infrastructure/Public Facilities
Rp. 1369463300, -
Bantuan Sarana Ibadah
Rp. 644.178.000,-
Worship Facilities
Rp. 644 178 000, -
Bantuan BUMN Peduli
Rp. 100.599.933,-
Help SOE Care
Rp. 100 599 933, -
Total
Rp. 3.368.516.533,-
Total
Rp. 3.368.516.533, -
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) bertujuan untuk meningkatkan kontribusi ekonomi usaha kecil pada Perekonomian Nasional dengan cara memberikan bantuan pembiayaan kepada usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri serta pemberdayaan lingkungan sekitar perusahaan. Manfaat yang diperoleh usaha kecil dengan adanya bantuan dana Program Kemitraan adalah untuk pengembangan usaha, produksi dan pemasaran melalui kredit lunak dengan bunga rendah sedangkan untuk masyarakat umum dapat memperoleh bantuan dana Program Bina Lingkungan untuk mengembangkan kondisi lingkungan sekitarnya baik berupa sarana maupun prasarana bagi masyarakat tersebut.
Partnership Program and Society Development (PKBL) aims to increase the economic contribution of small businesses in the National Economy by providing financial assistance to small businesses in order to be strong and independent and neighborhood empowerment companies. The benefits obtained with the help of small business funding Partnership Program is for business development, production and marketing through soft loans with low interest rates, while for the general public to obtain Society Development Program grant to develop the surrounding environment in the form of facilities and infrastructure for the society.
Pada tahun 2013, PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia menyalurkan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan kepada mitra binaan dan masyarakat dengan menggunakan metode mandiri yaitu langsung disalurkan kepada pemohon bantuan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan berdasarkan permohonan yang diajukan oleh masyarakat/ institusi dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian dan faktor kelayakan usaha serta dana yang tersedia.
In 2013, PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia Partnership Program funds and Society Development to the partners and society with an independent method that is directly supplied to the applicant grants the Partnership and Society Development Program based on the petition filed by the society / institution with due regard to the precautionary principle and factors feasibility and funds are available.
221
Program Bina Lingkungan (Rp.)
Community Development Program
Keterangan
2012
Saldo awal
Perubahan (%)
10.333.111,-
6.580.178,-
63,68
0,-
0,-
0,00
Penerimaan Dana Pendapatan Jasa Giro Jumlah Dana tersedia
2013
0,-
0,-
0,00
10.333.111,-
6.580.178,-
63,68
Penyaluran dana (Rp.) Keterangan
2012
BUMN Peduli
2013
Perubahan (%)
3.099.933,-
0,-
0,00
Bantuan bencana alam
0,-
0,-
0,00
Bantuan pendidikan
0,-
0,-
0,00
Bantuan kesehatan
0,-
0,-
0,00
Bantuan pengembangan prasarana/ sarana umum
0,-
0,-
0,00
Bantuan sarana ibadah
0,-
0,-
0,00
Beban Administrasi Bank
653.000,-
672.000,-
102,91
Penggunaan dana
3.752.933,-
672.000,-
17,91
Saldo akhir
6.580.178,-
5.908.178,-
89,79
Pada tahun 2013, penerimaan dana Program Bina Lingkungan yang bersumber dari penyisihan laba perusahaan tahun 2012 belum ada, karena secara akumulasi perusahaan belum memiliki laba akibat kerugian tahun 2009 – 2010.
In 2013, the Community Development Programs receiving funds sourced from the company's profit allowance for the year 2012 does not exist, because the company does not yet have accumulated as a result of the loss of earnings from 2009 to 2010.
KERJASAMA PKBL DENGAN SESAMA BUMN Untuk meningkatkan kinerja penyaluran PKBL, Kementerian Negara BUMN telah memberikan arahan agar perusahaan dalam melaksanakan penyaluran dana PKBL melakukan kerjasama/ sinergi dibidang pangan dengan BUMN GP3K. Pada tahun 2013 PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia telah melakukan kerjasama/bersinergi dengan BUMN lain di bidang pangan yaitu dengan PT. Pertani (Persero) untuk pelaksanaan budi daya pertanian yang disalurkan kepada 22 kelompok tani dengan jumlah petani sebanyak 1.070 Mitra binaan yang berlokasi di daerah Solo Raya (Kab. Klaten, Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali dan Sragen), Provinsi Jawa Tengah.
For Cooperation With Fellow SOE PKBL To improve the distribution performance of PKBL, the Ministry of State Enterprises was given directives to companies in implementing PKBL channeling of funds to cooperate / synergy in the field of food with SOE GP3K. In 2013 PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia has done a cooperation / synergy with other state-owned enterprises in the food sector is by PT. Agricultural (Persero) for the implementation of agricultural the cultivation that were channeled to 22 of farmer groups with number as many as 1,070 farmers assisted Partners located in Solo Raya area (Kab. Klaten, Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali and Sragen), Central Java Province.
Dana program kemitraan yang disalurkan tersebut terdiri dari penyaluran dana kepada mitra binaan dan bantuan hibah pembinaan yang digunakan untuk membiayai kegiatan pendidikan, pelatihan, pendampingan dan pengawalan pertanian dalam rangka meningkatkan produktivitas hasil pertanian.
Funds channeled partnership program consists of channeling funds to the partners and coaching grants used to finance education, training, mentoring and escort agriculture in order to increase agricultural productivity.
222
Simulasi Penanggulangan Bahaya Kebakaran, guna memberikan pengetahuan karyawan tentang pengelolaan penanganan kebakaran di Gedung Askrindo. /Simulation of Countermeasures of Fire, in order to give knowledge to employees about how to handle fire the in Building Askrindo.
2. Program Keselamatan, Kesehatan dan Keamanan Lingkungan (K3L).
2. Program Keselamatan, Kesehatan dan Keamanan Lingkungan (K3L).
Askrindo berkomitmen untuk mematuhi keselamatan, kesehatan dan keamanan dalam lingkungan operasional serta pengamanan terhadap seluruh sumber produksi, proses produksi, alat produksi dan lingkungan kerja. Komitmen tersebut diwujudkan dengan menerapkan program K3 yang terus ditingkatkan dan dikembangkan.
Askrindo committed to complying with the safety, health and environmental safety in operational and security of all sources of production, production process, production equipment and work environment. The commitment is realized by applying K3 program that continuously improved and developed.
Pada 2013, pengelolaan K3 difokuskan untuk mencapai tingkat kecelakaan nihil atau zero accident. Program tersebut diselenggarakan berdasarkan pada peraturan ketenagakerjaan dan aturan K3 Dinas Tenaga Kerja, melalui Pengawasan oleh Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia.
In 2013, management focused K3 to achieve zero accident rate or zero accident. The program was organized by the labor laws and rules K3 Department of Labor, through oversight by the Ministry of Labor of the Republic of Indonesia.
Fasiltas Kerja Selain itu, sebagai salah satu penerapan aturan K3, kami juga menetapkan ketentuan terkait pemberlakukan jam lembur bagi karyawan. Sesuai dengan SK No.14/KEP/ DIR/I/2012 Tentang Peraturan Kerja Lembur Pegawai maka dinyatakan, jumlah jam lembur bagi karyawan adalah maksimal 56 jam per bulan, selain itu juga terdapat bantuan uang duka bagi karyawan yang mengalami kedukaan.
Working facility In addition, as one application of rule K3, we also set the relevant provisions of the enactment of overtime hours for employees. In accordance with Regulation SK No.14/KEP/DIR/I/2012 On Employee Overtime shall be declared, the amount of overtime hours for employees is a maximum of 56 hours per month, but it also contained a compassionate allowance for employees who experience grief.
Askrindo menghargai hak karyawan untuk meninggalkan masa tugas dalam periode tertentu karena alasan kesehatan, melahirkan, naik haji maupun umroh dengan tetap menerima hak-haknya sebagaimana tercantum dalam Sk No.33/KEP/ DIR/V/2006 Tentang Peraturan Cuti Bagi Direksi & Pegawai Askrindo. Salah satu hak karyawan untuk mendapatkan masa cuti dengan tanggungan Perseroan adalah cuti hamil, cuti Haji dan cuti Umroh.
Askrindo respect the right of employees to leave the task in a certain period of time for reasons of health, childbirth, the Umrah pilgrimage and still receive their rights as set out in Regulation Sk No.33/KEP/DIR/V/2006 On Leave For Directors & Employees Askrindo . One of the employee's right to obtain the leave with the Company is dependent on maternity leave, sabbatical leave Hajj and Umrah.
223
Selain cuti hamil, karyawan yang tengah menjalani masa penyembuhan pasca sakit keras dengan didukung keterangan dari dokter rujukan juga berhak mendapatkan masa cuti dengan tanggungan. Pada periode pelaporan 2013 tercatat ada 3 karyawan yang menjalani cuti hamil.
In addition to maternity leave, the employee who was undergoing a period of healing after a serious illness with supported the statement of physician referral is also entitled to time off with dependents. In the 2013 reporting period, there were three employees who undergo maternity leave.
Perusahaan juga telah memiliki Pedoman untuk Pengamanan dan Penanggulangan Keadaan Bahaya sbb:
The company also have the Safety and Handling Guidelines for State of Emergency as follows:
-
-
Penanggulangan Sabotase/Demontrasi Massa/Peledakan. Penanggulangan Kebakaran. Penanggulangan Bahaya Kerusuhan. Penanggulangan Trouble Lift. Penanggulangan Bahaya Banjir. Ancaman Bom.
Counter Sabotage / Mass Demonstration / Blasting. Fire Fighting. Hazard Mitigation Riot. Combating Trouble lifts. Flood Hazard Mitigation. Bomb Threat.
Selain itu pelatihan menyangkut penanganan bencana dan kecelakaan kerja, kami juga menyelenggarakan berbagai program pelatihan terkait keamanan, kesehatan kerja dan kesehatan lingkungan kerja di tahun 2013 yang ditujukan untuk karyawan, yaitu Simulasi Kebakaran dan telah disediakan pada tiap lantai Rute Arah Evakuasi bila terjadi bencana atau kebakaran, Lampu Emergency, lampu Exit dan alat Pemadam Api Ringan serta Tim P3K. Perusahaan juga memiliki Tenagatenaga Pengamanan yang profesional, diantaranya untuk Pengamanan Gedung Kantor dan Direksi, pengamanan lalu lintas gedung dan tiap titik pintu gedung.
Besides training regarding the handling of the disaster and accidents, we also organize various training programs related to safety, occupational health and environmental health in the workplace in 2013 aimed at employees, namely Simulated Fire and have been provided on each floor of Route Directions evacuation in the event of a disaster or fire , Emergency lights, Exit lights and light a fire extinguisher and Tim P3K. The company also has a Power-professional security personnel, including for Building Safety Office and the Board of Directors, the traffic safety point of each building and building doors.
Sehubungan dengan kegiatan perusahaan di bidang jasa yang relatif memiliki risiko rendah terhadap kecelakaan kerja, pada tahun 2013 tidak terdapat kecelakaan kerja yang dialami karyawan perusahaan
In connection with the activities of companies in the service sector has a relatively low risk of occupational accidents, in 2013 there were no occupational accidents suffered by employees of the company
Perusahaan juga telah menetapkan kebijakan melalui SK Direksi no: 46/KEP/DIR/ VII/2002 tanggal 30 Juli 2002 yang diantaranya mengatur mengenai pemberian jaminan kesehatan kepada pensiunan pegawai/direksi perusahaan sebagai salah satu bentuk kepedulian sosial dalam bentuk:
The company also has established a policy through the Board of Directors Decree No.: 46/KEP/DIR/ VII/2002 dated July 30, 2002 which include regulating the provision of health insurance to retired employees / directors of the company as a form of social care in the form of:
●
●
●
Pengikut sertaan seluruh karyawan dan keluarga pada program asuransi kesehatan pada PT Jasindo Pengikut sertaan seluruh karyawan pada program kecelakaan kerja, jaminan hari tua, kematian pada PT Jamsostek dengan premi tahun 2013 sebesar Rp.2.171.384.184,-
224
●
Followers of employees and involving the whole family in the health insurance program at PT Jasindo Followers of all employees in the program involving the occupational accident, old age, death on a PT Social Security at a premium in 2013 amounted Rp.2.171.384.184, -
Perusahaan juga menyediakan fasilitas terkait dengan kesahatan yaitu:
The company also provides facilities associated with kesahatan namely:
●
●
●
Penyediaan fasilitas limited check-up dan general checkup untuk seluruh karyawan setiap tahunnya. Kegiatan olahraga & rekreasi untuk menjaga kebugaran dan kesehatan (rutin dan kompetitif).
●
Provision of limited facilities and general check-ups checkups for all employees annually. sports & leisure activities to maintain fitness and health (regular and competitive).
Fasilitas kesehatan bagi karyawan di Kantor Pusat adalah telah disediakannya Dokter Umum yang praktek dari pukul 10.00 s.d 15.00 setiap hari Senin, Rabu dan Jumat. Sedangkan untuk menjaga kebugaran bagi Karyawan dapat menggunakan fasilitas ruang fitness dengan instrukturnya setiap hari Senin, Rabu dan Jumat, pukul 17.30 s.d 18.30 serta Perusahaan juga memberikan fasilitas untuk Futsal, Tenis Meja dan Bulu Tangkis untuk setiap hari Jumat.
Health facilities for employees at the head office is in preparing general practitioners who practice from 10:00 to 15:00 every Monday, Wednesday and Friday. As for keeping fitness for employees to use the facilities of the gym with the instructor every Monday, Wednesday and Friday, 17:30 till 18:30 and the Company also provides facilities for Futsal, Table Tennis and Badminton for every Friday.
Disamping itu, untuk sarana ibadah Perusahaan telah menyediakan Mesjid Ar-Raudah di lantai 3 serta Musholla di Basement 1 serta ruang serbaguna dengan kapasitas 300 orang dan sarana parkir yang luas untuk kapasitas 200 kendaraan roda empat dan 100 untuk roda dua.
In addition, for the company has been providing religious facilities Masjid Ar-Raudah on the 3rd floor and the Mosque in Basement 1 and a ballroom with a capacity of 300 people and a large parking facilities for a capacity of 200 vehicles and 100 for a four-wheeled two-wheeler.
Mencegah Korupsi Askrindo memiliki komitmen untuk berpartisipasi dan berperan serta dalam upaya bersama pemberantasan tindak pidana korupsi. Hal ini diwujudkan dengan membenahi prosedur kerja agar lebih transparan dan akuntabel sesuai praktik-praktik terbaik tata kelola perusahaan.
Preventing Corruption Askrindo have committed to participate and take part in joint efforts to eradicate corruption. This is realized by improving the working procedures to be more transparent and accountable according best practices of corporate governance.
Selain itu juga.dilaksanakan peningkatan integritas seluruh jajaran melalui sosialisasi dan penerapan Code of Conduct, melaksanakan transformasi budaya dan mengimplementasikan whistleblowing system dengan.konsisten.
Additionally juga.dilaksanakan improving the integrity of the whole range through dissemination and implementation of the Code of Conduct, executing and implementing cultural transformation dengan.konsekuen whistleblowing system.
Serangkai dengan kegiatan terintegrasi dalam mencegah terjadinya tindakan korupsi, Askrindo juga berupaya meningkatkan pengetahuan karyawan, terutama yang bertugas pada bidang-bidang pengawasan dan pengendalian untuk mengikuti seminar, pelatihan tentang kebijakan praktik antikorupsi beserta penerapannya. Pelatihan juga menyertakan karyawan dari beberapa bidang tugas lain yang dinilai rawan terhadap tindakan korupsi.
Series with integrated activities in preventing the occurrence of acts of corruption, Askrindo also seeks to increase the knowledge of employees, especially those who served in the areas of supervision and control to attend seminars, training on anticorruption policies and their practical implementation. Training also includes employees of some other task areas considered vulnerable to corruption.
225
Pemberian Sembako kepada korban kebakaran di daerah Kebon Sayur Kemayoran. /Provision of basic food to fire victims in area Kebun sayur Kemayoran.
3. Program Sosial dan Kemasyarakatan
3. Programs Social and Community
PT Askrindo terus berupaya melakukan pengembangan dan dukungan terhadap kegiatan sosial dan kemasyarakatan melalui program corporate social reponsibility (CSR), untuk itu perusahaan telah menetapkan kebijakan melalui Surat Keputusan Direksi No.: 41/KEP/DIR/IV/2011 tanggal 19 April 2011 tentang Kebijakan Corporate Social Responsibility (CSR).
PT Askrindo continuously seeks to develop and support the social and civic activities through corporate social reponsibility (CSR), for the company has established policies through Decree Directors. No.: 41/KEP/DIR/IV/2011 April 19, 2011 on the policy of Corporate Social Responsibility (CSR).
Kegiatan CSR yang telah dilakukan perusahaan sepanjang tahun 2013 yang terkait dengan hal tersebut adalah: ● Penyelenggaraan khitanan massal untuk anak yatim dan dhuafa. ● Santunan untuk anak yatim, dhuafa dan panti asuhan. ● Pemberian Beasiswa pendidikan untuk anak berprestasi dari masyarakat kurang mampu. ● Bantuan sosial untuk masyarakat kurang mampu di lingkungan sekitar kantor perusahaan. ● Bantuan kepada korban musibah bencana alam dan kebakaran. ● Pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum. ● Bantuan Sarana Ibadah
CSR activities that have been conducted throughout the year 2013 the company associated with it are: ● Implementation of a mass circumcision for orphans and the poor. ● Compensation for orphans, orphans and orphanages. ● Providing educational scholarships for talented children from disadvantaged communities. ● Social assistance for poor people in the corporate office environment. ● Assistance to victims of natural disasters and fires.
226
● ●
Provision of of funds for the maintenance of public facilities. Worship Facilities
●
●
Bantuan Pengembangan Sarana dan/atau Prasarana Pendidikan. Kontribusi Terhadap Lingkungan Hidup
●
Development aid Facility and / or Infrastructure Education.
●
Contribution to the Environment
Sepanjang tahun 2013, perusahaan telah merealisasi penyelenggaraan kegiatan CSR (diluar kegiatan PKBL) sebesar Rp. 740.167.200,-
Throughout the year 2013, the company has realized the implementation of CSR activities (excluding activities PKBL) of Rp. 740 167 200, -
Perusahaan sangat memperhatikan masalah-masalah yang terjadi dalam masyarakat, khususnya yang tinggal di dalam wilayah di lingkungan beroperasinya perusahaan. Perusahaan senantiasa menegakkan komitmen bahwa dimanapun unit kerja perusahaan beroperasi, hubungan baik serta pengembangan masyarakat sekitar merupakan landasan utama bagi keberhasilan jangka panjang perusahaan. Perusahaan berusaha memahami dan berinteraksi dengan masyarakat sekitar dan membantu pengembangan masyarakat dengan cara yang sesuai dengan prinsip warga perusahaan yang baik (Good Corporate Citizenship).
The company is concerned about the problems that occur in society, especially those living in the region in the operation of the company. The company always uphold the commitment that wherever the company operates the unit of work, relationships and the development of the local community is the main foundation for long-term success of the company. The company strives to understand and interact with the local community and assist the development society in a manner consistent with the principles of good corporate citizens (Good Corporate Citizenship).
Beberapa kegiatan perusahaan yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung selama tahun 2013, yaitu:
Some of the company's activities are carried out either directly or indirectly during the year 2013, namely:
a. Bantuan Peningkatan Kesehatan Kegiatan Bakti Sosial HUT ke-42 PT Askrindo (Persero) pada tanggal 19 April 2013 sebesar Rp. 189.600.000,-. ● Bakti Sosial untuk para penderita bibir sumbing di Klink Darul Rizky pada tanggal 10 Mei 2013 degan pemberian bantuan sebesar Rp. 15.000.000,● Kegiatan Bakti Sosial Khitanan Massal Yayasan Fitrah Sesama pada tanggal 7 Juni 2013 dengan pemberian bantuan sebesar Rp. 4.350.000,-. ● Bantuan biaya sebesar Rp. 8.750.000,- untuk Kegiatan Khitanan Gratis 35 orang anak di Puskesmas Surabaya pada tanggal 28 Juni 2013. ● Kegiatan Bakti Sosial dan Media Gathering di Cibalung, dengan menyalurkan biaya Rp. 65.575.100,-. ● Kegiatan Sosial Ramadhan Baznas dengan Badan Amal Zakat Nasional pada tanggal 25 Juli 2013 sebesar Rp. 50.000.000,-. ● Kegiatan Buka Puasa Bersama dan Bakti Sosial Ramadhan pada tanggal 31 Juli 2013 dengan biaya Rp. 87.028.000,● Kegiatan BUMN berbagi Sembako 2013 dan Sumbangan sosial yang dilaksanakan PT Aksrindo (Persero) pada tanggal 2 Agustus 2013 dengan biaya sebesar Rp. 55.250.000,-.
a. Health Improvement aid ● Social Service Activities Anniversary Askrindo 42 PT (Persero) on 19 April 2013 amounted to Rp. 189 600 000, -. ● Social Activity for cleft lip patients in Klink Darul Rizky on May 10, 2013 degan aid of Rp. 15.000.000, -
●
●
●
●
●
●
●
227
Social Service Activities mass circumcision Fitrah Foundation Fellow at the date of June 7, 2013 with the aid of Rp. 4,350,000, -. aid pay Rp. 8.75 million, - for circumcision Activity Guide 35 children in PHC Surabaya on June 28, 2013. Activity Social Activity and Media Gathering at Cibalung, by channeling Rp. 65,575,100, -. Social Work Baznas Ramadan with the National Zakat Charity on July 25, 2013 amounting to Rp. 50.000.000, -. Joint activities Iftar Ramadan and Social Service on July 31, 2013 at a cost of Rp. 87,028,000, -. Event 2013 SOE share Groceries and social contribution are implemented Aksrindo PT (Persero) on August 2, 2013 at a cost of Rp. 55.25 million, -.
●
●
●
●
Bantuan kegiatan Sponsor Retail Mudik Lebaran 2013 pada tanggal 13 Agustus 2013 dengan bantuan sebesar Rp. 6.000.000,-. Kegiatan Buka Puasa Anak Yatim dan Bakti Sosial oleh PT Askrindo (Persero) pada tanggal 19 Agustus 2013 dengan biaya Rp. 93.542.300,-. Kegiatan Santuan untuk Anak Yatim di Cimanggis oleh PT Askrindo (Persero) dengan biaya santunan sebesar Rp. 6.750.000,- pada tanggal 12 November 2013. dll
●
aid Links Retail Homecoming activities Eid 2013 on August 13, 2013 with the help of Rp. 6.000.000, -.
●
Orphan Iftar Event and Social Activity by Askrindo PT (Persero) on August 19, 2013 at a cost of Rp. 93,542,300, -.
●
Activity Santuan for Orphans in Cimanggis by Askrindo PT (Persero) with a compensation fee of Rp. 6.750.000, - on November 12, 2013. etc.
●
b. Bantuan Pendidikan Komitmen PT Askrindo (Persero) dalam menciptakan sumber daya manusia yang handal khususnya generasi muda dari tingkat pendidikan dasar sampai dengan Perguruan Tinggi, tidak hanya terbatas pada pembangunan SDM, namun pembangunan penunjang pendidikan juga menjadi perhatian. Untuk mewujudkan SDM yang handal PT Askrindo (Persero) mendanai Yayasan Pendidikan Dwihira Ranuinala–RS MH. Thamrin pada tanggal 29 April 2013. PT Askrindo (Persero) telah merealisasikan bantuan pendidikan sebesar Rp 15.000.000,-. Serta Santunan kepada Anak Yatim oleh PT Askrindo (Persero) dalam hal pendidikan pada tanggal 12 Juni 2013 dengan biaya sumbangan sebesar Rp. 12.640.000,.
b. Educational aid Commitment Askrindo PT (Persero) in creating qualified human resources, especially the younger generation from the primary level to university, not just limited to human resource development, but the development of educational support is also a concern. To realize reliable human resources Askrindo PT (Persero) Ranuinala Dwihira Education Foundation fund-RS MH. Thamrin on April 29, 2013. Askrindo PT (Persero) has realized the educational assistance of Rp 15.000.000, -. As well as compensation to the Orphan Askrindo PT (Persero) in the case of education on June 12, 2013 with a donation fee of Rp. 12.64 million,
c. Bantuan Sarana Ibadah & Sarana Prasarana Umum Peningkatan iman dan takwa serta kenyamanan menjalankan ibadah menjadi bagian terpenting dan hak dasar dari hakikat pembangunan manusia. Untuk mendukung pemenuhan hal tersebut PT Askrindo (Persero) telah berupaya memberikan bantuan pembangunan dan renovasi sarana ibadah seperti Bantuan Pembangunan Masjid Al-Muhajirin ke BSM pada tanggal 12 Februari 2013 dengan menyalurkan biaya sebesar Rp. 10.000.000,-. Serta Bantuan pembangunan sarana Ibadah Hindu pada tanggal 14 Juni 2013 dengan biaya bantuan sebesar Rp. 10.000.000,-.
c. Worship Facilities & Infrastructure Public
228
Increase of faith and piety as well as convenience to practice the most important part and the basic right of the nature of human development. To support the fulfillment of this Askrindo PT (Persero) has been working to provide development assistance and renovation of places of worship as Masjid Al-Development aid to Emigrants BSM on February 12, 2013 by distributing the cost of Rp. 10.000.000, -. As well as a means of development aid Hindu Worship on June 14, 2013 with the help of cost of Rp. 10.000.000,
d. Bantuan Bencana Alam Sebagai salah satu bentuk kesigapan dan langkah-langkah antisipatif untuk membantu pemulihan korban bencana alam di tanah air yang terjadi belakangan ini, PT Askrindo (Persero) telah menyalurkan bantuan bencana alam (tanggap darurat) keberbagai daerah di Nusantara yang terkena bencana dalam bentuk: ● Bantuan sumbangan makanan ke posko pada 28 Januari 2013 dalam rangka musibah Banjir sebesar RP. 23.618.350,. ● Bagi para korban kebakaran dengan memberikan sumbangan. Kegiatan ini dilakukan oleh PT Askrindo pada 12 Februari 2013 sebesar Rp. 5.000.000,-.
d. Natural Disaster Relief As one of alertness and anticipatory measures to help the recovery of victims of natural disasters that occurred in the country in recent years, Askrindo PT (Persero) has distributed relief aid (emergency) control every aspect of the archipelago affected in the form of:
e. Kontribusi Terhadap Lingkungan Hidup Mendukung terciptanya lingkungan dan udara bersih, perusahaan juga berperan serta mengupayakan penurunan kadar timbal yang disebabkan gas buang kendaraan. Melalui surat edaran no: 16/SE/SDM tanggal 26 Juni 2012 dan no: 23/SE/SDM tanggal 28 Agustus 2012 manajemen telah mengeluarkan kebijakan agar seluruh kendaraan dinas yang digunakan untuk kegiatan perusahaan menggunakan BBM berkadar timbal rendah.
aid donations of food to the post on January 28, 2013 in order for RP Flood disaster. 23,618,350, -.
●
For fire victims by donating. This activity is carried out by PT Askrindo on February 12, 2013 amounting to Rp. 5.000.000, -.
e. Contribution to the Environment Support the creation and clean air environment, the company also participated efforts lead levels caused a decrease in vehicle exhaust. Through circular no: 16/SE/SDM dated June 26, 2012 and no: 23/SE/SDM dated August 28, 2012 management has issued a policy that all service vehicles are used for fuel companies use low levels of lead.
●
●
●
●
●
Menjaga lingkungan hidup yang sehat, perusahaan telah memiliki instalasi pengolahan air limbah di gedung kantor pusat Instalasi dimaksud dibangun sesuai standar dan memiliki sertifikasi hasil uji baku mutu dari Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta nomor akreditasi LP-126-IDN tanggal 03 Agustus 2012. Tujuan penyediaan instalasi tersebut adalah agar air kotor dari aktifitas gedung kantor dapat terlebih dahulu diolah agar memenuhi standar air baku sebelum dibuang ke saluran drainase umum. Biaya pengoperasian dan perawatan instalasi dimaksud pada tahun 2013 tercatat Rp.21.600.000,-.
229
Maintain a healthy environment, the company has had a wastewater treatment plant at the headquarters building is constructed according to the standard installation and test results certified quality standards of the Regional Environmental Laboratory Jakarta accreditation number LP-126-IDN dated August 3, 2012. Objectives provision of such installations is that dirty water from the office building activity can first be processed in order to meet the standards of the raw water before discharge into a common drainage channel. Operating and maintenance costs in 2013 installation is recorded Rp.21.600.000, -.
●
Peningkatan keindahan ragam hayati di lingkungan sekitar kantor pusat, pada tahun 2013 perusahaan telah melakukan penataan ulang area umum disekitar lingkar kantor pusat. Dengan penataan yang bernuansa taman, area umum tersebut menjadi lebih asri dan nyaman. Biaya untuk kegiatan dimaksud pada tahun 2013 tercatat Rp.33.000.000,- Berkenaan dengan upaya penghematan konsumsi energi, manajemen telah menetapkan kebijakan melalui surat edaran no: 12/SE/SDM tanggal 21 Mei 2012.
●
Improvement of biological diversity in the beauty of the environment around the central office, in 2013 the company has done a rearrangement of the general area around the circumference of the head office. By structuring the nuances parks, common areas are becoming more beautiful and comfortable. Cost for the activities referred to in the year 2013 recorded Rp.33.000.000, - With regard to efforts to save energy consumption, management has established a policy through a circular letter no: 12/SE/SDM dated May 21, 2012.
●
Kebijakan tersebut mengatur mengenai tata cara penggunaan energi listrik dalam hal mana diatur bahwa pelaksanaan kerja lembur yang kurang dari 10 orang tidak diberikan fasilitas pengatur suhu ruangan. Di samping itu, penggunaan lift dalam gedung kantor pusat juga diminimalisasi pada periode tertentu sebagai upaya menurunkan frekuensi penggunaan lift. Sebagaimana diketahui, pengoperasian pengatur suhu ruangan dan lift membutuhkan energi listrik yang besar.
●
The policy governing the procedures for the use of electrical energy in which is stated that the implementation of overtime of less than 10 people are not given an air-conditioning facilities. In addition, the use of elevators in headquarters building is also minimized in a certain period as efforts to reduce the frequency of use of the lift. As known, the operation of air-conditioning and elevators require large electrical energy.
230
LAPORAN KEUANGAN
FINANCIAL REPORT
No. : 005/SMR/LAI-ASK/I/2014
2XU5HIHUHQFH1XPEHU605/$,$6.,
Yth. Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia di Jakarta
The Shareholders, Commisioners and Directors PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia Jakarta
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
INDEPENDENT AUDITOR'S REPORT
Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasian PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia dan dua entitas anak yaitu PT Reasuransi Nasional Indonesia dan PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah, tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal - tanggal tersebut. Kami juga melakukan pengujian atas kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang - undangan dan pengendalian intern. Laporan keuangan konsolidasian, kepatuhan terhadap perundang undangan dan pengendalian intern adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keungan konsolidasian, kepatuhan terhadap perundang - undangan dan pengendalian intern berdasarkan audit kami.
:H KDYH DXGLWHG WKH DFFRPSDQ\LQJ FRQVROLGDWHG VWDWHPHQWV RI ILQDQFLDO SRVLWLRQ RI 37 3HUVHUR $VXUDQVL .UHGLW ,QGRQHVLD WKH &RPSDQ\ DQG LWV VXEVLGLDU\ 37 5HDVXUDQVL 1DVLRQDO ,QGRQHVLD DV RI 'HFHPEHU DQG DQG WKH UHODWHG FRQVROLGDWHG FRPSUHKHQVLYH VWDWHPHQWV RI LQFRPH FKDQJHV LQ VKDUHKROGHUV HTXLW\ DQG FDVK IORZV IRU WKH \HDUV WKHQ HQGHG :H KDYH DOVR SHWIRUPHG DXGLW WHVWV RQ WKH &RPSDQ\ V FRPSOLDQFH ZLWK WKH DSSOLFDEOH ODZV DQG UHJXODWLRQV DQG WKH LQWHUQDO FRQWUROV 7KHVH ILQDQFLDO VWDWHPHQWV FRPSOLDQFH ZLWK WKH DSSOLFDEOH ODZV DQG UHJXODWLRQV DQG WKH PWHUQDO FRQWUROV DUH WKH UHVSRQVLELOLW\ RI WKH &RPSDQ\ V PDQDJHPHQW 2XU UHVSRQVLELOLW\ LV WR H[SUHVV DQ RSLQLRQ RQ WKHVH ILQDQFLDO VWDWHPHQWV FRPSOLDQFH ZLWK WKH DSSOLFDEOH ODZV DQG UHJXODWLRQV DQG WKH ,QWHUQDO FRQWUROV EDVHGRQRXUDXGLWV
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan lnstitut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang diterbitkan oleh Badan Pemenksa Keuangan Republik Indonesia Standar tersebut mengharuskan kaml merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan yang memadal bahwa laporan keuangan bebas dan salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian. bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan Audit juga mellputi penllalan atas prinsip akuntansl yang digunakan dan estimasi signifikan yang dlbuat oleh manajemen, serta penilalan terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Selain itu, audit mencakup pengujian alas kepatuhan perusahaan terhadap kontrak, persyaratan bantuan dan pasal-pasal tertentu peraturan perundang-undangan serta kepatuhan terhadap pengendallan intern. Kami yakin bahwa audil kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
:H FRQGXFWHG RXU DXGLWV LQ DFFRUGDQFH ZLWK VWDQGDUGV HVWDEOLVKHG E\ WKH ,QGRQHVLDQ ,QVWLWXWH RI &HUWLILHG 3XEOLF $FFRXQWDQWV DQG WKH 6WDWH )LQDQFLDO $XGLW 6WDQGDUGV SUHVFULEHG E\ WKH %DGDQ 3HPHULNVD .HXDQJDQ WKH $XGLW %RDUG RI WKH 5HSXEOLF RI ,QGRQHVLD 7KRVH VWDQGDUGV UHTXLUH WKDW ZH SODQ DQG SHWIRUP WKH DXGLW WR REWDLQ UHDVRQDEOH DVVXUDQFH DERXW ZKHWKHU WKH ILQDQFLDO VWDWHPHQWV DUH IUHH RI PDWHULDO PLVVWDWHPHQW $Q DXGLW LQFOXGHV H[DPLQLQJ RQ D WHVW EDVLV HYLGHQFH VXSSRUWLQJ WKH DPRXQWV DQG GLVFORVXUH LQ WKH ILQDQFLDO VWDWHPHQWV $Q DXGLW DOVR LQFOXGHV DVVHVVLQJ WKH DFFRXQWLQJ SULQFLSOHV XVHG DQG VLJQLILFDQW HVWLPDWHV PDGH E\ PDQDJHPHQW DV ZHOO DV HYDOXDWLQJ WKH RYHUDOO ILQDQFLDO VWDWHPHQW SUHVHQWDWLRQ 7KH DXGLW DOVR LQFOXGHV H[DPLQLQJ WKH &RPSDQ\ V FRPSOLDQFH WR DSSOLFDEOH ODZV DQG UHJXODWLRQV DQG DGKHUHQFH WR SUHVFULEHG LQWHUQDO FRQWUROV :H EHOLHYHWKDWRXUDXGLWVSURYLGHDUHDVRQDEOHEDVLVIRURXURSLQLRQ
Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami, laporan keuangan konsolidastan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material posisi keuangan konsolidasian PT (Persero) Asuranst Kredit lndonesta tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 , dan hasil usaha serta arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
,Q RXU RSLQLRQ WKH ILQDQFLDO VWDWHPHQWV UHIHUUHG WR DERYH SUHVHQW IDLUO\ LQ DOO PDWHULDO UHVSHFWV WKH ILQDQFLDO SRVLWLRQ RI WKH &RPSDQ\ DQG WKH VXEVLGLDULHV DV RI 'HFHPEHU DQG WKH FRQVROLGDWHG UHVXOWV RI RSHUDWLRQV FRQVROLGDWHG FKDQJHV LQ HTXLW\ DQG LWV FRQVROLGDWHG FDVK IORZV IRU WKH \HDUV WKHQ HQGHG LQ FRQIRUPLW\ ZLWK ,QGRQHVLDQ )LQDQFLDO $FFRXQWLQJ6WDQGDUGV
Laporan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern kami sampaikan secara terpisah kepada manajemen dengan laporan kami nomor: 005SMR/LAK-ASK/1/ 2013 tanggal 24 Januari 2014.
7KH FRPSOLDQFH WR WKH DSSOLFDEOH ODZV DQG UHJXODWLRQV DQG WKH LQWHUQDO FRQWUROV DUH SUHVHQWHG LQ D VHSDUDWH UHSRUW QXPEHU 605/$. $6.GDWHG-DQXDU\
SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013
STATEMENTS OF BOARD OF DIRECTORS ON RESPONSIBILITY OF CONSOLIDATED FINANCIAL OF PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY For the Years Ended 31 December 2013 :HWKHVLJQDWRULHVKHUHXQGHU
.DPL\DQJEHUWDQGDWDQJDQ GLEDZDKLQL 1DPD $ODPDW.DQWRU
-DEDWDQ
1DPD $ODPDW.DQWRU
-DEDWDQ
$QWRQLXV&KDQGUD 61DSOWXSXOX -DODQ $QJNDVD%ORN%.DY1R .RWD %DUX%DQGDU .HPD\RUDQ -DNDUWD 3XVDW 'LUHNWXU8WDPD
7:LG\D .XQWDUWR -DODQ $QJNDVD%ORN%.DY1R .RWD %DUX%DQGDU .HPD\RUDQ -DNDUWD 3XVDW 'LUHNWXU
1DPH 2IILFH$GGUHVV
3RVLWLRQ
.DPLEHUWDQJJXQJMDZDEDODVSHQ\XVXQDQGDQ SHQ\DMLDQ ODSRUDQ NHXDQJDQ XQWXN WDKXQ \DQJ EHUDNKLU'HVHPEHU /DSRUDQNHXDQJDQWHODKGLVXVXQGDQGLVDMLNDQVHVXDL GHQJDQ SULQVLS DNXQWDQVL \DQJ EHUODNX XPXP GL ,QGRQHVLD D6HPXDLQIRUPDVLGDODPODSRUDQNHXDQJDQWHODK GLPXDWVHFDUDOHQJNDSGDQEHQDU E/DSRUDQNHXDQJDQWLGDNPHQJDQGXQJLQIRUPDVL DWDVIDNWDPDWHULDO\DQJWLGDNEHQDUGDQWLGDN PHQJKLODQJNDQLQIRUPDVLDWDXIDNWDPDWHULDO .DPLEHUWDQJJXQJ-DZDEDWDVV\VWHPSHQJHQGDOLDQ LQWHUQ373HUVHUR $VXUDQVL.UHGLW,QGRQHVLD
'HPLNLDQSHUQ\DWDDQLQLGLEXDWGHQJDQVHEHQDUQ\D
3RVLWLRQ
DUH UHVSRQVLEOH IRU SUHSDUDWLRQ DQG :H SUHVHQWDWLRQ RI FRQVROLGDWHG ILQDQFLDO statements for WKH \HDUHQGHG'HFHPEHU 7KH FRQVROLGDWHG ILQDQFLDO VWDWHPHQWV KDYH EHHQ SUHSDUHG DQG SUHVHQWHG LQ FRQIRUPLW\ ZLWK WKH ,QGRQHVLDQDFFRXQWLQJVWDQGDUGV D $OO ILQDQFLDO LQIRUPDWLRQ LV FRPSOHWHO\ LQGXGHG DQG ,VDFFXUDWH E 7KH ILQDQFLDO VWDWHPHQWV GR QRW FRQWDLQ PDWHULDO PLVVWDWHPHQWRURPLWWLQJRIPDWHULDOIDFWV :H DUH UHVSRQVLEOH IRU LQWHUQDO V\VWHP RI FRQWURO RI 37$VXUDQVO.UHGLW,QGRQHVLD3HUVHUR
7KLVVWDWHPHQWLVPDGHLQGXHFDUH
-DNDUWD-DQXDUL
-DNDUWD-DQXDUL 373HUVHUR $VXUDQVL.UHGLWOQGRQHVLD
Antonius Chandra S. Napitupulu 'LUHNWXU8WDPD3UHVLGHQW'LUHFWRU
1DPH 2IILFH$GGUHVV
T. Widya Kuntarto 'LUHNWXU'LUHFWRU
PT (Persero) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN PER 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah) Catatan
PT (Persero) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED BALANCE SHEET AS AT 31 DECEMBER 2013,2012 AND 2011 (in Rupiah) 2013
2012 Rp
2011 Rp
Note
ASET KAS DAN SETARA KAS PIUTANG USAHA Piutang jasa penjaminan kredit Piutang Imbal Jasa Penjaminan KUR Piutang jasa surety, customs dan askredag (setelah dikurangi penyisihan piutang 2013: Rp10.029.682.658; 2012: Rp9.636.220.220; 2011: Rp8.921.406.501) Piutang reasuransi (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu 2013: Rp4.536.429.545; 2012: Rp1.544.869.990; 2011: Rp410.239.94) Piutang retrosesi (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu 2013: Rp942.993.645; 2012: Rp933.696.126; 2011: Rp930.675.801)
PIUTANG SYARIAH (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu 2013: Rp18.725.684; 2012:-, 2011:- ) BIAYA DIBAYAR DI MUKA PAJAK DIBAYAR DI MUKA PIUTANG HASIL INVESTASI (setelah dikurangi penyisihan hasil investasi 2013: Rp13.568.045.736; 2012: Rp13.568.045.736; 2011: Rp13.605.634.568) PIUTANG LAIN-LAIN INVESTASI
ASSETS 2a, 2d, 2l, 2m, 2n, 3
120,751,245,113
55,174,170,935
34,540,322,381
2a, 2d, 2l, 2m, 2n, 3
2l, 2ml, 4
32,285,353,465 806,874,508,298
8,538,056,874 277,952,978,164
13,633,438,339 338,969,909,126
2l, 2ml, 4
2f, 2l, 5
16,100,222,351
16,176,519,915
9,790,240,996
197,505,118,644
90,470,076,524
116,144,073,374
6,873,434,469
2,406,072,488
4,850,909,559
1,059,638,637,228
395,543,703,965
483,388,571,394
11,115,790,632
5,908,743,574
442,087,690
7,375,034,789 9,866,206
7,975,495,640 8,270,289
4,426,285,100 269,794,140
44,067,878,785
22,465,112,054
13,808,619,665
55,877,315,075
2,568,399,982
6,044,950,379
2f, 2l, 2n, 6
2j, 9 2h, 2n, 21a 2e, 10
11
JUMLAH ASET
2f, 2n, 7
2d, 2e, 2f, 2l, 2m, 2n, 12, 29, 34
Dana Jaminan Deposito Surat berharga Penyertaan saham Jumlah Investasi ASET TETAP (setelah dikurangi akumulasi penyusutan 2013: Rp116.001.059.613; 2012: Rp112.883.580.331 ; 2011: Rp97.428.286.766) ASET PAJAK TANGGUHAN ASET RETRORESI ASET LAIN-LAIN (setelah dikurangi penyisihan aset lain 2013: Rp540.041.418.258; 2012: Rp549.937.437.285; 2011: Rp548.661.426.840)
2f, 2l, 2n, 6
2f, 2n, 7
8
8 2j, 9 2h, 2n, 21a 2e, 10
11 2d, 2e, 2f, 2l, 2m, 2n, 12, 29, 34
78,500,000,000 4,825,638,863,445 1,132,823,756,842 2,246,969,000 6,039,209,589,287
78,500,000,000 3,864,292,804,800 790,243,595,217 2,246,969,000 4,735,283,369,018
69,012,680,747 2,849,046,054,834 377,322,442,684 2,246,969,000 3,297,628,147,265
188,831,885,059
166,979,711,626
146,169,611,562
14,545,386,048 306,204,099,446
10,545,745,427 134,484,538,567
6,888,416,723 76,592,668,830
15,447,693,848
13,788,103,648
21,898,480,517
7,863,074,421,518
5,550,725,364,724
4,092,097,955,846
2i, 2l, 2n, 13
2h, 2n, 22d 14 2f, 2i, 2n, 15
2f, 2l, 5
TRADE RECEIVABLES Receivable loan guarantee services Receivable - KUR guarantee service Receivable - surety, customs & askredag services (net of allowance for bad debts 2013: Rp10.029.682.658; 2012: Rp9.636.220.220; 2011: Rp8.921.406.501) Receivable - Reinsurance (net of allowance for bad debts 2013: Rp4.536.429.545; 2012: Rp1.544.869.990; 2011: Rp410.239.94) Receivable - Retrocession (net of allowance for bad debts 2013: Rp942.993.645; 2012: Rp933.696.126; 2011: Rp930.675.801)
SYARIAH RECEIVABLES (net of allowance for bad debts 2013: Rp18.725.684; 2012:-, 2011:- ) PREPAID EXPENSES PREPAID TAXES RECEIVABLE· INVESTMENT INCOME (net of allowance for bad debts 2013: Rp13.568.045.736; 2012: Rp13.568.045.736; 2011: Rp13.605.634.568) RECEIVABLE· OTHER INVESTMENTS
Guarantee fund Deposits Securities Shares Total Investments 2i, 2l, 2n, 13
2h, 2n, 22d 14 2f, 2i, 2n, 15
Lihat catatan atas laporan keuangan sebagai bagian yang tidak terpisahkan See the accompanying notes to Financial Statements whiCh form an integral part of these Rnancial Statements
1
CASH AND CASH EQUIVALENT
FIXED ASSETS (net of accumulated depreciation 2013: Rp116.001.059.613; 2012: Rp112.883.580.331 ; 2011: Rp97.428.286.766) DEFERRED TAX ASSETS OTHER ASSETS (net of accumulated depreciation 2013: Rp540.041.418.258; 2012: Rp549.937.437.285; 2011: Rp548.661.426.840) TOTAL ASSETS
PT (Persero) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN PER 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah) Catatan
PT (Persero) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED BALANCE SHEET AS AT 31 DECEMBER 2013,2012 AND 2011 (in Rupiah) 2013
2012 Rp
2011 Rp
Note
LIABILITAS DAN EKUITAS PEMEGANG SAHAM KEWAJIBAN UTANG KLAIM UTANG REASURANSI ESTIMASI KLAIM RETENSI SENDIRI Asuransi kredit dan jasa penjaminan Reasuransi Tadwidh
2l, 2m, 2j, 16 2l, 2n, 17 2l, 2m, 2n 18
PREMI DAN JASA PENJAMINAN YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN Asuransi kredit dan jasa penjaminan Reasuransi Ujrah
2l, 2m, 2n, 19
UTANG RETROSESI UTANG ZAKAT UTANG KOMISI UTANG PAJAK UTANG LAIN-LAIN BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR SURPLUS DANA PESERTA BERJALAN LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
2n, 20
2n, 21b, 2n 2l, 2m, 22
2k, 23
DANA TABARRU Cadangan Dana Tabarru Dana Tabarru Berjalan EKUITAS PEMEGANG SAHAM Modal saham Modal Dasar Penyertaan Modal Negara Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasikan atas efek tersedia untuk dijual Hak Non Pengendali Atas Aset Bersih Anak Perusahaan Saldo laba : Laba Tahun Berjalan Laba Tahun Lalu Jumlah Ekuitas Pemegang Saham JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS PEMEGANG SAHAM
LIABILITIES AND SHAREHOLDERS' EQUITY 28,705,662,639 35,049,650,782
26,167,086,561 36,569,539,478
100,520,142,453 43,232,520,308
289,931,293,482 746,753,047,036 960,284,370 1,037,644,624,888
237,708,274,888 416,421,158,018 654,129,432,906
135,647,258,074 293,667,106,143 429,314,364,217
664,979,436,144 507,710,223,676 417,938,729 1,173,107,598,549 7,300,756,456 465,707,493 14,993,014,314 13,157,435,221 112,485,629,822 88,857,094,080 14,021,863,750 2,525,789,037,995
251,513,328,359 331,630,955,591 583,144,283,950 2,305,824,860 457,169,613 14,681,157,852 5,321,577,866 91,511,065,819 4,857,970,664 14,335,896,889 1,433,481,006,461
179,738,204,790 240,267,044,964 420,005,249,754 4,422,231,166 294,083,731 3,816,180,720 1,703,023,230 56,816,097,799 8,293,548,490 7,145,716,237 7,505,561,087 1,083,068,719,193
10,833,529,504 6,491,810,602
7,145,716,237 3,687,813,268
-
2l, 2m, 2j, 16 2l, 2n, 17 2l, 2m, 2n 18
CLAIMS PAYABLE REINSURANCE PAYABLE ESTlMATED OWN RETENTION Loan insurance and guarantee services Reinsurance
2l, 2m, 2n, 19
UN-EARNED PREMIUM AND GUARANTEE SERVICE FEE Loan insurance and guarantee service Re-insurance
2n, 20
RETROCESSION PAYABLE ZAKAT PAYABLE COMMISSION PAYABLE TAXES PAYABLE OTHER PAY ABLES ACCRUED EXPENSES CURRENT PARTICIPANT SURPWS FUND POST SERVICE BENEFIT LIABILITY
2n, 21b, 2n 2l, 2m, 22
2k, 23
TABARRU FUND Tabarru fund reserve Current tabarru fund
400,000,000,000 4,511,000,000,000
400,000,000,000 3,631,000,000,000
400,000,000,000 2,800,000,000,000
25
-
-
18,351,139,099
25
24
2,821,516
3,393,243
2,571,825
24
SHAREHOLDERS' EQUITY Share capital Authorized capital Government capital investment Unrealized profit (loss) on securities available for sale Non controlling interest on net assets of subsidiary
350,716,935,922 58,240,285,978
254,496,835,202 (179,089,399,683)
101,120,598,692 (310,445,072,966)
408,957,221,900 5,319,960,043,417 7,863,074,421,518
75,407,435,519 4,106,410,828,762 5,550,725,364,724
(209,324,474,274) 3,009,029,236,650 4,092,097,955,846
Lihat catatan atas laporan keuangan sebagai bagian yang tidak terpisahkan See the accompanying notes to Financial Statements which form an integral part of these Financial Statements
2
Retained earnings: Current year profit Previous years profits Adjustment in beginning balance of 2009 Total shareholders equity TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS EQUITY
PT (Persero) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERHITUNGAN LABA / (RUGI) KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YG BERAKHIR PADA PER 31 DESEMBER 2013 & 2012 (dalam rupiah) Catatan
PT (Persero) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED COMPREHENSIVE INCOME STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (In rupiah) 2013
2012
Rp
Rp
Note
HASIL UNDERWRITING ASURANSI KREDIT DAN PENJAMINAN
REVENUES OF LOAN INSURANCE UNDER RITIN AND UARANTEE
Pendapatan Underwriting Asuransi Kredit dan Penjaminan 2l,2m, 27 Premi dan jasa penjaminan bruto Premi reasuransi Penurunan (kenaikan) premi dan jasa penjaminan yang belum merupakan pendapatan Pendapatan underwriting lain Jumlah Pendapatan Underwriting Asuransi Kredit dan Penjaminan Beban Underwriting Klaim bruto Recoveries Penurunan (kenaikan) estimasi klaim retensi sendiri Beban komisi (netto) Beban underwriting lain Jumlah Beban Underwriting Asuransi Kredit dan Penjaminan
Klaim Retrosesi Penurunan (kenaikan) estimasi klaim retensi sendiri Beban komisi netto Beban underwriting lain netto Jumlah Beban Underwriting Reasuransi Sub Jumlah Hasil Underwriting Reasuransi
2l,2m, 28 412,589,901,097 (98,119,032,407) 102,061,016,813 53,569,333,287 21,439,812,327 491,541,031,117
Un er ritln Costs Gross claims Recoveries Decrease (increase) in estimated owned retention claims Commission (net) Other undenNriting costs Total credit msurance undenNnting and guarantee costs
215,090,040,207
Su total o insuran e un er ritin an
(413,466,207,785) 10,703,468,443 1,159,731,455,795
(71,775,092,683) 5,472,604,881 706,631,071,323
611,174,261,239 (127,399,246,708) 52,223,018,594 113,073,715,526 121,641,957,983 770,713,706,635 389,017,749,160
2n, 27
pendapatan Jumlah Pendapatan Underwriting Reasuransi Beban Underwriting Reasuransi Klaim tanggungan sendiri
Cre it Insuran e un er ritin an uarantee revenue Gross premium and guaranlee service fee Insurance premium Decrease (increase) in unearned premium and guarantee service fee Other Underwriting revenues Total revenues of credit insurance underwriting and guarantee fee
777,676,165,555 (4,742,606,430)
2l,2m, 28
Sub Jumlah Hasil Underwriting Asuransi dan Penjaminan HASIL UNDERWRITING REASURANSI Pendapatan Underwriting Reasuransi Premi reasuransi Premi retrosesi Kenaikan (penurunan) premi yang belum merupakan
2l,2m, 27 1,565,593,183,216 (3,098,988,079)
2n, 27 1,279,767,685,347 (83,085,023,024)
957,757,416,836 (66,805,438,330)
(167,188,907,417) 1,029,493,754,906
(55,980,384,719) 834,971,593,786
521,713,056,067 (38,041,841,270) 142,507,069,620 359,408,102,230 1,718,151,407 987,304,538,054 42,189,216,853
467,279,584,401 (16,457,543,900) 66,024,326,953 259,907,155,336 1,586,760,000 778,340,282,790 56,631,310,996
2n, 28
uarantee In ome
REINSURANCE UNDER RITN REVENUE Re insuran e un er ritin revenue Re-Insurance premium Retrocession revenue Increase (decrease) in un-earned premium Total reinsurance undenNriting revenue
2n, 28
Re insuran e un er ritin osts Own claims Retrocession claims Decrease I (increase) 1n own retention claims Commission - net Other undenNriting costs - net Total reinsurance undenNribng costs Su total o reinsuran e un er ritin in ome
Lihat catatan atas laporan keuangan sebagai bagian yang tidak terpisahkan See the accompanying notes to Financial Statements whiCh form an integral part of these Rnancial Statements
PT (Persero) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERHITUNGAN LABA / (RUGI) KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (dalam rupiah) Catatan
PT (Persero) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED COMPREHENSIVE INCOME STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (In rupiah)
2013
2012
Note
HASIL UNDERWRITING ASKRINDO SYARIAH
ASKRINDO SYARIAH UNDER RITIN
Pendapatan Kafalah Ujrah Kafalah Bruto Beban Akuisisi Ujrah Kafalah Neto
Ka alah In ome Ujrah Kafalah - Gross Acquisition cost Ujrah Kafalah - Nett
Sub Jumlah Hasil Underwriting Askrindo Syariah Jumlah Hasil Underwriting
117,891,000 960,284,370 1,078,175,370 6,263,051,981.51 437,470,017,994
271,721,351,203
BAGI HASIL SYARIAH HASIL INVESTASI
26,284,514,382 265,748,501,760
19,353,047,092 193,188,886,849
292,033,016,142 729,503,034,136
212,541,933,941 484,263,285,144
342,545,022,770 386,958,011,367 24,876,992,036 411,835,003,403
257,216,036,587 227,047,248,557 27,762,088,987 254,809,337,544
64,652,000,611 (3,999,640,623) 465,707,492 61,118,067,480
4,372,161,103 (4,516,828,374) 457,169,613 312,502,341
LABA/(RUGI) SETELAH PAJAK PENGHASILAN
350,716,935,922
254,496,835,202
LABA/(RUGI) BERSIH
350,716,935,922
254,496,835,202
(BEBAN) PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Keuntungan (Kerugian) yang belum direalisasikan atas efek YTUJ Keuntungan (Kerugian) aktuarial atas program imbalan kerja LABA (RUGI) KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN LABA (RUGI) BERSIH PERIODE BERJALAN YG DPT DIDISTRIBUSIKAN KPD ENTITAS INDUK PERUSAHAAN
350,716,935,922
254,496,835,202
350,716,587,944 347,978 350,716,935,922
254,496,501,390 333,813 254,496,835,202
8,338,686,454 (619,448,250) 7,719,238,204 -
Ujrah Penjaminan Ulang Ujrah YTMP Ujrah YBMP Penerimaan Kafalah Lain
(417,938,729) 39,927,877 (378,010,852) 7,341,227,352
Jumlah Pendapatan Underwriting Reasuransi Beban Kafalah Ta widh Recoveries Beban Penjaminan Ulang Estimasi Tad widh Rtn Sndr TL Estimasi Tad widh Rtn Sndr TB Kerugian Penurunan Nilai Piutang Kafalah Jumlah Beban Underwriting Reasuransi
2l,2m,2n, 29
HASIL USAHA BEBAN USAHA LABA/(RUGI) USAHA PENDAPATAN (BEBAN) DILUAR USAHA LABA/(RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan - net Zakat Jumlah Pajak Penghasilan
KEPENTINGAN NON PENGENDALI
2l,2m,2n, 30 2l,2m,2n, 31
2h,2l,2m, 2n, 22
INCOME
Ujrah - Reinsurance Un-earned Ujrah Other Kafalah income Total Reinsurance Underwriting Income Ka alah Cost Ta'widh Recoveries Reinsurance cost Estimated Tad'widh own retention - TL Estimated Tad'widh own retention - TB Impairment in value of Kafalah receivables Total Reinsurance Underwriting Cost Su Total Un er ritin In ome As rin o S ariah Total Un er ritin In ome SYARIAH REVENUE SHARIN NVESTMENT INCOME 2l,2m,2n, 29 OPERATIN INCOME
2l,2m,2n, 30 2l,2m,2n, 31
OPERATIN COST OPERATIN PROFIT LOSS NON OPERATIN INCOME EXPENSES NET PROFIT BEFORE INCOME TAX
2h,2l,2m, 2n, 22 INCOME TAX Current ta Deferred ta - net Zakat Total ln ome ta PROFIT (LOSS) AFTER INCOME TAX PROFIT (LOSS) AFTER INCOME TAX NET PROFIT (LOSS OTHER COMPREHENSIVE (EXPENSES) INCOME Unrealized profit (loss) on securities avaflable for sale Actuary profit I (loss) on post service benefit CURRENT COMPREHENSIVE PROFIT (LOSS) NET CURRENT PROFIT (LOSS) ATIR BUTABLE TO PARENT COMPANY NON CONTROLLIN INTEREST
Lihat catatan atas laporan keuangan sebagai bagian yang tidak terpisahkan See the accompanying notes to inancial Statements which form an integral part of these inancial Statement
PT (Persero) ASURANSI KREDIT INDONESIA
URAIAN
-
-
-
- Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Koreksi Saldo Laba
Laba (Rugi) Tahun 2013
Laba (Rugi) Anak Perusahaan Tahun 2013
C
4,911,000,000,000
-
-
Saldo per 31 Desember 2013
-
-
-
- Non Pemerintah
Keuntungan Surat Berharga yang Belum Direalisasi Penggunaan Saldo Laba tahun 2009 : - Pembayaran Dividen, Tantiem dan Gratifikasi - Pembentukan Cadangan
58,240,285,978
-
-
17,210,612,244
58,240,285,978
-
-
-
(17,210,612,244)
-
-
-
(17,210,612,244)
-
-
-
(17,210,612,244)
Penggunaannya
Telah Ditentukan
350,716,935,922
-
350,716,935,922
(34,377,761,785)
(58,240,285,978)
-
-
-
92,618,047,764
30,235,074,591 254,496,835,202 -
-
-
(192,113,862,030)
101,120,598,692 -
9,590,126,143
-
(302,824,586,865)
Penggunaannya
SALDO LABA Belum Ditentukan
408,957,221,900
-
350,716,935,922
(17,167,149,541)
-
-
-
-
75,407,435,519
30,235,074,591 254,496,835,202 -
-
-
(209,324,474,274)
101,120,598,692 -
9,590,126,143
-
(320,035,199,109)
Saldo Laba
2,821,516
(571,727)
-
-
-
-
-
-
3,393,243
821,418
-
-
2,571,825
147,591
-
-
2,424,234
Perusahaan Anak
Hak Non Pengendali
Catatan : Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan Note See the a ompan in notes to Finan ial Statements hi h orm an inte ral part o these Finan ial Statements
-
-
-
-
-
-
880,000,000,000
Penyertaan Modal : - Negara (Pemerintah)
4,031,000,000,000
-
Saldo per 31 Desember 2012
-
- Pembentukan Cadangan - Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Koreksi Saldo Laba Laba (Rugi) Tahun 2012 Laba (Rugi) Anak Perusahaan Tahun 2012
-
-
-
- Non Pemerintah Keuntungan Surat Berharga yang Belum Direalisasi Penggunaan Saldo Laba tahun 2009 : - Pembayaran Dividen, Tantiem dan Gratifikasi
831,000,000,000
18,351,139,099
-
-
(34,088,780,458)
(18,351,139,099)
Penyertaan Modal : - Negara (Pemerintah)
3,200,000,000,000
-
Laba (Rugi) Tahun 2011 Laba (Rugi) Anak Perusahaan Tahun 2011
Saldo per 31 Desember 2011
-
800,000,000,000 -
52,439,919,557
Belum Direalisasi
Disetor
2,400,000,000,000
Keuntungan Surat Berharga
Modal Ditempatkan dan
- Pembayaran Dividen, Tantiem dan Gratifikasi - Pembentukan Cadangan - Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Koreksi Saldo Laba
Penyertaan Modal Negara Keuntungan Surat Berharga yang Belum Direalisasi Penggunaan Saldo Laba tahun 2009 :
Saldo per 31 Desember 2010
(Dalam Rupiah)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011
DESCRIPTION
- Payments of dividends, bonuses and gratifications - Allocation for reserve - Partnership and community development program Adjustment In retained earnings .
- Allocation for reserve - Partnership and community development program Adjustment in retained earnings Profit (loss) for the year 2012 Subsidiary's profit (loss) for the year 2012
5,319,960,043,417 Balan e as at 31 De em er 2013
(571,727) Subsidiary's profit (loss) for the year 2013
(17,167,149,541) Adjustment in retained earnings 350,716,935,922 Profit (loss) for the year 2013
- - Partnership and community development program -
- Unrealized gain in securities Appropriation of retained earning for the year 2009 : - - Payments of dividends, bonuses and gratifications - - Allocation for reserve -
Investments : 880,000,000,000 - The Government - - Non government -
4,106,410,828,762 Balan e as at 31 De em er 2012
30,235,074,591 254,496,835,202 821,418
831,000,000,000 - The Government - - Non government (18,351,139,099) Unrealized gain in securities Appropriation of retained earning for the year 2009 : - - Payments of dividends, bonuses and gratifications -
Investments :
3,009,029,236,650 Balan e as at 31 De em er 2011
101,120,598,692 Profit (loss) for the year 2011 147,591 Subsidiary's profit (loss for the year 2011
9,590,126,143
800,000,000,000 Government investment (34,088,780,458) Unrealized gain in securities Appropriation of retained earning for the year 2009 :
2,132,407,144,682 Balan e as at 31 De em er 2010
EKUITAS
JUMLAH
PT (Persero) ASURANSI KREDIT INDONESIA CONSOLIDATED STATEMENT OF CHAN ES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
PT (Persero) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN
PT (Persero) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY CONSOUDATED STATEMENTS OF CASH FLO S FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (In rupiah)
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN - TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (dalam rupiah) Catatan
2013
2012
Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Note
Rp
CASH FLO S FROM OPERATIONAL ACTIVITIES
Penerimaan premi dan jasa penjaminan
1,483,299,350,213
1,697,029,580,500
Receipt of premium and guarantee services
Penerimaan kas dari ujroh Penerimaan klaim retrosesi Penerimaan recoveries Pembayaran klaim Pembayaran komisi Penerimaan premi reasuransi Pembayaran premi reasuransi Penerimaan untuk alokasi dana tabaruu Pembayaran premi retrosesi Penerimaan lainnya
27,056,319,476 38,717,216,159 127,316,704,023 (1,223,166,019,233) (737,339,250) 30,944,533,835 (26,537,373,060) 2,355,249,242 (90,458,024,379) 942,382,985,382
13,201,896,790 99,925,591,521 (1,156,971,767,344) 17,550,256,850 (59,940,760,100) 2,104,643,189 45,397,350,403
Cash received from ujroh Receipt of retrocession claims Recoveries received Payments of claims Payments of commission Receipt of reinsurance premium Payments of reinsurance premium Tabarru fund allocation received Payments of retrocession premium Miscellaneous receipt
Pembayaran beban pemasaran, umum dan administrasi Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran uang muka Pengeluaran lain-lain Pembayaran beban lain Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan hasil investasi Pencairan deposito Pencairan (penempatan) surat berharga Penempatan investasi lain Hasil penjualan surat berharga Hasil penjualan aset tetap Penempatan deposito Perolehan surat berharga Perolehan aset tetap Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Dividen pemegang saham Penyaluran dana program kemitraan dan bina lingkungan
(189,121,451,239)
(247,049,604,789)
(3,842,570,490) (3,695,031,529) (85,207,511) (867,580,922,065) 246,848,419,574
(24,653,677,704) (98,860,275,915) 287,733,233,402
250,125,983,558 (1,187,464,739,777) 157,454,630,781 (413,573,500) (262,628,311,838) (18,345,334,620) (1,061,271,345,396)
188,031,058,842 (1,096,406,537,339) (235,632,577,628) 53,654,887,339 (7,746,216,063) (1,098,099,384,849)
-
-
-
-
Penambahan penyertaan modal negara Pembayaran dividen kas Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas Kas dan setara kas, 1 Januari
880,000,000,000 880,000,000,000 65,577,074,178 55,174,170,935
831,000,000,000 831,000,000,000 20,633,848,554 34,540,322,381
Kas dan setara kas, 31 Desember
120,751,245,113
55,174,170,935
Payments of marketing, general and administrative e penses Payment of income ta Payment of advances Other disbursement Payment of other e penses Net ash lo s rom operational a tivities CASH FLO S FROM INVESTIN ACTIVITIES Investment income ( Deposits withdrawals OivestmenV investment) otnn securities Other investments made Sale of securities Sale of fi ed assets Deposits made Income from securities Addition in fi ed assets Net ash use in investin a tivities CASH FLO S FROM FUNDIN ACTIVITIES Dividends to shareholders Funding to partnership and community development program Addition fom the Government investment Payment of cash dividends Net ash lo s rom un in a tivities Increase (decrease) in cash and cash equivalent Balance of cash and cash equivalent as at 1 anuary
Cash an
ash e uivalent as at 31 De em er
Lihat catatan atas laporan keuangan sebagai bagian yang tidak terpisahkan See the accompanying notes to Financial Statements which form an integral part of these Financial Statements
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah) 1. GENERAL INFORMATION a. The Company's Incorporation
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero), selanjutnya disebut dengan "Perusahaan", didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Indonesia No. 1 tahun 1971 tanggal 11 Januari 1971 dengan akta Nomor 2 tanggal 6 April 1971 oleh Prabowo Achmad Kadijono, SH., Notaris Pengganti di Jakarta. Akta pendirian Perusahaan tersebut telah beberapa kali mengalami perubahan dan penyesuaian, diantaranya melalui Akta Nomor 18 tanggal 16 Mei 1998 oleh Imas Fatimah, SH Notaris di Jakarta. Akta perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan NO.C2-7.504.HT.01.04.TH.98 tertanggal 25 Juni 1998 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 16 Nopember 1998 Nomor 92, Tambahan Nomor 6370
37 3HUVHUR $VXUDQVL .UHGLW ,QGRQHVLD KHUHLQDIWHU UHIHUUHG WR DV WKH &RPSDQ\ ZDV LQFRUSRUDWHG RQ WKH EDVLV RI WKH *RYHUQPHQW QRWDU\ WKH ODWHVW RI ZKLFK ZDV ZLWK WKH QRWDU\ GHHG 1R GDWHG 0HL RI WKH QRWDU\ OPDV )DWLPDK 7KH $UWLFOHV RI 3UDERZR $FKPDG $VVRFLDWLRQ ZDV DSSURYHG E\ WKH 0LQLVWHU RI -XVWLFH ZLWK KLV OHWWHU 1R&+7 7+ GDWHG -XQH DQG .DGLMRQR 6+ 7KH &RPSDQ\ V $UWLFOHV RI $VVRFLDWLRQ KDYH EHHQ DPHQGHG LQ D QXPEHU RI WLPHV 5HJXODWLRQ 1R RI GDWHG -DQXDU\ XQGHU WKH QRWDU\ GHHG 1R GDWHG $SULO RI WKH ZHUH SXEOLVKHG LQ WKH 6WDWH *D]HWWH 1R GDWHG 1RYHPEHU DQG 6XSSOHPHQW WKHUH WR 1R
Berdasarkan akta No. 29 tanggal 30 Nopember 2005 oleh Imas Fatimah, SH. Notaris di Jakarta, telah dilakukan peningkatan modal disetor Perusahaan dari Rp320.000.000.000 menjadi Rp400.000.000.000, yang berasal dari kapitalisasi konversi cadangan umum Perusahaan, dengan komposisi pemegang saham yaitu Negara Republik Indonesia sebesar Rp180.000.000.000 (180.000 saham) dan Bank Indonesia sebesar Rp220.000.000.000 (220.000 saham). Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-34240 HT. 01.04.TH.2005 tertanggal 22 Desember 2005 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 19 Mei 2006 Nomor 40, Tambahan Nomor 508.
:LWK WKH QRWDU\ GHHG 1R GDWHG 1RYHPEHU RI WKH QRWDU\ OPDV )DWLPDK 6+ DQ LQFUHDVH LQ SDLGLQ FDSLWDO ZDV PDGH IURP WKH JHQHUDO UHVHUYH ZLWK WKH VKDUH KROGLQJ WKH *RYHUQPHQW RI WKH 5HSXEOLF RI ,QGRQHVLD 5S LQLWLDOO\ 5S WR EHFRPH 5S RULJLQDWLQJ IURP FRQYHUVLRQ RI WKH &RPSDQ\ V VKDUHV DQG %DQN ,QGRQHVLD 5S VKDUHV 7KH GHHG ZDV DSSURYHG E\ WKH 0LQLVWHU RI -XVWLFH DQG +XPDQ 5LJKWV ZLWK KLV OHWWHU 1R & +7 7+ GDWHG 'HFHPEHU DQG ZDV SXEOLVKHG LQ WKH 6WDWH *D]HWWH1RGDWHG0D\DQGWKH6XSSOHPHQWWKHUHWR1R
Selanjutnya berdasarkan akta No. 63 mengenai Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di Luar Rapat Perusahaaan tertanggal 24 April 2008, di hadapan Imas Fatimah, SH. Notaris di Jakarta, para pemegang saham telah mengambil keputusan antara lain: Perubahan modal dasar Perseroan yang semula sebesar Rp500.000.000.000 menjadi Rp2.500.000.000.000; menyetujui pengeluaran/penempatan saham yang masih dalam simpanan/portepel) sejumlah 850.000 saham (Rp850.000.000.000) diambil bagian oleh Negara Republik Indonesia; menyetujui penambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2007 sebagaimana diatur dalam PP No. 65 tahun 2007. Dengan penambahan tersebut, maka modal ditempatkan yang semula Rp400.000.000.000 menjadi Rp1.250.000.000.000. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-25451.AH.01.02.Tahun 2008 tertanggal 14 Mei 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 1 Desember 2009 Nomor 96, Tambahan Nomor 27910.
6XEVHTXHQWO\ ZLWK WKH GHHG 1R RQ WKH VKDUHKROGHUV GHFLVLRQ GDWHG $SULO WDNHQ LQ JHQHUDO PHHWLQJ RI WKH VKDUHKROGHUV PDGH EHIRUH WKH QRWDU\ OPDV )DWLPDK 6+ WKH VKDUHKROGHUV KDYH DJUHHG WR LQFUHDVH WKH &RPSDQ\ V DXWKRUL]HG FDSLWDO IURP LQLWLDOO\ 5S WR 5S VXEVFULEHG VKDUHV HTXLYDOHQW 5S E\ WKH *RYHUQPHQW RI WKH 5HSXEOLF RI ,QGRQHVLD WKH DGGLWLRQDO LQYHVWPHQW E\ KH *RYHUQPHQW RI WKH 5HSXEOLF RI ,QGRQHVLD FRPHV IURP WKH VWDWH EXGJHW DV VSHFLILHG LQ WKH *RYHUQPHQW 5HJXODWLRQ 1R RI :LWK WKH DGGLWLRQDO LQYHVWPHQW WKH VXEVFULEHG DQG SDLGLQ FDSLWDO LQFUHDVHG IURP LQLWLDOO\ 5S WR EHFRPH 5S 7KH GHHG ZDV DSSURYHG E\ WKH 0LQLVWHU RI -XVWLFH DQG +XPDQ 5LJKWV ZLWK KLV OHWWHU 1R $+8 $+ RI GDWHG 0D\ DQG ZDV SXEOLVKHG LQ WKH 6WDWH *D]HWWH 1R GDWHG 'HFHPEHU DQG WKH 6XSSOHPHQW WKHUHWR1R
Perubahan selanjutnya terhadap Anggaran Dasar Perseroan adalah sesuai dengan akta No. 102 tangggal 15 Agustus 2008 dari Imas Fatimah, SH Notaris di Jakarta yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU72573.AH.01.02. Tahun 2008 tertanggal 13 Oktober 2008 tentang perubahan maksud dan tujuan serta kegiatan Perseroan: penyesuaian dengan UndangUndang Nomor 19 tahun 2003, Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007, Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2005 dan perkembangan kebutuhan pengelolaan Perusahaan; dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 1 Desember 2009 Nomor 96, Tambahan Nomor 27911.
)XUWKHU DPHQGPHQW WR WKH &RPSDQ\ V $UWLFOHV RI $VVRFLDWLRQ ZDV ZWK WKH GHHG 1R GDWHG $XJXVWV RI WKH QRWDU\ OPDV )DWLPDK 6+ ZKLFK ZDV DSSURYHG E\ WKH 0LQLVWHU RI -XVWLFH DQG +XPDQ 5LJKWV ZLWK KLV OHWWHU 1R $+8$+ RI GDWHG 2FWREHU RQ FKDQJHV LQ WKH &RPSDQ\ V JRDOV DQG REMHFWLYHV DV ZHOO DV LQ LWVDFWLYLWLHVWREHLQOLQHZLWKWKH/DZ1RRI/DZ1RRIWKH*RYHUQPHQW 5HJXODWLRQ 1R RI DQG UHTXLUHPHQWV LQ WKH &RPSDQ\ V PDQDJHPHQW 7KH DPHQGPHQW ZDV SXEOLVKHG LQ WKH 6WDWH *D]HWWH 1R GDWHG 'HFHPEHU DQG WKH 6XSSOHPHQWWKHUHWR1R
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 64 Tahun 2009 tanggal 31 Oktober 2009 telah ditetapkan kembali penambahan penyertaan modal Negara RI ke dalam modal Perusahaan sebesar Rp250.000.000.000 yang berasal dari APBN Tahun Anggaran 2009, sehingga terjadi perubahan besarnya modal yang semula Rp1.250.000.000.000 menjadi Rp1.500.000.000.000, yang dituangkan dalam akta notaris Imas Fatimah,SH.,M.Kn No 17 tanggal 22 April 2010.
:LWK WKH *RYHUQPHQW 5HJXODWLRQ 1R RI GDWHG 2FWREHU DQ DGGLWLRQDO LQYHVWPHQW RI 5S ZDV PDGH E\ WKH *RYHUQPHQW RI WKH 5HSXEOLF RI ,QGRQHVLD RULJLQDWLQJ IURP WKH \HDU 6WDWH %XGJHW :LWK WKH DGGLWLRQDO LQYHVWPHQW WKH VXEVFULEHG DQG SDLGLQ FDSLWDO LQFUHDVHG IURP LQLWLDOO\ 5S WR EHFRPH 5S 7KH FKDQJH LQ WKH VXEVFULEHG DQG SDLGLQ FDSLWDO ZDV GRFXPHQWHG LQ WKH QRWDU\ GHHG 1R GDWHG $SULO RI WKH QRWDU\ ,PDV )DWLPDK 6+0.Q
Perusahaan berdomisili di Jakarta, dan berkantor pusat di Jalan Angkasa, Blok B-9, Kav. No.8 Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta, dengan kantor cabang di Kemayoran, Cikini, Surabaya, Medan, Makassar, Denpasar, Bandung, Semarang, Balikpapan, Palembang, Lampung, Nanggroe Aceh Darussalam, Pekanbaru, Palangkaraya, Banjarmasin, Pontianak, Manado, Padang, dan Samarinda. Perusahaan juga memiliki Kantor Unit Pelayanan yang berlokasi di Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Batam, Bekasi, Tangerang, Jember, Madiun, Malang, Madura, Pangkal Pinang, Surakarta,Tangerang, Tegal, Bengkulu, Bogor, Jogjakarta, Purwokerto, Jambi, Mataram, Cirebon, Serang-Banten, Kediri, Gorontalo, Ambon, Ternate, Sorong, Kendari, Palu, Sukabumi, Pati, Magelang, Tasikmalaya dan Kisaran
7KH &RPSDQ\ GRPLFLOHV LQ -DNDUWD ZLWK WKH KHDG RIILFH ORFDWHG DW -DODQ $QJNDVD %ORN % .DY 1R .ROD %DUX %DQGDU .HPD\RUDQ -DNDUWD DQG ZLWK EUDQFK RIILFHV DW .HPD\RUDQ &LNLQL 6XUDED\D 0HGDQ 0DNDVVDU 'HQSDVDU %DQGXQJ 6HPDUDQJ %DOONSDSDQ 3DOHPEDQJ /DPSXQJ 1DQJJURH $FHK 'DUXVVDODP 3HNDQEDUX 3DODQJNDUD\D %DQMDUPDVLQ 3RQWLDQDN 0DQDGR 3DGDQJ GDQ 6DPDULQGD 3HUXVDKDDQ MXJD PHPLOLNL .DQWRU 8QLW 3HOD\DQDQ \DQJ EHUIRNDVL GO -DNDUWD 6HODWDQ -DNDUWD %DUDW -DNDUWD 8WDUD -DNDUWD QPXU %DWDP %HNDVL 7DQJHUDQJ -HPEHU 0DGLXQ 0DODQJ 0DGXUD 3DQJNDO 3LQDQJ 6XUDNDUWD7DQJHUDQJ 7HJDO %HQJNXOX %RJRU -RJMDNDUWD 3XUZRNHUWR -DPEL 0DWDUDP &LUHERQ 6HUDQJ%DQWHQ .HGLUL *RURQWDOR $PERQ 7HPDWH6RURQJ.HQGDUL3DOX6XNDEXPL3DWL0DJHODQJ7DVLNPDOD\DDQG.LVDUDQ
7
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah) b. Maksud, Tujuan dan Kegiatan Usaha
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah) b. The Company's Goals, Objectives and Lines of Business
Pada awalnya maksud dan tujuan didirikannya Perusahaan ini adalah untuk membantu kelancaran dan pengamanan perkreditan bank-bank terutama di bidang-bidang usaha menengah dan kecil dan menutup perjanjian pertanggungan (asuransi) terhadap risiko atas kredit lainnya di luar perbankan. Selanjutnya dengan adanya perkembangan dunia usaha, tujuan dan kegiatan usaha Perusahaan juga mengalami penyesuaian sebagaimana yang dinyatakan dalam akta pendiriannya yaitu, melakukan usaha di bidang asuransi dengan menjalankan usaha asuransi kerugian, termasuk dengan prinsip syariah serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
,QLWLDOO\ WKH &RPSDQ\ V JRDOV DQG REMHFWLYHV DUH WR DVVLVW GLUHFWLRQ DQG VDIH IORZV RI ORDQ IXQG IURP EDQNV WR PHGLXP DQG VPDOO VFDOH LQGXVWULHV DQG WR LQVXUH ULVN RI ORDQV RI RWKHU QRQEDQN ILQDQFLDO ,QVWLWXWLRQV )XUWKHU ZLWK GHYHORSPHQW ,Q EXVLQHVV DFWLYLWLHV WKH &RPSDQ\ V JRDOV DQG REMHFWLYHV DUH FKDQJHG DFFUGLQJO\ DV VSHFLILHG LQ WKH $UWLFOHV RI $VVRFLDWLRQ LH YHQWXUHV PWR LQVXUDQFH EXVLQHVVHV LQFOXGLQJ WKRVH XQGHU V\DULDK SULQFLSOHV RSWLPL]LQJ WKH &RPSDQ\ V UHVRXUFHV WR SURYLGH KLJK TXDOLW\ RI VHUYLFHV DQG FRPSHWLWLYH DGYDQWDJH WR GHULYH SURILW DQG WR DGG YDOXH WR WKH &RPSDQ\ XQGHU JRRG FRUSRUDWHSULQFLSOHV
Untuk mencapai maksud dan tujuan di atas, Perusahaan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
7R DFKLHYH WKRVH JRDOV DQG REMHFWLYHV WKH &RPSDQ\ HQJDJHV LQ WKH IROORZLQJ EXVLQHVV DFWLYLWLHV
a. Menerima pertanggungan atas risiko tidak diterimanya pelunasan kredit dan/atau pembiayaan, termasuk pembiayaan berdasarkan prinsip Syariah, dari Debitur terutama Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK) yang diberikan oleh Bank atau lembaga pembiayaan melaksanakan penutupan pertanggungan atas risiko tidak diterimanya pelunasan kredit dari debitur yang diberikan oleh bank atau lembaga pembiayaan lainnya;
D
SURYLGHV LQVXUDQFH DJDLQVW ULVNV RI GHIDXOW RQ ORDQV RU ILQDQFLQJ LQFOXGHG WKRVH XQGHU V\DULDK SULQFLSOHV RI GHEWRUV PDLQO\ RI VPDOO VFDOH LQGXVWULHV DQG FRRSHUDWLYHVWREDQNVRURWKHUILQDQFLQJLQVWLWXWLRQV
b. Menerima pertanggungan langsung dari segala jenis asuransi kerugian dan sejenisnya yang berasal dari dalam maupun luar negeri, secara sendiri atau bersama-sama dengan perusahaan asuransi lainnya, baik untuk ditahan sendiri maupun mereasuransikan risiko-risiko asuransi tersebut dengan mempertimbangkan kemampuan Perseroan;
E
SURYLGHV GLUHFW LQVXUDQFH RQ YDULRXV ULVNV WR GRPHVWLF DV ZHOO DV RYHUVHDV SDUWLHV HLWKHU ,QGLYLGXDOO\ RU LQ FRRSHUDWLRQ ZLWK RWKHU LQVXUDQFH FRPSDQLHV HLWKHU UHWDLQHG E\ ,WVHOI RU UHLQVXUHG WR RWKHU ,QVXUDQFH FRPSDQLHV WDNLQJ ,QWR FRQVLGHUDWLRQWKH&RPSDQ\ VRZQFDSDELOLWLHV
c. Menerima pertanggungan tidak langsung dari perusahaan-perusahaan asuransi/reasuransi di dalam maupun di luar negeri atas segala jenis asuransi kerugian dan sejenisnya, baik untuk ditahan sendiri maupun mereasuransikan risiko-risiko asuransi tersebut dengan mempertimbangkan kemampuan Perseroan;
F
SURYLGHV LQGLUHFW LQVXUDQFH RQ YDULRXV ULVNV UHLQVXUHG E\ RWKHU GRPHVWLF DV ZHOO DV RYHUVHDV LQVXUDQFH FRPSDQLHV HLWKHU UHWDLQHG E\ WVHOI RU UHLQVXUHG WR RWKHU PVXUDQFH FRPSDQLHV WDNLQJ ,QWR FRQVLGHUDWLRQ WKH &RPSDQ\ V RZQ FDSDELOLWLHV DQG
d. Melakukan kegiatan lainnya yang lazim dilakukan oleh perusahaan asuransi dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.
G
HQJDJHV LQ RWKHU EXVLQHVV DFWLYLWLHV QRUPDOO\ HDUQHG RXW E\ QVXUDQFH FRPSDQLHVLQFRQIRUPLW\ZLWKWKHSUHYDLOLQJOHJDODQGUHJXODWRU\UHTZUHPHQWV
Entitas Anak
Subsidiary
PT Reasuransi Nasional Indonesia Pada saat pendirian perusahaan, bidang usaha yang dijalankan termasuk reasuransi yaitu menutup pertanggungan ulang atas risiko-risiko asuransi kerugian dan asuransi jiwa. Namun, dengan adanya ketentuan UndangUndang No. 2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, Perusahaan harus memisahkan antara usaha asuransi dan reasuransi. Untuk itu, pada tanggal 22 Agustus 1994, berdasarkan Akta No.129 dan 130 dengan Notaris Sutjipto, SH. Perusahaan mendirikan Entitas Anak dengan kepemilikan saham sebesar 99,99%, yaitu PT Reasuransi Nasional Indonesia yang bergerak dalam usaha reasuransi, yang sekaligus juga untuk meningkatkan kapasitas pertanggungan nasional.
PT Reasuransi Nasional Indonesia $W WKH WLPH RI LWV LQFRUSRUDWLRQ WKH &RPSDQ\ V OLQHV RI EXVLQHVV LQFOXGH UHLQVXUDQFH DQG OLIH ,QVXUDQFH :LWK WKH DGRSWLRQ RI /DZ 1R RI RQ OLQH RI EXVLQHVV RI LQVXUDQFH FRPSDQLHV WKH &RPSDQ\ ZDV UHTXLUHG WR VHSDUDWH ,QVXUDQFH EXVLQHVV IURP UHLQVXUDQFH RQH ,W ZDV WKHUHIRUH RQ $XJXVWV EDVHG RQ WKH GHHGV 1R DQG RI WKH QRWDU\ 6XWMLSWR 6+ WKH &RPSDQ\ HVWDEOLVKHG D LQWHUHVW VXEVLGLDU\ 37 5HDVXUDQVL 1DVLRQDOOQGRQHVLD ZKLFK HQJDJHV LQ UHLQVXUDQFH EXVLQHVV ZKLFK DW WKH VDPHWLPHLVLQWHQGHGWRLQFUHDVHWKHQDWLRQDOFDSDFLW\LQLQVXUDQFHEXVLQHVVDFWLYLWLHV
Maksud dan tujuan dari mendirikan Entitas Anak adalah untuk turut serta melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya penyelenggaraan usaha reasuransi yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, dan mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas, dengan memberikan jasa dalam pertanggungan ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh Perusahaan Asuransi baik berdasarkan prinsip konvensional maupun berdasarkan prinsip syariah.
7KH HVWDEOLVKPHQW RI WKH 6XEVLGLDU\ LV LQWHQGHG WR VXSSRUW DQG SDUWLFLSDWH LQ WKH *RYHUQPHQW V SROLFLHV DQG SURJUDPV UHODWLQJ WR QDWLRQDO HFRQRP\ DQG GHYHORSPHQW LQ JHQHUDO DQG LQ SURYLGLQJ KLJK TXDOLW\ DQG FRPSHWLWLYH ,QVXUDQFH EXVLQHVVHV LQ SDUWLFXODU DQG WR JDLQ SURILW ,Q RUGHU WR DGG YDOXH WR WKH &RPSDQ\ XQGHU JRRG FRUSRUDWH SULQFLSOHV E\ SURYLGLQJ VHUYLFHV LQ ULVNV UHLQVXUDQFH WR RWKHU LQVXUDQFH FRPSDQLHV HLWKHU XQGHU FRQYHQWLRQDORUV\DULDKSULQFLSOHV
Untuk mencapai maksud dan tujuan di atas, PT Reasuransi Nasional Indonesia melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
7R DFKLHYH WKH JRDOV DQG REMHFWLYHV 37 5HDVXUDQVL 1DVLRQDOOQGRQHVLD HQJDJHV LQ WKH IROORZLQJEXVLQHVVDFWLYLWLHV
a. Menyelenggarakan usaha pertanggungan ulang untuk risiko yang dihadapi perusahaan asuransi kerugian/umum dan/atau Perusahaan asuransi jiwa.
D UHLQVXUDQFH RI ULVNV IDFHG E\ JHQHUDO LQVXUDQFH FRPSDPHV DQGRU OLIH LQVXUDQFH FRPSDQLHV
b. Menerima reasuransi dalam bidang asuransi kerugian/umum dan atau asuransi jiwa baik secara langsung maupun melalui perantara (broker) reasuransi.
E UHLQVXUDQFH RI ORVVJHQHUDO LQVXUDQFH DQGRU OLIH LQVXUDQFH HLWKHU GLUHFWO\ RU WKURXJK UHLQVXUDQFHEURNHUV
c. Melakukan retrosesi atau reasuransi sub a. di atas kepada perusahaaan asuransi dan atau reasuransi secara langsung ataupun melalui perantara (broker) reasuransi.
F UHWURFHVVLRQ RU UHLQVXUDQFH RI SRLQW D DERYH WR ,QVXUDQFH FRPSDPHV DQG , RU UHLQVXUDQFHGLUHFWO\RUWKURXJKUHLQVXUDQFHEURNHUVDQG
d. Menyelenggarakan sebagian usaha reasuransi berdasarkan prinsip syariah dengan membentuk unit syariah.
G SURYLGH SDUWO\ UHLQVXUDQFH VHUYFHV XQGHU V\DQDK SQQFLSOHV E\ HVWDEOLVKLQJ D V\DULDK XQLW
8
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
Pada bulan Desember 2006, Perusahaan telah meningkatkan penyertaan saham ke Entitas Anak menjadi sebesar Rp84.999.000.000 dari sebelumnya sebesar Rp74.999.000.000. Peningkatan setoran modal tersebut telah diaktakan melalui Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar PT Reasuransi Nasional Indonesia No.108 tanggal 22 Februari 2007 dengan Notaris Sutjipto, SH., Notaris di Jakarta.
,Q 'HFHPEHU WKH &RPSDQ\ KDV LQFUHDVHG LWV LQYHVWPHQW LQ WKH 6XEVLGLDU\ IURP LQLWLDOO\ 5S WR 5S 7KH LQFUHDVH LQ LQYHVWPHQW LV PDGH E\ WKH GHFLVLRQ RI D PHHWLQJ WR DPHQG WKH 6XEVLGLDU\ V $UWUFOHV RI $VVRFUDWLRQ ZLWK WKH GHHG 1RGDWHG)HEUXDU\RIWKHQRWDU\6XWMLSWR6+
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Reasuransi Nasional Indonesia tentang pengalihan dana cadangan umum PT Reasuransi Nasional Indonesia tanggal 29 November 2010 diputuskan untuk mengalihkan sebagian dana cadangan umum pada ekuitas usaha konvensional PT Reasuransi Nasional Indonesia maksimal sebesar Rp20.000.000.000 menjadi ekuitas usaha syariah PT Reasuransi Nasional Indonesia mulai berlaku sejak 30 November 2010. Sampai dengan 31 Desember 2012 pengalihan dana cadangan tersebut terealisasi sebesar Rp18.000.000.000.
Based on extraordinary general meeting of shareholders of PT Reasuransi Nasional Indonesia on 29 November 2010 on transfer of general reserve fund of PT Reasuransi Nasional Indonesia it was decided to reallocate some of the general reserve fund, the equity of the conventional business of PT Reasuransi Nasional Indonesia, to equity of syariah business unit of PT Reasuransi Nasional Indonesia at a maximum amount of Rp 20,000,000,000 effective 30 November 2010. By 31 December 2012 the re-allocation of an amount of Rp18.000.000.000 was realized.
Dalam rangka penambahan modal disetor, berdasarkan Notulen Rapat RUPSLB PT Reasuransi Nasional tanggal 26 Juli 2011, Nomor 15/RR/DIR, perusahaan telah menerima aset berupa 1 (satu) buah gedung yang terletak di Jln. Cikini Raya No. 99 Kelurahan Menteng Kecamatan Menteng Kota Jakarta Pusat Propinsi DKI Jakarta, dari Induk Perusahanan PT Askrindo (Persero), yang dicatat sebagai modal disetor sebesar Rp35.000.000.000.
For addition in the paid-in capital, based on minute of extra ordinary general meeting of shareholders of PT Reasuransi Nasional Indonesia dated 26 July 2011 No 15/RR/DIR the Subsidiary has received a transfer of a unit of asset in terms of an office building located at Jln. Cikini Raya No. 99 Kelurahan Menteng Kecamatan Menteng, Central Jakarta, Jakarta Province, from the parent company PT Askrindo (Persero), valued at Rp 35.000.000.000. The amount is recognized as paid-in capital.
Berdasarkan Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham PT Askrindo (Persero) Nomor: S-208/MBU/2013 tanggal 4 April 2013 perihal Konversi Pinjaman Subordinasi PT Askrindo (Persero) kepada PT Reasuransi Nasional Indonesia, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Reasuransi Nasional Indonesia memutuskan untuk mengalihkan pinjaman Subordinasi PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia sebesar Rp75.000.000.000 menjadi Modal Disetor atas nama PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia kepada PT Reasuransi Nasional Indonesia sebanyak 75.000 lembar saham senilai @ Rp1.000.000, sehingga keseluruhan saham PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia menjadi sebanyak 212.999 lembar saham senilai @ Rp1.000.000.
Based on the letter of the Minister of State Owned Enterprises as the General Meeting of Shareholders of PT Askrindo (Persero) Number: S-208/MBU/2013 dated 4 April 2013 concerning Askrindo Convertible Subordinated Loan to PT Reasuransi Nasional Indonesia, it was decided to divert the Subordinated Loans to Paid-in Capital on behalf of PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia in PT Reasuransi Nasional Indonesia, equal to 75,000 shares of par value of Rp1.000.000 each, so that the entire stock of PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia become 212 999 shares of par value of Rp1.000.000 each.
PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah Dalam rangka memanfaatkan peluang pasar penjaminan syariah yang masih terbuka, pada penghujung tahun 2012 perusahaan telah mendirikan Entitas Anak yakni PT Penjaminan Pembiayaan Askrindo Syariah, dengan modal setor sebesar Rp100 Milyar. Perusahaan ini telah memperoleh izin dari Dewan Syariah Nasional dan Bapepam LK Departemen Keuangan RI pada tanggal 28 Desember 2012 dan telah beroperasi sejak Mei 2013.
PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah 7R WDNH WKH EHQHILW RI JRRG PDUNHW RSSRUWXQLW\ LQ V\DULDK LQVXUDQFH E\ WKH HQG RI WKH &RPSDQ\ KDV HVWDEOLVKHG DQRWKHU VXEVLGLDU\ 37 3HQMDPLQDQ 3HPELD\DDQ $VNULQGR 6\DULDK ZLWK 5S ELOOLRQ LQ SDLGLQ FDSLWDO )RU WKH LQFRUSRUDWLRQ RI WKH VXEVLGLDU\ WKH &RPSDQ\ LV OLFHQVHG E\ 'HZDQ 6\DULDK 1DVLRQDO DQG %DSHSDP /. 0LQLVWU\ RI )LQDQFH RQ 'HFHPEHU ,W LV H[SHFWHG WKDW WKH VXEVLGLDU\ ZLOO EH LQ RSHUDWLRQ LQ )HEUXDU\
Maksud dan tujuan didirikannya Perusahaan ini adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya khususnya penyelenggaraan usaha di bidang Penjaminan Pembiayaan dengan prinsip syariah serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perusahaan untuk menghasilkan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk meningkatkan nilai Perusahaan dengan menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perusahaan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :
7KH JRDOV DQG REMHFWLYHV DUH WR FRQWULEXWH WR WKH HVWDEOLVKPHQW RI WKH &RPSDQ\ DQG WR LPSOHPHQW DQG VXSSRUW WKH JRYHUQPHQW V SROLFLHV DQG SURJUDPV LQ WKH ILHOGV RI HFRQRPLFV DQG QDWLRQDO GHYHORSPHQW LQ JHQHUDO HVSHFLDOO\ LQ WKH ILHOG RI ILQDQFLQJ LQVXUDQFH EXVLQHVV XQGHU ,VODPLF SULQFLSOHV DV ZHOO DV RSWLPL]LQJ WKH XWLOL]DWLRQ RI FRPSDQ\ UHVRXUFHV WR SURGXFH KLJKTXDOLW\ VHUYLFHV DQG VWURQJ FRPSHWLWLYHQHVV WR LQFUHDVH WKH YDOXHRIWKH&RPSDQ\E\DSSO\LQJWKHSULQFLSOHVRIJRRGFRUSRUDWHJRYHUQDQFH
-
-
Melakukan penjaminan pembiayaan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Melakukan usaha-usaha lain yang masih memiliki keterkaitan dengan usaha kafalah (penjaminan) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c. Permodalan
7R DFKLHYH WKH JRDOV DQG REMHFWLYHV WKH 6XEVLGLDU\ HQJDJHV LQ WKH IROORZLQJ EXVLQHVV DFWLYLWLHV SURYLGHVILQDQFLQJLQVXUDQFHXQGHUV\DULDSULQFLSOHV XQGHUWDNH RWKHU HIIRUWV WKDW VWLOO KDV EXVLQHVV UHODWLRQVKLS ZLWK NDIDODK JXDUDQWHH LQ DFFRUGDQFHZLWKSUHYDLOLQJUHJXODWLRQV
c. Capital
Penambahan Pernyataan Modal Negara (PMN)
Addition in the Government Investment- (Penyertaan Modal Negara - PMN)
Berdasarkan Inpres No. 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan dalam upaya untuk mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk itu, pemerintah telah merealisasikan penambahan PMN sebesar Rp850.000.000.000 pada tanggal 28 Desember 2007, sesuai dengan akta No. 63 mengenai Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di Luar Rapat Perusahaan tertanggal 24 April 2008, dihadapan Imas Fatimah, SH., notaris di Jakarta dan Surat dari Menteri Badan Usaha Milik Negara No. S-137/MBU/2010 tanggal 3 Maret 2010 ditetapkan penambahan penyertaan modal negara RI ke dalam modal Perusahaan sebesar Rp250.000.000.000 yang berasal dari APBN Tahun Anggaran 2009, sehingga keseluruhan PMN RI menjadi sebesar Rp1.100.000.000.000.
7KH 3UHVLGHQW V ,QVWUXFWLRQ OQSUHV 1R RI LV D SROLF\ WR H[SHGLWH GHYHORSPHQW LQ UHDO VHFWRU DQG HPSRZHUPHQW RI VPDOO VFDOH DQG PHGLXP LQGXVWULHV WR ERRVW JURZWK LQ WKH QDWLRQDO HFRQRP\ ,Q UHODWLRQ WR WKH SROLF\ RQ 'HFHPEHU WKH *RYHUQPHQW DGGHG LWV LQYHVWPHQW E\ 5S ZLWK WKH GHHG 1R GDWHG $SULO RI WKH QRWDU\ OPDV )DWLPDK 6+ 7KH GHHG ZDV PDGH IROORZLQJ WKH GHFLVLRQ RI WKH VKDUHKROGHUV ZKLFK ZDV PDGH RXWVLGH WKHLU JHQHUDO PHHWLQJ )XUWKHU ZLWK WKH OHWWHU 1R 6 0%8 GDWHG 0DUFK WKH 0LQDVWHU RI 62(V KDV GHFLGHG WR DGG DQRWKHU 5S WR LWV LQYHVWPHQW RULJLQDWLQJ IURP WKH \HDU VWDWH EXGJHW UHVXOWLQJLQDWRWDORI5SRIWKHDGGLWLRQDO*RYHUQPHQW VLQYHVWPHQW
Penambahan dilakukan untuk meningkatkan kapasitas usaha dan memperkuat struktur permodalan perusahaan dalam rangka pelaksanaan penjaminan kredit usaha rakyat bagi kelangsungan dan perkembangan kegiatan sektor riil oleh usaha mikro, kecil dan menengah guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
7KH DGGLWLRQDO LQYHVWPHQW LV LQWHQGHG WR LQFUHDVH WKH &RPSDQ\ V EXVLQHVV FDSDFLW\ DQG WR VWUHQJWKHQ LWV FDSLWDO VWUXFWXUH IRU LQVXULQJ ORDQV SURYLGHG WR WKH RPPXQLW\ V EXVLQHVVHV DQG IRU LPSURYLQJ PLFUR EXVLQHVV DFWLYLWLHV DQG LQ WXP WR LQFUHDVH JURZWK LQ WKHQDWLRQDOHFRQRP\
9
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
Berdasarkan Akta No. 102 tanggal 15 Agustus 2008 oleh Imas Fatimah, SH., notaris di Jakarta, modal disetor Perusahaan telah ditempatkan dan disetor oleh pemegang saham menjadi 1.250.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000, dan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 64 Tahun 2009 telah ditetapkan kembali penambahan penyertaan modal Negara RI ke dalam modal Perusahaan sebesar Rp250.000.000.000 yang berasal dari APBN Tahun Anggaran 2009, sehingga terjadi perubahan struktur permodalan yang semula Rp1.250.000.000.000 menjadi Rp1.500.000.000.000, sesuai akta notaris Imas Fatimah,SH.,MKn notaris di Jakarta No. 17 tanggal 22 April 2010.
%DVHG RQ WKH GHHG 1R GDWHG $XJXVWV RI WKH QRWDU\ OPDV )DWLPDK 6+ WKH VXEVFULEHG DQG SDLGLQ FDSLWDO RI WKH &RPSDQ\ LV VKDUHV RI SDU YDOXH RI 5S HDFK DQG EDVHG RQ WKH *RYHUQPHQW 5HJXODWLRQ 1R RI DGGLWLRQDO LQYHVWPHQW ZDV PDGH E\ WKH *RYHUQPHQW LQ WKH DPRXQW RI 5S RULJLQDWLQJ IURP WKH \HDU VWDWH EXGJHW ,W UHVXOWHG LQ LQFUHDVH RI WKH &RPSDQ\ V SDLG LQ FDSLWDO IURP LQLWLDOO\ 5S WR EHFRPH 5S ZKFK LV GRFXPHQWHG LQ WKH QRWDU\ GHHG 1R GDWHG $SULO RI WKH QRWDU\ OPDV )DWPDK6+0.Q
Berdasarkan PP 81 tahun 2010 Pemerintah menambah PMN RI sebesar Rp900.000.000.000 sehingga keseluruhan berjumlah Rp2.400.000.000.000. Pada tahun 2011 sesuai PP No. 60 tahun 2011 tanggal 29 Desember 2011 Pemerintah menambah PMN sebesar Rp800.000.000.000 dan pada tahun 2012 berdasarkan surat dari Menteri Negara BUMN No. S-390/MBU/2012 tanggal 25 Juli 2012, Pemerintah memberikan tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp831.000.000.000, sehingga total PMN sampai dengan tahun 2012 sebesar Rp3.631.000.000.000 sehingga berdasarkan Perubahan anggaran dasar Perusahaan, modal menjadi 3.631.000 lembar dengan nilai Rp3.631.000.000.000, dengan rincian sebagai berikut:
%DVHG RQ WKH *RYHUQPHQW 5HJXODWLRQ 1R RI WKH *RYHUQPHQW KDV DJDLQ DGGHG DQRWKHU LQYHVWPHQW Q WKH DPRXQW RI 5S UHVXOWLQJ LQ WKH WRWDO SDLG LQ FDSLWDO RI 5S ,Q ZLWK WKH *RYHUQPHQW 5HJXODWLRQ 1R RI GDWHG 'HFHPEHU SXW DQRWKHU LQYHVWPHQW LQ WKH DPRXQW RI 5S 6XEVHTXHQWO\ ZLWK WKH 0LQLVWHU RI 62( V OHWWHU 1R 60%8 GDWHG -XO\ WKH JRYHUQPHQW DJDLQ DGGHG LWV LQYHVWPHQW RI 5S WR FRPHWRDWRWDO5SRIWKH*RYHUQPHQWLQYHVWPHQWE\WKH\HDULQ WKHIROORZPJGHWDLOV
2013 Negara Republik Indonesia
Lembar / 1XPEHU2I6KDUHV 4,511,000
% 100
Nominal (Rp) / 3DU9DOXH5S 4,511,000,000,000
7KH5HSXEOLFRI,QGRQHVLD
Nominal (Rp) / 3DU9DOXH5S 3,631,000,000,000
7KH5HSXEOLFRI,QGRQHVLD
Nominal (Rp) / 3DU9DOXH5S 3,200,000,000,000
7KH5HSXEOLFRI,QGRQHVLD
2012 Negara Republik Indonesia
Lembar / Number Of Shares 3,631,000
% 100
Negara Republik Indonesia
Lembar / Number Of Shares 3,200,000
% 100
2011
Entitas Anak
Subsidiary
PT Reasuransi Nasional Indonesia Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 108 tanggal 22 Pebruari 2007, modal disetor Perusahaan telah ditempatkan dan disetor oleh pemegang saham terdiri dari 103.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000. Sesuai dengan notulen rapat RUPSLB PT Reasuransi Nasional tanggal 26 Juli 2011 No.15/RR/DIR, PT Askrindo (Persero) menyerahkan aset berupa 1 (satu) buah gedung yang terletak di Jalan Cikini Raya No. 99 kelurahan Menteng Jakarta Pusat sebesar Rp35.000.000.000 dengan demikian modal disetor Entitas Anak per 31 Desember 2013 sebagai berikut:
PT Reasuransi Nasional Indonesia %DVHG RQ WKH GHFLVLRQ 1R WDNHQ LQ WKH PHHWLQJ RQ )HEUXDU\ WKH VXEVLGLDU\ V SDLG,Q FDSLWDO V 5S GLYLGHG -QWR VKDUHV RI SDU YDOXH RI 5S HDFK %DVH RQ WKH GHFLVLRQ 1R 55,',5 WDNHQ LQ WKH VKDUHKROGHUV H[WUDRUGLQDU\ PHHWLQJ RQ -XO\ WKH 3DUHQW &RPSDQ\ WUDQVIHUUHG DQ DVVHW LQ WHUPV RI DQ RIILFH EXLOGLQJ ORFDWHG DW -DODQ &LNLQL 5D\D 1R NHIXUDKDQ 0HQWHQJ -DNDUWD 3XVDO DW D YDOXH RI 5S %\ 'HFHPEHU WKH VKDUHKROGLQJRIWKHVXEVLGLDU\LVE\
Lembar/ Number Of Shares PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Yayasan Dana Kesejahteraan Karyawan
%
212,999 1
99.999 0.001
Yayasan Dana Kesejahteraan Karyawan
Lembar 212,999 1
37$VXUDQVL.UHGLW,QGRQHVLD3HUVHUR
PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah 8QGHU WKH QRWDU\ GHHG QXPEHU GDWHG 1RYHPEHU RI WKH QRWDU\ +DGLMDK 6+ WKH &RPSDQ\ HVWDEOLVKHG D VXEVLGLDU\ QDPHG 37 3HQMDPLQDQ 3HPELD\DDQ 6\DULDK GRPLFLOHLQ-DNDUWDZLWKWKHIROORZLQJVKDUHKROGLQJ
PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah Berdasarkan akta notaris Hadijah, SH tertanggal 29 Nopember 2012 nomor 45, Perusahaan telah mendirikan suatu perseroan terbatas bernama PT Penjaminan Pembiayaan Syariah, berkedudukan di Jakarta Pusat, dengan modal disetor Entitas Anak per 31 Desember 2013 sebagai berikut:
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)
Nominal (Rp)/ Par Value (Rp) 212,999,000,000 1,000,000
% 99.999
Nominal (Rp) 99,999,000,000
37$VXUDQVL.UHGLW,QGRQHVLD3HUVHUR
0.001
1,000,000
d. Struktur Organisasi Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara dan Gubernur Bank Indonesia Nomor: KEP-23/MBU/2006 dan Nomor: 8/16/KEP.GBI/2006 tanggal 15 Februari 2006 tentang pemberhentian dan pengangkatan anggota-anggota komisaris PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) dan Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-202/MBU/2011 tanggal 22 Agustus 2011 tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan AnggotaAnggota Dewan Komisaris PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero). Salinan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-27/MBU/2012 tanggal 17 Januari 2012 tentang Pengangkatan Komisaris Independen, serta Keputusan Menteri BUMN selaku RUPS Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Asuransi Kredit Indonesia Nomor: SK-161/MBU/2013 tanggal 27 Februari 2013 tentang Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris. Perusahaan Perseroan (Persero) PT Asuransi Kredit Indonesia adalah sebagai berikut:
7KH PHPEHUV RI %RDUG RI &RPPLVVLRQHUV E\ 'HFHPEHU DQG E\ MRLQW GHFUHH RI WKH 0LQLVWHU RI 6WDWH 2ZQHG (QWHUSULVHV DQG WKH *RYHUQRU RI %DQN ,QGRQHVLD 1XPEHU .(30%8 DQG 1XPEHU .(3*%, GDWHG )HEUXDU\ RQ 7HUPLQDWLRQ DQG $SSRLQWPHQW RI PHPEHUV RI WKH &RPPLVVLRQHU RI 37 $VXUDQVL .UHGLW ,QGRQHVLD 3HUVHUR DQG 6WDWH (QWHUSULVHV 0LQLVWHU 'HFUHH 1R .(30%8 GDWHG $XJXVW RQ 7HUPLQDWLRQ DQG $SSRLQWPHQW RI PHPEHUV RI WKH %RDUG RI &RPPLVVLRQHUV RI 37 $VNULQGR 3HUVHUR $ FRS\ RI WKH 6WDWH 0LQLVWHU 62( 1XPEHU .(3 0%8 GDWHG -DQXDU\ RQ WKH $SSRLQWPHQW RI WKH ,QGHSHQGHQW &RPPLVVLRQHU DQG WKH 'HFUHH RI WKH 0LQLVWHU RI 6WDWH 2ZQHG (QWHUSULVHV DV *06 RI 37 3HUVHUR 37 $VXUDQVL .UHGLW ,QGRQHVLD 1XPEHU 6.0%8 GDWHG )HEUXDU\ RQ WKH $SSRLQWPHQW RI 0HPEHUV %2& RI 37 3HUVHUR $VXUDQVL .UHGLW ,QGRQHVLD DUHDVIROORZV
10
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
Komisaris Utama Komisaris
: :
2013 Suradji Deddy S. Priatna
2012 - Suradji - R.Akhmad. Budiono
Komisaris Independen Komisaris
: :
Siti Agnes Ratnawati Kondar Sinaga
Siti Agnes Ratnawati -
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah) Agt s.d Des 2011 - Suradji - R.Akhmad. Budiono
-
Jan s.d Agt 2011 Oloan Harahap ISuhendro Bakri
: :
3UHVLGHQW&RPPLVVLRQHU &RPPLVVLRQHU
-
Imam Sukarno Djoko Hidayanto
: : :
,QGHSHQGHQW&RPPLVVLRQHU &RPPLVVLRQHU &RPPLVVLRQHU
(2011 s.d Agt 2012)
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara dan Gubernur Bank Indonesia Nomor: KEP-149/MBU/2007 9/31/KEP.GBI/2007 tanggal 17 Juli 2007 dan sesuai dengan akta No. 50, notaris Imas Fatimah SH di Jakarta perihal pernyataan Keputusan Pemegang Saham di Luar Rapat Perusahaan tertanggal 30 Oktober 2009 dan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-354/MBU/2013 tanggal 16 September 2013 serta Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-397/MBU/2013 tanggal 22 November 2013, maka susunan Direksi per 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2013 Direktur Utama Direktur Teknik & Operasiona Direktur Keuangan, Investasi Direktur SDM & Umum
: : : :
2012
-
%DVHG RQ WKH -2LQW GHFUHH RI WKH 0LQLVWHU RI 62( DQG WKH *RYHUQRU RI %DQN ,QGRQHVLD 1R .(30%8 .(3*%, GDWHG -XO\ DQG LQ UHIHUHQFH WR WKH GHHG 1R RI WKH QRWDU\ OPDV )DWLPDK 6+ RQ WKH GHFLVLRQ RI WKH VKDUHKROGHUV WDNHQ RXWVLGH RI WKHLU JHQHUDO PHHWLQJ GDWHG 2FWREHU DQG WKH GHFUHH RI WKH 0LQLVWHU RI 62( 1R 6.0%8I GDWHG 6HSWHPEHU DQG WKH GHFUHH RI WKH 0LQLVWHU RI 62( 1R 6.0%8I WKH PHPEHUV RI WKH %RDUG RI 'LUHFWRUV RI WKH &RPSDQ\ DV DW'HFHPEHUDQGDUH
Agt s.d Des 2011
Jan s.d Agt 2011
Antonius Chandra S.N
Antonius Chandra S.N
Antonius Chandra S.N
Chairul Bahri
Singgih Hardjanto
Didiet S.Pamungkas
Didiet S.Pamungkas
Hartono
T. Widya Kuntarto
T. Widya Kuntarto
T. Widya Kuntarto
Zulfan Lubis
Sabdono
Singgih Hardjanto
Singgih Hardjanto
-
Struktur organisasi perusahaan sesuai dengan SK 253/KEP/DIR/XII/2013 tanggal 16 Desember 2013, terdiri dari:
Direksi
No.
: : : : :
3UHVLGHQW'LUHFWRU 'LUHFWRU7HFKQLFDO 2SHUDWLRQDO 'LUHFWRU)LQDQFH,QYHVPHQWDQG,7 'LUHFWRU+5 *HQHUDO$IIDLUV
%DVHG RQ WKH GHFUHH RI WKH %RDUG RI 'LUHFWRUV 1R .(3',5;,, GDWHG 'HFHPEHUWKHRUJDQL]DWLRQRIWKH&RPSDQ\FRPSULVHVRI 3ODQQLQJ%XGJHWLQJ 5LVN0DQDJHPHQW'LYLVLRQZKLFKVXSHUYLVHVVXEGLYLVLRQV
Divisi Perencanaan, Anggaran & Manajemen Resiko yang membawahi 3 bagian Divisi Hukum dan Pemulihan Asset yang membawahi 3 bagian Divisi Sumber Daya Manusia yang membawahi 2 bagian Divisi Suretyship yang membawahi 3 bagian Divisi Asuransi Kredit yang membawahi 3 bagian Divisi Asuransi Umum yang membawahi 2 bagia Divisi Penjaminan KUR yang membawahi 2 bagian Divisi Keuangan dan Investasi yang membawahi 3 bagian Divisi Teknologi Informasi yang membawahi 2 bagian Divisi Manajemen Bisnis yang membawahi 2 bagian Sekretaris Perusahaan yang membawahi 2 bagian Satuan Pengawas Intern yang membawahi 4 bagian Bagian Reasuransi Bagian Program Kemitraan & Bina Lingkungan
/HJDODQG$VVHW5HFRYHU\'LYLVLRQZKLFKVXSHUYLVHVVXEGLYLVLRQV +XPDQ5HVRXUFH'LYLVLRQZKLFKVXSHUYLVHVVXEGLYLVLRQ 6XUHW\VKLS'LYLVLRQZKLFKVXSHUYLVHVVXEGLYLVLRQV /RDQ,QVXUDQFH'LYLVLRQZKLFKVXSHUYLVHVVXEGLYLVLRQV *HQHUDO,QVXUDQFH'LYLVLRQZKLFKVXSHUYLVHVVXEGLYLVLRQ .85,QVXUDQFH'LYLVLRQZKLFKVXSHUYLVHVVXEGLYLVLRQ )LQDQFHDQG,QYHVWPHQW'LYVRQZKLFKVXSHUYLVHVVXEGLYLVLRQV ,QIRUPDWLRQ7HFKQRORJ\'LYLVLRQZKLFKVXSHUYLVHVVXEGLYLVLRQV 0DQDJHPHQW%LVQLV'LYLVLRQZKLFKVXSHUYLVHVVXEGLYLVLRQV &RUSRUDWH6HFUHWDU\ZKLFKVXSHUYLVHVGHSDUWPHQW ,QWHUQDO$XGLW8QLWZKLFKVXSHUYLVHVVXEXQLWV 5HLQVXUDQFH'HSDUWPHQW 3HUWQHUVKLSDQG&RPPXQLW\'HYHORSPHQW3URJUDP'HSDUWPHQW
Komposisi dan jumlah karyawan tetap Perusahaan per 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, sebagai berikut:
7KHQXPEHURISHUPDQHQWHPSOR\HHVDVDW'HFHPEHUDQG
a. Karyawan tetap Kepala Divisi/Biro Kepala Bagian/Staff Ahli/Kepala Cabang Kepala Seksi/Kepala Perwakilan Staff/Kepala Kantor Unit Pemasaran Pegawai Pelaksana Pegawai Dasar Honorer b. Menurut jenjang pendidikan S2 S1 Sarjana Muda / D3 Sekolah Lanjutan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Sekolah Dasar c. Gelar profesi AAI-K- Ahli Asuransi Indonesia Kerugian AAAIK- Ajun Ahli Asuransi Indonesia Kerugian AIIS- Associate of Islamic Insurance Society
2013
2012
2011
a. By Position
14 42 70 128 244 26 524
14 41 79 111 131 22 398
9 39 75 77 150 34 1 385
49 345 50 80 524
50 226 38 77 5 2 398
47 206 37 88 5 2 385
4 30 2
4 20 2
4 17 2
36
26
23
Laporan keuangan ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.
b. By educational background 6 6 8QGHUJUDGXDWH, 6HQLRUKLJKVFKRRO -XQLRUKLJKVFKRRO (OHPHQWDU\VFKRRO c. By professional degree $$,.([SHUWLQORVVLQVXUDQFH $$$,.$GMXQFW([SHUWLQORVVLQVXUDQFH $LO6$VVRFLDWHRI,VODPLF,QVXUDQFH 6RFLHW\ SHUVRQKROGVGHJUHHV
( 1 Orang memiliki 2 gelar ) d. Pernyataan atas kepatuhan terhadap SAK
+HDGVRI'LYLVLRQV-%XUHDXV +HDGV RI 'HSDUWPHQWV([SHUW +HDGVRI6HFWLRQV-+HDGRI 6WDII+HDGVRI0DUNHWLQJ8QLWV 2SHUDWLRQDOHPSOR\HHV (OHPHQWDU\HPSOR\HHV 1RQSHUPDQHQW
G 6WDWHPHQW RI &RPSOLDQFH WR )LQDQFLDO 5 WL 6W G G 7KHILQDQFLDOVWDWHPHQWVDUHSUHSDUHGDQGSUHVHQWHGLQFRQIRUPLW\ZLWK,QGRQHVLDQ$FFRXQWLQJ 6WDQGDUGV
11
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Berikut ini kebijakan akuntansi penting yang diterapkan Perusahaan dalam penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan.
7KH IROORZLQJV DUH DFFRXQWLQJ SROLFLHV DGRSWHG E\ WKH &RPSDQ\ LQ SUHSDULQJ WKH ILQDQFLDO VWDWHPHQWV
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
a. Basis of Preparation of the Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan dasar akrual, kecuali arus kas. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
7KH FRQVROLGDWHG ILQDQFLDO VWDWHPHQWV KDYH EHHQ SUHSDUHG RQ DFFUXDO EDVLV 7KH UHSRUWLQJ FXUUHQF\ XVHG LQ WKH SUHSDUDWLRQ RI WKH ILQDQFLDO VWDWHPHQWV LV ,QGRQHVLDQ 5XSLDK 5S DQG WKH ILQDQFLDO VWDWHPHQWV DUH SUHSDUHG RQ KLVWRULFDO FRVW EDVLV H[FHSW IRU FHUWDLQ DFFRXQWV ZKLFK DUH PHDVXUHG RQ WKH EDVLV GHVFULEHG LQ WKH UHODWHG DFFRXQWLQJ SROLFLHV
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, Perusahaan mendefinisikan setara kas adalah bank, dan investasi deposito yang jatuh tempo kurang dari tiga bulan, tanpa adanya pembatasan-pembatasan penggunaan atau tujuan tertentu.
7KH FRQVROLGDWHG VWDWHPHQWV RI FDVK IORZV DUH SUHSDUHG XVLQJ GLUHFW PHWKRG ZKLFK FODVVLI\ FDVK IORZV LQWR RSHUDWLQJ LQYHVWLQJ DQG ILQDQFLQJ DFWLYLWLHV )RU FDVK IORZV UHSRUWLQJ SXUSRVH WKH &RPSDQ\ GHILQHV FDVK HTXLYDOHQWV WR LQFOXGH FDVK LQ EDQNV DQG GHSRVLW LQYHVWPHQWV ZKLFK DUH PDWXUH OHVV WKDQ WKUHH PRQWKV XQUHVWULFWHG LQ XVH DQG QRW VSHFLILHGIRUFHUWDLQSXUSRVH
b. Prinsip Konsolidasi
b. Principle of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan beserta Entitas Anak yang berada di bawah pengendalian Perusahaan.
7KH FRQVROLGDWHG ILQDQFLDO VWDWHPHQWV ,QFOXGH WKH ILQDQFLDO VWDWHPHQWV RI WKH 3DUHQW DQG RIWKH6XEVLGLDU\XQGHUFRQWUROOLQJLQWHUHVWRIWKH3DUHQW
Dalam hal pengendalian terhadap Entitas Anak dimulai atau diakhiri dalam suatu tahun tertentu, maka hasil usaha Entitas Anak yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut dimulai diperoleh hingga saat pengendalian atas Entitas Anak itu berakhir.
,Q WKH HYHQW D FRQWUROOLQJ RYHU D VXEVLGLDU\ FRPPHQFH RU WHUPLQDWHG LQ D JLYHQ \HDU LQFRPH RI WKH VXEVLGLDU\ LQFOXGHG LQ WKH FRQVROLGDWHG ILQDQFLDO VWDWHPHQWV LV OLPLWHG WR LQFRPHZKHQWKHFRQWUROOLQJLVFRPPHQFHXQWLOLWLVWHUPLQDWHG
Pengendalian dianggap ada bilamana Perusahaan menguasai lebih dari lima puluh persen (50%) hak suara di Entitas Anak, atau mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas anggota direksi di Entitas Anak. Seluruh saldo hutang piutang serta transaksi antar perusahaan konsolidasian dieliminasi. Hak pemegang saham minoritas dalam ekuitas dan hasil usaha dari Entitas Anak yang dikonsolidasi disajikan secara tersendiri dalam laporan keuangan konsolidasian.
&RQWURO LV SUHVXPHG WR H[LVW ZKHQ WKH SDUHQW RZQV GLUHFWO\ RU LQGLUHFWO\ WKURXJK VXEVLGLDULHV PRUH WKDQ KDOI RI WKH YRWLQJ SRZHU RI DQ HQWLW\ RU SRZHU WR DSSRLQW RU UHPRYH WKHPDMRULW\RIWKHPHPEHUVRIWKHERDUGRIGLUHFWRUV
c. Transaksi dengan pihak berelasi
,QWUDJURXS EDODQFHV DQG WUDQVDFWLRQV DUH HOLPLQDWHG LQ IXOO 0LQRULW\ LQWHUHVW LQ HTXLW\ DQG LQFRPH RI WKH FRQVROLGDWHG VXEVLGLDU\ DUH SUHVHQWHG VHSDUDWHO\ LQ WKH FRQVROLGDWHG ILQDQFLDOVWDWHPHQWV
c. Transactions with related parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor, jika orang tersebut:
$ UHODWHG SDUW\ LV D SHUVRQ RU HQWLW\ WKDW LV UHODWHG WR WKH HQWLW\ LQ SUHSDULQJ LWV ILQDQFLDO VWDWHPHQWV2QWKLV6WDQGDUGUHIHUUHGWRDVWKH UHSRUWLQJHQWLW\
a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor, jika orang tersebut:
a) $ SHUVRQ RU D FORVH PHPEHU RI WKDW SHUVRQ V IDPLO\ LV UHODWHG WR D UHSRUWLQJ HQWLW\ LI WKDWSHUVRQ
Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
L KDVFRQWURORUMRLQWFRQWURORYHUWKHUHSRUWLQJHQWLW\ LL KDVVLJQLILFDQWLQIOXHQFHRYHUWKHUHSRUWLQJHQWLW\RU LLL LV D PHPEHU RI WKH NH\ PDQDJHPHQW SHUVRQQHO RI WKH UHSRUWLQJ HQWLW\ RU RI D SDUHQWRIWKHUHSRUWLQJHQWLW\
(i). (ii). (iii).
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut : (i). Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, berikutnya terkait dengan entitas lain).
b) $QHQWLW\LVUHODWHGWRDUHSRUWLQJHQWLW\LIDQ\RIWKHIROORZLQJFRQGLWLRQVDSSOLHV L 7KH HQWLW\ DQG WKH UHSRUWLQJ HQWLW\ DUH PHPEHUV RI WKH VDPH JURXS ZKLFK PHDQV WKDWHDFKSDUHQWVXEVLGLDU\DQGIHOORZVXEVLGLDU\LVUHODWHGWRWKHRWKHUV
(ii).
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya.
LL 2QH HQWLW\ LV DQ DVVRFLDWH RU MRLQW YHQWXUH RI WKH RWKHU HQWLW\ RU DQ DVVRFLDWH RU MRLQWYHQWXUHRIDPHPEHURIDJURXSRIZKLFKWKHRWKHUHQWLW\LVDPHPEHU
(iii).
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama
LLL %RWK HQWLWLHV DUH MRLQW YHQWXUHV RI WKH VDPH WKLUG SDUW\ 2QH HQWLW\ LV D MRLQW YHQWXUHRIDWKLUGHQWLW\DQGWKHRWKHUHQWLW\LVDQDVVRFLDWHRIWKHWKLUGHQWLW\
(iv). satu entitas adalah venture bersama dari entitas ketiga yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
LY 2QH HQWLW\ LV D MRLQW YHQWXUH RI D WKLUG HQWLW\ DQG WKH RWKHU HQWLW\ LV DQ DVVRFLDWH RI WKHWKLUGHQWLW\
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
Y 7KH HQWLW\ LV D SRVWHPSOR\PHQW EHQHILW SODQ IRU WKH EHQHILW RI HPSOR\HHV RI HLWKHU WKH UHSRUWLQJ HQWLW\ RU DQ HQWLW\ UHODWHG WR WKH UHSRUWLQJ HQWLW\ ,I WKH UHSRUWLQJ HQWLW\ LV LWVHOI VXFK D SODQ WKH VSRQVRULQJ HPSOR\HUV DUH DOVR UHODWHG WR WKH UHSRUWLQJ HQWLW\
(v).
(vi). Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a).
YL 7KHHQWLW\LVFRQWUROOHGRUMRLQWO\FRQWUROOHGE\DSHUVRQLGHQWLILHGLQD
(vii). Orang yang diidentifikasi dalam huruf a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
YLL $ SHUVRQ LGHQWLILHG LQ D L KDV VLJQLILFDQW LQIOXHQFH RYHU WKH HQWLW\ RU LV D PHPEHU
RIWKHNH\PDQDJHPHQWSHUVRQQHORIWKHHQWLW\RURIDSDUHQWRIWKHHQWLW\
12
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
Daftar nama nama perusahaan/yayasan/lembaga yang berelasi sebagai berikut :
Names of related entities, foundations, and institutions:
1. 2. 3. 4. 5 6.
Pemerintah Republik Indonesia Bank Mandiri Bank Negara Indonesia Bank Rakyat Indonesia Bank Tabungan Negara Yayasan Dana Kesejahteraan Karyawan Askrindo (total aset tahun 2013: Rp6.152.461.219 ; 2012: Rp9.353.507.802; 2011: Rp5.071.491.453)
7KH*RYHUQPHQWRIWKH5HSXEOLFRI,QGRQHVLD %DQN0DQGLUL %DQN1HJDUD,QGRQHVLD %DQN5DN\DW,QGRQHVLD %DQN7DEXQJDQ1HJDUD $VNULQGR (PSOR\HHV :HOIDUH )RXQGDWLRQ
a. PT Usayasa Utama (total aset tahun 2013: Rp6.229.262.854 ; 2012: Rp2.384.802.994; 2011: Rp2.025.250.940)
D 37 8VD\DVD 8WDPD WRWDO DVVHWV LQ 5S5S
b. PT Usayasa Reksa Tohaga (total aset tahun 2013: Rp757.904.050 ; 2012: Rp183.367.543; 2011: Rp377.826.798)
E 37 8VD\DVD 5HNVD 7RKDJD WRWDO DVVHWV LQ 5S 5S5S
c. PT Usayasa Nusa Wisata total aset tahun 2013: Rp3.031.575.874; 2012: Rp2.038.329.716; 2011: Rp2.463.113.382)
F 37 8VD\DVD 1XVD :VDWD WRWDO DVVHWV LQ 5S 5S5S
Personil kunci dari Yayasan Dana Kesejahteraan Karyawan Askrindo ditentukan oleh manajemen Askrindo sehingga terdapat substansi pengendalian sesuai ISAK 7 (revisi 2009). Oleh karena itu, manajemen memandang perlu memasukkan informasi total asetnya untuk tujuan pengungkapan.
7KH NH\ SHUVRQQHO RI WKH $VNULQGR (PSOR\HHV &RRSHUDWLYHV DQG $VNULQGR (PSOR\HHV :HOIDUH )RXQGDWLRQ DUH DSSRLQWHG E\ WKH PDQDJHPHQW RI WKH &RPSDQ\ UHVXOWLQJ LQ D VXEVWDQFH RI FRQWUROOLQJ LQWHUHVW DV GHILQHG LQ ,6$. UHYLVHG ,W LV WKHUHIRUH WKH PDQDJHPHQW FRQVLGHUV LW QHFHVVDU\ WR LQFOXGH LQIRUPDWLRQ RI WKHLU WRWDO DVVHWV IRU GLVFORVXUHV
d. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
5S
d. Foreign Currency Transactions and Balances
Pembukuan Perusahaan dan Entitas Anak dicatat dalam mata uang Rupiah. Transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam nilai rupiah dengan kurs pada saat terjadi transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
7KH &RPSDQ\ V DQG 6XEVLGLDU\ V DFFRXQWLQJV DUH PDLQWDLQHG LQ ,QGRQHVLDQ 5XSLDK 5S 7UDQVDFWLRQV LQYROYQJ IRUHLJQ FXUUHQFLHV GXULQJ WKH \HDU DUH UHFRUGHG DW WKH UDWHV RI H[FKDQJH SUHYDLOLQJ DW WKH WLPH WKH WUDQVDFWLRQV DUH PDGH $W EDODQFH VKHHW GDWH PRQHWDU\ DVVHWV DQG OLDELOLWLHV GHQRPLQDWHG LQ IRUHLJQ FXUUHQFLHV DUH FRQYHUWHG LQWR 5XSLDK WR UHIOHFW WKH UDWHV RI H[FKDQJHV SUHYDLOLQJ DW WKDW GDWH 7KH UHVXOWLQJ JDLQV RU ORVVHVDUHUHFRJQL]HGLQWKHVWDWHPHQWRILQFRPHRIWKHFXUUHQW\HDU
Pada tanggal neraca, pos aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal neraca, yaitu:
$W WKH EDODQFH VKHHW GDWH DVVHWV DQG OLDELOLWLHV GHQRPPDWHG Q IRUHLJQ FXUUHQFLHV DUH WUDQVODWHGQWRUXSLDKXVQJWKHIROORZLQJ%DQN,QGRQHVLDPLGGOHUDWHV
2013 USD GBP EUR JPY SGD HKD MYR
12,189.00 20,096.63 16,821.44 116.17 9,627.99 1,571.92 3,707.69
e. Investasi dan hasil investasi
2012 9,670.00 15,579.00 12,810.00 112.00 7,907.00 1,247.00 3,160.00
2011 9,125.00 14,256.53 11,805.00 118.00 7,035.00 1,175.00 2,879.00
86' *%3 (85 -3< 6*' +.' 0<5
e. Investments and Investment Income
Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), "Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan" dan PSAK No. 55 (Revisi 2010), "Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran", untuk Laporan Keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
7KH &RPSDQ\ KDV DGRSWHG 36$. 1R 5HYLVL )LQDQFLDO ,QVWUXPHQWV 3UHVHQWDWLRQ DQG 'LVFORVXUH DQG 36$. 1R 5HYLVL )LQDQFLDO ,QVWUXPHQWV 5HFRJQLWLRQ DQG 0HDVXUHPHQI IRU ILQDQFLDO VWDWHPHQWV IRU WKH \HDU HQGHG 'HFHPEHU
Investasi dalam deposito disajikan dalam laporan keuangan berdasarkan nilai nominal. Deposito berjangka terdiri dari deposito wajib, deposito biasa serta call money yang dinyatakan sebesar nilai nominal.
,QYHVWPHQWV LQ GHSRVLWV DUH SUHVHQWHG DW IDLU YDOXH 7LPH GHSRVLWV FRPSULVH RI FRPSXOVRU\ GHSRVLWV RUGLQDU\ GHSRVLWV DQG FDOO PRQH\ UHFRJQL]HG DW WKHLU QRPLQDO YDOXHV
Investasi dalam efek untuk diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajar. Laba dan rugi belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar disajikan dalam laba rugi tahun berjalan.
,QYHVWPHQWV LQ VHFXULWLHV IRU WUDGLQJ DUH SUHVHQWHG DW IDLU YDOXH 8QUHDOL]HG JDLQ RU ORVV GXHWRLQFUHDVHRUGHFUHDVHLQIDLUYDOXHLVUHFRJQL]HGLQFXUUHQWLQFRPHVWDWHPHQWV
Investasi dalam efek tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajar. Laba atau rugi belum direalisasi dicatat sebagai komponen ekuitas dan diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat laba atau rugi tersebut direalisasi.
,QYHVWPHQWV LQ VHFXULWLHV DYDLODEOH IRU VDOH DUH SUHVHQWHG DW IDLU YDOXH 8QUHDOL]HG JDLQ RU ORVV GXH WR LQFUHDVH RU GHFUHDVH LQ IDLU YDOXH DUH UHFRJQL]HG LQ HTXLW\ DQG UHFRJQL]HG LQ LQFRPHVWDWHPHQWVZKHQLWLVUHDOL]HG
Investasi dalam efek hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan sebesar harga perolehan yang disesuaikan dengan amortisasi premi atau diskonto belum diamortisasi.
,QYHVWPHQWV LQ VHFXULWLHV KHOG WR PDWXULW\ DUH UHFRJQL]HG DW FRVW DGMXVWHG ZLWK DPRUWL]HG SUHPLXPRUXQDPRUWL]HGGLVFRXQW
Unit penyertaan reksadana disajikan sebesar nilai aset bersih. Kenaikan (penurunan) nilai aset bersih unit penyertaan reksadana disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
0XWXDO IXQGV DUH UHFRJQL]HG DW QHW DVVHW YDOXH ,QFUHDVH RU GHFUHDVH LQ QHW DVVHW YDOXH LVUHFRJQL]HGLQFXUUHQWLQFRPHVWDWHPHQW
Pembelian surat berharga dengan janji dijual kembali (UHVDOH ) dinyatakan dalam laporan keuangan sebesar nilai penjualan kembali ditambah bunga yang belum diamortisasi.
6HFXULWLHV SXUFKDVHG XQGHU UHVDOH DJUHHPHQW DUH UHFRJQL]HG DW UHVDOH YDOXH DGGHG ZLWK XQDPRUWL]HGLQWHUHVW
13
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
Investasi dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20% dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya), sedangkan investasi dengan kepemilikan 20% sampai dengan 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung, dinyatakan sebesar biaya perolehan ditambah atau dikurangi bagian laba atau rugi sejak perolehan sesuai dengan persentase pemilikan dan dikurangi dengan dividen yang diterima (metode ekuitas).
,QYHVWPHQWV LQ VWRFNV RI YRWLQJ LQWHUHVW RI OHVV WKDQ DUH UHFRJQL]HG DW DFTXLVLWLRQ FRVW FRVW PHWKRG ZKHUHDV LQYHVWPHQW RI WR YRWLQJ LQWHUHVW HLWKHU GLUHFWO\ RU LQGLUHFWO\ DUH UHFRJQL]HG DW FRVW DGGHG RU GHGXFWHG ZLWK VKDUH RI SURILW RU ORVV VLQFH WKHLU DFTXLVLWLRQDWWKHLULQWHUHVWSHUFHQWDJHOHVVGLYLGHQGUHFHLYHGHTXLW\PHWKRG
Sesuai dengan PSAK No. 23 tentang Pendapatan, Perusahaan mengakui pendapatan bunga dan hasil investasi, jika memenuhi kondisi kemungkinan besar ada manfaat ekonomi yang diterima Perusahaan, dan nilai yang dapat diukur dengan andal. Jika tidak memenuhi kondisi tersebut, Perusahaan tidak mengakui pendapatan bunga atas hasil investasi, tetapi mengakui dengan basis kas (FDVKEDVLV ).
,QFRQIRUPLW\ZLWK36$.1RRQ5HYHQXHWKH&RPSDQ\UHFRJQL]HVLQWHUHVWUHYHQXHRI LQYHVWPHQWV RQO\ ZKHQ LW LV SUREDEOH WKDW WKH HFRQRPLF EHQHILWV DVVRFLDWHG ZLWK WKH WUDQVDFWLRQ ZLOO IORZ WR WKH HQWLW\ DQG FDQ EH PHDVXUHG UHOLDEO\ 2WKHUZLVH LW ZLOO QRW EH UHFRJQL]HGDQGLWZLOOEHUHFRJQL]HGXQGHUFDVKEDVLV
f. Cadangan penyisihan aset Pembentukan cadangan penyisihan penurunan nilai aset dilakukan apabila terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai aset per tanggal pelaporan. Bukti objektif dimaksud dapat berupa kerusakan aset, penurunan produktifitas aset, wanprestasi mitra usaha/nasabah dalam membayar kewajibannya pada saat jatuh tempo, kesulitan keuangan nasabah, pemberian keringanan oleh perusahaan atau nasabah dipailitkan. jumlah penurunan nilai dihitung dengan membandingkan antara nilai tercatat dengan nilai wajarnya, yakni nilai tunai atas proyeksi arus kas nasabah yang didiskonto dengan menggunakan tingkat bunga Rupiah rata-rata Obligasi Pemerintah (Surat Utang Negara) dengan tenor 12 bulan. aset dalam laporan Keuangan disajikan berdasarkan pada nilai terendah antara nilai bersih dengan nilai wajar.
f . Allow ance for I m pairm ent of Assets
g. Penyisihan piutang ragu-ragu
g. Allowance for Doubtful Receivables
$OORZDQFH IRU LPSDLUPHQW RI DVVHWV LV PDGH ZKHQ WKHUH LV REMHFWLYH HYLGHQFH RI LPSDLUPHQW DW WKH UHSRUWLQJ GDWH 7KH VDLG REMHFWLYH HYLGHQFH PD\ WDNH WKH IRUP DVVHW GHWHULRUDWLRQ GHFUHDVH LQ SURGXFWLYLW\ RI DQ DVVHW IDLOXUH E\ EXVLQHVV SDUWQHUV LQ PHHWLQJ WKHLU REOLJDWLRQ ZKHQ GXH FOLHQWV ILQDQFLDO GLIILFXOWLHV GLVSHQVDWLRQ WR D FOLHQW RU D FOLHQW LV EDQNUXSW 7KH LPSDLUPHQW LV HVWLPDWHG E\ FRPSDULQJ WKHLU FDUU\LQJ DPRXQWV DQG WKHLU IDLU YDOXHV ZKLFK LV FDVK IORZV IURP WKH FOLHQW GLVFRXQWHG XVLQJ WKH DYHUDJH LQWHUHVW UDWH RI JRYHUQPHQW ERQGV RI PRQWKV WHUP $VVHWV DUH SUHVHQWHG Q WKH ILQDQFLDO VWDWHPHQWV DWWKHORZHVWEHWZHHQWKHLUQHWUHDOL]DEOHYDOXHDQGWKHLUIDLUYDOXH
$OORZDQFH IRU GRXEWIXO DFFRXQWV LV HVWLPDWHG RQ WKH EDVLV RI DQDO\VLV RI WKH UHVSHFWLYH DFFRXQW DW \HDU HQG DQG LQ FRQIRUPLW\ ZLWK WKH JXLGHOLQHV RI WKH %RDUG RI 'LUHFWRUV 1R.(3',5;,, GDWHG 'HFHPEHU RQ DOORZDQFH IRU GRXEWIXO DFFRXQWV DQGZULWHRIIRIWUDGHUHFHLYDEOHV
Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan tiap-tiap akun piutang pada akhir tahun dengan memperhatikan SK Direksi No.246/KEP/DIR/XII/2013 tanggal 19 Desember 2013 tentang Pedoman Pembentukan Penyisihan dan Penghapusbukuan Piutang Usaha. h. Taksiran pajak penghasilan
h. Estimated Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
&XUUHQW WD[ H[SHQVH LV GHWHUPLQHG RQ WKH EDVLV RI WKH WD[DEOH LQFRPH IRU WKH UHODWHG \HDU FDOFXODWHGXVLQJSUHYDLOLQJWD[UDWHV
Sesuai dengan PSAK No. 46 tentang "Akuntansi Pajak Penghasilan", aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang final, sebagai akibat dari transaksi dan peristiwa yang telah diakui dalam laporan keuangan, yaitu perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban (perbedaan antara DFFRXQWLQJEDVH dengan WD[EDVH ).
,Q FRQIRUPLW\ ZLWK WKH 6WDWHPHQW RI 5QDQFLDO $FFRXQWLQJ 6WDQGDUGV 36$. 1R RQ $FFRXQWLQJ IRU ,QFRPH 7D[HV GHIHUUHG WD[ DVVHWV DQG OLDELOLWLHV DUH UHFRJQL]HG IRU WKH IXWXUH WD[ FRQVHTXHQFHV DWWULEXWDEOH WR GLIIHUHQFHV EHWZHHQ WKH ILQDQFLDO VWDWHPHQW FDUU\LQJDPRXQWVRIH[LVWLQJDVVHWVDQGOLDELOLWLHVDQGWKHLUUHVSHFWLYHWD[EDVLV
Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa yang akan datang. Saldo rugi fiskal hanya diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal masa yang akan datang memadai untuk kompensasi.
'HIHUUHG WD[ OLDELOLWLHV DUH UHFRJQL]HG IRU DOO WD[DEOH WHPSRUDU\ GLIIHUHQFHV DQG GHIHUUHG WD[ DVVHWV DUH UHFRJQL]HG IRU GHGXFWLEOH WHPSRUDU\ GLIIHUHQFHV WR WKH H[WHQW WKDW LW LV SUREDEOH WKDW WD[DEOH LQFRPH ZLOO EH DYDLODEOH LQ IXWXUH SHULRGV DJDLQVW ZKLFK WKH GHGXFWLEOHWHPSRUDU\GLIIHUHQFHVFDQEHXWLOL]HG
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak lainnya.
'HIHUUHG WD[ LV FDOFXODWHG DW WKH WD[ UDWHV WKDW KDYH EHHQ HQDFWHG RU VXEVWDQWLYHO\ HQDFWHGE\WKHEDODQFHVKHHWGDWH'HIHUUHGWD[LVGLUHFWO\FKDUJHGRUFUHGLWHGWRHTXLW\
Pajak tangguhan diterapkan dan dicatat mulai tahun buku 2001. Peraturan perpajakan Indonesia tidak mengenal konsep pajak konsolidasian, oleh karenanya saldo pajak dalam laporan konsolidasian merupakan gabungan dari saldo pajak induk Perusahaan dan Entitas Anak.
7KH GHIHUUHG WD[ LV UHFRJQL]HG HIIHFWLYH IRU WKH ILVFDO \HDU ,QGRQHVLDQ WD[ ODZ GRHV QRW UHFRJQL]H FRQVROLGDWHG WD[FRQFHSW LW LV WKHUHIRUH WKH EDODQFH RI WD[ LQ WKH FRQVROLGDWHG LQFRPH VWDWHPHQWV LV WKH FRPELQHG EDODQFHV RI WD[ RI WKH 3DUHQW DQG WKH 6XEVLGLDU\
i. Aset tetap dan aset tidak berwujud
i
Fixed and Intangible Assets
Aset tetap adalah bagian dari kekayaan Perusahaan yang siap atau telah digunakan dalam operasi Perusahaan, mempunyai manfaat lebih dari satu tahun buku, serta dimaksudkan untuk tidak diperjualbelikan.
)L[HG DQG ,QWDQJLEOH $VVHWV )L[HG DVVHWV DUH SURSHUWLHV RI WKH &RPSDQ\ UHDG\ IRU RU LQ XVH LQ WKH &RPSDQ\ V RSHUDWLRQV DUH H[SHFWHG WR EH XVHG GXULQJ PRUH WKDQ RQH SHULRG DQGQRWLQWHQGHGIRUVDOH
Sesuai dengan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) No. 16 (revisi 2007), sejak 1 Januari 2008 Perusahaan memilih dan memutuskan untuk menggunakan model harga perolehan (FRVW PRGHO ) untuk menentukan nilai aset tetap, yaitu aset tetap dicatat berdasarkan harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
,Q FRPSOLDQFH ZLWK 36$. 1R UHYLVHG HIIHFWLYH -DQXDU\ WKH &RPSDQ\ FKRRVHV FRVW PRGHO DV WV DFFRXQWLQJ SROLF\ IRU YDOXDWLRQ RI IL[HG DVVHWV LH IL[HG DVVHWV DUHUHFRJQL]HGDWFRVWOHVVDFFXPXODWHGGHSUHFLDWLRQ
Berdasarkan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) No. 16 (revisi 2007) tersebut, jika ada aset tetap yang telah direvaluasi sebelumnya, maka nilai revaluasi tersebut dianggap sebagai harga perolehan dan selisih revaluasi aset tetap dalam ekuitas direklasifikasi menjadi saldo laba.
%DVHG RQ WKH DFFRXQWLQJ VWDQGDUG ZKHQ DQ DVVHW ZDV QWLDOO\ UHYDOXHG WKH UHYDOXHG DPRXQW VKDOO EH WUHDWHG DV FRVW DQG WKH UHFRJQL]HG UHYDOXDWLRQ LQFUHPHQW LQ HTXLW\ VKDOO EHUHFODVVLILHGWRLQFRPHVWDWHPHQWV
14
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah) Berdasarkan SK Direksi No.36/KEP/DIR/III/2011 tentang Pedoman Akuntansi Perhitungan Penyusutan/Amortisasi Aset Tetap tanggal 31 Maret 2011, aset tetap kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan harga perolehannya dan disusutkan dengan metode garis lurus (VWUDLJKW OLQH PHWKRG ) dengan jangka waktu sebagai berikut:
-
Gedung kantor dan rumah dinas Renovasi, interior gedung kantor dan rumah dinas Perabot kantor dan rumah dinas Kendaraan bermotor Peralatan komputer Peralatan non komputer Software komputer Biaya pendirian
Masa Manfaat (Tahun) 40 40 4 8 8 8 8 4
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah) %DVHG RQ WKH GLUHFWLYHV RI WKH %RDUG RI 'UHFWRUV 1R .(3',5 GDWHG 0DUFK RQ *XLGHOLQHV IRU 'HSUHFLDWLRQ DQG $PRUWL]DWLRQ IL[HG DVVHWV H[FHSW IRU ODQGV DUH UHFRJQL]HG DW FRVW DQG DUH GHSUHFLDWHG RQ VWUDLJKW OLQH PHWKRG RYHU WKHLU IROORZLQJXVHIXOOLYHV Persentase (%) 2.5 2.5 25 12.5 12.5 12.5 12.5 25
-
2IILFHEXLOGLQJVDQGFRPSDQ\KRXVLQJV 5HQRYDWLRQRIILFHEXLOGLQJDQGFRPSDQ\KRXVLQJLQWHULRUV 2IILFHDQGFRPSDQ\KRXVLQJHTXLSPHQW 0RWRUYHKLFOHV &RPSXWHUKDUGZDUH 1RQFRPSXWHUHTXLSPHQW &RPSXWHUVRIWZDUHV &RVWRILQFRUSRUDWLRQ
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya, dan keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
&RVWV RI PDLQWHQDQFH DQG UHSDLU DUH UHFRJQL]HG LQ WKH FXUUHQW LQFRPH VWDWHPHQWV FRVWV ZKFK H[WHQG WKH XVHIXO OLYHV RI WKH DVVHWV RU JLYH IXWXUH HFRQRPLF EHQHILW DUH FDSLWDOL]HG 7KH FDUU\LQJ DPRXQW RI DQ DVVHW LV GHUHFRJPVHG RQ GLVSRVDO RU ZKHQ VROG *DLQRUORVVRIGLVSRVDOLVUHFRJQL]HGLQWKHFXUUHQWLQFRPHVWDWHPHQWV
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke tiap-tiap akun aset tetap yang bersangkutan dan penyusutan dimulai pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai tujuannya semula.
$VVHW LQ FRQVWUXFWLRQ LV UHFRJQL]HG DW FRVW RI FRQVWUXFWLRQ 7KH DFFXPXODWHG FRVW RI FRQVWUXFWLRQ VKDOO EH UHFODVVLILHG WR D UHODWHG DVVHW LWHP DQG GHSUHFLDWRQ FRPPHQFHG DW WKHKPHWKHFRQVWUXFWLRQLVFRPSOHWHGDQGUHDG\IRULWVLQWHQGHGXVH
j. Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat tiap-tiap biaya dengan menggunakan metode garis lurus. k. Pensiun dan penyisihan imbalan kerja karyawan pasca kerja
j. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortised over their useful lives on straight line method.
k. Pension and Allowance for Post-service Benefits
Perusahaan telah mengikutsertakan karyawannya ke dalam program pensiun, yaitu Program Asuransi Kesejahteraan Karyawan dan Program Kesejahteraan Karyawan melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Selain program pensiun, Perusahaan dan Entitas Anak juga membukukan imbalan pasca kerja manfaat pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Program imbalan pasca kerja dilaksanakan sesuai dengan UU No.13 Tahun 2003 dengan metode perhitungan aktuaria yang digunakan untuk menentukan nilai kini liabilitas manfaat pasti dan biaya jasa kini adalah Projected Unit Credit , sebagaimana yang ditetapkan dalam PSAK No. 24 (Revisi 2004).
7KH &RPSDQ\ SURYLGHV SHQVLRQ SURJUDP IRU DOO RI LWV HPSOR\HHV XQGHU LQVXUDQFH DQG ZHOIDUH SURJUDP 3URJUDP $VXUDQVL .HVHMDKWHUDDQ .DU\DZDQ GDQ 3URJUDP .HVHMDKWHUDDQ .DU\DZDQ WKURXJK ILQDQFLDO LQVWLWXWLRQ SHQVLRQ IXQG 'DQD 3HQVLXQ /HPEDJD .HXDQJDQ $SDUW IURP WKH SHQVLRQ SURJUDP WKH &RPSDQ\ DQG LWV 6XEVLGLDU\ DOVR UHFRJQL]H GHILQHG SRVW HPSOR\PHQW EHQHILW IRU DOO WKHLU HPSOR\HHV LQ FRQIRUPLW\ ZLWK WKH /DERXU /DZ 1R RI 7KH SRVW HPSOR\PHQW EHQHILW LV FDOFXODWHG XVLQJ DFWXDULDO PHWKRG WR GHWHUPLQH FXUUHQW GHILQHG EHQHILW OLDELOLW\ DQG WKH PHWKRG XVHG E\ WKH DFWXDU\ LVSURMHFWHGXQLWFUHGLWDVGHILQHGE\36$.1R5HYLVHG
Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diamortisasi selama rata-rata sisa masa kerja yang akan datang. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban manfaat pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban manfaat pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
$FFXPXODWHG XQUHFRJQL]HG QHW DFWXDU\ JDLQ RU ORVV RI PRUH WKDQ RI WKH FXUUHQW YDOXH RI WKH GHILQHG EHQHILW LV DPRUWL]HG RYHU WKH DYHUDJH UHPDLQLQJ IXWXUH VHUYLFH RI HPSOR\HHV 7KH DPRXQW UHFRJQL]HG LQ WKH EDODQFH VKHHW LV WKH FXUUHQW YDOXH RI GHILQHG EHQHILW OLDELOLW\ DGMXVWHG ZLWK XQUHFRJQL]HG DFWXDULDO JDLQ RU ORVV DQG XQUHFRJQL]HG SDVW VHUYLFHFRVW
i Hasil underwriting Perusahaan induk
l. Underwriting Revenue of the Parent Company
Pendapatan Premi dan Jasa Penjaminan
3UHPLXPDQG,QVXUDQFH6HUYLFH5HYHQXH
Pendapatan premi asuransi dan jasa penjaminan diakui dan dicatat sebagai pendapatan pada saat pertanggungan/penjaminan direalisasi, berdasarkan nota penutupan pertanggungan/polis penjaminan.
,QVXUDQFH SUHPLXP RU LQVXUDQFH VHUYLFH UHYHQXH LV UHFRJQL]HG DW WKH WLPH WKH LQVXUDQFH LVUHDOL]HGDVHYLGHQFHGZLWKLQVXUDQFHFHUWLILFDWHRULQVXUDQFHSROLF\
Premi reasuransi adalah bagian dari premi bruto yang menjadi hak reasuradur berdasarkan perjanjian reasuransi. Premi reasuransi diakui selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh. Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi.
5HLQVXUDQFH SUHPLXP LV D SRUWLRQ RI JURVV SUHPLXP DW WKH EHQHILW RI UHLQVXUHU EDVHG RQ WKH UHODWHG UHLQVXUDQFH DJUHHPHQW 5HLQVXUDQFH SUHPLXP LV UHFRJQL]HG RYHU WKH UHLQVXUDQFH FRQWUDFW SHULRG LQ SURSRUWLRQ RI SURWHFWLRQ UHFHLYHG 7KH &RPSDQ\ UHLQVXUHV DSRUWLRQRIULVNVRILQVXUDQFHWRRWKHULQVXUDQFHFRPSDQLHVRUWRUHLQVXUDQFHFRPSDQLHV
Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retroaktif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yang dicatat sehubungan kontrak reasuransi tersebut.
3DLG SUHPLXP DPRXQW RU D SRUWLRQ RI SUHPLXP RI D SURVSHFWLYH UHLQVXUDQFH WUDQVDFWLRQ LV UHFRJQL]HG DV UHLQVXUDQFH SUHPLXP RYHU WKH UHLQVXUDQFH FRQWUDFW SHULRG LQ SURSRUWLRQ ZLWK WKH SURWHFWLRQ SURYLGHG 3D\PHQW RU OLDELOLW\ RI UHWURDFWLYH UHLQVXUDQFH WUDQVDFWLRQ LV UHFRJQL]HG DV UHLQVXUDQFH UHFHLYDEOH DW WKH VDPH DPRXQW RI UHFRJQL]HG OLDELOLW\ UHODWHG WR WKHUHLQVXUDQFHFRQWUDFW
Penyajian pendapatan premi dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah premi bruto, premi reasuransi dan kenaikan (penurunan) premi yang belum merupakan pendapatan. Premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto.
3UHPLXP UHYHQXH SUHVHQWHG LQ WKH LQFRPH VWDWHPHQW UHSUHVHQWV JURVV SUHPLXP UHLQVXUDQFH SUHPLXP DQG LQFUHDVH RU GHFUHDVH LQ XQHDUQHG SUHPLXP 5HLQVXUDQFH SUHPLXPLVSUHVHQWHGDVGHGXFWLRQWRJURVVSUHPLXP
15
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
Piutang Premi Asuransi dan Jasa Penjaminan
,QVXUDQFH3UHPLXPDQG*XDUDQWHH6HUYLFH5HFHLYDEOHV
Piutang premi dan jasa penjaminan dicatat berdasarkan nota penutupan pertanggungan/polis. Piutang premi yang disajikan terdiri atas pendapatan premi/jasa penjaminan, penggantian beban administrasi pertanggungan/penjaminan dan beban meterai pertanggungan/penjaminan.
3UHPLXP DQG JXDUDQWHH VHUYLFH UHFHLYDEOHV DUH UHFRJQL]HG RQ WKH EDVLV RI LQVXUDQFH FRYHUDJH QRWH RU SROLF\ 7KH SUHVHQWHG SUHPLXP UHFHLYDEOHV LQFOXGH SUHPLXP ,QFRPHJXDUDQWHH VHUYLFH UHLPEXUVDEOH ,QVXUDQFH DGPLQLVWUDWLRQ H[SHQVHV DQG UHLPEXUVDEOHLQVXUDQFHVWDPSGXWLHV
Hak Subrogasi
6XEURJDWLRQ5LJKWV
Setiap pembayaran klaim asuransi kredit dan penjaminan kepada bank tertanggung menimbulkan hak subrogasi bagi Perusahaan, yakni semua hak untuk menerima kembali hasil-hasil tagihan dari nasabah tertanggung. Hak subrogasi dibukukan sebagai piutang subrogasi secara ekstra komptabel sebesar klaim yang telah dibayarkan.
(YHU\ SD\PHQW RI FODLP RI FUHGLW LQVXUDQFH DQG JXDUDQWHH WR EDQN REOLJHH UHVXOW LQ VXEURJDWLRQ ULJKW WR WKH &RPSDQ\ WKDW LV HYHU\ ULJKW WR UHFHLYH EDFN FROOHFWLRQ IURP FXVWRPHU REOLJHH 7KH VXEURJDWLRQ ULJKW LV UHFRJQL]HG DW H[WUD DFFRXQW DV VXEURJDWLRQ UHFHLYDEOHDWDQDPRXQWHTXDOWRWKHSDLGFODLP
Hak subrogasi akan ditagih secara ekstra komptabel sebesar klaim yang telah dibayarkan. Hak subrogasi akan ditagih kembali kepada para debitur oleh bank pelaksana (bank tertanggung), dan hasil yang diterima pada saat pembayaran (sesuai rasio risiko yang ditanggung Perusahaan) dibukukan sebagai hasil recoveries dalam hasil underwriting asuransi kredit dan penjaminan. Piutang subrogasi akan berkurang sebesar recoveries yang diterima.
6XEURJDWLRQ UHFHLYDEOH LV FROOHFWLEOH DW H[WUD DFFRXQW DW DQ DPRXQW HTXDO WR FODLP SDLG 7KH VXEURJDWLRQ UHFHLYDEOH ZLOO EH FROOHFWHG EDFN IURP GHEWRUV E\ WKH H[HFXWLQJ EDQNV EDQN REOLJHH DQG FROOHFWLRQ UHFHLYHG DW ULVN UDWLR RI WKH &RPSDQ\ LV UHFRJQL]HG DV UHFRYHU\ LQ XQGHUZULWLQJ FUHGLW LQVXUDQFH DQG JXDUDQWHH 7KH VXEURJDWLRQ UHFHLYDEOH ZLOO GHFUHDVHLQWKHDPRXQWRIUHFRYHU\UHFHLYHG
Premi dan Jasa Penjaminan Yang Belum Merupakan Pendapatan (YBMP)
8Q(DUQHG3UHPLXPDQG*XDUDQWHH6HUYLFH
Berdasarkan Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No.PER-09/BL/2012 tentang Pedoman Pembentukan Cadangan Teknis Bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi bahwa mulai tahun buku 2013 Cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan (CAPYBMP) dihitung berdasarkan proporsi premi bruto secara harian untuk masa asuransi yang belum dijalani, dan mengacu pada ketentuan SK MENKEU RI No.53/PMK.010/2012 tanggal 03 April 2012 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.
7UDQVODWH8QGHU WKH 5XOHV RI WKH &DSLWDO 0DUNHW DQG )LQDQFLDO ,QVWLWXWLRQ 6XSHUYLVRU\ %RDUG 1R3(5%/ RQ *XLGHOLQHV IRU 7HFKQLFDO $OORZDQFH IRU ,QVXUDQFH &RPSDQ\ DQG 5HLQVXUDQFH &RPSDQ\ HIIHFWLYH LQ 3URYLVLRQ IRU XQHDUQHG SUHPLXPV &$3<%03 LV FDOFXODWHG EDVHG RQ WKH SURSRUWLRQ RI JURVV SUHPLXPV RQ GDLO\ EDVLV IRU WKH SHULRG RI LQVXUDQFH WKDW KDV QRW EHHQ XQGHUWDNHQ DQG LQ UHIHUHQFH WR WKH GHFUHH RI WKH 0LQLVWHU RI )LQDQFH 1R30. GDWHG $SULO RQ WKH )LQDQFLDO+HDOWKLQHVVRI,QVXUDQFHDQG5HLQVXUDQFH&RPSDQLHV
Kenaikan (penurunan) premi yang belum merupakan pendapatan adalah selisih antara premi yang belum merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu.
7UDQVODWH,QFUHDVH RU GHFUHDVH LQ XQHDUQHG SUHPLXP LV WKH GLIIHUHQFH EHWZHHQ WKDW RI WKH SUHYLRXVDQGWKHFXUUHQWSHULRG
1) Untuk produk yang berjangka waktu sampai dengan 1 tahun atau berjangka waktu lebih dari 1 tahun yang syarat dan kondisi polisnya dapat diperbaharui kembali (renewable) pada saat ulang tahun polis, perusahaan harus menghitung CAPYBMP dan CARYBD.
)RU SURGXFWV ZLWK D PDWXULW\ RI XS WR RQH \HDU RU RI PRUH WKDQ \HDU XQGHU WKH WHUPV DQG FRQGLWLRQV RI ZKLFK WKH SROLF\ LV UHQHZDEOH ZKHQ LW LV H[SLUHG WKH FRPSDQ\ PXVW FDOFXODWHWKHLU&$3<%03DQG&$5<%'
2) Cadangan yang dibentuk untuk produk tersebut adalah jumlah cadangan yang lebih besar antara hasil perhitungan CAPYBMP dan CARYBD.
5HVHUYHV DUH HVWDEOLVKHG IRU WKHVH SURGXFWV LV JUHDWHU DPRXQW EHWZHHQ FDOFXODWLRQ UHVXOWVRI&$5<%'DQG&$3<%03
Cadangan atas Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan CAPYBMP a. CAPYBMP dihitung berdasarkan proporsi premi bruto secara harian untuk masa asuransi yang belum dijalani. b. Premi Bruto sebagai mana dimaksud diatas adalah premi bruto setelah dikurangi komisi langsung. c. Komisi langsung yang diperhitungkan dalam pembentukan CAPYBMP adalah komisi aktual yang dibayar perusahaan. d. Komisi langsung yang diperhitungkan dalam pembentukan CAPYBMP paling tinggi sebesar 20% dari premi bruto.
3URYLVLRQ IRU 8QHDUQHG 3UHPLXPV &$3<%03 a. &$3<%03 LV FDOFXODWHG EDVHG RQ WKH SURSRUWLRQ RI JURVV SUHPLXPV IRU WKH LQVXUDQFHRQDGDLO\EDVLVIRULQVXUDQFHSHULRGZKLFKKDVQRWEHHQXQGHUWDNHQ b. 7KHVDLGJURVVSUHPLXPVLVDJURVVSUHPLXPQHWRIGLUHFWFRPPLVVLRQV c. 'LUHFW FRPPLVVLRQ WDNHQ LQWR DFFRXQW LQ WKH IRUPDWLRQ RI &$3<%03 LV WKH DFWXDO FRPPLVVLRQSDLGE\WKHFRPSDQ\ d. 'LUHFW FRPPLVVLRQ WDNHQ LQWR DFFRXQW LQ WKH IRUPDWLRQ RI &$3<%03 LV PD[LPXP RIWKHJURVVSUHPLXP
Cadangan Atas Resiko Yang Belum Dijalani (CARYBD)
Reserves for Risks Not Yet Undertaken (CARYBD)
a. CARYBD dihitung untuk tiap lini usaha atau produk yang memiliki karakteristik resiko yang sejenis termasuk resiko bencana (catastrophic risk) berdasarkan rata-rata rasio klaim selama 3 tahun terakhir dikalikan dengan CAPYBMP.
a. CARYBD is calculated for each line of business or product that has similar risk characteristics, including disaster risk (catastrophic risk) based on the average claims ratio for the past 3 years multiplied by CAPYBMP
b. Rasio Klaim dihitung berdasarkan dari klaim dibayar selama periode 1 tahun dibagi pendapatan premi selama 1 tahun untuk tahun yang sama.
b. The claims ratio is calculated based on claims paid during 1 year period divided by 1 year premium income for the same year.
c. Rata-rata rasio klaim merupakan hasil penjumlahan rasio klaim selama 3 tahun terakhir dibagi 3. d. Pendapatan premi adalah pendapatan premi selama 1 tahun terakhir ditambah penurunan CAPYBMP atau dikurangi kenaikan CAPYBMP selama 1 tahun terakhir.
c. Average claims ratio is the sum of the claims ratio for the last 3 years divided by 3.
e. Nilai CAPYBMP untuk tiap polis tidak boleh kurang dari nol. f. Dalam hal keseluruhan CAPYBMP atau CARYBD yang dibentuk lebih kecil dari nilai pengembalian premi yang dijanjikan, perusahaan harus menambah nilai cadangan yang dilaporkan menjadi paling sedikit sebesar nilai keseluruhan pengembalian premi yang dijanjikan.
e. CAPYBMP value for each policy should not be less than zero. f. In terms of overall CARYBD or the established CAPYBMP is less than the value of the promised return of premium, the Company shall add to the reserves value reported to be at least as big as the overall value of the promised return of premium.
d. Premium income is the premium income during the last 1 year plus decrease in or minus rise in CAPYBMP during the last 1 year.
16
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
Estimasi Klaim Retensi Sendiri
(VWLPDWHG2ZQ5HWHQWLRQ&ODLPV
Berdasarkan Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No: PER-09/BL/2012 tentang Pedoman Pembentukan Cadangan Teknis Bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi bahwa mulai tahun buku 2013, cadangan teknis dalam bentuk cadangan klaim paling sedikit dihitung sebesar penjumlahan nilai estimasi klaim yang masih dalam proses penyelesaian dan nilai estimasi klaim yang terjadi tetapi belum dilaporkan (Incured But Not Reported).
8QGHU WKH 5XOHV RI WKH &DSLWDO 0DUNHW DQG )LQDQFLDO ,QVWLWXWLRQ 6XSHUYLVRU\ %RDUG 1R 3(5%/ RQ *XLGHOLQHV IRU 7HFKQLFDO $OORZDQFH IRU ,QVXUDQFH DQG 5HLQVXUDQFH &RPSDQLHV HIIHFWLYH WKH ILQDQFLDO \HDU WHFKQLFDO UHVHUYHV LQ WKH IRUP RI FODLPV UHVHUYHV VKDOO EH FDOFXODWHG DW OHDVW DW WKH VDPH DPRXQW RI WKH VXP RI FODLPV ZKLFK DUH VWLOO LQ WKH SURFHVV RI FRPSOHWLRQ DQG WKH HVWLPDWHG YDOXH RI FODLPV LQFXUUHGEXWQRWUHSRUWHG
Nilai klaim untuk produk asuransi dan atau produk reasuransi yang masih dalam proses penyelesaian paling sedikit dihitung berdasarkan estimasi sentral atau estimasi terbaik atas klaim yang sudah terjadi dan sudah dilaporkan tetapi masih dalam proses penyelesaian, berikut biaya jasa penilai kerugian asuransi , biaya penyelesaian hukum dan biaya-biaya lain yang terkait dengan penyelesaian klaim.
9DOXH RI FODLPV IRU LQVXUDQFH RU UHLQVXUDQFH SURGXFWV ZKLFK DUH VWLOO LQ WKH SURFHVV RI FRPSOHWLRQ LV HVWLPDWHG DW EHVW HVWLPDWH RI FODLPV LQFXUUHG DQG UHSRUWHG EXW DUH VWLOO LQ WKHSURFHVVRIFRPSOHWLRQDGGHGZLWKORVVLQVXUDQFHDSSUDLVDOFRVWVOHJDOVHWWOHPHQW FRVWVDQGRWKHUFRVWVDVVRFLDWHGZLWKWKHVHWWOHPHQWRIFODLPV
Nilai klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan (Incured But Not Reported) dihitung berdasarkan estimasi sentral atau estimasi terbaik atas klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan dengan menggunakan metode rasio klaim atau salah satu dari metode segitiga, berikut biaya jasa penilai kerugian reasuransi.
9DOXH RI FODLPV LQFXUUHG EXW QRW UHSRUWHG LV HVWLPDWHG DW WKH EHVW HVWLPDWH RI FODLPV LQFXUUHGEXWQRWUHSRUWHGXVLQJWKHUDWLRPHWKRGRURQHRIWKHWULDQJOHPHWKRGDGGHGZLWK ORVVUHLQVXUDQFHDSSUDLVDOFRVWV
Dalam hal cadangan klaim dalam proses belum bisa diestimasi, jumlah yang dicadangkan adalah presentase rata-rata klaim dibayar terhadap uang pertanggungan untuk nilai usaha yang sama pada tahun buku terakhir dikalikan dengan uang pertanggungan dari klaim tersebut.
,Q WKH FDVH RI FODLPV UHVHUYHV LQ WKH SURFHVV FDQ QRW EH HVWLPDWHG WKH DPRXQW UHVHUYHG LV WKH DYHUDJH SHUFHQWDJH RI FODLPV SDLG DJDLQVW WKH YDOXH RI WKH VXP LQVXUHG IRU WKH VDPH EXVLQHVV LQ WKH ODVW ILQDQFLDO \HDU PXOWLSOLHG E\ WKH VXP RI WKH O L
Klaim Asuransi Kredit dan Penjaminan yang Disetujui Klaim asuransi kredit dan penjaminan yang disetujui adalah Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang telah disetujui secara teknis dan memenuhi syarat untuk dilakukan pembayarannya.
$SSURYHG&UHGLW,QVXUDQFHDQG*XDUDQWHH&ODLPV $SSURYHG FUHGLW LQVXUDQFH DQG JXDUDQWHH FODLPV DUH FODLPV 7XQWXWDQ *DQWL 5XJL 7*5 ZKLFK KDYH WHFKQLFDOO\ EHHQ DSSURYHG DQG KDYH PHW WKH UHTXLUHPHQWV IRU SD\PHQW
Utang Klaim Asuransi Kredit dan Penjaminan Utang klaim asuransi kredit dan penjaminan adalah saldo klaim asuransi kredit yang telah disetujui tetapi belum dibayar (belum ditransfer) hingga tahun buku berakhir.
&UHGLW,QVXUDQFHDQG*XDUDQWHH&ODLP3D\DEOH &UHGLW LQVXUDQFH DQG JXDUDQWHH FODLP SD\DEOH LV WKH EDODQFH RI FODLP DSSURYHG EXW QRWSDLGDWWKHHQGRIUHSRUWLQJSHULRG
m Inpres No.6 Tahun 2007 (KUR)
m. lnpres No. 6 Tahun 2007 (KUR) - People's Business Credit
Penyajian Laporan Keuangan
)LQDQFLDO6WDWPHQWV3UHVHQWDWLRQ
Laporan Keuangan Kredit Inpres (KI) No.6 Tahun 2007/ Kredit Usaha Rakyat (KUR) disajikan tersendiri, terpisah dari laporan keuangan induk perusahaan.
7KH ILQDQFLDO VWDWHPHQWV RI .UHGLW OQSUHV ., 1R 7DKXQ .UHGLO 8VDKD 5DN\DW .85 LVSUHVHQWHGVHSDUDWHO\IURPWKHILQDQFLDOVWDWHPHQWVRIWKH3DUHQW&RPSDQ\
Kas Bank
&DVKRQ+DQGDQGLQ%DQNV
Dana KI No.6 Tahun 2007/ KUR disimpan dalam rekening tersendiri, terpisah dari rekening bidang usaha yang lain.
7KH IXQGV RI .O 1R 7DKXQ .85 DUH GHSRVLWHG LQ VSHFLDO DFFRXQWV VHSDUDWHG IURPDFFRXQWVRIWKH&RPSDQ\ VRWKHUEXVLQHVVRSHUDWLRQV
Piutang Imbalan Jasa KI No.6 Tahun 2007/ KUR
5HFHLYDEOHRI.O1R7DKXQ.856HUYLFH)HH
Piutang imbalan jasa KI No.6 Tahun 2007/KUR dicatat berdasarkan nota penutupan penjaminan kredit, yang nantinya akan ditagihkan kepada pemerintah cq Departemen Keuangan pada saat realisasi APBN-P.
5HFHLYDEOH RI .O 1R 7DKXQ .85 6HUYLFH )HH LV UHFRJQL]HG RQ WKH EDVLV RI FUHGLW JXDUDQWHH QRWH ZKLFK ZLOO VXEVHTXHQWO\ EH FROOHFWHG IURP WKH 0LQLVWU\ RI )LQDQFH DW WKH H[HFXWLRQRIWKH*RYHUQPHQWEXGJHW
Alokasi Beban Bersama
$OORFDWLRQRI&RPPRQ([SHQVHV
Beban bersama antara kegiatan usaha KI/KUR dengan kegiatan usaha lainnya yang sudah ada dialokasikan sesuai dengan formula yang ada dan setiap tahun direview kembali untuk mencerminkan kondisi yang sebenarnya. Untuk tahun 2011 formula alokasi tersebut adalah 40% untuk KI/KUR dan 60% untuk Non KUR.
&RPPRQ H[SHQVHV RI .,.85 DQG RWKHU EXVLQHVV DFWLYLWLHV DUH DOORFDWHG RQ WKH SUHYDLOLQJ IRUPXOD ZKLFK LV VXEMHFW WR DQQXDO UHYLHZ WR UHIOHFW DFWXDO FRQGLWLRQ )RU WKH \HDUWKHIRUPXODLVIRU.,.85DQGIRU121.85
n. Hasil underwriting entitas anak
n. Underwrrting Income of Subsidiary
Pendapatan dan Beban
5HYHQXHVDQG([SHQVHV
Pendapatan premi reasuransi WUHDW\ dan IDFXOWDWLYH dicatat berdasarkan bordero premi/nota premi/VWDWHPHQW RI DFFRXQW reasuransi treaty dan slip premi reasuransi facultative yang disetujui, sedangkan beban premi retrosesi dicatat berdasarkan WHFKQLFDO VWDWHPHQW RI DFFRXQW UHWURFHVVLRQ WUHDW\ dan slip premi retrosesi fakultatif.
7UHDW\ DQG IDFXOWDWLYH UHLQVXUDQFH SUHPLXP UHYHQXHV DUH UHFRJQL]HG DW ERUGHUHDX[ SUHPLXPSUHPLXP QRWHVWDWHPHQW RI DFFRXQW RI WUHDW\ UHLQVXUDQFH DQG IDFXOWDWLYH UHLQVXUDQFH SUHPLXP QRWHV ZKLFK KDYH EHHQ DSSURYHG ZKLOH WUHDW\ DQG IDFXOWDWLYH UHWURFHVVLRQ SUHPLXP H[SHQVHV DUH UHFRUGHG LQ DFFRUGDQFH ZLWK WKH VWDWHPHQW RI DFFRXQWRIWUHDW\
Pendapatan komisi retrosesi dan beban komisi reasuransi dicatat bersamaan dengan pencatatan premi yang bersangkutan. Klaim reasuransi Treaty dan Fakultatif dicatat berdasarkan bordero klaim/'HILQLWH /RVV $GYLFH /6WDWHPHQW RI $FFRXQW 5HLQVXUDQFH 7UHDW\ DQG )DFXOWDWLYH dicatat berdasarkan DLA retrosesi treaty dan DLA retrosesi fakultatif.
5HWURFHVVLRQ FRPPLVVLRQ UHYHQXHV DQG UHLQVXUDQFH FRPPLVVLRQ H[SHQVHV DUH UHFRUGHG WRJHWKHU ZLWK WKH UHFRUGLQJ RI WKH UHODWHG SUHPLXPV 7UHDW\ DQG IDFXOWDWLYH WUHDW\ UHLQVXUDQFH FODLPV DUH UHFRUGHG LQ DFFRUGDQFH ZLWK ERUGHUHDX[ FODLPVFODLP QRWHV'HILQLWH /RVV $GYLFH '/$` 6WDWHPHQW RI $FFRXQW RI WUHDW\ UHLQVXUDQFH DQG '/$ IDFXOWDWLYH UHLQVXUDQFH ZKLFK KDYH EHHQ DSSURYHG ZKLOH WUHDW\ DQG IDFXOWDWLYH UHWURFHVVLRQ FODLP UHYHQXHV DUH UHFRUGHG LQ DFFRUGDQFH ZLWK 'HILQLWH /RVV $GYLFH6WDWHPHQWRI$FFRXQWRIWUHDW\UHWURFHVVLRQDQG'/$IDFXOWDWLYHUHWURFHVVLRQ
17
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
Premi Reasuransi Yang Belum Merupakan Pendapatan Premi yang belum merupakan pendapatan atau cadangan premi reasuransi adalah pendapatan premi yang ditangguhkan. Untuk reasuransi umum dan jiwa, ditetapkan sebesar 40% dari premi neto sebagaimana diatur dalam SK Menteri Keuangan RI No.424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003. Untuk reasuransi syariah menggunakan prorata harian berdasarkan PMK No.11/PMK.010/2011 tanggal 12 Januari 2011
8QHDUQHG5HLQVXUDQFH3UHPLXPV 8QHDUQHG SUHPLXPV RU UHVHUYH IRU UHLQVXUDQFH SUHPLXPV UHSUHVHQW GHIHUUHG SUHPLXP UHYHQXHV )RU JHQHUDO DQG OLIH UHLQVXUDQFHV LW LV FDOFXODWHG DW RI WRWDO QHW SUHPLXP UHYHQXHV JURVV SUHPLXPV GHGXFWHG E\ UHWURFHVVLRQ SUHPLXP DQG FRPPLVVLRQ LQ DFFRUGDQFH ZLWK UHJXODWLRQ RI WKH 0LQLVWHU RI )LQDQFH 1R .0. GDWHG 6HSWHPEHU )RU WKH V\DULDK UHLQVXUDQFH GDLO\ SURUDWHG LV XVHG EDVHG RQ 30. 1R30.GDWHG-DQXDU\
Mulai tahun 2013 dalam perhitungan cadangan premi yang belum merupakan pendapatan, berlaku Peraturan Ketua Bapepam Nomor: PER-09/BL/2012 tanggal 27 Desember 2012 tentang Pedoman Pembentukan Cadangan Teknis Bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.
(IIHFWLYH WKH \HDU IRU WKH FDOFXODWLRQ RI UHVHUYHV IRU XQHDUQHG SUHPLXP WKH UHJXODWLRQV RI %DSHSDP 1XPEHU 3(5%/ GDWHG 'HFHPEHU RQ *XLGHOLQHVIRU7HFKQLFDO$OORZDQFHIRU,QVXUDQFHDQG5HLQVXUDQFH&RPSDQLHVDSSOLHV
Estimasi Klaim Reasuransi Retensi Sendiri
(VWLPDWHG2ZQ5HWHQWLRQ5HLQVXUDQFH&ODLPV
Estimasi klaim retensi sendiri dihitung berdasarkan jumlah klaim tanggungan sendiri berdasarkan SK Menteri Keuangan RI No.163/KEP/DIR/XII/2011 tanggal 30 Desember 2011, terdiri atas:
(VWLPDWHG RZQ UHWHQWLRQ UHLQVXUDQFH FODLPV UHSUHVHQWV HVWLPDWHG FODLPV ZKLFK DUH WKH UHVSRQVLELOLW\ RI WKH &RPSDQ\ FDOFXODWHG LQ DFFRUGDQFH ZLWK WKH GHFLVLRQ OHWWHU RI WKH 0LQLVWHURI)LQDQFH1R.(3',5;,,GDWHG'HFHPEHU
a. Klaim yang sudah dilaporkan dan masih dalam proses
D &ODLPVZKLFKKDYHEHHQUHSRUWHGDQGEHLQJ,QWHFKQLFDOSURFHVV
b. Klaim yang mungkin atau sudah terjadi tetapi belum dilaporkan dan outstanding klaim yang karena perjanjian tidak dilaporkan ,%15 ).
E &ODLPV ZKLFK PD\ KDSSHQ RU DOUHDG\ LQFXUUHG EXW KDYH QRW EHHQ UHSRUWHG DQG 6 FODLPVGXHWR,QFXUUHG%XW1RW5HSRUWHGDJUHHPHQW,%15
Khusus untuk perhitungan IBNR digunakan metode/pendekatan /RVV 5DWLR yang dimodifikasi dengan rumus A - B = C + D, sebagai berikut:
6SHFLILFDOO\ IRU ,%15 ,QFXUUHG %XW 1RW 5HSRUWHG FDOFXODWLRQ WKH ORVV UDWLR PHWKRGDSSURDFKLVXVHGZKLFKLVPRGLILHGZLWKIRUPXOD$% &'DVIROORZV
a. Kenaikan klaim yang dilaporkan (LQFXUUHG ) rata-rata dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir.
D ,QFUHDVHLQFODLPVUHSRUWHGLQFXUUHG DWWKHDYHUDJHRIWKHODVWWHQ`\HDUV
b. Pertumbuhan premi bruto rata-rata periode yang sama dengan butir a, yang diasumsikan sama dengan pertumbuhan klaim rata-rata.
E *URVV SUHPLXP JURZWK DW WKH DYHUDJH RYHU WKH VDPH SHULRG ZLWK SRLQW $ ZKLFK LV DVVXPHGWREHWKHVDPHDVDYHUDJHJURZWKRIFODLPV
c. Cadangan klaim tahun lalu yang dibayar pada tahun berjalan ditambah jumlah klaim yang terjadi pada tahun berjalan dan diselesaikan pada tahun yang bersangkutan, yang besarnya diestimasikan 60% X (A-B). Angka 60% merupakan hasil penelitian atas data historis Perusahaan.
F $OORZDQFH IRU FODLPV RI SUHYLRXV \HDU ZKLFK LV SDLG LQ WKH FXUUHQW \HDU DGGHG E\ WRWDO FODLPV LQFXUUHG ,Q FXUUHQW \HDU DQG FRPSOHWHG LQ WKH UHODWHG \HDU ZKLFK DPRXQW LV HVWLPDWHG DW [ $% 7KH ILJXUH RI UHSUHVHQWV UHVHDUFK UHVXOW RQ KLVWRULFDO GDWDRIWKH&RPSDQ\
d. IBNR dinyatakan dalam %, sedangkan IBNR dalam rupiah diperoleh dari hasil perkalian persentase tersebut dengan jumlah klaim yang masih dalam proses WUHDW\ proporsional (retensi sendiri)
G ,%15 DW SHUFHQWDJH ZKLOH ,%15 LQ 5XSLDK ZDV DFTXLUHG IURP UHVXOW RI PXOWLSOLFDWLRQ RI WKLV SHUFHQWDJH ZLWK WRWDO FODLPV ZKLFK LV XQGHU SURSRUWLRQDWH WUHDW\ SURFHVV RZQ UHWHQWLRQ
Utang-Piutang Reasuransi
5HLQVXUDQFHUHFHLYDEOHV,SD\DEOHV
Utang-piutang reasuransi disajikan dalam jumlah bruto, tidak dilakukan kompensasi antara utang dan piutang untuk tiap-tiap FHGLQJ FRPSDQ\ . Hal ini dilakukan dengan tetap mempertimbangkan perjanjian atau kebiasaan cara pembayaran yang telah disetujui antara perusahaan dengan para FHGLQJ FRPSDQ\ .
5HLQVXUDQFH UHFHLYDEOHV , SD\DEOHV DUH SUHVHQWHG DW JURVV DPRXQW QR RIIVHWWLQJ LV PDGH IRU UHFHLYDEOH DQG SD\DEOH RI HDFK FHGLQJ FRPSDQ\ 7KLV LV GRQH E\ FRQVLGHULQJ WKH DJUHHPHQW RU WHUP RI SD\PHQW DJUHHG E\ WKH FRPSDQ\ DQG FHGLQJ FRPSDQLHV
Piutang reasuransi yang disajikan adalah nilai piutang premi setelah dikurangkan dengan komisi dan komisi keuntungan reasuransi serta diperhitungkan dengan nilai cadangan penyisihan piutang sanksi yang dibentuk.
5HLQVXUDQFH UHFHLYDEOH LV SUHVHQWHG QHW RI FRPPLVVLRQ DQG UHLQVXUDQFH FRPPLVVLRQ DQGWDNHQLQWRDFFRXQWDOORZDQFHIRUGRXEWIXOUHFHLYDEOHZKLFKKDYHEHHQPDGH
Utang reasuransi adalah jumlah kerugian pasti yang telah disetujui secara teknis tetapi belum dibayar sampai dengan tahun buku berakhir.
5HLQVXUDQFH SD\DEOH LV WKH DPRXQW RI GHILQLWH ORVV ZKLFK KDV WHFKQLFDOO\ EHHQ DSSURYHGEXWQRWSDLGDWWKHHQGRIWKHUHSRUWLQJSHULRG
Utang-Piutang Retrosesi
5HWURFHVVLRQ5HFHLYDEOH,3D\DEOH
Utang-piutang retrosesi disajikan dalam jumlah bruto, tidak dilakukan kompensasi antara utang dan piutang untuk tiap-tiap retrosioner. Hal ini dilakukan dengan tetap mempertimbangkan perjanjian atau kebiasaan cara pembayaran yang telah disepakati antara perusahaan dan para reasuradur/retrosioner.
5HWURFHVVLRQ UHFHLYDEOHV , SD\DEOHV DUH SUHVHQWHG DW JURVV DPRXQW QR RIIVHWWLQJ ,V PDGH IRU UHFHLYDEOH DQG SD\DEOH RI HDFK FHGLQJ FRPSDQ\ 7KLV LV GRQH ZLWK FRQVLGHULQJ WKH DJUHHPHQW RU WHUP RI SD\PHQW DJUHHG E\ WKH FRPSDQ\ DQG UHLQVXUHUUHWURFHVVLRQHU
Piutang retrosesi yang disajikan adalah nilai piutang setelah dikurangi dengan cadangan penyisihan piutang sanksi yang dibentuk.
7KHUHWURFHVVLRQUHFHLYDEOHLVQHWRIDOORZDQFHIRUGRXEWIXOUHFHLYDEOH
Utang retrosesi adalah saldo utang premi retrosesi kepada retrosioner yang telah dikompensasi dengan komisi dan komisi keuntungan retrosesi sampai dengan tahun buku berakhir.
5HWURFHVVLRQ SD\DEOHV UHSUHVHQW UHWURFHVVLRQ SUHPLXP SD\DEOHV WR UHWURFHVVLRQHUV FRPSHQVDWHG ZLWK UHWURFHVVLRQ FRPPLVVLRQV DQG SURILW FRPPLVVLRQV XQWLO WKH HQG RI WKHUHSRUWLQJSHULRG
3. Kas dan Setara Kas Saldo kas dan bank termasuk saldo valuta asing yang telah dinyatakan dalam rupiah per 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 sebagai berikut:
Cash and Equivalent Cash 7KH IROORZLQJ LV WKH EUHDNGRZQ RI FDVK RQ KDQG DQG LQ EDQNV ZKLFK LQFOXGH EDODQFHV LQ IRUHLJQFXUUHQFLHVWUDQVODWHGLQWRUXSLDKDVDW'HFHPEHUDQG
18
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
2013 PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Non KUR Kas Bank Pihak Berelasi Bank (dalam Rupiah) Bank Pemerintah Bank Syariah Pemerintah
485,137,503
2011
418,364,918
672,445,159
68,447,854,399
20,306,545,881
12,054,265,726
100,239,873
75,229,952
52,119,833
20,381,775,833
12,106,385,559
68,548,094,272
Bank (dalam USD) Bank Pemerintah Dollar (2013: USD10.671,49; 2012: USD4,004.37; 2011: USD3,908.44)
2012
*RYHUQPHQWEDQNV *RYHUQPHQW6\DULDKEDQNV
%DQNV,Q86' *RYHUQPHQWEDQNV'ROODU 86' 86'86'
130,074,845
35,528,614
35,140,827
68,678,169,116
20,420,304,447
12,141,526,386
25,312,309,370
23,190,091,236
14,263,355,115
5HJLRQ%DQN
18,656,758,772
4,429,294,346
2,377,401,823
3ULYDWH%DQN
1RQ5HODWLRQV
Pihak Non Relasi Bank Pembangunan Daerah Bank Swasta Bank Syariah Swasta
KUR Kas
263,889,010
767,844,907
167,661,481
44,232,957,152
28,387,230,489
16,756,298,586
281,335,683
623,339,669
181,047,513
2,767,357,633
2,610,044,177
3,496,825,214
3ULYDWH6\DULDK%DQN
.85 ,Q+DQG 5HODWHG3DUWLHV
Pihak Berelasi Bank Pemerintah
*RYHUQPHQW%DQNV
*RYHUQPHQW%DQNV
Pihak Pemerintah Bank Swasta Jumlah Bank Jumlah Kas dan Setara Kas PT Reasuransi Nasional Indonesia Kas Kas konvensional Kas Syariah
7,038,182
317,698,211
3,240,422,028
3,995,570,938
116,590,797,243
52,466,321,882
33,565,841,068
9,677,099 16,266,507 25,943,606
986,699,134 265,970,878 1,252,670,012
Bank (dalam USD) PT Bank Mandiri, Tbk (2013: USD176.702,19; 2012: USD64.099,06; 2011: USD24.039,85) PT Bank Mandiri Syariah Tabarru Cab. Tabarru Cabang Thamrin (2013: USD 9.998,77,95; 2012: USD109.710,95; 2011: USD8.045,06 PT Bank Mandiri Syariah Ujroh Cabang Thamrin 2012:
145,840,156 3,194,533,472
82,923,891 15,977,833 98,901,724
Bank Bank (dalam Rupiah) PT Bank Mandiri, Tbk PT Bank Mandiri Syariah
(2013:USD9.999,77;
37$VXUDQVL.UHGLW,QGRQHVLD3HUVHUR 1RQ.85 ,Q+DQG 2Q%DQN 5HODWLRQV %DQNVLQ5XSLDK
352,669,821 271,033,627 623,703,448
33,363,985 8,658,232 42,022,217
410,951,923 94,054,347 505,006,270
2,153,822,994
619,806,808
217,993,360
121,874,983
1,060,904,887
72,952,604
1RQ5HODWHG3DUWLHV 7RWDOLQ%DQNV 7RWDO&DVKDQG&DVK(TXLYDOHQW PT Reasuransi Nasional Indonesia 2QKDQG &RQYHQWLRQDO 6\DULDK %DQN %DQNV,Q5XSLDK 37%DQN0DQGLUL7EN 37%DQN0DQGLUL6\DULDK %DQNV,Q86' 37%DQN0DQGLUL7EN 86' 86' 86' 37%DQN0DQGLUL6\DULDK7DEDUUX 7KDPULQ%UDQFKRIILFH 86' 86'86'
121,887,197
377,490,304
136,506,861
37%DQN0DQGLUL6\DULDK8MURK 7KDPULQ%UDQFKRIILFH 86'
USD39.037,26;
86'86'
2011: USD15.053,69) Jumlah Kas dan Setara Kas
2,397,585,174
2,058,201,999
427,452,826
7RWDO&DVKDQG&DVK(TXLYDOHQW
Jumlah Kas dan Bank
3,749,156,910
2,707,849,054
974,481,313
7RWDOFDVKRQKDQGDQGLQEDQNV
19
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah Kas
13,542,702
-
-
Kas Syariah Bank Bank Syariah (dalam rupiah) Pihak berelasi
31,641,203
-
-
127,660,240
-
-
PT BRI Syariah
22,935,681
-
-
PT BTN Syariah
5,950,021
-
-
PT Bank Syariah Bukopin
3,997,000
-
-
PT Bank CIMB Niaga- Unit Usaha Syariah
7,552,923
-
-
PT Bank Muamalat
26,582,561
-
-
PT Bank BPD Jateng-Unit Usaha Syariah
69,548,189
-
-
PT Bank Sumut-Unit Usaha Syariah
18,396,677
-
-
PT Bank BJB Syariah
83,483,763
-
-
397,748,258
-
-
PT Bank Mandiri Syariah
PT BNI Syariah Pihak Non Relasi
411,290,960
Jumlah Kas dan Setara Kas Jumlah Kas dan Setara Kas
120,751,245,113
4. Piutang Jasa Penjamin Kredit
-
7,943,058,887 594,997,987 8,538,056,874
12,056,291,028 1,577,147,311 13,633,438,339
806,874,508,298
277,952,978,164
338,969,909,126
Asuransi kredit perdagangan (Askredag) Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah Piutang premi Surety, Customs Bond, dan Askreda
2011 11,103,492,335
792,364,090
1,189,482,497
2,666,696,981
&XVWRPV%RQG
6XUHW\%RQG
8,037,018,102
5,908,836,252
4,940,453,180
7UDGH&UHGLWLQVXUDQFH$VNUHGDJ
26,129,905,009
25,812,740,135
18,710,642,497
7UDGH&UHGLWLQVXUDQFH$VNUHGDJ
(10,029,682,658)
(9,636,220,220)
(8,921,406,501)
$OORZDQFHIRUEDGGHEWV
16,100,222,351
16,176,519,915
9,790,240,996
7RWDO
7KH 0DQDJHPHQW EHOLHYHV WKDW WKH DOORZDQFH PDGH LV VXIILFLHQW WR FRYHU SRVVLEOH ORVV GXH WR XQFROOHFWLEOHVXUHW\ERQGFXVWRPVERQGDQDVNUHGDJUHFHLYDEOHV
6. Receivables - Reinsurance
Akun ini merupakan saldo piutang reasuransi pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, sebagai berikut:
,QWKHIROORZLQJEUHDNGRZQ
2013
Jumlah Piutang Reasuransi
Ins
,QWKHIROORZLQJEUHDNGRZQ
2012 18,714,421,386
6. Piutang Reasuransi
Penyisihan piutang ragu-ragu
.85 *XDUDQWHHIHH
2013 17,300,522,817
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang jasa penjaminan surety bond, customs bond dan askredag.
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Piutang reasuransi PT Reasuransi Nasional Indonesia Piutang reasuransi umum Piutang reasuransi jiwa Piutang reasuransi syariah
1RQ.85 %DQN&UHGLW,QVXUDQFH 0HGGLXP&UHGLW
5 Receiables -Guarantee service: Surety, Customs Bond and Trade Credit
Akun ini merupakan saldo piutang jasa penjamin surety bond, customs bond, dan premi asuransi kredit perdagangan per tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, sebagai berikut:
Piutang jasa customs bond
2011
2012
23,291,989,673 8,993,363,792 32,285,353,465
5. Piutang Premi Surety, Customs Bond, dan Askrendang
Piutang premi surety bond
Total Total Cash and Cash Equivalent
,QWKHIROORZLQJEUHDNGRZQ
2013
KUR Imbal Jasa Penjaminan KI No. 6/2007
34,540,322,381
Syariah In banks Syariah banks (in rupiah) Related parties: PT Bank Mandiri Syariah PT BRI Syariah PT BTN Syariah PT BNI Syariah Non-Related parties: PT Bank Syariah Bukopin PT Bank CIMB Niaga- Unit Usaha Syariah PT Bank Muamalat PT Bank BPD ateng-Unit Usaha Syariah PT Bank Sumut-Unit Usaha Syariah PT Bank B B Syariah
4 Receivables - Credit insurance service
Akun ini merupakan saldo piutang jasa penjamin kredit per tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, sebagai berikut: Non KUR Asuransi kredit bank Kredit Menengah
-
55,174,170,935
2QKDQG
3,804,666,128 89,138,973,384 56,896,486,826 52,201,421,852 198,236,882,062 (4,536,429,545) 193,700,452,516 197,505,118,644
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang reasuransi.
2012 23,228,069,553 22,873,101,820 12,119,688,775 33,794,086,366 68,786,876,961 (1,544,869,990) 67,242,006,971 90,470,076,524
2011 4,061,822,161 52,588,910,500 43,702,782,824 15,600,797,830 11,189,249,155 (410,239,941) 111,482,251,214 116,144,073,375
37$VXUDQVL.UHGLW,QGRQHVLD3HUVHUR 5HLQVXUDQFHUHFHLYDEOHV PT Reasuransi Nasional Indonesia *HQHUDOUHLQVXUDQFHUHFHLYDEOHV /LIHUHLQVXUDQFHUHFHLYDEOHV 6\DULDKUHLQVXUDQFHUHFHLYDEOHV $OORZDQFHIRUEDGGHEWV
7KH 0DQDJHPHQW EHOLHYHV WKDW WKH DOORZDQFH ,V VXIILFLHQW WR FRYHU SRVVLEOH ORVV GXH WR XQ FROOHFWLEOHUHLQVXUDQFHUHFHLYDEOH
20
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah) 7. Piutang Retrosesi Akun ini merupakan saldo piutang retrosesi Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, sebagai berikut: Piutang retrosesi umum Piutang retrosesi syariah Penyisihan Piutang ragu-ragu Jumlah Piutang Retrosesi
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah) 7. Receivables - Retrocession ,QWKHIROORZLQJEUHDNGRZQDVDW'HFHPEHUDQG
2013 7,219,722,185 596,705,929 7,816,428,114 (942,993,645) 6,873,434,469
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang retrosesi.
2012 3,065,193,597 274,575,017 3,339,768,614 (933,696,126) 2,406,072,488
2011 5,230,533,764 551,051,596 5,781,585,360 (930,675,801) 4,850,909,559
Akun ini merupakan saldo piutang syariah Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2013, 2012dan 2011 sebagai berikut :
7KH 0DQDJHPHQW EHOLHYHV WKDW WKH DOORZDQFH ,V VXIILFLHQW WR FRYHU SRVVLEOH ORVV GXH WR XQ FROOHFWLEOHUHLQVXUDQFHUHFHLYDEOH
7KHEDODQFHVDVDW'HFHPEHUDQGDUHRIWKH6XEVLGLDU\
2013
2012
2011
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) 10,330,689,238
5,908,743,574
442,087,690
10,330,689,238
5,908,743,574
442,087,690
PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah Piutang Ujrah Pembiayaan
745,030,273
-
-
Piutang Ujrah Bank Garansi
58,796,806
-
-
Penyisihan Piutang Bank Garansi
(18,725,684)
-
-
Jumlah Piutang Syariah
785,101,394
-
-
11,115,790,632
5,908,743,574
442,087,690
Jumlah Piutang Syariah
9. Biaya Dibyaar Dimuka
PT Reasuransi Nasional Indonesia Biaya dibayar dimuka PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah Biaya dibayar dimuka Jumlah Biaya Dibayar Dimuka
7KLV DFFRXQW LV WKH &RPSDQ\ V RSHUDWLQJ FRVWV SDLG LQ DGYDQFH DV DW 'HFHPEHU DQG ZKLFK ZLOO EH GHGXFWHG RQ D SHULRGLF EDVLV LQ DFFRUGDQFH ZLWK WKH SHULRG RI EHQHILWHGLQWKHIROORZLQJGHWDLOV
2013
2012
2011
340,064,883
626,185,816
408,321,972
6,546,245,380
7,101,560,403
3,991,543,328
6,886,310,263
7,727,746,219
4,399,865,300
24,230,210
247,749,421
26,419,800
464,494,316
-
-
7,375,034,789
7,975,495,640
426,285,100
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) 3UHSDLGJHQHUDOH[SHQVHV 3UHSDLGDGPLQLVWUDWLYHH[SHQVHV
PT Reasuransi Nasional Indonesia 3UHSDLGH[SHQVHV
PT aminan Pembiayaan Askrindo Syariah
10. Piutang Hasil Investasi
3UHSDLGWD[HV
Total
1 Other Receivables
Outstanding piutang hasil investasi per 31 Desember 2013, 2012, dan 2011, sebagai berikut :
2XWVWDQGLQJLQYHVWPHQWLQFRPHUHFHLYDEOHDVDW'HFHPEHUDQG
2013
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Non KUR Bunga deposito dan call money Cad. Penyisihan Budep dan call money Bunga obligasi Cadangan Penyisihan Bunga obligasi Dividen saham Cadangan Penyisihan Dividen Saham Investasi lainnya Cadangan Penyisihan Investasi Lainnya
PT Reasuransi Nasional Indonesia Ujrah Sub Total PT aminan Pembiayaan Askrindo Syariah Ujrah Financing Ujrah Bank Guarantee Allowance for bank guarantee bad debt Sub Total Total
9. Prepaid Expenses
Akun ini merupakan biaya operasional perusahaan yang dibayar dimuka per tanggal 31 Desember 2013, 2012, dan 2011, yang pembebanannya dilakukan secara periodik sesuai dengan periode manfaatnya, dengan rincian sebagai berikut:
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Beban umum dibayar di muka Beban administrasi dibayar di muka
$OORZDQFHIRUEDGGHEWV
7RWDO
8. Receivable Syariah
8. Piutang Syariah
Piutang Ujrah
*HQHUDOUHWURFHVVLRQUHFHLYDEOHV 6\DULDKUHWURFHVVLRQUHFHLYDEOHV
2012
2011
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Non KUR 11,033,639,195 (347,807,262)
13,106,076,065 (347,807,262)
2,561,959,441 (347,807,262)
12,695,419,393
4,779,066,464
5,393,993,785
(5,368,783,538)
(5,368,783,538)
(5,368,783,538)
295,496,792
295,496,792
333,085,624
(295,496,792)
(295,496,792)
(333,085,624)
5,930,126,410
5,930,126,410
5,930,126,410
(5,930,126,410)
(5,930,126,410)
(5,930,126,410)
18,012,467,788
12,168,551,729
2,239,362,426
21
'HSRVLWVDQGFDOOPRQH\LQWHUHVW $OORZDQFHIRUGHSRVLWVDQGFDOOPRQH\LQWH %RQGLQWHUHVW $OORZDQFHIRUERQGLQWHUHVW 6WRFNGLYLGHQGV $OORZDQFHIRUGLYLGHQGV 2WKHULQYHVWPHQWV $OORZDQFHIRURWKHULQYHVWPHQWV
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
KUR Bunga deposito dan call money Cad. Penyisihan Budep dan call money Bunga obligasi Investasi lainnya
PT Reasuransi Nasional Indonesia Bunga deposito dan call money Bunga obligasi PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah Nisbah Bagi Hasil Deposito Jumlah Piutang Hasil Investasi
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
KUR 999,235,541
17,289,089,184 (1,625,831,734)
(1,625,831,734)
(1,625,831,734)
5,826,754,404
6,917,654,412
4,052,429,564
-
-
251,199,789
21,490,011,854
6,291,058,219
9,540,479,854
39,502,479,642
18,459,609,948
11,779,842,280
1,358,845,462
974,814,014
1,098,668,548
3,156,786,547
3,030,688,092
930,108,837
4,515,632,009
4,005,502,106
2,028,777,385
49,767,134
-
-
49,767,134
-
-
44,067,878,785
22,465,112,054
13,808,619,665
301,408,370 1,340,331,548 480,914,665 2,122,654,583
4,180,436,765 4,180,436,765 55,877,315,075
445,745,401 445,745,401 568,399,982
12. INVESTASI
2013 78,500,000,000 4,825,638,863,445 1,132,823,756,842 2,246,969,000 6,039,209,589,287
PT Reasuransi Nasional Indonesia Pihak Berelasi (dalam rupiah) Deposito Jaminan Syariah PT. Bank Jabar Syariah Cab. Bekasi PT Bank Mandiri Syariah Cab. Cikini PT BRI Syariah Cab.Rawamangun
2WKHULQYHVWPHQWV
'HSRVLWVDQGFDOOPRQH\LQWHUHVW %RQGLQWHUHVW
PT aminan Pembiayaan Askrindo Syariah Nisbah deposits profit sharing Total
2011 89,349,719 1,402,724,050 331,267,352 498,369,570 2,321,710,691 3,723,239,688 3,723,239,688 6,044,950,379
Transfer in transit of Rp50.000.000.000 is a transfer of an amount which should have been a `deposit on call in BRI Jayapura Regional Office but was entered into Jayapura Service Unit Office's checking account on December 31, 2013. On January 2, 2014 it has been withdrawn by the Head Office.
11INVESTMENTS
Investasi terdiri dari dana jaminan, deposito berjangka, surat berharga dan penyertaan saham. Rincian investasi per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 sebagai berikut:
a. Dana Jaminan PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Pihak Berelasi (dalam rupiah) Non KUR PT Bank Negara Indonesia, Tbk. KUR PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk.
2012
177,932,775 982,159,630 536,785,905 50,000,000,000 51,696,878,310
Transfer dalam perjalanan sebesar Rp50.000.000.000 merupakan pemindahbukuan untuk penempatan deposit on call pada BRI Kanwil Jayapura namun masuk ke rekening Giro KUP Jayapura pada tanggal 31 Desember 2013 dan pada tanggal 02 Januari 2014 telah ditarik kembali oleh Kantor Pusat.
Dana Jaminan Deposito Surat Berharga Penyertaan Saham
%RQGLQWHUHVW
$VDW'HFHPEHUDQGLQWKHIROORZLQJEUHDNGRZQ
2013
Jumlah Piutang Lain-lain
$OORZDQFHIRUGHSRVLWVDQGFDOOPRQH\LQWH
9. Other Receivable
Outstanding piutang lain-lain per tanggal 31 Desember 2013, 2012, dan 2011, sebagai berikut:
PT Reasuransi Nasional Indonesia Piutang pegawai
'HSRVLWVDQGFDOOPRQH\LQWHUHVW
PT Reasuransi Nasional Indonesia
11. Piutang Lain-lain
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Piutang pegawai Uang muka kerja Tagihan biaya operasional PKBL Persediaan cover note dan benda pos Transfer Dalam Perjalanan
6,862,682,236
7KH LQYHVWPHQWV ,QFOXGH JXDUDQWHH IXQGV WLPH GHSRVLWV DQG LQYHVWPHQW LQ VKDUHV 7KH IROORZLQJLVWKHGHWDLORIWKHLQYHVWPHQWVDVDW'HFHPEHUDQG 2012 78,500,000,000 3,864,292,804,800 790,243,595,218
2,246,969,000 4,735,283,369,018
21,500,000,000
21,500,000,000
10,000,000,000 31,500,000,000
10,000,000,000 31,500,000,000
4,000,000,000 4,000,000,000 3,000,000,000 11,000,000,000
4,000,000,000 4,000,000,000 3,000,000,000 11,000,000,000
22
2011 69,012,680,747 2,849,046,054,834 377,322,442,684 2,246,969,000
,QVXUDQFHIXQGV 'HSRVLWV 6HFXULWLHV 6WRFNLQYHVWPHQWV
3,297,628,147,265 a. Insurance Funds 37$VXUDQVL.UHGLW,QGRQHVLD3HUVHUR :LWKUHODWHGSDUWLHVLQUXSLDK 1RQ.85 37%DQN1HJDUD,QGRQHVLD7EN 21,500,000,000 .85 37%DQN5DN\DW,QGRQHVLD7EN 10,000,000,000 31,500,000,000 375HDVXUDQVL1DVLRQDO,QGRQHVLD :UWKUHODWHGSDUWLHVLQUXSLDK 6\DULDKLQVXUDQFHGHSRVLWV 37%3'-DEDU%HNDVL%UDQFK 4,000,000,000 37%DQN6\DULDK0DQGLUL&LNLQL%UDQFK 4,000,000,000 37%5,3HUVHUR 7EN5DPZDQJXQ%UDQFK 3,000,000,000 11,000,000,000
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah) &RQYHQWLRQDOLQVXUDQFHGHSRVLWV
Deposito Jaminan Konvensional PT BPD Jabar Banten PT Bank Tabungan Negara, Tbk PT Bank Negara Indonesia, Tbk.
Surat Utang Negara FR 0056
4,000,000,000 25,000,000,000 7,000,000,000 36,000,000,000
4,000,000,000 2,500,000,000 7,000,000,000 36,000,000,000
4,000,000,000 5,000,000,000 9,000,000,000
78,500,000,000
78,500,000,000
17,512,680,747 17,512,680,747 69,012,680,747
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.53/PMK.010/2012 tangal 03 April 2012 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi tentang kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi, maka perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi harus memiliki dana jaminan sekurang-kurangnya sebesar jumlah yang lebih besar antara 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan atau dari hasil penjumlahan 1% dari premi neto ditambah 0.25% dari premi reasuransi. Dana jaminan per 31 Desember 2012, 2012, dan 2011 Rp. 78.500.000.000, Rp. 785.500.000.000 dan Rp. 69.012.680.747
b. Deposito Deposito Berjangka PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Non KUR Pihak Berelasi (dalam Rupiah) PT Bank BNI 46 PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Tabungan Negara, Tbk PT BPD Aceh PT BPD Bengkulu PT BPD DKI Jakarta PT BPD Jabar Banten PT BPD Jambi PT BPD Kalimantan Selatan PT BPD Kalimantan Tengah PT BPD Lampung PT BPD Maluku PT BPD Sumatera Barat (Bank Nagari) PT BPD Nusa Tenggara Barat PT BPD Sulselbar PT BPD Sumsel Babel PT BPD Sumut PT Bank Bukopin Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Jabar Banten Syariah PT Bank Tabungan Negara Syariah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT BPD Sumut - Unit Usaha Syariah
Bukan Pihak Berelasi (dalam Rupiah) PT Bank Mega Syariah
Pihak Berelasi (dalam USD) PT Bank Mandiri, Tbk. ( 2013: USD1,102,000.00; 2012: USD340,000.00; 2011: USD145,000.00) Jumlah deposito Non KUR
5,000,000,000 340,000,000,000
6XUDW8WDQJ1HJDUD)5
,Q DFFRUGDQFH ZLWK WKH 5HJXODWLRQ RI WKH 0LQLVWHU RI )LQDQFH RI WKH 5HSXEOLF RI ,QGRQHVLD 1R 30. GDWHG $SULO RQ WKH &RPSDQ\ V )LQDQFLDO +HDOWK ,QVXUDQFH $QG 5HLQVXUDQFH &RPSDQ\ RQ WKH ILQDQFLDO KHDOWK RI LQVXUDQFH DQG UHLQVXUDQFH FRPSDQLHV WKH LQVXUDQFH FRPSDQLHV DQG UHLQVXUDQFH FRPSDQLHV PXVW KDYH D PLQLPXP JXDUDQWHH IXQG LQ WKH DPRXQW RI JUHDWHU WDQ RI WKHLU RZQ UHTXLUHG FDSLWDO RU RI WKH VXP RI QHW SUHPLXPV SOXV RI WKH UHLQVXUDQFH SUHPLXPV 6HFXULW\ IXQGV E\ 'HFHPEHU DQG LV 5S 5S DQG 5S UHVSHFWLYHO\
2013
2,000,000,000 110,500,000,000 20,000,000,000 3,000,000,000 6,500,000,000 102,250,000,000 31,000,000,000 1,000,000,000 500,000,000 5,750,000,000 500,000,000 3,500,000,000 23,500,000,000 3,500,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 9,500,000,000 3,000,000,000 4,500,000,000 2,500,000,000 335,000,000,000
37%3'-DEDU%DQWHQ 37%DQN7DEXQJDQ1HJDUD7EN 37%DQN1HJDUD,QGRQHVLD7EN
2012
10,000,000,000 6,500,000,000 13,750,000,000 20,000,000,000 500,000,000 750,000,000 26,000,000,000 500,000,000 2,000,000,000 80,000,000,000
2011
10,000,000,000 1,500,000,000 750,000,000 500,000,000 750,000,000 20,000,000,000 5,000,000,000 10,000,000,000 100,000,000 26,575,000,000 500,000,000 2,000,000,000 77,675,000,000
b. Deposits 7LPH'HSRVLWV 37$VXUDQVL.UHGLW,QGRQHVLD3HUVHUR 1RQ.85 Pihak Berelasi (in Rupiah) PT Bank BNI 46 PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Tabungan Negara, Tbk PT BPD Aceh PT BPD Bengkulu PT BPD DKI Jakarta PT BPD Jabar Banten PT BPD Jambi PT BPD Kalimantan Selatan PT BPD Kalimantan Tengah PT BPD Lampung PT BPD Maluku PT BPD Sumatera Barat (Bank Nagari) PT BPD Nusa Tenggara Barat PT BPD Sulselbar PT BPD Sumsel Babel PT BPD Sumut PT Bank Bukopin Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Jabar Banten Syariah PT Bank Tabungan Negara Syariah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT BPD Sumut - Unit Usaha Syariah
5HODWHGSDUW\LQ86' 37%DQN0HJD6\DULDK 80,500,000,000
77,675,000,000
Related party (in USD) 13,432,278,000
3,287,800,000
1,303,695,000
353,432,278,000
83,787,800,000
78,978,695,000
23
PT Bank Mandiri, Tbk. (2013: USD1,102,000.00; 2012: USD340,000.00; 2011: USD145,000.00) 7RWDO'HSRVLW1RQ.85
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah) .85
KUR Pihak Berelasi (dalam Rupiah) PT Bank BNI 46 PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk PT Bank Tabungan Negara, Tbk PT Bank Mandiri PT Bank Syariah Mandiri PT BPD Aceh PT BPD Bengkulu PT BPD Bali PT BPD DIY PT Bank DKI Jakarta PT BPD Jabar Banten PT BPD Jambi PT Bank Jabar Banten Syariah PT BPD Jawa Tengah PT BPD Jateng-Unit Usaha Syariah PT BPD Jawa Timur PT BPD Kalimantan Barat PT BPD Kalimantan Selatan PT BPD Kalimantan Tengah PT BPD Kalimantan Timur PT BPD Lampung PT BPD Maluku PT BPD Sumatara Barat (Bank Nagari) PT BPD Sumatera Barat-Unit Syariah PT BPD Nusa Tenggara Barat PT BPD Riau Kepri PT BPD Sulselbar PT BPD Sultra PT BPD Sulut PT BPD Sumsel Babel PT BPD Sumut PT BPD Aceh-Unit Usaha Syariah Bukan Pihak Berelasi (dalam Rupiah) PT Bank BNI Syariah PT Bank BRI AGRO PT BPD Jawa Timur Syariah PT Bank Agroniaga Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Syariah Bukopin PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank CIMB Niaga Tbk Tbk - Unit Usaha Syariah PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT BPD Sumut - Unit Usaha Syariah PT Bank Mega Syariah PT Bank Nagari Syariah Jumlah deposito KUR Jumlah deposito PT Reasuransi Nasional Indonesia Pihak Berelasi (dalam Rupiah) PT Bank Tabungan Negara, Tbk PT Bank Tabungan Negara Tbk Unit Usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank BNI 46 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Syariah Mandiri PT BPD Jawa Timur
Pihak Berelasi (dalam Rupiah) 34,000,000,000 1,404,550,000,000 190,700,000,000 375,000,000,000 52,000,000,000 28,500,000,000 3,000,000,000 66,000,000,000 212,250,000,000
19,000,000,000 1,315,050,000,000 105,700,000,000 5,000,000,000 12,000,000,000 52,000,000,000 26,500,000,000 3,000,000,000 33,000,000,000 166,250,000,000
267,500,000,000 192,500,000,000 62,500,000,000 7,000,000,000 12,000,000,000 24,000,000,000 24,000,000,000 41,000,000,000 69,900,000,000 49,000,000,000 35,000,000,000 78,000,000,000 3,000,000,000 70,000,000,000 74,000,000,000 3,375,400,000,000
1,000,000,000 302,000,000,000 193,500,000,000 38,500,000,000 4,500,000,000 9,000,000,000 34,000,000,000 19,000,000,000 5,000,000,000 71,400,000,000 4,400,000,000 68,500,000,000 35,000,000,000 66,000,000,000 20,000,000,000 69,950,000,000 32,500,000,000 2,711,750,000,000
4,000,000,000 1,000,000,000 2,000,000,000
50,000,000,000 302,615,000,000 14,000,000,000 1,200,000,000 13,000,000,000 34,000,000,000 414,815,000,000 3,126,565,000,000 3,210,352,800,000
43,250,000,000
82,000,000,000 12,000,000,000 40,000,000,000 18,500,000,000 1,000,000,000 10,000,000,000 4,400,000,000 218,150,000,000 3,593,550,000,000 3,946,982,278,000
6,750,000,000 7,000,000,000 14,800,000,000 8,500,000,000 13,700,000,000 13,636,371,355 64,386,371,355
2,000,000,000 17,250,000,000 7,000,000,000 14,800,000,000 9,500,000,000 5,200,000,000 8,290,495,066 64,040,495,066
24
5,000,000,000 484,150,000,212 12,000,000,000 1,000,000,000 19,000,000,000 35,000,000,000 29,500,000,000 3,000,000,000 31,000,000,000 60,500,000,000 280,000,000,000 124,000,000,000 45,000,000,000 6,000,000,000 8,000,000,000 37,000,000,000 17,000,000,000 5,000,000,000 60,500,000,000 53,500,000,000 40,000,000,000 65,000,000,000 9,000,000,000 46,100,000,000 22,500,000,000 1,498,750,000,212 43,500,000,000 2,000,000,000 6,000,000,000 1,000,000,000 45,500,000,000 98,000,000,000 1,596,750,000,212 1,675,728,695,212
22,000,000,000 9,750,000,000 4,000,000,000 13,000,000,000 9,000,000,000 13,200,000,000 7,601,481,286 38,000,000,000 116,551,481,286
PT Bank BNI 46 PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk PT Bank Tabungan Negara, Tbk PT Bank Mandiri PT Bank Syariah Mandiri PT BPD Aceh PT BPD Bengkulu PT BPD Bali PT BPD DIY PT Bank DKI Jakarta PT BPD Jabar Banten PT BPD Jambi PT Bank Jabar Banten Syariah PT BPD Jawa Tengah PT BPD Jateng-Unit Usaha Syariah PT BPD Jawa Timur PT BPD Kalimantan Barat PT BPD Kalimantan Selatan PT BPD Kalimantan Tengah PT BPD Kalimantan Timur PT BPD Lampung PT BPD Maluku PT BPD Sumatara Barat (Bank Nagari) PT BPD Sumatera Barat-Unit Syariah PT BPD Nusa Tenggara Barat PT BPD Riau Kepri PT BPD Sulselbar PT BPD Sultra PT BPD Sulut PT BPD Sumsel Babel PT BPD Sumut PT BPD Aceh-Unit Usaha Syariah 1RQUHODWHGSDUWLHVLQUXSLDK PT Bank BNI Syariah PT Bank BRI AGRO PT BPD awa Timur Syariah PT Bank Agroniaga Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Syariah Bukopin PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Syariah Mandiri 37%DQN&,0%1LDJD Tbk - Unit Usaha Syariah PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT BPD Sumut - Unit Usaha Syariah PT Bank Mega Syariah PT Bank Nagari Syariah 7RWDOGHSRVLWV.85 7RWDOGHSRVLWV 375HDVXUDQVL1DVLRQDO,QGRQHVLD With related parties (in rupiah) 37%DQN7DEXQJDQ1HJDUD7EN 37%DQN7DEXQJDQ1HJDUD7EN6\DULDK 37%DQN5DN\DW,QGRQHVLD3HUVHUR 7EN 37%DQN5DN\DW,QGRQHVLD6\DULDK 37%DQN%1, 37%DQN0DQGLUL3HUVHUR 7EN 37%DQN6\DULDK0DQGLUL 37%3'-DEDU%DQWHQ
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah) Pihak Berelasi (dalam USD) PT Bank Mandiri (2013: USD- ; 2012: USD,300,000 USD,300,000)
;
2011:
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
-
4,671,578,336
PT Bank DKI Jakarta - Unit Usaha Syariah (2011: USD 150.000)
-
1,360,200,000
PT BPD Jabar Banten (2011: USD-; 2010: USD1,600,000)
-
9,974,800,000
PT Bank Syariah Mandiri (2013: USD 483,941.59; 2012:
1,523,625,000
5,898,764,090
1,500,511,790
37%DQN'.,-DNDUWD6\DULDK 86' 37%3'-DEDU%DQWHQ 86' 86'
-
37%DQN6\DULDK0DQGLUL 86'
-
PT Bank Mega Syariah
Bukan Pihak Berelasi (dalam Rupiah)
PT Bank Mega Syariah
With related parties (in USD) 37%DQN0DQGLUL 86'86' 86'
Non-related parties (in Rupiah) 1,000,000,000
-
PT Bank CIMB Niaga Tbk - Unit Usaha Syariah
-
2,500,000,000
PT Bank CIMB Niaga Tbk - Unit Usaha Syariah
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Kesejahteraan PT Bank Syariah Bukopin PT Bank BTPN PT Bank BTPN - Unit Usaha Syariah PT BPD Sulselbar PT BPD Sumut PT BPD Maluku PT BPD Lampung PT BPD Sumsel Babel PT BPD Sulut PT Bank Jabar dan Banten Syariah PT Bank Panin Syariah PT BPD Jabar Banten PT Bank DKI Jakarta - Unit Usaha Syariah PT Bank Sumatera Barat (Nagari) PT Bank Jambi PT BRI Syariah Tbk Cab. Cirebon PT BRI Syariah Tbk Cab. Suniarja Bandung PT BRI Syariah Tbk Cab. Citarum Bandung
31,000,000,000
19,100,000,000
16,850,000,000
-
5,000,000,000
2,000,000,000
17,250,000,000
6,750,000,000
10,000,000,000
-
2,000,000,000
-
1,500,000,000
1,500,000,000
-
10,000,000,000
26,000,000,000
16,000,000,000
105,000,000,000
41,500,000,000
30,750,000,000
27,000,000,000
62,000,000,000
-
32,000,000,000
34,000,000,000
-
5,000,000,000
40,000,000,000
30,000,000,000
47,000,000,000
58,000,000,000
-
11,250,000,000
11,500,000,000
-
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Kesejahteraan PT Bank Syariah Bukopin PT Bank BTPN PT Bank BTPN - Unit Usaha Syariah PT BPD Sulselbar PT BPD Sumut PT BPD Maluku PT BPD Lampung PT BPD Sumsel Babel PT BPD Sulut PT Bank abar dan Banten Syariah PT Bank Panin Syariah PT BPD abar Banten PT Bank DKI akarta - Unit Usaha Syariah PT Bank Sumatera Barat (Nagari) PT Bank ambi PT BRI Syariah Tbk Cab. Cirebon PT BRI Syariah Tbk Cab. Suniarja Bandung PT BRI Syariah Tbk Cab. Citarum Bandung
2,000,000,000
-
-
13,000,000,000
42,500,000,000
49,250,000,000
-
1,000,000,000
1,000,000,000
105,000,000,000
-
-
100,000,000,000
-
-
2,000,000,000
-
1,000,000,000
-
1,500,000,000 512,500,000,000
Bukan Pihak Berelasi (dalam USD) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ((2013): usd 2.925.000; (2012) :
-
350,850,000,000
158,350,000,000
35,652,825,000
8,461,250,000
17,909,300,000
619,961,585,445
424,852,256,855
308,817,359,622
USD875.000; (2011): USD200,000)
USD 875.000; (2011): USD 200,000
PT Penjaminan Pembiayaan Askrindo Syariah Pihak Berelasi (dalam Rupiah) PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Jumlah deposito berjangka konsolidasian
PT Penjaminan Pembiayaan Askrindo Syariah
96,745,000,000
100,000,000,000
4,663,688,863,445
3,735,205,056,855
1,984,546,054,834
Jumlah Deposito on Call
With related parties (in Rupiah) 37%DQN5DN\DW,QGRQHVLD6\DULDK 7RWDOFRQVROLGDWHGWLPHGHSRVLWV 'HSRVLWRQ&DOO 37$VXUDQVL.UHGLW,QGRQHVLD3HUVHUR
Deposit on Call PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Bank Pemerintah (dalam Rupiah) Non KUR PT Bank Mandiri KUR PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk PT Bank Mandiri
Non-related parties (in USD) 37%DQN0XDPDODW,QGRQHVLD7EN ((2013): USD 2.925.000; (2012)
35,200,000,000
64,460,000,000
39,700,000,000
100,000,000,000 14,800,000,000 114,800,000,000 150,000,000,000
37,877,747,945 2,000,000,000 39,877,747,945 104,337,747,945
823,500,000 823,500,000 863,200,000
25
Government banks (in Rupiah) 1RQ.85 37%DQN0DQGLUL .85 37%DQN7DEXQJDQ1HJDUD7EN 37%DQN0DQGLUL 7RWDO'HSRVLWRQ&DOO
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah) 375HDVXUDQVL1DVLRQDO,QGRQHVLD
PT Reasuransi Nasional Indonesia Bank Pemerintah (dalam Rupiah)
Government banks (in Rupiah) 37%DQN0DQGLUL
PT Bank Mandiri
2,950,000,000
9,750,000,000
1,300,000,000
PT Bank Tabungan Negara, Tbk
3,000,000,000
15,000,000,000
-
37%DQN7DEXQJDQ1HJDUD7EN
PT Bank Bukopin Tbk
4,000,000,000
-
-
37%DQN%XNRSLQ7EN
PT Bank Rakyat Indonesia
2,000,000,000
-
-
37%DQN5DN\DW,QGRQHVLD
Jumlah deposit on call konsolidasian Jumlah deposito konsolidasian
11,950,000,000
24,750,000,000
1,300,000,000
161,950,000,000 4,825,638,863,445
129,087,747,945 3,864,292,804,800
864,500,000,000 2,849,046,054,834
Deposito berjangka merupakan penempatan dana pada berbagai bank untuk jangka waktu satu sampai dengan tiga bulan dan deposito RQ FDOO , dengan tingkat suku bunga rata-rata per tahun, sebagai berikut: Rupiah USD
&RQWURO %DODQFH 7KH WLPH GHSRVLWV DUH GHSRVLWV DW YDULRXV EDQNV IRU D SHQRG RI RQH WR WKUHH PRQWKV DW WKH IROORZQJDYHUDJHLQWHUHVWUDWHV
2013 4% - 9%
2012 4% - 9 %
2011 4% - 9%
1.25%
1.25%
1%
c. Surat Berharga Akun ini merupakan penempatan dana Perusahaan dalam berbagai surat berharga per 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 sebagai berikut:
5XSLDK 86'
c. Securities 7KH EDODQFH UHSUHVHQWV LQYHVWPHQW RI WKH &RPSDQ\ V IXQGV LQ VHFXULWLHV DV DW 'HFHPEHUDQG 2012
2013
2011
Efek Utang
767,451,263,459
519,223,618,150
101,888,819,254
Unit Penyertaan Reksadana
320,323,750,757
237,080,877,918
226,189,724,280
45,048,742,626
33,939,099,150
49,243,899,150
1,132,823,756,842
790,243,595,218
377,322,442,684
Efek Ekuitas
Rincian efek utang yang dimiliki dengan tujuan tersedia untuk dijual dan diukur dengan nilai wajar per tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 sebagai berikut:
Jatuh Tempo
10/9/2017
A-
A
Obligasi BKJLT Exim Bank Se
AAA
Obligasi BKJLT SMF Seri B
AA
Obligasi - FR0062
4/15/2042
BBB-
Obligasi PNM I /2012
10/12/2017
A
Nilai Perolehan
5,058,500,000 5,025,000,000 20,000,000,000 7,000,000,000 15,061,500,000 5,067,500,000 57,212,500,000
Nilai Wajar 31/12/2013
Nilai Keuntungan (Kerugian) Yang Belum Direalisasikan
4,707,500,000
(351,000,000)
Adhi Karya I/2012 Seri B
4,883,000,000
(142,000,000)
Obligasi Bank Lampung III
18,752,000,000
(1,248,000,000)
6,534,500,000
(465,500,000)
Obligasi BKJLT SMF Seri B
14,619,000,000
(442,500,000)
Obligasi - FR0062
(382,000,000)
Obligasi PNM I /2012
4,685,500,000 68,247,500,000
Obligasi BKJLT Exim Bank Seri B
(3,031,000,000)
KUR
KUR
Obligasi Adhi Karya I 2012
7/3/2017
A
Obligasi Bank Sulselbar I 2011 S Obligasi Bank Sulselbar I 2010 S
5/12/2014
A
5/12/2014
AA
7/3/2017
A
7/3/2017
A
Obligasi BKJLT I Adhikarya se Obligasi BKJLT I Adhikarya se Obligasi Bank BTN I 2012 Obligasi Bank BTN II 2013 Jasa Marga serie C Obligasi BKJLT I PP 2013 Obligasi BKJLT I PLN Seri A 2 Obligasi BKJLT I PLN Seri B 2 Obligasi BKJLT I SM Seri C 2 Obligasi BKJLT I SM Seri D 2 Obligas - R0059 Obligas - R0060 Obligas - R0062 Obligasi Hutama Karya seri B Obligasi Hutama Karya seri C Obligasi PNM 2013
8QLWRIPXWXDOIXQGV (TXLW\VHFXULWLHV
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Peringkat
Obligasi Bank Lampung III
%RQGV
7KH IROORZLQJ LV WKH EUHDNGRZQ RI VHFXQWLHV DYDLOEDOH IRU VDOHV PHDVXUG DW IDLU YDOXH DV DW 'HFHPEHUDQG
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)
Non KUR Adhi Karya I/2012 Seri B
Total deposit on call- consolidated Total deposits - consolidated
6/5/2022
AA
3/27/2023
AA
9/27/2018
AA
3/19/2018
A
7/5/2020
AAA
7/5/2023
AAA AA AA
5/15/2027
BBB-
2/15/2017
BBB-
4/15/2042
BBB-
6/28/2018
A-
6/28/2020
A-
7/9/2018
A-
10,341,000,000 5,000,000,000 3,000,900,000 4,000,000,000 6,000,000,000 55,599,500,000 40,000,000,000 50,000,000,000 4,000,000,000 15,000,000,000 15,000,000,000 10,000,000,000 4,000,000,000 11,079,000,000 21,220,000,000 50,205,000,000 25,000,000,000 10,000,000,000 10,000,000,000 349,445,400,000
Jumlah efek utang PT Asuransi kredit Indonesia
406,657,900,000
9,740,000,000 5,000,000,000 3,064,200,000
(601,000,000) 6,330,000
3,560,000,000
(440,000,000)
5,587,200,000
(412,800,000)
55,280,500,000
(319,000,000)
35,184,000,000
(4,816,000,000)
50,035,000,000
35,000,000
3,600,800,000
(399,200,000)
13,879,500,000
(1,120,500,000)
15,000,000,000
-
10,000,000,000
-
4,000,000,000 9,590,000,000 21,350,000,000 48,512,979,950
(1,489,000,000) 130,000,000 (1,692,020,050)
25,000,000,000
-
10,000,000,000
-
10,000,000,000 338,384,179,950 392,565,679,950
26
(11,118,190,050) (14,092,220,050)
Obligasi Adhi Karya I 2012 Obligasi Bank Sulselbar I 2011 Serie A Obligasi Bank Sulselbar I 2010 Serie B
Obligasi BKJLT I Adhikarya seri A Obligasi BKJLT I Adhikarya seri B Obligasi Bank BTN I 2012 Obligasi Bank BTN II 2013 Jasa Marga serie C Obligasi BKJLT I PP 2013 Obligasi BKJLT I PLN Seri A 2013 Obligasi BKJLT I PLN Seri B 2013 Obligasi BKJLT I SM Seri C 2013 Obligasi BKJLT I SM Seri D 2013 Obligas - R0059 Obligas - R0060 Obligas - R0062 Obligasi Hutama Karya seri B Obligasi Hutama Karya seri C Obligasi PNM 2013 Total bonds PT Asuransi Kredit Indonesia
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
PT Reasuransi Nasional Indonesia
PT Reasuransi Nasional Indonesia Jatuh Tempo
Indosat Adhi Karya Adira Dinamika M. Finance Astra Sedaya Finance Pegadaian Bank Exim Bank Tabungan Negara Bank Bukopin FR0062 FR0064 FR0065 Bank Nagari Bank Permata BCA Finance Bumi Serpong Damai PLN Hutama Karya Garuda Indonesia Sarana Multi G F INDON 43 PBS004 Sukuk Jumlah Jumlah efek utang konsolidasian
Pering kat 5DWLQJ
27-Jun-22 AA 3-Jul-19 A 27-Sep-15 AA 21-Feb-12 AA 11-Oct-21 AA 20-Dec-16 AAA 5-Jun-22 AA 3-Jun-19 A 15-Apr-42 15-May-28 15-May-28 26-Jun-19 A 19-Dec-19 AA 12-Jun-17 AA 5-Jun-18 AA 24-Oct-42 BBB 28-Jun-20 A 29-Jun-20 A 21-Mar-20 AA 15-May-43 15-Feb-37 28-Mar-23 A
Nilai Perolehan &RVW 2,000,000,000 11,120,000,000 5,000,000,000 15,397,000,000 45,877,500,000 15,267,500,000 45,444,500,000 19,445,000,000 45,012,500,000 9,890,000,000 48,539,500,000 5,000,000,000 5,000,000,000 2,000,000,000 5,000,000,000 56,096,215,800 2,000,000,000 5,000,000,000 3,000,000,000 15,377,032,950 25,727,000,000 21,065,000,000 408,258,748,750 814,916,648,750
Nilai Wajar )DLU9DOXH 31/12/2013 1,640,000,000 10,261,900,000 4,871,000,000 14,730,000,000 41,661,000,000 15,544,500,000 44,602,000,000 18,528,800,000 32,512,500,000 9,625,000,000 53,040,000,000 4,709,290,000 4,704,500,000 1,846,000,000 4,570,500,000 44,776,291,500 2,000,000,000 4,665,850,000 3,000,000,000 12,675,352,009 23,977,200,000 20,943,900,000 374,885,583,509 767,451,263,459
Keuntungan (Kerugian) Yg Blm Direalisasikan 8QUHDOL]HG*DLQ /RVV
(360,000,000) (858,100,000) (129,000,000) (667,000,000) (4,216,500,000) 277,000,000 (842,500,000) (916,200,000) (12,500,000,000) (265,000,000) 4,500,500,000 (290,710,000) (295,500,000) (154,000,000) (429,500,000) (11,319,924,300) (334,150,000) (2,701,680,941) (1,749,800,000) (121,100,000) (33,373,165,241) (47,465,385,291)
Indosat Adhi Karya Adira Dinamika M. Finance Astra Sedaya Finance Pegadaian Bank Exim Bank Tabungan Negara Bank Bukopin FR0062 FR0064 FR0065 Bank Nagari Bank Permata BCA Finance Bumi Serpong Damai PLN Hutama Karya Garuda Indonesia Sarana Multi G F INDON 43 PBS004 Sukuk Total
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)
Non KUR Adhi Karya I 2012 Seri B Bank Lampung III 2012 Sarana Multigriya inansial R 0062 ORI 009 PNM I 2012 Sukuk SR 004
KUR Adhi Karya I 2012 Seri B Bank Lampung III 2012 Bank Sulselbar I 2011 Seri B Bank BTN I 2012 R 0059 R0060 R 0062
Jatuh Tempo
Peringkat 5DWLQJ
7/3/2019
A
Nilai Wajar /)DLU 9DOXH 31/12/2012
Nilai Keuntungan (Kerugian) Yang Belum Direalisasikan Un-realized Gain (Loss)
5,000,000,000
5,058,500,000
58,500,000 25,000,000
Nilai Perolehan &RVW
10/9/2017
A-
5,000,000,000
5,025,000,000
12/27/2017
AA
7,000,000,000
7,000,000,000
-
4/15/2042
BBB-
15,032,500,000
15,061,500,000
29,000,000
10/15/2015
BBB-
10,050,000,000
10,331,000,000
281,000,000
10/12/2017
A
5,000,000,000
5,067,500,000
67,500,000
9/21/2015
BBB-
20,447,500,000
20,704,000,000
256,500,000
67,530,000,000
68,247,500,000
717,500,000
A
10,000,000,000
10,341,000,000
341,000,000
5/12/2014
A
5,000,000,000
5,000,000,000
-
5/12/201
AA
3,000,000,000
3,000,900,000
900,000
3/27/2023
AA
55,000,000,000
55,599,500,000
599,500,000
5/15/2027
BBB-
10,180,000,000
11,079,000,000
899,000,000
5/15/2017
BBB-
21,160,000,000
21,220,000,000
4/15/2042
BBB-
52,095,000,000
50,205,000,000
156,435,000,000
156,445,400,000 224,692,900,000
7/3/2019
223,965,000,000
Jumlah efek utang PT Asuransi Kredit Indonesia
60,000,000 (1,890,000,000) 10,400,000 727,900,000
Non KUR Adhi Karya I 2012 Seri B Bank Lampung III 2012 Sarana Multigriya inansial I 2012 Seri B R 0062 ORI 009 PNM I 2012 Sukuk SR 004
KUR Adhi Karya I 2012 Seri B Bank Lampung III 2012 Bank Sulselbar I 2011 Seri B Bank BTN I 2012 FR 0059 FR0060 FR 0062 7RWDOERQGV37$VXUDQVL.UHGLW,QGRQHVLD
PT Reasuransi Nasional Indonesia
Jatuh Tempo
E ek Utang Nilai a ar Tersedia Untuk Di ual 6/27/2022 Indosat 7/3/2019 Adhi Karya 9/27/2015 Adira Dinamika M. inance 2/21/2012 Astra Sedaya inance 7/6/2020 Telkom 10/11/2021 Pegadaian 2/14/2019 Bank E im
Peringkat 5DWLQJ
AA A AA AA AAA AA AAA
Nilai Perolehan &RVW
2,000,000,000 1,000,000,000 5,000,000,000 15,397,000,000 18,065,000,000 40,877,500,000 15,267,500,000
Nilai Wajar / Fair Value 31/12/2012
2,112,800,000 1,030,306,000 5,009,030,000 15,300,000,000 19,020,620,000 39,970,860,000 15,595,500,000
27
Nilai Keuntungan (Kerugian) Yang Belum Direalisasikan Un-realized Gain (Loss)
112,800,000 30,306,000 9,030,000 (97,000,000) 955,620,000 (906,640,000) 328,000,000
Bon s availa le or sale Indosat Adhi Karya Adira Astra Sedaya Finance Telkom Pegadaian Bank E im
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
Bank Tabungan Negara Bank Bukopin R0062 R0064 ORI 009 Ban Bank Permata PLN Bank Negara Indonesia PBS 004 Sukuk Jumlah Jumlah e ek utang Konsolidasian
6/5/2022 6/3/2019 4/15/1942 5/15/2028 10/15/2015 6/26/2019 12/19/2019 10/24/1942 4/27/2017 2/15/1937 6/26/2022
AA A A AA A A -
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
35,372,000,000 19,445,000,000 40,072,500,000 4,937,066,000 6,000,000,000 25,000,000,000 5,000,000,000 3,486,035,000 27,606,400,000 25,623,697,000 3,000,000,000
35,402,500,000 19,237,500,150 40,040,000,000 5,175,000,000 6,165,000,000 26,087,500,000 4,961,500,000 3,501,942,000 28,023,660,000 24,856,000,000 3,041,000,000
30,500,000 (207,499,850) (32,500,000) 237,934,000 165,000,000 1,087,500,000 (38,500,000) 15,907,000 417,260,000 (767,697,000) 41,000,000
293,149,698,000
294,530,718,150
1,381,020,150
517,114,698,000
519,223,618,150
2,108,920,150
Nilai Wajar / )DLU 9DOXH 31/12/2011
Nilai Keuntungan (Kerugian) Yang Belum Direalisasikan Un-realized Gain (Loss)
Bank Tabungan Negara Bank Bukopin FR0062 FR0064 ORI 009 Bank Nagari Bank Permata PLN Bank Negara Indonesia PBS 004 Sukuk Total Total on s onsoli ate
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Jatuh Tempo
Peringkat 5DWLQJ
Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 2010
10 12 2020
idAA
Obligasi ORI 008 Obligasi
10 15 2014
Nilai Perolehan &RVW
Non KUR
Non KUR 3,000,000,000 932,500,000 15,067,500,000 19,000,000,000
3,153,000,000 1,037,500,000 15,105,000,000 19,295,500,000
153,000,000 105,000,000 37,500,000 295,500,000 255,000,000 172,500,000 103,500,000 62,500,000 142,500,000 736,000,000
12 14 2021
idAA
Obligasi Bank Nagari I 2010
1 13 2016
Obligasi Bank Sulselbar I 2010 Serie A
5 12 2014
Obligasi Bank Sulselbar I 2010 Serie B
5 12 2016
idA idA idA
8,021,000,000 4,890,000,000 2,896,500,000
8,276,000,000 5,062,500,000 3,000,000,000
idA idAA
3,050,000,000 5,112,500,000 23,970,000,000
3,112,500,000 5,255,000,000 24,706,000,000
42,970,000,000
44,001,500,000
KUR
Pihak Berelasi DANAREKSA
2010 SERIE B
Obligasi Jasa Marga serie JM I-10
1 11 2016 10 12 2020
Jumlah efek utang PT Asuransi Kredit Indonesia
Obligasi asa Marga XIV Seri M-10 2010
Obligasi ORI 008 Obligasi ANTAM I 2011 SERIE B KUR Obligasi Bank Nagari VI 2010 Obligasi Bank Sulselbar I 2010 Serie A Obligasi Bank Sulselbar I 2010 Serie B
Pihak Berelasi DANAREKSA V 2010 SERIE B Obligasi asa Marga serie M XI-10
1,031,500,000 Total bonds PT Asuransi Kredit Indonesia
PT Reasuransi Nasional Indonesia Jatuh Tempo
Peringkat 5DWLQJ
Nilai Perolehan &RVW
Nilai Wajar / Fair Value 31/12/2011
Nilai Keuntungan (Kerugian) Yang Belum Direalisasikan Un-realized Gain (Loss)
E ek Utang Nilai a ar Tersedia Untuk Di ual PT Antam PT Bank E im Sukuk Retail Indonesia Perum Pegadaian Telkom I Jumlah
6/27/2022 7/3/2019 9/27/2015 2/21/2012 7/6/2020
AA A AA AA AAA
Jumlah e ek utang Konsolidasian
14,170,000,000 8,024,000,000 4,000,000,000 3,000,000,000 23,135,000,000 52,329,000,000
14,070,000,000 8,024,000,000 4,030,000,000 3,000,000,000 28,763,319,254 57,887,319,254
95,299,000,000
101,888,819,254
(100,000,000) 30,000,000 5,628,319,254 5,558,319,254
Bon s availa le or sale PT Antam PT Bank E im Sukuk Perum Pegadaian Telkom I Total
6,589,819,254 Total on s
onsoli ate
Surat berharga obligasi korporate dan obligasi pemerintah disajikan berdasarkan nilai pasar dengan kategori surat berharga yang diperdagangkan. Selisih antara nilai pasar dan harga perolehan yang belum direalisasikan akibat kenaikan (penurunan) harga pasar disajikan sebagai komponen ekuitas.(lihat catatan No.23).
&RUSRUDWHDQGJRYHUQPHQWERQGVDUHSUHVHQWHGDWPDUNHWYDOXHVDQGFODVVLILHGDVKHOGIRU WUDGLQJ7KHXQUHDOL]HGGLIIHUHQFHEHWZHHQFRVWDQGPDUNHWGXHWRLQFUHDVHRUGHFUHDVHLQ PDUNHWYDOXHLVSUHVHQWHGDVDQHTXLW\FRPSRQHQW6HH1RWH
Tingkat kupon obligasi existing dan KI No. 6 tahun 2007 PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) sebesar 10% - 16% pada tahun 2009 dan 12% -14% pada tahun 2008.
7KHLQWHUHVWUDWHRIH[LVWLQJERQGVDQG.,1RWDKXQ37$VXUDQVL.UHGLW,QGRQHVLD 3HUVHUR LVEHWZHHQLQDQGLQ
Reksadana
Mutual Funds
Rincian reksadana yang dimiliki pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 sebagai berikut:
In the following breakdown as at 31 December 2013, 2012 and 2011:
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) - diperdagangkan
Unit
NAV
PT Asuransi Kre it In onesia (Persero) or tra in Nilai Perolehan &RVW
Nilai Wajar )DLU9DOXH 31/12/2013
28
Keuntungan (Kerugian) Yg Blm Direalisasikan 8QUHDOL]HG*DLQ /RVV
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
Non KUR Aim Trust JR Pro
1.18 -
Penyisihan Aim Trust JR Pro
PNM Amanah Syariah PNM Ekuitas Syariah PNM Saham Agresif
693,325,453 -
2,886,853
1,729
4,220,384
1,405
5,050,889
758
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
717,326,336 5,000,000,000 7,500,000,000 5,000,000,000
818,124,034 (818,124,034) 4,990,733,203 5,931,158,613 3,828,523,168
Non KUR Aim Trust R Pro Penyisihan Aim Trust R Pro (9,266,797) PNM Amanah Syariah (1,568,841,387) PNM Ekuitas Syariah (1,171,476,832) PNM Saham Agresif
18,217,326,336
14,750,414,984
(2,648,787,317)
25,000,000,000 75,000,000,000 70,000,000,000 95,000,000,000 265,000,000,000 283,217,326,336
25,363,909,280 75,398,158,362 70,357,854,819 97,003,959,134 268,123,881,596 282,874,296,580
100,797,698
KUR
KUR
PNM Pembiayaan Mikro BUMN II 2012
5 15 14 19
PNM Pembiayaan Mikro BUMN III 2013 RDPT PNM Pembiayaan PP 2012 RDPT PNM Pembiayaan PP 2013
5,072,781,856 5,026,543,891 5,025,561,059 5,105,471,533
Jumlah reksadana PT Asuransi Kredit Indonesia
NAV
Unit
Non KUR AIM TRUST JR PRO
KUR Danareksa Melatai Mandiri Investa Dana Obligasi II
717,326,336
1
78,215,895 23,455,898
PNM Pembiayaan Mikro BUMN II 2012 RDPT PNM Pembiayaan Perumnas 2012
5 14
1,027 1,076 5,069,704,300 5,099,559,454
Jumlah reksadana PT Asuransi Kredit Indonesia
Nilai Perolehan &RVW
Nilai Wajar )DLU9DOXH 31/12/2012
5,898,700,000 5,898,700,000
846,229,879 846,229,879
80,000,000,000 25,000,000,000 25,000,000,000 70,000,000,000 200,000,000,000 205,898,700,000
80,344,149,940 25,228,460,449 25,348,521,501 71,393,832,354 202,314,964,244 203,161,194,123
363,909,280
PNM Pembiayaan Mikro BUMN II 2012
398,158,362
PNM Pembiayaan Mikro BUMN III 2013
357,854,819
RDPT PNM Pembiayaan PP 2012 RDPT PNM Pembiayaan PP 2013
2,003,959,134 3,123,881,596 475,094,278
Total mutal funds PT Asuransi Kredit Indonesia
Keuntungan (Kerugian) Yg Blm Direalisasikan 8QUHDOL]HG*DLQ /RVV
(5,052,470,121)
Non KUR AIM TRUST R PRO
(5,052,470,121)
KUR Danareksa Melatai V 228,460,449 Mandiri Investa Dana Obligasi II 344,149,940 348,521,501 1,393,832,354
PNM Pembiayaan Mikro BUMN II 2012 RDPT PNM Pembiayaan Perumnas 2012
2,314,964,244 (2,737,505,877)
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) - diperdagangkan
Total mutal fund PT Asuransi Kredit Indonesia
PT Asuransi Kre it In onesia (Persero) or tra in 2011
Non KUR Reliance E uity und Aim Trust JR Pro PNM Syariah Kombinasi Arjuna Bahana Ganesha Abadi KUR PNM Ekuitas Syariah PNM Amanah Syariah Reksadana JS Optima Reksadana Mawar ocus 10
686,838,866 4,734,454,171 5,267,967,700 5,597,790,994 16,287,051,731
Non KUR Reliance Equity Fund Aim Trust R Pro PNM Syariah Kombinasi Arjuna Bahana Ganesha Abadi
5,105,132,011 5,525,075,880 5,498,726,787 1,939,398,035 18,068,332,712 34,355,384,443
KUR PNM Ekuitas Syariah PNM Amanah Syariah Reksadana S Optima Reksadana Mawar Focus 10 Total reksadana PT Asuransi Kredit Indonesia
Jumlah reksadana PT Asuransi Kredit Indonesia PT Reasuransi Nasional Indonesia - tersedia untuk di ual PT Batavia Prosperindo Asset Manajemen (RDPT) PT Millenium Danatama Indonesia (RDPT) PT Danareksa Panin Mandiri PT AIM Trust (RDPT) MNC Pratama Capital AM PNM Mega Capital Trimegah AAA Aset Manajemen Sucorinvest Asset Manajement Mega Aset Manajemen
2013 1,733,933,754 4,622,846,275 3,631,538,350 3,467,508,834
4,137,495,829 3,279,444,248 1,916,740,996 1,597,745,990 5,655,304,534
2012 15,357,563,719 3,161,008,805 3,586,634,671 3,678,533,123 3,114,938,928 -
29
2011 85,524,506,864 64,862,960,965 10,865,093,701 10,764,194,783 9,528,532,166 2,911,074,280 2,770,862,826 2,664,464,252 1,942,650,000 -
PT Batavia Prosperindo Asset Manajemen (RDPT) PT Millenium Danatama Indonesia (RDPT) PT Danareksa Panin Mandiri PT AIM Trust (RDPT) MNC Pratama Capital AM PNM Mega Capital Trimegah AAA Aset Manajemen Sucorinvest Asset Manajement Mega Aset Manajemen
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
GMT Aset Manajement PNM Investment Manajement
Reksadana Syariah Mandiri sekuritas PNM Ekuitas Syariah PNM Amanah Syariah Mandiri Manajemen Investasi Mandiri Manajemen Investasi Mega Investama Capital Jumlah Reksadana Syariah Total Reksadana Konvensional dan Syariah
Jumlah reksadana konsolidasi
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
191,834,339,837
GMT Aset Manajement PNM Investment Manajement
5,021,004,549 33,919,683,795 33,919,683,795
191,834,339,837 191,834,339,837
Reksadana Syariah Mandiri sekuritas PNM Ekuitas Syariah PNM Amanah Syariah Mandiri Manajemen Investasi Mandiri Manajemen Investasi Mega Investama Capital Total Reksadana Syariah
237,080,877,918
226,189,724,280
1,668,040,802 1,584,907,633 33,295,507,246
28,898,679,246
836,190,329 2,009,467,543 2,351,866,611 1,502,240,183 921,691,099 7,621,455,765 40,916,963,011 3,467,508,834 37,449,454,177
2,991,598,613
320,323,750,757
2,029,405,936
Total mutal funds conventional and Syariah
Allowance for RDPT investment Total mutal funds Total mutal fund - consolidated
Investasi dalam unit penyertaan reksadana dan reksadana penyertaan terbatas disajikan sebesar nilai wajar, yang merupakan nilai aset bersih dari reksadana pada tanggal posisi keuangan. Selisih laba rugi yang timbul dari perbedaan biaya perolehan dengan nilai wajarnya dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
7KH LQYHVWPHQW LQ XQLW RI PXWXDO IXQGV DQG OLPLWHG LQYHVWPHQW PXWXDO IXQG LV SUHVHQWHG DW IDLU YDOXH ZKLFK UHIOHFW QHW YDOXH RI WKH DVVHW DW WKH EDODQFH VKHHW GDWH 7KH UHVXOWLQJ JDLQ RU ORVV RI WKH GLIIHUHQFH EHWZHHQ FRVW DQG IDLU YDOXH LV UHFRJQL]HG LQ WKH FXUUHQW LQFRPHVWDWHPHQWV
Pada bulan Oktober 2009 Entitas Anak mengubah kebijakan akuntansi atas investasi dalam unit penyertaan Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT) dari semula melaporkan selisih laba rugi yang timbul dari perbedaan biaya perolehan dengan nilai wajarnya dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan (tujuan diperdagangkan) menjadi disajikan sebagai komponen ekuitas. (tujuan tersedia dijual).
,Q 2FWREHU WKH VXEVLGLDU\ FKDQJHG LWV DFFRXQWLQJ SROLF\ RQ PXWXDO IXQGV DQG OLPLWHG LQYHVWPHQW PXWXDO IXQG 5'37 IURP LQLWLDOO\ UHFRJQL]LQJ WKH UHVXOWLQJ JDLQ RU ORVV RI WKH GLIIHUHQFH EHWZHHQ FRVW DQG IDLU YDOXH LQ WKH FXUUHQW LQFRPH VWDWHPHQWV WR HTXLW\ FRPSRQHQW'HVLJQDWHGDVDYDLODEOHIRUVDOH
E ek Ekuitas
Equity Securities
Rincian saham dengan klasifikasi tersedia untuk dijual per tanggal 31 Desember 2013, 2012, dan 2011 sebagai berikut:
7KH IROORZLQJ LV WKH EUHDNGRZQ RI VHFXULWLHV FODVVLILHG DV DYDLODEOH IRU VDOH DV DW 'HFHPEHUDQG
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Efek Ekuitas - diperdagangkan Jumlah Saham (Lembar) / 1XPEHU RI6HFXULWLHV
Nilai Perolehan / &RVW
Nilai Wajar / )DLU 9DOXH 31/12/2013
Nilai Keuntungan (Kerugian) Yang Belum 'LUHDOLVDVLNDQ8Q UHDOL]HG*DLQ/RVV
Non KUR PT Aneka Tambang (Persero), Tbk PT ale Indonesia (dh. PT Inco) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk PT Hotel Sahid Jaya International, Tbk
PT Bank Himpunan Saudara PT Bank Mutiara (dh. Bank Century)
Jumlah
247,000 130,500 20,000 45,700 275,000 401 718,601
1,000,350,000 1,199,075,000 192,500,000 12,500 43,200,000 20,050 2,435,157,550
269,230,000 345,825,000 43,000,000 15,309,500 244,750,000 20,050 918,134,550
(731,120,000) (853,250,000) (149,500,000) 15,297,000 201,550,000 (1,517,023,000)
PT Reasuransi Nasional Indonesia
PT Reasuransi Nasional In onesia Jumlah Saham (Lembar) / 1XPEHU RI6HFXULWLHV
Efek Ekuitas - diperdagangkan Astra International Tbk Bank Rakyat Indonesia Tbk Bumi Resourches Tbk Bank Tabungan Negara Tbk Perum Gas Negara Bukit Asam Tbk Ratu Prabu Energy Tbk Timah Tbk Semen Baku Raja Tbk Darma Henwa Tbk Intiari Resourches Tbk Trub Alam Jumlah
Non KUR PT Aneka Tambang (Persero), Tbk PT Vale Indonesia (dh. PT Inco) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk PT Hotel Sahid aya International, Tbk PT Bank Himpunan Saudara PT Bank Mutiara (dh. Bank Century) Total
Nilai Perolehan / &RVW
Nilai Wajar / )DLU 9DOXH 31/12/2013
Nilai Keuntungan (Kerugian) Yang Belum Direalisasikan / 8Q UHDOL]HG*DLQ/RVV
(TXLW\VHTXULWLHVIRUWUDGLQJ 115,000 50,000 100,000 450,000 142,500 18,500 2,916,500 600,000 23,000 8,415,500 17,927,500 243 30,758,743
819,835,000 435,000,000 367,500,000 624,600,000 830,205,000 292,300,000 1,633,240,000 2,376,500,000 12,880,000 639,578,000 19,182,425,000 12,150 27,214,075,150
782,000,000 362,500,000 30,393,250 391,500,000 637,687,500 188,700,000 527,886,500 960,000,000 7,590,000 420,775,000 39,440,500,000 12,150 43,749,544,400
30
(37,835,000) (72,500,000) (337,106,750) (233,100,000) (192,517,500) (103,600,000) (1,105,353,500) (1,416,500,000) (5,290,000) (218,803,000) 20,258,075,000 16,535,469,250
Astra International Tbk Bank Rakyat Indonesia Tbk Bumi Resourches Tbk Bank Tabungan Negara Tbk Perum Gas Negara Bukit Asam Tbk Ratu Prabu Energy Tbk Timah Tbk Semen Baku Raja Tbk Darma Henwa Tbk Intiari Resourches Tbk Trub Alam Total
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah Jumlah Saham (Lembar) / 1XPEHU RI6HFXULWLHV
Nilai Perolehan / &RVW
Nilai Wajar / )DLU 9DOXH 31/12/2013
Nilai Keuntungan (Kerugian) Yang Belum Direalisasikan / 8Q UHDOL]HG*DLQ/RVV
(TXLW\VHFXULWLHVIDLUYDOXHWKURXJKSURILWDQG ORVV
Efek Ekuitas nilai wajar melalui laba rugi Reksadana PNM Ekuitas Syariah Jumlah Jumlah Konsolidasi E ek Ekuitas
27,150 27,150
400,000,000 400,000,000
381,063,676 381,063,676
(18,936,324) (18,936,324)
31,504,494
30,049,232,700
45,048,742,626
14,999,509,926
Nilai Wajar / )DLU 9DOXH 31/12/2012
Nilai Keuntungan (Kerugian) Yang Belum Direalisasikan / 8Q UHDOL]HG*DLQ/RVV
Mutual fund - PNM Ekuitas Syariah Total Total Konsoli asi E e E uitas
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Efek Ekuitas - diperdagangkan Jumlah Saham (Lembar) / 1XPEHU RI6HFXULWLHV
Non KUR PT Aneka Tambang (Persero), Tbk PT Bank Himpunan Saudara PT Hotel Sahid Jaya International, Tb
247,000 275,000 45,700 20,000 130,500 718,200
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
PT ale Indonesia (D H INCO)
Nilai Perolehan / &RVW
1,000,350,000 43,200,000 12,500 192,500,000 1,199,075,000 2,435,137,500
316,160,000 184,250,000 16,452,000 181,000,000 306,675,000 1,004,537,000
(684,190,000) 141,050,000 16,439,500 (11,500,000) (892,400,000) (1,430,600,500)
PT Reasuransi Nasional Indonesia
Non KUR PT Aneka Tambang (Persero), Tbk PT Bank Himpunan Saudara PT Hotel Sahid aya International, Tbk PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk PT Vale Indonesia (D H INCO)
PT Reasuransi Nasional In onesia Jumlah Saham (Lembar) / 1XPEHU RI6HFXULWLHV
Nilai Perolehan / &RVW
Nilai Wajar / )DLU 9DOXH 31/12/2012
Nilai Keuntungan (Kerugian) Yang Belum Direalisasikan / 8Q UHDOL]HG*DLQ/RVV (TXLW\VHFXULWLHVIDLUYDOXHWKURXJKSURILWDQGORVV
Efek Ekuitas Nilai ajar Melalui Laba Rugi 110,000 Antam Tambang Tbk 140,000 Bank Rakyat Indonesia 150,000 Bumi Resources Tbk 75,000 Harum Energy Tbk 132,000 PT Bukit Asam Tbk 3,156,000 PT Ratu Prabu Energy Tbk 1,444,000 Timah Tbk 2,000 askita Karya Tbk 5,209,000 Jumlah
212,300,000 1,020,750,000 367,500,000 515,034,000 2,725,800,000 1,767,360,000 2,801,360,000 760,000 9,410,864,000
140,800,000 973,000,000 88,500,000 450,000,000 2,000,750,000 820,690,000 2,223,760,000 675,000 6,698,175,000
(71,500,000) (47,750,000) (279,000,000) (65,034,000) (725,050,000) (946,670,000) (577,600,000) (85,000) (2,712,689,000)
Efek Ekuitas Nilai ajar Tersedia Untuk Dijual 8,415,000,000 Darma Henwa Tbk 17,928,000,000 Intiagri Resources Tbk 1,000,000 Trub Alam Tbk 26,344,000,000 Jumlah
654,409,000 19,182,425,000 12,150 19,836,846,150
420,775,000 25,815,600,000 12,150 26,236,387,150
(233,634,000) 6,633,175,000 6,399,541,000
Darma Henwa Tbk Intiagri Resources Tbk Trub Alam Tbk Total
Jumlah Konsolidasi E ek Ekuitas
31,682,847,650
33,939,099,150
2,256,251,500
Total equity securities - consolidated
26,349,339,500
(TXLW\VHFXULWLHVDYDLODEOHIRUVDOH
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Efek Ekuitas - diperdagangkan Jumlah Saham (Lembar) / 1XPEHU RI6HFXULWLHV
Non KUR PT Aneka Tambang (Persero), T PT Hotel Sahid Jaya Internationa PT Bank Himpunan Saudara PT ijaya Karya PT International Nickel Indonesia PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Cadangan penurunan saham
247,000 45,700 275,000 43,200,000 130,500 1,199,075,000 1,242,973,200
Antam Tambang Tbk Bank Rakyat Indonesia Bumi Resources Tbk Harum Energy Tbk PT Bukit Asam Tbk PT Ratu Prabu Energy Tbk Timah Tbk Waskita Karya Tbk Total
PT Asuransi Kre it In onesia (Persero) (TXLW\VHTXULWLHVIRUWUDGLQJ Nilai Perolehan / &RVW
400,140,000 850,500 141,000,000 417,600,000 100,650,000 60,500,000 1,120,740,500
Nilai Wajar / )DLU 9DOXH 31/12/2011
1,000,530,000 12,500 192,500,000 1,199,075,000 99,000,000 43,200,000 2,534,317,500 (1,411,147,000)
31
Nilai Keuntungan (Kerugian) Yang Belum Direalisasikan / 8Q UHDOL]HG*DLQ/RVV
600,390,000 (838,000) 51,500,000 781,475,000 (1,650,000) (17,300,000) 1,413,577,000
Non KUR PT Aneka Tambang (Persero), Tbk PT Hotel Sahid aya International, Tbk PT Bank Himpunan Saudara PT Wijaya Karya PT International Nickel Indonesia PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk $OORZDQFHIRULPSDLUPHQW
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
1,123,170,500
KUR Bank Mandiri Garuda Indonesia
KUR Bank Mandiri Garuda Indonesia
13,117,110,000 9,999,750,000 23,116,860,000 925,000 23,117,785,000
Cadangan penurunan saham
$OORZDQFHIRULPSDLUPHQW
PT Reasuransi Nasional Indonesia
PT Reasuransi Nasional In onesia Jumlah Saham (Lembar) / 1XPEHU RI6HFXULWLHV
Nilai Perolehan / &RVW
Nilai Wajar / )DLU 9DOXH 31/12/2011
Nilai Keuntungan (Kerugian) Yang Belum Direalisasikan / 8Q UHDOL]HG*DLQ/RVV
(TXLW\VHTXULWLHVIRUWUDGLQJ
Efek Ekuitas - diperdagangkan PT Ratu Prabu Energi, Tbk PT Ratu Prabu Energi, Tbk Intiagri Resources Darma Henwa Tbk Adaro Energy Tbk Indo Tambang Raya Megah Tbk
Indofoof Tbk (IND ) PT Bukit Asam (PTBA) Trub Alam
Jumlah Konsolidasi E ek Ekuitas
3,000,000 13,424,000 17,928,000 8,416,000 175,000 8,000 63,000 4,000 1,000 43,019,000
1,410,000,000,000 7,517,440,000 17,031,125,000 639,578,000 310,524,000 306,765,000 305,449,000 83,200,000 12,150 1,436,194,093,150
765,000,000 3,423,247,500 19,182,425,000 656,409,000 309,750,000 309,200,000 287,500,000 69,400,000 12,150 25,002,943,650
(1,409,235,000,000) (4,094,192,500) 2,151,300,000 16,831,000 (774,000) 2,435,000 (17,949,000) (13,800,000) (1,411,191,149,500)
1,285,992,200
1,437,314,833,650
49,243,899,150
(1,409,777,572,500)
PT Ratu Prabu Energi, Tbk PT Ratu Prabu Energi, Tbk Intiagri Resources Darma Henwa Tbk Adaro Energy Tbk Indo Tambang Raya Megah Tbk Indofoof Tbk (INDF) PT Bukit Asam (PTBA) Trub Alam
Total equity securities - consolidated
d Penyertaan Saham 7KH IROORZLQJ LV WKH EUHDNGRZQ RI VHFXULWLHV FODVVLILHG DV DYDLODEOH IRU VDOH DV DW 'HFHPEHUDQG
Akun ini merupakan penyertaan saham dengan kepemilikan di bawah 20% dengan saldo per 31 Saham Desember 2013, 2012 dan 2011 sebagai berikut: 2013
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) PT Arthaloka Indonesia PT Reasuransi Nasional Indonesia PT Asuransi Maipark Indonesia Dana Konsorsium Asuransi Risiko Khusus
Jumlah
13
2012
2011
823,269,000 823,269,000
823,269,000 823,269,000
823,269,000 823,269,000
723,700,000 700,000,000 1,423,700,000
723,700,000 700,000,000 1,423,700,000
723,700,000 700,000,000 1,423,700,000
2,246,969,000
2,246,969,000
2,246,969,000
Aset Tetap
13 Fixed Assets
Rincian mutasi dan nilai buku aset tetap untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 sebagai berikut:
$VDW'HFHPEHUGDQ
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) PT Arthaloka Indonesia PT Reasuransi Nasional Indonesia PT Asuransi Maipark Indonesia Dana Konsorsium Asuransi Risiko Khusus
Total
2013 Saldo awal / %HJLQQLQJ%DODQFH
Harga perolehan Tanah gedung Tanah rumah dinas Bangunan kantor Renovasi bangunan kantor Bangunan rumah dinas Renovasi rumah dinas Kendaraan Peralatan kantor Komputer Non komputer Perabot kantor Perabot rumah dinas Cad. Penyisihan Penurunan Nilai Tanah
Penambahan / $GGLWLRQ
Pengurangan / 'HGXFWLRQ
Saldo akhir / (QGLQJ%DODQFH
&RVW
42,672,551,720 2,007,022,560
11,645,220,000
125,678,037,908
7,085,420,680 2,080,938,937
27,060,837,193 1,969,918,885 702,635,832 18,715,284,788
43,730,000 399,943,400
1,411,443,565 3,870,069,400
30,694,703,774 3,635,246,741 24,471,390,728 2,415,661,830
5,536,570,751 2,346,169,428 1,256,122,314
280,023,291,958
31,341,621,269
1,090,455,591 6,371,968,556
31,341,621,269
6,371,968,556
-
(160,000,000) 279,863,291,958
32
54,317,771,720 2,007,022,560 132,763,458,588 27,730,332,565 1,969,918,885 746,365,832 15,245,158,788 36,231,274,524 5,981,416,170 25,727,513,041 2,272,711,998 304,992,944,671 (160,000,000) 304,832,944,671
Office building land sites Company housing land sites Office buildings Renovation of office building Company housings Renovation of company housing Vehicles Office equipment Computers Non computer Furniture and fi tures Company housing equipment Allowance for impairment - land sites
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
Akumulasi Penyusutan Bangunan kantor Renovasi bangunan kantor Bangunan rumah dinas Renovasi rumah dinas Kendaraan Peralatan kantor Komputer Non komputer Perabot kantor Perabot rumah dinas
44,356,805,340 8,112,581,918 809,579,378 122,985,244 13,301,321,044
4,083,332,972
17,239,961,714 2,889,056,855 23,339,346,040 2,711,942,796
4,549,021,251 613,899,049 28,353,191
112,883,580,331 166,979,711,627
9,489,447,836
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
1,411,443,565 153,583,251 61,258,122 3,870,069,400 -
1,090,455,591 6,371,968,556
48,440,138,312 6,701,138,353 963,162,629 184,243,366 9,431,251,645 21,788,982,966 3,502,955,904 23,367,699,231 1,621,487,205 116,001,059,612 188,831,885,059
Accumulated depreciation Office buildings Renovation of office building Company housings Renovation of company housing Vehicles Office equipment Computers Non computer Furniture and fi tures Company housing equipment
2012 Saldo awal / %HJLQQLQJ%DODQFH
Harga perolehan Tanah gedung Tanah rumah dinas Cad. Penyisihan Penurunan Nilai Tanah
Bangunan kantor Renovasi bangunan kantor Bangunan rumah dinas Renovasi rumah dinas Kendaraan Peralatan kantor Komputer Non komputer Perabot kantor Perabot rumah dinas Akumulasi Penyusutan Bangunan kantor Renovasi bangunan kantor Bangunan rumah dinas Renovasi rumah dinas Kendaraan Peralatan kantor Komputer Non komputer Perabot kantor Perabot rumah dinas
Penambahan / $GGLWLRQ
Pengurangan / 'HGXFWLRQ
Saldo akhir / (QGLQJ%DODQFH
&RVW
12,233,939,081 2,007,022,560 -
30,438,612,639 522,224,600 546,188,555 49,449,500 204,020,000
160,000,000.00 -
42,672,551,720 2,007,022,560 (160,000,000) 125,678,037,908 27,060,837,193 1,969,918,885 702,635,832 18,715,284,788
243,597,898,328
4,329,876,976 304,669,181 510,390,468 36,905,431,918
480,038,288.00 640,038,288.00
30,694,703,774 3,635,246,741 24,471,390,728 2,415,661,830 279,863,291,958
39,932,463,255 6,032,764,231 753,373,406 108,760,353 11,571,499,312
4,424,342,085 2,079,817,687 56,205,973 14,224,891 1,729,821,732
-
44,356,805,340 8,112,581,918 809,579,378 122,985,244 13,301,321,044
14,399,754,242 2,379,460,820 19,969,617,212 2,280,593,936 97,428,286,766
2,840,207,472 509,596,036 3,369,728,829 431,348,860 15,455,293,565
-
17,239,961,714 2,889,056,855 23,339,346,040 2,711,942,796 112,883,580,331 166,979,711,627
125,155,813,308
26,514,648,638 1,969,918,885 653,186,332 18,511,264,788 26,364,826,798 3,330,577,560 23,961,000,260 2,895,700,118
146,169,611,761
Office building land sites Company housing land sites Allowance for impairment - land sites
Office buildings Renovation of office building Company housings Renovation of company housing Vehicles Office equipment Computers Non computer Furniture and fi tures Company housing equipment Accumulated depreciation Office buildings Renovation of office building Company housings Renovation of company housing Vehicles Office equipment Computers Non computer Furniture and fi tures Company housing equipment
2011 Saldo awal / %HJLQQLQJ%DODQFH
Harga perolehan Tanah gedung Tanah rumah dinas Bangunan kantor Renovasi bangunan kantor Bangunan rumah dinas Renovasi rumah dinas Kendaraan Peralatan kantor Komputer Non komputer Perabot kantor Perabot rumah dinas Akumulasi Penyusutan Bangunan kantor Renovasi bangunan kantor Bangunan rumah dinas Renovasi rumah dinas Kendaraan
Penambahan / $GGLWLRQ
Pengurangan / 'HGXFWLRQ
Saldo akhir / (QGLQJ%DODQFH
&RVW
12,058,543,200 2,007,022,560 117,564,006,378
15,203,363,942 1,969,918,885 653,186,332 17,129,659,632 22,783,829,482 3,183,106,560 36,355,792,770 2,800,724,149
175,395,881 7,591,806,930 11,311,284,696 1,381,605,156
231,709,153,890
3,580,997,316 147,471,000 94,975,969 24,283,536,948
36,072,034,322 1,695,566,196 723,878,763 92,964,924 10,205,915,081
3,860,428,933 4,337,198,035 29,494,643 15,795,429 1,365,584,231
12,394,792,511 12,394,792,511 -
33
12,233,939,081 2,007,022,560 125,155,813,308 26,514,648,638 1,969,918,885 653,186,332 18,511,264,788 26,364,826,798 3,330,577,560 23,961,000,260 2,895,700,118 243,597,898,328 39,932,463,255 6,032,764,231 753,373,406 108,760,353 11,571,499,312
Office building land sites Company housing land sites Office buildings Renovation of office building Company housings Renovation of company housing Vehicles Office equipment Computers Non computer Furniture and fi tures Company housing equipment Accumulated depreciation Office buildings Renovation of office building Company housings Renovation of company housing Vehicles
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
Peralatan kantor Komputer Non komputer Perabot kantor Perabot rumah dinas
11,562,338,944 2,028,715,706 21,033,347,840 1,779,496,232 85,194,258,009
2,837,415,298 350,745,113 501,097,704 13,297,759,386
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
1,063,730,628 1,063,730,628
14,399,754,242 2,379,460,820 19,969,617,212 2,280,593,936 97,428,286,766 146,169,611,761
146,514,895,881
14
Aset Retrosesi
1 Retro ession Asstes 7KH IROORZLQJ LV WKH EUHDNGRZQ RI VHFXULWLHV FODVVLILHG DV DYDLODEOH IRU VDOH DV DW 'HFHPEHUDQG
Akun ini merupakan saldo aset retrosesi Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2013, 2012, dan 2011 sebagai berikut:
2013
PT Reasuransi Nasional Indonesia Premi Yang Belum Merupakan PendapatanBagian Retrosesi Estimasi Klaim Bagian Retrosesi
15
26,516,561,808 279,687,537,638 306,204,099,446
2012
Aset Lain-Lain
1
Penyisihan Cadangan Aktiva Lain Piutang bunga eks aset lain Penyisihan bunga eks aset lain
22,991,929,867 53,600,738,963 76,592,668,830
PT Reasuransi Nasional Indonesia Unearned premium Share of Retrocession Estimated share of retrocession claims
Other assets ,QWKHIROORZLQJEUHDNGRZQ
2013
Reksadana Reliance E uity und Bank Bukopin Seri B Jasa Marga I Seri P BTN I 2004 Negara R 028 Negara R 035 Negara R 042 Negara R 047 Bunga Repo Yang Masih Harus Diterima
2011
26,310,918,959 108,173,619,608 134,484,538,567
Rincian aset lain-lain per 31 Desember 2013, 2012, dan 2011 sebagai berikut:
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Tagihan lainnya Tagihan pemulihan deposito PT itron PT Mentari Bhakti Jaya Utama PT Multi Megah Internusa PT KIKA C Dambata Duta PT Jaring Orion PT Nam Yang Deposito E . Bank Sanho PT Tride Jaya Utama PT Morante Rejeki Jaya Investasi KPD PT Harvestindo Asset Management PT Reliance Asset Management PT Jakarta Asset Management Investasi Repo PT Bank Bumi Mandiri PT Perusahaan Gas Negara BRI PT Bakrie Telkom PT Agis PT Bakrie Brothers PT Reliance Securities PT Timah PT Energi Mega Persada PT Medco Duta PT Antam Jumlah Pembayaran pada tahun 2012
Office equipment Computers Non computer Furniture and fi tures Company housing equipment
2012
2011
50,369,879,898 10,561,131,482 5,427,327,268 3,376,559,837 3,508,748,990 2,929,908,256 850,000,000 544,310,076 500,000,000 388,441,574 239,598,076
50,369,879,898 10,561,131,482 5,427,327,268 3,376,559,837 3,508,748,990 2,929,908,256 850,000,000 544,310,076 500,000,000 388,441,574 239,598,076
50,369,879,898 15,126,711,482 5,427,327,268 3,376,559,837 3,513,748,990 2,929,908,256 850,000,000 544,310,076 500,000,000 388,441,574 239,598,076
65,000,000,000 54,000,000,000 41,000,000,000
65,000,000,000 54,000,000,000 41,000,000,000
65,000,000,000 54,000,000,000 41,000,000,000
72,500,000,000 28,500,000,000 28,000,000,000 10,000,000,000 10,000,000,000 8,500,000,000 6,500,000,000 5,000,000,000 4,000,000,000 3,000,000,000 20,000,000,000 196,000,000,000 45,300,504,418 150,699,495,582 17,822,957,679 5,000,000,000 1,000,000,000 2,000,000,000 18,225,000,000 9,350,000,000 21,700,000,000 8,840,000,000 22,562,730,603 106,500,688,282 495,896,089,321 (494,859,834,740) 1,036,254,581 5,670,340,546 (5,670,340,546)
72,500,000,000 28,500,000,000 28,000,000,000 10,000,000,000 10,000,000,000 8,500,000,000 6,500,000,000 5,000,000,000 4,000,000,000 3,000,000,000 20,000,000,000 196,000,000,000 34,500,000,000 161,500,000,000 17,822,957,679 5,000,000,000 1,000,000,000 2,000,000,000 18,225,000,000 9,350,000,000 21,700,000,000 8,840,000,000 22,562,730,603 106,500,688,282 506,696,593,739 (505,660,339,158)
1,036,254,581 5,670,340,546 (5,670,340,546)
34
72,500,000,000 28,500,000,000 28,000,000,000 10,000,000,000 10,000,000,000 8,500,000,000 6,500,000,000 5,000,000,000 4,000,000,000 3,000,000,000 20,000,000,000 196,000,000,000 196,000,000,000 17,822,957,679 5,000,000,000 1,000,000,000 2,000,000,000 18,225,000,000 9,350,000,000 21,700,000,000 8,840,000,000 22,562,730,603 106,500,688,282 545,767,173,739 (542,991,086,294) 2,776,087,445 5,670,340,546 (5,670,340,546)
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Other collectibles Deposits recovery collectibles PT Vitron PT Mentari Bhakti aya Utama PT Multi Megah Internusa PT KIKA CV Dambata Duta PT aring Orion PT Nam Yang Deposit E . Bank Sanho PT Tride aya Utama PT Morante Rejeki aya KPD Investments PT Harvestindo Asset Management PT Reliance Asset Management PT akarta Asset Management
Repo Investments PT Bank Bumi Mandiri PT Perusahaan Gas Negara BRI PT Bakrie Telkom PT Agis PT Bakrie Brothers PT Reliance Securities PT Timah PT Energi Mega Persada PT Medco Duta PT Antam Total Payments in 2012 0XWXDOIXQGV5HOLDQFH(TXLW\)XQG
Bank Bukopin Seri B asa Marga XI Seri P BTN I 2004 Negara FR 028 Negara FR 035 Negara FR 042 Negara FR 047 $FUUXHG5HSRLQWHUHVWUHFHLYDE
$OORZDQFHIRURWKHUDVVHWV ,QWHUHVWUHFHLYDEOHVIURPRWKHUDVVHWV $OORZDQFHIRULQWHUHVWIURPRWKHUDVVHWV
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
Aset lainnya Perangkat lunak Aset dalam proses Pinjaman Dengan Bunga Biaya Pendirian Sertifikat DAI Uang Jaminan Corporate member: Rancamaya Golf Bogor Raya Citra Land Golf Bukit Barisan Golf Merapi Gelanggang isata Golf Tagihan Lain - Amortisasi Perangkat Lunak - Amortisasi Biaya Pendirian Jumlah aset lainnya PT Asuransi Kredit Indonesia
PT Reasuransi Nasional Indonesia Kontrak Pengelola Dana PT Eurocapital Pregrine Securities PT Jakarta Investment PT alcon Asia Resources PT Synergi Asset Management Corporate member: G. Geulis Rancamaya Emeralda Bogor Raya Piutang alokasi surplus Lain-lain Cadangan penyisihan KPD Jumlah aset lainnya PT Reasuransi Nasional Indonesia
PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah Aset Dalam Penyelesaian Perangkat Lunak Amortisasi Perangkat Lunak Biaya Pendirian Amortisasi Biaya Pendirian Uang Jaminan Persediaan Materai Jumlah aset lainnya PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah
Jumlah Aset Lainnya
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
1,036,254,581
1,036,254,581
2,776,087,445
20,558,058,106 454,411,638 823,264,051 150,749,200 1,000,000 -
19,788,023,126 1,363,023,500 1,419,089,309 150,749,200 1,000,000 81,443,900
18,150,866,200 169,050,000 2,841,166,373 150,749,200 1,000,000 81,443,900
623,820,353 44,000,000 105,832,375 38,500,000 35,000,000 118,229,453 (12,402,106,761) 10,550,758,415
623,820,353 44,000,000 105,832,375 38,500,000 35,000,000 1,013,555,872 (11,606,757,581) 13,057,280,054
623,820,353 44,000,000 105,832,375 38,500,000 35,000,000 924,498,158 2WKHUFROOHFWLEOHV (9,197,077,750) $PRUWL]DWLRQRIVRIWZDUH - Amortisasi Biaya Pendirian 13,968,848,809 7RWDORWKHUDVVHWVRI37$VXUDQVL.UHGLW,QGRQHVLD PT Reasuransi Nasional Indonesia
15,000,000,000 12,000,000,000
15,000,000,000 12,000,000,000
15,000,000,000 90,000,000 (638,846,150) 12,000,000,000
165,000,000 120,000,000 110,000,000 60,000,000 923,557,284 (27,000,000,000) 1,378,557,284
110,000,000 165,000,000 60,000,000 120,000,000 700,706,203 (424,882,608) (27,000,000,000) 730,823,595
110,000,000 165,000,000 60,000,000 120,000,000 1,023,477,858 0LVFHOODQHRXV (20,000,000,000) .3'DOORZDQFH 7,929,631,708 Total other assets of PT Reasuransi Nasional Indonesia
2WKHUDVVHWV 6RIWZDUHV $VVHWVLQSURFHVV ,QWHUHVWEHDULQJERUURZLQJV &RVWRILQFRUSRUDWLRQ '$,FHUWLILFDWH
Money guarante deposit Corporate membership: Rancamaya Golf Bogor Raya Citra Land Golf Bukit Barisan Golf Merapi Gelanggang Wisata Golf
)XQGPDQDJHUFRQWUDFW
2,348,764,660 182,422,800 (7,344,888) 977,196,699 (101,791,323) 5,000,000 114,022,200 108,000 3,518,378,149 15,447,693,848
13,788,103,649
PT Eurocapital Pregrine Securities PT akarta Investment PT Falcon Asia Resources PT Synergi Asset Management Corporate membership: G. Geulis Rancamaya Emeralda Bogor Raya Surplus allocation receivable
PT aminan Pembiayaan Askrindo Syariah Assets in progress Software Amortization of software Cost of incorporation Amortization of cost of incorporation Guarantee money Inventories Duty stamps
Total other assets of PT 21,898,480,517 Total other assets
aminan Pembiayaan Askrindo Syariah
Tagihan Pemulihan Deposito sebesar Rp50.369.879.898 adalah tagihan Perusahaan kepada PT Bank Mandiri, Tbk sebagai akibat pencairan/penarikan deposito Perusahaan oleh PT Bank Mandiri, Tbk untuk penyelesaian penjaminan L/C PT Vitron Grup sebesar Rp40.645.454.830 ditambah dengan perhitungan kewajiban bunga atas keterlambatan pembayaran tahun 2006 sebesar Rp4.420.193.213 dan tahun 2007 sebesar Rp5.304.231.855. Tagihan ini pada Laporan Keuangan yang berakhir tanggal 31 Desember 2006 dicatat sebagai akun tagihan lain dalam Aset Lancar Lainnya, dengan pertimbangan pada tahun 2007 ini akan segera dilakukan restrukturisasi oleh PT Bank Mandiri, Tbk kepada PT Vitron International, yang sesuai Kesepakatan Bersama antara PT Bank Mandiri, Tbk dan Perusahaan tanggal 11 Januari 2007, Perusahaan bertindak sebagai fasilitator. Sampai dengan berakhirnya tahun 2013, restrukturisasi masih dalam proses negosiasi antara Bank Mandiri dengan Vitron dan belum dapat diperkirakan kapan restrukturisasi tersebut akan dimulai. Oleh karena itu, tagihan ini direklasifikasi dari akun Aset Lancar Lainnya menjadi dicatat dalam akun Aset Lain-lain.
7KH GHSRVLW UHFRYHU\ UHFHLYDEOH RI 5S LV UHFHLYDEOH IURP %DQN 0DQGLUL 7EN RULJLQDWLQJ IURP ZLWKGUDZDO RI WKH &RPSDQ\ GHSRVLWV E\ WKH %DQN IRU VHWWOHPHQW RI /& 9LWURQ *UXS JXDUDQWHH RI 5S DGGHG ZLWK LQWHUHVW RQ DUUHDUV LQ RI 5S DQG LQ RI 5S 7KH UHFHLYDEOH ZDV SUHVHQWHG LQ WKH ILQDQFLDO VWDWHPHQWV IRU WKH \HDU HQGHG 'HFHPEHU LQ RWKHU FXUUHQW DVVHWV RQ WKH XQGHUVWDQGLQJ WKDW LQ UHVWUXFWXULQJ RI 9LWURQ ,QWHUQDWLRQDO ZLOO EH FDUULHG RXW E\ %DQN 0DQGLUL EDVHG RQ WKH PXWXDO XQGHUVWDQGLQJ RI WKH &RPSDQ\ DQG 37 %DQN 0DQGLUL RQ -DQXDU\ WKDW WKH &RPSDQ\ VKDOO DFW DV IDFLOLWDWRU 8QWLO WKH UHVWUXFWXULQJ LV LQ QHJRWLDWLRQ EHWZHHQ %DQN 0DQGLUL DQG 9LWURQ DQG LW LV QRW SUHGLFWDEOH ZKHQ WKH UHVWUXFWXULQJZLOOEHJLQ7KHUHIRUHWKHUHFHLYDEOHLVUHFODVVLILHGWRRWKHUDVVHWV
Penarikan/pencairan deposito di atas didasarkan atas Perjanjian Fasilitas
7KH ZLWKGUDZDO RI WKH GHSRVLW LV EDVHG RQ WKH &RPPHUFLDO /LQH )DFLOLW\ $JUHHPHQW 1R .3
35
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
Commercial Line Nomor: KP-COD/02/PCL/2004 tanggal 9 Nopember 2004, namun tidak dapat diproses berdasarkan prosedur klaim karena PT Bank Mandiri, Tbk tidak dapat memenuhi persyaratan administrasi untuk proses tersebut sehingga dicatat Perusahaan sebagai tagihan kepada PT Vitron Internasional untuk memulihkan deposito tersebut. restrukturisasi oleh PT Bank Mandiri, Tbk kepada PT Vitron International, yang sesuai Kesepakatan Bersama antara PT Bank Mandiri, Tbk dan Perusahaan tanggal 11 Januari 2007, Perusahaan bertindak sebagai fasilitator. Sampai dengan berakhirnya tahun 2013, restrukturisasi masih dalam proses negosiasi antara Bank Mandiri dengan Vitron dan belum dapat diperkirakan kapan restrukturisasi tersebut akan dimulai. Oleh karena itu, tagihan ini direklasifikasi dari akun Aset Lancar Lainnya menjadi dicatat dalam akun Aset Lain-lain. Tagihan sebesar Rp10.561.131.482 adalah tagihan Perusahaan kepada PT Vitron Internasional untuk memulihkan deposito Perusahaan yang ditarik/dicairkan oleh PT Bank Mandiri, Tbk bulan Februari 2006 yang digunakan untuk menyelesaikan kewajiban L/C PT Vitron Internasional bulan Februari 2006 dari nilai sebelumnya sebesar Rp15.126.711.482. Tagihan sebesar Rp5.427.327.268 adalah tagihan atas dana talangan yang diberikan oleh PT Mentari Bakti Jaya Utama pada bulan Juli dan Agustus 2005, dalam rangka penyelesaian kewajiban L/C dan SKBDN di Bank Mandiri Cabang Jakarta Ketapang dengan kesanggupan pengembalian oleh Perusahaan tersebut melalui Surat Pengakuan Utang yang ditandatangani pada tanggal 11 Juli 2005 dan 19 Desember 2005, beserta surat perpanjangannya dan terakhir surat permohonan penundaan pelunasan utang No.088/MBJU/VI/2006 tanggal 31 Mei 2006. Atas tagihan tersebut telah dilakukan penyisihan sebesar Rp5.427.327.268 pada tahun 2007. Sampai dengan 31 Desember 2013 tagihan tersebut belum dapat direalisir.
&2'3&/ GDWHG 1RYHPEHU EXW FDQ QRW EH SURFHVVHG XQGHU FODLP SURFHGXUHV VLQFH %DQN 0DQGLUL IDLOV WR IXOILO DGPLQLVWUDWLYH UHTXLUHPHQWV IRU WKH SURFHVV 7KHUHIRUH WKH &RPSDQ\ WUHDWHG WKH WUDQVDFWLRQ DV UHFHLYDEOH IURP 37 9LWURQ ,QWHUQDVLRQDO WRUHFRYHUWKHGHSRVLW
Tagihan sebesar Rp3.376.559.837 adalah merupakan tagihan Perusahaan kepada PT Multi Megah Internusa (MMI) atas Promissory Notes (PN) yang dibeli pada tahun 2004 dan sebagai upaya problem solving dan telah jatuh tempo tanggal 10 Juni 2007, Perusahaan mengambil kebijakan untuk mengalihkan sebagai tagihan langsung kepada PT Multi Megah Internusa yang didasarkan pada surat pengakuan utang dengan tujuan memperkuat penguasaan hak Perusahaan atas penempatan dana tersebut, sebagaimana dituangkan dalam Berita Acara pertemuan antara Perusahaan dengan PT Multi Megah Internusa dan surat PT MMI tanggal 15 Januari 2008.
7KH UHFHLYDEOH RI 5S LV UHFHLYDEOH IURP 37 0XOWL 0HJDK ,QWHUQXVD 00, RQ 3URPLVVRU\ 1RWHV 31 ERXJKW LQ ,Q WKH HIIRUW WR VROYH WKH SUREOHP VLQFH LW ZDV GXH RQ -XQH WKH &RPSDQ\ VKLIWHG WKH UHFHLYDEOH DV WKH GLUHFW UHVSRQVLELOLW\ RI 37 0XOWL 0HJDK ,QWHUQXVD EDVHG RQ SURPLVVRU\ QRWH ZLWK WKH DLP RI VWUHQJWKHQLQJ WKH FRQWURO RI WKH &RPSDQ\ V ULJKW RYHU WKH IXQG DV ZULWWHQ LQ WKH PLQXWH RI PHHWLQJ EHWZHHQ WKH &RPSDQ\DQG370XOWL0HJDK,QWHUQXVDDQGWKHOHWWHURI3700,GDWHG-DQXDU\
Tagihan sebesar Rp3.508.748.990 kepada PT KIKA timbul dari pendanaan proses problem solving penyelesaian kewajiban L/C SKBDN yang diberikan oleh PT Bank Negara Indonesia, Tbk.-Cabang Depok kepada PT KIKA. Kewajiban ini mulai timbul bulan Desember 2004. Pendanaan dilakukan Perusahaan kepada PT KIKA yang menyanggupi pengembaliannya melalui hasil ganti rugi PT Jasa Marga atas tanah seluas 4.600 M² yang terkena proyek tol Jakarta Outer Ring Road (JORR). Dalam perkembangan terakhir, PT KIKA belum menerima pembayaran ganti rugi tersebut karena menurut pengakuan penanggung jawab PT KIKA, masih terdapat sengketa dengan pihak-pihak penerima ganti rugi lainnya. Atas tagihan tersebut telah dilakukan penyisihan pada laporan keuangan tahun 2008 sebesar Rp3.508.748.990. Tagihan sebesar Rp2.929.908.256 timbul atas wanprestasi yang dilakukan oleh CV Dambata Duta yang memanfaatkan fasilitas penjaminan Kredit Modal Kerja Ekspor yang merupakan program Pemerintah, yaitu Perusahaan bertindak sebagai pelaksana penjaminan dan Pemerintah bertindak sebagai penjamin sesuai Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No.KEP-046/KM.17/1999 - 31/201/KEP/DIR tanggal 29 Januari 1999. Dalam skim tersebut, Perusahaan membayar ganti rugi terlebih dahulu kepada pihak bank dan kemudian Perusahaan menagih penggantiannya kepada Pemerintah. Perkara ini telah sampai pada tingkat Pengadilan Tinggi DKI dan Putusan pengadilan No.339/PDT/2005/PTDKI tanggal 11 April 2007 jo Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.256/Pdt.G/2005/PN Jakarta Selatan tanggal 15 September 2005 telah mengharuskan pihak CV Dambata Duta untuk membayar kewajibannya. Atas tagihan tersebut telah dilakukan penyisihan sebesar Rp2.929.908.256 pada tahun 2007.
7KH UHFHLYDEOH RI 5S IURP 37 .,.$ RULJLQDWHG IURP SUREOHP VROYLQJ LQ UHODWLRQ WR VHWWOHPHQW RI /& 6.%'1 SURYLGHG E\ 37 %DQN 1HJDUD ,QGRQHVLD 7EN 'HSRN %UDQFK 2IILFH WR 37 .,.$ 7KH REOLJDWLRQ EHJDQ LQ 'HFHPEHU )XQGLQJ PDGH E\ WKH &RPSDQ\ WR 37 .,.$ ZKLFK DJUHHG WKH UHSD\PHQW VKDOO EH PDGH ZLWK FRPSHQVDWLRQ UHFHLYDEOH IURP 37 -DVD 0DUJD IRU 0ð RI ODQG DIIHFWHG E\ WKH -DNDUWD 2XWHU 5LQJ 5RDG -255 WROO URDG FRQVWUXFWLRQ SURMHFW ,Q WKH ODWHVW VLWXDWLRQ 37 .,.$ KDV QRW UHFHLYHG WKH FRPSHQVDWLRQ VLQFH WKH FRPSDQ\ LV LQ GLVSXWH ZLWK PDQ\ RWKHU SDUWLHV RYHU WKH FODLP IRU FRPSHQVDWLRQ $Q DOORZDQFH IRU WKH HQWLUH UHFHLYDEOH 5S5S ZDVPDGHLQ
Tagihan kepada PT Jaring Orion merupakan tagihan atas uang muka klaim sebesar Rp850.000.000 yang berasal dari pencairan deposito PT Askrindo (Persero) yang dilakukan oleh PT Bank Yudha Bhakti pada tahun 2005 karena dinilai belum memenuhi persyaratan pengajuan klaim. Atas tagihan tersebut telah dilakukan penyisihan pada laporan keuangan tahun 2007 sebesar Rp850.000.000. Tagihan sebesar Rp971.910.076 merupakan tagihan Perusahaan kepada PT Nam Yang yang timbul akibat Perusahaan mendanai penyelesaian pekerjaan kepada PT Telkom yang seharusnya dilaksanakan oleh PT Nam Yang sebagai pihak terjamin usaha Kontra Bank Garansi, yang Bank Garansi-nya diterbitkan oleh Bank Jatim. Terhadap tagihan tersebut sudah ada komitmen dari perusahaan reasuransi luar negeri, sehingga apabila telah diterbitkan claim settlement-nya maka jumlah sebesar Rp427.600.000 akan menjadi beban perusahaan reasuransi luar negeri dan pada tahun 2007 telah ada pembayarannya sebesar Rp340.168.526 sehingga masih tersisa sebesar Rp87.431.474. Atas tagihan tersebut telah dilakukan penyisihan pada laporan keuangan tahun 2006 sebesar Rp544.310.076 yang merupakan selisih antara dana yang dikeluarkan Perusahaan dengan penerimaan klaim reasuransi.
7KH UHFHLYDEOH IURP 37 -DULQJ 2ULRQ LV IRU DGYDQFH SD\PHQW IRU FODLP RI 5S RULJLQDWHG IURP ZLWKGUDZDO RI 37 $VNULQGR 3HUVHUR GHSRVLWV E\ 37 %DQN <XGKD %KDNWL LQ VLQFH LW ZDV FRQVLGHUHG WKDW WHUPV IRU FODLP ZDV QRW VDWLVILHG $Q DOORZDQFH IRU WKH HQWLUHUHFHLYDEOH5SZDVPDGHLQ
Deposito berjangka ex Bank Sanho sebesar Rp500.000.000 merupakan deposito
7KH WLPH GHSRVLW RI 5S ZDV LQ WKH SUHYLRXV %DQN 6DQKR 7KH EDQN RSHUDWLRQV
7KH UHFHLYDEOH RI 5S LV WKH UHFHLYDEOH IURP 37 9LWURQ ,QWHUQDVLRQDO WR UHFRYHU WKH &RPSDQ\ V GHSRVLW ZLWKGUDZQ E\ 37 %DQN 0DQGLUL LQ )HEUXDU\ ZKLFK ZDV XVHG IRU VHWWOHPHQW RI /& 37 9LWURQ ,QWHUQDVLRQDO REOLJDWLRQ LQ )HEUXDU\ RXW RI WKH LQLWLDODPRXQWRI5S 7KH UHFHLYDEOH RI 5S LV D EULGJLQJ ORDQ SURYLGHG WR 37 0HQWDUL %DNWL -D\D 8WDPD LQ -XO\ DQG $XJXVWV IRU VHWWOHPHQW RI /& DQG 6.%'1 DW %DQN 0DQGLUL -DNDUWD .HWDSDQJ %UDQFK 2IILFH DJUHHPHQW IRU UHSD\PHQW LV PDGH E\ 37 0HQWDUL %DNWL -D\D 8WDPD WKURXJK SURPLVVRU\ QRWH GDWHG -XO\ DQG 'HFHPEHU DQG WKHLU H[WHQVLRQV DQG WKH ODWHVW LV E\ SURSRVDO IRU SD\PHQW SRVWSRQHPHQW 1R0%-89, GDWHG 0HL $OORZDQFH IRU WKH HQWLUH DPRXQW 5S ZDV PDGH LQ 8QWLO'HFHPEHUQRSD\PHQWZDVPDGH
7KH UHFHLYDEOH RI 5S RULJLQDWHG IURP GHIDXOW E\ &9 'DPEDWD 'XWD ZKLFK XVH H[SRUW ZRUNLQJ FDSLWDO IDFLOLW\ WKH *RYHUQPHQW SURJUDP ZKHUH WKH &RPSDQ\ DFWV DV JXDUDQWHH H[HFXWLQJ DJHQF\ DQG WKH *RYHUQPHQW DFWV DV JXDUDQWRU LQ FRQIRUPLW\ ZLWK WKH FROOHFWLYH GHFLVLRQ RI 0LQLVWHU RI )LQDQFH DQG WKH *RYHUQRU RI %DQN ,QGRQHVLD 1R.(3 .0 .(3',5 GDWHG -DQXDU\ 8QGHU WKH VFKHPH WKH &RPSDQ\ VKDOO SUHSD\ D FODLP WR D UHODWHG EDQN WKHQ WKH &RPSDQ\ VKDOO FROOHFW FRPSHQVDWLRQIURPWKH*RYHUQPHQW
7KH FDVH KDV UHDFKHG WKH -DNDUWD +LJK &RXUW RI -XVWLFH DQG WKH YHUGLFW 1R3'737'., GDWHG $SULO LQ FRQMXQFWLRQ ZLWK WKH YHUGLFW RI 6RXWK -DNDUWD 'LVWULFW &RXUW RI -XVWLFH 1R3GW*31 -DNDUWD 6HODWDQ GDWHG 6HSWHPEHU UHTXLUHV &9 'DPEDWD 'XWD WR SD\ LWV REOLJDWLRQ $Q DOORZDQFH ZDV PDGH IRUWKHHQWLUHUHFHLYDEOH5SLQ
7KH UHFHLYDEOH RI 5S LV IURP 37 1DP
36
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
16
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
berjangka pada ex. Bank Sanho tahun 1999 yang merupakan Bank Beku Kegiatan Usaha (BBKU) yang belum dapat dicairkan karena melebihi tingkat bunga penjaminan Pemerintah. Seluruh tagihan tersebut telah dilakukan penyisihan pada laporan keuangan tahun 2006.
ZDV VXVSHQGHG LQ DQG WKH GHSRVLW ZDV IUR]HQ VLQFH LW WKH LQWHUHVW UDWH ZDV DERYH JXDUDQWHHUDWHRIWKH*RYHUQPHQW$QDOORZDQFHIRUWKHHQWLUHGHSRVLWZDVPDGHLQ
Tagihan sebesar Rp388.441.574 merupakan tagihan Perusahaan kepada PT Tride Jaya Utama atas service charge yang belum dilimpahkan oleh PT Tride Jaya Utama yang bertindak selaku agen PT Askrindo sejak tahun 1996 berdasarkan perjanjian kerjasama antara Askrindo dengan PT Tride Jaya Utama sesuai SPK No.001/PKS/DIR/III/1996 tanggal 8 Maret 1996. Dengan mempertimbangkan perkembangan penagihan atas piutang tersebut, maka seluruh tagihan tersebut telah dilakukan penyisihan pada laporan keuangan tahun 2007 dengan rincian sebesar Rp101.945.877 merupakan penyisihan atas beban komisi dan sebesar Rp286.495.697 merupakan beban penyisihan atas piutang service charge yang tidak tertagih.
7KH UHFHLYDEOH RI 5S LV IURP 37 7ULGH -D\D 8WDPD IRU VHUYLFH FKDUJH ZKLFK ZDV QRW GLYHUWHG WR 37 7ULGH -D\D 8WDPD ZKLFK DFWV DV WKH &RPSDQ\ DJHQW VLQFH EDVHG RQ FRRSHUDWLRQ DJUHHPHQW 1R3.6',5,,, GDWHG 0DUFK EHWZHHQ WKH &RPSDQ\ DQG 37 7ULGH -D\D 8WDPD ,Q YLHZ RI FROOHFWLRQ SURJUHVV RI WKH UHFHLYDEOH DQ DOORZDQFH IRU WKH HQWLUH UHFHLYDEOH ZDV PDGH LQ DOORFDWHG LQWR FRPPLVVLRQ H[SHQVH5SDQGDOORZDQFHIRUXQFROOHFWLEOHVHUYLFHFKDUJH5S
Dapat dikemukakan bahwa tagihan-tagihan dalam Aset Lain-Lain sebagaimana tersebut di atas timbul dari pelaksanaan problem solving yang dilakukan Perusahaan terhadap permasalahan usaha (bisnis) yang belum dapat diklasifikasikan sebagai beban underwriting atau beban non operasional pada tahun-tahun sebelumnya.
7KH FODVVLILFDWLRQ RI UHFHLYDEOHV LQWR RWKHU DVVHWV LV RQH ZD\ RI SUREOHP VROYLQJ PDGH E\ WKH &RPSDQ\ IRU WKH EXVLQHVV FDVHV VLQFH FXUUHQWO\ WKH\ FDQQRW \HW EH FODVVLILHG LQWR XQGHUZULWLQJRUQRQRSHUDWLRQDOH[SHQVHVLQWKHSUHYLRXV\HDUV
Utang Klaim Asuransi Kredit dan Pen aminan
1
2013
2,069,206,145 175,000,000 370,167,369 2,614,373,513
4,862,180,360 570,000,000 9,223,219,439 14,655,399,799
9,978,665,474 575,296,762 247,874,729 10,801,836,965
26,091,289,126 28,705,662,639
11,511,686,762 26,167,086,561
89,718,305,488 100,520,142,453
Jumlah Utang Klaim Asuransi Kredit dan Penjaminan
Utang Reasuransi
1
.85*XDUDQWHH Total
Reinsurance Payable ,QWKHIROORZLQJEUHDNGRZQDVDW'HFHPEHUDQG
Saldo utang reasuransi per tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 sebagai berikut:
2013
2012
2011
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Utang premi reasuransi fakultatif Utang premi reasuransi treaty Utang klaim reasuransi treaty
17,373,597,964 (8,267,091,270) 9,106,506,693
14,931,215 11,244,248,821 1,862,124,498 13,121,304,534
6,433,705,436 13,639,807,860 755,580,975 20,829,094,271
17,714,163,765 3,498,325,474 4,730,654,850 25,943,144,089 35,049,650,782
6,787,819,707 8,441,698,924 8,218,716,313 23,448,234,944 36,569,539,478
8,143,077,846 4,166,672,640 10,093,675,551 22,403,426,037 43,232,520,308
)DFXOWDWLYHUHLQVXUDQFHSUHPLXPSD\DEOHV
7UHDW\UHLQVXUDQFHSUHPLXPSD\DEOHV 7UHDW\UHLQVXUDQFHFODLPSD\DEOHV
PT Reasuransi Nasional Indonesia
PT Reasuransi Nasional Indonesia Utang reasuransi umum Utang reasuransi jiwa Utang reasuransi syariah Jumlah Utang Reasuransi
Estimasi Klain Retensi Sendiri (EKRS)
1
2013
PT Asuransi Kredit Indonesia EKRS - Asuransi kredit dan penjaminan Non KUR 142,375,917,111 Penjaminan kredit Askredag 1,492,419,332 Kontra Bank Garansi 11,434,254,348 Surety bond 1,532,974,608 Customs bond -
*HQHUDOUHLQVXUDQFHSD\DEOHV /LIHUHLQVXUDQFHSD\DEOHV 6\DULDKUHLQVXUDQFHSD\DEOHV
Total
Estimated Own Retention Claim - Estimasi Klaim Retensi Sendiri (EKRS) ,QWKHIROORZLQJEUHDNGRZQDVDW'HFHPEHUDQG
Rincian estimasi klaim retensi sendiri per 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, sebagai berikut:
KUR Penjaminan KUR
6PDOOVFDOHFUHGLWJXDUDQWHH 0HGLXPVFDOHFUHGLWJXDUDQWHH 6XUHW\ERQG
KUR
KUR Penjaminan KUR
18
2011
2012
Non KUR
Non KUR Asuransi kredit kecil Asuransi kredit menengah Surety bond
17
Credit Insurance and Guarantee Claim Payable ,QWKHIROORZLQJEUHDNGRZQDVDW'HFHPEHUDQG
Utang klaim merupakan utang klaim asuransi kredit dan penjaminan. Saldo per tanggal 31 Desember 2013, 2012, dan 2011 sebagai berikut:
Kenaikan (penurunan) In rease ( e rease)
2012
2011
PT Asuransi Kredit Indonesia (.56&UHGLWLQVXUDQFHDQGJXDUDQWHH
Non KUR
156,835,565,399
129,176,653,674 (46,446,491,841) 5,711,646,432 300,652,318 88,742,460,583
13,199,263,437 47,938,911,173 5,722,607,916 1,232,322,290 68,093,104,816
18,475,285,818 5,000,000,000 3,364,437,373 170,195,941 27,009,919,132
133,095,728,083 289,931,293,482
(36,519,441,990) 52,223,018,594
169,615,170,072 237,708,274,888
108,637,338,943 135,647,258,074
&UHGLWJXDUDQWHH $VNUHGDJ &RXQWHUEDQNJXDUDQWHH 6XUHW\ERQG &XVWRPVERQG
KUR .85JXDUDQWHH
PT Reasuransi Nasional Indonesia
PT Reasuransi Nasional Indonesia
37
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
(.565HLQVXUDQFH
EKRS - Reasuransi Reasuransi umum Reasuransi Jiwa
715,167,281,375
31,585,765,661 746,753,047,036
PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah Estimasi Tadwidh Retensi Sendiri 960,284,370 1,037,644,624,888
400,861,600,293 15,559,557,725 416,421,158,018
276,206,508,018 17,460,598,124 293,667,106,142
960,284,370 383,515,191,982
654,129,432,906
429,314,364,217
PT Asuransi Kredit Indonesia EKRS - Asuransi kredit dan penjaminan Non KUR 13,199,263,437 Penjaminan kredit Askredag 47,938,911,173 Kontra Bank Garansi 5,722,607,916 Surety bond 1,232,322,290 Customs bond 68,093,104,816 KUR 169,615,170,072 Penjaminan KUR 237,708,274,888
*HQHUDOUHLQVXUDQFH /LIHUHLQVXUDQFH
PT aminan Pembiayaan Askrindo Syariah
Kenaikan (penurunan) In rease ( e rease)
2012
PT Reasuransi Nasional Indones EKRS - Reasuransi Reasuransi umum Reasuransi Jiwa
314,305,681,082 16,026,207,936 330,331,889,018
2011
Estimated Tadwidh Own Retention
2010
PT Asuransi Kredit Indonesia (.56&UHGLWLQVXUDQFHDQGJXDUDQWHH
Non KUR (5,276,022,381) 42,938,911,174 2,358,170,543 1,062,126,349 41,083,185,684
18,475,285,818 5,000,000,000 3,364,437,373 170,195,941 27,009,919,132
4,908,907,530 87,056,828 35,339,383,595
60,977,831,130 102,061,016,814
108,637,338,943 135,647,258,074
111,352,580,821 146,691,964,416
30,343,419,237 -
&UHGLWJXDUDQWHH $VNUHGDJ &RXQWHUEDQNJXDUDQWHH 6XUHW\ERQG &XVWRPVERQG
KUR .85JXDUDQWHH
PT Reasuransi Nasional Indonesia (.565HLQVXUDQFH 400,861,600,293
15,559,557,725 416,421,158,018
Estimasi Klaim Bagian Retrosesi
416,421,158,018 654,129,432,906
124,655,092,274 (1,901,040,399) 122,754,051,876 122,754,051,876 224,815,068,690
276,206,508,018 17,460,598,124 293,667,106,142 293,667,106,142 429,314,364,217
262,276,264,449 23,088,459,651 285,364,724,100 (104,440,681,152) 180,924,042,948 327,616,007,364
*HQHUDOUHLQVXUDQFH /LIHUHLQVXUDQFH Estimated Retrocession Claim Sharing
Saldo EKRS PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) per 31 Desember 2013 sebesar Rp289.931.293.582 tersebut berdasarkan Laporan Aktuaris Valuasi Cadangan Teknis oleh PT Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaria, yang menghitung Total Cadangan sebesar Cadangan Case Reserve ditambah dengan cadangan IBNR, dibandingkan dengan Nilai Kini Atas Arus Kas Masa Depan berdasarkan Kontrak Asuransinya. Hal ini sesuai dengan SK MENKEU RI No.53/PMK.010/2012 tanggal 03 April 2012 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi dan Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No.PER-09/BL/2012 tentang Pedoman Pembentukan Cadangan Teknis Bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.
7KH (.56 EDODQFH RI 37 $VXUDQVL .UHGLW ,QGRQHVLD 3HUVHUR SHU 'HFHPEHU DW 5S LV EDVHG RQ $FWXDULDO 5HSRUW RQ YDOXDWLRQ RI WHFKQLFDO UHVHUYHV PDGH E\ 37 .DWKLU ,PDP 6DSWR 6HMDKWHUD $NWXDULD ZKLFK FDOFXODWHV WRWDO UHVHUYHV HTXLYDOHQW &DVH 5HVHUYH DGGHG ZLWK ,%15 UHVHUYHV FRPSDUHG ZLWK WKH FXUUHQW YDOXH RI IXWXUH FDVK IORZV EDVHG RQ WKH LQVXUDQFH FRQWUDFWV 7KLV LV LQ DFFRUGDQFH ZLWK WKH 'HFUHH RI WKH 0LQLVWHU RI )LQDQFH 1R30. GDWHG $SULO RQ WKH )LQDQFLDO +HDOWK RI ,QVXUDQFH DQG 5HLQVXUDQFH &RPSDQLHV DQG WKH 5HJXODWLRQV RI &KDLUPDQ RI WKH &DSLWDO 0DUNHW DQG )LQDQFLDO ,QVWLWXWLRQ 6XSHUYLVRU\ $JHQF\ 1R3(5%/ RQ *XLGHOLQHV IRUWKH(VWDEOLVKPHQWRIWHFKQLFDOUHVHUYHVRI,QVXUDQFHDQG5HLQVXUDQFH&RPSDQLHV
Saldo EKRS per 31 Desember 2013 tersebut berbeda bila dibandingkan dengan metode perhitungan tahun-tahun sebelumnya, yang menghitung EKRS berdasarkan klaim yang masih dalam proses penyelesaian sebesar 60% dari outstanding klaim tanpa memperhitungkan IBNR. Berdasarkan metode ini, EKRS per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp297.582.718.753.
7KH EDODQFH RI (.56 SHU 'HFHPEHU LV GLIIHUHQW ZKHQ FRPSDUHG WR WKH FDOFXODWLRQ PHWKRG RI WKH SUHYLRXV \HDUV ZKLFK FDOFXODWHV (.56 EDVHG RQ FODLPV WKDW DUH VWLOO LQ WKH SURFHVV RI FRPSOHWLRQ RI RI WKH RXWVWDQGLQJ FODLPV UHJDUGOHVV RI ,%15 8QGHUWKLVPHWKRG(.56SHU'HFHPEHULVDPRXQWHGWR5S
Perbandingan kedua perhitungan tersebut dan pengaruhnya terhadap perolehan laba tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Laporan Aktuaris A tuarial Report
Non KUR KUR
156,835,565,399 133,095,728,083 289,931,293,482
Metode Sebelumnya Previous Metho
Pengaruh ke Laba (Rugi) E e t on Pro it an Loss
110,077,718,752 187,505,000,000 297,582,718,752
(46,757,846,647) 54,409,271,917 7,651,425,270
Sesuai dengan tes kucukupan liabilitas yang dilakukan oleh Perusahaan dan Entitas Anak, manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat estimasi klaim retesi sendiri yang ada sudah mencukupi dibandingkan dengan estimasi arus kas masa depan yang dimiliki oleh perusahaan dan Entitas Anak.
19
In accordance with the liabilities adequacy test undertaken by the Company and its Subsidiaries, the Management believes that the carrying value of the estimated own claim retention is sufficient as compared to the estimated future cash flows the Company and its Subsidiaries.
Premi yang Belum Merupakan Pendapatan (PYBMP)
1
Rincian Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan (PYBMP) per 31 Desember 2013, 2012, dan 2011, sebagai berikut:
2013
Non KUR KUR
Kenaikan (penurunan) In rease ( e rease)
2012
38
Un-Earned Premiums ,QWKHIROORZLQJEUHDNGRZQDVDW'HFHPEHUDQG
2011
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) PYBMP - Askred, jasa penjaminan Non KUR Penjaminan kredit kecil Penjaminan kredit menengah Surety bond Customs bond Askredag Reasuransi KUR Penjaminan KUR
3<%03$VNUHGJXDUDQWHHVHUYLFHV
Non KUR 61,430,854,623 6,459,053,645 25,142,152,905 188,964,766 7,027,157,336 (12,214,757,028) 88,033,426,248
(13,397,997,533) (4,484,787,366) 17,796,386,956 (84,702,690) 2,256,510,886 (7,259,646,444) (5,174,236,190)
74,828,852,156 10,943,841,012 7,345,765,949 273,667,456 4,770,646,450 (4,955,110,584) 93,207,662,438
37,899,938,343 4,456,059,482 5,654,879,996 548,519,695 4,869,566,067 (16,006,774,418) 37,422,189,164
576,946,009,896 664,979,436,144
418,640,343,975 413,466,107,785
158,305,665,921 251,513,328,359
142,316,015,626 179,738,204,790
KUR
PT Reasuransi Nasional Indonesia PYBMP - Reasuransi 312,853,319,770 Reasuransi umum 194,856,903,906 Reasuransi Jiwa 507,710,223,676
80,923,358,417 95,155,909,668 176,079,268,085
231,929,961,353 99,700,994,238 331,630,955,591
161,842,858,596 78,424,186,368 240,267,044,964
1,173,107,598,549
2012
589,545,375,870
583,144,283,950
Kenaikan (penurunan) In rease ( e rease)
2011
-
Estimated Ujrah YBMP
420,005,249,754
2010
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) PYBMP - Askred, jasa penjaminan
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) PYBMP - Askred, jasa penjaminan
KUR Penjaminan KUR
3<%035HLQVXUDQFH *HQHUDO5HLQVXUDQFH /LIH5HLQVXUDQFH
PT aminan Pembiayaan Askrindo Syariah 417,938,729
Estimasi Ujrah YBMP
.85JXDUDQWHH
PT Reasuransi Nasional Indonesia
PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah
Non KUR Penjaminan kredit kecil Penjaminan kredit menengah Surety bond Customs bond Askredag Reasuransi
6PDOOVFDOHFUHGLWJXDUDQWHH 0HGLXPVFDOHFUHGLWJXDUDQWHH 6XUHW\ERQG &XVWRPVERQG $VNUHGDJ 5HLQVXUDQFH
Non KUR 74,828,852,156 10,943,841,012 7,345,765,949 273,667,456 4,770,646,450 (4,955,110,584) 93,207,662,438
36,928,913,812 6,487,781,530 1,690,885,953 (274,852,239) (98,919,617) 11,051,663,835 55,785,473,274
37,899,938,343 4,456,059,482 5,654,879,996 548,519,695 4,869,566,067 (16,006,774,418) 37,422,189,164
31,132,868,190 1,096,850,801 5,604,642,317 424,869,800 3,979,339,729 (4,129,996,159) 38,108,574,678
158,305,665,921 251,513,328,359
15,989,650,295 71,775,123,569
142,316,015,626 179,738,204,790
52,793,630,980 90,902,205,658
6PDOOVFDOHFUHGLWJXDUDQWHH 0HGLXPVFDOHFUHGLWJXDUDQWHH 6XUHW\ERQG &XVWRPVERQG $VNUHGDJ 5HLQVXUDQFH
KUR
PT Reasuransi Nasional Indonesia PYBMP - Reasuransi 231,929,961,353 Reasuransi umum Reasuransi Jiwa 99,700,994,238 PYBMP Retrosesi 331,630,955,591 583,144,283,950
.85JXDUDQWHH
PT Reasuransi Nasional Indonesia 70,087,102,757 21,276,807,871 91,363,910,627 163,139,034,196
161,842,858,596 78,424,186,368 240,267,044,964 420,005,249,754
131,364,833,462 53,233,912,938 (33,870,536,430) 150,728,209,970 241,630,415,628
3<%035HLQVXUDQFH *HQHUDO5HLQVXUDQFH /LIH5HLQVXUDQFH 3<%035HWURFHVVLRQ
Saldo PYBMP PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) per 31 Desember 2013 sebesar Rp664.979.436.143 tersebut berdasarkan Laporan Aktuaris Valuasi Cadangan Teknis oleh PT Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaria, yang menghitung cadangannya berdasarkan jangka waktu polis, yaitu untuk produk yang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun atau berjangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun yang syarat dan kondisi polisnya dapat diperbaharui kembali pada setiap ulang tahun polis, metode yang digunakan adalah metode daily basis, sedangkan untuk produk-produk yang berjangka lebih dari 1 (satu) tahun dihitung berdasarkan estimasi terbaik (best estimate) dari pengeluaran dan penerimaan yang dapat terjadi di masa yang akan datang ditambah marjin untuk risiko pemburukan (margin for adverse deviation). Hal ini sesuai dengan SK MENKEU RI No.53/PMK.010/2012 tanggal 03 April 2012 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi dan Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No.PER09/BL/2012 tentang Pedoman Pembentukan Cadangan Teknis Bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.
The balance of PYBMP of PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) per December 31, 2013 at Rp664.979.436.143 is based on the actuarial valuation reports of technical reserves made by PT Kathir Imam Sapto Sejahtera Aktuaria, which calculates reserves based policy period, ie for products with a maturity of up to 1 (one) year or than 1 (one) year terms and conditions of the policy can be renewed on each termination of the policy, the method used is the daily basis method, while for products of more than 1 (one) year is calculated based on the best estimate of e penditures and receipts that may occur in the future plus a margin for the risk of deterioration. This is in accordance with the Decree of the Minister of Finance No.53 PMK.010 2012 dated April 3, 2012 on the Financial Health of Insurance and Reinsurance Companies and the Regulations of Chairman of the Capital Market Financial Institutions Supervisory Agency No.PER-09 BL 2012 on Guidelines for the Establishmentof the Technical reserves of Insurance and Reinsurance Companies .
Saldo PYBMP per 31 Desember 2013 tersebut berbeda bila dibandingkan
The balance of PYBMP per December 31, 2013 is different when compared to the calculation method
39
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah) dengan metode perhitungan tahun-tahun sebelumnya, yang menghitung PYBMP sebesar 40% dari pendapatan premi, kecuali untuk kontra bank garansi, surety bond, dan customs bond sebesar 5% dari pendapatan premi. Berdasarkan metode ini, PYBMP per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp661.049.173.631.
of the previous years, which calculates PYBMP 40 of the premium income, e cept for counter bank guarantee, surety bond, and customs bond for 5 of the premium income. Under this method, PYBMP per December 31, 2013 is amounted to Rp661.049.173.631.
Perbandingan kedua perhitungan tersebut dan pengaruhnya terhadap perolehan laba tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Comparison of the two calculations and the effect on profit in 2013 is as follows:
Laporan Aktuaris A tuarial Report
Non KUR KUR
20
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
Metode Sebelumnya Previous Metho
88,033,426,248 576,946,009,896 664,979,436,144
Pengaruh ke Laba (Rugi) E e t on Pro it an Loss
285,889,117,661 375,160,055,970 661,049,173,631
Utang Retrosesi
20 Retrocession Payable ,QWKHIROORZLQJEUHDNGRZQDVDW'HFHPEHUDQG
Rincian utang retrosesi kepada retrosioner per 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 sebagai berikut:
Utang retrosesi umum Utang retrosesi jiwa konvensional Utang retrosesi syariah
21
Non KUR KUR
197,855,691,413 (201,785,953,926) (3,930,262,513)
2013 5,371,041,078 812,844,168 1,116,871,210 7,300,756,456
2012
2011
1,018,089,501 13,597,982 1,274,137,377 2,305,824,860
4,055,242,513 43,470,185 323,518,468 4,422,231,166
General retrocession payable Conventional life retrocession payable Syariah retrocession payable
Perpa akan Rincian perpajakan per 31 Desember 2013, 2012, dan 2011 sebagai berikut:
2013
a Pa ak dibayar di muka PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Non KUR PT Reasuransi Nasional Indonesia b Utang pa ak PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Non KUR: PPh Pasal 21 PPh Pasal 23 PPh Pasal 29 PPN Keluaran KUR PPh Pasal 21 PPh Pasal 23 PPh Pasal 29 PPN Keluaran
PT Reasuransi Nasional Indonesia PPh pasal 21 26 PPh pasal 23 PPh pasal 25 PPh pasal 4 ayat 2 PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah PPh pasal 21 PPh pasal 23 Jumlah utang pajak
2012
a. Prepaid taxes
9,866,206 9,866,206
8,270,289 8,270,289
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Non KUR PT Reasuransi Nasional Indonesia
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Non KUR: 543,085,880 323,819,336 259,427,250 532,903,721 1,659,236,186
784,725,441 388,575,661 330,359,917 1,503,661,019
1,560,520,688 87,477,092 26,487,272 1,674,485,052
63,936,001 357,652,882 421,588,883 2,080,825,069
101,972,700 183,350,351 285,323,051 1,788,984,070
23,172,363 23,172,363 1,697,657,415
11,020,412,361 11,020,412,361
157,231,259 (165,644,318) 3,541,006,854 3,532,593,796
36,627,577 (31,261,762) 5,365,815
50,067,701 6,130,089 56,197,790 13,157,435,221
5,321,577,866
1,703,023,230
,QFRPHWD[$UWLFOH ,QFRPHWD[$UWLFOH
Income ta Article 29 9$7RXWSXW
KUR ,QFRPHWD[$UWLFOH ,QFRPHWD[$UWLFOH
Income ta Article 29 9$7RXWSXW
PT Reasuransi Nasional Indonesia Income ta Article 21 26 Income ta Article 23 Income ta Article 25 Income ta Article 4 paragraph 2 PT aminan Pembiayaan Askrindo Syariah ,QFRPHWD[$UWLFOH ,QFRPHWD[$UWLFOH
Total ta es payable
Income Tax In the following breakdown as at 31 December 2013, 2012 and 2011:
Rincian perpajakan per 31 Desember 2013, 2012, dan 2011 sebagai berikut:
PT Reasuransi Nasional Indonesia Pajak kini
269,794,140 269,794,140
b. Taxes Payable
c Pa ak penghasilan
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Pajak kini Pendapatan(Beban) pajak tangguhan
2011
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) 49,259,427,250 3,163,187,724 52,422,614,974
5,092,450,350 2,876,308,036 7,968,758,386
15,392,573,361
4,372,161,103
7,399,529,028 7,399,529,028
&XUUHQWWD[ 'HIHUUHGWD[LQFRPHH[SHQVH
PT Reasuransi Nasional Indonesia
40
-
&XUUHQWWD[
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
Pendapatan (Beban) pajak tangguhan Zakat PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah Pajak kini Pendapatan (Beban) pajak tangguhan Zakat Konsolidasian Pajak kini Pendapatan (Beban) pajak tangguhan Zakat
(7,151,110,290) 447,438,374 8,688,901,445
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
(817,681,014) 457,169,613 4,011,649,702
Laba sebelum pajak konsolidasian Eliminasi Laba sebelum pajak Perusahaan (PT Askrindo)
Beda temporer: Klaim yang terjadi namun belum dilaporkan Pencairan cadangan klaim IBNR Penyisihan piutang usaha tagihan lain-lain Penyusutan amortisasi
64,652,000,611 (3,999,640,623) 465,707,493 61,118,067,481
-
9,464,611,453 2,058,627,022 457,169,613 11,980,408,088
8,306,560,667 294,083,731 8,600,644,398
243,018,149,726 50,077,824,201 (50,077,824,201) 243,018,149,726
109,720,238,090 (20,396,490,981) 130,116,729,071
4,000,000,000 4,213,232,079 8,213,232,079
714,813,719 (3,220,151,834) 3,701,393,839 1,196,055,724
8,941,436,351 (2,342,406,042) 6,599,030,309
-
-
1,430,119,642
90,096,400,000 16,038,332,207 9,623,859,377 1,132,758,670 7,915,037,814 1,765,162,674 390,835,238 328,394,305 190,791,718 519,023,917 238,219,572 2,070,453,947 75,928,516 130,385,197,955
71,775,092,683 13,488,091,603 9,811,705,741 1,019,175,161 5,624,433,375 491,573,333 336,395,545 266,917,604 136,118,817 2,231,702,081 105,181,205,943
(88,836,030,019) (11,044,706,342) 8,273,983,090 5,035,513,536 758,995,673 3,721,307,915 271,126,200 323,287,676 287,084,909 152,738,673 1,836,165,121 (77,790,413,926)
266,909,150,814 1,709,663,877 13,445,987,307 282,064,801,998 (151,679,604,043)
135,442,471,967 1,302,942,982 13,285,994,677 150,031,409,626 (44,850,203,683)
104,427,704,298 (2,362,577,514) (3,881,283,386) 98,183,843,398 (175,974,257,324)
Penghasilan Kena (Tidak kena) Pajak Kompensasi rugi fiskal tahun 2009 Laba (rugi) fiskal setelah kompensasi
&RQVROLGDWHG &XUUHQWWD[ 'HIHUUHGWD[LQFRPHH[SHQVH
Zakat
259,673,039,932 (62,635,330,506) 197,037,709,426
199,364,001,766
157,109,188,851 (200,023,854,000) (42,914,665,149)
&RQVROLGDWHGSURILWEHIRUHWD[ /HVVSURILWEHIRUHWD[RIWKH6XEVLGLDU\ (OLPLQDWLRQ 3URILWEHIRUHWD[RIWKH3DUHQW&RPSDQ\ 7HPSRUDU\GLIIHUHQFHV $FWXDOFODLPQRW\HWUHSRUWHG ,%15FODLPZLWKGUDZDO $OORZDQFHIRUXQFROOHFWLEOHWUDGHDQGRWKHUUHFHLYDEOHV
'HSUHFLDWLRQDQGDPRUWL]DWLRQ 3HUPDQHQWGLIIHUHQFHV 3RVWVHUYLFHEHQHILWV
Provision for estimated own retention claims (QWHUWDLQPHQWDQGUHSUHVHQWDWLRQ &RQWULEXWLRQIRULQFRPHWD[$UWLFOH 6SRUWVDQGUHFUHDWLRQH[SHQVHV 0HGLFDOKRVSLWDOH[SHQVHV (PSOR\HHVGRQDWLRQ 0HPEHUVKLSIHH 6RFLDOGRQDWLRQ 0DJD]LQHVGDLOLHVDQGERRNV +RXVHKROGH[SHQVHV
Ta penalty E penses for income earned - final Other general e penses ,QFRPHVXEMHFWWRILQDOWD[
Penghasilan yang dikenakan pajak final Sewa gedung Pendapatan reksadana
Zakat
Unearned increase decrease in premium and guarantee services
Kenaikan penurunan premi dan jasa penjaminan
Bunga deposito call money obligasi jasa giro
&XUUHQWWD[ 'HIHUUHGWD[LQFRPHH[SHQVH
Reconciliation of profit before ta for consolidated income statements purposes and that for ta able income purposes:
403,139,411,896 81,265,662,606 (81,265,662,606) 403,139,411,896
Beda permanen: Imbalan Pasca Kerja yang belum merupakan pendapatan Provisi estimasi klaim retensi sendiri Entertainment dan representasi Tunjangan PPh pasal 21 Beban olahraga dan rekreasi Beban pengobatan rumah sakit Sumbangan pegawai Iuran keanggotaan Sumbangan sosial Majalah, surat kabar dan buku Beban perumahan Denda pajak Biaya untuk mendapatkan penghasilan final Biaya umum lainnya
'HIHUUHGWD[LQFRPHH[SHQVH
Zakat PT aminan Pembiayaan Askrindo Syariah
(11,718,057) 18,269,119 6,551,062
Rekonsiliasi laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasian dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
Dikurangi: laba sebelum pajak - anak perusahaan
907,031,639 294,083,731 1,201,115,370
(221,625,827,575)
(22,261,825,809)
Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan dan Anak Perusahaan melaporkan pajak terhutang berdasarkan perhitungan sendiri (self assessment).
%XLOGLQJVSDFHUHQWDOV 0XWXDOIXQGVLQFRPH
7D[DEOHQRQWD[DEOH LQFRPH &RPSHQVDWLRQIRUORVVLQILVFDO\HDU )LVFDOSURILWORVV DIWHUFRPSHQVDWLRQ
Under self assessment principle of Indonesian ta law, the Parent Company and the Subsidiary have to file their ta returns individually.
d Aset (liabilitas) pa ak tangguhan
Deferred tax asset/(liability) The following is the breakdown for the year ended 31 December 2013, 2012 and 2011:
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan per 31 Desember 2013, 2012, dan 2011 serta pendapatan (beban) pajak tangguhan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013, 2012, dan 2011 sebagai berikut:
2013
'HSRVLWVFDOOPRQH\ERQGVLQWHUHVWVDQGEDQNLQJIHHV
Dibebankan ke Laporan Laba (rugi) / Recognized In Income Statements
41
2012
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) E isting Business Akumulasi rugi fiskal Penyusutan Cadangan IBNR Akrual jasa produksi Imbalan pasti pasca kerja Penyisihan piutang KUR Cadangan IBNR Penurunan (pemulihan) nilai aset pajak tangguhan PT Reasuransi Nasional Indonesia Aset (liabilitas) pajak tangguhan PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah Aset (liabilitas) pajak tangguhan Jumlah aset (liabilitas) pajak tangguhan
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) E isting Business (197,037,709,426) 1,053,308,020 2,538,360,108 2,832,708,231 1,000,000,000 (189,613,333,067)
KUR Cadangan IBNR Penurunan (pemulihan) nilai aset pajak tangguhan PT Reasuransi Nasional Indonesia Aset (liabilitas) pajak tangguhan PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah Aset (liabilitas) pajak tangguhan Jumlah aset (liabilitas) pajak tangguhan
KUR Cadangan IBNR Penurunan (pemulihan) nilai aset pajak tangguhan PT Reasuransi Nasional Indonesia Aset (liabilitas) pajak tangguhan PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah Aset (liabilitas) pajak tangguhan
4,273,459,854 (4,617,789,163) (868,685,608) (1,950,172,807) (216,978,904,523)
16,778,007,373 (3,220,151,834) 7,156,149,271 3,701,393,839 2,950,172,807 27,365,571,456
$FFXPXODWHGILVFDOORVV 'HSUHFLDWLRQ ,%155HVHUYH $FFUXHGSURGXFWLRQERQXV 3RVWVHUYLFHGHILQHGEHQHILWV $OORZDQFHIRUEDGGHEWV
KUR (216,978,904,523)
27,365,571,456
197,037,709,426 7,424,376,359
213,815,716,799 (3,163,187,724)
(16,778,007,373) 10,587,564,083
7,109,291,632
7,151,110,290
(41,818,658)
11,718,057 14,545,386,048
11,718,057 3,999,640,623
10,545,745,425
-
Dibebankan ke Laporan Laba (rugi) / Recognized In Income Statements
,%155HVHUYH
Decrease (recovery) in of value of deferred ta asset PT Reasuransi Nasional Indonesia Deferred ta asset (liability) PT aminan Pembiayaan Askrindo Syariah Deferred ta asset (liability) Total Deferred ta asset (liability)
2011
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) E isting Business 16,778,007,373 (3,220,151,834) 7,156,149,271 3,701,393,839 2,950,172,807 27,365,571,456
6,269,117,829 (2,634,550,323) 2,893,649,271 1,865,735,022 714,813,719 9,108,765,518
10,508,889,544 (585,601,511) 4,262,500,000 1,835,658,817 2,235,359,088 18,256,805,938
27,365,571,456
9,108,765,518
18,256,805,938
(16,778,007,373) 10,587,564,083
(6,269,117,829) 2,839,647,689
(10,508,889,544) 7,747,916,394
(41,818,658)
817,681,013
(859,499,671)
10,545,745,425
3,657,328,702
6,888,416,723
$FFXPXODWHGILVFDOORVV 'HSUHFLDWLRQ ,%155HVHUYH $FFUXHGSURGXFWLRQERQXV 3RVWVHUYLFHGHILQHGEHQHILWV $OORZDQFHIRUEDGGHEWV
KUR
Dibebankan ke Laporan Laba (rugi) / Recognized In Income Statements
2011
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) E isting Business Akumulasi rugi fiskal Penyusutan Cadangan IBNR Akrual jasa produksi Imbalan pasti pasca kerja Penyisihan piutang
(213,815,716,799)
(189,613,333,067)
2012
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) E isting Business Akumulasi rugi fiskal Penyusutan Cadangan IBNR Akrual jasa produksi Imbalan pasti pasca kerja Penyisihan piutang
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
,%155HVHUYH
Decrease (recovery) in of value of deferred ta asset PT Reasuransi Nasional Indonesia Deferred ta asset (liability) PT aminan Pembiayaan Askrindo Syariah Deferred ta asset (liability) Total deferred ta asset (liability)
2010
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) E isting Business 10,508,889,544 (585,601,511) 4,262,500,000 1,835,658,817 2,235,359,088 18,256,805,938
(32,133,676,806) 212,788,992 (740,012,830) 1,785,142,035 (357,529,910) (2,392,885,677) (33,626,174,196)
42,642,566,350 (798,390,503) 740,012,830 2,477,357,965 2,193,188,727 4,628,244,765 51,882,980,134
18,256,805,938
(5,000,000,000) (38,626,174,196)
5,000,000,000 56,882,980,134
(10,508,889,544) 7,747,916,394
32,133,676,806 (6,492,497,390)
(42,642,566,350) 14,240,413,784
(859,499,671)
(907,031,639)
47,531,968
-
-
-
$FFXPXODWHGILVFDOORVV 'HSUHFLDWLRQ ,%155HVHUYH $FFUXHGSURGXFWLRQERQXV 3RVWVHUYLFHGHILQHGEHQHILWV $OORZDQFHIRUEDGGHEWV
KUR
42
,%155HVHUYH
Decrease (recovery) in of value of deferred ta asset PT Reasuransi Nasional Indonesia Deferred ta asset (liability) PT aminan Pembiayaan Askrindo Syariah Deferred ta asset (liability)
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
Jumlah aset (liabilitas) pajak tangguhan
6,888,416,723
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
(7,399,529,029)
Manajemen dan entitas anak mengestimasi dalam beberapa tahun mendatang tidak seluruh aset pajak tangguhan dapat dipergunakan untuk mengurangi laba kena pajak dan laba fiskal belum mencukupi untuk menutup kerugian tersebut, sehingga manajemen memutuskan melakukan penurunan nilai aset pajak tangguhan.
22
Utang lain-Lain
22 Other Payables $VDW'HFHPEHUDQG
2013
Aset dalam penyelesaian yang masih harus dibayar
Potongan gaji yang harus disetor R C KUR dan Non KUR Utang uang jaminan Premi Diterima Dimuka Liabilitas Pajak Tangguhan Uang Dalam Perjalanan KUR R C KUR dan Non KUR Biaya Yang Masih Harus Dibayar Beban lain
PT Reasuransi Nasional Indonesia Beban umum Utang alokasi surplus dana tabarru bagian peserta
Liabilitas pajak tangguhan Biaya yang masih harus dibayar Lain - Lain PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan pembiayaan diterima dimuka
23
Total deferred ta asset (liability)
The Management of the Company and Subsidiary estimate that in a few years to come the entire deferred ta asset can not be used to reduce any subsequent period's income ta e pense since in a number of future years the fiscal profit will not be sufficient to cover previous years' losses. Therefore, the managements decided to reduce the value of the deferred ta assets.
Rincian utang lain-lain per tanggal 31 Desember 2013, 2012, dan 2011 sebagai berikut:
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Non KUR Biaya Yang Masih Harus Dibayar
14,287,945,752
2012
2011
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Non KUR 27,454,517,894 7,497,191,638 849,289,693 11,541,548,246 17,723,551,248 32,653,943,238 8,184,702,601 49,024,079,142 154,928,823,700
19,963,930,340 1,363,023,500 1,091,536,999 (7,981,252,323) 9,629,414,444 36,844,928,974 8,184,702,601 69,096,284,534
19,671,235,819 5,634,830,000 (3,431,290) (1,984,773,846) 16,051,791,126 31,100,589
$FFUXHGH[SHQVHV $VVHWVLQFRQVWUXFWLRQSD\DEOHV 'HSRVLWDEOHGLVFRXQWV .85DQG1RQ.85FXUUHQWDFFRXQW
39,400,752,398
Money in transit
(11,541,548,246) 37,584,590,813 168,629,663 26,211,672,230 181,140,495,930
7,981,252,323 11,699,783,613 19,681,035,936 88,777,320,470
1,984,773,846 1,874,469,451 3,859,243,297 43,259,995,695
13,163,996,992 3,795,907,193 16,959,904,185
963,470,360 4,857,970,664 1,770,274,988 7,591,716,013
740,852,591 859,499,672 8,293,548,490 11,955,749,842 21,849,650,595
3,156,796,743 85,527,044 3,242,323,787 201,342,723,902
96,369,036,483
65,109,646,289
0RQH\JXDUDQWHHSD\DEOH 3UHPLXPUHFHLYHGLQDGYDQFH 'HIHUUHGWD[OLDELOLW\
KUR .85DQG1RQ.85FXUUHQWDFFRXQW $FFUXHGH[SHQVHV 0LVFHOODQHRXV
PT Reasuransi Nasional Indonesia Beban umum $OORFDWLRQRISDUWLFLSDQWVKDUHRI7DEDUUXIX 'HIHUUHGWD[OLDELOLW\ $FFUXHGH[SHQVHV 0LVFHOODQHRXV
PT aminan Pembiayaan Askrindo Syariah $FFUXHGH[SHQVHV
Un-earned financing income
Liabilitas Imbalan Pasca Ker a Rincian Liabilitas Imbalan Pasti Kerja per 31 Desember 2013, 2012, dan 2011 sebagai berikut: 2013
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) PT Reasuransi Nasional Indonesia PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah
11,330,832,925 2,662,884,782 28,146,043 14,021,863,750
2012
2011
11,044,029,105 3,291,867,784 14,335,896,889
7,342,635,266 162,925,821 7,505,561,087
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) PT Reasuransi Nasional Indonesia PT aminan Pembiayaan Askrindo Syariah
Berdasarkan hasil perhitungan aktuaria independen Prima Aktuaria dengan laporan No. 022 PBL KE I 2014 tanggal 02 Januari 2014, PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) mempunyai liabilitas imbalan pasca kerja untuk manfaat pasti dan iuran pasti per 31 Desember 2013 sebesar Rp11.330.832.925 (untuk program kesejahteraan asuransi pensiun THT).
Based on the calculation of the independent actuary, PT Prima Bhaksana Lestari, in their report 022 PBL KE I 2014 dated 02 anuary 2014, the Company has the obligation of post employment benefits under defined benefit and defined contribution schemes of Rp11.330.832.925, as at 31 December 2013, for welfare insurance, pension and old age benefit.
Asumsi-asumsi dasar yang digunakan dalam perhitungan aktuaria sebagai berikut:
Actuary assumptions used in the actuary calculation:
2013
Tingkat diskonto Kenaikan gaji per tahun Tabel mortalita Tingkat cacat disability Metode aktuaria
8.93 10 Tabel Mortalita : Indonesia 2 5 dari Tabel Mortalita Projected Unit Credit Actuarial
2012
5.77 10 Tabel Mortalita : Indonesia 2 5 dari Tabel Mortalita Projected Unit Credit Actuarial
43
2011
9 8 Tabel Mortalita : Indonesia 2 5 dari Tabel Mortalita Projected Unit Credit Actuarial
'LVFRXQWUDWH $QQXDOLQFUHDVHLQVDODU\ 0RUWDOLW\WDEOH 'LVDELOLW\UDWH $FWXDU\PHWKRG
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
Usia pensiun normal
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
Cost Method 56 Tahun
Cost Method 56 Tahun
2013
Keuntungan (kerugian) Aktuaria yang belum diakui
Beban (Manfaat) diakui di Laporan Laba-Rugi Biaya jasa kini Biaya bunga Keuntungan (kerugian) Aktuaria bersih yang diakui
Mutasi liabilitas bersih: Liabilitas bersih awal periode Manfaat tahun berjalan Ekspetasi pembayaran imbalan Liabilitas bersih akhir periode
1RUPDODJHRIUHWLUHPHQW
7KHIROORZLQJLVWKHDFWXDU\FDOFXODWLRQ
Adapun perhitungan aktuaria adalah sebagai berikut:
Program Manfaat Pasti Liabilitas diakui di Neraca Nilai kini liabilitas Nilai wajar aktiva program
Cost Method 56 Tahun
2012
2011
125,029,292,493 (40,997,306,429) (72,701,153,139) 11,330,832,925
152,878,558,265 (37,511,996,542) 11,044,029,105
27,268,905,492 (19,926,270,225) 7,342,635,267
7,833,165,165 7,902,502,162 7,389,572,710 23,125,240,037
8,827,119,337 4,114,285,923 5,108,588,534 18,049,993,794
2,294,105,755 1,741,097,223 (566,360,802) 3,468,842,176
11,044,029,105 16,415,985,255 (16,129,181,435) 11,330,832,925
13,257,442,174 9,690,965,342 (11,904,378,411) 11,044,029,105
4,529,106,083 3,468,842,176 (655,312,992) 7,342,635,266
(104,322,532,618)
'HILQHGEHQHILWSURJUDP /LDELOLW\UHFRJQL]HGLQWKHEDODQFHVKHHW &XUUHQWYDOXHRIOLDELOLW\ )DLUYDOXHRISURJUDPDVVHWV 8QUHFRJQL]HGDFWXDU\JDLQORVV &RVWEHQHILW UHFRJQL]HGLQLQFRPHVWDWHPHQWV
&XUUHQWVHUYLFHFRVW ,QWHUHVWFRVW 5HFRJQL]HGDFWXDULDOQHWJDLQORVV 0RYHPHQWVLQQHWOLDELOLW\ 1HWOLDELOLW\DWEHJLQQLQJRISHULRG &XUUHQW\HDUEHQHILW ([SHFWHGSD\PHQWRIEHQHILW 1HWOLDELOLW\DWHQGRISHULRG
Perusahaan telah menyelenggarakan program pensiun berupa program manfaat pensiun dan THT (manfaat pasti) dan program kesejahteraan karyawan melalui DPLK (iuran pasti) untuk seluruh karyawan tetapnya. Program pensiun ini dikelola oleh PT Asuransi Jiwa Bumiputera John Hancock dan PT Jiwasraya (Manfaat Pasti) bagi karyawan yang mulai bekerja sebelum tahun 1992, serta DPLK PT Jiwasraya (Iuran Pasti) bagi karyawan yang mulai bekerja tahun 1992.
The Company provides pension program: defined post employment benefit and employees welfare benefit for all of its permanent employees through DPLK (defined contribution). The pension program is managed by PT Asuransi iwa Bumiputera ohn Hancock and PT iwasraya (defined benefit) for those employees who have been working before 1992, and DPLK PT iwasraya (defined contribution) for those employees who began to work in 1992.
Pendanaan program pensiun dilakukan oleh Perusahaan dan karyawan dengan membayar iuran bulanan, dan besarnya kontribusi pendanaan yaitu 70 dibiayai Perusahaan dan 30 ditanggung karyawan.
The funding for the pension program comes from monthly contribution of the Company at 70 from the employees at 30 .
Sebelum tahun 2012 program pensiun karyawan dibedakan :
Prior to 2012 the pension program was classified into: 1) employs who began to work before 1992 which are participated in defined benefit scheme, and
1)
Karyawan yang masuk sebelum tahun 1992 diikut sertakan dalam imbalan pasti.
and
2) Karyawan yang masuk setelah tahun 1992 menggunakan program iuran pasti.
2) employees who began to work after 1992 which are participated in defined contribution scheme.
Mulai tahun 2012 perusahaan memberlakukan program asuransi yang sama (E ual Treatment) yakni menggunakan program pensiun manfaat pasti.
Beginning in 2012 the Company adopted equal treatment in the pension program, that is defined benefit program.
PT Reasuransi Nasional Indonesia
PT Reasuransi Nasional Indonesia The Subsidiary have estimated the post-employment benefit plan liabilities through PT RAS Actuaris actuarial calculations for 2013 and PT Pointera Actuarial Strategic for 2012 and 2011. Liabilities of post-retirement benefits by December 31, 2013, 2012, and 2011 respectively are Rp2. 662 884 782, Rp1.453.062.782, and Rp162.925.821.
Entitas Anak telah melakukan estimasi atas liabilitas program imbalan pasca kerja melalui perhitungan aktuaria PT RAS Actuaris untuk tahun 2013 dan PT Pointera Aktuarial Strategis untuk tahun 2012 dan 2011. Liabilitas imbalan pasca kerja per 31 Desember 2013, 2012, dan 2011 masing-masing sebesar Rp2.662.884.782, Rp1.453.062.782, dan Rp162.925.821.
Perhitungan aktuaria menggunakan asumsi sebagai berikut :
Assumptions used in the actuary calculation: 2013
Tingkat diskonto Kenaikan gaji rata-rata per tahun Usia pensiun normal Tingkat mortalita Tingkat cacat disability Tingkat pengunduran diri Proporsi pengambilan pensiun dini Proporsi pengambilan pensiun normal Metode aktuarial
8,5
pa. 10 56 tahun TMI III 2011 5 TMI III2011 5 0 100 Project unit credit
2012
2011
6
pa. 10 56 tahun 100 TMI99 5 TMI99 5 0 100 Project unit credit
Entitas Anak memperhitungkan nilai wajar aset pendanaan ke dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, dan Entitas Anak memberikan manfaat tambahan kepada karyawan berupa tunjangan hari tua melalui PT Asuransi Jiwasraya dengan perhitungan pada saat pensiun 60 gaji dasar pegawai dengan premi ditanggung Perusahaan sebesar 70 .
7
pa. 10 56 tahun 100 TMI99 5 TMI99 5 0 100 Project unit credit
Discount rate Avearage annual increase in salary Normal age of retirement Mortality rate Disability rate Retirement rate Proportion of early retirement Proportion of normal retirement Actuary method
The Subsidiary estimate the fair value of pension fund assets to the funding of financial institutions (Pension Fund) PT Asuransi iwa Manulife Indonesia, and the Subsidiary provide additional benefits to employees in the form of old age benefit through iwasraya, by which at retirement the employee is entitled to 60 X of his or her basic salary; 70 of premium is paid by the Subsidiary.
44
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
Adapun perhitungan aktuaria, sebagai berikut:
The following is the actuary calculation: 2013
Liabilitas Nilai kini liabilitas masa lalu Status pendanaan Liabilitas masa lalu yang masih akan diakui di tahun-tahun mendatang Keuntungan (kerugian) Aktuaria bersih yang diakui
Beban Beban jasa kini Beban bunga Hasil yang diharapkan dari aset program Iuran bersih yang dibayarkan ke aset program Amortisasi beban jasa lalu yang belum vested Keuntungan (kerugian) Aktuaria bersih yang diakui
2012
31,382,153,316 13,805,494,928 17,576,658,388
2011
22,542,350,267 14,690,472,784 7,851,877,484
15,678,876,462 11,314,721,656 4,364,154,806
Past liability to be recognized in the coming years (14,913,773,606) 2,662,884,782
(4,560,009,700) 3,291,867,784
(4,201,228,985) 162,925,821
1,998,029,597 1,151,641,620 (1,139,152,994) 241,521,417 265,813,407 2,517,853,047
1,540,573,537 1,134,267,624 (1,132,142,933) 174,101,095 1,716,799,323
956,881,664 791,807,592 (630,827,830) (13,473,465) 1,104,387,961
3,291,868,247
1,893,439,344 2,219,929,497
1,683,178,168
Recognized net actuary profit (loss) E penses Current service e penses Interest e pense E pected income from program assets Net contribution paid to program assets Amortization of un-vested past service e pense Recognized net actuary profit (loss)
Reconciliation of e penses and post-employment benefits liability:
Rekonsiliasi Beban dan Liabilitas Imbalan Pasca Kerja:
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Awal Koreksi Saldo Aset Program Adjustment Saldo Awal Aset Program Iuran Bersih yang Dibayarkan Aset Program Pembayaran Imbalan Beban Imbalan Kerja Tahun Berjalan Liabilitas Imbalan Pasca Kerja akhir
Liability Current value of past liability Funding status
Beginning balance of Post-Employment Benefits Liability
Adjustment in balance of Program Assets Adjustment in beginning balance of Program Assets
(2,868,669,372)
(2,427,432,896) 183,824,702 (294,692,186) 1,716,799,323 3,291,867,784
(278,167,139) 2,517,853,047 2,662,884,782
(2,416,954,010) (207,686,299) 1,104,387,961 162,925,821
Net contribution paid Program Asssets Benefit payments Current year post employment benefit e penses Ending balance of Post-Employment Benefits Liability
PT aminan Pembiayaan Askrindo Syariah
PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah Berdasarkan hasil perhitungan aktuaria internal dengan laporan tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan mempunyai kewajiban imbalan pasti Pasca Kerja untuk Manfaat Pasti sesuai peraturan Undang-Undang Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003 sebesar Rp28.146.043,-. Manfaat yang dibayarkan adalah nihil.
Based on calculations made by the internal actuary with their report dated December 31, 2013, the Company has defined benefit obligations for Post-Employment Benefit Plan in compliance with Labor Law No. 13 of 2003 for Rp28.146.043. Benefit paid is nil.
Asumsi dasar perhitungan yang digunakan adalah sebagai berikut :
The followings are basic assumptions used in the calculation: '31-Des-2013
Tingkat diskonto Kenaikan Gaji per Tahun Tabel Mortalita Tingkat Cacat Metode Aktuaria Usia Pensiun Normal Adapun perhitungan aktuaria, sebagai berikut: Liabilitas Nilai kini kewajiban Nilai wajar aktiva program Posisi pendanaan Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum diakui
Biaya jasa lalu yang belum diakui-non vested Kewajiban (kekayaan) diakui dalam neraca
10 TMI - 2 (Male) 3 dari Tabel Mortalita Project Unit Credit (PUC) Actuarial Cost Method 56 Tahun
2013
Discount rate Avearage annual increase in salary Mortality table Disability rate Actuary method Normal age of retirement
2012
35,746,152 (7,599,609) 28,146,543 28,146,543
7KHIROORZLQJLVWKHDFWXDU\FDOFXODWLRQ
2011
-
-
Liability &XUUHQWYDOXHRIOLDELOLW\ )DLUYDOXHRISURJUDPDVVHWV
Funding status 8QUHFRJQL]HGDFWXDU\JDLQORVV Un-recognized post service e penses - non vested
Liability (asset) recognized in the balance sheet Beban Biaya jasa kini Biaya bunga Hasil aktiva program - ekpektasi Keuntungan (kerugian) aktuaria bersih yang diakui
Amortisasi biaya jasa lalu - non vesed Pengakuan biaya jasa lalu - vested Beban diakui dalam laporan laba rugi
35,746,152 35,746,152
-
PENGUNGKAPAN Pergerakan kewajiban yang diakui di neraca
-
Cost Current service cost Interest cost Program assets income - e pected 5HFRJQL]HGDFWXDULDOQHWJDLQORVV
Amortization of past service cost - non vested Recognized past service cost - vested Cost recognized in income statements
DISCLOSURE
45
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
Kewajiban (Kekayaan) awal periode Beban periode berjalan Iuran yang dibayarkan Kewajiban (Kekayaan) akhir periode
24
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
-
-
35,746,152 (7,599,609) 28,146,543
Movement in liabiltiy recognized in the balance sheet
Liability (asset) at beginning of period Current period cost Contribution paid Liability (asset) at end of period
Hak Non Pengendali atas Aset Bersih Entitas Anak 2013 1 Januari / January
Setoran saham Saldo laba ditahan Laba tahun 2013
1
Penambanhan (pengurangan) /
1,000,000 2,393,243 3,393,243
31 Desember / 31 December
1,000,000 (1,919,705) 347,978 (571,727)
2,000,000 473,538 347,978 2,821,516
Share payment Retained earnings
Profit for the year 2013
2012 1 Januari / January
Setoran saham Saldo laba ditahan Laba tahun 2011
1
Penambanhan (pengurangan) /
1,000,000 1,571,825
31 Desember / 31 December
487,605.00 333,813.00 821,418
2,571,825
1,000,000 2,059,430 333,813 3,393,243
Share payment Retained earnings
Profit for the year 2011
2011 1 Januari / January
Setoran saham Saldo laba ditahan Laba tahun 2010
25
1
Penambanhan (pengurangan) /
1,000,000 1,424,234 2,424,234
31 Desember / 31 December
147,591 147,591
1,000,000 1,424,234 147,591 2,571,825
Share payment Retained earnings
Profit for the year 2010
Keuntungan (kerugian) Yang Belum Direalisasikan Atas E ek Tersedia Untuk Di ual 2013
Saldo awal Saham Obligasi Saldo akhir
2012
-
2011
-
15,059,827,403 3,291,311,696 18,351,139,099
Beginning balance Stocks Bonds Ending balance
Adapun rincian kenaikan (penurunan) nilai efek yang belum direalisasikan tahun 2011, sebagai berikut: Nilai Wajar / Fair Value
Saham PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Non KUR PT Aneka Tambang (Persero), Tbk PT Hotel Sahid Jaya International, Tbk PT Bank Himpunan Saudara PT ijaya Karya PT International Nickel Indonesia PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
KUR Bank Mandiri Garuda Indonesia
Investasi Reksadana PT Milenium Dana Investasi (RDPT) PT Batavia Prosperindo AM (RDPT) PT AIM Trust (RDPT) Mandiri Manajer Investasi Sukuk Retail Indonesia (SRI)
Selisih / Differences
Harga Perolehan / Cost
402,570,000 850,500 60,500,000 100,650,000 417,600,000 141,000,000 1,123,170,500
(597,960,000) 838,000 17,300,000 1,650,000 (781,475,000) (51,500,000) (1,411,147,000)
1,000,530,000 12,500 43,200,000 99,000,000 1,199,075,000 192,500,000 2,534,317,500
6,333,175,000 16,503,750,000 22,836,925,000
(3,666,575,000) 3,667,500,000 925,000
9,999,750,000 12,836,250,000 22,836,000,000
64,862,960,965 85,524,506,864 2,911,074,281 3,126,032,588 4,030,000,000 160,454,574,698
15,177,323,257 17,522,286,614 (16,385,593,056) 126,032,588 30,000,000 16,470,049,403
49,667,637,708 68,002,220,250 19,296,667,337 3,000,000,000 4,000,000,000 143,966,525,295
Stocks PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Non KUR PT Aneka Tambang (Persero), Tbk PT Hotel Sahid aya International, Tbk PT Bank Himpunan Saudara PT Wijaya Karya PT International Nickel Indonesia PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
KUR Bank Mandiri Garuda Indonesia
Investasi Reksadana
46
PT Milenium Dana Investasi (RDPT) PT Batavia Prosperindo AM (RDPT) PT AIM Trust (RDPT) Mandiri Manajer Investasi Sukuk Retail Indonesia (SRI)
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
Obligasi PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Non KUR Obligasi Jasa Marga I SERI JM-10 2010 Obligasi ORI 008 Obligasi ANTAM I 2011 SERIE B
KUR Obligasi Bank Nagari I 2010 Obligasi Bank Sulselbar I 2010 Serie A Obligasi Bank Sulselbar I 2010 Serie B DANAREKSA 2010 SERIE B Obligasi Jasa Marga serie JM I-10
Obligasi Sun R 56 Antam Telkom Pegadaian Bank E im
26
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
3,153,000,000 1,037,500,000 15,105,000,000 19,295,500,000
153,000,000 105,000,000 37,500,000 295,500,000
3,000,000,000 932,500,000 15,067,500,000 19,000,000,000
8,276,000,000 5,062,500,000 3,000,000,000 3,112,500,000 5,225,000,000 24,676,000,000
255,000,000 172,500,000 103,500,000 62,500,000 112,500,000 706,000,000
8,021,000,000 4,890,000,000 2,896,500,000 3,050,000,000 5,112,500,000 23,970,000,000
17,512,680,747 14,070,000,000 28,763,500,000 3,000,000,000 8,024,000,000 71,370,180,747 299,756,350,945
2,041,311,696 (100,000,000) 348,500,000 2,289,811,696 18,351,139,099
15,471,369,051 14,170,000,000 28,415,000,000 3,000,000,000 8,024,000,000 69,080,369,051 281,387,211,846
Saldo Laba Rincian saldo laba PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) pada tahun buku 2013, 2012, dan 2011, sebagai berikut:
2
Saldo Laba (Rugi) tahun lalu Laba(Rugi) tahun berjalan Saldo per 31 Desember
27
75,407,435,519 (17,167,149,541) (17,167,149,541) 58,240,285,978 350,716,935,922 408,957,221,900
2012
PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah Ujrah Kafalah Bruto Beban Akuisisi Penurunan (Kenaikan) Ujrah yang belum merupakan pendapatan Penerimaan Kafalah Jumlah Pendapatan Underwriting Konsolidasian
2011
30,235,074,591 30,235,074,591 (179,089,399,683)
254,496,835,202 75,407,435,519
2
(320,035,199,109) 9,590,126,143 9,590,126,143 (310,445,072,966) 101,120,598,692 (209,324,474,274)
Balance as at 1 anuary Adjustments Retained Earnings Current profit (loss) Balance as at 31 December
Underwriting Income
In the following breakdown for the years ended 31 December 2013 and 2012:
2013
PT Reasuransi Nasional Indonesia Pendapatan underwriting reasuransi Pendapatan premi reasuransi Pendapatan premi retrosesi Penurunan (Kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan
Bonds Sun R 56 Antam Telkom Pegadaian Bank E im
Retained Earnings
(209,324,474,274)
Pendapatan Under riting Pendapatan underwriting untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai berikut:
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Pend. underwriting asuransi kredit dan jasa penjaminan Premi dan jasa penjaminan Premi reasuransi Penurunan (Kenaikan) premi dan jasa penjaminan yang belum merupakan pendapatan Pendapatan Underwriting lain
KUR Obligasi Bank Nagari I 2010 Obligasi Bank Sulselbar I 2010 Serie A Obligasi Bank Sulselbar I 2010 Serie B DANAREKSA 2010 SERIE B Obligasi Jasa Marga serie JM I-10
In the following details:
2013
Saldo per 1 Januari Koreksi Saldo Laba
Bonds PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Non KUR Obligasi Jasa Marga I SERI JM-10 2010 Obligasi ORI 008 Obligasi ANTAM I 2011 SERIE B
2012
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) &UHGLWLQVXUDQFHXQGHUZULWLQJDQGJXDUDQHHVHUYLFH
1,565,593,183,216 (3,098,988,079)
777,676,165,555 (4,742,606,430)
(413,466,207,785) 10,703,468,443 444,467,509,746
(71,775,092,682) 5,472,604,881 706,631,071,323
3UHPLXPDQGJXDUDQWHHVHUYLFH 5HLQVXUDFHSUHPLXP
Un-earned dercrease (increase) in premium and guarantee service 2WKHUXQGHUZULWLQJ
PT Reasuransi Nasional Indonesia 1,279,767,685,347 (83,085,023,024)
957,757,416,836 (66,805,438,330)
(167,188,907,417) 1,029,493,754,906
(55,980,384,719) 834,971,593,786
8,338,686,454 (619,448,250)
-
(417,938,729) 39,927,877 7,341,227,352 2,196,566,438,053
1,541,602,665,109
47
,QVXUDQFHXQGHUZULWLQJ 5HLQVXUDFHSUHPLXP 5HWURFHVVLRQSUHPLXP
Dercrease (increase) in unearned premium PT aminan Pembiayaan Askrindo Syariah Ujrah Kafalah Bruto Cost of acquisition Dercrease (increase) in unearned Ujrah Kafalah received Total - consolidated
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
Rincian pendapatan underwriting asuransi kredit dan jasa penjaminan, sebagai berikut: 2013
Non KUR Asuransi kredit kecil Asuransi kredit menengah Asuransi surety bond Asuransi customs bond Asuransi asuransi kredit perdagangan
KUR Imbal jasa penjaminan KUR
2012
441,176,140,228 57,820,353,440 195,042,979,194 3,019,582,402 18,204,890,785 715,263,946,049
187,072,130,390 27,359,602,529 150,080,552,593 5,473,349,115 11,926,616,125 381,912,250,752
850,329,237,167 1,565,593,183,216
395,763,914,803 777,676,165,555
Non KUR Small scale credit guarantee Medium scale credit guarantee Surety bond Customs bond Trading credit insurance
KUR KUR guarantee fee
Penurunan (Kenaikan) premi dan jasa penjaminan yang belum merupakan pendapatan, sebagai berikut: 2013
Premi dan Jasa yang belum merupakan pendapatan Non KUR KUR Premi dan Jasa yang telah menjadi pendapatan Non KUR KUR
28
2012
Un-earned premium and guarantee service fee
(88,033,426,248) (576,946,009,896) (664,979,436,144)
(93,207,662,438) (158,305,565,921) (251,513,228,359)
93,207,662,438 158,305,565,921 251,513,228,359 (413,466,207,785)
37,422,220,050 142,315,915,626 179,738,135,677 (71,775,092,682)
Non KUR KUR Earned premium and guarantee service fee
Non KUR KUR
Beban Under riting Beban underwriting untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012, sebagai berikut: 2013
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Beban underwriting asuransi kredit dan penjaminan Non KUR Klaim bruto Recoveries Netto Kenaikan (Penurunan) EKRS Beban Komisi Netto Beban Underwriting Lain KUR Klaim bruto Recoveries netto Kenaikan (Penurunan) EKRS Beban underwriting lainnya
PT Reasuransi Nasional Indonesia Beban underwriting reasuransi Klaim reasuransi Klaim retrosesi Kenaikan (Penurunan) EKRS Komisi tanggungan sendiri Beban underwriting lain
PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah Beban Kafalah Beban Penjaminan Ulang Estimasi Tad widh Rtn Sendiri TL Estimasi Tad widh Rtn Sendiri TB Jumlah Beban Underwriting Konsolidasian
2012
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Credit insurance underwriting and guarantee Non KUR 190,164,198,257 (54,569,767,237) 88,742,460,584 113,073,715,526 17,170,389,838 354,580,996,968
140,976,224,782 (51,958,530,836) 41,083,185,684 53,569,333,287 13,980,973,276 197,651,186,191
421,010,062,982 (72,829,479,470) (36,519,441,989) 104,471,568,145 416,132,709,667 770,713,706,635
271,613,676,315 (49,511,761,281) 60,977,831,130 10,810,098,762 293,889,844,926 491,541,031,117
&ODLPV*URVV 5HFRYHULHV1HW ,QFUHDVHGHFUHDVH LQ(.56 &RPPLVVLRQ1HW 2WKHUXQGHUZULWLQJFRVW
KUR &ODLPV*URVV 5HFRYHULHV1HW ,QFUHDVHGHFUHDVH LQ(.56 8QGHUZULWLQJRWKHUH[SHQVHV
PT Reasuransi Nasional Indonesia 521,713,056,067 (38,041,841,270) 142,507,069,620 359,408,102,230 1,718,151,407 987,304,538,054
467,279,584,401 (16,457,543,900) 66,024,326,953 259,907,155,336 1,586,760,000 778,340,282,791
117,891,000 960,284,370 1,078,175,370 1,759,096,420,059
1,269,881,313,908
48
5HLQVXUDQFHXQGHUZULWLQJ 5HLQVXUDQFHFODLPV 5HWURFHVVLRQFODLPV ,QFUHDVHGHFUHDVH LQ(.56 6HOIUHWHQWLRQFRPPLVVLRQ 8QGHUZULWLQJRWKHUH[SHQVHV
PT aminan Pembiayaan Askrindo Syariah Kafalah Re-guarantee Estimated own retention Tad'widh TL Estimated own retention Tad'widh TB Total - consolidated
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
a. Klaim bruto Perusahaan, merupakan beban klaim asuransi kredit dan penjaminan yang
a. The Company's gross claims are credit insurance and guarantee claims filed and approved (settled)
diajukan serta telah disetujui (settled) untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012, sebagai berikut:
for the years ended 31 December 2013 and 2012:
2013
Non KUR Klaim penjaminan Kredit Klaim surety bond Klaim customs bond Klaim Askredag (CMS) Klaim Reasuransi Eliminasi KUR Penjaminan KUR
2012
Non KUR 134,015,761,136 55,118,903,253 5,421,776,927 9,968,181,141 (24,684,037,226) 179,840,585,231 179,840,585,231
95,538,382,341 50,022,168,863 3,077,296,619 4,423,814,380 (19,081,125,256) 133,980,536,946 6,995,687,835 140,976,224,782
414,127,654,298 593,968,239,529
271,613,676,315 412,589,901,097
&UHGLWJXDUDQWHHFODLPV 6XUHW\ERQGFODLPV &XVWRPVERQGFODLPV $VNUHGDJ&06 FODLPV 5HLQVXUDQFHFODLPV (OLPLQDWLRQ
KUR .85JXDUDQWHH
b. Recoveries netto Perusahaan, merupakan hasil dari penagihan piutang subrogasi atas
b. The Company's net recoveries are the result of collection of accounts receivable of subrogation of
klaim asuransi kredit dan penjaminan yang telah diselesaikan Perusahaan untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012, sebagai berikut:
insurance claims and underwriting loans that have have been completed by the Company for the years ended December 31, 2013 and 2012:
2013
Non KUR Revoveries penjaminan Kredit Revoveries surety bond Revoveries customs bond Revoveries Askredag (CMS) KUR Penjaminan KUR
2012
Non KUR (33,569,731,535) (12,229,998,262) (6,221,986,304) (2,548,051,136) (54,569,767,237)
(33,850,635,314) (13,898,974,801) (3,687,920,722) (521,000,000) (51,958,530,836)
(72,829,479,470) (127,399,246,707)
(49,511,761,281) (101,470,292,117)
5HFRYHULHVFUHGLWJXDUDQWHH 5HFRYHULHVVXUHW\ERQG 5HFRYHULHVFXVWRPVERQG 5HFRYHULHV$VNUHGDJ&06
KUR .85JXDUDQWHH
c. Jumlah Kenaikan (Penurunan) Estimasi Klaim Retensi Sendiri (EKRS) merupakan
c. Total Increase (Decrease) in Estimated Claims Self Retention (EKRS) represents the difference
selisih antara estimasi klaim retensi sendiri tahun berjalan dengan akhir tahun sebelumnya, untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012, sebagai berikut:
between the estimated own retention claims for the year and the end of the previous year, for the years ended December 31, 2013 and 2012:
2013
Non KUR EKRS tahun berjalan EKRS tahun lalu KUR EKRS tahun berjalan EKRS tahun lalu
2012
Non KUR 156,835,565,399 (68,093,104,815) 88,742,460,584
68,093,104,815 (27,009,919,131) 41,083,185,684
133,095,728,083 (169,615,170,072) (36,519,441,989) 52,223,018,595
169,615,170,072 (108,637,338,943) 60,977,831,130 102,061,016,813
&XUUHQW\HDU(.56 3UHYLRXV\HDU(.56
KUR &XUUHQW\HDU(.56 3UHYLRXV\HDU(.56
d. Merupakan klaim pertanggungan sendiri (klaim reasuransi dikurangi dengan klaim
d. Re-insurance claim is the claims on Company's own insurance (insurance claims deducted with
retrosesi) PT Reasuransi Nasional Indonesia untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012, sebagai berikut:
retrocession claims) of PT Reasuransi Nasional Indonesia for the years ended 31 December 2013 and 2012:
2013
Klaim reasuransi Reasuransi Umum Reasuransi Jiwa Klaim retrosesi Reasuransi Umum Reasuransi Jiwa
e.
2012
373,180,223,189 148,532,832,878 521,713,056,067
254,668,284,579 212,611,299,821 467,279,584,401
(38,041,841,270) (38,041,841,270) 483,671,214,797
(16,457,543,900) (16,457,543,900) 450,822,040,501
Jumlah Kenaikan (Penurunan) Estimasi Klaim Retensi Sendiri (EKRS) Entitas Anak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012, sebagai berikut:
Re-insurance claims General re-insurance Life re-insurance Retrocession claims General re-insurance Life re-insurance
e. The increase or decrease in estimated own retention claims (EKRS) of the Subsidiary for the years ended 31 December 2013 and 2012:
49
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
2013
Kenaikan (Penurunan) EKRS Pencairan cadangan klaim awal tahun Pencairan IBNR awal tahun Cadangan dibentuk akhir tahun IBNR dibentuk akhir tahun
f. Komisi tanggungan sendiri Komisi reasuransi dibayar Komisi reasuransi diterima Eliminasi Beban underwriting lain 29
2012
(291,680,248,109)
(225,655,921,155)
(291,680,248,109) 410,368,166,932 23,819,150,796 142,507,069,619
(225,655,921,155) 291,450,086,660 230,161,448 66,024,326,953
360,327,676,546 (992,539,124) 359,335,137,422 72,964,811 359,408,102,233 1,718,151,407 361,126,253,640
260,154,183,529 (1,028,140,741) 259,126,042,788 781,112,548 259,907,155,336 1,586,760,000 261,493,915,336
Hasil In estasi Rincian hasil investasi untuk tahun - tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012, sebagai berikut:
2
2013
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Non KUR Bunga Deposito Bunga Call money Bunga Obligasi Dividen saham Laba (rugi) penjualan Surat Berharga KUR Bunga Deposito Bunga Call money Bunga Obligasi Laba (rugi) penjualan Surat Berharga Investasi Lain
PT Reasuransi Nasional Indonesia Bunga Deposito Surat berharga Laba (rugi) penjualan Surat Berharga Selisih kurs mata uang asing Penyertaan saham Pembentukan Cadangan RDPT
PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah Bagi Hasil Deposito
30
Own e pense commission Reinserance commission paid Reinserance commission received Elimination Other underwriting e penses
Investment Income The following is the breakdown of income from investment for the years ended 31 December 2013 and 2012:
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Non KUR 18,361,608,560 619,891,967 (2,018,878) (38,854,272) (1,885,035,724) 17,055,591,652
7,137,921,573 712,650,828 4,379,264,779 1,557,140,121 581,108,778 14,368,086,079
164,104,509,714 1,908,290,377 7,244,473,573 15,331,023,031 188,588,296,696 205,643,888,348
105,249,462,688 2,830,368,304 8,032,612,097 4,961,922,750 12,704,885,900 133,779,251,738 148,147,337,816
31,229,859,293 7,224,719,032 4,074,420,569 15,251,507,969 161,757,027 (3,467,508,834) 54,474,755,056
16,948,737,770 11,569,050,249 7,980,529,505 656,424,581 106,245,482 37,260,987,587
5,629,858,356 265,748,501,760
185,408,325,403
'HSRVLWVLQWHUHVWV &DOOPRQH\LQWHUHVWV %RQGVLQWHUHVWV 'LYLGHQGV *DLQORVV RQVDOHRIVHFXULWLHV
KUR 'HSRVLWVLQWHUHVWV &DOOPRQH\LQWHUHVWV %RQGVLQWHUHVWV *DLQORVV RQVDOHRIVHFXULWLHV
Other investments
PT Reasuransi Nasional Indonesia 'HSRVLWVLQWHUHVWV 6HFXULWLHV *DLQRQVDOHRIVHFXULWLHV *DLQORVV RQIRUHLJQH[FKDQJH 6WRFNLQYHVWPHQW
RDPT reserve allocation
PT aminan Pembiayaan Askrindo Syariah Deposit income sharing
30 Operating Expenses The following is the breakdown of operating e penses for the years ended 31 December 2013 and 2012:
2013
KUR Beban pemasaran Beban umum Beban administrasi Beban penyusutan aset tetap
Reserve allocated at end of year IBNR allocated at end of year
2012
Beban Usaha Rincian beban usaha untuk tahun - tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012, sebagai berikut:
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Non KUR Beban pemasaran Beban umum Beban administrasi Beban penyusutan aset tetap Beban amortisasi aset tidak berwujud
Increase or decrease in estimated own retention claims Use of claim reserve at beginning of year Use of IBNR at beginning of year
2012
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Non KUR 11,822,974,207 117,419,146,881 31,170,821,509 6,020,661,172 886,513,952 167,320,117,721
8,495,070,564 87,695,554,165 22,516,857,125 6,559,399,485 599,630,434 125,866,511,774
7,521,601,600 62,364,533,953 18,603,255,994 3,661,062,283
5,640,749,029 55,822,203,202 13,230,975,489 3,532,361,591
0DUNHWLQJ *HQHUDOH[SHQVHV $GPLQLVWUDWLYHH[SHQVHV 'HSUHFLDWLRQ $PRUWL]DWLRQ
KUR
50
0DUNHWLQJ *HQHUDOH[SHQVHV $GPLQLVWUDWLYHH[SHQVHV 'HSUHFLDWLRQ
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
Beban amortisasi aset tidak berwujud PT Reasuransi Nasional Indonesia Beban pemasaran Beban umum Beban administrasi
PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah Beban pemasaran Beban umum Beban administrasi Beban Amortisasi Penyusutan
31
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
591,009,302 92,741,463,132
399,753,622 78,626,042,933
4,885,815,044 57,781,154,412 8,640,513,227 71,307,482,683
3,900,142,148 42,556,477,947 6,266,861,785 52,723,481,880
1,158,182,385 7,569,093,218 1,942,204,746 506,478,885 11,175,959,234 342,545,022,770
257,216,036,587
PT Reasuransi Nasional Indonesia
2012
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) 1RQRSHUDWLQJLQFRPH
Non KUR 895,255,873 25,187,188 188,885,448 15,849,104,884 16,958,433,393
921,093,596 37,816,866 205,230,000 42,179,015,239 43,343,155,701
724,162,260 16,430,266 740,592,526 17,699,025,919
995,637,737 288,186,799 1,283,824,536 44,626,980,237 (937,500,000) 43,689,480,237
PT Reasuransi Nasional Indonesia Pendapatan lain-lain Selisih kurs mata uang asing Bunga piutang pegawai Jasa giro Laba pelepasan aktiva tetap Lain-lain Beban lain-lain Selisih Kurs Penerimaan Pembayaran Reasuransi Retrosesi Administrasi bank Beban Lainnya Bunga subordinasi Beban Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Eliminasi PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah Pendapatan Administrasi Kafalah Jasa Giro Beban Administrasi Bank Pendapatan (Beban Lainnya) Jumlah
%DQNLQJIHH /RDQLQWHUHVW *DLQRQIRUHLJQH[FKDQJH 0LVFHOODQHRXV
KUR
17,699,025,919
KUR Administrasi bank Beban lainnya
Depreciation and Amortization
The following is the breakdown of non operating income and e penses for the years ended 31 December 2013 and 2012:
Eliminasi Beban lain-lain Non KUR Administrasi bank Beban lainnya
0DUNHWLQJ *HQHUDOH[SHQVHV $GPLQLVWUDWLYHH[SHQVHV
31 Other Income / (Expenses)
2013
KUR Jasa giro Lain-lain
0DUNHWLQJ *HQHUDOH[SHQVHV $GPLQLVWUDWLYHH[SHQVHV
PT aminan Pembiayaan Askrindo Syariah
Pendapatan (Beban) Lain-lain Rincian pendapatan (beban) usaha untuk tahun - tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012, sebagai berikut: PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Pendapatan lain-lain Non KUR Jasa giro Bunga pinjaman Laba selisih kurs mata uang asing Lain-lain
$PRUWL]DWLRQ
%DQNLQJIHH 0LVFHOODQHRXV
(OLPLQDWLRQ 1RQRSHUDWLQJH[SHQVHV
481,103,403 4,636,184,651 5,117,288,054
568,552,243 8,097,756,285 8,666,308,528
323,148,249 178,677,742 501,825,991 5,619,114,045 12,079,911,874
165,320,237 147,355,680 312,675,917 8,978,984,444 34,710,495,793
Non KUR Banking e penses 0LVFHOODQHRXV
KUR Banking e penses 0LVFHOODQHRXV
PT Reasuransi Nasional Indonesia 1RQRSHUDWLQJLQFRPH
16,354,686,474 726,072,101 925,812,174 1,150,275,245 (180,598,455) 18,976,247,540
1,327,767,163 101,233,617 289,894,027 619,515,162 2,338,409,969
2,835,548,415 391,459,698 29,682,685 312,500,000 2,623,790,367 6,192,981,165 12,783,266,375
(1,029,315,131) 254,422,881 8,739,535,538 1,122,023,117 1,137,650,371 10,224,316,775 (937,500,000) (7,885,906,806)
26,257,120 (12,673,279) 229,947 13,813,788 24,876,992,036
27,762,088,986
*DLQRQIRUHLJQH[FKDQJH ,QWHUHVWRQORDQWRHPSOR\HHV %DQNLQJIHH
Gain on fi ed assets disposal 0LVFHOODQHRXV 1RQRSHUDWLQJH[SHQVHV
51
/RVVLQIRUHLJQH[FKDQJH
Banking e penses 2WKHU 6XERUGLQDWLRQLQWHUHVW ,PSDLUPHQWRIUHFHLYDEOHV (OLPLQDWLRQ
PT aminan Pembiayaan Askrindo Syariah Kafalah administrative income %DQNLQJIHH
Banking e penses 0LVFHOODQHRXV
Total
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
32
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
Aset dan Liabilitas Moneter dalam Mata Uang Asing Rincian saldo aset dan kewajiban moneter dalam valuta asing per tanggal 31 Desember 2013, 2012, dan 2011 sebagai berikut:
32 Assets and Liabilities Denominated in Foreign Currencies In the following breakdown as at 31 Desember 2013, 2012 and 2011:
2013
2012
2011
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Deposito berjangka (2013 : USD1,102,000.00; 2012 : USD340,000.00; 2011 : USD145,000.00) Kas dan bank (2013 : USD10,671.49; 2012 : USD4,004.37; 2011 : USD3,908.44) Selisih Aset atas Liabilitas
-
12,000,000,000
1,000,000,000
23,190,091,236 35,190,091,236
14,263,355,115 15,263,355,115
Cash on hand and in banks (2013 : USD10,671.49; 2012 :
25,312,309,370 25,312,309,370
33
122,250,000,000
48,250,000,000
43,250,000,000
387,845,861
1,331,938,514
167,006,951
Deposits (2013: USD10,029,534.83; 2012: USD4,987,080.10; 2011: USD4,739,726.03) Cash on hand and in banks (2013: USD31,819.33; 2012:
Transaksi Dengan Pihak Berelasi Dalam kegiatan usaha, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, menyangkut transaksi-transaksi sebagai berikut:
Pengendali Pengendali Pengendali Pengendali Pengendali
USD137,668.06; 2011: USD18,302.13)
33 Transactions with Related Parties In doing its businesses, the Company makes the following transactions with related parties:
Sifat Hubungan / Nature of Relationship
Premi reasuransi Klaim reasuransi Beban sewa kantor Premi retrosesi Subordinasi
USD4,004.37; 2011 : USD3,908.44) Differences between assets and liabilities PT Reasuransi Nasional Indonesia
PT Reasuransi Nasional Indonesia Deposito (2013: USD10,029,534.83; 2012: USD4,987,080.10; 2011: USD4,739,726.03) Kas dan Bank (2013: USD31,819.33; 2012: USD137,668.06; 2011: USD18,302.13)
Time deposits (2013 : USD1,102,000.00; 2012 : USD340,000.00; 2011 : USD145,000.00)
2013
Controlling Controlling Controlling Controlling Controlling
2012
17,068,529,224 17,919,329,010 -
585,004,800 4,517,791,936 2,880,575,549 66,805,438,330 75,000,000,000
5HLQVXUDQFHSUHPLXPV 5HLQVXUDQFHFODLPV 2IILFHVSDFHUHQWDOH[SHQVHV
5HWURFHVVLRQSUHPLXP 6XERUGLQDWH
34
In ormasi Segmen Informasi segmen disajikan berkaitan dengan segmen usaha berupa segmen geografis dan segmen produk dapat dilihat pada lampiran.
3
Segment Information Segment information is presented with respect to business segment, geographical segment and production segment as presented in the attachment.
35
Tingkat Sol abilitas Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No: 53 PMK.010 2012 tanggal 3 April 2012 yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2013 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi sesuai pasal 2 ayat 3 ketentuan tersebut perusahaan wajib menetapkan target Tingkat Solvabilitas paling rendah 120 (seratus dua puluh persen) dari modal minimum berbasis resiko yang merupakan jumlah dana yang dibutuhkan untuk mengatasi risiko kerugian yang mungkin timbul akibat dari deviasi pengelolaan aset dan liabilitas.
3
Solvability Rate In accordance with the Regulation of the Minister of Finance No.: 53 PMK.010 2012 dated 3 April 2012 effective the date of anuary 1, 2013 on the Financial Health of Insurance and Reinsurance Companies, article 2, paragraph 3 of the provisions of those company must set a target solvency level of minimum 120 (one hundred twenty percent) of the risk-based minimum capital which is the amount of funds needed to address the risk of loss that may arise as a result of deviation in management of assets and liabilities.
Tingkat solvabilitas PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia untuk periode 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Solvency level of PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia for the period December 31, 2013 and 2012 are as follows: '2013
A. Tingkat solvabilitas Kekayaan Yang Diperkenankan Kewajiban (kecuali Pinjaman Subordinasi) Jumlah Tingkat Solvabilitas B. Modal Minimum Berbasis Risiko (MMBR) Kegagalan Pengelolaan Kekayaan (Schedule A) Ketidaksimbangan antara Proyeksi Arus Aset dan Liabilitas (Schedule B)
Ketidaksimbangan antara Nilai Aset dan Liabilitas Dalam Setiap Jenis Mata Uang(Schedule C) Perbedaan Antara Beban Klaim Yang Terjadi dan Beban Klaim Yang Diperkirakan (Schedule D)
2012
A. 6ROYDELOLW\5DWH 4,843,124 1,202,268 3,640,856
3,932,632 643,921 3,288,711
187,074 -
130,017 -
13
4
270,506
201,305 355 331,681 2,957,030
Total B. Minimum Risk Based Capital (MMBR) Failure in management of assets (Schedule A) Ketidaksimbangan antara Proyeksi Arus Aset dan Liabilitas Imbalance between values of assets and liabilities in any type of currency
Difference between e pense of incurred claim that estimated
Ketidakcukupan Premi Akibat Perbedaan Hasil Investasi (Schedule E)
Risiko Reasuransi (Schedule ) Risiko Operasional (Schedule G) Jumlah MMBR C. Kelebihan (kekurangan) batas tingkat solvabilitas
3HUPLWWHGDVVHWV /LDELOLWLHVH[FHSIRUVXERUGLQDWHGORDQV
745 2,339 460,677 3,180,179
790,33 % Rasio pencapaian sol abilitas (dalam ) Rasio tingkat solvabilitas di atas ketentuan menteri keuangan yaitu sebesar 120 .
52
991,53
Inadequacy due to differences between premiums an
Reinsurance Risiks (Schedule F) Operational Risiks (Schedule G) Total MMBR C. E cess (deficiency) in limit of solvency level A hieve solven
ratio (in )
Solvency ratio above the level of provision of the Minister of Finance, i.e. 120 .
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
36
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
Kontin ensi Dan In ormasi Penting Lainnya 1) Pencairan deposito oleh Bank Mandiri atas pen aminan L C itron Grup Pada tahun 2005 Perusahaan bertindak sebagai penjamin itron Grup dan Bank Mandiri sebagai bank penerbit L C, di mana hubungan antara Perusahaan dengan Bank Mandiri diatur dalam Perjanjian Commercial Line yang telah beberapa kali diubah terakhir No.33 KP-COD 02 PLC 2004 tanggal 3 November 2004 yang dibuat di hadapan notaris Sri Ismayati, SH., serta dokumen perangkatnya, seperti Persetujuan Prinsip yang berfungsi sebagai dokumen penawaran penjaminan kepada pihak bank dan Sertifikat Penjaminan sebagai dokumen bukti bahwa Perusahaan mengikatkan diri untuk memberikan penjaminan. Dikemudian hari terdapat L C yang mengalami gagal bayar oleh itron Grup pada waktunya. Kegagalan ini berkaitan dengan tidak diperpanjangnya perjanjian commercial line antara Bank Mandiri dengan Perusahaan yang berakhir tanggal 31 Juli 2005.
3 Contin en an Other Si ni i ant In ormation 1) Deposit ith ra al Ban Man iri or L C Vitron roup uarantee In 2005 the Company acted as guarantor of Vitron Group and Bank Mandiri as the issuer of L C, where the relation between the Company and Bank Mandiri was based on a Commercial Line agreement which been amended a number of times, the latest of which was by amendment No.33 KP-COD 02 PLC 2004 dated 3 November 2004 made before the notary Sri Ismayati, SH., along with the supporting documents such as principal approval, which served as guarantee offer to the bank and guarantee certificate which served as evidence that the Company has bound itself to be the guarantor. Subsequently Vitron Group failed to make on time-payment of some L C. The failure had something to do with the termination of the commercial line agreement between Bank Mandiri and the Company on 31 uly 2005 and was not e tended.
Dengan adanya kegagalan pembayaran L C tersebut di atas, maka Bank Mandiri langsung mencairkan deposito Perusahaan pada bulan September 2005 sebesar Rp28,9 milyar. Dari jumlah tersebut telah dilunasi oleh itron Grup sebesar Rp23,8 milyar (tersisa Rp5,1 milyar). Selanjutnya pada ebruari 2006, Bank Mandiri kembali mencairkan deposito Perusahaan sebesar Rp50,6 milyar, sehingga total deposito Perusahaan yang dicairkan Bank Mandiri dan belum dipulihkan hingga saat itu mencapai Rp55,7 milyar. Namun hingga saat ini, hak Perusahaan tersebut belum memperoleh kepastian pelunasannya.
With the failure in payment of the L C, Bank Mandiri directly withdrew Rp28,9 billion of the Company's deposit in 2005. Of the withdrawn amount, Vitron Group has repaid Rp23,8 billion, leaving a remaining balance of Rp5,1 billion. Further, in February 2006, Bank Mandiri again withdrew the Company's deposit in the amount of Rp50,6 billion, resulting in Rp55,7 billion of the total Company's deposit withdrawn by Bank Mandiri and not-recovered. Until to date it is uncertain whether the Company's right is recoverable or not.
Berdasarkan fakta yang ada L C itron Grup yang mengalami gagal bayar sebesar Rp28,9 milyar tersebut tidak didukung Sertifikat Penjaminan dan sebesar Rp11,7 milyar adalah senilai dengan besarnya margin deposit yang seharusnya diterima Bank Mandiri atau seluruhnya berjumlah Rp40,6 milyar. Dengan demikian, dari jumlah deposito sebesar Rp55,7 milyar, jumlah sebesar Rp40,6 milyar tersebut merupakan kewajiban Bank Mandiri untuk memulihkannya. Setelah ditambah dengan bunga deposito yang seharusnya diterima Perusahaan sejak deposito dicairkan, yaitu sebesar Rp4,4 milyar, maka jumlah kewajiban Bank Mandiri kepada Perusahaan seluruhnya adalah Rp45 milyar.
Based on the available facts, the L C of Vitron Group Rp28,9 billion which failed for payment was due to lack of guarantee certificate, whereas the other Rp11,7 billion was the amount equal to deposit margin receivable by Bank Mandiri, making a total of Rp40,6 billion. Therefore, of the withdrawn deposit of Rp55,7 billion a portion of Rp40,6 billion should be the responsibility of Bank Mandiri for recovery. Added with interest on deposit of Rp4,4 billion which should be received by the Company, the total responsibility of Bank Mandiri becomes Rp45 billion.
Oleh karenanya, sejak tahun 2008, atas tagihan tersebut di atas, perusahaan telah membentuk penyisihan piutang ragu-ragu selama 10 tahun sebesar Rp1.512.671.148 per tahun. Penyisihan tersebut dilakukan berhubung sampai dengan 31 Desember 2008 belum ada perkembangan penyelesaian baik dari pihak Bank Mandiri dan itron Grup. Hingga 31 Desember 2011telah terbentuk cadangan penyisihan sebesar Rp4.538.013.444
It is, therefore, since 2008 the Company has set up an allowance for ten years at Rp1.512.671.148 annually. The allowance was set up due to the fact that until 31 December 2008 no settlement has been made by Bank Mandiri and Vitron Group. Until 31 December 2011 the cumulative allowance is Rp4.538.013.444.
2) Penyelesaian ke a iban klaim kepada International Li estock Pty Ltd Pada tanggal 1 Desember 2008, Perusahaan mendapat pengajuan klaim dari International Livestock E port (ILE) Pty Ltd sebesar USD6,668,821.44 karena tunggakan pembayaran PT Bina Mentari Tunggal (buyer). Polis Asuransi Kredit Perdagangan (askredag) yang menjadi dasar pengajuan yaitu nomor: 2007.0255.02.00 periode 15 ebruari 2007 sd. 14 ebruari 2008.
2) Settlement o Claim it International Livesto
Atas permasalahan tersebut, Perusahaan telah membentuk cadangan klaim sebesar Rp15.822.337.608.
For the case the Company has made an allowance for calim at Rp15.822.337.608.
3) Penempatan In estasi tidak menghasilkan yang disa ikan pada perkiraan Akti a Lain-Lain
3) I le Investments Classi ie un er Other Assets
Obligasi Perusahaan melakukan penempatan investasi pada portofolio Obligasi di beberapa manager investasi : PT Jakarta Investment dan PT Jakarta Securities yang tersimpan pada kustodian PT Jakarta Securities. PT Jakarta Investment PT Jakarta Securities Total
Pt Lt
On 1 December 2008, the Company was claimed by International Livestock E port (ILE) Pty Ltd for USD6,668,821,44 for arrears made by PT Bina Mentari Tunggal (buyer). The claim was based on trade credit insurance - Asuransi Kredit Perdagangan (askredag) policy number: 2007.0255.02.00 for the period of 15 February 2007 to 14 February 2008.
Bon s The Company made investments in bonds portfolio in investment managers: PT akarta Investment and PT akarta Securities deposited with PT akarta Securities custodian.
Rp Rp Rp
8,000,000,000 58,115,000,000 66,115,000,000
53
PT akarta Investment PT akarta Securities Total
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
Dari beberapa kali permintaan Perusahaan untuk memindahkan penyimpanan sertifikat Obligasi dimaksud ke kustodian yang ditunjuk (Bank Mandiri), belum dapat dilakukan oleh manager investasi. Hal ini melemahkan eksistensi asset dimaksud untuk tetap dicatat dan dikategorikan sebagai aset investasi. Oleh karenanya, berdasarkan pertimbangan kondisi tersebut, Perusahaan telah mengubah penyajiannya dalam laporan keuangan tidak lagi pada kelompok perkiraan Investasi, namun pada kelompok perkiraan Aset Lain-Lain pada laporan keuangan sejak tahun buku 2010.
A number of request made by the Company to transfer the bond certificates to an appointed custodian (Bank Mandiri), were not responded by the fund managers. The situation gives rise to uncertainty whether it is acceptable for recognition as investment asset. Therefore, in 2010 the Company reclassified the items from investment asset to other asset.
Reksadana Perusahaan melakukan penempatan investasi pada portofolio Reksadana di manager investasi : PT Reliance Asset Management sebesar Rp17.822.957.679.
Mutual Fun The Company made investment in mutual fund portfolio in PT Reliance Asset Management at the amount of Rp17.822.957.679.
Perusahaan telah meminta redemption atas portofolio investasi dimaksud namun belum dapat dilakukan oleh manager investasi. Indikasi lain menunjukkan bahwa dokumen Reksadana dimaksud tidak tercatat pada kustodian (Bank HSBC). Hal ini melemahkan eksistensi asset dimaksud untuk tetap dicatat dan dikategorikan sebagai asset investasi. Oleh karenanya, berdasarkan pertimbangan kondisi tersebut, Perusahaan telah mengubah penyajiannya dalam laporan keuangan tidak lagi pada kelompok perkiraan Investasi, namun pada kelompok perkiraan Aktiva Lain-Lain pada laporan keuangan sejak tahun buku 2010.
The Company asked for redemption on the investment portfolio but not met by the investment manager. Other indication is that the document related to the mutual fund is not listed with custodian (Bank HSBC). The criteria for recognition as investment assets is not met. Therefore, in 2010 the Company reclassified the items from investment asset to other asset.
Kontrak Pen ualan dan Pembelian Kembali Saham (Repo) Perusahaan memiliki kontrak perjanjian-perjualan dan pembelian kembali saham (Repo) dengan beberapa manager investasi yaitu PT Harvestindo Asset Management, PT Reliance Asset Management, PT Jakarta Investment dan PT Jakarta Securities. Sejak pertengahan tahun 2010 perjanjian Repo Saham sudah tidak lagi mengalami perpanjangan. PT Harvestindo Asset Management PT Reliance Asset Management PT Jakarta Investment Total
Rp Rp Rp Rp
Sto
Repo Contra ts
The Company is in stock repo contracts with a number of investment managers: PT Harvestindo Asset Management, PT Reliance Asset Management, PT akarta Investment and PT akarta Securities. Since 2010 the contracts were terminated.
65,000,000,000 54,000,000,000 41,000,000,000 160,000,000,000
PT Harvestindo Asset Management PT Reliance Asset Management PT akarta Investment Total
Penempatan pada PT Jakarta Investment senilai tersebut di atas belum termasuk bunga yang masih harus dibayar senilai Rp22.562.730.603. Dalam realitasnya, sampai saat ini Perusahaan belum menerima kembali arus kas masuk senilai penempatan Repo Saham dimaksud.
The investment in PT akarta Investment does not include receivable interest of Rp22.562.730.603. Until to date the Company has not received any cash inflow from the investment.
Dengan pertimbangan rendahnya kemungkinan kolektibilitas berdasarkan eksistensi fakta dokumen di lapangan, keberadaan barang di kustodian, serta pendapat konsultan hukum yang memahami permasalahan sekuritas, maka Perusahaan mengukur nilai wajar atas asset dimaksud. Sejak awal tahun 2009, Perusahaan telah menyajikan asset dimaksud sebesar nilai wajarnya dan telah membentuk cadangan penyisihan penurunan asset dimaksud berdasarkan selisih nilai yang tercatat dengan nilai wajarnya.
In view of facts related to the e istence of the investment and the legal opinion of a legal consultant that collectability of the investment is doubtful, in early 2009 the Company measured the investment at fair value. An allowance at the difference in amount between its carrying amount an fair value was made.
Mengingat bahwa sejak bulan Agustus 2010 keberadaan asset dimaksud tidak lagi didukung perjanjian perikatan yang memadai sebagai underlying, maka Perusahaan telah mengubah penyajiannya dalam laporan keuangan tidak lagi pada kelompok perkiraan Investasi, namun pada kelompok perkiraan Aktiva Lain-Lain.
Since Augustus 2010 no sufficient underlying agreement is available with regard to the investment. Therefore, the Company has reclassified the item from investment to other assets.
Kontrak Pengelolaan Dana Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) untuk Perusahaan merupakan kontrak bilateral dan hubungan perdata antara beberapa manager investasi PT Harvestindo Asset Management, PT Reliance Asset Management dan PT Jakarta Investment, dengan Perusahaan untuk mengelola dana yang selanjutnya diberikan ke Perusahaan dengan penerbit Surat Pengakuan Utang (Promissorry Notes) perusahaan debitur tersebut kepada MI. Sejak pertengahan tahun 2010 perjanjian Kontrak Pengelolaan Dana sudah tidak lagi mengalami perpanjangan. PT Harvestindo Asset Management PT Reliance Asset Management PT Jakarta Investment PT Jakarta Securities Pembayaran di Tahun 2012 Total
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Fun Mana ement Contra ts Fund management contracts - Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) is a bilateral contract and civil legal relations between the Company and investment managers: PT Harvestindo Asset Management, PT Reliance Asset Management and PT akarta Investment, for fund management for which the Company is given Promissory Notes. Effective 2010 the contracts are terminated.
15,000,000,000
28,000,000,000 133,000,000,000 20,000,000,000 196,000,000,000 34,500,000,000 161,500,000,000
54
PT Harvestindo Asset Management PT Reliance Asset Management PT akarta Investment PT akarta Securities Repayment in 2012 Total
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
Sampai saat ini Perusahaan belum menerima kembali arus kas masuk senilai penempatan Repo Saham dimaksud.
Until to date the Company has not received back the cash inflows equal in amount to the Repo investment.
Dengan pertimbangan rendahnya kemungkinan kolektibilitas berdasarkan eksistensi fakta dokumen di lapangan, tanggapan dan respon dari para manager investasi, serta pendapat konsultan hukum yang memahami permasalahan sekuritas, maka Perusahaan mengukur nilai wajar atas asset dimaksud. Sejak awal tahun 2009, Perusahaan telah menyajikan asset dimaksud sebesar nilai wajarnya dan telah membentuk cadangan penyisihan penurunan asset dimaksud berdasarkan selisih nilai yang tercatat dengan nilai wajarnya.
Considering the low possibility of collectability based on the e isting of documentary facts, responses of investment managers, as well as the opinion of legal counsel who understand securities issues, the Company measures the fair value of the asset in question. Since the beginning of 2009, the Company has presented the asset at fair value and has established an allowance for impairment of assets is based on the difference between the carrying value and the fair value.
Mengingat bahwa sejak bulan Agustus 2010 keberadaan asset dimaksud tidak lagi didukung perjanjian perikatan yang memadai, maka Perusahaan telah mengubah penyajiannya dalam laporan keuangan tidak lagi pada kelompok perkiraan Investasi, namun pada kelompok perkiraan Aktiva Lain-Lain.
Given that since August 2010 where the asset is no longer supported by adequate agreement engagement, the Company has changed the presentation of the item in the financial statements, no longer in investment group, but in Other Assets.
Sampai tahun 2013 Perusahaan telah menerima pembayaran pokok dari PT Jakarta Investment sebesar Rp34.500.000.000, sehingga kewajiban pokok PT JI adalah sebesar Rp98.500.000.000.
Until the year 2013 the Company has received principal payments from PT akarta Investment for Rp34.500.000.000, so that the principal obligation of PT I is equal Rp98.500.000.000.
4) Pendapatan Hasil In estasi yang belum direalisasikan Sejak tahun 2009, Perusahaan telah secara tertib menerapkan PSAK No.23 untuk pengakuan Hasil Investasi secara akrual. Perusahaan sudah tidak lagi mencatat pengakuan akrual atas Hasil Investasi yang diperkirakan tidak memberikan manfaat ekonomi di masa depan pada Perusahaan.
) Un reali e Investment In ome Since 2009, he Company has complied to PSAK No.23 for recognition of investment income on accrual basis. The Company has terminated recognizing the investment income on accrual basis for investments which considered not providing future economic benefit to the Company.
Namun demikian, Perusahaan tetap memelihara catatan atas piutang pendapatan bunga dan hasil investasi secara e tra comptable (off-balance sheet) dan mencatat pendapatan bunga ke dalam perhitungan laba rugi dengan basis kas. Terhadap Piutang Hasil Investasi yang telah dicatat dan diakui sebagai pendapatan pada laporan keuangan 2008 dan sebelumnya, Perusahaan telah menghitung nilai wajar dan digunakan sebagai dasar penyajiannya sejak awal tahun 2009.
The Company, however, maintains off-balance sheet records on receivables from interest income and recognizes interest income on cash basis.
For investment receivables recognized as income in and prior to 2008 financial statements, the Company has recognized its fair value for the purpose of presentation in the beginning of 2009.
5) Mana emen Risiko Instrumen Keuangan Aktivitas perusahaan dan Entitas Anak mengandung berbagai macam risiko keuangan seperti risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas yang dapat timbul dari pergerakan risiko kredit. Secara keseluruhan program manajemen risiko keuangan perusahaan dan Entitas Anak bertujuan untuk meminimalkan kerugian atas nilai aset dan liabilitas yang dapat timbul dari risiko usaha (antara lain risiko kredit, risiko wan prestasi terjamin). Manajemen mempunyai kebijakan tertulis untuk manajemen resiko terhadap penempatan surat berharga.
) Finan ial Instrument Ris Mana ement The Company's and Subsidiary' s activities are prone to many financial risks, like market risks, credit risks and liquidity risks arising from credit risks. The risk management program of the Company is entirely aimed at minimizing loss of value of assets. The management has formulated a written policy to cope with risks in investment in securities.
ungsi dari manajemen resiko dijalankan oleh divisi perencanaan, Anggaran dan manajemen risiko dibawah kebijakan-kebijakan yang disetujui oleh Direksi. Divisi Perencanaan, Anggaran dan Manajemen Risiko mengidentifikasi, mengevaluasi dan melaukan aktivitas lindung nilai risiko-risiko keuangan.
The function of risk management is within the planning division. Budgeting and risk management are under the policy of the Board of Directors. The Planning Division, Budgeting and Risk Management identify, assess and consider hedging for financial risks.
Perbandingan dengan kategori jumlah tercatat dan nilai wajar aset dan liabilitas:
The comparison between the carrying amount of and fair values of assets and liabilities:
Nilai Tercatat / Carrying Amount
Nilai Wajar / Fair Value
Aset Keuangan : Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Hasil Investasi
120,751,245,113 1,075,147,743,076 57,635,924,521
120,751,245,113 1,059,638,637,228 44,067,878,785
Liabilitas Keuangan : Utang Klaim Utang Reasuransi Utang Retrosesi Utang Komisi Utang Pajak Utang Lain-lain
28,705,662,639 35,049,650,782 7,300,756,456 14,993,014,314 13,157,435,221 112,485,629,822
28,705,662,639 35,049,650,782 7,300,756,456 14,993,014,314 13,157,435,221 112,485,629,822
55
Finan ial Assets Cash and cash equivalent Trade receivables Receivables from investment income Finan ial Lia ilities Claims payable Reinsurance payable Retrocession payable Commission payable Ta es payable Other payables
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
Untuk instrumen keuangan lainnya yang tidak dikuotasi di harga pasar dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal tanpa menimbulkan biaya yang berlebihan, dicatat berdasarkan nilai nominal.
Other financial instrument for which no market quotation is available, and their fair values are not reliably measurable and not resulting in e cessive cost, are recognized at nominal value.
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional perusahaan dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi perusahaan.
The major risks involving financial instruments are interest risk, e change risk, credit risk and liquidity risk. The company's operations are carried out prudently taking into account risks potential to loss to the Company.
INSTRUMEN KEUANGAN
FINANCIAL INSTRUMENTS
Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates.
Risiko Nilai Tukar Risiko nilai tukar adalah di mana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Eksposur perusahaan yang terpengaruh risiko nilai tukar terutama terkait dengan kas, piutang usaha, utang usaha dan utang bank.
Risk of e change rate may arise from fluctuation in e change rates which may in turn affect future cash flows from contracts involving financial instrument. The Company is e posed to risks from cash, trade receivables, trade payables and bank borrowings.
Ris o Interest Rate
Ris o E han e Rates
Risiko Kredit Risiko kredit adalah bahwa Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Pin aman yang Diberikan dan Piutang: Piutang usaha Pinjaman karyawan
Cre it Ris Credit risk may arise from failure of clients in meeting their contractual obligations.
Jumlah Ammount 859,064,750,241 177,932,775
Perusahaan mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.
The Company controls the credit risks by doing business with credible parties, adopting verification and authorization policies, and keeps on monitoring collectability to minimize uncollectible receivable.
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan tidak memiliki aset likuid yang cukup untuk memenuhi kewajibannya.
Li ui it Ris s Liquidity risk may arise when the Company is lack of liquid assets to meet its obligations.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah aset likuid yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan melunasi liabilitas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo Utang, dan terus menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.
37
38
Trade receivables Loan to employees
In managing the liquidity risks, the management monitor and maintain liquid assets deemed sufficient for financing operations and meeting its liabilities . The management is also make periodical assessment on projected cash flows and actual cash flows, which include monitoring maturity of payables, and keeps on watching money market to have optimum fund resources.
Likuiditas : Utang Lain-lain Utang Klaim Utang Reasuransi Utang Retrosesi Utang Komisi Utang Pajak
Jumlah Ammount 112,485,629,822 28,705,662,639 35,049,650,782 7,300,756,456 14,993,014,314 13,157,435,221
Aset Keuangan : Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Hasil Investasi
120,751,245,113 1,059,638,637,228 44,067,878,785
Li ui ities 2WKHUSD\DEOHV &ODLPVSD\DEOH 5HLQVXUDQFHSD\DEOH 5HWURFHVVLRQSD\DEOH &RPPLVVLRQSD\DEOH 7D[HVSD\DEOH
Finan ial Assets
Ke adian Setelah Tanggal Pelaporan Keuangan Tidak terdapat kejadian penting setelah tanggal posisi keuangan yang mempengaruhi laporan keuangan tahun 2013. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Yang Dikeluarkan dan Dire isi Berikut ini ikhtisar PSAK yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAS) - IAI yang relevan untuk PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) dan Entitas Anak, namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2013:
&DVKDQGFDVKHTXLYDOHQW 7UDGHUHFHLYDEOHV ,QYHVWPHQWLQFRPHUHFHLYDEOHV
3 Event Su se uent to the Reportin Date There were no significant events after the date of the financial position affecting the financial statements in 2013. 3 Statement o Finan ial A ountin Stan ar s (PSAK) Issue an Revise The following summarizes the PSAK issued by the Financial Accounting Standards Board (DSAK) and Islamic Accounting Standards Board (DSAS) - IAI relevant to PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) and its Subsidiaries, but not yet effective for the consolidated financial statements of December 31, 2013:
56
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
39
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah)
E ekti berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014 a) PSAK No. 102 (Revisi 2013), Murabahah , yang merupakan penyempurnaan dari PSAK No. 102 yang diterbitkan pada tahun 2008, perihal kriteria transaksi murabahah sehubungan dengan pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapannya. E ekti berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 a) PSAK No. 1 (Revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan , yang diadopsi dari IAS 1, mengatur perubahan penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
E e tive on or a ter anuar 1, 201 PSAK No. 102 (Revised 2013), Murabaha , which is a revision of PSAK No. 102, published in 2008, concerning the criteria of murabaha transactions with respect to recognition, measurement, presentation and disclosure.
b) PSAK No. 4 (Revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri , yang diadopsi dari IAS 4, mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK No. 65.
PSAK No. 4 (Revised 2013), Separate Financial Statements , which was adopted from IAS 4, set the accounting requirements when a parent entity presents separate financial statements as additional information.
c) PSAK No. 15 (Revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan entura Bersama , yang diadopsi dari IAS 28, mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi. d) PSAK No. 24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja , yang diadopsi dari IAS 19, yang menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
PSAK No. 15 (Revised 2013), Investments in Associates and oint Ventures , which was adopted from IAS 28, regulating the application of the equity method joint venture investment and also associate entities. PSAK No. 24 (Revised 2013), Employee Benefits , the adoption of IAS 19, which delete corridor mechanism and disclosures of contingent liabilities to simplify information clarification and disclosure.
e) PSAK No. 65 (Revisi 2013), Laporan Keuangan Konsolidasi , yang diadopsi dari I RS 10, yang menggantikan porsi PSAK No. 4 (Revisi 2009) yang mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.
PSAK No.65 (Revised 2013), Consolidated Financial Statements , which was adopted from IFRS 10, which replaces portions of PSAK No.4 (Revised 2009) on accounting arrangements for the consolidated financial statements, establishes the principle of the preparation and presentation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities.
f) PSAK No. 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain , yang diadopsi dari I RS 12, mencakup semua pengungkapan yang diatur sebelumnya dalam PSAK No. 4 (Revisi 2009), PSAK No. 12 (Revisi 2009), dan PSAK No. 15 (Revisi 2009). Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain. g) PSAK No. 68, Pengukuran Nilai ajar , yang diadopsi dari I RS 13, memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau dii inkan.
PSAK No.67, Disclosure of Interests in Other Entities , which was adopted from IFRS 12 includes all disclosures set forth in previous PSAK No.4 (Revised 2009), PSAK No. 12 (Revised 2009), and PSAK No. 15 (Revised 2009). The disclosures related to the interests of the entity in other entities.
Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar-standar tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Management is currently evaluating the impact of these standards on the consolidated financial statements.
E e tive on or a ter anuar 1, 201 PSAK No. 1 (Revised 2013), Presentation of Financial Statements , which was adopted from IAS 1, set the change in presentation of group items in Other Comprehensive Income. The accountss that will be reclassified to profit or loss are presented separately from items that will not be reclassified to profit or loss.
PSAK No. 68, Fair Value Measurements , which was adopted from IFRS 13 provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.
Penya ian Kembali Laporan Keuangan
3 Restatement o Finan ial Statements Comparisons of the restated financial statements for the year ended December 31, 2012 and 2011 with the financial statements previously reported after recalculation of the accounts are:
Perbandingan laporan keuangan yang disajikan kembali untuk tahun yang berakhir tahun 31 Desember 2012 dan 2011 dengan laporan keuangan yang dilaporkan sebelumnya setelah perhitungan kembali akun adalah:
2012 Dilaporkan Sebelumnya / Presented Previously
ASET Piutang Ujroh Aset Retrosesi Piutang Lain-lain Jumlah Aset LIABILITAS DAN EKUITAS PEMEGANG SAHAM Estimasi Klaim Retensi Sendiri Premi dan Jasa Penjaminan Yang Belum Merupakan Pendapatan Beban Yang Masih Harus Dibayar Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Jumlah Liabilitas Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasikan atas efek tersedia untuk dijual Laba Tahun Berjalan
Penyesuian / Adjustment
Disajikan Kembali / Restated
6,354,488,975 6,354,488,975
5,908,743,574 134,484,538,567 (5,908,743,574) 134,484,538,567
5,908,743,574 134,484,538,567 445,745,401 140,839,027,542
545,955,813,298
108,173,619,608
654,129,432,906
556,833,364,992 6,696,775,666 12,497,091,887 1,121,983,045,843
26,310,918,959 (1,838,805,000) 1,838,805,000 134,484,538,566
583,144,283,951 4,857,970,666 14,335,896,887 1,256,467,584,411
7,780,561,447 246,716,273,755 254,496,835,202
(7,780,561,447) 7,780,561,447 -
57
254,496,835,202 254,496,835,202
ASSETS Ujroh Receivable Retrosession Assets Other Receivables Total Assets LIABILITIES AND SHAREHOLDERS 'EQUITY Estimated Own Retention Claims Unearned premium and assurance services Accrued E penses Post-Employment Benefits Liability Total Lia ilities Unrealized Gains (losses) on securities available for sale Current Year Profit
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 (dalam rupiah)
PT (PERSERO) ASURANSI KREDIT INDONESIA AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011 (In Rupiah) 2011
Dilaporkan Sebelumnya / Presented Previously
ASET Aset Retrosesi Aset Tetap Aset Lainnya Jumlah Aset LIABILITAS DAN EKUITAS PEMEGANG SAHAM Estimasi Klaim Retensi Sendiri Premi dan Jasa Penjaminan Yang Belum Merupakan Pendapatan Jumlah Liabilitas Ekuitas Pemegang Saham Laba Tahun Berjalan Laba Pelepasan Aset Tetap Jumlah Ekuitas Pemegang Saham
40
Penyesuian / Adjustment
Disajikan Kembali / Restated
144,881,642,012 23,186,450,267 4,015,505,287,016
76,592,668,830 1,287,969,750 (1,287,969,750) 76,592,668,830
76,592,668,830 146,169,611,762 21,898,480,517 4,092,097,955,845
375,713,625,254
53,600,738,963
429,314,364,217
397,013,319,887 772,726,945,142
22,991,929,867 76,592,668,830
420,005,249,754 849,319,613,972
101,120,598,692 101,120,598,692
30,438,612,641 (30,438,612,641) -
131,559,211,333 (30,438,612,641) 101,120,598,692
Penyelesaian Laporan Keuangan
ASSETS Retrosession Assets Fi ed Assets Other Assets Total Assets
LIABILITIES AND SHAREHOLDERS 'EQUITY Estimated Own Retention Claims Unearned premium and assurance services Total Lia ilities Shareholders Equity Current Year Profit Gains on disposal of fi ed assets Total Shareholders Equity
0 Completion o the Finan ial Statements The Management of the Company is responsible for preparation of the financial statements which was completed on anuary 24, 2014.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini dan diselesaikan pada tanggal 24 Januari 2014.
58
Kantor Pusat/Head Office: