SUNARDI, PLB FIP UPI, 2007
Baca clrak, 34
Suatu saat, mungkin anda diminta untuk menilai kreativitas (Misal, menjadi juri dlm lomba kreativitas) BAGAIMANA CARANYA?
PENG
R
Uku
AN
Kr
Ea
TIVITAS
Isu kontroversi Lima pendekatan
Pendekatan
Fokus penilaian
1. Analisis obyektif
Menilai produk berdasar wujud fisik
2. Pertimbangan subyektif
Pertimbangan subyektif pd “orang/produk”
3. Inventori kepribadian
Ident kecend-2 kepribadian kreatif
4. Inventori biografis
Ungkap aspek-2 kehid orang-2 kreatif
5. Tes kreatif
Ungkap puan berpikir kreatif
Ghiselin (1963) Adalah mungkin u/ menganalisis scr obyektif kualitas intrinsik suatu produk u/ tentukan apakah produk tsb kreatif. Sayang, tdk ajukan rambu-rambu yg jelas.
Simonton (1980) Menerapkan u/ menilai karya musik berdasar orisinalitasnya. Ttp krn terlalu komplek jarang digunakan.
Amabile (1983) Memp pot u/ diterapkan, ttp tdk ckp memadai sbg met obyektif. Alasan: sangat sulit u/ mendeskripsikan kualitas produk yg beragam scr matematis,.
Kelebihan : Dpt scr langsung menilai kreativitas yg melekat pd obyeknya, Kelemahan : hanya dpt digunakan scr terbatas pd produk2 yg dpt dinilai kualitas intrinsiknya scr statistik. & tdk mdh u/ melukiskan kreat suatu produk berdasar rincian yg benar-2 bebas dr subyektivitas.
Paling tua Menggunakan kelompok pakar Dasar epistimologinya : intersubyektivitas (meskipun prosedurnya subyektif ttp hasilnya obyektif. Subyektivitas adalah dasar bagi obyektivitas. Teknik lain : Nominasi pertimbangan pengamat, guru, ot, dan teman sebaya. Kelebihan : praktis Kekurangan : kemungkinan ada perbedaan persepsi
Kepribadian kreatif, meliputi sikap, minat, gaya berpikir & kebiasan dlm berprilaku.
Kemudian dikembangkan alat ukurnya, misal : Skala Sikap Kreatif (munandar, 1977) Skala kepibadian kreatif (supriadi, 1985) Group Inventory for Finding Creative Talent (Rim, 1976) Creative Personality Scale (Gough, 1979) Creative Motivation Inventory (Torrance, 1963), dsb. dsb.
Tes : ya – tidak / skala Likert (stj (stj--skl – stj – rg2 – tdk stj – sgt tdk stj)
Mengungkap aspek kehidupan orang kreatif, meliputi : identitas diri, lingkungan, dan pengalamanpengalaman-2 hidupnya.
Tylor : minat, hobi, masa kecil, pengalaman
Anastasi & Schaefer: latbel kel, rwy dik, giat wk luang, karak fisik, dll yang terkait dgn ke 4 hal tsb.
Tujuan akhir diket : profilnya.
Mengukur puan pikir kreatif, hasilnya dikonversikan dlm skala tertentu menghasilkan CQ (Creativity Quotient) Jenis tes : Alternate Uses, Test of Divergent Thinking & Creativity Test -
for Children (Guilford, 1978) The Torrance Test Creativity Thinking – TTCT (Torrance, 1974) Creative Assement Packet – CAP (William, 1980) Tes Kreatif Verbal (Munadar, 1977)
Bentuk tes, umumnya gambar (figural) dan bahasa (verbal). Beda dgn tes IQ : terutama kriteria jawaban mengukur puan divergent tdk ada jawaban B – S Skor ditentukan dari : keunikan & orisinalitas, kelancaran, keluwesan & penguraian. Meskipun ada norma penyekoran, hsl sgt tergantung pertimbangan penyekor.
KELEBIHAN
Mampu mengukur sebanyak mk inf yg ingin diketahui Dpt utk subyek yg banyak Singkat & praktis Indikator--2 lebih Indikator operasional, spesifik & terukur.
KELEMAHAN
Masing-2 dibangun berdasar Masingatas def, konstruk & indikator yg berbeda. Skor tinggi bukan jaminan mampu tampilkan prestasi kreatif tinggi. Sangat peka thd pengaruh hasil belajar sistem penyekoran yg obyektif, hakekatnya subyektif.
The Torrance Test Creativity Thinking
PENGEMBANGAN DARI MINNESOTA TEST OF CREATIVE THINGKING (MTCT) MENGUKUR 4 INDIKATOR BERPIKIR KREATIF : ORISINAL, KELUWESAN, KELANCARAN & ELBORASI. DPT DIGUNAKAN MULAI TK – PT MASIH DIANGGAP YG TERBAIK TERDIRI : @ TES GAMBAR (FIGURAL) 7 GIAT : MEMBUAT PERTANYAAN (ASKING), MENEBAK SEBABSEBABSEBAB, MENEBAK AKIBAT DR PERISTIWA, BANG MANFAAT BENDA, PENGGUNAAN SECARA LUAR BIASA, MENGAJUKAN PERTANYAAN LUAR BIASA, & MEMBUAT TEBAKAN. (lihat gambar contoh) @ BAHASA (VERBAL) 3 GIAT : MENGKONTRUKSI GAMBAR, MELENGKAPI GAMBAR, DAN LINGKARAN.
Creative Assement Packet Terdiri dari : Test of Diverfgent Thinking Dimensi & bentuk tes hampir = TTCT Waktu = 25 menit
Tes of Divergent Feeling Indikator : keberanian ambil resiko, kesenangan akan kompleksitas, curiosity, dan imajinasi Pengejaan tdk dibatasi waktu
Penyekoran lebih mudah. SCR UMUM = LEBIH PRAKTIS, namun banyak dikritik : KONSTRUKNYA LEMAH & TDK LAYAK
Tes hakekatnya mengukur potensi (potential ability), bukan prestasi nyata (actual ability) …. anak sekolah: skor tinggi diprediksikan nanti kreativitasnya juga tinggi)
Perlu dipahami : Daya ramal skor tes thd prestasi kreatif : persoalan yg berbeda. Tes = deteksi potensi, bgmn prestasinya tergantung banyak faktor. Apa yang dideteksi tes adalah kapasitas u/ bang / potensi kreatif.
Tes yang baik : memiliki daya ramal kuat, seperti TTCT.
Adakah “Culture
Free Test?”
Tidak ada.
Tetapi setiap tes, hendaknya
“Culture Fair Test” : ADIL & TDK MEMIHAK BUDAYA TERTENTU Kecenderungan : Tes Verbal lebih sensitif thd budaya dibanding dengan tes figurall Penyusun tes hars mampu membebaskan diri dari
“ORIENTASI PSEUDOETIK” Yaitu : Anggapan bahwa yang berlaku dalam budaya penyusun juga berlaku pada semua setting budaya testee.
..