BAURAN PROMOSI BUY ONE GET ONE FREE FRAPPUCCINO STARBUCKS MALL TAMAN ANGGREK TERHADAP MINAT KONSUMEN Ervira Dwilestari Jalan Pulo-piun 7 no. 10. Rt. 03 Rw. 04, Biak-Roxy Jakarta Pusat 10150
[email protected]
Enrico Mulawarman Wirakusumah, B.Sc., MBA., Dr Abstract The purpose of this study is a graduation requirement-1 levels Strata Marketing Communications Department of the University of Bina Nusantara. Beside that, this research is also to know how big the role of media in promoting of Buy One Get One Free Frappuccino, is a marketing strategy has been running very well done. The research method used in this study is qualitative research methods. Existing data sources in this study is qualitative data to be acquired by observation and in-depth interviews with a guest speaker. The results obtained in this study prove that the strategy and promotional activities of Starbucks Coffee Indonesia went so well that impact on the promo purchase Buy One Get One Free Frappuccino. The conclusions from the results of this study, namely PT. Sari Coffee Indonesia, Starbucks Coffee has chosen advertise media promo Buy One Get One Free Frappuccino so well and evenly to all people, both men and women, giving rise to interest consumers to get the promo. Media selection is appropriate because each of these media are targeting a different market. keyword Promotion Mix, Starbucks Mall Taman Anggrek, Consumer Interests
ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah sebagai persyaratan kelulusan jenjang Strata-1 Jurusan Komunikasi Pemasaran Universitas Bina Nusantara. Selain itu penelitian ini juga untuk mengetahui seberapa besar peran media dalam mempromosikan Buy One Get One Free Frappuccino, apakah strategi pemasaran yang dilakukan sudah berjalan dengan baik.
Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Sumber data yang ada dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang akan diperoleh dengan melakukan observasi dan wawancara mendalam (Depth Interview) dengan narasumber.
Hasil yang dicapai dalam penelitian ini membuktikan bahwa strategi dan kegiatan promosi yang dijalankan Starbucks Coffee Indonesia berjalan dengan baik sehingga berdampak terhadap pembelian promo Buy One Get One Free Frappuccino tersebut.
Simpulan dari hasil penelitian ini yaitu PT. Sari Coffee Indonesia, Starbucks Coffee Indonesia sudah memilih media beriklan untuk promo Buy One Get One Free Frappuccino dengan baik dan merata ke semua kalangan, baik pria maupun wanita sehingga menimbulkan minat konsumen untuk mendapatkan promo tersebut. Pemilihan media yang diambil sangatlah tepat karena masing-masing dari media tersebut memiliki target market yang berbeda-beda.
Kata Kunci
Bauran Promosi, Starbucks Mall Taman Anggrek, Minat Konsumen
PENDAHULUAN PT. Sari Coffee Indonesia, Starbucks Coffee merupakan perusahaan kedai kopi terbesar di Indonesia yang memiliki lebih dari 100 cabang baik di dalam kota maupun luar kota. Starbucks menjual banyak produk, mulai dari kopi minuman panas yang berbasis espresso, minuman dingin, frappuccino blended coffee dan frappuccino blended cream, makanan ringan seperti
cake, puff, cookies, sampai sandwich. Selain kopi, frappuccino dan makanan, Starbucks juga menjual mug atau gelas-gelas dan juga tumbler. Tak ketinggalan jajanan anak- anak seperti permen lollypop pun juga tersedia. Di Indonesia, PT. Sari Coffee Indonesia merupakan pemegang lisensi utama Starbucks Coffee Internasional, membuka toko pertamanya di Plaza Indonesia pada tanggal 17 Mei 2002. PT. Sari Coffee Indonesia merupakan pemegang hak tunggal untuk memperkenalkan dan memasarkan Starbucks Coffee di Indonesia. PT. Sari Coffee Indonesia sendiri bernaung di bawah bendera perusahaan retail terkemuka PT. Mitra Adi Perkasa. PT. Sari Coffee Indonesia sebagai pemegang lisensi perusahaan kopi terbesar di dunia Starbucks Coffee yang sudah memiliki ribuan toko di dunia. PT. Sari Coffee harus mendirikan minimal 30 toko di negara tempat perusahaan beroperasi, dan pada saat ini Starbucks Coffee Indonesia sudah memiliki 126 toko yang tersebar di sepuluh kota di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Medan, Batam, Yogyakarta, Semarang, Balikpapan dan Makasar. Starbucks Coffee Indonesia bekerjasama dengan salah satu bank terkemuka di Indonesia, yakni bank BCA, dalam melakukan promo Buy One Get One Free Frapppuccino dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Dengan sifat dasar manusia yang konsumtif saat ini tidak menutup kemungkinan bahwa kini masyarakat sudah banyak yang memiliki kartu kredit dan Flazz dari bank tersebut. Dengan demikian, PT.Sari Coffee Indonesia melakukan kegiatan promosi secara besar-besaran melalui berbagai macam media baik media cetak (Harian Kompas), media elektronik, jejaring sosial (Facebook dan Twitter), maupun banner dan billboard agar masyarakat mengetahui promo Buy One Get One Free Frappuccino yang ada. Promo Buy One Get One Free Frappuccino ini memiliki syarat mutlak dan ketentuan jika ingin didapatkan oleh para konsumen, yaitu harus menggunakan kartu kredit BCA. Para konsumen harus menunjukkan dan menggunakan kartu kredit tersebut dalam setiap transaksinya. Promo Buy One Get One Free Frappuccino ini diadakan setahun dua kali secara serempak di seluruh gerai di Indonesia, mulai dari Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta sampai Batam. Para pecinta Starbucks biasanya sangat menunggu saat-saat promo ini, mereka biasanya mengajak sanak saudara beramai-ramai datang pada saat weekend tiba. Oleh karena itu PT. Sari Coffee Indonesia melalui Starbucks Coffee bekerjasama dengan bank BCA membuat kesepakatan dari keuntungan yang akan didapatkan oleh masing- masing pihak.
METODE PENELITIAN Metodologi adalah instrumen utama dalam melakukan sebuah penelitian, tanpa adanya metodologi penelitian tidak akan berjalan secara maksimal. Metodologi yang saya gunakan adalah metodologi kualitatif. Metodologi kualitatif merupakan metode dimana seluruh data yang diperoleh oleh peneliti ialah penting, jadi apapun data-data yang ada dalam penelitian ini penulis anggap penting. Penulis menggunakan metode kualitatif karena metode ini cocok dengan masalah yang diteliti oleh penulis. Data yang dihasilkan dalam metode penelitian kualitatif bersifat deskriptif yaitu berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang terlihat atau sebagaimana adanya. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Data tersebut dapat berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, video rekaman, dokumen pribadi, catatan atau memo dan dokumen resmi lainnya. Namun sebelum penulis melakukan wawancara, penulis mengambi data kuantitatif sebagai pengantar sebelum penulis melakukan wawancara dengan narasumber. Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Riset ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau samplingnya sangat terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang di teliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Di sini yang lebih di tekankan adalah persoalan kedalaman (kualitas) data bukan banyaknya (kuantitas) data (Kriyantono, 2010 : 56).
HASIL DAN BAHASAN Pembahasan hasil wawancara penulis dengan informan Diany Litasari yang menjabat sebagai Marketing Administration PT. Sari Coffee Indonesia Starbucks Indonesia, bahwa proses pendistribusian media promosi tersebut menjadi kendala yang masih ada sampai saat ini. Ketika pihak kantor pusat (tim Marketing) sudah mengirimkan media promosi tersebut, beberapa gerai mengaku belum mendapatkannya sampai pada waktu promosi tersebut sudah mulai diadakan.
Seperti pada hasil wawancara mengenai permasalahan yang ada, saya ingin memberikan solusi terhadap permasalahan di atas. Yaitu bahwa sebelum masa promosi berlangsung, tim Marketing diberi jangka waktu H-21 sampai dengan H-7 untuk mendistribusikan media promosi kepada setiap gerai yang ada. Selama jangka waktu sampai H-7 tersebut setiap Store Manager wajib menindaklanjuti apakah media promosi tersebut sudah didistribusikan ke gerainya dan apakah gerai yang didistribusikan sudah menerima semua media promosi yang ditentukan. Apabila sampai H-7 semua media promosi yang ditentukan belum diterima seluruhnya atau sebagian oleh pihak gerai maka Store Manager berhak meminta langsung dan wajib mendatangi kantor pusat untuk mengambil sendiri media promosi yang ditentukan di gerainya. Sehingga tidak ada alasan bagi setiap gerai untuk tidak mendapatkan media promosi tersebut. Peneliti melakukan data kuantitatif dengan memberi pertanyaan tertutup kepada lima puluh orang pengunjung Mall Taman Anggrek mengenai apakah mereka mengetahui Starbucks, dan mengetahui promo Buy One Get One Free Frappuccino, lalu kemudian apakah mereka membelinya. Dari 50 orang yang diberikan pertanyaan pertama “Apakah mereka mengetahui Starbucks?” seluruhnya menjawab “Iya” mengetahui. Lalu dari 50 orang yang diberi pertanyaan kedua “Apakah mereka mengetahui promo Buy One Get One Free Frappuccino?” 46 orang menjawab ‘Iya” mengetahui dan 4 orang tidak mengetahui. Kemudian dari pertanyaan yang terakhir “Apakah anda membelinya?” 42 orang menjawab “Iya” membeli dan 8 orang tidak membelinya. Berikut dibawah ini adalah diagram yang memperlihatkan hasil dari data kuantitatif. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai tanggapan strategi promosi dan alasan terhadap dampak media kepada khalayak, peneliti melakukan tekhnik penelitian Depth Interview. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan lima orang narasumber di luar 50 orang responden, tiga orang diantaranya merupakan customer yang sering mengunjungi gerai Starbucks Mall Taman Anggrek dan dua lainnya peneliti temui di coffee shop lain yaitu Kopi Tiam dan Coffee Bean and Tea Leaves. Narasumber yang di wawancarai secara mendalam penulis temui di Starbucks langsung yaitu: 1. Yuris Aryanna, Perempuan berusia 24 tahun 2. Arifin Halim, Laki-laki berusia 48 tahun 3. Julia, Perempuan berusia 24 tahun Dan dua orang yang penulis temui di Kopi Tiam dan Coffee Bean and Tea Leaves yaitu:
4. Adeline, Perempuan berusia 19 tahun 5. Katherine Steffi Halim, Perempuan berusia 23 tahun Peneliti ingin mengetahui lebih detail apa yang menjadi alasan tiga orang narasumber datang ke Starbucks dan melalui media manakah mereka mengetahui promo-promo yang ada di Starbucks. Selain itu peneliti juga ingin mengetahui apakah media memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap datangnya customer ke Starbucks. Peneliti memilih secara acak customer yang akan menjadi objek penelitian peneliti, mulai dari gender, umur, dan pekerjaan mereka. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mewakili apa yang sedang peneliti teliti. Peneliti juga ingin mengetahui dua orang narasumber yang ditemui di coffee shop lain yaitu Kopi Tiam dan Coffee Bean and Tea Leaves, apa yang menjadi alasan mereka tidak memillih untuk datang ke Starbucks. Dan apakah mereka mengetahui tentang promo Buy One Get One Free Frappuccino di Starbucks. Dalam observasi kali ini penulis sudah mendapatkan lima narasumber yang informasinya sangat berguna untuk penelitian yang penulis teliti. Dari lima narasumber, tiga diantaranya penulis wawancarai di Starbucks Mall Taman Anggrek, kemudian satu di Kopi Tiam dan terakhir di Coffee Bean and Tea Leaves. Penulis melakukan penelitian di coffee shop lain bertujuan untuk mengetahui apakah mereka yang datang ke coffee shop selain Starbucks mengetahui Starbucks dan promo yang sedang berlangsung di Starbucks. Setelah penulis meneliti tiga orang narasumber yang penulis temukan di Starbucks seluruhnya mengetahui promo yang sedang berjalan, yaitu Buy One Get One Free Frappuccino Blended Coffee and Blended Cream. Mereka mengetahui promo Buy One Get One Free Frappuccino melalui kegiatan : 1. Advertising Kegiatan advertising yang di lakukan dalam promo Buy One Get One Free Frappucciono ini dan berhasil membuat konsumen mengetahui promo tersebut yaitu melalui majalah, standing banner, poster, koran kompas sampai media online yang dimiliki Starbucks yaitu Twitter dan Facebook. Dan tidak ketinggalan melalui flayer kartu kredit BCA yang menampilkan gambar promo Buy One Get One Free Frappuccino, dan tentunya bank yang bekerjasama atas berjalannya promo Buy One Get One Free Frappuccino dan menjadi syarat mutlak jika ingin mendapatkan promo tersebut.
2. Personal selling Kegiatan personal selling yang penulis temui selama penulis melakukan penelitian yaitu terletak oleh para barista yang berinteraksi langsung dengan customer yang datang untuk berbelanja, baik membeli minuman maupun makanan. Barista berinteraksi dengan menjelaskan promo apa yang sedang berjalan di Starbucks dengan prosedur-prosedur yang berlaku. Dalam hal ini tentunya jika mereka ingin mendapatkan promo Buy One Get One Free Frappuccino mereka harus melakukan transaksi pembayaran dengan kartu kredit BCA. 3. Sales Promotion Seluruh kegiatan pemasaran seperti advertising, personal selling dan direct marketing yang di lakukan di dalam promo Buy One Get One Free Frappuccino ini menjadi satu kesatuan dalam sales promotion. Sales promotion ini dilakukan secara besar-besaran dan di sebar ke seluruh toko Starbucks melalui poster, majalah, daily offering board, standing banner, koran kompas, Twitter, Facebook maupun flyer dan tagihan kartu kredit yang di sebarkan oleh seluruh pemegangnya. 4. Public Relation Public Relation di dalam Starbucks Coffee merupakan kepala divisi humas yang bekerjasama dengan divisi marketing yang berurusan dengan seluruh media yang turut mempromosikan promo Buy One Get One Free Frappuccino tersebut. Ketentuan atas kerjasama yang ada seluruhnya atas kendali seorang public relation melalui rapat dari tim marketing. 5. Direct Marketing Kegiatan direct marketing dalam promo Buy One Get One Free Frappuccino ini yaitu memasarkan atau memajang iklan Buy One Get One Free Frappuccino ke dalam tagihan kartu kredit BCA yang di sebarkan kepada seluruh pemegang kartu kredit. Melalui kegiatan direct marketing ini secara tidak langsung seluruh pemegang kartu kredit akan mengetahui promo yang sedang berlangsung yaitu Buy One Get One Free Frappuccino sehinggaa mereka tergerak untuk datang ke Starbucks. Selain itu penulis juga melakukan wawancara dengan narasumber di luar Starbucks yaitu Kopi Tiam dan Coffee Bean and Tea Leaves. Penulis melakukan wawancara dengan coffee shop selain Starbucks karena ingin mengetahui apa alasan mereka lebih memilih pergi ke Kopi Tiam dan Coffee Bean and Tea Leaves. Apa karena mereka tidak mengetahui tentang promo yang sedang berjalan di Starbucks atau memang memiliki alasan lain. Ternyata setelah penulis melakukan observasi dan wawancara, alasan mereka lebih memilih untuk datang ke coffee shop
lain selain Starbucks bukan karena mereka tidak mengetahui promo yang sedang berjalan di Starbucks melainkan karena hal lain yaitu perbedaan menu makanan di Kopi Tiam yang lebih menarik karena terdapat makanan berat seperti nasi lemak, kwetiaw dan soto. Dan juga suasana di Coffee Bean and Tea Leaves yang tidak seramai di Starbucks ketika promo Buy One Get One Free Frappuccino berlangsung menjadi salah satu alasan mengapa lebih memilih ke Coffee Bean and Tea Leaves. Di samping itu juga dikarenakan promo dari kartu kredit lain.
SIMPULAN DAN SARAN PT. Sari Coffee Indonesia selaku pemegang lisensi tunggal Starbucks Coffee Indonesia sudah memilih media beriklan untuk promosi Buy One Get One Free Frappuccino Blended Coffee dan Blended Cream dengan tepat. Hasil wawancara penulis terhadap lima orang narasumber membuktikan bahwa kegiatan promosi dari Buy One Get One Free Frappuccino Blended Coffee dan Blended Cream berjalan dengan baik dan merata ke semua kalangan baik pria maupun wanita sehingga menimbulkan minat konsumen untuk mendapatkan promo tersebut. Pemilihan media yang diambil sangatlah tepat karena masing-masing dari media tersebut memiliki target market yang berbeda-beda. Media jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook adalah media yang efektif yang telah dipilih oleh pihak marketing PT. Sari Coffee Indonesia untuk beriklan karena selain Twitter dan Facebook sudah menjadi lifestyle. Saat ini hampir semua orang memiliki akun Twitter, baik wanita maupun pria sehingga mereka dapat dengan mudah melihat promo yang sedang berlangsung. Dalam contoh yang sedang penulis teliti yaitu promo Buy One Get One Free Frappuccino Blended Coffee dan Blended Cream. Media lainnya seperti koran Kompas dan majalah juga media promosi yang tidak sulit yang dijangkau oleh masyarakat luas. Terbukti dalam wawancara yang penulis lakukan dalam penelitian, majalah merupakan media yang dibaca oleh semua kalangan tentunya para wanita. Akan tetapi Starbucks tidak perlu takut karena bagi kalangan bapak-bapak yang jarang membaca majalah, mereka akan tetap mengetahui promo Buy One Get One Free Frappuccino Blended Coffee dan Blended Cream melalui koran Kompas. Selain itu media poster, standing banner, dan billboard juga dinilai tepat oleh penulis karena media tersebut terpampang dan dapat dengan mudah dilihat oleh orang-orang yang sedang berjalan-jalan di mall maupun jalan lainnya.
Pemilihan media beriklan yang tepat yang sudah dilakukan oleh Strabucks tentunya berpengaruih besar terhadap keberlangsungan promosi tersebut karena melalui media promosi tersebut minat konsumen muncul dengan sendirinya. Dan kemudian melakukan tindakan yang berupa transaksi pembelian Buy One Get One Free Frappuccino Blended Coffee dan Blended Cream dengan menggunakan kartu kredit BCA. Dari hasil penelitian yang sudah dipaparkan di atas, penulis menyimpulkan bahwa Starbucks Coffee Indonesia sudah melakukan kegiatan promosi dengan baik melalui beberapa media yang sudah dijelaskan pada penelitian yang dibuat oleh penulis. Setelah penulis melakukan penelitian terhadap promo Buy One Get One Free Frappuccino Blended Coffee dan Blended Cream, penulis ingin memberikan saran kepada tim Public Relation agar lebih meningkatkan lagi ide-ide kreatif dalam promo-promo yang akan di keluarkan agar target market tidak meras bosan dan berpindah ke kompetitor lainnya. Selain itu Public Relation juga harus terus meningkatkan hubungan baik dengan seluruh media dan semua relasi kerja di dalam PT Mitra Adiperkasa maupun di luar itu. Penulis ingin memberikan saran kepada Starbucks Coffee Indonesia agar terus membuat promo-promo yang lebih menarik lagi. Jika memungkinkan Starbucks Coffee Indonesia membuat membership card bertujuan untuk menarik lebih banyak konsumen. Pilihan jenis makanan yang tersedia juga harus bervariasi, dan juga jaringan internet yang ada harus terus tetap stabil karena orang-orang yang datang kebanyakan ingin mengakses internet. Selain itu jika memang memungkinkan, penulis ingin memberikan masukan kepada Starbucks Coffee Indonesia untuk melakukan kerjasama dengan bank-bank lain selain Bank BCA. Supaya konsumen yang tidak memiliki kartu kredit BCA tetap mendapatan promo yang sama dengan pemilik kartu kredit BCA. Dengan demikian pangsa pasar akan menjadi lebih luas lagi. Mengenai proses distribusi media marketing yang akan digunakan kepada seluruh gerai supaya memiliki dateline dan usaha “’jemput bola” bagi seluruh Store Manager agar semua proses promosi dapat berlangsung sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan demi mengurangi masalah. Penulisan informasi di dalam design media promosi agar lebih diperjelas lagi sehingga tidak terjadi salah persepsi antara informasi yang tertera dengan pemikiran khalayak ramai.
REFERENSI Buku : Fuad M., Christin H., Nurlela, Sugiarto, Paulus, Y.E.F. (2006). Pengantar Bisnis. Jakarta: Gramedia Kasali, Rhenald. (2007). Manajemen Periklanan. Jakarta: Gramedia Kriyantono, Rachmat. (2010). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Cetakan ke-5. Jakarta: Kencana Machoedz, Mahmud. (2011). Komunikasi Pemasaran Modern. Cetakan ke-1. Yogyakarta: Cakra Ilmu Morrisan. (2009). Manajemen Periklanan. Bogor: Ghalia Indonesia Schultz, Howard. (2011). Onward: How Starbucks Fought for Its Life without Losing Its Soul. US and Canada : Rodale Books
Shimp, Terrence A. (2003). Periklana Promosi. Jakarta: Erlangga Sunyoto, Danang. (2012). Dasar-dasar Manajemen Pemasaran. Cetakan ke-1. Yogyakarta: CAPS Suryadi, Didih. (2011). Promosi Efektif. Cetakan ke-1. Jakarta: ORYZA Trehan, M.. Trehan., R. (2009). Advertising and Sales Management. India: Rahul Join V.K. Enterprises Umar, Husein. (2005). Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Cetakan ke-4 Jakarta: Gramedia Vardiansyah, Dani. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Cetakan ke-1. Bogor: Ghalia Indonesia
Jurnal : Hatane Semuel, A. V. (2007). Perilaku dan Keputusan Pembelian Konsumen Restoran Melalui Stimulus 50% Discount di Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran , 73-74.
RIWAYAT PENULIS Nama
: Ervira Dwilestari
Tempat/tgl/bln/thn
: Jakarta/15/12/1990
Pendidikan
: S1
Universitas
: Bina Nusantara
Bidang
: Public Relations
Tahun
: 2012