BAB II JENIS-JENIS PRODUK MEBEL DAN KERAJINAN KAYU Berdasarkan sifat-sifat dasar bahan baku kayu dan penggunaannya sebagai produk mebel dan kerajinan kayu, penggolongan macam-macam produk tersebut dibedakan atas: A. Kelompok mebel 1. Berdasar tempat (lokasi) dan tujuan penggunaannya. ada 3 macam yaitu: •
mebel kantor (office furniture)
•
mebel rumah tangga (house hold furniture )
•
mebel tarnanikebun (garden furniture)
2. Berdasarkan proses pembuatan dan asalnya, ada 2 macam yaitu: •
Mebel baru : seluruhnya dibuat dan bahan barn. contohnya : mebe biasa (bant), mebel ukiran dan bubutan. mebel replika (sederhana).
•
Mebel lama : seluruhnya atau sebagian menggunakan bahan lama yang diperbaiki atau disempurnakan, contohnya mebel antik dan mebel reproduksi.
Khusus mebel lama, keberadaannya dipengaruhi oleh kegemaran atau hobi/koleksi. B. Kelompok kerajinan Berdasarkan bentuk (model), cara pembuatan dan fungsinya dibedakan atas 5 macam. yaitu: •
Kerajinan ukiran dan bubutan
•
Kerajinan patung kayu
•
Keraiinan topeng dan aneka wayang kavu
•
Kerajinan mainan anak-anak
•
Kerajinan aneka souvenir kayu Apabila dijumpai suatu produk mebel dan kerajinan kayu tidak bisa masuk tepat pada
penggolongan kelompok tersebut atau dihasilkan melalui kombinasi proses pengerjaan, maka dapat dimasukkan pada kelompok yang paling dominan dalam mengenjakan dan jenis produk yang dihasilkan. sebagai contoh : profil dan pigura dapat dimasukkan dalam kelompok kerajinan ukiran dan buhutan, rangka keris (warongko) dimasukkan kelompok souvenir, perangkat tempat garnelan (musik daerah) dimasukkan kelompok mebel ukiran/bubutan, mebe! (gembol) dimasukkan kelompok mebel ukir/bubutan, kerajinan bambu dimasukkan kelompok kerajinan ukiran dan bubutan dan sebagainya.
Universitas Gadjah Mada
11
C. Spesifikasi bahan Dari spesifikasi bahan baku kayu dan sifat-sifatnya dapat disampaikan bahwa: 1. Kelompok mebel dan kerajinan ukiran, bubutan dan patung: •
jenis kayunya memerlukan kekuatan cukup, ulet dan agak keraskeras
•
kayunya mempunyai tekstur cukup halus
•
kayunya mayoritas berwarna tua dan dekoratif
•
jenis produknya mayoritas bersekala dan berukuran besar dengan umur pemakaian cukup lama
•
secara umum baik (mudah) difinishing dengan polesan (bukan cat)
•
di dalam penggunaanny-a hisa terankai sekaligus di dalarn suatu konstruksi yang memeriukan kekuatan (mebel dan bangunan)
•
untuk mebe replika persyaratan jenis kayu dan hasil/kualitas produk dapat Iebih murah (ringan)
2. Kelompok kerajinan topeng, aneka wayang kayu dan mainan anak-anak •
jenis kayunya tidak memeriukan kekuatan dan tidak keras
•
kayunya relatif mempunyai tekstur halus dan tidak penlu dekoratif
•
warna kayu tidak dipersyaratkan, urnunmya berwarna muda
•
jenis produknya mayonitas tidak berskala dan berukuran besar tetapi benurniab
•
banyak.
•
mampu diberikan keiengkapan asesoris dengan mudah dan baik
•
secara urnum baik (mudah) difinishing dengan pewarna dan cat.
3. Kelompok aneka souvenir kerajinan kayu •
dapat menggunakan jenis kayu khusus dan berukuran kecil (cabang, sisa potongan dan limbah)
•
merupakan jenis produk kecil yang mudah dibawa
•
mempunyai sifat dekoratif dan dapat dilengkapi dengan asesoris.
•
sifat-sifat hahan kayu tidak seperti pada kelompok pertama dan kedua (fleksihel)
•
secara umum baik (mudah) dilakukan dengai aneka finishing (cat dan bukan cat).
Untuk mebel lama (antik dan repro). persyaratan hahan hakunya lehih subjektif dan yang penting adalah unsur lama (umur asal mehel), kuno, rnempunyai nilai seni tinggi, dan jenis kayu langka, kuat dan awet. D. Spesifikasi produk Informasi masing-masing spesifikasi secara detail diberikan pada bab-bab yang langsung terkait, sedang spesifikasi beberapa contoh produk mebel dan kerajinannya dapat diberikan sebagai berikut: Universitas Gadjah Mada
12
Tabel 1. Spesitikasi Contoh Jenis-jenis Produk Mebel dan Kerajinan Kayu Jenis Produk
No. 1.
Spesifikasi
Mebel
Jenis mebel husus yang biasa Gan cocok untuk kantor,
kantor
berupa meja, kursi, almari, berkualitas sedang sampai bagus dan jenis kayu jati, mahoni, ramin, finishing dengan polesan dan pewarnaan, satuan ukuran set.
2.
Mebel rumah tangga
Sangat banyak jenisnya; macarn-ragam bentuk, ukuran, model dan motif, kuaiitas sering terpadu dengan ukiran atau bubutan; dan bahan aneka jenis (kayu) seperti jati, sonokeling, mahoni, mindi, rarnin, pinus, akasia; berupa meja, kursi, almari, sekat ruangan, rak buku dan lain-lain, finishing beraneka ragam (polesan, cat, vernis), satuan jual buah atau set.
3.
Mebel taman atau
Jenis mebel khusus, digunakan ditaman dan kebun,
kebun
berupa meja dan kursi berukuran reatit besar, dan jenis kayu yang tahan di luar (jati, ulin), dengan finishing tertentu, satuan buah dan set.
4.
Mebel replika
Mebel baru dengan desain antik, digunakan jenis kayu beraneka ragam seperti sengon, akasia, mahoni, kualitas dan harga rendah sarnpai tinggi, banyak untuk rumah tangga, desainnya relatif artistik dan modern, motifnya macam-macam dan sering disertai adanya ukiran, finishing dengan polesanlplitur, satuan jual dalam set.
5.
Mebel antik
Jenis mebel berusia lama (puluhan, ratusan tahun), ada upaya diperbaiki lagi dan diwarnai kembali sesuai aslinya, motifnya sama dengan ukiran (lihat mebel ukiran), digemari dan diminta oleh penghobi dan kolektor; berupa meja, kursi, sekat ruangan (juga dinding, pintu, jendela dan sebagainya) nilai/harganya sangat tinggi, satuan buah dan set.
6.
Mebel reproduksi
Sering disebut mebel repro saja, keutamaannya pada desain antik, sering digunakan juga jenis mebel antik yang diperbaiki cukup banyak karena rusak dan harus diganti, digunakan jenis kayu lamaitua atau bekas bangunan rumah (jati), cukup digemari karena nilai Universitas Gadjah Mada
13
keantikannya masih memadai, nilai/harganya termasuk tinggi. satuan jual buah atau set. 7.
Ukiran
Tipe ukiran bebas atau motif Pejajaran, Cirebon,
a. Mebel ukir
Mataram.
Surakarta.
Majapahit,
Bali,
Pekalongan,
Madura, Jepara, berupa meja-kursi, almari, penyekat, mayoritas kayu jati, kualitas kurang-sedang dan baik, finishing politur dan atau pewarnaan, satuan ukuran buah atau set. Hal yang sama juga diiumpai pada konstruksi bangunan rumah. b. Relief
Tipe ukiran bebas dan tidak khas, berupa hiasan dinding dan meja, rnayoritas kayu jati, kualitas sedang dan baik, finishing politur dan pewarnaan tua, satuan ukuran : buah. Relief menggarnbarkan pernandangan, kaligrafi, fragmen wayang atau cerita daerah.
c. Rangka keris
Tipe ukiran: keris keraton Bali, Cirebon, Solo dan
(Warongko)
Yogyakarta, hanya untuk rangkanya saja, dan aneka jenis kayu yang baik seperti jati, mahoni, cendana, timoho, kualitas koden, sedang dan baik, finishing politur, ukuran buah atau kodi.
d. Gamelan
Hanya untuk tempatnya, kebanyakan dan jenis kayujati diukir atau dibubut, finishing dipolitur atau dicat, djual dalam satuan per perangkat gamelan. Seperti halnya patung Bali dan Asmat, ukurannya sedang sampai besar (apabila kecil bisa sebagai souvenir), dibuat dan berbagai jenis kayu, kualitas beraneka ragam dan sedang-baik dengan finishing politur atau cat, satuan buah. Jenis patung sepasang pengantin duduk, kebanyakan dan jenis kayu jati dan sengon, kualitas sedang-baik, finishing dengan cat, ukuran sedang besar (sampai tinggi 1,5 m), satuan sepasang atau kodi.
8.
Patung
Seperti halnya patung Bali dan Asmat, ukurannya
a. Patung biasa
sedang sampai besar (apabila kecil bisa sebagai souvenir), dibuat dan berbagai jenis kayu, kualitas beraneka ragam dan sedang-baik dengan finishing Universitas Gadjah Mada
14
politur atau cat, satuan buah. b. Lorobelonyo
Jenis patung sepasang pengantin duduk, kebanyakan dan jenis kayu jati dan sengon, kualitas sedang-baik, finishing dengan cat, ukuran sedang besar (sampai tinggi 1,5 m), satuan sepasang atau kodi.
9.
Bubutan
Seperti pada uraian mebel ukir, bedanya mebel tersebut
a. Mebel bubut
dengan rangka yang dibubut, kebanyakan dan jenis kayu jati dan mahoni, kualitas finishing politur dan pewarnaan, kualitas kurang-sedang sampai baik, satuan buah atau stel. Hal yang sama kadang-kadang juga dijumpai pada konstruksi bangunan rumah.
b. Souvenir bubutan
Berupa vas bunga besar kecil (tinggi 15-60 cm) dan kayu jati, mahoni, pinus, dan glugu (batang kelapa), dengan dipolitur atau pengecatan, juga ada tempat pensil dan hiasan meja dan kayu pinus, kualitas kurang-sedangbaik, satuan penjualan buah atau stel, sering merupakan satu kesatuan dengan mebel bubutan.
10.
Topeng
Dan jenis topeng untuk menani atau hiasan dinding, kualitas sedang-baik, dan jenis kayu kiepu, sengon, pulai dengan finishing di cat beraneka ragam, model wajah topeng dan Majapahit dan Cirebon atau sembarang bentuk wajah, satuan buah atau kodi.
11.
a. Aneka wayang kayu
Merupakan wayang yang dibuat dan lembaran papan
(klitik)
kavu tipis, model wayang dan personal cerita Panji, tetapi saat ini berkembang juga secara terbatas personal wayang kulit, dibuat dan kayu kiepu dan sedikit jati, dengan finishing pengecatan, kualitas sedang-baik, satuan buah atau set.
b. Wayang golek
Wayang yang mengambarkan tubuh manusia, yang dibuat dan kayu umumnya kepala, tangan dan tubuhnya, digunakan jenis kayu sengon, pulai dan jaranan, finishing terutama bagian kepala dan tangan dengan dicat, dengan asesoris kain dan lain-lain seperti orang, mutu koden-sedang sampai baik, satuan buah atau pasang, personel wayang golek biasanya dan cerita Amir Universitas Gadjah Mada
15
Hamzah. c. Wayang china
Baru
berkembang
sekitar
sepuluh
tahun
terakhir,
menggambarkan personel China, digunakan jenis kayu klepu, finishing dengan pengecatan, mengambarkan personel/tokoh China, kualitas sedang, di jual dengan satuan buah atau kodi. Produksinya tergantung pesanan. 12.
Mainan anak-anak
Dibedakan 2 macam. berupa produk mainan anak-anak dan alat peraga pendidikan anak. Produk mainan anak (seperti mobil-mobilan dan lain-lain) sudah langka, sedang peraga pendidikan banyak digunakan pada sekolah Taman Kanak-kanak, dibuat dan aneka jenis kayu tanpa persyaratan, menggambarkan imajinasi anak dan kecepatan berpikir, diberi warna-warni cat yang menarik, satuan dalam set produk.
Dari contoh-contoh di atas (dimuka), dan waktu ke waktu sangat mungkin produkproduk mebel dan kerajinan kayu tersebut mengalami perubahan dan pengembangan, terutama desain motifnya. Hal ini sangat dipengaruhi selera dan pesanan terutama dan pembeli (ber) Luar Negeri.
Universitas Gadjah Mada
16