132
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan Pada BAB V akan dikemukakan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian. Kesimpulan ini berdasarkan hasil pengolahan wawancara dan observasi yang merupakan kristalisasi hasil penelitian yang berkaitan dengan Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Terintegrasi BKB (Studi Deskriptif pada BKB Lestari RW 09 Desa Gudang Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang). Kesimpulan hasil penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai. 1. Pendekatan yang dilakukan oleh Penyelenggara BKB Lestari kepada orangtua warga belajar PAUD BKB melalui program BKB yang diselenggarakan di BKB Lestari RW 09 Desa Gudang Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Secara konsep bahwa pendekatan yang dilakukan oleh Penyelenggara BKB Lestari kepada orangtua warga belajar PAUD BKB melalui program BKB adalah pendekatan pemberdayaan yang berorientasi pada kebutuhan individu (need orientasi) yang mempertimbangkan aspek lingkungan (Ecologically sound). Hal ini sesuai dengan pendapat Kindervatter (1979 : 49), bahwa beberapa
133
pendekatan yang dilakukan dalam penerapan empowering process diantaranya adalah : a. Need orientasi yaitu suatu pendekatan yang berorientasi pada kebutuhan individu yang berorientasi pada kondisi. Yang artinya pendidikan luar sekolah harus senantiasa dikembangkan dan dibangun berdasarkan berbagai kebutuhan yang ada dimasyarakat. b. Endogenous yaitu berorientasi pada kondisi dan kenyataan yang berlangsung dimasyarakat setempat atau lokal. c. Self reliant yaitu pendekatan yang berorientasi pada terciptanya rasa mampu diri, percaya pada diri sendiri dan mandiri. d. Ecologically
sound,
yaitu
pendekatan
yang
memperhatikan
dan
mempertimbangkan aspek lingkungan. e. Based on structural transformation yaitu pendekatan yang berorientasi pada perubahan struktur dari sistem, misalnya menyangkut : hubungan sosial, kegiatan ekonomi penyebaran keruangan, sistem manajemen dan partisipasi masyarakat baik di desa maupun di kota. Pada pelaksanaan sosialisasi pendekatan pemberdayaan yang digunakan sesuai dengan tujuan dari penyelenggaraan BKB, yaitu untuk mengembangkan masyarakat dan masyarakat dihimbau berpartisipasi dalam program BKB dan PAUD BKB dengan ikut menyuarakan pendapatnya. Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat Ellot dan Broadhead (1996) dalam (Kuswanto, 2005 : 37), salah satu upaya memberdayakan masyarakat adalah dengan cara pendekatan
134
pengembangan masyarakat yang bertujuan mengembangkan, memandirikan dan menswadayakan masyarakat. 2. Pengelolaan program (perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi) PAUD Terintegrasi BKB oleh penyelenggara yang diselenggarakan di BKB Lestari RW 09 Desa Gudang Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Secara konsep ada yang telah dilaksanakan, bahwa pada tahap perencanaan program diawali dengan identifikasi kebutuhan. Teknik identifikasi pada program ini yaitu dengan melakukan identifikasi kebutuhan belajar (Dari hasil identifikasi diatas bahwa masyarakat membutuhkan informasi tentang dunia anak baik itu pendidikannya, kesehatan, gizi, dan lain sebagainya, sementara selain itu masyarakat juga membutuhkan pendidikan bagi anak-anak mereka) untuk itu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat, dengan tujuan mendapatkan kata sepakat program yang akan dilaksanakan dengan cara musyawarah, pendataan calon sasaran, penggalangan kesepakatan, pembentukan kelompok, kemudian kelompok BKB terbentuk dan atas permintaan orangtua maka dibentuk PAUD BKB. Kemudian setelah berjalan selama 6 bulan, melaporkan ke diknas dan mendaftarkannya dengan penyusunan proposal. Setelah dievaluasi, PAUD BKB memenuhi persyaratan yang akhirnya keluar izin operasional. Pada tahap pelaksanaan materi diberikan 9 kali pertemuan, diantaranya gerakan KB/KS, peran orangtua dalam membina tumbuh kembang anak balita, pertumbuhan dan perkembangan anak balita, media interaksi orangtua dan anak,
135
gerakan kasar dan gerakan halus, mengerti isyarat / pembicaraan serta mengungkapkan dengan isyarat / kata-kata, kecerdasan, menolong diri sendiri dan bergaul, diskusi masalah tumbuh kembang balita (disesuaikan dengan kebutuhan). Untuk tahap evaluasi rutin dilaksanakan, untuk evaluasi perkembangan warga belajar dilakukan tiga bulan satu kali dan untuk evaluasi pelaksanaan program enam bulan satu kali dengan menggunakan buku panduan untuk melaksanakan
supervisi
monitoring.
Evaluasi
dilaksanakan
oleh
ketua
penyelenggara dan PLKB dengan tujuan untuk Memberi masukan untuk perencanaan program, memberi masukan untuk keputusan tentang kelanjutan, perluasan, dan penghentian program, memberi masukan untuk keputusan tentang memodifikasi program, memperoleh informasi tentang faktor pendukung dan penghambat. 3. Faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi oleh penyelenggara dalam menyelenggarakan program PAUD Terintegrasi BKB yang diselenggarakan di BKB Lestari RW 09 Desa Gudang Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. a. Faktor pendorong dalam menyelenggarakan program PAUD Terintegrasi BKB yang diselenggarakan di BKB Lestari RW 09 Desa Gudang Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Kerjasana yang baik antara kepengurusan dengan anggota dan masyarakat, dukungan aparat desa, PLKB, Puskesmas, Kecamatan, dan Kabupaten serta bantuan baik secara material, pemikiran, dan tenaga sangat bermanfaat bagi
136
kelangsungan PAUD BKB Lestari untuk dapat mengembangkan segala bentuk potensi yang ada di masyarakat. Penghargaan yang telah diraih sehingga mengantarkan BKB Lestari mendapatkan bantuan dari “WOAL BANK“. Menjalin kemitraan dengan LPM UNPAD untuk mencoba memasarkan produk bio gas. Sehingga keterampilan yang telah dipelajari dan dimiliki dapat menambah penghasilan keluarga. b. Faktor penghambat dalam menyelenggarakan program PAUD Terintegrasi BKB yang diselenggarakan di BKB Lestari RW 09 Desa Gudang Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Secara umum hambatan yang dihadapi oleh Lembaga BKB PAUD Lestari adalah pada keterbatasan pengetahuan kader, terbatasnya dana yang tersedia, kepemilikan tempat, dan terbatasnya sarana dan prasarana, sulitnya alokasi penjadwalan waktu pertemuan/pertemuan tidak sesuai dengan jadwal karena beragamnya aktivitas masyarakat, belum bisa memanfaatkan SDA dengan baik, belum bisa memasarkan hasil dari keterampilan warga belajar BKB yaitu bio gas.
B. Rekomendasi Dengan berdasarkan pada hasil penelitian maka berikut ini peneliti mengemukakan berkepentingan.
beberapa
rekomendasi
kepada
berbagai
pihak
yang
137
1. Permasalahan yang dihadapi : untuk kepengurusan yang tumpang tindih, menyebabkan tidak adanya fokus kerja. Untuk kader PAUD BKB, tidak memahami mengenai pendekatan dalam pembelajaran PAUD. 2. Untuk kader : diharapkan untuk menyusun (Satuan Kegiatan Harian, Satuan Kegiatan Mingguan, Satuan Kegiatan Bulanan/Semester). Lebih banyak membaca mengenai perkembangan AUD dan lebih sering untuk mengikuti pelatihan-pelatihan kader PAUD. 3. Untuk Ketua Penyelenggara : Himbauan untuk ketua penyelenggara, (a). lebih baik antara PAUD BKB dengan BKB dibuat dua kepengurusan untuk adanya fokus kerja dan kajian. (b). Sebaiknya melibatkan orangtua dalam proses pembelajaran PAUd, sebagai cara mengaplikasikan apa yang telah diperoleh orangtua pada program BKB, (c). Banyak mengikutsertakan kader dalam pelatihan-pelatihan PAUD. 4. Untuk peneliti selanjutnya : diharapkan meneliti mengenai pemahaman kader berkaitan
dengan
jenis
pendekatan
pembelajaran
yang
digunakan.
Dikarenakan menurut hasil pengamatan peneliti kader belum memahami mengenai pendekatan pembelajaran yang digunakan. Sebagai buktinya pada pedoman wawancara no. 24 “Pendekatan apa yang digunakan dalam pembelajaran di PAUD BKB Lestari ?”. jawaban yang dikemukakan oleh kader tidak mengacu pada jenis pendekatan pembelajaran PAUD.