BAB VI PROSES PEMBUATAN MEBEL DAN KERAJINAN KAYU
Produk mebel dan kerajinan dan kavu banyak ragarnnya. seperti : mebel kantor rumah tangga kebun, mebel dan kerajinan ukiran, bubutan, patung, mainan anak-anak, topeng, aneka wayang kayu, aneka jenis souvenir kecil kayu dan sebagainya. Produk ukiran dan bubutan dapat menyatu pula di dalam konstruksi bangunan atau mebel. A. Mesin Primes dan Peralatan Lain Pada proses pembuatan mebel dan kerajinan kayu digunakan beberapa mesin proses dan peralatan lain sebagai berikut: 1. Gergaji (mesin tangan) : digunakan untuk memotong atau membelab bahan kant, termasuk gergaji Jig Saw untuk menggergaji bentuk lengkung/ bengkokan atau lobang. 2. Bor (mesin tangan) : unnik memnuat lobang purus/ pantek, lobang ukran, lobang tali (wayang kayu). Bor portabel mesin sekarang juga sudah banyak digunakan. 3. Ketam (mesin tangan) : untuk meratakan bahan dan menepatkan ukuran tebal (ukuran lain). Ketam mesm dalam penggunaannya yang digerakkan adalah kayunya sedang dengan ketam tangan adalah sebaliknya. Ada pula ketam lidah yaitu jenis ketam untuk membuat alur dan lidah dan beberapa komponen yang akan disambung/ dirangkaikan. Ketam mesin portabel sekarang sudak banyak digunakan. 4. Pengait : alat untuk membuat tanda pen atau tanda bor, pada 2 atau lebih bagian komponen yang akan dirangkaikan. 5. Klem tang : untuk mengepres sambungan komponen yang disatukan (misalnya dengan 1cm). 6. Bubut (mesin, tangan) : untuk membubut komponen mebel dan produk bubutan kerajinan kayu. 7. Tatan : untuK menatanimenguiur produic mebel dan kerajinan yang diukir. Jumlah dan ukuran tanah ukir bermacam-macam dari yang besar sampai kecil, lurus lengkung, dapat pula digunakan untuk membuat lobang atau lekukan persegi.
Universitas Gadjah Mada
38
8. Penghalus (pengampelas) : mesin atau tangan, untuk menghaluskan permukaan kayu-produk mebel dan kerajinan kayu. 9. Pisau ukir (tangan) : khusus untuk membuat ukiran mebel, relief topeng, wayang kayu dan sebagainya. 10. Pemukul (kayu, besi), meteran lurus-siku (pita, piat), drei, kuas, pengaduk, kikir/ pengasah tatah, pisau dan gergali serta masih banyak lagi.
B. Konstruksi Rangkaian-Sambungan Bentuk atau model-model rangkaian-sambungan ini hanya dijumpai pada produkproduk yang memerlukan seperti pada semua jenis mebel (biasa, Ukiran bubutan), misalnya: 1. Sambungan sederhana •
Sambungan tumpul (sudut)
•
Sambungan sponing (sudut)
•
Sambungan alur lidah (sudut)
•
Sambungan sudut miring (sudut)
•
Sambungan sudut miring dengan Sponing (sudut)
2. Sambungan alur •
Sambungan alur langsung (tengah)
•
Sambungan ekor burung langsung (tengah)
•
Sambungan alur huntu (tengah) seperti pada sambungan alur langsung, tetapi tidak sampai pada bagian tepi (hanya di tengah)
3. Sambungan parohan •
Sambungan lintang siku parohan (tengah)
•
Sambungan parohan sudut (sudut-tepi)
•
Sambungan parohan ekor burung: seperti pada sambungan lintang siku parohan, tetapi parohannya berbentuk ekor burung.
Universitas Gadjah Mada
39
4. Sambungan kekang •
Kekang miring (tengah)
•
Kekang tepi (tepi)
•
Kekang buntu (tengah)
•
Kekang biasa (tengah)
5. Sambungan purus (lobang) •
Purus hasa
•
Purus dengan arab Iidah (besar-kecil)
•
Purus dengan kombinasi anak Iidah dan alur
•
Purus bermuka telanjang
•
Purus dengan pundak tidak sama panjang
•
Purus miring
•
Purus ganda
6. Sambungan ekor burung •
Sambungan ekor burung tunggal langsung
•
Sambungan langsung umum
•
Sambungan tertutup
•
Sambungan ganda
•
Sambungan tertutup miring
7. Sambungan dengan perekat •
Sambungan perekat dengan pen pasah dan celah
•
Sambungan dengan sponing
•
Sambungan alur-lidah-dengan luncur
•
Sambungan dengan sekrup dalam koakan
C. Proses Pembuatan Mebel dan Kerajinan Secara
umum
jenis-jenis
produk
mebel
dan
kerajinan
tersebut
dapat
dikelompokkan atas dasar proses pengerjaan atau pembuatannya yang berbeda-beda yaitu:
Universitas Gadjah Mada
40
1. Proses pengerjaan produk mebel baru dan replika (kantor, rumah tangga dan kebun/ taman, tanpa ukiran dan bubutan) 2. Proses pengerjaan produk mebel lama (aritik dan repro) 3. Proses pengerjaan produk ukiran dan bubutan 4. Proses pengerjaan produk aneka patung kayu 5. Proses pengerjaan produk topeng kayu 6. Proses pcngerjaan produk wayang golek 7. Proses pengerjaan produk wayang klitik/ china, hiasan dinding dan aneka souvenir kecil kayu 8. Proses pengerjaan produk mainan anak-anak Jenis-jenis produk mebel dan kerajinan kayu yang sejenis dapat dimasukkan dalam salah satu proses tersebut, misalnya: produk perangkat musik gamelan, guci, vas bunga, relief termasuk ukiran dan bubutan, gantungan kunci, warongko keris, hiasan meja/ menong dan sebagainya termasuk aneka souvenir kayu. Untuk lebih jelasnya, contoh urutan skhema macam-macam proses pengerjaan produk kerajinan kayu tersebut dapat dilihat pada Lampiran. Dan skhema proses pengerjaan kerajinan pada Lampiran terdapat beberapa istilah yang perlu dijelaskan, yaitu: 1. Pembuatan Mebel baru dan Replika •
Kayu bulat panjang umumnya dengan 0 lebih 20 cm dan panjang lebih dari 100 cm.
•
Diukur, maksudnya panjang-lebar-tebalnya untuk memilih sortimen yang sesuai dengan tujuan penggunaan agar pemanfaatan sortimen bisa lebih tepat dan efisiien.
•
Dibuat poia, merupakan ianutan dan pengukuran yaitu dengan membuat garisgaris dan gambar-lekukan pada pernmkaan kayu yang akan dipotong atau dikerjakan lanjutannya.
Universitas Gadjah Mada
41
•
Pelubangan pembentukan adalah pembuatan bagian/ bidang-bidang sambungan komponen mebel.
•
Penyetelan adalah perakitan sementara, agar nanti diperoleh hasil rakitan yang rapi dan tepat, biasanya pada sambungan komponen yang akan dirangkai diberi lobang pengait (pengikat) dengan bor.
•
Finishing, dimulai dan penghalusan, pemberian bahan dasar, pendempulan, perlakuan finishing (dengan poles dan cat, termasuk pewarna dengan gambargambar dan pemberian (pemasangan) dengan komponen lain-asesonis.
2. Pembuatan Mebel Antik dan Repro •
Mebel lama adalah mebel yang diperoieh sudah dalam bentuk jadi, cukup bermutu, tua kuno dengan motif tertentu yang bemilai seni tinggi.
•
Dibersihkan dan diperiksa, maksudnya menghilangkan adanya kotoran-kotoran (debu) dan sekaligus memeniksa bagian-bagian yang rusak/ hilang yang nantinya harus diperbaiki/ diganti.
3. Pembuatan Kerajinan Bubutan/ Ukiran •
Kayu bulat (panjang) adalah sembarang ukuran asal jenisnya sesuai dan kayu bulat (pendek) mempunyal ukuran pawang sesuai dengan ukuran produk yang diinginkan.
•
Kayu gergajian (persegi) adalah kayu persegi sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
•
Dibuat pola adaiah diukur dan digambar (langsung atau pada kertas yang ditempelkan) sesuai dengan desain bubutan/ ukiran yang diinginkan.
•
Dijual bebas/ pesanan yaitu dijual dalam bentuk mentah dan baru siap bubut saja, belum ada pengeringan dan perlakuan finishing apapun.
•
Souvenir bubutan sepertt: vas bunga, asbak rokok, gamungan kunci dan sebagainya, sedang non souvenir seperti kaki mebelair, tiang bangunan, vas bunga (besar) dan perabot rumah tangga lain, atau untuk ukiran termasuk relief. tempat gamelan (musik daerah), dinding-dinding rumah, rangka keris dan sebagainya.
Universitas Gadjah Mada
42
•
Komponen lain, misalnya aneka asesoris dan bahan-bahan lain
yang
dikombinasikan. •
Dipolitur/ vernis adalah perlakuan finishing produk bubutan/ ukiran yaitu pemolesan dengan politur atau vernis. Secara terbatas dijumpai pula finishing dengan pengecatan, brown dan prodo
4. Pembuatan Kerajinan Patung •
Dibentuk, sering disebut dengan pembakalan yaitu pembuatan garis besar calon patung yang diinginkan.
•
Ditatah/ diukir adalah tindakan pengerjaan patung yang sebenarnya dan menyuruh sejak menatah/ mengukir bagian-bagian yang besar sampai yang kecilkecil dan rumit,
•
Disungging adalah finishing dengan cat secara bertahap pada bagian-bagian ornamen patting (lihat Bab Finishing).
•
Disempurnakan,
misalnya
penghalusan
ulang,
penyempurnaan
proses
pemahatan/ pengukiran dan pemolesan dengan semir, atau kadang-kadang juga ditambalikan dengan asesoris tertentu. •
Penampung adalah pengusaha atau pedagang yang mempunyai kemampuan mengumpulkan produk (hasil mebel dan kerajinan kayu), bahkan pada pemasaran dan sedikit pembinaan usaha, sedangkan toko souvenir lebih menitikberatkan pada pemasaran produk dengan atau tanpa ikatan tertentu.
5. Pembuatan Kerajinan Topeng •
Dibelah (dua/ lebih) adaiah pembelahan kayu bulat pendek menjadi 2 bagian lebih/ hingga diperoleh belahan-belahan kayu yang siap dibentuk menjadi topeng.
•
Dijual bebas yaltu dijual kepada siapapun, eceran dan partai, perorangan atau kelompok (semacam koperasi).
•
Produk jadi adalah produk patung yang sudah siap jual.
6. Pembuatan Kerajinan Wayang Golek •
Dipotong adalah memperpendek iikuran panjang kayu persegi
Universitas Gadjah Mada
43
•
Bahan lain adalah bahan-bahari yang diberikan (dirakitkan) pada calon wayang golek, umumnya berupa pakaian atau penutup lainnya dan asesoris tertentu.
7. Pembuatan Aneka Wayang Kayu (kelitik, china), menong/ hiasan dan souvenir kecil kayu •
Dipasang pegarigan, berupa bambu yang dikaitkan/ ditalikan pada ujung jari tangan, berfungsi untuk penggerak.
8. Pembuatan Mainan Anak-anak •
Diketam adalah perlakuan perataan permukaan kayu dengan ketam/ pasah agar diperoleh permukaan kayu yang rata, halus dan sama tebal,
•
Dirangkai adalah penyusunan individu bagian-bagian mainan anak tersebut sehingga menjadi satu bentuk yang kongkrit
•
Komponen lain adaah bahan atau asesoris lain yang ditambahkan berguna untuk melengkapi produk tersebut, seperti tali/ benang, kotak-kotak pembawa, penutup dan sebagainya. Dan setiap proses pengerjaan atau pembuatan yang dilakukan, tahapan-tahapan
proses yang selalu ada adalah pen ediaan bahan, pemotongan/ penggergajian kayu, pembentukan produk (ragangan), pengerjaan lanjutan dan penghalusan, pengeringin dan finishing. Mungkin variasi-variasi dan langkah-langkahnya ada yang sedikit berbeda atau tidak. Biasanya variasi dan perbedaan-perbedaan tersebut tidak banyak dan umumnya dipengaruhi oleh jenis dan bentuk bahan kayu, tujuan kualitas dan nilal produk dan efisiensi waktu. Untuk
mencapai
jumlah
produksi
yang
diinginkan
harus
diperhatikan
produkitivitas (per satuan waktu), sedang untuk mendapatkan hasil yang baik harus diperhatikan kualitas produk yang dihasilkan. 1. Produktivitas (per satuan waktu) dipengaruhi oleh keadaan bahan baku (kekeringan, kekerasan, arah serat) serta ketrampilan tenaga kerja, mutu dan ketajaman peralatan dan mesin-mesin proses, bentuk, ukuran, dan jenis produk mebel dan kerajinan kayu. 2. Kualitas produk dipengaruhi oleh keadaan bahan baku (jenis, kekeringan, cacatcacat kayu), ketrampilan tenaga kerja, mutu dan ketajaman peralatan dan mesinmesin proses serta cara pengerjaannya. Universitas Gadjah Mada
44
Dengan demikian jenis kayu yang sesuai, kondisi kekeringan dan atau dengan keawetannya, ketrampilan dan cara pengerjaannya merupakan bagian-bagian penting yang harus diperhatikan. Orientasi pasar dan kemampuan memproduksi yang prospektif dan kompetitif akan meningkatkan produktivitas dan kualitas produk mebel dan kerajinan yang dihasilkan.
Universitas Gadjah Mada
45