PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
BAB IV RUMAH KABEL 1.
TUJUAN Pedoman ini menguraikan cara Pemasangan dan Penempatan Rumah Kabel beserta Instalasi Blok Terminalnya pada Kabel Tanah Tanam Langsung dan Kabel Duct, dengan tujuan supaya pelaksanaan pekerjaan menjadi Bersih Indah dan Rapih (BIR). Selain dari itu Pedoman ini dimaksudkan untuk menyeragamkan/standarisasi cara Pemasangan dan Penempatan Rumah Kabel dan Instalasi Blok Terminal.
2.
PENGGUNAAN Pedoman ini disusun untuk dipakai sebagai petunjuk dalam pelaksanaan pekerjaan pemasangan dan penempatan Rumah Kabel beserta Instalasi Blok Terminalnya pada jaringan Kabel Tanah Tanam Langsung dan Kabel Duct, baik yang dikerjakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun oleh Mitra PT. TELKOM.
3.
DEFINISI
3.1. Rumah Kabel (RK) adalah bagian yang penting dari struktur jaringan kabel yang berfungsi sebagai :
a. Titik terminal akhir dari jaringan Kabel Primer. b. Titik terminal awal dari jaringan Kabel Sekunder. c. Titik sambung peralihan yang fleksible antara jaringan Kabel Primer dan jaringan Kabel Sekunder.
3.2. Kapasitas RK ditentukan oleh jumlah pasangan Kabel Primer dan Sekunder maksimum yang dapat diterminasikan di RK tersebut. 3.3. Blok Terminal
a. Blok Terminal RK, adalah perlengkapan RK dimana Kabel Primer dan Kabel Sekunder diterminasikan.
b. Pada sebuah Blok Terminal hanya boleh diterminasikan Kabel Primer atau Kabel Sekunder saja.
c. Kawat yang menghubungkan antara blok-blok terminal di mana kabel Primer dan Sekunder diterminasikan disebut Jumper Wire.
4.
BENTUK UMUM RUMAH KABEL DAN BLOK TERMINAL
4.1. Bentuk Umum Rumah Kabel
65 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
a. Bentuk umum Rumah Kabel yang dipakai selama ini mengacu kepada Spesifikasi TELKOM No. STEL-L-005/ R 1 A
b. Ada beberapa kapasitas RK, sebagai berikut : 1)
RK kapasitas 800 pasang/ pair dengan satu pintu seperti pada Gambar 4-01 dibawah ini.
Gambar 4-01 Rumah Kabel Kap. 800 pair Satu Pintu Depan
66 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
2)
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
RK kapasitas 1600 pasang/ pair dengan 2 pintu depan (model lama/ gambar 4-02). 1 44 5 1 32 4
1025
1100
3 50 1 52
1 36 4 1 42 4
1 60 3 20
U KU R AN D ALAM : M M
Gambar 4-02 Rumah Kabel KAP 1.600 pair Dua Pintu Depan (Model Lama)
3)
RK kapasitas 2400 pasang/ pair dengan 2 pintu depan dan belakang (gambar 4-03).
67 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
Gambar 4-03
Rumah Kabel KAP 2400 pair Dua Pintu, satu Depan dan satu Belakang
4)
RK kapasitas > 2400 pasang / pair dengan 2 pintu depan dan 2 pintu belakang (belum ada STEL) seperti Gambar 4-04 berikut ini.
68 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
Gambar 4-04 Contoh RK Kap. 4.800 sampai dengan 6.000 pair, Dua Pintu Depan dan Dua Pintu Belakang
c. Rumah Kabel dibuat dari bahan isolasi tahan panas yang diperkuat dengan
fiber glass warna abu-abu/krem dan harus memenuhi persyaratan teknis sebagai berikut : 1)
Mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap korosi. 69 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
2) 3) 4) 5)
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
Mempunyai daya isolasi yang baik terhadap panas Mempunyai bobot yang relatif ringan. Kedap terhadap air hujan. Mempunyai ventilasi yang cukup, sehingga dapat mencegah terjadinya penggembunan (kondensasi) di dalam RK.
d. Pondasi Rumah Kabel terbuat dari beton cor dengan perbandingan semen,
pasir, batu pecahan (1:2:3) dan ukurannya disesuaikan dengan ukuran Rumah Kabel. Pembuatan pondasi selain dilakukan pada waktu yang bersamaan dengan RK, dapat juga dibuat lebih dahulu (precast). Contoh bentuk pondasi berikut ukurannya dapat dilihat pada Gambar 4-05 dan 4-06 dibawah ini. P anda ngan D epan
1 00
7 00
400
P anda ngan S am ping
954 80
594
80
496
50
196
29 6
50
U K U R A N D A LA M : M M
Gambar 4-05 Pondasi Rumah Kabel Kapasitas 800 pair
70 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
Pandangan D epan
1 00
7 00
400
Pandangan Samping
1624 80
1464
U KU R AN DALAM : m m
80
3 20
5 20
50 220 50
Gambar 4-06 Pondasi Rumah Kabel Kapasitas 1.600 pair
4.2. Bentuk Umum Blok Terminal Bentuk umum Blok Terminal dapat dilihat pada Gambar 4-07 dan 4-08 dibawah ini.
a. Bahan Isolasi Blok Terminal dibuat dari polyster resin yang diperkuat dengan fibre glass.
b. Type terminal yang digunakan adalah tekan sisip dengan/ tanpa dilengkapi arrestor.
71 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
Gambar 4-07 Blok Terminal Tekan Sisip dengan/tanpa arrester
5.
Gambar 4-08 Blok Terminal Tekan Sisip dengan kelengkapannya (arrester, insertion tool,dll)
PENEMPATAN RUMAH KABEL
72 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
Penempatan Rumah Kabel pada lokasi memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
yang
telah
ditentukan
harus
5.1. Pada Trotoar
a. Letak RK tidak boleh menghalangi dan membahayakan lalu lintas. b. Hindari penempatan RK pada tempat yang menurut perkiraan mudah terganggu oleh lalu-lintas.
c. Penempatan RK harus serasi dengan lingkungan sekitarnya, jangan sampai merusak pemandangan yang ada.
d. Apabila lokasi RK dekat dengan tikungan tajam, maka letak RK paling
sedikit harus 5 m dari ujung tikungan. Apabila belokan yang dimaksud merupakan lingkaran, maka ketentuan tersebut tidak berlaku. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4-09 berikut ini.
Gambar 4-09 Penempatan Rumah Kabel di sudut jalan
73 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
Gambar 4-10 Penempatan Rumah Kabel di sudut jalan
e. Penempatan RK harus sepengetahuan PEMDA setempat. 5.2. Pada Persilangan Jalan
a. Penempatan RK jangan terlalu dekat dengan sudut jalan, terutama apabila RK yang di maksud terletak di sisi kiri.
74 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
b. Bila perlu dapat dipasang patok pengaman 4 atau lebih buah untuk
menghindari kemungkinan RK terlanggar langsung oleh kendaraan seperti pada Gambar 4-11 berikut ini.
c. Penempatan RK harus sepengetahuan PEMDA setempat.
Gambar 4-11 Penggunaan Patok Pengaman pada Rumah Kabel
5.3. Pada Halaman Rumah Penduduk Apabila penempatan RK harus berada di halaman rumah penduduk, maka sebelumnya harus mendapat ijin dari pemiliknya. Kedudukan RK harus bebas dari kemungkinan perbaikan pagar dan perluasan bangunan. 5.4. Pada Daerah Rawan Vandalisme Apabila penempatan RK berada didaerah rawan vandalisme, dapat dipasang pagar pengaman. 5.5. Pada Gedung Bertingkat
75 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
Untuk gedung bertingkat ( Highrised Building ) yang membutuhkan fasilitas telekomunikasi dengan kapasitas 200 SST atau lebih dapat dipasang RK tersendiri. Penempatan Blok Terminal pada RK harus sesuai dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Blok Terminal Kabel Primer ditempatkan di bagian tengah.
Blok Terminal Kabel Sekunder ditempatkan di bagian kiri dan kanan Blok Terminal Kabel Primer, ( Sekunder – Primer – Primer – Sekunder ), Untuk jelasnya dapat dililihat pada Gambar 4-12 berikut ini.
Gambar 4-12 Penempatan Blok Terminal Rumah Kabel cara SPPS
b. Blok Terminal Kabel Primer ditempatkan di sebelah kiri terminal Sekunder, (
Primer – Sekunder – Primer – Sekunder ), untuk jelasnya lihat Gambar 4-13 berikut ini.
76 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
6.
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
Gambar 4-13 Penempatan Blok Terminal Kabel Primer cara PSPS
PEMILIHAN RUMAH KABEL
Mengingat pertumbuhan kebutuhan fasilitas Telekomunikasi yang cepat, maka untuk lokasi-lokasi yang pertumbuhan demandnya cukup tinggi supaya dipasang RK dengan kapasitas besar ( >2400 pair), baik untuk pekerjaan pemasangan baru, penggantian maupun pengembangan catuan di lokasi itu. Kapasitas Blok
77 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
Terminal supaya disesuaikan dengan kebutuhan, dengan mempertimbangkan tingkat demand yang ada. 7.
PEMASANGAN RUMAH KABEL DAN BLOK TERMINAL
7.1. Pemasangan RK untuk Kabel Duct Cara pemasangan RK untuk Kabel duct. Pada dasarnya, cara pemasangannya dibedakan menjadi 2 (dua) hal tergantung posisi tempat RK, apakah jauh atau dekat dari Manhole terkait, disamping harus tetap memperhatikan tata cara pemilihan tempat sebagaimana diuraikan di muka.
a. Posisi RK jauh dari Manhole sebagai berikut : 1)
Dari Handhole RK sampai dengan Manhole terdekat dipasang duct 4 (empat) pipa dengan diameter 4 inch, tebal 5,5 mm seperti terlihat dalam Gambar 4-14.
JTA 08
Duct
HRK
RK
Gambar 4-14 Penempatan Rumah Kabel yang letaknya jauh dari Manhole
2)
Dalam kondisi tertentu dimana tidak memungkinkan hanya dengan satu Handhole, maka dapat dibuat ekstra Handhole.
3)
Tahapan pemasangan RK, sebagai berikut : a)
Pemasangan Pondasi RK (1) Bila dibuat setempat, seperti Gambar 4-15 dibawah ini.
78 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
Gambar 4-15 Pembuatan dan Pemasangan Pondasi RK
Gambar 4-16 Pemasangan Pondasi RK yang Dicetak
-
Penggalian lubang pondasi. Pemasangan alas dengan pasangan batu kali. Pembuatan bekisting dan pembesian/ penulangan. Pengecoran dengan campuran 1:2:3. Pada waktu pengecoran di pasang 4 (empat) baut pada keempat sudut pondasi dengan ukuran seperti tercantum dalam gambar no. 3 dan 4. - Setelah lebih kurang 7 hari (waktu yang diperkirakan pondasi beton sudah betul-betul kering) bekisting dibongkar. - Bagian atas pondasi yang berada di atas (0,4m) dihaluskan / diplester dan diaci supaya halus dan rata.
79 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
(2)
b)
(2)
b.
Bila pondasi RK dicetak (precast) lihat Gambar 4-16 diatas. - Pemasangan alas dengan pasangan batu kali setebal kurang lebih 20 cm. - Pemasangan pondasi pada alas di waterpas, kemudian diberi temberang penyangga atau ganjal agar kedudukannya tidak berubah. - Kemudian pondasi dicor/disemen pada alas tersebut.
Pemasangan pipa penghubung antara RK ke Handhole. (1)
c)
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
Setelah pembuatan/pemasangan pondasi RK selesai dikerjakan, maka dipasang pipa PVC diameter 4 inch, tebal 5,5 mm dari pondasi menuju ke Handhole Gambar.4-17 dibawah ini.
Gambar 4-17 PemasanganPipa PVC 2 10 cm dari pondasi RK ke Handhole
Selanjutnya pondasi RK ditimbun dengan tanah urug yang sudah dibersihkan dari batu dan benda tajam lainnya.
Tahap berikutnya adalah pemasangan Rumah Kabel pada pondasi.
Posisi RK dekat dengan Man Hole 2) Proses pekerjaan seperti pembuatan/pemasangan pondasi dan pemasangan RK diatas pondasi berlaku pula untuk pemasangan RK ditempat ini. 2) Yang berbeda hanyalah letak/posisi pipa PVC dan cara pemasangannya , berhubung pipa PVC dari RK langsung masuk 80 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
Manhole tanpa melalui Handhole terlebih dahulu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4-18 berikut.
Gambar 4-18 Pemasangan RK yang letaknya dekat dengan Manhole
7.2. Pemasangan Rumah Kabel pada jaringan Kabel Tanah Tanam Langsung. Cara pemasangan termasuk pembuatan pondasi RK pada dasarnya tidak berbeda dengan cara pemasangan pada jaringan kabel duct, dengan catatan bahwa pekerjaan penimbunan dan perataan tanah seharusnya dikerjakan setelah pemasangan RK selesai atau setelah semua kabel dimasukkan ke dalam RK untuk menghindari adanya dua kali penggalian seperti terlihat pada Gambar 4-19 berikut ini.
81 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
Batu Pelindung/Deksteen
Gambar 4-19 Cara memasukkan Kabel kedalam RK untuk jaringan Kabel Tanam Langsung
7.3. Cara Pemasangan Kabel pada Blok Terminal
a. Setelah RK beserta Blok Terminalnya selesai dipasang, maka pekerjaan b.
dapat dilanjutkan dengan menterminasikan kabel-kabel pada blok terminal. Alat kerja yang digunakan sesuai dengan jenis teminal tekan sisip. Material yang diperlukan adalah sbb :
No
NAMA MATERIAL
1. 2. 3. 4.
Kawat Solder Benang montage Pita isolasi plastik Jepitan dan sepatu kabel untuk menyambung selubung pelindung dgn kawat tanah
Jumlah
Keterangan
---2 bh
Secukupnya Sda Sda
c. Cara Terminasi
82 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
Jenis Kabel yang diterminasikan antara lain : - Kabel tanah tanpa perisai, berisolasi dan berselubung PE (Polietielen) berisi Petro jelly (STEL-K-008). - Kabel tanah jelly berperisai, (spesifikasi No. STEL-K-007) Cara terminasi yang diuraikan di sini adalah cara terminasi langsung. 1)
Pengupasan selubung PE dan selubung aluminium. a) Panjang kabel yang ditarik melalui lobang pondasi masuk ke dalam Rumah Kabel antara 1,75 sampai 3,00 meter agar pekerjaan terminasi dapat dilakukan dengan mudah seperti Gambar 4-20 dibawah.
1,75-3,00
Gambar 4-20 Panjang Kabel di dalam RK
b) c)
Setelah penarikan kabel selesai, ujung kabel yang rusak karena penarikan dipotong dengan alat pemotong kabel. Dari ujung baru sepanjang 1 meter kabel diikat dengan pita isolasi plastik. Dimuka ikatan pita isolasi plastik tersebut kabel dikupas dengan hati-hati sampai ke selubung almunium. Kemudian selubung PE berikut pelindung almunium ditarik cukup kuat sampai terlepas dari bundel kabel, seperti terlihat pada Gambar 4-21 berikut.
83 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
Gambar 4-21 Melepaskan selubung PE dari kabel
2) Untuk Kabel Jelly, sebelum diterminasikan agar dibersihkan terlebih dahulu dengan trichloretilen. 3) Terminasi dengan sistem tekan sisip Blok Terminal tekan sisip berkapasitas 100 pair, terdiri dari 10 Terminal Strip (modul) masing-masing 10 pair. a)
Mula-mula dilakukan pemasangan tempat dudukan Blok Terminal (Back Mount Frame) pada rel besi yang sudah tersedia di RK dengan menggunakan baut/skrup sesuai kebutuhan, seperti terlihat pada Gambar 4-22.
b)
Kabel yang akan diterminasikan dikupas ujungnya ditempatkan dalam Back Mount Frame dibelakang Blok Terminal dimana terdapat ruang yang telah tersedia, seperti terlihat pada Gambar 4-22.
c)
Penyambungan Kawat Pentanahan • Selubung PE berikut selubung aluminium pada ujung kabel disobek sedikit, dibengkokkan keluar disambung dengan kawat tanah menggunakan sekrup atau baut seperti Gambar 4-23. • Setelah itu, selubung PE dikembalikan seperti semula dan diikat dengan pita isolasi plastik yang terdiri dari 2 lapis, lapisan 1 antara inti kabel dengan sekrup.
84 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
Gambar 4-22 Back Mount Frame Terminal Tekan Sisip
Gambar 4-23 Penyambungan Kawat Tanah dengan selubung almunium
d)
Penyusunan urat kabel
85 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
• Mula-mula dilakukan pembendelan unit dasar terdiri dari 5 empatan atau 10 pasang. • Kabel yang akan diterminasikan panjangnya dilebihkan untuk dipakai sebagai cadangan, supaya mudah dilakukan bukapasang Terminal Stripnya. Kemudian cadangan kabel tersebut dikendorkan dengan bantuan batang besi yang terdapat pada dudukan Blok Terminal. e)
Cara terminasi pasangan urat kabel • Urutan pemasangan di mulai dari Terminal Strip yg paling bawah dengan cara memasukkan pasangan urat kabel satu per satu tanpa dikupas isolasinya, secara berurutan dari kiri ke kanan melalui sisir penuntun dan ditarik ke dalam masingmasing pegas kontak atau klem, lihat Gambar 4-24 berikut.
Gambar 4-24 Cara terminasi pasang urat kabel pada Rumah Kabel
• Kemudian urat kabel ditekan pada masing-masing pegas kontak dengan menggunakan Insertion Tool, sehingga terjadi kontak sempurna dan sisa ujung urat kabel terputus seperti Gambar 4-25 dibawah ini.
86 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
Gambar 4-25 Terminasi kabel menggunakan Insertion Tool
• Kemudian label dipasang di atas Terminal Strip yang sudah diterminasikan. • Demikian seterusnya, untuk terminasi pada Terminal Strip berikutnya dilakukan sama seperti di atas. • Cara membuka Terminal Strip - tekan Terminal Strip kiri dan kanan dengan ibu jari. - bersamaan dengan ini bengkokkan keluar kawat pemegang untuk membebaskan pegangan Terminal Strip tersebut.
d. Pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan cincin (Ring Guide) untuk kawat sambung (Jumper Wire) pada tempat yang telah ditentukan.
e. Penarikan Jumper Wire Penarikan Jumper Wire (Jumper Wire sesuai STEL-K-006, warna merah biru), dilakukan dalam hal klem-klem Kabel Primer akan disambungkan dengan klem Sekunder untuk dimanfaatkan bagi penyambungan pelanggan. Untuk penjumperan layanan khusus (Non POTS) dipasang label dengan warna tertentu. Ketentuan, Jumper Wire : 1) Diameter 0,6 mm; 2)
Tidak boleh ada sambungan;
87 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
f.
8.
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
3)
Penarikannya harus rapi dan melalui Ring Guide yang telah disediakan.
4)
Untuk Rumah Kabel model 2 pintu (depan dan belakang) penarikannya dimulai dari terminal depan ke terminal belakang melalui jalur bagian bawah Ring Guide.
Penutupan lobang dasar RK. Untuk menutup lobang bagian dasar RK, dilakukan dengan cara dicor lilin, parafin yang dicairkan atau coumpound.
PENTANAHAN RUMAH KABEL
8.1. Tujuan Pentanahan Agar perangkat tersebut dapat bekerja sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku serta aman, baik bagi perangkat itu sendiri, maupun bagi petugas dan pemakai jasa terhadap tegangan atau arus lebih yang membahayakan. 8.2. Kutub Tanah adalah penghantar listrik yang ditanam di dalam tanah dengan maksud memberi hubungan listrik dengan tanah. 8.3. Cara Pentanahan Rumah Kabel
b. Setiap Rumah Kabel dihubungkan dengan Kutub Tanah Batang sebanyak 3 buah, masing-masing panjang 200 cm dengan jarak antar kutub tanah minimum 10 m seperti terlihat pada Gambar 4-26 berikut.
88 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
C
2 B
A
Jarak A - B 1 0 M B - C 10 M A - C 10 M 1
4
5
2
K eterangan : 1 = K aw at tem baga telanjang P ilin ( BC C : U kura n m inim u m 25 M m )
Gambar 4-26 Pemasangan Kutub Tanah
c. Tahanan tanah yang dihasilkan harus diusahakan sekecil mungkin dan diharapkan tidak lebih dari 3 ohm.;
d. Pelaksanaan pemasangan pentanahan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Biasanya cukup dengan 1 kutub tanah bila tahanan yang diinginkan telah terpenuhi.
e. Kawat tanah mempergunakan kawat tembaga telanjang pilin (BCC) diameter 7 x 0,7 mm guna menghubungkan pentanahan di Rumah Kabel.
89 - 299
kutub tanah dengan bar
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
f.
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
Setiap kawat tanah yang disambung dari screen Kabel Primer dan Sekunder harus disambungkan pada bar pentanahan secara individual dengan mempergunakan sepatu kabel seperti Gambar 4-27 berikut.
S e p atu K ab e l BAR PE R TA H A N A N
A RD E
Gambar 4-27 Sistem Pentanahan Rumah Kabel
9.
PEMBERIAN NAMA RUMAH KABEL a.
Pemberian nama rumah kabel dalam sebuah daerah pelayanan sentral diberi nama dengan huruf awal R dan menambahkan di belakangnya huruf menurut abjad di mulai dengan huruf A dan keduanya ditulis dengan huruf besar, dengan catatan bahwa huruf I dan O tidak dipakai. Apabila jumlah Rumah Kabel melebihi RZ, maka Rumah Kabel berikutnya diberi tanda dengan 2 (dua) huruf awal, dimulai dengan RA ditambah huruf menurut abjad yang dimulai dengan huruf A. Ketiga huruf ditulis dengan huruf besar. Contoh :
90 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
1)
RA untuk Rumah Kabel A;
2)
RB untuk Rumah Kabel B dan seterusnya sampai dengan RZ;
3)
RAA untuk Rumah Kabel urutan setelah RZ dan seterusnya RAZ.
Penomoran tersebut tanpa disertai penulisan identitas lain kecuali logo TELKOM sepeti kapasitas Primer maupun Sekunder dengan alasan : 1)
Pengerjaan dan pemeliharaannya lebih mudah;
2)
Masyarakat luar tidak perlu mengetahui data kapasitas catuan Rumah Kabel;
3)
Data kapasitas catuan Kabel Primer dan Sekunder tercatat pada layout di dalam RK.
b.
Posisi penulisan nama Rumah Kabel tersebut harus berada di tengahtengah / centris terhadap pintu Rumah Kabel. Warna logo TELKOM harus standar, warna tulisan hitam, ukuran gambar dalam sentimeter (cm) seperti terlihat pada Gambar 4-28 berikut.
c.
Untuk membedakan antara satu RK dengan yang lain di Wilayah multi exchange, selain penulisan nomor RK di atas, perlu dituliskan juga nama STO-nya, seperti Bandung Centrum ditulis BD. Centrum dan di tempatkan antara Logo TELKOM dan nama Rumah Kabel. ( uk. Huruf lk.1/2 RA / RB) seperti Gambar 4-29 berikut.
91 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
Gambar 4-28 Penulisan nama Rumah Kabel
92 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
Gambar 4-29 Penulisan nama STO untuk RK Multi Exchange
93 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
Gambar 4-30 Contoh Penamaan RK untuk Multi Exchange
10.
11.
PEMASANGAN LABEL DI DALAM RUMAH KABEL a.
Pemasangan label disesuaikan dengan jenis RK dan terminalnya.
b.
Label harus jelas menunjukkan terminal sisi Primer dengan kapasitas-nya, maupun Sekunder dengan kapasitasnya pula.
c.
Label dipasang di terminal.
DAFTAR KLEM 94 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
Daftar klem dibuat dengan menggunakan model Tel-30 atau SISKA (Sistem Informasi Kastamer) dengan jumlah lembar disesuaikan dengan kapasitas RK dan digunakan untuk mengadministrasikan pasangan kabel yang dipakai. Dalam Daftar klem dicantumkan nomor RK, nama STO, urat Primer, jenis RK alamat RK, nomor telepon, nama dan alamat langganan. Daftar klem tidak dibenarkan diletakkan dalam RK.
No SSK/KAB KAP
Leta k SSK
Alamat
Redaman Serat per Span
Redaman Sambungan
NO SERAT
1
1
...
NO SERAT
12
1
1
...
12
Jarak dr Sambung-an Sebelum (m)
Jarak Total (m)
-
1900
01/ J01-12
T-25
02/ J01-12
T-52
1875
3775
03/ J01-12
T-71
1800
5575
Gambar 4-31 Contoh Pencatatan
Keterangan : 01,02,03 J01 12 T.25, T.52, T.71 Contoh
: :
Nomor SSK Kabel Penghubung / Junction No 1
: :
Nomor tiang dimana SSK ditempatkan T.25 adalah tiang nomor 25 dimana SSK no 1 ditempatkan
:
Alamat Redaman Serat per Span
: :
Redaman Sambungan
:
Jumlah Serat dalam Kabel
Menyatakan letak SSK dan tiangnya Menyatakan besar redaman serat dalam satu span 50 /antara dua sambungan yang dinyatakan dalam dB /Km Menyatakan besar redaman tiap sambungan serat yang dinyatakan dalam dB.
95 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
Gambar 4-32 Handhole Rumah Kabel
96 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
Gambar 4-33 Pemasangan Pipa dari RK ke Handhole
97 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
Gambar 4-34 Terminal Tekan Sisip (LSA Plus)
98 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
S
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
P
S2
P
S5
P
S3
P
S6
P
S3
P
S6
Gambar 4-35 Layout Rumah Kabel
99 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
Gambar 4-35 Layout Rumah Kabel
100 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
URAT PRIMER : JENIS RK : ALAMAT : KABEL URAT PRIMER PRIMER/ SEKUNDER
TERMINAL No DAN ALAMAT
KLEM DP/ URAT DISTRIBUSI
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
NO TELEPON
PRIO RITAS
R K NO : R STO : NAMA DAN ALAMAT LANGGANAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Tabel 4-01 Daftar Klem Urat Kabel Sekunder
101 - 299
DivRisTI
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PED T-005-2000 VERSI 1
PPJT 2000 – I (JARLOKAT) RUMAH KABEL
DISTRIBUSI DP DAN ALAMAT STO : NO
NO. DP
SEK
KAP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
RAA39 RAA01 RAA02 RAA03 RAA04 RAA07 RAA08 RAA09 RAA10 RAA11 RAA12 RAA13 RAA14 RAA15 RAA16 RAA17 RAA18 RAA19
S03 S01 S01 S01 S01 S01 S01 S01 S01 S01 S01 S01 S01 S01 S01 S01 S01 S01
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
URAT AWAL 61 1 11 21 31 61 71 81 91 101 111 121 131 141 151 161 171 181
URAT AKHIR 70 10 20 30 40 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 191
ALAMAT GEBANG INTAN 4 BL C6/3 GEBANG MUTIARA BLA3/8 GEBANG MUTIARA TK GEBANG MUTIARA TK GEBANG MUTIARA TK GEBANG MUTIARA 2 BL D1/4 GEBANG MUTIARA 2 BL D2/22 GEBANG MUTIARA BL C6/15 GEBANG MUTIARA BL D2/5 GEBANG MUTIARA BL D1/11 GEBANG MUTIARA 3 BL D6/12A GEBANG MUTIARA 3 BL D8/8 GEBANG MUTIARA 10 BL D8/6 GEBANG MUTIARA 4 BL D6/8 GEBANG MUTIARA 4 BL D6/2 GEBANG MUTIARA 2 BL D2/12 GEBANG INTAN 1 BL C5/5 GEBANG INTAN 7 BL C4/14
Tabel 4-02 Distribusi DP dan Alamat
102 - 299
DivRisTI