BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada Bab V dari laporan tugas akhir ini akan diuraikan hal-hal yang menyangkut implementasi perangkat lunak yang dibangun berdasarkan hasil analisis dan perancangan sebelumnya, serta pengujian perangkat luak dan evaluasi dari hasil pengujian tersebut.
5.1 Implementasi Perangkat Lunak BlueSeFT V.1.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan yang digunakan untuk implementasi Tugas Akhir terdiri dari dua jenis,
yaitu lingkungan perangkat keras dan lingkungan perangkat lunak. Implementasi disini meliputi pembuatan program dan men-debug. Lingkungan perangkat keras merupakan tempat membuat program dan instalasi program tersebut. Adapun spesifikasi lingkungan perangkat keras adalah perangkat mobile yang mendukung J2ME (Java 2 Microedition) – J2ME enabled device dengan spesifikasi minimum sebagai berikut: a. Device Configuration : CLDC-1.0 (Connected Limited Device Configuration) b. Device Profile : MIDP-2.0 (Mobile Information Device Profile) c. Bluetooth enabled device Pada perangkat dengan spesifikasi diatas telah telah mengimplementasikan Java API Bluetooth Wireless Technology (JABWT). API ini akan digunakan untuk melakukan koneksi memanfaatkan Bluetooth. Aplikasi yang dibangun telah dites pada perangkat telepon genggam Nokia N73 dan Nokia 3110c. Lingkungan implementasi perangkat lunak adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan pengembangan Tugas Akhir ini. Lingkungan implementasi perangkat lunak adalah NetBeans IDE 6.0.1 pada sistem operasi Windows Vista dengan menggunakan Java sebagai bahasa pemrograman. Platform Java yang digunakan adalah J2ME. Dimana untuk platform J2ME digunakan Wireless Toolkit 2.5.2 (WTK 2.5.2) yang sudah terintegrasi dalam NetBeans Mobile Module.
V-1
V-2
V.1.2 Batasan Implementasi Perangkat Lunak BlueSeFT Batasan yang ada dalam pengembangan perangkat lunak BlueSeFT adalah sebagai
berikut: 1. Perangkat lunak BlueSeFT yang dikembangkan hanya untuk perangkat mobile dengan spesifikasi seperti yang telah dijelaskan pada sub-bab sebelumnya. Sehingga komunikasi hanya dari perangkat mobile ke perangkat mobile. 2. Aplikasi BlueSeFT hanya menangani komunikasi Bluetooth point-to-point, dalam artian pada suatu komunikasi hanya terdapat dua pengguna. Aplikasi tidak menangani segala perubahan status perangkat akibat reaksi dari luar sistem. 3. Setelah melakukan otentikasi aplikasi hanya mampu mengirimkan pesan berupa rangkaian karakter, dan tidak menangani pengiriman file. Hal ini dikarenakan fungsi ini bukan merupakan fokus dalam pengerjaan Tugas Akhir ini. Disisi lain spesifikasi perangkat sesuai dengan yang diutarakan pada sub bab lingkungan implementasi, belum mendukung untuk akses file yang terdapat pada perangkat mobile. 4. Proses otentikasi yang dilakukan hanya untuk mengamankan akses ke layanan BlueSeFT dari pihak yang tidak diinginkan. Hal ini dikarenakan tidak mungkin dilakukan pengamanan terhadap layanan Bluetooth secara keseluruhan melalui aplikasi ini. 5. Panjang pasangan kunci publik dan privat yang dibangkitkan adalah sebesar 20 digit. Nilai ini dipilih untuk memberikan kemudahan pengguna dalam memasukan data kunci ke perangkat yang dilakukan secara manual, namun dengan tetap memperhatikan tingkat keamanan. Panjang 20 digit kunci dianggap sudah cukup memberikan tingkat kemanan yang diinginkan. V.1.3 Implementasi Arsitektur Perangkat Lunak BlueSeFT Berdasarkan hasil perancangan arsitektur, akan diimplementasikan enam buah kelas
dalam perangkat lunak BlueSeFT. Kelas-kelas ini diimplementasikan dalam file yang berekstensi .java.
Daftar implementasi kelas yang ada pada perangkat lunak
BlueSeFT dapat dilihat pada Tabel V-1.
V-3
Tabel V-1 Implementasi Kelas Perangkat Lunak BlueSeFT
No.
Kelas
File Implementasi
1.
Authenticator
Authenticator.java
2.
BTListener
BTListener.java
3.
BlueSeFT
BlueSeFT.java
4.
BluetoothBrowser
BluetoothBrowser.java
5.
CompleteKey
CompleteKey.java
6.
Configure
Configure.java
7.
ConnectorDevice
ConnectorDevice.java
8.
Encryptor
Encryptor.java
9.
InputKeyUI
InputKeyUI.java
10.
InputUI
InputUI.java
11.
ListDeviceUI
ListDeviceUI.java
12.
ListKeyUI
ListKeyUI.java
13.
MessageUI
MessageUI.java
14.
Packet
Packet.java
15.
PublicKey
PublicKey.java
16.
Reader
Reader.java
17.
Sender
Sender.java
18.
Server
Server.java
V.1.4 Implementasi Format Data Perangkat Lunak BlueSeFT Berdasarkan hasil perancangan format data, maka akan diimplementasikan format
data untuk PublicKey dan CompleteKey yang mana kedua data ini akan disimpan/dipersistent-kan di dalam basis data. Adapun mekanisme penyimpanan kedua data ini ke dalam media penyimpanan adalah sebagai berikut: a. PublicKey PublicKey berisikan data tentang kunci publik perangkat lain, terdiri dari nama pemilik, alamat perangkat Bluetooth, public exponent, dan modulus. Data ini disimpan kedalam sebuah record store dengan nama “PublicKey” yang dipelihara oleh aplikasi. Adapun format penyimpanan data ini adalah: bluetoothAddress| publicModulus.
bluetoothOwner|
publicExponent|
V-4 b. CompleteKey CompleteKey berisikan data tentang kunci pemilik perangkat, terdiri dari kunci pengguna, public exponent, private exponent, dan modulus. Semua data ini akan disimpan ke dalam sebuah record store dengan nama “Key”, disamping itu data public exponent, dan modulus ditambah dengan data nama pemilik serta alamat perangkat bersangkutan. Untuk menjamin keamanan maka data kunci pengguna akan disimpan pada record store hanya nilai hash-nya saja dan data private exponent akan dienkripsi terlebih dahulu sebelum disimpan. Format
penyimpanan
pada
record
store
tersebut
adalah
:
hashCode(user_secret_key)|publicExponent|encrypt(privateExpoent )|modulus. adalah:
Sedangkan
format
bluetoothAddress|
penyimpanan
pada
bluetoothOwner|
file
eksternal
publicExponent|
publicModulus.
V.1.5 Implementasi Perangkat Lunak BlueSeFT Dari sisi antarmuka maka rancangan layar utama antarmuka perangkat lunak
BlueSeFT diimplementasikan seperti pada Gambar V-1. Untuk layar antar muka perangkat lunak secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran E.
Gambar V-1 Layar Utama Perangkat Lunak BlueSeFT
Hasil akhir dari implementasi perangkat lunak adalah dua buah file yaitu installer dan program untuk perangkat mobile sesuai yang disebutkan pada lingkungan implementasi, adapun kedua file tersebut adalah: 1. File Java Application Descriptor (JAD) dengan ukuran 1 KB, berisi informasi terkait perangkat lunak yang dikembangkan. 2. File Java Archieve (JAR) dengan ukuran 80 KB, merupakan file utama sekaligus installer untuk aplikasi. Ketika aplikasi telah di-install pada
V-5 perangkat mobile maka pada saat runtime aplikasi akan menggunakan memori maksimum sampai dengan 200KB.
5.2 Pengujian Perangkat Lunak BlueSeFT Untuk
memastikan
kebenaran
perangkat
lunak
BlueSeFT
yang
telah
diimplementasikan maka dilakukan proses pengujian untuk memastikan bahwa fungis-fungsi perangkat lunak berjalan dengan baik. V.2.1 Tujuan Pengujian Adapun tujuan pengujian perangkat lunak BlueSeFT adalah sebagai berikut:
1. Menguji kebenaran proses konfigurasi kunci pengguna meliputi: password, serta pasangan kunci publik dan privat (pengujian Use Case Configure). 2. Menguji kebenaran proses manajemen kunci publik perangkat lain oleh pengguna yang meliputi proses validasi dan maintenance kunci (pengujian Use Case Manage Key, meliputi: insert key, edit key, dan delete key). 3. Mengetahui kebenaran proses device inquiry yang dilakukan oleh aplikasi untuk menemukan perangkat Bluetooth disekitar (pengujian Use Case Search Device). 4. Menguji proses koneksi perangkat yang dilakukan oleh aplikasi untuk dapat berkomunikasi dengan perangkat lain (pengujian Use Case Connect Device). 5. Memastikan kebenaran proses otentikasi baik pengguna dan perangkat sebelum perangkat terkoneksi satu sama lain (pengujian Use Case Authtenticate). 6. Menguji proses pengiriman dan penerimaan data setelah suatu perangkat berhasil terkoneksi (pengujian Use Case Send Data dan Receive Data). 7. Menguji response perangkat ketika menerima permintaan koneksi dari perangkat lain (pengujian Use Case Request Connection). 8. Mengukur rata-rata waktu proses koneksi yang meliputi proses otentikasi pengguna dan perangkat dari berbagai jarak jangkauan Bluetooth. V.2.2 Perancangan Kasus Uji Pengujian Perangkat Lunak BlueSeFT Berdasar tujuan pengujian perangkat lunak BlueSeFT di atas maka akan dirancang
kasus-kasus uji, yaitu: 1. Kasus Uji 1 : Use Case Configure
V-6 Kasus uji ini berdasarkan pada tujuan pengujian nomor satu, yaitu untuk memastikan proses konfigurasi kunci pengguna yang dilakukan oleh pengguna adalah benar dan valid bagi aplikasi. Pengujian ini dilakukan dengan mengisi masukan form kunci dengan nilai yang benar dan salah. 2. Kasus Uji 2 : Use Case Manage Key Kasus uji ini berdasarkan pada tujuan pengujian nomor dua, yaitu untuk memastikan proses insert, edit, dan delete data kunci publik dari perangkat lain adalah benar. Pengujian ini dilakukan dengan mengisi masukan form kunci dengan nilai yang benar dan salah, mengubah salah satu data kunci publik, serta menghapus data kunci publik. 3. Kasus Uji 3 : Use Case Search Device Kasus uji ini berdasarkan pada tujuan pengujian nomor tiga, yaitu untuk mengetahui bahwa proses device inquiry yang dilakukan oleh aplikasi berjalan dengan baik. Pengujian dilakukan dengan mengetes pencarian perangkat yang berada disekitar dengan beberapa perangkat yang sedang aktif pada jarak yang berbeda-beda. 4. Kasus Uji 4 : Use Case Connect Device Kasus uji ini berdasarkan pada tujuan pengujian nomor empat, yaitu untuk mengetahui bahwa koneksi dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan protokol otentikasi pengguna dan perangkat. Pengujian dilakukan dengan mencoba terkoneksi dengan perangkat Bluetooth sekitar yang ditemukan pada saat proses device inquiry baik perangkat tersebut telah mendukung layanan BlueSeFT maupun tidak. 5. Kasus Uji 5 : Use Case Authenticate Kasus uji ini berdasarkan pada tujuan pengujian nomor lima, yaitu untuk memastikan protokol otentikasi pengguna dan perangkat dilakukan dengan benar. Pengujian dilakukan dengan mecoba melakukan otentikasi dengan perangkat melalui skenario normal, skenario kunci perangkat client salah, dan skenario dimana perangkat client melanggar protokol otentikasi. 6. Kasus Uji 6 : Use Case Request Connection Kasus uji ini berdasarkan pada tujuan pengujian nomor enam, yaitu untuk memastikan masukan pengguna ketika permintaan koneksi dari perangkat lain
V-7 dipertimbangkan. Fungsi sangat bergantung dari pengaturan keamanan akses aplikasi pada perangkat telepon dimana aplikasi di-install. 7. Kasus Uji 7 : Use Case Send dan Receive Data Kasus uji ini berdasarkan pada tujuan pengujian nomor tujuh, yaitu untuk memastikan bahwa data yang dikirimkan dan diterima oleh perangkat yang telah terkoneksi dan terotentikasi adalah benar. Pengujian dilakukan dengan cara mengirimkan berbagai pesan dan menerima berbagai pesan juga. 8. Kasus Uji 8 : Penentuan Waktu Koneksi Kasus uji ini berdasarkan pada tujuan pengujian nomor delapan, yaitu untuk menentukan rata-rata waktu koneksi yang diperlukan oleh aplikasi. Pengujian dilakukan dengan cara mencoba melakukan koneksi dari berbagai macam jarak koneksi lalu akan dihitung rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk melakukan koneksi. V.2.3 Pelaksanaan Pengujian Pelaksanaan pengujian perangkat lunak BlueSeFT digunakan tiga perangkat mobile
dan sebuah notebook dengan Bluetooth dan J2ME enabled device, yaitu : Nokia N70, Nokia 3110c, Nokia 3230, dan Notebook Asus A8Jseries. Adapun detail pelaksanaan pengujian adalah sebagai berikut: 1.
Pelaksanaan pengujian kasus uji 1 : Use Case Configure Pengujian ini dilakukan ketika data password dan pasangan kunci
telah
tersimpan dalam basis data. Kemudian data tersebut hendak dirubah oleh pengguna. Disini pertama-tama pengguna memasukan data dengan benar sesuai dengan permintaan aplikasi kemudian pada skenario berikutnya pengguna akan memasukan data yang salah. Terakhir menu “OK” dipilih, untuk melihat reaksi sistem. 2. Pelaksanaan pengujian kasus uji 2 : Use Case Manage Key Pada pengujian dilakukan query ke basis data untuk mendapatkan daftar kunci publik yang telah tersimpan. Selanjutnya melihat apakah aplikasi berhasil menampilkan semua data kunci publik yang telah disimpan. Untuk manajemen kunci maka akan dilakukan penambahan, pengubahan, dan penghapusan data kunci publik perangkat lain. Ketika akan melakukan penambahan data kunci baru maka dipilih menu “Insert Key” selanjutnya diisikan data kunci publik baik secara benar maupun salah, terakhir dipilih menu “Insert”. Untuk
V-8 pengubahan data kunci publik maka pertama dipilih menu “Edit Key”, kemudian sama seperti sebelumya akan dimasukan data kunci publi baik secara benar maupun salah dan memilih menu “Insert”. Dari skenario diatas akan dilihat reaksi sistem terhadap setiap aksi yang dilakukan oleh pengguna. Penghapusan kunci dilakukan ketika telah tersimpan data kunci publik. Pengguna memilih salah satu kunci yang akan dihapus kemudian memilih menu “Delete Key”. 3. Pelaksanaan pengujian kasus uji 3 : Use Case Search Device Pengujian ini dilakukan dengan cara memilih menu “Search Device” kemudian perangkat akan mencari perangkat Bluetooth yang sedang aktif disekitar jangkauan signal radio Bluetooth dan mendapatkan daftar perangkat yang ada di sekitar tersebut. 4. Pelaksanaan pengujian kasus uji 4 : Use Case Connect Device Pengujian untuk melakukan koneksi ke perangkat lain. Use case ini selalu terkait dengan Use Case Authenticate sehingga proses koneksi sangat bergantung kepada proses otentikasi. Ketika proses otentikasi berhasil dilakukan maka otomatis kedua perangkat akan berhasil terkoneksi. Atas alasan tersebut pengujian terhadap Use Case ini dengan skenario normal dilakukan bersamaan dengan Use Case Authenticate. Terdapat empat skenario/mekanisme pengujian untuk Use Case ini. Pertama dengan skenario normal maka pengguna akan memilih salah satu perangkat yang ditemukan ketika proses device inquiry, sebagai catatan masing-masing pengguna perangkat yang akan berkomunikasi telah memasukan data kunci publik lawannya ke perangkat mereka masing-masing, dengan memilih menu “Connect Device”. Skenario berikutnya adalah ketika data kunci publik perangkat yang akan dihubungi belum disimpan pada perangkat yang bersangkutan oleh penggunanya. Selanjutnya skenario dimana perangkat hendak terkoneksi dengan suatu perangkat yang sedang sibuk (sedang terkoneksi dengan perangkat lain). Perangkat ini tetap ditemukan ketika melakukan device inquiry namun pengguna belum tahu apakah perangkat tersebut siap untuk menerima permintaan koneksi. Skenario keempat adalah koneksi dilakukan ke perangkat yang sama sekali tidak
V-9 mendukung layanan BlueseFT. Perangkat ini berada pada kondisi Bluetooth sedang aktif namun tidak menyajikan layanan serupa dalam artian tidak ada aplikasi BlueSeFT yang dijalankan pada saat itu. 5. Pelaksanaan pengujian kasus uji 5 : Use Case Authenticate Pada pengujian ini dilakukan proses pertukaran data untuk otentikasi dengan tujuan melakukan koneksi. Pertama-tama akan dilakukan proses otentikasi dengan menyediakan data kunci publik yang benar selanjutnya dilakukan proses otentikasi dengan menyediakan data kunci publik atau kunci privat yang salah. Dari kedua skenario tersebut akan dilihat bagaimana reaksi sistem terhadap kebenaran data pasangan kunci RSA. Pada skenario berikutnya akan dilakukan proses otentikasi dimana salah satu perangkat melanggar protokol otentikasi BlueSeFT yaitu dengan melakukan koneksi ke perangkat yang menyediakan layanan serupa dengan layanan BlueSeFT namun melanggar protokol otentikasi yang harus dilakukan. 6. Pelaksanaan pengujian kasus uji 6 : Use Case Send dan Receive Data Pada pengujian Use Case Send Data dilakukan pengiriman pesan terhadap perangkat lain dengan cara memasukan pesan terlebih dahulu dengan memilih menu “write” selanjutnya memilih menu “send”. Pada proses pengiriman, pesan akan dienkripsi kemudian ketika diterima pesan tersebut terlebih dahulu didekripsi. Skenario normal dilakukan ketika koneksi antara dua perangkat berjalan normal. Skenario berikutnya yang dilakukan adalah ketika koneksi antara dua perangkat yang sebelumnya berjalan lancar namun berikutnya terjadi gangguang sehingga koneksi tersebut terputus. Namun perangkat lain belum mengetahui bahwa koneksi telah terputus, sehingga tetap melakukan pengiriman pesan. Untuk Use Case Receive Data maka perangkat dipersiapkan untuk merima kiriman pesan dari perangkat lain yang sebelumnya telah berhasil terkoneksi dengan perangkat yang bersangkutan. 7.
Pelaksanaan pengujian kasus uji 7 : Use Case Request Connection Pada pengujian ini perangkat dipersiapkan untuk menerima koneksi dari perangkat lain kemudian setelah terdapat permintaan untuk terkoneksi dari perangkat lain maka akan dilanjutkan dengan proses otentikasi. Pada
V-10 perangkat tertentu dengan kondisi pengaturan keamanan
yang tidak
memperbolehkan akses jaringan secara leluasa akan dilakukan konfirmasi ke pengguna apakah permintaan koneksi akan diterima atau tidak. Skenario pengujian disini dilakukan secara normal dengan proses otentikasi dilakukan secara benar dan pada skenario berikutnya perangkat yang meminta untuk terkoneksi melanggar protokol otentikasi yang ditetapkan pada layanan BlueSeFT. 8.
Pelaksaan pengujian kasus uji 8 : Penentuan Waktu Koneksi Pada pengujian ini akan diukur lama waktu yang dibutuhkan aplikasi untuk melakukan koneksi ke perangkat lain dengan menjalankan protokol otentikasi layanan BlueSeFT secara benar dan normal. Koneksi dilakukan dengan perangkat dalam jarak yang berbeda-beda pada area jangkauan signal radio Bluetooth yang digunakan untuk mendapatkan waktu rata-rata yang diperlukan untuk melakukan koneksi.
Keseluruhan hasil pengujian dari setiap pelaksanaan pengujian yang disebutkan diatas dapat dilihat pada bagian Lampiran F. V.2.4 Evaluasi Hasil Pengujian Perangkat Lunak BlueSeFT Dari hasil pengujian kasus uji terkait semua Use Case perangkat lunak BlueSeFT,
dalam hal ini adalah kasus uji 1-7, diketahui bahwa perangkat lunak BlueSeFT telah menjalankan semua fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan fungsional dengan baik. Oleh karena perangkat lunak ini memanfaatkan ketersediaan perangkat keras Bluetooth yang terpasang pada perangkat mobile maka terdapat beberapa proses yang jalannya sangat bergantung kepada kemampuan perangat Bluetooth itu sendiri, maksudnya lamanya proses dilakukan sesuai dengan kemampuan perangkat Bluetooth dalam menyelesaikan tugasnya hal ini diluar keterlibatan pengguna. Sebagai contoh nyata ketika melakukan proses search device (device inquiry) yang dilakukan +/- 12 detik, dimana terkadang perangkat Bluetooth tidak mampu menemukan semua perangkat di sekitar jangkauan signal Bluetooth yang sedang aktif. Oleh karena itu perlu dilakukan beberapa kali proses pencarian perangkat yang sedikit memakan waktu. Hasil pengujian kasus 1 (pengujian Use Case Configure) menunjukan bahwa BlueSeFT telah melakukan proses dengan benar. Konfigurasi kunci yang dilakukan
V-11 oleh pengguna berhasil ditangani oleh perangkat lunak, mulai dari melakukan validasi sampai pembentukan pasangan kunci publik dan privat RSA mampu dilakukan oleh perangkat lunak BlueSeFT. Disini pembentukan pasangan kunci publik dan privat harus dilakukan saat pertama kali dijalankan sebagai prerequisite perangkat lunak bisa dijalankan. Selanjutnya pada proses konfigurasi kunci pengguna tidak harus selalu membangkitan pasangan kunci publik dan privat, karena pengguna dapat menggunakan pasangan kunci sebelumnya. Kunci publik yang dibangkitkan pada proses inilah yang dipublikasikan ke umum. Hasil pengujian kasus uji 2 (pengujian Use Case Manage Key) memberikan kesimpulan bahwa proses manajemen kunci publik yang dilakukan oleh pengguna juga telah ditangani dengan baik oleh perangkat lunak. Mulai dari melakukan penambahan kunci baru, pengubahan data suatu kunci publik, sampai penghapusan data kunci publik berjalan dengan baik pada kasus normal. Untuk kasus error juga telah dilakukan proses validasi sehingga kasus-kasus seperti itu tidak akan mengubah state dari perangkat lunak menjadi error state. Validasi dilakukan pada setiap data masukan pengguna sehingga sesuai dengan data yang diinjinkan. Hasil pengujian kasus uji 3 (pengujian Use Case Search Device) memberikan kesimpulan bahwa proses pencarian perangkat sekitar yang dilakukan oleh aplikasi berjalan hampir 100% berhasil. Hal ini ditunjukan oleh hasil pencarian perangkat yang berhasil menemukan perangkat-perangkat Bluetooth sekitar yang sedang aktif. Namun, seperti yang telah dijelaskan diatas pada suatu waktu proses pencarian perangkat yang dilakukan oleh aplikasi tidak menghasilkan hasil sesuai harapan. Apa yang terjadi disini bukanlah kesalahan pada aplikasi, melainkan lebih kepada kondisi perangkat Bluetooth saat itu, Bluetooth melewatkan pencarian pada band frekuensi dimana perangkat yang tidak ditemukan tersebut sedang bekerja. Kasus seperti ini sangat jarang terjadi, hanya saja peluang kejadiannya masih ada dan tidak dapat diprediksi. Hasil pengujian kasus uji 4 (pengujian Use Case Connect Device) memberikan kesimpulan bahwa proses koneksi oleh pengguna dengan perangkat yang ditemukan pada saat proses pencarian perangkat telah berjalan dengan baik. Segala bentuk
V-12 kemungkinan kesalahan yang terjadi juga sudah ditangani oleh aplikasi. Pengujian ini sangat terkait dengan proses otentikasi, karena jika dilihat pada Use Case Diagram maka Use Case Connect Device include Use Case Authenticate. Oleh karena itu jika proses otentikasi berhasil dilakukan maka otomatis perangkat akan terkoneksi satu sama lain. Untuk performa aplikasi dalam melakukan koneksi diuji pada kasus uji 8. Hasil pengujian kasus uji 5 (pengujian Use Case Authenticate) memberikan kesimpulan bahwa protokol otentikasi pengguna dan perangkat yang dirancang telah dijalankan dengan benar oleh aplikasi ketika akan melakukan koneksi dengan perangkat lain. Proses validasi protokol juga dilakukan sehingga untuk dapat terkoneksi masing-masing perangkat tidak pernah melanggar protokol ini. Proses otentikasi yang dilakukan ini bertujuan untuk mengamankan layanan yang dipublikasikan ke umum dari akses yang tidak diinginkan. Jalannya proses otentikasi sangat bergantung pada data kunci yang terdapat pada masing-masing perangkat. Kunci yang tidak sesuai akan mengakibatkan proses otentikasi gagal dilakukan dan berarti layanan tidak berhasil dikoneksi. Hasil pengujian kasus uji 6 (pengujian Use Case Send dan Receive Data), dari hasil pengujian ini juga dapat disimpulkan juga bahwa proses pengiriman data dan penerimaan data yang dilakukan berjalan sesuai harapan, karena data diterima sesuai dengan data yang dikirimkan walaupun pada saat pengiriman telah dienkripsi. Hal ini memberikan informasi bahwa proses enkripsi dan dekripsi data berjalan dengan benar. Proses pengiriman data juga sangat rentan terhadap status koneksi. Ketika koneksi yang sedang dilakukan tiba-tiba terputus maka proses pengiriman data akan gagal dan aplikasi menampilkan pesan kesalahan sebagai pertanda bahwa koneksi telah terputus. Hasil pengujian kasus uji 7 (pengujian Use Case Request Connection) memberikan kesimpulan bahwa ketika terdapat permintaan untuk terkoneksi dari perangkat lain ke layanan BlueSeFT maka aplikasi sudah menanganinya dengan benar dengan menjalankan protokol otentikasi. Ketika protokol dilanggar maka permintaan koneksi ditolak dengan jalan memutuskan hubungan dengan perangkat yang me-request komunikasi.
V-13 Hasil pengujian kasus uji 8 (pengujian waktu koneksi) memberikan informasi bahwa lama waktu yang dibutuhkan suatu perangkat dapat terkoneksi dengan perangkat lain dengan menjalankan seluruh protokol otentikasi perangkat dan pengguna berkisar antara 2,5 - 3,5 detik. Hal ini mengindikasikan bahwa sebelum dapat berkomunikasi satu sama lain maka dibutuhkan waktu rata-rata 2,75 detik untuk menginisialisasi koneksi dengan menjalankan protokol otentikasi perangkat dan pengguna.