BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
4.1
Penyajian Data
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. SS Utama adalah perusahaan yang bergerak pada bidang pembuatan sepatu dan sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981, dan sampai saat ini, jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan ini mencapai hampir 1500 orang dengan berbagi macam bidang keahlian dan posisi. Perusahaan ini beralamatkan di jalan Tanjung Sari 12, Surabaya.
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan 4.1.2.1 Visi Perusahaan Untuk selalu berinovasi, memperkuat merek dagang kami, mencakup lapisan manapun dan ramah lingkungan.
4.1.2.2 Misi Perusahaan 1. Berkomitmen untuk selalu meningkatkan dan berinovasi produk kami sehingga dapat melebihi harapan pelanggan dan memberikan nilai tertinggi kepada pelangga n. 2. Berusaha untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan dalam segala sesuatu yang kita lakukan dari proses manufaktur untuk kegiatan sehari-hari.
3. Mendedikasikan diri kami tidak sepenuhnya kepada stakeholder tetapi juga kepada karyawan.
4.2
Analisis Diskripsi Responden Analisis diskripsi responden merupakan analisis karakteristik responden yang
digunakan untuk mengetahui gambaran umum dari semua pekerja di PT. SS Utama, Surabaya. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskripstif disajikan agar dapat dilihat profil dari data penelitian dan hubungan yang ada antara variabel yang digunakan dalam penelitian (Hair et.al, 1995 dalam Ferdinand, 2006). Analisis ini menggunakan data yang diperoleh dari kuisioner, yang kemudian dapat di diskripsikan untuk mengetahui gambaran secara umum responden. Hasil kuisioner yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan dapat di implementasikan dalam analisis berikut ini :
1.2.1
Analisis Diskripsi Berdasarkan Usia Responden Karakteristik
responden
berdasarkan
usia
pekerja.
Usia
responden
sangat
mempengaruhi kinerjanya, hal tersebut didasarkan pada tiga alasan yaitu adanya keyakinan yang meluas bahwa kinerja merosot dengan meningkatnya usia, realita bahwa angkatan kerja menua dan pensiun (Robbins, 2001). Maka sangat penting dalam penelitian ini usia digunakan sebagai salah satu ukuran dalam mengidentifikasi responden. Dari hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan usia pekerja didapatkan data sebagai berikut :
Tabel 4.1 Statistik deskriptif usia responden No
Usia
Frekuensi
Prosentase
1.
< 20 Tahun
6
8,00 %
2.
21 – 30 Tahun
23
30,67 %
3.
31 – 40 Tahun
29
38,67 %
4.
> 40 Tahun
17
22,66 %
Total
75
100,00 %
Sumber : Data primer yang di olah, 2013.
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa untuk umur responden yang terbanyak adalah umur kurang atau sama dengan 31 – 40 tahun yaitu sebanyak 28 orang atau 38,67%, diikuti dengan usia responden 21 – 30 tahun sebanyak 23 orang atau 30,67%. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan pada PT SS. Utama sebagian besar telah mencapai segi kematangan dalam hal pengalaman dan pada umur yang masih produktif.
4.2.2. Analisis Deskripsi Berdasarkan Pendidikan Responden Karakteristik responden berdasarkan status pendidikan. Pendidikan terakhir sangat mempengaruhi kemampuan, wawasan dan tingkat kepercayaan dari responden dalam melaksanakan pekerjaannya. Hal ini disebabkan karena pendidikan sangat penting guna meningkatkan kemampuan responden dalam melakukan pekerjaan. Responden dengan tingkat pendidikan tinggi mampu melakukan pekerjaan dengan tingkat kesulitan dan tanggung jawab yang lebih tinggi (Robbins, 2001). Dari hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan status pendidikan didapatkan data sebagai berikut : Tabel 4.2 Statistik deskriptif tingkat pendidikan responden
No
Pendidikan
Frekuensi
Prosentase
1.
SD
21
28,00 %
2.
SLTP
26
34,67 %
3.
SLTA / SMK
19
25,33 %
4.
S1
9
12,00 %
Total
75
100,00 %
Sumber : Data primer yang di olah, 2013.
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan data bahwa jumlah responden yang terbanyak adalah dari kelompok responden yang berpendidikan SLTP yaitu sebanyak 26 orang atau 34,67% dari jumlah responden. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan PT SS Utama sebagian besar memiliki pendidikan menengah. Hal ini disebabkan karena untuk pekerja di bagian produksi tidak dibutuhkan pendidikan tinggi.
4.2.3. Analisis Deskripsi Berdasarkan Masa Kerja Responden Karakteristik responden berdasarkan lama masa kerja. Masa kerja atau lama bekerja sangat mempengaruhi penguasaan rincian pekerjaan dari seseorang karyawan. Responden dengan masa kerja yang lebih lama mempunyai pengalaman, kepercayaan diri dan penguasaan job description yang lebih baik (Robbins, 2001). Dari hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan lama masa kerja didapatkan data sebagai berikut : Table 4.3 Statistik deskriptif lama masa kerja responden. No.
Lama masa kerja
Frekuensi
Prosentase
1.
< 5 Tahun
11
10,67 %
2.
5 – 10 Tahun
37
49,33 %
3.
11 – 15 Tahun
19
25,33 %
4.
> 15 Tahun
8
10,67 %
Total
75
100,00 %
Sumber : Data primer yang di olah, 2013.
Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan data bahwa jumlah responden yang terbanyak berdasarkan lama masa kerja adalah dari kelompok responden yang bekerja selama 5 – 10 Tahun yaitu sebanyak 37 orang atau 49,33% dari jumlah responden.
4.2.4. Analisis Deskripsi Berdasarkan jenis Kelamin Responden Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin. Dalam hasil studi psikologis yang dilakukan Robbins (2003) didapat perbedaan yang cukup kecil antara kesediaan wanita dan pria dalam mematuhi wewenang. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang cukup berarti antara pria dan wanita. Berdasarkan data penelitian yang dilakukan dari penyebaran kuesioner maka diperoleh data tentang jenis kelamin responden yang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.4 Statistik deskriptif jenis kelamin responden. No.
Jenis kelamin
Frekuensi
Prosentase
1.
Laki – laki
34
45,33 %
2.
Perempuan
41
54,67 %
Total
75
100,00 %
Sumber : Data primer yang di olah, 2013.
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa responden terbanyak adalah Perempuan yaitu sebanyak 41 orang (54,67%), relatif lebih banyak dibanding laki – laki yang hanya 34 orang (45,33%). Hal ini menunjukkan bahwa jenis kelamin perempuan sebagai proporsi yang lebih besar dibanding karyawan laki – laki yang bekerja pada PT SS Utama. Hal ini disebabkan karena untuk pekerjaan yang memerlukan keterampilan, perempuan secara umum dipandang lebih baik dibanding laki – laki.
4.3.
Analisis Diskriptif Terhadap Variabel Penelitian.
1.
Variabel Gaya Kepemimpinan (X) Dari hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan pertanyaan mengenai Gaya
kepemimpinan didapatkan data sebagai berikut :
Table 4.5 Rata-rata jawaban mengenai gaya kepemimpinan Jawaban responden No 1
Pertanyaan Manajer membuat semua keputusan yang berhubungan dengan kerja dan memerintah para bawahan untuk melaksanakannya. Standar dan metode pelaksanaannya juga
SS
S
TS
STS
Jmlh
12
34
29
0
75
16%
43.3%
38.7%
0%
100%
secara kaku ditetapkan oleh manajer. 2
Manajer tetap menentukan perintah-perintah, tetapi
27
41
7
0
75
36%
54.7%
9.3%
0%
100%
49
26
0
0
75
65.3%
34.7%
0%
0%
100%
61
14
0
0
75
memberi bawahan kebebasan untuk memberikan komentar terhadap perintah-perintah tersebut. Bawahan juga diberi berbagai fleksibilitas untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dalam batas-batas dan prosedur-prosedur yang telah di tetapkan. 3
Manajer menetapkan tujuantujuan dan memberikan perintahperintah setelah hal-hal itu didiskusikan terlebih dahulu dengan bawahan. Bawahan dapat membuat keputusan-keputusan mereka sendiri tentang cara pelaksanaan tugas. Penghargaan lebih digunakan untuk memotivasi bawahan dari pada ancaman hukuman.
4
tujuan-tujuan ditetapkan dan
keputusan-keputusan kerja
81.3%
18.7%
0%
0%
100%
dibuat oleh kelompok. Bila manajer yang secara formal membuat keputusan, mereka melakukan setelah mempertimbangkan saran-saran dan pendapat-pendapat dari para anggota kelompok. Untuk memotivasi bawahan, manajer tidak hanya menggunakan penghargaan-penghargaan ekonomis tetapi juga mencoba memberikan kepada bawahan perasaan dibutuhkan dan penting.
Sumber : Data primer yang di olah, 2013
Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.5. menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju terhadap pertanyaan-pertanyaan mengenai gaya kepemimpinan atasan sebagaimana yang dirasakan oleh diri responden diikuti oleh jawaban setuju. Pada pertanyaan pertama ditunjukkan oleh responden bahwa pimpinan sering menekankan pentingnya tugas dan meminta anda melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, hasil ini ditunjukkan oleh 43,3% jawaban setuju, 38,7% jawaban tidak setuju, dan sisanya 16% justru sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa bawahan masih merasa gamang dengan keberhasilan metode-metode yang di tawarkan.
Berkaitan dengan pertanyaan kedua menunjukkan bahwa menurut karyawan, pimpinan perusahaan dapat mempengaruhi cara pandang anda untuk menyelesaikan masalah pekerjaan. Hasil ini ditunjukkan oleh 54,7% jawaban setuju, 36% jawaban sangat setuju dan sisanya tidak setuju hanya sebesar 9,3. Hasil ini tak lepas dari kemampuan mengambil keputusan dan pemecahan masalah yang baik diperlukan agar karyawan tidak merasa bahwa kesalahan akan ditimpakan pada mereka.
Pada pertanyaan ketiga menunjukkan bahwa menurut karyawan, pimpinan dapat mengkomunikasikan tujuan dan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mencapai sesuatu dengan cara mereka sendiri. Hasil ini ditunjukkan oleh 65,3% jawaban sangat setuju dan 34,7% jawaban setuju. Selain reward, komunikasi yang baik dengan karyawan dinilai akan memberikan kepercayaan kepada karyawan dan dapat memotivasi karyawan dalam bekerja. Kepercayaan diri menjadikan semangat kerja pimpinan dan karyawan akan membantu dalam menyelesaikan pekerjaan.
Pada item pertanyaan keempat menunjukkan bahwa menurut karyawan, pimpinan cukup dapat menghargai dan memuji para karyawan yang kinerjanya bagus. Hasil ini ditunjukkan oleh 81,3% jawaban sangat setuju dan 18,7% jawaban setuju. Pujian dan penghargaan yang diberikan kepada karyawan akan membantu karyawan dalam memperoleh kepuasan atas apa yang diperolehnya dari pekerjaan mereka.
2.
Variabel Kinerja Dari hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan pertanyaan mengenai kinerja
didapatkan data sebagai berikut : Table 4.6. Rata-rata jawaban mengenai kinerja
No.
Kualitas kerja
SS
S
TS
STS
Jml
1.
Saudara selalu bekerja sesuai
0
56
19
0
75
0%
74.7%
25.3%
0%
100%
0
59
16
0
75
0%
78.7%
21.3
0%
100%
0
72
3
0
75
0%
96%
4%
0%
100%
0
16
59
0
75
0%
21.3%
78.7%
0%
100%
5
55
15
0
75
6.7%
73.3%
20%
0%
100%
13
54
8
0
75
dengan
prosedur
perusahaan
yang di tetapkan. Kuantitas Kerja 2.
Saudara
mempunyai
target
kinerja yang harus di capai dalam satu periode. Ketepatan waktu 3.
Saudara selalu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Efetivitas kerja
4.
Ketepatan
dalam
mengambil
langkah atau tindakan yg di butuhkan. Kemandirian 5.
Kemampuan melaksanakan
untuk tugas
dengan
baik dan benar.
Komitmen berorganisasi 6.
Kemampuan
bekerja
sama
dengan orang lain.
17.3%
72%
10.7%
0%
100%
Sumber : Data primer yang di olah, 2013
Berdasarkan item pertama menunjukkan bahwa secara kualitas hasil kerja karyawan, di nilai cukup baik oleh karyawan. Hasil ini ditunjukkan oleh prosentase jawaban setuju dari pertanyaan yaitu sebesar 74.7%. Dalam hal ini hasil yang baik dan benar dapat dipenuhi oleh karyawan dalam menyelesaikan setiap pekerjaan yang dikerjakannya.
Berdasarkan item kedua menunjukkan bahwa secara kuantitas hasil pekerjaan yang dihasilkan cukup baik. Hasil ini ditunjukkan oleh 78.7% jawaban setuju. Hal ini menunjukkan bahwa hasil kerja yang diperoleh sudah cukup terpenuhi oleh sebagian kinerja karyawan.
Berdasarkan item ke tiga menunjukkan bahwa jumlah besar responden menyatakan sudah dapat bekerja secara efisien dibanding karyawan lain. Hasil ini ditunjukkan oleh 96% dan hanya 4% jawaban tidak setuju. Hal ini didasarkan pada penggunaan waktu kerja mereka setiap harinya yang sudah dapat memberi hasil kerja yang sesuai dengan harapan.
Berdasarkan item keempat menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan menyatakan bahwa setiap keputusan tidak menjadi hak mereka, melainkan kewajiban dari pimpinan mereka. Hasil ini ditunjukkan oleh 78.7% jawaban tidak setuju.
Berdasarkan item kelima menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan menyatakan selalu berusaha lebih keras dalam bekerja. Hasil ini ditunjukkan 73.3% jawaban responden yang memilih setuju. Hal ini didasarkan pada keyakinan karyawan bahwa
dengan bekerja lebih keras maka hasil kerja akan lebih baik dan penghargaan dapat diperoleh karyawan.
Berdasarkan item keenam menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan menyatakan telah memiliki komitmen dan tanggung jawab kerja untuk melaksanakan pekerjaan inti dengan bagus. Hasil ini ditunjukkan oleh 72% jawaban setuju. Hal ini didasarkan bahwa komitmen terhadap pekerjaan ini merupakan bagian penting dari pelaksanaan kerja yang dapat menentukan keberhasilan.
4.4.
Analisis Data
4.4.1 Uji Validitas Dalam pengujian validitas ini di gunakan rumus korelasi antara skor masing-masing pertanyaan dengan jumlah skor jawaban keseluruhan variabel
yang di teliti, di mana
pengujiannya dilakukan dengan mengkorelasikan skor jawaban masing-masing pertanyaan dengan total skor untuk keseluruhan pertanyaan. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah di susun dapat di gunakan untuk mengukur apa yang akan di ukur secara tepat. Tingkat signifikansi yang digunakan dalam pengujian validitas penelitiian ini adalah sebesar 0.05 (ά = 5 %), dimana probabilitas yang di dapat dari koefisien korelasi masing masing pertanyaan lebih kecil dari 0.05 maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid atau dengan cara lain yaitu bila koefisien korelasi yang diperoleh lebih besar dari r tabel maka pertanyaan tersebut valid. Untuk pertanyaan data mempunyai koefisien masing-masing pertanyaan dan jumlah dari responden adalah 75, jadi r tabelnya N - K = 75 - 2 = 73, yaitu
0.227 dengan taraf signifikan 0.05, maka koefisien korelasi yang di peroleh lebih besar dari r tabel maka pertanyaan tersebut adalah valid. Table 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel X No
Item Pertanyaan
r hitung
r tabel
Validitas
1
X1
,632
0.227
Valid
2
X2
,371
0.227
Valid
3
X3
,413
0.227
Valid
4
X4
,288
0.227
Valid
Sumber : pengolahan data dengan spss
Dari hasil tabel di atas dapat di ketahui bahwa pertanyaan-pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner mengenai gaya kepemimpinan menunjukkan bahwa nilai r hitung > r tabel, sehingga berdasarkan dari pengujian di atas dapat diketahui bahwa seluruh pertanyaan yang di gunakan pengujian dalam kuesioner adalah valid.
Tabel 4.8. Hasil Uji Validitas Variabel Y No
Item Pertanyaan
r hitung
R tabel
Validitas
1
Y1
,556
0.227
Valid
2
Y2
,430
0.227
Valid
3
Y3
,230
0.227
Valid
4
Y4
,290
0.227
Valid
5
Y5
,651
0.227
Valid
6
Y6
,375
0.227
Valid
Dari hasil tabel di atas dapat di ketahui bahwa pertanyaan-pertanyaan nomer yang digunakan dalam kuesioner mengenai kinerja menunjukkan bahwa nilai r hitung > r tabel, sehingga berdasarkan dari pengujian di atas dapat diketahui bahwa seluruh yang di gunakan pengujian dalam kuesioner adalah valid.
4.4.2. Uji Realibilitas Uji Reliabilitas ini digunakan untuk menguji apakah pertanyaan yang telah di susun dalam kuesioner mempunyai daya konsistensi yang kuat atau dapat di gunakan secara berulang-ulang. Berdasarkan hasil pengolahan dengan spss, dapat diperoleh : Tabel 4.9 Hasil Uji Realibilitas Variabel Cronbach Alpha Gaya kepemimpinan (x) 0.759 Kinerja Karyawan (y) 0.814 Sumber : pengolahan data dengan spss
Keterangan reliabel reliabel
Berdasarkan dari tabel di atas dapat di ketahui bahwa nilai Alpha masing-masing variabel menunjukkan nilai yang lebih kecil dari 0.6 (Sudarmanto,2005:89). Sehingga dapat di tarik kesimpulkan bahwa ke dua variabel tersebut adalah reliabel.
4.4.3. Analisis Regresi
Regresi linear sederhana digunakan untuk mengukur pengaruh antara satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat. Dalam analisa regresi linier sederhana untuk menunjukkan hubungan antara variabel-variabel adalah persamaan linier : Y = a + bx Dimana : a
= Bilangan Konstanta
b
= Koefisien
x
= Variabel Gaya kepemimpinan
y
= Variabel Kinerja Tabel 4.10 Hasil Output Regresi Coefficients
Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error 2.586
.268
.055
.079
Beta 9.645
.000
.700
.486
1 gaya_kepemimpinan
.082
a. Dependent Variable: kinerja
Sumber : hasil data spss, 2013
Berdasarkan hasil tersebut di atas, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y
= a + bX
Y
= 2,586 + 0,55X
Dari persamaan yang diatas, dapat di interprestasikan sebagai berikut: 1. Nilai Konstanta a = 2,586, Konstanta sebesar 2,586 berarti bahwa Y akan sebesar 2,586 jika X sama dengan nol.
2. Tingkat Kinerja b= 0,55, Koefisien Regresi (b) sebesar 0,55 merupakan penaksir parameter variabel X . Nilai ini menunjukkan apabila variabel X meningkat 1%, maka variabel Y akan meningkat sebesar 0,55% dengan catatan tidak ada faktor lain yang mempengaruhi. Output ini menjelaskan tentang hasil uji T, nilai-nilai persamaan regresi yang digunakan. Unstandardized Coeffisients adalah nilai koefisien yang tidak terstandarisasi. Nilai ini menggunakan satuan yang digunakan pada data variabel independen , dalam hal ini sebesar Rp. Koefisien B terdiri dari nilai konstan (kinerja Y jika X = 0) dan koefisien regresi (nilai yang menunjukkan peningkatan atau penurunan variabel Y yang didasarkan pada variabel X). Nilanilai inilah yang masuk dalam persamaan regresi linier berganda. Sedangkan Standard Error adalah nilai maksimum kesalahan yang dapat terjadi dalam memperkirakan rata-rata populasi berdasar sample. Nilai ini digunakan untuk mencari T hitung dengan cara dibagi standard error. Standardized Coefficients adalah nilai koefisien yang telah terstandarisasi. Nilai koefisien beta semakin mendekati 0 maka hubungan antara variabel X dan Y semakin lemah. Nilai T (t hitung) adalah pengujian signifikan untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap Y secara parsial (apakah berpengaruh signifikan atau tidak). Untuk mengetahui hasilnya signifikan atau tidak, nilai T hitung harus dibandingkan dengan T table.
4.4.4. Uji Hipotesa Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t. Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji t dapat dilihat dari tabel di bawah ini. Untuk t tabel, df = n – k – 1, df = 75 – 1 – 1 = 73 dan nilai batas signifikansi 0,05. Tabel 4.11 Hasil Uji t Variabel T hitung T tabel Gaya 0.700 0.677 kepemimpinan Sumber : Data Primer (diolah) 2013
Batas Sig
Tingkat Sig
0.05
0.486
Berdasarkan tabel di atas hasil uji parsial gaya kepemimpinan, t hitung > t tabel, yaitu 0,700 > 0,677 dan tingkat signifikansi di atas 0,05 maka membuktikan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh secara parsial dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.
4.4.5. Interpretasi Data Analisis menggunakan uji t menyatakan bahwa Variabel bebas yaitu gaya kepemimpinan secara parsial berpengaruh dan tidak signifikan terhadap variable terikat yaitu kinerja. Hal ini dibuktikan melalui pengujian hipotesis parsial untuk variable X yaitu gaya kepemimpinan mempunyai t hitung 0,700 lebih besar dari t tabel sebesar 0,677 dengan taraf signifikasi 0,486 yang lebih besar dari 0,05, dengan demikian, h1 tidak dapat di terima sehingga hipotesis di tolak. Hasil dari penelitian ini di uji kembali melalui riset lapangan. Hal ini di lakukan untuk memastikan bahwa hipotesis di tolak. Hal ini dilakukan dengan mendatangi secara langsung pada objek yang akan diteliti guna mengumpulkan data tambahan berupa argumentasi dan
persepsi karyawan. Adapun beberapa point dasar yang di peroleh untuk memperkuat hasil penelitian ini antara lain : 1. Sistem rekrutmen pimpinan yang di ambil dari bawahan dan hanya mengacu pada lama masa kerja dan mengabaikan kualitas dan kapasitas sehingga menimbulkan kesenjangan antara bawahan dengan atasan. 2. Peran yang di jalankan pimpinan di rasa kurang efektif karena hanya bersifat sebagai pengawas. 3. Budaya organisasi yang turun – temurun sehingga kebutuhan bawahan akan pimpinan seolah – olah hanya sebanding dengan kebutuhan untuk memenuhi target perusahaan. Berdasarkan rumusan masalah, penulis ingin mengetahui apakah ada pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja, dan dari hasil hipotesis penelitian di tambah dengan hasil riset lapangan, menunjukan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kinerja. Hasil penelitian ini di dukung oleh penelitian Ahmad Fadli (2004) yang berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan” dengan hasil penelitian Gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh dan tidak signifikan terhadap kinerja. Terlepas dari adanya variabel-variabel lain yang mempunyai pengaruh lebih signifikan yang pastinya harus di kembangkan dan di analisis ulang oleh penelitian – penelitian lain khususnya pada obyek yang sama.