BAB VI KESIMPULAN& SARAN
6.1 Kesimpulan 1. Pendidikan pemakai yang diselenggarakan Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengalami peningkatan setiap tahunnya baik dari segi pelaksanaannya, pelayanannya, dan pemanfaatannya. Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga menggunakan metode campuran antara orientasi perpustakaan dan sedikit intruksi perpustakaan untuk pemenuhan kebutuhan pemakainya. Setelah peneliti melakukan penelitian ternyata ada perbedaan kebutuhan dari mahasiswa (S1) dan (S2). Kebutuhan pemakai mahasiswa (S1) sarjana dengan model pendidikan yang diselenggarakan UIN sudah memenuhi kebutuhan mereka, tetapi untuk mahasiswa (S2) pasca sarjana model pendidikan pemakai yang diberikan dirasa kurang tepat karena mereka tidak diberi pengajaran secara langsung tentang sumber-sumber belajar mana yang relevan dengan kebutuhan mereka yang lebih mengarah kepada tugas akhir. 2. Dari penelitian diatas didapatkan bahwa peran pendidikan pemakai di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dilihat dari: a) Ranah Kognitif Kegiatan pendidikan pemakai sudah cukup untuk memahami seluk beluk perpustakaan
sehingga
pemakai
mudah
memanfaatkan
layanan
perpustakaan, fasilitas, dan sarana prasarana yang disediakan dengan baik. Pelaksanaan pendidikan pemakai di UIN Sunan Kalijaga yang 131
dibagi menjadi beberapa waktu dan kelompok dengan pembagian yang sudah cukup baik pelaksanaannya masih saja dirasa kurang efektif oleh sebagian pemakaidalam kaitannya dengan jadwal pelaksanaan yang mereka dapatkan. Pelaksanaan pendidikan pemakai pada siang hari dan dengan jumlah kelompok lebih terlalu banyak membuat materi layanan perpustakan yang disampaikan pemateri yang seharusnya sampai kepada pemakai dengan baik tidak dapat tepat sasaran. b) Ranah Afektif Sebagian besar pemakai yang merupakan mahasiswa baru, menyatakan program pendidikan pemakai yang di berikan Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta
membuat
mereka
senang
menggunakan
perpustakaan. Hal ini didasarkan pada informasi dari informan yang menyatakan program pendidikan pemakai yang diberikan memotivasi dan membantu melakukan penelusuran informasi, memanfaatkan semua layanan perpustakaan, menyelesaikan tugas kuliah, dan menemukan koleksi. Sebagian besar pemakai perpustakaan hampir setiap minggu mengunjungi perpustakaan jika dilihat dari frekuensi kunjungannya. Ini dikarenakan sumber belajar yang mereka cari ada di perpustakaan. Tetapi terkadang ada juga yang tidak dapat menemukan sumber belajar yang mereka cari. Karena terkadang jumlah koleksi yang ada dikatalog tidak sesuai dengan jumlah koleksi yang tersedia di perpustakaan.
132
c) Ranah Psikomotorik Pendidikan pemakai meningkatkan ketrampilan pemakai sehingga mereka mampu memanfaatkan sumber daya perpustakaan secara mandiri. Sebagai contohnya pemakai (mahasiswa) dapat menggunakan layanan mandiri berupa MPS dan MPK untuk peminjaman dan pengembalian serta penelusuran yang menggunakan katalog (OPAC). Pendidikan pemakai masih dirasa kurang oleh pemakai (khususnya mahasiswa pasca sarjana) karena teknik penelusuran yang diberikan belum memadahi dan sesuai untuk menemukan informasi dalam subjek tertentu. 6.2 Saran 1. Setelah diketahui kebutuhan mahasiswa baru sarjana dan pasca sarjana berbeda-beda, maka hendaknya program pendidikan pemakai dilaksanakan dalam 3 tingkatan, yaitu orientasi perpustakaan untuk mahasiswa baru, instruksi perpustakaan untuk mahasiswa tingkat sarjana,dan instruksi bibliografis untuk mahasiswa tingkat pasca sarjana. Hal ini agar kebutuhan mahasiswa (pemakai) dapat terpenuhi.Perlu diadakan evaluasi terkait pelaksanaan pendidikan pemakai setiap tahunnya agar tujuan dari program tersebut dapat tercapai secara optimal. 2. Pendidikan pemakai di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dilihat dari:
133
a) Ranah Kognitif Dalam kegiatan pendidikan pemakai sebaiknya penjelasan tentang layanan
perpustakaan
menyeluruh.
Waktu
harus
disampaikan
pelaksanaan
secara
pendidikan
mendetail
pemakai
dan
sebaiknya
dilaksanakan saat pagi hari karena pada saat itu pemakailebih antusias mengikuti pendidikan pemakai jika dibanding dengan pelaksanaan pendidikan pemakai pada saat siang hari. b) Ranah Affektif Dalam kegiatan pendidikan pemakai sebaiknya disampaikan keunggulankeunggulan yang ada di perpustakaan, misalnya fasilitas, pelayanan, dan lain-lain, sehingga mahasiswa (pemakai) tertarik untuk mengunjungi perpustakaan (kunjungan fisik). Dengan penjelasan yang lebih mendetail mahasiswa
akan
lebih
memiliki
motivasi
untuk
menggunakan
perpustakaan sebagai sumber belajar. Agar pemakai merasa nyaman dalam mencari informasi akan lebih baik jika apa yang disampaikan pada pendidikan pemakai lebih terperinci. c) Ranah Psikomotorik Sosialisasi penggunaan katalog (OPAC) sebagai alat bantu penelusuran informasi perlu ditingkatkan lagi agar pemakai dengan mudah dapat melakukan pencarian untuk menelusur informasi yang relevan dengan kebutuhannya. Selain itu pustakawan dapat membimbing pemakai yang datang ke perpustakaan jika mengalami kesulitan dalam menggunakan katalog (OPAC).
134
Saran penelitian selanjutnya: Berdasarkan
hasil
temuan
penelitian,
peneliti
merekomendasikan
penelitian lanjutan seperti: 1. Penelitian mengenai pendidikan pemakai pada beberapa perguruan tinggi di Yogyakarta dengan melakukan perbandingan kegiatan tersebut karena pada penelitian ini hanya berfokus pada satu perguruan tinggi saja yakni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2. Penelitian mengenai respon pemakai perpustakaan sebelum dan setelah melakukan pendidikan pemakai menggunakan metode kuantitatif yang dapat mengukur respon setiap pemakai perpustakaan. 3. Penelitian mengenai pengaruh pendidikan pemakai pada Universitas tertentu dengan mengungkap hidden value yang ada pada masing-masing pemakai seperti (gender, suku/ras, latar belakang ekonomi, asal sekolah, kemampuan berkomunikasi dll).
135