Biologi Biologi Dasar Manusia buku II
041
Bagian XIII Infeksi Nosokomial A. Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan pengertian infeksi nosokomial 2. Menjelaskan Batasan infeksi nosocomial 3. Menjelaskan bagaimana proses terjadinya infeksi nosocomial di ruang rawat inap 4. Menguraikan proses penularan infeski nosocomial 5. Mendeskripsikan tanda/ gejala infeksi nosocomial 6. Menguraikan dampak yang diakibatkan karena infeksi nosocomial 7. Melakukan pencegahan infeksi nosokomial B. Materi Infeksi Nosokomial 1. Pengertian Infeksi Nosokomial Infeksi nosocomial adalah infeksi yang didapat ketika penderita berada di rumah sakit. Ketika penderita masuk rumah sakit, belum menderita infeksi nosocomial, namun karena kelalaian petugas atau keluarga, maka penderita mendapat penyakit baru yaitu infeksi nosocomial. Infeski yang diderita pasien setelah kurang lebih 72 jam berada di rumah sakit atau tempat dimana ia dirawat. Contoh: jika seorang bidan melaksanakan asuhan kepada ibu atau
bayinya
di
ruang
A
yang
menderita
infeksi
karena
mikroorganisme, kemudian bidan berpindah ke ruang B dan melakukan asuhan kepada bayi yang lain, maka bidan dapat menularkan kuman tersebut dari bayi ruang A ke bayi ruang B, ketika terjadi kontak saat dilakukan asuhan kebidanan pada bayi. Infeksi adalah adanya suatu mikroorganisme yang terdapat pada jaringan atau cairan tubuh disertai gejala klinis baik secara local maupun sistemik. JIka infeksi itu terjadi sebelum masuk rumah sakit, atau sebelum 72 jam, berarti bukan infeksi nosocomial. Jika seseorang itu terinfeksi saat berada di rumah sakit atau setelah keluar 240
Biologi Biologi Dasar Manusia buku II
041
dari rumah sakit dan menampakkan adanya tanda-tanda infeski setelah 72 jam, maka itu disebut infeksi nosocomial. Tugas 1 bagian XIV: Mahasiswa dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan golongan darah (A, B, AB dan O) dengan topic yang sama, kemudian menulis makalah dengan mencari data kejadian infeksi nosocomial berdasarkan hasil penelitian baik secara nasional maupun secara international dengan menuliskan hal-hal yang berhubungan dengan infeksi nosocomial. Kemudian disajikan dalam bentuk display. 2. Batasan Infeksi Nosokomial Infeksi nosocomial
dengan instilah “Hospital Acquired
Infection” jika sesui batasan atau kriteria di bawah ini; a. Ketika penderita dirawat di rumah sakit, maka tanda infeksi tersebut tidak ditemukan. b. Pada saat penderita mulai dirawat tidak dalam masa inkubasi dari infeksi tersebut c. Tanda infeksi tersebut timbul setelah 3 x 24 jam sejak mulai dirawat d. Infeksi tersebut bukan residual dari infeksi sebelumnya e. Bila saat mulai dirawat di rumah sakit sudah ada tanda-tanda infeksi, tetapi terbukti bahwa infeski tersebut di dapat ketika dirawat sebelumnya namun belum pernah dilaporkan sebagai infeksi nosocomial. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya infeksi nosocomial Faktor yang mempengaruhi terjadinya infeksi nosokomial terdiri dari dua bagian yaitu; a. Factor endogen (umur, seks, penyakit penyerta, daya tahan tubuh dan kondisi local). b. Faktor eksogen (lama penderita dirawat, kelompok yang merawat, alat medis dan lingkungan).
241
Biologi Biologi Dasar Manusia buku II
041
Bagaimana sesorang mendapat infeksi di rumah sakit atau di tempat pelayanan? Secara ringkas sebagai berikut; a. Infeksi nosocomial melalui Auto infeksi (dirinya sendiri) b. Infeski nosocomial di dapat melalui petugas yang memberikan asuhan di rumah sakit atau di BPS saat dirawat c. Infeksi nosocomial melalui pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit atau di BPS di ruangan yang sama d. Infeksi nosocomial terjadi melalui peralatan yang digunakan petugas kesehatan memberikan asuhan kepada pasiennya e. Infeski nosocomial di dapat melalui alat makan dan minum f. Infeksi nosocomial di dapat dari keluarganya sendiri atau pengunjung dari luar rumah sakit. g. Lingkungan
juga
merupakan
penunjang
terjadinya
infeksi
nosocomial seperti: air, bahan yang harus dibuang dan udara di sekitar penderita. 4. Penyebab Infeksi Nosokomial a. Bakteri b. Virus c. Parasit dan jamur d. Factor alat 5. Proses penularan infeksi nosokomial a. Langsung (antara pasien dengan personel yang merawat atau menjaga pasien). b. Tidak langsung (kondisi pasien lemah, lingkungan menjadi kontaminasi akibat tidak didesinfeksi atau tidak disterilkan; contoh perawatan luka operasi seksio sesaria, droplet infection, melalui kuman). Tugas 2: diskusikan bentuk-bentuk penularan bentuk lain yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi nosocomial.
242
Biologi Biologi Dasar Manusia buku II
041
6. Tanda dan Gejala Infeksi nosocomial a. Demam b. Bernapas cepat c. Kebingungan mental d. Tekanan darah rendah e. Output urin menurun f. Pasien dengan infeksi saluran kencing akibat penggunaan kateter (susah buang air kecil/bak, nyeri saat bak, ada darah di urin) g. Leukosit tinggi h. Radang paru-paru i.
Infeksi; bengkak, panas, merah, sakit, dan fungsi berkurang pada lokasi infeksi atau luka (contoh; pada luka tusukan infus)
7. Dampak infeksi nosocomial a. Menyebabkan
cacat
fungsional,
stress
emosional,
dapat
menyebabkan cacat yang permanen serta kematian b. Dampak tertinggi pada Negara berkembang dengan prevalensi HIV/AIDS yang tinggi c. Meningkatkan biaya kesehatan di berbagai Negara yang tidak mampu dengan meningkatkan lama perawatan di rumah sakit, pengobatan dengan obat-obat mahal, dan penggunaan pelayanan lainnya serta tuntutan hokum 8. Pencegahan terjadinya infeksi nosocomial Secara umum dapat dilakukan sebagai berikut; a. Pembersihan rutin sangat penting seperti; kotoran, debu, sisa makanan, minyak dan sumber kototran lain; bila tertinggal dalam ruangan, merupakan sumber penyakit infeksi. (dihirup oleh hidung dan mulut dari udara yang ada di ruangan maupun luar ruangan) b. Pengaturan udara yang baik, ventilasi yang cukup c. Toilet sebagai sumber yang paling berbahaya, dimana kotoran dari buangan manusia yang sudah menjadi bahan yang berbahaya sehingga tubuh mengeluarkannya dan harus di 243
Biologi Biologi Dasar Manusia buku II
041
musnahkan sebaik-baiknya dengan cara membersihkan sampai tidak tercium bau tak sedap. d. Air yang digunakan untuk mencuci pakaian, alat makan, maupun cuci tangan serta organ intim, harus dalam keadaan bersih. e. Pertahankan kondisi tubuh host atau tuan rumah dalam hal ini adalah manusia. Jika kondisi tubuh menurun, maka dengan mudah kuman akan masuk ke dalam tubuh, karena mekanisme pertahanan tubuh kita rapuh atau kondisi tubuh kita lemah (jika kurang gizi, atau kelebihan gizi) f. Jika di penderita adalah penyakit menular, maka digunakan ruang isolasi Secara khusus pencegahan infeski nosocomial sebagai berikut; a. Membatasi transmisi organisme dari atau antara pasien dengan cara mencuci tangan, serta penggunaan sarung tangan, tindakan sterilisasi dan desinfeksi. b. Mengontrol risiko penularan dari luar c. Melindungi pasien dengan penggunaan antibiotic yang adukuat, nutrisi yang cukup dan vaksinasi d. Membatasi risiko infeksi endogen dengan meminimalkan prosedur invasi e. Pengawasan
infeski,
identifikasi
penyakit
dan
mengontrol
penyebarannya. Standar kewaspadaan terhadap infeski; a. Cuci tangan b. Sarung tangan c. Masker, kaca mata, masker muka d. Baju pelindung e. Kain yang tercemar segera ditempatkan sesuai tempatnya f. Peralatan sesuai peruntukan dan penyimpanannya g. Pembersihan lingkungan h. Instrumen tajam ditempatkan pada tempat telah disediakan i.
Resusitasi pasien terutama bayi baru lahir, harus sesuai standar 244
Biologi Biologi Dasar Manusia buku II
j.
041
Penempatan pasien sesuai kondisi dan keadaan pasien
Tugas: Praktik pencegahan infeksi nosokomial sesuai standar kewaspadaan terhadap infeksi, dibagi dalam 4 kelompok. Instruktur akan memperagakan sesuai penuntun praktik. Selanjutnya mahasiswa akan memperagakan secara bergiliran setiap orang dan membuat laporan kegiatan praktik secara individu sesuai prosedur yang ia kerjakan. Topik tugas individu; 9. Program
pengendalian
infeksi
nosocomial
di
RS/BPS/tempat
pelayanan pasien, rawat inap maupun rawat jalan. 10. Hal-hal yang perlu diperhatikan keluarga atau pengunjung dalam pengendalian infeksi nosocomial 11. Contoh kasus infeksi nosocomial; ILO, ISK, Bakterimia, ISN, C. Ringkasan 1. Infeksi nosocomial adalah infeksi yang di dapat oleh pasien ketika berada di tempat pelayanan kesehatan, dimana pasien tidak mempunyai tanda dan gejala infeksi tersebut pada saat masuk di tempat pelayanan 2. Batasan infeksi Nosokomial: Pasien masuk rumah sakit, tidak ditemukan infeksi tersebut, pada saat mulai dirawat tidak dalam masa inkubasi infeksi tersebut, tanda infeksi timbul setelah 3 x 24 jam sejak mulai dirawat, infeksi bukan residual, mendapat infeksi sebelumnya ketika dirawat namun belum dilaporkan sebagai infeksi nosocomial. 3. Bagaimana infeski nosocomial itu terjadi?; Infeski nosocomial melalui; auto infeksi, petugas, dari pasien seruangan, melalui peralatan Rs, alat makan dan minum, dari keluarga atau pengunjung, serta lingkungan seperti udara, air dan ruangan. 4. Tanda dan gejala infeksi nosocomial; demam, bernapas cepat, kebingungan mental, tekanan darah menurun, pengeluaran urin kurang, ISK, sel darah putih meningkat, radang paru-paru, dan gejala infeksi (bengkak, merah, panas, nyeri, kehilangan fungsi/tidak bias digerakkan) 245
Biologi Biologi Dasar Manusia buku II
041
5. Dampak infeksi nosocomial: cacat fungsional, stress emosional, cacat permanen dan kematian, prevalensi HIV/AIDS di Negara berkembang meningkat, serta biaya rumah sakit akan meningkat dan menjadi beban bagi penderita dan keluarga. 6. Pencegahan Infeksi nosocomial; pembersihan rutin, pengaturan udara, kebersihan toilet, sumber air bersih, kondisi tubuh host (manusia) dipertahankan dalam kondisi kuat dan sehat, gunakan ruang isolasi. 7. Pencegahan dengan standar kewaspadaan terhadap infeksi: mencuci tangan, gunakan sarung tangan, masker, kaca mata, masker muka, baju pelindung, kain, peralatan dan instrument yang sudah digunakan ditempatkan pada tempat yang disediakan, resusitasi bayi baru lahir sesuai standar. D. Umpan Balik 1. Jelaskan pengetian infeksi nosokomial 2. Utaikan dengan singkat batasan infeksi nosokomial 3. Uraikan bagaimana seseorang mendapat infeski di ruang rawat inap 4. Uraikan dengan singkat proses penularan infeksi nosokomial 5. Sebutkan tanda dan gejala infeski nosocomial 6. Jelaskan dampak yang diakibatkan karena infeski nosokomial 7. Uraikan cara pencegahan infeski nosokomial E. Daftar pustaka; 1. Committee on identifying Priority Areas for Quality Improvement, Karen Adams, Janet M, Corrigan (2003). Priority Areas for National Action Transforming Health Care Quality National Academies Press. 2. Steven Jonas Raymond L, Goldsteen, Karen Goldsteen (2007). Introduction to the US health care system Springer Publishing Company 3. Agnes S., (2012). Dasar-dasar Mikrobiologi Kesehatan, cetakan I, Nuha Medika, Yogyakarta.
246
Biologi Biologi Dasar Manusia buku II
041
247