BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan analisa dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1.
Pelaksanaan tradisi pembacaan shalawat mudhariyah berawal tahun 2006, diprakarsai oleh ustad pembina majelis taklim “sabilul muhtadin”, karena mendapat ijazah dari KH. Ahmad Sa‟idi bin KH. Sa‟id Cikura Bojong Tegal. Waktu pelaksaan kegiatan pembacaan shalawat mudhariyah adalah jam 17.00 atau
menjelang shalat
maghrib dan dilakukan di setiap mushola desa Banyumudal yang berjumlah 52 diantaranya yaitu 15 di daerah krajan timur, 12 di krajan barat, 10 di wetan kidul (Simadu/ Temanggal), dan 15 di kulon kidul (Sikucing dan Kemping). 2.
Alasan para ulama desa Banyumudal menggunakan shalawat mudhariyah di klasifikasikan menjadi dua, yaitu alasan normatif yang berdasarkan hadits-hadits Nabi, dan juga alasan fungsional. Alasan fungsional diantaranya adalah: a. Faedah dari shalawat mudhariyah yang sangat besar. b. Terdapat do‟a-do‟a yang menarik dalam isinya, seperti mengharap syafaat Nabi SAW, mengharap Allah melunaskan hutang bagi orang yang mempunyai hutang dan juga mengharap Allah
89
menghindarkan marabahaya bagi desa yang melanggengkan membaca shalawat ini. c. Bait dari shalawat tidak terlalu panjang dan juga tidak terlalu pendek, hanya ada 39 bait. d. Bait-bait shalawat yang mudah dibaca untuk masyarakat yang awam, bahkan dapat mudah untuk dihafal. 3.
Makna tradisi pembacaan shalawat Mudhariyah bagi masyarakat Banyumudal di klasifikasikan menjadi dua, yaitu yang pro dan juga kontra, diantara yang pro terhadap tradisi pembacanaan shalawat mudhariyah ini adalah menjaga kerukunan antar masyarakat, membantu masyarakat dalam menjaga ketentraman desa Banyumudal dalam beribadah dan juga meramaikan desa menjadi lebih hidup atau dalam bahasa Jawa disebut semanger. Sedangkan yang kontra, mereka lebih banyak diam dalam mengatasi perbedaan pendapat mereka, tidak berbuat sesuatu yang merugikan sesama.
B. Saran Dari hasil penelitian yang dilakukan di desa Banyumudal Moga Pemalang yang merupakan satu-satunya desa di kabupaten Pemalang yang mentradisikan pembacaan shalawat mudhariyah, maka penulis mencoba untuk memberikan masukan pemikiran bagi: 1.
Pemerintahan kabupaten Pemalang
90
Diharapkan untuk pemerintahan kebupaten Pemalang untuk terus mendukung
dan
melakukan
perbaikan-perbaikan
dalam
hal
peribadatan masyarakat kabupaten Pemalang pada umumnya. Lebih memperluas dalam mensosialisasikan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat seperti pembacaan shalawat mudhariyah ini dan shalawat atau amalam-amalan yang lain. 2.
Masyarakat desa Banyumudal Diharapkan kepada masyarakat desa Banyumudal untuk tetap melanggengkan pembacaan shalawat mudhariyah ini, karena kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat baik di dunia maupun di akhirat kelak. Dan juga mengajarkan kepada anak cucu desa Banyumudal agar tidak termakan zaman yang mengakibatkan rusaknya moral penerus bangsa Indonesia.
3.
Pembaca dan masyarakat umum Penulis mengharapkan bagi para pembaca penelitian ini, dan juga masyarakat pada umumnya, baik yang meyakini adanya bid‟ah khasanah maupun yang tidak meyakininya untuk lebih bisa menghargai pendapat orang lain. Bagaimanapun juga Indonesia butuh masyarakat yang gotong royong dan mufakat dalam perbedaan pendapat
agar tidak menimbulkan perpecahan dalam negara
Indonesia.
91
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Siradjudin . 1988. 40 masalah agama. Jakarta: Pustaka Tarbiyah. Abdul Wahab Bin Mandah. Qawaid Abdul Wahab bin Mandah. No. 56. Ad-Darimi, Sunan ad-Darimi. Kitab ar-Riqaq. Bab. Fadlu Shalat „Ala Nabi. No. 2687. Adib, Muhammad. 2009.
Burdah antara Kasidah Mistis dan Sejarah.
Yogyakarta: Pustaka Pesantren. Al- Bukhari, Shahih al- Bukhari, kitab. Ahadits al- anbiya, Bab. Qaul Allah ta‟ala watahidzi allaha Ibrahim. No. 3141. Al- Hajj, Muhammad Sakur bin Mahmud. 1987. Jam’u al- hadits arba’in fi sholati wa salami ala’ nabi al- amin. Maktabah al-Manar.
Al- Husaini, Al-Habib zainal Abidin bin Smith al-alawi. 2009. Tanya Jawab Akidah Ahlussunnah wal Jamaah. Surabaya: Khalista. Al- Jarjaniy, Abu Ahmad Bin Adi. Tt. Al- Kamil fi Dhuafa’i Ar- Rijal. Bab. Min Ibtida‟ asamihim „ain Miman yansibu Ila Dharbi min adz- Dzoaf. Min abdu ar- Rahman bin Al- Qathami. No. 5140. Ali, Atabik. 1996. Kamus al-ishry. Yogyakarta: Multi Karya Grafika. Al-Maliki, Alwi. Tt. Khasaisul ummatil Muhammadiyyah. Amirin, Tatang M. 1995. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
92
An- Nasa‟i, Sunan An-Nasa’i, Kitab. Sahwi, Bab. Kayfa Shalat „Ala Nabi. No. 1276. An- Nawawi, Imam. 2014. Syarah Shahih Muslim. Jakarta: Darus Sunnah Press. An- Nazil, M.Haq. tt. Khazinatul Asrar. Magelang: Ma‟had Islam as-salafi. Anwar, Saefudin. 1998. Metode Penelitian .. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Arikunto, Suharsimi.
1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek .
Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 1995. Manajemen Penelitian . Jakarta: Rineka Cipta. As- Sajrii, Yahya Bin Husain. Tt.
Al- amali al- Khamisiyah Li as- Sajri.
Bab.Surah al- Kahfi. Subab.Shalawatullah „ala Nabi Maghfirotuh. As- Sakhowi, Samsudin Muhammad bin Abdur Rahman. 1408. Al- qoulu albadi’ fi Sholati ‘ala Habibi as- Syafi’. Damaskus : Darul Bayan. At- Tirmidzi. Jami’ at-Tirmidzi. Kitab: Ad- Da‟wat. Bab: Qaul Rasulullah SAW Raghama Anfa Rijal. No.3497. Ath-Thabrani, Kitab. As-shalatu „ala Nabi, Bab. As-Shalatu „Ala Nabi SAW „inda al-Shobah wa al-Masa‟. No. 54. At-Thabrani. Mu’jam al-ausath Al- Thabrani. Bab: Al-Ya‟. Man Ismuhu Ya‟qub. No. 9682. At-Tirmidzi. Jami’ At- Tirmidzi. Kitab. Ad- Da‟wat, Bab.Ma Ja‟a Fi Jami‟i Da‟wat „Ala Nabi SAW. N0. 3424. At-Tirmidzi. Jami’ at- Tirmidzi. Kitab. As-shalat. Abwab: Witri. Bab: Ma Ja‟a fi fadhli Shalat „Ala Nabi SAW. No. 446.
93
Dokumentasi profil desa Banyumudal Moga Pemalang dari staff tata usaha kelurahan desa Banyumudal tahun 2015. Dikutip tanggal 14 maret 2016. Ibnu Khazimah. At-Tauhid li Ibn Khazimah. Kitab:isyati Sifat Kalamullah. Bab: Dzikir Ma‟udhu „arsy allah azza wa jalla. No.592. Ibnu Majah. Sunan Ibnu Majah. Kitab: iqomah as-Shalat wa sunnata fiha. Bab: Shalat „ala Nabi SAW. No.896. Ibnu Sam‟un al- Waidz. Amali Ibn Sam’un Al- Waidz : Majlis Tsalis. No. 55. Imam Muslim, Shahih Muslim, kitab: Dzikir wa du‟a wa taubah wal istighfar, Bab: Bayan annahu yastajabu lil ad-Da‟i ma lam ya‟jal. No. 4922. Jurnal agama dan budaya Tsaqo‟fah vol. 09 no. 02 (Juli-Desember) 2011, Serang: diterbitkan Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam Fak. Tarbiyah dan Adab IAIN SMH Banten, hlm 104 Kartodidjo, Sartono . 1991. Pendekatan Ilmu Sosial dan Pendekatan Sejarah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Koentjoroningrat. 1997. Metode Penelitian Masyarakat . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Mulyana, Dedy . 2000.
Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: Rosda
Karya. Munawir, Ahmad Warson. 1997. Kamus al- Munawwir. Yogyakarta: Pustaka Progresif. Nadzam Shalawat Mudhariyah. Tegal: Pondok Pesantren at- Tauhidiyah.
94
Nasr bin Muhammad bin Ibrahim. Tanbihul Ghafilin bi Ahadits sayyidil Anbiyai wal Mursalin Li Samr al- Kindi. Bab : Fadhlu Shalat „Ala Nabi SAW. Syamsudin Ad-Dzahabi. Mu’jam as- syuyuh li Ad- Dzahabi. Kitab: al- ahmaduna, Ahmad bin Abdu Salam bin Muthahar
ibn Al- Alamah Abi Said ad-
Dimasyqi. No. 43. T.O Ihromi. 1996. Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: PT. Yayasan Obor Indonesia. Mardalis. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: PT.Bumi Aksara. Tirmidzi. Sunan At- Tirmidzi. Kitab. Shalat. Bab: Keuttamaan Shalawat Nabi SAW. No. 446.
https://antropologiui.wordpress.com/2011/06/01/ritual-anti-structure-and-religiona-discussion-of-victor-turner%E2%80%99s-processual-symbolic-analysis/
di
akses pada 03-09-2015, 11:45.
95