BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Hasil 1. Uji Statistik Deskriptif Statistika deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Statistika Deskriptif Jumlah Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah, dan Pendapatan Bagi Hasil
Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Pembiayaan_Mudharabah
20
1.79E6
4.59E9
1.7404E9
1.29699E9
Pembiayaan_Musyarakah
20
1.95E7
8.18E9
2.5290E9
2.41782E9
Pendapatan_Bagi_Hasil
20
7.34E6
1.19E9
4.8243E8
3.64228E8
Valid N (listwise)
20
Berdasarkan tabel 4.1 hasil statistik deskriptif dengan sampel 20 yang terdiri dari 2 perusahaan selama 10 tahun dengan variabel yang terdiri dari Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah, dan Pendapatan Bagi Hasil, yaitu :
68
69
a. Untuk Pembiayaan Mudharabah memiliki nilai terendah minimum sebesar 1,79E6 artinya nilai 1.790.000 bisa dilihat di lampiran 3 bahwa Pembiayaan Mudharabah paling kecil ada pada Bank Syariah Mandiri yakni pada tahun 2002 sebesar 1.786.000, ini bisa diartikan karena Bank Syariah Mandiri yang baru dibentuk pada tahun 1999. Nilai tertinggi maksimum sebesar 4,59E9 artinya nilai 4.590.000.000 bisa dilihat di lampiran 3 bahwa Pembiayaan Mudharabah paling besar terdapat pada Bank Syariah Mandiri pada tahun 2011 sebesar 4.590.780.486. Dari lampiran 3 dapat dilihat kedua titik pada Bank Syariah Mandiri dan dari tahun ke tahun Bank Syariah Mandiri mengalami kenaikan pada Pembiayaan Mudharabah dengan titik tertinggi ada pada tahun 2011. Ini jelas berbeda pada Bank Muamalat yang naik turunnya Pembiayaan Mudharabah pada tahun berjalan, artinya Pembiayaan Mudharabah lebih diunggulkan pada Bank Syariah Mandiri. Rata - rata dari Pembiayaan Mudharabah memiliki nilai sebesar 1,7404E9 dengan standar deviasi sebesar 1,29699E9 artinya dengan nilai rata - rata 1.740.400.000 memiliki tingkat penyimpangan sebesar 1,296% b. Untuk Pembiayaan Musyarakah memiliki nilai terendah minimum sebesar 1,95E7 artinya nilai 19.500.000 bisa dilihat di lampiran 3 bahwa Pembiayaan Musyarakah paling kecil ada pada Bank Muamalat tahun 2002 sebesar 19.519.000 artinya pada tahun tersebut masih belum tertarik pada Pembiayaan Musyarakah dan lebih tertarik pada
70
Pembiayaan Mudharabah ini bisa dilihat dari perbedaan pada total pembiayaan keduanya yang sangat berbeda jauh yakni pada Pembiayaan
Mudharabah
sebesar
491.139.242.
Nilai
tertinggi
maksimum sebesar 8,18E9 artinya nilai 8.180.000.000 bisa dilihat di lampiran 3 bahwa Pembiayaan musyarakah terbesar ada pada Bank Muamalat tahun 2011 sebesar 8.176.819.553 artinya pada tahun tersebut Pembiayaan Musyarakah sudah bisa menarik masyarakat untuk melakukan Pembiayaan Musyarakah daripada Pembiayaan Mudharabah ini bisa dilihat dari perbedaan yang sangat jauh antara Pembiayaan Mudharabah sebesar 1.498.296.551 dengan Pembiayaan musyarakah sebesar 8.176.819.553. Dari lampiran 3 juga dapat diambil kesimpulan bahwa Pembiayaan Musyarakah pada Bank Muamalat lebih baik dari Bank Syariah Mandiri, ini dapat dilihat dari kenaikan setiap tahunnya pada Bank Muamalat yang jelas berbeda pada Bank Syariah Mandiri yangsempat mengalami penurunan. Rata rata dari Pembiayaan Musyarakah memiliki nilai sebesar 2,5290E9 dengan standar deviasi 2,41782E9 artinya dengan nilai rata - rata .2.529.000.000 memiliki penyimpangan sebesar 2,41% c. Untuk Pendapatan Bagi Hasil memiliki nilai terendah minimum sebesar 7,43E6 artinya nilai 7.430.000 bisa dilihat di lampiran 3 Pendapatan bagi Hasil terkecil ada pada Bank Syariah Mandiri tahun 2002
sebesar
7.339.569.
Nilai
tertinggi
maksimum
sebesar
1,19E9artinya nilai 1.190.000.000 bisa dilihat di lampiran 3
71
Pendapatan Bagi Hasil terbesar ada pada Bank Syariah Mandiri tahun 2011 sebesar 1.194.952. 341. Dari lapiran 3 dapa dilihat bahwa kedua titik terkecil dan terbesar ada pada Bank Syariah Mandiri ini menunujukkan tingkat kenaikan Pendapatan Bagi Hasil pada Bank Syariah Mandiri lebih baik dariapada Bank Muamalat dimana pada tahun 2011 Pendapatan Bagi Hasil Bank Muamalat dibawah Bank Syariah Mandiri. Dari Lampiran 3 juga dapat dilihat Pendapatan Bagi Hasil pada Bank Syariah Mandiri mengalami kenaikan tiap tahunnya, ini berbeda dengan Bank Muamalat yang mengalami penurunan di tahun 2004. Rata - rata dari Pendapatan Bagi Hasil memiliki nilai sebesar 4,8243E8 dengan standar deviasi 3,64228E8 artinya nilai rata rata 482.430.000 memiliki tingkat penyimpangan sebesar 3,64%
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam modal regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid dalam jumlah sampel kecil. Cara yang digunakan peneliti adalah dengan menggunakan analisis grafik dan analisis statistik pada ketiga fungsi sesuai dengan jumlah variabel dependennya. Dalam analisis grafik dilakukan dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot. Sedangkan dalam analisis
72
statistik dilakukan dengan alat uji Kolmogorov Smirnov. Apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 maka data itu terdistribusi normal. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0.05 maka distribusi data adalah tidak normal. Hasil pengujian normalitas data antara lain: Gambar 4.1 Uji Normalitas P-Plot
Berdasarkan gambar 4.1 pada grafik normal p-plot dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi normal, karena observe penelitian membentuk pola tertentu dimana tidak memencar atau berada di sekitar garis diagonal.
73
Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
20
Normal Parametersa
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 9.22160534E7
Absolute
.267
Positive
.116
Negative
-.267
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
1.194 .115
a. Test distribution is Normal.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) nya sebesar 0.115 atau nilainya lebih besar dari 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa data pada penilaian ini berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas Pengujian multikolinearitas dimaksudkan untuk menguji adanya hubungan yang kuat diantara beberapa atau semua variabel independen dalam model regresi. Jika terdapat multikolinearitas, maka koefisien regresi menjadi tidak menentu, tingkat kesalahannya menjadi sangat besar dan biasanya akan ditandai dengan adanya nilai koefisien determinasi yang sangat besar. Pada penelitian ini menggunakan nilai Variance Inflaton Factors (VIF) sebagai indikator ada atau tidaknya multikolinearitas diantara
74
sesame variabel bebas. Hasil dari uji multikolinearitas adalah nilai dari Variance Inflation Factors (VIF) < 10 dari nilai tolerance > 0,1. Hasil pengujian terhadap sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 4.3 Tabel 4.3 Hasil Pengujian Multikolinearitas Coefficients
Model 1
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B (Constant) Pembiayaan_ Mudharabah Pembiayaan_ Musyarakah
a
Std. Error
2.411E6
3.828E7
.146
.020
.090
.011
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
.063
.951
.519
7.278
.000
.742
1.348
.594
8.335
.000
.742
1.348
a. Dependent Variable: Pendapatan_Bagi_Hasil
Berdasarkan tabel 4.3 hasil perhitungan nilai tolerance juga tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan Variance Inflation Tolerance (VIF) juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Nilai VIF variabel pembiayaan mudharabah sebesar 1,348 dan variabel pembiayaan musyarakah sebesar 1,348. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada bukti kolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.
75
c. Uji Autokorelasi Untuk menguji variabel-variabel yang diteliti, yaitu apakah terjadi autokorelasi atau tidak, maka dapat digunakan uji Durbin Watson (DW). Diagnosis adanya autokorelasi dalam model regresi dilakukan dengan pengujian terhadap nilai Durbin Watson. Tabel 4.4 Autokorelasi Model Summaryb
Model
R
1
.967a
R Square .936
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.928
9.74897E7
Durbin-Watson 2.725
a. Predictors: (Constant), Pembiayaan_Musyarakah, Pembiayaan_Mudharabah b. Dependent Variable: Pendapatan_Bagi_Hasil
Dari hasil tabel 4.4 dapat dilihat menunjukkan nilai DW sebesar 2,725 dengan du = 1,537 dan d1 = 1,100 yg artinya nilai DW lebih besar dari 4-du, namun lebih kecil dari 4-d1 (4-1,537 ≤ 2,725 ≤ 4-1,100). Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi negative dengan keputusan no decision atau DW tidak dapat memberikan kesimpulan apakah data yang digunakan terbebas dari autokorelasi atau tidak, maka perlu dilakukan Run-Test.
76
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Run Test Runs Test Pembiayaan_ Pembiayaan_ Pendapatan_ Unstandardized Mudharabah Test Value
a
Musyarakah
Bagi_Hasil
Residual
1.44E9
1.62E9
4.82E8
2.19231E7
Cases < Test Value
10
10
10
10
Cases >= Test Value
10
10
10
10
Total Cases
20
20
20
20
Number of Runs
10
2
6
10
-.230
-3.905
-2.068
-.230
.818
.000
.039
.818
Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Median
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai test adalah 2,19231E7 dengan nilai signifikan 0,818 yang lebih dari 0,05. Hal ini artinya hipotesis Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.
d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan lain. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut
homoskedastisitas
dan
jika
berbeda
disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi terjadi heteroskedastisitas.
77
Gambar 4.2 Diagram Pencar ZPRED dan SREID
Berdasarkan gambar 4.2 tampilan output SPSS, dari grafik Scatterplot terlihat bahwa titik menyebar secara acak menyebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi Jumlah Pendapatan Bagi Hasil berdasarkan masukan variabel independen Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah.
78
Tabel 4.6 Coefficients
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
1(Constant)
a
Std. Error
32.518
1.070
Pembiayaan_Mudharabah
6.344E-10
.000
Pembiayaan_Musyarakah
3.345E-10
.000
Beta
t
Sig.
30.377
.000
.280
1.133
.273
.275
1.114
.281
a. Dependent Variable: Lnei2
Dari tabel 4.6 menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 persen. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas.
3. Analisis Koefisien Determinasi (R2) Adjusted R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam hal ini Adjusted R2 digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan Pembiayaan
Mudharabah
dan
Pembiayaan
Musyarakah
dalam
menerangkan Jumlah Pendapatan Bagi Hasil. Adjusted R2 dianggap lebih baik dari R2 karena nilai adjusted R2dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.
79
Tabel 4.7 Koefisien Determinasi b
Model Summary
Model 1
R .967
R Square a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.936
.928
9.74897E7
a. Predictors: (Constant), Pembiayaan_Musyarakah, Pembiayaan_Mudharabah b. Dependent Variable: Pendapatan_Bagi_Hasil
Berdasarkan tabel 4.7 hasil output SPSS model summary dapat dilihat bahwa koefisien korelasi (R) sebesar 0,967 yang berada 0,80 – 100, artinya pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah memiliki hubungan yang sangat kuat dan positif terhadap pendapatan bagi hasil. Selain itu dapat juga dilihat besarnya adjusted R2 adalah 0,928, hal ini berarti 92,8% variasi Jumlah Pendapatan Bagi Hasil dapat dijelaskan oleh variasi dari 2 variabel independen Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah. Sedangkan sisanya (100% - 92,8% = 7,2%) dijelaskan oleh sebab - sebab yang lain di luar model.
4. Uji Hipotesis a. Menguji Hipotesis Secara Simultan (Uji Statistik F) Uji Statistik F digunakan untuk
menunjukkan apakah variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
80
Tabel 4.8 Uji Statistik F Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah terhadap Pendapatan Bagi Hasil ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
2.359E18
2
1.180E18
Residual
1.616E17
17
9.504E15
Total
2.521E18
19
F
Sig.
124.103
.000
a
a. Predictors: (Constant), Pembiayaan_Musyarakah, Pembiayaan_Mudharabah
b. Dependent Variable: Pendapatan_Bagi_Hasil
Berdasarkan tabel 4.8 dari uji ANOVA atau F-test menghasilkan F hitung 124,103 > 3,59 F tabel dengan tingkat signifikansi 0,00. Karena probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka model regresi layak dan dapat digunakan untuk memprediksi Pendapatan Bagi Hasil atau dapat dikatakan bahwa Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah secara bersama - sama berpengaruh terhadap Pendapatan Bagi Hasil.
b. Menguji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan apakah variabel independen yang dimasukkan dalam model yaitu variabel Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakahmempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel dependen yaitu variabel Pendapatan Bagi Hasil.
81
Tabel 4.9 Uji Statistik T Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah terhadap Pendapatan Bagi Hasil Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) Pembiayaan_ Mudharabah Pembiayaan_ Musyarakah
Std. Error
2.411E6
3.828E7
.146
.020
.090
.011
Beta
t
Sig.
.063
.951
.519
7.278
.000
.594
8.335
.000
a. Dependent Variable: Pendapatan_Bagi_Hasil
Berdasarkan tabel 4.9 koefisien Pembiaayaan Mudharabah memiliki nilai t hitung 7,278 > 2,101 t tabel dengan signifikansi sebesar 0,00 lebih kecil dari 0,05, ini artinya Ho berhasil ditolak dan Ha diterima dengan kata lain Pembiayaan Mudharabah memiliki pengaruh terhadap Pendapatan Bagi Hasil Dari hasil tabel di atas juga dapat dilihat Pembiayaan Musyarakah memiliki nilai t hitung 8,335 > 2,1010 t tabel dengan signifikansi sebesar 0,00 lebih kecil dari 0,05, artinya Ho berhasil ditolak dan Ha diterima dengan kata lain Pembiayaan Musyarakah juga memiliki pengaruh terhadap Pendapatan Bagi Hasil.
82
c. Analisisi Regresi Berganda Dengan melihat tabel 4.9 dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 2,411.106 + 0,146 X1 + 0,090 X2 Dari persamaan berikut dapat diinterpretasikan sebagai berikut : •
Konstanta sebesar 2,411.106 menyatakan bahwa variabel independen mempunyai rata - rata Pendapatan Bagi Hasil sebesar 2,411.106
•
Variabel Pembiayaan Mudharabah menunjukkan adanya signifikan terhadap Pendapatan Bagi Hasil dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.146, artinya setiap pertambahan 1% Pembiayaan Mudharabah akan menambah Pendapatan Bagi Hasil sebesar 0,146
•
Variabel Pembiayaan Musyarakah menunjukkan adanya signifikan terhadap Pendapatan Bagi Hasil dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,090, artinya setiap pertambahan 1% Pembiayaan Musyarakah akan menambah Pendapatan Bagi Hasil sebesar 0,090.
C. Pembahasan Hasil analisis statistik pada penelitian ini menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah secara simultan menunjukkan bahwa memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
83
pendapatan bagi hasil. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengujian secara simultan secara keseluruhan dengan F hitung 124,103 > 3,59 F tabel dengan memiliki koefisien determinasi sebesar 92,8% dan sisanya 7,2% dipengaruhi oleh faktor lain. Variabel pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah secara bersama - sama dapat dijadikan pedoman untuk meramalkan pendapatan bagi hasil. Sedangkan jika dilihat secara parsial dengan uji t dan mengambil tingkat signifikan 95% (0,05) hasil pengujiannya adalah : 1. Variabel pembiayaan mudharabah dengan t hitung sebesar 7,278 dan t tabel sebesar 2,101, hasil ini menunjukkan bahwa t hitung > t tabel atau dilihat dari nilai signifikan 0,00 < 0,05, artinya Ho berhasil ditolak yaitu terdapat pengaruh yang signifikan dari pembiayaan mudharabah terhadap bagi hasil. Ini berarti pembiayaan mudharabah yang tinggi dapat membuat naik atau turunnya pendapatan bagi hasil sebagai respon terhadap fluktuasi keuntungan yang sifatnya sementara. 2. Variabel pembiayaan musyarakah dengan t hitung sebesar 8,335 dan t tabel sebesar 2,101, hasil ini menunjukkan bahwa t hitung > t tabel atau dilihat dari nilai signifikan 0,00 < 0,05, artinya Ho berhasil ditolak yaitu terdapat pengaruh yang signifikan dari pembiayaan musyarakah terhadap bagi hasil. Ini berarti pembiayaan musyarakah yang tinggi dapat membuat naik atau turunnya pendapatan bagi hasil sebagai respon terhadap fluktuasi keuntungan yang sifatnya sementara.
84
Berikut disajikan ikhtisar dari hasil analisis diatas adalah sebagai berikut : Tabel 4.10 Hasil Penelitian Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah Terhadap Besarnya Pendapatan Bagi hasil Hipotesis
Hasil Penelitian
Keputusan
H1 : Pembiayaan mudharabah dan musyarakah berpengaruh signifikan terhadap besarnya pendapatan bagi hasil
Uji F : Pembiayaan mudharabah dan musyarakah secara bersama berpengaruh signifikan terhadap besarnya pendapatan bagi hasil dengan F hitung 124,103 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05
H1 diterima, artinya pembiayaan mudharabah dan musyarakah berpengaruh signifikan terhadap besarnya pendapatan bagi hasil karena nilai probabilitasnya < 0,05
H2 : Pembiayaan mudharabah berpengaruh signifikan terhadap besarnya pendapatan bagi hasil
Uji t : Pembiayaan mudharabah berpengaruh signifikan terhadap besarnya pendapatan bagi hasil dengan t hitung 7,278 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05
H2 diterima, artinya pembiayaan mudharabah berpengaruh signifikan terhadap besarnya pendapatan bagi hasil karena nilai probabilitasnya < 0,05
H3 : Pembiayaan musyarakah berpengaruh signifikan terhadap besarnya pendapatan bagi hasil
Uji t : Pembiayaan musyarakah berpengaruh signifikan terhadap besarnya pendapatan bagi hasil dengan t hitung 8,335 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05
H3 diterima, artinya pembiayaan musyarakah berpengaruh signifikan terhadap besarnya pendapatan bagi hasil karena nilai probabilitasnya < 0,05
Hasil penelitian ini mempunyai persamaan dan perbedaan dengan penelitian terdahulu, yaitu : 1. Jika dibandingkan dengan penelitian Yudi (2010), dalam hal uji F (simultan) hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian Yudi (2010) yaitu pembiayaan mudharabah dan musyarakah berpengaruh kuat dan positif terhadap pendapatan bagi hasil. Namun pada uji t (parsial) hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Yudi (2010), jika pada hasil penelitian Yudi (2010) pembiayaan mudharabah dan musyarakah tidak
85
berpengaruh terhadap besarnya pendapatan bagi hasil. Namun hasil penelitian peneliti adalah terdapat pengaruh yang signifikan dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah terhadap besarnya pendapatan bagi hasil. Perbedaan ini terjadi akibat dari sampel perusahaan yang digunakan, jika pada penelitian Yudi (2010) sampelnya hanya satu perusahaan dengan tahun yang diambil 5 tahun. Sedangkan peneliti meneliti dari dua perusahaan dengan tahun yang diambil 10 masing masing perusahaan. 2. Jika dibandingkan dengan penelitian Fiswara (2008), dari hal uji F (simultan) hasil penelitian Fiswara (2008) menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara pembiayaan mudharabah dan musyarakah terhadap profitabilitas. Namun, hasil penelitian peneliti terdapat pengaruh antara pembiayaan mudharabah dan musyarakah terhadap besarnya pendapatan bagi hasil. Pada uji t (parsial), penelitian Fiswara (2008 menunjukkan hasil yang sama dengan hasil penelitian peneliti, jika pada penelitian Fiswara (2008) pembiayaan mudharabah dan musyarakah berpengaruh
terhadap
profitabilitas
walaupun
pada
pembiayaan
mudharabah pengaruhnya cukup rendah bila dibandingkan dengan pembiayaan musyarakah. Sedangkan pada penelitian ini pembiayaan mudharabah dan musyarakah berpengaruh terhadap besarnya pendapatan bagi hasil. Dalam kedua penelitian tersebut terdapat persamaan dan perbedaan yang diakibatkan oleh adanya perbedaan jumlah sampel dan periode sampel yang diambil, serta variabel yang diteliti.