BAB VI PENTUTUP Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan-kesimpulan yang dapat diberikan pada setiap tahapan proses perancangan dan kelemahan-kelamahan yang terdapat di dalam setiap tahapan, serta saran-saran untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan. 6.1. Kesimpulan Kegiatan penelitian mengenai perancangan sistem informasi sumber daya air yang dilakukan dalam buku ini telah mengikuti tahapan pengembangan SDLC yang umum digunakan. Dari proses identifikasi sistem, analisa sistem, perancangan sistem sampai dengan persiapan implementasi yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu : A. Proses Identifikasi Sistem
Kegiatan identifikasi sistem sangat memerlukan kelengkapan dokumen survai (interview) yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang sistem yang ada.
Pertanyaan dalam interview perlu dibuat selengkap mungkin mulai dari hal-hal yang bersifat umum dan mudah, kemudian mengarah ke hal-hal yang lebih bersifat teknis.
Pemilihan orang untuk diwawancarai harus tepat agar memperoleh jawaban sesuai dengan kondisi yang ada.
Bab 6. Penutup
189
Dalam wawancara ini sangat dibutuhkan sedikit pengetahuan teknis di bidang hidrologi dan lingkungan.
Untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan pengguna dengan tepat, kegiatan interview perlu dilakukan dari dua sisi, yaitu dari sisi pengguna informasi dan dari sisi pengolah data.
Identifikasi dari kedua sisi tersebut perlu dikombinasikan agar dapat memenuhi kebutuhan sistem kedua belah pihak.
Informasi yang diperoleh mengenai data sumber daya air dari hasil wawancara ternyata sangat banyak dan komplek, sehingga perlu ditentukan batasan dalam pembahasan berikutnya.
Hasil-hasil wawancara perlu didokumentasikan sesegera mungkin agar hal-hal baru yang ditemukan dapat tercatat dan tersusun dengan baik.
B. Proses Analisa Sistem
190
Kegiatan analisa sistem yang telah dilakukan sangat membutuhkan pengamatan dan pemahaman yang dalam mengenai bidang hidrologi dan lingkungan.
Untuk dapat menganalisa sistem secara lebih detail, pengamatan dokumentasi interview saja tidak cukup, perlu dilakukan kunjungan untuk melihat kondisi sistem yang ada.
Kegiatan analisa sistem yang telah dilakukan secara intensif, berhasil menggali jenis-jenis data sumber daya air dengan lengkap. Hasilnya diluar dugaan sebelum dilakukan analisa.
Bab VI. Penutup
Kegiatan rekayasa kebutuhan dalam menganalisa kebutuhan pengguna sangat memerlukan diskusi yang intensif agar memperoleh persetujuan dari pengguna untuk setiap kebutuhan yang berhasil diidentifikasikan.
Proses penyaringan kebutuhan dalam teknik rekayasa kebutuhan merupakan alat bantu yang sangat mudah digunakan dan membantu untuk menganalisa kebutuhan pengguna.
Pemodelan proses dalam analisa sistem dengan alat bantu block flow diagram, manual system flowchart, context diagram dan data flow diagram sangat membutuhkan ketelitian dalam menggambarkannya.
Representasi dari context diagram dan data flow diagram yang jelas dan lengkap dapat mempermudah proses berikutnya dalam perancangan sistem.
C. Proses Perancangan Sistem
Proses perancangan sistem sumber daya air sangat membutuhkan pengetahuan teknis mengenai software engineering agar dapat diaplikasikan dalam bidang hidrologi dan lingkungan.
Hasil analisa menunjukkan data yang sangat banyak dan komplek mengenai informasi data sumber daya air, tetapi proses perancangan struktur basis datanya tidak sesulit yang dibayangkan.
ER diagram yang dirancang tidak terlihat rumit, karena atribut-atribut setiap entitas dan relasinya tidak ikut digambarkan, melainkan disusun dalam tabel data dictionary secara terpisah.
Bab 6. Penutup
191
Perancangan tampilan aplikasi (screen design) dalam sistem informasi sumber daya air tidak terlalu sulit dilakukan, tetapi sangat membutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam pengerjaannya.
Pembuatan rancangan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman HTML dan alat bantu program Microsoft Frontpage 2000 tidak selalu memberikan hasil tampilan (preview) seperti yang diinginkan.
Agar bentuk tampilan sesuai dengan yang diinginkan, diperlukan program Web Browser Microsoft Explorer untuk mengujinya.
D. Persiapan Implementasi
Agar proses implementasi dapat dilaksanakan dengan baik nantinya, perlu diberikan rekomendasi pemilihan teknologi baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Rekomendasi pemilihan perangkat lunak lebih diarahkan kepada penggunaan perangkat lunak yang murah atau gratis tapi handal, karena unit organisasinya adalah instansi pemerintah dengan dana rutin yang terbatas. Rekomendasi pemilihan perangkat keras lebih diarahkan kepada pengembangan jaringan lokal dengan menyediakan sebuah server dan beberapa komputer khusus untuk memasukkan data.
6.2. Kelemahan Penelitian Setiap tahapan dalam kegiatan penelitian yang dilakukan ini tidak selamanya berjalan lancar. Terdapat beberapa kendala yang menjadi kelemahan dari penelitian ini, yaitu :
192
Bab VI. Penutup
Keterbatasan pengetahuan penulis mengenai ilmu hidrologi dan lingkungan menyebabkan lamanya proses pemahaman sistem yang ada.
Waktu yang pendek dan kesibukan lain yang ada menyebabkan proses identifikasi sistem banyak dilakukan melalui telepon, sehingga proses dokumentasi hasil interview banyak kekurangannya.
Model proses dan model data yang dihasilkan dalam penelitian ini belum merupakan model yang sempurna, tetapi sudah merupakan hasil optimal sesuai dengan kapasitas pengetahuan penulis. Jika sistem dianalisa oleh sistem analis lain mungkin dihasilkan model proses dan model data yang berbeda.
Perancangan prototipe aplikasi hanya diberikan untuk modul-modul yang berkaitan dengan basis data sumber daya air. Modul menu utama, user login, utilitas dan lainnya tidak dibuatkan rancangannya.
Bentuk analisa data mentah menjadi model informasi baru yang dilakukan dalam penelitian ini belum begitu lengkap karena keterbatasan waktu dan keahlian penulis dalam bidang analisa data hidrologi.
6.3. Saran Dengan memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini, maka saran-saran yang dapat diberikan untuk perbaikan buku ini antara lain :
Agar informasi yang diperlukan dalam menganalisa sistem tersedia dengan lengkap, sebaiknya proses identifikasi sistem melalui interview dilakukan seorang sistem analis yang didampingi oleh ahli hidrologi
Bab 6. Penutup
193
194
Interview sebaiknya dilakukan secara tatap muka tidak melalui telepon, sehingga penjelasan yang diberikan dapat didokumentasikan dengan lengkap.
Untuk mengatasi masalah perbedaan hasil analisa sistem jika dilakukan oleh sistem analis yang berbeda, maka pemodelan sistem dapat dilakukan dengan menggunakan metode orientasi obyek.
Perancangan sistem informasi sumber daya air berorientasi obyek dapat menjadi topik penelitian yang menarik bagi peneliti lain.
Rancangan modul menu utama, user login dan utilitas sebaiknya diberikan mengingat sistem ini tidak hanya sebagai sistem yang mampu mengolah data, tetapi sistem yang dapat memberikan informasi analisa data bagi para peneliti lingkungan.
Bentuk-bentuk analisa data mentah menjadi informasi yang baru, sebaiknya dirancang bersama ahli hidrologi agar dapat lebih terarah kegunaannya bagi peneliti lingkungan dan pengambil keputusan di tingkat atas.
Bab VI. Penutup