Backpacker Society Share your hands to make it possible Their smiles shine the world Email :
[email protected] Facebook : Backpacker Society Twitter : @BackpackSociety
BAKTI SOSIAL KE 3 BACKPACKER SOCIETY
Juli , 2014
0
Backpacker Society Share your hands to make it possible Their smiles shine the world Email :
[email protected] Facebook : Backpacker Society Twitter : @BackpackSociety
17 Juni 2014
Nomor
: 07/SPBD/VI/2014
Lampiran
: 1 (Satu) Bundel Proposal
Hal
: Surat Permohonan Bantuan Dana
Kepada Yth, Para Relawan/Donatur
Di tempat
Assalamualaikum Wr.Wb. dan Salam Sejahtera, Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang diberikan-Nya kepada kita.
Sebagian dari kita menikmati kehidupan yang layak dan kemudahan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa, tercukupi kebutuhan dasar baik sandang, pangan, papan, pendidikan maupun kesehatan bahkan dipenuhi sebagian keinginannya untuk hidup dengan kemudahan sarana dan prasarana. Namun tidak semua orang dapat merasakan kenikmatan tersebut, sebagian lainnya bahkan harus berjuang sekuat tenaga untuk memenuhi sebagian kebutuhan premier mereka, diantaranya adalah lanjut usia terlantar, fakir miskin, cacat jasmaniah/rohaniah, anak-anak terlantar.
Beruntung pemerintah mendanai keseluruhan dana operasional untuk mereka penyandang para jompo atau orang tua yang tidak ada tempat tinggal, terlantar, bahkan tidak terurus dengan baik dalam keluarganya serta anak cacat terlantar. Salah satunya adalah YAYASAN SAYAP IBU BINTARO yang berada di Jl. Raya
1
Backpacker Society Share your hands to make it possible Their smiles shine the world Email :
[email protected] Facebook : Backpacker Society Twitter : @BackpackSociety
Graha Bintaro No. 33 B Pondok Kacang Barat, Pondok Aren - Tanggerang Selatan. YAYASAN SAYAP IBU BINTARO, memberikan pelayanan kegiatan khusus adalah penyantunan dan penanganan anak cacat terlantar.
Yayasan Sayap Ibu Cabang Propinsi Banten atau yang dikenal juga dengan nama Yayasan Sayap Ibu Bintaro, merupakan lembaga non profit dan non pemerintah. Diresmikan pada tanggal 1 Oktober 2005, berkedudukan di daerah Propinsi Banten. Yayasan Sayap Ibu Cabang Propinsi Banten berinduk pada Yayasan Sayap Ibu Pusat, yang telah mulai berperan di masyarakat dalam menangani anak-anak balita terlantar sejak 30 September 1955.
Yayasan Sayap Ibu Bintaro merupakan lembaga non profit dan non pemerintah yang mengasuh, merawat, mendidik serta memberikan masa depan bagi anak anak terlantar maupun di terlantarkan oleh orang tua dan keluarga.
Visi dari Yayasan Sayap Ibu Bintaro adalah Setiap anak berhak atas kehidupan yang layak, penelantaran tidak dapat ditolerir. Maka Yayasan Sayap Ibu melakukan upaya guna terwujudnya kesejahteraan anak yang holistik berkesinambungan dengan penuh kasih sayang.
2
Backpacker Society Share your hands to make it possible Their smiles shine the world Email :
[email protected] Facebook : Backpacker Society Twitter : @BackpackSociety
Misi dari Yayasan Sayap Ibu Bintaro adalah: •
Melakukan penyantunan, perawatan & pendidikan anak penyadang disabilitas terlantar, baik di panti maupun non panti;
•
Mengusahakan rehabilitasi fisik, psikis & sosial secara optimal;
•
Memfasilitasi akses pendidikan, kesehatan dan sosialisasi;
•
Melaksanakan pengentasan anak agar bisa mandiri;
•
Melaksanakan pengasuhan, perlindungan & perawatan anak; dan
•
Menjalin kemitraan dalam & luar negeri secara aktif.
Tergerak oleh kondisi mereka, kami dari Backpacker Society ingin memberikan bantuan untuk sedikit meringankan kesedihan mereka dengan mengadakan bakti sosial ini. Kami ingin memberikan sedikit pelipur lara bagi mereka, dengan mengadakan/memberikan bantuan berupa bingkisan, dll, serta kami juga berniat memberikan dana yang akan dipergunakan untuk operasional Yayasan sehari-hari.
Sehubungan dengan itu, maka Bakti Sosial akan diadakan pada: Hari/Tanggal
: Minggu, 13 Juli 2014
Waktu
: 14.00 - selesai
Tempat
: Yayasan Sayap Ibu Bintaro Jl. Raya Graha Bintaro No. 33 B, Pondok Kacang Barat
3
Backpacker Society Share your hands to make it possible Their smiles shine the world Email :
[email protected] Facebook : Backpacker Society Twitter : @BackpackSociety
Pondok Aren, Tanggerang Selatan
Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, rahmat dan ampunan, bulan dimana semua orang berlomba-lomba menebar kebaikan. Namun siapalah kami, dengan sombongnya tidak mengajak untuk berbagi kebahagiaan
dengan
sesama,
kami
mengajak
teman-teman/rekan/sahabat,
saudara/i, bapak/ibu untuk bergabung bersama kami dalam meringankan beban kesedihan mereka di Yayasan Sayap Ibu Bintaro.
Tuhan menciptakan perbedaan agar kita senantiasa menyadari pentingnya kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama, dan apa yang kita punya saat ini, bukanlah milik kita sendiri tetapi ada hak untuk “mereka” disana, dan wajib bagi kita untuk memberikan bantuan kepada mereka baik moril ataupun materil.
Maka melalui proposal ini, kami atas nama panitia dan Bacpacker Society bermaksud
untuk
mengajak
teman/rekan/sahabat,
dan
saudara/i,
meminta
bantuan
bapak/ibu
sekalian
dana untuk
kepada
teman-
berpartisipasi,
menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu adik-adik kita yang ada di Yayasan Sayap Ibu. Besar kecilnya bantuan yang diberikan sangat membantu mereka.
Demikian surat permohonan bantuan dana ini kami buat. Atas perhatian, partisipasi serta kesediaannya untuk memberikan bantuan kami ucapkan terima kasih, semoga Tuhan YME memberikan balasan yang setimpal. Aamiin.
Best regards, Backpacker Society
4
Backpacker Society Share your hands to make it possible Their smiles shine the world Email :
[email protected] Facebook : Backpacker Society Twitter : @BackpackSociety
Lampiran I RUNDOWN ACARA WAKTU
KEGIATAN
14.00 – 15.30
Persiapan
15.30 – 16.00
Pembukaan
16.00 – 18.00
18.00 – 18.45
18.45 selesai
Ramah Tamah, Persiapan Buka Bersama
Buka Puasa Bersama, Shalat Maghrib
Pembagian Bingkisan, Penutup
DESKRIPSI Diperkirakan Panitia dan/atau Sukarelawan tiba di lokasi, dan melakukan persiapan untuk acara Bakti Sosial Sambutan dari Panitia Sambutan dari Ketua Yayasan Ramah tamah, bermain bersama, games (jika ada) Mengatur dan membagikan ta’jil, makanan dan minuman untuk Buka Bersama anakanak, pengurus dan partisipan Buka Puasa bersama panitia, pengurus, donatur, partisipan dan anak anak yayasan Makan bersama dan shalat maghrib Membagikan bingkisan dan uang, seperti seperti makanan, obat-obatan, kebutuhan rumah tangga untuk yayasan, dll Menutup acara dan Do’a bersama
5
Backpacker Society Share your hands to make it possible Their smiles shine the world Email :
[email protected] Facebook : Backpacker Society Twitter : @BackpackSociety
Lampiran II RANCANGAN ANGGARAN BIAYA Adapun dana yang akan dibutuhkan adalah sebagai berikut: NO
DESCRIPTION
BIAYA (Rp ,-) 20.000.000
QTY
TOTAL (Rp ,-)
1
Santunan Yayasan
1
2
Makan dan Snack
40.000
130
5.200.000
3
Souvenir
75.000
50
3.750.000
3
Perlengkapan
10.000.000
1
10.000.000
4
Transportasi
150.000
5
750.000
Total
20.000.000
39.700.000
∗ Dana lebih dari sumbangan akan kami masukkan untuk kegiatan Bakti Sosial selanjutnya.
Seberapapun dana yang di sumbangkan akan kami terima. Sumbangan bisa langsung disalurkan Via Transfer atau Cash kepada masing-masing panitia yang sudah memegang draft proposal ini. Nomor Rekening: Mandiri
: 127 0006 759 524 a/n Amanda Rosianawati
BCA
: 5260 120 940 a/n Nursanti
Untuk konfirmasi setelah transfer ataupun ingin mengetahui lebih lanjut, dapat menghubungi dibawah ini: 1. Amanda Rosianawati
: 0877 8701 3232 atau 0888 890 9510
2. Santi Kamnur
: 0818 658 339
3. Dwi Rahayu Setyani
: 0878 759 111 03 atau 0813 811 577 98
4. Rani Fauziah
: 0813 1013 1495
5. Narawangsa
: 0821 14444 9840
6
Backpacker Society Share your hands to make it possible Their smiles shine the world Email :
[email protected] Facebook : Backpacker Society Twitter : @BackpackSociety
Lampiran III SUSUNAN KEPANITIAAN 1) Ketua Baksos
: Amanda Rosianawati
2) Bendahara
: Dwi Rahayu Setyani
2. Sie. Acara
: 1) Rani Fauziah 2) Hilda R
3. Sie. Pendanaan
: 1) Santi K 2) Lala S 3) Sulthon B A
4. Sie. Logistik
: 1) Juli 2) Ikhlas 3) Gemmy 4) Anggia B
5. Sie. Humas
: 1) Nunung N 2) Ari Julianto 3) Suhendro S 4) Ratna N A 5) Barita J S
6. Sie Dokumentasi
: 1) Narawangsa 2) Endi M 3) Ejie B
7. Sie Transportasi
: 1) Ghera A 2) Leif 3) Chairul Anwar
7
Backpacker Society Share your hands to make it possible Their smiles shine the world Email :
[email protected] Facebook : Backpacker Society Twitter : @BackpackSociety
Lampiran IV SEKILAS YAYASAN SAYAP IBU - BINTARO Sejarah Yayasan Sayap Ibu Cabang Propinsi Banten atau yang dikenal juga dengan nama Yayasan Sayap Ibu Bintaro, merupakan lembaga non profit dan non pemerintah. Diresmikan pada tanggal 1 Oktober 2005, berkedudukan di daerah Propinsi Banten. Kegiatan khusus adalah Penyantunan dan Penanganan Anak Cacat Terlantar. Yayasan Sayap Ibu Cabang Propinsi Banten berinduk pada Yayasan Sayap Ibu Pusat, yang telah mulai berperan di masyarakat dalam menangani anak-anak balita terlantar sejak 30 September 1955.
Jejak Langkah Yayasan Sayap Ibu • Didirikan pada tahun 1955 di Jakarta oleh Ny. Sulistina Soetomo (isteri Bung
Tomo Pahlawan Nasional) bersama Ny. Soekardi dan Ny. Garland Soenaryo. • Pada tahun 1961 YSI reorganisasi kepengurusan baru; Ny. Ciptaningsih Utaryo,
Ny. Soekirman, dan Ny. Moestakimoen • Tahun 1968 YSI restrukturisasi dan menempatkan diri dibawah pembinaan Badan
Pembinaan Kegiatan Kesejahteraan Sosial/ BPKKS DKI Jakarta yang diketuai Ny. J.S. Nasution dan Badan Kerjasama Panti Asuhan, yang diketuai Ny. Nidia Sumarno • Pada tahun 1978 Ny. J.S. Nasution menjadi Ketua Umum Yayasan Sayap Ibu dan
mendirikan dua Cabang yaitu : 1) Cabang Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya; dan 2) Cabang Provinsi D.I. Yogyakarta. • Pada tahun 2004 Yayasan Sayap Ibu Pusat pindah ke Provinsi D.I.Yogyakarta. • Tahun 2005 mendirikan Yayasan Sayap Ibu Cabang Provinsi Banten.
8
Backpacker Society Share your hands to make it possible Their smiles shine the world Email :
[email protected] Facebook : Backpacker Society Twitter : @BackpackSociety
Tim Redaksi Yayasan Sayap Ibu – Cabang Provinsi Banten Pimpinan Umum
: Astrida Daulay
Penanggung Jawab
:
• Renowati Hardjosubroto • Tuti Hendrawati
Sekretaris
: Tea Iskandar
Keuangan
: Riana Tjokrosoeseno
Pemimpin Redaksi
: Ilma Sovri Yanti
Marketing Iklan
: Andhika Febrianto
Terapi & Rehabilitasi
: Agus Tri Haryanto
Info Kegiatan
: Ayu Wulandari
Design / Artistik
: Moh. Edwin Arifandi
Pelayanan ADK
:
• Zulfahmi • Rini Mulyastuti
Kontributor berita
: • Dumiarti • Sri Rahayu • Sumarno
Alamat Redaksi Jl. Raya Graha Bintaro No. 33 B Pondok Kacang Barat Pondok Aren, Bintaro - Tangerang Selatan 15226 Telp:
(021) 733 1004 - 733 1007
Email:
[email protected]
Website:
www.sayapibubintaro.org www.ysibintaro.blogspot.com
Tweet:
@sayapibubintaro
Facebook: Yayasan Sayap Ibu Bintaro
9
Backpacker Society Share your hands to make it possible Their smiles shine the world Email :
[email protected] Facebook : Backpacker Society Twitter : @BackpackSociety
Susunan Pengurus Yayasan Sayap Ibu Cabang Provinsi Banten Periode 2010-2015 Pembina
:
• Hj. Aisyah Hamid Baidlowi • Hj. Sulistina Sutomo • Rooswidiati Yusuf Razak • Drs Suharno Msi
Pengawas
:
• Cepi Jamaludin Malik • Sri Kusyuniati, Ph. D • Dra. Endang Sulistyawati
Ketua Umum Pusat
: Dra. Latifah Iskandar
Ketua Umum
: Astrida Daulay
Ketua 2
: Renowati Hardjosubroto
Sekretaris
: Tea Iskandar
Bendahara Umum
: Riana Tjokrosoeseno
Bendahara
: Hannibal Anwar
Kabid. HRD & Kesehatan
: Tuti Hendrawati
Kabid. Logistik
: Suhartati Hamarto
Kabid. Perencanaan & Pengembangan Panti
: Moh. Edwin Arifandi
Cerita Kami SI "lucu" itu bernama Bayu Sosok bocah lucu itu bernama Bayu. Sehari-hari Bayu berada di Yayasan Sayap Ibu Cabang Banten dikenal paling ceria, bawel dan kritis. Diagnosa dokter memang menyebutkan Bayu mengalami Hydrocepalus yaitu akumulasi cairan yang berlebihan dalam otak Akumulasi yang berlebihan dari CSF berakibat pada pelebaran yang abnormal dari ruang-ruang dalam otak yang disebut ventricles.
10
Backpacker Society Share your hands to make it possible Their smiles shine the world Email :
[email protected] Facebook : Backpacker Society Twitter : @BackpackSociety
Pelebaran ini menciptakan tekanan yang berpotensi membahyakan pada jaringanjaringan otak. Namun Bayu lebih beruntung dari anak-anak lainnya, mengapa demikian? karena Bayu dapat beraktivitas lebih dari anak-anak yang sama-sama mengalami hydrochepalus. Bayu adalah salah satu dari 38 anak asuh YSI Cabang Prov. Banten yang mendapatkan rehabilitasi melalui terapi wicara. Walau dengan kondisi fisik kepalanya sedikit berbeda dengan teman-temannya, Bayu tidak berkecil hati, dia selalu bahagia dan bertingkah mengemaskan setiap kali orang menyapa dan berkomunikasinya dengannya. Kini usia Bayu memasuki empat tahun, dalam masa emasnya, Bayu dan saudarasaudaranya yang lain (sesuai dengan kemampuan anak masing-masing) selalu mendapatkan apa yang menjadi bagian dari hak nya. Pendidikan didapatkannya dari sekolah play group di YSI Cabang Prov. Banten dan dalam persiapan untuk masuk kelompok bermain di sekolah umum. Untuk kesehatannya selalu dipantau oleh dokter ahli dan perawat yang menjaganya selama 24 jam. Bayu dan yang lainnya juga suka berenang, ada jadwal tertentu untuk Bayu bisa menikmati kolam hydroterapy. Dan bila pagi dan sore hari suara Bayu pasti terdengar di tempat aktivitas kami bekerja, ada-ada saja tingkah lakunya yang membuat para perawat dan staf tertawa. Bayu adalah anak kami dan sampai kapan pun Bayu tetap anak kami. #ISY
Tentang Disabilitas Apa itu Disabilitas? Membuat definisi untuk disabilitas bukan pekerjaan mudah karena setiap elemen masyarakat mempunyai perspektif yang berbeda-beda. Ada kelompok yang melihatnya sebagai masalah kesehatan sementara kelompok lain mungkin melihatnya semata sebagai pihak yang perlu diberi derma. Ada juga yang percaya bahwa disabilitas itu sendiri sebenarnya bukan merupakan penghalang bagi seseorang untuk berpartisipasi penuh dalam masyarakat, tetapi disabilitas adalah hambatan yang ada di di lingkungan, misalnya, gedung yang tidak bisa diakses. 11
Backpacker Society Share your hands to make it possible Their smiles shine the world Email :
[email protected] Facebook : Backpacker Society Twitter : @BackpackSociety
Contoh klasik untuk masalah ini adalah ketika seorang pengguna kursi roda tidak bisa pergi ke bioskop karena gedungnya tidak memiliki akses untuk kursi roda. Faktor lain yang juga membuat masalah disabilitas menjadi kompleks adalah lingkungan tempat penyandang disabilitas tinggal. Dalam laporan WHO berjudul World Disability Report 2010 disebutkan bahwa orang-orang yang memiliki disabilitas yang sama bisa mengalami hal yang berbeda. Misalnya, myopia adalah gangguan penglihatan yang sangat umum terjadi dan bisa diatasi dengan mudah yaitu cukup dengan menggunakan kacamata, atau dengan operasi kecil. Namun, di Brazil, anak-anak dengan myopia menghadapi masalah di kelas karena orangtua mereka tidak sanggup membelikan mereka kacamata atau membiayai operasi mata. Laporan ESCAP mengungkapkan bahwa setiap negara memiliki definisinya sendiri tentang disabilitas. Malah, di beberapa negara, seperti Indonesia, setiap badan pemerintahan memiliki istilah dan definisinya sendiri. Keragaman definisi ini membuat organisasi internasional seperti DPI memutuskan untuk tidak mengadopsi atau membuat definisi untuk menghindari kemungkinan terjadi perselisihan dengan pihak lain. Konvensi Hak Penyandang Disabilitas (CPRD), konvensi PBB yang diakui secara universal tidak memuat definisi yang pasti mengenai disabilitas. Alih-alih, CRPD mengakui bahwa disabilitas adalah konsep yang terus berkembang dan bahwa
disabilitas
ketidakmampuan
lebih
merupakan
seseorang
untuk
akibat
dan
berpartisipasi
bukan penuh
penyebab dalam
bagi
kehidupan
masyarakat. Konsep ini juga digunakan oleh satu instrument internasional lain, yaitu International Classification of Functioning, Disabilty, and Health (ICF) yang menggunakan istilah disabilitas sebagai istilah payung yang mengacu kepada keberfungsian individu, yaitu kecacatan, keterbatasan aktifitas, dan pembatasan partisipasi. Belakangan ini ada gejala yang menunjukkan terjadinya transisi dalam memandang disabilitas dari model medis ke model sosial. Model medis memandang disabilitas sebagai masalah kesehatan sementara model sosial memandang disabilitas sebagai hasil dari interaksi sosial. Kedua model ini tidak bisa dilihat secara terpisah karena
12
Backpacker Society Share your hands to make it possible Their smiles shine the world Email :
[email protected] Facebook : Backpacker Society Twitter : @BackpackSociety
disabilitas juga berakar dari dan mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang dan kedua model ini saling melengkapi. Data tentang Disabilitas The World Report on Disability memperkirakan bahwa 15% populasi dunia, lebih dari satu miliar orang, hidup dengan disabilitas, dan 2,2% mengalami kesulitan yang serius karena kondisi itu. Namun, laporan ini juga menyatakan bahwa hingga saat ini tidak ada data yang memadai mengenai jumlah penyandang disabilitas. Hal ini terjadi karena metodologi pengumpulan data yang tidak beragam dan tidak standar yang dilakukan di setiap negara. Data yang memadai sangat diperlukan sebagai dasar untuk merumuskan dan mengembangkan strategi dan rencana dalam memperbaiki kesejahteraan hidup penyandang disabilitas. Usaha untuk mengumpulkan data global tentang disabilitas telah dilakukan oleh PBB melalui DISTAT, yang ditujukan untuk menyimpan statistik disabilitas di seluruh dunia. Pangkalan data ini terbuka bagi setiap orang yang membutuhkannya. Namun, metode dan standar yang diterapkan oleh negara-negara yang memberikan datanya masih beragam. Dengan demikian, tingkat prevalensi masing-masing negara tidak bisa diperbandingkan. Jenis Disabilitas Dalam bahasa orang awam, disabilitas biasanya masuk ke dalam kategori yang jamak digunakan, seperti orang yang kehilangan anggota tubuh, pengguna kursi roda, tunarungu atau tunanetra, dan mereka yang memiliki kesulitan berbicara. Meskipun anggapan ini ada benarnya, disabilitas lebih dari sekedar itu. Disabilitas tidak hanya meliputi kecacatan yang terlihat, tapi juga setiap jenis kecacatan yang menghambat kegiatan seseorang sehari-hari. Dalam laporan ESCAP disebutkan bahwa tanggapan responden terhadap pertanyaan mengenai jenis-jenis disabilitas beragam. Beberapa responden lebih fokus kepada disabilitas fisik, sensori, dan intelektual, sementara responden yang lain juga mengikutsertakan disabilitas psiko-sosial dan disabilitas yang tak terlihat, seperti kesulitan berbicara dan gangguan perkembangan.
13
Backpacker Society Share your hands to make it possible Their smiles shine the world Email :
[email protected] Facebook : Backpacker Society Twitter : @BackpackSociety
Di lain pihak, ICF yang menggabungkan model sosial dan medis, mengukur keberfungsian individu ke dalam enam wilayah: 1) Kognisi (memahami dan komunikasi) 2) Gerak (kemampuan untuk bergerak dan bepergian) 3) Pemeliharaan Diri (kemampuan untuk menjaga kebersihan diri, berpakaian, makan, dan hidup mandiri). 4) Bergaul (kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain) 5) Kegiatan Sehari-Hari (kemampuan untuk memikul tanggung jawab di rumah, sekolah, dan pekerjaan). 6) Partisipasi Di Dalam Masyarakat (kemampuan untuk terlibat di dalam kegiatan di masyarakat, umum, dan rekreasi). Dalam istilah yang lebih umum, laman Disabled World (http://www.disabledworld.com) memberikan delapan kategori disabilitas: 1) Hambatan gerak dan fisik 2) Disabilitas tulang belakang 3) Disabilitas cedera kepala-otak 4) Disabilitas penglihatan 5) Disabilitas pendengaran 6) Disabilitas kognitif atau belajar 7) Gangguan psikologis 8) Disabilitas tak terlihat Disabilitas diserap dari bahasa Inggris disability dengan bentuk jamak disabilities yang berarti cacat atau ketidakmampuan. Jika dijabarkan, disabilitas merupakan kondisi di mana seseorang mengalami kekurangan atau ketidaksempurnaan dari segi fisik, mental, atau gabungan dari keduanya. Orang yang mengalami disabilitas disebut penyandang disabilitas. Sebelumnya, istilah tersebut disebut dengan penyandang cacat. Namun, kata "cacat" dinilai berkonotasi negatif sehingga perlu ditemukan istilah lain yang baik. Akhirnya, ditemukanlah istilah disabilitas. Penggantian ini disepakati ketika Komnasham dan Kementerian Sosial mengadakan seminar dan focus group discussion yang diselenggarakan di Cibinong pada 8-9
14
Backpacker Society Share your hands to make it possible Their smiles shine the world Email :
[email protected] Facebook : Backpacker Society Twitter : @BackpackSociety
januari 2009, di Hotel Ibis Jakarta pada 19-20 Maret 2010, dan di Grand Setiabudhi Hotel Bandung pada 29 Maret-1 April 2010. #kartunet.com, 9/11/2011
Penyandang Disabilitas (ypha.or.id)
Ada beberapa bentuk disabilitas. Berdasarkan UU RI No.4 Tahun 1997 tentang penyandang cacat, disabilitas terbagi atas tiga kelompok, sebagai berikut: 1) Penyandang Disabilitas Fisik Yaitu individu yang mengalami kelainan fisik seperti kerusakan fungsi organ tubuh dan kehilangan organ, sehingga mengakibatkan gangguan fungsi tubuh misalnya gangguan penglihatan, pendengaran, gerak, dan lain-lain. 2) Penyandang Disabilitas Mental Yaitu individu yang mengalami kelainan mental dan atau tingkah laku akibat bawaan atau penyakit. 3) Penyandang Disabilitas Fisik Mental Yaitu individu yang mengalami kelainan gabungan antara fisik dan mental. Penyebab disabilitas, khususnya fisik, tidak hanya karena bawaan lahir namun juga bisa karena kecelakaan kerja, kecelakaan di jalan raya, atau penyakit. Misalnya saja para tentara perang yang kehilangan tangan atau kaki mereka karena ledakan bom dan ranjau. Bisa juga korban kecelakaan di jalan raya yang parah (khususnya pengendara sepeda motor yang sukanya ga pake helm ke mana-mana) sehingga
15
Backpacker Society Share your hands to make it possible Their smiles shine the world Email :
[email protected] Facebook : Backpacker Society Twitter : @BackpackSociety
terpaksa salah satu kakinya diamputasi. Kalau disabilitas dari penyakit misalnya amputasi akibat diabetes akut. Jumlah penyandang disabilitas cukup banyak. Di Indonesia saja, angka penyandang tersebut semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data yang dilansir oleh Kemenkes tahun 2011 tercatat sebanyak 6,7 juta jiwa atau 3,11%. #jpnn.com, 11/4/2012 Lihatlah chart di sebelah kiri yang menunjukkan Perbandingan jumlah penyandang disabilitas (warna biru) dengan jumlah penduduk di Indonesia (warna merah). VOA Indonesia dalam artikelnya yang berjudul "Laporan WHO dan Bank Dunia Ungkap Hambatan Bagi Penyandang Cacat" pun melansir data yang setali tiga uang.
Berdasarkan Laporan Dunia Mengenai Penyandang Cacat yang dikemukakan oleh WHO dan Bank Dunia dalam situs tersebut menunjukkan bahwa jumlah penyandang di dunia mencapai angka satu milliar atau 15% dari seluruh penduduk dunia. #voaindonesia.com, 8/6/2011
16
Backpacker Society Share your hands to make it possible Their smiles shine the world Email :
[email protected] Facebook : Backpacker Society Twitter : @BackpackSociety
Chart di sebelah kiri menunjukkan Perbandingan jumlah penyandang disabilitas (warna biru) dengan jumlah penduduk di dunia (warna merah). Disabilitas atau Cacat (bahasa Inggris: disability) dapat bersifat fisik, kognitif, mental, sensorik, emosional, perkembangan atau beberapa kombinasi. Disabilitas adalah istilah yang meliputi gangguan, keterbatasan aktivitas, dan pembatasan partisipasi. Gangguan adalah sebuah masalah pada fungsi tubuh atau strukturnya; suatu pembatasan kegiatan adalah kesulitan yang dihadapi oleh individu dalam melaksanakan tugas atau tindakan, sedangkan pembatasan partisipasi merupakan masalah yang dialami oleh individu dalam keterlibatan dalam situasi kehidupan. Jadi disabilitas adalah sebuah fenomena kompleks, yang mencerminkan interaksi antara ciri dari tubuh seseorang dan ciri dari masyarakat tempat dia tinggal. Penyandang cacat adalah setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan/atau mental, yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan secara selayaknya, yang terdiri dari: 1) Penyandang cacat fisik; 2) Penyandang cacat mental; dan 3) Penyandang cacat fisik dan mental. (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat).
Program kebijakan pemerintah bagi penyandang disabilitas (penyandang cacat) cenderung berbasis belas kasihan (charity), sehingga kurang memberdayakan penyandang disabilitas untuk terlibat dalam berbagai masalah. Kurangnya sosialisasi
peraturan
perundang-undangan
tentang
penyandang
disabilitas
menyebabkan perlakuan stakeholder unsur pemerintah dan swasta yang kurang peduli. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat (disabilitas) bertujuan untuk menciptakan/agar: • Upaya peningkatan kesejahteraan social penyandang cacat berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
17
Backpacker Society Share your hands to make it possible Their smiles shine the world Email :
[email protected] Facebook : Backpacker Society Twitter : @BackpackSociety
• Setiap penyandang cacat mempunyai kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan. Tipe
Nama
Jenis Disabilitas
Pengertian
A
tunanetra
disabilitas fisik
tidak dapat melihat; buta
B
tunarungu
disabilitas fisik
tidak dapat mendengar dan/ kurang dalam mendenar; tuli
C
tunawicara
disabilitas fisik
tidak dapat berbicara; bisu
D
tunadaksa
disabilitas fisik
cacat tubuh
E1
tunalaras
disabilitas fisik
cacat suara dan nada
E2
tunalaras
disabilitas mental
sukar mengendalikan emosi dan sosial.
F
tunagrahita
disabilitas mental
cacat pikiran; lemah daya tangkap;
G
tunaganda
disabilitas ganda
penderita cacat lebih dari satu kecacatan
Apa itu penyandang disabilitas? Penyandang disabilitas merupakan istilah pengganti dari penyandang cacat atau orang dengan kecacatan atau orang cacat yang dahulu sering digunakan. Istilah ini disahkan pada Semiloka Terminologi “Penyandang Cacat” Dalam Rangka Mendorong Ratifikasi Konvensi Internasional Tentang Hak-Hak Penyandang Cacat pada tanggal 8-9 Januari 2009 di Gedung Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD), Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Semiloka ini merupakan hasil kerjasama antara Komnas HAM bekerja sama dengan Departemen Sosial dan lembaga-lembaga terkait. Istilah penyandang disabilitas juga merupakan istilah yang digunakan pada skala internasional.Keberadaan penyandang disabilitas ibarat dua sisi mata uang dalam kehidupan manusia. Mereka bukanlah akibat dari kesalahan penciptaan Tuhan, namun mereka adalah jalan pembuka bagi hati kita untuk menempa kepedulian terhadap sesama. Jangan pernah menyombongkan diri karena kesempurnaan fisik, mental, bahkan materi. Jangan pernah pula menghina penyandang disabilitas karena tidak menutup kemungkinan bagi kita untuk menjadi seperti mereka. Yang harus kita tunjukkan
18
Backpacker Society Share your hands to make it possible Their smiles shine the world Email :
[email protected] Facebook : Backpacker Society Twitter : @BackpackSociety
adalah empati atas kekurangan mereka dan merengkuh tangan mereka sebagai wujud kepedulian terhadap kehidupan mereka.
Ayo bergandengan tangan dengan penyandang disabilitas (mpbi.org)
Yuk, Peduli Penyandang Disabilitas ^_^ Alasannya hanyalah satu yaitu manusia adalah
"menunjukkan bahwa hajat hidup kita sebagai
memanusiakan orang lain dan membantunya menjadi manusia
yang lebih baik". Memanusiakan manusia berarti menganggapnya setara dengan kita sehingga muncul sikap menerima terhadap segala kekurangannya. Entah fisik yang kurang lengkap atau mental yang kurang baik. Semua kekurangan itu harus diterima sebagai sebuah keberagaman yang bukan memisahkan melainkan menyatukan. Dengan demikian tidak ada lagi
upaya atau rasa sedikitpun untuk menghina,
mengejek, meminggirkan, memojokkan, bahkan memusnahkan. Adapun membantu menjadi manusia yang lebih baik berarti menunjukkan kepedulian
membantu
penyandang disabilitas untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
Noted : Semua Informasi yang kami dapatkan dari website www.sayapibubintaro.org dan dari informasi di google.
19
Backpacker Society Share your hands to make it possible Their smiles shine the world Email :
[email protected] Facebook : Backpacker Society Twitter : @BackpackSociety
TANDA TERIMA Nama Alamat No HP/ PIN BB E-Mail Jumlah Donasi
: ........................................................................................................................ : ........................................................................................................................ : ........................................................................................................................ : ........................................................................................................................ : ........................................................................................................................ disumbangkan melalui: 1. Rekening Mandiri [127 0006 759 524] a/n Amanda Rosianawati 2. Rekening BCA [5260 120 940] a/n Nursanti Jakarta,
Jakarta,
DONATUR
PENERIMA DONASI
_____________________________
_____________________________
*Data pribadi seperti nomor HP dan Alamat akan kami rahasiakan.
TANDA TERIMA Nama Alamat No HP/ PIN BB E-Mail Jumlah Donasi
: ........................................................................................................................ : ........................................................................................................................ : ........................................................................................................................ : ........................................................................................................................ : ........................................................................................................................ disumbangkan melalui: 1. Rekening Mandiri [127 0006 759 524] a/n Amanda Rosianawati 2. Rekening BCA [5260 120 940] a/n Nursanti Jakarta,
Jakarta,
DONATUR
_____________________________
PENERIMA DONASI
_____________________________
*Data pribadi seperti nomor HP dan Alamat akan kami rahasiakan.
20