BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Profil Perusahaan CV. MAKMUR SENTOSA adalah perusahaan distributor yang bergerak dibidang textile berdiri sejak tahun 2002 yang beralamatkan di daerah Surabaya. Bermula dari seorang karyawan yang bekerja sebagai sales selama kurang lebih 20 tahun, dalam perjalanan karirnya beliau mendapatkan banyak pengalaman sehingga bisa membuka perusahaan textile sendiri. Dengan bermodalkan keyakinan karena telah menguasai textile seluruh Indonesia sampai akhirnya perusahaan ini makin berkembang hingga sekarang. Sebagai perusahaan textile yang berpengalaman, CV. MAKMUR SENTOSA memiliki beragam produk kain yang berkualitas seperti yang dijabarkan di bawah ini : 1.
Batik halus
2.
Batik cotton
3.
Batik sutra
4.
Saten
5.
Mars
6.
Platinum, dll Produk tersebut di pasarkan ke luar kota hingga luar pulau. Pemasaran
dilakukan oleh para sales setiap harinya.
50
51
1. Visi dan Misi CV. MAKMUR SENTOSA Visi : a)
Menjadi Perusahaan textile yang berkualitas, terpercaya, dan bernilai
tinggi untuk para pelanggan seluruh Indonesia. Misi : a)
Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan mutu produk berstandar tinggi
dan penyerahan produk tepat waktu. b)
Memberikan
berkesinambungan
kemampu-labaan bagi
para
karyawan,
dan
kesejahteraan
pelanggan,
mitra
usaha,
secara dan
pengembangan usaha kecil. 4.1.3. Komitmen CV. MAKMUR SENTOSA a. Menyediakan garansi kepada pelanggan untuk kualitas produk. b. Menyediakan garansi kepada pelanggan untuk produk yang rusak bisa di retur dalam jangka waktu tertentu. c. Selalu menekankan pada pelayanan terhadap pelanggan.
52
4.1.4. Struktur Organisasi dan penjelasan Tugas CV. MAKMUR SENTOSA Gambar 4.1 Direktur Utama
Manajer Kepegawaian & Bag. umum
Staff kepega waian
Staff Bag. umum
Manajer Accounting & Admin
Staff Acc
Staff Admin
Manajer Marketing
Staff Penjual an
Staff Promos i
Staff Pemasa ran
4.1.5. Penjelasan Masing-Masing Manajer 1. Manajer kepegawaian & Bagian Umum 1. Menyusun rencana kegiatan Bagian Umum dan Kepegawaian berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. 2. Menjabarkan perintah, disposisi atasan dan petunjuk pelaksanaan sesuai peraturan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. 3. Memberikan petunjuk, arahan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
53
4. Menyiapkan konsep pedoman naskah adiministrasi perkantoran dan kepegawaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan atasan. 5. Menyiapkan bahan pelayanan administrasi perkantoran,Membuat laporan rutin tentang produk. 6. Melaksanakan monitoring, mengevaluasi dan menilai
prestai kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang berlaku. 2. Manajer accounting & Admin 1. Mengkoordinasi perencanaan anggaran di tingkat Sekretariat Eksekutif. 2. Mengembangkan format-format pengajuan dan pertanggungjawaban keuangan. 3. Melakukan rekonsialisi keuangan. 4. Mengkoordinasi pelaksanaan audit. 5. Melakukan sistem pencatatan keuangan di tingkat Sekretariat. 6. Membuat laporan secara periodik kepada Sekretaris Eksekutif berdasarkan pertanggungjawabanmasing-masing bidang kerja. 7. Melaksankan penyimpanan dokumen penting dan dokumen berharga milik Sekretariat. 8. Merencanakan dan memelihara system kompensasi bagi kesejahteraan staf secretariat. 9. Melakukan rapat kordinasi ditingkat unit kerja atau antar bidang kerja.
54
10. Mengembangkan gagasan dan system penggalangan dana untuk kemandirian secretariat. 3. Manajer marketing 1. Bertanggung jawab terhadap Manager Umum 2. Menetapkan tujuan dan sasaran jalannya operasional perusahaan dan strategi penjualan kepada konsumen. 3. Membuat analisa terhadap pangsa pasar dan menentukan strategi penjualan terhadap konsumen atau pelanggan. 4. Menganalisis laporan yang dibuat oleh bawahannya. 5. Mengoptimalkan kerja staf dan administrasi dibawah wewenangnya untuk mencapai tujuan perusahaan. 6. Memberikan pelayanan yang prima kepada setiap konsumen atau pelanggan. 7. Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan dana promosi 8. Manajer pemasaran membina bagian pemasaran dan membimbing seluruh karyawan dibagian pemasaran. 4.2. Analisis Data 4.2.1. Deskripsi Identitas Responden Dari hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan, diperoleh gambaran mengenai identitas dari responden sebagai berikut:
55
Tabel 4.1. Klasifikasi Berdasarkan Jenis Kelamin JENIS KELAMIN
JUMLAH
PROSENTASE (%)
Pria
15
30%
Wanita
35
70%
TOTAL
50
100%
Sumber : Hasil Jawaban Kuesioner Tabel 4.2. Klasifikasi Berdasarkan Usia USIA
JUMLAH
PROSENTASE (%)
17-22 tahun
20
40%
23-35 Ahun
20
40%
>36 tahun
10
20%
Total
50
100%
Sumber : Hasil Jawaban Kuesioner Tabel 4.3. Klasifikasi Berdasarkan Pendidikan PENDIDIKAN JUMLAH PROSENTASE (%) SD
5
10%
SLTP
5
10%
SLTA
10
20%
Diploma
10
20%
S1
10
20%
S2
10
20%
Total
50
100%
Sumber : Hasil Jawaban Kuesioner 4.3
Deskripsi Variabel Penelitian
4.3.1 Deskripsi Variabel gaya kepemimpinan otoriter (X1)
56
Dari hasil penyebaran kuesioner tentang gaya kepemimpinan otoriter, diperoleh jawaban dari responden yang disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 4.4. Jawaban Responden Mengenai Variabel gaya kepemimpinan otoriter (X1) No
Jawaban TS S 7 28
Mean
Jumlah
SS 15
3,16
50
1
STS 0
2
0
7
27
16
3,18
50
3
0
5
20
25
3,40
50
Sumber: Frekuensi Jawaban Responden 4.3.2 Deskripsi Variabel gaya kepemimpinan demokratis (X2) Dari hasil penyebaran kuesioner tentang gaya kepemimpinan demokratis, diperoleh jawaban dari responden yang disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 4.5. : Jawaban Responden Mengenai Variabel Gaya kepemimpinan demokratis (X2) No
Jawaban TS S 4 32
Mean
Jumlah
SS 14
3,20
50
1
STS 0
2
0
5
27
18
3,26
50
3
0
4
19
27
3,46
50
Sumber: Frekuensi Jawaban Responden
4.3.3 Deskripsi Variabel Efektifitas kerja karyawan (Y) Dari hasil penyebaran kuesioner mengenai efektifitas kerja karyawan, diperoleh jawaban dari responden yang disajikan pada tabel berikut ini :
57
Tabel 4.6. : Jawaban Responden Mengenai Variabel Efektifitas kerja karyawan (Y) No
Jawaban TS S 0 21
Mean
Jumlah
SS 29
3,58
50
1
STS 0
2
0
0
19
31
3,62
50
3
0
3
25
22
3,38
50
Sumber: Frekuensi Jawaban Responden 4.4
Analisis Data
4.4.1 Hasil Pengujian Validitas Validitas merupakan suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang karakteristik sebenarnya yang diukur. Alat ukur dapat dikatakan memiliki validitas apabila tidak memungkinkan terjadinya measurement error, baik random error maupun systematic error. Analisis validitas item bertujuan untuk menguji apakah tiap item pertanyaan telah benar-benar tepat. Untuk mengetahui kelayakan dan ketepatan model, maka nilai koefisien korelasi product moment pearson harus memenuhi tingkat signifikansi tertentu. Hasil dari pengujian validitas terhadap variabel gaya kepemimpinan otoriter (X1), gaya kepemimpinan demokratis (X2) dan efektifitas kerja karyawan (Y) dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.7 : Hasil Pengujian Validitas Variabel gaya kepemimpinan otoriter (X1) Pernyataan 1
r hitung 0,864
Keterangan Valid
58
2
0,836
Valid
3
0,727
Valid
Sumber: Hasil Pengujian Validitas Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk item pernyataan variabel gaya kepemimpinan otoriter r hitung lebih besar dari 0,3, hal tersebut berarti bahwa secara keseluruhan item pernyataan variabel gaya kepemimpinan otoriter adalah valid. Selanjutnya
pengujian
terhadap
item
pernyataan
variabel
gaya
kepemimpinan demokratis. Dari hasil pengujian diperoleh hasil : Tabel 4.8. : Hasil Pengujian Validitas Variabel Gaya kepemimpinan demokratis (X2) Pernyataan 1
r hitung 0,824
Keterangan Valid
2
0,925
Valid
3
0,903
Valid
Sumber: Hasil Pengujian Validitas Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk item pernyataan variabel gaya kepemimpinan demokratis r hitung lebih besar dari 0,3, hal tersebut berarti bahwa secara keseluruhan item pernyataan variabel gaya kepemimpinan demokratis adalah valid. Selanjutnya pengujian terhadap item pernyataan variabel efektifitas kerja karyawan. Dari hasil pengujian diperoleh hasil : Tabel 4.9. : Hasil Pengujian Validitas Variabel Efektifitas kerja karyawan (Y)
59
Pernyataan 1
r hitung 0,588
Keterangan Valid
2
0,835
Valid
3
0,820
Valid
Sumber: Hasil Pengujian Validitas Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk item pernyataan variabel efektifitas kerja karyawan r hitung lebih besar dari 0,3, hal tersebut berarti bahwa secara keseluruhan item pernyataan variabel efektifitas kerja karyawan adalah valid. 4.4.2 Hasil Pengujian Reliabilitas Suatu alat ukur dikatakan reliabel atau handal, jika alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berbeda senantiasa menunjukkan hasil yang relatif sama. Untuk menguji reliabilitas suatu instrumen dapat digunakan uji statistik Cronbach Alpha (α), dimana suatu alat ukur dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60. Hasil dari pengujian reliabilitas terhadap variabel gaya kepemimpinan otoriter (X1), gaya kepemimpinan demokratis (X2), dan efektifitas kerja karyawan (Y) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10 : Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Gaya kepemimpinan otoriter (X1) gaya kepemimpinan
Cronbach Alpha 0,735
Reliabilitas minimum 0,6
Keterangan
0,862
0,6
Reliabel
Reliabel
60
demokratis (X2) Efektifitas kerja karyawan 0,608 (X3) Sumber: Hasil Pengujian Reliabilitas
0,6
Reliabel
Dari hasil pengujian yang dilakukan terhadap reliabilitas kuesioner diperoleh hasil bahwa nilai Cronbach Alpha kesemua item kuesioner untuk masing-masing variabel lebih besar dari 0,6. Sehingga dapat diputuskan bahwa kesemua item kuesioner untuk masing-masing variabel telah reliabel. 4.4.3. Pengujian Regresi Linier Berganda 4.4.3.1. Hasil Pengujian Koefisien Regresi Linier Berganda Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel bebas yang terdiri dari gaya kepemimpinan otoriter (X1), gaya kepemimpinan demokratis (X2) terhadap variabel terikat yaitu efektifitas kerja karyawan (Y), maka digunakan analisis model regresi linier berganda dengan model persamaan sebagai berikut : Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e Dimana : Y
=
Efektifitas kerja karyawan
X1
=
Gaya kepemimpinan otoriter
X2
=
Gaya kepemimpinan demokratis
a
=
Konstanta
b1 - b2 =
Koefisien Regresi X1 – X2
e
Error atau variabel pengganggu yang mewakili faktor-faktor
=
yang berpengaruh terhadap efektifitas kerja karyawan, namun tidak dimasukkan dalam model analisis.
61
Dimana dari hasil pengujian regresi linier berganda yang dilakukan dengan bantuan progam komputer SPSS (Statistical Product and Service Solutions) 13.0 for windows diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 1,669 + 0,261 X1 + 0,306 X2 Berdasarkan persamaan regresi yang diperoleh dari perhitungan tersebut diatas maka dapat dijelaskan bahwa variabel gaya kepemimpinan otoriter (X1), gaya kepemimpinan demokratis (X2) mempunyai pengaruh terhadap efektifitas kerja karyawan (Y). Untuk lebih jelasnya dapat diterangkan sebagai berikut : a.
Nilai Konstanta = 1,669
Nilai konstanta 1,669 menunjukkan bahwa apabila variabel X1, X2 dalam kondisi tetap atau konstan, maka besarnya nilai efektifitas kerja karyawan (Y) sebesar 1,669 satuan. b.
Nilai b1 = 0,261
Nilai b1 menunjukkan nilai 0,261 dan memiliki tanda koefisien regresi yang positif, hal tersebut menunjukkan adanya perubahan yang searah antara variabel gaya kepemimpinan otoriter (X1) dengan efektifitas kerja karyawan (Y) yang artinya bahwa apabila terjadi penambahan pada variabel gaya kepemimpinan otoriter (X1) sebanyak 1 satuan, maka efektifitas kerja karyawan (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,261 satuan. Dengan asumsi variabel X2 dalam kondisi tetap atau konstan. c.
Nilai b2 = 0,306
Nilai b2 menunjukkan nilai 0,306 dan memiliki tanda koefisien regresi yang positif, hal tersebut menunjukkan adanya perubahan yang searah antara variabel
62
gaya kepemimpinan demokratis (X2) dengan efektifitas kerja karyawan (Y) yang artinya bahwa apabila terjadi penambahan pada variabel gaya kepemimpinan demokratis (X2) sebanyak 1 satuan, maka efektifitas kerja karyawan (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,306 satuan. Dengan asumsi variabel X1 dalam kondisi tetap atau konstan. 4.4.3.2.
Hasil Pengujian Secara Simultan (Uji F)
Untuk mengetahui atau menguji pengaruh variabel gaya kepemimpinan otoriter (X1), gaya kepemimpinan demokratis (X2) secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel efektifitas kerja karyawan (Y) maka digunakan uji F. Berdasarkan uji F sesuai dengan hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini: Tabel 4.11 : Hasil Analisis Uji F ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1.845 5.975
7.820 a. Predictors: (Constant), x2, x1
df 2 47
Mean Square .923 .127
F 7.256
Sig. .002a
49
b. Dependent Variable: y
Sumber : Hasil Uji Regresi Linear Berganda Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai Fhitung adalah sebesar 7,256 dengan taraf signifikan sebesar 0,002, maka Ho ditolak dan Hi diterima, yang berarti secara simultan variabel gaya kepemimpinan otoriter (X1), gaya kepemimpinan demokratis (X2) mempengaruhi efektifitas kerja karyawan (Y). 4.4.3.3. Koefisien Determinasi Berganda (R2)
63
Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel gaya kepemimpinan otoriter (X1), gaya kepemimpinan demokratis (X2) secara bersama-sama berpengaruh terhadap efektifitas kerja karyawan (Y) dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi berganda (R2). Dari hasil pengujian diperoleh nilai koefisien determinasi berganda (R 2) sebesar 0,236 yang menunjukkan bahwa dari persamaan tersebut sejumlah 23,6% dari perubahan nilai Y dipengaruhi oleh kedua variabel yang diteliti, sedangkan sisanya sebesar 0,764 atau sebesar 76,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model analisis. Untuk besarnya nilai korelasi adalah 0,486 (lebih kecil dari 0,5) hal tersebut berarti hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah lemah.
Tabel 4.12 Koefisien Determinasi Berganda
64
Model Summaryb Model 1
R
R Square
Adjusted R Square
.486a .236 a. Predictors: (Constant), x2, x1
Std. Error of the Estimate
.203
DurbinWatson
.35656
1.536
b. Dependent Variable: y
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 4.4.3.4.
Hasil Pengujian Secara Parsial (Uji t)
Untuk mengetahui atau menguji pengaruh variabel gaya kepemimpinan otoriter (X1), gaya kepemimpinan demokratis (X2) secara parsial terhadap variabel efektifitas kerja karyawan (Y) maka digunakan uji t. Berdasarkan uji t sesuai dengan hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.13 : Hasil Analisis Uji t Coefficients a
Model 1
(Constant) x1 x2
Unstandardized Coefficients B Std. Error 1.669 .494 .261 .098 .306 .095
Standardized Coefficients Beta .348 .419
t 3.381 2.671 3.214
Sig. .001 .010 .002
a. Dependent Variable: y
Sumber: Hasil Uji Regresi Linear Berganda Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : Berdasarkan tabel tersebut untuk variabel gaya kepemimpinan otoriter (X1) dapat diketahui bahwa nilai thitung sebesar 2,671 dan memiliki taraf signifikansi sebesar 0,010 yang lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima, hal ini berarti gaya kepemimpinan otoriter (X1) efektifitas kerja karyawan (Y).
mempunyai pengaruh signifikan terhadap
Zero-order .261 .346
Correla Part
65
Sedangkan untuk variabel gaya kepemimpinan demokratis (X2) nilai thitung sebesar 3,214 dan memiliki taraf signifikansi sebesar 0,002 yang lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima, hal ini berarti gaya kepemimpinan demokratis (X2) mempunyai pengaruh signifikan terhadap efektifitas kerja karyawan (Y). 4.4.3.5. Koefisien Determinasi Parsial (r2) Untuk mengetahui besarnya kontribusi secara parsial variabel gaya kepemimpinan otoriter (X1), gaya kepemimpinan demokratis (X2) terhadap efektifitas kerja karyawan (Y) dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi parsial (r2). Dari hasil pengujian diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.14 : Koefisien Determinasi Parsial Variabel R Gaya kepemimpinan otoriter (X1) 0,363 Gaya kepemimpinan demokratis (X2) 0,424 Sumber : Hasil Uji Regresi Linear Berganda
r2 0,132 0,179
Dari tabel diatas terlihat bahwa koefisien determinasi parsial (r2) variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap efektifitas kerja karyawan adalah variabel gaya kepemimpinan demokratis yaitu sebesar 0,179. 4.5.
Interpretasi Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada sub bab sebelumnya dapat
diketahui bahwa secara simultan variabel gaya kepemimpinan otoriter (X1), gaya kepemimpinan demokratis (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel efektifitas kerja karyawan (Y), hal tersebut dapat diketahui dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05.
66
Begitu pula untuk secara parsial dapat diketahui bahwa untuk variabel gaya kepemimpinan otoriter (X1) berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja karyawan (Y), hal tersebut dapat diketahui dari besarnya nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Untuk variabel gaya kepemimpinan demokratis (X2)
berpengaruh
signifikan terhadap variabel efektifitas kerja karyawan (Y), hal tersebut dapat diketahui dari besarnya nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Sedangkan untuk variabel yang berpengaruh dominan terhadap efektivitas kerja karyawan (Y) adalah variabel gaya kepemimpinan demokratis dengan nilai koefisien determinasi parsial terbesar yaitu 0,179.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Keimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan pada bab sebelumnya
diperoleh beberapa kesimpulan dari penelitian sebagai berikut: 1. Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa Gaya Kepemimpinan Otoriter dan Gaya Kepemimpinan Demokratis mempunyai hubungan positif dan kuat dengan Efektivitas Kerja Karyawan, hal tersebut tidak terbukti melalui hasil dari analisis data. 2. Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa Gaya Kepemimpinan Otoriter dan Gaya Kepemimpinan Demokratis secara simultan mempengaruhi Efektivitas Kerja Karyawan, hal tersebut terbukti melalui hasil dari analisis data. 3. Hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa Gaya Kepemimpinan Otoriter dan Gaya Kepemimpinan Demokratis secara partial mempengaruhi Efektivitas Kerja Karyawan, hal tersebut terbukti melalui hasil dari analisis data. 4. Hipotesis keempat yang menyatakan bahwa Gaya Kepemimpinan Demokratis mempunyai pengaruh dominan terhadap Efektifitas Kerja Karyawan, hal tersebut terbukti melalui hasil dari analisis data.
67
68
5.2
Saran Dari hasil penelitian, pembahasan serta simpulan yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut : 1.
Bagi CV. Makmur Sentosa Surabaya, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan mengenai variabel yang mempengaruhi efektivitas kerja karyawan. Berdasarkan hasil penelitian disebutkan bahwa gaya kepemimpinan baik otoriter maupun gaya kepemimpinan demokratis keduanya berpengaruh terhadap efektivitas kerja karyawan tetapi yang dominan berpengaruh adalah gaya kepemimpinan demokratis. Untuk itu pihak manajemen CV. Makmur Sentosa Surabaya disarankan agar menggunakan gaya kepemimpinan demokratis.
2.
Bagi penelitian selanjutnya agar dapat menambah variabel yang dapat berpengaruh terhadap
efektivitas kerja karyawan, misalkan variabel
kompensasi, lingkungan kerja, dan lain sebagainya.
69
DAFTAR PUSTAKA Amsyah, Zulkifli. 2003. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Colquitt, Jason A., Jeffery A. LePine, and Michael J. Wesson. 2011. Organizational Behavior. New York: McGraw-Hill. Etzioni, Eva .2005. Social Change, Sources, Patterns and. Consequences. New York, Basic Books .London. D:\Download\Adad Danuarta Gaya Kepemimpinan Merurut Para Ahli.htm. D:\Download\blogger viens kepemimpinan.htm. Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Bengkulu: PT.RINEKA CIPTA. Gibson, James L., John M. Ivancevich, and James H. Donnelly, Jr. and Robert Konopaske. 2012. Organizations. New York: McGraw-Hill. Gibson,
James
L
.2006.
Perilaku
organisasi.
Rineka
Cipta
Jakarta._____.2007.Organisasi: Perilaku, Struktur dan Proses. Bina Rupa Aksara. Jakarta. Greenberg, Jerald and Robert A. Baron. 2003. Behavior in Organizations. New Jersey: Pearson Education. Handoko, T.Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua, Cetakan Kesebelas, Yogyakarta, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi. Heidjarahman dan Suad Husnan. 2000. Managemen Personalia. Yogyakarta. BPFE. Hidayat, 2014. Kepemimpinan. Surabaya, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi.
70
Kouzes, James M dan Posner, Barry Z. 2004. Leadership The Challenge: Tantangan Kepemimpinan. Alih Bahasa Wisnu Chandra Kristiaji. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga. Kreitner, Robert and Angelo Kinicki. Organizational Behavior. New York: McGrawHill, 2010. Kartini Kartono. 2005. Pemimpin dan Kepemimpinan Abnormal. Jakarta : PT. Raja Grasindo Persada. McShane, Steven L. and Mary Ann Von Glinow 2010. Organizational Behavior. New York: McGraw-Hill. Nawawi, Hadari. 2003. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Rivai, 2010 Pemimpin dan Kepemimpinan Dalam Organisasi, PT. Raja Grapindo Persada Jakarta. Rivai, Veithzal. 2004. Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Robbins P. Stephen. 2003. Organizational Behavior. New Jersey: Pearson Education. Robbins, Stephen P. and Timothy A. Judge. 2011. Organizational Behavior. New Jersey: Pearson Education. Siagian, Sondang P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Bumi Aksara. Sukamto. 2003. Penelitian Tindakan (Action Research). Universitas Gajah Mada Press. Yogyakarta. Sugiyono. 2014. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
71
Stoner, James A.F, dan Charles Wankel, (1992), Manajemen, Edisi Ketiga, Jakarta : Intermedia. Thoha, Miftah. 2010. Kepemimpinan dalam manajemen. Jakarta: Rajawali Press. http://wahyurishandi.com/judul-skripsi-pengaruh-kepemimpinan-terhadap-efektifitaskerja-karyawan-pada-pt-bandung-bina-distribusi-bbd.html. http://communicator12.blogspot.com/2009/09/pengertian-kepemimpinan-danfaktor.html http://farizsasongko.blogspot.com/2014/01/pengertian-kepemimpinan-tipe-dangaya.html http://egacinthiya.blogspot.com/2013/04/gaya-kepemimpinan.html http://masykur-idea.blogspot.com/2012/04/proposal-skripsi-gaya-kepemimpinan.html (http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/macam-gaya-kepemimpinankepemimpinan.html) (http://wapannuri.com/a.kepemimpinan/kepemimpinan_efektif.html) (http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/ekbis/article/viewFile/308/247) http://yunitaardha.blogspot.com/2012/04/kumpulan-teori-efektivitas.html http://socam.blogspot.com/2013/04/teori-efektivitas-menurut-para-ahli.html