BAB IV SYAIR KESENIAN TARI KOBRO SISWO SEBAGAI MEDIA DAKWAH
4.1. Pesan-pesan Dakwah yang Terkandung Dalam Syair Kesenian Tari Kobro Siswo Syair-syair yang dilantunkan dalam Kesenian Tari Kobro Siswo mengandung ajaran Islam dan ajaran untuk kebaikan serta terkandung didalamnya materi untuk berdakwah, seperti syair-syair dibawah ini (Lihat bab III). Syair-syair yang dilantunkan pada kesenian tersebut ada unsur-unsur penggabungan antara lagu-lagu dengan bahasa Arab dan syair-syair dengan bahasa Jawa, maka hasil perpaduan tersebut nampak jelas bahwa syair-syair yang dilantunkan dalam kesenian tersebut syair yang islami. Untuk mengetahui pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam syair Kesenian Tari Kobro Siswo, penulis mencoba menguraikan lebih detail tentang pesan-pesan dakwah dari syair-syair yang dilantunkan dalam seni tari Kobro Siswo, misalnya syair berikut ini: 4.1.1. Syair Yang Berkaitan Dengan Bidang Aqidah Aqidah Islam sebagai suatu sistem kepercayaan yang berpokok pangkal atas kepercayaan dan keyakinan yang sungguhsungguh akan ke-Esaan Allah. Aqidah adalah materi terpenting dalam materi dakwah, sebagaimana diketahui rukun iman itu ada enam
60
61
macam, dimana iman secara keseluruhan menjadi asas dari ajaran Islam. Syair yang berkaitan dengan masalah aqidah yaitu sebagai berikut: Sholallahu ‘alahadi Muhammad/safi’il habibi yaumil kiyamah wiwitane dino kiamat Allah paring rahmat/nuli mateni wong kang podo tobat/mung kari wong kafir kang podo laknat/wektune ganjaran wis ora ono/wis ditutup lawange tobat kanggo manungso/temurune dajjal laknat/srengenge wis ganti werno-werni (Dokumen syair) Artinya: Semoga Allah memberi rahmat kepada pemberi petunjuk nabi Muhammad, pemberi syafaat bagi orang-orang yang dikasihi besok pada hari kiyamat. Mulainya hari kiamat Allah memberi rahmat kemudian membunuh orang yang taubat, hanya tinggal orang kafir yang laknat, waktunya pahala sudah tidak ada sudah ditutup pintu taubat bagi manusia, turunnya dajjal laknat matahari sudah berganti menjadi berbagai macam benda. Dalam syair diatas menunjukkan bahwa orang Islam wajib beriman kepada Allah dan mempercayai adanya hari kiamat, karena Allah akan memberi rahmat kepada orang yang bertaubat sebelum datangnya hari kiamat. Di hari itu hanya tinggal orang kafir dan pintu taubat sudah ditutup, dajjal turun sebagai tanda datangnya kiamat. Sebagaimana firman Allah dalam surat alBaqarah ayat 177, yaitu:
ﻦ ب َوﻟَـ ِﻜ ﱠ ِ ق وَا ْﻟ َﻤ ْﻐ ِﺮ ِ ﺸ ِﺮ ْ ﻞ ا ْﻟ َﻤ َ ﺲ ا ْﻟ ِﺒ ﱠﺮ أَن ُﺗ َﻮﻟﱡﻮ ْا ُوﺟُﻮ َه ُﻜ ْﻢ ِﻗ َﺒ َ ﻟﻴ ب ِ ﺧ ِﺮ وَا ْﻟﻤَﻶ ِﺋ َﻜ ِﺔ وَا ْﻟ ِﻜﺘَﺎ ِ ﻦ ﺏِﺎﻟّﻠ ِﻪ وَا ْﻟ َﻴ ْﻮ ِم اﻵ َ ﻦ ﺁ َﻡ ْ ا ْﻟ ِﺒ ﱠﺮ َﻡ ﻦ َ وَاﻟ ﱠﻨ ِﺒﻴﱢﻴ Artinya: “Bukanlah menghadapkan wajah kamu ke arah timur dan barat itu suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu adalah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi……”(al-Baqarah: 177), (Depag RI, 1986 : 43)
62
Dalam syair lain dicontohkan agar manusia mau belajar tentang Islam, syair tersebut yaitu: Kito poro manungso ayo podo ngudi Islam/Ingkang kangge pepadange ati/Ayo konco-ayo konco ojo podo lali/Lali mundak ciloko bakal kecegur geni/Yo iku neroko sing dadi bendune gusti/Ayo konco-ayo konco ojo podo lali (Dokumen syair). Artinya: Kita para manusia mari kita belajar Islam/yang untuk menerangi hati/mari teman-mari teman jangan sampai lupa/kalau lupa nanti celaka jatuh ke api/yaitu neraka yang jadi hukuman dari Allah/ayo teman-ayo teman jangan sampai lupa, (Dokumen syair). Syair tersebut menunjukkan bahwa orang wajib mengetahui ajaran
Islam,
menjalankan
syari’at
yang
dibawa
Nabi
Muhammad Saw. dan menjauhi perbuatan yang dilarang agama. Selain itu manusia harus menjalankan rukun Islam yang lima. Dari contoh syair diatas telah membuktikan bahwa syair kesenian tari Kobro Siswo mengandung ajaran untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Di samping juga kita harus senantiasa beriman kepada malaikat-malaikat, kitab-kitab-Nya dan para nabi-nabi, sebagaimana yang tertuang dalam surat al-Baqarah ayat 177 diatas. Karena apabila kita sebagai umat nabi Muhammad tidak beriman kepada hal-hal tersebut, maka Allah akan melaknatnya, bertaubatlah sebelum datangnya hari kiamat karena Allah akan memberi rahmat kepada orang-orang yang bertaubat. Dan pada hari itu hanya menyisakan orang kafir yang tidak mau melaksankan syari’at Islam.
4.1.2. Syair Yang Berkaitan Dengan Bidang Syari’ah
63
Syari'ah adalah berhubungan dengan amal yang nyata, dalam rangka mentaati semua aturan Allah guna mengatur pergaulan hidup antara sesama manusia yang meliputi ibadah kepada Allah yang dilakukan menurut pedoman Illahi yang mengatur hubungan seorang hamba dengan Tuhannya dan hubungan manusia dengan manusia lainnya. Seperti sholat, zakat, puasa, haji, jual beli dan sebagainya. Disamping itu, ada masalah sosial dalam aktifitas dakwah melalui seni Kobro Siswo nampak juga dijadikan materi dakwah melelui syair-syair
lagu,
seperti
tentang
rasa
persatuan,
kerukunan
bermasyarakat dan pesan pembangunan. Diantara syair-syairnya adalah: a. Ajakan mendirikan shalat lima waktu Berikut ini adalah syair kesenian tari Kobro Siswo tentang ajakan kepada setiap orang untuk mendirikan shalat lima waktu sesuai dengan ajaran Islam, yaitu: Bahagia kita siswa Islam/putra yang tunduk pada Tuhan/bersembahyang pada siang malam/untuk ingat pada nikmat Tuhan/sholatlah-sholatlah wajib lima waktu/kerjakan dengan sungguh-sungguh/tak akan lupakan selalu/untuk ingat Allah Tuhanku (Dokumen syair) Syair diatas berisikan ajakan kepada umat Islam untuk selalu tunduk kepada sang pencipta dengan mendirikan shalat pada siang dan malam untuk mengingat nikmat Tuhan, dan menghimbau kepada umat Islam untuk sungguh-sungguh dalam mengerjakan shalat. Seperti pada firman Allah SWT surat an-Nur ayat 56:
64
ن َ ﺣﻤُﻮ َ ل َﻟ َﻌﱠﻠ ُﻜ ْﻢ ُﺗ ْﺮ َ ﺼﻠَﺎ َة وَﺁﺗُﻮا اﻟ ﱠﺰآَﺎ َة َوَأﻃِﻴﻌُﻮا اﻟ ﱠﺮﺳُﻮ َوَأﻗِﻴﻤُﻮا اﻟ ﱠ Artinya : Dan dirikanlah sembahyang, tunaikannlah zakat, dan taatlah kepada Rasul supaya kamu diberiRahmat (anNur : 56). (Departema Agama RI, 1986: 554) Dari ayat tersebut jelas bahwa shalat itu adalah perintah Allah yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang berarti, tidak ada alasan untuk meninggalkannya. Karena shalat adalah sarana beribadah kepada Allah supaya setiap muslim selalu mengerjakan shalat untuk ingat selalu kepada sang khalik, yaitu Allah SWT. (Yusuf al-Qardhawi, 1999: 96). b. Ajakan kepada orang yang sudah tua, baik kakek maupun nenek untuk tetap beribadah. Syair yang menganjurkan agar orang yang sudah tuapun atau lanjut usia supaya menuntut ilmu adalah sebagai berikut: Ayo simbah-simbah nuli do ngibadah/Umure ra tambah ojo kakean polah/Lamun ra ngibadah bakal nompo susah/Sesuk neng akhirat bakale dipisah Ayo siwo-siwo ojo podo ngondo/Lamun siro ngondo bakale ciloko/ Sesuk neng akhirat mlaku-mlaku kecegur neroko Ayo kakang-kakang nuli do sembahyang/Jaman wis renggang mundak ra karuan/Lamun ra sembahyang bakale pisahan/Sesuk neng akhirat mlaku-mlaku kecegur jurang Ayo adi-adi podo lungo ngaji/Lamun ora ngaji bakale di uji/Lamun ora ngaji bakale di uji/Sesuk neng akhirat mlaku-mlaku kecegur geni (Dokumen syair) Artinya: Mari simbah-simbah pergi beribadah/umurnya tidak tambah jangan kebanyakan tingkah/kalau tidak beribadah akan menerima kesusahan/besuk di akhirat akan terpisah Mari Pak de-Bu de jangan menggunjing/kalau engakau menggunjing akan celaka/besuk di akhirat jalan-jalan jatuh ke neraka
65
Mari kakak-kakak pergi shalat/jaman sudah regang nanti tidak karuan/walau tidak sembahyang akan berpisah/besuk di akhirat jalan-jalan jatuh ke jurang Mari adik-adik sama-sama pergi mengaji/kalau tidak mengaji akan di uji/besuk dikhirat jalan-jalan jatuh ke api Syair di atas mengajak kepada orang-orang yang sudah lanjut usia untuk mencari ilmu disamping yang muda-muda juga diharuskan mencari ilmu dan untuk selalu belajar dalam ilmu-ilmu agama, sebagaimana dalam surat at Taubah ayat 122 :
ﻦ ِ ﻦ ُآﻞﱢ ِﻓ ْﺮ َﻗ ٍﺔ ِﻡ ْﻨ ُﻬ ْﻢ ﻃَﺎ ِﺋ َﻔ ٌﺔ ِﻟ َﻴ َﺘ َﻔ ﱠﻘﻬُﻮا ِﻓﻲ اﻟﺪﱢی ْ َﻓَﻠﻮْﻻ َﻥ َﻔ َﺮ ِﻡ ﺤ َﺬرُون )اﻟﺘﻮﺏﺔ ْ ﺟﻌُﻮا ِإَﻟ ْﻴ ِﻬ ْﻢ َﻟ َﻌﱠﻠ ُﻬ ْﻢ َی َ َوِﻟ ُﻴ ْﻨ ِﺬرُوا َﻗ ْﻮ َﻡ ُﻬ ْﻢ ِإذَا َر (122: Artinya : Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.(at-Taubah : 122). (Departemen Agama RI, 1986: 457). Ayat di atas menjelaskan belajar dalam ilmu agama walaupun sudah udzur tetap harus rajin untuk mengaji, sebab menuntuk ilmu bagi orang yang sudah tua diibaratkan bagai mengukir diatas air, tidak ada bekasnya sehingga ia sulit menerima pelajaran dan mengingatnya, sehingga disini jika malu untuk terus menuntut ilmu diancam besok di akherat, badannya akan di cuci oleh malaikat dengan api neraka karena dalam beribadah di dunia dia tidak mengetahui ilmunya, namun hanya ikut-ikutan saja. Syair tersebut juga mengajak memperbanyak ibadah kepada Allah, baik
66
meliputi amal perbuatannya harus didasarkan kepada Allah semata, memperbanyak shalat sunah di samping shalat lima waktu karena shalat merupakan kunci diterima atau tidaknya sebuah amal ibadah seseorang. Besok pada hari kiamat yang pertama dihisap oleh Allah dari amal seorang hamba adalah shalatnya. Sedangkan shalat ada yang wajib ada pula yang sunah. Shalat sunah disamping dapat mendekatkan diri kepada Allah, juga mengandung berbagai manfaat sesuai tujuan dari masing-masing shalat itu sendiri. ( Abdul Manan bin Muhammad Shobari, 2002: 11). Selain shalat perbanyaklah dzikir (mengingat Allah) karena dzikir adalah satusatunya jalan yang terdekat menuju kepada Allah, bahkan yang sangat mudah dan ringan. Manusia tidak dapat hidup dengan sempurna tanpa dzakirah dan tadzakur, baik dalam kehidupan dunia maupun kehidupan akirat. Mengingat umurnya sudah tidak akan tambah lagi. c. Ajaran untuk menuntut ilmu Syair berikut adalah syair tentang ajakan kepada setiap orang untuk selalu mencari ilmu, baik laki-laki maupun perempuan, muda atau tua, dalam Islam setiap muslim diwajibkan untuk selalu mencari ilmu. Ayo poro konco bintang siswo rupane ireng/Najan rupo ireng bintang siswo akeh seng seneng/Ayo simbah, bapak, kakang, mbakyu podo lungo/Lungo angibadah supoyo umure tambah/Ayo simbah, bapak, kakang, mbakyu podo lungo/Dong luru ilmu suci iku pancen dawuhing gusti (Dokumen syair)
67
Artinya: Mari para teman bintang siswa rupanya hitam/walau rupa hitam bintang siswa banyak yang suka/mari simbah, bapak, kakak, mbak, pada pergi/pergi beribadah supaya umurnya tambah/mari simbah, bapak, kakak, mbak, pada pergi/ pergi mencari ilmu suci itu memang perintah Allah. Putrone wong santri kudu tansah lungo ngaji/Tansah lungo ngaji angudi ilmu agami/Putro santri, putro santri putro utomo/Monggo poro sepuh meniko jaman wis tuwo/Milo poro sepuh angudi ilmu agomo/Poro sepuh, poro sepuh pepunden kawulo (Dokumen syair) Artinya: Putranya orang santri harus selalu pergi mengaji/selalu pergi mengaji mencari ilmu agama/putra santri-putra santri putra utama/mari para orang tua ini jaman sudah tua/maka orang tua mencari ilmu agama/para orang tua, para orang tua kepunyaan kita Maju terus maju menuntut ilmu/Temanku-temanku tuntutlah selalu/Sekarang waktunya bebas tiga buta/Seluruh lapisan rakyat Indonesia/Tahun sembilan puluh satu/Bebas tiga buta/Itulah harapan dan tujuan kita (Dokumen syair) Syair diatas jelas menggambarkan bahwa kita sebagai orang muslim diwajibkan mencari ilmu, baik tua maupun muda seperti halnya perintah Allah dalam surat al-Mujaadalah ayat 11, yaitu:
ت ٍ ﻦ أُوﺗُﻮا ا ْﻟ ِﻌ ْﻠ َﻢ َد َرﺟَﺎ َ ﻦ ﺁ َﻡﻨُﻮا ﻡِﻨ ُﻜ ْﻢ وَاﱠﻟﺬِی َ َی ْﺮ َﻓ ِﻊ اﻟﻠﱠ ُﻪ اﱠﻟﺬِی Artinya : “…… Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pemgetahuan beberapa derajat……”(al-Mujadalah : 11), (Depag RI, 1986 : 911). Jadi dalam menuntut ilmu dalam syar'i diatas yaitu ilmu untuk mengetahui bagaimana caranya beribadah yang benar, untuk mengetahui
hukum-hukumnya
suatu
permasalahan.
Untuk
menghilangkan kebodohan karena ilmu sebagai kehidupan dan cahaya, sedangkan kebodohan merupakan kematian dan kegelapan.
68
(Yusuf Qardhawi, 1998: 10). Sehingga kita ketahui betapa mulianya ilmu tersebut, karena tanpa ilmu pengetahuan seseorang akan mengalami keterbelakangan dalam segala bidang. Maka dari itu wajib bagi kita untuk selalu mencari ilmu sampai kemanapun. d. Ajakan untuk berpegang teguh pada al-Qur'an, Hadits, dan dasar hukum yang lain Syair yang menganjurkan kepada kita untuk selalu berpegang teguh pada al-Qur'an, Hadits, Ijma’ dan Qiyas adalah sebagai berikut: Agomo kito agomo Islam/Mafaton iro awerni sekawan/Siji Qur’an, loro Hadits/Telu Ijma’, papat Qiyas/Temurune kitab Qur’an/Iku marang gusti/Kanjeng Nabi Muhammad/Gunane kanggo angganti kitab hukum/Kitab kang wis lami (Dokumen syair) Artinya: Agama kita agama Islam/pedoman itu macamnya ada empat/satu Qur’an, dua Hadits/tiga Ijma’, empat Qiyas/itu kepada Allah/kanjeng nabi Muhammad/gunanya untuk mengganti kitab hukum/kitab yang sudah lama. Syair diatas menggambarkan ajaran kepada kita untuk selalu berpegang teguh pada al-Qur’an walaupun dalam keadaan susah, senang atau keadaan yang tidak kita inginkan. Karena alQur’an merupakan pedoman atau petunjuk bagi orang Islam, hal itu tersebut dalam al-Qur’an surat al Jaatsiyah ayat 20 :
ن َ ﺣ َﻤ ٌﺔ ﱢﻟ َﻘ ْﻮ ِم یُﻮ ِﻗﻨُﻮ ْ س َو ُهﺪًى َو َر ِ َهﺬَا َﺏﺼَﺎ ِﺋ ُﺮ ﻟِﻠﻨﱠﺎ Artinya : Al Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini. (al-Jaatsiyah: 20). (Departemen Agama RI, 1986: 817)
69
Al-Qur'an sebagai pedoman orang Islam, Hadits juga merupakan penegas atau penjelas bagi isi kandungan al-Qur’an itu. Sehingga dinamakan juga al-Bayan. Disamping al-Qur'an dan Hadits sebagai pedoman orang Islam adalah Ijma dan Qiyas, karena merupakan sumber hukum lain sebagai pelengkap al-Qur'an dan Hadits. (H. Abuddin Nata, 2001: 66). Sehingga setiap orang dalam memutuskan suatu permasalahan tidak hanya bergantung pada salah satu pegangan atau pedoman tersebut. e. Ajakan untuk mengetahui rukun Islam Syair yang menyebutkan agar setiap muslim atau orang yang baru masuk Islam agar mengetahui rukun Islam sebagai dasar melaksanakan ajaran Islam adalah: Dengarkanlah saudara-saudaraku/Aku akan bercerita padamu/Menerangkan rukun agamamu/Agar saudara tahu/Rukun pertama dimulailah sudah/Agama suci diseluruh alam/Asyhaduala ila ha illallah/Sebab Muhammad pesuruh Allah/Rukun pertama selesailah sudah/Ke dua kali mendirikan shalat lima kali sehari/Beribadah dengan pertama membaca kalimah/Mebayar zakat rukun yang ke tiga/Sesudah cukup sampai sewartanya/Puasa ramadhan yang ke empatnya/Dari awal hingga Hari Raya/Sekarang satu lagi penghabisan/Pergi ke Mekkah kesempurnaan/Sudah cukuplah agaknya/Sekian dan maaf kami ucapkan, (Kumpulan syair) Syair diatas ditujukan kepada orang yang baru masuk Islam (muallaf) untuk mengetahui dasar atau rukun Islam, yaitu tatanan untuk orang-orang yang telah memeluk agama Islam, setelah mengucapkan dua kalimat syahadat, agar menjadi insan kamil maka harus melaksanakan sholat lima waktu sehari semalam,
70
karena shalat lima waktu hukumnya wajib dan harus dilaksanakan pada waktu
yang telah ditentukan. Dalam al-Qur’an banyak
terdapat ayat yang memerintahkan kepada manusia untuk senantiasa mendirikan shalat. (Zakiah Daradjat, 1996: 16). Setelah membaca dua kalimah syahadat dan mendirikan shalat kemudian adalah membayar zakat, tetapi zakat hanya diwajibkan kepada orang muslim yang mampu membayarnya. (Yusuf al-Qardhawi, 1999: 96). Puasa pada bulan Ramadhan adalah rukun yang selanjutnya dan makna puasa itu sendiri adalah menahan diri dari perbuatan yang berupa dua macam sahwat (sahwat perut dan sahwat kemaluan) serta menahan diri dari segala sesuatu agar tidak masuk perut seperti makan, minum dan puasa harus dilaksanakan dengan niat. (Wahab al-Zuhaily, 1995: 85). Kemudian kepada orang Islam yang telah mampu, dianjurkan untuk
menunaikan
ibadah
haji
sedangkan
haji
sebagai
penyempurna rukun Islam dalam artian haji adalah menyengaja mengunjungi Ka’bah untuk melakukan beberapa amal ibadah. Seperti firman Allah dalam al-Qur’an surat al-Imran ayat 97 :
ﻼ ً ﺳﺒِﻴ َ ع ِإَﻟ ْﻴ ِﻪ َ ﺳ َﺘﻄَﺎ ْ ﻦا ِ ﺖ َﻡ ِ ﺞ ا ْﻟ َﺒ ْﻴ ﺣﱡ ِ س ِ ﻋﻠَﻰ اﻟﻨﱠﺎ َ َوِﻟّﻠ ِﻪ Artinya : Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.(al-Imran : 97). (Departemen Agama RI, 1986 : 92) 4.1.3. Syair Yang Berkaitan Dengan Bidang Akhlakul Karimah
71
Masalah akhlak masalah akhlak dalam aktifitas dakwah (sebagian
dari
materi
dakwah)
merupakan
pelengkap,
yakni
melengkapi keimanan dan keislaman seseorang. Meskipun akhlakul karimah berfungsi sebagai pelengkap, bukan berarti aklakul karimah kurang penting dibandingkan dengan masalah keimanan dan keislaman, akan tetapi akhlak adalah pengungkapan dari ke-Tuhanan dan keislaman. a. Ajakan menjunjung tinggi agama Islam dan negara. Syair berikut merupakan ajakan kepada para pemuda, baik laki-laki maupun perempuan untuk senantiasa menjunjung tinggi agama dan membela negara kita Indonesia: Geraklah fatayat anshar kita/Geraklah barisan kita/Geraklah fatayat anshar kita/Geraklah barisan kita/Gerakkanlah fatayatmu/Gerakkanlah GP anshormu/Untuk menjunjung tinggi agamamu/Gerakkanlah fatayatmu/Gerakkanlah GP anshormu/ Untuk membela negara kita Indonesia (Dokumen syair) Dalam syair lain juga disebutkan bahwa: Sedulurku kabeh ayo ngibadah/Ben ojo keweleh ing gusti Allah/Elingono siro anggonmu ngaji/Kanggo sangu sesuk yen wis tekan janji/Hei pemuda junjunglah tanah airku/Republik Indonesia negara mulia/Pancasila hidup dengan bahagia/Hidup tenteram serta merdeka (Dokumen syair) Artinya: Saudara semua mari beribadah/agar tidak malu pada Allah/ingatlah engkau melakukan mengaji/untuk bekal besuk kalau sudah sampai janji/ Hei pemuda junjunglah tanah airku/Republik Indonesia negara mulia/Pancasila hidup dengan bahagia/Hidup tenteram serta merdeka Syair diatas mengandung ajakan kepada para pemuda Islam karena para pemudalah masa depan Islam ada dipundaknya, yaitu sebagai generasi penerus untuk terus memperjuangkan
72
kemajuan Islam serta mengingatkan akan kewajibannya untuk bersama-sama bersatu menjunjung tinggi agama Islam, sebab di hadapan Allah yang paling mulia adalah orang-orang yang taqwa. Yaitu orang yang mau menjunjung tinggi agama Islam dengan menjauhi segala yang dilarang dan menjalankan semua yang diperintahkan oleh Allah melalui Rasul-Nya, diantaranya dengan melaksanakan kewajiban sebagai orang muslim untuk menuntut ilmu, baik itu ilmu agama maupun ilmu pengetahuan lainnya, untuk mengetahui kebesaran ciptaan Allah, baik yang ada di bumi maupun di langit, sehingga dengan demikian kita bisa merasa lebih bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya, sehingga Allah menjanjikan dalam surat Ibrahim ayat 7 :
ﻷزِی َﺪ ﱠﻥ ُﻜ ْﻢ َوَﻟﺌِﻦ َ ﺵ َﻜ ْﺮ ُﺗ ْﻢ َ ن َر ﱡﺏ ُﻜ ْﻢ َﻟﺌِﻦ َ َوِإ ْذ َﺗَﺄ ﱠذ ﺸﺪِی ٌﺪ َ ﻋﺬَاﺏِﻲ َﻟ َ ن َآ َﻔ ْﺮ ُﺗ ْﻢ ِإ ﱠ Artinya : “Barang siapa mau bersyukur atas nikmat Allah yang telah diberikan, maka Allah akan menambahkan atas nikmat tersebut”,(Ibrahim: 7). (Departemen Agama RI, 1986: 380) Sebab barang siapa yang mengingkari nikmat Allah maka akan mendapat siksa yang amat berat, sehingga dengan rasa syukur maka Allah akan mengangkat derajat atas orang itu karena ia telah mengamalkan ilmunya, di dunia ia lebih disegani dan dihormati karena ilmunya dan di akherat janji Allah telah menanti di pintu-
73
pintu syurga sebagai Ahlul jannah yang abadi didalamnya. (Ebrahim MA., 1988: 39). b. Ajakan untuk selalu ingat kepada Allah dan mensyukuri nikmatNya, yaitu seperti syair berikut: Ingatlah kepada Tuhan/yang telah memberi kenikmatan/Semuanya perhiasan dari Tuhan/tapi manusia dijadikan hiburan/Dunia-dunia yang indah ini/wajib kita atur yang rapi/Menurut tuntunan dari illahi/Yang tercantum didalam kitab suci/Rasululloh-Rasululloh ya Muhammad/Nabi pembawa amanat illahi/Jejaknya harus di ikuti/Larangan harus dihindari (Dokumen syair) Artinya: Kita sebagai manusia ciptaan Tuhan yang hidup di dunia yang indah ini hanya sebagai hiburan saja, akan tetapi kita jangan sampai lupa untuk mengelola dunia dan senantiasa mengerjakan apa yang telah diperintah oleh-Nya dan menjauhi segala laranganNya Kita sebagai khalifah di muka bumi senantiasa harus mensyukuri nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita, walau dunia yang indah ini hanyalah sebagai hiburan belaka, kita tetap diwajibkan mengelola dunia untuk kemaslahatan umat, sebagaimana firman Allah dalam surat Qaaf ayat 7 – 8, yaitu :
( 7) ﺞ ٍ ج َﺏﻬِﻴ ٍ ﻲ َوأَﻥ َﺒ ْﺘﻨَﺎ ﻓِﻴﻬَﺎ ﻡِﻦ ُآﻞﱢ َز ْو َﺳ ِ ض َﻡ َﺪ ْدﻥَﺎهَﺎ َوَأ ْﻟ َﻘ ْﻴﻨَﺎ ﻓِﻴﻬَﺎ َروَا َ وَا ْﻟَﺄ ْر (8)ﺐ ٍ ﻋ ْﺒ ٍﺪ ﱡﻡﻨِﻴ َ ﺼ َﺮ ًة َو ِذ ْآﺮَى ِﻟ ُﻜﻞﱢ ِ َﺗ ْﺒ Artinya: “Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah di pandang mata. Untuk menjadi pengajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat) Allah”. (Qaaf : 7 – 8), (Depag RI, 1986 : 852).
74
Demikian telah diuraiakan dalam al-Qur'an surat Qaaf ayat 7 – 8 yang menjelaskan bahwa kita sebagai manusia agar selalu belajar pada apa yang ada di dunia ini, dan agar senantiasa mengingat akan kebesaran Allah, dengan mengelola ciptaan Allah yang maha besar di dunia ini. Dan selalu mengikuti ajaran Rasulullah dan menjauhi apa yang telah dilarang-Nya. c. Ajakan untuk selalu menjunjung tinggi masalah sosial Di timur matahari/Mulai bercahaya/Bangunlah berdiri/Kawan semua/Marilah mengatur barisan kita/Pemuda-pemudi Indonesia (Dokumen syair) Koperasi adil makmur jalan yang utama/Itulah pedoman rakyat Indonesia/Impian melebar dari bumi kita/Sosialisme sebagai gantinya/Rakyat gotong-royong menjadi adil makmur/Itulah harapan dan tujuan kita (Dokumen syair) Pedoman penghayatan/Pengamalan pancasila/Yang harus dihayati/Dan diamalkan bersama/Kepada umat manusia/Diseluruh Indonesia (Dokumen syair) Dari beberapa syair tentang ajaran sosial, telah jelas bahwa kita harus senantiasa menjunjung tinggi agama, negara dan bangsa kita, dan kita juga harus senantiasa tolong menolong atau bergotong royong dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Berdasarkan analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa syair-syair dilantunkan dalam kesenian tari Kobro Siswo mangandung aspek atau pesan-pesan dakwah Islamiyah, berupa materi dakwah yang ada dalam isi syair tersebut. 4.2. Ketepatan Syair Kesenian Tari Kobro Siswo Sebagai Materi Dakwah Pada Masa Sekarang
75
Keberadaan kesenian tradisional pada saat sekarang, seperti halnya seni tari Kobro Siswo merupakan aset kebudayaan jawa yang seharusnya diapresiasikan secara proporsional. Salah satu kesenian tradisional yang mengandung nilai-nilai budaya tinggi dan mempunyai tujuan dakwah melalui syair-syairnya yang dilantunkan dalam setiap pementasannya adalah kesenian tari Kobro Siswo. Syair-syair dalam kesenian tersebut berisikan aspek-aspek dakwah tentang moral, agama, dan sosial kemasyarakatan. Lebih menarik lagi isi yang terkandung dalam syair secara khusus mengajak umat manusia untuk berbuat kebaikan dan mencegah kemunkaran (amar ma’ruf nahi munkar). Dimana amar ma’ruf mutlak ditugaskan kepada kaum muslimin untuk melaksanakannya. Sudah jelas bahwa dalam pelaksanaan kewajiban ini terdapat kemaslahatan besar bagi kaum muslimin, tidak boleh ada seorangpun yang menghindari kewajiban ini. (A. Hasjmy, 1988: 263). Seperti uraian pada bab III bahwa syair-syair kesenian tersebut didalamnya mengandung nilai-nilai pendidikan yang sangat tinggi, yaitu ajaran kepada seluruh umat manusia, baik anak-anak, generasi muda atau yang tua sekalipun untuk tetap mendalami ilmu, baik itu ilmu agama maupun ilmu pengetahuan umum yang lain. Selain syair itu juga bersifat religius islami, hal ini dapat dilihat dalam syair yang berkaitan dengan Tuhan, tentang ibadah kepada Tuhan dan ajaran untuk selalu menjunjung tinggi agama Islam, hal ini seperti pada kutipan syair berikut ini:
76
Ayo simbah-simbah nuli do ngibadah/Umure ra tambah ojo kakean polah/Lamun ra ngibadah bakal nompo susah/Sesuk neng akhirat bakale dipisah Dalam kutipan syair tersebut telah jelas mengandung ajakan untuk selalu beribadah, mendekatkan diri kepada Tuhan. Kutipan syair yang lain juga berisi ajakan kepada seluruh umat Islam untuk senantiasa mendirikan shalat agar selalu ingat kepada Allah SWT. sebagaimana dalam bait syair berikut ini: Bahagia kita siswa Islam/putra yang tunduk pada Tuhan/bersembahyang pada siang malam/untuk ingat pada nikmat Tuhan Pada dasarnya ajaran dalam syair kesenian tari Kobro Siswo adalah ajaran kepada seluruh manusia agar melaksanakan amr ma’ruf nahi munkar, dan materi yang terkandung didalamnya masih tepat untuk kegiatan dakwah islamiyah pada masa sekarang dan mungkin sampai masa yang akan datang. Aktivitas dakwah yang dilakukan oleh kesenian tari Kobro Siswo pada prinsipnya lebih menekankan pada dua pendekatan, yaitu bil hikmah dan mauidhoh hasanah, karena dalam pelaksanaanya disampaikan dengan tutur kata pada saat pementasannya melalui sajian syair yang dilantunkannya serta diiringi dengan musik. Melalui pendekatan dua metode tersebut dilakukan secara lebih kontekstual yaitu sesuai dengan masyarakat setempat, sehingga bila mereka menuai kritik tidak akan menjadi sakit hati karena penyampaiannya melalui metode yang bersifat persuasif yaitu mempengaruhi obyek dakwah sedikit demi sedikit agar tumbuh kesadaran dalam dirinya
77
sendiri dan bukan adanya paksaan dari pihak luar. (Dzikron Abdullah, 1989: 27). Seni tari Kobro Siswo mempunyai gaya yang khas dan pementasannya bisa dibilang sebagai media dakwah yang sarat akan nilainilai religius. Sehingga disamping sebagai sarana hiburan juga mempunyai efektivitas dan efisiensi dalam hal berdakwah. Efektivitas yang dimaksud adalah kondisi seni tari Kobro Siswo yang mempunyai potensi untuk mentransformasikan atau menyampaikan materi yang terkandung dalam syair-syairnya kepada obyek dakwah. Sedangkan efisiensinya adalah daya guna yang dimiliki seni tari Kobro Siswo dalam rangka mentransformasikan materi dakwah yang ada dalam syair-syairnya. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam syair kesenian tari Kobro Siswo ada yang menggunakan bahasa Jawa atau bahasa Arab, sehingga keberadaannya bisa menimbulkan kesenjangan dengan generasi sekarang. Oleh karena itu, syair-syair tersebut perlu diterjemahkan dan dikaji kembali serta ditafsirkan dalam bentuk kreasi yang lebih komunikatif, agar nilai-nilai dakwah yang dikandungnya dapat diaplikasikan dan dipahami dalam kehidupan sehari-hari. (Burhan, 2005). Salah satu upaya untuk mempertahankan ketepatan syair seni tari Kobro Siswo dan untuk pengembangannya pada masa yang akan datang, maka perlu dilakukan usaha sebagai berikut:
78
a. Menyunting kembali syair-syair tari tersebut, kemudian menerjemahkan kedalam bahasa Indonesia, (apabila syairnya menggunakan bahasa Jawa atau Arab). b. Menerapkan terjemahan sebagai usaha untuk mencapai tujuan dakwah islamiyah. Melalui kedua cara diatas, maka syair-syair kesenian tari Kobro Siswo dapat dijadikan sebagai materi dakwah pada masa kini. Sehingga keberadaan syairnya diharapkan bisa menjadi salah satu sumber orientasi yang tidak hanya akan memberi inspirasi bagi generasi sekarang untuk berekspresi, tetapi juga menjadi bahan kajian sebagai upaya untuk menginterpretasikan kembali ajaran-ajaran yang dikandungnya pada masa sekarang dan yang akan datang dalam upaya berdakwah. Terlepas dari usaha tersebut, syair kesenian tari Kobro Siswo akan bisa terus hidup dan berkembang selama ajaran dan nilai-nilai yang dikandungnya masih tepat diterapkan dalam kehidupan masyarakat dimasa sekarang dan yang akan datang. Ketepatan syair sebagai materi dakwah ini berkaitan dengan empat fungsi seni yang biasanya mengandung nilai-nilai tertentu seperti: a. Kepuasan dari nilai dan bentuk b. Kepuasan pengalaman estetik c. Kepuasan nilai pengetahuan d. Kepuasan nilai kehidupan (Quraisy Shihab, 1999: 96)
79
Disamping fungsi tersebut ada pula fungsi yang berkaitan dengan materi dakwah yang akan disampaikan kepada obyeknya, yaitu: a. Spiritual – religius b. Magis – politis c. Didaktik d. Hiburan
(S.
Supomo,
http://www/petra.ac.id/english/science/sosial-
sciences/r-papers/konggres/seni 13.html) Syair sebagai salah satu bentuk seni merupakan sebuah ajaran yang di dalamnya telah jelas mengandung ajakan-ajakan kepada amar ma’ruf nahi munkar untuk tujuan dakwah. Hal ini bisa dilihat dari syair-syair yang dilantunkan pada setiap kali pentasnya, sebagian syairnya berisikan ajakan untuk selalu melakukan kebaikan dan menjauhi kemunkaran. Dengan demikian, melalui syair kesenian tari Kobro Siswo yang mengandung ajaran dan nilai-nilai religius sangatlah tepat sebagai materi dakwah pada masa sekarang. Bisa dikatakan bahwa materi atau isi dari syair kesenian tersebut sejalan dengan kegiatan dakwah islamiyah. Karena materi yang terkandung didalamnya adalah seruan atau ajakan kepada seluruh umat manusia untuk melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar supaya tercapai kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akherat kelak (Abdul Rosyad Shaleh, 1987: 5). Dimana hal tersebut merupakan salah satu dari tujuan dakwah, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana melaksanakan dan menggunakan nilai yang dikandungnya agar tetap tepat sebagai materi dakwah dan bisa dipahami oleh umat Islam samapai pada masa sekarang.
80
Syair seni tari Kobro Siswo agar bisa dikatakan tepat sebagai materi dakwah harus bisa menyesuaikan dengan kondisi masyarakat global seperti sekarang ini. Dimana masyarakat dan generasi muda sekarang sebagai penerus bangsa telah mengalami degradasi moral. Dalam kondisi seperti sekarang ini peranan kesenian tari Kobro Siswo sangatlah penting, karena melalui syairnya yang dilantunkan pada setiap pentasnya bisa ikut dalam melaksanakan dakwah melalui ajaran-ajaran yang terkandung didalamnya, sekaligus menghibur untuk bisa ikut memperbaiki kebobrokan moral generasi muda penerus bangsa. Yang menjadi persoalan adalah bagaimana mengaplikasikan ajaranajaran yang terkandung dalam syair kesenian tari Kobro Siswo bagi masyarakat pada masa sekarang ini, untuk itu nilai-nilai yang terkandung dalam syair tersebut harus bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari pada masa sekarang atau mengikuti arus perkembangan zaman. Karena dari pengkajian yang penulis lakukan, ternyata nilai atau materi yang ada didalam syair kesenian tari Kobro Siswo dapat digunakan sebagai upaya untuk melaksanakan ajaran Islam, seperti halnya mendirikan shalat lima waktu, kewajiban menuntut ilmu, kewajiban beribadah, kewajiban melaksanakan rukun Islam dan kewajiban untuk setia pada negara. Ini merupakan ajaran yang terkandung dalam syair tersebut dan diharapkan kepada seluruh umat Islam baik tua, muda ataupun anak-anak agar bisa melaksanakannya sesuai dengan ajaran Islam yang bersumber pada Al-Qur'an dan hadits.
81
Menurut Burhan (2005), bahwa kesenian tari Kobro Siswo, melalui syair-syairnya yang bernafaskan Islam sangatlah tepat sebagai media dakwah pada masa sekarang. Karena pada setiap kali pentasnya dilantunkan syairsyair tersebut. Akan tetapi, karena kemunculan kesenian tersebut di desa Cempoko tergolong kesenian yang masih baru, maka efektifitas penyampaian dakwahnya masih kurang bisa terukur. Hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu pementasan yang hanya dilakukan hanya untuk memperingati hari-hari besar Islam dan undangan lainnya saja. walaupun demikian, masyarakat tetap antusias untuk mengetahui dan mendalami kandungan syair kesenian tersebut yang mengandung materi dakwah, tidak hanya terbatas pada anggota dan pengurus kesenian itu saja. Masyarakatpun sudah banyak yang mengetahui kalau syair-syairnya mengandung nilai dakwah Islam, (Bajuri, 2005), itu terlihat pada setiap pentasnya yang selalu dipadati oleh banyak penonton. Maka dari itu, supaya dalam pementasan tersebut bisa kontinue, maka menurut Sudarno (2005) diperlukan waktu yang tidak sebentar, karena untuk
meningktkan
kontinuinitas
pementasan
tidak
semudah
yang
diperkirakan, sebab disamping memerlukan banyak biaya juga disebabkan oleh kurangnya greget dari masyarakat akan pentingnya makna dari pementasan kesenian tersebut. Masyarakat hanya memandang sedikit tentang nilai dakwah dalam aspek pementasannya, dan lebih memandang hanya sebagai sarana hiburan. Sehingga perlu adanya kesadaran dari masyarakat
82
untuk sering mengadakan pementasan kesenian tersebut, sehingga missi dakwahnya dapat disampaikan. Dalam hal lain, menurut Suwanto (2005), dianjurkan agar bisa sering-sering melakukan pementasan, baik di desa Cempoko sendiri maupun di desa-desa lain. Hal ini dimaksudkan agar bisa menarik simpati masyarakat dan mengetahui aspek-aspek atau nilai dakwahnya yang terkandung dalam syair kesenian tari Kobro Siswo. Sehingga bila sering melakukan pementasan, maka masyarakat akan cepat mengetahui ajaran-ajaran dalam aspek pementasannya. Maka dari itu, pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam syairnya akan mudah diikuti dan dilaksanakan oleh masyarakat sebagai obyeknya dan diharapkan bisa mengaplikasikan ajaran-ajaran yang ada didalam syair tersebut sesuai dengan ajaran Islam. Menurut beberapa warga desa Cempoko dan para anggota kesenian tari Kobro Siswo, bahwa mereka sudah bisa mengaplikasikan ajaran-ajaran yang terkandung didalam syair kesenian tersebut, karena mereka pada umumnya sudah memahami akan isi yang disampaikan melalui lantunan syair-syair tadi. Sehingga pada saat sekarang ini mereka lebih bisa melaksanakan ajaran-ajaran Islam sesuai dengan Al-Qur'an dan hadits, yaitu menegakkan amar ma’ruf dan menjauhi kemunkaran. Dari uraian diatas, maka bisa diketahui dengan jelas bahwa syair kesenian tari Kobro Siswo masih tepat sebagai materi dakwah pada masa sekarang ini, karena didalamnya terkandung ajaran-ajaran atau nilai-nilai Islam.
83