BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Upaya meningkatkan kemandirian dan motivasi belajar siswa dengan model pembelajaran Reciprocal Teaching pada mata pelajaran IPS kelas VII F di SMP Negeri 2 Ngemplak dapat dilakukan dengan melibatkan siswa untuk berdialog “guru-siswa” secara bergantian sehingga semua siswa dapat merasakan menjadi guru dan dapat melatih keberanian serta rasa percaya diri siswa. Penerapan model pembelajaran reciprocal teaching tersebut dengan disertai pemberian lembar kerja siswa serta handout materi bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, guru juga memberikan poin bagi siswa yang mau menyampaikan pendapatnya sehingga siswa menjadi lebih bersemangat.
2.
Penggunaan
model
pembelajaran
Reciprocal
Teaching
dapat
meningkatkan kemandirian dan motivasi belajar siswa kelas VII F di SMP Negeri 2 Ngemplak Sleman. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan setiap indikator kemandirian dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS dari hasil observasi, angket, dokumentasi dan catatan lapangan. Berdasarkan hasil observasi kemandirian belajar siswa menunjukkan pada siklus I rata-rata persentase indikator
115
116
kemandirian belajar siswa adalah sebesar 64%. Pada siklus II menjadi 81% atau mengalami
peningkatan sebesar 17%. Sedangkan
berdasarkan hasil angket yaitu kemandirian pra tindakan adalah sebesar 59%, mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 71% dan siklus II menjadi sebesar 83%. Hal ini berarti rata-rata persentase indikator kemandirian belajar siswa telah melampaui kriteria keberhasilan tindakan yang ditetapkan yaitu 76%. Berdasarkan hasil observasi motivasi belajar siswa menunjukkan pada siklus I rata-rata persentase indikator motivasi belajar siswa adalah sebesar 61%. Pada siklus II menjadi 78% atau mengalami peningkatan sebesar 17%. Sedangkan berdasarkan hasil angket yaitu motivasi pra tindakan adalah sebesar 57%, mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 65% dan siklus II menjadi sebesar 81%. Hal ini berarti rata-rata persentase indikator motivasi belajar siswa telah melampaui kriteria keberhasilan tindakan yang ditetapkan yaitu 76%. B. Implikasi Pada dasarnya penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui bagaimana peningkatan kemandirian dan motivasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran reciprocal teaching. Penerapan model pembelajaran ini ternyata mampu meningkatkan kemandirian dan motivasi belajar siswa, hal ini dibuktikan dengan hasil observasi, angket, dokumentasi dan catatan lapangan.
117
Model pembelajaran ini melatih siswa agar mandiri dalam proses pembelajaran
yaitu
mandiri
dalam
melakukan
diskusi
dengan
kelompoknya, berani dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas sehingga melatih keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat, menanggapi atau bertanya baik pada teman atau guru. Motivasi siswa juga mengalami peningkatan, siswa senang dan bersemangat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran reciprocal teaching,
siswa
bersungguh-sungguh
mengerjakan
dan
mampu
mengerjakan tugas yang diberikan guru secara mandiri. Siswa fokus memperhatikan dan mendengarkan apa yang disampaikan guru sehingga model pembelajaran ini dapat meningkatkan kemandirian dan motivasi belajar IPS siswa kelas VII F SMP Negeri 2 Ngemplak Sleman. C. Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan serta keterbatasan penelitian yang telah dikemukakan di atas, saran yang dapat dikemukakan antara lain: 1.
Bagi sekolah Sebaiknya pihak sekolah mensosialisasikan model pembelajaran reciprocal teaching kepada guru-guru mata pelajaran lain supaya dapat menerapkan model pembelajaran ini pada mata pelajaran lain. Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor lain yang mempengaruhi kemandirian dan motivasi belajar IPS.
118
2.
Bagi guru a.
Guru sebaiknya dapat mengelola waktu pembelajaran agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.
b.
Guru sebaiknya bisa memodifikasi model pembelajaran ini supaya lebih menarik dan tidak membosankan apabila diterapkan di dalam kelas.
3.
Bagi siswa a.
Siswa sebaiknya lebih meningkatkan kemandirian dan motivasi belajar supaya kualitas pembelajaran dapat lebih baik. Siswa juga hendaknya menjaga suasana kelas agar tetap kondusif saat pelaksanaan pembelajaran
b.
Siswa seharusnya terus meningkatkan kemandirian dan motivasi belajarnya meskipun penelitian ini telah selesai.
119
DAFTAR PUSTAKA Agus Suprijono. (2011). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Desmita. (2011). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hamzah B. Uno. (2008). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. ----------------------. (2010). Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Haris Mudjiman. (2007). Belajar Mandiri. Surakarta: UNS Press. ---------------------. (2011). Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Inung Pratiwi. (2012). Pembelajaran Akuntansi Melalui Reciprocal Teaching Model Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Kemandirian Belajar Dalam Materi Mengelola Administrasi Surat Berharga Jangka Pendek Siswa Kelas X Akuntansi 1 SMK Negeri 7 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/ 2012. Skripsi. FIS UNY. Lexy J. Moleong. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Martinis Yamin. (2008). Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press. Mohammad Ali dan Mohammad Asrori. (2008). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara. Mohammad Numan Somantri. (2001). Menggagas Pembaharuan IPS. Bandung: Remaja Rosda Karya. Muhibbin Syah. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Nana Sudjana. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Ngalim Purwanto. (2009). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. ----------------------. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Oemar Hamalik. (2012). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
120
--------------------. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Palincsar, A. & Brown, A. (1984). Reciprocal Teaching of Comprehension Fostering and Comprehension-Monitoring Activities”. Cofnition and Instruction. Vol 1 No 2, Hal 117-175. Rochiati Wiriaatmadja. (2006). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Pascasarjana UPI dan PT Remaja Rosdakarya. Sapriya. (2011). Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sardiman. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Savage, Tom, & Amstrong, David, G. (1996). Effective Teaching in Elementary Social Studies, Ohio: Prentice Hall. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto, dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Sukardi. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara. Supardi. (2011). Dasar-dasar Ilmu Sosial. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Suyatno. (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Masmedia Buana Pustaka. Titik Haryati & Fauziyah. (2009). Implementasi Metode Pembelajaran Berbalik (Reciprocal Teaching) Pada Mata Pelajaran Akuntansi. Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol 4 No.2 Juli, Tahun 2009. Trianto. (2012). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. ----------.(2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Berorientasi
Vivi Ria Lancarwati. (2012). Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas VIII Dengan Menggunakan Metode Snowball Throwing di SMP N 4 Satu Atap Bawang Banjarnegara. Skripsi. FIS UNY. Wina Sanjaya. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.