Lampiran Nomor Tanggal
: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT : UM.008/9/20/DJPL - 12 : 16 FEBRUARI 2012
BAB VIII PENGAWAKAN Pasal 144 (1)
(2)
Pengawakan kapal Non-Convention terdiri dari : a. Seorang Nakoda; b. Sejumlah Perwira; c. Sejumlah Pelaut Bawahan (Able Seafarers dan Rating); d. Sejumlah juru masak/koki dan pelayan untuk kapal tertentu sehubungan keterbatasan jumlah kabin yang tersedia di atas kapal. Pengawakan kapal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), didasarkan pada : a. Ukuran gross tonnage (GT) Kapal; b. Total tenaga penggerak kapal (kilowatt/kW); c. Daerah Pelayaran. Pasal 145 Batas ukuran tonase kotor (Gross Tonnage/GT) kapal terdiri dari :
(1)
a. b. c. d. e. f. g. (2)
Kapal ukuran tonase kotor/GT 3000 atau lebih; Kapal ukuran tonase kotor/GT 1500 sampai dengan kurang dari GT 3000 ; Kapal ukuran tonase kotor/GT 500 sampai dengan kurang dari 1500; Kapal ukuran tonase kotor/ GT 175 sampai dengan kurang 500; Kapal ukuran tonase kotor/ GT 35 sampai dengan kurang 175; Kapal ukuran tonase kotor/ GT 7 sampai dengan kurang 35; Kapal ukuran tonase kotor/ GT kurang dari 7.
Batas total tenaga penggerak kapal (kiloWatt/kW): a. Kapal dengan tenaga penggerak 3000 kW atau lebih; b. Kapal dengan tenaga penggerak 750 kW sampai dengan kurang dari 3000 kW; c. Kapal dengan tenaga penggerak kurang dari 750 kW.
(3)
a. b. c. d. e. f.
Batas daerah pelayaran terdiri terdiri dari : Daerah pelayaran semua lautan (Un-Restricted Voyage/URV); Daerah pelayaran kawasan Indonesia (Near Coastal Voyage/NCV); Daerah pelayaran lokal (Local Voyage); Daerah pelayaran terbatas (Limited Voyage) Daerah pelayaran pelabuhan (Port Limited Voyage); Daerah pelayaran perairan daratan (Sungai, Kanal dan Danau).
DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 1
Pasal 146 Jenis-jenis sertifikat pelaut terdiri dari : a. Sertifikat Keahlian Pelaut (Certificate of Competency). b. Sertifikate Keterampilan Pelaut (Certificate of Proficiency). c. Sertifikat pengukuhan (Certificate of Endorsement). Pasal 147 Jenis-jenis sertifikat dan dokumen yang wajib dimiliki seluruhnya atau sebagian oleh nakhoda dan anak buah kapal bagian dek dan katering dalam menduduki jabatan dan/atau tugas jaga di atas kapal. a. Nakhoda (Master) dan Mualim – I (Chief Mate) terdiri dari : 1) Sertifikat keahlian pelaut (Certificate of Competency); 2) Sertifikat pengukuhan (Certificate of Endosment); 3) Sertifikat Brevet ”A” dan Brevet ”B”, bagi yang bekerja di kapal kecepatan tinggi (High Speed Craft) 4) Sertifikat operator radio GMDSS, jika kapal tersebut dilengkapi dengan peralatan GMDSS dan berlayar di wilayah A3 dan A4; 5) Sertifikat Radar Simulator untuk kapal yang dilengkapi dengan peralatan Radar atau sertifikat ARPA Simulator untuk kapal yang dilengkapi dengan peralatan ARPA; 6) Sertifikat Pelatihan Dasar Keselamatan (Basic Safety Training); 7) Sertifikat perawatan medis (Medical Care) bagi pemilik sertifikat keahlian (Competency) Tingkat – I/II/III Nautika atau sertifikat Medical First Aid bagi pemilik sertifikat keahlian (Competency) Tingkat IV dan V Nautika; 8) Sertifikat Basic Oil and Chemical Tanker (BOCT) atau Basic Liquified Gas Tanker (BLGT) sesuai dengan jenis kapal; 9) Sertifikat Advance Oil Tanker atau Sertifikat Advance Chemical Tanker atau Sertifikat Advance Liquified Gas Tanker sesuai dengan jenis kapal; 10) Sertifikat Crowd Management dan Crisis Management and Human Behaviour bagi yang bekerja di kapal penumpang; 11) Sertifikat “Crowd Management”, “Crisis Management and Human Behaviour” dan “Passenger Safety, Cargo Safety and Hull Intergrity” bagi yang bekerja di kapal penumpang Ro – Ro; 12) Sertifikat pemadaman kebakaran tingkat lanjut (Advance Fire Fighting) bagi pemilik sertifikat keahlian (Competency) Tingkat – I/II/III/IV Nautika; 13) Sertifikat sekoci penyelamat dan sekoci penolong (Survival Craft and Rescue Boats); 14) Sertifikat Electronics Charts Display and Information System (ECDIS) untuk kapal yang dilengkapi dengan peralatan ECDIS; 15) Sertifikat Bridge Resource Management bagi pemilik sertifikat keahlian Tingkat – I/II/III/IV Nautika, untuk kapal yang berlayar di daerah pelayaran semua lautan atau Kawasan Indonesia (Near Coastal Voyage/NCV); 16) Sertifikat Perwira Keamanan Kapal (Ship Security Officer) bagi yang ditunjuk sebagai penanggung jawab keamanan di kapal ; 17) Sertifikat Dynamic Position (DP) bagi yang bekerja pada kapal jenis Anchor Handling Tug Supply (AHTS) Vessel untuk kapal tersebut di lengkapi dengan Dynamic Position; 18) Sertifikat kesehatan pelaut; 19) Buku Pelaut. DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 2
b. Perwira Dek atau Mualim yang dikenai tugas jaga (Watchkeeping Officer) terdiri dari : 1) Sertifikat keahlian pelaut (Certificate of Competency); 2) Sertifikat pengukuhan (Certificate of Endosment); 3) Sertifikat Brevet ”A” dan Brevet ”B”, bagi yang bekerja di kapal kecepatan tinggi (High Speed Craft) 4) Sertifikat operator radio umum (ORU) atau GOC for the GMDSS, jika kapal tersebut diperlengkapi dengan peralatan GMDSS dan berlayar di wilaya A3 dan A4; 5) Sertifikat Radar Simulator untuk kapal yang dilengkapi dengan peralatan Radar atau sertifikat ARPA Simulator untuk kapal yang dilengkapi dengan peralatan ARPA dan; 6) Sertifikat Pelatihan Dasar Keselamatan (Basic Safety Training); 7) Sertifikat perawatan medis (Medical Care) bagi pemilik sertifikat keahlian (Competency) ANT- 1/II/III atau sertifikat Medikal First Aid bagi pemilik sertifikat keahlian (Competency) ANT IV dan V; 8) Sertifikat Tanker Familiarization dan Oil Tanker atau Chemical Tanker atau Liquefied Gas sesuai dengan jenis kapal tankinya; 9) Sertifikat Crowd Management dan Crisis Management and Human Behaviour bagi yang bekerja di kapal penumpang; 10) Sertifikat Crowd Management, Crisis Management and Human Behaviour dan Passenger Safety, Cargo Safety and Hull Intergrity bagi yang bekerja di kapal penumpang Ro – Ro; 11) Sertifikat pemadaman kebakaran tingkat lanjut (Advance Fire Fighting) bagi pemilik sertifikat keahlian (Competency) ANT – I/II/III/IV; 12) Sertifikat sekoci penyelamat dan sekoci penolong (Survival Craft and Resque Boats) jika kapal tersebut dengan sekoci; 13) Sertifikat Electronics Charts Display and Information System (ECDIS) jika kapal dilengkapi dengan peralatan ECDIS ; 14) Sertifikat Bridge Resource Management bagi pemilik sertifikat keahlian ANT – I/II/III/IV, jika kapal berlayar di daerah pelayara semua lautan atau Kawasan Indonesia (Near Coastal Voyage/NCV); 15) Sertifikat Perwira Keamanan Kapal (Ship Security Officer) bagi yang ditunjuk sebagai penanggung jawab keamanan di kapal ; 16) Sertifikat Dynamic Position (DP) bagi yang bekerja pada kapal jenis Anchor Handling Tug Supply (AHTS) Vessel jika kapal tersebut di lengkapi dengan Dynamic Position; 17) Sertifikat (keterangan) kesehatan pelaut; 18) Buku Pelaut. c. Rating bagian dek yang dikenai tugas jaga di anjungan kapal terdiri dari : 1) Sertifikat keahlian pelaut (Certificate of Competency), atau Sertifikat keterampilan pelaut (Certificate of Proficiency) sebagai Able Seafarers deck atau Watchkeeping rating; 2) Sertifikat pelatihan dasar keselamatan (Basic Safety Training); 3) Sertifikat Basic Oil and Chemical Tanker (BOCT) atau Basic Liquified Gas Tanker (BLGT) sesuai dengan jenis kapal; 4) Sertifikat Crowd Management dan Crisis Management and Human Behaviour bagi yang bekerja di kapal penumpang;
DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 3
5) Sertifikat “Crowd Management”, “Crisis Management and Human Behaviour” dan “Passenger Safety, Cargo Safety and Hull Intergrity” bagi yang bekerja di kapal penumpang Ro – Ro; 6) Sertifikat sekoci penyelamat dan sekoci penolong (Survival Craft and Resque Boat) ; 7) Sertifikat kesehatan pelaut; 8) Buku Pelaut. d. Rating bagian dek yang tidak dikenai tugas jaga di anjungan kapal terdiri dari: 1) 2) 3) 4)
Sertifikat pelatihan dasar keselamatan (Basic Safety Training) ; Sertifikat Tanker Familiarization bagi yang bertugas di kapal tanki ; Sertifikat (keterangan) kesehatan pelaut; Buku Pelaut. Pasal 148
Jenis-jenis sertifikat dan dokumen yang wajib dimiliki seluruhnya atau sebagian oleh anak buah kapal bagian mesin dalam menduduki jabatan dan/atau tugas jaga di atas kapal. a. Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer Officer) dan Masinis – II (Second Officer) terdiri dari : 1) Sertifikat keahlian pelaut (Certificate of Competency) ; 2) Sertifikat pengukuhan pengukuhan (Certificate of Endosment); 3) Sertifikat Brevet ”A”, bagi yang bekerja di kapal kecepatan tinggi (High Speed Craft) 4) Sertifikat pelatihan dasar keselamatan (Basic Safety Training). 5) Sertifikat Perawatan medis (Medical Care) bagi pemilik sertifikat keahlian Tingkat – I/II/III Teknika atau Sertifikat Medical First Aid bagi pemilik sertifikat keahlian Tingkat – IV/V Teknika; 6) Sertifikat Basic Oil and Chemical Tanker (BOCT) atau Basic Liquified Gas Tanker (BLGT) sesuai dengan jenis kapal; 7) Sertifikat Advance Oil Tanker atau Sertifikat Advance Chemical Tanker atau Sertifikat Advance Liquified Gas Tanker sesuai dengan jenis kapal; 8) Sertifikat Crowd Management dan Crisis Management and Human Behaviour bagi yang bekerja di kapal penumpang; 9) Sertifikat “Crowd Management”, “Crisis Management and Human Behaviour” dan “Passenger Safety, Cargo Safety and Hull Intergrity” bagi yang bekerja di kapal penumpang Ro – Ro; 10) Sertifikat Pemadaman kebakaran tingkat lanjut (Advance Fire Fighting) bagi pemilik sertifikat keahlian Tingkat – I/II/III/IV Teknika; 11) Sertifikat sekoci penyelamat dan sekoci penolong (Survival Boats);
Craft and Resque
12) Sertifikat Engine Resource Management bagi pemilik sertifikat Tingkat – I/II/III/IV Teknika, bagi yang berlayar di daerah pelayaran semua lautan dan kawasan Indonesia; 13) Serifikat Perwira Keamanan Kapal (Ship Security Officer) bagi yang ditunjuk sebagai penanggung jawab keamanan di kapal; 14) Sertifikat kesehatan pelaut ; 15) Buku Pelaut. DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 4
b. Perwira mesin atau Masinis yang dikenai tugas jaga (Watchkeeping Engineer Officer) terdiri dari : 1) Sertifikat keahlian pelaut (Certificate of Competency) ; 2) Sertifikat pengukuhan pengukuhan (Certificate of Endorsement); 3) Sertifikat Brevet ”A”, bagi yang bekerja di kapal kecepatan tinggi (High Speed Craft 4) Sertifikat pelatihan dasar keselamatan (Basic Safety Training); 5) Sertifikat Perawatan medis (Medical Care) bagi pemilik sertifikat keahlian Tingkat – I/II/III Teknika atau Sertifikat Medical First Aid bagi pemilik sertifikat keahlian Tingkat – IV/V Teknika; 6) Sertifikat Basic Oil and Chemical Tanker (BOCT) atau Basic Liquified Gas Tanker (BLGT) sesuai dengan jenis kapal; 7) Sertifikat Advance Oil Tanker atau Sertifikat Advance Chemical Tanker atau Sertifikat Advance Liquified Gas Tanker sesuai dengan jenis kapal; 8) Sertifikat Crowd Management dan Crisis Management and Human Behaviour bagi yang bekerja di kapal penumpang; 9) Sertifikat “Crowd Management”, “Crisis Management and Human Behaviour” dan “Passenger Safety, Cargo Safety and Hull Intergrity” bagi yang bekerja di kapal penumpang Ro – Ro; 10) Sertifikat Pemadaman kebakaran tingkat lanjut (Advance Fire Fighting) bagi pemilik sertifikat keahlian Tingkat – I/II/III/IV Teknika; 11) Sertifikat sekoci penyelamat dan sekoci penolong (Survival Craft and Rescue Boats); 12) Sertifikat Engine Resource Management bagi pemilik sertifikat Tingkat – I/II/III/IV Teknika, bagi yang berlayar di daerah pelayaran semua lautan dan kawasan Indonesia; 13) Sertifikat Perwira Keamanan Kapal (Ship Security Officer) bagi yang ditunjuk sebagai penanggung jawab keamanan di kapal; 14) Sertifikat kesehatan pelaut; 15) Buku Pelaut. c. Rating bagian mesin yang dikenai tugas jaga terdiri dari: 1) Sertifikat keahlian pelaut (Certificate of Competency), atau Sertifikat keterampilan pelaut sebagai Able Seafarers Engine atau Watchkeeping rating; 2) Sertifikat pelatihan dasar keselamatan (Basic Safety Training); 3) Sertifikat Basic Oil and Chemical Tanker (BOCT) atau Basic Liquefied Gas Tanker (BLGT) sesuai dengan jenis kapal; 4) Sertifikat Crowd Management dan Crisis Management and Human Behavior bagi yang bekerja di kapal penumpang; 5) Sertifikat “Crowd Management”, “Crisis Management and Human Behavior” dan “Passenger Safety, Cargo Safety and Hull Integrity” bagi yang bekerja di kapal penumpang Ro – Ro; 6) Sertifikat sekoci penyelamat dan sekoci penolong (Survival Craft and Rescue Boat); 7) Sertifikat kesehatan pelaut; 8) Buku Pelaut. DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 5
d. Rating bagian mesin yang tidak dikenai tugas jaga terdiri dari : 1) 2) 3) 4)
Sertifikat pelatihan dasar keselamatan (Basic Safety Training); Sertifikat Tanker Familiarization bagi yang kerja di kapal tanki; Sertifikat (keterangan) kesehatan pelaut ; Buku Pelaut.
Pasal 149 Persyaratan minimal jumlah awak kapal dan sertifikat kepelautan bagian dek dan bagian katering di kapal niaga yang berukuran tonase kotot (Gross Tonnage) kurangdari GT 500, untuk daerah pelayaran semua lautan ditentukan sebagai berikut : a. Untuk kapal berukurang tonase kotor/GT 175 sampai dengan kurang 500, Jumlah awak kapal sekurang - kurangnya 6 (enam) orang dengan jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Master sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Mate sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Mualim jaga (Watchkeeping Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Officer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf b, 4) 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c, di mana juru mudi dapat merangkap sebagai koki. b. Untuk kapal berukurang tonase kotor (GT) kurang dari 175, jumlah awak kapal sekurangkurangnya 5 (lima) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut: 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Master sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufa; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Mate sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Mualim jaga (Watchkeeping Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Officer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufb; 4) 2 (dua) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc, di mana juru mudi dapat merangkap sebagai koki.
DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 6
Pasal 150 Persyaratan minimal jumlah awak kapal dan sertifikat kepelautan bagian mesin di kapal niaga yang berukuran tonase kotor/GT kurangdari 500, untuk daerah pelayaran semua lautan ditentukan sebagai berikut : a. Untuk kapal dengan tenaga penggerak 3.000 KW atau lebih, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya kapal 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Engineer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Enginer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Second Enginer Officer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Masinis jaga (Watchkeeping Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Engineer Officer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufb; 4) 1 (satu) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c; b. Untuk kapal dengan tenaga penggerak 3000 kW atau lebih, pada ruang mesin yang tidak diawaki secara berkala (Periodically unattended machineri space) jumlah awak kapal sekurang-kurangnya kapal 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Engineer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Enginer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Second Enginer Officer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Masinis jaga (Watchkeeping Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Engineer Officer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufb; 4) 1 (satu) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc.
DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 7
c. Untuk kapal dengan tenaga kurang dari 3.000 kW, pada ruang mesin yang tidak diawaki secara berkala (Periodically unattended machineri space) jumlah awak kapal sekurangkurangnya kapal 3 (tiga) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Engineer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Enginer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Second Enginer Officer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc. d. Untuk kapal dengan tenaga penggerak 750 kW sampai dengan kurang dari 3.000 kW, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Engineer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Second Engineer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Masinis jaga (Watchkeeping Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Engineer Officer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufb 4) 2 (dua) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc; e. Untuk kapal dengan tenaga penggerak kurang dari 750 kW, jumlah awak kapal sekurangkurangnya 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Engineer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Second Engineer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 2 (dua) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc.
DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 8
Pasal 151 Persyaratan minimal jumlah jabatan, sertifikat kepelautan dan jumlah awak kapal bagian dek dan bagian katering di kapal niaga yang belayar di daerah kawasan Indonesia (Near Coastal Voyage /NCV) ditentukan sebagai berikut: a. Untuk kapal dengan tonase kotor/GT di atas 3.000, jumlah awak kapal sekurangkurangnya 7 (tujuh) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Master sesuai dengan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud pada pasal 144 huruf a; 2) 1 (satu) orang Mualim I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Mate sesuai dengan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud pada pasal 144 huruf a; 3) 2 (dua) orang Mualim jaga (Watchkeeping officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Officer sesuai dengan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud pada pasal 144 huruf b; 4) 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud pada pasal 144 huruf c; b. Untuk kapal dengan tonase kotor/GT 500 sampai dengan kurang dari GT 3.000, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 6 (enam) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Master sesuai dengan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud pada pasal 144 huruf a; 2) 1 (satu) orang Mualim I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Mate sesuai dengan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud pada pasal 144 huruf a; 3) 1 (satu) orang Mualim jaga (Watchkeeping officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Officer sesuai dengan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud pada pasal 144 huruf b; 4) 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud pada pasal 144 huruf c; c. Untuk kapal dengan tonase kotor/GT 175 sampai dengan kurang dari GT 500, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 6 (enam) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Master sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Mate sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Mualim jaga (Watchkeeping officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Officer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf b; DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 9
4) 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc; d. Untuk kapal tonase kotor/ GT kurang dari 175, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Master sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Mate sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc; Pasal 152 Persyaratan minimal jumlah awak kapal dan sertifikat kepelautan bagian mesin di kapal niaga yang berukuran tonase kotor/GT kurangdari 500, untuk daerah pelayaran kawasan Indonesia (Near Coastal Voyage /NCV) ditentukan sebagai berikut : a. Untuk kapal dengan tenaga penggerak 3.000 KW atau lebih, jumlah awak sekurangkurangnya kapal 6 (enam) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Engineer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Enginer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Second Enginer Officer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Masinis jaga (Watchkeeping Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Engineer Officer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufb; 4) 3 (tiga) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc; b. Untuk kapal dengan tenaga penggerak 3.000 kW atau lebih, pada ruang mesin yang tidak diawaki secara berkala (Periodically unattended machineri space) jumlah awak kapal sekurang-kurangnya kapal 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Engineer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a;
DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 10
2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Enginer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Second Enginer Officer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Masinis jaga (Watchkeeping Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Engineer Officer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufb; 4) 1 (satu) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc. c. Untuk kapal dengan tenaga kurang dari 3.000 kW, pada ruang mesin yang tidak diawaki secara berkala (Periodically unattended machineri space) jumlah awak kapal sekurangkurangnya kapal 3 (tiga) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Engineer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Enginer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Second Enginer Officer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc. d. Untuk kapal dengan tenaga penggerak 750 sampai dengan kurang dari 3.000 kW, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Engineer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Second Engineer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Masinis jaga (Watchkeeping Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Engineer Officer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufb 4) 2 (dua) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc. e. Untuk kapal dengan tenaga penggerak kurang dari 750 kW, jumlah awak kapal sekurangkurangnya 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Engineer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 11
2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Second Engineer sesuai yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 2 (dua) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc Pasal 153 Persyaratan minimal jumlah awak kapal dan sertifikat kepelautan bagian dek dan bagian katering di kapal niaga untuk daerah pelayaran lokal (Local Voyage) ditentukan sebagai berikut: a. Untuk kapal tonase kotor/GT 3.000 atau lebih, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendahrendahnya tingkat II Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai nakhoda dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat III Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim – I dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 2 (dua) orang Mualim jaga (Watchkeeping Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufb; 4) 1 (satu) orang serang/bosun yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufd; 5) 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc; 6) 1 (satu) orang kelasi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufd; 7) 1 (satu) orang koki yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 huruf d; b. Untuk kapal tonase kotor/GT 1.500 sampai dengan kurang 3.000, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 9 (sembilan) orang dengan jumlah, jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendahrendahnya tingkat III Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai nakhoda dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim – I dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a;
DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 12
3) 2 (dua) orang Mualim jaga (Watchkeeping Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufb; 4) 1 (satu) orang serang yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufd; 5) 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc; 6) 1 (satu) orang koki yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufd. c. Untuk kapal tonase kotor/GT 500 sampai dengan kurang 1.500 jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 7 (tujuh) orang dengan jumlah, jabatan dan sertifikat sebagai berikut: 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendahrendahnya tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai nakhoda dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim - I dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Mualim jaga (Watchkeeping Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat V Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf b; 4) 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc; 5) 1 (satu) orang koki yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufd. d. Untuk kapal tonase kotor/GT 175 sampai dengan kurang 500, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 6 (enam) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut: 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendahrendahnya tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai nakhoda dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat V Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim - I dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Mualim jaga (Watchkeeping Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat V Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufb; 4) 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc. e. Untuk kapal tonase kotor/GT 35 sampai dengan kurang dari GT 175, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 13
1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendahrendahnya tingkat V Nautika dan sertifikat pengukuhan, serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat V Nautika dan sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c. f. Untuk kapal tonase kotor/GT 7 sampai dengan kurang dari GT 35, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut: 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendahrendahnya tingkat V Nautika dan sertifikat pengukuhan, serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat V Nautika dan sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 2 (dua) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c. . Pasal 154 Persyaratan minimal jumlah awak kapal dan sertifikat kepelautan bagian mesin di kapal niaga untuk daerah pelayaran lokal (Local Voyage)ditentukan sebagai berikut: a.
Untuk kapal dengan tenaga penggerak 3.000 kW atau lebih, jumlah awak kapal bagian mesin 6 (enam) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1(satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat II Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai kepala kamar mesin dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat III Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai masinis - II dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Masinis jaga (Watchkeeping Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat IV Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai kepala masinis jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufb; 4) 3 (tiga) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc.
b. Untuk kapal dengan tenaga penggerak 750 kW sampai dengan kurang dari 3.000 kW, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1. 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat III Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai kepala kamar mesin dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 14
2. 1 (satu) orang Masinis II (Second Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat III Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai masinis - II dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3. 1 (satu) orang Masinis jaga (Watchkeeping Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat V Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai masinis jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufb; 4. 2 (dua) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc. c. Untuk kapal dengan tenaga penggerak kurang dari 750 kW, jumlah awak kapal sekurangkurangnya 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat IV Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai kepala kamar mesin dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat IV Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai masinis - II dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Masinis jaga (Watchkeeping Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat V Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai masinis jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufb; 4) 1 (satu) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc . Pasal 155 Persyaratan minimal jumlah awak kapal dan sertifikat kepelautan bagian dek dan bagian katering di kapal niaga untuk daerah pelayaran pelayaran terbatas (Limited Voyage) ditentukan sebagai berikut: a. Untuk kapal tonase kotor / GT 3.000 atau lebih, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 7 (tujuh) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendahrendahnya tingkat III Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai nakhoda dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim – I dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Mualim jaga (Watchkeeping Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf b; DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 15
4) 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c; 5) 1 (satu) orang koki yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 huruf d. b. Untuk kapal tonase kotor/GT 1.500 sampai dengan kurang 3.000, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 6 (enam) orang dengan jumlah, jabatan dan sertifikat sebagai berikut: 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendahrendahnya tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai nakhoda dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim – I dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Mualim jaga (Watchkeeping Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat V Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf b; 4) 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c. c. Untuk kapal tonase kotor/GT 500 sampai dengan kurang 1.500 jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dengan jumlah, jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendahrendahnya tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai nakhoda dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat V Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim - I dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Mualim jaga (Watchkeeping Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat V Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf b; 4) 2 (dua) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c. d. Untuk kapal tonase kotor/GT 175 sampai dengan kurang 500, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut: 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendahrendahnya tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai nakhoda dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 16
2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat V Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim - I dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 2 (dua) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c. e. Untuk kapal tonase kotor/GT 35 sampai dengan kurang dari GT 175, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 4 empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut: 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendahrendahnya tingkat V Nautika dan sertifikat pengukuhan, serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat V Nautika dan sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 2 (dua) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c; f. Untuk kapal tonase kotor/GT 7 sampai dengan kurang dari GT 35, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendahrendahnya tingkat V Nautika dan sertifikat pengukuhan, serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat V Nautika dan sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c. Pasal 156 Persyaratan minimal jumlah awak kapal dan sertifikat kepelautan bagian mesin di kapal niaga untuk daerah pelayaran terbatas (Limited Voyage) ditentukan sebagai berikut: a.
Untuk kapal dengan tenaga penggerak 3.000 kW atau lebih, jumlah awak kapal bagian mesin 5 (lima) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1(satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat III Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai kepala kamar mesin dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat IV Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai masinis - II dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Masinis jaga (Watchkeeping Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat V Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai kepala masinis jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufb;
DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 17
4) 2 (dua) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc. b. Untuk kapal dengan tenaga penggerak 750 kW sampai dengan kurang dari 3000 kW, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat IV Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai kepala kamar mesin dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian serendah-rendahnya pelaut tingkat IV Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai masinis - II dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 2 (dua) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc. c. Untuk kapal dengan tenaga penggerak kurang dari 750 kW, jumlah awak kapal sekurangkurangnya 3 (tiga) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat IV Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai kepala kamar mesin dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat V Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai masinis - II dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc . Pasal 157 Persyaratan minimal jumlah awak kapal dan sertifikat kepelautan bagian dek dan bagian katering di kapal niaga untuk daerah pelayaran pelabuhan (Port Limited Voyage) ditentukan sebagai berikut: a.
Untuk kapal tonase kotor / GT 3.000 atau lebih, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 6 (enam) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendahrendahnya tingkat III Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai nakhoda dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim – I dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a;
DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 18
3) 1 (satu) orang Mualim jaga (Watchkeeping Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf b; 4) 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c; b.
Untuk kapal tonase kotor/GT 1.500 sampai dengan kurang 3.000, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dengan jumlah, jabatan dan sertifikat sebagai berikut: 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendahrendahnya tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai nakhoda dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim – I dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Mualim jaga (Watchkeeping Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut serendah-rendahnya tingkat V Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf b; 4) 2 (dua) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c;
c. Untuk kapal tonase kotor/GT 500 sampai dengan kurang 1.500 jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 4 (empat) orang dengan jumlah, jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai nakhoda dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim - I dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 2 (dua) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c; d. Untuk kapal tonase kotor/GT 175 sampai dengan kurang 500, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut: 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai nakhoda dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a;
DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 19
2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim - I dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 2 (dua) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c; e. Untuk kapal tonase kotor/GT 35 sampai dengan kurang dari GT 175, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 4 empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut: 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Nautika dan sertifikat pengukuhan, serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Nautika dan sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 2 (dua) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c; f. Untuk kapal tonase kotor/GT 7 sampai dengan kurang dari GT 35, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Nautika dan sertifikat pengukuhan, serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Nautika dan sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c; Pasal 158 Persyaratan minimal jumlah awak kapal dan sertifikat kepelautan bagian mesin di kapal niaga untuk daerah pelayaran pelabuhan (Port Limited Voyage)ditentukan sebagai berikut: a.
Untuk kapal dengan tenaga penggerak 3000 kW atau lebih, jumlah awak kapal bagian mesin 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1(satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat III Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai kepala kamar mesin dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai masinis - II dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 2 (dua) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc.
DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 20
b. Untuk kapal dengan tenaga penggerak 750 kW sampai dengan kurang dari 3.000 kW, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai kepala kamar mesin dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai masinis - II dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 2 (dua) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc. c. Untuk kapal dengan tenaga penggerak kurang dari 750 kW, jumlah awak kapal sekurangkurangnya 3 (tiga) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai kepala kamar mesin dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai masinis - II dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc . Pasal 159 Persyaratan minimal jumlah awak kapal dan sertifikat kepelautan bagian dek dan bagian katering di kapal niaga untuk daerah pelayaran perairan daratan (Sungai, Kanal dan Danau) ditentukan sebagai berikut: a.
Untuk kapal tonase kotor / GT 3.000 atau lebih, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 6 (enam) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai nakhoda dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim – I dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Mualim jaga (Watchkeeping Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf b; 4) 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 143huruf c;
DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 21
b.
Untuk kapal tonase kotor/GT 1.500 sampai dengan kurang 3.000, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dengan jumlah, jabatan dan sertifikat sebagai berikut: 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai nakhoda serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim – I serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Mualim jaga (Watchkeeping Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf b; 4) 2 (dua) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c;
c. Untuk kapal tonase kotor/GT 500 sampai dengan kurang 1.500 jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 4 (empat) orang dengan jumlah, jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai nakhoda serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim - I serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 2 (dua) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c; d. Untuk kapal tonase kotor/GT 175 sampai dengan kurang 500, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai nakhoda dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim - I dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 2 (dua) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c;
DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 22
f. Untuk kapal tonase kotor/GT 35 sampai dengan kurang dari GT 175, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 4 empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Nautika dan sertifikat pengukuhan, serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Nautika dan sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 2 (dua) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c; g. Untuk kapal tonase kotor/GT 7 sampai dengan kurang dari GT 35, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Nautika dan sertifikat pengukuhan, serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Nautika dan sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c; Pasal 160 Persyaratan minimal jumlah awak kapal dan sertifikat kepelautan bagian mesin di kapal niaga untuk daerah pelayaran perairan daratan (Sungai, Kanal dan Danau) ditentukan sebagai berikut: a.
Untuk kapal dengan tenaga penggerak 3.000 kW atau lebih, jumlah awak kapal bagian mesin 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1(satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai kepala kamar mesin dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai masinis - II dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 2 (dua) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc.
b. Untuk kapal dengan tenaga penggerak 750 kW sampai dengan kurang dari 3.000 kW, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai kepala kamar mesin dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 23
2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai masinis - II dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc. 4) Untuk kapal dengan tenaga penggerak kurang dari 750 kW, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 5) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai kepala kamar mesin dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 6) 1 (satu) orang Masinis II (Second Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai masinis - II dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 7) 1 (satu) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc.
Pasal 161 Untuk kapal Gross Tonnage / GT kurang 7, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 2 (dua) orang yang telah mendapatkan surta keterangan pemimpin kapal yang di keluarkan oleh syahbandar atau instansi yang berwenang. Pasal 162 Persyaratan minimal jumlah awak kapal, jabatan, dan sertifikat kepelautan untuk bagian dek dan katering di kapal niaga untuk jenis kapal, Anchor-Handling Tug Supply dan tunda (Tug Boat) untuk daerah pelayaran semua lautan (Unrestricted Voyage/URV) sebagai berikut: a. Untuk kapal tonase kotor /GT 500 atau lebih, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 6 (enam) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Master sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Mualim I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Mate sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Mualim jaga (Watchkeeping Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf b; 4) 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c dan 1 (satu) orang diantaranya merangkap koki; DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 24
b. Untuk kapal tonase kotor/GT 175 sampai dengan kurang dari 500, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut: 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Master sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Mualim I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Mate sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Mualim jaga (Watchkeeping Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf b; 4) 2 (dua) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c, 1 (satu) orang diantara juru mudi atau oiler dapat merangkap sebagai koki. c. Untuk kapal tonase kotor/GT kurang dari 175, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Master sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Mualim I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Mate sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Mualim jaga (Watchkeeping Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf b; 4) 2 (dua) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c, di mana juru mudi atau oiler dapat merangkap sebagai koki. Pasal 163 Persyaratan minimal jumlah awak kapal, jabatan, dan sertifikat kepelautan untuk bagian mesin di kapal niaga untuk jenis kapal, Anchor-Handling Tug Supply dan tunda (Tug Boat) untuk daerah pelayaran semua lautan (Unrestricted Voyage/URV) sebagai berikut: a. Untuk kapal dengan tenaga penggerak 3.000 kW atau lebih, jumlah awak kapal 5 (lima) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Engineer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a;
DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 25
2) 1 (satu) orang Masinis II (Second engineer Officer) yang memiliki sertifikat pelaut dan pengukuhan sebagai Second Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Masinis jaga (Watchkeeping Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf b; 4) 2 (dua) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c. b. Untuk kapal dengan tenaga penggerak 750 kW sampai dengan kurang dari 3.000 kW, jumlah awak kapal 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Engineer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Enginer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Second Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 2 (dua) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c. c. Untuk kapal dengan tenaga penggerak kurang dari 750 kW, jumlah awak kapal 3 (tiga) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Engineer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Enginer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Second Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c. Pasal 164 Persyaratan minimal jumlah awak kapal, jabatan, dan sertifikat kepelautan untuk bagian dek dan katering di kapal niaga untuk jenis kapal, Anchor-Handling Tug Supply dan tunda (Tug Boat) untuk daerah pelayaran kawasan Indonesia (Near Coastal Voyage/NCV) sebagai berikut: a. Untuk kapal tonase kotor GT 500 atau lebih, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 6 (enam) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut :
DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 26
1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Master sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Mate sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Mualim jaga (Watchkeeping Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf b; 4) 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c, di mana juru mudi atau oiler dapat merangkap sebagai koki. b. Untuk kapal tonase kotor/GT 175 sampai dengan kurang dari 500, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Master sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Mualim I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Mate sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c, di mana juru mudi atau oiler dapat merangkap sebagai koki. c. Untuk kapal tonase kotor/GT kurang dari 175, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 4 (lima) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1(satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Master sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Mualim I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Mate sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 2 (dua) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c, di mana juru mudi atau oiler dapat merangkap sebagai koki. Pasal 165 Persyaratan minimal jumlah awak kapal, jabatan, dan sertifikat kepelautan untuk bagian mesin di kapal niaga untuk jenis kapal, Anchor-Handling Tug Supply dan tunda (Tug Boat) untuk daerah pelayaran kawasan Indonesia (Near Coastal Voyage/NCV) sebagai berikut: a. Untuk kapal dengan tenaga penggerak 3000 kW atau lebih, jumlah awak kapal 5 (lima) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut :
DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 27
1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Engineer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second engineer Officer) yang memiliki sertifikat pelaut dan pengukuhan sebagai Second Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Masinis jaga (Watchkeeping Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufb; 4) 2 (dua) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc. b. Untuk kapal dengan tenaga penggerak 750 kW sampai dengan kurang dari 3.000 kW, jumlah awak kapal 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Engineer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Enginer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Second Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 2 (dua) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc. c. Untuk kapal dengan tenaga penggerak kurang dari 750 kW, jumlah awak kapal 3 (tiga) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Engineer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Enginer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Second Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc. Pasal 166 Persyaratan minimal jumlah awak kapal, jabatan, dan sertifikat kepelautan untuk bagian dek dan katering di kapal niaga untuk jenis kapal, Anchor-Handling Tug Supply dan tunda (Tug Boat) untuk daerah pelayaran lokal (local Voyage) sebagai berikut: a. Untuk kapal tonase kotor GT 500 atau lebih, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 6 (enam) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut :
DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 28
1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat III (ANT III) dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai nakhoda dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat pelaut memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV (ANT IV) dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim – I dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Mualim jaga (Watchkeeping Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV (ANT IV) dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf b; 4) 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c, 1 (satu) orang diantara juru mudi atau oiler dapat merangkap sebagai koki. b. Untuk kapal tonase kotor/GT 175 sampai dengan kurang dari 500, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV (ANT IV) dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat pelaut tingkat V (ANT V) dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c, di mana juru mudi atau oiler dapat merangkap sebagai koki. c. Untuk kapal tonase kotor/GT kurang dari 175, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Mualim I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 2 (dua) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c, di mana juru mudi atau oiler dapat merangkap sebagai koki. Pasal 167 Persyaratan minimal jumlah awak kapal, jabatan, dan sertifikat kepelautan untuk bagian mesin di kapal niaga untuk jenis kapal, Anchor-Handling Tug Supply dan tunda (Tug Boat) untuk daerah pelayaran pelayaran lokal (Local Voyage) sebagai berikut: a. Untuk kapal dengan tenaga penggerak 3.000 kW atau lebih, jumlah awak kapal 6 (enam) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 29
1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat pelaut tingkat III Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second engineer Officer) yang memiliki sertifikat pelaut tingkat IV Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Masinis jaga (Watchkeeping Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufb; 4) 3 (tiga) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc. b. Untuk kapal dengan tenaga penggerak 750 kW sampai dengan kurang dari 3.000 kW, jumlah awak kapal 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Enginer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 2 (dua) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc. c. Untuk kapal dengan tenaga penggerak kurang dari 750 kW, jumlah awak kapal 3 (tiga) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Teknika dan memiliki sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Enginer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Teknika dan memiliki sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 144huruf c Pasal 168 Persyaratan minimal jumlah awak kapal, jabatan, dan sertifikat kepelautan untuk bagian dek dan katering di kapal niaga untuk jenis kapal, Anchor-Handling Tug Supply dan tunda (Tug Boat) untuk daerah pelayaran terbatas (Limited Voyage)sebagai berikut: a. Untuk kapal tonase kotor GT 500 atau lebih, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut :
DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 30
1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai nakhoda dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat pelaut memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim – I dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c, di mana juru mudi atau oiler dapat merangkap sebagai koki. b. Untuk kapal tonase kotor/GT 175 sampai dengan kurang dari 500, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat pelaut tingkat V Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 2 (dua) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c, di mana juru mudi atau oiler dapat merangkap sebagai koki. c. Untuk kapal tonase kotor/GT kurang dari 175, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V (ANT V) dan memiliki sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Mualim I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V (ANT V) dan memiliki sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 2 (dua) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c, di mana juru mudi atau oiler dapat merangkap sebagai koki. 4) Pasal 169 Persyaratan minimal jumlah awak kapal, jabatan, dan sertifikat kepelautan untuk bagian mesin di kapal niaga untuk jenis kapal, Anchor-Handling Tug Supply dan tunda (Tug Boat) untuk daerah pelayaran pelayaran terbatas (Limited Voyage) sebagai berikut: a. Untuk kapal dengan tenaga penggerak 3.000 kW atau lebih, jumlah awak kapal 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat pelaut tingkat IV Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 31
2) 1 (satu) orang Masinis II (Second engineer Officer) yang memiliki sertifikat pelaut tingkat IV Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 2 (dua) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc. b. Untuk kapal dengan tenaga penggerak 750 kW sampai dengan kurang dari 3.000 kW, jumlah awak kapal 3 (tiga) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Enginer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc. c. Untuk kapal dengan tenaga penggerak kurang dari 750 jumlah awak kapal 2 (dua) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Enginer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufa. Pasal 170 Persyaratan minimal jumlah awak kapal, jabatan, dan sertifikat kepelautan untuk bagian dek dan katering di kapal niaga untuk jenis kapal, Anchor-Handling Tug Supply dan tunda (Tug Boat) untuk daerah pelayaran pelabuhan (Port Limited Voyage) dan perairan daratan (land territorial water Voyage) sebagai berikut: a. Untuk kapal tonase kotor GT 500 atau lebih, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai nakhoda dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat pelaut memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim – I dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 32
3) 2 (dua) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c, di mana juru mudi atau oiler dapat merangkap sebagai koki. b. Untuk kapal tonase kotor/GT 175 sampai dengan kurang dari 500, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai nahkoda dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat pelaut tingkat V Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 2 (dua) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c, di mana juru mudi atau oiler dapat merangkap sebagai koki. c. Untuk kapal tonase kotor/GT kurang dari 175, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai nahkoda dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Mualim I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf c, di mana juru mudi atau oiler dapat merangkap sebagai koki. Pasal 171 Persyaratan minimal jumlah awak kapal, jabatan, dan sertifikat kepelautan untuk bagian mesin di kapal niaga untuk jenis kapal, Anchor-Handling Tug Supply dan tunda (Tug Boat) untuk daerah pelayaran pelayaran pelabuhan (Port Limited Voyage) danperairan daratan (land territorial water Voyage) sebagai berikut: a. Untuk kapal dengan tenaga penggerak 3.000 kW atau lebih, jumlah awak kapal 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat pelaut tingkat IV Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai kepala kamar mesin dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second engineer Officer) yang memiliki sertifikat pelaut tingkat IV Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai masinis jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 33
3) 2 (dua) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc. b. Untuk kapal dengan tenaga penggerak 750 kW sampai dengan kurang dari 3.000 kW, jumlah awak kapal 3 (tiga) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai masinis jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Enginer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 144huruf c. c. Untuk kapal dengan tenaga penggerak kurang dari 750 kW, jumlah awak kapal 2 (dua) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai kepala kamar mesin dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Enginer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai masinis jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufa. Pasal 172 Persyaratan minimal jumlah awak kapal, jabatan, dan sertifikat kepelautan bagian dek dan katering di kapal niaga jenis tongkang, kapal penampung (floating storage), Mobile Offshore Drilling Unit (MODU), dan kapal - kapal lainnya yang dilengkapi dengan akomondasi tetapi tidak dilengkapi mesin penggerak utama (Main Engine) dan atau dilengkapi mesin penggerak utama (main engine), tetapi mesin tersebut tidak difungsikan sebagai mesin penggerak utama, adalah sebagai berikut: a. Untuk kapal tonase kotor / GT 10.000 atau lebih, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat II Nautika dan memiliki sertifikat pengukuhan; 2) 1 (satu) orang Mualim I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat III Nautika dan memiliki sertifikat pengukuhan; 3) 3 (tiga) orang rating dek yang memiliki sertifikat keterampilan pelaut. b. Untuk kapal tonase kotor/GT 3.000 sampai dengan kurang 10.000, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dengan jumlah, jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat III Nautika dan memiliki sertifikat pengukuhan; DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 34
2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Nautika dan memiliki sertifikat pengukuhan; 3) 3 (tiga) orang rating dek yang memiliki sertifikat keterampilan pelaut. c. Untuk kapal tonase kotor/GT 1.500 sampai dengan kurang 3.000 jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dengan jumlah, jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Nautika dan memiliki sertifikat pengukuhan; 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Nautika dan memiliki sertifikat pengukuhan; 3) 3 (tiga) orang rating dek yang memiliki sertifikat keterampilan pelaut. d. Untuk kapal tonase kotor/GT kurang 1.500, jumlah awak kapal sekurang-kurangnya 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Nautika dan memiliki sertifikat pengukuhan. 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Nautika dan memiliki sertifikat pengukuhan. 3) 2 (dua) orang rating dek yang memiliki sertifikat keterampilan. Pasal 173 Persyaratan minimal jumlah awak kapal, jabatan, dan sertifikat kepelautan bagian mesin di kapal niaga jenis tongkang, kapal penampung (floating storage), Mobile Offshore Drilling Unit (MODU), dan kapal - kapal lainnya yang dilengkapi dengan akomondasi tetapi tidak dilengkapi mesin penggerak utama (Main Engine) dan atau dilengkapi mesin penggerak utama (main engine), tetapi mesin tersebut tidak difungsikan sebagai mesin penggerak utama, adalah sebagai berikut: a. Untuk kapal dengan tenaga penggerak atau tenaga pembangkit listrik 3.000 kW atau lebih, jumlah awak kapal 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat pelaut tingkat IV Teknika dan memiliki sertifikat pengukuhan. 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second engineer Officer) yang memiliki sertifikat pelaut tingkat V Teknika dan memiliki sertifikat pengukuhan. 3) 2 (dua) orang rating mesin yang memiliki sertifikat keterampilan pelaut. b. Untuk kapal dengan tenaga penggerak atua tenaga pembangkit listrik 750 kW sampai dengan kurang dari 3.000 kW, jumlah awak kapal 3 (tiga) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Teknika dan memiliki sertifikat pengukuhan. 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Enginer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat V Teknika dan memiliki sertifikat pengukuhan. 3) 1 (satu) orang rating mesin yang memiliki sertifikat keterampilan pelaut.
DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 35
c. Untuk kapal dengan tenaga penggerak atau tenaga pembangkit listrik kurang dari 750 kW, jumlah awak kapal 2 (dua) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Teknika dan memiliki sertifikat pengukuhan. 2) 1 (satu) orang rating mesin yang memiliki sertifikat keterampilan pelaut. Pasal 174 Persyaratan minimal jumlah awak kapal, jabatan, dan sertifikat kepelautan bagian mesin untuk semua jenis kapal yang berlayar didaerah pelayaran, lokal, terbatas, pelabuhan dan daratan, yang tidak diawaki secara berkala (Periodically unattended machineri space) adalah sebagai berikut: a. Untuk kapal dengan tenaga penggerak 3.000 kW atau lebih, pada ruang mesin yang tidak diawaki secara berkala (Periodically unattended machineri space) jumlah awak kapal sekurang-kurangnya kapal 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat II Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai kepala kamar mesin serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Enginer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian keahlian pelaut tingkat III Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai Masinis - II serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang Masinis jaga (Watchkeeping Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut keahlian pelaut tingkat IV Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai masinis jaga serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufb; 4) 1 (satu) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc. b. Untuk kapal dengan tenaga penggerak 750 kW sampai dengan kurang dari 3.000 kW, jumlah awak kapal 3 (tiga) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai Masinis - II serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Enginer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai masinis jaga serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 1 (satu) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 hurufc.
DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 36
c. Untuk kapal dengan tenaga penggerak kurang dari 750 kW, jumlah awak kapal 2 (dua) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai kepala kamar mesin serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 2) 1 (satu) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 144 huruf c
Persyaratan Minimal Kapal lay up Pasal 175 Persyaratan minimal jumlah jabatan, sertifikat kepelautan dan jumlah awak kapal bagian dek kapal lay upuntuk semua jenis dan ukuran kapal ditentukan sebagai berikut : a. Untuk bagian dek jumlah awak kapal sekurang - kurangnya 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Nautika dan memiliki sertifikat pengukuhan; 2) 1 (satu) orang Mualim I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat pelaut tingkat V Nautika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai mualim jaga dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 147 huruf a; 3) 2 (dua) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana sertifikat dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai juru mudi. b. Untuk bagian mesin jumlah awak kapal sekurang - kurangnya 3 (tiga) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai Masinis - II serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud pada pasal 144 huruf a; 2) 1 (satu) orang Masinis II (Second Enginer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut tingkat IV Teknika dan/atau memiliki sertifikat pengukuhan yang memperbolehkan jabatan sebagai masinis jaga serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud pada pasal 144 huruf a; 3) 1 (satu) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud pada pasal 144 huruf c. SUSUNAN, STANDAR DAN PERSYARATAN PENGAWAKAN KAPAL LAYAR MOTOR (KLM) Pasal 176 1) Pengawakan kapal layar motor terdiri dari : a) Seorang pemimpin kapal; b) Sejumlah Mualim; c) Sejumlah rating. DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 37
2) Pengawakan kapal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), didasarkan pada : a). Ukuran gross tonnage /GT Kapal; b). Ukuran tenaga penggerak kapal (kilowatt/kW); c). Daerah Pelayaran. Pasal 177 1) Daerah Pelayaran terdiri dari : a) Daerah pelayaran lokal; b) Daerah pelayaran terbatas; c) Daerah pelayaran perairan daratan dan danau. 2) Ukuran tonase kotor kapal (gross tonnage/GT): a) Kapal tonase kotor GT sama dengan atau lebih dari 315 sampai dengan GT 500 ; b) Kapal tonase kotor GT sama dengan atau lebih dari 200 sampai dengan kurang dari GT 315; c) Kapal tonase kotor GT sama dengan atau lebih dari 100 sampai dengan kurang dari GT 200; d) Kapal tonase kotor GT sama dengan atau lebih dari 25 sampai dengan kurang dari GT 100; e) Kapal tonase kotor kurang dari GT 25. 3) Ukuran tenaga penggerak kapal (kiloWatt/kW): a) Kapal dengan tenaga penggerak 400kW sampai dengan 535 kW ; b) Kapal dengan tenaga penggerak 275 kW sampai dengan kurang dari 400 kW; c) Kapal dengan tenaga penggerak kurang dari 275kW. Pasal 178 Dokumen pelayaran rakyatterdiri dari : a) Sertifikat kecakapan pelayaran rakyat dari jenjang terendah sampai tertinggi terdiri dari : 1) Surat Keterangan Kecakapan; 2) Sertifikat/Surat Kecakapan Mualim Pelayaran Rakyat tingkat II ( MPR II); 3) Sertifikat/Surat Kecakapan Mualim Pelayaran Rakyat tingkat I (MPR I); 4) Sertifikat/Surat Juru Motor Pelayaran Rakyat tingkat II (JMPR II); 5) Sertifikat/Surat Juru Motor Pelayaran Rakyat tingkat I (JMPR I); 6) Sertifikat/Surat keterampilan dasar keselamatan (Basic Safety Training). b) Buku Pelaut.
DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 38
PERSYARATAN JUMLAH JABATAN, SERTIFIKAT KEPELAUTAN DAN JUMLAH AWAK KAPAL LAYAR MOTOR Pasal 179 Persyaratan minimal jumlah jabatan, sertifikat kepelautan dan jumlah awak kapal bagian dek di kapal niaga untuk jenis kapal layar motor, untuk daerah pelayaran lokal, terbatas dan sungai/danauditentukan sebagai berikut : a. Untuk kapal tonase kotor GT sama dengan atau lebih dari 315 sampai dengan GT 500, jumlah awak kapal sekurang - kurangnya 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master)/pemimpin kapal yang memiliki sertifikat/surat kecakapan mualim pelayaran rakyat tingkat I (MPR I) dan memiliki sertifikat/surat sebagaimana dimaksud dalam pasal 178; 2) 1 (satu) orang Mualim I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian sertifikat Sertifikat/Surat kecakapan mualim pelayaran rakyat tingkat I (MPR I) dan memiliki sertifikat/Surat sebagaimana dimaksud dalam pasal 178; 3) 1 (satu) orang kepala kamar mesin (Chief Engineer) yang memiliki Sertifikat/Surat Juru motor pelayaran rakyat tingkat I (JMPR I) dan memiliki sertifikat/Surat sebagaimana dimaksud dalam pasal 178; 4) 1 (satu) orang masinis jaga (Watchkeeping Engineer Officer) yang memiliki Sertifikat/Surat Juru motor pelayaran rakyat tingkat II (JMPR II) dan memiliki sertifikat/surat sebagaimana dimaksud dalam pasal 178; b. Untuk kapal tonase kotor GT sama dengan atau lebih dari 200 sampai dengan kurang dari GT 315, jumlah awak kapal sekurang - kurangnya 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master)/pemimpin kapal yang memiliki sertifikat/surat kecakapan mualim pelayaran rakyat tingkat I (MPR I) dan memiliki sertifikat/surat sebagaimana dimaksud dalam pasal 178; 2) 1 (satu) orang Mualim I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian sertifikat Sertifikat/Surat kecakapan mualim pelayaran rakyat tingkat II (MPR II) dan memiliki sertifikat/Surat sebagaimana dimaksud dalam pasal 178; 3) 1 (satu) orang kepala kamar mesin (Chief Engineer) yang memiliki Sertifikat/Surat Juru motor pelayaran rakyat tingkat I (JMPR I) dan memiliki sertifikat/Surat sebagaimana dimaksud dalam pasal 178; 4) 1 (satu) orang masinis jaga (Watchkeeping Engineer Officer) yang memiliki Sertifikat/Surat Juru motor pelayaran rakyat tingkat II (JMPR II) dan memiliki sertifikat/surat sebagaimana dimaksud dalam pasal 178; c. Untuk kapal tonase kotor kurang dari GT sama dengan atau lebih dari 100 sampai dengan kurang dari GT 200, jumlah awak kapal sekurang - kurangnya 2 (dua) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master)/pemimpin kapal yang memiliki sertifikat/surat kecakapan mualim pelayaran rakyat tingkat II (MPR II) dan memiliki sertifikat/surat sebagaimana dimaksud dalam pasal 178; DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 39
2) 1 (satu) orang kepala kamar mesin (Chief Engineer) yang memiliki Sertifikat/Surat Juru motor pelayaran rakyat tingkat II (JMPR II) dan memiliki sertifikat/Surat sebagaimana dimaksud dalam pasal 178; d. Untuk kapal tonase kotor kurang dari Kapal tonase kotor GT sama dengan atau lebih dari 25 sampai dengan kurang dari GT 100, jumlah awak kapal sekurang - kurangnya 2 (dua) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master)/pemimpin kapal yang memiliki sertifikat/surat kecakapan mualim pelayaran rakyat tingkat II (MPR II) dan memiliki sertifikat/surat sebagaimana dimaksud dalam pasal 178; 2) 1 (satu) orang kepala kamar mesin (Chief Engineer) yang memiliki Sertifikat/Surat Juru motor pelayaran rakyat tingkat II (JMPR II) dan memiliki sertifikat/Surat sebagaimana dimaksud dalam pasal 178; e. Untuk kapal tonase kotor kurang dari Kapal tonase kotor kurang dari GT 25, jumlah awak kapal sekurang - kurangnya 2 (dua) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master)/pemimpin kapal yang memiliki Surat Keterangan Kecakapan dan memiliki sertifikat/surat sebagaimana dimaksud dalam pasal 178; 2) 1 (satu) orang kepala kamar mesin (Chief Engineer) yang memiliki Surat Keterangan Kecakapan, sertifikat keterampilan dasar keselamatan (Basic Safety Training) dan buku pelaut. PERSYARATAN JUMLAH JABATAN, SERTIFIKAT KEPELAUTAN DAN JUMLAH AWAK KAPAL IKAN Pasal 180 Jenis sertifikat Kepelautan (1)
Sertifikat keahlian pelaut kapal penangkap ikan dari jenjang terendah sampai tertinggi terdiri dari : a. Sertifikat Ahli Nautika Kapal Penangkap Ikan Tingkat III (ANKAPIN III); b. Sertifikat Ahli Nautika Kapal Penangkap Ikan Tingkat II (ANKAPIN II); c. Sertifikat Ahli Nautika Kapal Penangkap Ikan Tingkat I (ANKAPIN I); d. Sertifikat Ahli Teknika Kapal Penangkap Ikan Tingkat III (ATKAPIN III); e. Sertifikat Ahli Teknika Kapal Penangkap Ikan Tingkat II (ATKAPIN II); f. Sertifikat Ahli Teknika Kapal Penangkap Ikan Tingkat I (ATKAPIN I). g. Sertifikat Rating Kapal Penangkap Ikan;
(2) Sertifikat Keterampilan pelaut kapal penangkap ikan terdiri dari :
a. Sertifikat Keselamatan Dasar Awak Kapal Penangkap Ikan (Basic Safety Trainingfor all Fishing Vessel Personnel / BST-F Certificate) atau Basic Safety Training; b. Sertifikat Lanjutan Penanggulangan Kebakaran (Advanced Fire Fighting Certifikate) DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 40
c. Sertifikat Pertolongan Medis Darurat (Medical Emergency First Aid Certificate) d. Sertifikat Perawatan Medis di atas Kapal (Medical Care on Board Certificate) e. Sertifikat Simulator Radar (Radar Simulator Certificate); f. Automatic Radar Plotting Aids (ARPA) Simulator; g. Sertifikat Operator Radio Umum Certificate/GOC for the GMDSS);
untuk GMDSS (General Radio Operator
h. Sertifikat Radio Terbatas untuk Certificate/ROC for the GMDSS);
GMDSS
(Restricted
Radio
Operator
i. Sertifikat keterampilan penggunaan (Survival craft and resque boats);
sekoci penyelamat dan sekoci penolong
j. Sertifikat Perwira Keamanan Kapal (Ship Security Officer Certificate).
Pasal 181 PENGAWAKAN KAPAL IKAN Persyaratan minimal jumlah jabatan, sertifikat kepelautan dan jumlah awak kapal bagian dek dan pelayanan di kapal ikan untuk jenis kapal penangkap ikan dan Kapal penampung, untuk daerah pelayaran semua lautan (Unrestrected Voyage/URV) ditentukan sebagai berikut : (1) Untuk kapal tonase kotor (GT)sama dengan dan lebih besar dari 68atau panjang kapal 24
atau lebih, jumlah awak kapal sekurang - kurangnya 12 (dua belas) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : a. 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Master sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; b. 1 (satu) orang Mualim I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Mate sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; c. 1 (satu) orang Mualim jaga (Watchkeeping Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; d. 4 (empat) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; e. 3 (tiga) orang kelasi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 32 huruf e; f. 1 (satu) orang koki yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; g. 1 (satu) orang pelayan yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 41
(2) Untuk Kapal tonase kotor (GT) 34 sampai dengan kurang dari 68 atau panjang kapal 12
sampai dengan kurang dari 24 meter, jumlah awak kapal sekurang - kurangnya 11 (sebelas) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut: a. 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Master sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; b. 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Mate sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; c. 1 (satu) orang Mualim jaga (Watchkeeping Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; d. 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; e. 1 (satu) orang kelasi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; f. 1 (satu) orang koki yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; g. 1 (satu) orang pelayan yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; (3) Untuk Kapal tonase kotor (GT) kurang dari 34 atau panjang kapal kurang dari 12 meter,
jumlah awak kapal sekurang -kurangnya 10 (sepuluh) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut: a. 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Master sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; b. 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Mate sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; c. 1 (satu) orang Mualim jaga (Watchkeeping Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; d. 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; e. 1 (satu) orang kelasi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 42
f. 1 (satu) orang koki yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; g. 1 (satu) orang pelayan yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180. Pasal 182 Persyaratan minimal jumlah jabatan, sertifikat kepelautan dan jumlah awak kapal bagian mesin di kapal niaga untuk jenis kapal, penangkap ikan dan penampung, untuk daerah pelayaran semua lautan (Unrestrected Voyage/URV); ditentukan sebagai berikut : (1) Untuk Kapal dengan tenaga penggerak (kW)300 atau lebih, jumlah awak sekurang -
kurangnya kapal 6 (enam) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : a. 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; b. 1 (satu) orang Masinis II (Second Enginer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Second Enginer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; c. 1 (satu) orang Masinis jaga (Watchkeeping Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; d. 3 (tiga) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; (2) Untuk Kapal dengan tenaga penggerak (kW) 100 sampai dengan kurang dari 300, jumlah
awak kapal sekurang - kurangnya 5 (lima) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : a. 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; b. 1 (satu) orang Masinis II (Second Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Second EngineerOfficer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; c. 1 (satu) orang Masinis jaga (Watchkeeping Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; d. 2 (dua) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 43
(3) Untuk Kapal dengan tenaga penggerak (kW)kurang dari 100, jumlah awak kapal
sekurang - kurangnya 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : a. 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; b. 1 (satu) orang Masinis II (Second Enginer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Second Enginer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; c. 1 (satu) orang Masinis jaga (Watchkeeping Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; d. 1 (satu) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180. Pasal 183 Persyaratan minimal jumlah jabatan, sertifikat kepelautan dan jumlah awak kapal bagian dek dan pelayanan di kapal ikan untuk jenis kapal,penangkap ikan dan penampung, untuk daerah pelayaran perairan Indonesia tidak termasuk Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) ditentukan sebagai berikut : (1) Untuk kapal tonase kotor (GT) sama dengan dan lebih besar dari68atau panjang kapal 24
atau lebih, jumlah awak kapal sekurang - kurangnya 11 (sebelas) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : a. 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Master sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; b. 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Mate sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; c. 1 (satu) orang Mualim jaga (Watchkeeping Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; d. 4 (empat) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; e. 2 (dua) orang kelasi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; f. 1 (satu) orang koki yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 44
g. 1 (satu) orang pelayan yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180. (2) Untuk kapal tonase kotor (GT) 34 sampai dengan kurang dari 68 atau panjang kapal 12
meter sampai dengan kurang dari 24 meter, jumlah awak kapal sekurang - kurangnya 9 (sembilan) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : a. 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Master sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; b. 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Mate sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; c. 1 (satu) orang Mualim jaga (Watchkeeping Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; d. 4 (empat) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; e. 1 (satu) orang koki yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; f. 1 (satu) orang pelayan yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180. (3) Untuk kapal tonase kotor (GT) kurang dari 34 atau panjang kapal kurang dari 12 meter,
jumlah awak kapal sekurang - kurangnya 8 (delapan) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : a. 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Master sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; b. 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Mate sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; c. 1 (satu) orang Mualim jaga (Watchkeeping Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; d. 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; e. 1 (satu) orang koki yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180. DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 45
Pasal 184 Persyaratan minimal jumlah jabatan, sertifikat kepelautan dan jumlah awak kapal bagian mesin di kapal ikan untuk jenis kapal, penangkap ikan dan penampung untuk daerah pelayaran perairan Indonesia tidak termasuk Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) ditentukan sebagai berikut : (1) Untuk Kapal dengan tenaga penggerak (kW)300 atau lebih, jumlah awak kapal 7 (tujuh)
orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : a. 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; b. 1 (satu) orang Masinis II (Second Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Second Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; c. 1 (satu) orang Masinis jaga (Watchkeeping Enginer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; d. 3 (tiga) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; e. 1 (satu) orang pembantu di kamar mesin (Wiper) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180. (2) Untuk kapal dengan Kapal dengan tenaga penggerak (kW) 100 sampai dengan kurang
dari 300, jumlah awak kapal sekurang - kurangnya 6 (enam) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : a. 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; b. 1 (satu) orang Masinis II (Second Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Second Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; c. 1 (satu) orang Masinis jaga (Watchkeeping Enginer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; d. 3 (tiga) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180.
DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 46
(3) Untuk kapal dengan tenaga penggerak (kW)
kurang dari 100, jumlah awak kapal sekurang - kurangnya 6 (enam) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : a. 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; b. 1 (satu) orang Masinis II (Second Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Second Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; c. 1 (satu) orang Masinis jaga (Watchkeeping Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; d. 3 (tiga) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180. Pasal 185
Persyaratan minimal jumlah jabatan, sertifikat kepelautan dan jumlah awak kapal bagian dek di kapal ikan untuk jenis kapal penangkap ikan dan penampunguntuk daerah pelayaran daerah pelayaran terbatas (60 mil dan 30 mil) ditentukan sebagai berikut: (1) Untuk kapal tonase kotor (GT)sama dengan dan lebih besar dari 68atau panjang kapal 24
atau lebih, jumlah awak kapal sekurang - kurangnya 6 (enam) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : a. 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Master sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; b. 1 (satu) orang Mualim I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Mate sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; c. 1 (satu) orang Mualim jaga (Watchkeeping Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; d. 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180;
DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 47
(2) Untuk Kapal tonase kotor (GT) 34 sampai dengan kurang dari GT 68 atau panjang kapal
12 meter sampai dengan kurang dari 24 meter, jumlah awak kapal sekurang - kurangnya 5 (lima) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : a. 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Master sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; b. 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Mate sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; c. 1 (satu) orang Mualim jaga (Watchkeeping Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; d. 2 (dua) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180. (3) Untuk kapal tonase kotor (GT) kurang dari 34 atau panjang kapal kurang dari 12 meter,
jumlah awak kapal sekurang - kurangnya 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat ditentukan sebagai berikut : a. 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat pelaut dan pengukuhan sebagai Master sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; b. 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Mate sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; c. 2 (dua) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180. Pasal 186 Persyaratan minimal jumlah jabatan, sertifikat kepelautan dan jumlah awak kapal bagian mesin di kapal ikan untuk jenis kapal, penangkap ikan dan penampung untuk daerah pelayaran terbatas (60 mil dan 30 mil) ditentukan sebagai berikut : (1) Untuk Kapal dengan tenaga penggerak (kW)300 atau lebih, jumlah awak kapal 6 (enam)
orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : a. 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; b. 1 (satu) orang Masinis II (Second Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Second Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 48
c. 1 (satu) orang Masinis jaga (Watchkeeping Enginer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; d. 3 (tiga) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; (2) Untuk kapal dengan Kapal dengan tenaga penggerak (kW) 100 sampai dengan kurang
dari 300, jumlah awak kapal sekurang - kurangnya 4 (empat) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : a. 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; b. 1 (satu) orang Masinis II (Second Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Second Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; c. 2 (dua) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180. (3) Untuk kapal dengan tenaga penggerak (kW) kurang dari 100, jumlah awak kapal
sekurang - kurangnya 3 (tiga) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : a. 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Chief Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; b. 1 (satu) orang Masinis II (Second Engineer Officer) yang memiliki sertifikat keahlian pelaut dan pengukuhan sebagai Watchkeeping Engineer Officer sesuai jabatan dan pembatasan yang tercantum pada sertifikat pengukuhan serta memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180; c. 1 (satu) orang juru minyak (Oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 180.
DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 49
PERSYARATAN JUMLAH JABATAN, SERTIFIKAT KEPELAUTAN DAN JUMLAH AWAK KAPAL DI DAERAH PELAYARAN TERBATAS, SUNGAI DAN DANAU Pasal 187 1) Setiap kapal dengan ukuran tonase kotor GT 7 sampai dengan kurang dari GT 35 harus di awaki minimal 2 (dua) orang awak kapal, yang mempunyai surat keterangan kecakapan nautika dan atau tehnika 2) Setiap kapal dengan ukuran tonase kotor GT 7 sampai dengan kurang dari GT 35 yang tidak bermotor harus di awaki dengan awak kapal yang mempunyai surat keterangan kecakapan nautika . 3) Setiap kapal dengan ukuran tonase kotor GT 35 sampai dengan kurang dari GT 105 yang tidak bermotor harus di awaki minimal 3 (tiga) orang awak kapal, yang mempunyai surat keterangan kecakapan nautika . Pasal 188 Setiap kapal yang berbendera Indonesia wajib memiliki dokumen keselamatan pengawakan minimum (Minimum Safe Manning Document) untuk menentukan jumlah minimum awak kapal dalam rangka keselamatan pelayaran dengan masa berlaku 1 (satu) tahun kecuali ada persyaratan-persyaratan atau kondisi-kondisi khusus, ketentuan ini tidak berlaku untuk kapal ukuran kurang dari GT 35 dan kapal bangunan tradisional. Pasal 189 Kapal dengan GT kurang dari 3.000 jumlah Mualim jaga (Watchkeeping Officer) dan masinis jaga (Watchkeeping Engineer Officer) dapat diawaki dengan satu orang. Pasal 190 Kapal layar Motor (KLM), kapal ukuran kurang dari GT 35 dan kapal bangunan tradisional wajib mempunyai surat keterangan pengawakan. Pasal 191 Kapal Layar Motor (KLM), yang akan pelayaran keluar negeri awak kapalnya harus menggunakan sertifikate dan dokument kapal niaga. Pasal 192 Direktur Jenderal Perhubungan laut atau pejabat yang ditunjuk dapat menyusuaikan jumlah awak kapal dengan menulis di dalam dokumen pengawakan minimum (Safe Manning Dokument) atau pada surat keterangan pengawakan minimum berdasarkan pertimbanganpertimbangan khusus dan menjadi pedoman pengawasan kualitas dan kuantitas pada pengawakan kapal tersebut.
DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 50
Pasal 193 Persyaratan minimal jumlah awak kapal bagian mesin di kapal niaga dan kapal - kapal lainnya yang ruang mesinnya tidak diawaki secara berkala (Periodically unattended machinery space) dapat dikurangi 1 (satu) perwira dan 2 rating dari masing-masing departemen dari yang dipersyaratkan, jika itu di pandang tidak membahayakan keselamatan pelayaran. Pasal 194 Jumlah awak kapal yang diwajibkan berada di atas kapal selama kapal melakukan pelayaran, dan/atau akan melakukan pelayaran sesuai jumlah yang tertuang pada dokumen keselamatan pengawakan minimum (Minimum Safe Manning Document) atau pada surat keterangan pengawakan minimum yang dimiliki kapal tersebut. Pasal 195 Dalam keadaan darurat Direktorat Perkapalan dan Kepelautan dapat memberikan dispensasi dengan pengurangan 1 (satu) orang jumlah awak kapal dan 1 (satu) tingkat lebih rendah dari sertifikat yang diwajibkan dengan memperhatiakan jenis kapal dan daerah pelayaranya. Pasal 196 Setiap kapal yang berbendera Indonesia wajib memiliki dokumen keselamatan pengawakan minimum (Minimum Safe Manning Document) dan khusus kapal ukurang tonase kotor/GT kurang dari 35 dan kapal layar motor (KLM) serta kapal bangunan tradisional wajib memiliki surat keterangan pengawakan minimum sebagai pengganti dokumen keselamatan pengawakan minimum (Minimum Safe Manning Document) . Pasal 197 Dokumen pengawakan minimum (Safe Manning document) dan surat keterangan pengawakan minimum di keluarkan oleh Direktorat perkapalan dan kepelautan dan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Pasal 198 Setiap orang yang bekerja di atas kapal wajib di lakukan penyijilan pada buku pelaut dan di daftar pada buku sijil kapal. Pasal 199 Apabila terjadi perselisihan antara pelaut dengan pemilik kapal, operator kapal, atau agen awak kapal yang mempekerjakan maka kedua belah pihak dapat menyelesaikan secara musyawarah, dan apabila tidak tercapai kesepakatan, kedua belah pihak dapat menyelesaikannya melalui pengadilan hubungan industrial. Pasal 200 Semua bentuk perselisihan hubungan kerja pelaut dengan yang mempekerjakan, dan mekanisme penyelesaian harus mengacu dari ketentuan yang telah di sepakati oleh kedu belah pihak yang tertuang didalam Perjanjian Kerja Laut (PKL).
DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 51
Pasal 201 Apabila pelaut yang dipekerjakan telah habis masa berlaku perjanjian kerja Laut (PKL), maka pemilik kapal, operator kapal, atau agen awak kapal yang mempekerjakan wajib memulangkan pelaut tersebut ke tempat pemberangkatan pertama.
DITKAPEL – HUBLA EDISI I* – FEBRUARI 2012
Page 52